• Tidak ada hasil yang ditemukan

Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Arthritis Pirai (Asam Urat) Di Kelurahan Sumber Karya Kecamatan Binjai Timur Kota Binjai Tahun 2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Arthritis Pirai (Asam Urat) Di Kelurahan Sumber Karya Kecamatan Binjai Timur Kota Binjai Tahun 2014"

Copied!
136
0
0

Teks penuh

(1)

Lampiran

KUESIONER PENELITIAN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ARTHRITIS PIRAI (ASAM URAT) DI KELURAHAN SUMBER KARYA KECAMATA

BINJAI TIMUR TAHUN 2014

No. Pertanyaan Kode

I Identitas Responden

1. Nama

5. Akademi/ Perguruan Tinggi

4. Pekerjaan 1. Pegawai Negeri Sipil

2. Wiraswasta 3. Karyawan 4. Buruh, pertani 5. Polisi/TNI

6. Ibu Rumah Tangga

5. Suku 1. Jawa

2. Batak 3. Minang 4. Melayu 5.

II Lingkari/silang/tandailah jawaban Yang Dirasa Paling Tepat 1. Apakah saudara pernah

memeriksakan asam urat ke pelayanan kesehatan?

a. Pernah b. Tidak pernah

2. Apakah ada keluarga terdekat anda (kakek, nenek, ayah, ibu) pernah mengalami asam urat?

a. Ya b. Tidak

3. Apakah saudara mengkonsumsi alkhol?

(2)

mengalami asam urat? c. Jaringan lemak c. Telapak/ jari-jari kaki d. Pinggang

7. Apa gejala asam urat yang Ibu/Bapak rasakan?

a. Tidak bisa menggerakan kaki dan tangan

b. Nyeri seluruh tubuh

c. Nyeri sendi, merah, terasanas, saat bangun tidur telapak kaki terasa sakit

d. Nyeri sendi saat malam hari

8. Apa penyebab asam urat itu? a. Terlalu banyak konsumsi makanan mengandung protein purin

b. Terlalu banyak aktivitas fisik c. Kurang makanan bergizi d. Stress

III Hasil Pemeriksaan asam urat dan IMT responden 1. Hasil pemeriksaan asam urat oleh peneliti

(3)

IV. Tabel Food Recall Selama 3 kali 24 Jam Untuk Melihat Faktor Nutrisi Pada Kejadian Arthrirs Pirai Dan Tabel Frekuensi Makanan Selama 3 Hari

No Waktu

Makan Nama Masakan Bahan Makanan

Banyaknya

V. Tabel Rataan Konsumsi Makanan

No. Jenis pangan Urt Berat

2. Ikan dan hasil olahannya - Ikan segar 3. Daging, telur dan hasil olahannya

(4)

- Daging Sapi -1 potong sedang - 50 4. Kacang-kacangan dan hasil olahannya

(5)
(6)
(7)
(8)

LEMBAR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN (INFORMED CONSENT)

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama :

Umur :

Jenis Kelamin :

Alamat :

Setelah mendapat penjelasan tentang penelitian ini, saya memahaminya, dan dengan penuh kesadaran dan tanpa paksaan dari pihak manapun, maka dengan ini saya menyatakan bersedia untuk ikut serta dalam penelitian ini. Demikian surat pernyataan ini saya buat, agar dapat dipergunakan bila diperlukan.

Medan, Juli 2015 Peserta penelitian

(9)

JENIS MAKANAN DAN KANDUNGAN PURINNYA

JENIS MAKANAN KANDUNGAN PURIN/100gram

Nasi 3,1 gram

Kacang Kedelai 80 gram

(10)

Lampiran Out Put Spss Univariat JENIS KELAMIN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Valid TIDAK SEKOLAH/

(11)

PEKERJAAN RESPONDEN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid PEGAWAI NEGERI

SIPIL

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

(12)

HSLFR1

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid >1000 gram 60 58.3 58.3 58.3

>500-1000 gram

35 34.0 34.0 92.2

500 gram 8 7.8 7.8 100.0

(13)

Analisis Bivariat

JENIS KELAMIN * ASMK

(14)

Crosstab

Total

JENIS KELAMIN LAKI-LAKI Count 44

Expected Count 44.0

% within JENIS KELAMIN 100.0%

% within ASMK 42.7%

% of Total 42.7%

PEREMPUAN Count 59

Expected Count 59.0

% within JENIS KELAMIN 100.0%

% within ASMK 57.3%

% of Total 57.3%

Total Count 103

Expected Count 103.0

% within JENIS KELAMIN 100.0%

% within ASMK 100.0%

a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 20,08.

(15)

Risk Estimate

95% Confidence Interval

Value Lower Upper

(16)
(17)

Linear-by-Linear Association

2.745 1 .098

N of Valid Cases 103

a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 10,50.

b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate

95% Confidence Interval

Value Lower Upper

(18)

Expected Count 47.0 56.0 103.0

a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 23,27.

b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate

95% Confidence Interval

Value Lower Upper

(19)

Expected

a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 19,62.

(20)

Risk Estimate

95% Confidence Interval

Value Lower Upper

Odds Ratio for RECALL (Tinggi / Rendah)

Riwayat Keluarga * ASMK

(21)

% within

a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 14,60.

b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate

95% Confidence Interval

Value Lower Upper

(22)

Analisis Multivariat

Case Processing Summary

Unweighted Casesa N Percent

Selected Cases Included in Analysis

a. If weight is in effect, see classification table for the total number of cases.

Dependent Variable Encoding

Block 0: Beginning Block

Classification Tablea,b

Overall Percentage 54.4

(23)

Variables in the Equation

B S.E. Wald Df Sig. Exp(B)

Step 0 Constant -.175 .198 .784 1 .376 .839

Variables not in the Equation

Score df Sig.

Block 1: Method = Backward Stepwise (Likelihood Ratio)

Omnibus Tests of Model Coefficients Chi-square df Sig.

a. A negative Chi-squares value indicates that the Chi-squares value has decreased from the previous step.

(24)

Classification Tablea

Overall Percentage 71.8

Step 2 ASAM

Overall Percentage 69.9

a. The cut value is ,500

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

a. Variable(s) entered on step 1: RK, UMK2, IMTKM, RECAL24. Variables in the Equation

95% C.I.for EXP(B) Lower Upper

Step 1a RK 1.010 7.171

(25)

IMTKM .708 4.072 RECAL24 2.225 14.333

Step 2a RK 1.032 7.147

UMK2 .948 7.915

RECAL24 2.288 14.507 a. Variable(s) entered on step 1: RK, UMK2, IMTKM, RECAL24.

Model if Term Removed

Variable

Variables not in the Equation

Score Df Sig.

Step 2a Variables IMTKM 1.419 1 .234

Overall Statistics

1.419 1 .234

a. Variable(s) removed on step 2: IMTKM. Case Processing Summary

Unweighted Casesa N Percent

Selected Cases Included in Analysis

(26)

Dependent Variable Encoding

Block 0: Beginning Block

Classification Tablea,b

Overall Percentage 54.4

a. Constant is included in the model. b. The cut value is ,500

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

Step 0 Constant -.175 .198 .784 1 .376 .839

Variables not in the Equation

(27)

Block 1: Method = Backward Stepwise (Likelihood Ratio)

Omnibus Tests of Model Coefficients Chi-square df Sig.

a. Estimation terminated at iteration number 4 because parameter estimates changed by less than ,001.

Overall Percentage 69.9

a. The cut value is ,500

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

Step 1a RK .999 .494 4.097 1 .043 2.716

UMK2 1.008 .541 3.465 1 .063 2.739

RECAL24 1.751 .471 13.810 1 .000 5.761

(28)

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

Step 1a RK .999 .494 4.097 1 .043 2.716

UMK2 1.008 .541 3.465 1 .063 2.739

RECAL24 1.751 .471 13.810 1 .000 5.761

Constant -2.801 .841 11.082 1 .001 .061

a. Variable(s) entered on step 1: RK, UMK2, RECAL24. Variables in the Equation

95% C.I.for EXP(B) Lower Upper

Step 1a RK 1.032 7.147

UMK2 .948 7.915

RECAL24 2.288 14.507 a. Variable(s) entered on step 1: RK, UMK2, RECAL24.

Model if Term Removed

Variable

Model Log Likelihood

Change in -2 Log

Likelihood df

Sig. of the Change

Step 1 RK -62.164 4.270 1 .039

UMK2 -61.826 3.593 1 .058

(29)
(30)

ABDUL JALIL 1 47 1 1 2 2 2 2 2 1 1 2 3 3 1 1 4

SUYANTI 2 53 1 1 2 6 3 2 2 2 4 2 3 3 1 2 4

WARSINO 1 58 2 2 4 5 1 2 1 2 4 2 3 4 1 1 4

SUTARNI 2 52 1 1 5 1 1 2 1 2 4 2 3 3 1 2 3

SATIEM 2 69 3 2 1 6 1 2 2 2 4 2 3 3 1 2 3

SRI WARDANI 2 46 1 1 4 6 1 2 1 2 4 2 3 3 1 2 4

JULIAMAN 1 47 1 1 3 4 1 2 2 2 4 2 2 1 3 1 4

SRI MULYATI 2 46 1 1 3 6 2 2 1 2 4 2 3 1 3 1 3

SUWARTI 1 50 1 1 1 6 1 2 1 2 4 2 3 2 1 2 3

ANDRIANTO 1 49 1 1 4 3 1 1 1 2 4 2 3 3 1 2 3

RITA 2 46 1 1 4 6 1 1 2 2 4 2 3 2 1 2 3

MULYANI 2 47 1 1 4 6 3 2 2 2 4 2 3 1 1 2 4

SRI WAHYUNI 2 52 1 1 4 6 1 2 1 2 4 2 3 4 1 1 3

ELISA FITRI 2 47 1 1 4 6 1 2 2 2 4 2 3 3 1 1 3

YASIR 1 47 1 1 5 1 3 1 1 2 4 2 3 3 1 2 3

TRI YONO 1 52 1 1 4 5 1 2 2 2 4 2 3 3 1 1 3

USALI 1 48 1 1 3 3 2 2 2 2 4 2 3 3 1 1 3

YUSGIARTI 1 48 1 1 3 6 1 2 2 2 4 2 3 3 1 2 3

HUSLINDA 2 46 1 1 4 2 2 2 1 2 4 2 3 3 1 1 3

SUNARDI 1 55 2 1 4 2 1 2 1 2 4 2 3 3 2 1 3

HJ. RUKIAH 2 70 3 2 2 6 2 2 2 2 4 2 3 3 1 2 4

SUMANTRI 1 49 1 1 4 3 2 2 2 2 4 2 3 3 1 2 4

SUGITO 1 50 1 1 4 2 1 1 1 2 4 2 3 3 1 2 3

AZIRMAN 1 57 2 2 3 2 3 2 2 2 4 2 3 3 2 1 3

(31)

SUKIRMAN 1 51 1 1 4 2 1 2 2 2 4 2 3 3 2 1 3

SATIMIN 1 63 2 2 2 2 1 2 2 2 4 2 3 3 2 2 4

JAILANI 1 66 3 2 4 2 3 2 2 2 4 2 3 3 1 2 4

ADI SUSANTO 1 46 1 1 4 2 1 1 2 2 4 2 3 3 1 1 4

SUWITO 1 45 1 1 4 2 1 2 2 2 4 2 3 3 1 1 3

NURWAGIT 1 72 3 2 5 5 1 2 2 2 4 2 3 3 1 2 3

AHMAD FAUZI 1 51 1 1 3 2 3 2 2 2 4 2 3 3 2 2 3

TINA 2 59 2 2 2 6 2 2 2 2 4 2 3 3 1 1 3

HJ. JURAIDAH

LUBIS 2 74 3 2 3 6 2 2 2 2 4 2 3 3 1 1 3

YULIATI 2 55 2 1 4 6 1 2 2 2 4 2 3 3 1 2 4

SUPIYATI 2 50 1 1 2 6 2 1 1 2 4 2 3 3 1 1 3

MULAI

TAMBUNAN 1 51 1 1 2 4 2 1 1 2 4 2 3 1 1 2 4

DAHLIA WATI 2 46 1 1 4 6 1 2 2 2 4 2 2 3 1 2 4

RATEM 2 63 2 2 3 6 1 1 2 2 4 2 3 3 1 1 4

SUWARDI 1 50 1 1 4 2 1 1 2 2 4 2 3 3 1 2 4

SRI WARDANI 2 48 1 1 4 6 1 2 2 2 4 2 3 4 1 1 4

DEDI

GUNAWAN 1 58 2 2 1 2 1 2 2 2 4 2 3 3 1 2 3

HARI AGUSTIAN 1 48 1 1 3 4 1 2 2 2 4 2 3 3 1 2 3

SATIRA 2 60 2 2 2 2 1 1 2 2 4 2 3 3 1 2 4

DIDIH SUPRIADI 1 48 1 1 4 5 1 2 2 2 4 2 2 1 3 1 4

SRI ARYANI 2 46 1 1 3 6 2 2 1 2 4 2 3 1 3 1 3

DESI KIRANA 2 45 1 1 3 6 2 2 2 2 4 2 3 3 1 4 4

(32)

BOINEM 2 55 2 1 1 6 2 2 2 2 4 2 3 3 1 1 3

FARIDA HANUM 2 45 1 1 4 6 1 2 2 2 4 2 3 3 3 1 4

RITA WATI 2 46 1 1 4 6 1 2 2 2 4 2 3 3 1 2 3

RITA DEWI 2 48 1 1 4 6 1 2 2 2 4 2 4 4 2 2 3

IRMA DANI 2 49 1 1 4 6 1 2 2 2 4 2 2 4 1 2 3

RITA MAULINA 2 45 1 1 4 6 1 2 2 2 4 2 2 3 1 1 4

SAFARIAH 2 61 2 2 2 6 1 2 2 2 4 2 2 3 1 1 3

SAMIYAH 2 55 2 1 4 6 3 2 2 2 4 2 3 3 1 2 3

RAHMAD

HIDAYAT 1 45 1 1 4 2 3 2 2 2 4 2 3 3 1 2 3

FAHRUDIN 1 58 2 2 4 2 1 2 1 2 4 2 3 3 1 2 3

JUMIYATI 2 48 1 1 1 2 1 2 2 2 4 2 3 3 1 2 3

RUSLIYANTI 2 49 1 1 3 3 1 2 1 2 4 2 3 3 1 2 4

INDAH

MARLINA 2 50 1 1 2 2 4 2 1 2 4 2 1 1 3 1 4

NGATINO 1 47 1 1 3 2 2 1 2 2 4 2 3 1 3 1 3

SAHRUL 1 47 1 1 3 2 1 1 2 2 4 2 3 3 1 4 4

MASYUNI

MUTIA 2 49 1 1 4 6 1 2 2 2 4 2 1 3 1 1 3

BARIAH 2 45 1 1 2 2 1 2 2 2 4 2 3 3 1 1 3

WAGINEM 2 45 1 1 4 6 4 2 2 2 4 2 3 3 3 1 4

YUSRIL 1 48 1 1 3 6 4 2 2 2 4 2 3 3 1 2 3

MUSLIYATI 2 46 1 1 4 2 2 2 1 2 4 2 3 3 1 1 3

ANTO 1 55 2 1 4 2 1 2 1 2 4 2 1 3 2 1 3

YOHANA 2 70 3 2 2 6 2 2 2 2 4 2 3 3 1 2 4

(33)

TUTI 2 50 1 1 4 2 4 1 1 2 4 2 3 3 1 2 3

ARMAN 2 57 2 2 3 2 3 2 2 2 4 2 3 3 2 1 3

ASRINI 2 45 1 1 5 3 3 2 1 2 4 2 3 3 1 2 3

SUYATNI 2 51 1 1 4 2 1 2 2 2 4 2 3 3 2 1 3

SANTI 2 63 2 2 2 2 4 2 2 2 4 2 3 3 2 2 4

ERLINA 2 66 3 2 4 2 3 2 2 2 4 2 3 3 1 2 4

YULI 2 59 2 2 3 2 1 1 2 2 4 2 1 3 2 1 4

SUMINAH 2 58 2 2 2 2 1 2 1 2 4 2 3 3 1 1 3

RATMA 2 62 2 2 5 5 4 2 2 2 4 2 3 3 1 2 3

(34)

ASAM URAT AULK AUPR filter AUK BB TB IMTK IMTU IMTB FR1 FR2

6.8 2 1 0 2 52 165 19.10 2 2 2 2

4.9 2 2 1 2 60 155 24.97 2 2 3 2

7.4 1 1 0 1 63 170 21.80 2 2 1 1

6.1 2 1 0 2 68 175 22.20 2 2 2 2

3.8 2 2 1 2 45 155 18.73 2 2 1 1

3.0 2 2 1 2 63 152 27.27 3 1 3 2

6.8 2 1 0 2 50 166 18.14 1 2 2 2

5.4 2 2 1 2 62 165 22.77 2 2 1 1

12.2 1 1 0 1 72 165 26.45 3 1 1 1

7.1 2 1 0 2 50 170 17.30 1 2 1 1

9.8 1 1 0 1 56 153 23.92 2 2 1 1

7.8 1 1 0 1 65 150 28.89 3 1 1 1

6.1 2 1 0 2 70 165 25.71 3 1 1 1

4.1 2 2 1 2 75 155 31.22 4 1 2 2

6.7 2 1 1 1 50 158 20.03 2 2 1 1

9.1 1 1 0 1 60 170 20.76 2 2 2 2

8.0 1 1 1 1 65 155 27.06 3 1 2 2

5.8 2 2 0 2 70 177 22.34 2 2 1 1

11.8 1 1 1 1 56 150 24.89 2 2 1 1

5.8 2 2 1 2 60 145 28.54 3 1 2 2

8.3 1 1 0 1 55 170 19.03 2 2 1 1

6.7 2 1 1 1 65 155 27.06 3 1 2 2

5.1 2 2 0 2 70 165 25.71 3 1 1 1

(35)

7.7 1 1 0 1 80 172 27.04 3 1 2 2

5.8 2 2 1 2 65 150 28.89 3 1 1 1

7.3 1 1 1 1 90 150 40.00 4 1 1 1

8.8 1 1 1 1 98 165 36.00 4 1 1 1

5.0 2 2 0 2 65 165 23.88 2 2 2 2

6.3 2 1 1 1 63 155 26.22 3 1 1 1

5.8 2 2 0 2 67 155 27.89 3 1 1 1

5.8 2 2 0 2 80 165 29.38 3 1 2 2

6.3 2 1 1 1 56 155 23.31 2 2 1 1

3.1 2 2 1 2 76 159 30.06 4 1 3 2

5.7 2 2 1 2 70 156 28.76 3 1 2 2

5.1 2 2 1 2 57 155 23.73 2 2 2 2

8.2 1 1 0 1 70 170 24.22 2 2 1 1

7.1 2 1 0 2 60 170 20.76 2 2 1 1

7.4 1 1 0 1 70 165 25.71 3 1 1 1

5.1 2 2 0 2 55 150 24.44 2 2 2 2

9.6 1 1 1 1 80 153 34.17 4 1 1 1

4.1 2 2 0 2 54 158 21.63 2 2 2 2

7.4 1 1 1 1 75 155 31.22 4 1 1 1

4.7 2 2 0 2 66 160 25.78 3 1 3 2

5.1 2 2 0 2 55 168 19.49 2 2 1 1

7.3 1 1 0 1 52 160 20.31 2 2 1 1

7.3 1 1 1 1 60 160 23.44 2 2 1 1

7.9 1 1 0 1 85 175 27.76 3 1 1 1

(36)

6.1 2 1 0 2 55 170 19.03 2 2 1 1

5.8 2 2 0 2 73 165 26.81 3 1 1 1

9.2 1 1 0 1 83 165 30.49 4 1 1 1

7.5 1 1 0 1 70 175 22.86 2 2 1 1

7.5 1 1 0 1 65 170 22.49 2 2 2 2

8.4 1 1 1 1 60 160 23.44 2 2 1 1

5.1 2 2 1 2 75 155 31.22 4 1 2 2

6.6 2 1 1 1 77 154 32.47 4 1 1 1

6.3 2 1 1 1 62 155 25.81 3 1 1 1

7.3 1 1 0 1 62 165 22.77 2 2 2 2

7.7 1 1 1 1 53 155 22.06 2 2 2 2

6.7 2 1 1 1 63 155 26.22 3 1 1 1

11.4 1 1 0 1 60 165 22.04 2 2 1 1

3.2 2 2 1 2 53 155 22.06 2 2 3 2

6.4 2 1 0 2 50 155 20.81 2 2 1 1

6.4 2 1 0 2 54 165 19.83 2 2 2 2

8.1 1 1 1 1 98 165 36.00 4 1 1 1

9.2 1 1 0 1 67 162 25.53 3 1 2 2

3.2 2 2 1 2 55 155 22.89 2 2 2 2

3.5 2 2 1 2 53 165 19.47 2 2 3 2

12.0 1 1 1 1 62 159 24.52 2 2 1 1

5.3 2 2 1 2 58 156 23.83 2 2 1 1

5.6 2 2 1 2 68 155 28.30 3 1 1 1

3.6 2 2 1 2 50 155 20.81 2 2 1 1

(37)

4.7 2 2 1 2 67 158 26.84 3 1 1 1

4.6 2 2 1 2 70 160 27.34 3 1 2 2

4.2 2 2 1 2 65 155 27.06 3 1 1 1

5.6 2 2 1 2 70 160 27.34 3 1 2 2

6.6 2 1 0 2 74 165 27.18 3 1 3 2

5.4 2 2 0 2 58 155 24.14 2 2 2 2

5.2 2 2 1 2 62 155 25.81 3 1 1 1

7.8 1 1 1 1 65 155 27.06 3 1 1 1

3.9 2 2 1 2 48 160 18.75 2 2 3 2

7.7 1 1 0 1 78 164 29.00 3 1 1 1

7.0 2 1 0 2 63 168 22.32 2 2 1 1

5.6 2 2 1 2 80 160 31.25 4 1 1 1

3.7 2 2 1 2 60 160 23.44 2 2 2 2

5.4 2 2 1 2 62 165 22.77 2 2 1 1

5.1 2 2 0 2 55 150 24.44 2 2 2 2

9.6 1 1 1 1 80 153 34.17 4 1 1 1

4.1 2 2 0 2 54 158 21.63 2 2 2 2

7.4 1 1 1 1 75 155 31.22 4 1 1 1

4.7 2 2 0 2 66 160 25.78 3 1 2 2

5.1 2 2 1 2 55 168 19.49 2 2 1 1

7.3 1 1 1 1 70 160 27.06 3 1 1 1

7.3 1 1 1 1 70 160 27.34 3 1 1 1

7.9 1 1 1 1 85 175 27.76 3 1 1 1

5.7 2 2 1 2 78 170 26.99 3 1 2 2

(38)

5.8 2 2 1 2 55 168 19.49 2 2 2 2

9.2 1 1 1 1 83 165 30.49 4 1 1 1

7.5 1 1 1 1 85 175 27.06 3 1 2 2

(39)

77

DAFTAR PUSTAKA

Arthritis Foundation., 2014. Gout. http://www. arthritis.org. Diaskes pada tanggal 04 Maret 2015.

Bappeda Kota Binjai. 2012. Kota Binjai. Diaskes pada tanggal 04 Juli 2015; http://migas.bisbak.com.

Profil Pemerintahan Kota Binjai. Profil Kecamatan Binjai Timur. Diaskes pada tanggal 04 Juli 2015; http;//www.binjaikota.go.id/profil.

Bennion, M. 1979. Diagnosis Arthritis Rematoid dan Perbandingan dengan Arthritis Lain, dalam Kongres Nasional 1 Ikatan Rhematoid Indonesia, Semarang, 28-30 Juli 1983.

Chairuddin., 2012. Penghantar Ilmu Bedah Ortopedi. Edisi kedua, Jakarta, Yarsif Watampone. Hal. 168-170.

Departemen Kesehatan. 2006. Pharmaceutical Care Untuk Pasien Arthritis Rematik. Direktorat Bina Farmasi Komunitas Dan Klinik Ditjen Bina Kefarmasian dan Alat KesehatanDepartemen kesehatan. Diakses pada tanggal 4 Maret 2014; binfar.kemkes.go.id.

Departemen Kesehatan. 2013. Riset Kesehatan Dasar Tentang Data Penyakit Tidak Menular Mengenai Penyakit Sendi/ Rematik. Diaskes pada tanggal 04 Maret 2015;www.depkes.go.id.

Diah., Yenrina, R., Uripi, V., 2001. Perencanaan Menu Untuk Penderita Gangguan Asam Urat, Jakarta, Penebar Swaday. Hal 3-23.

Fajarian., Early. 2011. Analisis Pola Konsumsi Dan Pola Aktivitas Dengan Kadar Asam Urat Pada Lansia Wanita Peserta Pemberdayaan Lansia di Bogor. Skripsi, Institut Pertanian Bogor. Diakses pada tanggal 05 April 2015. Febby, Yuniko., 2013. Hubungan Indeks Masa Tubuh Dan Usia Dengan Kadar

Asam Urat Pada Remaja Pra-Obese Dan Obese Di Purwokerto. Skripsi, Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto. (Skripsi Elektronik) diaskes pada tanggal 04 Maret 2014; keperawatan.unsoed.ac.id.

Hamdani, Dadan., 1993. Penanggulangan Terpadu Nyeri Tegang Otot.Makalah Simposium Ikatan Rematologi Indonesia Medan. Hal. 11-15.

Hidayat, Rudy. 2009. Gout Dan Hiperurisemia. Medicinus: Vol 22 No. 1-2. Diaskes pada tanggal 04 Maret 2015; www.dexamedica.com

Imron, Moch., Munif, Amrul., 2010. Metodologi Penelitian Bidang Kesehatan, Jakarta,Sagung Seto. Hal. 134

(40)

78

Kasjono, HS., Yasril, 2009. Teknik Sampling Untuk Penelitian Kesehatan, Yogyakarta, Graha Ilmu. Hal. 20-27.

Kurniawati Erni, dkk. 2014. Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Klien Gout Arthritis Di Puskesmas Tahina Timur Kabupaten Sangihe. Diakses pada tanggal 05 Maret 2015; ejournal.Unsrat.ac.id.

Kementerian Kesehatan. 2009. Undang-Undang Kesehatan Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 Bab II Pasal 3. Diaskes pada tanggal 04 Maret 2015.; http://e-report.alkes.kemkes.go.id/dat/UU No.36 Th 2009 ttg Kesehatan.pdf.

Lubis, FT., Akhmad, A., Syarif, F., 2007. Aplikasi SPSS (Statistica Product and Service Solutions) Untuk Penyusun Skripsi & Tesis. Medan, USU Press.

Manajemen Modern dan Kesehatan Masyarakat, http://www.itokindo.org/-asam urat tinggi, asam urat adalah, asam urat pdf.

Mutoharoh., 2012. Perbedaan Tingkat Nyeri Sendi Lutut Pada Penderita Sebelum Dan Sesudah Diberikan Terapi Kompres Air Dingin Di Desa Lelayan

Kecamatan Unggaran Timur Kabupaten.

http://xa.yimg.com/kq/groups/40920657/1093964501/name/GOUT. Diakses tanggal 05 Maret 2015.

Nainggolan, Olwin., 2009. Prevalensi Dan Determinan Penyakit Rematik Di Indonesia. Majalah Kedokteran Indonesia: Volum: 15, Nomor: 12.

Ningsih, sri wahyu., 2014. Gambaran asupan purin, penyakit artritis gout, kualitas hidup lanjut usia di kecamatan tamalanrea. Hal. 1-9.Diaskes pada tanggal 05 Maret 2014; repository.unhas.ac.id.

Noor., 1997. Dasar Epidemiologi. Cetakan Pertama, Jakarta, Rineka Cipta. Hal. 80-93

Notoatmodjo., Soekidjo. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta, Rineka Cipta. Hal

Noviyanti. 2015. Hidup Sehat Tanpa Asam Urat.Yogyakarta, Notebook. Hal. 21-72.

(41)

79

Medan Sunggal Tahun 2005.: repository.usu.ac.id. Diakses pada tanggal 10 Maret 2014.

Paul. 1995. Penyakit Radang Sendi. Jakarta, Arcan. Hal.

Purwaningsih, Tinah., 2010. Faktor-Faktor Resiko Hiperurisemia pada Studi Kasus di Rumah Sakit Umum Kardinah Kota Tegal. Tesis, Universitas Diponegoro, Semarang. Diakses pada tanggal 4 Maret 2014; http://.undip.ac.id/24334.

Sidauruk, Pedana., 2011. Hubungan Tingkat Pengetahuan Masyarakat Dengan Tindakan Terhadap Faktor-Faktor Yang Memperberat Terjadinya Gout Arthritis Di Kecamatan Tebing Tinggi Medan 2011-2012. Skripsi, Universitas Sumatera Utara, Medan. Diaskes pada tanggal 04 Maret 2015; repository.usu.ac.id.

Sugiarto., Siagian, Dergibson., Sunaryanto, LT., Oetomo, DS., 2001. Teknik Sampling. Jakarta, Gramedia Pustaka Utama. Hal. 2-4

Sugondo, Sidartawan., 2009. Obesitas. Di dalam: Buku Ajaran Ilmu Penyakit Dalam. Sudoyo, AW., Setiyohadi, B., Alwi, I., Simadibarata, M., Setiati, S. Jakarta: Interna Publishing, hal. 1977.

Supariasa, I.D.N, Bachyar, B., Ibnu, F. 2002. Penilaian status gizi. Jakarta. EGC. Syukri, Maimun., 2007. Asam Urat Dan Hiperurisemia. Majalah Kedokteran

Nusantara: Volume 40. No 1.

Tehupelory, E.S., 2009. Arthritis Pirai (Arthritis Gout). Di dalam: Buku Ajaran Ilmu Penyakit Dalam. Sudoyo, AW., Setiyohadi, B., Alwi, I., Simadibarata, M., Setiati, S. Jakarta: Interna Publishing, hal. 2556-2564. Tjokroprawiro, Askandar, dkk. (2007). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam.

Surabaya: Airlangga University.

(42)

39 BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini bersifat observasional analitik dengan menggunakan desain penelitian cross sectional.

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dilaksanakan di Kelurahan Sumber Karya Kecamatan Binjai Timur dengan pertimbangan belum pernah dilakukan penelitian untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan arthritis pirai (asam urat) di daerah tersebut.

3.2.2. Waktu Penelitian

Pelaksanaan penelitian ini dilakukan mulai bulan November2014 sampai Juli 2015.

3.3. Populasi dan Sampel 3.3.1. Populasi

(43)

40

3.3.2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi yang menjadi objek penelitian (Imron, 2010).Menurut Sugiarto (2001) sampel adalah sebagian populasi yang ingin diteliti, yang ciri-ciri dan keberadaannya diharapkan mampu mewakili atau menggambarkan ciri-ciri dan keberadaan populasi yang sebenarnya. Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian warga berusia ≥ 45 tahun di Kelurahan Sumber Karya Kecamatan Binjai Timur.

a. Besar sampel

Besar sampel dihitung dengan rumus perhitungan estimasi proporsi dengan presisi mutlak di bawah ini yaitu (Kasjono, 2009) :

�= Z

2

1−α2 P (1−P)N

d² N−1 + Z21−α2 P (1−P)

�= (1,96)

2. 0,5 10,5 2399

0,1 2. (23991) + 1,96 2. 0,5 (10,5)

� = 3,8416. 0,25.2397 0.01. 2396 + 3,8416(0,25)

�= 2302,07 23,96 + 0,96

(44)

41

Keterangan :

n : Besar sampel

d : Presisi Mutlak 0.1

Z : Z score di tentukan berdasarkan derajat kepercayaan (95% = 1,96)

P : Proporsi untuk sifat tertentu yang diperkirakan terjadi pada populasi (0,5)

N : Jumlah populasi

Jadi besar sampel minimal yang diperlukan dalam penelitian ini adalah 92. Untuk mengantisipasi adanya kesalahan dan kekurangan sampel maka besar sampel menjadi 103 jiwa.

b. Teknik Pengambilan sampel

(45)

42

rumah terdekat dari kepala lingkungan VII. Sampel yang diambildari setiap rumah tangga yang di datangi harusberusia ≥ 45 tahun dan semua warga didalam satu rumah yang memiliki usia ≥ 45 tahunakan menjadi sampel. Peneliti akan mendatangi rumah warga hingga jumlah sampel 102 terpenuhi.

3.4. Metode Pengumpulan Data 3.4.1. Data Primer

Data primer diperoleh dari langsung ke lapangan dengan menggunakan kuesioner secara langsung kepada responden yang telah dipersiapkan sebelumnya dan pengukuran peningkatan asam urat dalam darah menggunakanalat pengukuran kadar asam urat. Berikut ini adalah penjelasan mengenai pengukuran kadar asam urat darah responden:

1. Peralatan yang digunakan dalam pengukuran kadar asam urat darah seperti, kapas steril, alkohol 70%, Lanset dan jarum lanset steril, 1 set alat pengukur kadar asam urat darah merk UA SURE produksi Taiwan.

2. Cara mengukur kadar asam urat darah

a. Alat pengukur kadar asam urat disiapkan, dengan memasang stik pengukur kadar asam urat pada alat

b. Ujung jari responden yang akan diperiksa disterilkan dengan menggunakan kapas yang diberi alkohol 70%

(46)

43

d. Darah yang keluar ditempelkan pada ujung stik yang sudah dipasang pada alat hingga meresap ke dalam stik

e. Alat akan mendeteksi kadar asam urat dalam 30 detik

f. Catat angka yang ditampilkan di layar alat pengukur

3.4.2. Data Sekunder

Data sekunder diperoleh dari :

1) Puskesmas Pembantu Sumber Karya tentang laporan penyakit atritis pirai. 2) Data umum, sebagai data demografi dan geografi lokasi penelitian yang

diperoleh dari Kelurahan Sumber Karya Kecamatan Binjai Timur Kota Binjai tahun 2014.

3.5. Variabel dan Definisi Operasional

1. Arthritis piraiadalah suatu proses inflamasi yang terjadi karena deposisi kristal asam urat pada jaringan sekitar sendi.

2. Responden adalah warga berusia ≥ 45 tahun yang tinggal di Kelurahan Sumber Karya Kecamatan Binjai Timur.

3. Umur adalah waktu pejalanan hidup responden yang dihitung sejak lahir sampai waktu dilakukan penelitian dinyatakan dalam tahun sesuai dengan pengukuran responden.

(47)

44

1. Laki-laki 2. Wanita

5. Suku adalah keterangan mengenai etnis responden, dikategorikan menjadi: 1. Jawa

2. Batak 3. Minang 4. Melayu

6. Pendidikan adalah jenjang pendidikan formal terakhir yang telah dicapai yang dikategorikan atas tingkatan:

1. Tidak Sekolah/Tidak tamat SD 2. SD

3. SMP 4. SMA

5. Akademik/ Perguruan Tinggi

7. Pekerjaan adalah aktivitas/ kegiatan rutin yang dilakukan sehari-hari oleh warga pada saat dilakukan wawancara, yang dikategorikani atas:

1. PNS 2. Wiraswasta 3. Karyawan 4. Buruh/ Petani 5. Polisi/ TNI

6. Ibu Rumah Tangga

8. Riwayat Keluarga adalah responden yang memiliki keluarga yang menderita arthritis pirai (asam urat).

9. Hiperurisemia adalah peningkatan kadar asam urat dalam darah yang melebihi normal. Cara pengukurannya menggunakan alat pengukur kadar asam urat darah, untuk asam urat pada pria > 7,2 mg/dl dan wanita >6 mg/dl. Dikategorikan atas:

(48)

45

10. Obesitas adalahsuatu kondisi medis berupa kelebihan lemak tubuh yang terakumulasi sedemikian rupa sehingga menimbulkan dampak merugikan bagi kesehatan, yang kemudian menurunkan harapan hidup dan meningkatkan masalah kesehatan.Kebanyakkan kasus gout diakibatkan oleh karena berat badan berlebih,terutama IMT ≥ 25 kg/m² dapat meningkatkan kadar asam urat. Indeks Masa Tubuh (IMT) adalah Suatu keadaan dimana terjadi penumpukan lemak dalam jaringan tubuh. Di kategorikan atas:

1. ≤18,50 2. >18,50-24,99 3. ≥25,00-29,99 4. ≥30,00

11. Nutrisi adalah makanan sehari-hari yang dikonsumsi responden yang didalam bahan makanannya terdapat kandungan purin.

1. >1000 gram 2. > 500-1000 gram 3. ≤ 500 gram 3.6. Metode Pengukuran

Variabel Cara Pengukuran

Alat ukur Hasil Pengukuran Skala Ukur Hiperurisemia Hasil

(49)

46

responden hingga dilakukan penelitian. Jenis kelamin Dilihat dari

identitas

Kuesioner 1. Tinggi 2. Rendah

Ordinal

3.7. Metode Analisa Data

(50)

47

Jenis analisis yang dilakukan adalah : 3.7.1. Analisis Univariat

Analisis ini digunakan untuk memperoleh gambaran distribusi frekuensi atau besarnya proporsi berdasarkan variabel yang diteliti. Variabel dependen harus berdistribusi normal sehingga dapat dianalisis. Untuk mengetahui kenormalan data dapat melakukan uji kolmogorov smirnov. Jika p value kolmogorov smirnov > 0,05 maka data berdistribusi normal (Yasril, 2008).

3.7.2. Analisis Bivariat

Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat dengan menghitung rasio prevalens. Analisis dilakukan dengan menggunakan uji Chi-Square dengan tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05), sehingga apabila ditemukan hasil analisis statistik p<0,05 maka variabel tersebut dinyatakan berhubungan secara signifikan.

Pengukuran Rasio Prevalens dilakukan dengan menggunakan rumus : RP = A/(A+B): C/(C+D)

Keterangan :

A/(A+B) = proporsi (prevalens) subyek yang mempunyai faktor resiko yang mengalami arthritis pirai (asam urat).

C/(C+D) = proporsi (prevalens) subyek tanpa faktor resiko yang mengalami arthritis pirai (asam urat).

3.7.3. Analisis Multivariat

(51)

48

variabel independen (umur, jenis kelamin, suku, riwayat keluarga, obesitas, nutrisi, konsumsi alkohol) menurut kriteria kemaknaan statistik tertentu (p < 0,25). Variabel independen tersebut akan dikeluarkan kembali secara bertahap (Backward Selection) sampai tidak ada lagi variabel independen yang mempunyai nilai p > 0,05.

(52)

49 BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 4.1.1. Geografis

Kelurahan Sumber Karya terletak di Kecamatan Binjai Timur Kota Binjai dengan luas wilayah ± 312,80 ha dan memiliki 10 lingkungan.Batas – batas wilayah Kelurahan Binjai adalah :

a. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Serbajadi, Deli Serdang. b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kelurahan Tunggorono. c. Sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan Sumber Mulyo Rejo. d. Sebelah Timur berbatasan denganDesa Serbajadi, Deli Serdang. 4.1.2. Demografi

Jumlah penduduk Kelurahan Sumber Karya sebanyak 9.551 jiwa yang terdiri dari laki – laki sebanyak 4.807 jiwa (50,32%) dan perempuan sebanyak 4852 jiwa (49,68%). Secara rinci, data kependudukan menurut umur dan jenis kelamin di Kelurahan SumberKarya dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut :

Tabel 4.1 Distribusi Penduduk Berdasarkan Umur di Kelurahan Sumber Karya Kecamatan Binjai Timur Tahun 2014

Golongan Umur (Tahun) f %

Tabel 4.2 Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin di Kelurahan Sumber Karya Kecamatan Binjai Timur Tahun 2014

Jenis Kelamin f %

Laki – laki 4.807 50,32

Perempuan 4.744 49,68

(53)

50

4.1.3 Sarana dan Prasarana 4.1.3.1. Sarana Kesehatan

Kelurahan Sumber Karya memiliki beberapa sarana kesehatan. Jumlah sarana kesehatan dapat dilihat pada tabel 4.3 :

Tabel 4.3 Distribusi Sarana Kesehatan di Kelurahan Sumber Karya Kecamatan Binjai Timur Tahun 2014

Sarana Kesehatan Jumlah (unit)

Posyandu 10

Klinik bersalin 3

Apotek 2

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa sarana kesehatan yang paling banyak adalah posyandu yaitu sebanyak10 unitdan yang paling sedikit adalah apotek yaitu 2 unit.

4.1.3.2 Sarana Pendidikan

Kelurahan SumberKarya memiliki beberapa sarana pendidikan. Jumlah sarana pendidikan dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut :

Tabel 4.4 Distribusi Sarana Pendidikan di Kelurahan Sumber KaryaTahun 2014

Sarana Pendidikan Jumlah

PAUD/ play group/ TK 2

SD 3

SMP 1

SMA 0

Perguruan tinggi 0

Berdasarkan tabel 4.4 di atas, dapat diketahui bahwa tersedia sarana pendidikan berupa PAUD/ play group/ TK 2 unit, SD 3 unit, SMP 1 unit, dan SMA 2 unit.

4.2. Analisis Univariat

(54)

51

4.2.1. Karakteristik Responden

Tabel 4.5 Distribusi Proporsi Arthritis Pirai Berdasarkan Umur Terhadap Jenis Kelamin di Kelurahan Sumber Karya Kecamatan Binjai Timur Tahun 2014 (n=103)

Umur

Berdasarkan tabel 4.5 dapat diketahui bahwa karakteristik responden berdasarkan umur terhadap jenis kelamin yang terbesar terdapat dalam umur 45-47 pada perempuan yang sebanyak 23 orang (39,0%), sedangkan yang terkecil terdapat dalam umur 60-62 tahun pada laki-laki yang sebanyak 0 orang (0%). Tabel 4.6 Distribusi Proporsi Arthritis Pirai di Kelurahan Sumber Karya

Kecamatan Binjai Timur Tahun 2014

Sosiodemografi f(103) %

Suku

Akademik/ Perguruan tinggi 11 10.7

Pekerjaan

PegawaiNegeriSipil 3 2.9

Wiraswasta 33 32.0

Karyawan 13 12.6

Buruh/petani 9 8.7

Polisi/ TNI 5 4.9

(55)

52

Berdasarkan tabel 4.6 dapat diketahui bahwa karakteristik responden berdasarkan suku terbanyak adalah suku Jawayaitu sebanyak 62 orang (60,2%). Pendidikan terbanyak adalah responden yang mempunyai pendidikan SMA yaitu 51 orang (49,5 %). Pekerjaan terbanyak adalah responden yang mempunyai pekerjaan sebagai ibu rumah tangga yaitu 40orang (38,8%). Nutrisi yang terbanyak adalah >1000 gram sebanyak 60 orang(58,3%). IMT yang terbanyak adalah 18,51-24,99 sebanyak 48orang (46,6%). Riwayat keluarga yang terbanyak adalah tidak ada riwayat keluarga sebanyak 71 orang (68,9%).

4.2.2. Kadar Asam Urat

Proporsi kadar arthritis pirai (asam urat) pada responden dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.7 Distribusi Proporsi Berdasarkan Kejadian Arthritis Pirai (asam urat) di Kelurahan Sumber Karya Kecamatan Binjai Timur Tahun 2014

Kadar Asam Urat f %

Hiperurisemia 47 45,6

Non Hiperurisemia 56 54,4

Total 103 100

Berdasarkan tabel 4.7 dapat diketahui bahwa proporsi responden yang memiliki kasar asam urat tinggi di Kelurahan Sumber Karya Kecamatan Binjai Timur Tahun 2014 sebesar 45,6%.

4.3. Analisis Bivariat

(56)

53

chi-square atau exact Fisher apabila terdapatexpected count (nilai harapan) yang kurang dari 5.

4.3.1. HubunganJenis Kelamin dengan Kejadian Arthritis Pirai

Tabel 4.8 Tabulasi Silang Kejadian Arthritis Pirai Berdasarkan Jenis Kelamin di Kelurahan Sumber Karya Kecamatan Binjai Timur Tahun 2014

Jenis Kelamin

Kejadian Arthritis Pirai Total

p RP*

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa prevalenskejadian arthritis pirai pada laki-lakipada sebesar 40,9% sedangkan pada perempuan sebesar 49,2%.

Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji Chi-Square diperoleh nilai p>0,05. Hal ini berarti tidak terdapat hubungan antara jenis kelamin dengan kejadian arthritis pirai di Kelurahan Sumber Karya.Rasioprevalens (RP) sebesar 0,832 dan CL 0,536 - 1,292.

4.3.2. Hubungan Umur dengan dengan Kejadian Arthritis Pirai

Tabel 4.9Tabulasi Silang KejadianArthritis Pirai Berdasarkan umur di Kelurahan Sumber Karya Kecamatan Binjai Timur Tahun 2014 Umur

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa prevalenskejadian arthritis piraipada umur 45-55 tahun sebesar 41,2%sedangkan pada umur > 55tahun sebesar 60,9%.

(57)

54

arthritis pirai di Kelurahan Sumber Karya.Rasioprevalens (RP) sebesar 0,678 dan CL 0,446 - 1,031.

4.3.3. Hubungan Obesitas dengan Kejadian Arthritis Pirai

Tabel 4.10Tabulasi Silang pada Kejadian Arthritis Berdasarkan IMT di Kelurahan Sumber Karya Kecamatan Binjai Timur Tahun 2014

Obesitas

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa prevalenskejadian arthritis pirai yang tidak obesitas sebesar 37,3% sedangkan pada obesita sebesar 53,8%.

Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji Chi-Squarediperoleh nilai p>0,05. Hal ini berarti tidak terdapat hubungan antara obesitas dengan kejadian arthritis pirai di Kelurahan Sumber Karya.Rasioprevalens (RP) sebesar 0,091 dan CL 0,934 - 2,235.

4.3.4. Hubungan Nutrisi dengan Kejadian Arthritis Pirai

Tabel 4.11 Tabulasi Silang Kejadian Arthritis Pirai Berdasarkan Nutrisi di Kelurahan Sumber Karya Kecamatan Binjai Timur Tahun 2014 Nutrisi

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa prevalens arthritis pirai yang nutrisi tinggisebesar 61,7% sedangkan yang memiliki nutrisi rendah sebesar 23,3%.

(58)

55

4.3.5. Hubungan Riwayat Keluarga dengan Kejadian Arthritis Pirai

Tabel 4.12 Tabulasi Silang Kejadian Arthritis Pirai Berdasarkan Riwayat Keluarga di Kelurahan Sumber Karya Kecamatan Binjai Timur Tahun 2014

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa prevalenskejadian arthritis pirai yang mempunyai riwayat sebesar 56,2% sedangkan yang tidak mempunya riwayat keluarga dengan kadar hiperurisemia sebesar 40,8%.

Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji chi-square diperoleh nilai p>0,05. Hal ini berarti tidak terdapat hubungan riwayat Keluarga dengan kejadian arthritis pirai.Rasioprevalens (RP) sebesar 1,377dan CL 0,910 – 2,084.

4.4 Analisis Multivariat

Pada penelitian bivariat, terdapat tigavariabel yang kemungkinan merupakan faktor signifikan yang berhubungan dengan kejadian arthritis pirai yaitu umur, riwayat keluarga, obesitasdengannilai p < 0,25.Hasil dari analisis multivariat dapat dilihat pada tabel 4.14 berikut :

(59)

56

Variabel dikeluarkan satu per satu melalui backward selectiondimulai dari variabel yang memiliki nilai p paling besar sampai tidak ada lagi variabel yang memilki nilai p>0,05. Hasil analisis terakhir dapat dilihat pada tabel 4.15 berikut : Tabel 4.14 Variabel Signifikan yangBerhubungan Dengan Kejadian

Arthritis Pirai di Kelurahan Sumber Karya Kecamatan Medan Binjai Timur Tahun 2014

Variabel Nilai B p 95% C.I for EXP (B)

Lower Upper

Riwayat Keluarga 0,999 0,043 1.032 7.147

Nutrisi 1.751 0.001 2.228 7.915

Constant -2.801

Overall percentage = 69,9%

1. Riwayat Keluarga

Berdasarkan tabel tersebut, dapat diketahui bahwa terdapat satu variabel yang paling signifikan yaitu pengetahuan. Variabel tersebut memiliki p<0,05 sehingga dapat dimasukkan ke dalam model persamaan regresi logistik :

Y =-2.801 + 0,999X Keterangan :

Y = Kejadian Arthritis Pirai X = Umur

Model regresi logistik mempergunakan asumsi, misalnya untuk melihat estimasi faktor risiko (Xn) ada nilainya yaitu = 1, jika estimasi faktor risiko (Xn) tidak ada nilainya maka = 0. Contoh : jika ada riwayat keluarga diberi nilai 1 dan estimasi faktor risiko lainnya dianggap tidak ada maka diberi nilai 0, estimasi probabilitasnya adalah :

P = 1 x 100%

1 + e-(-2801 + 0,999 (1) +0) P= 5.72 %

(60)

57

Hasil analisis multivariat didapatkan nilai overall percentage69,9% artinya adalah kontribusi variabel riwayat keluarga untuk hiperurisemia adalah sebesar 69,9% sedangkan 30,1% adalah variabel yang keluar secara bertahap pada saat analisis multivariat pada penelitian ini.

2. Nutrisi

Berdasarkan tabel tersebut, dapat diketahui bahwa terdapat satu variabel yang paling signifikan yaitu nutrisi. Variabel tersebut memiliki p<0,05 sehingga dapat dimasukkan ke dalam model persamaan regresi logistik :

Y = -2.801 + 1,751X Keterangan :

Y = Kejadian Arthritis Pirai X = Umur

Model regresi logistik mempergunakan asumsi, misalnya untuk melihat estimasi faktor risiko (Xn) ada nilainya yaitu = 1, jika estimasi faktor risiko (Xn) tidak ada nilainya maka = 0. Contoh : jika nutrisi tinggi diberi nilai 1 dan estimasi faktor risiko lainnya dianggap tidak ada maka diberi nilai 0, estimasi probabilitasnya adalah :

P = 1 x 100%

1 + e-(-,2,801 + 1,751 (1) +0) P = 5,74 %

Artinya adalah bahwa responden yang mengkonsumsi nutrisi rendah memiliki nilai probabilitas untuk estimasi risiko hiperurisemia sebesar 5,74%.

(61)

58

Penigkatan kadar asam urat dalam plasma dapat disebabkan oleh meningkatnya produksi asam urat atau menurunnya pengeluaran asam urat. Apabila produksi asam urat meningkatakan terjadi peningkatan pool asam urat, hiperurisemia dan pengeluaran asam urat melalui urin meningkat. Peningkatan produksi asam urat dapat disebabkan oleh tingginya konsumsi bahan pangan yang mengandung purin atau meningkatnya sintesis purin dalam tubuh (Krisnatuti,dkk 2000).

(62)

59 BAB V PEMBAHASAN

5.1. Analisis Univariat

5.1.1. Karakteristik Responden

a. Berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin

Gambar 5.1 Diagram Bar Proporsi Karakteristik Responden Berdasarkan Umur Dan Jenis Kelamin di Kelurahan Sumber Karya Kecamatan Binjai Timur Tahun 2014

(63)

60

kelamin perempuan sebesar 5,1% dan terendah pada jenis kelamin laki-laki sebesar 0%. Pada umur 63-65 tahun responden terbanyak terdapat pada jenis kelamin perempuan sebesar 5,1% dan terendah pada jenis kelamin laki-laki sebesar 4,5%, sedangkan pada umur >65 tahun responden terbanyak terdapat pada jenis kelamin perempuan sebesar 8,5%, dan terendah pada jenis kelamin laki-laki sebesar 4,5%. Dilingkungan VII terdapat usia ≥45 tahun sebanyak 481 jiwa (20%).

b. Berdasarkan Suku

Gambar 5.2 Diagram Pie Proporsi Karakteristik Responden Berdasarkan Suku di Kelurahan Sumber Karya Kecamatan Binjai Timur Tahun 2014

Berdasarkan gambar di atas dapat dilihat bahwa responden terbanyak bersuku Jawa yaitu sebesar 60,2 %, Batak sebesar 20,4%, Minang 13,6% dan yang terendah adalah bersuku melayu sebesar 5,8 %.

Berdasarkan data base Kota Binjai tahun 2012, suku terbesar di Kota Binjai adalah suku Jawa,Batak, Melayu dan Minang (Bappeda Kota Binjai, 2012).

60,2% 20,4%

13,6%

5,8%

Suku

Jawa

Batak

Minang

(64)

61

c. Berdasarkan Pendidikan

Gambar 5.3 Diagram Bar Proporsi Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikandi Kelurahan Sumber Karya Kecamatan Binjai Timur Tahun 2014

Berdasarkan gambar di atas dapat dilihat bahwa responden terbanyak memiliki pendidikan SMA yaitu sebesar 49,5 % dan yang terendah adalah yang memiliki tidak sekolah/ tidak tamat SD sebesar 4,9 %.

Berdasarkan profil Kecamatan Binjai Timur, tingkat pendidikan masyarakat terbanyak yaitu SMA/SMK sebesar 12.518 orang, SMP sebesar 12.518 orang, SD sebesar 6.561 orang dan terendah tidak tamat SD sebesar 2.659 orang (Profil Pemerintahan Kota Binjai).

(65)

62

d. Berdasarkan Pekerjaan

Gambar 5.4 Diagram Pie Proporsi Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan di Kelurahan Sumber Karya Kecamatan Binjai Timur Tahun 2014

Berdasarkan gambar di atas dapat dilihat bahwa responden terbanyak sebagai ibu rumah tangga yaitu sebesar 38,8 dan yang terendah adalah PNS sebesar 2,9 %.

Berdasarkan profil Kecamatan Binjai Timur, pekerjaan terbanyak yaitu sebagai petani sebesar 1.562 orang, PNS sebesar 1.408, dan terendah POLRI sebesar 418 orang (Profil Pemerintahan Kota Binjai).

38,8%

32% 12,6%

8,7%

4,9% 2,9%

Pekerjaan

IRT

Wiraswasta

Karyawan

Buruh/Petani

Polisi/TNI

(66)

63

e. Berdasarkan IMT

Gambar 5.5 Diagram Pie Proporsi Karakteristik Responden Berdasarkan Indeks Masa Tubuh di Kelurahan Sumber Karya Kecamatan Binjai Timur Tahun 2014

Berdasarkan gambar di atas dapat dilihat bahwa responden terbanyak berada dalam indeks masa tubuh 18,51-24,99 sebesar 46,6%dan yang terendah berada dalam indeks masa tubuh ≤18,50 sebesar. 2,9%.

46,6%

36,9% 13,6%

2,9%

IMT

18,51-24,99 25,00-29,99 30

(67)

64

f. Berdasarkan Nutrisi

Gambar 5.6 Diagram Pie Proporsi Karakteristik Responden Berdasarkan Nutrisi di Kelurahan Sumber Karya Kecamatan Binjai Timur Tahun 2014

Berdasarkan gambar di atas dapat dilihat bahwa responden terbanyak berada dalam nutrisi >1000 gram sebesar 58,3% dan yang terendah berada dalam nutrisi <500 gram sebesar 7,8%.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan bahwa makanan yang banyak menyebabkan arthritis pirai yaitu kacang-kacangan sebesar 50,5%, jeroan sebesar 46,6%, dan kangkung sebesar 2,9%.

58,3% 34%

7,8%

Nutrisi

(68)

65

g. Berdasarkan Riwayat Keluarga

Gambar 5.7 Diagram Pie Proporsi Karakteristik Responden Berdasarkan Riwayat Keluarga di Kelurahan Sumber Karya Kecamatan Binjai Timur Tahun 2014

Berdasarkan gambar di atas dapat dilihat bahwa responden terbanyak yang tidak memiliki riwayat keluarga sebesar 68,9% dan yang terendah memiliki riwayat keluarga sebesar 31,1%.

68,9% 31,1%

Riwayat Keluarga

Tidak ada

(69)

66

5.1.2. Proporsi Kejadian Arthritis Pirai

Proporsi kejadian arthritis pirai di Sumber Karya Kecamatan Binjai Timur Tahun 2014 dapat dilihat pada gambar 5.10

Gambar 5.9 Diagram Pie Proporsi Kadar Asam Urat di Kelurahan Sumber Karya Kecamatan Binjai Timur Tahun 2014

Berdasarkan gambar di atas dapat diketahui bahwa proporsi kejadian arthritis pirai di Kelurahan Sumber Karya Kecamatan Binjai Timur Tahun 2014 yang non hiperurisemia sebesar5 4,4% dan yang hiperurisemia sebesar 45,6%.

Prevalensi kejadian penyakit radang sendi atau rematik di Sumatera Utara berdasarkan riset kesehatan dasar (Riskesdas) tahun 2007 sebesar 20,2%. Proporsi kejadian penyakit sendi atau rematik di Sumatera utara berdasarkan Riskesdas tahun 2007 sebesar 3,3% (Nainggolan, 2009).

45,6% 54,4%

Kadar Asam Urat

(70)

67

5.2. Analisis Bivariat dan Multivariat

5.2.1 Hubungan Jenis Kelamin dengan Kejadian Arthritis Pirai

Gambar 5.10Diagram Bar Kejadian Arthritis Pirai Berdasarkan Jenis Kelamin di Kelurahan Sumber Karya Kecamatan Binjai Timur Tahun 2014

Berdasarkan gambar di atas, dapat dilihat bahwa proporsi prevalens responden yang berjenis kelamin laki-laki yang hiperuisemia sebesar 40,9%, sedangkan proporsi prevalens responden yang berjenis kelamin perempuan yang hiperuisemia sebesar sebesar 49,2% pada usia responden penelitian>45 tahun.

Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara jenis kelamin dengan kejadian arthritis pirai di Kelurahan Sumber Karya dengan nilai p>0,05.

Variabel jenis kelamin tidak dimasukkan ke dalam analisis multivariat sebagai faktor yang kemungkinan berhubungan dengan kejadian arthritis pirai karena variabel tersebut tidak mempunyai nilai p<0,25.

Tjokoprawito (2007) mengatakan bahwa salah satu penyebab kesakitan arthritis pirai adalah faktor intrinsik diantaranya jenis kelamin dan hormonal dimana kadar asam urat laki-laki cenderung meningkat karena tidak mempunyai hormon estrogen.Pria setelah puber (akhir baliq) lebih cenderung terserang gout

(71)

68

dari pada wanita, tetapi wanita juga berisiko terhadap penyakit ini terutama setelah menapouse (Diah, 2011).

Penelitianyang dilakukan di Bandungan (Jawa Tengah) kerja sama dengan WHO-COPCORD terhadap 4.683 sampel berusia antara 15-45 tahun didapatkan angka kejadian hiperurisemia pada pria 24,3% dan wanita 11,7%. Penyakit peningkatan kadar asam ini tidak hanya menyerang orang lanjut usia tetapi seseorang dengan usia produktif juga bisa terserang penyakit ini. (Mutoharoh, 2013).

5.2.2 Hubungan Umur dengan Kejadian Arthritis Pirai

Gambar 5.11 Diagram Bar Kejadian Arthritis Pirai Berdasarkan Umur di Kelurahan Sumber Karya Kecamatan Binjai Timur Tahun 2014

Berdasarkan gambar di atas, dapat dilihat bahwa proporsi prevalens responden yang berumur 45-55 tahunyang hiperurisemia sebesar 41,2%, sedangkan proporsi prevalens responden yang berumur >55 tahun yang hiperuisemia sebesar sebesar 60,9,%.

(72)

69

Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara umur dengan kejadian arthritis pirai di Kelurahan Sumber Karya dengan nilai p>0,05.

Variabel umur dimasukkan ke dalam analisis multivariat sebagai faktor yang kemungkinan berhubungan dengan kejadian arthritis pirai karena variabel tersebut mempunyai nilai p<0,25. Namun pada tahap ketiga backward selection, variabel tersebut dikeluarkan sampai tidak ada lagi variabel independen yang mempunyai nilai p>0,05 untuk menentukan faktor yang signifikan berhubungan dengan kejadian arthritis pirai.

Umur yang paling banyak yaitu responden yang berusia >55 tahun (42,2%). Hal ini sesuai dengan teori yang mengatakan rentang umur yang biasanya beresiko terkena arthritis pirai adalah usia 30 – 50 tahun pada laki –laki, dan pada perempuan kebanyakan terjadi saat memasuki usia menopause (Tjokroprawito,2007).

(73)

70

5.2.3 Hubungan Obesitas dengan Kejadian Arthritis Pirai

Gambar 5.12 Diagram Bar Kejadian Arthritis Pirai Berdasarkan Obesitas di Kelurahan Sumber Karya Kecamatan Binjai Timur Tahun 2014

Berdasarkan gambar di atas, dapat dilihat bahwa proporsi prevalens responden yang tidak obesitas yang hiperuisemia sebesar 37,3%, sedangkan proporsi prevalens responden obesitas yang hiperuisemia sebesar 53,8%.

Responden dengan obesitas berisiko mempunyai kadar asam urat yang tinggi bila dibandingkan dengan orang yang tidak obesitas. Timbunan lemak yang terdapat dalam jaringan adiposa menghambat ekskresi asam urat.

Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara obesitas dengan kejadian arthritis pirai di Kelurahan Sumber Karya dengan nilai p>0,05.

Variabel obesitas dimasukkan ke dalam analisis multivariat sebagai faktor yang kemungkinan berhubungan dengan kejadian arthritis pirai karena variabel tersebut mempunyai nilai p<0,25. Namun pada tahap keduabackward selection, variabel tersebut dikeluarkan sampai tidak ada lagi variabel independen yang mempunyai nilai p>0,05 untuk menentukan faktor yang signifikan berhubungan dengan kejadian arthritis pirai.

(74)

71

pemberdayaan lansia di Bogor tahun 2011 diketahui bahwa kakteristik responden berdasarkan indeks masa tubuh pada kadar asam urat normal sebagian besar berstatus gizi normal, yaitu sebanyak 12 orang (80%) dan sebanyak 3 orang (20%) berstatus gizi lebih. Pada kelompok dengan kadar asam urat tinggi juga lebih banyak contoh dengan kategori berstatus gizi normal, yaitu sebanyak 11 orang atau 73.3% dan 5 orang (33.3%) lainnya berstatus gizi lebih.

Hal ini tidak sejalan dengan penelitian Tinah Purwaningsih di Rumah Sakit Umum Kardinah Kota Tegal Tahun 2009 bahwa ada hubungan antara IMT dengan kejadian hiperurisemia. Risikoseseorang dengan IMT ≥25 kg/m² terhadap hiperurisemia sebesar 2,7 lebihbesar di bandingkan dengan seseorang dengan IMT ≤25 kg/m². Hasil analisissecara statistik ada hubungan antara IMT >25 kg/m² dengan hiperurisemiadengan di ketahui OR : 2,7, 95% CI : 1,3 -5,9 , dan p: 0,09 (Purwaningsih, 2010).

5.2.4 Hubungan Nutrisi dengan Kejadian Arthritis Pirai

Gambar 5.13 Diagram Bar Kejadian Arthritis Pirai Berdasarkan Nutrisi di Kelurahan Sumber Karya Kecamatan Binjai Timur Tahun 2014

Berdasarkan gambar di atas, dapat dilihat bahwa proporsi prevalens responden yang mengkonsumsi nutrisi tinggi yang hiperuisemia sebesar 61,7%, sedangkan proporsi prevalens responden yang mengkonsumsi nutrisi rendahyang hiperuisemia sebesar sebesar 23,3%.

(75)

72

Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara obesitas dengan kejadian arthritis pirai di Kelurahan Sumber Karya dengan nilai p<0,05.

Variabel nutrisi dimasukkan ke dalam analisis multivariat sebagai faktor yang kemungkinan berhubungan dengan kejadian arthritis pirai karena variabel tersebut mempunyai nilai p<0,25. Hasil analisis terakhir didapatkan bahwa nutrisi adalah variabel yang paling signifikan berhubungan terhadap kejadian arthritis pirai. .

Menurut Krisnatuti, bahan pangan yang tinggi kandungan purinnya dapat meningkatkan kadar asam urat dalam darah antara 0,5-0,75 g/ml purin yang dikonsumsi. Terjadinya penyakit artritis gout pada penderita adalah hal yang masih belum diketahui jelas penyebabnya. Dugaan salah satu penyebabnya adalah karena asupan purin, yang menyebabkan akumulasi kristal purin berlebih pada sendi tertentu yang dapat meningkatkan serangan artritis gout.

(76)

73

5.2.5 Hubungan Riwayat Keluarga dengan Kejadian Arthritis Pirai

Gambar 5.14 Diagram Bar Kejadian Arthritis Pirai Berdasarkan Riwayat Keluarga di Kelurahan Sumber Karya Kecamatan Binjai Timur Tahun 2014

Berdasarkan gambar di atas, dapat dilihat bahwa proporsi prevalens responden yang memiliki riwayat keluargayang hiperuisemia sebesar 56,2%, sedangkan proporsi prevalens responden yangtidak memiliki riwayat keluargayang hiperuisemia sebesar sebesar 40,8%.

Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara riwayat keluargadengan kejadian arthritis pirai di Kelurahan Sumber Karya dengan nilai p>0,05.

Variabel riwayat keluarga dimasukkan ke dalam analisis multivariat sebagai faktor yang kemungkinan berhubungan dengan kejadian arthritis pirai karena variabel tersebut mempunyai nilai p<0,25. Hasil analisis terakhir didapatkan bahwa riwayat keluarga adalah variabel yang paling signifikan berhubungan terhadap kejadian arthritis pirai. .

(77)

74

(78)

75 BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

6.1.1. Prevalens kejadian arthritis pirai di Kelurahan sumber Karya Kecamatan Binjai Timur sebesar 45,6%.

6.1.2. Pada analisis bivariat diperoleh bahwa terdapat satu faktor yang merupakan faktor yang berhubungan dengan kejadian arthritis pirai yaitu nutrisi dengan nilai p <0,05.

6.1.3. Pada analisis multivariat diperoleh bahwa terdapat tiga faktor yang kemungkinan merupakan faktor dominan berhubungan dengan kejadian arthritis pirai yaitu umur, riwayat keluarga, obesitas dan nutrisi dengan nilai p <0,25 dan diperoleh hasil akhir bahwa faktor signifikan yang berhubungan terhadap kejadian arthritis pirai adalah nutrisi dan riwayat keluarga. Sehingga pada penelitian ini faktor yang berhubungan dengan kejadian arthritis pirai di Kelurahan sumber Karya Kecamatan Binjai Timur yaitu faktor nutrisi dan riwayat keluarga.

6.2. Saran

6.2.1. Diharapkan kepada pihak Puskesmas Pembantu Kelurahan Sumber Karya agar lebih meningkatkan dalam pencatatann dan pelaporan mengenai penyakit arthritis pirai.

(79)

76

peningkatan kadar asam urat di dalam darah dan melakukan pemeriksaan kesehatan berkala agar kadar asam urat tidak semakin tinggi.

6.2.3. Kepada masyarakat yang belum terkena arthritis pirai (asam urat) mulai melakukan pemeriksaan asam urat ke pelayanan kesehatan secara teratur agar kadar asam urat dapat terkontrol.

(80)

6 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Arthritis Pirai (asam urat)

Penyakit asam urat atau dalam dunia medis disebut penyakit gout/ penyakit pirai (arthritis pirai) adalah senyawa nitrogen yang dihasilkan dari proses katabolisme (pemecahan) purin baik dari diet maupun dari asam nukleat endogen (asam deoksiribonukleat DNA). Asam urat sebagian besar dieksresi melalu ginjal dan hanya sebagian kecil melalui saluran cerna (Syukri, 2007).

Purin adalah zat alami yang merupakan salah satu kelompok struktur kimia pembentuk DNA dan RNA. Ada dua sumber utama purin, yaitu purin yang diproduksi sendiri oleh tubuh dan purin yang didapatkan dari asupan makanan. Zat purin yang diproduksi oleh tubuh jumlahnya mencapai 85%. Untuk mencapai 100%, tubuh manusia hanya memerlukan asupan purin dari luar tubuh (makanan) sebesar 15%. Ketika asupan purin masuk kedalam tubuh melebihi 15%, akan terjadi penumpukan zat purin. Akibatnya, asam urat akan ikut menumpuk. Hal ini menimbulka risiko penyakit asam urat (Noviyanti, 2015).

(81)

7

Artritis pirai (Gout) adalah suatu proses inflamasi yang terjadi karena deposisi kristal asam urat pada jaringan sekitar sendi. gout terjadi sebagai akibat dari hiperurisemia yang berlangsung lama (asam urat serum meningkat) disebabkan karena penumpukan purin atau ekresi asam urat yang kurang dari ginjal. Artritis pirai adalah suatu sindrom klinis yang mempunyai gambaran khusus, yaitu artritis akut. Artritis akut disebabkan karena reaksi inflamasi jaringan terhadap pembentukan kristal monosodium urat monohidrat (Arya, 2013).

2.2. Patofisiologi Arthritis Pirai

Penyakit pirai (gout) atau athritis pirai adalah penyakit yang disebabkan oleh tumpukkan asam/kristal urat pada jaringan, terutama pada jaringan sendi. Pirai berhubungan erat dengan gangguan metabolisme purin yang memicu peningkatan kadar asam urat dalam darah (hiperurisemia). Hiperurisemia adalah keadaan dimana terjadi peningkatan kadar asam urat dalam darah diatas normal. Secara biokimia akan terjadi hipersaturasi yaitu kelarutan asam urat di serum yang melewati ambang batasnya. Batasan hiperurisemia secara ideal yaitu kadar asam urat diatas 2 standar deviasi hasil laboratorium pada populasi normal (Hidayat, 2009). Biasanya kadar asam urat serum pada penderita gout lebih dari 6.5-7,0 mg/dl (Bennion, 1979).Kadar normal asam urat dalam darah adalah 2-5,6 mg/dL untuk perempuan dan 3-7,2 mg/dL untuk laki-laki.

(82)

8

tidak penyakit atau sebab lain, berbeda dengan kelompok sekunder yang didapatkan adanya penyebab yang lain, baik genetik maupun metabolik. Pada 99% kasus gout dan hiperurisemia dengan penyebab primer, ditemukan kelainan molekuler yang tidak jelas (undefined) meskipun diketahui adanya mekanisme akibat penurunan eksresi asam urat urin (undersecretion) pada 80-90% kasus dan peningkatan metabolisme asma urat (overproduction) pada 10-20% kasus.

Sedangkan kelompok hiperurisemia dan gout sekunder, bisa melalui mekanisme overproduction, seperti gangguan metabolisme purin. Pada mekanisme undersecretion bisa ditemukan pada keadaan penyakit ginjal kronik, dehidrasi, diabetes insipidus, peminum alkohol. Selai itu juga dapat terjadi pada pemakaian obat seperti diuretik, salisilat dosis rendah, pirazinamid, etabunol (Hidayat, 2009).Pada kasus hiperurisemia dan gout idiopatik yaitu hiperurisemia yang tidak ditemukan jelas penyebabnya, kelainan genetik, tidak ada kelainan fisiologis dan anatomi yang jelas (Sidauruk, 2011).

Menurut Iskandar, 2012 penyebab asam urat darah tinggi (hiperurisemia) terjadi karena:

1. Pembentukan asam urat berlebihan (gout metabolik):

a. Gout primer metabolik terjadi karena sintesa atau pembentukan asam urat yang berlebihan.

(83)

9

2. Pengeluaran asam urat melalui ginjal kurang (gout renal):

a. Gout renal primer terjadi karena gangguan eksresi asam urat di tubuli distal ginjal yang sehat.

b. Gout renal sekunder disebabkan oleh ginjal yang rusak, misalnya pada glomerulonefritis kronik, kerusakan ginjal kronis (chronic renal failure).

3. Perombakan dalam usus yang berkurang. Serangan gout (arthritis gout akut) secara mendadak, dapat dipicu oleh:

a. Luka ringan b. Pembedahan

c. Konsumsi alkohol dalam jumlah besar atau makanan yang kaya akan protein purin

d. Kelelahan

e. Stres secara emosional

f. Penyakit dan sejumlah obat yang menghambat sekresi asam urat, seperti salisilat dosis kecil, hidroklorotiazid (diuretik), asam-asam keton hasil pemecahan lemak sebagai akibat dari terlalu banyak mengkonsumsi lemak

g. Kedinginan

(84)

10

2.3. Metabolisme Purin dan Asam Urat 1. Metabolisme Purin

Purin adalah nukleotida yang terdapat di dalam sel yang berbentuk nukleotida. Nukleotida ini berperan luas dalam berbagai proses biokimia didalam tubuh. Bersama asam amino, nukleotida merupakan unit dasar dalam proses biokomia penurunan sifat genetik. nukleotida mempunyai peran yang penting dalam menjadi penyandi asam nuklead yang bersifat essensial dalam pemeliharaan dan pemindahan informasi genetik.

Nukleotida yang paling dikenal karena peranannya adalah nukleotida purin dan piramidin. Kedua nukleotida yang berfungsi sebagai prazat monomerik (pembentuk) asam ribonukleat (RNA) dan asam deoksiribonukleat (DNA). nukleotida purin yang berhubungan dengan gout. Basa-basa purin yang terpenting adalah adenin, guanin, hipoxantin, xantin.

(85)

11

demikian kondisi prazat, pembentukan purin tersedia dalam jumlah yang mencukupi di dalam tubuh dan purin bebas dari bahan pangan tidak berfungsi sebagai pembentuk asam nuklead jaringan tubuh (Martin et,al., 1984). Asam urat sebagian merupakan produk akhir yang dieksresikan dari pemecahan purin pada manusia.

Gambar 1. Patofisiologi Gout

2. Metabolisme Asam Urat

(86)

12

Pada orang normal, jumlah pool asam urat kurang lebih 1.000 mg dengan kecepatan turn over 600 mg/hari. Berdasarkan pool asam urat ini, penderita gout dapat dibedakan 2 group. Grup pertama terdiri dari penderita gout yang mengalami sedikit kenaikan dari besarnya total pool yaitu ± 1.300 mg dengan turn over normal ± 650 mg/hari. Grup kedua, penderita gout dengan kenaikan yang

jelas dari besarnya pool ± 2.400 mg dengan turn over ± 1.200 mg (Kuntjoro, (1975) dalam Diah, (2001))

Enzim yang berperan dalam sintesis asam urat adalah xantin oksidase yang sangat aktif bekerja dalam hati, usus halus, dan ginjal. Tanpa bantuan enzim ini, asam urat tidak dapat dibentuk (Martin et.al. (1984) dalam Diah, (2001)). Mekanisme Turn over asam urat.

Gambar 2. Turn Over Asam Urat Nukleo Protein

Gambar

Tabel 4.2 Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin di Kelurahan Sumber Karya Kecamatan Binjai Timur  Tahun 2014 Jenis Kelamin f %
Tabel 4.6 Distribusi Proporsi Arthritis Pirai di Kelurahan Sumber Karya Kecamatan Binjai Timur Tahun 2014 Sosiodemografi f(103) %
Tabel 4.7 Distribusi Proporsi Berdasarkan Kejadian Arthritis Pirai (asam urat) di Kelurahan Sumber Karya Kecamatan Binjai Timur Tahun
Tabel 4.9Tabulasi Silang KejadianArthritis Pirai Berdasarkan umur di Kelurahan Sumber Karya Kecamatan Binjai Timur Tahun 2014
+7

Referensi

Dokumen terkait

2. Dalam hal terjadi benturan kepentingan atau sesuatu yang dapat dipandang sebagai benturan kepentingan oleh insan Jasa Raharja dan/atau oleh orang lain, wajib

Universitas Sumatera

Berdiskusi kegiatan apa saja yang sudah dimainkannya hari ini, mainan apa yang paling disukai2. Bercerita pendek yang berisi

Penelitian ini menggunakan rancangan Cross Sectional Studi yang bertujuan untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan kejadian musculoskeletal disorders pada

Terdapat hubungan yang signifikan konsentrasi dengan hasil penalty stroke pada permainan hoki field, bahwa korelasi antara konsenrasi dengan penalty stroke

Simpulan penelitian pengembangan ini adalah (1) Dihasilkan modul pembelajaran fisika dengan strategi inkuiri terbimbing pada materi fluida statis yang tervalidasi; (2)

Secara teoritis dapat dijadikan sumbangan informasi dan keilmuan yang yang berarti bagi lembaga yang berkompeten mengenai pentingnya kondisi fisik atlet, khususnya atlet

skor penilaian yang diperoleh dengan menggunakan tafsiran Suyanto dan Sartinem (2009: 227). Pengkonversian skor menjadi pernyataan penilaian ini da- pat dilihat