ANALISIS ELEMEN DESAIN PADA KEMASAN LEDRE SUPER DI BOJONEGORO
Aditya Inggar Pranata
Pendidikan Seni Rupa, Faku ltas Bahasa dan Seni, Un iversitas Negeri Surabaya Ema il : inggarsip@g mail.co m
Muhajir
Pendidikan Seni Rupa, Faku ltas Bahasa dan Seni, Un iversitas Negeri Surabaya Ema il : muha [email protected]
Hendro Aryanto
Pendidikan Seni Rupa, Faku ltas Bahasa dan Seni, Un iversitas Negeri Surabaya Ema il : hdra w_realis [email protected]
Abstrak
Ledre adalah ma kanan ringan berupa kue kering yang digulung dengan bentuk seperti astor, me rupakan ma kanan ringan khas daerah Bojonegoro yang sekarang mula i d ikenal masyrakat di luar Kabupaten Bojonegoro. Ledre sudah diproduksi secara masal oleh beberapa p rodusen diantaranya Anyar Mas dan Depot Makan Moro Tresno yang terletak di Keca matan Padangan Bo jonegoro. Depot Makan Moro Tresno merupakan produsen ledre terbesar di Bojonegoro yang saat ini masih bertahan dan masih me masarkan produknya yaitu Ledre Super. Dengan banyaknya varian yang dihasilkan dari Ledre Super perlu diadakan kajian mengenai kelaya kan desain pada kemasan Ledre Super yang me rupakan ikon dari ma kanan ringan khas Kabupaten Bojonegoro. Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif me la lui beberapa metode pengumpulan data yaitu wawancara, observasi, dan dokumentasi. Su mber data yang digunakan terdiri dari sumber prime r dan sumber data sekunder. Te knik yang digunakan untuk menganalisis data adalah model ana lisis taksonomi b erdasarkan aspek e le men desain dengan menggunakan prinsip dari desain ko munikasi visual.
Kata Kunci: Ele men, Desain, Ke masan
Abstrac t
Ledre is rolled cookies snack which looks like astor. It is orig inal snack fro m b jngoro which begin to be fa mous even for people out of Bojonegoro now. Ledre has been producted massively by some producer that are Anyar Ma and Depot Makan Moro Tresno which located in Bo jonegoro. Depot Makan Moro Tresno is the biggest ledre producer in Bojonegoro wh ich still e xists and sells it s product which ca lled Ledre Super with many varieties . This research is a qulitative descriptive trough some data accumulation methods which are interviewing, observation, and documentation. The data source consist of prima ry and secondary source. Data analysis method is a ta xono my analysis based on design ele ment wh ich use the visual commun ication design principal. The procedure of this research are preparation, data accumulat ion, data analysis and arrange reseach report.
Ke ywor ds: Ele ment, Design, Packag ing
PENDAHULUAN
Makanan ringan khas daerah turut me mberikan andil yang besar pada perke mbangan perekonomian daerah dan turut berperan menjadi daya tarik konsumen untuk wisatawan lokal. Ke masan yang telah digunakan pada banyak makanan ringan khas daerah tersebut banyak maca mnya, mu lai dari sekedar bungkus plastik dengan label keterangan yang sederhana sampai ke masan dengan bentuk yang me manfaatkan kertas yang dilengkapi penambahan unsur grafis pada tampilannya.
Desain grafis me rupakan salah satu aspek yang penting setelah desain ke masan sebagai penunjang untuk med ia pe masaran dari produk ma kanan ringan khas daerah. Desain grafis ke masan berfungsi sebagai identitas dan sebagai media info rmasi tentang produk yang
dipasarkan. Desain grafis pada ke masan sangat bervariasi dengan bentuk, warna, huruf, ga mbar, dan ilustrasi grafis, sehingga me mbuat desain grafis ke masan selalu berubah dan berke mbang seiring dengan bertambahnya waktu.
Ledre Super yang dikelo la o leh MAA. Atmira l Ayub yang berlokasi di Jl. Dr. Sutomo No. 150 keca matan Ledre Super yang me mpunyai rasa original dari p isang raja ini juga mela kukan inovasi dengan mena mbah berbagai rasa seperti kacang ijo, wa luh, strawberi, coklat, durian, susu, dan keju. Beraga m variasi rasa tersebut me mbuat ke masan Ledre Super di desain dengan berbagai warna dan ilustrasi. Be rtolak dari latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk menelit i desain grafis ke masan Ledre Super Bo jonegoro, dengan pertimbangan selama in i be lu m ada penelit ian ke masan ledre yang dima ksud.
Ru musan Masalah (1) Bagaimana ta mp ilan desain grafis ke masan Ledre Super Bojonegoro jika diana lisa dari sudut pandang DKV? (2)Bagaimana ke layakan desain grafis ke masan Ledre Super Bo jonegoro menurut prinsip DKV. Manfaat Penelitian ini bagi produsen ledre bisa digunakan sebagai referensi untuk me mperba iki dan men ingkatkan kua litas desain grafis pada ke masan Ledre Super Bojonegoro. Untuk penelit i bermanfaat untuk mena mbah pengetahuan tentang desain terutama b idang desain grafis ke masan, khususnya desain grafis ke masan untuk makanan. Untuk penelit i la in ada lah mena mbah wawasan tentang desain grafis ke masan, khususnya desain kemasan Ledre Super Bo jonegoro.
Desain yang diteliti ia lah Desain Visual Ke masan Ledre Super Bojonegoro yang dibuat pada tahun 2014. Lokasi penelitian ini terletak d i Jl. Dr. Sutomo No. 150 keca matan Padangan yang dikelola oleh MAA. At miral Ayub. Ledre Super adalah produksi dari Depot Makan Moro tresno dan me rupakan produsen ledre terbesar di Bojonegoro yang sudah berdiri sejak tahun 1994.
6HEDJDL NDWD NH UMD ³GHVDLQ´ GDSDW GLDUWLNDQ VHEDJDL proses dalam me rancang, me mbuat atau menciptakan sebuah obyek baru. Sedangkan dala m kata benda ³GHVDLQ´ GDSDW GLDUWLNDQ VHEDJDL KDVLO DNK LU GDUL VHEXDK proses kreatif, ba ik masih dala m bentuk konsep, rancangan, atau hasil karya nyata (Anggraini S., 2014:13). Da la m Diksirupa (2011:162) d ije laskan bahwa grafis berasal dari graphein ³PHQXOLV´ DWDX
³PHQJJD PEDU´ Karena ruang lingkupnya tidak hanya
terbatas pada media cetak ma ka desain grafis sekarang lebih dimakna i sebagai desain komunikasi v is ual(DKV).
Menurut Klimchuk, (2006:1) Mengemas me rupakan tindakan me mbungkus atau menutup suatu barang atau sekelompok barang. Ke masan adalah wadah yang berfungsi sebagai te mpat pelindung barang dan sebagai sarana iklan atau promosi bagi barang dagangan, selain itu ke masan juga me mudahkan dala m penyusu nan, pengiriman(d istribusi), dan penyimpanan untuk barang.
Ledre adalah sejenis ma kanan ringan yang berbentuk gulungan seperti stick roll, gapit. Proses pembuatannya berasal dari le mba ran adonan pipih dari bahan tepung dan pisang raja, dengan ukuran panjan g sekitar 20 c m dan dia meter 1,5 c m lalu digulung secara manual dan tradisional dengan tangan. Ledre Super me rupakan me rek dari ledre khas kabupaten Bojonegoro yang me miliki ciri khas tersendiri dan berbeda dari ledre daerah lain.
METODE
Penelit ian in i mengarah pada penelitian deskriptif kualitatif dengan metode studi kepustakaan dan observasi, pengamatan secara langsung terhadap obyek yang diteliti dan wa wancara. Pene lit ian in i mengka ji
visualisasi ke masan Ledre Super Bo jonegoro yang dike lola oleh MAA. Atmira l Ayub yang berlokasi di Jl. Dr. Suto mo No. 150 keca matan Padangan. Penelitian ini diarahkan pada tampilan desain grafis ke masan Ledre Super Bo jonegoro.
Informan di lapangan dalam penelit ian in i adalah MAA Atmiral Ayub (51), beliau adalah pendiri sekaligus pengelola Depot Makan moro tresno yang me mp roduksi dan me masarkan Led re Super.
Data dala m penelitian kualitatif bersifat deskriptif, bukan angka. Data primer, berupa teks hasil wa wancara yang diperoleh me lalu i wa wancara dengan informan yang dijadikan sa mpel penelitian (Sa rwono, 2007:98). Data prime r yaitu data yang diperoleh secara langsung dari narasumber. Data prime r d isebut juga sebagai data asli atau data baru yang me miliki sifat up to date.
Penelit i mengumpulkan data dengan cara me la kukan wa wancara secara langsung dengan pemilik perusahaan Ledre Super d i Depot Makan Moro Tresno, keca matan Padangan Bojonegoro. Data d iperoleh berupa catatan hasil wa wancara dan ke masan ledre yang ke mudian d ianalis. Data sekunder dala m penelitian ini berupa data yang diperoleh peneliti dari website yang berisi a rtike l dan pe mbahasan mengenai profil perusahaan produsen Ledre Super untuk melengkapi referensi mengenai Ledre Super dan profil perusahaan.
Observasi dilaku kan dengan cara me lihat langsung kepada objek yang ditelit i yaitu desain grafis ke masan Ledre Super Bojonegoro, dan ele men-e le men (unsur) desain dijabarkan dengan menggunakan prinsip -prinsip desain grafis, me liputi keseimbangan, tekanan, ira ma dan kesatuan. Kemudian mencatat semua data yang diperoleh dari kegiatan pengamatan.
Menurut Sugiyono (2006:154) Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila ingin me la kukan studi pendahuluan untuk mene mukan permasalahan yang harus diteliti. Da la m penelitian ini wawancara dilaku kan dengan informan berna ma MAA. Atmiral Ayub, yang me rupakan pe milik dan pendiri dari Perusahaan Ledre Super Bojonegoro sekaligus yang me mantau desainer yang merancang ke masan Ledre Super Bo jonegoro.
Pokok wa wancara ia lah : (1) Seputar berd irinya Ledre Super Bojonegoro, (2)Mengenai ele men desain yang terdapat pada kemasan Ledre Super, (3) Tentang prinsip desain yang diterapkan pada kemasan Ledre Super. Doku mentasi adalah metode pengumpulan data \DQJ GLGDSDW GDUL UX PDK PD NDQ ³0RUR WUHVQR´ WHPSDW pemasaran Ledre Super yang berupa foto-foto hasil dari observasi. Analisis data adalah proses menelaah seluruh data yang diperoleh.
Teknik analisis yang digunakan adalah teknik analisis taksonomi, yaitu analisis yang didasarkan pada
fokus terhadap salah satu domain yang akan dijadikan obyek analisis selanjutnya (Sarwono, 2007:113) yang me mfokuskan penelit ian dengan menguraikan suatu domain secara mendala m, da la m hal ini ada lah aspek desain grafis ke masan Ledre Super. Oleh ka rena itu pendekatan yang sesuai untuk penelit ian ini adalah pendekatan kualitatif menggunakan analisis taksonomi berdasarkan aspek ele men desain dengan menggunakan prinsip desain ko munikasi v isual.
Triangulasi adalah tekn ik pe meriksaan keabsahan data yang me manfaat kan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau pembanding terhadap data itu (Moleong, 2009:330). Triangulasi data dila kukan dengan membandingkan data hasil wa wancara dengan informan ya itu pemilik perusaahaan Ledre Super Depot Makan Moro Tresno dengan pengamatan dilokasi penelitian ya itu di Depot Ma kan Moro Tresno dan di sentra pemasaran Ledre Super di keca matan Su mberejo. Kegiatan bertujuan untuk me mbukt ikan bahwa Led re Super merupakan produk dari Depot Makan Moro Tresno yang dikelola oleh Bapak M.A.A At mira l Ayub.
Proses wawancara dengan informan yaitu M.A.A Atmiral Ayub dilaku kan beberapa kali dengan waktu yang berbeda dengan tujuan untuk me mastikan kebenaran dari jawaban yang beliau berikan dari p roses wawancara mengenai produk Ledre Super.
HAS IL DAN PEMBAHASAN
Penelit ian dila ksanakan bulan Maret 2014 d i sentra produksi Ledre Super milik MAA. Atmira l Ayub yang berlokasi d i Jl. Dr. Sutomo No. 150 keca matan Padangan, Kabupaten Bojonegoro. Ledre Super terdiri dari berbagai maca m rasa, penelit i menentukan 6 jenis rasa dari produk Ledre Super untuk diteliti. Ledre Super dike mas dala m ke masan karton lipat berbentuk kotak persegi panjang yang kompak tanpa jendela intip. Ta mpilan desain grafis pada ke masan ini me liputi seluruh sisi ke masan. Warna. Data penelitian yang dianalisis merupakan ke masan Ledre Super.
Desain grafis pada tiap jenis produk Ledre Super bervariasi. Desain grafis dengan corak warna berbeda dari setiap ke masan tersebut menyesuaikan dengan jenis rasa dari Ledre yang dike masnya. Ke masan Ledre Super Bojonegoro sebagai berikut :
Ga mbar 1. Ledre Super Orig inal
Ga mbar 2. Ledre Super Co klat
Ga mbar 4. Ledre Super Ka wis
Ga mbar 5. Ledre Super Waluh
Ga mbar 6. Ledre Super Nangka
Dari ta mp ilan visual pada desain grafis pada masing-masing ke masan Ledre Super dapat diuraikan sebagai berikut :
Warna/Color
Setiap ke masan Ledre Super me mpunyai c iri khas atau karakter yang berbeda-beda. Penggunaan warna pada background kemasan menggunakan warna yang menyesuaikan dengan ciri khas dari variasi rasa Ledre Super.
Warna yang digunakan diantaranya warna kuning sebagai identitas rasa pisang ra ja, wa rna coke lat sebagai identitas rasa coklat, wa rna kuning ce rah dengan ko mbinasi o ranye sebagai identitas rasa durian, warna me rah sebagai identitas rasa kawis, warna coke lat gelap dengan kombinasi kuning dan merah sebagai identitas rasa waluh, dan warna hijau muda dengan kombinasi warna kuning sebagai identitas rasa nangka.
Ilustr asi/Illustration
Pada setiap ke masan me mpunyai c iri khas dari Ledre Super, ya itu adanya ilustrasi dari produk ledre yang disajikan dala m sebuah piring dan ilustrasi pendukung berupa gambar dari penyusun rasa, serta gambar secangkir kopi sebagai pelengkap. Penggunaan ilustrasi pada setiap ke masan tampak terlalu be rje jal sehingga berkesan penuh sesak.
Penataan ilustrasi yang berje jal tersebut menyebabkan tingkat kenyaman baca men jadi berkurang sehingga menyulitkan ca lon konsumen dalam mengamati tampilan visual produk dari sisi ilustrasinya.
Ti pografi/Typography
Penggunaan jenis huruf pada nama produk ta mpak berbeda pada setiap kemasannya, penggunaan fo nt yang berbeda tersebut menimbulkan kesan kurang konsisten, dan menciptakan persepsi bahwa variasi desain grafis ke masan Ledre Super tersebut merupakan merk yang berlainan sehingga me mbingungkan calon konsumen saat me mbeda kan dengan produk ledre dari produsen lain. Dala m penataan tipografi dala m setiap ke masan nampak bahwa penggunaan jenis huruf, serta bentuk, kara kter dan ukurannya sangat beragam, sehingga mengganggu ke mudahan baca (readability) serta menimbulkan kesan kurang menyatu (unity).
Slogan /Tagline
Slogan pada setiap ke masan Ledre Super me mpunyai bentuk yang sama, yaitu slogan dengan model splash berbentuk mahkota raja dengan warna me rah dan outline putih. Slogan yang bertuliskan
me mpunyai ma ksud bahwa Ledre Super merupakan Ledre yang me mpunyai kualitas terbaik yang diproduksi asli dari Bojonegoro.
Bentuk Ke masan
Ke masan secara fisik berbentuk kotak panjang yang terbuat dari bahan ke rtas karton lipat dengan lap isan glossy pada bagian tamp ilan luarnya. Ta mpilan desain grafis tampa k pada seluruh sisi ke masan, sehingga dalam posisi berubah-ubah unsur-unsur grafis masih bisa menya mpaikan informasi pada audiens. Keleb ihan pada ke masan jenis ini yaitu bisa diletakkan dala m berbagai posisi dan unsur grafis bis a ditampilkan secara ma ksimal karena ketersediaan ruang yang cukup.
Merk/Logo
Merk pada masing-masing ke masan menggunakan nama Led re Super dengan tambahan keterangan rasa. Setiap ke masan me mpunyai gaya yang berbeda-beda dala m penerapan jenis font. Merk d ita mpilkan dala m ukuran besar dan keterangan rasa ditamp ilkan dibawahnya dengan ukuran lebih kec il. Perbedaan gaya dan kara kter jenis huruf yang digunakan dala m setiap ke masan tampak beraga m dan kurang konsisten sehingga menyebabkan setiap ke masan tampak berasal dari me rk yang berbeda.
Tata letak/Layout
Penataan unsur-unsur grafis pada setiap kemasan me miliki pola yang ha mpir sa ma. Penataan tampa k buruk pada ke masan rasa orig inal, durian, wa luh dan nangka, karena ilustrasi produk dan pendukung tampak berebut perhatian serta tipografi yang kurang me menuhi kaidah dala m desain grafis. Sedangkan pada kemasan Ledre Super rasa ka wis dan coklat sudah nampak lebih baik dengan penyusunan tiap ilustrasi yang me mberikan ruang sedikit lega serta tidak saling tumpang tindih antara ilustrasi dan tipografinya..
Kel ayakan Desain Gr afis
Berdasarkan ura ian tentang elemen desain berdasarkan prinip desain grafis, dapat diuraikan mengenani ke layakan desain grafis pada kemasan Ledre Super. Pada ke masan Ledre Super teruta ma pada ras a original, durian, wa luh dan nangka masih na mpak kurang me menuhi dari prinsip dan ka idah yang digunakan dala m desain grafis atau desain ko munkasi visual (DKV).
Kekurangan pada setiap ke masan tersebut terutama pada pola penyusunan tata letak atau layout yang kurang me menuhi prinsip desain grafis yaitu kesatuan, keseimbangan, ira ma, dan penekanan. Ke masan Ledre Super rasa origina l, durian, wa luh dan nangka kurang
layak diap likasikan sebagai media pe masaran dan distribusi Ledre Super.
Pada ke masan Ledre Super rasa ka wis dan coke lat, secara tata letak dan pemilihan wa rna sudah cukup baik dan cukup mewa kili dari p roduk ledre dan ka rakter rasa yang dimiliki. Pada ke masan ka wis dan cokelat me miliki kele mahan pada tipografi sama dengan jenis ke masan lainnya. Penggunaan tipografinya masih kurang konsisten dan sulit terbaca, serta tingkat kesatuan antar bodytext yang kurang. Secara keseluruhan pada ke masan Ledre Super Kawis dan Coke lat sudah cukup layak jika digunakan sebagai wadah dan med ia ko munikasi serta pendistribusian dari Ledre Super.
PENUTUP Simpulan
Depot ma kan MORO TRESNO sebagai produsen Ledre Super yang me rupakan makanan ringan khas Kabupaten Bojonegoro adalah produsen ledre yang masih bertahan hingga sekarang.
Ke masan Ledre Super yang terbuat dari bahan karton dengan model folding carton yaitu cetakan karton yang dilipat me mbentuk sebuah kotak, yang dapat dibuat cukup mudah dengan biaya yang tergolong mu rah. Bentuk ke masan tersebut me mudahkan dala m mendistribusikan produk serta saat men-display produk.
Aspek yang menarik dari ke masan Ledre Super adalah warna-wa rna back ground kemasan yang didesain sesuai dengan karakteristik varian rasa yang diusung sehingga ke masan ledre Super me miliki ciri-c iri dan identitas tersendiri yang me mbeda kan antara varian yang satu dengan yang la innya. Aspek la in yang cukup menonjol adalah tipografi yang berbeda-beda dari setiap ke masan, setiap ke masan me miliki bentuk dan susunan layout yang berbeda. sehingga menciptakan kesan dan identitas yang berbeda dari tiap varian rasa. Aspek yang kurang menarik adalah layout yang semrawut dan tipografi yang terlalu beraga m sehingga me mb ingungkan calon konsumen ketika mengamat i ke masan.
Dit injau dari segi ta mpilannya, desain grafis ke masan ini ta mpak kurang informatif sehingga tidak sesuai dengan harga yang ditawarkan. Hal tersebut menyebabkan ledre teruta ma Ledre Super kurang diminati oleh masyarakat khusunya untuk kelas ekono mi bawah.
Saran
Agar ma mpu bersaing dan dapat men ingkatkan daya tarik Ledre Super produksi dari depot ma kan MORO TRESNO, perlu dila kukan adanya perubahan dalam desain grafis kemasannya (redesign). Perlu diubah dalam unsur tipografinya, ke masan ini terlalu banyak jenis font
dengan ukuran yang berbeda-beda serta warna yang beragam. Na ma produk ta mpak kurang menonjol dan kurang kontras sehingga terganggu oleh ilustrasi disekitarnya, sehingga menciptakan kurangnya unity dan balance. Penggunaan warna untuk tiap ke masan sebenarnya sudah cukup baik mengingat wa rna dari t iap ke masan disesuaikan dengan karakter varian rasa yang ada.
Susunan ko mposisi perlu d ibenahi dikarenakan penataan dari tiap ele men yang tampak terla lu berje jal dan saling berebut perhatian konsumen. Ilustrasi gambar produk dan gambar pendukung perlu ditata ulang agar ke masan tampak leb ih lega dan tidak berjeja l (crowded) sehingga men ingkatkan kenyamanan baca bagi calon konsumen.
DAFTAR PUS TAKA
Anggraini, S. Lia dan Kirana Natalia. M. 2014. Dessain Komunik asi Visual; Dasar-dasar Panduan Untuk Pemula. Bandung: Nuansa Cendekia .
Klimchuk, Marianne Rosner dan Sandra A. Krasovec. 2006. Desain k emasan. Jakarta: Erlangga.
Moleong, Le xy J. 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Re ma ja Rosda Karya.
Sarwono, Jonathan dan Hary Lubis. 2007. Metode Riset untuk Desain Komunik asi Visual. Yogyakarta : Andi.
Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.. Bandung: Alfabeta.
Susanto, Mike. 2011. Diksi Rupa, Ku mpulan Istilah dan Gera kan Seni Rupa. Yogyakarta: DictiArt.