• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Daya Tarik Rubrik Otomotif Di H.U Galamedia Terhadap Pemenuhan Informasi Anggota Vespa Antique Club (VAC) Bandung Raya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hubungan Daya Tarik Rubrik Otomotif Di H.U Galamedia Terhadap Pemenuhan Informasi Anggota Vespa Antique Club (VAC) Bandung Raya"

Copied!
190
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Strata 1 (S1) Pada Program Studi Ilmu Komunikasi Konsentrasi Jurnalistik

Oleh:

Algi Muhamad Gifari NIM. 41807138

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI KONSENTRASI JURNALISTIK FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG

(2)

iv

HUBUNGAN DAYA TARIK RUBRIK OTOMOTIF DI HARIAN UMUM GALAMEDIA TERHADAP PEMENUHAN INFORMASI ANGGOTA

VESPA ANTIQUE CLUB (VAC) BANDUNG RAYA Oleh:

Algi Muhamad Gifari NIM. 41807138 Skripsi ini dibawah bimbingan, Dr.Hj. Ani Yuningsih,Dra. M.Si

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui “Hubungan Daya Tarik Rubrik Otomotif Di Harian Umum Galamedia Terhadap Pemenuhan Informasi Anggota Vespa Antique Club (VAC) Bandung Raya”. Sehingga untuk melihat seberapa besar hubungannya, peneliti menganalisa isi pesan, tampilan visual, pengetahuan, hiburan, kepentingan sosial dan pelarian.

Metode yang digunakan adalah metode korelasional. Teknik pengambilan sampel menggunakan strata disproporsional sampling. Data penelitian ini dikumpulkan dengan menyebarkan angket, wawancara, dan studi literatur. Teknik analisis data yang digunakan untuk melihat hubungan antara variabel adalah koefisien korelasi Rank Spearman dengan menggunakan SPSS 12.

Hasil penelitian menunjukan korelasi antara isi pesan dengan pemenuhan informasi adalah sebesar 0,700 artinya nilai korelasi sebesar itu menunjukkan bahwa kuatnya hubungan antara Isi Pesan dengan Pemenuhan informasi Anggota VAC tergolong hubungan yang sedang, korelasi antara tampilan visual dengan pemenuhan informasi sebesar 0,756 artinya Nilai korelasi sebesar itu menunjukkan bahwa kuatnya hubungan antara tampilan visual dengan Pemenuhan informasi Anggota VAC tergolong hubungan yang kuat, korelasi antara daya tarik dengan pengetahuan sebesar 0.763 artinya nilai korelasi sebesar itu menunjukkan bahwa kuatnya hubungan antara daya tarik dengan Pengetahuan tergolong hubungan yang kuat, korelasi antara daya tarik dengan hiburan sebesar 0,793 artinya tergolong hubungan yang kuat, korelasi antara daya tarik dengan kepentingan sosial sebesar 0,778 artinya tergolong hubungan yang kuat, korelasi antara daya tarik dengan pelarian sebesar 0,537 artinya tergolong hubungan yang sedang, korelasi antara variabel X dan Y sebesar 0.783 Nilai korelasi sebesar itu menunjukkan bahwa kuatnya hubungan antara Daya Tarik (X) dengan Pemenuhan Informasi (Y) tergolong hubungan yang kuat.

Dengan demikian disimpulkan bahwa, dari hasil pengolahan data dan pengujian hipotesis menunjukan bahwa Ho ditolak dan Hi diterima. Penelitian ini

(3)

DAILY NEWS PAPER TO THE FULFILMENT OF

INFORMATION FOR THE MEMBERS OF VESPA ANTIQUE CLUB (VAC) BANDUNG RAYA

by.

Algi Muhamad Gifari Reg. Number: 41807138

COUNSELLOR:

Dr. Hj. Ani Yuningsih, Dra. M.Si

The aim of this research is to find out “The Relation of Automotive Section Attractiveness in Galamedia Daily News Paper to the Fulfillment of Information for the Members of Vespa Antique Club (VAC) Bandung Raya”. So, to see how large the connection, the researcher analyzes the message content, visual appearance, knowledge, entertainment, social interest and escape.

The method used is the correlation method. The sampling technique is using disproportional sampling strata. These research data was collected by distributing questionnaires, interviews, and literature studies. The technique of data analysis which is used to find out the relationship between the variables is Spearman Rank correlation coefficient using SPSS 12.

The result shows the correlation between the message content with the fulfillment of information is at the rate of 0.700, it means the correlation value as big as it indicates the relationship between the message contents and information fulfillment of VAC members are classified to middle relationship, the correlation between visual appearance with the information fulfillment is at the rate of 0.756, it means the correlation value as big as it indicates the relationship between the message contents and information fulfillment of VAC members are classified to strong relationship, the correlation between the attractiveness with the knowledge is at the rate of 0.763, it means the correlation value as big as it indicates that the relationship between the attractiveness and the knowledge are classified to strong relationship, the correlation between the attractiveness with the entertainment is at the rate of 0.793, it means are classified to strong relationship, the correlation between the attractiveness with the social interest is 0.778, it means classified to strong relationship, the correlation between the attractiveness and the escape is 0.537, it means classified to middle relationship. The correlations between X and Y variables is 0.783, the correlations value as big as it shows that the relationship between the Attractiveness (X) with the Information Fulfillments (Y) are classified as strong relationship.

(4)

vi

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Maha Suci Allah yang senantiasa mencurahkan Rahmat-Nya kepada orang-orang beriman yang selalu taat, tunduk, dan patuh kepada-Nya, dan kepada orang-orang yang senantiasa berada di jalan-Nya. Shalawat serta salam senantiasa dipanjatkan pada junjungan Nabi Muhammad SAW. Semoga Allah senantiasa mencurahkan Rahmat-Nya kepada beliau, keluarga, para shahabat sampai kita semua hingga akhir zaman nanti.

Puji serta syukur penyusun panjatkan kepada Dzat Illahi Robbi yang telah menganugerahkan setetes Ilmu-Nya yang Maha Luas tak terbatas kepada penulis yang memiliki banyak kedangkalan akal, sehingga Alhamdulillah penulis dapat menyelesaikan skripsi yang diberi judul ”Hubungan Daya Tarik Rubrik Otomotif Di Harian Umum Galamedia Terhadap Pemenuhan Informasi Anggota Vespa Antique Club (VAC) Bandung Raya”. Skripsi ini penulis susun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Ilmu Komunikasi Spesialisasi Ilmu Jurnalistik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM).

(5)

vii untuk taat, tunduk dan patuh di Jalan-Nya.

Ucapan terima kasih yang setulus-tulusnya dan sebesar-besarnya pun peneliti tujukan kepada mama dan papa yang selalu membantu dan memberikan dukungan yang berlimpah baik dalam bentuk spiritual, moral, dan material. Makasih mamah..apa..algi sayaang banget sama mamah sareung apa, love you both..;). Terima kasih untuk setiap amanat yang luar biasa membangun semangatku , doa dan keringat Apa sareung mamah yang telah mamah, Apa korbankan untukku, dan tak habis kesabaran kalian untuk menghadapi keegoisan dan keras kepalaku. Doa ananda, semoga kelak ananda dapat membahagiakan dan membanggakan mama sareung Apa, dan bisa menjadi Apa sareung mama harapkan, juga untuk Teh Yani A Deni, A Robby yang senantiasa selalu memberikkan bantuan moril maupun materil yang tak terhitung serta atas fasilitas yang diberikan dan juga untuk adikku tersayang Dita yang senantiasa memberikan canda dan tawa yang indah serta bagi Nenekku tercinta dan keluarga besar Cibaduyut, keluarga besar Bihbul (Cucu Haji Ateng) semoga karunia dan sayang Allah SWT menerangi kalian semua. Amiin

Dan dalam kesempatan ini, penulis menyampaikan rasa hormat, penghargaan dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

(6)

viii

2. Yth. Bapak Drs, Manap Solihat., M.Si selaku Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Komputer Indonesia serta selaku dosen wali selama penulis kuliah di Universitas Komputer Indonesia yang telah memberikan pengarahan dan arahan selama perkuliahan. Serta memberikan kemudahan dan kelancaran dalam pengesahan yang bersangkutan dengan Sidang Penelitian ini.

3. Yth. Ibu Dr. Hj. Ani Yuningsih, Dra.,M.Si Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu, kesabaran, dan perhatiannya buat penulis, serta telah membuka pikiran penulis. Terima kasih ibuku atas bimbingannya selama ini .

4. Yth. Bapak serta Ibu Dosen Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Komputer Indonesia yang telah memberikan ilmu dan nilainya selama ini.

5. Yth, Bapak dan Ibu Dosen tetap dan Dosen luar biasa Program Studi Ilmu Komunikasi dan Publik Relation Unikom, yang telah memberikan dorongan serta dorongannya kepada penulis serta pengajaran yang baik.

(7)

ix

melakukan penelitian untuk tugas akhir.

8. Yth, Bpk. Hendra Janto Mardjono, Selaku Sekretaris Vespa Antique Club (VAC) Bandung Raya yang telah memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk melakukan penelitian serta memberikan masukan yang fositif dan berharga kepada saya selaku peneliti

9. Yth. Kang Ozy, Kang Dadang, Kang Imantoro, dan Pak Rosyad selaku tandem saya selama melakukan proses kegiatan pencarian berita saat PKL di PT. Galamedia Bandung Perkasa yang telah memberikan banyak ilmu dan masukan yang positif mengenai praktek ilmu jurnalistik di lapangan.

10.Kepada sahabat-sahabatku IK-4 ’07 di piiaranyinggeun tergokil. Untuk Ganda gandul, Aden Gani , Fitrah Boim, Soleh Bolex, Ixmet tenyom, Hery Ke-Dot, Hafid V-Dun, Diki Diplonk, Bang Ucok, Arye Blawing, Diar sinyo, Bang Nico, Riki, Rio petet, Gengen miss pagi, Apsari, Ratih, Indah, Wieke, irna dan teman-teman ik-4 yang belum tersebutkan maaf, sukses untuk kalian semua terima kasih atas persahabatan yang tak pernah luntur.

(8)

x

semoga tenang dan bahagia dsana melihat teman-temanmu ini lulus dan dapat meneruskan cita-citamu sebagai seorang wartawan/ jurnalis yang professional amiiinnn ya Allah..

12.Kepada teman-teman Mercysoul Old Band dan New Mercysoul Band, Teman-teman Pengurus Vespa Antique Club (VAC) Bandung Raya dan Wilayah Bandung Kulon, Teman-teman UNIKOM Basket Ball, anak-anak Badame Brothers Sky, anak-anak Basket SMA Angkasa (ABASKA), teman-teman Curug Dog-dog Sukamenak, KW Band Crew.V’gart Band, Bonavia Musik Studio.

13.Kepada semua Teman-teman Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP Unikom konsentrasi Ilmu Jurnalistik dan Humas .

(9)

xi

kepada kita semua serta melimpahkan segala karunia- Nya. Amiin. Wassalaamu’alaikum Wr. Wb.

Bandung, Agustus 2011

(10)

1 1.1 Latar Belakang Masalah

Berkomunikasi adalah sesuatu hal yang penting yang dilakukan oleh setiap manusia dalam menjalani kehidupannya, proses komunikasi dilakukan dengan menggunakan media atau pun secara tatap muka (face to face).

Seiring dengan pesatnya perkembangan dunia informasi yang terjadi di Negara kita, baik melalui media cetak maupun elektronik yang di ikuti oleh meningkatnya kebutuhan masyarakan akan informasi, telah memaksa para pelaku pers untuk berlomba-lomba menyajikan sebuah informasi yang paling up to date dan menarik dan berkualitas untuk di konsumsi oleh khalayak banyak.Media informasi yang mampu menyampaikan berita sesuai dengan harapan pembaca, berita yang berkualitas meliputi unsur-unsur, diantaranya actual,factual,adanya nilai penting dan menarik. Surat kabar yang memenuhi empat syarat atau unsur tersebut maka dengan sendirinya akan bertahan dan penjualan oplah pembacanya pun semakin luas.Penyajian berita yang berkualitas akan menimbulkan manfaat yang sangat berguna bagi para pembacanya sendiri, dan juga akan memberikan sebuah citra yang fositip bagi para pelaku pers itu sendiri, persaingan ini secara langsung memberikan efek pada kualitas berita yang disampaikan.

(11)

pembaca tidak basi. Seperti halnya yang dikatakan oleh Effendy dalam bukunya

“Ilmu,teori, dan Filsafat Komunikasi”, bahwa: “Pers adalah sarana yang

menyiarkan produk jurnalistik. Fungsi pers berarti fungsi jurnalistik”. (Effendy,1993:93)

Pers bukan hanya sebagai sarana untuk menyiarkan atau menginformasikan produk jurnalistik saja, tapi pers juga memiliki fungsi-fungsi lain. Seperti yang dikatakan oleh Effendy dalam bukunya ilmu , Teori Dan Filsafat Komunikasi

Bahwa: ”Pada zaman modern seperti sekarang ini, jurnalistik tidak hanya memiliki atau mengelola berita saja, tetapi juga aspek-aspek lain untuk isi surat kabar. Karena itu fungsinya bukan lagi menyiarkan informasi, tetapi juga mendidik, menghibur dan mempengaruhi agar khalayak melakukan kegiatan tertentu”. (Effendy,1993:93)

Sedangkan dalam proses penyampaian pesan kepada massa, dibutuhkan sebuah media yakni media massa, sejalan dengan perjalanan teknologi informasi dan komunikasi yang begitu cepat dalam era globalisasi saat ini, keberadaan media massa dewasa ini dikatakan sudah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam hidup kita. Media massa cetak dan elektronik yaitu surat kabar, majalah, radio, televisi dan film telah memberikan banyak informasi dan hiburan bagi masyarakat. Sehingga komunikasi telah mencapai suatu tingkat dimana orang mampu berbicara dengan jutaan manusia secara serentak dan serempak bersamaan dengan perkembangan teknologi komunikasi.

Deddy Mulyana dalam buku Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar mengatakan.

(12)

elektronik (radio, televisi), yang di kelola oleh suatu lembaga atau orang yang dilembagakan, yang ditunjukan kepada sejumlah besar orang yang

tersebar di banyak tempat, anonim, dan heterogen” (Mulyana, 2003:75).

Media massa (mass media) merupakan saluran, alat, sarana yang dipergunakan dalam proses komunikasi massa. Isi media massa secara garis besar terbagi atas tiga kategori :“Berita, Opini, dan Feature. Karena pengaruhnya

terhadap massa ( dapat membentuk opini public), media massa disebut “kekuatan

ke empat” (The Fourth Estate). (Romly, 2003:5).

Mengenai media massa dalam bukunya jurnalistik Terapan, Asep Syamsul

berpendapat :“Media yang termasuk ke dalam kategori media massa adalah surat

kabar, majalah, radio, TV dan Film”.(Asep Syamsul, 2003:5).

Kelima media tersebut dinamakan “The Big Five Of Mass Media”(lima besar media massa), media massa sendiri terbagi dua macam , media massa cetak (Printed media) dan media massa elektronik (electronic media). Yang termasuk media massa elektronik adalah radio, TV, film (Movie), termasuk CD. Sedangkan media massa cetak dari segi formatnya dibagi menjadi enam yaitu :

1. Koran atau surat kabar (ukuran kertas broadsheet atau ½ plano) 2. Tabloid ( ½ broadsheet )

3. Majalah ( ½ tabloid atau kertas ukuran polio atau kuarto ) 4. Buku ( ½ majalah)

5. Newsletter ( polio atau kuarto, jumlah halaman lazimnya 4–8 halaman ) 6. Bulletin ( ½ majalah jumlah halaman lazimnya 4 -8 halaman )

(Asep Syamsul, 2003:5).

Pada penelitian ini, peneliti akan berfokus pada media massa cetak yakni surat kabar. Dalam bahasan ini, yaitu Harian Umum Galamedia Bandung.

(13)

“Sebutan bagi penerbitan pers yang masuk dalam media massa tercetak

berupa lembaran berisi tentang berita-berita, karangan-karangan dan iklan serta diterbitkan secara berkala, bisa harian, mingguan, bulanan serta diedarkan secara umum, isinya pun harus actual, juga bersifat universal, maksudnya pemberitaanya harus bersangkut paut dengan manusia dari berbagai golongan dan kalangan”. (Junaidi, 1991 : 105).

Berkaitan dengan fungsi media massa atau pers itu sendiri, seperti yang di gariskan dalam Bab II Pasal 3 Undang-undang No. 40 tahun 1999 Tentang Pers, yang menyebutkan bahwa fungsi pers meliputi empat hal yaitu sebagai media informasi, pendidikan, hiburan dan kontrol social. (Hikmat & Purnama, 2005:300)

Dalam hal ini peneliti memilih kondisi salah satu media massa cetak lokal yang telah mengambil langkah tepat untuk memenuhi kondisi kebutuhan masyarakat akan hiburan dan informasi yaitu HU Galamedia. HU Galamedia menghadirkan satu rubrik khusus yang berisikan tentang informasi penting seputar Otomotif ialah rubrik Otomotif dan teknologi yang dapat menjadikan salah satu sumber informasi di kalangan pecinta otomotif.

Harian Umum Galamedia merupakan media cetak lokal yang terbit di kota Bandung dan sekitarnya. Sebagai salah satu perusahaan pers yang bergerak di bidang media cetak, HU Galamedia berusaha untuk mewujudkan fungsinya sebagai lembaga pers. Hal ini dapat di lihat dari berbagai rubrik yang terdapat di dalamnya, antara lain:

1. Rubrik Tatar Bandung, berisi tentang peristiwa yang terjadi di seputar kota Bandung.

(14)

3. Rubrik Lembur Kuring berisi tentang profil tempat – tempat tertentu yang di anggap menarik.

4. Rubrik Olah Raga, berisi informasi olah raga yang terjadi di seputaran kota Bandung, nasional dan internasional.

5. Rubrik Ekonomi Dan Pasar, berisi tentang informasi seputar bidang ekonomi lokal, nasional dan internasional.

6. Rubrik Hukum dan Kriminalitas berisi tentang peristiwa seputar tindakan kriminalitas dan prosesi hokum yang terjadi di kota Bandung dan sekitarnya.

7. Rubrik Daerah, berisi tentang informasi terkini yang terjadi di wilayah kabupaten di Jawa Barat.

8. Rubrik Otomotif dan Teknologi yang menyajikan berita-berita seputar otomotif. ( Redaksi H.U Galamedia, 2011, Mei).

Padapenelitian ini rubrik otomotif HU Galamedia menjadi objek yang di teliti.Penelitian terhadap Rubrik ini dilaksanakan karena besarnya keinginan peneliti untuk mengetahui efek yang di timbulkan isi rubrik otomotif dan teknologi terhadap pembaca.

Rubik otomotif HU Galamedia yang terbit setiap seminggu sekali, pada hari selasa ini, informasinya lebih fokus kepada kendaraan roda dua yaitu sepeda motor tapi tidak menutup kemungkinan ada juga mengangkat seputar kendaraan roda empat yaitu mobil, namun sepeda motor lebih mendominasi dalam rubrik ini, menurut kepala litbang HU Galamedia Sutisna mengetakan Bahwa :

(15)

lapisan masyarakat memiliki kendaraan roda dua untuk beraktifitas, Otomatis kebutuhan informasi masyarakat mengenai otomotif meningkat. Maka dari itu HU Galamedia mengemas sebuah rubrik otomotif yang didalamnya menyajikaninformasimengenai perubahandan kemajuan sepeda motor contohnya tips merawat kendaraan, spesifikasi jenis motor baru, safety riders, Modifikasi, kegiatan-kegiatankomunitasotomotif yang ada di Bandung sertamengenai kemajuan sebuah teknologi”.(Litbang HU Galamedia, 2011, Mei).

Dengan pertimbangan isi keseluruhan rubik Otomotif HU Galamedia yang lebih didominasi informasi tentang kendaraan roda dua, maka dalam penelitian ini peneliti mengangkat tema tentang klub sepeda motor.Selain terdapat isi berita mengenaiotomotif di rubrik ini pun terdapat informasi mengenai teknologi yang tentunya sangat memberikan pengetahuan bagi para pembacanya, salah satu pentingnya rubrik ini bagi pembaca adalah untuk menambah wawasan mengenai dunia otomotif serta untuk merangsang dan memberikan pesan secara tertulis yang pada akhirnya para pembaca mampu terinspirasi setelah membaca rubrik ini.

Menurut Tjitrosoewarno (1981) mengatakan:

“Rubrik adalah ruang yang terdapat dalam surat kabar yang memuat dalam

isi dan berita, ruang khusus yang terdapat dalam surat kabar yang memuat isi dan berita, ruangan khusus yang dapat dimuat dengan periode yang tetap dengan hari-hari tertentu atau beberapa minggu sekal, yang membahas masalah atau membuat masalahnya masing-masing sesuai dengan yang ditulis pada rubrik tersebut, misalnya rubrik luar negri akan memuat berita-berita informasi yang berasal dari peristiwa-peristiwa di dunia. Biasanya rubrik akan menempati ruangan-ruangan khusus yang

telah disediakan dalam lembaran surat kabar” (Soerjawidjaja, 1981:19).

(16)

Sebagai pecinta motor vespa tua yang antik buatan Eropa, jenis vespa komunitas tersebut bervariasi mulai dari vespa Congo, Sprint, Special, Corsa, Super, Px, Excel,Corsa,Bajai, Lambbreta danExlusive yang kesemuanya di produksi 40-90 an. Bahkan vespa-vespa tahun mudapun juga ada.

Disamping dibentuknya club motor vespa tersebut sebagai sarana menyalurkan hobi mereka juga mempunyai niat mulia dengan mempererat tali silaturahmi di kalangan pecinta motor vespa. Adapun hasil wawancara penelitian dengan Ade Fajar selaku Humas VAC Bandung Rayamengatakan:

“VAC”OrganisasiVespa Antique Club memiliki lambang perisai, yang ditengahnya terdapat gambar Vespa, dengan latar warna hijau, putih dan merah, dimana memiliki arti bahwa komunitas VAC bertanggung jawab terhadap terciptanya kedamaian, terpeliharanya kesucian dan berani menghadapi tantangan dalam memperjuangkan kebenaran.Organisasi Vespa Antique Club memiliki Mascot serangga jenis Tawon, adalah menggambarkan bahwa komunitas VAC memiliki kultur budaya identik dengan sifat dan perilaku Tawon (lebah), dimana kesatuan dan persatuan dalam tekad, sikap dan langkah membangun dan memperkokoh organisasi untuk mencapai tujuan, melalui kebersamaan dan kegotong royongan yang berazaskan kepada rasa kekeluargaan.

(Natuna35,Humas Bandung Raya,29Maret 2011)

(17)

pengendara motor vespa sangat berpengaruh karena mempunyai karisma yang baik dan beda dari klub lain.

Menurut Ade Fajar :

“Kini komunitas VAC telah mempunyai jumlah anggota sekitar 4800 orang yang tersebar di seluruh Tanah Air, dianataranya Cianjur, Purwakarta, Bogor, Sukabumi, Jakarta, Tanggerang, Banten Sumedang, Indramayu, Cirebon, Garut, Tasikmalaya, Pangandaran, Subang, Lampung, Padang dan paling jauh Lubuk Linggau serta Bandung sebagai barometer atau Ibu Kotanya VAC bagi cabang-cabang lain yang tersebar di seluruh nusantara, karena VAC sendiri lahir di Bandung pada 28 Oktober 1993 bersamaan dengan hari sumpah pemuda”.

(Natuna35,Humas Bandung Raya,29Maret 2011)

(18)

observasi dengan cara mewawancarai beberapa pengurus serta beberapa anggota VAC Bandung raya, meskipun mereka organisasi otomotif yang dilatar belakangi oleh jenis motor vespa, namun merekapun sangat membuka diri akan informasi selain vespa. Mereka memerlukan informasi seputar otomotif seperti yang HU Galamedia sajikan,meskipun isi informasi tersebut bukan mengupas tentang kendaraan komunitas jenis vespa, namun mereka sangat membutuhkan informasi tentang jenis kendaraan motor lainnnya,menurut Ketua VAC Bandung Raya Tedy Permana mengatakan bahwa:

“Jenis informasi yang kami perlukan sebagai organisasi otomotif berjenis

vespa , tentu saja kami membutuhkan informasi mengenai vespa namun kita tidak ingin terpaku pada satu jenis kendaraan bukan hanya mengenai keberadaan vespa, namun kitapun memerlukan informasi otomotif jenis kendaraan lainnya yang ada dan sedang berkembang di Kota Bandung sekarang, itu semua demi memenuhi pengetahuan dan menambah wawasan para anggota mengenai dunia otomotif”. (Natuna35, Bandung Raya,29Maret 2011)

Dari uraian diatas, maka dalam menyusun penelitian ini penulis mengambil rumusan masalah dengan judul: Sejauhmana Hubungan Antara Daya Tarik Rubrik Otomotif di Harian Umum Galamedia Terhadap

(19)

1.2 Identifikasi Masalah

Adapun Identifikasi Masalah yang peneliti ajukan yaitu :

1. Sejaumana Hubungan Antara Isi Pesan Rubrik Otomotif di Harian Umum Galamedia Terhadap Pemenuhan Informasi Anggota Vespa Antique Club (VAC)Bandung Raya?

2. Sejaumana Hubungan Antara Tampilan Visual Rubrik Otomotif di Harian Umum Galamedia Terhadap Pemenhan Informasi Anggota Vespa Antique Club (VAC)Bandung Raya?

3. Sejaumana Hubungan Antara Daya Tarik Rubrik Otomotif di Harian Umum Galamedia Terhadap Pengetahuan Anggota Vespa Antique Club (VAC)Bandung Raya?

4. Sejaumana Hubungan Antara Daya tarik Rubrik Otomotif di Harian Umum Galamedia Terhadap Hiburan Anggota Vespa Antique Club (VAC)Bandung Raya?

5. Sejauhmana Hubungan Antara Daya Tarik Rubrik di Harian Umum Galamedia Terhadap Kepentingan Sosial Anggota Vespa Antique Club(VAC) Bandung Raya?

6. Sejauhmana Hubungan Antara Daya Tarik Rubrik di Harian Umum Galamedia Terhadap Pelarian Anggota Vespa Antique Club(VAC) Bandung Raya?

(20)

1.3 Masksud dan Tujuan penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian

Adapun maksud dari penelitian ini adalah untuk menjawab dan menjelaskan Bagaimana hubungan antara Daya Tarik Rubrik Otomotif di Harian Umum Galamedia Terhadap Pemenuhan Informasi Anggota Vespa Antique Club (VAC)Bandung Raya.

1.3.2 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui Hubungan Antara Isi Pesan Rubrik Otomotif di Harian Umum Galamedia Terhadap Pemenuhan Informasi Anggota Vespa Antique Club (VAC)Bandung Raya.

2. Untuk mengetahui Hubungan Antara Tampilan Visual Rubrik Otomotif di Harian Umum Galamedia DenganTerhadap Pemenuhan Informasi Anggota Vespa Antique Club (VAC)Bandung Raya.

3. Untuk mengetahui Hubungan Antara Daya Tarik Rubrik Otomotif di Harian Umum Galamedia Terhadap Pengetahuan Anggota Vespa Antique Club (VAC)Bandung Raya.

4. Untuk mengetahui Hubungan Antara Daya Tarik Rubrik Otomotif di Harian Umum Galamedia Terhadap Hiburan Anggota Vespa Antique Club (VAC)Bandung Raya.

(21)

6. Sejauhmana Hubungan Antara Daya Tarik Rubrik di Harian Umum Galamedia Terhadap Pelarian Anggota Vespa Antique Club(VAC) Bandung Raya.

7. Sejauhmana Hubungan Antara Daya Tarik Rubrik di Harian Umum Galamedia Terhadap Pemenuhan Informasi Anggota Vespa Antique Club(VAC) Bandung Raya.

1.4 Kegunaan Penelitian 1.4.1 Kegunaan Teoritis

Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat membantu dalam pengembangan Ilmu Komunikasi terutama dalam bidangJurnalistik, yaitu tentnag rubrik surat kabar serta Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat melengkapi kepustakaan mengenai Peranan kegiatan eksternal perusahaan serta menjadi bahan informasi pihak yang berkepentingandapat dijadikan referensi bagi penelitian-penelitian selanjutnya, khususnya yang berkaitan dengan penelitian-penelitian tentang efek dari media massa (cetak).

1.4.2 Kegunaan Praktis 1. Peneliti

(22)

2. Program Studi dan Universitas

Bagi Universitas, khususnya program studi Ilmu Komunikasi konsentrasi ilmu Jurnalistik UNIKOM Penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi ilmu untuk dapat dijadikan suatu bahan masukan serta diharapkan dapat dijadikan literatur dan referensi secara umum bagi mahasiswa UNIKOM dan khususnya mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi Konsentrasi Jurnalistik.

3. Kegunaan bagi Perusahaan

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu informasi evaluasi dan referensi bagi Harian Umum Galamedia, untuk mengetahui daya tarik berita bagi pembaca dan juga dari keberadaan rubrik Otomotif dan Teknologi khususnya bagi anggota Vespa Antique Club(VAC) Bandung Rayasebagai sarana pemenuhan informasi.

1.5 Kerangka Pemikiran 1.5.1 Kerangka Teoritis

Dalam penelitian ini bermaksud untuk mengetahui hubungan antara daya tarik rubrik otomotif di HU Galamedia terhadap pemenuhan informasi anggota Vespa Antique Club (VAC) Bandung Rayapada rubrik tersebut.

(23)

sebagainya. Misalnya rubrik luar negri dalam HU. Pikiran Rakyat (Peorwadarminta,1985:83).

Agar rubrik-rubrik yang terdapat dalam media cetak itu memiliki daya tarik di mata pembaca, maka rubrik tersebut harus mampu memenuhi kebutuhan informasi pembaca tentang suatu permasalahan tertentu.Pada umumnya, tampilan dan tulisan yang disukai adalah yang memiliki daya tarik sesuai dengan segmentasi pasar yang telah ditentukan.

Adapun pengertian daya tarik menurut Onong Uchjana EffendyAdalah:“Kekuatan atau penampilan komunikator dalam memikat perhatian, sehingga seseorang mampu untuk mengungkapkan kembali pesan yang ia peroleh dari media komunikasi” (Effendi,1989).

Sedangkan menurut Ashadi Siregar dan Rondang Pasaribu

“untuk menarik publik agar melihat atau menggunakan media korporasi maka media korporasi tersebut harus memiliki kemasan yang menarik guna memikat pembaca, daya tarik media korporasi dapat dilihat dari : isi Pesan yang disampaikan dan tampilan visual yang dipakai media tersebut”. (Siregar dan Pasaribu, 2000:119).

Berdasarkan dua pengertian di atas, maka dapat disimpulkan, rubrik adalah suatu bagian, ruangan dan halaman dalam surat kabar, majalah, serta surat kabar lainnya yang di isi dengan materi tertentu yang dimaksudkan untuk mengklasifikasikan masalah-masalah tertentu.

(24)

kepuasan ke dalam empat kategori sistem : cognition(pengetahuan). Diversion (Hiburan), social utility (kepentingan sosial), dan withdrawal (pelarian). (Elvinaro,2007:28)

Pada umumnya setiap individu memiliki kebutuhan mendasar terhadap informasi. Berdasarkan pengalamannya, seseorang mengharapkan bahwa konsumsi atau penggunaan media tertentu akan memberikan sejumlah pemenuhan bagi kebutuhannya. Hal ini akan membuatnya mendengarkan radio, menonton televisi, ataupun membaca berita di surat kabar. Berbagai penggunaan dan pemuasan terhadap media ini dikelompokkan ke dalam beberapa tujuan seperti apa yang diklasifikasiakan oleh para peneliti, yaitu:

1. Pengetahuan

Seseorang menggunakan media massa untuk mengetahui sesuatu atau memperoleh informasi tentang sesuatu.

2. Hiburan

Kebutuhan dasar lainnya pada manusia adalah hiburan dan orang mencari hiburan salah satunya kepada media massa

3. Kepentingan Sosial

(25)

4.Pelarian

Seseorang menggunakan media massa untuk mengatasi rintangan antara mereka dan orang-orang lain, atau untuk menghindari aktivitas lain.(Elvinaro,2007:28)

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teori komunikasi yaitu Uses and Gratification. Menurut Elihu Katz (dalam Efefendy, 1993: 289 ), mengemukakan bahwa :

“Pendekatan Uses and Gratification menempatkan manusia sebagai khalayak yang bersifat aktif dalam menghadapi terpaan pesan melalui media.Pesan yang diterima oleh khalayak, diolah sesui dengan bidang pengalaman yang dimiliki masing-masing khalayak dan digunakan untuk memenuhi kebutuhan.”(Effendy, 1993:289).

Istilah Uses and Gratification timbul dari sikap yang aktif khalayak dalam menggunakan media dari pemenuhan kebutuhan melalui penggunaan media tersebut. Model Uses and Gratification menunjukan bahwa, yang menjadi permasalahan utama bukanlah bagaimana media mengubah sikap perilaku khalayak, tetapi bagaimana media memenuhi kebutuhan pribadi dan sosial khalayak.

Jadi bobotnya ialah khalayak yang aktif, yang sengaja menggunakan media untuk mencapai tujuan khusus. Asumsi Uses and Gratification yang diungkapkan oleh Tan yaitu:

(26)

2. Khalayak memilih jenis dan isi media untuk memenuhi isi kebutuhan. Jadi khalayak terlibat dalam suatu proses komunikasi massa dan mereka dapat mempengaruhi media untuk kebutuhan-kebutuhan mereka secara lebih cepat dibandingkan dengan media yang dapat menguasai mereka.

3. Disamping media massa sebagai sumber informasi maka ada pula berbagai sumber lain yang dapat memuaskan kebutuhan khalayak. Oleh karena itu media massa harus bersaing dengan sumber-sumber lain. Dari sekian banyak sumber yang bukan media yang dapat memuaskan kebutuhan antara lain misalnya keluarga, teman-teman, komunikasi antar pribadi (dengan media, tanpa media), mengisi waktu luang bahkan minum obat tidur.

4. Khalayak mengetahui kebutuhan tersebutdan dapat memenuhi jika dikehendaki, juga mengetahui alasan-alasannya untuk menggunakan media massa.(Liliweli,1991: 134)

Dalam model ini khalayak bersifat aktif dalam menerima terpaan pesan, karena pesan yang diterima khalayak diolah sesuai dengan bidang yang dimiliki masing-masing khalayak dan digunakan demi memenuhi kebutuhan.

1.5.2 Kerangka Konseptual

(27)

Daya tarik Rubrik

Berdasarkan penjelasan di atas dalam kerangka teoritis maka pengaplikasiannya terhadap penelitian adalah merujuk pada pendapat Siregar dan Pasaribu mengenai daya tarik media, dan berdasarkan itu lah penulis menurunkan indikator dari daya tarik Rubrik Otomotif di H.U Galamedia Bandung sebagai berikut :

1. Isi Pesan dengan alat ukur : Jelas, Lengkap, Aktual dan Relevan. 2. Tampilan Visual dengan alat ukur : Layout, Huruf&bahasa, dan

Komposisi warna yang digunakan dalam rubrik. Pemenuhan Informasi

Dari pengertian yang terdapat dalam kerangka teoritis bahwa Pemenuhan informasi dapat di ukur dengan menunjukan bahwa, yang menjadi permasalahan utama bukanlah bagaimana media mengubah sikap perilaku khalayak, tetapi bagaimana media memenuhi kebutuhan pribadi dan sosial khalayak. Pemenuhan informasi adalah suatu kepuasan dan kebutuhan akan sebuah informasi anggota Vespa Antique Club (VAC) Bandung Raya tentang kebutuhan yang diperoleh.

Adapun indikator pemenuhan informasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Pengetahuan

Anggota VAC Bandung Raya menggunakan media massa untuk mengetahui sesuatu atau memperoleh informasi tentang sesuatu.

(28)

Anggota VAC Bandung Raya menggunakan media massa salah satunya untuk mencari hiburan untuk mengurangi rasa bosan atau melepaskan diri dari kegiatan rutin.

3. Kepentingan sosial

Anggota VAC Bandung Raya menggunakan media massa untuk kepentingan sosial dalam memperkuat hubungan dengan keluarga, teman dan yang lainnya dalam masyarakat.

4. Pelarian

Anggota VAC Bandung Raya menggunakan media massa tidak hanya untuk tujuan santai, tetapi juga sebagai pelarian. Dalam artian anggota VAC menggunakan media massa untuk mengatasi rintangan antara mereka dan orang-orang lain.(Elvinaro,2007:28)

Dalam memenuhi kebutuhan akan informasi, anggota Vespa Antique Club(VAC) akan terdorong untuk mencari informasi tentang pemberitaan seputar otomotif, untuk itu khalayak akan memerlukan stimuli yang dapat memuaskan kebutuhannya.

(29)

yang menjadi khalayak yaitu anggota VAC Bandung Raya, serta media yang dimaksud disini adalah H.U Galamedia.

Anggota VAC akan mencari informasi seputar otomotif di rubrik Otomotif, karena itu merupakan pemenuhan kebutuhan akan informasi, tanpa dikomandoi pun anggota VAC Bandung Rayaakan senantiasa mencari informasi tentang otomotif demi menambah wawasan dan pengetahuan mengenai vespa maupun kendaraan jenis lainnya.

Dikarenakan anggota VAC Bandung Raya akan mencari informasi berita tentang otomotif hanya kepada media yang dapat memenuhi akan kebutuhan rasa keingintahuannya, maka dari itu H.U Galamedia sebagai salah satu media yang menyuguhkan pemberitaan tentang Otomotif harus mengetahui seberapa besar khalayak akan terpuaskan dengan informasi yang diberikan agar Rubrik Otomotif H.U Galamedia menjadimedia pemberi informasi yang dicari oleh anggota VAC.

1.6 Operasional Variabel

(30)

Operasional Variabel Table 1.1 : Variabel Independen Variabel X

Sumber : Jalaluddin Rakhmat, 1999:66

Variabel Indikator Alat Ukur

Daya Tarik

1. Isi Pesan

2. Tampilan Visual

a) Jelas b) Lengkap c) Akurat d) relevan

a) Layout

b) Huruf & bahasa yang digunakan

(31)

Table 1.2 : Variabel Dependen Variabel Y

Sumber : Jalaluddin Rakhmat, 1999:66

1.7 Hipotesis

H1 : Ada hubungan antara daya tarik rubrik Otomotif Terhadap Pemenuhan Informasi Anggota Vespa Antique Club (VAC)Bandung Raya.

H0 : Tidak ada hubunganantara daya tarik rubrik Otomotif Terhadap Pemenuhan Informasi Anggota Vespa Antique Club (VAC)Bandung Raya.

Variabel Indikator Alat Ukur

Pemenuhan informasi

1. Pengetahuan

2. Hiburan

3. Kepentingan Sosial

4. Pelarian

a) Mendapat b) Mengetahui

a) Mengurangi Kejenuhan b) Menjadi Santai

a) Memperkuat Hubungan b) Kesamaan Landasan

a) Mengatasi rintangan b) Menghindari aktivitas

(32)

Untuk memperjelas arah penelitian, maka peneliti menjabarkannya menjadi beberapa sub hipotesis sebagai berikut:

1. H1 : Ada hubungan antara isi pesan rubrik Otomotif Terhadap pemenuhan informasi Anggota Vespa Antique Club (VAC) Bandung Raya.

H0 : Tidak ada hubungan antara isi pesan rubrik Otomotif Terhadap pemenuhan informasi Anggota Vespa Antique Club (VAC) Bandung Raya.

2. H1 : Ada hubungan antara tampilan visual rubrik Otomotif Terhadap pemenuhan informasi Anggota Vespa Antique Club (VAC) Bandung Raya.

H0 : Tidak ada hubungan antara tampilan visual rubrik Otomotif Terhadap pemenuhan informasi Anggota Vespa Antique Club (VAC) Bandung Raya.

3. H1 : Ada hubungan antara daya tarik rubrik Otomotif Terhadap pengetahuan Anggota Vespa Antique Club (VAC) Bandung Raya. H0 : Tidak ada hubungan antara daya tarik tarik rubrik Otomotif Terhadap Pengetahuan Anggota Vespa Antique Club (VAC) Bandung Raya.

4. H1: Ada hubungan antara daya tarik rubrik Otomotif Terhadap Pengetahuan Anggota Vespa Antique Club (VAC) Bandung Raya. H0 : Tidak ada hubungan daya tarik tarik rubrik Otomotif Terhadap Pengetahuan Anggota Vespa Antique Club (VAC) Bandung Raya. 5. H1: Ada hubungan antara daya tarik rubrik Otomotif Terhadap

(33)

H0 : Tidak ada hubungan daya tarik tarik rubrik Otomotif Terhadap Hiburan Anggota Vespa Antique Club (VAC) Bandung Raya. 6. H1: Ada hubungan antara daya tarik rubrik Otomotif Terhadap

Kepentingan sosial Anggota Vespa Antique Club (VAC) Bandung Raya.

H0 : Tidak ada hubungan daya tarik rubrik Otomotif Terhadap Kepentingan sosial Anggota Vespa Antique Club (VAC) Bandung Raya.

7. H1: Ada hubungan antara daya tarik rubrik Otomotif Terhadap Pelarian Anggota Vespa Antique Club (VAC) Bandung Raya. H0 : Tidak ada hubungan daya tarik tarik rubrik Otomotif Terhadap

Pelarian Anggota Vespa Antique Club (VAC) Bandung Raya. 1.8 Model Penelitian

Model penelitian yang digunakan penleiti adalah sebagai berikut

Gambar 1.1 Model Penelitian

Sumber: Pemikiran Peneliti Tahun 2011 Variabel X

Daya Tarik Rubrik Indikator:

 Isi Pesan

 Tampilan Visual

Variabel Y Pemenuhan Informasi Indikator:

 Pengetahuan

 Hiburan

 Kepentingan sosial

(34)

Seperti yang telah peneliti gamar di atas bahwa variabel X adalah Daya Tarik Rubrik dan variabel Y adalah Pemenuhan Informasi, jadi yang mempegaruhi Pemenuhan Informasi adalah Daya Tarik Rubrik Otomotif, maka indikator pada variabel X ialah Isi Pesan dan Tampilan visual. Secara tidak langsung mempengaruhi Pengetahuan, Hiburan, Kepentingan sosial dan Pelarian anggota VAC Bandung Raya Terhadap Rubrik Otomotif di Harian Umum Galamedia, sehingga akan timbul suatu pemenuhan informasi bagi anggota VAC Bandung Raya pada Rubrik Otomotif di Harian Umum Galamedia.

1.9 Metode Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan tipe penelitian Kuantitatif.Sedangkan metode penelitian yang digunakan adalah “Korelasional”.

Tipe penelitian Kuantitatif menurut Sugiyono:

“…digunakan dalam meneliti status kelompok manusia, suatu kondisi,

suatu system pemikiran ataupun kelas peristiwa pada waktu tertentu. Sehingga melalui metode ini akan diperoleh data dan informasi tentang gambaran suatu fenomena, fakta, sifat, serta hubungan fenomena tertentu secara komprehensif dan integral. Dengan demikian pengulangan dalam penelitian kuantitatif dilakukan dalam rangka mendapatkan konsistensi atau realibilitas data penelitian dan membuktikan penelitian yang telah

ada”. (Sugiyono,2003:190).

(35)

1.10 Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini diperlukan data yang valid ( menggambarkan apa yang sebenarnya) realibel atau terandalkan (data yang dapat dipercaya) dan obyektif ( sesuai dengan kenyataan). Oleh karenanya perangkat instrument sangat menentukan dalam pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah melalui studi lapangan dan studi kepustakaan.Hal ini dimaksudkan agar data yang diperoleh dilapangan dapat didukung dengan teori-teori yang terkait dalam rangka analisanya.Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Angket atau kuesioner yaitu menyebarkan lembaran pertanyaan secara tertulis kepada responden untuk menghimpun data-data tentang masalah yang diteliti dan di tujukan untuk objek sekunder peneliti yaitu anggota VAC Bandung Raya.

2. Wawancara yaitu usaha untuk memperoleh keterangan demi tujuan penelitian lewat tanya jawab secara tatap muka antara pewawancara dengan narasumber. Wawancara dilakukan untuk mendapatkan jawaban yang lebih mendalam terhadap materi penelitian. (Arikunto,1993;57). Wawancara dilakukan kepada kepala Litbang HU. Galamedia, anggota dan Pengurus VAC Bandung Raya.

3. Studi Pustaka yaitu suatu usaha untuk mendapatkan informasi dengan cara mencari sumber-sumber dari literatur yang relevan dan berhubungan dengan masalah dalam penelitian ini.

(36)

Burhan Bungin, dalam bukunya yang berjudul Metodelogi penelitian Kuantitarif, Komunikasi, Ekonomi dan Kebijakan Publik serta Ilmu-Ilmu Sosial lainnya mengatakan :

“Metode penelusuran data online adalah tata cara melakukan penelusuran

data melalui media online seperti internet atau media jaringan lainnya yang menyediakan fasilitas online, sehingga memungkinkan peneliti dapat memanfaatkan data-informasi yang berupa data maupun informasi teori, secepat dan semudah mungkin dan dapat dipertanggung jawabkan secara

akademis.”(Bungin,2005:148).

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan layanan internet dengan cara membuka alamat mesin pencari (search engine), kemudian membuka alamat web-site yang berhubungan dengan kebutuhan peneliti.

1.11 Populasi dan Sampel

Palte Mari SingarimbundanSofian Effendi mengatakan bahwa : “populasi atau universe adalah jumlah keseluruhan dari unit analisa yang ciri-cirinya akan

diduga” (Singarimbun dan Effendy, 1982 : 108). 1.11.1 Populasi

Menurut Sugiono Populasi adalah :“ Wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Jadi populasi bukan hanya orang tetapi juga benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek/subyek yang dipelajari tetapi meliputi seluruh subyek atau obyek yang dipelajari tetapi meliputi seluruh subyek

atau obyek itu” ( Sugiono, 1994 : 57).

(37)

(Rahmat, 1998: 78). Berdasarkan konsep tersebut, maka populasi penelitian ini adalah anggota VAC Bandung Raya, klub tersebut adalah klub lokal Bandung yang tentunya sudah membaca koran Harian Umum Galamedia. Selain itu,Vespa Antique Club (VAC) juga merupakan salah satu klub vespa tertua di kota Bandung yang masih tetap bertahan dari tahun 1993 sampai dengan sekarang (tahun 2011) VAC memiliki jumlah anggota yang sangat besar yaitu 6863 orang anggota terdiri dari 18 cabang yang tersebar di Indonesia, tetapi dalam penelitian ini peneliti mengambil populasi untuk anggota VAC Bandung Raya. Bandung Raya sendiri memiliki jumlah anggota sebanyak 2807 anggota yang terbagi-bagi kembali menjadi 11 wilayah. Namun populasi yang akan di teliti dari 2807 anggota tersebut mengalami penyusutan menjadi 895 anggota. Jumlah tersebut peneliti dapatkan hasil dari pendataan ulang sementara yang dilakukan kesekretariatan VAC Bandung raya sampai dengan bulan Juli 2011 dan juga hasil dengan pengamatan peneliti di 2 kali pertemuan malam Dedikasi dan Loyalitas. Selain itu manajemen klub yang berstruktur dengan sistematis yang mana ditunjang dengan AD/ART yang jelas, semakin menguatkan keinginan peneliti untuk menjadikan anggota VAC Cabang Bandung Raya sebagai populasi dalam penelitian ini.

1.11.2 Sampel

(38)

mencerminkan populasi yang diwakilinya. Adapun tahapan yang dilakukan dalam penarikan sampel sebagai berikut:

Dikarenaka populasi setiap wilayah tidak proporsional serta strata dari tiap wilayah berbeda sangat jauh maka peneliti di anjurkan mengambil cara untuk pengambilan sampel dengan cara sampel berstrata disproporsional (Jalaludin Rakhmat,2002; 78) sebagai berikut.

Table 1.3

Sampel bersrata Disproporsional

Wilayah Ukuran %dalam Pecahan n Bobot Bobot

Populasi Populasi sampling sampel Disesuaikan

Selatan 173 2,9 % 0,029 5 34,48 8

1. Ukuran sampel ditetapkan 55, dibagi rata pada setiap strata (5).

2. Pecahan sampling berbeda-beda pada setiap strata. Untuk Selatan: 5/173 =0,029.

3. Karena sampel setiap strata tidak proporsional dengan strata yang bersangkutan dalam populasi, data pada setiap strata harus dikalikan dengan bobot. Bobot diporoleh dengan rumus 1/ps (1 dibagi pecahan sampling). Untuk memudahkan perhitungan, bobot dibulatkan dengan angka terendah sebagai nilai standar (bernilai 1) 34,48/4.40= 11,96 dibulatkan menjadi 12. (Jalaludin Rakhmat,2002; 79)

(39)

strata/wilayah sebanyak 5 orang dengan cara mengacak atau random pada setiap strata. Alasan peneliti menetapkan 5 orang tersebut untuk dijadikan sampel adalah untuk mempermudah peneliti dalam mengolah data. (Jalaludin Rakhmat,2002; 80) 1.12 Teknik pengolahan data dan analisis data

1.12.1 Teknik Pengolahan data

Setelah data terkumpul selanjutnya pengolahan data (data processing).Pengolahan data mencakup kegiatan mengedit (editing) data dan mengkode (coding) data. Mengedit data adalah kegiatan memeriksa data yang terkumpul, apakah sudah terisi secara sempurna atau tidak, lengkap atau tidak, cara pengisiannya benar atau tidak, belum lengkap atau belum benar cara pengisiannya.

1.12.2 Teknik Analisis Data

Setelah memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian yang dilakukan, maka selanjutnya akan di lakukan analisa data sebagai berikut:

1. Penyeleksian data, pemeriksaan kelengkapan, kesempurnaan dan kejelasan data.

2. Klasifikasi data yaitu mengelompokan data dan dipilih-pilih sesui dengan jenisnya.

3. Data di masukan ke dalam coding book dan coding sheet (lembar coding) 4. Melakukan Uji Validitas

(40)

mengukur apa yang hendak diukur atau sejauh mana alat ukur yang digunakan mengenai sasaran. Semakin tinggi validitas suatu alat tes, maka alat tersebut akan semakin mengenai sasarannya, atau semakin menunjukkan apa yang seharusnya diukur.

5. Uji Realibilitas

Reliabilitas dianggap memenuhi syarat jika instrumen pengukuran memenuhi syarat minimum = 0,700. Menurut Husein Umar (2000:2007), mencari reliabilitas instrumen yang skornya 1-10 atau 0-100.

6. Mentabulasikan data yaitu menyajikan data dalam sebuah tabel induk dan tabel tunggal sesuai tujuan analisis data.

7. Data yang di tabulasi di analisis dengan koefisien kolelasi ( rank sperman/ pearsons)

Analisis data kuantitatif dilakukan dengan cara memindahkan data kualitatif ke dalam data kuantitatif, dengan cara pemberian skor atas pilihan yang diberikan oleh setiap responden. Pemberian skor dimasukan untuk memindahkan data kualitatif yang berupa jawaban responden atas pertanyaan-pertanyaan dalam ke dalam nilai-nilai kuantitatif.

Dalam menentukan skor peneliti menggunakan skala likert dengan masing-masing pertanyaan responden diberi nilai sebagai berikut:

(41)

Dalam pengolahan peneliti menggunakan komputer dengan program SPSS. Dalam menganalisa variabel X dan variabel Y di gunakan teknik analisis dengan rumus sebagai berikut:

Rumus: :

∑ ∑

Ket : rs = korelasi rank sperman

di= selisih antara 2 ranking

n= jumlah sempel

Setelah hasil diperoleh maka kita dapat menentukan koefisien korelasinya. (Guilford, 1956: 145)

Tabel 1.4 Koefisian Korelasi

(Sumber : Jalaludin Rakhmat;1991:29)

Kurang dari 0,20 hubungan rendah sekali; lemah sekali

 0,20 s/d < 0,40 hubungan rendah sekali tetapi pasti

 0,40 s/d  0,70 hubungan yang cukup berarti

 0,70 s/d  0, 90 hubungan yang tinggi

(42)

1.13 Lokasi dan Tempat Penelitian 1.13.1 Lokasi Penelitian.

Penelitian ini dilaksanakan di PT. Galamedia Bandung Perkasa (Grup Pikiran Rakyat), komunikasi bagianSirkulas yang berdomisili di Jalan Belakang Factory No. 2CBandung, 40111. Klub sepeda motor yang ada di Bandung, yaitu anggota Vespa Antique Club (VAC) Bandung Raya (objek Sekunder) yang beralamat di jalan Natuna35 Bandung.

1.13.2 Waktu Penelitian

Waktu Penelitian akan dimulai pada bulan Februari 2011sampai dengan bulan Juli 2011. Waktu pelaksanaan penelitian tersebut tidak ditentukan tetapi sesuai dengan kebutuhuan.Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel l.5 JadwalPenelitian N

o

Kegiatan Bulan

Februari Maret April Mei Juni Juli

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Pengajuan Judul

2 Penulisan Bab I

Bimbingan 3 Penulisan Bab

II

(43)

Sumber :Analisa Peneliti, 2011

Bimbingan 4 Pengumpulan

Data Perusahaan

5 Penulisan Bab III

Bimbingan 6 Penulisan Bab

IV

Bimbingan 7 Penulisan Bab

V

Bimbingan 8 PenyusunanS

kripsi

9 Sidang kelulusan

1 0

(44)

1.14 SISTEMATIKA PENELITIAN Skripsi ini terdiri dari 5 bab yaitu :

BAB I PENDAHULUAN

Mencakup tentang latar belakang masalah, indentifikasi masalah, maksud dan tujuan penelitian, kegunaan penelitian, kerangka pemikiran (meliputi kerangka teoritis dan kerangka praktis), operasionalisasi variabel, Hipotesis, metode penelitian, teknik pengumpulan data dan teknik analisis data, objek penelitian (populasi dan sampel), lokasi dan waktu penelitian, dan sistematika penelitian.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Berisikan tentang tinjauan mengenai komunikasi (pengertian komunikasi,proses komunikasi, tujuan komunikasi, komunikasi massa, komunikasi organisasi), tinjauan tentang Jurnalistik (pengertian atau definisiJurnalistik, ruang lingkup Jurnalistik), tinjauan tentang daya tarik, tinjauantentang pengaruh , tinjauan tentang informasi.

BAB III OBJEK PENELITIAN

Bab ini menjelaskan tentang sejarah Stv yang terdiri dari visi dan misi,logo dan ID Station, Struktur Organisasi Indosiar, job

(45)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini peneliti menguji validitas dan reliabilitas angket sertamenguraikan hasil penelitian berdasarkan angket data yang terkumpul,yang meliputi analisis deskriptif identitas responden dan analisis deskriptifhasil penelitian serta melakukan pengolahan dan melaporkan data hasilpenelitian.

BAB V PENUTUP

(46)

37 2.1 Tinjauan Tentang Komunikasi 2.1.1. Pengertian Komunikasi

Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris Communication berasal dari kata Latin communicatio, dan bersumber dari kata communis yang berarti sama. Sama disini maksudnya adalah satu makna. Jadi, jika dua orang terlibat dalam komunikasi maka komunikasi akan terjadi atau berlangsung selama ada kesamaan makna mengenai apa yang dikomunikasikan, yakni baik si penerima maupun si pengirim sepaham dari suatu pesan tertentu (Effendy, 2002:9).

Carl I Hovland yang dikutip oleh Onong Uchjana Effendy mendefinisikan komunikasi sebagai berikut:

“The process by which an individual (the communicator) transmits stimuli (usually verbal symbols) to modify the behavior of other individuals (communicatess).” (Proses dimana seseorang (komunikator) menyampaikan perangsang (biasanya lambang bahasa) untuk mengubah perilaku orang lain (komunikan). (Effendy, 2002: 49)

Berdasarkan definisi di atas, dapat dijabarkan bahwa komunikasi adalah proses di mana seseorang (komunikator) menyampaikan perangsang (biasanya lambang bahasa) kepada orang lain (komunikan) bukan hanya sekedar memberitahu, tetapi juga mempengaruhi seseorang atau sejumlah orang tersebut untuk melakukan tindakan tertentu (merubah perilaku orang lain).

“Mengenai tujuan komunikasi R. Wayne Pace, Brent. D. Peterson dan M. Dallas Burnett mengatakan “Bahwa tujuan sentral dari komunikasi

(47)

pemahaman), To Establish Acceptance (membina penerimaan), To Motivate Action (motivasi kegiatan).”(Effendy, 1986; 63).

Jadi pertama-tama haruslah diperhatikan bahwa komunikan itu memahami pesan-pesan komunikasi, apabila komunikan memahami berarti ada kesamaan makna antara komunikator dengan komunikan, karena tidak mungkin memahami sesuatu tanpa terlebih dahulu adanya kesamaan makna (Communis). Jika komunikan memahami dapat diartikan menerima, maka penerimaannya itu perlu dibina selanjutnya komunikan dimotivasi untuk melakukan suatu kegiatan. Uraian tersebut jelas, bahwa pada hakekatnya komunikasi itu adalah proses penyampaian suatu pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberitahu atau untuk mengubah sikap, pendapat atau perilaku orang lain, baik secara langsung melalui lisan maupun tidak langsung memalui media proses komunikasi.

Berbicara tentang definisi komunikasi, tidak ada definisi yang benar atau yang salah. Seperti juga model atau teori, definisi harus dilihat dari kemanfaatan untuk menjelaskan fenomena yang didefinisikan dan mengevaluasinya. Beberapa

definisi mungkin terlalu sempit, misalnya “Komunikasi adalah penyampaian

pesan melalui media elektronik”, atau terlalu luas, misalnya “Komunikasi adalah

interaksi antara dua pihak atau lebih sehingga peserta komunikasi memahami pesan yang disampaikannya.

Banyak definisi komunikasi diungkapkan oleh para ahli dan pakar komunikasi seperti yang di ungkapkan oleh Carl. I. Hovland yang dikutip oleh

Effendy (2001) dalam buku “Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek” ilmu

(48)

asas-asas penyampain informasi serta pembentukan pendapat dan sikap (Effendy, 2001:10).

Hovland juga mengungkapkan bahwa yang dijadikan objek studi ilmu komunikasi bukan hanya penyampaian informasi, melainkan juga pembentukan pendapat umum (public opinion) dan sikap publik (public attitude) yang dalam kehidupan sosial dan kehidupan politik memainkan peranan yang amat penting. Tetapi dalam pengertian khusus komunikasi, Hovland mengatakan komunikasi adalah proses mengubah prilaku orang lain (communication is the process to modify the behafavior of other individuals). Jadi dalam berkomunikasi bukan sekedar memberitahu, tetapi juga berupaya mempengaruhi agar seseorang atau sejumlah orang melakukan kegiatan atau tindakan yang diinginkan oleh komunikator. Akan tetapi seseorang akan dapat mengubah sikap pendapat atau perilaku orang lain apabila komunikasi yang disampaikannya bersifat komunikatif, yaitu komunikator dalam menyampaikan pesan-pesan harus benar-benar dimengerti dan dipahami oleh komunikan untuk mencapai tujuan komunikasi yang komunikatif.

(49)

Proses komunikasi pada dasarnya adalah proses penyampaian pesan yang dilakukan seseorang komunikator kepada komunikan, pesan itu bisa berupa gagasan, informasi, opini dan lain-lain. Untuk melihat unsur-unsur komunikasi berikut beberapa unsur komunikasi menurut Cangara (2004):

1.Sumber

Semua peristiwa komunikasi akan melibatkan sumber sebagai pembuat atau pengirim informasi. Sumber sering disebut pengirim, komunikator atau dalam bahasa Inggrisnya disebut soure, sender, atau encoder.

2.Pesan

Pesan yang dimaksud dalam proses komunikasi adalah sesuatu yang disampaikan pengirim kepada penerima. Isi pesan bisa berupa ilmu pengetahuan, hiburan, informasi, nasihat atau propaganda. Dalam istilah asing pesan diterjemahkan dengan kata message, content, atau information.

3.Media

(50)

4.Penerima

Penerima adalah pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirim oleh sumber. Penerima bisa terdiri satu orang atau lebih, bisa dalam bentuk kelompok, partai atau negara.

5.Pengaruh

Pengaruh atau efek adalah perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan dan dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima pesan. Pengaruh bisa diartikan perubahan atau penguatan keyakinan pada pengetahuan, sikap, dan tindakan seseorang sebagai akibat penerimaan pesan. (Cangara, 2004:21-25).

Unsur-unsur dari proses komunikasi di atas, merupakan faktor penting dalam komunikasi, bahwa pada setiap unsur tersebut tersebut oleh para ahli komunikasi dijadikan objek ilmiah untuk ditelaah secara khusus. Proses komunikasi dapat diklasifikasikan menjadi 2 bagian, yaitu :

1. Komunikasi Verbal

Simbol atau pesan verbal adalah semua jenis symbol yang menggunakan satu kata atau lebih. Hampir semua rangsangan wicara yang kita sadari termasuk ke dalam kategori pesan verbal disengaja, yaitu usaha-usaha yang dilakukan secara sadar untuk berhubungan dengan orang lain secara lisan. Bahasa dapat juga dianggap sebagai suatu system kode verbal. 2. Komunikasi non verbal

(51)

2.1.2 Tujuan Komunikasi

Dalam menyampaikan informasi dan mencari informasi kepada mereka, agar apa yang kita sampaikan dapat dimengerti sehingga komunikasi yang kita laksanakan dapat tercapai. Setiap individu dalam berkomunikasi mengharapkan tercapainya tujuan dari komunikasi itu sendiri. Secara umum tujuan berkomunikasi adalah mengharapkan adanya umpan yang diberikan oleh lawan berbicara kita serta semua pesan yang kita sampaikan dapat diterima oleh lawan bicara kita dan adanya efek yang terjadi setelah melakukan komunikasi tersebut. Pada umumnya komunikasi dapat mempunyai beberapa tujuan antara lain :

a. Supaya gagasan kita dapat diterima oleh orang lain dengan pendekatan yang persuasive bukan memaksakan kehendak.

b. Memahami orang lain, kita sebagai pejabat atau pimpinan harus mengetahui benar aspirasi masyarakat tentang apa yang diinginkannya, jangan mereka menginginkan arah ke barat tapi kita memberi jalur ke timur.

c. Menggerakkan orang lain untuk melakukan sesuatu, menggerakkan sesuatu itu dapat bermacam-macam mungkin berupa kegiatan yang dimaksudkan ini adalah kegiatan yang banyak mendorong, namun yang penting harus diingat adalah bagaimana cara yang terbaik melakukannya.

d. Supaya yang kita sampaikan itu dapat dimengerti sebagai pejabat ataupun komunikator kita harus menjelaskan kepada komunikan (penerima) atau bawahan dengan sebaik-baiknya dan tuntas sehingga mereka dapat mengikuti apa yang kita maksudkan. (Effendy, 1993 : 18)

(52)

1. Apakah kita ingin orang mengerjakan sesuatu atau supaya mereka mau bertindak.

2. Apakah kita ingin menjelaskan sesuatu pada orang lain.

3. apakah kita ingin orang lain menerima dan mendukung gagasan kita.

2.1.3 Unsur-unsur Komunikasi

Dari pengertian komunikasi yang telah dikemukakan, maka jelas bahwa komunikasi antar manusia hanya bisa terjadi jika ada seseorang yang menyampaikan kepada oarang lain dengan tujuan tertentu, artinya komunikasi hanya bisa terjadi karena didukung dengan adanya sumber, pesan, media, penerima dan efek. Dari lima unsur tersebut bisa disebut juga sebagai komponen atau elemen komunikasi. Dalam melakukan komunikasi setiap individu berharap tujuan dari komunikasi itu sendiri dapat tercapai dan untuk mencapainya ada unsur-unsur yang harus di pahami. Menurut Onong Uchjana Effendy dalam bukunya yang berjudul Dinamika Komunikasi, bahwa dari berbagai pengertian komunikasi yang telah ada, tampak adanya sejumlah komponen atau unsur yang dicakup, yang merupakan persyaratan terjadinya komunikasi. Komponen atau unsur-unsur tersebut adalah sebagai berikut:

(53)

- Media : Sarana atau saluran yang mendukung pesan bila komunikan jauh tempatnya atau banyak jumlahnya; - Efek : Dampak sebagai pengaruh dari pesan.

(Effendy, 2002: 6)

2.1.4 Sifat Komunikasi

Sifat komunikasi menurut Onong Uchana Effendy ada beberapa macam,yaitu:

1. Tatap muka (face-to-face) 2. Bermedia (Mediated) 3. Verbal (Verbal)

- Lisan (Oral) - Tulisan

4. Non verbal (Non-verbal)

- Gerakan/ isyarat badaniah (gestural) - Bergambar (Pictorial)

(Effendy, 2002:7)

Dalam penyampaian pesan, seorang komunikator (pengirim) dituntut untuk memiliki kemampuan dan sarana agar mendapat umpan balik (feedback) dari komunikan (penerima), sehingga maksud dari pesan tersebut dapat dipenuhi dengan baik dan berjalan efektif. Komunikasi dengan tatap muka (face-to-face) dilakukan antara komunikator dengan komunikan secara langsung, tanpa menggunakan media apapun kecuali bahasa sebagai lambang atau simbol komunikasi bermedia dilakukan oleh komunikator kepada komunikan, dengan menggunakan media sebagai alat bantu dalam menyampaikan pesannya.

(54)

badaniah (gesturual) seperti melambaikan tangan, mengedipkan mata dan sebagainya, dan menggunakan gambar untuk mengemukakan ide atau gagasannya.

2.2 Tinjauan Tentang Teori Uses and Gratifications

Sejalan dengan hal tersebut di atas, kiranya penulis menganggap cukup relevan dengan penelitian yang akan dilaksanakan apabila teori Uses and Gratification, merupakan teori yang mendasari penelitian ini.

Effendy (1993) mengemukakan bahwa :

“Pendekatan Uses and Gratification menempatkan manusia sebagai khalayak yang bersifat aktif dalam menghadapi terpaan pesan melalui media. Pesan yang diterima oleh khalayak, diolah sesuai bidang pengalaman yang dimiliki masing-masing khalayak dan digunakan untuk memenuhi kebutuhan. Pendekatan ini pertama kali dikemukakan oleh Elihu Katz pada tahun 1959 melalui hasil penelitian yang menunjukan bahwa orang yang berbeda dapat menggunakan pesan komunikasi massa yang sama untuk kegunaan yang berbeda-beda”. (Effendy, 1993 : 289). Istilah Uses and gratification timbul dari sikap aktif khalayak dalam menggunakan media dari pemenuhan kebutuhan khalayak melalui penggunaan media tersebut. Model Uses and Gratification menunjukan bahwa, yang menjadi permasalahan utama bukanlah bagaimana media mengubah sikap prilaku khalayak, tetapi bagaimana media memenuhi kebutuhan pribadi dan sosial khalayak.

Jadi bobotnya ialah khalayak yang aktif, yang sengaja menggunakan media untuk mencapai tujuan khusus. Asumsi Uses and Gratification yang diungkapkan oleh, Tan yaitu :

(55)

2)Khalayak memilih jenis dan isi media untuk memenuhi isi kebutuhan. Jadi khalayak terlibat dalam satu proses komunikasi massa dan mereka dapat mempengaruhi media untuk kebutuhan-kebutuhan mereka secara lebih cepat dibandingkan dengan media yang dapat menguasai mereka.

3)Disamping media massa sebagai sumber informasi maka ada pula berbagai sumber lain yang dapat memuaskan kebutuhan khalayak. Oleh karena itu media massa harus bersaing dengan sumber-sumber lain. Dari sekian banyak sumber yang bukan media yang dapat memuaskan kebutuhan antara lain misalnya keluarga, teman-teman, komunikasi antar pribadi (dengan media, tanpa media), mengisi waktu luang bahkan minum obat tidur.

4)Khalayak mengetahui kebutuhan tersebut dan dapat memenuhi jika dikehendaki, juga mengetahui alasan-alasannya untuk menggunakan media massa. (Dalam Liliweri, 1991 : 134)

(56)

Gambar 2.1

Model Uses and Gratification

(Sumber : Liliweri 1991 : 135)

Model ini dimulai dengan adanya lingkungan sosial yang menentukan semua kebutuhan kita. Lingkungan sosial meliputi ciri-ciri demografis, afiliasi kelompok, ciri-ciri kepribadian.

(57)

ketegangan atau melarikan diri dari kenyataan. Kebutuhan tersebut dapat diperluas melalui sumber lain maupun media massa. Melalui sumber lain kebutuhan dapat terpenuhi melalui keluarga, teman-teman, komunikasi antar pribadi maupun mengisi waktu luang dengan berbagai cara misalnya melalui penyaluran hobi.

Kebutuhan melalui media massa dapat dipenuhi melalui surat kabar, radio, televisi, film baik dalam isinya maupun melalui gaya terpaan (exposure) serta konteks sosial dimana terpaan berlangsung. Model ini ditutup dengan pemuasan khalayak melalui pemanfaatan atau fungsi media sebagai pengamatan lingkungan, diversi dan hiburan, sebagai peneguhan identitas personal maupun penghubung sosial.

Lingkungan sosial dimana seseorang hidup akan membentuk kebutuhan-kebutuhan yang berbeda di dalam diri setiap orang. Katz mengklasifikasikan kebutuhan manusia apabila dikaitkan dengan media massa yang dihadapinya menjadi :

1. Kebutuhan Kognitif (Cognitive Needs)

Gambar

Table 1.1 : Variabel Independen
Table 1.2 : Variabel Dependen
Gambar 1.1
Table 1.3
+7

Referensi

Dokumen terkait