• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAHASA INDONESIA Artikel Kenakalan Remaja

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BAHASA INDONESIA Artikel Kenakalan Remaja"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAHASA INDONESIA

Artikel Kenakalan Remaja

Di Susun Oleh : NAMA : FEDY NOLIZA NIM : 140653111776 KELAS : VI i1

JURUSAN MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI RIAU

PEKANBARU

(2)

Kenakalan Remaja

Sebenarnya menjaga sikap dan tindak tanduk positif itu tidak hanya tanggung jawab para guru

dan keluarganya, tetapi semua orang, Guru yang selalu mengusahakan keluarganya menjadi

garda terdepan dalam memberikan pendidikan dengan sebuah contoh, adalah cerminan

komitmen dan pendalaman makna dari seorang guru. Sang guru harus berusaha agar keluarganya

baik dan tidak korupsi agar ia dapat mengajari kepada murid-muridnya yang merupakan remaja

generasi penerus bangsa memiliki moral dan ahlak baik dan tidak korupsi, berusaha tidak

berbohong agar murid-muridnya sebagai remaja yang baik tidak menjadi pendusta, tidak

terjaebak dalam kenakalan remaja.

Guru adalah profesi yang mulia dan tidak mudah dilaksanakan serta memiliki posisi yang sangat

luhur di masyarakat. Semua orang pasti akan membenarkan pernyataan ini jika mengerti sejauh

mana peran dan tanggung jawab seorang guru . Sejak saya baru berusia 6 tahun hingga dewasa,

orang tua saya yang merupakan seorang guru, selalu memberikan instruksi yang mengingatkan

kami para anak-anaknya adalah anak seorang guru yang harus selalu menjaga tingkah laku agar

selalu baik dan jangan sampai melakukan sebuah kesalahan . Seberat itukah, seharus itukah kami

bertindak Lantas apa hubungan profesi orang tua dengan dengan anak-anaknya, apakah hanya

anak seorang guru yang harus demikian ?.

Peran guru tidak hanya sebatas tugas yang harus dilaksanakan di depan kelas saja, tetapi seluruh

hidupnya memang harus di dedikasikan untuk pendidikan. Tidak hanya menyampaikan

(3)

kehidupan sehari-hari.

Terkesannya seorang Guru adalah sosok orang sempurna yang di tuntut tidak melakukan

kesalahan sedikitpun, sedikit saja sang guru salah dalam bertutur kata itu akan tertanam sangat

mendalam dalam sanubari para remaja. Jika sang guru mempunyai kebiasaan buruk dan itu di

ketahui oleh sang murid, tidak ayal jika itu akan dijadikan referensi bagi para remaja yang lain

tentang pembenaran kesalahan yang sedang ia lakukan, dan ini dapat menjadi satu penyebab,

alasan mengapa terjadi kenakalan remaja.

[Kenakalan Remaja SD-SMP-SMA Saat ini]

Sepertinya filosofi sang guru ini layak untuk di jadikan filosofi hidup, karena hampir setiap

orang akan menjadi seorang ayah dan ibu yang notabenenya merupakan guru yang terdekat bagi

anak-anak penerus bangsa ini. Akan sulit bagi seorang ayah untuk melarang anak remajanya

untuk tidak merokok jika seorang ayahnya adalah perokok. Akan sulit bagi seorang ibu untuk

mengajari anak-anak remaja untuk selalu jujur, jika dirumah sang ibu selalu berdusta kepada

ayah dan lingkungannya, atau sebaliknya. jadi bagaimana mungkin orang tua melarang remaja

untuk tidak nakal sementara mereka sendiri nakal?

Suatu siang saya agak miris melihat seorang remaja SMP sedang asik mengisap sebatang rokok

bersama adik kelasnya yang masih di SD, itu terlihat dari seragam yang dikenakan dan usianya

memang terbilang masih remaja. Siapa yang harus disalahkan dalam kasus ini. Apakah sianak

(4)

itu terlahir bagaikan selembar kertas yang masih putih, mau jadi seperti apa kelak di hari tuanya

tergantung dengan tinta dan menulis apa pada selembar kertas putih itu . Orang pertama yang

patut disalahkan mungkin adalah guru, baik guru yang ada di rumah ( orang tua ), di sekolah

(guru), atau pun lingkungannya hingga secara tanpa disadari mencetak para remaja tersebut

untuk melakukan perbuatan yang dapat digolongkan ke dalam kenakalan remaja.

Peran orang tua yang bertanggung jawab terhadap keselamatan para remaja tentunya tidak

membiarkan anaknya terlena dengan fasilitas-fasilitas yang dapat menenggelamkan si anak

remaja kedalam kenakalan remaja, kontrol yang baik dengan selalu memberikan pendidikan

moral dan agama yang baik diharapkan akan dapat membimbing si anak remaja ke jalan yang

benar, bagaimana orang tua dapat mendidik anaknya menjadi remaja yang sholeh sedangkan

orang tuanya jarang menjalankan sesuatu yang mencerminkan kesholehan, ke masjid misalnya.

Jadi jangan heran apabila terjadi kenakalan remaja, karena sang remaja mencontoh pola

kenakalan para orang tua.

Tidak mudah memang untuk menjadi seorang guru. Menjadi guru diharapkan tidak hanya

didasari oleh gaji guru yang akan dinaikkan, bukan merupakan pilihan terakhir setelah tidak

dapat berprofesi di bidang yang lain, tidak juga karena peluang. Selayaknya cita-cita untuk

menjadi guru didasari oleh sebuah idealisme yang luhur, untuk menciptakan para remaja

sebagai generasi penerus yang berkualitas.

Sebaiknya Guru tidak hanya dipandang sebagai profesi saja, tetapi adalah bagian hidup dan

(5)

tidak tergantikan oleh apapun termasuk uang. Namun guru adalah manusia, sekuat-kuatnya

manusia bertahan dia tetaplah manusia, jika terpaan cobaan itu terlalu kuat manusia juga dapat

melakukan kesalahan.

Akhir akhir ini ada berita di media masa yang sangat meruntuhkan citra sang guru adalah berita

tentang pencabulan Oknum guru terhadap anak didiknya. Kalau pepatah mengatakan guru

kencing bediri murid kencing berlari itu benar, berarti satu orang guru melakukan itu berapa

orang murid yang lebih parah dari itu, hingga akhirnya menciptakan pola kenakalan remaja yang

sangat tidak ingin kita harapkan.

Gejala-gejala ini telah menunjukan kebenarannya. Kita ambil saja kasus siswa remaja mesum

yang dilakukan oleh para remaja belia seperti misalnya kasus-kasus di remaja mesum di taman

sari Pangkalpinang ibukota provinsi Bangka Belitung, lokasi remaja pacaran di bukit dealova

pangkalpinang, dan remaja Ayam kampus yang mulai marak di tambah lagi foto-foto syur remaja

SMP jebus, ini menunjukkan bahwa pepatah itu menujukkan kebenarannya.

Kerja team yang terdiri dari orang tua (sebagai guru dirumah), Guru di sekolah, dan Lingkungan

(sebagai Guru saat anak-anak, para remaja bermain dan belajar) harus di bentuk. diawali dengan

komunikasi yang baik antara orang tua dan guru di sekolah, pertemuan yang intensif antara

keduanya akan saling memberikan informasi yang sangat mendukung bagi pendidikan para

remaja. Peran Lingkungan pun harus lebih peduli, dengan menganggap para remaja yang ada di

lingkungannya adalah tanggung jawab bersama, tentunya lingkungan pun akan dapat

(6)

kemudian dapat digunakan untuk mengevaluasi perkembangannya agar tidak terjebak dalam

kenakalan remaja.

terlihat betapa peran orang tua sangat memegang peranan penting dalam membentuk pola

perilaku para remaja, setelah semua informasi tentang pertumbuhan anaknya di dapat, orang

tuapun harus pandai mengelola informasi itu dengan benar.

Terlepas dari baik buruknya seorang guru nampaknya filosofi seorang guru dapat dijadikan

pegangan bagi kita semua terutama bagi para orang tua untuk menangkal kenakalan remaja, mari

kita bersama-sama untuk menjadi guru bagi anak-anak dan para remaja kita para remaja belia,

dengan selalu memberi contoh kebenaran dan memberi dorongan untuk berbuat kebenaran. Sang

guru bagi para remaja adalah Orang tua, guru sekolah dan lingkungan tempat ia di besarkan.

Seandainya sang guru dapat memberi teladan yang baik mudah-mudahan generasi remaja kita

akan ada di jalan yang benar dan selamat dari budaya "kenakalan remaja" yang merusak

(7)

Ide-Ide Pokok Setiap Alenia :

1. Sebenarnya menjaga sikap dan tindak tanduk positif itu tidak hanya tanggung jawab para

guru dan keluarganya, tetapi semua orang,

2. Guru adalah profesi yang mulia dan tidak mudah dilaksanakan serta memiliki posisi yang

sangat luhur di masyarakat.

3. Peran guru tidak hanya sebatas tugas yang harus dilaksanakan di depan kelas saja, tetapi

seluruh hidupnya memang harus di dedikasikan untuk pendidikan.

4. Terkesannya seorang Guru adalah sosok orang sempurna yang di tuntut tidak melakukan

kesalahan sedikitpun, sedikit saja sang guru salah dalam bertutur kata itu akan tertanam

sangat mendalam dalam sanubari para remaja.

5. Sepertinya filosofi sang guru ini layak untuk di jadikan filosofi hidup, karena hampir

setiap orang akan menjadi seorang ayah dan ibu yang notabenenya merupakan guru yang

terdekat bagi anak-anak penerus bangsa ini.

6. Suatu siang saya agak miris melihat seorang remaja SMP sedang asik mengisap sebatang

rokok bersama adik kelasnya yang masih di SD, itu terlihat dari seragam yang dikenakan

dan usianya memang terbilang masih remaja.

7. Peran orang tua yang bertanggung jawab terhadap keselamatan para remaja tentunya

tidak membiarkan anaknya terlena dengan fasilitas-fasilitas yang dapat menenggelamkan

si anak remaja kedalam kenakalan remaja

8. Selayaknya cita-cita untuk menjadi guru didasari oleh sebuah idealisme yang luhur,

untuk menciptakan para remaja sebagai generasi penerus yang berkualitas. 9. Sebaiknya Guru tidak hanya dipandang sebagai profesi saja,

10. Akhir akhir ini ada berita di media masa yang sangat meruntuhkan citra sang guru adalah

berita tentang pencabulan

11. Gejala-gejala ini telah menunjukan kebenarannya

12. Kerja team yang terdiri dari orang tua (sebagai guru dirumah),

13. Terlepas dari baik buruknya seorang guru nampaknya filosofi seorang guru dapat

dijadikan pegangan bagi kita semua terutama bagi para orang tua untuk menangkal

(8)

Kalimat Majemuk

Diawali dengan komunikasi yang baik antara orang tua dan guru di sekolah,

Ciri-Ciri Kalimat Majemuk

1. Kalimat Majemuk Setara

Kalimat majemuk setara adalah kalimat majemuk yang kedua klausanya memiliki hubungan

setara atau sederajat.

Ciri – ciri kalimat majemuk setara

a) Antar klausa memiliki hubungan koordinatif, sehingga bisa berdiri sendiri meskipun

dipisahkan.

b) Klausa yang satu berkedudukan sama dengan klausa lainnya.

c) Konjungsi yang menghubungkan biasanya berupa, dan, lalu, kemudian, bahkan, ketika,

setelah, dan sebelum.

2. Kalimat Majemuk Bertingkat

Kalimat majemuk bertingkat adalah kalimat majemuk yang klausa – klausanya memiliki

hubungan yang tidak sejajar atau sederajat. Dengan kata lain, klausa – klausa tersebut ada yang

berkedudukan sebagai induk kalimat dan anak kalimat.

Ciri – ciri kalimat majemuk bertingkat

a) Salah satu klausa / anak kalimat tidak tidak dapat berdiri sendiri. Dengan kata lain, akan

(9)

b) Kata penghubungnya berupa jika, ketika, walaupun, bahwa, bagaikan, sebab,

dan sehingga

3. Kalimat Majemuk Rapatan

Kalimat majemuk rapatan adalah kalimat majemuk yang terdiri dari beberapa kalimat tunggal

yang digabungkan menjadi satu. Kalimat – kalimat tunggal tersebut dirapatkan atau digabung

dengan hanya menyebutkan bagian yang tidak sama dan dipisahkan dengan tanda koma (,), dan

konjungsi dan.

Ciri – ciri majemuk rapatan

a) Bisa dipisahkan menjadi dua buah kaalimat tunggal atau lebih. b) Dipisahkaan dengan tanda koma, dan konjungsi dan, serta, dan juga.

4. Kalimat Majemuk Campuran

Kalimat majemuk campuran adalah kalimat majemuk yang merupakan gabungan dari kalimat

majemuk setara dan bertingkat.

Ciri – ciri kalimat majemuk campuran

a) Memiliki lebih dari dua buah klausa.

b) Dihubungkan dengan dua buah konjungsi seperti pada kalimat majemuk setara dan

(10)

Referensi

Dokumen terkait

63 Dalam hal L/C yang diterbitkan bank penerbit direalisasi oleh penerima L/C maka bank penerbit memiliki kewajiban kepada bank pembayar sebesar nilai L/C atau nilai realisasi dan

Pada produk susu kental ini menggunakan kemasan primer berupa kaleng yang terbuat dari bahan plat timah dengan bahan pelapis atau enamel yang khusus yaitu enamel susu yang

Berdasarkan nilai korelasi, koefisien lintas, dan heritabilitas maka karakter yang dapat digunakan untuk menyusun indeks seleksi bagi daya hasil pada 11 populasi

kualitas layanan yang diberikan oleh pegawai/staff sudah semaksimal mungkin dan sudah baik sesuai dengan harapan dan kepuasan masyarakat hanya saja pegawai masih

Untuk mengatasi masalah tersebut dibutuhkan sebuah sistem pendukung keputusan untuk pemberian kredit dengan menggunakan Metode Perbandingan Eksponensial (MPE) yang

Aplikasi yang dibuat dapat digunakan untuk membantu dalam pengolahan data pelanggaran tata tertib sekolah khususnya pelanggaran siswa pada SMK PGRI I

Secara garis besar ada beberapa aspek yang harus diperhatikan oleh guru PAI dalam membentuk dan meningkatkan perilaku terpuji pada siswa, karena keberhasilan dari

Hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa semua isolat probiotik (B, C, G dan H) yang berasal dari usus itik pedaging Anas domesticus