Chapter 8
Leadership in Sport:
A Matter of Style
Enrico Agustian (ARS)
Fachry Azhari (KOM)
Roles Of The Coach
The coach can make a difference in the athlete’s sport
performance and team success: leadership skills count.
Athlete memiliki banyak perbedaan yang semuanya
harus diperlakukan secara sama oleh Coach
Coach harus melakukan pelatihan penguasaan
Theories of Leadership in Sport
Fiedler’s Contingency Model
Keefektifan leadership tergantung pada situasi dan lingkungan sekitar, sekaligus skill level, umur, dan maturity dari member grup tersebut
Komponen penting:
1. Personal Relations with group member; hubungan antara anggota group dengan leader baik atau buruknya.
2. Task Structure; keterjelasan tugas yang harus dikerjakan dan bagaimana cara mengerjakannya hingga tujuan dan solusinya. Dibagi ke setiap member.
Theories of Leadership in Sport
The Life Cycle Theory
Keefektifan leader harus mampu memperlihatkan bagaimana; 1. mencapai goals 2. memberikan interaksi positif ke sesama anggota. Perilaku Leader sebagian tergantung kepada seberapa besar maturity anggota member (job maturity dan psychology maturity)
Job maturity: kapasitas dalam menetapkan dan meraih tujuan, keinginan dan kemampuan group bertanggung jawab, tingkat pendidikan dan
pengalaman group.
Theories of Leadership in Sport
The Multidimensional Model
Model yang sistem kepemimpinannya berbeda-beda tergantung dari usia dan kemampuan atlet
Leader Behavior Level
Task Oriented Relationship Oriented
Professional High Low
College Moderate to High
Moderate to Low
High School Moderate to
Low Moderate to High Elementary-
youth sports
Theories of Leadership in Sport
Mediational Model
Keefektifan dan kepemimpiinan yang berdasarkan bagaimana coaches dan atletnya berpikir (cognition) dan merasa (affect) dan pengaruhnya kepada
Theories of Leadership in Sport
Theory X and Theory Y
Theory X
1. Tidak menyukai pekerjaannya dan menghindar dari pekerjaan 2. Memaksa dan mengkontrol bawahan
3. Pengikut lebih ingin diarahkan ketimbang bertanggung jawab memiliki ambisi untuk selangkah didepan
Theory Y
1. Melihat effort fisik dan mental sebagai hal yang natural dan penting
2. Mampu mengatur self direction dan self control ketika bertemu dengan group
3. Belajar untuk melakukan pekerjaan dengan sesuai
Theories of Leadership in Sport
Tannenbaum and Schmidt’s Model
3 Areas of Effective Leadership
1. Forces In the manager; merubah leader centered menjadi group centered dalam decision making
2. Forces in the Work Group: ekspetasi atlet ke leader, kemampuan atlet untuk bertanggung jawab, kedewasaan tim, jumlah pembelajaran yg dilakukan untuk sukses, toleransi sesama, level kepuasan
What Leadership Theories Do and Do Not
Tell Us
Kepemimpinan yang efektif tidak dapat didikte dalam situasi dan
kondisi apapun
Rekomendasi dari beberapa teori leadership tersebut
1. There is no best way to lead for all situations
2. Effective managers of groups tune in to the needs of member
3. There is a balance between task and relationship-oriented styles
4. Coaches must teach skills
Succesful VS Effective
Leadership
Tim yang dipimpin Succesful leader lebih sering
menang bahkan atlet respek namun cenderung mengintimidasi atau menyakiti mental atlet-atlet.
Effective leader mendapat respek dari anggotnya
Leadership Styles
Leadership Style
The Humanist
•
Pelatih memahami kondisi psikologis
dan emosi dari atlet
Leadership Style
The Democrat
Pelatih memberikan kebebasan
kepada atlet untuk memilih
Leadership
Style Advantages Disadvantages
The
Authoritarian
• Atlet akan merasa nyaman
• agresi dapat dialihkan
•Kebutuhan pelatih tercapai
•Efisien dan tegas
Atlet akan selalu
mendapatkan kritikan dari pelatihnya
The
Behaviorist
•Atlet akan mencapai
hasil yang diinginkan dari usaha mereka
• tetap “aware” terhadap penampilan dari anggota team yang lain
• atlet akan berperilaku objektif
• atlet akan lebih bertanggung jawab
dalam mencapai tujuan
• perubahan perilaku atlet belum tentu akan memengaruhi
perilakunya di masa depan
•Atlet akan segan untuk melakukan tindakan yang beresiko
•Pujian dari pelatih tidak akan
Leadership Style Advantages Disadvantages
The Humanist • peningkatan
motivasi atlet secara internal
•Peningkatan konsentrasi dan perhatian dari atlet
•Atlet mengalami
pertumbuhan secara “personal”
•Pengembangan loyalitas dari pelatih
• Leader charisma
• tidak cocok untuk
elite performances
• hasil tidak menjadi sebuah prioritas
• no success may lead to dropping out
The Democrat • it is nonthreatening to athletes
• individual initiative
•Promoiton of mature behavior
•Greater flexibility and risk-taking
• the shame democracy
•Wathcing others suffer
Applying Different Coaching Style in Sport
The Coach’s Personality
The Athletes’ Characteristics
Younger athletes need more direction, more emotional support
Relationship-oriented
older athletes: task-oriented