Judul
Nama
: PERAN NOTARIS DALAM PEMBUATAN AKTA KOPERASI
MENURUT KEPMEN No. 98IKEPIM.KUKMJIXI2004
(STUDI DI DINAS KOPERASI KOTA MEDAN)
: Karmila
Nomor Pokok : 047011037
Program Studi : Magister Kenotariatan
Menyetujui
Komisi Pembimbing
(Chairani Bustami, S.H., M.Kn)
Ketua
m.
Abdul Muis. S.H., M.S)
Anggota
Ketua Program Studi,
-(Dr. Budiman
ｾ
~
M.Hum)
Anggota
(Dr. Muhammad Yamin,
s.IL,
M.S., C.N)
(prof. Dr.
Ir.
T. Chairun Nisa, M.Se)
Tanggal Lulus
: 24 Mei 2006
PERAN NOTARIS DALAM PEMBUATAN AKTA KOPERASI
MENURUT KEPMEN No. 98/KEPIM.KUKMfIXI2004
(Studi di Dinas Koperasi Kota Medan )
Karmila'
Chairani Bustamf
Abdul Muis'
Budiman Ginting'
INTISARI
Dalam UUD 1945 Pasal33 ayat (I), sudah digariskan bahwa "Perekonomian
disusun sebagai usaha bersama berasaskan kekeluargaan". Secara konstitusional,
badan usaha yang disebutkan secara eksplisit dalam Penjelasan UUD 1945 adalah
Koperasi.
Kebijakan
melibatkan
Notaris
dalam
pendirian
koperasi,
bukan
dimaksudkan untuk menjadi beban bagi koperasi, namun sebaliknya agar kedudukan
koperasi semakin kuat
Notaris merupakan pejabat profesi, yang mempunyai spesialisasi tersendiri,
karena disamping ia seorang profesional ia juga merupakan seorang pejabat negara
yaitu Pejabat Umum Negara dalam melaksanakan tugasnya untuk memberikan
pelayanan kepada masyarakat umum.
Penelitian dalam tesis ini bersifat deskriptif analitis dengan pendekatan
yuridis empiris. Lokasi penelitian di Kota Medan dengan pengambilan sampel
penelitian dilakukan secara purposive sampling, yaitu sebanyak 3 (tiga) orang Notaris
yang memiliki daerah kerja di Kota Medan.
Peranan notaris dalam pembuatan
akta
koperasi selain dapat menerjemahkan
semua. prinsip-prinsip dan nilai-nilai koperasi kepada para pendiri, pengurus dan
anggota koperasi, juga dapat mengakomodasikan kepentingan para insan koperasi ke
dalam akta pendirian koperasi selama tidak bertentangan dengan ketentuan hukum
yang berlaku.
Keputusan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
Republik Indonesia Koperasi No.98/KEPIM.KUKMIIX/2004 tidak bertentangan
dengan Undang-undang Nomor 30 Tahun 2004 Tentang Jabatan Notaris (UUJN).
Kata Kunci
: - Notaris
- Pembuat Akta Koperasi
1
Mahasiswa Program Pascasarjana MagisterKenotariatan Universitas Sumatera Utara.
2Dosen Program Pascasarjana Magister Kenotariatan Universitas Sumatera Utara.
VI
THE ROLES OF PUBLIC NOTARY IN DRAFTING COOPERATION
CERTIFICATE ACCORDING TO KEPMEN No. 98/KEPIM.KUKM/IXI2004
(Study at Medan Cooperation Office)
Karmila'
Clrairani
Bustamr'
Abdul Muis
2Budiman Ginting
2ABSTRACT
In UUD 1945, Article 33 Section 1 outlined, "The economy is presented as
cooperative-based enterprises". Constitutionally, the enterprises explicitly mentioned
in the Explanation of UUD 1945 were obviously cooperation. While the policy to
involve notary, as it
was
assumed, was not intended to impose the cooperation, it
aimed at strengthening the cooperation position.
Notary was professional employment with individual specialization, since he
was a professional, notary also was related to public officer, the State General Officer
who playing significant role to serve the public.
The present study
was
analytical descriptive using empirical juridical
approach. The study was recently held in Medan by drawing purposive sampling of 3
(three) notaries occupying in Medan.
While the role of notary in making cooperation act was to interpret all
principles and fundamentals of cooperation for the sake of founders, board of
management and members, it also attempted to accommodate the interest of
cooperation parties in the establishment act provided that it was consistent with the
prevailed rules.
Interestingly, The Decision of State Ministry for Cooperation and Small and
Medium Enterprise of Republic ofIndonesia No. 98/KEPIM.KUKM/IX/2004 did not
interfere with Legislation No. 30 of 2004 about Notary Status (UUJN).
Keywords
: - Notary
- Cooperation Act Maker
I
Studentof PostgraduateSchool ofNotaries, North SumateraUniversity.
2
Lecture of PostgraduateSchool of Notaries, North Sumatera University.
VII
