• Tidak ada hasil yang ditemukan

Resorbsi dan aposisi tulang alveolar -Remodeling sekunder

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Resorbsi dan aposisi tulang alveolar -Remodeling sekunder"

Copied!
50
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Resorbsi dan aposisi tulang

alveolar

•Remodeling sekunder

(3)

TULANG

Tulang adalah jaringan dinamis yang

mengalami adaptasi terus menerus selama

hidup untuk mencapai dan mempertahankan

ukuran skeletal, bentuk, dan integritas

struktural dan untuk mengatur homeostasis

mineral.

Remodeling tulang mempertahankan

(4)

Alveolar Bone

Tulang kortikal tipis dan

berpori (lamina dura)

Cairan dipompa masuk dan

keluar dari PDL

Di bawah tulang trabekular

Mengalami remodelling

(5)

Ligamen periodontal dan tulang alveolar

adalah dua struktur penting yang secara aktif

berperan dalam proses remodeling tulang

sebagai respon terhadap kekuatan mekanik.

Fibroblast, osteoblas, osteosit, osteoklas,

odontoblasts, cementoblasts, kondrosit dan

sel-sel kekebalan (immune cells) adalah jenis

sel utama yang memiliki peran interaktif

dalam proses remodeling (Nayak dkk., 2013).

Ligamen periodontal dan tulang alveolar

adalah dua struktur penting yang secara aktif

berperan dalam proses remodeling tulang

sebagai respon terhadap kekuatan mekanik.

Fibroblast, osteoblas, osteosit, osteoklas,

odontoblasts, cementoblasts, kondrosit dan

sel-sel kekebalan (immune cells) adalah jenis

sel utama yang memiliki peran interaktif

(6)

Pergerakan Gigi

 Kekuatan akan mendorong gigi ke dinding tulang alveolus,

membrana periodontalis terjepit diantara gigi dan dinding alveolus, terjadi resorpsi tulang didaerah itu.

 Daerah yg berlawanan, gigi menjauh dari dinding tulang alveolus,

melebarnya membrana periodontalis memberikan tarikan, daerah itu terjadi aposisi tulang.

 Proses remodeling tulang dirangsang oleh pemberian kekuatan pada

gigi, gigi berpindah dan integritas tulang tetap terpelihara.

 Gigi bergerak dlm tahap:

 Segera setelah pemberian kekuatan, gigi bergerak karena elastisitas tulang.

(7)

Aksioma dasar perawatan ortodontik adalah

o e tra es tooth ove e t (tula g e gikuti

jejak gerakan gigi), yang berarti jika terjadi

gerakan gigi secara ortodontik tulang disekitar

soket alveolus akan remodeling dalam derajat

yang sama besar (Reitan, 1964). Sehingga

berkembang rasio remodeling tulang (bone/B)

(8)

FASE GERAKAN GIGI

Progres gerakan gigi

dibagi dalam tiga stage

(Burstone):

Progres gerakan gigi

dibagi dalam tiga stage

(Burstone):

Initial tipping phase

Initial tipping phase

Lag phase

Lag phase

Post lag phase

(progressive tooth

(9)

Initial tipping terjadi ketika kekuatan (tip)

diberikan pada mahkota gigi. Ligamen

periodontal (PDL) dikompresi dekat marginal

alveolar di sisi ke arah mana gigi tersebut akan

digerakkan. Di sisi berlawanan, PDL melebar atau

berada di bawah regangan.

The lag phase represents a delay in movement, which reflects recruitment of cells and the

establishment of a microenvironment that will allow the PDL and bone to remodel. This is when

osteoclasts are recruited to the area and osteoblasts are activated

(10)

BONE REMODELING

Bone remodelling terdiri dari dua tahap yang berbeda, yaitu resorpsi tulang, removal

mineral-mineral dan serat-serta collagen dari tulang oleh osteoclasts, dan deposition

(11)
(12)

Remodelling

Proses remodelling dilakukan oleh osteoblast dan

osteoclast.

Sel-sel tersebut umumnya berasal dari dalam membrana

periodontalis, dan pembuluh darah.

Stimulus

merangsang osteoblast dan osteoclast

menjadi aktif.

Aktivitasnya memerlukan banyak energi, sehingga dalam

selnya banyak mengandung mitochondria.

Sistem vaskularisasi harus memadai dan sumber sel yang

(13)

Oleh karena itu pemberian kekuatan tidak boleh terlampau kuat sehingga pembuluh darah

menjadi terjepit

Oleh karena itu pemberian kekuatan tidak boleh terlampau kuat sehingga pembuluh darah

menjadi terjepit

Tersumbatnya pembuluh darah akan menyebabkan tidak aktifnya komponen sel-sel

dalam membrana periodontalis dan mungkin akan menyebabkan matinya sel-sel tersebut.

Tersumbatnya pembuluh darah akan menyebabkan tidak aktifnya komponen sel-sel

dalam membrana periodontalis dan mungkin akan menyebabkan matinya sel-sel tersebut.

Tekanan yang kuat akan menyebabkan pembuluh darah tersumbat.

Tekanan yang mengenai gigi akan menjepit membrana periodontalis.

Tekanan yang mengenai gigi akan menjepit membrana periodontalis.

(14)

Resorpsi

Kekuatan akan mendorong gigi ke dinding tulang alveolus,

Membrana periodontalis terjepit diantara gigi dan dinding

Alveolus, terjadi resorpsi tulang didaerah itu.

Daerah yang berlawanan, gigi menjauh dari dinding tulang

alveolus, melebarnya membrana periodontalis memberikan

tarikan, daerah itu terjadi aposisi tulang.

Proses remodeling tulang dirangsang oleh pemberian kekuatan

pada gigi, gigi berpindah dan integritas tulang tetap terpelihara

Gigi bergerak dalam 2 tahap :

1. Segera setelah pemberian kekuatan, gigi bergerak karena

elastisitas tulang.

(15)

Fenomena biologis pd gerakan gigi secara ortodontik meliputi:

1. Stimulus

(16)
(17)

Pergerakan Gigi dan Modeling Tulang

 Laju pergerakan gigi berhubungan

dengan efisiensi modeling tulang dan respon remodeling di tulang alveolar.

 Gambar disamping merupakan

gambaran histologi dari frontal resorpsi di sepanjang PDL dengan remodeling yang berlangsung

dalam jalur pergerakan.

 Koordinasi antara PDL dan pemodelan tulang periosteal memungkinkan gigi untuk mempertahankan dukungan periodontal sambil mengubah

[image:17.720.286.686.64.520.2]
(18)

 Kekuatan ortodontik adalah beban statis yang ditumpangkan pada fungsi

(Roberts et al, 1984).

 Saat PDL terkompresi maksimal, beban fungsional yang berat di alihkan secara langsung ke area lamina dura.

 Hal ini menimbulkan hipotesis bahwa beban dinamik hasil pengunyahan

mempercepat kerusakan fatiq dalam tulang yang berdampingan dengan nekriotik PDL.

 Kemudian, undermining resorption menghapus tulang yang rusak, yang memungkinkan gigi dapat bergerak.

(a). Gambar histologi

undermining remodeling. (b). Zona kompresi maksimal

PDL premolar mandibula ujung arah labial.

(19)

Namun, remodeling tulang dari proses alveolar pergerakan gigi

yang terus menerus, muncul menjadi atropik yang sama dan

mekanisme hipertropik yang operatif terhadap adaptasi fungsional di seluruh tulang.

PDL merupakan properti biomekanik yang unik yang memungkinkan menghasilkan respon modeling tulang bahkan terhadap beban postural yang ringan

(20)

 Gambar disamping

mendemostrasikan modeling anabolik dan katabolik didalam proses alveolar pada arah

pergerakan gigi.

 Proses Alveolar yang menipis oleh

resorpsi tulang pada permukaan PDL, lempeng labial dari tulang

terkena ketegangan fungsional yang berlebihan.

 Sebuah reaksi Hipertropik pada

permukaan periosteal menambah tulang untuk mengembalikan tingkat regangan ke kisaran optimal.

Modeling Anabolik

dan Katabolik

[image:20.720.40.438.17.514.2]
(21)

 Gambar disamping menunjukkan reaksi

komplimentari di dalam proses alveolar yang mengikuti pergerakan gigi.

 Saat proses alveolar menipis oleh karena

aposisi tulang pada permukaan PDL,

permukaan periosteal terkena ketegangan fungsional yang tidak memadai.

 Modeling katabolik dipacu oleh

mekanisme atropik.

 Proses alveolar menipis sampai

permukaan tegangan pada permukaan penyerap kembali ke kisaran fisiologis yang optimal.

 Gigi bergerak menjauh dari tulang

alveolar, modeling anabolik dan katabolik reposisi ujung alveolar untuk menjaga dukungan optimal periodontal untuk gigi.

(22)

In summary

Dapat disimpulkan bahwa respon koordinasi modeling dan

remodeling dari tulang pendukung selama pergerakan gigi

dikontrol secara mandiri dari respon PDL.

Di dalam PDL dan sepanjang permukaan periosteal,

reaksi osteogenik terjadi melalui mekanisme hipertropik.

Namun, respon osteoclastik pada PDL/bone interface,

setidaknya pada inisiasi pergerakan gigi, muncul sebagai

respon kegagalan.

Modeling catabolik pada permukaan periosteal terkait

(23)

Metabolisme Calsium dan

Pergerakan Gigi

 Defisiensi renal diasosiasikan dengan tingkat parathyroid yang tinggi

yang menigkatkan remodeling tulang proses alveolar.

 Tingginya aktifitas remodeling tulang pada tulang alveolar membantu

respon pergerakan gigi (Shirazi et al, 2001).

 Aktifitas metabolit vitamin D, yang meningkatkan respon osteoclast

(remodeling) di tulang alveolar, berkaitan dengan peningkatan laju pergerakan gigi (Takano-Yamamoto et al, 1992).

 Dari prespective orthodontik, biomekanik dan metabolisme kasium

mempunyai pengaruh yang kuat terhadap tulang alveolar .

 Kondisi hormonal lain yang bisa menambah laju pergantian skeletal

dan meningkatkan laju pergerakan gigi adalah tingkat hormon estrogen yang tinggi saat kehamilan (Hellsing dan Hammarstrom, 1991; Roberts

(24)

Macam Resorpsi

1. Frontal resorption.

Bila pembuluh darah dalam membrana periodontalis tidak

tersumbat, resorpsi tulang terjadi langsung pada

permukaan tulang.

2. Undermining resorption / rear resorption

Bila tekanan yang diberikan terlalu kuat, pembuluh darah

tertutup, catu darah tidak ada, kemunduran jaringan

(regresi), sel

sel menghilang, degenerasi hyalin.

Resorpsi mulai dari substantia spongiosa menuju ke

permukaan tulang alveolus.

Mula-mula jaringan nekrotik diserap, diikuti pebentukan

(25)
(26)

Light, continuous forces

Osteo

c

lasts formed

Removing lamina dura

Tooth movement begins

(27)

LIGHT forces leading to FRONTAL RESORPTION

Phase 1 – Kompresi Mechanis dan tension dari periodontium

Phase 2 --- Secara mekanis menginduksi respon sellular dan genetic; tidak ada pergerakan gigi

(28)

Heavy, continuous forces

Suplai darah ke PDL tersumbat

Aseptic necrosis

PDL menjadi

hyalinized

” –

HYALINIZATION

Proses ini dinamakan

UNDERMINING

RESORPTION

”.

(29)

HEAVY forces leading to UNDERMINING RESORPTION

Tahap 1 -- kompresi mekanis dan ketegangan periodonsium

Tahap 2 -- Melanjutkan kompresi mekanis; sedikit respon seluler dan genetik; tidak ada pergerakan gigi

(30)

Undermining resorption / rear

resorption

If the forces are

grossly excessive,

resorption of the

tooth surfaces may

also accur. Nonvitaly

and ankylosis of the

tooth are other

possible

consequences of

(31)
(32)
(33)
(34)

Frontal resorption facilitates

orthodontic tooth movement,

whereas undermining resorption

impedes (menghamba)

orthodontic tooth movement.

(35)

Perubahan Pada Pembuluh Darah

Tekanan ringan merangsang frontal resorption, tekanan kuat

menyebabkan vascular thrombosis & akhirnya kematian

membrana periodontalis.

Schwarz :

Tekanan kapiler darah, tekanan lebih besar dr itu akan

menyebabkan hyalinisasi bahkan resorpsi akar atau kematian

pulpa.

Kesimpulan:

aktivitas seluler sangat tergantung catu darah yg cukup nutrisi

dan untuk menyerap sisa-sisa metabolisme.

(36)

Perubahan Seluler

Resorpsi tulang oleh osteoclast, 1 sel mampu

meresorpsi

Tulang yang dibentuk oleh 100 osteoblast

jumlahnya

hanya sedikit.

Osteoclast berasal dari:

Precursor sel : - sel mesenchimal

- perivascular stem cell

Fusi dr beberapa sel : - fibroblast

(37)

APOSISI

Gigi bergerak, tulang baru

di aposisikan di daerah tulang yang tertarik.

Tulang baru di aposisikan

pd permukaan tulang yg berhadapan dengan

membrana periodontalis.

Bundel principal fiber besar-besar, matrix

dideposisikan sepanjang serabut.

Bundel kecil, matrix

dideposisikan lebih merata sepanjang permukaan

tulang.

Osteoblast

Membutuhkan enerji catu darah

cukup.

Bertambah jumlahnya dng cara :

Proliferasi/diferensiasi sel precursor

Proliferasi/diferensiasi perivascular stem cell

(38)
(39)
(40)
(41)
(42)

Bagaimana tarikan pada membrana periodontalis

dapat merangsang produksi osteoblast ?

 Epker & Frost : fenomena piezoelektrik terlibat.

 Tarikan merubah struktur kristal tulang, tulang menjadi cekung, timbul muatan listrik negatif, merangsang aktivi tas osteoblast

 Membrana periodontalis terikat kuat ke tulang alveolus, tarikan akan

merubah struktur kristal tulang, tulang menjadi cekung, timbul muatan listrik negatif, merangsang pembentukan tulang baru.

 Pada saat gigi bergerak ke arah bergeraknya gigi.

(43)

Proliferation of BMSC (bone marrow

stromal cells) and initiate osteoblastic

differentiation.

BMP-2 is an osteoconductive agent and a

potent growth factor that is involved in

the recruitment, proliferation and

differentiation of mesenchymal progenitor

cells, and eventually resulted in the

(44)

REMODELING SEKUNDER

Dalam perawatan aktif, ada daerah yang mengalami

resorpsi dan aposisi tulang, sehingga ada daerah yang

menjadi lebih tebal dan daerah yg menjadi tipis.

Remodeling sekunder berguna untuk mempertahankan

ketebalan tulang dan mempertahankan hubungan

antara gigi ke tulang alveolus agar relatif konstan.

Bagaimana bisa terjadi mekanisme seperti ini, masih

belum jelas.

(45)
(46)
(47)
(48)
(49)

KEADAAN UMUM

Tekanan dan tarikan merangsang remodeling tulang selama

bergeraknya gigi.

Kecepatan dan ke- mudahan respon seluler terhadap kekuatan

orto- dontik dihubungkan dengan kandungan sel dan

sensivitasnya dalam membrana periodontalis.

Membrana periodontalis yg mengandung banyak sel

mempunyai potensi yg lebih cepat & lebih reaktif.

Pada anak-anak, pembentukan tulang tejadi 1

2 hari setelah

pemberian kekuatan.

Pada dewasa baru mulai setelah 8

10 hari.

(50)

Daftar Pustaka

http://nutritionreview.org/2014/07/drynaria-gentle-dental-herb/

Vinod Krishnan dan

Ze’ev

Davidovitch. 2009.

Gambar

Gambar disamping merupakan
Gambar disamping

Referensi

Dokumen terkait

2 hari Terjadi pergerakan gigi yang ditandai dengan remodeling tulang pada soketnya oleh osteoklas dan osteoblas.. Mustofa dkk (1983, cit Yee, 2007) mengajukan model

Terdapat beberapa alasan mengapa krater tulang lebih sering terjadi pada bagian interdental adalah karena daerah interdental merupakan tempat penumpukan plak yang sulit

Sehingga peneliti tertarik meneliti pengaruh derajat stres akademik yang terjadi pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Kristen Maranatha angkatan 2014

Tujuan penelitian ini untuk menjelaskan pengaruh latihan jalan kecepatan sedang terhadap mobilisasi, diferensiasi dan maturasi stem cell pada PBMC serta remodeling tulang

Pengujian pemberian seduhan kopi pada keliling bone island antar kelompok penelitian pada daerah tekanan menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang bermakna

Pengujian pemberian seduhan kopi pada keliling bone island antar kelompok penelitian pada daerah tekanan menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang bermakna