• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAK SUPERV KALIPANCUR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KAK SUPERV KALIPANCUR"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

KERANGKA ACUAN KERJA

PENGADAAN JASA KONSULTANSI

PROGRAM PEMBANGUNAN JALAN & JEMBATAN

KEGIATAN SUPERVISI PEMBANGUNAN JEMBATAN KALIPANCUR

SUMBER DANA APBD KOTA SEMARANG T.A. 2012

B A B I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

1.1.1. Dalam Rangka meningkatkan kemampuan pelayanan dari sektor jalan dan jembatan di Kota Semarang kepada warganya, Pemerintah Kota Semarang melalui Dinas Bina Marga memandang perlu adanya optimalisasi Pengawasan/Supervisi terhadap pelaksanaan pembangunan jalan dan jembatan di Kota Semarang, sehingga akan mendukung pengembangan wilayah yang pesat di Kota Semarang maupun wilayah sekitarnya.

1.1.2. Pemerintah Kota Semarang c/q Dinas Bina Marga Kota Semarang bermaksud meningkatkan kapasitas jalan dan jembatan yang ada di daerah–daerah pengembangan sehingga akan meningkatkan kelancaran lalu lintas jalan di Kota Semarang terutama untuk akses-akses jalan di wilayah Selatan

1.1.3. Disisi lain Dinas Bina Marga Kota Semarang sebagai dinas teknis di lingkungan Pemerintah Kota Semarang mempunyai tugas membantu Walikota Semarang melaksanakan kewenangan Otonomi Daerah dibidang Kebinamargaan untuk melaksanakan tugas diantaranya pembinaan, pengelolaan, pengendalian dan Supervisi Peningkatan dan pemeliharaan sarana dan prasarana jalan dan jembatan.

1.2. MAKSUD DAN TUJUAN

1.2.1. Tujuan umum dari program kegiatan ini adalah mengadakan pengawasan/Supervisi Pembangunan Jembatan Kalipancur di Kota Semarang dalam rangka menunjang kelancaran lalu lintas yang ada akibat perkembangan ekonomi pada daerah-daerah yang bersangkutan.

1.2.2.Tujuan pokok dari pekerjaan ini adalah melaksanakan pekerjaan pengawasan / supervisi pekerjaan pembangunan jembatan sedemikian rupa sehingga diperoleh kualitas hasil pelaksanaan pembangunan jembatan yang sesuai dengan spesifikasi teknik yang ada, sehingga dicapai mutu pekerjaan konstruksi yang optimal.

1.2.3. Konsultan Supervisi yang diserahi pekerjaan ini wajib menyediakan jasanya semaksimal mungkin untuk melaksanakan pekerjaan pengawasan pembangunan jembatan yang dikerjakan oleh Rekanan pemenang tender sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja serta berpedoman pada spesifikasi teknik yang berlaku sehingga diperoleh hasil pekerjaan berupa Dokumen Kegiatan yang terdiri dari laporan bulanan dan laporan akhir, sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dan dapat dipertanggungjawabkan guna pelaksanaan pekerjaan dimaksud.

1.3. SASARAN

(2)

1.4. LOKASI PEKERJAAN

Lokasi pekerjaan Supervisi Pembangunan Jembatan Kalipancur yang harus ditangani oleh konsultan adalah pada ruas Jalan Kalipancur di perbatasan Kecamatan Semarang Ngaliyan dan Kec. Gunungpati.

1.5. SUMBER PENDANAAN

Sumber Pendanaan Kegiatan Supervisi Pembangunan Jembatan Kalipancur tersebut berasal dari APBD Kota Semarang T.A. 2012.

1.6. NAMA DAN ORGANISASI PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

Nama Pejabat Pembuat Komitmen : Ir. ISWAR AMINUDDIN, MT.

(3)

B A B II

DATA PENUNJANG

2.1. DATA DASAR

Sebelum memulai kegiatan pekerjaan, konsultan harus mengadakan konsultasi terlebih dahulu dengan Pengguna Anggaran / Kuasa Pengguna Anggaran / Pemilik Pekerjaan, yaitu untuk mendapatkan konfirmasi mengenai konstruksi jembatan yang akan ditangani beserta utilitasnya. Adapun data-data yang diperlukan sebelum melaksanakan pekerjaan sebagai berikut :

a. Data-data dokumen kontrak sesuai dengan Penyedia Barang/Jasa yang ditunjuk untuk melaksanakan kegiatan pembangunan.

b. Data lokasi atau daerah tempat pembangunan jembatan untuk membantu proses selanjutnya

c. Data mengenai bahan/material maupun peralatan yang digunakan sehingga dapat menentukan jenis konstruksi

d. Usulan-usulan teknis lain dari sumber-sumber yang dapat dipercaya. e. Data-data sekunder lainnya yang diperlukan dan dianggap penting

2.2. STANDAR TEKNIS/PEDOMAN

Dalam kegiatan Supervisi seperti yang dimaksud pada KAK ini, Konsultan Pengawas harus memperhatikan persyaratan-persyaratan serta ketentuan-ketentuan sebagai berikut :

1. Persyaratan Umum Pekerjaan

Setiap bagian dari kegiatan pengawasan harus dilaksanakan secara benar dan tuntas dan memberikan hasil yang telah ditetapkan dan diterima dengan baik oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran/Pengendali Kegiatan.

2. Persyaratan Obyektif

Pelaksanaan pekerjaan pengaturan dan pengamanan yang obyektif untuk kelancaran pelaksanaan, baik yang menyangkut macam, kualitas dan kuantitas dari setiap bagian pekerjaan.

3. Persyaratan Fungsional

Kegiatan pelaksanaan supervisi baik yang menyangkut waktu, mutu dan biaya pekerjaan harus dilaksanakan dengan profesionalisme dan tanggung-jawab yang tinggi sebagai Konsultan Pengawas.

4. Persyaratan Prosedural

Penyelesaian administrasif sehubungan dengan pelaksanaan tugas/pekerjaan di lapangan harus dilaksanakan sesuai dengan prosedur-prosedur dan peraturan-peraturan yang berlaku.

5. Kriteria Lain-lain

Selain kriteria umum di atas, untuk Kegiatan Pengawas berlaku pula ketentuan-ketentuan seperti standar, pedoman, dan peraturan yang berlaku, antara lain ketentuan yang diberlakukan untuk pekerjaan kegiatan yang bersangkutan, yaitu Surat Perjanjian Pelaksanaan Pekerjaan (Kontrak), dan ketentuan-ketentuan lain sebagai dasar perjanjiannya.

Adapun standar teknis dalam melaksanakan kegiatan pengawasan pembangunan jembatan menggunakan daftar referensi teknis sebagai dasar pelaksanaan. Referensi dimaksud adalah :

1. Spesifikasi Konstruksi Jembatan Tipe Balok T Bentang 25 m untuk BM 70, SNI 03-1747-1989

2. Spesifikasi Konstruksi Jembatan Tipe Balok T Bentang 25 m untuk BM 100, SNI 03-1748-1989

(4)

4. Spesifikasi perletakan elastomer jembatan tipe polos dan tipe laminasi, SNI 03-3967-2002

5. Spesifikasi Bangunan Pengaman Tepi Jalan, SNI 03-2446-1991 6. Spesifikasi Trotoar, SNI 03-2443-1991

7. Tata Cara Perencanaan Pembebanan Jembatan Jalan Raya, SNI 03-1725-1989 8. Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Jembatan Jalan Raya, SNI

03-2833-1992

9. Perencanaan Beban Gempa untuk Jembatan, Pd.T-04-2004-B 10. Standar Bangunan Atas Gelagar Beton Pratekan Type T Klas A

11. Tata Cara Perencanaan Teknis Pondasi Langsung untuk Jembatan, SNI 03-3446-1994

12. Tata Cara Perencanaan Teknis Pondasi Tiang untuk Jembatan, SNI 03-6747-2002

13. Tata cara Pemasangan Utilitas di Jalan, SNI 03-2850-1992 14. Tata Cara Pelaksanaan Survey Lalu lintas, No.01/T/BNKT/1990

15. Tata Cara Perencanaan Drainase Permukaan Jalan, SNI T-22-1991-03

16. Peraturan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya dengan Metode Analisa Komponen, SNI-1732-1989-F

17. Pelaksanaan Perkerasan Kaku (Beton semen), 009/T/BNKT/1990 18. Manual Pelaksanaan Campuran Beraspal, 004/BM/2008

19. Bridge Construction Supervision Manual 20. Bridge Construction Technique Manual

(5)

B A B III

PENJELASAN LINGKUP PEKERJAAN

DAN TEKNIK PENGAWASAN

3.1. LINGKUP KEGIATAN.

Sebelum memulai kegiatan pekerjaan, konsultan harus mengadakan konsultasi terlebih dahulu dengan Pengguna Anggaran / Kuasa Pengguna Anggaran, yaitu untuk mendapatkan konfirmasi mengenai ruas-ruas jalan disekitarnya, kondisi jembatan lama bila ada, maupun utilitas-utilitas yang akan ditangani.

Konsultan harus berusaha untuk mendapatkan informasi umum mengenai kondisi struktur jembatan lama bila ada, melalui Gambar Kerja beserta Dokumen Teknisnya maupun perencanaan makronya.

3.1.1 KEBUTUHAN UMUM DARI PELAYANAN

Konsultan terdiri dari Tim Supervisi Lapangan yang bertanggung jawab untuk melaksanakan pengawasan pekerjaan fisik selama waktu pelaksanaan yang telah ditentukan dengan menggunakan data lapangan yang diperoleh dari Penyedia Jasa dan menggunakan standard design serta cara yang telah ditentukan oleh Dinas Bina Marga Kota Semarang

3.1.2 TUGAS KONSULTAN SUPERVISI

Lingkup tugas bagi Konsultan Supervisi adalah pelaksanaan Supervisi Peningkatan jalan dan jembatan, meliputi :

a. Pekerjaan Supervisi, baik mengenai kuantitas, kualitas, maupun ketepatan waktu pekerjaan.

b. Pengamanan untuk kelancaran pelaksanaan, baik dalam hal mutu pekerjaan, ketertiban pekerjaan, menghindari penyimpangan pelaksanaan pekerjaan, maupun penyelesaian perselisihan yang mungkin timbul.

c. Pengaturan penggunaan bahan untuk pekerjaan, baik mengenai asal bahan, penilaian/ penelitian kualitas bahan, dan larangan/penggunaan bahan yang tidak memenuhi persyaratan.

d. Penyelesaian administrasi di lapangan mengenai penyerahan pekerjaan, penyimpangan dari rencana, perhitungan pekerjaan tambah/kurang, perpanjangan waktu pelaksanaan.

e. Masih bertanggung jawab sampai dengan masa pemeliharaan

Konsultan Supervisi harus merinci sendiri kegiatannya dan dalam menjalankan tugasnya akan mendapatkan pula arahan dari Pengelola Kegiatan secara tertulis agar fungsi dan tanggung jawab Konsultan Supervisi dapat terlaksana dengan baik, dan menghasilkan keluaran (produk) sebagaimana yang diharapkan. Secara garis besar, uraian tugas Konsultan Supervisi secara bertahap di lapangan antara lain adalah sebagai berikut :

a. Pekerjaan Persiapan

1) Menyusun program kerja, alokasi tenaga dan konsepsi/ metodologi pelaksanaan pekerjaan supervisi.

2) Memeriksa Time Schedule, Bar Chart, S-Curve dan Net Work Planning yang diajukan oleh Rekanan/ Kontraktor pelaksana untuk selanjutnya diteruskan kepada Pengelola Kegiatan untuk mendapatkan persetujan. 3) Melakukan MC-0 bersama-sama dengan kontraktor pelaksana pekerjaan

dan didampingi oleh pemilik pekerjaan.

b. Pekerjaan Teknis Supervisi Lapangan

(6)

pelaksanaan teknis maupun administrasi teknis yang dilakukan secara terus menerus sampai dengan pekerjaan diserahkan untuk terakhir kalinya.

2) Mengawasi kebenaran ukuran, kualitas dan kuantitas dari bahan atau komponen bangunan, peralatan dan perlengkapan selama pekerjaan pelaksanaan di lapangan atau di tempat kerja lainnya.

3) Mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi dari segi kualitas, kuantitas dan laju pencapaian volume/realitas fisik.

4) Mengumpulkan data dan informasi di lapangan untuk memecahkan persoalan yang terjadi selama pelaksanaan konstruksi.

5) Mengawasi kemajuan pelaksanaan dan mengambil tindakan yang tepat dan cepat, agar batas waktu pelaksanaan minimal sesuai dengan jadual yang telah ditetapkan.

6) Memberikan masukan pendapat teknis tentang penambahan atau pengurangan pekerjaan yang dapat mempengaruhi biaya dan waktu pekerjaan serta berpengaruh pada ketentuan kontrak, untuk mendapatkan persetujuan dari Pengguna Anggaran/ Kuasa Pengguna Anggaran/Pelaksana Kegiatan.

7) Memberikan petunjuk, perintah sejauh tidak mengenai pengurangan dan penambahan biaya dan waktu pekerjaan serta tidak menyimpang dari kontrak, dapat langsung disampaikan kepada Rekanan/ Kontraktor pelaksana, dengan pemberitahuan secara tertulis kepada Pengelola Kegiatan.

8) Menyelenggarakan rapat-rapat lapangan secara berkala, membuat laporan mingguan dan bulanan pekerjaan Supervisi dengan memasukkan hasil rapat-rapat lapangan, laporan harian, mingguan dan bulanan yang dibuat oleh Pemborong.

9) Melakukan pengukuran ulang bersama kontraktor terhadap STA jalan dan jembatan tertentu bila diperlukan guna mendapatkan volume pekerjaan yang sebenarnya.

10) Menyusun Berita Acara kemajuan pekerjaan, serah terima pertama dan kedua pekerjaan konstruksi.

11) Meneliti gambar-gambar pelaksanaan (Shop Drawings) yang diajukan oleh Pemborong.

12) Meneliti gambar-gambar yang telah sesuai dengan pelaksanaan (As-Built Drawings) sebelum serah terima pertama.

13) Meneliti dan memeriksa hasil tes laboratorium terhadap benda uji yang berkaitan dengan pelaksanaan di lapangan.

14) Menyusun daftar cacat/kerusakan sebelum serah terima pertama, mengawasi perbaikannya pada masa pemeliharaan serta laporan akhir pekerjaan Supervisi dan masa pemeliharaan konstruksi.

c. Konsultasi

1) Melakukan konsultasi dengan Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran/Pengendali Kegiatan untuk membahas segala masalah dan persoalan yang timbul selama masa pelaksanaan pembangunan.

2) Mengadakan rapat lapangan secara berkala sedikitnya dua kali setiap bulan, dengan Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran/Pelaksana Kegiatan, Konsultan Perencana Teknis dan Rekanan/ Kontraktor pelaksana dengan tujuan untuk membicarakan masalah dan persoalan yang timbul dalam pelaksanaan, untuk kemudian membuat risalah rapat dan mengirimkan kepada semua pihak yang bersangkutan, serta sudah diterima masing-masing pihak paling lambat satu minggu kemudian.

3) Mengadakan rapat di luar jadual rutin tersebut apabila dianggap perlu dan karena ada permasalahan mendesak yang perlu dipecahkan.

d. Pelaporan

(7)

2) Melaporkan kemajuan pekerjaan yang nyata mengenai volume, prosentase dan nilai bobot bagian-bagian pekerjaan yang telah dilaksanakan Rekanan/ Kontraktor pelaksana dan dibandingkan dengan jadual yang telah disetujui.

3) Melaporkan bahan-bahan bangunan yang dipakai, jumlah tenaga kerja dan alat yang digunakan.

4) Memeriksa gambar-gambar kerja tambahan yang dibuat oleh Rekanan/ Kontraktor pelaksana terutama yang mengakibatkan tambah atau berkurangnya pekerjaan, dan juga perhitungan serta gambar konstruksi yang dibuat oleh Rekanan/ Kontraktor pelaksana (shop drawings).

5) Melaporkan semua kegiatan pengawasan dalam laporan bulanan dan laporan akhir pekerjaan.

e. Penyiapan/ Pemeriksaaan Dokumen Pekerjaan

1) Menerima dan menyiapkan Berita Acara sehubungan dengan penyelesaian pekerjaan di lapangan, serta untuk keperluan pembayaran angsuran.

2) Memeriksa dan menyiapkan daftar volume dan nilai pekerjaan, serta penambahan atau pengurangan pekerjaan guna keperluan pembayaran. 3) Mempersiapkan formulir laporan mingguan dan bulanan, Berita Acara

Kemajuan Pekerjaan, Berita Acara Penyerahan Pertama dan Kedua serta formulir-formulir lainnya yang diperlukan untuk kebutuhan dokumen pembangunan..

3.2. KELUARAN/OUTPUT

Tugas Supervisi secara umum adalah mengawasi kelancaran pekerjaan pembangunan yang dikerjakan oleh Rekanan/Kontraktor pelaksana, yang menyangkut kuantitas, kualitas, biaya dan ketepatan waktu pelaksanaan pekerjaan, sehingga wujud akhir pembangunan jalan dan kelengkapannya yang sesuai dengan Dokumen Kontrak Pelaksanaan/Pemborongan, dan telah diterima dengan baik oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran/Pengendali Kegiatan dan kelancaran penyelesaian administrasi yang berhubungan dengan pekerjaan di lapangan, serta penyelesaian kelengkapan Dokumen Pembangunan lainnya.

Konsultan Supervisi diminta menghasilkan keluaran (output) yang lengkap sesuai dengan kebutuhan kegiatan. Kelancaran pelaksanaan kegiatan yang berhubungan dengan Kegiatan Supervisi menjadi tanggung-jawab Konsultan Supervisi. Keluaran yang diminta dari Konsultan Supervisi berdasarkan KAK ini diantaranya :

1. Program kerja, alokasi tenaga, dan konsepsi pekerjaan Supervisi.

2. Buku harian (bila diperlukan), yang memuat semua kejadian, perintah/petunjuk yang penting dari Konsultan Supervisi/ Direksi Kegiatan, yang dapat mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan, menimbulkan konsekuensi keuangan, kelambatan penyelesaian dan tidak terpenuhinya syarat teknis.

3. Meneliti laporan harian yang dikerjakan bersama dengan kontraktor, berisi keterangan tentang :

a. Tenaga kerja.

b. Bahan-bahan yang datang, diterima atau ditolak. c. Alat-alat.

d. Pekerjaan yang diselenggarakan. e. Waktu pekerjaan.

f. Laporan mingguan, sebagai resume laporan harian.

4. Berita Acara Kemajuan Pekerjaan, untuk pembayaran angsuran.

5. Surat Perintah Perubahan Pekerjaan, dan Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan Tambah/ Kurang, jika ada tambah/kurang pekerjaaan.

6. Berita Acara Penyerahan I Pekerjaan.

7. Berita Acara Pernyataan Selesainya Pekerjaan.

8. Gambar-gambar sesuai dengan pelaksanaan (as built drawings) yang dibuat oleh kontraktor dan diteliti oleh konsultan supervisi.

9. Laporan Rapat di lapangan (Site Meeting).

(8)

3.3 PERALATAN, PERSONIL DAN FASILITAS DARI PPKom

Pengguna Jasa akan menugaskan juga personil Tim Teknis dari instansi untuk melengkapi pekerjaan dari konsultan. Untuk fasilitas dari PPKom hanya menyediakan ruang untuk rapat-rapat rutin beserta perlengkapannya. Data dan fasilitas yang disediakan oleh pengguna jasa yang dapat digunakan dan harus dipelihara oleh penyedia jasa. Pengguna Jasa menyediakan kumpulan laporan dan data sebagai hasil studi terdahulu serta photografi.

Pengguna jasa akan mengangkat petugas atau wakilnya yang bertindak sebagai Staf Teknik dan Staff Administrasi dalam rangka pelaksanaan jasa konsultansi.

3.4 PERALATAN DARI PENYEDIA JASA KONSULTAN

Penyedia Jasa diwajibkan untuk menyediakan segala perlengkapan dan peralatan yang berkaitan dengan tugas Pengawasan.

Barang-barang yang harus disediakan oleh penyedia jasa dengan cara sewa atas nama Pengguna Jasa :

Barang-barang yang harus disediakan oleh penyedia jasa dengan cara sewa: a). Akomodasi dan ruangan kantor

b). Kendaraan roda empat dan roda dua

c). Alat-alat kantor dan peralatan kerja lapangan

d). Computer dan printer dan peralatan elektronik penunjang pekerjaan

Alih Pengetahuan

Apabila dipandang perlu oleh pengguna jasa, maka penyedia jasa harus mengadakan pelatihan, kursus singkat, diskusi dan seminar terkait dengan substansi pelaksanaan pekerjaan dalam rangka alih pengetahuan kepada staf Dinas Bina Marga Kota Semarang yang ditunjuk.

3.5 LINGKUP KEWENANGAN DAN TANGGUNG JAWAB PENYEDIA JASA

LINGKUP KEWENANGAN

Lingkup kewenangan bagi Konsultan Pengawas adalah pelaksanaan Pengawasan pembangunan jembatan

TANGGUNG JAWAB KONSULTAN

Konsultan Supervisi bertanggung jawab secara profesional atas jasa Supervisi yang dilakukan sesuai ketentuan dan kode tata laku profesi yang berlaku. Dalam hal ini pekerjaan yang dilaksanakan harus bisa dipertanggungjawabkan secara teknis dan administratif, sehingga Konsultan Supervisi dalam melaksanakan tugasnya harus mengacu pada ketentuan-ketentuan yang berlaku secara profesional. Secara umum tanggung jawab Konsultan Supervisi antara lain terhadap :

a. Kesesuaian pelaksanaan konstruksi dengan Dokumen Kontrak Pelaksanaan/ Pemborongan yang dijadikan pedoman, serta peraturan, standar dan pedoman teknis yang berlaku, diantaranya:

Dokumen Pelaksanaan dari pekerjaan,yaitu : 1) Gambar-gambar pelaksanaan.

2) Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS).

3) Berita Acara Aanwijzing sampai dengan penunjukan Pemborong. 4) Dokumen Kontrak Pelaksanaan/ Pemborongan

5) Bar Chart dan S-Curve serta Net Work Planning dari pekerjaan yang dibuat oleh Kontraktor Pelaksana/ Pemborong (setelah disetujui)

6) Pengarahan Penugasan/ Kerangka Acuan Kerja (KAK) Pekerjaan Supervisi.

b. Kinerja Supervisi yang harus memenuhi standar hasil kerja supervisi yang berlaku dan disyaratkan.

c. Hasil evaluasi Supervisi dan dampak yang ditimbulkan.

d. Masih bertanggung jawab pada masa pemeliharaan jika sewaktu-waktu diminta oleh Pengguna Jasa/Pengelola Kegiatan

(9)

3.6 JANGKA WAKTU

Kegiatan Pengawasan dilaksanakan sejak diterbitkannya SPMK (Surat Perintah Mulai Kerja). Dalam hal ini waktu yang disediakan untuk melaksanakan tugas pengawasan yang diberikan kepada Konsultan adalah selama 150 (seratus lima puluh) hari kalender atau 5 (lima) bulan dan pemeliharaan selama 180 (seratus delapan puluh) hari kalender.

3.7 KEBUTUHAN PERSONIL

Keterlibatan tenaga-tenaga ahli yang profesional dan berpengalaman dalam Supervisi sesuai dengan bidang pekerjaan yang dilaksanakan merupakan faktor utama optimalnya pelaksanaan Kegiatan Supervisi. Untuk itu dalam melaksanakan tugasnya, Konsultan Supervisi harus menyediakan tenaga-tenaga yang memenuhi kebutuhan kegiatan, baik ditinjau dari lingkup atau besar kegiatan maupun tingkat kerumitan pekerjaan. Untuk melaksanakan tugasnya, Konsultan Supervisi harus menyediakan tenaga ahli yang memenuhi kebutuhan kegiatan, yaitu minimal terdiri dari :

1) Team Leader/Site Engineer/Chief Inspector

Dan Tenaga teknis atau tenaga pendukung lainnya sesuai kebutuhan dan lingkup kompleksitas pekerjaan, seperti :

1) Inspector 2) Surveyor

3) Operator KOmputer 4) Administrator

Kualifikasi masing-masing tenaga pendukung tersebut disesuaikan dengan lingkup penugasan dan keahlian yang dibutuhkan untuk masing-masing jabatan, sehingga diharapkan personil tersebut benar-benar dapat melaksanakan tugas masing-masing dengan optimal.

3.8 TUGAS DAN KUALIFIKASI PERSONIL TENAGA AHLI

Personil-personil yang tercantum di bawah ini harus bekerja secara penuh untuk pekerjaan ini, yaitu terdiri dari :

A. TENAGA AHLI

a) Ketua Tim (Team Leader)/Site Engineer

Adalah seorang Sarjana S1 Teknik Sipil atau S1 Teknik Struktur Jembatan dan Jalan Raya dengan pengalaman dalam bidang pengawasan jalan dan jembatan minimal 5 tahun efektif, mengetahui dengan baik proses pelaksanaan dan pengawasan pekerjaan jembatan maupun jalan raya beserta permasalahannya.

Tugas dan tanggung jawab team leader meliputi :

1. Mengkoordinasikan semua personil yang terlibat dalam pekerjaan ini sehingga bisa menghasilkan pekerjaan seperti yang ditentukan;

2. Memahami isi dokumen kontrak dari kontraktor;

3. Memahami strategi pelaksanaan kontraktor (berdasarkan hasil PCM); 4. Memahami strategi pelaksanaan fisik;

5. Menyetujui proses dan hasil opname pekerjaan apabila kontraktor melakukan penagihan;

6. Mengawasi dan mengontrol semua ketelitian hasil pengukuran, perhitungan kuantitas. Menjamin bahwa Penyedia Barang/Jasa dibayar sesuai dengan syarat-syarat kontrak;

7. Memberi saran dan masukan kepada pemborong/kontraktor pekerjaan mengenai pelaksanaan pembangunan jalan dan jembatan;

(10)

penyimpangan disertai bukti-bukti yang memadai (foto hasil sampling/copy hasil test material dari laboratorium dll.); c.) Rekomendasi-rekomendasi yang diperlukan untuk perbaikan pelaksanaan dimasa mendatang ;

9. Senantiasa menjaga ketelitian dan memeriksa gambar-gambar as-built serta mengawasi pekerjaan penggambaran yang dilaksanakan oleh juru gambar Penyedia Barang/Jasa;

10. Bertanggung Jawab terhadap Laporan Bulanan dan Akhir

B. TENAGA PENDUKUNG b). Inspector

Adalah seorang Lulusan minimal D3 Teknik Sipil atau Teknik Jalan Raya dengan pengalaman dalam bidangnya khususnya pada pekerjaan jalan minimal 3 tahun efektif. Tugas dan kewajibannya adalah membantu Tenaga Ahli ( Site Engineer ). Inspector bertanggung jawab atas pengawasan pekerjaan dan pengecekan semua pengukuran untuk menentukan kuantitas pembayaran. Memiliki pengetahuan dibidang kendali mutu dan teknologi bahan. Inspector juga harus sudah mengenal dengan baik prosedur-prosedur teknik dan test pengujian bahan.

c). Surveyor

Adalah seorang Lulusan minimal D3 Teknik geodesi atau dari jurusan pengukuran dengan pengalaman dalam bidangnya khususnya pada pekerjaan jalan minimal 3 tahun efektif. Tugas dan kewajibannya adalah membantu Tenaga Ahli (Site Engineer). Surveyor bertanggung jawab atas pengecekan semua pengukuran yang dilakukan kontraktor.

d). Administrator

Administrator adalah minimal seorang lulusan SMA dengan pengalaman dalam bidang administrasi teknik minimal 5 tahun efektif.dan dapat mengoperasikan computer untuk program pengolahan kata dan pengolahan data angka.

Bertanggung jawab terhadap surat menyurat yang berhubungan dengan kegiatan pekerjaan Supervisi dan bertanggung jawab terhadap permasalahan administrasi pekerjaan konsultan baik berupa administrasi keuangan proses pembayaran termyn tagihan maupun membantu administrasi teknik pekerjaan.

e). Operator Komputer

Administrator adalah minimal seorang lulusan SMA/SMK dengan pengalaman dalam bidang administrasi teknik minimal 3 tahun efektif.dan dapat mengoperasikan computer untuk program pengolahan kata dan pengolahan data angka maupun grafis.

3.9. JADWAL TAHAPAN PELAKSANAAN KEGIATAN

Pekerjaan ini dapat dibagi dalam beberapa tahapan proses, yaitu : a. Tahap Persiapan.

b. Tahap Pelaksanaan Pengawasan. c. Tahap Penyerahan Laporan

(11)

B A B IV

LAPORAN DAN PENYERAHAN HASIL PEKERJAAN

4.1. UMUM

Semua laporan ditulis dalam Bahasa Indonesia, kecuali ditentukan lain oleh pemberi tugas dengan ukuran kertas format A4 atau format Folio dan diserahkan kepada Pengguna Jasa, Laporan yang dimaksud meliputi :

1. Laporan Bulanan 2. Laporan Akhir

4.2. LAPORAN BULANAN

Laporan bulanan dibuat dengan susunan yang berisi : 1. Pengantar

2. Progress Report Summary berisi ringkasan prestasi kemajuan fisik dan prestasi

keuangan dan permasalahan-permasalahan yang timbul pada saat periode tersebut.

3. Jadwal pelaksanaan

4. Laporan mengenai personil konsultan Data foto lapangan

4.3. LAPORAN AKHIR

(12)

BAB V

HAL – HAL LAIN

5.1. PRODUKSI DALAM NEGERI

Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus dilakukan di dalam wilayah Negara Republik Indonesia kecuali ditetapkan lain dengan pertimbangan keterbatasan kompetensi dalam negeri.

5.2. PEDOMAN PENGUMPULAN DATA LAPANGAN

Penyedia Jasa diwajibkan melaksanakan pengumpulan data lapangan sesuai persyaratan dan kaidah teknis maupun regulasi yang berlaku di bidang/layanan pekerjaan Pengawasan

5.3. ALIH PENGETAHUAN

(13)

B A B VI

P E N U T U P

Setelah Pengarahan Penugasan ini diterima Konsultan hendaknya memeriksa semua bahan masukan yang diterima dan mencari bahan masukan lain yang dibutuhkan. Setelah mempelajari dan mendapat penjelasan tentang Pengarahan Penugasan ini dari Pejabat Pembuat Komitmen, Konsultan agar segera membuat Usulan Teknis/ Proposal Teknis agar dimasukkan mengikuti ketentuan terlampir mengenai syarat-syarat mengikuti Pengadaan Jasa Konsultan sesuai peraturan yang berlaku.

Ditetapkan,

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN KEGIATAN SUPERVISI PEMBANGUNAN

(14)
(15)

LAMPIRAN KAK Supervisi Pembangunan Jembatan Kalipancur

STRUKTUR ORGANISASI

KEGIATAN KONSULTAN PENGAWASAN PEMBANGUNAN JEMBATAN

TAHUN ANGGARAN 2012

SITE ENGINEER / TEAM LEADER

INSPECTOR ADMINSTRATOR

SURVEYOR OPERATOR KOMPUTER

(16)

SCHEDULE LAYANAN

KEGIATAN KONSULTAN PENGAWASAN PEMBANGUNAN JEMBATAN

TAHUN ANGGARAN 2012

NO POSISI BULAN MM

1 2 3 4 5

1 TEAM LEADER / SITE ENGINEER 5

2 INSPECTOR 5

3 SURVEYOR 5

4 OPERATOR KOMPUTER 5

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Penyakit menular adalah penyakit yang disebabkan mikroorganisme, baik bakteri, virus, Penyakit menular adalah penyakit yang disebabkan mikroorganisme, baik bakteri, virus,

Kelas jalan ini mencakup semua kelas jalan utama dan dimaksudkan untuk dapat melayani arus lalu lintas cepat dan berat. Dalam komposisi lalu lintasnya mengabaikan jenis

Pada SMKN 1 Mesjid Raya persentase akhir yang didapat sebanyak 48,89% untuk tingkat pemahaman penggunaan teknologi informasi ditinjau dari, penggunaan sosial media,

Karena baginya proses mengetahui dalam diri seseorang harus berorientasi pada tindakan yang berinteraksi langsung dengan lingkungan (menekankan keaktifan seseorang dalam

keinginan masyarakat untuk membayar air bersih (willingness to pay) di pengaruhi oleh 2 variabel, yaitu jumlah anggota keluarga dalam satu rumah dan akumulasi

Kesehatan sebagai suatu spectrum merupakan suata kondisi yang fleksibel antara badan dan mental yang dibedakan dalam rentang yang selalu berfluktuasi atau

Kesimpulan penelitian setelah pemanfaatan media TIK tutorial sebagai subtitute eksperimen terdapat perbedaan hasil belajar ranah kognitif berdasarkan nilai pretest