IMPLEMENTASI AKAD WADI’AH PADA PRODUK
TABUNGAN BNI iB BAITULLAH HASANAH
DI BNI SYARIAH KANTOR CABANG PEMBANTU CILACAP
TUGAS AKHIR
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) IAIN Purwokerto Untuk Memenuhi Salah Satu Sayarat Guna Memperoleh
Gelar Ahli Madya (A.Md)
Oleh:
EKSA FEBRIYANTI NIM: 1522203011
PROGRAM DIPLOMA III
MANAJEMEN PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
PURWOKERTO
xiv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN NOTA DINAS PEMBIMBING... iv
HALAMAN MOTTO ... v
HALAMAN PERSEMBAHAN... vi
KATA PENGANTAR ... vii
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN ... ix
DAFTAR ISI ... xiv
DAFTAR TABEL... xvi
DAFTAR GAMBAR ... xvii
DAFTAR LAMPIRAN ... xviii
ABSTRAK ... xix
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 5
C. Maksud dan Tujuan ... 5
D. Metode Penulisan ... 5
E. Sistematika Penulisan... 9
BAB II TELAAH PUSTAKA A. Kajian Teori ... 10
1. Pengertian Wadi‟ah dan Tabungan Wadi‟ah ... 10
2. Ketentuan Syari‟ah Wadi‟ah ... 12
3. Rukun dan Syarat Wadi‟ah ... 13
4. Jenis-jenis dan Karakteristik Wadi‟ah ... 14
5. Tujuan Wadi‟ah ... 16
6. Tata Cara Wadi‟ah ... 17
xv
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 21
1. Sejarah Singkat BNI Syari‟ah ... 21
2. Visi dan Misi BNI Syari‟ah... 22
B. Hasil dan Pembahasan... 41
1. Tabungan BNI Baitullah iB Hasanah ... 41
2. Implementasi Akad Wadi‟ah Pada Produk Tabungan BNI Baitullah iB Hasanah di BNI Syari‟ah KCP Cilacap 42 BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan ... 48 B. Saran-saran ... 49 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Berkembangnya bank-bank syariah di negara-negara Islam berpengaruh ke Indonesia. Di Indonesia, bank syariah yang pertama didirikan pada tahun 1992 adalah Bank Muamalat. Walaupun perkembangannya sedikit terlambat bila dibandingkan dengan negara-negara Muslim lainnya, perbankan syariah di Indonesia masih terus berkembang. Pada tahun 1992-1998 hanya ada 1 (satu) unit bank syariah di Indonesia, kemudian pada tahun 1999 jumlahnya bertambah menjadi 3 (tiga) unit. Pada tahun 2000, bank syariah maupun bank konvensional yang membuka unit usaha syariah telah meningkat menjadi 6 (enam) unit. Sedangkan jumlah BPRS (Bank Pembiayaan Rakyat Syariah) sudah mencapai 86 unit dan masih terus bertambah. Di tahun mendatang, jumlah bank syariah terus meningkat seiring dengan pengetahuan masyarakat tentang bank syariah.
Bank syariah mempunyai fungsi, yaitu: (a) sebagai penerima amanah untuk melakukan investasi atas dana-dana yang dipercayakan oleh pemegang rekening investasi/deposan atas dasar prinsip bagi hasil sesuai dengan kebijakan investasi bank, (b) sebagai pengelola investasi atas dana yang dimiliki oleh pemilik dana/shahibul mal sesuai dengan arahan investasi yang dikehendaki oleh pemilik dana (dalam hal ini bank bertindak sebagai manajer investasi), (c) sebagai penyedia jasa lalu lintas pembayaran dan jasa-jasa lainnya sepanjang tidak bertentangan dengan prinsip syariah, (d) sebagai pengelola fungsi sosial seperti pengelolaan dana zakat dan penerimaan serta penyaluran dana kebajikan (fungsi optional), yang berbeda dengan bank konvensional. Dengan diketahui fungsi bank syariah tersebut akan membawa dampak dalam pelaksanaan kegiatan usaha bank syariah.
Bank syariah melakukan kegiatan penghimpunan dana (funding) secara langsung kepada masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan dana
tersebut dalam bentuk pembiayaan (financing). Penghimpunan dana bank
(funding) adalah upaya yang dilakukan oleh lembaga perbankan dalam mengelola atau mengatur posisi dana yang diterima dari aktivitas funding
untuk disalurkan kepada aktivitas financing, dengan harapan bank yang bersangkutan tetap mampu memenuhi “likuiditas” (kemampuan lembaga untuk memenuhi kewajiban finansialnya yang segera harus dipenuhi), “rentabilitas” (kemampuan lembaga untuk menghasilkan laba selama periode tertentu), “solvabilitas” (kemampuan lembaga untuk membayar semua utang-utangnya, baik jangka pendek maupun jangka panjang).1
Pertumbuhan setiap bank sangat dipengaruhi oleh perkembangan kemampuannya dalam menghimpun dana masyarakat. Sebagai lembaga keuangan, masalah bank paling utama adalah dana. Tanpa dana yang cukup, bank tidak bisa berbuat apa-apa atau tidak berfungsi. Dana adalah uang tunai yang dimiliki atau dikuasai oleh bank dalam bentuk tunai. Uang tunai yang dimiliki atau dikuasai oleh bank tidak hanya berasal dari para pemilik bank itu sendiri, tetapi juga berasal dari titipan atau penyertaan dana orang lain atau pihak lain sewaktu-waktu atau pada suatu saat tertentu akan ditarik kembali, baik sekaligus ataupun secara berangsur-angsur.
Sumber-sumber dana dari suatu bank, yaitu: (a) Dana dari modal sendiri (dana pihak ke-1) terdiri dari modal yang disetor, cadangan-cadangan, laba yang ditahan, (b) Dana pinjaman dari pihak luar (dana pihak ke-2) terdiri dari pinjaman dari bank-bank lain, pinjaman dari bank atau lembaga keuangan lain di luar negeri, pinjaman dari lembaga keuangan bukan bank, pinjaman dari bank sentral atau Bank Indonesia, (c) Dana dari masyarakat (dana dari pihak ke-3) terdiri dari giro, deposito, tabungan.2 Penghimpunan dana bank syariah terdapat 2 akad yaitu akad wadi’ah dan akad mudharabah.
Akad Wadi’ah berarti meninggalkan, titipan atau kepercayaan. Dalam tradisi fiqih Islam, prinsip titipan atau simpanan dikenal dengan prinsip al-wadi’ah, al-wadi’ah diartikan sebagai titipan murni dari satu pihak ke pihak
1
Gita Danupranata, Manajemen Perbankan Syariah, (Jakarta: Penerbit Salemba Empat, 2013), hlm 87-88.
2
3
lain, baik individu maupun badan hukum, yang harus dijaga dan dikembalikan kapan saja.3 Berdasarkan prinsip wadi’ah yang dapat diambil sewaktu-waktu dan tidak dapat menghasilkan keuntungan, produk yang dapat diterapkan untuk akad ini adalah giro dan tabungan.
Tabungan wadi’ah merupakan jenis simpanan yang menggunakan akad wadi’ah/titipan yang penarikannya dapat dilakukan sesuai perjanjian. Menurut UU Perbankan Syari’ah No. 21 Th 2008 tabungan adalah simpanan berdasarkan wadi’ah atau investasi dana berdasarkan akad mudharabah atau akad lain yang tidak bertentangan dengan prinsip syari’ah yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat dan ketentuan tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro, dan alat lainnya yang dipersamakan dengan itu.4
Keberadaan BNI Syariah di tengah-tengah masyarakat Cilacap dapat memperkuat jaringan ekonomi syariah di Indonesia. Selain itu, pengembangan BNI Syariah KCP Cilacap memberikan kemaslahatan bagi masyarakat Cilacap. Sehingga dapat berkontribusi secara optimal bagi perekonomian nasional.
Dalam praktek perbankan khusunya di BNI Syari’ah KCP Cilacap banyak sekali produk tabungan, salah satunya adalah Tabungan BNI Baitullah iB Hasanah. Tabungan BNI Baitullah iB Hasanah merupakan Tabungan Haji&Umrah yang dikelola secara syariah sebagai sarana pembayaran Haji untuk mendapatkan kepastian porsi berangkat menunaikan ibadah Haji dan perencanaan ibadah Umrah dalam mata uang Rupiah dan USD. Dalam Tabungan BNI Baitullah IB Hasanah terdapat 2 akad, yaitu akad wadi’ah dan akad mudharabah.
Keunggulan dari tabungan BNI Baitullah IB Hasanah , antara lain: (a) BNI Baitullah iB Hasanah dilengkapi dengan Kartu Haji&Umrah Indonesia sebagai Kartu ATM/debit yang dapat digunakan di Tanah Suci dan Tanah Air, (b) lebih mudah mendapatkan nomor porsi Haji karena BNI Syari’ah
3
Muhammad Syafi’I Antonio, Bank Syariah Dari Teori Ke Praktik, (Jakarta: Gema Insani, 2001), hlm 85.
4
merupakan Bank Penerima Setoran Biaya Perjalanan Ibadah Haji dan terkoneksi real time online dengan SISKOHAT (Sistem Komputerisasi Haji Terpadu) Kementrian Agama, (c) bebas biaya pengelolaan rekening bulanan, (d) bebas biaya penutupan rekening (IDR), (e) perlindungan asuransi kecelakaan diri khusus untuk rekening mata uang Rupiah, (f) Fasilitas Auto Credit untuk setoran bulanan, (g) souvenir menarik pada saat pelunasan biaya Haji reguler.5
Presentase nasabah produk Tabungan BNI Baitullah iB Hasanah yaitu 60% akad wadi’ah dan 40% akad mudharabah. Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa nasabah akad wadi’ah lebih banyak dibandingkan akad
mudharabah. Hal ini menjadi latarbelakang nasabah memilih akad wadi’ah yang memiliki setoran ringan.
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, penulis tertarik untuk meneliti lebih dalam lagi mengenai penerapan akad wadi’ah pada tabungan Haji dan Umroh. Untuk itu, peneliti mengambil judul “IMPLEMENTASI
AKAD WADI’AH PADA PRODUK TABUNGAN BNI BAITULLAH iB HASANAH DI BNI SYARIAH KANTOR CABANG PEMBANTU CILACAP”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang akan di bahas pada penelitian ini adalah “Bagaimana Implementasi Akad Wadi’ah
Pada Produk Tabungan BNI Baitullah iB Hasanah di BNI Syariah KCP Cilacap”.
C. Maksud dan Tujuan
Maksud penelitian laporan Tugas Akhir ini adalah untuk mengetahui bagaimana implementasi akad wadi’ah pada produk tabungan BNI Baitullah iB Hasanah di BNI Syariah KCP Cilacap. Dalam hal ini penulis mencoba
5
5
untuk menganalisis antara teori yang diperoleh pada saat kuliah dengan praktek yang terjadi pada lembaga keuangan perbankan syariah, yaitu dengan melakukan observasi secara langsung di BNI Syariah KCP Cilacap. Selain itu juga untuk menambah wawasan atau pengetahuan untuk penulis sendiri dan untuk pembaca pada umumnya.
Tujuan penulisan laporan Tugas Akhir ini adalah untuk mengetahui implementasi akad wadi’ah pada produk tabungan BNI Baitullah iB Hasanah di BNI Syariah KCP Cilacap.
D. Metode Penulisan
Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu, cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional berarti kegiatan ini dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal sehingga terjangkau oleh penalaran manusia, empiris berarti dapat diamati oleh indera manusia dan sistematis berarti menggunakan langkah-langkah yang bersifat logis.6
1. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field Research), karena dalam penelitian ini peneliti turun langsung ke tempat penelitian dengan subjek PT. BNI Syariah Kantor Cabang Pembantu Cilacap.
2. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di PT. BNI Syariah Kantor Cabang Pembantu Cilacap yang berlokasi di Jl. S. Parman Ruko Pelangi 10E Sidanegara Cilacap, mulai tanggal 1 Februari-28 Februari 2018.
3. Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.
6
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif,Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2016), hlm. 2.
a. Data Primer
Data primer adalah data yang dihimpun secara langsung dari sumbernya dan diolah sendiri oleh lembaga bersangkutan untuk dimanfaatkan. Data primer secara khusus dikumpulkan oleh peneliti untuk menjawab pertanyaan penelitian.7
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data penelitian yang diperoleh secara tidak langsung melalui media perantara (dihasilkan pihak lain) atau digunakan oleh lembaga lainnya yang bukan merupakan pengolahnya, tetapi dapat dimanfaatkan dalam suatu penelitian tertentu.
4. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai sumber, dan berbagai cara. Bila dilihat dari settingnya, data dapat dikumpulkan pada setting alamiah (natural setting), pada laboratorium dengan metode eksperimen, dirumah dengan berbagai responden, pada suatu seminar, dan lain-lain. Bila dilihat dari sumber datanya, maka pengumpulan data dapat menggunakan sumber primer dan sumber sekunder. Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data, dan sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen. Bila dilihat dari segi cara atau teknik pengumpulan data, maka teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan interview (wawancara), kuesioner (angket), observasi (pengamatan), dan gabungan ketiganya.
a. Interview (wawancara)
Wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Wawancara dapat dilakukan secara
7
Nur Indriantoro dan Bambang Supono, Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi&Manajemen, (Yogyakarta:BPFE-Yogyakarta, 2002), hlm 147.
7
terstruktur maupun tidak terstruktur, dan dapat dilakukan melalui tatap muka (face to face) maupun dengan menggunakan telepon.
1) Wawancara Terstruktur
Dalam melakukan wawancara terstruktur, pengumpul data telah menyiapkan instrumen penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternatif jawabannya pun telah disiapkan.8 Selain harus membawa instrumen sebagai pedoman untuk wawancara, maka pengumpul data juga dapat menggunakan alat bantu sperti tape recorder, gambar, brosur, dan material lain yang dapat membantu pelaksanaan wawancara menjadi lancar.
2) Wawancara Tidak Terstruktur
Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan. Dalam wawancara tidak terstruktur, peneliti belum mengetahui secara pasti data apa yang akan diperoleh, sehingga peneliti lebih banyak mendengarkan apa yang diceritakan oleh responden.9
b. Observasi (pengamatan)
Observasi yaitu proses pencatatan pola perilaku subjoek (orang), objek (benda) atau kejadian yang sistematik tanpa adanya pertanyaan atau komunikasi dengan individu-individu yang diteliti. Data yang dikumpulkan umunya tidak terdistrosi, lebih akurat dan bebas dari response bias.
5. Objek dan Subjek Penelitian
Objek dalam penelitian ini adalah Tabungan Wadiah, sedangkan perusahaan yang dijadikan subjek adalah PT. BNI Syariah KCP Cilacap yang berlokasi di Jl. S. Parman Ruko Pelangi 10E Sidanegara Cilacap.
8
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif,Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2016), hlm. 138.
9
6. Teknik Analisis Data
Analisis data dalam penelitian ini menggunakan deskriptif analisis dimana mendeskripsikan tentang masalah yang ada kemudian menganalisisnya dan dilakukan sebelum memasuki lapangan, selama dilapangan. Analisis data menjadi pegangan penelitian. Metode ini penulis gunakan untuk mendeskripsikan data data tentang “Implementasi akad
wadi’ah pada produk tabungan BNI Baitullah iB Hasanah di Kantor Cabang Pembantu Cilacap.”
Metode Deduktif adalah metode yang berangkat dari pengetahuan yang sifatnya umum, dan bertitik tolak pada pengetahuan umum itu digunakan untuk menilai kejadian khusus.10 Metode ini digunakan untuk mengetahui bagaimana “Implementasi Akad Wadi’ah Pada Produk Tabungan BNI Baitullah iB Hasanah di BNI Syariah Kantor Cabang Pembantu Cilacap”.
E. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan laporan tugas akhir ini disusun dalam empat bab, dimana setiap bab terdiri dari beberapa sub bab. Sistematika penulisan merupakan uraian secara garis besar mengenai hal-hal pokok yang dibahas, guna mempermudah dalam memahami dan melihat hubungan suatu bab dengan yang lainnya. Adapun uraian pada setiap bab adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN yang meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional variabel, landasan teori, metode penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II TELAAH PUSTAKA yang meliputi gambaran umum lokasi penelitian.
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN merupakan bab yang menguraikan hasil penelitian meliputi penyajian data dan analisis data hasil penelitian.
10
9
BAB IV PENUTUP yang mencakup kesimpulan dari pembahasan, saran dan kata penutup sebagai akhir dari pembahasan.
Bagian akhir dari tugas akhir ini memuat daftar pustaka, lampiran-lampiran, dan daftar riwayat hidup.
45
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mulai dari latar belakang, telaah pustaka, dan analisis maka dapat disimpulkan bahwa
Implementasi Akad Wadi’ah Pada Produk Tabungan BNI Baitullah iB
Hasanah di BNI Syariah KCP Cilacap adalah, tabungan yang berdasarkan akad wadi’ah, bersifat simpanan, simpanan bisa diambil kapan saja (on call)
atau berdasarkan kesepakatan, tidak ada imbalan yang disyaratkan kecuali dalam bentuk pemberian (bonus) yang bersifat sukarela. Hal tersebut telah sesuai dengan prinsip syariah yang ada dalam Fatwa DSN No. 02/DSN-MUI/IV/2000.
B. Saran-saran 1. Bagi Bank
a. PT. BNI Syariah KCP Cilacap merupakan Lembaga Keuangan Syariah sehingga dalam pelaksanaan operasional dalam produknya sesuai dengan syariat Islam dan perlu dipertahankan sehingga PT. BNI Syariah KCP Cilacap tetap dapat berorientasi sesuai dengan syariat Islam.
b. PT. BNI Syariah KCP Cilacap dengan system operasionalnya selalu berusaha menghindari maiysir, gharar, riba. Harus menjaga kepercayaan nasabah, hal ini dikarenakan dana yang terhimpun merupakan amanah dari nasabah yang harus dijaga dengan penuh tanggung jawab.
2. Bagi Akademi
a. Memberikan kontribusi sebagai wacana yang diharapkan dapat menambah pengetahuan bagi civitas akademik tentang penerapan tabungan wadi’ah.
46
b. Dapat dijadikan bahan bacaan dan literature penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA
Antonio, Muhammad Syafi’I, Bank Syariah Dari Teori Ke Praktik, Jakarta: Gema Insani. 2001.
Brosur Produk Dana PT. BNI Syariah KCP Cilacap.
Brosur Produk Penyaluran Dana Pembiayaan Produktif PT. BNI Syariah KCP Cilacap.
Brosur Produk Penyaluran Dana Pembiayaan Konsumtif PT. BNI Syariah KCP Cilacap.
Brosur BNI Baitullah Ib Hasanah KCP Cilacap.
Dahlan, Ahmad, BANK SYARIAH Teoritik, Praktik, Kritik, Yogyakarta: Teras. 2012.
Danupranata, Gita, Manajemen Perbankan Syariah, Jakarta: Penerbit Salemba Empat. 2013.
Dewi, Gemala, Aspek-aspek Hukum Perbankan dan Perasuransian Syariah di Indonesia, Jakarta: Kencana, 2006.
Hadi, Sutrisno, Metode Research, Yogyakarta: Andi Offset, 2000.
Indriantoro, Nur & Bambang Supono, Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi & Manajemen, Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta, 2002.
Ismail, Perbankan Syariah, Jakarta: Kencana, 2011.
Karim, Adiwarman A, BANK ISLAM Analisis Fiqih dan Keuangan, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2011.
Muhammad, Manajemen Bank Syariah, Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan (UPP) AMP YKPN.
Muthaher, Osmad, Akuntansi Perbankan Syariah, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012. Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta, 2016. Wiroso, Penghimpunan Dana dan Distribusi Hasil Usaha Bank Syariah, Jakarta:
TUGAS AKHIR
Alvin, Muhammad Sukri, Manajemen Pemasaran Syariah Dalam Produk Penghimpunan Dana Tabungan Pelajar Dan Santri Di BPRS Suriyah KC Slawi-Tegal, Tugas Akhir, IAIN Purwokerto, 2016.
Apriliyani, Fitri, Aplikasi Akad Wadi’ah Yad-Dhamanah Pada Produk Tabungan
Simpatik Di Bank Syariah Mandiri KCP Banjarnegara, Tugas Akhir, IAIN Purwokerto, 2017.
Nuraeni, Arina, Implementasi Akad Wadi’ah Pada Produk Tabungan Ib Syariah
Di BPRS Buana Mitra Perwira Purbalingga, Tugas Akhir, IAIN Purwokerto, 2017.
Pribadi, Sandy Rheza, Strategi Pemasaran Produk Tabungan Simpanan Pelajar (SimPel) di Bank BRI Syariah KC Purwokerto, Tugas Akhir, IAIN Purwokerto, 2016.
Prila, Argis Sanis, Implementasi Akad Wadi’ah Pada Produk Tabungan Simpatik
Di Bank Syariah Mandiri Cabang Purwokerto, Tugas Akhir, IAIN Purwokerto, 2016.
Rahmawati, Dian Dwi, Implementasi Akad Mudharabah Mutlaqah Pada Tabungan Mabrur Junior Di Bank Syariah Mandiri KCP Temanggung,
Tugas Akhir, IAIN Purwokerto, 2017.
INTERNET
http://www.bnisyariah.co.id/sejarah-bni-syariah.