• Tidak ada hasil yang ditemukan

Potensi Objek Wisata Bahari Pulau Banyak Di Kabupaten Aceh Singkil

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Potensi Objek Wisata Bahari Pulau Banyak Di Kabupaten Aceh Singkil"

Copied!
50
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR PUSTAKA

Admin. 2014. Kabupaten Aceh Singkil. Letak Geografis Kabupaten Aceh Singkil.

Id.wikipedia.org/wiki/kabupaten_aceh_singkil. 30 Desember 2014.

Brosur Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Aceh Singkil. 2011.

Damanik, janianton dan weber, Helmut. F. 2006. Perencanaan Ekowisata Dari Teori Ke Aplikasi. Andi. Yogyakarta.

Marpaung Happy. 2000. Pengetahuan Kepariwisataan. Alfabeta, Bandung.

Fadillah Ghifar. 2006. Pengembangan Agrowisata Kabupaten Aceh Singkil. Dinas Pariwisata Kabupaten Aceh Singkil. Jakarta.

Syafiie, Inu Kencana. 2009. Pengantar Ilmu Pariwisata. Mandar Maju. Bandung

Yoeti, Oka. 1983. Ilmu Pengantar Pariwisata. Angkasa. Bandung.

(2)

BAB III

GAMBARAN UMUM KABUPATEN ACEH SINGKIL 3.1 Profil Kabupaten Aceh Singkil

Kabupaten Aceh Singkil terletak pada posisi 2°02’-3°0’LU / 97°04’-98°12’BT. Luas area adalah 3.578 km² atau 357.800 Ha.

Batas Kabupaten Aceh Singkil sebagai berikut : ● Sebelah Barat : Kabupaten Aceh Selatan ● Sebelah Timur : Sumatera Utara

● Sebelah Utara : Kabupaten Aceh Tenggara ● Sebelah Selatan : Samudera Indonesia

Jumlah penduduk pada tahun 2001 berjumlah 119.025 jiwa, tahun 2002 berjumlah 133.062 jiwa, tahun 2003 berjumlah 140.002 jiwa, tahun 2004 berjumlah 145.738 jiwa, dan pada tahun 2005 berjumlah 148.169 jiwa.

(3)

dan desa yang jarang penduduknya adalah Desa Kuta Batu Kecamatan Simpang Kanan yaitu 53 jiwa.

3.2 Mata Pencaharian Penduduk a. Pertanian

Areal persawahan 14.840 Ha, yang tersebar di 15 kecamatan. Lahan sawa menurut jenis irigasi : teknis belum ada, semi teknis 300 Ha, sederhana 360, non Pu 2.065 Ha dan tadah hujan 12.115 Ha. Luas perkebunan rakyat ±23.000 Ha. Jumlah petani 55.568 jiwa, berarti setiap petani mempunyai lahan pertanian seluas 0,68 Ha, idealnya setiap petani harus mempunyai 2 Ha lahan, dan berarti petani di Kabupaten Aceh Singkil memerlukan lahan pertanian seluas 1,32 Ha/jiwa (dalam arti satu keluarga satu orang yang aktif.

b. Nelayan

(4)

c. Perkebunan

Tanaman unggulan dari perkebunan Kabupaten Aceh Singkil adalah kelapa sawit yang merupakan andalan bagi masyarakat. Tanaman ini perkembangannya dari tahun ke tahun semakin meningkat, terlihat mulai tahun 2000 s/d 2005 adalah 9.594-10.376-12.655-13.735-17.062-dan 23.000 Ha.

d. Peternakan

Bidang peternakan yang sedang giat-giatnya dikembangkan oleh masyarakat di samping ternak kecil adalah ternak besar (sapi), ternak sapi perkembangannya dari tahn ke tahun semakin meningkat. Berarti sapi adalah ternak yang digemari oleh masyarakat. Perkembangannya mulai tahun 2000 s/d 2004 adalah :

Tahun 2000 perkembangannya sampai mencapai 4.448 ekor

Tahun 2001perkembangannya sampai mencapai 5.966 ekor Tahun 2002 perkembangannya sampai mencapai 7.368 ekor

(5)

3.3 Topografi

Gambar 3.2

Peta kabupaten Aceh Singkil

Konfigurasi geografi dan topografi Aceh Singkil mempunyai potensi sumber daya dan posisi strategis yang dapat dikembangkan sebagai pusat pariwisata, pusat studi kelautan, serta pusat perdagangan dan industri. Beberapa tujuan wisata yang mengelilingi Aceh Singkil diantaranya :

●Medan, Berastagi dan Bukit Lawang hanya 5-7 jam dengan mobil dari kota Singkil.

● Danau Toba, sangat dekat secara geografis, tetapi agak begitu jauh

(6)

● Pulau Nias, hanya menempuh tujuh jam dengan bot tradisional dari

Pulau Banyak.

Potensi kepariwisataan yang terdapat di kabupaten Aceh Singkil tersebut belum dapat diandalkan sebagai suatu aset yang mampu mendatangkan penghasilan karena potensi objek wisata tersebut belum dimanfaatkan secara optimal. Sementara kawasan pariwisata yang telah dikembangkan masih belum dikelola dengan baik seperti halnya daerah tujuan wisata Pulau Banyak.

Sebagian besar masyarakat Aceh Singkil menganut agama Islam yang fanatik. Secara keseluruhan jumlah terperinci penganut agama di Aceh Singkil, Islam 137.578 orang, Protestan 9.204 orang, Katholik 1.035 orang, dan lain-lain 352 orang (Aceh Singkil dalam angka 2005:29).

3.4 Kecamatan di Kabupaten Aceh Singkil

Kabupaten Aceh Singkil memiliki 11 Kecamatan, diantaranya :

No Nama Kecamatan

1 Danau Paris

2 Gunung Meriah

3 Kota Baharu

4 Kuala Baru

(7)

6 Pulau Banyak Barat

7 Simpang Kanan

8 Singkil

9 Singkil Utara

10 Singkohor

11 Suro Baru

Tabel 3.2

(8)

Gambar 3.2

Lambang Kabupaten Aceh Singkil

3.4 Sarana dan Prasarana Pariwisata Aceh Singkil

(9)

Dukungan masyarakat juga sangat menentukan keberhasilan pengembangan pariwisata suatu daerah.

Yang dimaksud dengan sarana dan prasarana disini adalah semua fasilitas yang dapat memungkinkan proses perekonomian berjalan dengan lancar sedemikian rupa, sehingga dapat memudahkan wisatawan untuk dapat memenuhi kebutuhannya. Adapun jenis sarana dan prasarana yang mendukung ke arah kebutuhan wisatawan pada program pariwisata di Aceh Singkil yaitu :

1. Fasilitas transportasi yang akan membawanya dari dan ke daerah tujuan wisata yang akan dikunjungi.

2. Fasilitas akomodasi, yang merupakan tempat tinggal sementara di tempat atau di daerah tujuan wisata yang akan dikunjunginya.

3. Fasilitas Cathering Service, yang dapat memberi pelayanan mengenai makanan dan minuman sesuai dengan selera masing-masing.

4. Objek dan atraksi wisata yang ada di daerah tujuan yang akan dikunjunginya.

5. Aktifitas rekreasi yang dapat dilakukan di tempat yang akan dikunjungi tersebut.

(10)

7. Tempat atau toko, di mana ia dapat membeli atau reparasi kamera serta mencetak film hasil pemotretannya.

3.5.1 Perhubungan Darat, Laut dan Udara

Berbicara soal pariwisata, harus pula membicarakan pengangkutan atau transportasi. Merupakan suatu yang tidak mungkin apabila di zaman yang ultra modern ini, ada orang yang melakukan perjalanan wisata tidak mendapat fasilitas pengangkutan yang memadai.

Dapat dikatakan bahwa wisatawan yang melakukan perjalanan sudah merupakan suatu manifestasi dari interaksi, sebagai akibat perpindahan orang dari tempat di mana ia biasanya tinggal. Transportasilah yang dapat menggerakan banyak orang, dari suatu negara ke negara lain, dari suatu daerah ke daerah lain, dari suatu kota ke kota lain.

Di kabupaten Aceh Singkil hasil pengamatan penulis prasarana jalan yang menghubungkan ke Ibukota Aceh Singkil sudah relatif baik (diaspal), jalan aspal menuju ibukota baru siap dibangun pada bulan Maret 2005, sedangkan yang masih memprihatinkan adalah jalan menuju desa-desa di kecamatan pulau banyak yang merupakan potensi wisata bahari Aceh Singkil.

3.5.2 Perhotelan

(11)

dan kegiatan wisata. Oleh karena itu, keberadaan hotel (penginapan) sangat berarti dalam menunjang aktifitas perekonomian daerah.

Berdasarkan data dan pengamatan penulis, untuk saat ini Aceh Singkil baru memiliki dua hotel yaitu Aneuk Laot di Danau Anak Laut dan Hotel Ade Amelia di kota Singkil. Sedangkan yang lain misalnya di Subulussalam hanya terdapat sejumlah penginapan (Losmen) sekaligus dijadikan tempat makan. Begitupula daerah Simpang Kanan dan Pulau Banyak.

3.5.3 Perbankan

Perbankan merupakan salah satu prasarana yang mampu mendukung kegiatan pariwisata. Kondisi dan keberadaan perbankan di Kabupaten Aceh Singkil akan memperlancar aktifitas dan kebutuhan orang-orang yang berpergian, baik dalam rangka usaha dagang, dinas, berwisata dan lain-lain

Sampai saat ini di Aceh Singkil terdapat 7 buah kantor cabang bank umum yakni masing-masing Bank BRI cabang Subulussalam, BRI cabang Rimo, BRI cabang Singkil dan Britama, BPD Rimo dan BPD Subulussalam. Tidak satupun yang memberikan fasilitas pelayanan jasa pertukaran uang (Money Changer). Dalam hal ini penulis sempat mewawancarai salah seorang turis dari Amerika.

(12)

menyediakan fasilitas pertukaran uang dan sekaligus menyediakan ATM terutama di lokasi objek wisata”.

Dari hasil wawancara diketahui bahwa tidak ada satu bank pun menyediakan fasilitas pertukaran uang. Sehingga wisatawan mengharapkan di lokasi wisata disediakan fasilitas pertukaran uang dan ATM, yang lebih mengecewakan lagi di Pulau Banyak yang memang dijadikan sebagai tempat kunjungan wisata tidak ada bank apapun disana.

3.5.4 Kondisi Keamanan

Salah satu unsur penting dalam program pariwisata adalah keamanan, karena keamanan itu menyangkut keselamatan wisatawan. Tidak ada wisatawan yang berwisata berkeinginan pasrah dengan nasib yang ada atau keselamatannya, semuanya berkeinginan kunjungannya itu mendapat kenyamanan.

Dari segi kemanan, di Aceh Singkil boleh dikatakan sampai sekarang belum ada kasus yang mengganggu aktifitas kepariwisataan termasuk wisatawan itu sendiri. Berikut petikan wawancara penulis dengan turis asal Jerman :

(13)

Petikan wawancara di atas menunjukkan kalau di Aceh Singkil sampai saat ini masih dikategorikan aman. Walaupun demikian perlu diwaspadai, dan pemerintah daerah harus mencari solusi bagaimana caranya kunjungan wisatawan ke objek wisata tetap aman dan nyaman.

(14)

BAB IV

POTENSI OBJEK WISATA BAHARI PULAU BANYAK DI KABUPATEN ACEH SINGKIL

4.1 Gambaran Umum Objek Wisata Pulau Banyak

Pulau banyak adalah sebuah kepulauan di Indonesia yang terdiri dari 63 pulau besar dan kecil yang terletak di sebelah barat pulau Sumatera yang berjarak 26 mil laut lepas pantai Singkil. Kepulauan ini terletak pada koordinat 97°3’40”BT - 97°27’58”BT dan 1°58’25”LU - 2°22’25”LU. Pulau Banyak memiiki luas daratan sebesar 135 km² dan laut seluas 200.000 Ha.

Pulau Banyak

(15)

Pulau Banyak dibagi dalam dua kecamatan yaitu :

● Kecamatan Pulau Banyak, terdiri dari 3 desa Pulau Balai, Pulau Baguk dan

Teluk Nibung.

● Kecamatan Pulau Banyak Barat, terdiri dari 4 desa yaitu desa Haloban,

Asantola, Ujung Sialit dan Suka Makmur.

Berdasarkan data statistik tahun 2006, jumlah penduduk Pulau Banyak berjumlah 5.926 jiwa dengan kepadatan 46,4 jiwa/km². Penduduk paling banyak terdapat di desa Pulau Balai (1.432 jiwa) dan paling sedikit di desa Suka Makmur (146 jiwa).

Di Pulau Banyak terdapat 3 suku yaitu Suku Aneuk, Suku Haloban dan Suku Nias. Suku Aneuk Jamee mendiami 3 desa di Kecamatan Pulau Banyak, yaitu desa Pulau Balai, Pulau Baguk dan Teluk Nibung. Suku Haloban mendiami 2 desa di kecamatan Pulau Banyak Barat yaitu desa Haloban dan Asantola. Sedangkan di Suku Nias mendiami 2 desa di Pulau Banyak Barat yaitu desa Ujung Sialit dan Suka Makmur.

(16)

Mayoritas agama yang dianut oleh penduduk Pulau Banyak adalah agama Islam. Agama Islam dianut oleh suku Aneuk Jamee, Suku Haloban dan Suku Nias. Selain agama Islam juga terdapat agama Kristen yang dianut oleh suku Nias yang terdapat di desa Ujung Sialit.

4.2 Potensi yang ada di Pulau Banyak

Sebagai daerah kepulauan, pulau banyak selain memiliki laut yang cukup luas juga pantai yang sangat panjang dan indah. pantai di pulau banyak tidak kalah dengan pantai-pantai lain di Indonesia. Pasir putihnya lebih lembut, lambaian daun-daun kelapa yang rindang semakin memperindah suasana tamasya dengan pemandangan alam pantai tropis. Indahnya panorama sunset juga menjadi tontonan tersendiri yang mengasyikkan. Berikut ini adalah potensi utama yang terdapat di pulau banyak :

(17)

Surfing

Sumber : google/image

Snorkeling, menikmati keanekaragaman hayati terumbu karang dilakukan dengan dua cara. Pertama, pada bagian perairan dangkal dengan menggunakan perahu yang laintainya atau bagian dinding bawah perahu itu terdiri atas gelas kaca tembus pandang. Dengan demikian penumpang perahu dapat melihat apa-apa yang ada dibawah perahu. Kedua, dengan menggunakan perlengkapan menyelam khususnya untuk tempat-tempat yang dalam yang tidak mungkin dapat dilihat dengan perahu yang lantainya tembus pandang yaitu peralatan Scuba Diving.

(18)

yang berkarang dan airnya yang jernih, sehingga karang-karang yang berada pada kedalaman lebih dari 3 meter terlihat jelas dari atas perahu.

Snorkeling

Sumber : google/image

Adventure, penjelajahan dapat dilakukan di Pulau Tuangku. Penjelajahan ini berupa Tracking yaitu berjalan kaki menyelusuri hamparan hutan sambil menikmati keindahannya. Perjalanan dapat dimulai dari Kampung Haloban dan disepanjang perjalanan wisatawan dapat melihat Kancil, Beo Nias, Tupai, Babi Hutan dan Kupu-kupu yang beraneka warna. Juga terdapat Goa Kelelawar dan Goa Sarang Burung Walet.

(19)

Advanture

Sumber : google/image

4.3 Upaya Peningkatan Kunjungan Wisata Pulau Banyak

Berbicara masalah peningkatan kunjungan wisata, kita harus memahami dahulu upaya atau strategi yang harus dilakukan dalam pengembangan suatu objek wisata. Secara teoritis ada beberapa hal yang dianggap dapat meningkatkan kualitas suatu objek wisata yaitu :

● Meningkatkan Sumber Daya Alam

● Meningkatkan Sumber Daya Budaya

● Meningkatkan Sumber Daya Manusia

(20)

Selain upaya peningkatan ketiga Sumber Daya yang ada tersebut, hal lain yang juga perlu mendapat perhatian khususnya untuk mendukung peningkatan wisata di objek Wisata Bahari Pulau Banyak adalah :

● Pembangunan Sarana dan Prasarana pendukung

● Peningkatan Promosi

4.3.1 Peningkatan Sumber Daya Alam

Peningkatan sumber daya alam yang dimaksud adalah masalah pemanfaatan sumber daya alam. Pengembangan hendaknya bersifat ramah lingkungan dan bertanggung jawab terhadap pelestarian alam atau lingkungan.

Berkenaan dengan objek wisata bahari Pulau Banyak, sumber daya yang terkandung merupakan potensi yang dimiliki objek tersebut, sebaikya dimanfaatkan dengan memperhatikan konsep wisata yang ramah lingkungan, sehingga kawasan tersebut dapat bertahan dalam jangka panjang, berkelanjutan (sustainable) serta memberikan manfaat baik bagi masyarakat setempat, lingkungan dan budaya.

4.3.2 Peningkatan Sumber Daya Budaya

Sumber daya budaya juga harus ditingkatkan dalam meningkatkan kualitas suatu objek. Maksudnya adalah bagaimanakah budaya masyarakat sekitar dalam pengembangan objek wisata tersebut. Apakah masyarakat menerima atau menolak pengembangan karena bertentangan dengan nilai-nilai budaya masyarakat lokal.

(21)

berjalan secara beriringan, karena kebudayaan yang ada disuatu objek wisata dapat dijadikan sebagai salah satu daya tarik bagi wisatawan untuk datang berkunjung.

Dengan seimbangnya pengembangan kebudayaan dalam kepariwisataan maka kebudayaan tersebut akan terjaga dan tidak akan hilang.

4.3.3 Peningkatan Sumber Daya Manusia

Suatu hal yang paling urgent adalah bagaimana saumber daya manusia masyarakat disekitar objek wisata bahari Pulau Banyak. Sumber daya manusia dibutuhkan karena masyarakat lokal yang berpendidikan atau memiliki pemahaman tentang konsep kepariwisataan tentunya akan memudahkan pengembangan objek wisata tersebut.

4.3.4 Pembangunan Sarana dan Prasarana Pendukung

Selain peningkatan sumber daya alam, sumber daya budaya, sumber daya manusia, hal lain yang tak kalah pentingnya adalah kelengkapan sarana dan prasarana. Seperti yang telah diuraikan diatas bahwa objek wisata bahari Pulau Banyak sedikit kesulitan dalam hal sarana dan prasarana terutama akses jalan yang kebanyakan rusak, sarana penginapan dan perbankan yang tidak ada.

4.3.5 Promosi

(22)

Dengan melakukan promosi ke publik, maka daerah tujuan wisata yang dimaksud akan semakin dikenal sehingga banyak pengunjung yang akan datang ke objek wisata tersebut.

(23)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Pulau Banyak merupakan objek wisata bahari yang terdapat di Kabupaten Aceh Singkil. Objek wisata ini dikenal dengan pantai yang indah, serta berbagai atraksi wisata yang sangat menarik para wisatawan. Walaupun indah dan menakjubkan, namun belum dikembangkan secara maksimal, padahal objek tersebut memiliki potensi wisata yang sangat menarik untuk dikembangkan atau dikelola secara maksimal dan berkelanjutan.

Semua potensi yang ada di Pulau Banyak tersebut, sangat menunjang kegiatan kepariwisataan sehingga mampu mendatangkan banyak wisatawan yang ingin menghabiskan waktu untuk berwisata ke Pulau Banyak.

Dalam peningkatan kunjungan wisata di objek wisata bahari Pulau Banyak perlu dilakukan suatu pengembangan pariwisata dengan konsep pembangunan yang berkelanjutan, dimana pembangunan kepariwisataan sangat memperhatikan kelestarian alam dan budaya disamping dapat pula memberikan kesejahteraan bagi masyarakat setempat.

(24)

Singkil sebagai pengembang dan pengelola daerah objek wisata dan masyarakat lokal disekitar objek wisata tersebut sangat diharapkan dapat berjala seirama dan harmonis. 5.2 Saran

Dalam pengembangan objek wisata bahari Pulau Banyak tersebut, peran pemerintah harus berpartisipasi dan memberi perhatian penuh untuk meningkatkan kunjungan wisata di Kabupaten Aceh Singkil khususnya di objek wisata bahari pulau banyak tersebut.

(25)

BAB II

URAIAN TEORITIS 2.1 Pengertian Pariwisata

Secara etimologi, kata pariwisata berasal dari bahasa Sanskerta. “pari” berarti banyak, berkali-kali, berputar-putar atau berkeliling. Dan “wisata” berarti perjalanan atau berpergian. Secara singkat dapat disimpulkan bahwa pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan berkali-kali dari suatu tempat ketempat lain.

Berdasarkan Undang-Undang RI No 10 tahun 2009 tentang kepariwisataan menyebutkan bahwa pariwisata adalah :

“Berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, pemerintah, dan pemerintah daerah”.

Robert McIntosh bersama Gupta mengungkapkan bahwa pariwisata adalah : “ Gabungan gejala dan hubungan yang timbul dari interaksi wisatawan, bisnis, pemerintah serta masyarakat dalam proses menarik dan melayani wisatawan-wisatawan ini serta para pengunjung lainnya”.

Herman von Schullern zu schrattenhofen merumuskan bahwa pariwisata adalah :

(26)

E. Guyer-Freuler memberikan rumusan tentang pengertian pariwisata adalah : “pariwisata dalam arti modern merupakan gejala zaman sekarang yang didasarkan atas kebutuhan atas kesehatan dan penggantian hawa, sebagai suatu penilaian yang sadar dan tumbuhnya rasa cinta terhadap keindahan alam, sebagai akibat dari perkembangan pergaulan berbagai bangsa dan kelas masyarakat yang merupakan hasil dari perkembangan perniagaan, industri, perdagangan dan penyempurnaan alat-alat angkutan”.

Sedangkan Prof. Hunzieker dan Prof. Krapf mengatakan bahwa pariwisata adalah :

“ sejumlah hubungan-hubungan dan gejala-gejala yang dihasilkan dari tinggalnya orang-orang asing, asalkan tinggalnya mereka itu tidak menyebabkan timbulnya tempat tinggal serta usaha-usaha yang bersifat permanen sebagai usaha mencari kerja penuh”.

Berdasarkan beberapa defenisi yang dikemukakan di atas terdapat beberapa yang merupakan ciri dari pariwisata, yaitu :

• Perjalanan dilakukan dari suatu tempat ke tempat lain. • Perjalanan tersebut dilakukan untuk sementara. • Perjalanan tersebut berkaitan dengan rekreasi.

(27)

Dapat disimpulkan bahwa pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan orang dari suatu tempat ke tempat lain, untuk sementara waktu dengan maksud atau tujuan tidak untuk berusaha atau mencari pekerjaan di tempat yang dikunjungi, tetapi semata-mata untuk menikmati perjalanan bertamasya untuk memenuhi keinginan yang beraneka ragam.

2.2 Pengertian Wisatawan

Berbicara mengenai pariwisata tentu tidak terlepas dari pembicaraan masalah wisatawan. Dan salah satu yang harus kita ketahui adalah siapa yang disebut dengan wisatawan. Banyak orang yang mendefenisikan wisatawan itu secara simpel yaitu wisatawan adalah orang yang melakukan perjalanan wisata. Tetapi pemahaman tersebut masih tergolong sempit atau biasa.

Berdasarkan Undang-Undang RI No 10 tahun 2009 tentang kepariwisataan menyebutkan bahwa wisatawan adalah orang-orang yang melakukan wisata. Berdasarkan Undang-Undang No 9 tahun 1969 menyebutkan bahwa wisatawan adalah : Setiap orang yang berpergian dari tempat tinggalnya untuk berkunjung ketempat lain dengan menikmati perjalanan dari kunjungannya itu.

(28)

mencakup wisatawan (tourist) yaitu pengunjung yang datang tinggal paling sedikit 24 jam di negara yang dikunjungi.

Dari defenisi-defenisi yang telah diuraikan di atas dapat disimpulkan batasan yang disebut sebagai wisatawan adalah :

• Perjalanan yang dilakukan lebih kurang 24 jam • Perjalanan yang dilakukan hanya untuk sementara

• Orang yang melakukan perjalanan tersebut tidak mencari nafkah di tempat tujuannya.

2.3 Pengertian Industri Pariwisata

Ketika kita mendengar kata industri, maka tumbuh gambaran dibenak kita adalah suatu bangunan pabrik dengan segala perlengkapannya dan menghasilkan produk dalam bentuk barang. Namun industri pariwisata jauh berbeda dengan yang kita lihat biasanya.

Para ahli umumnya memberi batasan pengertian kata “industri” sebagai berikut :

• Industri adalah segala usaha yang bertujuan untuk menghasilkan barang-barang atau jasa.

• Industri adalah kumpulan dari perusahaan-perusahaan yang menghasilkan barang-barang yang sejenis atau serupa.

(29)

Dari pengertian-pengertian kata “industri” seperti yang telah diuraikan di atas, maka kita cenderung untuk memberikan batasan tentang industri pariwisata, yaitu : “industri pariwisata adalah kumpulan bermacam-macam perusahaan yang secara bersama-sama menghasilkan barang dan jasa (good and service) yang dibutuhkan wisatawan pada khususnya dan traveler pada umumnya, selama dalam perjalanannya (Yoeti, 1983:140)

R.S Damarjadi (dalam Yoeti, 1983:141) menjelaskan arti industri pariwisata, yaitu : “Industri pariwisata adalah kumpula usaha yang saling terkait dalam rangka menghasilkan barang atau jasa bagi pemenuhan kebutuhan wisatawan dalam penyelenggaraan pariwisata”.

Pengertian industri pariwisata akan lebih jelas bila kita mempelajari dari jasa atau produk yang dihasilkan atau pelayanan yang diharapkan wiatawan ketika melakukan perjalanan. Dengan demikian akan terlihat tahap-tahap wisatawan sebagai konsumen yang memerlukan pelayanan tertentu.

Industri pariwisata mulai dikenal di Indonesia setelah dikeluarkan instruksi Presiden RI No 9 tahun 1969, dimana dalam Bab II pasal 3 (Yoeti, 1983:138) disebutkan :

“Usaha-usaha pengembangan pariwisata di Indonesia bersifat suatu pengembangan industri pariwisata dan merupakan bagian dari usaha pengembangan dan pembangunan serta kesejahteraan masyarakat dan negara”.

(30)

• Meningkatkan pendapatan devisa, pada khususnya dan pendapatan negara pada umumnya, perluasan kesempatan serta lapangan kerja dan mendorong kegiatan-kegiatan industri sampingan lainnya.

• Memperkenalkan dan mendayagunakan keindahan alam dan kebudayaan Indonesia.

• Meningkatkan persaudaraan/persahabatan nasional dan internasional.

Dengan pernyataan tersebut, jelaslah bahwa usaha-usaha yang berhubungan dengan kepariwisataan merupakan usaha yang bersifat “Comercial”. Hal tersebut dapat dilihat dari betapa banyaknya jasa yang diperlukan oleh wisatawan jika melakukan perjalanan wisata semenjak ia berangkat dari rumahnya hingga kembali ke rumahnya tersebut. Jasa yang diperoleh tidak hanya oleh satu perusahaan yang berbeda fungsi dalam proses pemberian pelayanannya.

Perusahaan-perusahaan yang termasuk dalam industri pariwisata yaitu : • Travel Agent

• Perusahaan Angkutan (Transportasi) • Akomodasi Perhotelan

• Bar dan Restoran

Souvenir dan Handicraft

(31)

2.4 Produk Pariwisata

Jika berbicara mengenai produk, kita cenderung memikirkan kalau produk itu berwujud barang, tetapi produk tersebut ada dua yaitu barang dan jasa. Dalam hal pariwisata, produk yang dipasarkan adalah dalam arti jasa atau pelayanan (service)

Baud-bovy (dalam Yoeti, 2002:128) mengatakan, Produk pariwisata adalah sejumlah fasilitas dan pelayanan yang disediakan dan diperuntukkan bagi wisatawan yang terdiri dari tiga komponen, yaitu sumber daya yang terdapat pada suatu Daerah Tujuan Wisata, fasilitas yang terdapat di suatu Daerah Tujuan Wisata dan transportasi yang membawa dari tempat asalnya ke suatu Daerah Tujuan Wisata tertentu.

Untuk lebih mengenal produk pariwisata kita harus mengetahui ciri-ciri produk pariwisata tersebut yaitu :

• Hasil atau produk pariwisata itu tidak dapat dipindahkan.

• Pada umumya peranan perantara (middlemen) tidak diperlukan karena proses produksi terjadi saat bersamaan dengan konsumsi.

• Hasil atau produk pariwisata tersebut tidak dapat ditimbun.

• Hasil atau produk pariwisata tidak memiliki standart atau ukuran yang objektif.

• Permintaan (demand) terhadap hasil atau produk pariwisata tidak tetap dan sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor non ekonomis.

(32)

• Hasil atau produk pariwisata itu banyak tergantung pada tenaga manusia dan sedikit sekali yang dapt diganti dengan mesin.

• Dari segi pemilihan usaha, penyediaan produk industri pariwisata dengan membangun sarana kepariwisataan yang memakan biaya besar (Yoeti, 1983:156)

2.5 Pengertian Sarana dan Prasarana 2.5.1 Sarana Kepariwisataan

Sarana kepariwisataan adalah perusahaan-perusahaan yang memberikan pelayanan kepada wisatawan baik secara langsung maupun tidak langsung dan kehidupannya tergantung kepada kedatangan wisatawannya. Sarana kepariwisataan ini harus tetap dijaga dan ditingkatkan baik dari segi kualitas dan kuantitasnya sesuai dengan perkembangan kebutuhan wisatawan. Untuk mendukung pencapaian yang lebih baik perlu adanya kemampuan pengelolaan yang memadai sesuai dengan kondisi objek dan kebutuhan pengunjung.

Sarana wisata dapat dibagi dalam 3 (tiga) unsur pokok, antara lain : • Sarana pokok kepariwisataan (main Tourism Suprastructure)

Sarana pokok kepariwisataan adalah perusahaan yang hidup dan kehidupannya sangat tergantung kepada kedatangan orang yang melakukan perjalanan wisata, yang termasuk di dalamnya adalah :

• Travel Agent • Tour Operator

(33)

• Restoran, Bar, objek dan atraksi wisata.

• Sarana pelengkap kepariwisataan (Supplementing Tourism Suprastructure) Sarana pelengkap kepariwisatan adalah perusahaan yang menyediakan fasilitas untuk rekreasi yang fungsinya tidak hanya melengkapi sarana pokok kepariwisataan, tetapi yang terpenting adalah untuk membuat agar para wisatawan dapat lebih lama tinggal, di tempat atau daerah yang dikunjunginya. Yang termasuk dikelompok ini adalah :

• Sarana olahraga, misalnya : lapangan tenis, lapangan golf, kolam renang, permainan bowling, dan lain sebagainya.

• Sarana ketangkasan, misalnya : permainan billiard, jackpot, pachinco, dan lain sebagainya.

• Sarana penunjang kepariwisataan

Sarana penunjang kepariwisataan adalah perusahaan yang menunjang sarana pokok dan sarana pelengkap yakni fasilitas-fasilitas yang diperlukan wisatawan khususnya tourism bussiness yang berfungsi untuk membuat para wisatawan lebih lama tinggal di daerah yang dikunjungi agar lebih banyak mengeluarkan atau membelanjakan uangnya di daerah tersebut. Yang termasuk kedalam kelompok ini adalah :

Night Club

• Casino

(34)

2.5.2 Prasarana Kepariwisataan

Prasarana (infrastructure) kepariwisataan sesungguhnya merupakan “tourist supply” yang perlu dipersiapkan atau disediakan bila akan mengembangkan industri pariwisata, karena kegiatan pariwisata pada hakekatnya tidak lain adalah salah satu kegiatan dari sektor perekonomian juga. Yang dimaksud prasarana (infrastructure) adalah semua fasilitas yang memungkinkan proses perekonomian dapat berjalan dengan lancar sedemikian rupa sehingga dapat memudahkan manusia memenuhi kebutuhannya. Jadi fungsi dari prasarana adalah ntuk melengkapi sarana kepariwisataan sehingga dapat memberikan pelayanan sebagai mana mestinya (Yoeti, 1983:170).

Adapun beberapa prasarana yang dapat menunjang pelayanan dan kemudahan bagi wisatawan, meliputi :

• Pelayanan makan dan minum, yang dapat menyajikan makanan dan minuman khas setempat.

• Pelayanan tenaga kerja, yang sangat dominan sekali dibutuhkan karena salah satu kunci keberhasilan pembangunan objek wisata adalah kemampuan para tenaga kerja untuk mengelola dengan baik suatu kawasan objek wisata,

(35)

2.7 Kunjungan Wisata

Berbicara tentang kunjungan wisata, tentu erat hubungannya dengan kuantitas pengnjung yang berkunjung ke suatu daerah objek wisata. Dengan kata lain, dapat didefenisikan bahwa kunjungan wisata adalah jumlah wisatawan yang datang ke suatu objek wisata.

Meningkatnya kunjungan wisata di suatu objek wisata sangat ditentukan oleh jenis dan daya tarik yang terdapat di objek wisata tersebut.

2.8 Strategi Peningkatan Kunjungan Wisata

Strategi peningkatan kunjungan wisata adalah upaya yang dilaksanakan untuk meningkatkan kunjungan di suatu objek wisata. Salah satu upaya tersebut yaitu melalui pembangunan atau pengembangan objek wisata.

(36)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Alasan Pemilihan Judul

Indonesia adalah negara kepulauan yang disebut juga sebagai Nusantara. Secara geografis terletak pada 6ºLU - 11ºLS dan 95ºBT - 141ºBT, selain itu Indonesia terletak antara dua benua yaitu benua Asia dan benua Australia dan dihubungkan dua samudera yaitu samudera Pasifik dan samudera Hindia. Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari 17.508 pulau yang besar dan kecil. Ada 5 pulau besar yang terletak di Indonesia yaitu pulau Jawa, pulau Sumatera, pulau Kalimantan, pulau Sulawesi, dan pulau Papua. Sebagai negara kepulauan yang terletak di garis Khatulistiwa Indonesia beriklim tropis. Indonesia memiliki potensi alam yang sangat indah, nilai budaya, dan peninggalan sejarah yang diminati wisatawan, baik itu wisatawan domestik maupun wisatawan manca negara.

Kabupaten Aceh Singkil adalah salah sat Kabupaten ini juga terdiri dari dua wilayah, yakni daratan dan kepulauan. Kepulauan yang menjadi bagian dari Kabupaten Aceh Singkil adala

(37)

gunung dan perlu dilakukan banyak perbaikan akses jalan agar keterpencilan wilayah dapat diatasi. Diharapkan dalam waktu dekat Pelabuhan Singkil dapat dipergunakan sebagai pelabuhan transit untuk jalur barat

Kabupaten Aceh Singkil sebagai salah satu Kabupaten Daerah Tujuan Wisata di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam mempunyai potensi yang cukup besar bagi pengembangan sektor pariwisata karena memiliki keindahan, kekayaan alam dan kehidupan sosial budaya serta peninggalan - peninggalan sejarah yang semuanya dapat dijadikan objek wisata. Alam Aceh Singkil yang menakjubkan dan begitu mempesona belum dapat dimanfaatkan secara maksimal, banyak sekali potensi wisata yang selama ini terpendam, diantaranya adalah Wisata Bahari yang saat ini sudah mulai dikembangkan.

Satu - satunya yang dapat dikembangkan sebagai lokasi Wisata Bahari adalah Pulau Banyak. Sebagai daerah kepulauan, Pulau Banyak selain memiliki laut yang cukup luas juga pantai yang sangat panjang dan indah, pantai Pulau Banyak tidak kalah dengan Bali. Pasir putihnya lebih lembut dari Kuta Bali, lambaian daun- daun kelapa yang rindang semakin memperindah suasana tamasya dengan pemandangan alam pantai tropis. Indahnya panorama Sunset juga menjadi tontonan tersendiri yang mengasyikkan.

(38)

1.2 Pembatasan Masalah

Agar penulisan kertas karya ini tetap terarah, maka penulis memfokuskan pembahasan tentang :

• Bagaimana upaya yang dilakukan pemerintah kabupaten Aceh Singkil untuk meningkatkan peluang wisata sebagai Wisata Bahari Pulau Banyak. • Bagaimana upaya yang dilakukan untuk meningkatkan promosi Pulau Banyak sebagai salah satu objek wisata di Kabupaten Aceh Singkil.

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penulisan kertas karya ini adalah :

• Untuk meningkatkan aksesibilitas sebagai daya tarik objek wisata Pulau Banyak agar lebih diminati dan jumlah wisatawan semakin meningkat.

• Untuk meningkatkan upaya promosi objek wisata Pulau Banyak sebagai salah satu objek wisata bahari di Kabupaten Aceh Singkil.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun penulisan kertas karya ini adalah :

• Agar dapat menambah wawasan penulis khususnya, bagi pembaca pada umumnya mengenai objek wisata Pulau Banyak karena, Pulau Banyak memiliki wawasan sejarah.

(39)

• Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya program studi D-III Pariwisata bidang keahlian Usaha Wisata di Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara.

1.5 Metode Penelitian

Dalam perolehan dan pengumpulan data dan informasi dalam masalah ini, penulis menggunakan teknik :

Field research (Penelitian Lapangan)

Pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mewawancarai orang – orang yang bersangkutan dengan judul kertas karya dalam upaya peningkatan potensi pariwisata objek wisata bahari Pulau Banyak serta mengamati dan merekam situasi objek wisata Pulau Banyak dalam bentuk foto.

Library research (Penelitian Perpustakaan)

(40)

1.6 Sistematika Penulisan

Dalam penulisan kertas karya ini, penulis membagi pokok pembahasan dalam 5 (lima) bab, dan pembahasan dibagi ke dalam beberapa sub bab. Sistematika pembahasan tersebut adalah sebagai berikut :

Bab I : Pendahuluan

Menguraikan alasan pemilihan judul, pembatasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan metode penelitian.

Bab II : Uraian Teoritis

Menguraikan tentang pengertian kepariwisataan, industri pariwisata, produk pariwisata, pengertian sarana dan prasarana serta kegiatan promosi pariwisata.

Bab III : Gambaran Umum kabupaten Aceh Singkil

Menguraikan tentang kondisi daerah dan letak geografis kabupaten aceh Singkil, mata pencaharian, sarana dan prasarana.

Bab IV : Potensi Objek Wisata Bahari Pulau Banyak di Kabupaten Aceh Singkil

Menguraikan tentang gambaran umum pulau banyak, potensi objek wisata pulau banyak, upaya promosi objek wisata pulau banyak, dan bagaimana cara meningkatkan aksebilitas ke objek wisata pulau banyak.

Bab V : Penutup

(41)

ABSTRAK

Indonesia sebagai negara agraris yang sedang berkembang memiliki potensi alam, seni dan budaya yang dapat dijadikan sebagai modal untuk mengembangkan kepariwisataan. Potensi di suatu objek wisata sangat menunjang untuk dapat meningkatkan jumlah wisatawan. Salah satu cara yang sangat urgent untuk meningkatkan kepariwisataan adalah melalui upaya pengembangan atau pembangunan objek wisata yang belum terkelola secara baik dan berkelanjutan. Pulau Banyak sebagai salah satu objek wisata alam di Kabupaten Aceh Singkil, memiliki potensi alam yang khas, dapat dijadikan sebagai daya tarik untuk meningkatkan kunjungan wisata Kabupaten Aceh Singkil. Selain didukung adanya daya tarik wisata, pengelola secara baik dan profesional juga sangat dibutuhkan dalam pengembangan objek wisata alam tersebut. Namun kurangnya perhatian dari pemerintah daerah menyebabkan kunjungan wisata di daerah tersebut cenderung menurun. Untuk memulihkan kembali jumlah kunjungan wisata tersebut, dibutuhkan suatu konsep pengembangan pariwisata, yaitu konsep pengembangan pariwisata berkelanjutan. Dengan demikian, maka objek wisata yang telah dikelola dapat berkembang dan diminati banyak wisatawan baik domestik maupun mancanegara dalam jangka panjang.

(42)

POTENSI OBJEK WISATA BAHARI PULAU BANYAK DI

KABUPATEN ACEH SINGKIL

KERTAS KARYA

OLEH

BAYU DARUSMAN

102204039

PROGRAM STUDI D-III PARIWISATA

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

M E D A N

(43)

LEMBAR PENGESAHAN

Judul Kertas Karya

: POTENSI OBJEK WISATA BAHARI

PULAU BANYAK DI KABUPATEN

ACEH SINGKIL

Oleh

: BAYU DARUSMAN

NIM

: 102204039

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Dekan,

NIP. 19511013 197603 1 001

Dr. Syahron Lubis, M.A

PROGRAM STUDI D-III PARIWISATA

Ketua,

(44)

LEMBAR PERSETUJUAN

POTENSI OBJEK WISATA BAHARI PULAU BANYAK DI

KABUPATEN ACEH SINGKIL

OLEH

BAYU DARUSMAN

102204039

Dosen Pembimbing,

Dosen Pembaca,

Drs. Haris Sutan Lubis, M.SP

(45)

ABSTRAK

Indonesia sebagai negara agraris yang sedang berkembang memiliki potensi alam, seni dan budaya yang dapat dijadikan sebagai modal untuk mengembangkan kepariwisataan. Potensi di suatu objek wisata sangat menunjang untuk dapat meningkatkan jumlah wisatawan. Salah satu cara yang sangat urgent untuk meningkatkan kepariwisataan adalah melalui upaya pengembangan atau pembangunan objek wisata yang belum terkelola secara baik dan berkelanjutan. Pulau Banyak sebagai salah satu objek wisata alam di Kabupaten Aceh Singkil, memiliki potensi alam yang khas, dapat dijadikan sebagai daya tarik untuk meningkatkan kunjungan wisata Kabupaten Aceh Singkil. Selain didukung adanya daya tarik wisata, pengelola secara baik dan profesional juga sangat dibutuhkan dalam pengembangan objek wisata alam tersebut. Namun kurangnya perhatian dari pemerintah daerah menyebabkan kunjungan wisata di daerah tersebut cenderung menurun. Untuk memulihkan kembali jumlah kunjungan wisata tersebut, dibutuhkan suatu konsep pengembangan pariwisata, yaitu konsep pengembangan pariwisata berkelanjutan. Dengan demikian, maka objek wisata yang telah dikelola dapat berkembang dan diminati banyak wisatawan baik domestik maupun mancanegara dalam jangka panjang.

(46)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan kertas karya ini yang berjudul “Potensi Objek Wisata Bahari Pulau Banyak di Kabupaten Aceh Singkil” yang merupakan salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Ahli Madya Pariwisata di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan moril maupun materil yang tidak ternilai harganya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan kertas karya ini, khususnya kepada :

1. Bapak Dr. Syahron Lubis, M.A, selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Arwina Sufika, S.E., M.Si., selaku Ketua Program Studi Pariwisata Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Drs. Haris Sutan Lubis, M,SP., selaku dosen pembimbing saya dalam menyelesaikan kertas karya ini.

4. Bapak Drs. Ridwan Azhar, M.Hum., selaku dosen pembaca yang telah banyak meluangkan waktunya untuk membaca serta mengoreksi kertas karya ini. 5. Bapak Solahuddin Nasution, SE, M.S.P., selaku Koordinator Praktek Bidang

Keahlian Usaha Wisata yang telah dengan sabar membimbing dan mengarahkan penulis.

(47)

7. Teman- teman mahasiswa Diploma III Pariwisata Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

8. Sahabat dan kerabat dekat : Dian Gunawan, Indra (Pak In), Berlindo (Chi), Said, Radzi, Arif (The Gel), Fadli (Si Lek), , Imam, Dedek, Arde, Ratih, Penghuni gedung

N dan Kawan-kawan di Gemapala.

Teristimewa dengan tulus hati diucapkan terima kasih kepada kedua orang tua penulis, Muiza (Ayah) Juli (Ibu) dan semua saudara penulis saya yang selalu sabar dalam mendidik dan memberikan kasih sayang serta bimbinganya, kepada penulis. Terimakasih atas segala dukungan yang diberikan.

Penulis menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan dalam penyusunan kertas karya ini, baik ditinjau dari segi pengalaman, penyusunan, materi maupun teknik penulisan. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat konstruktif demi penyempurnaan kertas karya ini.

Demikianlah harapan penulis dan semoga kertas karya ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

(48)

DAFTAR ISI

BAB I : PENDAHULUAN

1.1 Alasan Pemilihan Judul ... 1

1.2 Pembatasan Masalah ... 3

1.3 Tujuan Penelitian ... 3

1.4 Manfaat Penelitian ... 3

1.5 Metode Penelitian ... 4

1.6 Sistematika Penulisan ... 5

BAB II : URAIAN TEORITIS 2.1 Pengertian Pariwisata ... 6

2.2 Pengertian Wisatawan ... 8

2.3 Pengertian Industri Pariwisata ... 9

2.4 Produk Wisata ... 12

2.5 Pengertian Sarana dan Prasarana 2.5.1 Sarana Kepariwisataan ... 13

2.5.2 Prasarana Kepariwisataan ... 15

2.6 Kunjungan Wisata ... 16

(49)

3.2 Mata Pencaharian Penduduk ... 19

3.3 Topografi ... 21

3.4 Kecamatan di Kabupaten Aceh Singkil ... 22

3.5 Sarana dan Prasarana Pariwisata Aceh Singkil ... 24

3.5.1 Perhubungan Darat, Laut dan Udara ... 26

3.5.2 Perhotelan ... 26

3.5.3 Perbankan ... 27

3.5.4 Kondisi Keamanan ... 28

BAB IV : POTENSI OBJEK WISATA BAHARI PULAU BANYAK DI KABUPATEN ACEH SINGKIL 4.1 Gambaran Umum Objek Wisata Pulau Banyak ... 30

4.2 Potensi yang ada di Pulau Banyak ……… 32

4.3 Upaya Peningkatan Kunjungan Wisata Bahari Pulau Banyak ... 35

4.3.1 Peningkatan Sumber Daya Alam ... 36

4.3.2 Peningkatan Sumber Daya Budaya ... 36

4.3.3 Peningkatan Sumber Daya Manusia ... 37

4.3.4 Pembangunan Sarana dan Prasarana Pendukung ... 37

4.3.5 Promosi ... 37

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 39

(50)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Nama-nama Kecamatan di Kabupaten Aceh Singkil ... 22

DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 3.1 Lambang Kabupaten Aceh Singkil ... 24

Gambar 3.2 Gambar Objek Wisata Pulau Banyak ... 30

Gambar 4.1 Surfing…... 33

Gambar 4.2 Snorkeling………... 34

Gambar

Gambar 3.2 Peta kabupaten Aceh Singkil
Tabel 3.2
Gambar 3.2 Lambang Kabupaten Aceh Singkil

Referensi

Dokumen terkait

(1) Struktur dan besarnya tarif retribusi adalah sebagaimana tercantum dalam Lampiran II dan ditambah struktur dan besarnya tarif retribusi pada Balai Benih

sebagai hasil penilaian ujian. 8) Staf Fakultas menerima dan mengarsip Berita Acara Ujian. 9) Dosen pengampu mata kuliah menyerahkan 2 (dua) rangkap daftar nilai ujian disertai.

bahwa Retribusi Perpanjangan Izin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing sebagaimana dimaksud dalam huruf a termasuk golongan Retribusi Perizinan Tertentu dan belum

Puisi adalah karya sastra yang berbentuk bait dan disusun menggunakan bahasa yang indah dan bermakna2. Penikohan adalah sifat yang ada pada pemain atau pelaku sebuah

Pada pasar obligasi global, mayoritas yield acuan global ditutup mengalami kenaikan, terlihat dari yield 10 tahun UK Gilt dan German Bunds yang ditutup naik ke level

◦ Pada stadium ini., proses degenerasi belum menyerap cairan mata ke dalam lensa sehingga akan terlihat bilik mata depan dengan kedalaman yang normal, iris dalam posisi

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis dolomit yang terbaik terhadap produksi jamur merang, aktivitas enzim selulase pada media tumbuh, tubuh buah

DALAM ANALISIS DIPLOMASI ANGKATAN LAUT INDONESIA MELALUI PENGIRIMAN SATGAS MARITIM TNI PADA MISI UNIFIL MTF..