• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS ANTROPOLOGI Kelas IK 5 UNIVERSITAS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "TUGAS ANTROPOLOGI Kelas IK 5 UNIVERSITAS"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS ANTROPOLOGI

Kelas IK-5

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

Fara Aidhina (41813180)

Ifani Syifa Nabila (41813164)

Mochammad Ramdan H (41813177)

Mochamad Iqbal (4181)

Tria Nur Melinda (41813152)

Bab 8

(2)

A. Kesatuan Sosial dalam Etnograf

Jenis karangan penting yang mengandung bahan pokok dari pengolahan dan analisis Antropologi adalah karangan Etnografi. Isi dari sebuah karangan Etnografi adalah suatu deskripsi mengenai kebudayaan suatu suku bangsa. Oleh karena itu, seorang ahli antropologi yang mengarang sebuah Etnografi sudah tentu tidak dapat mencakup seluruh suku bangsa yang besar itu dalam deskripsinya.

Seorang ahli Antropologi Amerika, R.Naroll, pernah menyusun suatu daftar prinsip-prinsip yang biasanya dipergunakan oleh para Ahli Antropologi untuk

menentukan batas –batas dari masyarakat, bagian suku bangsayang menjadi pokok dan lokasi yang nyata dari deskripsi Etnografi mereka. Dengan beberapa modifikasi oleh J.A.Clifton dalam buku pelajarannya, introduction to cultural Anthropologhy, maka daftar itu menjadi seperti yang tercantum dibawah ini :

1. Kesatuan Masyarkat yang dibatasi oleh satu desa atau lebih.

2. Kesatuan Masyaraakat yang terdiri dari penduduk yang mengucapkan satu bahasa atau satu logat bahasa.

3. Kesatuan Masyarakat yang dibatasi oleh garis batas suatu daerah politis Administratif.

4. Kesatuan Masyarakat yang batasnya ditentukan oleh rasa identitas pendudukny sendiri.

5. Kesatuan Masyarakat yang ditentukn oleh suatu wilayah geografi yang merupakan kesatuan daerah fisik.

6. Kesatuan Masyarakat yang ditentukan oleh kesatuan Ekologi.

7. Kesatuan Masyarakat dengan penduduk yang mengalami satu penglaman sejarah yang sama.

8. Kesatuan Masyarakat dengan peduduk yang Frekuensi Interaksinya satu dengan lain tingginya merata.

9. Kesatuan Masyarakat dengan susunan social yang seragam.

(3)

Bahan mengenai kesatuan kebudayaan suku bangsa di suatu komunitas dari suatu daerah geografi ekologi atau di suatu wilayah administrative tertentu yang menjadi pokok deskripsi sebuah buku etnografi, biasanya dibagi dalam bab-bab tetntang unsure-unsur kebudayaan menurut suatu tata urut yang sudah baku. Susunan tata urut itu kita sebut saja “Kerangka Etnografi”.

Untuk memerinci unsur-unsur bagian dari suatu kebudayaan, sebaiknya dipakai daftar unsur-unsur kebudayaan universal yang telah diuraikan dalam bab 5, yaitu:

1. Bahasa

2. Sistem Teknologi 3. Sistem Ekonomi 4. Organisasi Sosial 5. Sistem Pengetahuan 6. Kesenian

7. Sistem Religi

Sebuah karangan tentang kebudayaan suatu suku bangsa yang disusun menurut kerangka etnogrofi akan terdiri dari bab-bab seperti terdaftar dibawah ini.

1. Lokasi, Lingkungan alam, dan Demografi 2. Asal mula dan sejarah suku bangsa

3. Bahasa

4. Sistem Teknologi 5. Sistem mata pencarian 6. Organisasi Sosial 7. Sistem Pengetahuan 8. Kesenian

9. Sistem Religi

C. Lokasi, Lingkungan Alam dan Demograf

Dalam menguraikan lokasi atau tempat tinggal dan penyebaran suku bangsa yang menjadi pokok deskripsi etnografi perlu dijelaskan cirri-ciri biografinya, yaitu iklimnya (tropis, mediteran, iklim sedang atau iklim kutub), sifat daerahnya

(4)

Bahan keterangan geografi dan geologi tersebut sebaiknya dilengkapi dengan peta-peta yang memenuhi syarat ilmiah. Beberapa masalah yang terutama pada masa kini mendapat perhatian banyak adalah mengenai pengaruh timbale balik antara keadaan alami dengan pola makan dari suatu penduduk, guna studi gizi; soal pengaruh timbale balik antara keadaan alam dengan kesehatan serta laju kematian dan tingkat fertilitas penduduk, yang sebaliknya berguna untuk studi kependudukan.

Masalah lain yang penting juga adalah masalah hubungan antara alam dan tanah sengan system mata pencaharian penduduk. Studi-studi semacam itu disebut juga studi ekologi.

Suatu etnografi juga harus dilengkapi dengan data demografi, yaitu data mengenai jumlah penduduk yang diperinci dalam jumlah wanita dan jumlah pria, dan sedapat mungkin juga menurut tingkat umur dengan interval 5 tahun, data mengenai laju kelahiran dan laju kematian, serta data mengenai orang yang pindah keluar – masuk desa.

D. Asal Mula dan Sejarah Suku Bangsa

Keterangan mengenai asal mula suku bangsa yang bersangkutan biasanya harus dicari dengan mempergunakan tulisan para ahli pre-history yang pernah melakukan penggalian dan analisis benda-benda kuburan pre-history yang mereka temukan di daerah sekitar lokasi penelitian ahli antropologi tadi.

Seorang ahli pre-history sebenarnya adalah seorang ahli arkeologi, dan dalam hubungan itu ia ahli dalam suatu ilmu bagian dari ilmu sejarah. Kerja sama antara ahli antroplogi dengan seorang ahli pre-history di Indonesia merupakan suatu kerja sama lintas bidang suatu ilmu, atau interdisiplin.

Untuk mencari keterangan mengenai zaman pre-history suatu suku bangsa, maka seorang ahli antroplogi cukup membaca laporan-laporan hasil penggalian dan penelitian para ahli pre-history tentang daerah umum yang menjadi tempat tinggal suku bangsa yang bersangkutan..

Dalam mitologi suatu bangsa biasnya terdapat dongeng-dongeng suci

(5)

Mitologi dan cerita-cerita rakyat yang dapat memberi indikasi kea rah fakta-fakta sejarah dari suatu suku bangsa, dapat hidup secara lisan, dan kalau suku bangsa yang bersangkutan mengenang tulisan tradisional, dapat juga secara tertulis.

Untuk pekerjaan yang sudah sangat teknis sifatnya itu seorang ahli antroplogi memerlukan bantuan seorang ahli naskah-naskah kuno yaitu ahli filologi (Philologist).

Keterangan sejarah mengenai zaman, ketika suku bangsa bersangkutan sudah mendapat kontak dengan bangsa-bangsa lain yang menulis tentang kejadian masyarakat, lebih mudah untuk dipergunakan seorang peneliti antropologi. Biasanya keterangan itu ditulis dalam salah satu bahasa Eropa, yaitu Inggris, Prancis, Portugis, Spanyl, atau Jerman, atau kadang-kadang juga dalam bahasa Asia seperti Arab, Parsi, Cina dan lain-lain.

E. Bahasa

Bahasa atau sistem perlambangan manusia yang lisan maupun tertulis untuk berkomunikasi satu dengan yang lain, dalam sebuah karangan etnografi, member

deskripsi tentng cirri-ciri terpenting dari bahasa yang diucapkan oleh suku bangsa yang bersangkutan, beserta variasi-variasi dari bahasa itu.

Ciri-ciri menonjol dari bahasa suku bangsanya dapat diuraikan pengarang Etnografi dengan cara tepat menempatkannya dalam klasifikasi bahasa-bahasa sedunia pada rumpun, subrumpun, keluarga, dan sekeluarga bahasanya, yang wajar dengan beberapa contoh fonetik, fonologi, sintaksis, dan semantic, yang diambil dari bahan ucapan bahasa sehari-sehari.

Daftar kata-kata dasar. Atau basic vocabulary suatu bahasa terdiri dari kira-kira 200 kata mengenai anggota badan (kepala, mata, hidung, mulut, tangan, kaki dan

sebagainya), gejala-gejala dari badan-badan alam (angin, hujan, panas, dingin, matahari, awan, langit, dan sebagainya), warna, bilangan, kata kerja pokok (makan, tidur, jalan, duduk, berdiri dan sebagainya).

F. Sistem Teknologi

(6)

hanya secara terbatas dipengaruhi oleh teknologi yang berasal dari kebudayaan Eropa atau kebudayaan “Barat”

Teknologi tradisional mengenai paling sedikit delapan macam sistem peralatan dan unsur kebudayaan fisik yang dipakai oleh manusia yang hidup dalam masyarakat kecil berpindah-pindah atau masyarakat pedesaan yang hidup dari pertaniam, yaitu:

1. Alat-alat produksi

Alat-alat produksi yang dimaksud di sini adalah alat-alat untuk melaksanakan suatu pekerjaan mulai dari alat sederhana seperti batu tumbuk untuk menumbuk terigu, sampai yang agak kompleks seperti alat untuk menenun kain.

2. Alat membuat api

Alat membuat api masuk dalam alat-alat produksi. Alat membuat api yang ada yang menggunakan gesekan batu dan gesekan kayu yang diraut.

3. Senjata

Menurut fungsinya, ada senjata potong, senjata tusuk, senjata lempar, dan senjata penolak; sedangkan menurut lapangan lapangan pemakaiannya ada senjata untuk berburu serta menangkap ikan, dan senjata untuk berkelahi dan berperang.

4. Wadah

Wadah atau alat dan tempat untuk menimbun, memuat, dan menyimpan barang (container). Berbagai macam wadah juga dapat dikelaskan menurut bahan mentahnya yaitu kayu, bamboo, kulit kayu, tempurung, serat-seratan, atau tanah liat.

5. Makanan

Makanan dapat juga kita anggap sebagai barang yang dalam ilmu antropologo dapat dibicarakan dalam teknologi dan kebudayaan fisik. Dipandang dari sudut bahan mentahnya, yaitu sayur-mayur dan daun-daunan, buah-buahan, akar-akaran, biji-bijian, daging, susu, dan hasil susu (dairy product), ikan dan sebagainya. Dari sudut teknologi adalah cara-cara mengolah, memasak. Dan menyajikan makanan dan

minuman. Dipandang dari sudut tujuan konsumsinya, makanan dapat digolongkan ke dalam 4 golongan yaitu: (a) makanan dalam arti khusus (food), (b) minuman

(beverage), (c) bumbu-bumbuan (spices), dan (d) bahan yang dipakai untuk kenikmatan saja seperti tembakau, madat dan sebagainya (stimulants).

(7)

Pakaian adalah suatu benda kebudayaan yang sangat penting untuk hampir semua suku bangsa di dunia. Dipandang dalam sudut bahan mentahnya pakaian dalam dikelaskan pakaian dari bahan tenun, kulit pohon, kulit binatang dan lain-lain. Teknik pembuatan bahan pakaian yang paling banyak mendapat perhatian sarjana antropologi adalah cara-cara memintal dan menenun, cara-cara menghias kain tenun dengan teknik-teknik seperti teknik ikat, teknik celup, dsb.

Ditinjau dari sudut fungsi dan pemakaiannya :

a. Pakaian semata-mata sebagai alat untuk menahan pengaruh dari sekitar alam.

b. Pakaian sebagai lambang keunggulan dan gengsi.

c. Pakaian sebagai lambang di anggap suci.

d. Pakaian sebagai perhiasan badan.

7. Tempat berlindung dan perumahan

Digolongkan menurut bahan mentahnya :

a. Serat, jerami, kayu, dan bamboo

b. Rumah terbuat dari kulit pohon

c. Rumah terbuat dari tanah liat

d. Tenda yang dibuat dari kulit binatang

Dipandang dari sudut pemakaiannya: (a) tandah angin (b) tenda atau gubuk yang segera dapat dilepas, dibawa pindah, dan didirikan lagi (c) rumah untuk menetap. Dipandang dari sudut fungsi sosialnya: (a) rumah tempat tinggal

keluarga kecil, (b) rumah tempat tinggal keluarga besar, (c) rumah suci, (d) rumah pemujaan, (e) rumah tempat berkumpul umum, (f) rumah pertahanan.

8. Alat-alat transportasi

Berdasarkan fungsinya, alat-alat transportasi yang terpenting adalah sepatu, binatang, alat seret, kereta beroda, rakit, dan perahu.

(8)

1. sistem mata pencarian tradisional

Perhatian para ahli antropologi terhadap berbagai macam sistem mata pencarian atau sistem ekonomi hanya terbatas pada sistem-sistem yang bersifat tradisional saja, terutama perhatian terhadap kebudayaan suatu suku bangsa secara holistic. Berbagai sistem tersebut yaitu berburu dan meramu, beternak, bercocok tanam di ladang, menangkap ikan, dan bercocok tanam menetap dengan irigasi.

2. berburu dan meramu

Mata pencarian berburu (hunting) dan meramu (gathering) merupakan satu pencarian manusia yang paling tua, tetapi pada masa sekarang sebagian besar umat manusia telah beralih ke mata pencarian lain, sehingga hanya lebih-kurang setengah juta dari 3000 juta penduduk dunia yang hidup dari berburu dan meramu.

3. beternak

Beternak secara tradisional (pastoralism) sebagai suatu mata pencarian pokok yang dikerjakan dengan cara besar-besaran, pada masa sekarang dilakukan oleh lebih-kurang 7juta manusia penduduk dunia. Bangsa-bangsa peternak biasanya hidup mengembara sepanjang musim semi dan musim panas dalam suatu wilayah tertentu yang sangat luas, mereka berkemah di jalan pada malam hari. Dalam musim dingin mereka menetap di suatu perkemahan utama atau desa utama yang tetap.

4. bercocok tanam

Cara bercocok tanam diladang (a) membuka sebidang tanah dengan memotong belukar, dan menebang pohon-pohon, kemudian dahan-dahan dan batang-batang yang jatuh bertebaran dibakar setelh kering, (b) ladang-ladang yang di buka dengan cara itu kemudian ditanami dengan pengolahan yang minimum dan tanpa irigasi, (c) sesudah 2 atau 3 kali memungut hasilnya, tanah yang sudah hilang kesuburannya itu ditinggalkan, (d) sebuah ladang baru dibuka dengan cara yang sama, yaitu dengan menebang dan membakar pohon-pohonnya, (e) setelah 10 hingga 12 rahun, mereka akan kembali lagi ke ladang pertama yang sudah tertutup dengan hutan kembali.

5. menangkap ikan

Menangkap ikan merupakan mata pencarian yang sangat tua. Manusia jaman purba yang kebetulan hidup di dekat sungai, danau, atau laut telah memanfaatkan sumber alam yang penting itu untuk keperluan hidupnya.

6. bercocok tanam menetap dengan irigasi

(9)

dan modal, tenaga kerja, teknologi (masalah organisasi irigasi, pembagian air dsb), konsumsi, distribusi, dan pemasaran.

H. Organisasi Sosial

1. Unsur-unsur khusus dalam organisasi social

Setiap kehidupan masyarakat di organisasi atau di atur oleh adat istiadat dan aturan-aturan mengenai berbagai macam kesatuan di dalam lingkungan tempat individu hidup dan bergaul dari hari ke hari. Kesatuan yang paling dekat dan mesra adalah kesatuan kekerabatan nya, yaitu keluarga inti yang dekat dan kaum kerabat lain.

2. Sistem Kekerabatan

Sejak masa pertengahan abad ke-19, para ahli antropologi seperti J.J Bachofen, L.H.Morgan, E.B. Taylor dan lain-lain telah banyak membuat analisis mengenai berbagai sistem kekerabatan yang ada di dunia. Dengan demikian timbul kesadaran antara para ahli ilmu social bahwa bentuk masyarakat keluarga inti berdasarkan monogamy seperti lazimnya dalam masyarakat eropa barat, bukan satu-satunya kemungkinan bentuk sistem kekerabatan di dunia. L.H.Morgan menemukan suatu metode penelitian sistem kekerabatan yang sangat penting, yaitu bahwa beragam sistem kekerabatan itu erat sangkut pautnya dengan sistem istilah kekerabatan. Suatu sistem kekerabatan tertentu dengan suatu struktur tertentu, sehingga untuk membuat suatu deskripsi mengenai sistem kekerabatan suku bangsa yang bersangkutan, seorang peneliti pertama-tama harus mencatat semua istilah kekerabatan dalam bahasa suu bangsa tadi.

I. Sistem Pengetahuan

1. Perhatian Antropologi terhadap Pengetahuan

Dalam suatu etnografi biasanya ada berbagai bahan keterangan mengenai sistem pengetahuan dalam kebudayaan suku bangsa yang bersangkutan. Bahan itu biasanya meliputi pengetahuan mengenai tekhnologi, sering kali juga ada keterangan mengenai pengetahuan yang mencolok dan dianggap aneh oleh pengarangnya. Sekarang para ahli antropologi sudah sadar bahwa pendirian seperti itu tidak sesuai dengan kenyataan. Mereka sekarang sudah yakin bahwa suatu masyarakat tidak mungkin dapat hidup tanpa pengetahuan tentang alam sekelilingnya dan sifat-sifat dari peralatan yang dipakainya. Berbeda dengan binatang, dalam hidupnya manusia tidak banyak di pimpin oleh nalurinya.

2. Sistem Pengetahuan

(10)

a) Alam sekitar

b) Alam Flora di daerah tempat tinggalnya

c) Alam Fauna di daerah tempat tinggalnya

d) Zat-zat, Bahan mentah, dan benda-benda dalam lingkungan nya.

e) Tubuh Manusia

f) Sifat-sifat dan tingkah laku sesama manusia

g) Ruang dan Waktu

J. Sistem Religi

1. Perhatian Ilmu Antropologi Terhadap Religi

Ketika ilmu Antropologi belum ada dan hanya merupakan suatu himpunan tulisan mengenai adat istiadat yang aneh dari suku-suku bangsa diluar Eropa, Religi telah menjadi suatu pokok penting dalam buku-buku para pengarang tulisan etnografi mengenai suku-suku bangsa itu. Ketika bahan etnografi tersebut digunakan secara luas oleh dunia ilmiah, perhatian terhadap bahan mengenai upacara keagamaan itu sangat besar. Dua hal yang menyebabkan perhatian yang besar itu, yaitu ;

a) Upacara keagamaan dalam kebudayaan suatu suku bangsa biasanya merupakan unsur kebudayaan yang tampak secara lahir.

b) Bahan etnografi mengenai upacara keagamaan di perlukan untuk menyusun teori-teori tentang asal mula religi.

2. Unsur-Unsur Khusus Dalam Sistem Religi

(11)

Emosi keagamaan merupakan unsure penting dalam suatu religi bersama dengan tiga unsur yang lain, yaitu sistem keyakinan, sistem upacara keagamaan, suatu umat yang menganut religi itu.

Sistem upacara keagamaan secara khusus mengandung 4 aspek yang menjadi perhatian khusus dari para ahli antropologi:

a) Tempat upacara keagamaan dilakukan

b) Saat-saat upacara keagamaan dijalankan

c) Benda-benda dan alat-alat upacara

d) Orang-orang yang melakukan dan memimpin upacara

Upacara-upacara itu sendiri memiliki banyak unsure, yaitu bersaji, berkorban, berdoa, makan bersama makanan yang telah di sucikan dengan doa, menari tarian suci, menyanyi nyanyian suci, berprosesi atau berpawai, memainkan seni drama suci, berpuasa, intoksikasi atau mengaburkan pikiran dengan makan obat bius sampai kerasukan, mabuk, bertapa, bersemedi.

K. Kesenian

1. Bab Tentang Kesenian dalam Etnografi

Perhatian terhadap kesenian atau segala ekspressi hasrat manusia akan keindahan, dalam kebudayaan suku-suku bangsa diluar Eropa, mula-mula bersifat deskriptif. Para pengarang etnografi masa akhir abad ke 19 dan permulaan abad ke 20 dalam karangan-karangan mereka seringkali memuat suatu deskripsi mengenai benda-benda hasil seni, seni rupa, terutama seni patung, seni ukir, seni hias, pada benda alat-alat sehari-hari.

2.Lapangan-Lapangan Khusus dalam Kesenian

(12)

Referensi

Dokumen terkait