1 1.1.Latar Belakang Penelitian
Dewasa ini teknologi informasi telah menjadi salah satu bagian yang tidak dapat dipisahkan dari bisnis, bahkan tidak jarang teknologi informasi menjadi salah satu ujung tombak dari perusahaan. teknologi informasi sering kali membawa sebuah perusahaan menuju kedalam suatu jenis persaingan baru yang tidak dapat di masuki dulu sebelum memiliki infrastruktur teknologi informasi. karena itu pengelola teknologi informasi, baik dari segi hardware maupun software dan juga manusia sebagai pengguna, dinilai sangat penting agar terus dapat mempertahankan posisi ditengah bisnis yang sedang berjalan.
Ada berbagai macam cara perusahaan melakukan pengembangan dan pengelolaan infrasturktur teknologi. perusahaan ada yang melakukan pengembangan dan pengelolaan dengan cara internal development, yaitu membangun sistem sendiri secara internal dengan source dari internal perusahaan itu sendiri. sampai yang melakukan pengembangan dan pengelola dengan cara membeli "sistem jadi" dari perusahaan penyedia jasa software/hardware.
metal, standard part, consumable, dan tools. Adapun material yang disimpan di
gudang harus traceability (memiliki kejelasan). Kejelasan tersebut berupa dokumen-dokumen, C of C (Certificate of Component), test report, process list, dan spesifikasi material. Saat di datangkan dari vendor atau supplier, material tersebut kemudian disimpan dalam gudang, selanjutnya didistribusikan ke produksi sehingga pada akhirnya menghasilkan suatu produk. Material tersebut harus jelas pergerakannya. Dalam hal ini difokuskan kepada proses pengeluaran material dari gudang ke produksi. Adapun material yang dimaksudkan adalah Aluminium Alloy yang merupakan bahan baku dari salah satu part aircraft yang
dinamakan Hinge Rib2 untuk program pesawat terbang Airbus (A380).
Untuk memudahkan pendokumentasian proses ini maka dibuatlah suatu dokumen yang dinamakan Material Ticket yang di-issue dengan menggunakan suatu sistem yang dinamakan IRP (Integrated Resource Planning). Sistem ini juga membantu untuk mengetahui stock material yang ada di gudang.
faktor, biasanya berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan masing-masing pengguna. penelitian ini akan memberikan gambaran untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi tingkat kepuasan perngguna dan harapan para pengguna atas suatu sistem IRP Material Ticket yang ideal dalam rangka membangun sistem IRP Material Ticket yang berkualitas.
Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “ Pengaruh Kualitas Software Sistem Informasi IRP (Integrated Resource Planning) Material Ticket Terhadap Kepuasan User Directorat Inventory Aerostructure DI PT. Dirgantara Indonesia (PERSERO)”.
1.2. Identifikasi Dan Rumusan Masalah
Dengan mengacu pada uraian belakang diatas, lingkup permasalahan dalam penyususunan skripsi ini hanya mencakup pada proses software IRP Material Ticket, adapun penulis dapat mengidentifikasikan sebagai berikut:
1.2.1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan penjelasan latar belakang diatas dapat diidentifikasikan masalah yang ada yaitu :
1. Belum adanya ukuran yang menilai sistem informasi IRP Material Ticket dari segi kualitas.
Adapun perumusan masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana kualitas Sistem Informasi Integrated Resource Planning (IRP) Material Ticket yang berjalan di Perusahaan Dirgantara Indonesia (PT. DI) saat ini.
2. Bagaimana tanggapan karyawan terhadap kualitas Sistem Informasi Integrated Resource Planning (IRP) Material Ticket.
3. Bagaimana tanggapan karyawan mengenai kepuasaan terhadap kualitas Sistem Informasi Integrated Resource Planning (IRP) Material Ticket. 4. Bagaimana pengaruh kualitas software sistem informasi IRP Material
Ticket terhadap kepuasan user pada divisi Directorat Inventory Aerostructure.
1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian
Adapun maksud dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.3.1. Maksud penelitian
Maksud penulis mengadakan penelitian adalah untuk menganalisa kualitas software pada proses pengadaan penyajian informasi dinas divisi Directorat
Tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui kualitas Sistem Informasi Integrated Resource Planning (IRP ) Material Ticket yang berjalan, di Perusahaan Dirgantara
Indonesia (PT. DI) saat ini.
2. Untuk mengetahui tanggapan karyawan terhadap kualitas Sistem Informasi Integrated Resource Planning (IRP ) Material Ticket.
3. Untuk mengetahui tanggapan karyawan mengenai kepuasan terhadap kualitas Sistem Informasi Integrated Resource Planning (IRP ) Material Ticket.
4. Untuk mengetahui pengaruh kualitas software Sistem Informasi IRP Material Ticket kepada tingkat kepuasan user pada divisi Directorat Inventory Aerostructure.
1.4. Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian yang dilakukan penulis diharapkan mempunyai 2 kegunaan penelitian, yaitu kegunaan praktis dan kegunaan akademik.
1.4.1. Kegunaan Praktis
1. Memberi masukan terhadap bidang keilmuan manajemen informatika tentang kualitas sistem informasi IRP Material Ticket yang menjadi objek yang dikaji dalam penelitian ini.
2. Diharapkan memberikan masukan bagi peneliti lain yang ingin melakukan penelitian pada bidang yang sama.
3. Bagi penulis diharapkan dapat menerapkan ilmu yang sudah diperoleh. 1.5. Batasan Masalah
Dalam penelitian ini, penulis membatasi aspek masalah yang akan dikemukakan sebabagai berikut :
1. Penulis hanya menganalisa dan tidak sampai memperbaiki sistem yang ada.
2. Software IRP Material Ticket hanya digunakan pada proses penerimaan, penyimpanan, dan memelihara.
3. Mengukur sejauh mana software ini mudah digunakan dalam operasi harian di divisi Directorat Inventory Aerostructure.
4. Mengukur tingkat kepuasan user dalam menggunakan software IRP Material Ticket ini dalam penyelesaian masalah.
5. Untuk faktor- faktor mengenai sifat-sifat operasional software penulis hanya menggunakan Correctness, Reliability, Efficiency, usability.
Berikut adalah kerangka pemikiran dan hipotesis yang terdapat di divisi Directorat Inventory Aerostructure.:
1.6.1. Kerangka Pemikiran
Asumsi bahwa kualitas Sistem Informasi IRP Material Ticket berpengaruh terhadap kepuasan user dapat dilihat dari upaya PT Dirgantara Indonesia mengsosialisasikan kepada Satuan Usaha Aerostructure tentang sistem informasi IRP Material Ticket, banyaknya Satuan Usaha Aerostructure yang kurang memahami software IRP Material Ticket ini, maka dari itu PT Dirgantara Indonesia dituntut untuk lebih mengsosialisasikan sistem informasi IRP Material Ticket kepada seluruh karyawan Satuan Usaha Aerostructure sehingga bisa lebih mengerti sistem informasi IRP Material Ticket.
Suatu sistem informasi digunakan untuk menyediakan informasi seluruh kejadian atau kegiatan yang diperlukan untuk mengendalikan operasi organisasi. Kegiatan dari sistem informasi yaitu mengambil, mengolah, menyimpan, dan menyampaikan informasi yang diperlukan guna mengoprasikan seluruh kegiatan dalam organisasi. Adapun pengertian Sistem Informasi menurut (Andi Kristanto, 2003:2)
“Sistem informasi adalah suatu pengumpulan data yang terorganisasi beserta tatacara penggunaannya sekaligus mencakup penyajiannya. Istilah tersebut suatu maksud yang ingin dicapai dengan jalan memilih dan mengatur data serta menyusun tatacara penggunaanya beserta penyajiannya..”
Dirgantara Indonesia :
“Integrated Resource Planning (IRP) adalah sebuah sistem aplikasi yang bertujuan untuk mempermudah proses kegiatan di PT . DIRGANTARA INDONESIA ( Persero) , aplikasi ini meliputi beberapa modul diataranya material ticket. Sehingga seluruh kegiatan yang dikerjakan disini dapat dilakukan secara mudah dan cepat. “
Menurut Eko Indrajit Richardus (2004:45), Mc call dan kawan-kawan pada tahun 1977 telah menyusulkan suatu penggolongan faktor-faktor atau dimensi-dimensi yang mempengaruhi suatu sofware yang berkaitan dengan sifat-sifat operasional software yang diuraikan sebagai berikut :
1. Correctness yaitu sejauh mana suatu software memenuhi spesifikasi dan mission object dari user.
2. Reliability yaitu sejauh mana suatu software dapat diharapkan untuk melaksanakan fungsinya dengan ketelitian yang diperlukan.
3. Integrity yaitu sejauh mana akses ke software dan data oleh pihak yang berhak dapat dikendalikan.
4. Usability yaitu usaha yang perlu untuk mempelajari mengoperasikan, menyiapkan input, dan mengartikan output dari software.
End User Computing Satisfaction (EUCS) adalah metode untuk mengukur
tingkat kepuasan dari pengguna suatu sistem aplikasi dengan membandingkan antara harapan dan kenyataan dari sebuah sistem informasi. definisi end user computing satisfaction dari sebuah sistem informasi adalah evaluasi secara
Torkzadeh,1991:258).
Gambar 1.1 model evaluasi end user computing satisfaction Sumber Doll, 1988
Berikut adalah penjelasan dari tiap dimensi ukuran dengan metode end user computing satisfaction menurut Doll & Torkzadeh .
1. Dimensi Content yaitu mengukur kepuasan pengguna ditinjau dari sisi isi dari suatu sistem. isi dari sistem biasanya berupa fungsi dan modul yang digunakan oleh pengguna sistem dan juga informasi yang dihasilkan oleh sistem.
2. Dimensi Accuracy mengukur kepuasan pengguna dari sisi keakuratan data ketika sistem menerima input kemudian mengolahnya menjadi informasi. 3. Dimensi Ease Of Use mengukur kepuasan pengguna dari sisi kemudahan
waktu sistem dalam menyajikan atau menyediakan data dan informasi yang dibutuhkan oleh pengguna.
Kerangka pemikiran dalam penelitian ini, dapat disajikan secara lengkap dalam gambar 1.2.
Gambar 1.2 Paradigma Penelitian
Pengaruh Kualitas Sofware Sistem Informasi IRP (IntegratedResource Planning) Material Ticket Terhadap Kepuasan User Directorat Inventory
Aerostructure DI PT.Dirgantara Indonesia (PERSERO) Kualitas Sofware IRP
Material Ticket (Variabel X) - Correctness - Reliability - Integrity - Usability
Eko Indrajit Richardus (2004)
Kepuasaan Pengguna User/Karyawan
(Variabel Y) - Content
- Accuracy - Ease of use - TimeLiness
produk tercapai, maka pengembangan produk selanjutnya akan lebih mudah untuk mempertahankan dan mendapatkan pengguna yang setia terhadap produk tersebut.
Gambar 1.3
Teori penghubung antara X (Kualitas Software) terhadap Y (Kepuasaan User)
1.6.2. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara dari suatu permasalahan yang harus dibuktikan kebenarannya. Hal ini menurut Bambang S.Soedibjo (2005:29), mengemukakan bahwa “hipotesis adalah pernyataan yang diturunkan secara langsung dari skema teoritis”.
Bertitik tolak dari pengertian diatas, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut : “kualitas yang disajikan oleh software IRP Material Ticket kepada user berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasaan user”.
Kualitas Software Kepuasan User
(Software Quality) (User Satisfactions)
Lokasi dan waktu penelitian merupakan tempat dimana penulis melakukan penyelesaian penelitian untuk memperoleh data-data dan informasi mengenai objek yang diteliti
1.7.1. Lokasi
Penelitian ini dilaksanakan di Perusahaan Dirgantara indonesia (PTDI) Jln Pajajaran 154 Bandung 40174, Indonesia.
1.7.2. Waktu Penelitian
Jadwal Kegiatan Penelitian
No Nama
Kegiatan
2009
Agustus September Oktober November Desember Januari 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Observasi
Lapangan 2 Wawancara /
Interview 3 Analisis SI
IRP 4 Usulan
Penelitian 5 Pengumpulan
Data 5.1 Pembuatan
kuesioner.
5.2 Uji Coba
Kuesioner. 5.3 Penyerahan Kuesioner secara keseluruhan 5.4 Pengumpulan
Kuesioner
6 Pengolahan
Data 6.1 Input Data. 6.2 Pengolahan
Data
7 Analisis Data
7.1 Interpretasi
Output.
8 Penulisan
14
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Pengertian Sistem
Sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan. Jika dalam sebuah sistem terdapat elemen yang tidak memberikan manfaat dalam mencapai tujuan yang sama, maka elemen tersebut dapat dipastikan bukanlah bagian dari sistem. Sedangkan Menurut Jogianto (2005:1).
“Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling
berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu“.
2.2. Pengertian Informasi
Informasi dalam sebuah perusahaan atau instansi merupakan sesuatu yang sangat penting guna untuk mendukung kelangsungan perkembangannya. Akibat kurang mendapatkan informasi, dalam waktu tertentu perusahaan atau instansi tersebut akan mengalami ketidak mampuan mengontrol sumberdaya yang pada akhirnya akan mengalami kekalahan dalam bersaing dengan lingkungan persaingannya.
umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan. Sehingga tidak memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah yang tertentu dengan biaya yang diperolehnya, karena sebagian besar informasi dinikmati tidak hanya oleh satu pihak di dalam perusahaan.
Robert N. Anthony dan John Dearden dalam Jogiyanto, HM (2005:3), mengatakan bahwa keadaan sistem dalam hubungannya dengan keberakhirannya dengan istilah entropy. Informasi yang berguna bagi sistem akan menghindari proses entropy yang disebut dengan negative entropy atau negentropy.
Menurut Jogianto, HM (2005:3), pengertian dari informasi adalah: “Data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerima dan membutuhkannya”.
Informasi yang baik harus memenuhi kriteria sebagai berikut:
1. Akurat
Informasi yang diperoleh harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak boleh menyesatkan serta harus mencerminkan suatu maksud. Informasi diharuskan akurat karena dari informasi yang tidak akurat akan banyak timbul gangguan (noise) yang dapat merubah atau merusak informasi tersebut.
2. Tepat Waktu
3. Relevan
Informasi tersebut harus bermanfaat bagi yang membutuhkannya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang adalah berbeda. Informasi yang baik hanya akan dihasilkan oleh data yang baik dengan pemrosesan data yang tepat.
2.3. Pengertian Sistem Informasi
Telah diketahui bahwa informasi merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen di dalam pengambilan keputusan. Informasi dapat diperoleh dari sistem informasi (information system) atau disebut juga dengan processing sistem atau information processing system atau information- generating sistem.
Menurut (Jogiyanto 2005 : 8).
“Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem dalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi,
media, prosedur-prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses tipe transaksi rutin tertentu, memberi sinyal kepada manajemen dan yang lainnya terhadap kejadian-kejadian internal dan
eksternal sebagai suatu dasar informasi untuk pengambilan keputusan”.
2.4. Komponen sistem informasi
a. Blok Masukan (Input Block)
Meliputi metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, dapat berupa dokumen-dokumen dasar.
b. Blok Model (Model Block)
Terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematika yang berfungsi memanipulasi data untuk menghasilkan keluaran tertentu.
c. Blok Keluaran (Output Block)
Berupa keluaran dokumen dan informasi yang berkualitas. d. Blok Teknologi (Technology Block)
Untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran serta membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan.
e. Blok Basis Data (Database Block)
Merupakan kumpulan data yang berhubungan satu dengan lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer.
f. Blok Kendali (Controls Block)
2.5. Teori kualitas
Membicarakan tentang pengertian atau definisi kualitas dapat berbeda makna bagi setiap orang, karena kualitas memiliki banyak kriteria dan sangat tergantung pada konteksnya. Banyak pakar dibidang kualitas yang mencoba untuk mendefinisikan kualitas berdasarkan sudut pandangnya masing-masing. Beberapa diantaranya yang paling populer adalah yang dikembangkan oleh tiga pakar kualitas tingkat internasional, yaitu mengacu pada pendapat W.Edwards Deming, Philip B. Crosby dan Joseph M.Juran, ( dalam Zulian Yamit, 2005 : 7 ).
Deming mendefinisikan kualitas adalah apapun yang menjadi kebutuhan dan keinginan konsumen.
Crosby mempersepsikan kualitas sebagai nihil cacat, kesempurnaan dan kesesuaian terhadap persyaratan.
Juran mendefinisikan kualitas sebagai kesesuaian terhadap spesifikasi, jika dilihat dari sudut pandang produsen. Sedangkan secara obyektif kualitas menurut Juran, ( dalam Zulian Yamit, 1996 : 337 ) adalah suatu standar khusus dimana kemampuannya ( availability ), kinerja ( performance ), kendalannya( reliability ), kemudahan pemeliharaan ( maintainability ) dan karakteristiknya dapat diukur.
yaitu produk dan jasa tetapi juga menyangkut kualitas manusia, kualitas lingkungan. Sangatlah mustahil menghasilkan produk dan jasa yang berkualitas tanpa melalui manusia dan proses yang berkualitas.
Menurut Gaspersz ( 2002 : 32 ) mendefinisikan kualitas totalitas dari karakteristik suatu produk (barang dan atau jasa) yang menunjang kemampuan untuk memenuhi kebutuhan yang dispesifikasikan. Kualitas seringkali diartikan sebagai segala sesuatu yang memuaskan pelanggan atau kesesuaian terhadap persyaratan atau kebutuhan.
Kualitas memiliki hubungan yang erat dengan kepuasan pelanggan, kualitas memberikan dorongan kepada pelangan untuk menjalin ikatan hunungan yang kuat degan perusahaan, dalam jangka panjang ikatan seperti ini memungkinkan perusahaan untuk memahami dengan seksama harapan pelanggan serta kebutuhan mereka, dengan demikian perusahaan dapat meningkatkan kepuasan pelanggan dimana perusahaan memaksimalkan pelanggan yang kurang menyenangkan. Pada gilirannya kepuasaan pelanggan dapat menciptakan kesetiaan atau loyalitas pelanggan kepada perusahaan yang memberikan kualitas yang memuaskan.
2.5.1. Kualitas software (perangkat lunak)
Software dikatakan baik apabila dapat secara utuh dan “sempurna”
Kualitas perangkat lunak adalah gangguan yang kompleks dari berbagai faktor yang bervariasi pada aplikasi dan pelanggan yang berbeda yang membutuhkannya, faktor yang mempengaruhi kualitas perangkat lunak dapat di kategorikan kedalam dua kelompok besar yaitu :
1. Faktor yang dapat secara langsung di ukur. 2. Faktor yang tidak dapat secara langsung di ukur
Menurut Eko Indrajit richardus (2004:45), Mc call dan kawan-kawan pada tahun 1977 telah menyusulkan suatu penggolongan faktor-faktor atau dimensi-dimensi yang mempengaruhi suatu software yang berkaitan dengan sifat-sifat operasional software yang diuraikan sebagai berikut :
1. Correctnes yaitu sejauh mana suatu software memenuhi spesifikasi dan mission object dari user.
2. Reliability yaitu sejauh mana suatu software dapat diharapkan untuk melaksanakan fungsinya dengan ketelitian yang diperlukan
3. Integrity yaitu sejauh mana akses ke software dan data oleh pihak yang berhak dapat dikendalikan
4. usability yaitu usaha yang perlu untuk mempelajari mengoperasikan, menyiapkan input, dan mengartikan output dari software.
2.6. Kepuasan pengguna (End User Computing Satisfaction)
akhir telah mengganggap penggunaan dari sistem informasi (misalnya kepuasan) dan juga faktor-faktor yang membentuk kepuasaan ini. (Dool et al.1995 disitasi oleh chin er al..2000:254)
End User Computing Satisfaction (EUCS) adalah metode untuk mengukur
tingkat kepuasan dari pengguna suatu sistem aplikasi dengan membandingkan antara harapan dan kenyataan dari sebuah sistem informasi. definisi end user computing satisfaction dari sebuah sistem informasi adalah evaluasi secara
keseluruhan dari para pengguna sistem informasi yang berdasarkan pengalaman mereka dalam mengguanakan sistem tersebut (Doll,1988 dan Torkzadeh,1991:258)
Model evaluasi EUCS ini dikembangkan oleh (Dool & Torkzadeh, 1991:258). Model ini lebih menekankan kepuasan (satisfaction) pengguna akhir terhadap aspek teknologi, dengan menilai isi, keakuratan, format, waktu, dan kemudahan penggunaan dari sistem. model ini telah banyak diujicobakan oleh peneliti lain untuk menguji reliabilitas dan hasilnya menunjukan tidak ada perbedaan bermakna meskipun instrumen ini diterjemahkan dalam berbagai bahasa yang berbeda.
Gambar 2.1.
Berikut adalah penjelasan dari tiap dimensi ukuaran dengan metode end user computing satisfaction menurut Doll & Torkzadeh
1. Dimensi Content yaitu mengukur kepuasan pengguna ditinjau dari sisi isi dari suatu sistem. isi dari sistem biasanya berupa fungsi dan modul yang digunakan oleh pengguna sistem dan juga informasi yang dihasilkan oleh sistem. Dimensi content juga mengukur apakah sistem menghasilkan informasi yang sesuai dengan kebutuhan pengguna.semakin lengkap modul dan informatif sistem maka tingkat kepuasan dari sistem maka tingkat kepuasaan dari pengguna akan semakin tinggi.
2. Dimensi Accuracy mengukur kepuasan pengguna dari sisi keakuratan data ketika sistem menerima input kemudian mengolahnya menjadi informasi. keakuratan sistem diukur dengan melihat seberapa sering sistem menghasilkan output yang salah ketika mengolah input dari pengguna, selain itu dapat dilihat pula seberapa sering terjadi error atau kesalahan dalam proses pengolahan data.
3. Dimensi Ease Of Use mengukur kepuasan pengguna dari sisi kemudahan pengguna atau user friendly dalam menggunakan sistem seperti proses memasukan data, mengolah data dan mencari informasu yang dibutuhkan. 4. Dimensi Timeliness yaitu mengukur kepuasan pengguna dari sisi ketepatan
oleh pengguna akan langsung di proses dan output akan ditampilkan secara cepat tanpa harus menunggu lama.
24
Objek penelitian adalah hal awal (suatu permasalahan) yang harus ditentukan
dalam kegiatan penelitian sehingga penlitian dapat dilakukan secara efektif dan
efisien sesuai dengan tujuan penelitian.
3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan
PT Dirgantara Indonesia (Persero) merupakan salah satu perusahaan
penerbangan di Asia yang berpengalaman dan berkompetensi dalam rancang bangun,
pengembangan, dan manufacturing pesawat terbang.
Diawali dengan membangun dasar penguasaan teknologi melalui lisensi,
perusahaan industri yang berdiri pada 23 Agustus 1976 ini, memproduksi helikopter
dan pesawat terbang: NBO 105, Super puma NAS-332, NC-212; dan tiga tahun
kemudian mengintegrasikan teknologi, PT Dirgantara Indonesia bersama CASA
merancang dan memproduksi CN-235.
Kemudian dalam rangka memantapkan kehadirannya dalam masyarakat
industri kedirgantaraan dunia serta meningkatkan kemampuan sebagai industri
pesawat terbang, kerja sama internasional ditandatangani, antara lain dengan Boeing
Company, menghasilkan komponen pesawat Boeing, dengan Bell Helicopter Textron,
Selanjutnya, dengan penguasaan teknologi serta keahlian yang terus berkembang,
Dirgantara Indonesia merancang bangun N250, generasi pesawat penumpang
subsonic dengan daya angkut 64-68 penumpang dengan fly by wire system. Prototype
pertamanya telah berhasil diterbangkan pertama kalinya, pada tanggal 10 Agustus
1995, dan telah menjalani sekitar 600 jam uji terbang. Kemudian diteruskan dengan
mengembangkan N2130 pesawat jet transonic dengan inovasi baru, dalam tahap
preliminary design. Namun, kedua program tersebut terhenti karena adanya kendala
pendanaan.
Pada tahun 1998, sebagai dampak dari krisis ekonomi dan moneter pada tahun
sebelumnya, industri ini mempersiapkan paradigm baru. Melalui paradigma ini, PT
Dirgantara Indonesia lebih berorientasi bisnis dengan memanfaatkan teknologi yang
telah diserap selama tiga windu, sebagai ujung tombak dalam menghasilkan produk
dan jasa.
Kini, PT Dirgantara Indonesia telah berhasil sebagai industri manufaktur dan
memiliki diversifikasi produknya, tidak hanya bidang pesawat terbang, tetapi juga
dalam bidang lain, seperti teknologi informasi, telekomunikasi, otomotif, maritime,
militer, otomasi dan kontrol, minyak dan gas, turbin industri, teknologi simulasi, dan
engineering services.
Pada tahun 2004, program restrukturisasi perusahaan yang mencakup
reorientasi bisnis dan penataan ulang SDM digulirkan, postur karyawan menyusut
bisnisnya dari 18 menjadi 5 satuan usaha, yang meliputi: Aircraft, Aerostructure,
Aircraft Services, Defence, dan Engineering Services. Dengan demikian diharapkan
industry ini menjadi institusi bisnis yang adaptif dan efisien.
3.1.2. Visi dan Misi perusahaan
Visi dan Misi PT. Dirgantara Indonesiaadalah sebagai berikut :
3.1.2.1. Visi Perusahaan Dirgantara Indonesia (PTDI)
To be the world class aerospace company based on high technology mastery
and cost competitiveness in the global market
” perusahaan kelas dunia dalam industri dirgantara yang berbasis pada
penguasaan teknolgi tinggi dan mampu bersaing dalam pasar global, dengan
mengandalkan keunggulan biaya”.
3.1.2.2. Misi Perusahaan Dirgantara Indonesia (PTDI)
Conduct business activities with the orientation on producing competitive cost
products and services. As the Center of Competency in Aerospace Industry especially
in engineering, design, manufacturing, production, and maintenance for both
commercial and military mission aircrafts. As a major player in the global industries
which has strategic alliance with other world class Aerospace Industries
” menjalankan usaha dengan selalu berorientasi pada saat aspek bisnis dan
komersil serta dapat menghasilkan produk dan jasa yang memiliki keunggulan biaya.
rancang bangun, manufaktur, produksi dan pemeliharaan untuk kepentingan
komersial dan militer dan juga untuk aplikasi di luar industri dirgantara. Menjadikan
perusahaan sebagai pemain kelas dunia di industri global yang mampu bersaing dan
melakukan aliansi strategis dengan industri dirgantara kelas dunia lainnya.”.
3.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur Organisasi adalah kerangka kerja yang didalamnya mencakup
pembagian tugas dan kegiatan kedalam bagian yang ada, baik pada instansi
pemerintah maupun sketsa, sehingga dapat terjalin kerjasama yang baik guna
mencapai tujuan yang telah direncanakan. dapat dilihat pada Gambar 3.1 :
Untuk deskripsi tugas kerja, disini penulis hanya menekankan pada divisi
directorat inventory Aerostructure, karena menjadi ruang lingkup peneliti melakukan
penelitian di divisi tersebut.
3.1.4. Deskripsi Tugas Kerja Unit Aerostructure
Unit Aerostructure merupakan salah satu dari satuan usaha di PT Dirgantara
Indonesia, yang bergerak dalam bidang manufacturing pesawat terbang. Didukung
oleh tenaga ahli yang berpengalaman dan mempunyai kemampuan tinggi dalam
manufaktur pesawat, dilengkapi pula dengan fasilitas manufaktur dengan kecepatan
tinggi (high precision), seperti: mesin-mesin canggih, bengkel sheet metal dan
welding atau pengelasan, composite and bonding center, jig and tool shop,
calibration, testing equipment and quality inspection (peralatan dan test uji kualitas),
pemeliharaan, dan lain sebagainya; bisnis Satuan Usaha Aerostructure meliputi:
a. Pembuatan komponen aerostructure (Machined parts, Sub-assembly,
Assembly).
b. Pengembangan Rekayasa (engineering package): pengembangan komponen
aerostructure yang baru.
c. Perancangan dan pembuatan alat-alat (tooling design and manufacturing).
Memberikan program-program kontrak tambahan (subcontract programs) dan
offset, untuk Boeing, Airbus Industries, BAe System, Korean Airlines
1. Deskripsi Tugas Directorat Aerostructure Adalah Sebagai Berikut :
a. Membuat rencana kerja bulanan, tahunan, dan jangka panjang yang
sesuai dengan kebijakan perusahaan.
b. Menciptakan inovasi-inovasi baru di Bidang Kedirgantaraan.
c. Pembuatan komponen aerostructure.
2. Deskripsi Tugas Divisi Integrasi Usaha Adalah Sebagai Berikut :
a. Memberikan masukan kepada General Manager atas perkembangan
perusahaan, khususnya yang berhubungan dengan pembelian dan
pendistribusian bahan material.
b. Bertanggung jawab atas price list Transfer of Material.
c. Bertanggung jawab atas hubungan yang baik dan berkesinambungan
dengan supplier.
3. Deskripsi Tugas Divisi Operasi Aerostructure Adalah Sebagai Berikut :
a. Mengarahkan dan berkoordinasi dengan staf-stafnya sesuai dengan
rencana kerja yang telah ditetapkan.
b. Menciptakan inovasi-inovasi baru yang berhubungan dengan keuangan
perusahaan.
c. Memberikan masukan kepada General Manager atas perkembangan
4. Deskripsi Tugas Divisi Rekayasa Adalah Sebagai Berikut :
a. Mengembangankan komponen aerostructure yang baru.
b. Menandatangani hasil Laporan pemasukan dan pengeluaran
c. Mendistribusikan Pergerakan Material dari Divisi Integrasi Usaha ke
Divisi yang memerlukan.
5. Deskripsi Tugas Divisi Manajemen Sumber Daya Aerostructure
Adalah Sebagai Berikut :
a. Sebagai pemberi hak terhadap semua karyawan yang akan melakukan
perjalanan dinas.
b. Membuat Laporan bulanan kepada General Manager.
c. Mengarahkan dan berkoordinasi dengan staf–stafnya sesuai dengan
rencana kerja yang telah ditetapkan.
d. Bertanggung jawab atas cash flow perusahaan.
3.2. Metode penelitian
Metode penelitian merupakan suatu cara atau langkah dalam mengumpulkan,
mengorganisir, menganalisa, serta menginterpretasikan data. Hal tersebut sejalan
dengan pendapat Arikunto, S (2002:136) yang menyatakan bahwa: “metode
penelitian merupakan cara yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data
penelitiannya.” Sesuai dengan masalah yang diteliti, maka metode penelitian yang
meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem
pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang (Nazir, 2003: 54).
3.2.1 Desain penelitian
Desain penelitian merupakan rancangan penelitian yang digunakan sebagai
pedoman dalam melakukan proses penelitian. Desain penelitian akan berguna bagi
semua pihak yang terlibat dalam proses penelitian, karena langkah dalam melakukan
penelitian mengacu kepada desain penelitian yang telah dibuat.
Menurut Drs. S Margono (2004:13), menjelaskan proses penelitian adalah
sebagai berikut :
1. Identifikasi, pemilihan dan rumusan masalah
2. Telaah kepustakaan
3. Menyusun hipotesis
4. Identifikasi, klasifikasi, member definisi, operasioanal dan ubah-ubahan
(variabel)
5. Menyusun rancangan penelitian
6. Menentukan dan mengambarkan alat pengambilan data (variabel)
7. Menentukan sampel
8. Menyimpulkan data
9. Mengolah dan menganalisa
11.Laporan penelitian
3.2.2 Operasional Variabel
Sesuai dengan judul penelitian yang penulis ajukan mengenai Pengaruh
Kualitas Software Sistem Informasi IRP (Integrated Resource Planning) Material
Ticket Terhadap Kepuasan User Directorat Inventory Aerostructure DI PT.
Dirgantara Indonesia (PERSERO), maka penulis mengemukakan 2 Variabel yang
akan diteliti. Variabel menurut Bambang S. Soedibjo (2005:25) adalah sebagai
berikut :
1. Variabel Independen
Variabel Independen adalah salah satu variabel yang mempengaruhi variabel
dependen baik secara positif maupun negative. Adapun yang menjadi Variabel
independen dalam penelitian ini adalah Kualitas software IRP Material Ticket.
2. Variabel Dependen
Variabel Dependen adalah Variabel yang menjadi perhatian utama dalam
sebuah penelitian. Karena nilai-nilai variabel ini tergantung pada variabel
lainnya. Dalam penelitian ini yang menjadi Variabel dependen adalah kepuasan
user. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel operasional Variabel berikut
Tabel 3.1 Operasional Variabel
variabel konsepvar indikator Ukuran Skala
Kualitas software IRP Material Ticket (Variabel X)
Mc call dan kawan-kawan pada tahun 1977 telah menyusulkan suatu
penggolongan faktor-faktor atau dimensi-dimensi yang mempengaruhi suatu software yang berkaitan dengan sifat-sifat
operasional software
Eko Indrajit richardus (2004)
- Correctnes
-Reliability
- Integrity
- sejauh mana suatu
software memenuhi
spesifikasi dan
mission object dari
user.
- sejauh mana suatu
software dapat
diharapkan untuk
melaksanakan
fungsinya dengan
ketelitian yang
diperlukan
- sejauh mana akses
ke software dan data
oleh pihak yang
berhak dapat
dikendalikan
- usability
-usaha yang perlu
untuk mempelajari
mengoperasikan,
menyiapkan input, dan
mengartikan output
dari software
Kepuasan User (Variabel Y)
end user
computing satisfaction dari sebuah sistem
informasi adalah evaluasi secara
keseluruhan dari para pengguna sistem
informasi yang berdasarkan pengalaman mereka dalam mengguanakan sistem tersebut
(Doll,1988 dan Torkzadeh,199 1)
- Content
- Accuracy
yaitu mengukur
kepuasan pengguna
ditinjau dari sisi isi
dari suatu sistem. isi
dari sistem biasanya
berupa fungsi dan
modul yang
digunakan oleh
pengguna sistem dan
juga informasi yang
dihasilkan oleh sistem.
mengukur kepuasan
pengguna dari sisi
keakuratan data ketika
sistem menerima input
kemudian
mengolahnya menjadi
informasi.
- Ease Of Use
- Timeliness
mengukur kepuasan
pengguna dari sisi
kemudahan pengguna
atau user friendly
dalam menggunakan
sistem seperti proses
memasukan data,
mengolah data dan
mencari informasi
yang dibutuhkan.
mengukur kepuasan
pengguna dari sisi
ketepatan waktu
sistem dalam
menyajikan atau
menyediakan data dan
informasi yang
dibutuhkan oleh
3.2.3 Metode Penarikan Sampel
Dalam pelaksanaan penelitian ini, terlebih dahulu akan dijelaskan mengenai
populasi yang akan diteliti sehingga dapat diperoleh keputusan apakah penelitian ini
memerlukan sampel atau tidak dan bagaimana cara pengambilan sampel tersebut.
3.2.3.1Populasi
Menurut Bambang S. Soedibjo (2005:102) Populasi adalah daftar seluruh
elemen atau unit sampling dalam sebuah populasi yang akan dijadikan sampel. Yang
menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan pada Directorat
Inventory Aerostructure PT Dirgantara yang berjumlah 300 orang.
3.2.3.2Sampel
Menurut Bambang S. Soedibjo (2005:102) sampel adalah bagian dari
populasi. Sampel berisikan subjek atau anggota yang dipilih dari populasi.
Secara praktis, ukuran sampel dapat ditentukan dengan rumus yang
diturunkan oleh Yamane 1967 dalam (Bambang S. Soedibjo (2005:115) adalah
sebagai berikut :
Keterangan :
n : Ukuran sampel
d² : tingkat presisi yang diambil adalah 0,1 (taraf kepercayaan 90%)
Dengan menggunakan rumus diatas, maka ukuran sampel dapat dihitung sebagai
berikut :
300 n = —————— 300 (0.1)² + 1
300 n = —— 4
n = 75
Jadi, dengan tingkat kepercayaan (presisi) yang digunakan sesuai dengan
batasan ilmu sosial yaitu 0,1 (10%) dapat diketahui jumlah sampel dari populasi 300
orang sebanyak 75 orang. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan
metode Simple Random Sampling. yaitu cara pengambilan sampel yang memberikan
kesempatan yang sama untuk diambil kepada setiap elemen populasi. Karena semua
anggota populasi yang akan dilakukan secara acak tanpa menggunakan strata yang
ada dalam anggota populasi dengan kata lain di anggap homogen.
3.2.4 Jenis Dan Metode Pengumpulan Data
Jenis dan teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
3.2.4.1Jenis Data
1. Data Primer
Data yang diperoleh langsung dari unit pengamatan atau responden penelitian.
Teknik atau metode pengumpulan data primer meliputi kuesioner, wawancara,
dan observasi.
2. Data sekunder
Data sekunder adalah data pendukung yang diperoleh dari berbagai sumber
tulisan antara lain dari literatur, buku, artikel, jurnal dan informasi lainnya yang
dianggap dapat mendukung topik penelitian.
3.2.4.2Metode Pengumpulan data
Adapun untuk metode pengumpulkan data yang dilakukan dengan
menggunakan beberapa cara, diantaranya :
1) Penelitian kepustakaan ( Library research )
Data penelitian diperoleh dengan cara membaca serta mempelajari buku –
buku atau literatur – literatur yang berhubungan dengan pembahasan skripsi
2) Penelitian lapangan ( Field research )
Data penelitian ini diperoleh dengan menggunakan metode :
a. Observasi
Pengumpulan data yang dilakukan dengan cara melakukan
pengamatan langsung terhadap masalah yang berkaitan dengan
b. Wawancara
Pengumpulan data yang dilakukan dengan cara komunikasi langsung
pada pihak – pihak yang berkaitan
c. Kuesioner
Pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengjukan daftar
pertanyaan ( angket ) yang disebarkan kepada sejumlah karyawan
3.2.5 Teknik Pengujian Data
Pelaksanaan pengujian data dapat dilakukan dengan beberapa cara atau alat
yang digunakan untuk memperoleh data. Teknik pengujian data dalam penelitian ini
adalah dengan menggunakan uji validitas dan reliabilitas.
3.2.5.1 Uji Validitas
Secara konvensional istilah validitas dapat diartikan sebagai ukuran empiris
yang mencerminkan arti sebenarnya dari konsep yang sedang dipelajari. Validitas
bersifat lebih abstrak dan lebih sulit diukur
Uji validitas data dilakukan untuk mengetahui tingkat validitas data dan
derajat kebenaran (valid atau tidaknya suatu item pernyataan pada kuesioner yang
diberikan pada responden) dari suatu proses pengumpulan data pada instrument
penelitian. Kita juga menetapkan nilai kritisnya sebesar 0,3 artinya jika koefisiensi
Berikut adalah dasar dalam pengambilan keputusan :
1. Jika r positif, serta r hitung ≥ 0,3 (r kritis) maka item pertanyaan tersebut valid
2. Jika r tidak positif, serta r hitung ≤ 0,3 (r kritis) maka item pertanyaan tersebut
tidak valid
Untuk pengujian validitas ini instrumen penelitian yang berupa skor yang
memiliki tingkatan, menggunakan software SPSS 14.0 For Windows dan rumus
yang digunakan adalah korelasi Pearson Product Moment dengan:
r
yx=_ n
Σ
x
iy
i– (
Σ
x
i)(
Σ
y
i)_______
√
{
n
Σ
x
i² - (
Σ
x
i)²
} {
n
Σ
y
i²-(
Σ
y
i)²
}
Keterangan :
r
yx =Korelasi antara X dan YX = Variabel Bebas
Y = Variabel Terikat
Hasil uji validitas menggunakan software SPSS 14.0 For Windows, adalah
Tabel 3.2
Uji Validitas Kualitas Software IRP Material Ticket (X)
Item r-hitung r-kritis Kesimpulan
Item 1 0, 504 0,3 Valid
Item 2 0, 604 0,3 Valid
Item 3 0, 485 0,3 Valid
Item 4 0, 606 0,3 Valid
Item 5 0, 561 0,3 Valid
Item 6 0, 521 0,3 Valid
Item 7 0, 406 0,3 Valid
Item 8 0, 515 0,3 Valid
Sumber : Pengolahan Data Menggunakan SPSS 14.0 For Windows
Dari data diatas disimpulkan bahwa instrumen pada variabel X (Kualitas
Software) pada setiap variabel yang penulis ajukan dalam kuesioner dapat mewakili
objek yang diteliti, dimana dari 8 pertanyaan variabel X (Kualitas Software) valid
yaitu r-hitung > r-kritis. sehingga dapat disimpulkan bahwa item-item yang
digunakan untuk mengukur validitas Kualitas Software IRP Material Ticket akan
mampu menghasilkan data yang akurat sesuai dengan tujuan penelitian.
Tabel 3.3
Uji Validitas Kepuasan User (Y)
Item r-hitung r-kritis Kesimpulan
Item 1 0, 414 0,3 Valid
Item 2 0, 591 0,3 Valid
Item 3 0, 400 0,3 Valid
Item 4 0, 604 0,3 Valid
Item 5 0, 330 0,3 Valid
Item 6 0, 713 0,3 Valid
Item 7 0, 570 0,3 Valid
Item 8 0, 653 0,3 Valid
Dari data diatas disimpulkan bahwa instrumen pada variabel Y (Kepuasan
User) pada setiap variabel yang penulis ajukan dalam kuesioner dapat mewakili objek
yang diteliti, dimana dari 8 pertanyaan variabel Y (Kepuasan User) valid yaitu
r-hitung > r-kritis. sehingga dapat disimpulkan bahwa item-item yang digunakan untuk
mengukur validitas Kepuasan User akan mampu menghasilkan data yang akurat
sesuai dengan tujuan penelitian.
3.2.5.2Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukan sejauh mana suatu alat pengukur
dapat di percaya atau dapat diandalkan. Teknik perhitungan reliabilitas kuesioner
yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan program SPSS 14.0 for windows,
[image:42.595.196.390.499.579.2]setelah ouput yang dibandingkan dengan uji signifikan dengan uji Z.
Tabel 3.4
Uji Reliabilitas Kualitas Software IRP Material Ticket
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based
on Standardized
Items N of Items
.811 .811 8
Berdasarkan kriteria pengujian, maka instrument kualitas software memiliki
kehandalan yang signifikan, karena mempunyai cronbach’s alpha 0,811 maka alat
Tabel 3.5
Uji Reabilitas Kepuasan User
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based
on Standardized
Items N of Items
.817 .814 8
Berdasarkan kriteria pengujian, maka instrument kepuasan User memiliki
kehandalan yang signifikan, karena mempunyai cronbach’s alpha 0,817 maka alat
ukur atau kuesioner dikatakan baik atau reliabel.
Menurut Sekaran 2003 dalam (Bambang S. Soedibjo 2005:72) reliabilitas
atau lebih dari 0,70 menunjukan bahwa instrument reliabel atau handal.
3.2.6. Metode Analisis dan pengujian Hipotesis
Metode analisis dan pengujian hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut :
3.2.6.1Analisis Deskriptif / Kualitatif
Dimana penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan terhadap
variabel mandiri yaitu tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan dengan
variabel yang lain ( Sugiyono 2000 : 6 ). Tujuan dari penelitian deskriptif adalah
penelitian verifikatif adalah penelitian yang bertujuan untuk mengecek kebenaran
hasil penelitian ( Suharsimi, 2000 : 9 )
3.2.6.2. Analisis Verifikatif / Kuantitatif
Pengertian analisis kuantitatif secara umum adalah hasil suatu masalah yang
akan diteliti lebih lanjut, Sebelum pengolahan menggunakan analisis regresi
dilakukan terlebih dahulu transpormasi dari hasil pengisian kuesioner. Transpormal
ini adalah untuk merubah data dari skala ordinal ( isian kuesioner ) menjadi data yang
memiliki skala pengukuran interval dan menggunakan Metode Successive
Interval(MSI). Adapun tahap – tahap perhitungannya dilakukan sebagai berikut :
1. Menjumlahkan jawaban responden untuk tiap pertanyaan variabel
berdasarkan skal likert
2. Membuat variabel frekuensi kumulatif, yaitu menjumlahkan secara berturut –
turut jawaban responden untuk setiap pertanyaan per-variabel
3. Membuat table frekuensi relatif, yaitu komulatif dibagi banyaknya responden
(frekuensi data dibagi dengan frek total di kali 100%) frek relatif
4. Menentukan nilai Z untuk setiap hasil dari frekuensi relatif dengan
menggunakan table Z
Statistik inferensi digunakan juga digunakan sebagai pengambilan keputusan
dan pada umumnya menyertakan pengambilan keputusan dengan uji hipotesis. Uji
for windows, adapun langkah-langkahnya dengan menggunakan analisis korelasi,
analisis regresi dan koefisien determinasi.
1. Analisis Korelasi
Adalah analisis yang digunakan untuk mengetahui derajat keeratan hubungan
antara Pengaruh kualitas software IRP Material Ticket ( X ) terhadap kepuasan user (
Y ). Adapun perhitungannya dapat menggunakan paket program SPSS, juga dapat
dilakukan dengan rumus sebagai berikut :
r
yx=_ n
Σ
x
iy
i– (
Σ
x
i)(
Σ
y
i)_______
√
{
n
Σ
x
i² - (
Σ
x
i)²
} {
n
Σ
y
i²-(
Σ
y
i)²
}
Keterangan:
r yx = Korelasi Pearson Product Moment
x = Kualitas Software IRP Material Ticket
y = Kepuasan User
n = Jumlah Sampel
Dengan ketentuan sebagai berikut :
ryx = -1 terdapat hubungan linier positif antara variabel X dan variabel Y sempurna
negatif
ryx = 0, tidak terdapat hubungan linier antara variabel X dan variabel Y
ryx = 1, terdapat hubungan linier antara veriabel X dengan variabel Y sempurna
Besar kecilnya angka korelasi menetukan kuat atau lemahnya hubungan kedua
variabel. dapat dilihat pada tabel 3.6
Tabel 3.6
Nilai Korelasi Tingkat Keeratan Koefisien Korelasi
0,00- 0,20 Sangat Lemah (diabaikan, dianggap tidak ada)
0,21- 0,40 Rendah
0,41- 0,70 Cukup
0,71- 0,90 Kuat
0,91-1,000 Sangat Kuat
Tabel Penafsiran Koefisien Korelasi dari Guilford Emperical Rulesi
(Sambas ali 2007:127)
2. Analisis Regresi sederhana
Untuk mengetahui hubungan antara variabel X ( Kualitas software IRP
Material Ticket ) variabel Y ( Kepuasan user), adapun rumus yang digunakan adalah :
Y = a + β1X1 + β2X2 +β3X3 + β4X4
Dimana : Y = variabel kepuasan user
a = satuan bilangan konstan
β = koefisien regresi
Untuk mencari koefisien regresi a, b1, b2, b3 dan b4 digunakan persamaan
matrik, yaitu β dengan matrik yang anggotanya a, b1, b2, b3, dan b4 dengan
menggunakan rumus sebagai berikut :
3. β = ( X¹.X) ¹ (X¹.Y)
Dimana : Y = Matrik X ( terdiri dari x1, x2…xn )
X = Matrik Y
3. Analisis Koefisien Determinasi
Dengan terdapatnya angka perhitungan koefisien korelasi, maka akan didapat
besarnya angka koefisien determinasi, dimana akan dinyatakan besarnya kontribusi
variabel X terhadap variabel Y. untuk menghitung besarnya peranan atau pengaruh
variabel bebas (variabel X) terhadap variabel tergantung (variabel Y) menggunakan
rumus Prof. Sudjana (2002:137).
Dimana : Kd : Koefisien determinasi
r yx2 : kuadrat Koefisien determinasi
100% : Pengali yang menyatakan dalam persentase.
3.2.7. Pengujian Hipotesis
Hipotesis yang dapat dibuat dari penelitian ini adalah:
Bahwa seluruh dimensi kualitas yang disajikan oleh software kepada user
berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasaan user. Selanjutnya hipotesis yang
dikemukakan diatas dijabarkan ke dalam hipotesis berikut:
- H0 ⇒ Tidak terdapat pengaruh antara kualitas software IRP Material Ticket
dengan kepuasan user.
- H1 ⇒ Terdapat pengaruh antara kualitas software IRP Material Ticket dengan
kepuasan user.
- Untuk ukuran sample besar maka uji signifikansinya dilakukan dengan uji Z,
dengan menggunakan α = 0,1 untuk tes dua pihak (two tails) karena menurut
Sugiyono (2003:94) uji dua pihak digunakan bila hipotesis nol (H0) berbunyi “sama
dengan” dan hipotesis alternatifnya (Ha) berbunyi “tidak sama dengan”.
Ho: ρ= 0; tidak ada korelasi yang signifikan antara variabel X & variabel Y
Ha: ρ≠ 0; terdapat korelasi antara variabel X dan variabel Y
Berdasarkan konsep teori mengenai uji Z menurut Prof. Sudjana (2005:381) yaitu:
Zhitung =_ z – µz
_
σ
zUntuk mendapatkan hasil hitung uji Z tersebut diatas dengan menggunakan software
Gambar 3.2
Kurva Penolakan dan Penerimaan Hipotesis
0
Z tabel Z tabel
50 4.1 Hasil Penelitian
Hasil penelitian merupakan hasil dari pernyataan yang terdapat di dalam
tujuan penelitian. Dan hasil penelitian yang terdapat di PT. Dirgantara Indonesia
(PERSERO) adalah sebagai berikut :
4.1.1 Karakteristik Responden
Responden dalam penelitian ini adalah karyawan divisi direktorat inventory
aerostructure dan jumlah responden yang bisa dijadikan sampel dalam penelitian ini
sebanyak 75 responden. Identitas responden tersebut dapat dilihat pada tabel-tabel
berikut :
Tabel 4.1
Jenis Kelamin Responden
Jenis Kelamin Frekuensi Presentase %
Pria 57 76%
Wanita 18 24%
Total 75 100%
Sumber : hasil pengolahan kuisioner
Responden yang terpilih dalam penelitian ini sebagian besar didominasi oleh
laki-laki sebanyak 76%, sedangkan perempuan sebanyak 24%. Pada dasarnya, semua
karyawan dapat mengoperasikan software IRP Material Ticket, karena software IRP
Tabel 4.2
Karakteristik responden
Berdasarkan usia
No. Usia Frekuensi Presentase%
1.
2.
3.
4.
20 – 30
31 – 40
41 – 50
51 – 60
25 26 19 5 33.33 34.66 25.33 6.66
Total 75 100
Sumber : hasil pengolahan kuisioner
Berdasarkan kategori usia, responden berusia 31-40 tahun mendominasi
sekitar 34.66% dari jumlah sampel karyawan divisi. inventory aerostructure Hal ini
disebabkan karena sebagian besar karyawan, didukung dengan usia produktif untuk
bekerja. Diikuti oleh 33.33% berusia 20-30 tahun, 25.33% berusia kurang dari 50
tahun, dan hanya 6.66% yang berusia lebih dari 50 tahun.
Tabel 4.3
Karakteristik responden Berdasarkan status
No. Status Frekuensi Presentase%
1. 2. Nikah Belum Nikah 63 12 84 16
Total 75 100
Berdasarkan kategori status, dapat diketahui bahwa mayoritas responden
karyawan. divisi. inventory aerostructure yang telah menikah sebanyak 84%
sedangkan yang belum menikah sebanyak 16%.
Tabel 4.4
Karakteristik Responden
Berdasarkan Pendidikan Terakhir
No. Pendidikan terakhir
Frekuensi Presentase%
1. 2. 3. 4. 5. SMA SMK / STM Diploma (D3) Strata Satu (S1) Strata Dua (S2)
16 35 18 5 1 21.33 46.66 24.00 6.66 1.33
Total 75 100
Sumber : hasil pengolahan kuisioner
Berdasarkan dari tabel 4.4 di atas, dapat diketahui bahwa mayoritas responden
karyawan. divisi. inventory aerostructure adalah berpendidikan terakhir SMK / STM
sebanyak 46.66% responden, di susul oleh yang berpendidikan terakhir D3 sebanyak
24.00% responden, dan SMA sebanyak 21.33% responden, dan lain-lain. berdasarkan
data di atas dapat disimpulkan bahwa tingkat pendidikan pada karyawan PTDI
Tabel 4.5
Karakteristik responden Berdasarkan Masa Kerja
No. Masa Kerja Frekuensi Presentase %
1.
2.
3.
4.
< 5 Tahun
5 – 15 Tahun
16-25 Tahun > 26Tahun 18 23 30 4 24.00 30.66 40.00 5.33
Total 75 100
Sumber : hasil pengolahan kuisioner
Dilihat dari tabel 4.5 di atas, dapat diketahui bahwa mayoritas responden
karyawan. divisi. inventory aerostructure masa kerjanya 16-25 tahun sebanyak
40.00% kemudian 5 – 15 tahun sebanyak 30.66% sampai dengan < 5 tahun sebanyak
24.00%.. Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa Para karyawan sudah
berpengalaman.
4.1.2. Deskripsi Software IRP Material Ticket yang sedang berjalan di PT
Dirgantara Indonesia.
Disini akan dijelaskan mengenai IRP Material Ticket yang sedang berjalan di
4.1.2.1 Tampilan Program Sistem Informasi IRP Material Ticket
Tampilan program ini untuk mengecek pergerakan material yang
dioperasikan, fasilitas tools yang sering digunakan untuk menampilkan data list lebih
[image:54.595.110.512.249.655.2]mudah digunakan cukup satu kali klik
Gambar 4.1
4.1.2.2 Tampilan Program Sistem Informasi Halaman Input Order Completion
IRP Material Ticket
Tampilan program ini untuk memonitoring data transaksi pergerakan material
[image:55.595.111.517.249.650.2]yang selanjutnya akan disimpan kedalam database
Gambar 4.2
Tampilan Sistem Informasi Halaman Input Order Completion IRP Material Ticket
4.1.2.3 Business Use Case Diagram
Untuk menggambarkan proses bisnis yang berjalan, digunakan pemodelan
dengan business use case diagram sebagai berikut:
Business use case diagram merupakan sebuah proses bisnis yang
menggambarkan alur kerja spesifik dalam sebuah bisnis; sebuah interaksi yang
dimiliki subdivisi yang mencapai tujuan bisnis. Diagram ini melibatkan baik proses
manual maupun proses otomatis dan menggunakan periode waktu yang tak terbatas.
4.1.2.3.1 Business Use Case Planner Engineering
Gambar 4. 3 Business Use Case Planner Engineering
4.1.2.3.2 Use Case Storage Office
4.1.2.3.3 Business Use Case Gudang
Gambar 4. 5 Business Use Case Gudang
4.1.2.3.4 Business Use Case LSR (Local Store)
[image:57.595.152.477.433.641.2]4.1.2.3.5 Business Use Case Quality Assurance
Gambar 4. 7 Business Use Case Quality Assurance
4.1.2.3.6 Business Use Case Shop (Produksi)
4.1.2.4 Use Case Diagram
Berikut ini adalah diagram use case yang menggambarkan proses-proses pada
sistem yang sedang berjalan.
4.1.2.4.1 Use Case Diagram Sistem IRP yang sedang berjalan
4.1.2.5 Flow of Event (Skenario)
Skenario merupakan penjelasan lebih detail dari kasus (case) dari awal hingga akhirnya diperoleh sebuah output.
4.1.2.5.1 Skenario Use Case Pegawai
Tabel 4.6 Skenario Use Case Login (pegawai) Identifikasi
Nomor Use Case UC-IRP-1.0 Nama Use Case Login
Deskripsi Proses login untuk dapat mengakses sistem IRP Jenis Primer, essential
Actor Pegawai
Skenario Utama
Kondisi Awal Halaman login tampil di awal
No Aksi Aktor No Respon Sistem
1 Mengetikkan user ID dan password
2 Memverifikasi user id dan password. Kemudian akan tampil daftar modul IRP
3 Pilih Inventory Management System kemudian pilih Material Ticket
4 Menampilkan menu material ticket
[image:60.595.104.519.235.493.2]Kondisi Akhir Tampil menu utama material ticket
Tabel 4.7 Skenario Use Case Membuat Issue MT Identifikasi
Nomor Use Case UC-IRP-2.0
Nama Use Case Membuat Issue MT
Deskripsi Proses pembuatan dokumen material ticket Jenis Primer, essential
Actor Pegawai
Skenario Utama
Kondisi Awal Halaman menu utama material ticket tampil diawal
No Aksi Aktor No Respon Sistem
1 Pilih menu, klik New Issue 2 Muncul tampilan form material ticket
Tabel 4.8 Skenario Use Case Masukkan JID No Identifikasi
Nomor Use Case UC-IRP-2.1 Nama Use Case Masukkan JID No
Deskripsi Menginputkan JID no ke sistem Jenis Primer, essential
Actor Pegawai
Skenario Utama
Kondisi Awal Halaman menu utama material ticket tampil diawal
No Aksi Aktor No Respon Sistem
1 Pilih menu, klik New Issue 2 Muncul tampilan form material ticket
3 Mengetikkan jid no 3 Akan keluar data list 1 yang menampilkan data part yang akan dibuat dengan material yang akan di-issue
[image:61.595.105.515.149.376.2]Kondisi Akhir Akan tampil data part yang akan di issue
Tabel 4.9 Skenario Use Case Lihat Stock Material Identifikasi
Nomor Use Case UC-IRP-2.2
Nama Use Case Lihat Stock Material
Deskripsi Mengecek stock material untuk suatu part Jenis Primer, essential
Actor Pegawai
Skenario Utama
Kondisi Awal Muncul list 1 berupa data part yang akan dibuat
No Aksi Aktor No Respon Sistem
1 Klik pada data list part yang akan dibuat
Tabel 4.10 Skenario Use Case Masukkan QTY yang Diminta Identifikasi
Nomor Use Case UC-IRP-2.3
Nama Use Case Masukkan QTY yang diminta
Deskripsi Memasukkan kuantitas material yang diminta Jenis Primer, essential
Actor Pegawai
Skenario Utama
Kondisi Awal Tampil data stock di list 2
No Aksi Aktor No Respon Sistem
1 Mengetikkan quantity material yang akan dibuat part pada list 1
2 Menyimpan data quantity
3 Pilih data di list 2 sesuai program part yang akan dibuat. Klik insert
4 Issue material disimpan dalam database
Kondisi Akhir Issue Material Ticket telah dibuat
Tabel 4.11 Print MT Identifikasi
Nomor Use Case UC-IRP-2.4 Nama Use Case Print MT
Deskripsi Mencetak dokumen material ticket Jenis Primer, essential
Actor Pegawai
Skenario Utama
Kondisi Awal Issue material ticket telah dilakukan dan disimpan dalam database
No Aksi Aktor No Respon Sistem
1 Double klik pada data di list 2 berupa data stock yang sesuai dengan program part yang telah di-issue
2 Akan tampil print preview dari dokumen material ticket
3 Klik icon print 4 Sistem mencetak dokumen material
[image:62.595.104.516.159.586.2]Tabel 4.12 Skenario Use Case Print MT (Last Issue) Identifikasi
Nomor Use Case UC-IRP-3.0
Nama Use Case Print MT (LAST ISSUED)
Deskripsi Mencetak dokumen material ticket Jenis Primer, essential
Actor Pegawai
Skenario Utama
Kondisi Awal Tampilan menu utama sistem IRP material ticket
No Aksi Aktor No Respon Sistem
1 Klik menu pilih print 2 Akan tampil form material ticket (printed)
3 Inputkan nama organisasi dan no MT klik OK
4 Muncul data list berupa data material ticket yang telah di issue 5 Double klik pada list 6 Muncul print preview dokumen
MT
7 Klik icon print 8 Mencetak dokumen MT
Kondisi Akhir Output berupa dokumen material ticket
Tabel 4.13 Skenario Use Case Lihat MT Issued Identifikasi
Nomor Use Case UC-IRP-4.0 Nama Use Case Lihat MT Issued
Deskripsi Melihat data material ticket yang telah di-issue Jenis Primer, essential
Actor Pegawai
Skenario Utama
Kondisi Awal Tampil menu utama sistem IRP material ticket
No Aksi Aktor No Respon Sistem
1 Pilih menu – Inquiry Material Ticket – pilih salah satu dari: By MT number, By JID no, By part no, By part ID, by org
2 Akan tampil form sesuai pilihan
3 Masukkan MT number, JID no, Part no, Part ID, atau Org sesuai permintaan sistem
4 Muncul data list berupa data material ticket yang telah di-issue dan diurutkan sesuai data field tang telah diinputkan
[image:63.595.105.518.418.675.2]Tabel 4.14 Skenario Use Case Monitoring MT Identifikasi
Nomor Use Case UC-IRP-5.0 Nama Use Case Monitoring MT
Deskripsi Memonitor proses issue MT Jenis Primer, essential
Actor Pegawai
Skenario Utama
Kondisi Awal Tampil menu utama sistem IRP material ticket
No Aksi Aktor No Respon Sistem
1 Pilih Monitoring 2 Akan tampil form monitoring MT
3 Pilih tahun, bulan, unit, option data dan isikan no MT atau customer (shop) kemudian klik view
4 Muncul data list berupa data material ticket sesuai option data dan waktu yang ditentukan
Kondisi Akhir Muncul data list material ticket pada waktu tertentu dan dalam keadaan tertentu
Tabel 4.15 Skenario Use Case Logout (Pegawai) Identifikasi
Nomor Use Case UC-IRP-6.0 Nama Use Case Logout (pegawai)
Deskripsi Proses logout untuk keluar dari sistem IRP Jenis Primer, essential
Actor Pegawai
Skenario Utama
Kondisi Awal Tampilan menu utama material ticket
No Aksi Aktor No Respon Sistem
1 Klik exit 2 Keluar dari menu utama material
ticket
4.1.2.6 Skenario Use Case Supervisor
Tabel 4.16 Skenario Use Case Login (Supervisor) Identifikasi
Nomor Use Case UC-IRP-7.0 Nama Use Case Login
Deskripsi Proses login untuk dapat mengakses sistem IRP Jenis Primer, essential
Actor Supervisor
Skenario Utama
Kondisi Awal Halaman login tampil di awal
No Aksi Aktor No Respon Sistem
1 Mengetikkan user ID dan password supervisor
2 Memverifikasi user id dan password. Kemudian akan tampil daftar modul IRP
3 Pilih Inventory Management System kemudian pilih Material Ticket
4 Menampilkan menu material ticket
[image:65.595.105.517.354.674.2]Kondisi Akhir Tampil menu utama material ticket