• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bahan makalah analisa sistem

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Bahan makalah analisa sistem"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

Tujuan Umum Pengembangan Sistem

1.Perlunya Pengembangan Sistem

Dalam pengembangan suatu sistem, ini berarti menyusun sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perlunya sistem diperbaharui atau diganti yaitu :

1. Adanya permasalahan yang ditimbulkan oleh sistem lama seperti a. Ketidakberesan

Hal ini pada menyebabkan sistem lama tidak dapat beroperasi sesuai dengan yang diharapkan seperti :

-kecurangan-kecurangan, yang mengakibatkan tidak amannya kekayaan perusahaan dan kebenaran dari data kurang terjamin.

- kesalahan-kesalahan yang menyebabkan kebenaran dari data kurang terjamin.

- tidak efisiennya operasi.

-tidak ditaatinya kebijaksanaan manajemen yang telah ditetapkan.

b. Pertumbuhan Organisasi

Pertumbuhan organisasi menyebabkan harus disusunnya sistem yang baru. Pertumbuhan ini seperti kebutuhan akan informasi yang semakin luas, volume pengolahan data semakin meningkat, perubahan prinsip akuntansi yang baru. Semua ini mengakibatkan sistem lama tidak efektif lagi.

2. Untuk meraih kesempatan-kesempatan (opportunities)

Disini maksudnya adalah dengan pengembangan system kita dapat mempromosikan usaha kita melalui internet sehingga kita bisa meraih kesempatan-kesempatan untuk mendapatkan dan meningkatkan pelanggan.

3. Adanya instruksi-instruksi (directives)

Penyusunan system yang baru dapat juga terjadi karena adanya instruksi-instruksi dari atasan pimpinan ataupun dari luar organisasi, seperti misalnya peraturan pemerintah.

2.Tujuan Pengembangan Suatu Sistem

(2)

-Meraih kesempatan-kesempatan

- Memenuhi instruksi yang diberikan

3.Harapan Setelah Pengembangan Sistem Baru - Perfomance (kinerja)

Peningkatan terhadap kinerja system yang baru menjadi lebih efektif. Kinerja dapat diukur dari throughput (jumlah dari pekerjaan yang dapat dilakukan suatu saat tertentu) dan response time (rata-rata waktu yang tertunda diantara dua transaksi).

-Information

Peningkatan kualitas informasi yang didapatkan

- Ekonomis

Peningkatan terhadap manfaat-manfaat, keuntungan-keuntungan atau penurunan-penurunan biaya yang terjadi.

- Efisiensi

Peningkatan terhadap efisiensi operasi. Efisiensi dapat diukur dari outputnya dibagi dengan inpitnya.

- Servis (pelayana)

Peningkatan terhadap pelayanan yang diberikan oleh system.

4.Prinsip Pengembangan Sistem

Ada beberapa prinsip yang tidak boleh dilupakan yaitu :

1. Sistem untuk manajemen

Setelah system selesai dikembangkan, maka yang menggunakan informasi dari system adalah manajemen sehingga system harus mendukung kebutuhan yang diperlukan oleh manajemen.

2. Investasi modal yang besar

System yang dikembangkan membutuhkan dana modal yang besar. Investasi modal harus mempertimbangkan 2 hal yaitu :

(3)

-Investasi yang terbaik harus bernilai

3. Sistem yang dikembangkan memerlukan orang yang terdidik

Manusia merupakan factor utama yang menentukan berhasil tidaknya suatu system, baik dalam proses pengembangannya, penerapannya, maupun dalam proses operasinya. Oleh karena itu diperlukan orang yang terdidik yang menggunakan system ini disamping itu orang ini dapat memberikan solusi terhadap masalah-masalah yang dihadapi.

4. Tahapan kerja dan tugas-tugas yang harus dilakukan dalam proses pengembangan system

Siklus atau daur hidup pengembangan system (System Development Life Cycle atau SDLC) umumnya menunjukkan tahapan-tahapan kerja dan tugas-tugas kerja yang harus dilakukan.

5. Proses pengembangan system tidak harus urut

Disini dimaksud adalah langkah-langkah dapat dilakukan secara bersamaan.

6. Jangan takut membatalkan proyek

Proyek yang sudah tidak layak lagi, maka proyek tersebut harus dihentikan atau dibatalkan karena apabila proyek ini diteruskan maka akan membuang dana saja.

7. Dokumentasi harus ada dan pedoman dalam pengembangan system

Kegagalan membuat dokumentasi kerja adalah kesalahan kritis yang dibuat analis system. Dokumentasi ini dibuat pada waktu proses dari pengembangan system, karena dokumentasi ini dapat dihasilkan dari hasil kerja tiap-tiap langkah dari pengembangan system. Dokumentasi ini nantinya digunakan bahan komunikasi antara analis system dengan pemakai system dan dapat digunakan untuk mendorong keterlibatan pemakai sistem

5.System development life cycle - Model Waterfall

(4)

Pressman memecah model ini menjadi 6 tahapan meskipun secara garis besar sama dengan tahapan-tahapan model waterfall pada umumnya. Berikut adalah penjelasan dari tahap-tahap yang dilakukan di dalam model ini menurut Pressman:

System / Information Engineering and Modeling. Pemodelan ini diawali dengan mencari kebutuhan dari keseluruhan sistem yang akan diaplikasikan ke dalam bentuk software. Hal ini sangat penting, mengingat software harus dapat berinteraksi dengan elemen-elemen yang lain seperti hardware, database, dsb. Tahap ini sering disebut dengan Project Definition.

Software Requirements Analysis. Proses pencarian kebutuhan diintensifkan dan difokuskan pada software. Untuk mengetahui sifat dari program yang akan dibuat, maka para software engineer harus mengerti tentang domain informasi dari software, misalnya fungsi yang dibutuhkan, user interface, dsb. Dari 2 aktivitas tersebut (pencarian kebutuhan sistem dan software) harus didokumentasikan dan ditunjukkan kepada pelanggan.

Design. Proses ini digunakan untuk mengubah kebutuhan-kebutuhan diatas menjadi representasi ke dalam bentuk “blueprint” software sebelum coding dimulai. Desain harus dapat mengimplementasikan kebutuhan yang telah disebutkan pada tahap sebelumnya. Seperti 2 aktivitas sebelumnya, maka proses ini juga harus didokumentasikan sebagai konfigurasi dari software.

Coding. Untuk dapat dimengerti oleh mesin, dalam hal ini adalah komputer, maka desain tadi harus diubah bentuknya menjadi bentuk yang dapat dimengerti oleh mesin, yaitu ke dalam bahasa pemrograman melalui proses coding. Tahap ini merupakan implementasi dari tahap design yang secara teknis nantinya dikerjakan oleh programmer.

(5)

error, dan hasilnya harus benar-benar sesuai dengan kebutuhan yang sudah didefinisikan sebelumnya.

Maintenance. Pemeliharaan suatu software diperlukan, termasuk di dalamnya adalah pengembangan, karena software yang dibuat tidak selamanya hanya seperti itu. Ketika dijalankan mungkin saja masih ada errors kecil yang tidak ditemukan sebelumnya, atau ada penambahan fitur-fitur yang belum ada pada software tersebut. Pengembangan diperlukan ketika adanya perubahan dari eksternal perusahaan seperti ketika ada pergantian sistem operasi, atau perangkat lainnya.

Sumber :

http://hansiaditya.wordpress.com/2007/09/25/waterfall-process-model/ - Model Iteratif

Model inkremental menggabungkan elemen-elemen model waterfall (diaplikasikan secara berulang) dengan prototipe iteratif. Model ini memakai urutan-urutan linier dalam model seiring dengan laju waktu. Setiap urutan linier menghasilkan pertambahan perangkat lunak. Pada saat model pertambahan dipergunakan, pertambahan pertama seringkali adalah produk inti(core product). Produk inti ini kemudian dipergunakan oleh pelanggan. Sebagai hasil dari pemakaian dan/atau evaluasi, prototipe dikembangkan untuk pertambahan selanjutnya. Prototipe tersebut menekankan modifikasi produk inti agar dapat memenuhi kebutuhan pelanggan dan fitur serta fungsionalitas tambahan. Model inkremental ini seperti model prototipe dan pendekatan-pendekatan evolusioner lain yang bersifat iteratif. Tetapi tidak seperti model prototipe, model inkremental berfokus pada penyampaian produk operasional dalam setiap pertambahannya. Pertambahan awal ada di versi striped down dari produk akhir, tetapi memberikan kemampuan untuk melayani pemakai dan juga menyediakan platform untuk evaluasi oleh pemakai. Perkembangan incremental berguna pada saat staffing tidak dapat digunakan untuk batas waktu bisnis yang telah ditetapkan untuk proyek tersebut. Jika produk inti diterima, maka staf tambahan bisa ditambahkan untuk mengimplementasikan pertambahan selanjutnya.

(6)

Model spiral pada awalnya diusulkan oleh Boehm, adalah model proses perangkat lunak evolusioner yang merangkai sifat iteratif dari prototype dengan cara kontrol dan aspek sistematis model sequensial linier. Model iteratif ditandai dengan tingkah laku yang memungkinkan pengembang mengembangkan versi perangkat lunak yang lebih lengkap secara bertahap. Perangkat lunak dikembangkan dalam deretan pertambahan. Selama awal iterasi, rilis inkremantal bias berupa model/prototype kertas, kemudian sedikit demi sedikit dihasilkan versi sistem yang lebih lengkap.

Tahapan-Tahapan Model Spiral

Model spiral dibagi menjadi enam wilayah tugas yaitu:

1. Komunikasi pelanggan

Yaitu tugas-tugas untuk membangun komunikasi antara pelanggan dan kebutuhankebutuhan yang diinginkan oleh pelanggan

2.Perencanaan

Yaitu tugas-tugas untuk mendefinisikan sumber daya, ketepatan waktu, dan proyek informasi lain yg berhubungan.

3. Analisis Resiko

Yaitu tugas-tugas yang dibutuhkan untuk menaksir resikomanajemen dan teknis.

4.Perekayasaan

Yaitu tugas yang dibutuhkan untuk membangun satu atau lebih representasi dari aplikasi tersebut.

5. Konstruksi dan peluncuran

Yaitu tugas-tugas yang dibutuhkan untuk mengkonstruksi, menguji, memasang , dan memberi pelayanan kepada pemakai.

6.Evaluasi Pelanggan

(7)

Dari gambar tersebut, proses dimulai dari inti bergerak searah dengan jarum jam mengelilingi spiral. Lintasan pertama putaran menghasilkan perkembangan spesifikasi produk. Putaran selanjutnya digunakan untuk mengembangkan sebuah prototype, dan secara progresif mengembangkan versi perangkat lunak yang lebih canggih. Masing-masing lintasan yang melalui daerah perencanaan menghasilkan penyesuaian pada rencanan proyek. Biaya dan jadwal disesuaikan berdasarkan umpan balik yang disimpulakan dari evaluasi pelanggan. Manajer proyek akan menambah jumlah iterasi sesuai dengan yang dibutuhkan.

Kelebihan dan Kelemahan Model Spiral

a. Kelebihan model Spiral :

1.Dapat disesuaikan agar perangkat lunak bisa dipakai selama hidup perangkat lunak komputer.

2.Lebih cocok untuk pengembangan sistem dan perangkat lunak skala besar

3.Pengembang dan pemakai dapat lebih mudah memahami dan bereaksi terhadap resiko setiap tingkat evolusi karena perangkat lunak terus bekerja selama proses .

4. Menggunakan prototipe sebagai mekanisme pengurangan resiko dan pada setiap keadaan di dalam evolusi produk.

5.Tetap mengikuti langkah-langkah dalam siklus kehidupan klasik dan memasukkannya ke dalam kerangka kerja iteratif .

6. Membutuhkan pertimbangan langsung terhadp resiko teknis sehingga mengurangi resiko sebelum menjadi permaslahan yang serius.

b. Kelemahan model Spiral:

(8)

2.Memerlukan penaksiran resiko yang masuk akal dan akan menjadi masalah yang serius jika resiko mayor tidak ditemukan dan diatur.

3.Butuh waktu lama untuk menerapkan paradigma ini menuju kepastian yang absolute

6.Pendekatan pengembangan sistem

Ada 5 pendekatan dalam pengembangan suatu sistem :

1. Pendekatan klasik lawan pendekatan terstruktur (dipandang dari metodologi yang digunakan)

Pendekatan klasik merupakan lawan dari pendekatan terstruktur. Metodologi klasik mengembangkan sistem dengan mengikuti tahapan-tahapan di system life cycle. Orang yang mengembangkan sistem ini masih memerlukan alat-alat dan teknik-teknik untuk mengembangkan sistem tersebut. Kemudian muncul pendekatan terstruktur yang menyediakan kepada analis sistem tambahan alat-alat dan teknik-teknik untuk mengembangkan sistem disamping itu tetap mengikuti ide dari system life cycle

1. Pendekatan klasik

Pendekatan ini disebut juga pendekatan tradisional (tradistional approach) atau pendekatan konvensional (conventional approach) adalah pendekatan didalam pengembangan sistem mengikuti tahapan-tahapan di system life cycle tanpa dibekali dengan alat-alat dan teknik-teknik yang memedai.

Permasalah-permasalah pada pendekatan ini adalah :

Pengembangan perangkat lunak akan menjadi sulit karena kurang adanya alat-alat dan teknik-teknik dalam mengembangkan sistem

 Biaya perawatan atau pemeliharaan sistem akan menjadi mahal karena

 Keberhasilan sistem kurang terjamin karena kurang melibatkan pemakai sistem dalam pengembangan sistem, sehingga kebutuhan-kebutuhan pemakai sistem menjadi kurang sesuai dengan yang diinginkan.

(9)

2. Pendekatan terstruktur

Kerena pendekatan klasik banyak terjadi permasalahan-permasalahan maka muncullah pendekatan terstruktur. Dimana pendekatan ini dilengkapi dengan alat-alat dan teknik-teknik yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem, sehingga hasil akhir dari sistem yang dikembangkan akan didapatkan sistem yang strukturnya didefinisikan dengan baik dan jelas.

2. Pendekatan sepotong lawan pendekatan sistem (dipandang dari sasaran yang akan dicapai)

Pendekatan sepotong merupakan pendekatan pengembangan sistem yang menekankan papa suatu kegiatan atau aplikasi tertentu saja. Tanpa memperhatikan sasaran keseluruhan dari organisasi. Pendekatan ini hanya memperhatikan sasaran dari kegiatan atau aplikasi itu saja.

Pendekatan sistem memperhatikan sistem informasi sebagai satu kesatuan terintegrasi untuk masing-masing kegiatan atau aplikasi. Pendekatan ini juga menekankan pada pencapaian sasaran keseluruhan dari organisasi, tidak hanya menekankan pada sasaran dari sistem informasi itu saja.

3. Pendekatan bawah-naik lawan pendekatan atas-turun (dipandang dari cara menentukan kebutuhan dari sistem)

Pendekatan bawah-naik (down-top approach) dimulai dari level bawah organisasi yaitu level operasional dimana transaksi dilakukan. Pendekatan ini merupakan ciri-ciri pendekatan klasik yang sering disebut dengan intilah data analysis

Pendekatan atas-bawah (top-down approach) dimulai dari level atas organisasi yaitu level perencanaan strategi. Pendekatan ini dimulai dari mendefinisikan sasaran, kemudian melakukan analisis kebutuhan informasi, setelah itu turun ke pemrosesan transaksi yaitu penentuan output, input, basis dara, prosedur-prosedur operasi dan kontrol. Pendekatan ini merupakan ciri-ciri dari pendekatan terstruktur yang sering disebut dengan istilah dicision analysis.

(10)

Pendekatan sistem menyeluruh merupakan pendekatan yang mengembangkan sistem serentak secara menyeluruh. Pendekatan ini merupakan ciri-ciri pendekatan klasik.

Pendekatan moduler berusaha memecahkan sistem yang rumit menjadi beberapa bagian atau modul yang sederhana sehingga alkan majadi lebih mudah dipahami dan dikembangkan. Dengan ini sistem akan dapat dikembangkan tepat pada waktu yang direncanakan, mudah dipahami oleh pemakai sistem dan mudah dipelihara. Pendekatan ini merupakan ciri-ciri dari pendekatan terstruktur.

5. Pendekatan lompatan-jauh lawan pendekatan berkembang (dipandang dari teknologi yang akan digunakan)

Pendekatan lompat-jauh (great loop approach) menerapkan perubahan secara menyeluruh menggunakan teknologi canggih seperti komputer. Pendekatan ini banyak menggunakan dana karena terlalu mahal. Pendekatan ini juga juga sulit untuk dikembangkan karena terlalu komplek.

Pendekatan berkembang (evolutionary approach) menerapkan teknologi canggih untuk aplikasi-aplikasi tertentu saja.. Pendekatan ini kembangkan untuk mengikuti kebutuhannya sesuai dengan perkembangan teknologi yang ada disamping itu pendekatan ini hemat biaya dan dapat mengikuti perkembangan teknologi yang cepat.

7.Arti dari metodologi, metoda dan algoritma

Metodologi adalah kesatuan metode-metode, prosedur-prosedur, konsep-konsep pekerjaan, aturan-aturan dan postulat-postolat yang digunakan oleh suatu ilmu pengetahuan, seni atau disiplin yang lain.

Metode adalah suatu cara sistematik untuk mengerjakan sesuatu atau cara untuk mengembangkan suatu sistem informasi.

Sedangkan algoritma merupakan urutan-urutan prosedur untuk memecahkan masalah.

8.Klasifikasi metodologi pengembangan

 Functional decomposition methologies

(11)

-HIPO (Hierarchy plus Input-Process-Output)

- Stepwise refinement (SR) atau Iterarive stepwise refinement (ISR).

- Information-hiding

 Data-oriented methodologies

Menekankan pada karakteristik data yang diproses

1. Data-flow oriented: modul-modul sesuai tipe elemen data

-SADT (Structured Analysis and Design Tecniques)

- Composite Design

- Structured System Analysis and Design (SSAD)

2. Data-structure oriented: struktur input dan output

-JSD (Jakson’s system development)

- W/O (Warnier/Orr)

 Prescriptive methodologies

o ISDOS (Information System Design and Optimization System)

Digunakan untuk mangotomatisasi proses pengembangan sistem informasi. ISDOS mempunyai 2 komponen yaitu : PSL (mencatat kebutuhan pemakai dalam bentuk machine-readable form) dan PSA (digunakan untuk mengecek data yang dimasukkan)

o PLEXSYS

Digunakan untuk melakukan transformasi suatu statemen bahasa komputer tingkat tinggi ke suatu executable code untuk suatu konfigurasi perangkat keras yang diinginkan.

oPRIDE

Perangkat lunak untuk analisis/disain sistem terstruktur, manajemen data, manajemen proyek dan pendokumentasian.

(12)

Perangkat lunak yang berisi dengan kumpulan metode, estimasi, dokumentasi dan petunjuk administrasi guna membantu pemakai untuk mengembangkan dan merawat sistem.

o SPECTRUM

- SPECTRUM-1 untuk life cycle konvensional

-SPECTRUM-2 untuk sistem manajemen proyek terstruktur

- SPECTRUM-3 untuk on-line interactive estimator

o SRES dan SREM

9.Alat dalam pengembangan sistem

Alat-alat yang digunakan dalam suatu metodologi umumnya berupa suatu gambar atau diagram atau grafik.

a. HIPO diagram, digunakan di metodologi HIPO dan metodologi lainnya.

b. Data flow diagram, digunakan di metodologi structured system analysis and design.

c. Structured chart, digunakan di metodologi structured system analysis and design.

d.SADT diagram, digunakan di metodologi SADT

e. Warnier/Orr diagram, digunakan di metodologi Warnier/Orr

f. Jakson’s diagram, digunakan di metodologi Jakson System Development

Alat yang menggunakan bagan:

a. Activity charting: menggambarkan aktivitas, contoh: Gant chart, flowchart, dll

b. Layout charting: menggambarkan tataletak

c. Personal relationship charting: menggambarkan hubungan personil, contoh: organization chart, working distribution chart

10.Teknik pengembangan sistem

a. Teknik manajemen proyek  untuk penjadualan proyek, contoh: CPM dan PERT

(13)

-Wawancara

- Observasi

- Daftar pertanyaan

- Pengumpulan sampel

c.Teknik analisis biaya/manfaat  cost-benefit dan cost-effectiveness analysis

d.Teknik menjalankan rapat

e. Teknik inspeksi

11.Perbedaan antara Analis Sistem & Pemrogram

Analis sistem mempelajari masalah-masalah yang timbul dan menentukan kebutuhan pemakai sistem untuk mengidentifikasi pemecahan. Sebutan lain untuk analis sistem adalah analis informasi (information analysis). Sedangkan pemrogram adalah orang yang menulis kode program untuk suatu aplikasi tertentu berdasarkan rancang bangun yang dibuat oleh analis sistem.

Pengetahuan yang diperlukan oleh seorang analis sistem :

1. Pengetahuan dan keahlian tentang pengolahan data, teknologi komputer dan pemrograman komputer.

- Keahlian teknis yang harus dimiliki adalah keahlian dalam menggunakan alat dan teknik untuk mengembangkan perangkat lunak aplikasi serta ahli dalam menggunakan komputer

-Pengetahuan teknis meliputi pengetahuan tentang perangkat keras komputer, teknologi komunikasi data, bahasa-bahasa komputer, sistem operasi, utilities dan paket-paket perangkat lunak lainnya.

2. Pengetahuan bisnis secara umum

Analis sistem harus mengetahui tentang bisnis secara umum karena sekarang paling banyak menggunakan aplikasi bisnis. Ini meliputi akuntasi keuangan, akuntasi biaya, akuntasi manajemen, sistem pengendalian manajemen, pemasaran, produksi, manajemen personalia, keuangan, tingkah laku organisasi, kebijaksanaan perusahaan, dll.

3. Pengetahuan tentang metode kuantitatif

(14)

4. Keahlian pemecahan masalah

Analis sistem harus mampu memecahkan masalah-masalah yang dihadapi oleh bisnis, menganalisis masalah dan kemudian harus dapat merangkainya kembali menjadi suatu sistem yang dapat mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut.

5. Keahlian komunikasi antar personil

Analis sistem harus mempunyai kemampuan untuk mengadakan komunikasi baik secara lisan mampu secara tertulis. Keahlian ini diperlukan dalam wawancara, presentasi, rapat, dan pembuatan laporan-laporan.

6. Keahlian membina hubungan antar personil.

Manusia merupakan faktor yang kritis di dalam sistem dan watak manusia satu dengan yang lain berbeda. Apabila analis sistem tidak dapat membina hubungan yang baik dengan pemakai sistem sistem atau manajemen dan kecendrungan pemakai sistem akan mempersulitnya.

1. Perlunya Pengembangan Sistem

Pengembangan sistem dapat berarti menyusun sistem yang baru untuk menggantikan sistem lama secara keseluruan atau memperbiki sistem yang telah ada.

Sistem lama perlu diperbaiki atau diganti karena beberapa hal :

1. Adanya permasalahan-permasalahan yang timbul dari sistem lama, misalnya:

a. Ketidakberesan

Ketidakberesan dalam sistem lama menyebabkan sistem lama tidak beroperasi sesuai dengan yang diharapkan.

b. Pertumbuhan organisasi

Pertumbuhan organisasi diantaranya adalah kebutuhan informasi yang semakin luas, volume pengolahan data semakin meningkat, perubahan prinsip akuntansi.

2. Untuk meraih kesempatan-kesempatan

(15)

3. Adanya instruksi

Penyusunan sistem baru karena adanya instrusi-instruksi dari atasan atau luar organisasi misalnya aturan pemerintah. Dengan adanya pengembangan sistem dari yang lama ke baru diharapkan terjadi peningkatan-peningkatan sistem yang baru antara lain :

- Performance (kinerja), kinerja sistem beru lebih efektif. Kinerja dapat diukur dari jumlah pekerjaan yang dapat dilakukan suatu saat tertentu. Respon time adalah rata-rata waktu yang tertunda diantara dua transaksi atau pekerjaan ditambah dengan waktu response untuk menanggapi pekerjaan tersebut.

- Information (informasi), peningkatan kualitas informasi yang disajikan.

- Economy (ekonomi), peningkatan terhadap manfaat-manfaat atau keuntungankeuntungan atau penurunan biaya yang terjadi.

- Control (pengendalian), peningkatan terhadap pengendalian untuk mendeteksi dan memperbaiki kesalahan-kesalahan serta kecurangan yang akan terjadi.

- Efficiency, peningkatan terhadap efisiensi operasi. Efisiensi berbeda dengan ekonomis, ekonomis berhubungan dengan jumlah sumber daya yang digunakan, efisiensi berhubungan dengan bagaimana sumberdaya tersebut digunakan dengan pemborosan yang minimum.

- Service (pelayanan), peningkatan terhadap pelayanan yang diberikan oleh sistem.

2. Prinsip Pengembangan Sistem

Prinsip-prinsip pengembangan sistem antara lain :

1. Sistem yang dikembangkan adalah untuk menajemen informasi dari sistem yang digunakan oleh manajemen, sehingga dapat mendukung kebutuhan yang diperlukan oleh manajemen.

2. Sistem yang dikembangkan adalah investasi modal yang besar, setiap investasi harus mempertimbangkan :

- Semua alternatif yang ada harus diinvestigasi

- Investasi yang terbaik harus bernilai atau menguntungkan.

c. Sistem yang dikembangkan memerlukan orang terdidik

d. Tahapan dan tugas-tugas yang harus dilakukan dalam proses pengembangan.

(16)

f. Jangan takut membatalkan proyek.

g. Dokumentasi harus ada untuk pedoman pengembangan sistem.

3. Siklus Hidup Pengembangan Sistem (System Life Cycle)

Proses pengembangan sistem melewati beberapa tahapan dari mulai sistem itu direncanakan sampai sistem itu diterapkan, dioperasikan dan dipelihara. Bila operasi sistem yang sudah dikembangkan masih-masih timbul permasalahan-permasalahan yang tidak dapat diatasi dalam tahap pemeliharaan sistem maka perlu dikembangkan kembali suatu sistem untuk mengatasinya dan proses ini kembali ke tahap yang pertama.

Siklus ini disebut siklus hidup pengembangan sistem yang digunakan untuk mengembangkan tahapan utama dab langkah-langkah dalam tahapan tersebut dalam proses pengembangannya. Ide dari System Life Cycle adalah sederhana dan masuk akal.

Tahapan utama siklus hidup pengembangan system terdiri dari :

a. Tahapan perencanaan (System Planning)

b. Analisis Sistem (System Analysis)

c. Desain Sistem (System Design)

d. Seleksi System (System Selection)

e. Implementasi System (System Implementation)

f. Perawatan System (Maintenance System)

1. Pendekatan Pengembangan Sistem

Beberapa pendekatan untuk mengembangkan sistem :

1. Pendekatan Klasik lawan Pendekatan Terstruktur

a. Pendekatan Klasik (Clasical Approach)

Adalah pendekatan dalam pengembangan sistem yang mengikuti tahapan-tahapan di Sistem Life Cycle tanpa dibekali oleh alat-alat dan teknik-teknik yang memadai.

Beberapa permasalahan yang timbul di pendekatan klasik

- Pengembangan perangkat lunak akan menjadi sulit

(17)

- Kemungkinan kesalahan besar.

- Keberhasilan sistem kurang terjamin.

- Masalah dalam penerapan sistem.

b. Pendekatan Terstruktur

Pendekatan Terstruktur dilengkapi dengan alat-alat (tools) dan teknik-teknik yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem sehingga hasil akhir dari sistem yang dikembangkan akan didapatkan sistem yang strukturnya didefinisikan dengan baik dan jelas.

2. Pendekatan Sepotong lawan Pendekatan Sistem

Pendekatan Sepotong (Piecemeal Approach) merupakan pendekatan pengembangan sistem yang menekankan pada suatu kegiatan atau aplikasi tertentu saja. Kegiatan atau aplikasi yang dipilih dikembangkan tanpa memperhatikan posisinya di sistem informasi atau tanpa memperhatikan sasaran keseluruhan dari organisasi.

Pendekatan Sistem (systems approach) memperhatikan sistem informasi sebagai satu kesatuan terintegrasi untuk masing-masing kegiatan atau aplikasinya.

Pendekatan sistem ini juga menekankan sasaran dari sistem informasi itu saja.

3. Pendekatan bawah-naik lawan Pendekatan atas-turun

Pendekatan bawah naik (bottom up approach) dimulai dari level bawah organisasi, yaitu level operasional dimana transaksi dilakukan. Pendekatan ini dimulai dari perumusan-perumusan kebutuhan untuk menangani transaksi dan naik ke level atas dengan merumuskan kebutuhan informasi berdasarkan transaksi tersebut. Pendekatan ini yang merupakan ciri-ciri pendekatan klasik.

Pendekatan atas turun (top-down approach) dimulai dari level atau organisasi, yaitu level perencanaan strategi. Pendekatan ini dimulai dengan mendefinisikan sasaran dan kebijaksanaan organisasi. Langkah selanjutnya adalah dilakukannya analisis kebutuhan informasi. Setelah kebutuhan informasi ditentukan maka proses turun ke pemrosesan transaksi, yaitu penentuan output-input basis data, prosedur-prosedur operasi dan kontrol. Pendekatan ini juga merupakan ciri-ciri dari pendekatan terstruktur.

4. Pendekatan System Menyeluruh lawan Pendekatan Modular

Pendekatan sistem menyeluruh (total system approach) merupakan pendekatan yang mengembangkan sistem serentak secara menyeluruh.

(18)

dikembangkan. Akibat lebih lanjut adalah sistem akan dapat dikembangkan tepat waktu yang telah direncanakan, mudah dipahami oleh pemakai sistem dan mudah dipelihara.

5. Pendekatan Lompatan Jauh lawan Pendekatan Berkembang

Pendekatan lompatan jauh (great loop approach) menerapkan perubahan menyeluruh secara serentak menggunakan teknologi canggih. Pendekatan ini mengandung resiko, karena teknologi komputer cepat berkembang dan juga terlalu mahal karena memerlukan investasi seketika untuk semua teknologi yang digunakan.

Pendekatan berkembang (evolutionary approach) menerapkan teknologi canggih hanya untuk aplikasi-aplikasi yang memerlukan saja dan akan terus dikembangkan untuk periode berikutnya.

5. Analisis Sistem dan Pemrogram

Analisis sistem (system analist) adalah organisasi yang menganalisis sistem (mempelajari masalah-masalah yg timbul dan menentukan kebutuhan-kebutuhan pemakai sistem) untuk mengidentifikasi pemecahan yang beralasan.

Pemrogram (programmer) adalah orang yang menuliskan kode program untuk suatu aplikasi tertentu berdasarkan rancang bangun yang telah dibuat oleh analis sistem.

(19)

Rujukan:

Gambar

tabel dibawah ini.

Referensi

Dokumen terkait

Definisi sebuah sistem informasi manajemen, istilah yang umum dikenal orang adalah sebuah sistem manusia/mesin yang terpadu (intregeted ) untuk menyajikan informasi guna

Oleh karena itu, untuk mendukung sistem informasi kepegawaian yang efektif perlu dirancang suatu sistem basis data kepegawaian berbasis web yang lebih mudah digunakan, sehingga

Sistem Informasi Manajemen merupakan sebuah sisitem informasi berbasis komputer yang digunakan oleh suatu organisasi atau perusahaan untuk memberikan informasi-informasi yang

Sistem Informasi Manajemen merupakan sebuah sisitem informasi berbasis komputer yang digunakan oleh suatu organisasi atau perusahaan untuk memberikan

Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan-kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan

Teknologi informasi yang sudah dimiliki oleh UKM di Kabupaten Rembang dan telah digunakan untuk mendukung usaha dapat meningkatkan penggunaan sistem akuntansi manajemen (SAM)

Definisi sebuah sistem informasi manajemen, istilah yang umum dikenal orang adalah sebuah sistem manusia/mesin yang terpadu (intregeted ) untuk menyajikan informasi guna

Sistem informasi pemasaran merupakan suatu sistem berbasis komputer yang bekerja sama dengan sistem informasi fungsional lain untuk mendukung manajemen perusahaan dalam menyelesaikan