LAMPIRAN I
DAFTAR PERTANYAAN KUESIONER PENGETAHUAN
KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KESUKSESAN PENGUSAHA KECIL Para pengusaha yang terhormat,
Bersama ini saya mohon kesediaan Bapak/Ibu saudara/i untuk menjawab dan mengisi daftar pernyataan wawancara atas penelitian tentang “Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan Terhadap Kesuksesan Pengusaha Kecil Di Komplek Multatuli Medan”. Saya mohon saudara dapat menjawab pernyataan dengan memberikan tanda (√) pada kolom yang tersedia sesuai dengan pilihan dan
jawaban saudara. Pada bagian I yaitu Identitas Responden, sedangkan pernyataan pada bagian II menyediakan jawaban dengan pilihan dan penilaian dapat dilakukan sebagai berikut:
No Pernyataan Skor
1 Sangat Setuju (SS) 5
2 Setuju (S) 4
3 Kurang Setuju (KS) 3
4 Tidak Setuju (TS) 2
5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1
IDENTITAS RESPONDEN
1. Nama : ... 2. Umur*) : a. Di bawah 20 tahun d. 41-50 tahun
b. 21-30 tahun e. Di atas 50 thn c. 31-40 tahun
3. Jenis Kelamin : a. Laki laki b. Perempuan 4. Lama berwirausaha : ... 5. Nama Usaha : ... 6.Alamat Usaha : ...
DAFTAR KUESIONER
A. Pengetahuan Kewirausahaan (X)
B. Keberhasilan Usaha (Y)
No Pernyataan STS TS KS S SS
1 Mengalami keuntungan dari hasil penjualan setiap bulannya.
2 Tidak memerlukan pinjaman untuk melanjutkan usaha saya.
3 Jumlah pelanggan mengalami peningkatan. pengalaman saudara sendiri. 2 Sebelum memulai usaha ini,
saudara merasa yakin adanya peluang bisnis yang besar. 3 Saudara tanggap dengan
peluang bisnis yang ada. 4 Saat memulai usaha ini,
saudara sudah siap untuk menghadapi segala resiko yang terjadi pada usaha. 5 Saudara mencoba beberapa
LAMPIRAN II
DATA UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS
LAMPIRAN III
HASIL UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS Item-Total Statistics
Cronbach's Alpha if Item Deleted
VAR00001 35.3333 16.161 .603 .784
VAR00002 35.3000 17.114 .523 .795
VAR00003 35.1333 17.292 .581 .792
VAR00004 35.3000 16.700 .502 .796
VAR00005 35.3000 16.217 .546 .790
VAR00006 35.6000 16.524 .380 .814
VAR00007 35.5333 15.430 .594 .784
VAR00008 35.5333 15.154 .603 .782
VAR00009 35.3667 16.654 .379 .814
Validitas Instrumen
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
DATA RESPONDEN
29 4 3 4 3 3 17 3 3 3 4 13
30 5 5 5 5 4 24 5 5 5 4 19
31 5 5 4 4 4 22 4 4 4 4 16
32 5 4 5 5 5 24 4 4 3 4 15
LAMPIRAN V
Unstandardized Residual
N 33
Normal Parametersa,,b Mean .0000000
Std. Deviation 1.46774253 Most Extreme Differences Absolute .151
Positive .151
Negative -.098
Kolmogorov-Smirnov Z .867
Asymp. Sig. (2-tailed) .441
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Coefficientsa
1(Constant) 8.471 2.659 3.185 .003
PengetahuanKewirausahaa n
.364 .126 .461 2.890 .007
a. Dependent Variable: KesuksesanUsaha
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .861a .712 .777 1.491
DAFTAR PUSTAKA
Astamoen, P. Moko. 2005. Enterpreneurship. Penerbit Alfabeta. Jakarta
Arikunto, Suharsimi, 2000. Manajemen Penelitian, cetakan kelima, Penerbit :
Asdi Mahasatya, Jakarta.
Hamdani, Muhammad, Amkep.SKM. M.Kes. 2010. Entrepreneurship Untuk
Mahasiswa, Sebuah Solusi Untuk Siap Mandiri. Penerbit : Trans Info Media, Jakarta.
Hutagalung, Raja Bongsu dan Syafrizal Helmi. 2008. Pengantar
Kewirausahaan. Penerbit : USU Press, Medan.
Kasmir. 2006. Kewirausahaan . Penerbit : Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Kuncoro, Mudrajad. 2003. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi. Penerbit :
Erlangga, Jakarta.
Machfoedz, Mas’ud. 2005. Kewirausahaan, Metode, Manajemen dan
Implementasi. Penerbit : BPFE Yogyakarta, Yogyakarta.
Madura, Jeff. 2001. Pengantar Bisnis Jilid 1. Penerbit : Salemba Empat, Jakarta.
Nasution, Darma Putra. 2001. Pengembangan Wira Usaha Baru. Penerbit :
Yayasan Humaniora & Asian Community Trust (ACT), Medan.
Ranto, Dr. Basuki. 2007. ”Korelasi antara Motivasi, Knowledge of
Entrepreneurship dan Independensi dan The Enterpreneur’s Performance pada Kawasan Industri Kecil.” Jurnal Usahawan No. 10 Tahun XXXVI Oktober 2007.
Riyanti, BDP. 2003. Kewirausahahan Dari Sudut Pandang Psikologi
Kepribadian. Penerbit: Penerbit Grasindo, Jakarta.
Sekaran, Uma, 2006. Metodologi Penelitian Untuk Bisnis, Penerbit : Salemba
Empat, Jakarta.
Situmorang, Syafrizal Helmi, Iskandar Muda, Dalimunthe, M. Ja’far, Doli, Fadli
Fauzie Syarif, 2008. Analisis Data Penelitian. Penerbit : USU Press,
Sugiyono. 2005. Metodologi Penelitian Bisnis. Penerbit : CV. Alfabet, Bandung.
Sugiyono, 2008. Metode Penelitian Bisnis, cetakan ke 12, Penerbit : CV.
Alfabet, Bandung.
Sugiyono, 2013. Metode Penelitian Manajemen, cetakan ke 1, Penerbit :
Alfabeta, Bandung.
Suryana, 2003. Kewirausahaan, Pedoman Praktis, Kiat dan Proses Menuju
Sukses. Penerbit : Salemba Empat, Jakarta.
Umar, Dr. Husein S.E., MBA., M.M.2008. Metode Penelitian untuk Skripsi
dan Tesis Bisnis. Edisi Kedua. Penerbit : PT RajaGrafindo Persada, Jakarta.
Wasty, Soemanto, Drs, M.Pd, 2001. Pendidikan Wiraswasta, Jakarta: Bumi
Aksara.
Yamin, Sofyan & Heri Kurniawan, 2009. SPSS Complete, Penerbit : Salemba
Empat, Jakarta.
SKRIPSI DAN TESIS
Khairani, Y . 2010. “Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan
Kemandirian Pribadi Terhadap Kinerja Usaha (Studi Kasus Pada Pengusaha Depot Air Minum Isi Ulang Di Jalan Veteran Kec. Labuhan Deli Kab. Deli Serdang)”. Skripsi Fakultas Ekonomi
Departemen ManajemenUSU Medan
Purnama S, 2007. “Pengaruh Pengatahuan Kewirausahaan, Motif
Berprestasi dan Kemandirian Pribadi Terhadap Perilaku Kewirausahaan ( Studi Kasus Warnet di Padang Bulan)”, Skripsi, Fakultas Ekonomi USU Medan
INTERNET DAN JURNAL
www.antaranews.com diakses oleh penulis tanggal 12 September 2013
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Membahas mengenai macam-macam penelitian yang ada sangat tergantung
dari sudut mana pihak peneliti melihatnya, secara umum dikenal tiga jenis
penelitian.yaitu penelitian kuantitatif, kualitatif dan penelitian kombinasi
(Sugiyono 2013:35).
Penelitian ini berjenis penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif dapat
diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme,
digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data
menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif, dengan
tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono 2013:36).
3.2 . Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian ini dilakukan di Kompleks Ruko Multatuli Medan dengan
waktu penelitian di mulai bulan November 2013 sampai Februari 2014.
3.3 Batasan Operasional
Batasan operasional untuk menghindari kesimpangsiuran dalam membahas
dan menganalisis permasalahan, maka penelitian ini dibatasi hanya pada pengaruh
pengetahuan kewirausahaan sebagai variabel bebas (independent) terhadap
kesuksesan pengusaha kecil sebagai variabel terikat (dependent) pada pengusaha
3.4 Definisi Operasional
Definisi operasional dalam penelitian ini adalah:
3.4.1 Variabel Bebas: Pengetahuan Kewirausahaan (X)
Pengetahuan Kewirausahaan adalah sebuah pengetahuan yang
merupakan hasil uji coba di lapangan, dikumpulkan, diteliti, dan
dirangkai sebagai sumber informasi
3.4.2 Variable Terikat: Kesuksesan Pengusaha Kecil (Y)
Adapun yang menjadi variabel terikat adalah Kesuksesan Pengusaha
Kecil (Y), merupakan pencapaian yang diharapkan di dalam bisnis.
Tabel 3.1
Operasional Variabel
Variabel Defenisi Indikator Skala
Pengetahuan Kewirausahaan (X)
Pengetahuan
kewirausahaan adalah sebuah pengetahuan yang merupakan hasil uji coba di lapangan, dikumpulkan, diteliti, dan dirangkai sebagai sumber informasi.
1. Pengetahuan
langsung
2. Pengetahuan tidak
langsung
3. Kemampuan
berinovasi
4. Kemampuan menilai
peluang bisnis
Likert
Keberhasilan Usaha (Y)
Merupakan pencapaian yang diharapkan di dalam bisnis
4. Perputaran dana
berkembang cepat
Likert
3.5 Skala Pengukuran Variabel
Skala pengukuran variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah skala
Likert (Umar, 2003:98) dimana responden menyatakan jawaban mengenai
berbagai pernyataan terhadap perilaku, hal, maupun pengetahuan yang diajukan.
Pengukuran dengan skala Likert ini dilakukan dengan pembagian :
Tabel 3.2
Instrument Skala Likert
No. Skala Skor
Sumber: Situmorang (2010 : 5)
3.6 Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subyek atau objek
yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2008:72). Dalam
metode penelitian, kata populasi sangat populer dipakai untuk menyebutkan
serumpun ataupun kelompok objek yang menjadi sasaran penelitian.
Jenis populasi terbagi dua, yaitu:
1. Populasi finit, artinya jumlah individu ditentukan.
2. Populasi infinit, artinya jumlah individu tidak terhingga atau tidak diketahui
dengan pasti.
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua pengusaha usaha
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi. Pemilihan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan metode non
probability sampling. Dalam teknik ini, pengambilan sampel yang tidak memberi
peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk
dipilih menjadi sampel (Sugiyono, 2013:120). Ukuran sampel ditentukan dengan
menggunakan rumus Slovin dalam Umar (2008:78), yaitu :
Dimana :
n = Jumlah sampel
N = Ukuran Populasi
e = Taraf kesalahan (10%)
Maka jumlah yang diperoleh adalah :
33,333
Dalam penelitian ini jumlah sampel dibulatkan menjadi 33 orang. Pengambilan
sampel ditentukan secara purposive sampling. Purposive Sampling adalah teknik
penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2013:156). Sampel
yang diambil yaitu pengusaha yang menjalankan usahanya minimal satu tahun.
Untuk menentukan ukuran sampel digunakan teknik proportionate stratified
Alasan menggunakan teknik ini karena yang menjadi populasi dalam penelitian
ini adalah pemilik usaha kecil di Komplek Multatuli Medan yang terbagi ke
dalam 9 kelompok. Agar semua kelompok dapat terwakili, maka sampel diambil
dari masing-masing kelompok dengan proporsi yang sama. Prosedur pengambilan
sampel adalah dengan cara undian. Alasan menggunakan undian adalah bagi
peneliti cukup sederhana dan memungkinkan ketidakadilan dapat dihindari.
Tabel 3.4
Daftar Sampel Penelitian
No. Spesifikasi Jumlah Usaha Sampel Diambil
1. Usaha Pakaian 6 3,9 = 4
Sumber : Data penelitian, 2014 (diolah)
Berdasarkan Tabel 3.4 diatas, maka jumlah sampel yang diambil berdasarkan
masing-masing spesifikasi tersebut ditentukan kembali dengan rumus:
3.7 Jenis Data
Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berupa data primer dan
data sekunder:
a. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh dari responden secara langsung
yang dikumpulkan melalui survei lapangan dengan menggunakan alat
pengumpulan data tertentu yang dibuat secara khusus untuk itu
(Kuncoro, 2003 : 127). Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data
primer adalah seluruh data yang diperoleh dari kuesioner yang
disebarkan kepada sejumlah responden yang sesuai dengan target
sasaran dan dianggap mewakili seluruh populasi data penelitian, yaitu
pengusaha yang berada di Komplek Multatuli Medan.
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang telah dikumpulkan oleh pihak lain atau
lembaga pengumpul data dan dipublikasikan kepada masyarakat
pengguna data (Kuncoro, 2003 : 127). Data sekunder disajikan antara
lain dalam bentuk tabel-tabel atau diagram-diagram. Data sekunder ini
berfungsi sebagai pelengkap data primer. Data sekunder dapat diperoleh
dari berbagai literatur, situs internet, buku-buku dan catatan yang
berkaitan erat dengan masalah yang sedang diteliti. Data sekunder yang
berbagai tulisan dari buku, artikel dan jurnal yang terkait dengan
Pengetahuan Kewirausahaan dan Keberhasilan Usaha.
3.8 Metode Pengumpulan Data a. Kuesioner
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data dengan cara menyebarkan
daftar pertanyaan kepada responden, dengan harapan agar responden dapat
meresponi daftar pertanyaan tersebut (Umar, 2004:71). Tujuan pembuatan
kuesioner adalah untuk memperoleh informasi yang relevan dengan
penelitian dengan kesahihan yang cukup tinggi. Kuesioner pada penelitian
ini terdiri dari pertanyaan-pertanyaan yang bersumber dari
indikator-indikator variabel penelitian. Pengumpulan data menggunakan pertanyaan
tertutup yang diberikan kepada responden secara langsung sehingga
didapatkan keobjektifan data yang tepat. Pertanyaan tertutup adalah
pertanyaan dimana jawaban-jawaban atas suatu pertanyaan dibatasi oleh
peneliti, sehingga menutup kemungkinan responden untuk menjawab
panjang lebar sesuai jalan pikirannya (Kuncoro, 2003:156).
b. Studi Dokumentasi
Teknik pengumpulan data dengan cara meninjau, membaca dan
mempelajari berbagai macam buku, jurnal, dan informasi dari internet
3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas
Kualitas hasil penelitian yang bermutu dan baik sudah bisa didapatkan jika
rangkaian penelitian yang dilakukan harus baik juga. Perencanaan yang matang
mutlak diperlukan, lalu alat-alat yang digunakan juga harus dalam kondisi yang
baik pula, oleh karena itulah seringkali sebelum penelitian dilakukan, alat-alat
yang digunakan diuji terlebih dahulu. Hal ini bertujuan, supaya data yang
diperoleh valid dan reliabel
1. Uji Validitas
Menurut Arikunto (2000:219), validitas adalah suatu ukuran yang
menunjukkan kesahihan suatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid
apabila mampu mengukur apa yang ingin diukur serta mampu mengungkap
data dari variabel yang diteliti secara tepat. Penelitian ini menggunakan alat
kuesioner, oleh karena itu uji validitas dilakukan untuk menguji data yang
telah didapat setelah penelitian merupakan data yang valid atau tidak dengan
menggunakan alat ukur kuesioner tersebut.
Pengujian validitas dilakukan pada responden di luar sampel penelitian yang
ada sebanyak 30 orang responden, dimana uji validitas akan dilakukan pada
pengusaha kecil di luar komplek Multatuli yang telah ditentukan dengan
menggunakan program SPSS versi 17,0 dengan kriteria sebagai berikut:
a. Jika r hitung > r table, maka per tanyaan dinyatakan valid
Kuesioner berisikan 9 butir pernyataan yang menyangkut variabel bebas,
yaitu pengetahuan kewirausahaan serta variabel terikat, yaitu keberhasilan
usaha.
Cronbach's Alpha if Item Deleted
VAR00001 35.3333 16.161 .603 .784
VAR00002 35.3000 17.114 .523 .795
VAR00003 35.1333 17.292 .581 .792
VAR00004 35.3000 16.700 .502 .796
VAR00005 35.3000 16.217 .546 .790
VAR00006 35.6000 16.524 .380 .814
VAR00007 35.5333 15.430 .594 .784
VAR00008 35.5333 15.154 .603 .782
VAR00009 35.3667 16.654 .379 .814
Sumber: Hasil Data Penelitian, 2014 (diolah)
Penulis setelah melakukan pengujian kembali, pada Tabel 3.5 di atas
terlihat bahwa seluruh butir pertanyaan adalah valid, dengan nilai rhitung pada
Corrected Item-Total Correlation pada keseluruhan butir adalah lebih besar dari
nilai rtabel (0,361). Sehingga diperoleh 9 pertanyaan valid yang dapat digunakan
Tabel 3.6
rtabel Validitas
P1 0.603 0.361 Valid
Sumber: Hasil Data Penelitian, 2014 (diolah)
Berdasarkan Tabel 3.6, dapat disimpulkan bahwa variabel pengetahuan
kewirausahaan (X) terdiri dari lima buah pertanyaan dan keberhasilan usaha (Y)
terdiri atas empat buah pertanyaan.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas bisa diartikan sebagai keterpercayaan, keterandalan atau
konsistensi. Hasil suatu pengukuran dapat dipercaya apabila dalam beberapa
kali pelaksanaan pengukuran terhadap subjek yang sama diperoleh hasil yang
relatif sama, artinya mempunyai konsistensi pengukuran yang baik, dan suatu
konstruk atau variabel dikatakan reliabel apabila memiliki Cronbach
Tinggi rendahnya reliabilitas ditunjukkan oleh suatu angka yang disebut
koefisien reliabilitas. Koefisien reliabilitas berkisar antara 0-1. Semakin tinggi
koefisien reliabilitas (mendekati angka 1), maka semakin reliabel alat ukur
tersebut.
Pengujian reliabilitas instrumen menggunakan pengujian satu skor pada taraf
signifikan 5%. Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan program
SPSS versi 17,0.
Pada Tabel 3.7 diatas terlihat bahwa nilai Cronbach’s Alpha adalah
sebesar 0,813. Sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai Cronbach’s Alpha adalah
positif dan lebih besar dari 0,7 (0,813 > 0,7), maka kuesioner penelitian
dinyatakan reliabel dan dapat digunakan untuk melakukan penelitian.
3.10 Teknis Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
3.10.1 Analisis Deskriptif
Analisis Deskriptif merupakan metode yang dilakukan dengan
mengumpulkan, mengolah, menyajikan dan menganalisis data sehingga diperoleh
3.10.2 Uji Asumsi Klasik
Sebelum melakukan analisis regresi, agar diperoleh perkiraan yang tidak
bias dan demi efisiensi maka dilakukan pengujian asumsi klasik yang harus
dipenuhi yaitu:
1) Uji Normalitas
Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi data
mengikuti atau mendekati distribusi normal. Uji normalitas dilakukan
dengan menggunakan pendekatan Kolmogorov-Smirnov. Dengan
menggunakan tingkat signifikan 5% maka jika nilai Asymp. Sig.
(2-tailed) di atas nilai signifikan 5% artinya variabel residual berdistribusi
normal (Situmorang dkk, 2008:62).
3.10.3 Analisis Regresi Linier Sederhana
Pada dasarnya analisis ini menganalisis hubungan dua variabel. Data
hubungan antara variabel X dan Y berdasarkan pada dua hal yaitu :
a. Penentuan bentuk persamaan yang sesuai guna meramalkan rata-rata Y
melalui X atau rata-rata X melalui Y dan menduga kesalahan selisih
peramalan. Hal ini menitikberatkan pada observasi variabel tertentu,
sedangkan variabel-variabel lain dikonstantir pada berbagai tingkat atau
keadaan, hal inilah yang dinamakan Regresi. Untuk mengetahui
pengarruh variabel X terhadap Y.
b. Pengukuran derajat keeratan antara variabel X dan Y. Derajat ini
variabel X dan Y. Pengukuran ini disebut Korelasi. Hubungan antara
variabel X dan Y kemungkinan merupakan hubungan dependen
sempurna dan kemugkinan merupakan hubungan independen sempurna.
Variabel X dan Y dapat dikatakan berasosiasi atau berkorelasi secara
statistik jika terdapat batasan antara dependen dan independen sempurna.
Metode analisis ini juga digunakan untuk mengestimasi atau menduga
besarnya suatu variabel yang lain telah diketahui nilainya.
Rumusan Regresi Linier Sederhana :
Y = a + b (X)
Dimana :
a = Konstanta
b = Koefisien regresi
Y = Keberhasilan Usaha ( variabel tak bebas )
X = Pengetahuan Kewirausahaan ( variabel bebas )
3.10.4 Pengujian Hipotesis Penelitian
Pengujian hipotesis data diolah secara statistik dengan menggunakan alat
bantu program statistik SPSS (Statistical Product and Service Solution)
versi 17,0. Data-data yang telah diperoleh kemudian diuji dengan:
1. Uji t
Yaitu uji secara parsial untuk membuktikan hipotesis awal tentang
H0 : b1 = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang
signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.
H1 : b1 ≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang signifikan dari
variabel bebas terhadap variabel terikat.
Kriteria pengambilan keputusan :
H0 diterima jika thitung < ttabel pada α = 5%
H0 ditolak jika thitung > ttabel pada α = 5%
Kriteria pengujiannya adalah:
a. Ho : b1 = 0 Artinya pengetahuan kewirausahaansebagai variabel bebas
tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha.
b. Ha : b1 ≠ 0 Artinya pengetahuan kewirausahaansebagai variabel bebas
berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha.
Dasar pengambilan keputusan:
a. Dengan membandingkan nilai t hitung dengan t tabel , maka H0 diterima
dan H1 ditolak. Apabila t tabel < t hitung, maka Hoditolak danH1 diterima.
b. Dengan menggunakan angka probabilitas signifikansi. Apabila angka
probabilitas signifikansi > 0,05, maka Ho diterima dan H1 ditolak.
Apabila angka probabilitas signifikansi < 0,05, maka Ho ditolak dan H1
diterima.
2. Uji Koefisien Determinan (R2)
a. Koefisien determinan (R2) atau coefficient determination pada intinya
terikat. Koefisien Determinan berkisar antara nol sampai dengan 1 (0
< R2 < 1). Jika R2 semakin besar (mendekati satu), maka dapat
dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (pengetahuan
kewirausahaan) adalah benar terhadap variabel terikat (kesuksesan
usaha kecil). Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat
untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap
variabel terikat. Sebaliknya, jika R2 semakin mengecil (mendekati nol)
maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (pengetahuan
kewirausahaan) terhadap variabel terikat (kesukseesan usaha kecil)
semakin kecil. Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat untuk
menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Pengusaha
4.1.1 Gambaran Umum Komplek Multatuli Medan
Kota Medan merupakan salah satu kota metropolitan yang ada di
Indonesia. Medan merupakan ibukota provinsi Sumatera Utara. Kota
Medan terdiri dari 21 kecamatan dan 151 kelurahan. Sebagai kota
metropolitan, aktivitas perekonomian di Sumatera Utara banyak berpusat
di kota Medan dan sudah tentu menimbulkan peluang-peluang untuk
berwirausaha.(bkd.pemkomedan.go.id) Tanggal 3 Februari 2014.
Jumlah penduduk yang semakin meningkat merupakan indikasi bahwa
Medan merupakan salah satu kota tujuan untuk mencari penghidupan atau
nafkah. Berdasarkan data kependudukan tahun 2012, penduduk Medan
saat ini diperkirakan telah mencapai 2.122.804 jiwa, dengan jumlah wanita
lebih besar dari pria, (1.074.929 jiwa > 1.047.875 jiwa). Jumlah penduduk
tersebut diketahui merupakan penduduk tetap, sedangkan penduduk tidak
tetap diperkirakan mencapai lebih dari 500.000 jiwa. Dengan demikian
Medan merupakan salah satu kota dengan jumlah penduduk yang besar.
(www.sumut.bps.go.id) Tanggal 3 Februari 2014.
Komplek Multatuli Indah Medan termasuk kedalam daerah kecamatan
Medan Maimun. Berdasarkan pengamatan peneliti di lapangan bahwa
penghubung antara pemukiman penduduk dengan daerah pusat kota,
sehingga sangat sesuai dijadikan daerah komersial. Komplek Multatuli ini
juga sangat strategis, karena di daerah ini terdapat banyak tempat
pemukiman penduduk serta dekat dengan perkantoran yang terdapat di
daerah sekitarnya.
4.2 Analisis Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif merupakan uraian atas hasil pengumpulan data
primer berupa kuesioner yang menjelaskan mengenai karakteristik responden
berdasarkan usia, jenis kelamin, dan angkatan serta distribusi jawaban responden
terhadap masing-masing variabel bebas dan variabel terikat yang digunakan dalam
penelitian ini.
4.2.1 Deskriptif Responden
Populasi dalam penelitian ini adalah pengusaha di Komplek Multatuli
Medan. Sampel yang diambil adalah sebanyak 33 orang berdasarkan pada
perhitungan dengan menggunakan rumus Slovin.
1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 4.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah Persentase
Laki-laki 19 82%
Perempuan 13 18%
Total 33 100%
kelamin perempuan adalah sebanyak 6 orang. Dengan demikian, mayoritas
responden dalam penelitian ini adalah laki-laki dengan persentase
mencapai 82% dari total responden. Hal ini menunjukkan bahwa laki-laki
lebih banyak membuka usahanya di Komplek Multatuli Medan
dibandingkan dengan perempuan.
2. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Tabel 4.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Usia Jumlah Persentase
Di bawah 20 2 0%
Sumber: Hasil Data Penelitian, 2014 (diolah)
Berdasarkan Tabel 4.2 diketahui bahwa jumlah responden yang
berusia di bawah 20 tahun sebanyak 2 orang, diantara 21-30 tahun
sebanyak 12 orang, diantara 31-40 tahun adalah sebanyak 9 orang, diantara
41-50 tahun adalah sebanyak 8 orang, dan diatas 50 tahun adalah sebanyak
2 orang. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kebanyakan jumlah
responden yang diteliti berusia diantara 21-30 tahun. Hal ini menunjukkan
bahwa wirausaha yang berusia diantara 21 sampai 30 tahun lebih banyak
3. Karakteristik Responden berdasarkan lama berusaha
Tabel 4.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Usaha
Lama Usaha Jumlah Persentase
1 Tahun 22 67%
2 - 5 Tahun 11 33%
Total 33 100%
Sumber: Hasil Data Penelitian, 2014 (diolah)
Berdasarkan Tabel 4.3 diketahui bahwa jumlah responden yang lama
usahanya 1 tahun adalah sebanyak 22 orang dan responden yang lama
usahanya 2 sampai 5 tahun adalah sebanyak 11 orang. Dengan demikian,
dapat disimpulkan bahwa kebanyakan jumlah responden yang diteliti
adalah yang lama usahanya 1 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa
kebanyakan responden sudah menjalankan usahanya selama 1 tahun di
4.2.2 Distribusi Jawaban Kuesioner Dari 33 Responden
a. Pengetahuan Kewirausahaan(X)
Tabel 4.4
Distribusi Jawaban Responden pada Variabel Pengetahuan Kewirausahaan
Sumber: Hasil Data Penelitian, 2014 (Data Diolah)
Hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 33 orang responden untuk
variabel pengetahuan kewirausahaanpada Tabel 4.4, yaitu:
1) Mayoritas responden pada butir 1 menjawab sangat setuju, dengan nilai
persentase sebesar 75 persen mengenai variabel pengetahuan
kewirausahaan, dimana pernyataannya responden memulai usaha
berdasarkan pengalaman sendiri.
2) Mayoritas responden pada butir 2 menjawab setuju, dengan nilai
persentase sebesar 48 persen mengenai variabel pengetahuan
kewirausahaan, dimana pernyataannya mengenai keyakinan atas peluang
bisnis.
Butir Frekuensi
SS % S % KS % TS % STS %
1 25 75 8 25 0 0 0 0 0 0
2 12 34 15 48 6 18 0 0 0 0
3 11 33 16 49 5 15 1 3 0 0
4 7 21 13 40 11 33 2 6 0 0
3) Mayoritas responden pada butir 3 menjawab setuju, dengan nilai
persentase sebesar 49 persen mengenai pengetahuan kewirausahaan,
dimana pernyataannya mengenai ketanggapan atas peluang bisnis.
4) Mayoritas responden pada butir 4 menjawab setuju, dengan nilai
persentase sebesar 40 persen mengenai pengetahuan kewirausahaan,
dimana pernyataannya mengenai kesiapan dalam menghadapi resiko
usaha.
5) Mayoritas responden pada butir 5 menjawab setuju, dengan nilai
persentase sebesar 70 persen mengenai pengetahuan kewirausahaan,
dimana pernyataannya mengenai penyelesaian masalah dalam usaha
b. Keberhasilan Usaha(Y)
Tabel 4.5
Distribusi Jawaban Responden pada Variabel Keberhasilan Usaha
Sumber: Hasil Data Penelitian, 2014, (Data Diolah)
Hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 33 orang responden untuk
variabel keberhasilan usahapada Tabel 4.5, yaitu:
Butir Frekuensi SS % S % KS % TS % STS %
1 11 33 20 61 1 3 1 3 0 0
2 5 15 21 64 5 16 2 6 0 0
3 3 9 17 52 11 33 2 6 0 0
1) Mayoritas responden pada butir 1 menjawab setuju, dengan nilai
persentase sebesar 61 persen mengenai variabel keberhasilan usaha,
dimana pernyataannya mengenai keuntungan penjualan tiap bulannya.
2) Mayoritas responden pada butir 2 menjawab setuju, dengan nilai
persentase sebesar 64 persen mengenai variabel keberhasilan usaha,
dimana pernyataannya mengenai tidak perlunya pinjaman untuk
melanjutkan usaha.
3) Mayoritas responden pada butir 3 menjawab setuju, dengan nilai
persentase sebesar 52 persen mengenai penigkatan jumlah karyawan.
4) Mayoritas responden pada butir 4 menjawab setuju, dengan nilai
persentase sebesar 64 persen mengenai variabel keberhasilan usaha,
dimana pernyataannya mengenai pertambahan produk yang dijual.
.4.3 Uji Asumsi Klasik 4.3.1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel
penggangu atau residual berdistribusi normal. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah
residual berdistribusi normal atau tidak, yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik.
Untuk melihat normalitas residual, peneliti menganalisis grafik histogram yang
membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi
normal dan juga menganalisis probabilitas plot yang membandingkan distribusi kumulatif
dan distribusi normal.
a. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal
atau grafik histogram menujukkan pola distribusi normal, maka model regresi
memenuhi asumsi mormalitas.
b. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah
garis diagonal atau grafik histogram menunjukkan pola distribusi normal,
maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
Sumber: Hasil pengolahan data primer (kuesioner, SPSS versi 17.0, 2013) Gambar 4.1 Histogram
Sumber: Hasil pengolahan data primer (Kuesioner, SPSS versi 17.0, 2014) Gambar 4.2 Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Pada Gambar 4.2 tersebut dapat dilihat bahwa data-data (titik-titik) menyebar disekitar
garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. Oleh karena itu, berdasarkan Gambar
Penulis memastikan data disepanjang garis diagonal berdistribusi normal maka
dilakukan uji Kolmogorov Sumirnov (1 Sampel KS) dengan melihat data residual apakah
berdistribusi normal.
Menentukan kriteria keputusan:
a. Jika nilai Asymp.Sig. (2-tailed) > 0.05 maka tidak mengalami gangguan
distribusi normal.
b. Jika nilai Asymp.Sig. (2-tailed) < 0,05 maka mengalami gangguan
distribusi normal.
Tabel 4.6 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 33
Normal Parametersa,,b Mean .0000000
Std. Deviation 1.46774253
Most Extreme Differences Absolute .151
Positive .151
Negative -.098
Kolmogorov-Smirnov Z .867
Asymp. Sig. (2-tailed) .441
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Sumber: Hasil pengolahan data primer (Kuesioner, SPSS versi 17.0, 2014)
Pengambilan keputusan:
Pada Tabel 4.6 terlihat bahwa Asymp.Sig. (2-tailed) adalah 0,441, dan diatas nilai
4.4 Pengujian Hipotesis Penelitian 4.4.1 Uji Signifikan Parsial (Uji-t)
Uji t dilakukan untuk menguji secara parsial apakah pengetahuan kewirausahaan
(X) berpengaruh signifikan terhadap kesuksesan usaha di Komplek Multatuli Medan.
Tabel 4.7
1(Constant) 8.471 2.659 3.185 .003
PengetahuanKewirausahaa n
.364 .126 .461 2.890 .007
a. Dependent Variable: KesuksesanUsaha
Sumber: Hasil pengolahan data primer (Kuesioner, SPSS versi 17.0, 2014) Tabel 4.7 menunjukkan :
a. Variabel pengetahuan kewirausahaan berpengaruh secara positif dan
signifikan terhadap kesuksesan usaha di Komplek Multatuli Medan. Hal ini
terlihat dari nilai signifikan (0,007) < 0.05 dan nilai thitung 2,890 > ttabel 2,040.
4.4.2 Identifikasi Determinan (R2)
Determinan digunakan untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel bebas
terhadap variabel terikat. Jika determinan (R2) semakin besar atau mendekati satu,
maka pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y) semakin kuat. Jika
determinan (R2) semakin kecil atau mendekati nol, maka pengaruh variabel bebas
(X) terhadap variabel terikat (Y) semakin lemah.
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .861a .712 .777 1.491
a. Predictors: (Constant), PengetahuanKewirausahaan b. Dependent Variable: KesuksesanUsaha
Sumber: Hasil pengolahan data primer (Kuesioner, SPSS versi 17.0, 2014)
Tabel 4.8 menunjukkan bahwa nilai r = 0,861 berarti hubungan antara variabel
bebas (pengetahuan kewirausahaan) terhadap variabel terikat (kesuksesan usaha kecil)
adalah sebesar 86,1%, artinya hubungannya sangat erat. Angka Adjusted R2 atau
determinan sebesar 0,777 berarti variabel bebas pengetahuan kewirausahaan (X) mampu
menjelaskan variabel terikat, yaitu kesuksesan usaha kecil (Y), sebesar 77,7% dan sisanya
22,3% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
4.5 Pembahasan
Berdasarkan hasil uji t menunjukkan bahwa pengetahuan kewirausahaan
berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kesuksesan usaha di Komplek
Multatuli Medan. Hal ini terlihat dari nilai signifikan (0,007) < 0.05 dan nilai
thitung 2,890 > ttabel 2,040. Nilai tambah tersebut dapat diciptakan dengan cara
belajar dari pengalaman sendiri, belajar dari pengalaman orang lain, menemukan
cara baru untuk menghasilkan barang dan jasa yang baru yang lebih efisien, serta
mampu menilai peluang bisnis yang ada. Hal ini sesuai dengan jawaban
oleh Suryana (2003 : 13) bahwasanya kewirausahaan adalah usaha menciptakan
nilai tambah dengan jalan mengkombinasikan sumber-sumber melalui cara-cara
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dikemukakan maka
kesimpulan dari penelitian ini adalah :
1. Variabel pengetahuan kewirausahaan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap variabel terikat, yaitu kesuksesan usaha di
Komplek Multatuli Medan.
2. Hasil Uji-t variabel pengetahuan kewirausahaan berpengaruh
secara positif dan signifikan terhadap kesuksesan usaha di
Komplek Multatuli Medan. Hal ini terlihat dari nilai signifikan
(0,007) < 0.05 dan nilai thitung 2,890 > ttabel 2,040.
3. Hasil identifikasi determinan ( ) bahwa nilai r = 0,861 berarti
hubungan antara variabel bebas (pengetahuan kewirausahaan)
terhadap variabel terikat (kesuksesan usaha kecil) adalah sebesar
86,1%, artinya hubungannya sangat erat. Angka Adjusted R2 atau
determinan sebesar 0,777 berarti variabel bebas pengetahuan
kewirausahaan (X) mampu menjelaskan variabel terikat, yaitu
kesuksesan usaha kecil (Y), sebesar 77,7% dan sisanya 22,3%
dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian
5.2 Saran
Adapun saran yang dapat diberikan penulis dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Bagi para pengusaha diharapkan untuk memiliki pengetahuan
kewirausahaan khususnya pada pengetahuan tentang peluang bisnis
dan pengetahuan tentang menghadapi resiko usaha, sehingga para
wirausaha dapat mengetahui langkah-langkah yang akan dijalankannya
untuk mencapai keberhasilan usahanya.
2. Para pengusaha dalam keberhasilan usaha seharusnya memperhatikan
hal peningkatan jumlah pelanggan dan memperhatikan pinjaman
dalam menjalankan usaha.
3. Sedangkan untuk para peneliti berikutnya diharapkan menambah
variabel independen lainnya seperti kompetensi, efikasi diri dan
lain-lain serta diharapkan penelitian selanjutnya dilakukan di lokasi yang
berbeda dan produk yang dijual pada lokasi tersebut lebih bervariasi
karena terdapat kemungkinan bahwa adanya yang dapat
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Uraian Teoritis
2.1.1 Pengertian Usaha Kecil
Pengertian usaha kecil menimbulkan pandangan yang berbeda di benak
masing-masing. Mungkin langsung tergambar pada sebagian benak orang sebuah
toko kelontong yang menjual kebutuhan sehari-hari, atau seorang penjual es yang
menggunakan gerobak atau bahkan seorang pedagang roti keliling yang
menjajakan dagangannya dengan menggunakan sepeda yang telah dimodifikasi.
Sebenarnya bukan hal-hal seperti itu. Usaha kecil adalah jika memiliki sepuluh
gerobak untuk berjualan roti atau es, dan bahkan toko kelontong yang mempunyai
dua atau tiga bahkan lebih cabang.
Keriteria usah kecil dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 20
tahun 2008 adalah:
1. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp. 50.000.000 (lima puluh juta
rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha: atau
2. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 300.000.000 (tiga
ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp. 2.500.000.000 (dua
milyar lima ratus juta rupiah).
Menurut Biro Pusat Statistik (BPS), usaha kecil identik dengan industri
1. industri rumah tangga dengan pekerja 1-4 orang;
2. industri kecil dengan pekerja 5-19 orang;
3. industri menengah dengan pekerja 20-99 orang;
4. industri besar dengan pekerja 100 orang atau lebih.
2.1.2 Pengertian Kewirausahaan
Kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan
mengkombinasikan sumber-sumber melalui cara-cara baru dan berbeda untuk
memenangkan persaingan. Nilai tambah tersebut dapat diciptakan dengan cara
mengembangkan teknologi baru, menemukan pengetahuan baru, menemukan cara
baru untuk menghasilkan barang dan jasa yang baru yang lebih efisien,
memperbaiki produk dan jasa yang sudah ada, dan menemukan cara baru untuk
memberikankepuasan kepada konsumen (Suryana 2003:13).
Kewirausahaan merupakan sebuah alat dari pandangan hidup seseorang
yang menginginkan adanya kebebasan dalam ekonomi untuki menciptakan
sesuatu yang baru dengan menggunakan sumber daya yang ada. Untuk mencapai
tersebut tentunya harus pandai memanfaatkan peluang-peluang melalui
kesempatan bisnis, kemampuan manajemen pengambilan resiko yang tepat untuk
mencapai kesempatan, dan melalui kemampuan komunikasi dan keahlian
manajemen dalam menggerakkan manusia, keuangan dan sumber daya materi
untuk menghasilkan proyek dengan baik (Ranto, 2007: 21).
Kewirausahaan adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan
dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses. Inti dari
berbeda (create new and different) melalui berpikir kreatif dan bertindak inovatif
untuk menciptakan peluang dalam menghadapi tantangan hidup. Pada hakikatnya
kewirausahaan adalah sifat, ciri, dan watak seseorang yang memiliki kemauan
dalam mewujudkan gagasan inovatif ke dalam dunia nyata secara kreatif
(Hamdani,2010:13).
Machfoedz (2005:9) menyatakan bahwa seorang wirausahawan adalah
pribadi yang mandiri dalam mengejar prestasi, ia berani mengambil risiko untuk
mulai mengelola bisnis demi mendapatkan laba. Karena itu, ia lebih memilih
menjadi pemimpin daripada menjadi pengikut, untuk itu seorang wirausahawan
memiliki rasa percaya diri yang kuat dan mempertahankan diri ketika menghadapi
tantangan pada saat merintis usaha bisnis. Dalam menghadapi berbagai
permasalahan, seorang wirausahawan senantiasa dituntut kreatif.
2.1.3 Bentuk Kepemilikan pada suatu usaha
Menurut Madura (2001:35) menyebutkan macam–macam kepemilikan
bisnis antara lain :
1. Franchise
Franchise (waralaba) adalah suatu pengaturan perjanjian dimana seorang
pemilik bisnis memperbolehkan pemilik bisnis lain memakai merek
dagangnya atau hak ciptanya, dalam kondisi tertentu. Setiap waralaba
menjalankan operasi bisnisnya secara mandiri dan biasanya dimiliki oleh
Pemilik perusahaan perseorangan disebut pengusaha perseorangan.
Pengusaha perseorangan mendapatkan pinjaman dari kreditor untuk
membantu operasional perusahaan, tetapi pinjaman ini tidak
menggambarkan kepemilikan. Pengusaha perseorangan wajib membayar
sendiri semua utang akibat pinjaman, tetapi tidak perlu membagi
keuntungan kepada kreditor.
3. Cabang
Bentuk kepemilikan cabang disebut juga kemitraan yaitu mitra usaha yang
tanggung jawabnya terbatas kepada modal atau properti yang
dikontribusikan kepada perusahaan kemitraan tersebut.
2.1.4 Pengetahuan Kewirausahaan
Kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan
mengkombinasikan sumber-sumber melalui cara-cara baru dan berbeda untuk
memenangkan persaingan. Nilai tambah tersebut dapat diciptakan dengan cara
mengembangkan teknologi baru, menemukan pengetahuan baru, menemukan cara
baru untuk menghasilkan barang dan jasa yang baru yang lebih efisien,
memperbaiki produk dan jasa yang sudah ada, dan menemukan cara baru untuk
memberikan kepuasan kepada konsumen (Suryana 2003 : 13).
Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan
seseorang dalam menangani usaha dan atau kegiatan yang mengarah pada upaya
mencari, menerapkan cara kerja yang lebih efesien, melalui keberanian
mengambil resiko, kreativitas, inovasi serta meningkatkan efisiensi dalam rangka
lebih besar. Wirausaha adalah seorang pembuat keputusan yang membantu
terbentuknya sistem ekonomi perusahaan yang bebas. Sebagian besar pendorong
perubahan, inovasi, dan kemajuan perokonomian berasal dari para wirausaha,
orang-orang yang memiliki kemampuan untuk mengambil resiko dan
mempercepat pertumbuhan ekonomi. Wirausahawan perlu mempunyai desain
produk, strategi pemasaran, dan solusi dalam mengatasi masalahmanajerial yang
kreatif untuk bersaing dengan perusahaan lainnya. Seorang wirausahawan adalah
seorang pembaru yang mengorganisir, mengelola, dan mengasumsikan segala
risiko pada saat dia memulai usahanya untuk mendapatkan keuntungan
(Machfoedz, 2005 : 9).
Pengetahuan kewirausahaan adalah kemampuan untuk mengenali atau
menciptakan peluang dan mengambil tindakan untuk sesuatu yang perlu diketahui
mengenai kewirausahaan yang diperoleh dari sumber-sumber informasi. Seorang
pengusaha harus memiliki modal pengetahuan yang cukup pribadi untuk dapat
menciptakan nilai atau kekayaan melalui penggunaan modal pengetahuan.
Pemilik usaha perlu memahami pengetahuan dimulai dengan kemampuan untuk
memperoleh, mengembangakan usaha, mengelola, memanfaatkan informasi
pengetahuan dan pemahaman organisasi serta mengelola pengetahuan pekerja.
Menggunakan pengetahuan kewirausahaan untuk menunjukkan bahwa pengusaha
memulai sebuah usaha perusahaan yang didasarkan pada pengetahuan kerja.
Pengetahuan Kewirausahaan adalah sebuah pengetahuan yang merupakan
a. Pengetahuan Langsung
Merupakan pengetahuan yang diterima berdasarkan pengalaman sendiri,
yaitu berdasarkan usia atau lamanya seseorang menjalankan usaha.
b. Pengetahuan Tidak Langsung (pengalaman orang lain)
Pengalaman orang lain adalah pernah tidaknya seorang wirausaha
terlibat dalam pengelolaan usaha sejenis sebelum dia memulai usaha
sendiri dan bisa diperoleh dari pengalaman kerja pada suatu organisasi
c. Kemampuan Berinovasi
Tanpa adanya inovasi perusahaan tidak akan dapat bertahan lama. Hal
ini disebabkan kebutuhan, keinginan, dan permintaan pelanggan
berubah-ubah. Pelanggan tidak selamanya akan mengkonsumsi produk
yang sama. Pelanggan akan mencari produk lain dari perusahaan lain
yang dirasakan dapat memuaskan kebutuha mereka. Untuk itulah
diperlukan adanya inovasi terus menerus jika perusahaan akan
berlangsung lebih lanjut dan tetap berdiri dengan usahanya.
d. Kemampuan Menilai Peluang Bisnis
Wirausahawan harus mengamati peluang-peluang bisnis yang ada dan
juga mengamati potensi-potensi yang dimiliki pesaing, misalnya
kemungkinan pesaing mengembangkan produk baru, pengalaman
keberhasilan dalam mengembangkan produk baru, dukungan keuangan,
dan keunggulan yang dimiliki pesaing di pasar. Kemampuan pesaing
untuk mempertahankan posisi pasar dapat dievaluasi dengan mengamati
Pendidikan sebagai faktor demografi lainnya, memberikan kontribusi yang
signifikan terhadap keberhasilan usaha. Menurut Katz (Riyanti, 2003), melalui
penelitian yang dilakukannya tahun 2001 menemukan bahwa 86% wirausaha
berpendidikan akademi, dan 90% memiliki pengalaman dalam mengelola usaha.
Menurut Staw (Moko, 2005:54), pendidikan berperan penting karena member
bekal pengetahuan yang dibutuhkan, lebih-lebih ketika wirausaha menemui
masalah di tengah jalan.
Proses pembelajaran mencerminkan adanya kemauan untuk menanggapi
perubahan (Wasty, 2001:34). Karena sistemnya yang informal, usaha kecil lebih
mudah melakukan proses saling belajar. Sebab, sistemnya masih sederhana,
biasanya terjadi interaksi langsung antara karyawan dan wirausaha. Bukan hanya
wirausaha, karyawan pun dituntut keterampilan tertentu untuk bisa membuat suatu
produk baru. Bahkan karena pengalamannya dalam membuat produk, suatu ide
kreatif bisa muncul dari karyawan, bukan dari wirausaha. Dalam hal ini, justru
wirausahalah yang harus belajar dari karyawan. Dengan demikian akan selalu
terjadi proses pembelajaran. Asumsinya adalah bahwa usaha yang mau belajar
terus menerus akan membari sumbangan positif pada terlaksananya manajemen
yang inovatif.
2.1.5 Pengertian Keberhasilan Usaha
Keberhasilan usaha dalam hal ini diindikasikan dalam lima hal yaitu
jumlah penjualan meningkat, hasil produksi meningkat, keuntungan atau profit
pemasarannya adalah mampu memberikan kepuasan kepada pelanggan. Semakin
banyak pelanggan yang menerima produk atau jasa yang ditawarkan, maka
mereka semakin puas, dan ini berarti strategi yang dijalankan sudah cukup
berhasil. Ukuran mampu meraih pelanggan sebanyak mungkin hanya merupakan
salah satu ukuran bahwa strategi yang dijalankan sudah cukup baik. Masih ada
lagi ukuran lainnya, misalnya tingkat laba yang diperoleh dan ukuran lainnya
(Kasmir, 2006 : 172).
Menurut Ranto (2007:20) keberhasilan berwiraswasta tidaklah identik
dengan seberapa berhasil seseorang mengumpulkan uang atau harta serta menjadi
kaya, karena kekayaan bisa diperoleh dengan berbagai cara sehingga
menghasilkan nilai tambah. Berusaha lebih dilihat dari bagaimana seseorang bisa
membentuk, mendirikan, serta menjalankan usaha dari sesuatu yang tadinya tidak
berbentuk, tidak berjalan atau mungkin tidak ada sama sekali. Seberapa pun
kecilnya ukuran suatu usaha jika dimulai dari nol dan bisa berjalan dengan baik
maka nilai berusahanya jelas lebih berharga daripada sebuah organisasi besar
yang dimulai dengan bergelimang fasilitas.
Menurut Nasution (2001:12), sebuah perusahaan dikatakan meraih
keberhasilan usaha jika dana usahanya bertambah, hasil produksi meningkat,
keuntungan bertambah, perputaran dana berkembang cepat serta penghasilan
anggota dari perusahaan tersebut bertambah. Usaha yang berhasil saat ini biasanya bukan usaha yang pertama kali dilakukan. Pengalaman berusaha bisa diperoleh
dari bimbingan sejak kecil yang diberikan oleh orang tua yang berprofesi
Berdasarkan penemuan di atas dalam penelitian ini pengalaman akan dilihat
pengaruhnya pada keberhasilan usaha. Adapun yang dimaksud pengalaman disini
adalah pernah tidaknya seorang wirausaha terlibat dalam pengelolaan usaha
sejenis sebelum dia memulai usaha sendiri.
Menurut Hutagalung (2008: 50), sukses tidak terjadi secara kebetulan,
secara instan dan tidak pula turun tiba-tiba dari langit. Sukses adalah buah dari
proses sistematis, perjalanan panjang dan kerja keras. Sukses selalu diukur dengan
uang, harta, jabatan, keluarga, ketenaran nama. Sukses besar berarti akumulasi
2.2 Penelitian Terdahulu
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Khairani (2010), melakukan
penelitian dengan judul “Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Kemandirian Pribadi Terhadap Kinerja Usaha (Studi Kasus Pada Pengusaha Depot Air Minum Isi Ulang Di Jalan Veteran Kec. Labuhan Deli Kab. Deli Serdang)”. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui apakah pengetahuan kewirausahaan dan kemandirian pribadi berpengaruh terhadap
kinerja usaha. Berdasarkan penelitian ini diperoleh hasil bahwa variabel
pengetahuan kewirausahaan (X1) , dan kemandirian pribadi (X2) berpengaruh
signifikan terhadap kinerja usaha pengusaha depot air minum di labuhan deli.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Silalahi (2007), melakukan
penelitian dengan judul ”Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan, Motif Berprestasi, Dan Kemandirian Pribadi Terhadap Perilaku Kewirausahaan (Studi Kasus Warnet Di Padang Bulan)”. Berdasarkan penelitian ini diperoleh hasil bahwa variabel pengetahuan kewirausahaan (X1), Kemandirian (X3)
berpengaruh signifikan terhadap perilaku kewirausahaan pada para pemilik usaha
warnet di Padang Bulan. Variabel motif berprestasi (X2) tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap perilaku kewirausahaan pada para pemiliki usaha warnet di
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
Peneliti Judul penelitian Variabel penelitian Hasil penelitian
Independen Dependen Terhadap Kinerja Usaha (Studi Kasus Pada Pengusaha Depot Air Minum Isi Ulang Di Jalan Veteran Kec. Labuhan Deli Kab. Deli Serdang)
1. secara simultan Pengetahuan kewirausahaan dan kemandirian pribadi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja usaha 2.secara parsial variabel terbuka terhadap hal-hal baru berpengaruh positif terhadap kinerja usaha.
Purnama Silalahi (2007)
Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan, Motif Berprestasi, Dan Kemandirian Pribadi Terhadap Perilaku Kewirausahaan (Studi Kasus Warnet Di Padang Bulan) terbuka terhadap hal- hal baru berpengaruh positif dan signifikan.terhadap kinerja karyawan 2. Secara parsial variabel
terbuka terhadap hal-hal baru berpengaruh positif terhadap perilaku kewirausahaan
2.3 Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual menjelaskan secara teoritis hubungan antar variabel
yang diteliti. Hubungan antar variabel yang disusun dari berbagai teori yang telah
dideskripsikan akan dianalisis secara kritis dan sistematis, sehingga menghasilkan
sintesa tentang hubungan antar variabel yang diteliti. Sintesa tentang hubungan
1. Pengetahuan Kewirausahaan (X)
Pengetahuan kewirausahaan adalah keseluruhan apa yang diketahui
tentang segala bentuk informasi yang diolah dan berproses dalam ranah
kognitif berupa ingatan dan pemahaman tentang cara berusaha sehingga
menimbulkan keberanian mengambil resiko secara rasional dan logis
dalam menangani suatu usaha (Ranto, 2007:22).
2. Keberhasilan Usaha (Y)
Keberhasilan usaha merupakan pencapaian yang diharapkan di dalam
bisnis. Menurut Nasution (2001 : 12), sebuah perusahaan dikatakan meraih
keberhasilan usaha jika dana usahanya bertambah, hasil produksi
meningkat, keuntungan bertambah, perputaran dana berkembang cepat
serta penghasilan anggota dari perusahaan tersebut bertambah.
Menurut Hutagalung (2008 : 50), sukses tidak terjadi secara kebetulan,
secara instan dan tidak pula turun tiba-tiba dari langit. Sukses adalah buah
dari proses sistematis, perjalanan panjang dan kerja keras. Sukses selalu
diukur dengan uang, harta, jabatan, keluarga, ketenaran nama. Sukses
besar berarti akumulasi dari kesemuanya.
Secara sederhana kerangka konseptual yang diuraikan di atas dapat
digambarkan dalam Gambar 2.1 sebagai berikut :
Gambar 2.1. Kerangka Konseptual Penelitian
Sumber : Nasution (2001), Ranto (2007), Hutagalung (2008), data diolah
2.4 Hipotesis
Hipotesis adalah hubungan yang diperkirakan secara logis diantara dua atau
lebih variabel yang diungkapkan dalam bentuk pernyataan yang dapat diuji
(Sekaran, 2006:135). Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka peneliti
merumuskan hipotesis sebagai berikut: “Pengetahuan kewirausahaan mempunyai
pengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan pengusaha kecil di komplek
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pada kondisi ekonomi saat ini, banyak ditemukan pedagang – pedagang
kecil yang berinvestasi pada usaha-usaha yang dimiliki mereka. Bisa dibilang
pada saat ini adalah masa keemasan yang terjadi pada sektor usaha kecil.
Persaingan bisnis semakin ketat, hal ini ditandai dengan berdirinya usaha-usaha
baru. Masyarakat mulai berpikir untuk menginvestasikan uang dengan mendirikan
sebuah usaha untuk mendapatkan keuntungan.
Jumlah usaha kecil di Medan saat ini sudah mulai bertambah banyak.
Beberapa di antara mereka mampu bertahan dan bahkan berkembang. Alasan
perusahaan yang bermula dengan keberhasilan bukan karena pendirinya
mempunyai modal besar pada saat mengawali usaha mereka, hal itu disebabkan
oleh kenyataan bahwa usaha mereka dikelola oleh para pengusaha yang
mengetahui apa yang mereka kerjakan.
Kemampuan untuk mengembangkan usaha tersebut bergantung kepada para
pengusaha itu sendiri memanfaatkan keterampilan bisnisnya untuk memuaskan
pelanggan. Dengan demikian pengetahuan kewirausahaan adalah keseluruhan apa
yang diketahui tentang segala bentuk informasi yang diolah dan berproses dalam
ranah kognitif berupa ingatan dan pemahaman tentang cara berusaha sehingga
menimbulkan keberanian mengambil risiko secara rasional dan logis dalam
Menurut Hamdani (2010:13) kewirausahaan adalah kemampuan untuk
menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (create new and different) melalui
berpikir kreatif dan bertindak inovatif untuk menciptakan peluang dalam
menghadapi tantangan hidup. Pada hakikatnya kewirausahaan adalah sifat, ciri,
dan watak seseorang yang memiliki kemauan dalam mewujudkan gagasan
inovatif ke dalam dunia nyata secara kreatif.
Menurut Machfoedz (2005: 9) wirausahawan harus mampu menguasai
pengetahuan kewirausahaan dengan baik, wirausahawan perlu mempunyai desain
produk, strategi pemasaran, dan solusi dalam mengatasi problem manajerial yang
kreatif untuk bersaing dengan perusahaan lainnya. Seorang wirausahawan adalah
seorang pembaru yang mengorganisir, mengelola, dan mengasumsikan segala
risiko pada saat dia memulai usahanya untuk mendapatkan keuntungan. Dari
pernyataan ini, maka penting adanya pengetahuan akan teori kewirausahaan
sebagai fondasi dalam pencapaian kesuksesan usaha kecil.
Penting adanya faktor yang mendorong keberhasilan usaha sebagai titik
tumpu sebuah perusahaan yang adalah pengetahuan kewirausahaan, yaitu
kemampuan untuk mengenali atau menciptakan peluang dan mengambil tindakan.
Para pengusaha dituntut untuk memiliki pengetahuan tersebut untuk pencapaian
target perusahaan
Tumbuh dan berkembangnya perekonomian di suatu negara tidak terlepas
dari pengetahuan kewirausahaan bagi para pengusaha besar, menengah maupun
yaitu pengetahuan langsung dan tidak langsung, kemampuan berinovasi, dan
kemampuan menilai bisnis.
Pengertian pengetahuan menurut kamus Bahasa Indonesia adalah segala
sesuatu yang diketahui. Wirausahawan secara umum adalah orang-orang yang
mampu menjawab tantangan-tantangan dan memanfaatkan peluang-peluang yang
ada, ide adalah hal yang utama. Dengan demikian maka pengetahuan
berwirausaha adalah segala sesuatu yang diketahui seseorang tentang
berwirausaha. Setiap orang pasti punya pikiran, tapi hanya sedikit yang punya ide,
sehingga dalam berwirausaha diperlukan pengetahuan sehingga ide-ide/gagasan
yang kreatif dan inovatif dapat memunculkan bentuk-bentuk wirausaha yang terus
aktual dan memiliki trend dalam kebutuhan konsumen.
Seorang wirausaha harus mempunyai pengetahuan terhadap kewirausahaan
karena pengetahuan kewirausahaan merupakan salah satu faktor yang mendorong
keberhasilan usaha. Pengetahuan kewirausahaan adalah kemampuan untuk
mengenali atau menciptakan peluang dan mengambil tindakan untuk sesuatu yang
perlu diketahui mengenai kewirausahaan yang diperoleh dari sumber-sumber
informasi. Pemilik usaha perlu memahami pengetahuan dimulai dengan
kemampuan untuk memperoleh, mengembangkan usaha, mengelola,
memanfaatkan informasi pengetahuan dan pengetahuan organisasi serta
mengelola pengetahuan pekerja. Seorang pengusaha harus memiliki modal
pengetahuan yang cukup pribadi untuk dapat menciptakan nilai atau kekayaan
melalui penggunaan modal pengetahuan. Selain itu pengalaman juga sangat
Pemilik usaha perlu memahami pengetahuan dimulai dengan kemampuan
untuk memperoleh, mengembangkan usaha, mengelola, memanfaatkan informasi
pengetahuan dan pemahaman organisasi serta mengelola pengetahuan pekerja.
Pengetahuan merupakan hal yang paling penting dalam menjalankan usaha.
Seorang pengusaha harus memiliki modal pengetahuan yang cukup pribadi untuk
dapat menciptakan nilai, keunggulan, daya saing atau kekayaan melalui
penggunaan modal pengetahuan, yang berujung pada keberhasilan usaha.
Menurut Nasution (2001:12), sebuah perusahaan dikatakan meraih
keberhasilan usaha jika dana usahanya bertambah, hasil produksi meningkat,
keuntungan bertambah, perputaran dana berkembang cepat serta penghasilan
anggota dari perusahaan tersebut bertambah. Didalam keberhasilan usaha tentu
saja ada target perusahaan dalam pencapaian laba. Untuk itu peneliti tertarik untuk
mengetahui sejauh mana pengetahuan kewirausahaan yang dimiliki para
wirausaha kecil sebagai panduan dalam menjalankan usahanya
Saat ini perkembangan wirausaha-wirausaha di kota Medan cukup pesat,
khususnya di daerah Multatuli Medan, tepatnya di Komplek Ruko Multatuli
Indah. Banyak usaha usaha yang berdiri disana, antara lain usaha pakaian, rumah
makan, cafe, dan lain-lain.
Kondisi Usaha kecil yang ada di Komplek Multatuli dapat dilihat dari Tabel
Tabel 1.1
Spesifikasi & Jumlah Usaha Kecil di Komplek Multatuli Tahun 2013
No. Spesifikasi Jumlah
1. Usaha Pakaian 6
Sumber: Data Primer, diolah (2013).
Pada Tabel 1.1 dapat dilihat spesifikasi dan jumlah usaha kecil di Komplek
Multatuli tahun 2013 didominasi usaha rumah makan sebanyak tiga belas (13)
rumah makan atau 26%. Cafe sebanyak sepuluh (10) atau 20%. Salon sebanyak
delapan (8) usaha atau 16%. Pedagang pakaian sebanyak enam (6) usaha atau
12%. Refleksi dan Spa sebanyak lima (5) usaha atau 10%. Bridal dan foto studio
sebanyak tiga (3) usaha atau 6%. Laundry sebanyak dua (2) usaha atau 4%. Dan
toko roti satu (1) usaha atau 2%.
Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas,
peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai keberhasilan usaha dengan
judul ”Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan Terhadap Kesuksesan
1.2Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan tersebut, maka penulis
merumuskan masalah sebagai berikut yaitu, “Apakah pengetahuan
kewirausahaan berpengaruh terhadap kesuksesan pengusaha kecil di Komplek Multatuli Medan?”
1.3Tujuan Penelitian
Mengetahui dan menganalisis pengaruh pengetahuan kewirausahaan
terhadap kesuksesan usaha pada pengusaha kecil di Komplek Multatuli Medan.
1.4Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat pada pihak-pihak lain :
a. Bagi Pengusaha
Sebagai tambahan informasi dan bahan masukan ataupun acuan bagi
pengusaha-pengusaha kecil bagaimana pentingnya pengetahuan
kewirausahaan serta dapat mengembangkan usahanya
b. Bagi Penulis
Penelitian merupakan suatu kesempatan bagi peneliti untuk menerapkan
pengetahuan teoritis yang diperoleh dari bangku kuliah, serta memperluas
wawasan penulis dalam bidang kewirausahaan, khususnya tentang pengaruh
pengetahuan kewirausahaan terhadap keberhasilan usaha.
Penelitian ini dapat dilakukan sebagai bahan referensi yang nantinya akan
memberikan perbandingan dalam melakukan penelitian pada bidang yang
ABSTRAK
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh pengetahuan kewirausahaan
(X) terhadap keberhasilan usaha (Y) di Komplek Multatuli Medan. Penulis
menarik hipotesis bahwa pengetahuan kewirausahaan merupakan faktor
pendorong keberhasilan usaha. Metode penelitian yang digunakan adalah metode
analisis deskriptif. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder.
Peneliti menggunakan teknik non probability sampling yang merupakan
pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau kesempatan sama bagi
setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Peneliti
menggunakan 33 orang responden sebagai sampel. Hasil Penelitian menunjukkan
bahwa pengaruh pengetahuan kewirausahaan dan keberhasilan usaha pada usaha
di Komplek Multatuli Medan adalah penerapan pengetahuan kewirausahaan. Ini
berarti hipotesis diterima.
ABSTRACT
The purpose of the research was to determine the influence of knowledge
entrepreneurship (X) against the success of the efforts of (Y) in the complex
terrain of Multatuli. Author of the interesting hypothesis that knowledge
entrepreneurship is the driving factor in the success of the effort. The research
method used is descriptive analysis method. The Data used are the primary data
and secondary data. Researchers using the technique of non-probability sampling
is that sampling does not give equal opportunity opportunities or for each element
or members of the population to be selected into the sample. Researchers using 33
people respondents as samples. The results showed that the influence of
knowledge entrepreneurship and business success in business in Complex Terrain
is the application of knowledge Multatuli entrepreneurship. This means that the
hypothesis is accepted.
SKRIPSI
PENGARUH PENGETAHUAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KESUKSESAN PENGUSAHA KECIL
DI KOMPLEK MULTATULI MEDAN
OLEH
Junita Elisabeth P. 090502246
PROGRAM STUDI MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan
penyertaan-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Semua aspek kehidupan
yang boleh dijalani sampai saat ini, merupakan berkat Tuhan Yesus yang selalu
ada dalam hidup penulis dan kedua orang tua yang selalu memberi motivasi yang
begitu luar biasa.
Penulisan skripsi ini disusun untuk diajukan sebagai salah satu syarat untuk
menyelesaikan studi dan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi (S.E) dari Program
Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Skripsi ini
berjudul “Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan Terhadap Kesuksesan
Pengusaha Kecil Di Komplek Multatuli Medan”. Dalam skripsi ini penulis
meneliti adakah pengaruh pengetahuan kewirausahaan terhadap kesuksesan
pengusaha kecil di komplek Multatuli Medan.
Terima kasih banyak buat kedua orang tua tersayang Papa Robert
Pangaribuan dan Mama Rusliana Sianipar yang selalu mendukung saya baik moril
maupun materi sepanjang perjalanan hidup saya dan sebagai motivator yang
selalu menasehati dan menyemangati saya setiap saat, orang tua tercinta yang
selalu ada disaat keadaan apapun.
Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang turut membantu dan memberikan motivasi kepada penulis
sebelum, selama dan sesudah penyelesaian skripsi ini, secara khusus penulis
1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara.
2. Ibu Dr. Isfenti Sadalia SE., ME., selaku Ketua Departemen S1
Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
3. Ibu Dra. Marhayanie, MSi., selaku sekretaris Departemen S1 Manajemen
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
4. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, SE., M.Si., selaku Ketua Program Studi
Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
5. Ibu Prof. Ritha F. Dalimunthe, selaku Dosen Pembimbing yang telah
memberikan ilmu, saran, waktu tenaga dan pikiran untuk membantu
dalam penyempurnaan skripsi ini.
6. Ibu Frida Ramadini ,S.E, M.Si sebagai Dosen Pembimbing yang telah
memberikan ilmu, saran, waktu, tenaga dan pikiran untuk membantu
dalam penyelesaian skripsi ini.
7. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Manajemen Fakultas
Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan tanpa terkecuali yang telah
banyak memberikan ilmu, motivasi, masukan serta bimbingan untuk
kehidupan yang lebih baik.
8. Kakak dan Adik saya tercinta Yosepha dan Yunike yang selalu
memberikan dukungan, doa dan nasihat-nasihat kepada saya selama masa