• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Informasi Akademik Dalam Ujian Kesetaraan Paket C Program Studi Ilmu Pengetahuan Sosial Pada Sub Bagian Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Lembaga Pendidikan Rama Putra

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem Informasi Akademik Dalam Ujian Kesetaraan Paket C Program Studi Ilmu Pengetahuan Sosial Pada Sub Bagian Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Lembaga Pendidikan Rama Putra"

Copied!
180
0
0

Teks penuh

(1)

KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT (PKBM) LEMBAGA

PENDIDIKAN RAMA PUTRA

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program Studi Strata I pada Program Studi Sistem Informasi

Oleh: Novi Fitri Pratiwi

1.05.07.128

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(2)

membantu para siswa SMU dapat melanjutkan pendidikannya, sehingga para siswa yang tidak lulus melalui pendidikan formal dapat mengikuti ujian kesetaraan yang akan membantu mereka untuk melanjutkan pendidikannya ketingkat Perguruan Tinggi. Permasalahan yang muncul di LPK Rama Putra antara lain adalah pendataan siswa yang masih manual yang mengakibatkan tidak terkendalinya pendataan siswa. Yang mana data siswa ini digunakan untuk berbagai pendataan seperti pendataan untuk mengikuti ujian kesetaraan, pembagian kelas, pembuatan jadwal akademik dan pembayaran biaya bimbel, kemudian tidak adannya sebuah sistem yang dapat membantu menyimpan data, mencari data ataupun mengolah data siswa menjadi daftar hadir bimbel dan pencetakan list siswa lulus ujian kesetaraan.

Dalam perancangan sistem informasi akademik ini, metode yang digunakan untuk pengembangannya menggunakan prototype, dan untuk pendekatan sistem dengan pendekatan terstruktur dengan menggunakan bahasa pemograman Visual Basic 6.0 dan Microsoft SQL Server sebagai basis data.

Dengan adanya sistem informasi akademik dalam ujian kesetaraan paket “C” program studi ilmu pengetahuan sosial ini diharapkan dapat membantu mempermudah dalam pengolahan dan pengelolaan data yang berkaitan dengan keberlangsungan ujian kesetaraan dan memperkecil terjadinya kesalahan dalam pembuatan kwintansi keterangan pembayaran lunas bimbel serta membantu dalam pembuatan form absensi bimbel sehingga tidak terjadi kembali keluhan – keluhan dari siswa karena tidak terdaftarnya nama siswa yang bersangkutan.

(3)

ABSTRACK

Rama Putra Education Institute which is one of non-formal educational institutions that conduct tests of equality Package C which aims to help high school students can continue their education, students who do not pass through formal education can take the test of equality that will help them to continue their education to the level of Higher Education. The problems that arise in the LPK Rama Putra include are still manual students data collection resulting in uncontrolled student data collection. Student data which is used for a variety of data collection such as data collection for the exam equality, the division of classes, acdemic scheduling and payment of fees “Bimbel”, then do not a system that can help to store data, find data or data processing students into the attendance list and printing “Bimbel” list of students passed the test of equality.

In designing this academic information system, the method used for the development use prototype, and to approach the system with a structured approach using programming language Visual Basic 6.0 and Microsoft SQL Server as the database. With a system of academic information in the test of equality package "C" in social studies program is expected to help facilitate the processing and data management related to sustainability and reducing test of equality of error in making payment in full Bimbel kwintansi information and assist in making attendance form Bimbel so there is no back complaints - complaints from students because they registered the name of the student concerned.

(4)

ﻡﻴﺣﺮﻟﺍﻦﻣﺣﺮﻟﺍﷲﺍﻡﺳﺑ

Assalamua’laikum Wr. Wb

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya. Penyusunan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk menempuh Strata Satu (S-1) pada Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia Bandung.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis mengambil judul “SISTEM INFORMASI AKADEMIK DALAM UJIAN KESETARAAN PAKET “C”

PROGRAM STUDI ILMU PENGETAHUAN SOSIAL PADA SUB BAGIAN PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT (PKBM) LEMBAGA PENDIDIKAN RAMA PUTRA”.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih atas segala bantuan dan dukungan yang diberikan kepada penulis, khususnya kepada yang terhormat :

1. Bapak Dr. Ir Eddy Soeryanto Soegoto, M.Sc, selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia Bandung.

(5)

Informasi Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia Bandung.

4. Ibu Imelda S.T, MT, selaku Dosen Wali Kelas MI-3, yang telah banyak membantu selama 4 tahun masa perkuliahan.

5. Ibu Novrini Hasti, S.SI., MT, selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya untuk membimbing dan memberikan saran serta ilmu pengetahuannya bagi penulis.

6. Seluruh Staf Tata Usaha serta Dosen – Dosen di Program Studi Sistem Informasi.

7. Bapak Aceng Saprudin selaku Pimpinan LPK Rama Putra yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian guna penyusunan skripsi di lembaga instansi miliknya.

8. Bapak Yanto selaku pembimbing ketika penelitian yang telah meluangkan banyak waktu untuk memberikan informasi dalam penyusunan skripsi ini. 9. Kedua Orang Tua tercinta penulis, papa for respect and especially my mom

thanks for everything this for you and i love you.

10.For my little sister yayuk who always noisy everytime, t’zee, uci, yuqa, ami, dan semua keluarga The Big Family Of Sofira yang telah memberikan banyak Doa dan dukungan moril maupun materil tiada henti kepada penulis.

(6)

anjar, rei ahirnya selesai juga perjuangan kita teman.

13.Untuk PASUKAN MI-03 2007 terima kasih buat support dan kerja keras kalian yang telah membantu ikut susah untuk melewati perjalanan pembuatan skripsi ini. Thanks guys !

14.Untuk teman – teman HIMA MI 07 terima kasih untuk support dan waktu yang dihabiskan untuk bersenang senang bersama.

Penulis menyadari sepenuhnya kesulitan dan hambatan yang dihadapi dalam proses penyusunan skripsi ini, namun berkat kerja keras, do’a, dukungan dan bantuan

dari berbagai pihak akhirnya skripsi ini dapat diselesaikan. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penulis menyadari bahwa penyusunan dan penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Hal ini mengingat keterbatasan kemampuan, pengetahuan dan pengalaman penulis.

Akhirnya penulis hanya dapat menyampaikan Do’a semoga segala kebaikan

yang telah diberikan dari semua pihak menjadi amal ibadah yang diterima oleh Allah SWT. Amiin Ya Robbal allamien.

Wassalamu ’alaikum, Wr. Wb

Bandung, Agustus 2011

(7)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Perkembangan Teknologi Informasi (TI) yang sangat pesat dewasa ini memberikan banyak kemudahan pada berbagai aspek kegiatan. Peranan TI dalam berbagai aspek kegiatan dapat dipahami karena dengan adanya perkembangan teknologi informasi sebagai sebuah teknologi yang menitik beratkan pada pengaturan sistem informasi dengan penggunaan komputer, TI dapat memenuhi kebutuhan informasi dunia bisnis dengan sangat cepat, tepat waktu, relevan, dan akurat. Saat ini Teknologi informasi menjadi faktor penentu keberhasilan dalam suatu organisasi. Demikian juga halnya dengan dunia pendidikan yang dalam perkembangannya sekarang membutuhkan penanganan yang serius dalam hal pelayanan kepada pengguna jasa pendidikan.

Untuk mempermudah dalam penanganan pengolahan data dalam bidang pendidikan maka dibutuhkan adannya suatu sistem yang dapat mempermudahnnya menangani hal tersebut yang sering dikatakan sebagai sistem informasi akademik. Sistem Informasi Akademik merupakan sumber daya terhadap segala sesuatu dalam bentuk informasi yang ada kaitannya dengan masalah-masalah akademik.

(8)

untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Dalam proses pembelajaran pun sangat perlu adannya suatu penilaian yang dilakukan untuk mengukur standar penilaian dalam pencapaian kompetensi peserta didik sebagai hasil belajar yang telah ditetapkan dalam sebuah kurikulum. Salah satu standar penilaian yang dilakukan berdasarkan standar kompetensi nasioanal adalah dengan diadakannya Ujian Nasional bagi peserta didik. Ujian Nasional (UN) diselenggarakan dengan tujuan antara lain untuk mengukur pencapaian kompetensi lulusan peserta didik secara nasional pada mata pelajaran tertentu dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi serta untuk memetakan tingkat pencapaian hasil belajar siswa pada tingkat sekolah dan daerah.

Pendidikan kesetaraan merupakan pendidikan nonformal yang mencakup progam Paket A Setara SD/MI, Paket B Setara SMP/MTs dan Paket C Setara SMA/MA dengan penekanan pada penguasaan pengetahuan, keterampilan fungsional serta pengembangan sikap dan kepribadian professional peserta didik. Setiap peserta didik yang lulus ujian kesetaraan Paket A, Paket B dan Paket C mempunyai hak eligibilitas yang sama dan setara dengan pemegang ijazah SD/MI, SMP/MTs dan SMA/MA untuk dapat mendaftar pada satuan pendidikan yang lebih tinggi. Status kelulusan Paket C mempunyai hak eligibilitas yang sama dengan lulusan pendidikan formal dalam memasuki lapangan pekerjaan.

(9)

pendidikan formal. Dengan kata lain bagi masyarakat yang mempunyai ijazah paket C tersebut dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi ataupun untuk melamar pekerjaan, seperti halnya pada ijazah pendidikan sekolah (formal).

Lembaga Pendidikan Rama Putra yang berada di Jalan Kiara Condong No.202 sebagai pusat dan berada di Jalan Padjajaran No.85 Bandung sebagai cabang, merupakan salah satu lembaga pendidikan non formal yang menyelenggarakan ujian kesetaraan Paket C khusunya pada bidang studi Ilmu Pengetahuan Sosial telah memiliki izin dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dengan IZIN DINAS PENDIDIKAN NOMOR : 421.9 / 113 – Dikluseporabud. Sebagai salah satu lembaga pendidikan non formal LPK Rama Putra berupaya untuk membantu para siswa siswi SMA dapat melanjutkan pendidikannya, sehingga para siswa siswi yang tidak lulus melalui pendidikan formal dapat mengikuti ujian kesetaraan yang akan membantu mereka untuk melanjutkan pendidikannya ketingkat Perguruan Tinggi. Dengan berdirinya Lembaga Pendidikan Rama Putra selama ini telah membantu para siswa SMA untuk melanjutkan pendidikannya.

(10)

tidak terkendalinya data para siswa yang terdaftar baik data pribadi yang berguna untuk kelancaran ujian kesetaraan ataupun data yang digunakan untuk absensi bimbel para siswa yang dikarenakan terdapatnya duplikasi dalam pembuatan data siswa, dan tidak adannya sebuah sistem yang dapat membantu menyimpan data, mencari data ataupun mengolah data siswa menjadi daftar hadir absensi bimbel para siswa peserta ujian kesetaraan. Selain itu permasalahan pun terjadi pada bidang keuangan yang masih menggunakan buku catatan biasa untuk menuliskan pembayaran yang dilakukan secara tunai oleh peserta ujian kesetaraan. Hal ini tentu saja sangat tidak membantu dalam pelaksanaanya karena selain data keuangan yang dihasilkan tidak akan akurat tetapi juga akan mengakibatkan terjadinya kesalahan perhitungan dalam prosesnya.

Melihat latar belakang dari Lembaga Rama Putra yang mana proses bisnisnya masih mengunakan cara manual pada pendataan para siswa peserta ujian kesetaraan dan pada proses pembayaran yang masih menggunakan cara manual pula maka penulis tertarik untuk melakukan suatu perancangan suatu sistem informasi yang dapat menyelesaikan masalah tersebut. Adapun tema yang penulis angkat adalah “SISTEM INFORMASI AKADEMIK DALAM UJIAN KESETARAAN PAKET “C” PROGRAM STUDI ILMU PENGETAHUAN

(11)

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah 1.2.1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian, maka permasalahan-permasalahan yang dapat diidentifikasikan adalah sebagai berikut :

1. Tidak adanya sistem informasi yang dapat membantu Sub Bagian Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Lembaga Pendidikan Rama Putra untuk mengelola dan mengolah data para siswa peserta ujian kesetaraan sehingga masih sering ditemukan terdapatnya redudansi data.

2. Memerlukan waktu yang relatif lama dalam pencarian data peserta ujian kesetaraan yang mana data ini digunakan untuk daftar kehadiran

bimbel menghadapi ujian kesetaraan dan data yang digunakan dalam

pembuatan laporan kelulusan sementara ujian kesetaraan.

3. Terdapatnya ketidaksesuaian data peserta ujian kesetaraan pada daftar kehadiran bimbel.

4. Masih terdapatnya ketidakakuratan data keuangan pada laporan keuangan yang berdasarkan kwitansi hasil pembayaran para peserta ujian kesetaraan yang telah membayar secara tunai.

1.2.2. Rumusan Masalah

(12)

1. Bagaimana sistem informasi akademik yang dapat membantu untuk mencari, mengelola, mengolah data, dan mengurangi kesalahan yang terjadi pada Sub Bagian Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Lembaga Pendidikan Rama Putra.

2. Bagaimana perancangan sistem informasi akademik dalam Ujian Kesetaraan Paket “C” Program Studi Ilmu Pengetahuan Sosial untuk

mencari, mengelola, mengolah data, dan mengurangi kesalahan yang terjadi pada Sub Bagian Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Lembaga Pendidikan Rama Putra.

3. Bagaimana pengujian sistem informasi akademik dalam Ujian Kesetaraan Paket “C” Program Studi Ilmu Pengetahuan Sosial untuk

mencari, mengelola, mengolah data, dan mengurangi kesalahan yang terjadi pada Sub Bagian Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Lembaga Pendidikan Rama Putra.

4. Bagaimana implementasi sistem informasi akademik dalam Ujian Kesetaraan Paket “C” Program Studi Ilmu Pengetahuan Sosial untuk

(13)

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1. Maksud Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk membantu Sub Bagian Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Pendidikan Rama Putra untuk mengelola, mengolah data, dan mengurangi kesalahan yang terjadi pada proses pembayaran peserta ujian kesetaraan dan membantu meningkatkan sistem kerja. Pada pengolahan, pengelolaan data yang sampai sekarang masih dilakukan secara manual, dan relatif menggunakan waktu yang lama untuk pencarian data yang diperlukan untuk keberlangsungan ujian kesetaraan. Kemudian dengan penelitian ini penulis bermaksud agar pada proses pembayaran tidak terjadinya kesalahan ketika pencetakan laporan pembayaran tunai yang telah dilakukan oleh siswa. Hal ini sangat merugikan bagi siswa yang dengan jelas telah membayar untuk biaya bimbel dan lainya.

1.3.2. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari diadakannya penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui Sistem Akademik Dalam Ujian Kesetaraan Paket “C” Program Studi Ilmu Pengetahuan Sosial Sub Bagian Pusat

Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Pendidikan Rama Putra.

2. Membuat perancangan Sistem Informasi Akademik Dalam Ujian Kesetaraan Paket “C” Program Studi Ilmu Pengetahuan Sosial untuk

(14)

Bagian Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Lembaga Pendidikan Rama Putra.

3. Melakukan pengujian pada Sistem Informasi Akademik Dalam Ujian Kesetaraan Paket “C” Program Studi Ilmu Pengetahuan Sosial pada

Sub Bagian Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Pendidikan Rama Putra.

4. Melakukan implementasi terhadap Sistem Informasi Akademik Dalam Ujian Kesetaraan Paket “C” Program Studi Ilmu Pengetahuan Sosial

pada Sub Bagian Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Pendidikan Rama Putra untuk melihat tingkat keberhasilan sistem membantu dalam meningkatkan sistem kerja pada perusahaan.

1.4. Kegunaan Penelitian

Kegunaan penelitian ini, ada dua kegunaan yaitu kegunaan praktis dan kegunaan akademis. Untuk mengetahui tentang kegunaan praktis dan keguanaan akademis adalah sebagai berikut :

1.4.1. Kegunaan Praktis a. Bagi Perusahaan

(15)

1.4.2. Kegunaan Akademis a. Bagi Penulis

Bagi penulis sendiri, diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang teori dan prakteknya dilapangan, belajar menganalisa permasalahan yang ada khususnya dalam penelitian yang dilakukan di Lembaga Pendidikan Rama Putra.

b. Bagi Pengembangan Ilmu

Hasil penelitian ini, diharapkan dapat menjadi sumbangan ilmu pengetahuan dalam bidang ilmu sistem informasi mengenai dampak penerapan sistem informasi disebuah organisasi atau perusahaan terhadap perbaikan proses bisnis akademik.

c. Bagi Peneliti Lain

Dengan adanya hasil penelitian ini, diharapkan dapat memberikan masukan dan bahan pertimbangan serta dapat dijadikan pengkajian bagi peneliti lain yang ingin mengadakan penelitian lebih lanjut dalam kajian yang sama sekaligus dapat dijadikan sebagai bahan referensi dalam penelitian lain.

1.5. Batasan Masalah

Batasan masalah yang dilakukan dalam pembahasan mengenai Sistem Informasi Akademik Dalam Ujian Kesetaraan Paket “C” Program Studi Ilmu Pengetahuan Sosial Pada Sub Bagian Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM)

(16)

dan sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Adapun pembatasan masalah dalam penelitian ini meliputi :

1. Aplikasi ini hanya difokuskan pada Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat

(PKBM) Paket “C” Program Studi Ilmu Pengetahuan Sosial di Lembaga

Pendidikan Rama Putra yang berada di jalan Kiara Condong No.202 Bandung.

2. Proses yang terdapat pada aplikasi ini antara lain pembagian kelas,

dengan jumlah maksimal 1 kelas sebanyak 40 siswa.

3. Proses penjadwalan akademik dalam aplikasi ini berdasarkan pada

jumlah kelas bimbel di Lembaga Pendidikan Rama Putra yang berada di

Jalan Kiara Condong No. 202 Bandung.

4. Proses pembayaran yang di aplikasikan pada sistem akademik ini hanya

pada pembayaran tunai / cash.

5. Hak akses yang terdapat pada bidang keuangan pada aplikasi ini hanya

membuat laporan keuangan per bulan yang berdasarkan kwitansi

keterangan lunas pembayaran biaya – biaya yang telah dibayar oleh

siswa.

6. Pada aplikasi ini tidak membahas mengenai registrasi ulang siswa lama

yang ingin mengikuti kembali ujian kesetaraan.

7. Nilai standar minimal kelulusan ujian kesetaraan pada aplikasi ini adalah

65 pada setiap mata pelajaran.

8. Kepala lembaga dari LPK Rama Putra hanya memvalidasi laporan dan

(17)

1.6. Lokasi dan Waktu Penelitian 1.6.1. Lokasi Penelitian

Lokasi yang menjadi objek penelitian ini adalah sebagai berikut: Nama Perusahaan : Lembaga Pendidikan & Keterampilan Rama Putra Alamat : Jl. Kiaracondong No.202 Bandung

Jl. Padjajaran No.85 Bandung Telp / Fax : (022) 7303202, (022) 7331295 Email : ramaputragrup@yahoo.co.id

1.6.2. Waktu Penelitian 1. Pengumpulan Data Kebutuhan User

Observasi Wawancara Studi

Pustaka

2. Membangun Prototype Perancanga

n Prototype 3. Evaluasi

Prototype

(18)

6. Evaluasi Sistem Operasional 7. Implementa

(19)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Konsep Dasar Sistem Informasi 2.1.1. Pengertian Data

Data adalah bahan yang akan diolah atau diproses yang bisa berupa angka-angka, huruf-huruf, simbol-simbol yang menunjukan suatu situasi dan lain-lain yang berdiri sendiri atau merupakan kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata.

2.1.2. Pengertian Sistem

Pada saat ini banyak pihak yang telah mendalamai masalah sistem untuk kebutuhannya sehingga definisinya pun menjadi beragam. Kemudian dalam buku „Analisia dan Desain‟ Jogiyanto (2005 : 2). menuliskan bahwa

“Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.

Dikutip pada buku „Analisia dan Desain‟ Jogiyanto bahwa Jerry FitzGerald, Arda F. FitzGerald, Warren D. Stallings, Jr., (2005 : 1) pada bukunnya Fundamentals of System Analysis . Mengatakan bahwa

“Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling

(20)

2.1.2.1. Elemen Sistem

Ada beberapa elemen yang membentuk sebuah sistem, yaitu : tujuan, masukan, proses, keluaran, batas, mekanisme pengendalian dan umpan balik serta lingkungan. Berikut penjelasan mengenai elemen - elemen yang membentuk sebuah sistem :

a. Tujuan

Setiap sistem memiliki tujuan (goal), entah hanya satu atau mungkin banyak. Tujuan inilah yang menjadi pemotivasi yang mengarahkan sistem. Tanpa tujuan, sistem menjadi tak terarah dan tak terkendali. Tentu saja, tujuan antara satu sistem dengan sistem yang lain berbeda.

b. Masukan

Masukan (input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan yang diproses. Masukan dapat berupa hal-hal yang berwujud (tampak secara fisik) maupun yang tidak tampak. Contoh masukan yang berwujud adalah bahan mentah, sedangkan contoh yang tidak berwujud adalah informasi (misalnya permintaan jasa pelanggan).

c. Proses

(21)

d. Keluaran

Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Pada sistem informasi, keluaran bisa berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan, dan sebagainya.

e. Batas

Yang disebut batas (boundary) sistem adalah pemisah antara sistem dan daerah di luar sistem (lingkungan). Batas sistem menentukan konfigurasi, ruang lingkup, atau kemampuan sistem. Tentu saja batas sebuah sistem dapat dikurangi atau dimodifikasi sehingga akan mengubah perilaku sistem.

f. Mekanisme Pengendalian dan Umpan Balik

Mekanisme pengendalian (control mechanism) diwujudkan dengan menggunakan umpan balik (feedback), yang mencuplik keluaran. Umpan balik ini digunakan untuk mengendalikan baik masukan maupun proses. Tujuannya adalah untuk mengatur agar sistem berjalan sesuai dengan tujuan.

g. Lingkungan

(22)

menguntungkan tetap harus terus dijaga, karena akan memacu terhadap kelangsungan hidup sistem.

2.1.2.2. Karakteristik Sistem a. Memiliki Komponen

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap sistem tidak perduli betapapun kecilnya, selalu mengandung komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai suatu sistem yang lebih besar yang disebut supra sistem. b. Batas Sistem (Boundary)

Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut. c. Lingkungan Luar Sistem (Environment)

(23)

dipelihara. Sedangkan yang lingkungan luar sistem yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan kalau tidak akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.

d. Penghubung Sistem (Interface)

Merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber – sumber daya mengalir dari suatu subsistem ke subsistem yang lainnya. e. Masukan Sistem (Input)

Merupakan energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.

f. Keluaran Sistem (Output)

Merupakan hasil dari energi yang diolah oleh sistem dan diklarifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. g. Pengolah Sistem (Process)

Merupakan bagian yang memproses masukan untuk menjadi keluaran yang diinginkan.

h. Sasaran Sistem

(24)

2.1.2.3. Klasifikasi Sistem

a. Sistem abstrak ; sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik (sistem teologia)

b. Sistem fisik ; merupakan sistem yang ada secara fisik (sistem komputer, sistem akuntansi, sistem produksi dll.)

c. Sistem alamiah ; sistem yang terjadi melalui proses alam. (sistem matahari, sistem luar angkasa, sistem reproduksi dll.

d. Sistem buatan manusia ; sistem yang dirancang oleh manusia.

e. Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin disebut human-machine system (contoh ; sistem informasi)

f. Sistem Tertentu (deterministic system) ; beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan (contoh ; sistem komputer)

g. Sistem tak tentu (probabilistic system) ; sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. h. Sistem tertutup (close system) ; sistem yang tidak berhubungan dan tidak

terpengaruh dengan sistem luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya.

i. Sistem terbuka (open system) ; sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya.

(25)

2.1.3. Pengertian Informasi

Menurut Jogiyanto (2005 : 8) bahwa informasi adalah

“Data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti

bagi yang menerimanya”.

Kualitas Informasi tergantung pada 3 hal, yaitu informasi harus :

A. Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan masudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise)

B. Tetap pada waktunya, berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat.

C. Relevan, berarti informasi tersebut menpunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.

Nilai Informasi ditentukan dari dua hal, yaitu :

1. Manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya.

(26)

2.1.4. Pengertian Sistem Informasi

Suatu sistem terintegrasi yang mampu menyediakan informasi yang bermanfaat bagi penggunanya, atau sebuah sistem terintegrasi atau sistem manusia-mesin, untuk menyediakan informasi untuk mendukung operasi, manajemen dalam suatu organisasi. Sistem ini memanfaatkan perangkat keras dan perangkat lunak komputer, prosedur manual, model manajemen dan basis data. Dikutip pada buku „Analisia dan Desain‟ Jogiyanto bahwa Robert A. Leitch dan K.Roscoe Davis (2005 : 11) pada bukunnya Accounting Information Systems. Mengatakan bahwa :

Sistem Informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang memerlukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan – laporan yang diperlukan”.

2.1.4.1. Komponen Sistem Informasi

Dikutip dari bukunya Analisis & Design Jogiyanto (2005 : 12) John Burch dan Gary Grudnitski mengemukakan bahwa

“Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok bagunan (building Block), yaitu blok masukan (input block), blok model (model block), blok keluaran (output block), blok teknologi (technology block), blok basis data (database block), dan blok kendali (controls block). Sebagai suatu system keamanan blok tersebut masing- masing saling berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya.”

Berikut adalah penjelasan dari blok – blok tersebut : 1. Blok Masukan

(27)

2. Blok Model

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

3. Blok Keluaran

Keluaran merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem. 4. Blok Teknologi

Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian sistem secara keseluruhan.

5. Blok Basis Data

Merupakan kumpulan data yang saling berhubungan satu sama lain, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam basis data dan perlu diorganisasikan sedemikian rupa, supaya informasi yang dihasilkan berkualitas.

6. Blok Kendali

(28)

2.1.4.2. Sistem Informasi Akademik

Sistem informasi akademik adalah sistem yang memberikan layanan – layanan informasi yang berhubungan dengan akademik. Dalam hal ini sistem informasi akademik memberikan pelayanan – pelayanan antara lain berupa penyimpanan data siswa baru, pengolahan data absensi pengolahan pembagian kelas, pengolahan penjadwalan mata pelajaran dan lain – lain.

2.2. Alat Bantu Perancangan Sistem Informasi

Analisis data masukan adalah suatu analisis yang dilakukan terhadap data-data dari entitas luar yang dimasukkan kedalam sistem. Dengan tujuan untuk mendapatkan pemahaman sistem secara keseluruhan, tentang sistem yang berjalan sekarang sehingga permasalahan dapat dipecahkan dan kebutuhan pemakai sistem dapat diindentifikasi dengan benar. Pada tahapan analisis ini menggunakan beberapa alat bantu untuk dapat menggambarkan sistem secara keseluruhan.

Alat bantu yang digunakan adalah Flow Map, Diagram Konteks yang dilanjutkan dengan Data Flow Diagram (DFD) beserta diagram rincinya.

2.2.1. Flow Map

Flowmap merupakan suatu diagram untuk menggambarkan aliran data / informasi antar bagian-bagian yang terkait dalam sistem. Informasi yang disajikan dengan penggambaran flowmap ini lebih menekankan pada urutan aktivitas disetiap entitas yang berada dalam sistem.

(29)

b) Apa arah alirannya bergerak dan apa sumber serta tujuan tersebut. c) Berapa banyak mengalir.

d) Informasi umum tentang apa yang mengalir dan bagaimana ia mengalir.

2.2.2. Diagram Kontek

Diagram konteks adalah model atau gafik yang menggambarkan hubungan sistem dengan lingkungansistem. Untuk dapat menggambarkan diagram konteks, terlebih dahulu data dideskripsikan sehingga data apa saja yang akan di butuhkan oleh sistem dan dari mana sumber data, serta informasi apa saja yang akan dihasilkan aleh sistem tersebut dan kemana informasi tersebut akan diberikan. Dalam diagram Konteks ini yang dibutuhkan adalah :

1. Siapa saja pihak yang akan memberikan data ke sistem. 2. Data apa saja yang diberikannya kesistem

3. Kepada siapa sistem harus memberikan informasi atau laporan 4. Apa saja isi atau jenis laporan yang harus dihasilkan sistem.

2.2.3. Data Flow Diagram

(30)

mengenai aliran data, informasi proses, basis data dan sumber tujuan data yang dilakukan oleh sistem.

Ada beberapa model umum aturan ketika membuat dfd :

1. Semua proses harus memiliki minimal satu aliran data masuk dan satu aliran data keluar.

2. Semua proses harus memodifikasi data yang masuk, menghasilkan bentuk-bentuk baru keluar data.

3. Setiap data store harus terlibat dengan setidaknya satu aliran data. 4. Masing-masing entitas eksternal harus terlibat dengan setidaknya

satu aliran data.

5. Sebuah aliran data harus dilampirkan ke sedikitnya satu proses.

2.2.4. Kamus Data

Menurut Fathansyah dalam bukunnya yang berjudul Basis Data (2004 : 88) mengatakan bahwa:

“Kamus data dapat berisi daftar atribut yang diapit kurung kurawal („{„dan‟}‟). Atribut yang berfungsi sebagai key juga dibedakan dengan yang

bukan key dengan menggarisbawahi atribut tersebut.”

(31)

2.2.5. Perancangan Basis Data a. Normalisasi

Menurut Fathansyah (2004 : 16) bahwa normalisasi merupakan “Suatu upaya untuk memperoleh sebuah basis data dengan struktur

yang baik dan ruang penyimpanan yang efisien dengan menerapkan aturan pada setiap skema relasi”.

Selain itu normalisasi adalah proses yang berkaitan dengan model data relasional untuk mengorganisasikan himpunan data dengan ketergantungan dan keterkaitan yang tinggi atau erat.

Langkah pertama dalam melakukan normalisasi data adalah dengan membentuk unnormalisasi data, dengan cara mencantumkan semua atribut data yang ada pada struktur data pada kamus data.

Bentuk normalisasi adalah suatu aturan yang dikenakan pada tabel-tabel dalam basis data dan harus dipenuhi oleh tabel-tabel-tabel-tabel tersebut pada level-level normalisasi. Aturan-aturan dalam masing-masing bentuk normalisasi tersebut menurut Abdul Kadir (2002: 52) dalam bukunnya “Konsep dan Tuntunan Praktis Basis Data” adalah sebagai berikut :

1. Bentuk tidak normal

(32)

2. Bentuk normal pertama

Suatu tabel dikatakan dalam bentuk normal pertama (1NF) bila setiap kolom bernilai tunggal untuk setiap baris. Ini berarti bahwa nama kolom yang berulang cukup diwakili oleh sebuah nama kolom (tidak perlu ada indeks dalam memberi nama kolom). 3. Bentuk normal kedua

Suatu tabel berada dalam bentuk normal kedua (2NF) jika tabel berada dalam bentuk normal pertama, semua kolom bukan kunci primer tergantung sepenuhnya terhadap kunci primer. Suatu kolom disebut tergantung sepenuhnya terhadap kunci primer jika nilai padasuatu kolom selalu bernilai sama untuk suatu nilai kunci primer yang sama.

4. Bentuk normal ketiga

Suatu tabel berada dalam bentuk normal ketiga (3NF) jika tabel berada dalam bentuk normal kedua, setiap kolom bukan kunci primer tidak memiliki ketergantungan secara transitif terhadap kunci primer.

b. Tabel Relasi

Pengertian Tabel Relasi menurut Fathansyah (2001 : 23) adalah

“Data yang menggambarkan hubungan antara tabel yang satu dengan

(33)

Tabel Relasi adalah asosiasi di antara dua tabel atau lebih dengan menggunakan atribut kunci sebagai penghubungnya. Atribut di dalam relasi tabel adalah properti atau ciri dari sebuah entitas atau objek, sedangkan kunci adalah suatu atribut yang mempunyai karakteristik yang unik dengan atribut lainnya pada sebuah entitas atau objek.

Tabel relasi digunakan untuk menggambarkan representasi struktur dan data dari hubungan atar table secara fisik atau nyata. Macam-Macam Relasi antar tabel:

1. One-to-many

Satu record pada tabel x boleh berelasi dengan y banyak record. Namun satu record pada Tabel y hanya boleh berelasi dengan satu record saja pada tabel x.

2. One-to-one

Jika dua tabel berelasi one-to-one artinya setiap record di entitas pertama hanya akan berhubungan dengan satu record di entitas kedua begitu pula sebaliknya.

3. Many-to-many

(34)

2.3. Pengenalan Jaringan Komputer

Jaringan komputer menurut Dede Sopandi (2008 : 2) adalah

“Merupakan gabungan antara teknologi komputer dan teknologi

telekomunikasi”.

Gabungan teknologi ini melahirkan pengolahan data yang dapat didistribusikan, mencakup pemakaian database, software aplikasi dan peralatan hardware secara bersamaan, sehingga penggunaan komputer yang sebelumnnya hanya berdiri sendiri, kini telah diganti dengan sekumpulan komputer yang terpisah pisah akan tetapi saling berhubungan dalam melaksanakan tugasnya.

2.3.1. Kriteria Jaringan Komputer Dibedakan menjadi :

a. Distribusi Sumber Informasi/Data 1. Jaringan Terpusat

Jaringan ini terdiri dari komputer klient dan server yang mana komputer klient yang berfungsi sebagai perantara untuk mengakses sumber informasi/data yang berasal dari satu komputer server.

2. Jaringan Terdistribusi

(35)

b. Jangkauan Geografis

1. Local Area Network (LAN)

Local Area Network (LAN), merupakan jaringan milik pribadi di dalam sebuah gedung atau kampus yang berukuran sampai beberapa kilometer. LAN seringkali digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan workstation dalam kantor suatu perusahaan atau pabrik-pabrik untuk memakai bersama sumberdaya (resouce, misalnya printer) dan saling bertukar informasi.

2. Metropolitan Area Network (MAN)

Metropolitan Area Network (MAN), pada dasarnya merupakan versi LAN yang berukuran lebih besar dan biasanya menggunakan teknologi yang sama dengan LAN. MAN dapat mencakup kantor-kantor perusahaan yang letaknya berdekatan atau juga sebuah kota dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan pribadi (swasta) atau umum. MAN mampu menunjang data dan suara, bahkan dapat berhubungan dengan jaringan televisi kabel.

3. Wide Area Network (WAN)

(36)

c. Peranan Dan Hubungan Tiap Komputer Dalam Memproses Data 1. Jaringan Client-Server

Pada jaringan ini terdapat 1 atau beberapa komputer server dan komputer client. Komputer yang akan menjadi komputer server maupun menjadi komputer client dan diubah-ubah melalui software jaringan pada protokolnya. Komputer client sebagai perantara untuk dapat mengakses data pada komputer server sedangkan komputer server menyediakan informasi yang diperlukan oleh komputer client.

2. Jaringan Peer-to-peer

Pada jaringan ini tidak ada komputer client maupun komputer server karena semua komputer dapat melakukan pengiriman maupun penerimaan informasi sehingga semua komputer berfungsi sebagai client sekaligus sebagai server.

d. Media Transmisi Data

1. Jaringan Berkabel (Wired Network)

(37)

2. Jaringan Nirkabel (Wireless Network)

Merupakan jaringan dengan medium berupa gelombang elektromagnetik. Pada jaringan ini tidak diperlukan kabel untuk menghubungkan antar komputer karena menggunakan gelombang elektromagnetik yang akan mengirimkan sinyal informasi antar komputer jaringan.

2.3.2. Topologi Jaringan Komputer

Menurut Dede Sopandi (2008 : 27) dalam bukunya yang berjudul “Instalasi dan Konfigurasi Jaringan Komputer” mengatakan bahwa

“Topologi jaringan adalah sususnan atau pemetaan interkoneksi antara node,

dari suatu jaringan, baik secara fisik (riil) dan logis (virtual).”

Terdapat tiga macam topologi jaringan umum digunakan, yaitu Bus, Star dan Ring.

1. Topologi Bus

Topologi Bus adalah jalur transmisi di mana sinyal diterima dan dikirimkan pada setiap alat / device yang tersambung pada satu garis lurus (kabel), signal hanya akan ditangkap oleh alat yang dituju, sedangkan alat lainnya yang bukan tujuan akan mengabaikan signal tersebut / hanya akan dilewati signal.

(38)

client rusak, maka jaringan tidak bisa berfungsi, diperlukan repeater untuk jarak jauh.

Gambar 2.1 Topologi Bus

[Sumber : Dede Sopandi, 2005, Instalasi dan Konfigurasi Jaringan Komputer,CV. Informatika, Bandung]

2. Topologi Star

(39)

Gambar 2.2 Topologi Star

[Sumber : Dede Sopandi, 2005, Instalasi dan Konfigurasi Jaringan Komputer,CV. Informatika, Bandung]

3. Topologi Ring

Metode token-ring (sering disebut ring saja) adalah cara menghubungkan komputer sehingga berbentuk ring (lingkaran). Topologi ini memenfaatkan kurva tertutup yang artinnya informasi dan data serta traffic disalurkan sedemikian rupa pada masing – masing node.

(40)

Gambar 2.3 Topologi Ring

[Sumber : Dede Sopandi, 2005, Instalasi dan Konfigurasi Jaringan Komputer,CV. Informatika, Bandung]

2.3.3. Manfaat Jaringan Komputer

Beberapa manfaat jaringan komputer adalah sebagai berikut :

1. Resource Sharing. 2. Reliabilitas tinggi.

3. Lebih ekonomis dalam segi biaya.

4. Mudah akses ke informasi ketempat yang jauh. 5. Komunikasi lebih efektif.

2.4. Pengertian Client Server

(41)

pekerjaan. Yang cocok dengan arsitektur ini dalam DBMS (Database Management System) berbasis sql (structure query language).

Konfigurasi client-server mencakup 2 entitas client dan server. Client meminta sesuatu pada server kemudian server melakukan suatu pekerjaan yang diminta oleh client. Permintaan dapat berupa query sql yang dikirimkan pada mesin basis data sql. Kemudian, mesin basis data sql memproses query dan hasilnya berupa (result set) dikembalikan pada client yang meminta.

2.5. Perangkat Lunak Pendukung

Dalam pembuatan sebuah sistem informasi berbasis desktop, kita membutuhkan perangkat lunak sebagai penunjang pembuatannya baik sebagai text editor maupun sebagai bahasa pemrogramannya.

2.5.1. Pengenalan Microsoft Visual Basic 6.0 Enterprise Edition

Sekilas tentang Visual Basic 6.0. Visual Basic berawal dari sebuah ide untuk membuat simple scripting language untuk GUI Windows. Saat itu windows masih windows 3.11. sebagai bahasa pemograman yang tergolong sebagai RAD (Rapid Application Development) tool, perkembangan Visual Basic mendapat sambutan yang sangat baik di kalangan programmer. Dengan Visual Basic versi terbaru 6.0 ini perancangan sebuah program akan lebih mudah karena didukung oleh komponen-komponen pelengkap yang memiliki standar sistem operasi Windows.

(42)

1. Menu Bar

Menu bar berisi perintah-perintah umum yang digunakan untuk mengoperasikan Visual Basic. Menu Bar terabagi dalam :

a) File digunakan untuk mengelola file-file project. b) Edit digunakan untuk perintah-perintah pengeditan.

c) View digunakan untuk menampilkan beberapa jendela utama dari IDE.

d) Project digunakan untuk mengelola isi project.

e) Format digunakan untuk mengatur peralatan dan ukuran dari kontrol dalam form atau tipe desain lain.

f) Debug digunakan untuk mencoba menjalankan aplikasi dalam IDE. g) Query digunakan pada saat membuat SQL Query dengan

menggunakan Microsoft Query Builder.

h) Diagram digunakan untuk membuat dan mengedit database diagram.

i) Tools digunakan untuk beberapa perintah tambahan seperti prosedur.

j) Add-In digunakan sebagai koleksi beberapa perintah yang berhubungan dengan external moduls yang berintergrasi dalam IDE.

k) Windows digunakan untuk mengelola jendela dalam IDE.

(43)

2. Main Toolbar

Toolbar digunakan untuk melakuakn tugas-tugas tertentu dengan cepat.

3. Toolbox

Dalam jendela toolbox terdapat beberapa objek yang dapat digunakan dalam form atau dalam objek desainer lain.

4. Jendela Kode

Jendela kode digunakan untuk membuat perintah dalam form atau objek lain dalam aplikasi.

5. Jendela Project

Jendela project digunakan untuk menampilkan semua objek yang dikelompokan menurut tipe atau menyusunnya berdasarkan huruf pertamanya saja.

6. Jendela Property

Menampilkan semua property dari objek yang sedang dipilih dan beberapa tipe dari property tersebut memungkinkan untuk dimodifikasi.

7. Jendela Form Layout

(44)

2.5.2. Microsoft SQL Server 2000 2.5.2.1. Sejarah SQL Server 2000

Microsoft SQL Server diperkenalkan pada tahun 1990 untuk

platform Microsoft OS/2 dalam kerjasamanya dengan Sybase. Produk ini

berasala dari Sybase SQL Server 4.x untuk platform UNIX. Dengan adanya

Windows NT, muncul inisiatif untuk membangun SQL Server versi 4.2

untuk platform Windows NT. Kerjasama dengan Sybase masih berlanjut

dan diluncurkan SQL Server versi 6.0 dan versi 6.5.

SQL Server 6.5 memperbarui performansi transaksi dan menjadi

produk database client/server yang banyak dipakai pada platform Windows

NT. Untuk memenuhi kebutuhan SQL Sever, perlu desain ulang dan

kerjasama dengan Sybase diberhentikan dan Microsoft mengembangkan

SQL Server 7.0. SQL Server 2000 dibangun berdasarkan SQL Server 7.0.

Kelebihan Microsoft SQL Server 2000 dalam pembuatan database adalah sebagai berikut :

1. Mempunyai transaction log tersendiri dan mengatur transaksi dalam database.

2. Data dapat berkisar antara 1 MB sampai 1.048.516 MB. 3. Dapat menambah ukuran data secara manual atau otomatis.

4. Dapat diset sesuai dengan keinginan, misal sebuah database hanya dapat dibaca tetapi tidak bisa diedit.

(45)

2.5.2.2. Edisi SQL Server 2000

SQL Server 2000 mempunyai beberapa edisi. Setiap edisi

memberikan performansi dan harga yang berbeda sehingga dapaat

disesuaikan dengan kebutuhan organisasi dan individu.

1) Edisi Enterprise adalah edisi terlengkap. Edisi ini mendukung 32 CPU

dan Ram 64 GB.

2) Edisi Standard cocok dipakai pada organisasi kecil dan menengah.

Edisi mampu mendukung 4 CPU dan Ram 2 GB.

3) Edisi Personal berisi alat bantu manajemen lengkap dan fungsi-fungsi

umum dari edisi Standard dan cocok dipakai untuk keperluan pribadi.

4) Edisi Developer diluncurkan bersama dengan Microsoft Visual Studio

dan hanya disarankan untuk pengembangan aplikasi yang memakai

Visual Studio.

5) Edisi Desktop Engine (MSDE) mempunyai fasilitas mesin database

dasar dari SQL Server 2000.

6) Edisi Windows CE adalah versi SQL Server 2000 untuk alat-alat yang

menjalankan Windows CE.

2.5.3. Crystal Report

(46)

lebih baik dan lebih mudah, karena pada Crystal Report banyak tersedia objek maupun komponen yang mudah digunakan.

2.6. Lembaga Formal & Lembaga Informal Yang Mendukung Pendidikan Dalam UU Sistem Pendidikan Nasional di Indonesia,Pendidikan dibagi dalam 3 jalur, yaitu:

1. Pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi.

2. Pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang.

3. Pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan.

2.6.1. Pendidikan Formal

Pendidikan formal merupakan pendidikan yang diselenggarakan di sekolah-sekolah pada umumnya. Jalur pendidikan ini mempunyai jenjang pendidikan yang jelas, mulai dari pendidikan dasar, pendidikan menengah, sampai pendidikan tinggi. Jenjang pendidikan formal terdiri atas Pendidikan Dasar, Pendidikan Menegah, Pendidikan Tinggi.

2.6.2. Pendidikan Non Formal

(47)

dan/atau pelengkap pendidikan formal dalam rangka mendukung pendidikan sepanjang hayat. Pendidikan nonformal berfungsi mengembangkan potensi peserta didik dengan penekanan pada penguasaan pengetahuan dan keterampilan fungsional serta pengembangan sikap dan kepribadian profesional.

Pendidikan nonformal meliputi: 1. Pendidikan kecakapan hidup 2. Pendidikan anak usia dini 3. Pendidikan kepemudaan

4. Pendidikan pemberdayaan perempuan 5. Pendidikan keaksaraan,

6. Pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja 7. Pendidikan kesetaraan

8. Pendidikan lain yang ditujukan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik

Satuan pendidikan nonformal terdiri atas: 1. Lembaga Kursus

2. Lembaga Pelatihan 3. Kelompok Belajar

4. Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat

5. Majelis Taklim. Serta Satuan Pendidikan yang Sejenis

(48)

melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Hasil pendidikan nonformal dapat dihargai setara dengan hasil program pendidikan formal setelah melalui proses penilaian penyetaraan oleh lembaga yang ditunjuk oleh Pemerintah atau Pemerintah Daerah dengan mengacu pada standar nasional pendidikan.

2.6.3. Pendidikan Kesetaraan

2.6.3.1. Pengertian pendidikan Kesetaraan

Pendidikan kesetaraan merupakan pintu masuk bagi praktisi homeschooling yang ingin mengintegrasikan pendidikan anak-anaknya dengan sistem pendidikan nasional yang diterapkan di Indonesia.

Pendidikan kesetaraan meliputi program Paket A setara SD, Paket B setara SMP, dan Paket C setara SMA. Definisi setara adalah “sepadan dalam civil effect, ukuran, pengaruh, fungsi, dan kedudukan”.

Ketentuan mengenai kesetaraan ini diatur dakan UU No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 26, ayat (6): “Hasil pendidikan nonformal

dapat dihargai setara dengan hasil pendidikan formal setelah melalui proses penilaian penyetaraan oleh lembaga yang ditunjuk oleh Pemerintah atau Pemerintah Daerah dengan mengacu pada standar nasional pendidikan”.

(49)

memerlukan layanan khusus dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sebagai dampak dari perubahan peningkatan taraf hidup, ilmu pengetahuan dan teknologi.

Departemen Pendidikan Nasional telah menetapkan tiga pilar kebijakan Pembangunan Pendidikan beserta indikator kinerja kuncinya. Ketigapilar kebijakan tersebut adalah:

1. Pemerataan dan perluasan akses pendidikan, 2. Peningkatan mutu, relevansi dan daya saing, dan

3. Penguatan tata kelola, akuntabilitas, dan pencitraan publik.

Untuk perluasan akses pendidikan non-formal kesetaraan, pemerintah telah membentuk Direktorat Pendidikan Kesetaraan yang tadinya berupa sub – direktorat pada Direktorat Pendidikan Masyarakat, dikukuhkan melalui Program pendidikan kesetaraan telah berperan penting dan sangat signifikan dalam memberikan layanan pendidikan bagi mereka yang putus sekolah, anak-anak yang kurang mampu, anak-anak dari etnis minoritas, anak-anak di daerah terpencil, anak-anak jalanan, dan peserta didik dewasa.

2.6.3.2. Program Pendidikan Kesetaraan 1. Progam Paket A

(50)

kesetaraan untuk ketuntasan pendidikan. Pemegang ijazah Progam Paket A memiliki hak eligibilitas yang sama dengan pemegang ijazah SD/MI.

2. Progam Paket B

Progam Paket B adalah progam pendidikan dasar pada jalur pendidikan nonformal setara SMP/MTs bagi siapapun yang terkendala kependidikan formal atau berminat untuk memilih pendidikan kesetaraan untuk ketuntasan pendidikan dasar. Pemegang ijazah Progam Paket B memiliki hak eligibilitas yang sama dengan pemegang ijazah SMP/MTs.

3. Progam Paket C

Progam Paket C adalah progam pendidikan dasar pada jalur pendidikan nonformal setara SMA/MA bagi siapapun yang terkendala kependidikan formal atau berminat untuk memilih pendidikan kesetaraan untuk ketuntasan pendidikan menengah. Pemegang ijazah Progam Paket C memiliki hak eligibilitas yang sama dengan pemegang ijazah SMA/MA.

2.6.3.3. Tujuan Pendidikan Kesetaraan

(51)

b. Memperluas akses pendidikan menengah melalui jalur pendidikan nonformal program Paket C setara SMA/MA yang menekankan pada ketrampilan fungsional dan kepribadian profesional.

c. Meningkatkan mutu daya saing lulusan serta relavansi program dan daya saing pendidikan kesetaraan progam Paket A, Paket B dan Paket C.

d. Menguatkan tata kelola, akutanbilitas dan citra publik terhadap penyelenggara dan penilaian program pendidikan kesetaraan.

2.6.3.4. Sasaran Pendidikan Kesetaraan

1. Penduduk usia tiga tahun diatas usia SD/MI (13-15 tahun) untuk Paket A dan tiga tahun diatas usia SMP/MTs (16-18 tahun) untuk Paket B.

2. Penduduk usia sekolah yang bergabung dalam komunitas elerning, sekolah rumah, dan sekolah alternatif, serta komunitas yang berpotensi khusus seperti pemusik, atlet, pelukis dan lain-lain. 3. Penduduk usia sekolah yang terkendala kejalur formal karna

berbagai hal berikut:

(52)

- Keyakinan seperti warga pondok pesantren yang tidak menyelenggarakan pendidikan formal.

- Mengalami masalah sosial/hukum seperti anak jalanan, korban NAPZA, dan anak Lapas. 4. Penduduk usia 15-44 tahun yang belum tuntas wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun.

4. Penduduk usia 15 – 44 tahun yang belum tuntas wajib belajar 9 tahun.

5. Penduduk usia SMA/MA yang berminat mengikuti program Paket C terutama karna masalah ekonomi.

6. Penduduk diatas usia 18 tahun yang berminat mengikuti program Paket C karna berbagai alasan.

2.6.3.5. Kurikulum Pendidikan Kesetaraan

Kurikulum tingkat satuan pendidikan kesetaraan progam Paket A, Paket dan Paket C dikembangkan berdasarkan pada prinsip berikut; berpusat pada kehidupan beragam dan terpadu, tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, menyeluruh dan berkesinambungan, dan prinsip belajar sepanjang hayat.

(53)

kesetaran dituangkan dalam kompetensi yang terdiri dari standar kompetensi (SK) dan kopetensi dasar (KD) pada tingkat atau semester. Standar kopetensi dan kopetensi dasar ditentukan sesuai kebutuhan minimal untuk melanjunkan ke jenjang pendidikan. lebih tinggi.

Sementara, pemenuhan kebutuhan maksimal SK dan KD di isi dengan ketrampilan fungsional. Beban belajar pada pendidikan kesetaraan dinyatakan dalam Satuan Kredit Kopetensi (SKK) yang menujukkan satuan kompetensi yang dicapai oleh peserta didik dalam mengikuti program pemeblajaran melelalui sistim tatap muka, praktek ketrampilan dan kegiatan mandiri yang terstruktur. Kurikulum tingkat satuan pendidikan dan silabus pendidikan kesetaraan ditetapkan oleh dinas yang bertanggung jawab dibidang pendidikan sesuai dengan tingkat kewenangan, berdasar kerangka dasar kurikulum dan standar kompetensi lulusan, dan dikembangkan dilibatkan dengan pemangku kepentingan serta pedoman pada panduan penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan kesetaraan yang disusun oleh Badan Standarisi Nasional Pendidikan (BSPN).

2.6.3.6. Dasar Hukum

Dasar hukum penyelenggaran pendidikan kesetaraan program Paket A, Paket B, dan Paket C adalah:

1. Undang-Undang Dasar 1945

(54)

3. Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan.

4. Intruksi Persiden :

- No. 1 Tahun 2004 Tentang Pelaksanaan Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun

- No. 5 Tahun 2006 Tentang Gerakan Nasional Percepatan Penuntasan Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun dan Pemberantasan Buta Aksara

5. Keputusan Mendikbud Nomor 0131/U1994 Tentang Program Paket A Dan Paket B

6. Keputusan Mendiknas No 0132/U/2004 Tentang program paket C 7. Surat Edaran Mendiknas No:107/MPN/MS/2006. Tentang Eligibilitas

program kesetaraan.

2.6.3.7. Pendekatan Pendidikan Kesetaraan

Proses pembelajaran pendidikan kesetaraan menggunakan pendekatan induktif, tematik, partisipatif (andragogis), konstruktif dan berbasis lingkungan.

a. Indukif

(55)

Membangunm pengetahuan dari serangkaian permasalahan dan fenomena yang dialami oleh peserta didik dan yang diberikan oleh tutor, sehingga peserta didik dapat membuat kesimpulan dari serangkaian penyelesaian masalah yang dibuat.

b. Tematik

Adalah pendekatan yang mengorganisasikan pengalaman-pengalaman dan mendorong terjadinya pengalamn belajar yang meluas tidak hanya tersekat-sekat oleh batasan pokok bahasan, sehingga dapat mengaktifkan peserta didik dan menumbuhkan kerja sama .

c. Konstruktif

Merupakan suatu pendekatan yang sesuai dalam pembelajaran berbasis kompetensi, dimana peserta didik membangun pengetahuannya sendiri. Dalam pendekatan ini peserta didik telah mempunyai ide tersendiri tentang suatu konsep yang belum dipelajari. Peran tutor yaitu untuk membetulkan konsep yang ada pada peserta didik atau untuk membentuk konsep baru.

d. Partisipatif andragogis

(56)

Adalah pendekatan yang meningkatkan relevansi dan kebermanfaatan pembelajaran bagi peserta didik sesusai potensi dan kebutuhan lokal. Pendekatan pembelajaran ini harus terkait dengan lingkungan dimana peserta didik hidup dan bekerja. Peserta didik merasa bahwa ilmu pengetahuan yang dipelajarinya terkait langsung dengan kehidupannya sehari-hari.

2.7. PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat)

(57)

BAB III

OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Objek Penelitian

Objek penelitian yang diteliti oleh peneliti yaitu di Lembaga Pendidikan Rama Putra, berikut ini sekilas mengenai Lembaga Pendidikan Rama Putra.

3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan

Lembaga Pendidikan Rama Putra mulanya hanyalah sebuah tempat yang menyelenggarakan ujian persamaan SMP dan SMA dengan program Paket B dan juga Paket C yang memiliki izin DIKNAS Pendidikan No.421.9/1113 Dan 421.9/152 yang berada pada Jalan Padjajaran No.85 Bandung. Pemilik perusahaan Aceng Saprudin, SH yang telah menjalankan perusahaannya sejak tahun 1994 mencoba untuk melebarkan sayap dengan mencoba menambah usahanya dengan menambah lembaga pendidikan kursus dan pelatihan.

Kemudian pertengahan tahun 2000 yang mulannya hanya memiliki satu perusahaan yang berada di Jalan Padjajaran No.85 Bandung, berkembang dengan mempunyai cabang di Jalan Kiara Condong No.202 Bandung. Selain dengan bertambahnnya cabang dari Lembaga Pendidikan Rama Putra, perusahaan pun melebarkan bisnisnya pada kursus teknisi, dan juga kursus kecantikan dan tata busana.

(58)

dengan adaanya sebuah riset yang pernah dilakukan sebelumnnya mengenai perusahaan.

Hasil riset tersebut menyatakan bahwa sebesar 82.5% Lembaga Pendidikan Rama Putra merupakan Lembaga yang termurah dalam biaya pendidikan & terjamin hasil akhirnya bagi para peserta ujian persamaan Paket B ataupun Paket C. Selain itu Lembaga Pendidikan Rama Putra juga terpecaya dengan menghasilkan siswa peserta ujian persamaan Paket B dan Paket C dengan lulusan terbaik setiap tahunnya.

3.1.2. Visi dan Misi Perusahaan

(59)

3.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan

Gambar 3.1 Struktur Organisasi

3.1.4. Deskripsi Tugas

Untuk menjalankan usahanya sebuah perusahaan tidak lepas dari sumber daya manusia, oleh karena itu dalam Lembaga Pendidikan Rama Putra terdapat pembagian tugas berikut adalah pembagian tugasnnya :

1. Kepala Lembaga

a. Melaksanakan kebijakan perusahaan secara keseluruhan.

b. Mendegelasikan tugas – tugas kepada kepala cabang dan memastikan segala sesuatu dalam perusahaan berjalan dengan baik. c. Melakukan pengawasan secara menyeluruh setiap cabang

(60)

2. Kepala Cabang

a. Bertanggung jawab melaksanakan pengawasan operasional kerja dikantor cabang.

b. Bertanggung jawab pada pembuatan laporan perkembangan kantor cabang.

3. Bagian Keuangan

a. Menyiapkan data – data keuangan dan anggaran pengeluaran perusahaan.

b. Bertanggung jawab menangani pemasukan yang didapatkan dari penerimaan biaya yang telah dibayarkan oleh siswa untuk mengikuti ujian kesetaraan.

c. Membuat laporan keuangan pemasukan untuk dilaporkan kepada kepala lembaga dari penerimaan mengikuti ujian kesetaraan.

4. Bagian Akademik

a. Menyusun pembuatan jadwal akademik bagi siswa yang berdasarkan jadwal dari kesanggupan para pengajar untuk mengajar.

b. Bertanggung jawab dalam pembuatan laporan keterangan lulus sementara.

c. Membuat laporan mengenai data siswa yang mengikuti ujian kesetaraan, data pengajar yang mengajar.

5. Bagian Pendaftaran

a. Melakukan pendataan para siswa.

(61)

6. Bagian Pengajar

a. Bertanggung jawab secara penuh mengenai proses belajar mengajar dengan siswa.

b. Melakukan pengabsenan terhadap para siswa.

3.2. Metode Penelitian

Penggunaan metode didalam penelitian dapat membantu keberlangsungan penelitian. Selain itu, penggunaan metode didalam penelitian pun dapat menentukan proses keberhasilan ataupun ketidakberhasilan suatu penelitian. Berhasil atau tidaknya suatu perjalanan penelitian dapat ditentukan salah satunya melalui penggunaan metode dalam penelitian.

3.2.1. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan yaitu perancangan berorientasi pada proses dan data. Adapun metode desain yang ada pada langkah perancangan ini akan digambarkan dalam bentuk bagan alir dokumen (flowmap), diagram konteks, data flow diagram, dan kamus data entity relational diagram (ERD), dan normalisasi.

3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data

3.2.2.1. Sumber Data Primer (Wawancara & Observasi)

(62)

Research), yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara mendatangi langsung tempat yang dijadikan objek penelitian.

Metode Pengumpulan datannya dilakukan dengan cara : a. Pengamatan langsung (Observasi)

Teknik pengumpulan data dimana penyelidikan mengadakan pengamatan secara langsung terhadap gejala-gejala subjek yang diselidiki, baik pengamatan itu dilakukan didalam situasi yang sebenarnya maupun dilakukan didalam situasi buatan yang khusus diadakan pada masalah-masalah yang ada pada instansi terkait.

b. Wawancara (Interview)

Yaitu cara mengumpulkan data dengan mengajukan tanya jawab secara lisan dengan pimpinan perusahaan LPK Rama Putra.

3.2.2.2. Sumber Data Sekunder (dokumentasi)

(63)

3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem 3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem

Metode pendekatan yang digunakan adalah metode pendekatan terstruktur. Pendekatan terstruktur dilengkapi dengan alat – alat (tools) dan teknik – teknik (techniques) yang dibutuhkan dala pengembangan sistem, sehingga hasil ahir dari sistem yang dikembangkan akan didapatkan sistem yang strukturnya didefinisikan dengan baik dan jelas. Alat-alat yang digunakan dalam pendekatan terstruktur adalah Flow Map, Diagram Konteks, Data Flow Diagram (DFD), Kamus Data, Normalisasi, Entity Relation Diagram (ERD) dan Rancangan Input/ Output.

Tujuan pendekatan terstruktur adalah agar pada akhir pengembangan perangkat lunak dapat memenuhi kebutuhan user, dilakukan tepat waktu, tidak melampaui anggaran biaya, mudah dipergunakan, mudah dipahami dan mudah dirawat.

3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem

(64)

Prototyping merupakan salah satu metode pengembangan perangat lunak yang banyak digunakan. Dengan metode prototyping ini pengembang dan pelanggan dapat saling berinteraksi selama proses pembuatan sistem.

Ada empat petunjuk yang harus diamati saat mengintegrasikan prototype kedalam fase penetapan siklus hidup pengembangan sistem, yakni:

1. Bekerja sesuai modul

2. Membangun prototype dengan cepat

3. Memodifikasi prototype dengan iterasi yang berurutan 4. Menekankan antar muka pengguna.

Berikut adalah tahapan-tahapan dalam prototype : 1. Pengumpulan Kebutuhan

Penulis dan perusahaan bersama-sama mendefinisikan format seluruh perangkat lunak, mengidentifikasikan kebutuhan sistem, dan garis besar sistem yang akan dibuat.

2. Membangun Prototyping

Membangun prototyping dengan membuat perancangan sementara yaitu antara input dan output.

3. Evaluasi Protoptyping

(65)

4. Mengkodekan Sistem

Dalam tahap ini prototyping yang sudah di sepakati diterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman yang sesuai.

5. Menguji Sistem

Setelah sistem sudah menjadi suatu perangkat lunak yang siap pakai, harus dites dahulu sebelum digunakan. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan metode White Box, Black Box, Basis Path, pengujian arsitektur dan lain-lain.

6. Evaluasi Sistem

Pihak dari perusahaan mengevaluasi apakah sistem yang sudah jadi sudah sesuai dengan yang diharapkan . Jika iya, langkah 7 dilakukan; jika tidak, ulangi langkah 4 dan 5.

7. Menggunakan Sistem

Perangkat lunak yang telah diuji dan diterima pelanggan siap untuk digunakan.

3.2.3.3. Alat Bantu Analisis dan Perancangan

Alat bantu yang digunakan analisis dan perancangan untuk merancang sistem diperlukan suatu alat bantu yang dalam hal ini penulis menggunakan alat bantunya yaitu :

1. Flow Map

(66)

keseluruhan dari sistem dan menggambarkan aliran data atau dokumen dari satu entitas ke entitas lain.

2. Diagram Kontek

Diagram Konteks merupakan langkah awal dari analisis struktur dan level teratas dari diagram arus data dan merupakan penggambaran sistem secara garis besar. Diagram Konteks mengambarkan hubungan aliran-aliran data ke dalam dan ke luar sistem atau entitas-entitas yang terletak di luar sistem (output) atau menerima data dari sistem tersebut (input). Diagram konteks terdiri dari :

- Entitas yaitu manusia atau organisasi dalam sistem yang berkomunikasi dengan sistem yang ada.

- Aliran Data yaitu informasi yang masuk ke dalam sistem dan keluar dari sistem.

- Lingkaran yang berisi sistem yang akan diuraikan di Data Flow Diagram (DFD).

3. Data Flow Diagram

Data Flow Diagram adalah suatu alat yang menggambarkan sistem sebagai sebuah jaringan dari proses-proses yang dihubungkan oleh aliran data.

(67)

1. Kesatuan Luar (External Entity)

Merupakan kesatuan (external entity) dilingkungan luar sistem dapat berupa orang, organisasi atau sistem lainya yang menerima input atau memberi input dari sistem.kesatuan luar digambarkan dalam bentuk kotak. 2. Arus Data (Data Flow)

Menuju arus dari data yang dapat berupa input bagi sistem disimbolkan dengan bentuk panah.

3. Proses (Process)

Kegiatan yang dilakukan oleh sistem dari arus data yang masuk untuk menghasilkan arus data keluaran, proses disimbolkan dengan bentuk lingkaran.

4. Data Simpanan (Data Store)

Data simpanan merupakan simpanan dari data yang dapat berupa suatu file atau database pada sistem komputer, simpanan data dapat disimbolkan dengan garis horizontal pararel yang ditutup salah satu ujungnya.

5. Kamus Data

Gambar

Gambar 2.1 Topologi Bus
Gambar 4.1 Flowmap Pendaftaran Siswa Dan Pembayaran
Gambar 4.2 Flowmap Absensi Siswa Bimbel
Gambar 4.3
+7

Referensi

Dokumen terkait

Walaupun bapak Darma Jaya tidak berlatar belakang dari keluarga yang ahli ibadah serta disibukkan dengan aktivitas pekerjaan demi menafkahi keluarganya, begitu juga dengan

Ubi jalar dapat tumbuh di berbagai jenis tanah, namun hasil terbaik akan didapat bila ditanam pada tanah lempung berpasir yang kaya akan bahan organik dengan drainase yang

Informasi yang tersedia pada halte tersebut masih kurang efektif, berdasarkan kuesioner yang telah dilakukan informasi mengenai rute bus Bandros tidak begitu banyak membantu

Reorder Point bulan November dan Desember industry Rapoviaka Cokelat harus melakukan pemesanan bahan baku pada saat persediaan tersedia sebesar 8,33 Kg, untuk

SUSINTAWATI.Cost Effectivenes Analisys Kemoterapi Kombinasi Siklosfosfamid, Adriamicin, 5-Fluorourasil (CAF) Dengan Kemoterapi Kombinasi Paxus, Epirubisin,

Segala puji bagi Allah SWT Tuhan semesta alam atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan

Yang kedua, tutorial pembuatan boneka bantal dari limbah kain perca menjadi sesuatu yang bernilai dan bermanfaat sebagai alat peraga edukatif bagi ibu-ibu di

The Influence of Firdaus’ Experiences with Men on Her Perception Towards Men as Reflected in Nawal El Saadawi’s Woman at Point Zero.. Yogyakarta: Faculty of Teachers Training