• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Kualitas Sofware Sistem Informasi Irp ( Integrated Resource Planning) Material Ticket Terhadap Kepuasan User Directorat Inventory Aerostructure Di Pt.Dirgantara Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Kualitas Sofware Sistem Informasi Irp ( Integrated Resource Planning) Material Ticket Terhadap Kepuasan User Directorat Inventory Aerostructure Di Pt.Dirgantara Indonesia"

Copied!
109
0
0

Teks penuh

(1)

1 1.1.Latar Belakang Penelitian

Dewasa ini teknologi informasi telah menjadi salah satu bagian yang tidak dapat dipisahkan dari bisnis, bahkan tidak jarang teknologi informasi menjadi salah satu ujung tombak dari perusahaan. teknologi informasi sering kali membawa sebuah perusahaan menuju kedalam suatu jenis persaingan baru yang tidak dapat di masuki dulu sebelum memiliki infrastruktur teknologi informasi. karena itu pengelola teknologi informasi, baik dari segi hardware maupun software dan juga manusia sebagai pengguna, dinilai sangat penting agar terus dapat mempertahankan posisi ditengah bisnis yang sedang berjalan.

Ada berbagai macam cara perusahaan melakukan pengembangan dan pengelolaan infrasturktur teknologi. perusahaan ada yang melakukan pengembangan dan pengelolaan dengan cara internal development, yaitu membangun sistem sendiri secara internal dengan source dari internal perusahaan itu sendiri. sampai yang melakukan pengembangan dan pengelola dengan cara membeli "sistem jadi" dari perusahaan penyedia jasa software/hardware.

(2)

metal, standard part, consumable, dan tools. Adapun material yang disimpan di

gudang harus traceability (memiliki kejelasan). Kejelasan tersebut berupa dokumen-dokumen, C of C (Certificate of Component), test report, process list, dan spesifikasi material. Saat di datangkan dari vendor atau supplier, material tersebut kemudian disimpan dalam gudang, selanjutnya didistribusikan ke produksi sehingga pada akhirnya menghasilkan suatu produk. Material tersebut harus jelas pergerakannya. Dalam hal ini difokuskan kepada proses pengeluaran material dari gudang ke produksi. Adapun material yang dimaksudkan adalah Aluminium Alloy yang merupakan bahan baku dari salah satu part aircraft yang

dinamakan Hinge Rib2 untuk program pesawat terbang Airbus (A380).

Untuk memudahkan pendokumentasian proses ini maka dibuatlah suatu dokumen yang dinamakan Material Ticket yang di-issue dengan menggunakan suatu sistem yang dinamakan IRP (Integrated Resource Planning). Sistem ini juga membantu untuk mengetahui stock material yang ada di gudang.

(3)

faktor, biasanya berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan masing-masing pengguna. penelitian ini akan memberikan gambaran untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi tingkat kepuasan perngguna dan harapan para pengguna atas suatu sistem IRP Material Ticket yang ideal dalam rangka membangun sistem IRP Material Ticket yang berkualitas.

Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “ Pengaruh Kualitas Software Sistem Informasi IRP (Integrated Resource Planning) Material Ticket Terhadap Kepuasan User Directorat Inventory Aerostructure DI PT. Dirgantara Indonesia (PERSERO)”.

1.2. Identifikasi Dan Rumusan Masalah

Dengan mengacu pada uraian belakang diatas, lingkup permasalahan dalam penyususunan skripsi ini hanya mencakup pada proses software IRP Material Ticket, adapun penulis dapat mengidentifikasikan sebagai berikut:

1.2.1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan penjelasan latar belakang diatas dapat diidentifikasikan masalah yang ada yaitu :

1. Belum adanya ukuran yang menilai sistem informasi IRP Material Ticket dari segi kualitas.

(4)

Adapun perumusan masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana kualitas Sistem Informasi Integrated Resource Planning (IRP) Material Ticket yang berjalan di Perusahaan Dirgantara Indonesia (PT. DI) saat ini.

2. Bagaimana tanggapan karyawan terhadap kualitas Sistem Informasi Integrated Resource Planning (IRP) Material Ticket.

3. Bagaimana tanggapan karyawan mengenai kepuasaan terhadap kualitas Sistem Informasi Integrated Resource Planning (IRP) Material Ticket. 4. Bagaimana pengaruh kualitas software sistem informasi IRP Material

Ticket terhadap kepuasan user pada divisi Directorat Inventory Aerostructure.

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian

Adapun maksud dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1.3.1. Maksud penelitian

Maksud penulis mengadakan penelitian adalah untuk menganalisa kualitas software pada proses pengadaan penyajian informasi dinas divisi Directorat

(5)

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui kualitas Sistem Informasi Integrated Resource Planning (IRP ) Material Ticket yang berjalan, di Perusahaan Dirgantara

Indonesia (PT. DI) saat ini.

2. Untuk mengetahui tanggapan karyawan terhadap kualitas Sistem Informasi Integrated Resource Planning (IRP ) Material Ticket.

3. Untuk mengetahui tanggapan karyawan mengenai kepuasan terhadap kualitas Sistem Informasi Integrated Resource Planning (IRP ) Material Ticket.

4. Untuk mengetahui pengaruh kualitas software Sistem Informasi IRP Material Ticket kepada tingkat kepuasan user pada divisi Directorat Inventory Aerostructure.

1.4. Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian yang dilakukan penulis diharapkan mempunyai 2 kegunaan penelitian, yaitu kegunaan praktis dan kegunaan akademik.

1.4.1. Kegunaan Praktis

(6)

1. Memberi masukan terhadap bidang keilmuan manajemen informatika tentang kualitas sistem informasi IRP Material Ticket yang menjadi objek yang dikaji dalam penelitian ini.

2. Diharapkan memberikan masukan bagi peneliti lain yang ingin melakukan penelitian pada bidang yang sama.

3. Bagi penulis diharapkan dapat menerapkan ilmu yang sudah diperoleh. 1.5. Batasan Masalah

Dalam penelitian ini, penulis membatasi aspek masalah yang akan dikemukakan sebabagai berikut :

1. Penulis hanya menganalisa dan tidak sampai memperbaiki sistem yang ada.

2. Software IRP Material Ticket hanya digunakan pada proses penerimaan, penyimpanan, dan memelihara.

3. Mengukur sejauh mana software ini mudah digunakan dalam operasi harian di divisi Directorat Inventory Aerostructure.

4. Mengukur tingkat kepuasan user dalam menggunakan software IRP Material Ticket ini dalam penyelesaian masalah.

5. Untuk faktor- faktor mengenai sifat-sifat operasional software penulis hanya menggunakan Correctness, Reliability, Efficiency, usability.

(7)

Berikut adalah kerangka pemikiran dan hipotesis yang terdapat di divisi Directorat Inventory Aerostructure.:

1.6.1. Kerangka Pemikiran

Asumsi bahwa kualitas Sistem Informasi IRP Material Ticket berpengaruh terhadap kepuasan user dapat dilihat dari upaya PT Dirgantara Indonesia mengsosialisasikan kepada Satuan Usaha Aerostructure tentang sistem informasi IRP Material Ticket, banyaknya Satuan Usaha Aerostructure yang kurang memahami software IRP Material Ticket ini, maka dari itu PT Dirgantara Indonesia dituntut untuk lebih mengsosialisasikan sistem informasi IRP Material Ticket kepada seluruh karyawan Satuan Usaha Aerostructure sehingga bisa lebih mengerti sistem informasi IRP Material Ticket.

Suatu sistem informasi digunakan untuk menyediakan informasi seluruh kejadian atau kegiatan yang diperlukan untuk mengendalikan operasi organisasi. Kegiatan dari sistem informasi yaitu mengambil, mengolah, menyimpan, dan menyampaikan informasi yang diperlukan guna mengoprasikan seluruh kegiatan dalam organisasi. Adapun pengertian Sistem Informasi menurut (Andi Kristanto, 2003:2)

“Sistem informasi adalah suatu pengumpulan data yang terorganisasi beserta tatacara penggunaannya sekaligus mencakup penyajiannya. Istilah tersebut suatu maksud yang ingin dicapai dengan jalan memilih dan mengatur data serta menyusun tatacara penggunaanya beserta penyajiannya..”

(8)

Dirgantara Indonesia :

“Integrated Resource Planning (IRP) adalah sebuah sistem aplikasi yang bertujuan untuk mempermudah proses kegiatan di PT . DIRGANTARA INDONESIA ( Persero) , aplikasi ini meliputi beberapa modul diataranya material ticket. Sehingga seluruh kegiatan yang dikerjakan disini dapat dilakukan secara mudah dan cepat. “

Menurut Eko Indrajit Richardus (2004:45), Mc call dan kawan-kawan pada tahun 1977 telah menyusulkan suatu penggolongan faktor-faktor atau dimensi-dimensi yang mempengaruhi suatu sofware yang berkaitan dengan sifat-sifat operasional software yang diuraikan sebagai berikut :

1. Correctness yaitu sejauh mana suatu software memenuhi spesifikasi dan mission object dari user.

2. Reliability yaitu sejauh mana suatu software dapat diharapkan untuk melaksanakan fungsinya dengan ketelitian yang diperlukan.

3. Integrity yaitu sejauh mana akses ke software dan data oleh pihak yang berhak dapat dikendalikan.

4. Usability yaitu usaha yang perlu untuk mempelajari mengoperasikan, menyiapkan input, dan mengartikan output dari software.

End User Computing Satisfaction (EUCS) adalah metode untuk mengukur

tingkat kepuasan dari pengguna suatu sistem aplikasi dengan membandingkan antara harapan dan kenyataan dari sebuah sistem informasi. definisi end user computing satisfaction dari sebuah sistem informasi adalah evaluasi secara

(9)

Torkzadeh,1991:258).

Gambar 1.1 model evaluasi end user computing satisfaction Sumber Doll, 1988

Berikut adalah penjelasan dari tiap dimensi ukuran dengan metode end user computing satisfaction menurut Doll & Torkzadeh .

1. Dimensi Content yaitu mengukur kepuasan pengguna ditinjau dari sisi isi dari suatu sistem. isi dari sistem biasanya berupa fungsi dan modul yang digunakan oleh pengguna sistem dan juga informasi yang dihasilkan oleh sistem.

2. Dimensi Accuracy mengukur kepuasan pengguna dari sisi keakuratan data ketika sistem menerima input kemudian mengolahnya menjadi informasi. 3. Dimensi Ease Of Use mengukur kepuasan pengguna dari sisi kemudahan

(10)

waktu sistem dalam menyajikan atau menyediakan data dan informasi yang dibutuhkan oleh pengguna.

Kerangka pemikiran dalam penelitian ini, dapat disajikan secara lengkap dalam gambar 1.2.

Gambar 1.2 Paradigma Penelitian

Pengaruh Kualitas Sofware Sistem Informasi IRP (IntegratedResource Planning) Material Ticket Terhadap Kepuasan User Directorat Inventory

Aerostructure DI PT.Dirgantara Indonesia (PERSERO) Kualitas Sofware IRP

Material Ticket (Variabel X) - Correctness - Reliability - Integrity - Usability

Eko Indrajit Richardus (2004)

Kepuasaan Pengguna User/Karyawan

(Variabel Y) - Content

- Accuracy - Ease of use - TimeLiness

(11)

produk tercapai, maka pengembangan produk selanjutnya akan lebih mudah untuk mempertahankan dan mendapatkan pengguna yang setia terhadap produk tersebut.

Gambar 1.3

Teori penghubung antara X (Kualitas Software) terhadap Y (Kepuasaan User)

1.6.2. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara dari suatu permasalahan yang harus dibuktikan kebenarannya. Hal ini menurut Bambang S.Soedibjo (2005:29), mengemukakan bahwa “hipotesis adalah pernyataan yang diturunkan secara langsung dari skema teoritis”.

Bertitik tolak dari pengertian diatas, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut : “kualitas yang disajikan oleh software IRP Material Ticket kepada user berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasaan user”.

Kualitas Software Kepuasan User

(Software Quality) (User Satisfactions)

(12)

Lokasi dan waktu penelitian merupakan tempat dimana penulis melakukan penyelesaian penelitian untuk memperoleh data-data dan informasi mengenai objek yang diteliti

1.7.1. Lokasi

Penelitian ini dilaksanakan di Perusahaan Dirgantara indonesia (PTDI) Jln Pajajaran 154 Bandung 40174, Indonesia.

1.7.2. Waktu Penelitian

(13)

Jadwal Kegiatan Penelitian

No Nama

Kegiatan

2009

Agustus September Oktober November Desember Januari 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Observasi

Lapangan 2 Wawancara /

Interview 3 Analisis SI

IRP 4 Usulan

Penelitian 5 Pengumpulan

Data 5.1 Pembuatan

kuesioner.

5.2 Uji Coba

Kuesioner. 5.3 Penyerahan Kuesioner secara keseluruhan 5.4 Pengumpulan

Kuesioner

6 Pengolahan

Data 6.1 Input Data. 6.2 Pengolahan

Data

7 Analisis Data

7.1 Interpretasi

Output.

8 Penulisan

(14)

14

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian Sistem

Sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan. Jika dalam sebuah sistem terdapat elemen yang tidak memberikan manfaat dalam mencapai tujuan yang sama, maka elemen tersebut dapat dipastikan bukanlah bagian dari sistem. Sedangkan Menurut Jogianto (2005:1).

“Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling

berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu“.

2.2. Pengertian Informasi

Informasi dalam sebuah perusahaan atau instansi merupakan sesuatu yang sangat penting guna untuk mendukung kelangsungan perkembangannya. Akibat kurang mendapatkan informasi, dalam waktu tertentu perusahaan atau instansi tersebut akan mengalami ketidak mampuan mengontrol sumberdaya yang pada akhirnya akan mengalami kekalahan dalam bersaing dengan lingkungan persaingannya.

(15)

umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan. Sehingga tidak memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah yang tertentu dengan biaya yang diperolehnya, karena sebagian besar informasi dinikmati tidak hanya oleh satu pihak di dalam perusahaan.

Robert N. Anthony dan John Dearden dalam Jogiyanto, HM (2005:3), mengatakan bahwa keadaan sistem dalam hubungannya dengan keberakhirannya dengan istilah entropy. Informasi yang berguna bagi sistem akan menghindari proses entropy yang disebut dengan negative entropy atau negentropy.

Menurut Jogianto, HM (2005:3), pengertian dari informasi adalah: “Data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerima dan membutuhkannya”.

Informasi yang baik harus memenuhi kriteria sebagai berikut:

1. Akurat

Informasi yang diperoleh harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak boleh menyesatkan serta harus mencerminkan suatu maksud. Informasi diharuskan akurat karena dari informasi yang tidak akurat akan banyak timbul gangguan (noise) yang dapat merubah atau merusak informasi tersebut.

2. Tepat Waktu

(16)

3. Relevan

Informasi tersebut harus bermanfaat bagi yang membutuhkannya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang adalah berbeda. Informasi yang baik hanya akan dihasilkan oleh data yang baik dengan pemrosesan data yang tepat.

2.3. Pengertian Sistem Informasi

Telah diketahui bahwa informasi merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen di dalam pengambilan keputusan. Informasi dapat diperoleh dari sistem informasi (information system) atau disebut juga dengan processing sistem atau information processing system atau information- generating sistem.

Menurut (Jogiyanto 2005 : 8).

“Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem dalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi,

media, prosedur-prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses tipe transaksi rutin tertentu, memberi sinyal kepada manajemen dan yang lainnya terhadap kejadian-kejadian internal dan

eksternal sebagai suatu dasar informasi untuk pengambilan keputusan”.

2.4. Komponen sistem informasi

(17)

a. Blok Masukan (Input Block)

Meliputi metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

b. Blok Model (Model Block)

Terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematika yang berfungsi memanipulasi data untuk menghasilkan keluaran tertentu.

c. Blok Keluaran (Output Block)

Berupa keluaran dokumen dan informasi yang berkualitas. d. Blok Teknologi (Technology Block)

Untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran serta membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan.

e. Blok Basis Data (Database Block)

Merupakan kumpulan data yang berhubungan satu dengan lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer.

f. Blok Kendali (Controls Block)

(18)

2.5. Teori kualitas

Membicarakan tentang pengertian atau definisi kualitas dapat berbeda makna bagi setiap orang, karena kualitas memiliki banyak kriteria dan sangat tergantung pada konteksnya. Banyak pakar dibidang kualitas yang mencoba untuk mendefinisikan kualitas berdasarkan sudut pandangnya masing-masing. Beberapa diantaranya yang paling populer adalah yang dikembangkan oleh tiga pakar kualitas tingkat internasional, yaitu mengacu pada pendapat W.Edwards Deming, Philip B. Crosby dan Joseph M.Juran, ( dalam Zulian Yamit, 2005 : 7 ).

Deming mendefinisikan kualitas adalah apapun yang menjadi kebutuhan dan keinginan konsumen.

Crosby mempersepsikan kualitas sebagai nihil cacat, kesempurnaan dan kesesuaian terhadap persyaratan.

Juran mendefinisikan kualitas sebagai kesesuaian terhadap spesifikasi, jika dilihat dari sudut pandang produsen. Sedangkan secara obyektif kualitas menurut Juran, ( dalam Zulian Yamit, 1996 : 337 ) adalah suatu standar khusus dimana kemampuannya ( availability ), kinerja ( performance ), kendalannya( reliability ), kemudahan pemeliharaan ( maintainability ) dan karakteristiknya dapat diukur.

(19)

yaitu produk dan jasa tetapi juga menyangkut kualitas manusia, kualitas lingkungan. Sangatlah mustahil menghasilkan produk dan jasa yang berkualitas tanpa melalui manusia dan proses yang berkualitas.

Menurut Gaspersz ( 2002 : 32 ) mendefinisikan kualitas totalitas dari karakteristik suatu produk (barang dan atau jasa) yang menunjang kemampuan untuk memenuhi kebutuhan yang dispesifikasikan. Kualitas seringkali diartikan sebagai segala sesuatu yang memuaskan pelanggan atau kesesuaian terhadap persyaratan atau kebutuhan.

Kualitas memiliki hubungan yang erat dengan kepuasan pelanggan, kualitas memberikan dorongan kepada pelangan untuk menjalin ikatan hunungan yang kuat degan perusahaan, dalam jangka panjang ikatan seperti ini memungkinkan perusahaan untuk memahami dengan seksama harapan pelanggan serta kebutuhan mereka, dengan demikian perusahaan dapat meningkatkan kepuasan pelanggan dimana perusahaan memaksimalkan pelanggan yang kurang menyenangkan. Pada gilirannya kepuasaan pelanggan dapat menciptakan kesetiaan atau loyalitas pelanggan kepada perusahaan yang memberikan kualitas yang memuaskan.

2.5.1. Kualitas software (perangkat lunak)

Software dikatakan baik apabila dapat secara utuh dan “sempurna”

(20)

Kualitas perangkat lunak adalah gangguan yang kompleks dari berbagai faktor yang bervariasi pada aplikasi dan pelanggan yang berbeda yang membutuhkannya, faktor yang mempengaruhi kualitas perangkat lunak dapat di kategorikan kedalam dua kelompok besar yaitu :

1. Faktor yang dapat secara langsung di ukur. 2. Faktor yang tidak dapat secara langsung di ukur

Menurut Eko Indrajit richardus (2004:45), Mc call dan kawan-kawan pada tahun 1977 telah menyusulkan suatu penggolongan faktor-faktor atau dimensi-dimensi yang mempengaruhi suatu software yang berkaitan dengan sifat-sifat operasional software yang diuraikan sebagai berikut :

1. Correctnes yaitu sejauh mana suatu software memenuhi spesifikasi dan mission object dari user.

2. Reliability yaitu sejauh mana suatu software dapat diharapkan untuk melaksanakan fungsinya dengan ketelitian yang diperlukan

3. Integrity yaitu sejauh mana akses ke software dan data oleh pihak yang berhak dapat dikendalikan

4. usability yaitu usaha yang perlu untuk mempelajari mengoperasikan, menyiapkan input, dan mengartikan output dari software.

2.6. Kepuasan pengguna (End User Computing Satisfaction)

(21)

akhir telah mengganggap penggunaan dari sistem informasi (misalnya kepuasan) dan juga faktor-faktor yang membentuk kepuasaan ini. (Dool et al.1995 disitasi oleh chin er al..2000:254)

End User Computing Satisfaction (EUCS) adalah metode untuk mengukur

tingkat kepuasan dari pengguna suatu sistem aplikasi dengan membandingkan antara harapan dan kenyataan dari sebuah sistem informasi. definisi end user computing satisfaction dari sebuah sistem informasi adalah evaluasi secara

keseluruhan dari para pengguna sistem informasi yang berdasarkan pengalaman mereka dalam mengguanakan sistem tersebut (Doll,1988 dan Torkzadeh,1991:258)

Model evaluasi EUCS ini dikembangkan oleh (Dool & Torkzadeh, 1991:258). Model ini lebih menekankan kepuasan (satisfaction) pengguna akhir terhadap aspek teknologi, dengan menilai isi, keakuratan, format, waktu, dan kemudahan penggunaan dari sistem. model ini telah banyak diujicobakan oleh peneliti lain untuk menguji reliabilitas dan hasilnya menunjukan tidak ada perbedaan bermakna meskipun instrumen ini diterjemahkan dalam berbagai bahasa yang berbeda.

Gambar 2.1.

(22)

Berikut adalah penjelasan dari tiap dimensi ukuaran dengan metode end user computing satisfaction menurut Doll & Torkzadeh

1. Dimensi Content yaitu mengukur kepuasan pengguna ditinjau dari sisi isi dari suatu sistem. isi dari sistem biasanya berupa fungsi dan modul yang digunakan oleh pengguna sistem dan juga informasi yang dihasilkan oleh sistem. Dimensi content juga mengukur apakah sistem menghasilkan informasi yang sesuai dengan kebutuhan pengguna.semakin lengkap modul dan informatif sistem maka tingkat kepuasan dari sistem maka tingkat kepuasaan dari pengguna akan semakin tinggi.

2. Dimensi Accuracy mengukur kepuasan pengguna dari sisi keakuratan data ketika sistem menerima input kemudian mengolahnya menjadi informasi. keakuratan sistem diukur dengan melihat seberapa sering sistem menghasilkan output yang salah ketika mengolah input dari pengguna, selain itu dapat dilihat pula seberapa sering terjadi error atau kesalahan dalam proses pengolahan data.

3. Dimensi Ease Of Use mengukur kepuasan pengguna dari sisi kemudahan pengguna atau user friendly dalam menggunakan sistem seperti proses memasukan data, mengolah data dan mencari informasu yang dibutuhkan. 4. Dimensi Timeliness yaitu mengukur kepuasan pengguna dari sisi ketepatan

(23)

oleh pengguna akan langsung di proses dan output akan ditampilkan secara cepat tanpa harus menunggu lama.

(24)

24

Objek penelitian adalah hal awal (suatu permasalahan) yang harus ditentukan

dalam kegiatan penelitian sehingga penlitian dapat dilakukan secara efektif dan

efisien sesuai dengan tujuan penelitian.

3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan

PT Dirgantara Indonesia (Persero) merupakan salah satu perusahaan

penerbangan di Asia yang berpengalaman dan berkompetensi dalam rancang bangun,

pengembangan, dan manufacturing pesawat terbang.

Diawali dengan membangun dasar penguasaan teknologi melalui lisensi,

perusahaan industri yang berdiri pada 23 Agustus 1976 ini, memproduksi helikopter

dan pesawat terbang: NBO 105, Super puma NAS-332, NC-212; dan tiga tahun

kemudian mengintegrasikan teknologi, PT Dirgantara Indonesia bersama CASA

merancang dan memproduksi CN-235.

Kemudian dalam rangka memantapkan kehadirannya dalam masyarakat

industri kedirgantaraan dunia serta meningkatkan kemampuan sebagai industri

pesawat terbang, kerja sama internasional ditandatangani, antara lain dengan Boeing

Company, menghasilkan komponen pesawat Boeing, dengan Bell Helicopter Textron,

(25)

Selanjutnya, dengan penguasaan teknologi serta keahlian yang terus berkembang,

Dirgantara Indonesia merancang bangun N250, generasi pesawat penumpang

subsonic dengan daya angkut 64-68 penumpang dengan fly by wire system. Prototype

pertamanya telah berhasil diterbangkan pertama kalinya, pada tanggal 10 Agustus

1995, dan telah menjalani sekitar 600 jam uji terbang. Kemudian diteruskan dengan

mengembangkan N2130 pesawat jet transonic dengan inovasi baru, dalam tahap

preliminary design. Namun, kedua program tersebut terhenti karena adanya kendala

pendanaan.

Pada tahun 1998, sebagai dampak dari krisis ekonomi dan moneter pada tahun

sebelumnya, industri ini mempersiapkan paradigm baru. Melalui paradigma ini, PT

Dirgantara Indonesia lebih berorientasi bisnis dengan memanfaatkan teknologi yang

telah diserap selama tiga windu, sebagai ujung tombak dalam menghasilkan produk

dan jasa.

Kini, PT Dirgantara Indonesia telah berhasil sebagai industri manufaktur dan

memiliki diversifikasi produknya, tidak hanya bidang pesawat terbang, tetapi juga

dalam bidang lain, seperti teknologi informasi, telekomunikasi, otomotif, maritime,

militer, otomasi dan kontrol, minyak dan gas, turbin industri, teknologi simulasi, dan

engineering services.

Pada tahun 2004, program restrukturisasi perusahaan yang mencakup

reorientasi bisnis dan penataan ulang SDM digulirkan, postur karyawan menyusut

(26)

bisnisnya dari 18 menjadi 5 satuan usaha, yang meliputi: Aircraft, Aerostructure,

Aircraft Services, Defence, dan Engineering Services. Dengan demikian diharapkan

industry ini menjadi institusi bisnis yang adaptif dan efisien.

3.1.2. Visi dan Misi perusahaan

Visi dan Misi PT. Dirgantara Indonesiaadalah sebagai berikut :

3.1.2.1. Visi Perusahaan Dirgantara Indonesia (PTDI)

To be the world class aerospace company based on high technology mastery

and cost competitiveness in the global market

” perusahaan kelas dunia dalam industri dirgantara yang berbasis pada

penguasaan teknolgi tinggi dan mampu bersaing dalam pasar global, dengan

mengandalkan keunggulan biaya”.

3.1.2.2. Misi Perusahaan Dirgantara Indonesia (PTDI)

Conduct business activities with the orientation on producing competitive cost

products and services. As the Center of Competency in Aerospace Industry especially

in engineering, design, manufacturing, production, and maintenance for both

commercial and military mission aircrafts. As a major player in the global industries

which has strategic alliance with other world class Aerospace Industries

” menjalankan usaha dengan selalu berorientasi pada saat aspek bisnis dan

komersil serta dapat menghasilkan produk dan jasa yang memiliki keunggulan biaya.

(27)

rancang bangun, manufaktur, produksi dan pemeliharaan untuk kepentingan

komersial dan militer dan juga untuk aplikasi di luar industri dirgantara. Menjadikan

perusahaan sebagai pemain kelas dunia di industri global yang mampu bersaing dan

melakukan aliansi strategis dengan industri dirgantara kelas dunia lainnya.”.

3.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur Organisasi adalah kerangka kerja yang didalamnya mencakup

pembagian tugas dan kegiatan kedalam bagian yang ada, baik pada instansi

pemerintah maupun sketsa, sehingga dapat terjalin kerjasama yang baik guna

mencapai tujuan yang telah direncanakan. dapat dilihat pada Gambar 3.1 :

(28)

Untuk deskripsi tugas kerja, disini penulis hanya menekankan pada divisi

directorat inventory Aerostructure, karena menjadi ruang lingkup peneliti melakukan

penelitian di divisi tersebut.

3.1.4. Deskripsi Tugas Kerja Unit Aerostructure

Unit Aerostructure merupakan salah satu dari satuan usaha di PT Dirgantara

Indonesia, yang bergerak dalam bidang manufacturing pesawat terbang. Didukung

oleh tenaga ahli yang berpengalaman dan mempunyai kemampuan tinggi dalam

manufaktur pesawat, dilengkapi pula dengan fasilitas manufaktur dengan kecepatan

tinggi (high precision), seperti: mesin-mesin canggih, bengkel sheet metal dan

welding atau pengelasan, composite and bonding center, jig and tool shop,

calibration, testing equipment and quality inspection (peralatan dan test uji kualitas),

pemeliharaan, dan lain sebagainya; bisnis Satuan Usaha Aerostructure meliputi:

a. Pembuatan komponen aerostructure (Machined parts, Sub-assembly,

Assembly).

b. Pengembangan Rekayasa (engineering package): pengembangan komponen

aerostructure yang baru.

c. Perancangan dan pembuatan alat-alat (tooling design and manufacturing).

Memberikan program-program kontrak tambahan (subcontract programs) dan

offset, untuk Boeing, Airbus Industries, BAe System, Korean Airlines

(29)

1. Deskripsi Tugas Directorat Aerostructure Adalah Sebagai Berikut :

a. Membuat rencana kerja bulanan, tahunan, dan jangka panjang yang

sesuai dengan kebijakan perusahaan.

b. Menciptakan inovasi-inovasi baru di Bidang Kedirgantaraan.

c. Pembuatan komponen aerostructure.

2. Deskripsi Tugas Divisi Integrasi Usaha Adalah Sebagai Berikut :

a. Memberikan masukan kepada General Manager atas perkembangan

perusahaan, khususnya yang berhubungan dengan pembelian dan

pendistribusian bahan material.

b. Bertanggung jawab atas price list Transfer of Material.

c. Bertanggung jawab atas hubungan yang baik dan berkesinambungan

dengan supplier.

3. Deskripsi Tugas Divisi Operasi Aerostructure Adalah Sebagai Berikut :

a. Mengarahkan dan berkoordinasi dengan staf-stafnya sesuai dengan

rencana kerja yang telah ditetapkan.

b. Menciptakan inovasi-inovasi baru yang berhubungan dengan keuangan

perusahaan.

c. Memberikan masukan kepada General Manager atas perkembangan

(30)

4. Deskripsi Tugas Divisi Rekayasa Adalah Sebagai Berikut :

a. Mengembangankan komponen aerostructure yang baru.

b. Menandatangani hasil Laporan pemasukan dan pengeluaran

c. Mendistribusikan Pergerakan Material dari Divisi Integrasi Usaha ke

Divisi yang memerlukan.

5. Deskripsi Tugas Divisi Manajemen Sumber Daya Aerostructure

Adalah Sebagai Berikut :

a. Sebagai pemberi hak terhadap semua karyawan yang akan melakukan

perjalanan dinas.

b. Membuat Laporan bulanan kepada General Manager.

c. Mengarahkan dan berkoordinasi dengan staf–stafnya sesuai dengan

rencana kerja yang telah ditetapkan.

d. Bertanggung jawab atas cash flow perusahaan.

3.2. Metode penelitian

Metode penelitian merupakan suatu cara atau langkah dalam mengumpulkan,

mengorganisir, menganalisa, serta menginterpretasikan data. Hal tersebut sejalan

dengan pendapat Arikunto, S (2002:136) yang menyatakan bahwa: “metode

penelitian merupakan cara yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data

penelitiannya.” Sesuai dengan masalah yang diteliti, maka metode penelitian yang

(31)

meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem

pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang (Nazir, 2003: 54).

3.2.1 Desain penelitian

Desain penelitian merupakan rancangan penelitian yang digunakan sebagai

pedoman dalam melakukan proses penelitian. Desain penelitian akan berguna bagi

semua pihak yang terlibat dalam proses penelitian, karena langkah dalam melakukan

penelitian mengacu kepada desain penelitian yang telah dibuat.

Menurut Drs. S Margono (2004:13), menjelaskan proses penelitian adalah

sebagai berikut :

1. Identifikasi, pemilihan dan rumusan masalah

2. Telaah kepustakaan

3. Menyusun hipotesis

4. Identifikasi, klasifikasi, member definisi, operasioanal dan ubah-ubahan

(variabel)

5. Menyusun rancangan penelitian

6. Menentukan dan mengambarkan alat pengambilan data (variabel)

7. Menentukan sampel

8. Menyimpulkan data

9. Mengolah dan menganalisa

(32)

11.Laporan penelitian

3.2.2 Operasional Variabel

Sesuai dengan judul penelitian yang penulis ajukan mengenai Pengaruh

Kualitas Software Sistem Informasi IRP (Integrated Resource Planning) Material

Ticket Terhadap Kepuasan User Directorat Inventory Aerostructure DI PT.

Dirgantara Indonesia (PERSERO), maka penulis mengemukakan 2 Variabel yang

akan diteliti. Variabel menurut Bambang S. Soedibjo (2005:25) adalah sebagai

berikut :

1. Variabel Independen

Variabel Independen adalah salah satu variabel yang mempengaruhi variabel

dependen baik secara positif maupun negative. Adapun yang menjadi Variabel

independen dalam penelitian ini adalah Kualitas software IRP Material Ticket.

2. Variabel Dependen

Variabel Dependen adalah Variabel yang menjadi perhatian utama dalam

sebuah penelitian. Karena nilai-nilai variabel ini tergantung pada variabel

lainnya. Dalam penelitian ini yang menjadi Variabel dependen adalah kepuasan

user. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel operasional Variabel berikut

(33)

Tabel 3.1 Operasional Variabel

variabel konsepvar indikator Ukuran Skala

Kualitas software IRP Material Ticket (Variabel X)

Mc call dan kawan-kawan pada tahun 1977 telah menyusulkan suatu

penggolongan faktor-faktor atau dimensi-dimensi yang mempengaruhi suatu software yang berkaitan dengan sifat-sifat

operasional software

Eko Indrajit richardus (2004)

- Correctnes

-Reliability

- Integrity

- sejauh mana suatu

software memenuhi

spesifikasi dan

mission object dari

user.

- sejauh mana suatu

software dapat

diharapkan untuk

melaksanakan

fungsinya dengan

ketelitian yang

diperlukan

- sejauh mana akses

ke software dan data

oleh pihak yang

berhak dapat

dikendalikan

(34)

- usability

-usaha yang perlu

untuk mempelajari

mengoperasikan,

menyiapkan input, dan

mengartikan output

dari software

Kepuasan User (Variabel Y)

end user

computing satisfaction dari sebuah sistem

informasi adalah evaluasi secara

keseluruhan dari para pengguna sistem

informasi yang berdasarkan pengalaman mereka dalam mengguanakan sistem tersebut

(Doll,1988 dan Torkzadeh,199 1)

- Content

- Accuracy

yaitu mengukur

kepuasan pengguna

ditinjau dari sisi isi

dari suatu sistem. isi

dari sistem biasanya

berupa fungsi dan

modul yang

digunakan oleh

pengguna sistem dan

juga informasi yang

dihasilkan oleh sistem.

mengukur kepuasan

pengguna dari sisi

keakuratan data ketika

sistem menerima input

kemudian

mengolahnya menjadi

informasi.

(35)

- Ease Of Use

- Timeliness

mengukur kepuasan

pengguna dari sisi

kemudahan pengguna

atau user friendly

dalam menggunakan

sistem seperti proses

memasukan data,

mengolah data dan

mencari informasi

yang dibutuhkan.

mengukur kepuasan

pengguna dari sisi

ketepatan waktu

sistem dalam

menyajikan atau

menyediakan data dan

informasi yang

dibutuhkan oleh

(36)

3.2.3 Metode Penarikan Sampel

Dalam pelaksanaan penelitian ini, terlebih dahulu akan dijelaskan mengenai

populasi yang akan diteliti sehingga dapat diperoleh keputusan apakah penelitian ini

memerlukan sampel atau tidak dan bagaimana cara pengambilan sampel tersebut.

3.2.3.1Populasi

Menurut Bambang S. Soedibjo (2005:102) Populasi adalah daftar seluruh

elemen atau unit sampling dalam sebuah populasi yang akan dijadikan sampel. Yang

menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan pada Directorat

Inventory Aerostructure PT Dirgantara yang berjumlah 300 orang.

3.2.3.2Sampel

Menurut Bambang S. Soedibjo (2005:102) sampel adalah bagian dari

populasi. Sampel berisikan subjek atau anggota yang dipilih dari populasi.

Secara praktis, ukuran sampel dapat ditentukan dengan rumus yang

diturunkan oleh Yamane 1967 dalam (Bambang S. Soedibjo (2005:115) adalah

sebagai berikut :

Keterangan :

n : Ukuran sampel

(37)

d² : tingkat presisi yang diambil adalah 0,1 (taraf kepercayaan 90%)

Dengan menggunakan rumus diatas, maka ukuran sampel dapat dihitung sebagai

berikut :

300 n = —————— 300 (0.1)² + 1

300 n = —— 4

n = 75

Jadi, dengan tingkat kepercayaan (presisi) yang digunakan sesuai dengan

batasan ilmu sosial yaitu 0,1 (10%) dapat diketahui jumlah sampel dari populasi 300

orang sebanyak 75 orang. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan

metode Simple Random Sampling. yaitu cara pengambilan sampel yang memberikan

kesempatan yang sama untuk diambil kepada setiap elemen populasi. Karena semua

anggota populasi yang akan dilakukan secara acak tanpa menggunakan strata yang

ada dalam anggota populasi dengan kata lain di anggap homogen.

3.2.4 Jenis Dan Metode Pengumpulan Data

Jenis dan teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut :

3.2.4.1Jenis Data

(38)

1. Data Primer

Data yang diperoleh langsung dari unit pengamatan atau responden penelitian.

Teknik atau metode pengumpulan data primer meliputi kuesioner, wawancara,

dan observasi.

2. Data sekunder

Data sekunder adalah data pendukung yang diperoleh dari berbagai sumber

tulisan antara lain dari literatur, buku, artikel, jurnal dan informasi lainnya yang

dianggap dapat mendukung topik penelitian.

3.2.4.2Metode Pengumpulan data

Adapun untuk metode pengumpulkan data yang dilakukan dengan

menggunakan beberapa cara, diantaranya :

1) Penelitian kepustakaan ( Library research )

Data penelitian diperoleh dengan cara membaca serta mempelajari buku –

buku atau literatur – literatur yang berhubungan dengan pembahasan skripsi

2) Penelitian lapangan ( Field research )

Data penelitian ini diperoleh dengan menggunakan metode :

a. Observasi

Pengumpulan data yang dilakukan dengan cara melakukan

pengamatan langsung terhadap masalah yang berkaitan dengan

(39)

b. Wawancara

Pengumpulan data yang dilakukan dengan cara komunikasi langsung

pada pihak – pihak yang berkaitan

c. Kuesioner

Pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengjukan daftar

pertanyaan ( angket ) yang disebarkan kepada sejumlah karyawan

3.2.5 Teknik Pengujian Data

Pelaksanaan pengujian data dapat dilakukan dengan beberapa cara atau alat

yang digunakan untuk memperoleh data. Teknik pengujian data dalam penelitian ini

adalah dengan menggunakan uji validitas dan reliabilitas.

3.2.5.1 Uji Validitas

Secara konvensional istilah validitas dapat diartikan sebagai ukuran empiris

yang mencerminkan arti sebenarnya dari konsep yang sedang dipelajari. Validitas

bersifat lebih abstrak dan lebih sulit diukur

Uji validitas data dilakukan untuk mengetahui tingkat validitas data dan

derajat kebenaran (valid atau tidaknya suatu item pernyataan pada kuesioner yang

diberikan pada responden) dari suatu proses pengumpulan data pada instrument

penelitian. Kita juga menetapkan nilai kritisnya sebesar 0,3 artinya jika koefisiensi

(40)

Berikut adalah dasar dalam pengambilan keputusan :

1. Jika r positif, serta r hitung ≥ 0,3 (r kritis) maka item pertanyaan tersebut valid

2. Jika r tidak positif, serta r hitung ≤ 0,3 (r kritis) maka item pertanyaan tersebut

tidak valid

Untuk pengujian validitas ini instrumen penelitian yang berupa skor yang

memiliki tingkatan, menggunakan software SPSS 14.0 For Windows dan rumus

yang digunakan adalah korelasi Pearson Product Moment dengan:

r

yx

=_ n

Σ

x

i

y

i

– (

Σ

x

i

)(

Σ

y

i

)_______

{

n

Σ

x

i

² - (

Σ

x

i

} {

n

Σ

y

i

²-(

Σ

y

i

}

Keterangan :

r

yx =Korelasi antara X dan Y

X = Variabel Bebas

Y = Variabel Terikat

Hasil uji validitas menggunakan software SPSS 14.0 For Windows, adalah

(41)

Tabel 3.2

Uji Validitas Kualitas Software IRP Material Ticket (X)

Item r-hitung r-kritis Kesimpulan

Item 1 0, 504 0,3 Valid

Item 2 0, 604 0,3 Valid

Item 3 0, 485 0,3 Valid

Item 4 0, 606 0,3 Valid

Item 5 0, 561 0,3 Valid

Item 6 0, 521 0,3 Valid

Item 7 0, 406 0,3 Valid

Item 8 0, 515 0,3 Valid

Sumber : Pengolahan Data Menggunakan SPSS 14.0 For Windows

Dari data diatas disimpulkan bahwa instrumen pada variabel X (Kualitas

Software) pada setiap variabel yang penulis ajukan dalam kuesioner dapat mewakili

objek yang diteliti, dimana dari 8 pertanyaan variabel X (Kualitas Software) valid

yaitu r-hitung > r-kritis. sehingga dapat disimpulkan bahwa item-item yang

digunakan untuk mengukur validitas Kualitas Software IRP Material Ticket akan

mampu menghasilkan data yang akurat sesuai dengan tujuan penelitian.

Tabel 3.3

Uji Validitas Kepuasan User (Y)

Item r-hitung r-kritis Kesimpulan

Item 1 0, 414 0,3 Valid

Item 2 0, 591 0,3 Valid

Item 3 0, 400 0,3 Valid

Item 4 0, 604 0,3 Valid

Item 5 0, 330 0,3 Valid

Item 6 0, 713 0,3 Valid

Item 7 0, 570 0,3 Valid

Item 8 0, 653 0,3 Valid

(42)

Dari data diatas disimpulkan bahwa instrumen pada variabel Y (Kepuasan

User) pada setiap variabel yang penulis ajukan dalam kuesioner dapat mewakili objek

yang diteliti, dimana dari 8 pertanyaan variabel Y (Kepuasan User) valid yaitu

r-hitung > r-kritis. sehingga dapat disimpulkan bahwa item-item yang digunakan untuk

mengukur validitas Kepuasan User akan mampu menghasilkan data yang akurat

sesuai dengan tujuan penelitian.

3.2.5.2Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukan sejauh mana suatu alat pengukur

dapat di percaya atau dapat diandalkan. Teknik perhitungan reliabilitas kuesioner

yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan program SPSS 14.0 for windows,

[image:42.595.196.390.499.579.2]

setelah ouput yang dibandingkan dengan uji signifikan dengan uji Z.

Tabel 3.4

Uji Reliabilitas Kualitas Software IRP Material Ticket

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based

on Standardized

Items N of Items

.811 .811 8

Berdasarkan kriteria pengujian, maka instrument kualitas software memiliki

kehandalan yang signifikan, karena mempunyai cronbach’s alpha 0,811 maka alat

(43)

Tabel 3.5

Uji Reabilitas Kepuasan User

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based

on Standardized

Items N of Items

.817 .814 8

Berdasarkan kriteria pengujian, maka instrument kepuasan User memiliki

kehandalan yang signifikan, karena mempunyai cronbach’s alpha 0,817 maka alat

ukur atau kuesioner dikatakan baik atau reliabel.

Menurut Sekaran 2003 dalam (Bambang S. Soedibjo 2005:72) reliabilitas

atau lebih dari 0,70 menunjukan bahwa instrument reliabel atau handal.

3.2.6. Metode Analisis dan pengujian Hipotesis

Metode analisis dan pengujian hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut :

3.2.6.1Analisis Deskriptif / Kualitatif

Dimana penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan terhadap

variabel mandiri yaitu tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan dengan

variabel yang lain ( Sugiyono 2000 : 6 ). Tujuan dari penelitian deskriptif adalah

(44)

penelitian verifikatif adalah penelitian yang bertujuan untuk mengecek kebenaran

hasil penelitian ( Suharsimi, 2000 : 9 )

3.2.6.2. Analisis Verifikatif / Kuantitatif

Pengertian analisis kuantitatif secara umum adalah hasil suatu masalah yang

akan diteliti lebih lanjut, Sebelum pengolahan menggunakan analisis regresi

dilakukan terlebih dahulu transpormasi dari hasil pengisian kuesioner. Transpormal

ini adalah untuk merubah data dari skala ordinal ( isian kuesioner ) menjadi data yang

memiliki skala pengukuran interval dan menggunakan Metode Successive

Interval(MSI). Adapun tahap – tahap perhitungannya dilakukan sebagai berikut :

1. Menjumlahkan jawaban responden untuk tiap pertanyaan variabel

berdasarkan skal likert

2. Membuat variabel frekuensi kumulatif, yaitu menjumlahkan secara berturut –

turut jawaban responden untuk setiap pertanyaan per-variabel

3. Membuat table frekuensi relatif, yaitu komulatif dibagi banyaknya responden

(frekuensi data dibagi dengan frek total di kali 100%) frek relatif

4. Menentukan nilai Z untuk setiap hasil dari frekuensi relatif dengan

menggunakan table Z

Statistik inferensi digunakan juga digunakan sebagai pengambilan keputusan

dan pada umumnya menyertakan pengambilan keputusan dengan uji hipotesis. Uji

(45)

for windows, adapun langkah-langkahnya dengan menggunakan analisis korelasi,

analisis regresi dan koefisien determinasi.

1. Analisis Korelasi

Adalah analisis yang digunakan untuk mengetahui derajat keeratan hubungan

antara Pengaruh kualitas software IRP Material Ticket ( X ) terhadap kepuasan user (

Y ). Adapun perhitungannya dapat menggunakan paket program SPSS, juga dapat

dilakukan dengan rumus sebagai berikut :

r

yx

=_ n

Σ

x

i

y

i

– (

Σ

x

i

)(

Σ

y

i

)_______

{

n

Σ

x

i

² - (

Σ

x

i

} {

n

Σ

y

i

²-(

Σ

y

i

}

Keterangan:

r yx = Korelasi Pearson Product Moment

x = Kualitas Software IRP Material Ticket

y = Kepuasan User

n = Jumlah Sampel

Dengan ketentuan sebagai berikut :

ryx = -1 terdapat hubungan linier positif antara variabel X dan variabel Y sempurna

negatif

ryx = 0, tidak terdapat hubungan linier antara variabel X dan variabel Y

ryx = 1, terdapat hubungan linier antara veriabel X dengan variabel Y sempurna

(46)

Besar kecilnya angka korelasi menetukan kuat atau lemahnya hubungan kedua

variabel. dapat dilihat pada tabel 3.6

Tabel 3.6

Nilai Korelasi Tingkat Keeratan Koefisien Korelasi

0,00- 0,20 Sangat Lemah (diabaikan, dianggap tidak ada)

0,21- 0,40 Rendah

0,41- 0,70 Cukup

0,71- 0,90 Kuat

0,91-1,000 Sangat Kuat

Tabel Penafsiran Koefisien Korelasi dari Guilford Emperical Rulesi

(Sambas ali 2007:127)

2. Analisis Regresi sederhana

Untuk mengetahui hubungan antara variabel X ( Kualitas software IRP

Material Ticket ) variabel Y ( Kepuasan user), adapun rumus yang digunakan adalah :

Y = a + β1X1 + β2X2 +β3X3 + β4X4

Dimana : Y = variabel kepuasan user

a = satuan bilangan konstan

β = koefisien regresi

(47)

Untuk mencari koefisien regresi a, b1, b2, b3 dan b4 digunakan persamaan

matrik, yaitu β dengan matrik yang anggotanya a, b1, b2, b3, dan b4 dengan

menggunakan rumus sebagai berikut :

3. β = ( X¹.X) ¹ (X¹.Y)

Dimana : Y = Matrik X ( terdiri dari x1, x2…xn )

X = Matrik Y

3. Analisis Koefisien Determinasi

Dengan terdapatnya angka perhitungan koefisien korelasi, maka akan didapat

besarnya angka koefisien determinasi, dimana akan dinyatakan besarnya kontribusi

variabel X terhadap variabel Y. untuk menghitung besarnya peranan atau pengaruh

variabel bebas (variabel X) terhadap variabel tergantung (variabel Y) menggunakan

rumus Prof. Sudjana (2002:137).

Dimana : Kd : Koefisien determinasi

r yx2 : kuadrat Koefisien determinasi

100% : Pengali yang menyatakan dalam persentase.

(48)

3.2.7. Pengujian Hipotesis

Hipotesis yang dapat dibuat dari penelitian ini adalah:

Bahwa seluruh dimensi kualitas yang disajikan oleh software kepada user

berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasaan user. Selanjutnya hipotesis yang

dikemukakan diatas dijabarkan ke dalam hipotesis berikut:

- H0 ⇒ Tidak terdapat pengaruh antara kualitas software IRP Material Ticket

dengan kepuasan user.

- H1 ⇒ Terdapat pengaruh antara kualitas software IRP Material Ticket dengan

kepuasan user.

- Untuk ukuran sample besar maka uji signifikansinya dilakukan dengan uji Z,

dengan menggunakan α = 0,1 untuk tes dua pihak (two tails) karena menurut

Sugiyono (2003:94) uji dua pihak digunakan bila hipotesis nol (H0) berbunyi “sama

dengan” dan hipotesis alternatifnya (Ha) berbunyi “tidak sama dengan”.

Ho: ρ= 0; tidak ada korelasi yang signifikan antara variabel X & variabel Y

Ha: ρ≠ 0; terdapat korelasi antara variabel X dan variabel Y

Berdasarkan konsep teori mengenai uji Z menurut Prof. Sudjana (2005:381) yaitu:

Zhitung =_ z – µz

_

σ

z

Untuk mendapatkan hasil hitung uji Z tersebut diatas dengan menggunakan software

(49)

Gambar 3.2

Kurva Penolakan dan Penerimaan Hipotesis

0

Z tabel Z tabel

(50)

50 4.1 Hasil Penelitian

Hasil penelitian merupakan hasil dari pernyataan yang terdapat di dalam

tujuan penelitian. Dan hasil penelitian yang terdapat di PT. Dirgantara Indonesia

(PERSERO) adalah sebagai berikut :

4.1.1 Karakteristik Responden

Responden dalam penelitian ini adalah karyawan divisi direktorat inventory

aerostructure dan jumlah responden yang bisa dijadikan sampel dalam penelitian ini

sebanyak 75 responden. Identitas responden tersebut dapat dilihat pada tabel-tabel

berikut :

Tabel 4.1

Jenis Kelamin Responden

Jenis Kelamin Frekuensi Presentase %

Pria 57 76%

Wanita 18 24%

Total 75 100%

Sumber : hasil pengolahan kuisioner

Responden yang terpilih dalam penelitian ini sebagian besar didominasi oleh

laki-laki sebanyak 76%, sedangkan perempuan sebanyak 24%. Pada dasarnya, semua

karyawan dapat mengoperasikan software IRP Material Ticket, karena software IRP

(51)

Tabel 4.2

Karakteristik responden

Berdasarkan usia

No. Usia Frekuensi Presentase%

1.

2.

3.

4.

20 – 30

31 – 40

41 – 50

51 – 60

25 26 19 5 33.33 34.66 25.33 6.66

Total 75 100

Sumber : hasil pengolahan kuisioner

Berdasarkan kategori usia, responden berusia 31-40 tahun mendominasi

sekitar 34.66% dari jumlah sampel karyawan divisi. inventory aerostructure Hal ini

disebabkan karena sebagian besar karyawan, didukung dengan usia produktif untuk

bekerja. Diikuti oleh 33.33% berusia 20-30 tahun, 25.33% berusia kurang dari 50

tahun, dan hanya 6.66% yang berusia lebih dari 50 tahun.

Tabel 4.3

Karakteristik responden Berdasarkan status

No. Status Frekuensi Presentase%

1. 2. Nikah Belum Nikah 63 12 84 16

Total 75 100

(52)

Berdasarkan kategori status, dapat diketahui bahwa mayoritas responden

karyawan. divisi. inventory aerostructure yang telah menikah sebanyak 84%

sedangkan yang belum menikah sebanyak 16%.

Tabel 4.4

Karakteristik Responden

Berdasarkan Pendidikan Terakhir

No. Pendidikan terakhir

Frekuensi Presentase%

1. 2. 3. 4. 5. SMA SMK / STM Diploma (D3) Strata Satu (S1) Strata Dua (S2)

16 35 18 5 1 21.33 46.66 24.00 6.66 1.33

Total 75 100

Sumber : hasil pengolahan kuisioner

Berdasarkan dari tabel 4.4 di atas, dapat diketahui bahwa mayoritas responden

karyawan. divisi. inventory aerostructure adalah berpendidikan terakhir SMK / STM

sebanyak 46.66% responden, di susul oleh yang berpendidikan terakhir D3 sebanyak

24.00% responden, dan SMA sebanyak 21.33% responden, dan lain-lain. berdasarkan

data di atas dapat disimpulkan bahwa tingkat pendidikan pada karyawan PTDI

(53)
[image:53.595.158.462.157.387.2]

Tabel 4.5

Karakteristik responden Berdasarkan Masa Kerja

No. Masa Kerja Frekuensi Presentase %

1.

2.

3.

4.

< 5 Tahun

5 – 15 Tahun

16-25 Tahun > 26Tahun 18 23 30 4 24.00 30.66 40.00 5.33

Total 75 100

Sumber : hasil pengolahan kuisioner

Dilihat dari tabel 4.5 di atas, dapat diketahui bahwa mayoritas responden

karyawan. divisi. inventory aerostructure masa kerjanya 16-25 tahun sebanyak

40.00% kemudian 5 – 15 tahun sebanyak 30.66% sampai dengan < 5 tahun sebanyak

24.00%.. Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa Para karyawan sudah

berpengalaman.

4.1.2. Deskripsi Software IRP Material Ticket yang sedang berjalan di PT

Dirgantara Indonesia.

Disini akan dijelaskan mengenai IRP Material Ticket yang sedang berjalan di

(54)

4.1.2.1 Tampilan Program Sistem Informasi IRP Material Ticket

Tampilan program ini untuk mengecek pergerakan material yang

dioperasikan, fasilitas tools yang sering digunakan untuk menampilkan data list lebih

[image:54.595.110.512.249.655.2]

mudah digunakan cukup satu kali klik

Gambar 4.1

(55)

4.1.2.2 Tampilan Program Sistem Informasi Halaman Input Order Completion

IRP Material Ticket

Tampilan program ini untuk memonitoring data transaksi pergerakan material

[image:55.595.111.517.249.650.2]

yang selanjutnya akan disimpan kedalam database

Gambar 4.2

Tampilan Sistem Informasi Halaman Input Order Completion IRP Material Ticket

(56)

4.1.2.3 Business Use Case Diagram

Untuk menggambarkan proses bisnis yang berjalan, digunakan pemodelan

dengan business use case diagram sebagai berikut:

Business use case diagram merupakan sebuah proses bisnis yang

menggambarkan alur kerja spesifik dalam sebuah bisnis; sebuah interaksi yang

dimiliki subdivisi yang mencapai tujuan bisnis. Diagram ini melibatkan baik proses

manual maupun proses otomatis dan menggunakan periode waktu yang tak terbatas.

4.1.2.3.1 Business Use Case Planner Engineering

Gambar 4. 3 Business Use Case Planner Engineering

4.1.2.3.2 Use Case Storage Office

(57)

4.1.2.3.3 Business Use Case Gudang

Gambar 4. 5 Business Use Case Gudang

4.1.2.3.4 Business Use Case LSR (Local Store)

[image:57.595.152.477.433.641.2]
(58)

4.1.2.3.5 Business Use Case Quality Assurance

Gambar 4. 7 Business Use Case Quality Assurance

4.1.2.3.6 Business Use Case Shop (Produksi)

(59)

4.1.2.4 Use Case Diagram

Berikut ini adalah diagram use case yang menggambarkan proses-proses pada

sistem yang sedang berjalan.

4.1.2.4.1 Use Case Diagram Sistem IRP yang sedang berjalan

(60)

4.1.2.5 Flow of Event (Skenario)

Skenario merupakan penjelasan lebih detail dari kasus (case) dari awal hingga akhirnya diperoleh sebuah output.

4.1.2.5.1 Skenario Use Case Pegawai

Tabel 4.6 Skenario Use Case Login (pegawai) Identifikasi

Nomor Use Case UC-IRP-1.0 Nama Use Case Login

Deskripsi Proses login untuk dapat mengakses sistem IRP Jenis Primer, essential

Actor Pegawai

Skenario Utama

Kondisi Awal Halaman login tampil di awal

No Aksi Aktor No Respon Sistem

1 Mengetikkan user ID dan password

2 Memverifikasi user id dan password. Kemudian akan tampil daftar modul IRP

3 Pilih Inventory Management System kemudian pilih Material Ticket

4 Menampilkan menu material ticket

[image:60.595.104.519.235.493.2]

Kondisi Akhir Tampil menu utama material ticket

Tabel 4.7 Skenario Use Case Membuat Issue MT Identifikasi

Nomor Use Case UC-IRP-2.0

Nama Use Case Membuat Issue MT

Deskripsi Proses pembuatan dokumen material ticket Jenis Primer, essential

Actor Pegawai

Skenario Utama

Kondisi Awal Halaman menu utama material ticket tampil diawal

No Aksi Aktor No Respon Sistem

1 Pilih menu, klik New Issue 2 Muncul tampilan form material ticket

(61)

Tabel 4.8 Skenario Use Case Masukkan JID No Identifikasi

Nomor Use Case UC-IRP-2.1 Nama Use Case Masukkan JID No

Deskripsi Menginputkan JID no ke sistem Jenis Primer, essential

Actor Pegawai

Skenario Utama

Kondisi Awal Halaman menu utama material ticket tampil diawal

No Aksi Aktor No Respon Sistem

1 Pilih menu, klik New Issue 2 Muncul tampilan form material ticket

3 Mengetikkan jid no 3 Akan keluar data list 1 yang menampilkan data part yang akan dibuat dengan material yang akan di-issue

[image:61.595.105.515.149.376.2]

Kondisi Akhir Akan tampil data part yang akan di issue

Tabel 4.9 Skenario Use Case Lihat Stock Material Identifikasi

Nomor Use Case UC-IRP-2.2

Nama Use Case Lihat Stock Material

Deskripsi Mengecek stock material untuk suatu part Jenis Primer, essential

Actor Pegawai

Skenario Utama

Kondisi Awal Muncul list 1 berupa data part yang akan dibuat

No Aksi Aktor No Respon Sistem

1 Klik pada data list part yang akan dibuat

(62)
[image:62.595.104.519.146.364.2]

Tabel 4.10 Skenario Use Case Masukkan QTY yang Diminta Identifikasi

Nomor Use Case UC-IRP-2.3

Nama Use Case Masukkan QTY yang diminta

Deskripsi Memasukkan kuantitas material yang diminta Jenis Primer, essential

Actor Pegawai

Skenario Utama

Kondisi Awal Tampil data stock di list 2

No Aksi Aktor No Respon Sistem

1 Mengetikkan quantity material yang akan dibuat part pada list 1

2 Menyimpan data quantity

3 Pilih data di list 2 sesuai program part yang akan dibuat. Klik insert

4 Issue material disimpan dalam database

Kondisi Akhir Issue Material Ticket telah dibuat

Tabel 4.11 Print MT Identifikasi

Nomor Use Case UC-IRP-2.4 Nama Use Case Print MT

Deskripsi Mencetak dokumen material ticket Jenis Primer, essential

Actor Pegawai

Skenario Utama

Kondisi Awal Issue material ticket telah dilakukan dan disimpan dalam database

No Aksi Aktor No Respon Sistem

1 Double klik pada data di list 2 berupa data stock yang sesuai dengan program part yang telah di-issue

2 Akan tampil print preview dari dokumen material ticket

3 Klik icon print 4 Sistem mencetak dokumen material

[image:62.595.104.516.159.586.2]
(63)
[image:63.595.107.519.147.394.2]

Tabel 4.12 Skenario Use Case Print MT (Last Issue) Identifikasi

Nomor Use Case UC-IRP-3.0

Nama Use Case Print MT (LAST ISSUED)

Deskripsi Mencetak dokumen material ticket Jenis Primer, essential

Actor Pegawai

Skenario Utama

Kondisi Awal Tampilan menu utama sistem IRP material ticket

No Aksi Aktor No Respon Sistem

1 Klik menu pilih print 2 Akan tampil form material ticket (printed)

3 Inputkan nama organisasi dan no MT klik OK

4 Muncul data list berupa data material ticket yang telah di issue 5 Double klik pada list 6 Muncul print preview dokumen

MT

7 Klik icon print 8 Mencetak dokumen MT

Kondisi Akhir Output berupa dokumen material ticket

Tabel 4.13 Skenario Use Case Lihat MT Issued Identifikasi

Nomor Use Case UC-IRP-4.0 Nama Use Case Lihat MT Issued

Deskripsi Melihat data material ticket yang telah di-issue Jenis Primer, essential

Actor Pegawai

Skenario Utama

Kondisi Awal Tampil menu utama sistem IRP material ticket

No Aksi Aktor No Respon Sistem

1 Pilih menu – Inquiry Material Ticket – pilih salah satu dari: By MT number, By JID no, By part no, By part ID, by org

2 Akan tampil form sesuai pilihan

3 Masukkan MT number, JID no, Part no, Part ID, atau Org sesuai permintaan sistem

4 Muncul data list berupa data material ticket yang telah di-issue dan diurutkan sesuai data field tang telah diinputkan

[image:63.595.105.518.418.675.2]
(64)
[image:64.595.104.519.154.417.2]

Tabel 4.14 Skenario Use Case Monitoring MT Identifikasi

Nomor Use Case UC-IRP-5.0 Nama Use Case Monitoring MT

Deskripsi Memonitor proses issue MT Jenis Primer, essential

Actor Pegawai

Skenario Utama

Kondisi Awal Tampil menu utama sistem IRP material ticket

No Aksi Aktor No Respon Sistem

1 Pilih Monitoring 2 Akan tampil form monitoring MT

3 Pilih tahun, bulan, unit, option data dan isikan no MT atau customer (shop) kemudian klik view

4 Muncul data list berupa data material ticket sesuai option data dan waktu yang ditentukan

Kondisi Akhir Muncul data list material ticket pada waktu tertentu dan dalam keadaan tertentu

Tabel 4.15 Skenario Use Case Logout (Pegawai) Identifikasi

Nomor Use Case UC-IRP-6.0 Nama Use Case Logout (pegawai)

Deskripsi Proses logout untuk keluar dari sistem IRP Jenis Primer, essential

Actor Pegawai

Skenario Utama

Kondisi Awal Tampilan menu utama material ticket

No Aksi Aktor No Respon Sistem

1 Klik exit 2 Keluar dari menu utama material

ticket

(65)
[image:65.595.105.518.170.406.2]

4.1.2.6 Skenario Use Case Supervisor

Tabel 4.16 Skenario Use Case Login (Supervisor) Identifikasi

Nomor Use Case UC-IRP-7.0 Nama Use Case Login

Deskripsi Proses login untuk dapat mengakses sistem IRP Jenis Primer, essential

Actor Supervisor

Skenario Utama

Kondisi Awal Halaman login tampil di awal

No Aksi Aktor No Respon Sistem

1 Mengetikkan user ID dan password supervisor

2 Memverifikasi user id dan password. Kemudian akan tampil daftar modul IRP

3 Pilih Inventory Management System kemudian pilih Material Ticket

4 Menampilkan menu material ticket

[image:65.595.105.517.354.674.2]

Kondisi Akhir Tampil menu utama material ticket

Gambar

Tabel 3.4 Software
Tabel 4.5 Karakteristik responden
Gambar 4.1 Tampilan Sistem Informasi IRP Material Ticket
Gambar 4.2 Tampilan Sistem Informasi Halaman Input Order Completion IRP Material
+7

Referensi

Dokumen terkait

KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayah Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi

Komunikasi hasil penelitian mempunyai arti tersendiri, karena bagaimanapun baiknya suatu penelitian yang telah dilakukan, tapi tanpa dilakukan komunikasi kepada orang

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT atas segala ridho dan karunia- Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Aktivitas

Dengan mengucapkan puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala Rahmat dan Karunia-Nya yang telah dilimpahkan kepada penulis sehingga penulis dapat

Permasalahan batas maritim antara Indonesia dan Vietnam maupun Indonesia dan Malaysia terjadi di kawasan Laut Tiongkok Selatan yang terletak di utara wilayah

Sebuah sarana yang mampu memfasilitasi pengunjung coffee shoop saat melakukan aktivitas dengan laptop, hp, dompet, makan dan minum dalam space yang terbatas dengan

Karena  rak  modular  untuk  buku  komik  ini  untuk  anak  pada  era  90an  yang 

- Untuk indikator ini belum dapat direalisasikan sehingga capaian kinerjanya 0%, karena proses rekomendasi untuk menjadi kebijakan harus menjalani beberapa tahapan yakni :