• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II PELAKSANAAN PPL Hasil Kegiatan Model Les dan Pembahasan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BAB II PELAKSANAAN PPL Hasil Kegiatan Model Les dan Pembahasan"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

PELAKSANAAN PPL

A. Jadwal PPL N

O

TANGGAL KEGIATAN

1 10 Juni 2013 Rapat persiapan PPL di Ruang UPPL FKIP UNS Surakarta

2 21 Juni 2014 Rapat koordinasi persiapan PPL dengan Kepala Sekolah atau wakil guru Pamong dari masing-masing Sekolah Mitra dan Pimpinan Fakultas

3 25-30 Agustus 2014 Pembekalan mahasiswa peserta PPL dan pengarahan pimpinan FKIP di Aula Gedung Ungu (Gedung F Lantai 3)

4 01-06 September 2014 Penyerahan mahasiswa peserta PPL ke Sekolah Mitra (Menyesuaikan/ Konfirmasi/ Kesepakatan dengan Sekolah Mitra masing-masing)

5 08-10 September 2014 Mahasiswa PPL melaksanakan Orientasi, Observasi di Sekolah Mitra

6 11-16 September 2014 Pelaksanaan Model Les dilanjutkan diskusi refleksi/ supervise klinis

7 17 September-11 Oktober 2014

Praktik mengajar terbimbing (21hari), dilanjutkan diskusi refleksi/ awali RPP/ supervise klinis

8 24 September - 11 Oktober 2014

Pelaksanaan tugas administrasi, BK, dan Ekskul, dll

9 13 Oktober -01 November 2014

Pelaksanaan Praktik Mengajar Mandiri

10 03 - 15November 2014

Ujian Praktik Mengajar Mandiri

11 20 november 2014 Penarikan mahasiswa PPL

(2)

Kegiatan model les yaitu kegiatan yang dilakukan praktikan dengan cara mengamati bagaimana proses guru mengajar dari awal masuk kelas hingga meninggalkan kelas. Guru adalah orang dewasa yang secara sadar bertanggung jawab dalam mendidik, mengajar, dan membimbing peserta didik. Orang yang disebut guru adalah orang yang memiliki kemampuan merancang program pembelajaran serta mampu menata dan mengelola kelas agar peserta didik dapat belajar dan pada akhirnya dapat mencapai tingkat kedewasaan sebagai tujuan akhir dari proses pendidikan ( Uno 2007 : 15 ). Dalam pelaksanaan pelatihan pengajaran model les ini, penulis mengamati dan mempelajari bagaimana cara guru pamong melaksanakan kegiatan pembelajaran, mulai dari apa yang guru lakukan ketika masuk kelas, bagaimana cara guru membuka pelajaran, apakah cara guru membuka pelajaran sesuai dengan materi yang disajikan, bagaimana perhatian siswa terhadap guru, bagaimana cara guru menyampaikan materi pokok pelajaran, bagaimana keaktifan siswa selama proses pembelajaran berlangsung, bagaimana cara guru mengakhiri pelajaran, dan bagaimana cara guru menilai hasil belajar siswa.

Kegiatan model les dilaksanakan untuk mengumpulkan sejumlah data dengan cara pengamatan terhadap berbagai situasi dan aspek yang berkaitan dengan kegiatan pembelajaran di kelas tempat pelaksanaan PPL. Sehingga mahasiswa memperoleh gambaran yang lengkap tentang kondisi fisik maupun nonfisik kelas, sehingga kegiatan PPL dapat dilakukan secara optimal. Dengan mengamati bagaimana cara guru mengajar maka mahasiswa akan mengetahui karakteristik siswa untuk proses pembelajaran berikutnya.

(3)

Setelah mengikuti model les, praktikan dapat mengamati bagaimana proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru sebagai persiapan bagi mahasiswa PPL dalam melaksanakan kegiatan PPL serta mengamati perilaku peserta didik.

1. Persiapan dan Pelaksanaan Pembelajaran.

Cara bagaimana guru mempersiapkan pembelajaran merupakan kunci sukses tercapainya suatu pembelajaran. Dalam model les, persiapan guru kaitannya dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran sudah baik. Beliau sudah menyusun RPP dan silabus dengan baik.

Dalam pengajaran yang dilaksanakan Guru atau pelaksanaan mengajar di depan kelas Guru pamong selalu membuka kelas dengan salam di lanjutkan absensi terlebih dahulu. Guru juga melakukan review terhadap pelajaran sebelumnya untuk mengingat pelajaran yang telah di ajarkan sebelumnya. Dalam penyampaian materi, guru menguasai materi yang akan disampaikan, selain itu guru juga memberikan contoh-contoh nyata dalam kehidupan sehari-hari sehingga siswa lebih memahami materi yang disampaikan dengan contoh yang mereka temukan sehari-hari. Guru sangat interaktif terhadap siswa, sering diadakan tanya jawab sehingga terjadi interaksi antara guru dan siswa, sehingga kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar sebagaimana mestinya.

2. Sikap guru di depan

Sikap guru di depan kelas selama praktikan mengikuti model les yaitu: a. Berwibawa

Kewibawaan merupakan sifat pembawaan pada sebagian orang, kewibawaan dapat dibangun dengan mengembangkan sikap percaya diri mampu mengatasi siswa dan mampu mengendalikan kelas, penggunaan suara bertekanan, dan pandangan mata yang berwibawa. Sehingga siswa dapat mengikuti dan memperhatikan pelajaran yang disampaikan oleh guru dengan baik, dan paham akan materi yang di sampaikan.

(4)

Guru mampu menguasai kelas dengan baik, terbukti pada saat kegiatan belajar mengajar siswa selalu memperhatikan penjelasan dari guru dan saling terjadi interaksi yang baik antara guru dengan murid. Guru mampu menciptakan suasana kelas yang optimal untuk kegiatan belajar mengajar sehingga kelas terkesan lebih hidup dan menyenangkan. Penguasaan kelas yang baik akan bisa menimbulkan kegiatan belajar mengajar yang efektif dan efisien.

c. Bersikap Tegas

Guru bersikap tegas dalam mengahadapi siswa yang melanggar tata tertib sekolah atau berbuat gaduh. Bersikap dewasa dan bertanggung jawab atas semua tugas yang dibebankan kepada beliau. Bersikap disiplin dan senantiasa menekankan siswa untuk selalu bertindak sesuai dengan aturan yang berlaku, namun tidak kasar. Selain itu beliau juga mampu menciptakan suasana yang bersahabat sehingga dapat mengurangi ketegangan siswa.

3. Pelaksanaan Evaluasi

Evaluasi adalah proses mendeskripsikan, mengumpulkan, dan menyajikan suatu informasi yang bermanfaat untuk pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Evaluasi pembelajaran merupakan evaluasi dalam bidang pembelajaran. Tujuan evaluasi pembelajaran adalah untuk menghimpun informasi yang dijadikan dasar untuk mengetahui taraf kemajuan, perkembangan, dan pencapaian belajar siswa, serta keefektifan pengajaran guru. Evaluasi pembelajaran mencakup kegiatan pengukuran dan penilaian.

(5)

C. Kegiatan Praktik Terbimbing dan Pembahasan

Pelaksanaan belajar mengajar telah banyak memberikan pengalaman terhadap mahasiswa dalam kaitanya dengan tugas guru sebagai pengajar. Pengalaman tersebut meliputi :

1. Pengkajian Kurikulum 2013

Kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan di SMK Negeri 3 Surakarta sudah menerapkan kurikulum 2013, maka dari itu mahasiswa PPL melakukan pengkajian kurikulum 2013 agar dapat mengaplikasikan kurikulum 2013 dalam kegiatan pembelajaran. Hal ini dilaksanakan agar dapat menerapkan 5 M (mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menalar, mengomunikasikan) dalam kegiatan pembelajaran. Hal ini dilaksanakan agar dapat melaksanakan pembelajaran berbasis peminatan peserta didik sesuai dengan kesempatan belajaryang ada dalam satuan pendidikan.

2. Pengembangan materi pembelajaran

Pengembangan materi pembelajaran dipilih seoptimal mungkin untuk membantu peserta didik dalam mencapai kompetensi inti , kompetensi dasar serta indikator. Hal-hal yang perlu diperhatikan berkenaan dengan pemilihan materi pembelajaran adalah jenis, cakupan, urutan, dan perlakuan (treatment) terhadap materi pembelajaran tersebut. Agar mahasiswa PPL dapat membuat persiapan yang berdaya guna dan berhasil guna, dituntut memahami berbagai aspek yang berkaitan dengan pengembangan materi pembelajaran, baik berkaitan dengan hakikat, fungsi, prinsip, maupun prosedur pengembangan materi serta mengukur efektivitas persiapan tersebut.

3. Pengembangan media pembelajaran yang berbasis teknologi informasi Pengembangan media pembelajaran agar pembelajaran lebih menarik serta interaktif bagi siswa, maka dari itu media pembelajaran harus diintegrasikan dengan Teknologi Informasi.

(6)

RPP merupakan rencana pembelajaran yang dikembangkan secara rinci dari suatu materi pembelajaran atau tema tertentu yang mengacu pada silabus. RPP mencakup: (1) data sekolah/madrasah, mata pelajaran, dan kelas/semester; (2) materi pembelajaran; (3) alokasi waktu; (4) KI, KD, indikator pencapaian kompetensi; (5) deskripsi materi pembelajaran; (6) kegiatan pembelajaran; (7) penilaian; dan (8) media/alat, bahan, dan sumber belajar. RPP disusun dengan memperhatikan keterkaitan dan keterpaduan antara KI, KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar.

5. Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar.

Pelaksanaan pembelajaran dirancang dengan berpusat pada peserta didik untuk mendorong motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, kemandirian, dan semangat belajar, menggunakan pendekatan saintifik meliputi mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menalar/mengasosiasi, dan mengomunikasikan.

6. Memberi bimbingan kepada siswa serta melakukan evaluasi.

Selanjutnya mahasiswa PPL juga perlu melakukan: (a) melakukan penilaian; (b) merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik; dan (c) menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

(7)

Kegiatan praktik terbimbing yang berlangsung selama tanggal 15 September – 23 November 2014 akan diamati dan dinilai oleh guru pamong dengan mengacu pada form penilaian yang telah disediakan. Hal yang dinilai selama kegiatan praktik terbimbing berlangsung adalah bagaimana mahasiswa mengkondisikan kelas, bagaimana mahasiswa menyampaikan pelajaran, bagaimana kelengkapan dan kejelasan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dibuat.

D. Kegiatan Praktik Mandiri dan Pembahasan

Pengajaran mandiri adalah kegiatan dan tugas keguruan lainnya dengan mengkonsultasikan terlebih dahulu perangkat-perangkat pembelajarannya pada guru pamong, dimana guru pamong tidak ikut masuk kelas. Jadi, pengajaran ini melatih praktikan untuk berkreasi dalam memberi materi, menggunakan metode yang sesuai sehingga melatih praktikan untuk menjadi guru yang sebenarnya.

Kegiatan praktik mengajar mandiri berbeda dengan kegiatan mengajar terbimbing. Hal yang membedakan hanyalah pada pelaksanaan atau realisasinya saja, yaitu pada saat praktik. Dimana pada kegiatan mengajar terbimbing guru ikut masuk kelas dan mengamati praktikan, tetapi pada mengajar mandiri guru tidak ikut masuk kelas dan praktikan mengajar sendiri. Hal ini memberikan kesempatan yang lebih leluasa kepada praktikan untuk berkreasi dan berlatih untuk menjadi guru yang sebenarnya.

(8)

dan tercipta suasana yang menyenangkan. Adapun hasil dari kegiatan praktik mengajar mandiri praktikan, antara lain:

1. Persiapan

Sebelum melaksanakan praktik mengajar, praktikan mempersiapkan hal-hal sebagai berikut :

a. Memiliki dan memahami Silabus yang diberikan guru pamong dengan bahan yang telah ditetapkan.

b. Menyusun atau membuat RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) yang di buat berdasarkan silabus dan materi yang akan disajikan dengan menyesuaikan alokasi waktu yang telah di tetapkan.

c. Mengkonsultasikan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) yang dibuat kepada guru pamong.

d. Memahami dan menguasai materi yang akan disampaikan di depan kelas.

2. Pelaksanaan Mengajar

Praktikan mengajar berpedoman pada RPP yang telah dibuat. Format yang digunakan dalam penyusunan RPP dengan menggunakan Kurikulum 2013 yaitu berupa kegiatan Mengamati, Menanya, Menalar, Mencoba dan Komunikasi. Dalam pelaksanaannya dimana kesemuanya terlaksana sesuai dengan yang telah direncanakan. Hanya saja sedikit yang tidak sesuai dengan RPP, misalnya penyampaian materi kadang tidak pas dengan alokasi waktu yang telah ditentukan di dalam RPP. Hal ini karena menyesuaikan dengan kondisi dan suasana kelas praktikan.

(9)

Sebelum menyampaikan materi, praktikan melakukan presensi dan apersepsi terlebih dahulu dengan cara menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan berlangsung. Praktikan juga melakukan tanya jawab agar tercipta interaksi antara guru dengan siswa. Praktikan juga mengadakan review untuk materi sebelumnya guna mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan.

Dalam mengajar, praktikan mencoba menggunakan beberapa model pembelajaran, diantaranya dengan model Active Learning, Self base Learning, Team Quiz, ceramah, diskusi dan tanya jawab. Dari beberapa model pembelajaran tersebut yang cocok dengan siswa yaitu Active Learning, Siswa lebih merasa lebih senang dengan model pembelajaran tersebut. Tujuan praktikan menggunakan model-model pembelajaran tersebut adalah supaya siswa tidak bosan dan bisa lebih semangat juga menyenangkan dalam proses belajar.

Praktikan menutup pembelajaran dengan memberikan kesimpulan, dan mengakhirinya dengan salam.

3. Hubungan Praktikan dengan Siswa

Hubungan antara guru pratikan dengan siswa sangat baik karena para siswa menganggap guru pratikan sebagaimana gurunya sendiri yang selayaknya dihormati dan dihargai. Siswa juga sangat antusias dalam menerima materi pelajaran yang disampaikan oleh guru pratikan, sehingga terjadi komunikasi yang aktif dan siswa tidak takut untuk bertanya apabila ada hal-hal yang belum diketahui atau kurang jelas. Walaupun ada sebagian siswa yang bermalas-malasan, tetapi mereka tetap melaksanakan perintah dari praktikan.

Di luar kelas para guru pratikan juga dihargai dan dihormati oleh siswa-siswa SMK Negeri 3 Surakarta. Di samping itu siswa-siswa-siswi saling bertegur sapa dan memberi salam dengan sopan dan ramah terhadap guru pratikan. Sehingga terjalin hubungan yang baik dan penuh rasa kekeluargaan antara guru pratikan dan siswa.

(10)

Aktivitas kelas cukup baik. Pada saat pelajaran akan dimulai, siswa sudah siap di tempat duduk masing-masing sambil menyiapkan buku catatan, materi, dan peralatan yang diperlukan dalam proses belajar mengajar. Mereka merespon dan mengerjakan tugas dengan baik sesuai dengan kemampuan mereka masing-masing.

Meskipun ada kelas yang pada saat kegiatan belajar mengajar ramai, tetapi masih bisa di kendalikan.

5. Pelaksanaan Evaluasi

Evaluasi diberikan oleh guru pratikan secara tertulis menggunakan lembar jawab, sehingga siswa dapat dengan mudah dan sesegera mungkin melaksanakan evaluasi secara individu. Setelah evaluasi diberikan kepada siswa, hasil dari kegiatan evaluasi tersebut diperiksa dan sesegera mungkin diberikan kepada siswa, agar siswa juga dapat mengetahui kemampuan dirinya. Selain itu pelaksanaan evaluasi juga dilakukan secara lisan. Untuk evaluasi secara lisan, praktikan melakukannya pada setiap kali akan memulai pembelajaran yaitu dengan mereview pelajaran sebelumnya. Sedangkan evaluasi secara tertulis praktikan lakukan dengan cara memberikan latihan-latihan soal lalu siswa mengerjakannya. Hasilnya dari evaluasi tersebut digunakan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa tentang materi yang diajarkan.

6. Disiplin atau Ketertiban

Kedisiplinan maupun ketertiban sangat dibutuhkan baik bagi siswa maupun bagi guru. Dalam kedisiplinan dapat memperlancar proses belajar mengajar. Untuk kelas X di semua jurusan sebagian besar cukup disiplin dalam mengikuti pembelajaran, mereka juga tertib mengikuti pembelajaran. Ada juga siswa yang masih belum disiplin dan tertib dalam mengikuti pembelajaran. Namun siswa tersebut masih bisa untuk di kendalikan.

(11)

Dalam rangka peningkatan kemampuan dan pengembangan potensi bakat dan minat siswa kelas XII , maka SMK Negeri 3 Surakarta menyelenggrakan berbagai kegiatan pengembangan diri pilihan atau ekstrakulikuler pilihan. Kegiatan ekstrakulikuler merupakan kegiatan kependidikan yang dilaksanakan diluar jam mata pelajaran disekolahan. Kegiatan ekstrakulikuler merupakan kegiatan yang bertujuan untuk mengembangkan kepribadian, potensi, bakat, maupun inta dari setiap siswa di suatu sekolahan. Biasanya kegiatan ini dilakukan setelah jam pelajaran selesai, karena apabila dilaksanakan di waktu jam pelajaran akan menggangu aktifitas belajar mengajar, bisa juga diadakan pada waktu libur sekolah. Dalam ekstrakulikuler diajarkan tentang kedisiplinan, tanggung jawab, tanggap akan suatu masalah dan bisa memecahkan suatu masalah tersebut. Lewat ekstrakurikuler ini siswa bisa mengekspresikan dirinya untuk bisa mengembangkan diri secara bebas dengan arahan dari para pelatih atau guru pembimbing. Setiap siswa dipersilahkan memilih salah satu kegiatan yang sesuai dengan hobi, bakat, dan minat.

Praktikan juga ikut berpartisipasi dalam kegiatan ekstrakurikuler, yaitu : Pramuka sebagai ekstrakurikuler wajib dan Futsal sebagai ekstrakulikuler pilihan yang dilaksanakan setiap hari jumat (Futsal) dan Sabtu (Pramuka).

1. Ekstrakurkuler Pramuka

Gerakan Pramuka gugus depan 03313 dan 03413 SMK Negeri 3 Surakarta berperan dalam pengembangan kepribadian siswa. Beberapa kegiatan kepramukaan di SMK Negeri 3 Surakarta secara umum adalah : a. Pertemuan rutin setiap hari Sabtu pukul 12.00 – 14.00 WIB.

b. Kemah pelantikan semua siswa kelas X c. Kemah Ikhlas Bakti di akhir tahun pelajaran

(12)

Kamabigus

Pembina

Dewan Ambalan

Pradana / Pradani

Juru Tulis Juru Uang Seksi-seksi

DK DK DK DK DK DK

Anggota

Berikut ini struktur organisasi kepramukaan SMK Negeri Surakarta :

(13)

Dalam pelaksanakanaanya kegiatan pramuka diisi oleh pramuka bantara kelas XI. Untuk materinya setiap minggunya sudah dijadwalkan. Setiap minggunya sudah ada koordinasi antara siswa dengan PPL dalam pemberian materi di setiap pertemuanya. Di awal pertemuan kami masihmengamati dan mendampingi jalanya kegiatan pramuka ini. Kemudian untuk minggu selanjutnya sudah ada pembagian tugas antara adik-adik bantaradengan mahasiswa PPL. Kegiatan Pramuka sangat sesuai untuk mengembangkan jiwa kepemimpinan, rasa tanggung jawab serta menciptakan siswa yang mandiri. Oleh karena itu, penanaman kepribadian yang berkarakter ditanamkan sejak bangku sekolah sehingga para siswa akan menjadi generasi penerus bangsa mempunyai akhlaq dan moral yang bertanggungjawab. Kegiatan dalam kepramukaan bukan hanya sekedar teori,tetapi juga diisi materi out bound untuk menjalin kerjasama antar individu, tali temali untuk mengetahui cara-cara mebuat simpul yangbenar, membuat tenda dan lain sebagainya.

Kegiatan yang praktikan lakukan saat berpartisipasi dalam kegiatan pramuka adalah :

1. Praktikan mengikuti kegiatan kepramukaan diantaranya dikelas X AK 1, X AK 2, X GM 1, X MM 1, X AP 1, X AP 2. Bersama sesama rekan PPL dan juga adik-adik bantara yang merupakan anggota dewan ambalan pramuka SMK Negeri 3 Surakarta.

2. Dalam kegiatanya praktikan membahas materi terkait dengan kepramukaan, seperti perkemahan di Indonesia, macam-macam sandi, tali temali, praktek P3K, dan sebagainya.

3. Selain materi praktikan juga diminta untuk mengisi game yang edusif agar siswa tidak merasa bosan didalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler pramuka.

2. Ekstrakurikuler Futsal

(14)

pada keterampilan teknik dan taktik futsal. Pembina kegiatan ekstrakulikuler Futsal tahun 2014 adalah Bapak Nurhadi.

Kegiatan yang praktikan lakukan saat berpartisipasi dalam kegiatan Futsal adalah :

a. Mengamati proses ekstrakurikuler Futsal dari awal sampai akhir.

b. Memberikan arahan dan evaluasi terhadap permainan yang baru saja dilaksanakan.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan perjanjian bagi hasil, bagaimana peranan pejabat dalam pelaksanaan perjanjian bagi hasil, apa yang menjadi

Tenaga pelatih yang kurang mampu dalam mengajarkan materi dan kurang menciptakan pelaksanaan pelatihan yang efektif dan efisien sehingga hasil dari pelatihan itu

Dan untuk pelaksanaan PPL pada tahun-tahun selanjutnya diharapkan praktikan lebih peka dalam melaksanakan observasi pada awal kegiatan PPL, sehingga hambatan yang

Dapat disimpulkan bahwa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus II mencapai ketuntasan. 2) Aktivitas guru melaksanakan pelaksanaan pembelajaran sudah baik terbukti

Sebelum menempuh mata kuliah pengajaran mikro para mahasiswa mengikuti pembekalan pengajaran mikro untuk program studi Pendidikan Ekonomi yang dilakukan pada

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana cara pengrajin memperoleh modal usaha, bagaimana cara pengrajin memperoleh bahan baku utama, faktor yang menyebabkan

Praktek pengajaran mikro adalah program persiapan yang paling utama sebelum mahasiswa melakukan PPL. Praktik pengajaran micro diberikan sebagai bekal dalam

Peneliti kemudian mengingatkan siswanya agar ikut bekerja sama untuk menyelesaikan tugas kelompok. Ketika siswa sedang berdiskusi peneliti mengamati siswa-siswa dengan cara