• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan Terhadap Kesuksesan Pengusaha Kecil Di Komplek Multatuli Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan Terhadap Kesuksesan Pengusaha Kecil Di Komplek Multatuli Medan"

Copied!
74
0
0

Teks penuh

(1)

LAMPIRAN I

DAFTAR PERTANYAAN KUESIONER PENGETAHUAN

KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KESUKSESAN PENGUSAHA KECIL Para pengusaha yang terhormat,

Bersama ini saya mohon kesediaan Bapak/Ibu saudara/i untuk menjawab dan mengisi daftar pernyataan wawancara atas penelitian tentang “Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan Terhadap Kesuksesan Pengusaha Kecil Di Komplek Multatuli Medan”. Saya mohon saudara dapat menjawab pernyataan dengan memberikan tanda (√) pada kolom yang tersedia sesuai dengan pilihan dan

jawaban saudara. Pada bagian I yaitu Identitas Responden, sedangkan pernyataan pada bagian II menyediakan jawaban dengan pilihan dan penilaian dapat dilakukan sebagai berikut:

No Pernyataan Skor

1 Sangat Setuju (SS) 5

2 Setuju (S) 4

3 Kurang Setuju (KS) 3

4 Tidak Setuju (TS) 2

5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1  

(2)

IDENTITAS RESPONDEN

1. Nama : ... 2. Umur*) : a. Di bawah 20 tahun d. 41-50 tahun

b. 21-30 tahun e. Di atas 50 thn c. 31-40 tahun

3. Jenis Kelamin : a. Laki laki b. Perempuan 4. Lama berwirausaha : ... 5. Nama Usaha : ... 6.Alamat Usaha : ...

(3)

DAFTAR KUESIONER

A. Pengetahuan Kewirausahaan (X)

B. Keberhasilan Usaha (Y)

No Pernyataan STS TS KS S SS

1 Mengalami keuntungan dari hasil penjualan setiap bulannya.

2 Tidak memerlukan pinjaman untuk melanjutkan usaha saya.

3 Jumlah pelanggan mengalami peningkatan. pengalaman saudara sendiri. 2 Sebelum memulai usaha ini,

saudara merasa yakin adanya peluang bisnis yang besar. 3 Saudara tanggap dengan

peluang bisnis yang ada. 4 Saat memulai usaha ini,

saudara sudah siap untuk menghadapi segala resiko yang terjadi pada usaha. 5 Saudara mencoba beberapa

(4)

LAMPIRAN II

DATA UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS

(5)

LAMPIRAN III

HASIL UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS Item-Total Statistics

Cronbach's Alpha if Item Deleted

VAR00001 35.3333 16.161 .603 .784

VAR00002 35.3000 17.114 .523 .795

VAR00003 35.1333 17.292 .581 .792

VAR00004 35.3000 16.700 .502 .796

VAR00005 35.3000 16.217 .546 .790

VAR00006 35.6000 16.524 .380 .814

VAR00007 35.5333 15.430 .594 .784

VAR00008 35.5333 15.154 .603 .782

VAR00009 35.3667 16.654 .379 .814

Validitas Instrumen

(6)

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

(7)

DATA RESPONDEN

29  4 3 4 3 3 17 3 3 3 4 13

30  5 5 5 5 4 24 5 5 5 4 19

31  5 5 4 4 4 22 4 4 4 4 16

32  5 4 5 5 5 24 4 4 3 4 15

(8)

LAMPIRAN V

(9)
(10)

Unstandardized Residual

N 33

Normal Parametersa,,b Mean .0000000

Std. Deviation 1.46774253 Most Extreme Differences Absolute .151

Positive .151

Negative -.098

Kolmogorov-Smirnov Z .867

Asymp. Sig. (2-tailed) .441

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Coefficientsa

1(Constant) 8.471 2.659 3.185 .003

PengetahuanKewirausahaa n

.364 .126 .461 2.890 .007

a. Dependent Variable: KesuksesanUsaha

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .861a .712 .777 1.491

(11)

DAFTAR PUSTAKA

Astamoen, P. Moko. 2005. Enterpreneurship. Penerbit Alfabeta. Jakarta

Arikunto, Suharsimi, 2000. Manajemen Penelitian, cetakan kelima, Penerbit :

Asdi Mahasatya, Jakarta.

Hamdani, Muhammad, Amkep.SKM. M.Kes. 2010. Entrepreneurship Untuk

Mahasiswa, Sebuah Solusi Untuk Siap Mandiri. Penerbit : Trans Info Media, Jakarta.

Hutagalung, Raja Bongsu dan Syafrizal Helmi. 2008. Pengantar

Kewirausahaan. Penerbit : USU Press, Medan.

Kasmir. 2006. Kewirausahaan . Penerbit : Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Kuncoro, Mudrajad. 2003. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi. Penerbit :

Erlangga, Jakarta.

Machfoedz, Mas’ud. 2005. Kewirausahaan, Metode, Manajemen dan

Implementasi. Penerbit : BPFE Yogyakarta, Yogyakarta.

Madura, Jeff. 2001. Pengantar Bisnis Jilid 1. Penerbit : Salemba Empat, Jakarta.

 

Nasution, Darma Putra. 2001. Pengembangan Wira Usaha Baru. Penerbit :

Yayasan Humaniora & Asian Community Trust (ACT), Medan.

Ranto, Dr. Basuki. 2007. Korelasi antara Motivasi, Knowledge of

Entrepreneurship dan Independensi dan The Enterpreneur’s Performance pada Kawasan Industri Kecil.” Jurnal Usahawan No. 10 Tahun XXXVI Oktober 2007.

Riyanti, BDP. 2003. Kewirausahahan Dari Sudut Pandang Psikologi

Kepribadian. Penerbit: Penerbit Grasindo, Jakarta.

Sekaran, Uma, 2006. Metodologi Penelitian Untuk Bisnis, Penerbit : Salemba

Empat, Jakarta.

Situmorang, Syafrizal Helmi, Iskandar Muda, Dalimunthe, M. Ja’far, Doli, Fadli

Fauzie Syarif, 2008. Analisis Data Penelitian. Penerbit : USU Press,

(12)

Sugiyono. 2005. Metodologi Penelitian Bisnis. Penerbit : CV. Alfabet, Bandung.

Sugiyono, 2008. Metode Penelitian Bisnis, cetakan ke 12, Penerbit : CV.

Alfabet, Bandung.

Sugiyono, 2013. Metode Penelitian Manajemen, cetakan ke 1, Penerbit :

Alfabeta, Bandung.

Suryana, 2003. Kewirausahaan, Pedoman Praktis, Kiat dan Proses Menuju

Sukses. Penerbit : Salemba Empat, Jakarta.

 

Umar, Dr. Husein S.E., MBA., M.M.2008. Metode Penelitian untuk Skripsi

dan Tesis Bisnis. Edisi Kedua. Penerbit : PT RajaGrafindo Persada, Jakarta.

Wasty, Soemanto, Drs, M.Pd, 2001. Pendidikan Wiraswasta, Jakarta: Bumi

Aksara.

Yamin, Sofyan & Heri Kurniawan, 2009. SPSS Complete, Penerbit : Salemba

Empat, Jakarta.

SKRIPSI DAN TESIS

Khairani, Y . 2010. “Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan

Kemandirian Pribadi Terhadap Kinerja Usaha (Studi Kasus Pada Pengusaha Depot Air Minum Isi Ulang Di Jalan Veteran Kec. Labuhan Deli Kab. Deli Serdang)”. Skripsi Fakultas Ekonomi

Departemen ManajemenUSU Medan

Purnama S, 2007. “Pengaruh Pengatahuan Kewirausahaan, Motif

Berprestasi dan Kemandirian Pribadi Terhadap Perilaku Kewirausahaan ( Studi Kasus Warnet di Padang Bulan)”, Skripsi, Fakultas Ekonomi USU Medan

INTERNET DAN JURNAL

www.antaranews.com diakses oleh penulis tanggal 12 September 2013

(13)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Membahas mengenai macam-macam penelitian yang ada sangat tergantung

dari sudut mana pihak peneliti melihatnya, secara umum dikenal tiga jenis

penelitian.yaitu penelitian kuantitatif, kualitatif dan penelitian kombinasi

(Sugiyono 2013:35).

Penelitian ini berjenis penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif dapat

diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme,

digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data

menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif, dengan

tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono 2013:36).

3.2Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian ini dilakukan di Kompleks Ruko Multatuli Medan dengan

waktu penelitian di mulai bulan November 2013 sampai Februari 2014.

3.3 Batasan Operasional

Batasan operasional untuk menghindari kesimpangsiuran dalam membahas

dan menganalisis permasalahan, maka penelitian ini dibatasi hanya pada pengaruh

pengetahuan kewirausahaan sebagai variabel bebas (independent) terhadap

kesuksesan pengusaha kecil sebagai variabel terikat (dependent) pada pengusaha

(14)

3.4 Definisi Operasional

Definisi operasional dalam penelitian ini adalah:

3.4.1 Variabel Bebas: Pengetahuan Kewirausahaan (X)

Pengetahuan Kewirausahaan adalah sebuah pengetahuan yang

merupakan hasil uji coba di lapangan, dikumpulkan, diteliti, dan

dirangkai sebagai sumber informasi

3.4.2 Variable Terikat: Kesuksesan Pengusaha Kecil (Y)

Adapun yang menjadi variabel terikat adalah Kesuksesan Pengusaha

Kecil (Y), merupakan pencapaian yang diharapkan di dalam bisnis.

Tabel 3.1

Operasional Variabel

Variabel Defenisi Indikator Skala

Pengetahuan Kewirausahaan (X)

Pengetahuan

kewirausahaan adalah sebuah pengetahuan yang merupakan hasil uji coba di lapangan, dikumpulkan, diteliti, dan dirangkai sebagai sumber informasi.

1. Pengetahuan

langsung

2. Pengetahuan tidak

langsung

3. Kemampuan

berinovasi

4. Kemampuan menilai

peluang bisnis

Likert

Keberhasilan Usaha (Y)

Merupakan pencapaian yang diharapkan di dalam bisnis

4. Perputaran dana

berkembang cepat

Likert

(15)

3.5 Skala Pengukuran Variabel

Skala pengukuran variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah skala

Likert (Umar, 2003:98) dimana responden menyatakan jawaban mengenai

berbagai pernyataan terhadap perilaku, hal, maupun pengetahuan yang diajukan.

Pengukuran dengan skala Likert ini dilakukan dengan pembagian :

Tabel 3.2

Instrument Skala Likert

No. Skala Skor

Sumber: Situmorang (2010 : 5)

3.6 Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subyek atau objek

yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2008:72). Dalam

metode penelitian, kata populasi sangat populer dipakai untuk menyebutkan

serumpun ataupun kelompok objek yang menjadi sasaran penelitian.

Jenis populasi terbagi dua, yaitu:

1. Populasi finit, artinya jumlah individu ditentukan.

2. Populasi infinit, artinya jumlah individu tidak terhingga atau tidak diketahui

dengan pasti.

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua pengusaha usaha

(16)

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi. Pemilihan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan metode non

probability sampling. Dalam teknik ini, pengambilan sampel yang tidak memberi

peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk

dipilih menjadi sampel (Sugiyono, 2013:120). Ukuran sampel ditentukan dengan

menggunakan rumus Slovin dalam Umar (2008:78), yaitu :

Dimana :

n = Jumlah sampel

N = Ukuran Populasi

e = Taraf kesalahan (10%)

Maka jumlah yang diperoleh adalah :

33,333

Dalam penelitian ini jumlah sampel dibulatkan menjadi 33 orang. Pengambilan

sampel ditentukan secara purposive sampling. Purposive Sampling adalah teknik

penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2013:156). Sampel

yang diambil yaitu pengusaha yang menjalankan usahanya minimal satu tahun.

Untuk menentukan ukuran sampel digunakan teknik proportionate stratified

(17)

Alasan menggunakan teknik ini karena yang menjadi populasi dalam penelitian

ini adalah pemilik usaha kecil di Komplek Multatuli Medan yang terbagi ke

dalam 9 kelompok. Agar semua kelompok dapat terwakili, maka sampel diambil

dari masing-masing kelompok dengan proporsi yang sama. Prosedur pengambilan

sampel adalah dengan cara undian. Alasan menggunakan undian adalah bagi

peneliti cukup sederhana dan memungkinkan ketidakadilan dapat dihindari.

Tabel 3.4

Daftar Sampel Penelitian

No. Spesifikasi Jumlah Usaha Sampel Diambil

1. Usaha Pakaian 6 3,9 = 4

Sumber : Data penelitian, 2014 (diolah)

Berdasarkan Tabel 3.4 diatas, maka jumlah sampel yang diambil berdasarkan

masing-masing spesifikasi tersebut ditentukan kembali dengan rumus:

(18)

3.7 Jenis Data

Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berupa data primer dan

data sekunder:

a. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh dari responden secara langsung

yang dikumpulkan melalui survei lapangan dengan menggunakan alat

pengumpulan data tertentu yang dibuat secara khusus untuk itu

(Kuncoro, 2003 : 127). Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data

primer adalah seluruh data yang diperoleh dari kuesioner yang

disebarkan kepada sejumlah responden yang sesuai dengan target

sasaran dan dianggap mewakili seluruh populasi data penelitian, yaitu

pengusaha yang berada di Komplek Multatuli Medan.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang telah dikumpulkan oleh pihak lain atau

lembaga pengumpul data dan dipublikasikan kepada masyarakat

pengguna data (Kuncoro, 2003 : 127). Data sekunder disajikan antara

lain dalam bentuk tabel-tabel atau diagram-diagram. Data sekunder ini

berfungsi sebagai pelengkap data primer. Data sekunder dapat diperoleh

dari berbagai literatur, situs internet, buku-buku dan catatan yang

berkaitan erat dengan masalah yang sedang diteliti. Data sekunder yang

(19)

berbagai tulisan dari buku, artikel dan jurnal yang terkait dengan

Pengetahuan Kewirausahaan dan Keberhasilan Usaha.

3.8 Metode Pengumpulan Data a. Kuesioner

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data dengan cara menyebarkan

daftar pertanyaan kepada responden, dengan harapan agar responden dapat

meresponi daftar pertanyaan tersebut (Umar, 2004:71). Tujuan pembuatan

kuesioner adalah untuk memperoleh informasi yang relevan dengan

penelitian dengan kesahihan yang cukup tinggi. Kuesioner pada penelitian

ini terdiri dari pertanyaan-pertanyaan yang bersumber dari

indikator-indikator variabel penelitian. Pengumpulan data menggunakan pertanyaan

tertutup yang diberikan kepada responden secara langsung sehingga

didapatkan keobjektifan data yang tepat. Pertanyaan tertutup adalah

pertanyaan dimana jawaban-jawaban atas suatu pertanyaan dibatasi oleh

peneliti, sehingga menutup kemungkinan responden untuk menjawab

panjang lebar sesuai jalan pikirannya (Kuncoro, 2003:156).

b. Studi Dokumentasi

Teknik pengumpulan data dengan cara meninjau, membaca dan

mempelajari berbagai macam buku, jurnal, dan informasi dari internet

(20)

 

3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas

Kualitas hasil penelitian yang bermutu dan baik sudah bisa didapatkan jika

rangkaian penelitian yang dilakukan harus baik juga. Perencanaan yang matang

mutlak diperlukan, lalu alat-alat yang digunakan juga harus dalam kondisi yang

baik pula, oleh karena itulah seringkali sebelum penelitian dilakukan, alat-alat

yang digunakan diuji terlebih dahulu. Hal ini bertujuan, supaya data yang

diperoleh valid dan reliabel

1. Uji Validitas

Menurut Arikunto (2000:219), validitas adalah suatu ukuran yang

menunjukkan kesahihan suatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid

apabila mampu mengukur apa yang ingin diukur serta mampu mengungkap

data dari variabel yang diteliti secara tepat. Penelitian ini menggunakan alat

kuesioner, oleh karena itu uji validitas dilakukan untuk menguji data yang

telah didapat setelah penelitian merupakan data yang valid atau tidak dengan

menggunakan alat ukur kuesioner tersebut.

Pengujian validitas dilakukan pada responden di luar sampel penelitian yang

ada sebanyak 30 orang responden, dimana uji validitas akan dilakukan pada

pengusaha kecil di luar komplek Multatuli yang telah ditentukan dengan

menggunakan program SPSS versi 17,0 dengan kriteria sebagai berikut:

a. Jika r hitung > r table, maka per tanyaan dinyatakan valid

(21)

Kuesioner berisikan 9 butir pernyataan yang menyangkut variabel bebas,

yaitu pengetahuan kewirausahaan serta variabel terikat, yaitu keberhasilan

usaha.

Cronbach's Alpha if Item Deleted

VAR00001 35.3333 16.161 .603 .784

VAR00002 35.3000 17.114 .523 .795

VAR00003 35.1333 17.292 .581 .792

VAR00004 35.3000 16.700 .502 .796

VAR00005 35.3000 16.217 .546 .790

VAR00006 35.6000 16.524 .380 .814

VAR00007 35.5333 15.430 .594 .784

VAR00008 35.5333 15.154 .603 .782

VAR00009 35.3667 16.654 .379 .814

Sumber: Hasil Data Penelitian, 2014 (diolah)

Penulis setelah melakukan pengujian kembali, pada Tabel 3.5 di atas

terlihat bahwa seluruh butir pertanyaan adalah valid, dengan nilai rhitung pada

Corrected Item-Total Correlation pada keseluruhan butir adalah lebih besar dari

nilai rtabel (0,361). Sehingga diperoleh 9 pertanyaan valid yang dapat digunakan

(22)

Tabel 3.6

rtabel Validitas

P1 0.603 0.361 Valid

Sumber: Hasil Data Penelitian, 2014 (diolah)

Berdasarkan Tabel 3.6, dapat disimpulkan bahwa variabel pengetahuan

kewirausahaan (X) terdiri dari lima buah pertanyaan dan keberhasilan usaha (Y)

terdiri atas empat buah pertanyaan.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas bisa diartikan sebagai keterpercayaan, keterandalan atau

konsistensi. Hasil suatu pengukuran dapat dipercaya apabila dalam beberapa

kali pelaksanaan pengukuran terhadap subjek yang sama diperoleh hasil yang

relatif sama, artinya mempunyai konsistensi pengukuran yang baik, dan suatu

konstruk atau variabel dikatakan reliabel apabila memiliki Cronbach

(23)

Tinggi rendahnya reliabilitas ditunjukkan oleh suatu angka yang disebut

koefisien reliabilitas. Koefisien reliabilitas berkisar antara 0-1. Semakin tinggi

koefisien reliabilitas (mendekati angka 1), maka semakin reliabel alat ukur

tersebut.

Pengujian reliabilitas instrumen menggunakan pengujian satu skor pada taraf

signifikan 5%. Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan program

SPSS versi 17,0.

Pada Tabel 3.7 diatas terlihat bahwa nilai Cronbach’s Alpha adalah

sebesar 0,813. Sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai Cronbach’s Alpha adalah

positif dan lebih besar dari 0,7 (0,813 > 0,7), maka kuesioner penelitian

dinyatakan reliabel dan dapat digunakan untuk melakukan penelitian.

3.10 Teknis Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut :

3.10.1 Analisis Deskriptif

Analisis Deskriptif merupakan metode yang dilakukan dengan

mengumpulkan, mengolah, menyajikan dan menganalisis data sehingga diperoleh

(24)
(25)

3.10.2 Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan analisis regresi, agar diperoleh perkiraan yang tidak

bias dan demi efisiensi maka dilakukan pengujian asumsi klasik yang harus

dipenuhi yaitu:

1) Uji Normalitas

Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi data

mengikuti atau mendekati distribusi normal. Uji normalitas dilakukan

dengan menggunakan pendekatan Kolmogorov-Smirnov. Dengan

menggunakan tingkat signifikan 5% maka jika nilai Asymp. Sig.

(2-tailed) di atas nilai signifikan 5% artinya variabel residual berdistribusi

normal (Situmorang dkk, 2008:62).

3.10.3 Analisis Regresi Linier Sederhana

Pada dasarnya analisis ini menganalisis hubungan dua variabel. Data

hubungan antara variabel X dan Y berdasarkan pada dua hal yaitu :

a. Penentuan bentuk persamaan yang sesuai guna meramalkan rata-rata Y

melalui X atau rata-rata X melalui Y dan menduga kesalahan selisih

peramalan. Hal ini menitikberatkan pada observasi variabel tertentu,

sedangkan variabel-variabel lain dikonstantir pada berbagai tingkat atau

keadaan, hal inilah yang dinamakan Regresi. Untuk mengetahui

pengarruh variabel X terhadap Y.

b. Pengukuran derajat keeratan antara variabel X dan Y. Derajat ini

(26)

variabel X dan Y. Pengukuran ini disebut Korelasi. Hubungan antara

variabel X dan Y kemungkinan merupakan hubungan dependen

sempurna dan kemugkinan merupakan hubungan independen sempurna.

Variabel X dan Y dapat dikatakan berasosiasi atau berkorelasi secara

statistik jika terdapat batasan antara dependen dan independen sempurna.

Metode analisis ini juga digunakan untuk mengestimasi atau menduga

besarnya suatu variabel yang lain telah diketahui nilainya.

Rumusan Regresi Linier Sederhana :

Y = a + b (X)

Dimana :

a = Konstanta

b = Koefisien regresi

Y = Keberhasilan Usaha ( variabel tak bebas )

X = Pengetahuan Kewirausahaan ( variabel bebas )

3.10.4 Pengujian Hipotesis Penelitian

Pengujian hipotesis data diolah secara statistik dengan menggunakan alat

bantu program statistik SPSS (Statistical Product and Service Solution)

versi 17,0. Data-data yang telah diperoleh kemudian diuji dengan:

1. Uji t

Yaitu uji secara parsial untuk membuktikan hipotesis awal tentang

(27)

H0 : b1 = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang

signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.

H1 : b1 ≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang signifikan dari

variabel bebas terhadap variabel terikat.

Kriteria pengambilan keputusan :

H0 diterima jika thitung < ttabel pada α = 5%

H0 ditolak jika thitung > ttabel pada α = 5%

Kriteria pengujiannya adalah:

a. Ho : b1 = 0 Artinya pengetahuan kewirausahaansebagai variabel bebas

tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha.

b. Ha : b1 ≠ 0 Artinya pengetahuan kewirausahaansebagai variabel bebas

berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha.

Dasar pengambilan keputusan:

a. Dengan membandingkan nilai t hitung dengan t tabel , maka H0 diterima

dan H1 ditolak. Apabila t tabel < t hitung, maka Hoditolak danH1 diterima.

b. Dengan menggunakan angka probabilitas signifikansi. Apabila angka

probabilitas signifikansi > 0,05, maka Ho diterima dan H1 ditolak.

Apabila angka probabilitas signifikansi < 0,05, maka Ho ditolak dan H1

diterima.

2. Uji Koefisien Determinan (R2)

a. Koefisien determinan (R2) atau coefficient determination pada intinya

(28)

terikat. Koefisien Determinan berkisar antara nol sampai dengan 1 (0

< R2 < 1). Jika R2 semakin besar (mendekati satu), maka dapat

dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (pengetahuan

kewirausahaan) adalah benar terhadap variabel terikat (kesuksesan

usaha kecil). Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat

untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap

variabel terikat. Sebaliknya, jika R2 semakin mengecil (mendekati nol)

maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (pengetahuan

kewirausahaan) terhadap variabel terikat (kesukseesan usaha kecil)

semakin kecil. Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat untuk

menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel

(29)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Pengusaha

4.1.1 Gambaran Umum Komplek Multatuli Medan

Kota Medan merupakan salah satu kota metropolitan yang ada di

Indonesia. Medan merupakan ibukota provinsi Sumatera Utara. Kota

Medan terdiri dari 21 kecamatan dan 151 kelurahan. Sebagai kota

metropolitan, aktivitas perekonomian di Sumatera Utara banyak berpusat

di kota Medan dan sudah tentu menimbulkan peluang-peluang untuk

berwirausaha.(bkd.pemkomedan.go.id) Tanggal 3 Februari 2014.

Jumlah penduduk yang semakin meningkat merupakan indikasi bahwa

Medan merupakan salah satu kota tujuan untuk mencari penghidupan atau

nafkah. Berdasarkan data kependudukan tahun 2012, penduduk Medan

saat ini diperkirakan telah mencapai 2.122.804 jiwa, dengan jumlah wanita

lebih besar dari pria, (1.074.929 jiwa > 1.047.875 jiwa). Jumlah penduduk

tersebut diketahui merupakan penduduk tetap, sedangkan penduduk tidak

tetap diperkirakan mencapai lebih dari 500.000 jiwa. Dengan demikian

Medan merupakan salah satu kota dengan jumlah penduduk yang besar.

(www.sumut.bps.go.id) Tanggal 3 Februari 2014.

Komplek Multatuli Indah Medan termasuk kedalam daerah kecamatan

Medan Maimun. Berdasarkan pengamatan peneliti di lapangan bahwa

(30)

penghubung antara pemukiman penduduk dengan daerah pusat kota,

sehingga sangat sesuai dijadikan daerah komersial. Komplek Multatuli ini

juga sangat strategis, karena di daerah ini terdapat banyak tempat

pemukiman penduduk serta dekat dengan perkantoran yang terdapat di

daerah sekitarnya.

4.2 Analisis Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif merupakan uraian atas hasil pengumpulan data

primer berupa kuesioner yang menjelaskan mengenai karakteristik responden

berdasarkan usia, jenis kelamin, dan angkatan serta distribusi jawaban responden

terhadap masing-masing variabel bebas dan variabel terikat yang digunakan dalam

penelitian ini.

4.2.1 Deskriptif Responden

Populasi dalam penelitian ini adalah pengusaha di Komplek Multatuli

Medan. Sampel yang diambil adalah sebanyak 33 orang berdasarkan pada

perhitungan dengan menggunakan rumus Slovin.

1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 4.1

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah Persentase

Laki-laki 19 82%

Perempuan 13 18%

Total 33 100%

(31)

kelamin perempuan adalah sebanyak 6 orang. Dengan demikian, mayoritas

responden dalam penelitian ini adalah laki-laki dengan persentase

mencapai 82% dari total responden. Hal ini menunjukkan bahwa laki-laki

lebih banyak membuka usahanya di Komplek Multatuli Medan

dibandingkan dengan perempuan.

2. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Tabel 4.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Usia Jumlah Persentase

Di bawah 20 2 0%

Sumber: Hasil Data Penelitian, 2014 (diolah)

Berdasarkan Tabel 4.2 diketahui bahwa jumlah responden yang

berusia di bawah 20 tahun sebanyak 2 orang, diantara 21-30 tahun

sebanyak 12 orang, diantara 31-40 tahun adalah sebanyak 9 orang, diantara

41-50 tahun adalah sebanyak 8 orang, dan diatas 50 tahun adalah sebanyak

2 orang. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kebanyakan jumlah

responden yang diteliti berusia diantara 21-30 tahun. Hal ini menunjukkan

bahwa wirausaha yang berusia diantara 21 sampai 30 tahun lebih banyak

(32)

3. Karakteristik Responden berdasarkan lama berusaha

Tabel 4.3

Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Usaha

Lama Usaha Jumlah Persentase

1 Tahun 22 67%

2 - 5 Tahun 11 33%

Total 33 100%

Sumber: Hasil Data Penelitian, 2014 (diolah)

Berdasarkan Tabel 4.3 diketahui bahwa jumlah responden yang lama

usahanya 1 tahun adalah sebanyak 22 orang dan responden yang lama

usahanya 2 sampai 5 tahun adalah sebanyak 11 orang. Dengan demikian,

dapat disimpulkan bahwa kebanyakan jumlah responden yang diteliti

adalah yang lama usahanya 1 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa

kebanyakan responden sudah menjalankan usahanya selama 1 tahun di

(33)

4.2.2 Distribusi Jawaban Kuesioner Dari 33 Responden

a. Pengetahuan Kewirausahaan(X)

Tabel 4.4

Distribusi Jawaban Responden pada Variabel Pengetahuan Kewirausahaan

  Sumber: Hasil Data Penelitian, 2014 (Data Diolah)

Hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 33 orang responden untuk

variabel pengetahuan kewirausahaanpada Tabel 4.4, yaitu:

1) Mayoritas responden pada butir 1 menjawab sangat setuju, dengan nilai

persentase sebesar 75 persen mengenai variabel pengetahuan

kewirausahaan, dimana pernyataannya responden memulai usaha

berdasarkan pengalaman sendiri.

2) Mayoritas responden pada butir 2 menjawab setuju, dengan nilai

persentase sebesar 48 persen mengenai variabel pengetahuan

kewirausahaan, dimana pernyataannya mengenai keyakinan atas peluang

bisnis.

Butir Frekuensi

SS % S % KS % TS % STS %

1 25 75 8 25 0 0 0 0 0 0

2 12 34 15 48 6 18 0 0 0 0

3 11 33 16 49 5 15 1 3 0 0

4 7 21 13 40 11 33 2 6 0 0

(34)

3) Mayoritas responden pada butir 3 menjawab setuju, dengan nilai

persentase sebesar 49 persen mengenai pengetahuan kewirausahaan,

dimana pernyataannya mengenai ketanggapan atas peluang bisnis.

4) Mayoritas responden pada butir 4 menjawab setuju, dengan nilai

persentase sebesar 40 persen mengenai pengetahuan kewirausahaan,

dimana pernyataannya mengenai kesiapan dalam menghadapi resiko

usaha.

5) Mayoritas responden pada butir 5 menjawab setuju, dengan nilai

persentase sebesar 70 persen mengenai pengetahuan kewirausahaan,

dimana pernyataannya mengenai penyelesaian masalah dalam usaha

b. Keberhasilan Usaha(Y)

Tabel 4.5

Distribusi Jawaban Responden pada Variabel Keberhasilan Usaha

Sumber: Hasil Data Penelitian, 2014, (Data Diolah)

Hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 33 orang responden untuk

variabel keberhasilan usahapada Tabel 4.5, yaitu:

Butir Frekuensi SS % S % KS % TS % STS %

1 11 33 20 61 1 3 1 3 0 0

2 5 15 21 64 5 16 2 6 0 0

3 3 9 17 52 11 33 2 6 0 0

(35)

1) Mayoritas responden pada butir 1 menjawab setuju, dengan nilai

persentase sebesar 61 persen mengenai variabel keberhasilan usaha,

dimana pernyataannya mengenai keuntungan penjualan tiap bulannya.

2) Mayoritas responden pada butir 2 menjawab setuju, dengan nilai

persentase sebesar 64 persen mengenai variabel keberhasilan usaha,

dimana pernyataannya mengenai tidak perlunya pinjaman untuk

melanjutkan usaha.

3) Mayoritas responden pada butir 3 menjawab setuju, dengan nilai

persentase sebesar 52 persen mengenai penigkatan jumlah karyawan.

4) Mayoritas responden pada butir 4 menjawab setuju, dengan nilai

persentase sebesar 64 persen mengenai variabel keberhasilan usaha,

dimana pernyataannya mengenai pertambahan produk yang dijual.

.4.3 Uji Asumsi Klasik 4.3.1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel

penggangu atau residual berdistribusi normal. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah

residual berdistribusi normal atau tidak, yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik.

Untuk melihat normalitas residual, peneliti menganalisis grafik histogram yang

membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi

normal dan juga menganalisis probabilitas plot yang membandingkan distribusi kumulatif

dan distribusi normal.

(36)

a. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal

atau grafik histogram menujukkan pola distribusi normal, maka model regresi

memenuhi asumsi mormalitas.

b. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah

garis diagonal atau grafik histogram menunjukkan pola distribusi normal,

maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

Sumber: Hasil pengolahan data primer (kuesioner, SPSS versi 17.0, 2013) Gambar 4.1 Histogram

(37)

Sumber: Hasil pengolahan data primer (Kuesioner, SPSS versi 17.0, 2014) Gambar 4.2 Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Pada Gambar 4.2 tersebut dapat dilihat bahwa data-data (titik-titik) menyebar disekitar

garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. Oleh karena itu, berdasarkan Gambar

(38)

Penulis memastikan data disepanjang garis diagonal berdistribusi normal maka

dilakukan uji Kolmogorov Sumirnov (1 Sampel KS) dengan melihat data residual apakah

berdistribusi normal.

Menentukan kriteria keputusan:

a. Jika nilai Asymp.Sig. (2-tailed) > 0.05 maka tidak mengalami gangguan

distribusi normal.

b. Jika nilai Asymp.Sig. (2-tailed) < 0,05 maka mengalami gangguan

distribusi normal.

Tabel 4.6 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 33

Normal Parametersa,,b Mean .0000000

Std. Deviation 1.46774253

Most Extreme Differences Absolute .151

Positive .151

Negative -.098

Kolmogorov-Smirnov Z .867

Asymp. Sig. (2-tailed) .441

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Sumber: Hasil pengolahan data primer (Kuesioner, SPSS versi 17.0, 2014)

Pengambilan keputusan:

Pada Tabel 4.6 terlihat bahwa Asymp.Sig. (2-tailed) adalah 0,441, dan diatas nilai

(39)

4.4 Pengujian Hipotesis Penelitian 4.4.1 Uji Signifikan Parsial (Uji-t)

Uji t dilakukan untuk menguji secara parsial apakah pengetahuan kewirausahaan

(X) berpengaruh signifikan terhadap kesuksesan usaha di Komplek Multatuli Medan.

Tabel 4.7

1(Constant) 8.471 2.659 3.185 .003

PengetahuanKewirausahaa n

.364 .126 .461 2.890 .007

a. Dependent Variable: KesuksesanUsaha

Sumber: Hasil pengolahan data primer (Kuesioner, SPSS versi 17.0, 2014) Tabel 4.7 menunjukkan :

a. Variabel pengetahuan kewirausahaan berpengaruh secara positif dan

signifikan terhadap kesuksesan usaha di Komplek Multatuli Medan. Hal ini

terlihat dari nilai signifikan (0,007) < 0.05 dan nilai thitung 2,890 > ttabel 2,040.

4.4.2 Identifikasi Determinan (R2)

Determinan digunakan untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel bebas

terhadap variabel terikat. Jika determinan (R2) semakin besar atau mendekati satu,

maka pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y) semakin kuat. Jika

determinan (R2) semakin kecil atau mendekati nol, maka pengaruh variabel bebas

(X) terhadap variabel terikat (Y) semakin lemah.

(40)

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .861a .712 .777 1.491

a. Predictors: (Constant), PengetahuanKewirausahaan b. Dependent Variable: KesuksesanUsaha

Sumber: Hasil pengolahan data primer (Kuesioner, SPSS versi 17.0, 2014)

Tabel 4.8 menunjukkan bahwa nilai r = 0,861 berarti hubungan antara variabel

bebas (pengetahuan kewirausahaan) terhadap variabel terikat (kesuksesan usaha kecil)

adalah sebesar 86,1%, artinya hubungannya sangat erat. Angka Adjusted R2 atau

determinan sebesar 0,777 berarti variabel bebas pengetahuan kewirausahaan (X) mampu

menjelaskan variabel terikat, yaitu kesuksesan usaha kecil (Y), sebesar 77,7% dan sisanya

22,3% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

4.5 Pembahasan

Berdasarkan hasil uji t menunjukkan bahwa pengetahuan kewirausahaan

berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kesuksesan usaha di Komplek

Multatuli Medan. Hal ini terlihat dari nilai signifikan (0,007) < 0.05 dan nilai

thitung 2,890 > ttabel 2,040. Nilai tambah tersebut dapat diciptakan dengan cara

belajar dari pengalaman sendiri, belajar dari pengalaman orang lain, menemukan

cara baru untuk menghasilkan barang dan jasa yang baru yang lebih efisien, serta

mampu menilai peluang bisnis yang ada. Hal ini sesuai dengan jawaban

(41)

oleh Suryana (2003 : 13) bahwasanya kewirausahaan adalah usaha menciptakan

nilai tambah dengan jalan mengkombinasikan sumber-sumber melalui cara-cara

(42)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dikemukakan maka

kesimpulan dari penelitian ini adalah :

1. Variabel pengetahuan kewirausahaan berpengaruh positif dan

signifikan terhadap variabel terikat, yaitu kesuksesan usaha di

Komplek Multatuli Medan.

2. Hasil Uji-t variabel pengetahuan kewirausahaan berpengaruh

secara positif dan signifikan terhadap kesuksesan usaha di

Komplek Multatuli Medan. Hal ini terlihat dari nilai signifikan

(0,007) < 0.05 dan nilai thitung 2,890 > ttabel 2,040.

3. Hasil identifikasi determinan ( ) bahwa nilai r = 0,861 berarti

hubungan antara variabel bebas (pengetahuan kewirausahaan)

terhadap variabel terikat (kesuksesan usaha kecil) adalah sebesar

86,1%, artinya hubungannya sangat erat. Angka Adjusted R2 atau

determinan sebesar 0,777 berarti variabel bebas pengetahuan

kewirausahaan (X) mampu menjelaskan variabel terikat, yaitu

kesuksesan usaha kecil (Y), sebesar 77,7% dan sisanya 22,3%

dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian

(43)

5.2 Saran

Adapun saran yang dapat diberikan penulis dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut :

1. Bagi para pengusaha diharapkan untuk memiliki pengetahuan

kewirausahaan khususnya pada pengetahuan tentang peluang bisnis

dan pengetahuan tentang menghadapi resiko usaha, sehingga para

wirausaha dapat mengetahui langkah-langkah yang akan dijalankannya

untuk mencapai keberhasilan usahanya.

2. Para pengusaha dalam keberhasilan usaha seharusnya memperhatikan

hal peningkatan jumlah pelanggan dan memperhatikan pinjaman

dalam menjalankan usaha.

3. Sedangkan untuk para peneliti berikutnya diharapkan menambah

variabel independen lainnya seperti kompetensi, efikasi diri dan

lain-lain serta diharapkan penelitian selanjutnya dilakukan di lokasi yang

berbeda dan produk yang dijual pada lokasi tersebut lebih bervariasi

karena terdapat kemungkinan bahwa adanya yang dapat

(44)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Uraian Teoritis

2.1.1 Pengertian Usaha Kecil

Pengertian usaha kecil menimbulkan pandangan yang berbeda di benak

masing-masing. Mungkin langsung tergambar pada sebagian benak orang sebuah

toko kelontong yang menjual kebutuhan sehari-hari, atau seorang penjual es yang

menggunakan gerobak atau bahkan seorang pedagang roti keliling yang

menjajakan dagangannya dengan menggunakan sepeda yang telah dimodifikasi.

Sebenarnya bukan hal-hal seperti itu. Usaha kecil adalah jika memiliki sepuluh

gerobak untuk berjualan roti atau es, dan bahkan toko kelontong yang mempunyai

dua atau tiga bahkan lebih cabang.

Keriteria usah kecil dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 20

tahun 2008 adalah:

1. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp. 50.000.000 (lima puluh juta

rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha: atau

2. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 300.000.000 (tiga

ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp. 2.500.000.000 (dua

milyar lima ratus juta rupiah).

Menurut Biro Pusat Statistik (BPS), usaha kecil identik dengan industri

(45)

1. industri rumah tangga dengan pekerja 1-4 orang;

2. industri kecil dengan pekerja 5-19 orang;

3. industri menengah dengan pekerja 20-99 orang;

4. industri besar dengan pekerja 100 orang atau lebih.

2.1.2 Pengertian Kewirausahaan

Kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan

mengkombinasikan sumber-sumber melalui cara-cara baru dan berbeda untuk

memenangkan persaingan. Nilai tambah tersebut dapat diciptakan dengan cara

mengembangkan teknologi baru, menemukan pengetahuan baru, menemukan cara

baru untuk menghasilkan barang dan jasa yang baru yang lebih efisien,

memperbaiki produk dan jasa yang sudah ada, dan menemukan cara baru untuk

memberikankepuasan kepada konsumen (Suryana 2003:13).

Kewirausahaan merupakan sebuah alat dari pandangan hidup seseorang

yang menginginkan adanya kebebasan dalam ekonomi untuki menciptakan

sesuatu yang baru dengan menggunakan sumber daya yang ada. Untuk mencapai

tersebut tentunya harus pandai memanfaatkan peluang-peluang melalui

kesempatan bisnis, kemampuan manajemen pengambilan resiko yang tepat untuk

mencapai kesempatan, dan melalui kemampuan komunikasi dan keahlian

manajemen dalam menggerakkan manusia, keuangan dan sumber daya materi

untuk menghasilkan proyek dengan baik (Ranto, 2007: 21).

Kewirausahaan adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan

dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses. Inti dari

(46)

berbeda (create new and different) melalui berpikir kreatif dan bertindak inovatif

untuk menciptakan peluang dalam menghadapi tantangan hidup. Pada hakikatnya

kewirausahaan adalah sifat, ciri, dan watak seseorang yang memiliki kemauan

dalam mewujudkan gagasan inovatif ke dalam dunia nyata secara kreatif

(Hamdani,2010:13).

Machfoedz (2005:9) menyatakan bahwa seorang wirausahawan adalah

pribadi yang mandiri dalam mengejar prestasi, ia berani mengambil risiko untuk

mulai mengelola bisnis demi mendapatkan laba. Karena itu, ia lebih memilih

menjadi pemimpin daripada menjadi pengikut, untuk itu seorang wirausahawan

memiliki rasa percaya diri yang kuat dan mempertahankan diri ketika menghadapi

tantangan pada saat merintis usaha bisnis. Dalam menghadapi berbagai

permasalahan, seorang wirausahawan senantiasa dituntut kreatif.

2.1.3 Bentuk Kepemilikan pada suatu usaha

Menurut Madura (2001:35) menyebutkan macam–macam kepemilikan

bisnis antara lain :

1. Franchise

Franchise (waralaba) adalah suatu pengaturan perjanjian dimana seorang

pemilik bisnis memperbolehkan pemilik bisnis lain memakai merek

dagangnya atau hak ciptanya, dalam kondisi tertentu. Setiap waralaba

menjalankan operasi bisnisnya secara mandiri dan biasanya dimiliki oleh

(47)

Pemilik perusahaan perseorangan disebut pengusaha perseorangan.

Pengusaha perseorangan mendapatkan pinjaman dari kreditor untuk

membantu operasional perusahaan, tetapi pinjaman ini tidak

menggambarkan kepemilikan. Pengusaha perseorangan wajib membayar

sendiri semua utang akibat pinjaman, tetapi tidak perlu membagi

keuntungan kepada kreditor.

3. Cabang

Bentuk kepemilikan cabang disebut juga kemitraan yaitu mitra usaha yang

tanggung jawabnya terbatas kepada modal atau properti yang

dikontribusikan kepada perusahaan kemitraan tersebut.

2.1.4 Pengetahuan Kewirausahaan

Kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan

mengkombinasikan sumber-sumber melalui cara-cara baru dan berbeda untuk

memenangkan persaingan. Nilai tambah tersebut dapat diciptakan dengan cara

mengembangkan teknologi baru, menemukan pengetahuan baru, menemukan cara

baru untuk menghasilkan barang dan jasa yang baru yang lebih efisien,

memperbaiki produk dan jasa yang sudah ada, dan menemukan cara baru untuk

memberikan kepuasan kepada konsumen (Suryana 2003 : 13).

Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan

seseorang dalam menangani usaha dan atau kegiatan yang mengarah pada upaya

mencari, menerapkan cara kerja yang lebih efesien, melalui keberanian

mengambil resiko, kreativitas, inovasi serta meningkatkan efisiensi dalam rangka

(48)

lebih besar. Wirausaha adalah seorang pembuat keputusan yang membantu

terbentuknya sistem ekonomi perusahaan yang bebas. Sebagian besar pendorong

perubahan, inovasi, dan kemajuan perokonomian berasal dari para wirausaha,

orang-orang yang memiliki kemampuan untuk mengambil resiko dan

mempercepat pertumbuhan ekonomi. Wirausahawan perlu mempunyai desain

produk, strategi pemasaran, dan solusi dalam mengatasi masalahmanajerial yang

kreatif untuk bersaing dengan perusahaan lainnya. Seorang wirausahawan adalah

seorang pembaru yang mengorganisir, mengelola, dan mengasumsikan segala

risiko pada saat dia memulai usahanya untuk mendapatkan keuntungan

(Machfoedz, 2005 : 9).

Pengetahuan kewirausahaan adalah kemampuan untuk mengenali atau

menciptakan peluang dan mengambil tindakan untuk sesuatu yang perlu diketahui

mengenai kewirausahaan yang diperoleh dari sumber-sumber informasi. Seorang

pengusaha harus memiliki modal pengetahuan yang cukup pribadi untuk dapat

menciptakan nilai atau kekayaan melalui penggunaan modal pengetahuan.

Pemilik usaha perlu memahami pengetahuan dimulai dengan kemampuan untuk

memperoleh, mengembangakan usaha, mengelola, memanfaatkan informasi

pengetahuan dan pemahaman organisasi serta mengelola pengetahuan pekerja.

Menggunakan pengetahuan kewirausahaan untuk menunjukkan bahwa pengusaha

memulai sebuah usaha perusahaan yang didasarkan pada pengetahuan kerja.

Pengetahuan Kewirausahaan adalah sebuah pengetahuan yang merupakan

(49)

a. Pengetahuan Langsung

Merupakan pengetahuan yang diterima berdasarkan pengalaman sendiri,

yaitu berdasarkan usia atau lamanya seseorang menjalankan usaha.

b. Pengetahuan Tidak Langsung (pengalaman orang lain)

Pengalaman orang lain adalah pernah tidaknya seorang wirausaha

terlibat dalam pengelolaan usaha sejenis sebelum dia memulai usaha

sendiri dan bisa diperoleh dari pengalaman kerja pada suatu organisasi

c. Kemampuan Berinovasi

Tanpa adanya inovasi perusahaan tidak akan dapat bertahan lama. Hal

ini disebabkan kebutuhan, keinginan, dan permintaan pelanggan

berubah-ubah. Pelanggan tidak selamanya akan mengkonsumsi produk

yang sama. Pelanggan akan mencari produk lain dari perusahaan lain

yang dirasakan dapat memuaskan kebutuha mereka. Untuk itulah

diperlukan adanya inovasi terus menerus jika perusahaan akan

berlangsung lebih lanjut dan tetap berdiri dengan usahanya.

d. Kemampuan Menilai Peluang Bisnis

Wirausahawan harus mengamati peluang-peluang bisnis yang ada dan

juga mengamati potensi-potensi yang dimiliki pesaing, misalnya

kemungkinan pesaing mengembangkan produk baru, pengalaman

keberhasilan dalam mengembangkan produk baru, dukungan keuangan,

dan keunggulan yang dimiliki pesaing di pasar. Kemampuan pesaing

untuk mempertahankan posisi pasar dapat dievaluasi dengan mengamati

(50)

Pendidikan sebagai faktor demografi lainnya, memberikan kontribusi yang

signifikan terhadap keberhasilan usaha. Menurut Katz (Riyanti, 2003), melalui

penelitian yang dilakukannya tahun 2001 menemukan bahwa 86% wirausaha

berpendidikan akademi, dan 90% memiliki pengalaman dalam mengelola usaha.

Menurut Staw (Moko, 2005:54), pendidikan berperan penting karena member

bekal pengetahuan yang dibutuhkan, lebih-lebih ketika wirausaha menemui

masalah di tengah jalan.

Proses pembelajaran mencerminkan adanya kemauan untuk menanggapi

perubahan (Wasty, 2001:34). Karena sistemnya yang informal, usaha kecil lebih

mudah melakukan proses saling belajar. Sebab, sistemnya masih sederhana,

biasanya terjadi interaksi langsung antara karyawan dan wirausaha. Bukan hanya

wirausaha, karyawan pun dituntut keterampilan tertentu untuk bisa membuat suatu

produk baru. Bahkan karena pengalamannya dalam membuat produk, suatu ide

kreatif bisa muncul dari karyawan, bukan dari wirausaha. Dalam hal ini, justru

wirausahalah yang harus belajar dari karyawan. Dengan demikian akan selalu

terjadi proses pembelajaran. Asumsinya adalah bahwa usaha yang mau belajar

terus menerus akan membari sumbangan positif pada terlaksananya manajemen

yang inovatif.

2.1.5 Pengertian Keberhasilan Usaha

Keberhasilan usaha dalam hal ini diindikasikan dalam lima hal yaitu

jumlah penjualan meningkat, hasil produksi meningkat, keuntungan atau profit

(51)

pemasarannya adalah mampu memberikan kepuasan kepada pelanggan. Semakin

banyak pelanggan yang menerima produk atau jasa yang ditawarkan, maka

mereka semakin puas, dan ini berarti strategi yang dijalankan sudah cukup

berhasil. Ukuran mampu meraih pelanggan sebanyak mungkin hanya merupakan

salah satu ukuran bahwa strategi yang dijalankan sudah cukup baik. Masih ada

lagi ukuran lainnya, misalnya tingkat laba yang diperoleh dan ukuran lainnya

(Kasmir, 2006 : 172).

Menurut Ranto (2007:20) keberhasilan berwiraswasta tidaklah identik

dengan seberapa berhasil seseorang mengumpulkan uang atau harta serta menjadi

kaya, karena kekayaan bisa diperoleh dengan berbagai cara sehingga

menghasilkan nilai tambah. Berusaha lebih dilihat dari bagaimana seseorang bisa

membentuk, mendirikan, serta menjalankan usaha dari sesuatu yang tadinya tidak

berbentuk, tidak berjalan atau mungkin tidak ada sama sekali. Seberapa pun

kecilnya ukuran suatu usaha jika dimulai dari nol dan bisa berjalan dengan baik

maka nilai berusahanya jelas lebih berharga daripada sebuah organisasi besar

yang dimulai dengan bergelimang fasilitas.

Menurut Nasution (2001:12), sebuah perusahaan dikatakan meraih

keberhasilan usaha jika dana usahanya bertambah, hasil produksi meningkat,

keuntungan bertambah, perputaran dana berkembang cepat serta penghasilan

anggota dari perusahaan tersebut bertambah. Usaha yang berhasil saat ini biasanya bukan usaha yang pertama kali dilakukan. Pengalaman berusaha bisa diperoleh

dari bimbingan sejak kecil yang diberikan oleh orang tua yang berprofesi

(52)

Berdasarkan penemuan di atas dalam penelitian ini pengalaman akan dilihat

pengaruhnya pada keberhasilan usaha. Adapun yang dimaksud pengalaman disini

adalah pernah tidaknya seorang wirausaha terlibat dalam pengelolaan usaha

sejenis sebelum dia memulai usaha sendiri.

Menurut Hutagalung (2008: 50), sukses tidak terjadi secara kebetulan,

secara instan dan tidak pula turun tiba-tiba dari langit. Sukses adalah buah dari

proses sistematis, perjalanan panjang dan kerja keras. Sukses selalu diukur dengan

uang, harta, jabatan, keluarga, ketenaran nama. Sukses besar berarti akumulasi

(53)

2.2 Penelitian Terdahulu

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Khairani (2010), melakukan

penelitian dengan judul “Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Kemandirian Pribadi Terhadap Kinerja Usaha (Studi Kasus Pada Pengusaha Depot Air Minum Isi Ulang Di Jalan Veteran Kec. Labuhan Deli Kab. Deli Serdang)”. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui apakah pengetahuan kewirausahaan dan kemandirian pribadi berpengaruh terhadap

kinerja usaha. Berdasarkan penelitian ini diperoleh hasil bahwa variabel

pengetahuan kewirausahaan (X1) , dan kemandirian pribadi (X2) berpengaruh

signifikan terhadap kinerja usaha pengusaha depot air minum di labuhan deli.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Silalahi (2007), melakukan

penelitian dengan judul ”Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan, Motif Berprestasi, Dan Kemandirian Pribadi Terhadap Perilaku Kewirausahaan (Studi Kasus Warnet Di Padang Bulan)”. Berdasarkan penelitian ini diperoleh hasil bahwa variabel pengetahuan kewirausahaan (X1), Kemandirian (X3)

berpengaruh signifikan terhadap perilaku kewirausahaan pada para pemilik usaha

warnet di Padang Bulan. Variabel motif berprestasi (X2) tidak berpengaruh secara

signifikan terhadap perilaku kewirausahaan pada para pemiliki usaha warnet di

(54)

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

Peneliti Judul penelitian Variabel penelitian Hasil penelitian

Independen Dependen Terhadap Kinerja Usaha (Studi Kasus Pada Pengusaha Depot Air Minum Isi Ulang Di Jalan Veteran Kec. Labuhan Deli Kab. Deli Serdang)

1. secara simultan Pengetahuan kewirausahaan dan kemandirian pribadi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja usaha 2.secara parsial variabel terbuka terhadap hal-hal baru berpengaruh positif terhadap kinerja usaha.

Purnama Silalahi (2007)

Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan, Motif Berprestasi, Dan Kemandirian Pribadi Terhadap Perilaku Kewirausahaan (Studi Kasus Warnet Di Padang Bulan) terbuka terhadap hal- hal baru berpengaruh positif dan signifikan.terhadap kinerja karyawan 2. Secara parsial variabel

terbuka terhadap hal-hal baru berpengaruh positif terhadap perilaku kewirausahaan

2.3 Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual menjelaskan secara teoritis hubungan antar variabel

yang diteliti. Hubungan antar variabel yang disusun dari berbagai teori yang telah

dideskripsikan akan dianalisis secara kritis dan sistematis, sehingga menghasilkan

sintesa tentang hubungan antar variabel yang diteliti. Sintesa tentang hubungan

(55)

1. Pengetahuan Kewirausahaan (X)

Pengetahuan kewirausahaan adalah keseluruhan apa yang diketahui

tentang segala bentuk informasi yang diolah dan berproses dalam ranah

kognitif berupa ingatan dan pemahaman tentang cara berusaha sehingga

menimbulkan keberanian mengambil resiko secara rasional dan logis

dalam menangani suatu usaha (Ranto, 2007:22).

2. Keberhasilan Usaha (Y)

Keberhasilan usaha merupakan pencapaian yang diharapkan di dalam

bisnis. Menurut Nasution (2001 : 12), sebuah perusahaan dikatakan meraih

keberhasilan usaha jika dana usahanya bertambah, hasil produksi

meningkat, keuntungan bertambah, perputaran dana berkembang cepat

serta penghasilan anggota dari perusahaan tersebut bertambah.

Menurut Hutagalung (2008 : 50), sukses tidak terjadi secara kebetulan,

secara instan dan tidak pula turun tiba-tiba dari langit. Sukses adalah buah

dari proses sistematis, perjalanan panjang dan kerja keras. Sukses selalu

diukur dengan uang, harta, jabatan, keluarga, ketenaran nama. Sukses

besar berarti akumulasi dari kesemuanya.

Secara sederhana kerangka konseptual yang diuraikan di atas dapat

digambarkan dalam Gambar 2.1 sebagai berikut :

Gambar 2.1. Kerangka Konseptual Penelitian

Sumber : Nasution (2001), Ranto (2007), Hutagalung (2008), data diolah

(56)

2.4 Hipotesis

Hipotesis adalah hubungan yang diperkirakan secara logis diantara dua atau

lebih variabel yang diungkapkan dalam bentuk pernyataan yang dapat diuji

(Sekaran, 2006:135). Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka peneliti

merumuskan hipotesis sebagai berikut: “Pengetahuan kewirausahaan mempunyai

pengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan pengusaha kecil di komplek

(57)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pada kondisi ekonomi saat ini, banyak ditemukan pedagang – pedagang

kecil yang berinvestasi pada usaha-usaha yang dimiliki mereka. Bisa dibilang

pada saat ini adalah masa keemasan yang terjadi pada sektor usaha kecil.

Persaingan bisnis semakin ketat, hal ini ditandai dengan berdirinya usaha-usaha

baru. Masyarakat mulai berpikir untuk menginvestasikan uang dengan mendirikan

sebuah usaha untuk mendapatkan keuntungan.

Jumlah usaha kecil di Medan saat ini sudah mulai bertambah banyak.

Beberapa di antara mereka mampu bertahan dan bahkan berkembang. Alasan

perusahaan yang bermula dengan keberhasilan bukan karena pendirinya

mempunyai modal besar pada saat mengawali usaha mereka, hal itu disebabkan

oleh kenyataan bahwa usaha mereka dikelola oleh para pengusaha yang

mengetahui apa yang mereka kerjakan.

Kemampuan untuk mengembangkan usaha tersebut bergantung kepada para

pengusaha itu sendiri memanfaatkan keterampilan bisnisnya untuk memuaskan

pelanggan. Dengan demikian pengetahuan kewirausahaan adalah keseluruhan apa

yang diketahui tentang segala bentuk informasi yang diolah dan berproses dalam

ranah kognitif berupa ingatan dan pemahaman tentang cara berusaha sehingga

menimbulkan keberanian mengambil risiko secara rasional dan logis dalam

(58)

Menurut Hamdani (2010:13) kewirausahaan adalah kemampuan untuk

menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (create new and different) melalui

berpikir kreatif dan bertindak inovatif untuk menciptakan peluang dalam

menghadapi tantangan hidup. Pada hakikatnya kewirausahaan adalah sifat, ciri,

dan watak seseorang yang memiliki kemauan dalam mewujudkan gagasan

inovatif ke dalam dunia nyata secara kreatif.

Menurut Machfoedz (2005: 9) wirausahawan harus mampu menguasai

pengetahuan kewirausahaan dengan baik, wirausahawan perlu mempunyai desain

produk, strategi pemasaran, dan solusi dalam mengatasi problem manajerial yang

kreatif untuk bersaing dengan perusahaan lainnya. Seorang wirausahawan adalah

seorang pembaru yang mengorganisir, mengelola, dan mengasumsikan segala

risiko pada saat dia memulai usahanya untuk mendapatkan keuntungan. Dari

pernyataan ini, maka penting adanya pengetahuan akan teori kewirausahaan

sebagai fondasi dalam pencapaian kesuksesan usaha kecil.

Penting adanya faktor yang mendorong keberhasilan usaha sebagai titik

tumpu sebuah perusahaan yang adalah pengetahuan kewirausahaan, yaitu

kemampuan untuk mengenali atau menciptakan peluang dan mengambil tindakan.

Para pengusaha dituntut untuk memiliki pengetahuan tersebut untuk pencapaian

target perusahaan

Tumbuh dan berkembangnya perekonomian di suatu negara tidak terlepas

dari pengetahuan kewirausahaan bagi para pengusaha besar, menengah maupun

(59)

yaitu pengetahuan langsung dan tidak langsung, kemampuan berinovasi, dan

kemampuan menilai bisnis.

Pengertian pengetahuan menurut kamus Bahasa Indonesia adalah segala

sesuatu yang diketahui. Wirausahawan secara umum adalah orang-orang yang

mampu menjawab tantangan-tantangan dan memanfaatkan peluang-peluang yang

ada, ide adalah hal yang utama. Dengan demikian maka pengetahuan

berwirausaha adalah segala sesuatu yang diketahui seseorang tentang

berwirausaha. Setiap orang pasti punya pikiran, tapi hanya sedikit yang punya ide,

sehingga dalam berwirausaha diperlukan pengetahuan sehingga ide-ide/gagasan

yang kreatif dan inovatif dapat memunculkan bentuk-bentuk wirausaha yang terus

aktual dan memiliki trend dalam kebutuhan konsumen.

Seorang wirausaha harus mempunyai pengetahuan terhadap kewirausahaan

karena pengetahuan kewirausahaan merupakan salah satu faktor yang mendorong

keberhasilan usaha. Pengetahuan kewirausahaan adalah kemampuan untuk

mengenali atau menciptakan peluang dan mengambil tindakan untuk sesuatu yang

perlu diketahui mengenai kewirausahaan yang diperoleh dari sumber-sumber

informasi. Pemilik usaha perlu memahami pengetahuan dimulai dengan

kemampuan untuk memperoleh, mengembangkan usaha, mengelola,

memanfaatkan informasi pengetahuan dan pengetahuan organisasi serta

mengelola pengetahuan pekerja. Seorang pengusaha harus memiliki modal

pengetahuan yang cukup pribadi untuk dapat menciptakan nilai atau kekayaan

melalui penggunaan modal pengetahuan. Selain itu pengalaman juga sangat

(60)

Pemilik usaha perlu memahami pengetahuan dimulai dengan kemampuan

untuk memperoleh, mengembangkan usaha, mengelola, memanfaatkan informasi

pengetahuan dan pemahaman organisasi serta mengelola pengetahuan pekerja.

Pengetahuan merupakan hal yang paling penting dalam menjalankan usaha.

Seorang pengusaha harus memiliki modal pengetahuan yang cukup pribadi untuk

dapat menciptakan nilai, keunggulan, daya saing atau kekayaan melalui

penggunaan modal pengetahuan, yang berujung pada keberhasilan usaha.

Menurut Nasution (2001:12), sebuah perusahaan dikatakan meraih

keberhasilan usaha jika dana usahanya bertambah, hasil produksi meningkat,

keuntungan bertambah, perputaran dana berkembang cepat serta penghasilan

anggota dari perusahaan tersebut bertambah. Didalam keberhasilan usaha tentu

saja ada target perusahaan dalam pencapaian laba. Untuk itu peneliti tertarik untuk

mengetahui sejauh mana pengetahuan kewirausahaan yang dimiliki para

wirausaha kecil sebagai panduan dalam menjalankan usahanya

Saat ini perkembangan wirausaha-wirausaha di kota Medan cukup pesat,

khususnya di daerah Multatuli Medan, tepatnya di Komplek Ruko Multatuli

Indah. Banyak usaha usaha yang berdiri disana, antara lain usaha pakaian, rumah

makan, cafe, dan lain-lain.

Kondisi Usaha kecil yang ada di Komplek Multatuli dapat dilihat dari Tabel

(61)

Tabel 1.1

Spesifikasi & Jumlah Usaha Kecil di Komplek Multatuli Tahun 2013

No. Spesifikasi Jumlah

1. Usaha Pakaian 6

Sumber: Data Primer, diolah (2013).

Pada Tabel 1.1 dapat dilihat spesifikasi dan jumlah usaha kecil di Komplek

Multatuli tahun 2013 didominasi usaha rumah makan sebanyak tiga belas (13)

rumah makan atau 26%. Cafe sebanyak sepuluh (10) atau 20%. Salon sebanyak

delapan (8) usaha atau 16%. Pedagang pakaian sebanyak enam (6) usaha atau

12%. Refleksi dan Spa sebanyak lima (5) usaha atau 10%. Bridal dan foto studio

sebanyak tiga (3) usaha atau 6%. Laundry sebanyak dua (2) usaha atau 4%. Dan

toko roti satu (1) usaha atau 2%.

Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas,

peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai keberhasilan usaha dengan

judul ”Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan Terhadap Kesuksesan

(62)

1.2Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan tersebut, maka penulis

merumuskan masalah sebagai berikut yaitu, “Apakah pengetahuan

kewirausahaan berpengaruh terhadap kesuksesan pengusaha kecil di Komplek Multatuli Medan?”

1.3Tujuan Penelitian

Mengetahui dan menganalisis pengaruh pengetahuan kewirausahaan

terhadap kesuksesan usaha pada pengusaha kecil di Komplek Multatuli Medan.

1.4Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat pada pihak-pihak lain :

a. Bagi Pengusaha

Sebagai tambahan informasi dan bahan masukan ataupun acuan bagi

pengusaha-pengusaha kecil bagaimana pentingnya pengetahuan

kewirausahaan serta dapat mengembangkan usahanya

b. Bagi Penulis

Penelitian merupakan suatu kesempatan bagi peneliti untuk menerapkan

pengetahuan teoritis yang diperoleh dari bangku kuliah, serta memperluas

wawasan penulis dalam bidang kewirausahaan, khususnya tentang pengaruh

pengetahuan kewirausahaan terhadap keberhasilan usaha.

(63)

Penelitian ini dapat dilakukan sebagai bahan referensi yang nantinya akan

memberikan perbandingan dalam melakukan penelitian pada bidang yang

(64)

ABSTRAK

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh pengetahuan kewirausahaan

(X) terhadap keberhasilan usaha (Y) di Komplek Multatuli Medan. Penulis

menarik hipotesis bahwa pengetahuan kewirausahaan merupakan faktor

pendorong keberhasilan usaha. Metode penelitian yang digunakan adalah metode

analisis deskriptif. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder.

Peneliti menggunakan teknik non probability sampling yang merupakan

pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau kesempatan sama bagi

setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Peneliti

menggunakan 33 orang responden sebagai sampel. Hasil Penelitian menunjukkan

bahwa pengaruh pengetahuan kewirausahaan dan keberhasilan usaha pada usaha

di Komplek Multatuli Medan adalah penerapan pengetahuan kewirausahaan. Ini

berarti hipotesis diterima.

(65)

ABSTRACT

The purpose of the research was to determine the influence of knowledge

entrepreneurship (X) against the success of the efforts of (Y) in the complex

terrain of Multatuli. Author of the interesting hypothesis that knowledge

entrepreneurship is the driving factor in the success of the effort. The research

method used is descriptive analysis method. The Data used are the primary data

and secondary data. Researchers using the technique of non-probability sampling

is that sampling does not give equal opportunity opportunities or for each element

or members of the population to be selected into the sample. Researchers using 33

people respondents as samples. The results showed that the influence of

knowledge entrepreneurship and business success in business in Complex Terrain

is the application of knowledge Multatuli entrepreneurship. This means that the

hypothesis is accepted.

(66)

SKRIPSI

PENGARUH PENGETAHUAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KESUKSESAN PENGUSAHA KECIL

DI KOMPLEK MULTATULI MEDAN

OLEH

Junita Elisabeth P. 090502246

PROGRAM STUDI MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(67)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan

penyertaan-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Semua aspek kehidupan

yang boleh dijalani sampai saat ini, merupakan berkat Tuhan Yesus yang selalu

ada dalam hidup penulis dan kedua orang tua yang selalu memberi motivasi yang

begitu luar biasa.

Penulisan skripsi ini disusun untuk diajukan sebagai salah satu syarat untuk

menyelesaikan studi dan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi (S.E) dari Program

Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Skripsi ini

berjudul “Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan Terhadap Kesuksesan

Pengusaha Kecil Di Komplek Multatuli Medan”. Dalam skripsi ini penulis

meneliti adakah pengaruh pengetahuan kewirausahaan terhadap kesuksesan

pengusaha kecil di komplek Multatuli Medan.

Terima kasih banyak buat kedua orang tua tersayang Papa Robert

Pangaribuan dan Mama Rusliana Sianipar yang selalu mendukung saya baik moril

maupun materi sepanjang perjalanan hidup saya dan sebagai motivator yang

selalu menasehati dan menyemangati saya setiap saat, orang tua tercinta yang

selalu ada disaat keadaan apapun.

Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada

semua pihak yang turut membantu dan memberikan motivasi kepada penulis

sebelum, selama dan sesudah penyelesaian skripsi ini, secara khusus penulis

(68)

1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dr. Isfenti Sadalia SE., ME., selaku Ketua Departemen S1

Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dra. Marhayanie, MSi., selaku sekretaris Departemen S1 Manajemen

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, SE., M.Si., selaku Ketua Program Studi

Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

5. Ibu Prof. Ritha F. Dalimunthe, selaku Dosen Pembimbing yang telah

memberikan ilmu, saran, waktu tenaga dan pikiran untuk membantu

dalam penyempurnaan skripsi ini.

6. Ibu Frida Ramadini ,S.E, M.Si sebagai Dosen Pembimbing yang telah

memberikan ilmu, saran, waktu, tenaga dan pikiran untuk membantu

dalam penyelesaian skripsi ini.

7. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Manajemen Fakultas

Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan tanpa terkecuali yang telah

banyak memberikan ilmu, motivasi, masukan serta bimbingan untuk

kehidupan yang lebih baik.

8. Kakak dan Adik saya tercinta Yosepha dan Yunike yang selalu

memberikan dukungan, doa dan nasihat-nasihat kepada saya selama masa

Gambar

Tabel 3.1 Operasional Variabel
Tabel 3.2 Instrument Skala Likert
Tabel 3.4 Daftar Sampel Penelitian
Tabel 3.5 Item-Total Statistics
+7

Referensi

Dokumen terkait

bahwa sehubungan sebagaimana dimaksud pada huruf b di atas, telah ditetapkan Keputusan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Nomor : 228/MEN/2003 tanggal 1

Dengan hormat, sesuai dengan prosedur dan tahapan e_lelang sederhana Pengadaan Konsumsi Diklat Tenaga Teknis Keagamaan, Pengadaan Konsumsi Diklat Tenaga Pendidikan

Demikian berita acara ini dibuat dengan sebenarnya untuk diketahui oleh seluruh calon peserta Lelang Pekerjaan Konsultan Pengawas Pembangunan Gedung Kanwil

Berikut tabel data banyak pasien yang berobat di sebuah Puskesmas dalam empat hari. Hari Banyak

cukup untuk memenuhi kebutuhan pelanggan saat beban puncak dan perlu adanya suplai. air untuk

3) Pada rubrik “Ayo, Bekerja Sama”, peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok. Setiap kelompok menyebutkan persepsinya masing-masing mengenai apa yang mereka pahami tentang

Dengan demikian, area permasalahan yang menjadi prioritas pertama untuk diselesaikan dengan DMAIC adalah faktor quality pada mesin toelasting glue.. Dari hasil

Basically this report is a combination of 3 (three) explorative and co relational studies, which explores factors that influence buying decisions, consumer