PERAN KEPOLISIAN DALAM MENANGGULANGI
PENYALAHGUNAAN NARKOBA DI KALANGAN REMAJA
(Studi Kasus Polsek Medan Area)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
MELINA SIMANJUNTAK NIM. 3123111045
FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
ABSTRAK
Melina Simanjuntak. NIM: 3123111045 “Peran Kepolisian Dalam
Menanggulangi Penyalahgunaan Narkoba di Kalangan Remaja. (Studi
Kasus Wilayah Hukum Polsek Medan Area)” Skripsi, Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan 2016.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peran kepolisian dalam menanggulangi penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja (Studi Kasus Wilayah Hukum Polsek Medan Area). Adapun metode yang digunakan adalah metode kualitatif yaitu suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini mennggunakan jenis penelitian hukum empiris yang bersifat deskriptif kualitatif. Penelitian dilakukan di Kantor Direktorat Reserse Narkoba Polsek Medan Area. Dengan subjek penelitian Anggota Kepolisian Unit Reskrim Polsek Medan Area dan Kepala Kepolisian Medan. Penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja semakin meningkat dan banyaknya remaja belum memiliki pemahaman tentang bahaya narkoba menyebabkan penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja semakin meningkat. Peran atau usaha-usaha Polsek Medan Area dalam menanggulangi penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja. Tiga jenis kegiatan atau langkah-langkah penyuluhan penyalahgunaan narkoba yang dilakukan oleh Polsek Medan Area yaitu: tindakan preventif (pencegahan/pembinaan), tindakan represif (penindakan), tindakan rehabilitas. Hambatan-hambatan yang ditemui oleh Polsek Medan Area dalam menanggulangi penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja adalah faktor sarana dan fasilitas dalam penegakan hukum, faktor masyarakat, faktor kebudayaan.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala kasih, anugerah
dan pertolongan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada
waktunya.
Penyelesaian skripsi ini merupakan salah satu syarat tugas akhir dalam
menyelesaikan perkuliahan program S-1 di jurusan pendidikan kewarganegaraan
fakultas ilmu sosial universitas negeri medan untuk memperoleh gelas sarjana
pendidikan kewarganegaraan. Adapun judul Skripsi ini ialah : “Peran
Kepolisian Dalam Menanggulangi Penyalahgunaan Narkoba di Kalangan Remaja (Studi Kasus Polsek Medan Area)”.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan baik dari segi bahasa dan segi isinya. Hal ini dikarenakan
keterbatasan pengalaman dan pengetahuan penulis. Oleh sebab itu, penulis
mengharapkan kritikan dan saran dari pembaca untuk menyempurnakan skripsi
ini.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah berpartisipasi mendukung dan membantu terselesainya
skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Prof.Dr.Syawal Gultom M.Pd, selaku Rektor Universitas Negeri
Medan.
3. Ibu Dr. Reh Bungana P.A, S.H, M.Hum, selaku Ketua Jurusan Pendidikan
Kewarganegaraan.
4. Ibu Sri Hadiningrum, SH.M.Hum selaku Dosen Pembimbing Skripsi.
5. Bapak Drs.Halking, M.Si, selaku Dosen Pembimbing Akademik dan Dosen
Pembanding Utama.
6. Bapak M. Fahmi Siregar, SH.MH selaku Dosen Pembanding Ahli.
7. Ibu Dr. Reh Bungana PA, SH,M.M.Hum dan Bapak Ramsul Nababan, SH.,
MH selaku Dosen Pembanding Bebas.
8. Bapak/Ibu Dosen beserta Staf Pegawai Jurusan Pendidikan
Kewarganegaraan.
9. Teristimewa untuk Kedua Orang Tua saya S. Simanjuntak (Ayah) dan
R.Pardede (Ibu) yang telah memberikan Doa, dukungan secara materi
maupun non materi sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
10. Teristimewa kepada Abang/Kakak/Adek saya yang selalu mendoakan dan
mendukung secara moril dan materil.
11. Teristimewa kepada Abang saya Samsul Simanjuntak yang selalu memberi
motivasi, materi dan terlebih doa dan harapan yang besar terhadap saya
selama kuliah hingga menyelesaikan skripsi ini.
12. Teristimewa untuk Seluruh Keluarga Besar Simanjuntak/Pardede yang telah
mendukung saya dalam doa, materi dan semangat.
13. Teristimewa untuk Keluarga Besar Polsek Medan Area, baik Bapak/Ibu ,
fasilitas bagi saya selama 2 bulan melakukan penelitian di Polsek Medan
Area.
14. Teristimewa kepada teman-teman Reg-B PPKn stambuk 2012, yang telah
mendukung dan memberi semangat kepada saya selama melalui pendidikan
di Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan.
Dan pihak-pihak yang telah membantu penulis, yang tidak dapat disebut
namanya satu persatu. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih, semoga
skripsi ini dapat membantu dan memberi mamfaat bagi semua pihak.
Medan, Juli 2016
DARTAR ISI
B. Identifikasi Masalah ... 5
C. Pembatasan Masalah ... 6
D. Perumusan Masalah ... 6
E. Tujuan Penelitian ... 7
F. Manfaat Penelitian ... 7
BAB IIKAJIAN PUSTAKA ... 9
B. Kerangka Berpikir ... 27
BAB IIIMETODE PENELITIAN ... 30
A. Lokasi Penelitian ... 30
B. Populasi dan Sampel ... 31
1.Populasi………...………...31
2.Sampel ... 31
C. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ... 32
1.Variabel Penelitian... 32
2.Defenisi Operasional……...………...……….32
3.Teknik Pengumpulan Data ... 32
4.Teknik Analisi Data ... 33
BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN…….………...34
A. Hasil Penelitian……….………..34
B. Pembahasan Hasil Penelitian……….57
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN…….………….………61
A. Kesimpulan………61
B. Saran………..………62
DAFTAR PUSTAKA..………64
WAWANCARA………65
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Keterbatasan pengetahuan tentang narkoba masih sangat terbatas.
Keterbatasan pengetahuan tentang narkoba itulah yang mendorong terjadinya
penyalahgunaan terhadap narkoba. Oleh karena itu, penyebarluasan informasi
tentang narkoba secara benar dan tepat sasaran perlu ditingkatkan. Dengan
mengetahui seluk-beluk narkoba dan akibatnya bagi kesehatan maka dapat
menghindarinya.
Narkoba muncul sekitar tahun 1998, karena banyak terjadi peristiwa
penggunaan atau pemakaian barang-barang yang termasuk narkotika dan
obat-obatan adiktif yang terlarang. Oleh karena itu untuk memudahkan orang
berkomunikasi dan tidak menyebutkan istilah yang tergolong panjang, maka
kata-kata “narkotika dan obat-obatan adiktif yang terlarang” ini disingkat menjadi
narkoba. Sekarang ini istilah tersebut sudah banyak mengenalnya. Namun belum
semua orang tahu yang namanya narkoba itu apa saja. Begitu pula tentang
barangnya seperti apa masih banyak yang tidak kenal.
Narkoba atau NAPZA (Narkotika Psikotropika dan Zat-zat Adiktif Lainnya)
pada awalnya ditemukan dan ciptakan untuk kepentingan pengobatan
(kepentingan umat manusia) seperti untuk operasi, menghilangkan rasa sakit dan
sebagainya yang digunakan secara legal dengan dosis pemakaian yang ditentukan
2
yang berbahaya. Oleh karenanya, penyalahgunaan narkoba atau NAPZA menjadi
problem masyarakat.
Penyalahgunaan narkoba atau NAPZA belakangan ini banyak dilakukan
oleh kalangan remaja. Pemakaian narkotika dengan dosis yang teratur tidak akan
membawa efek-efek negatif. Tetapi penyalahgunaan (abuse) narkotika inilah
yang bisa membawa akibat-akibat yang membahayakan pemakai, karena akan
selalu ketagihan (addiction) dan tergantung kepada zat-zat narkotika
(dependence).
Permasalahan narkoba adalah permasalahan internasional. Kecanduan
narkoba adalah sebuah kehancuran bagi seorang remaja. Narkoba bahkan menjadi
kehancuran sebuah keluarga, dan juga mengganggu kestabilan negara. Narkoba
adalah sebuah komoditas bisnis yang menggiurkan karena memberikan
keuntungan yang sangat besar. Berbagai cara pemasaran yang diterapkan untuk
mencari calon pembeli dalam bidang perilaku pemasaran telah disalahgunakan
untuk mempengaruhi calon konsumen agar mau mengomsumsi narkoba.
Kalangan anak muda mudah terpengaruh kedalam pemakaian narkoba.
Terutama pada remaja karena masa remaja merupakan masa seorang anak
mengalami perubahan cepat dalam segala bidang, menyangkut perubahan tubuh,
perasaan, kecerdasan, sikap sosial dan kepribadian. Remaja mudah dipengaruhi
karena dalam dirinya banyak perubahan dan tidak stabilnya emosi cenderung
menimbulkan perilaku yang nakal.
Terjadinya penyalahgunaan narkoba diawali pada usia menjelang remaja,
3
narkoba karena tawaran, bujukan, atau tekanan dari teman-temannya. Selain itu
pada usia remaja, remaja sedang berusaha untuk menemukan jati dirinya sehingga
sangat mudah dipengaruhi oleh teman sebaya. Pada masa ini, remaja ingin tampil
menonjol serta tidak mau dianggap ketinggalan zaman, maka tekanan dari teman
sepermainan untuk melakukan hal-hal yang sulit pun tetap akan dilakukan.
Remaja pada umumnya belum menyadari, bahwa narkoba jika
disalahgunakan akan merugikan diri sendiri. Narkoba dapat menyebabkan
kerusakan pada otak, sehingga tidak dapat berpikir dengan sehat bahkan gila.
Selain merusak otak, narkoba juga merusak organ (bagian-bagian) tubuh kita yang
lain, misalnya hati, ginjal, dan paru-paru.
Remaja juga belum menyadari bahwa melalui narkoba penyakit-penyakit
yang mematikan dapat menyerang dirinya. Remaja belum tahu bahwa penggunaan
jarum suntik secara bergantian pada sesama pecandu narkoba sangat mudah
menularkan virus mematikan yaitu HIV (Human Immunodeficiency Virus) dan
hepatitis. Jika dilihat dari penyebabnya, penyalahgunaan narkoba dipengaruhi
oleh tiga faktor, yaitu individu atau pengguna, obat, serta lingkungan.
Terjadinya penyalahgunaan narkoba atau NAPZA, khususnya pada remaja
merupakan masalah sosial dan kesehatan yang sangat kompleks serta sangat
terkait dengan berbagai faktor. Setidaknya problem penyalahgunaan narkoba,
tidak saja diakibatkan dari individu penyalahguna, melainkan juga dapat
dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan ketersediaan obat-obatan yang tergolong
4
Dalam undang-undang obat bius tersebut dikategorikan sebagai narkotika
ternyata bukan hanya obat bius saja melainkan disebut juga disamping candu
adalah ganja, coca, morphine, heroine dan zat-zat lain yang umumnya membawa
pengaruh-pengaruh depresi (despression), stimulans (stimulant), dan halusinasi
(hallucination).
Salah satu unsur penegak hukum di Indonesia adalah Kepolisian Republik
Indonesia (POLRI) selaku alat Negara penegak hukum. Dari aspek penegakan
hukum, saat ini semakin banyak pelaku yang berhasil ditangkap dan barang bukti
narkoba yang berhasil disita. Hal ini menunjukkan keberhasilan pencegahan dan
penegakan hukum terhadap para pelaku penyalahgunaan narkoba, namun di sisi
lain hal ini dapat menimbulkan keprihatinan akibat gencarnya peredaran gelap
narkoba. Dalam pelaksanaannya sudah jelas bahwa polri merupakan garda
terdepan dalam hal pencegahan dan pemberantasan narkoba bahkan polri sendiri
telah menempatkan narkoba sebagai kasus yang mendapat perhatian serius atau
diutamakan, namun tugas berat tersebut tentunya tidak akan berhasil tanpa adanya
dukungan dari semua masyarakat.
Pemerintah Indonesia juga bersungguh-sungguh untuk mengatasi
penyalahgunaan narkoba yaitu dengan mengeluarkan undang-undang narkotika
dan psikotropika. Tujuan undang-undang tersebut antara lain untuk
menyelamatkan generasi muda dari kehancuran dan peranan polri juga sangat
besar agar sanksi hukum lebih dipertegas dan diperberat hukumannya terutama
5
Kepolisian Negara Republik Indonesia diberi wewenang oleh
undang-undang untuk melindungi, menganyomi, dan melayani masyarakat serta
menegakkan hukum, maka sangat diperlukan peranan kepolisian yang optimal
dalam artian memiliki dedikasi, intelektualitas, propesionalis dan integritas yang
dapat diandalkan sehingga dapat menghindarkan masyarakat dari segala gangguan
dan memberi rasa aman bagi masyarakat.
Berdasarkan latar belakang masalah diatas perlu adanya penelitian tentang
penangggulangan penyalahgunaan narkoba. Oleh karena itu, penelitian ini
dituangkan dalam bentuk penelitian dengan judul “Peran Kepolisian dalam
menanggulangi penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja”. Diharapakan dari penelitian ini tingkat penayalahgunaan narkoba dikalangan remaja semakin
berkurang.
B. Identifikasi Masalah
Dari berbagai gejala yang memperlibatkan adanya masalah, menimbulkan
pertanyaan yang dapat muncul masalah baru dan dapat dihimpun sebagai masalah
alternatif, walau masih memperlihatkan adanya/luasnya permasalahan.
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka identifikasi masalah
penelitian adalah:
1. Penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja semakin meningkat
2. Banyaknya remaja belum memiliki pemahaman tentang bahaya narkoba
6
4. Peran atau usaha-usaha Polsek Medan Area dalam menanggulangi
penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja.
5. Hambatan-hambatan yang ditemui oleh Polsek Medan Area dalam
menanggulangi penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja
C. Pembatasan Masalah
Untuk mendapatkan hasil yang baik seperti yang diinginkan maka
pembatasan masalah diperlukan. Agar pembahasan mengarah sesuai dengan
tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini. Dengan demikian yang menjadi
pembatasan dan fokus masalah dalam penelitian ini adalah
1. Peran Polsek Medan Area dalam menanggulangi penyalahgunaan narkoba
di kalangan remaja.
2. Hambatan-hambatan yang ditemui Polsek Medan Area dalam
menanggulangi penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah yang diuraikan diatas maka rumusan masalah
yang akan diteliti agar lebih terarah adalah
1. Bagaimana Peran Polsek Medan Area dalam menanggulangi
penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja.
2. Hambatan-hambatan yang ditemui Polsek Medan Area dalam
7
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkasn pendapat diatas tujuan dalam penelitian merupakan langkah
utama agar dapat memnentukan kemana arah dan sasaran yang ingin dicapai
dalam suatu penelitian. Adapun tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk
mengetahui :
1. Untuk mengetahui Peran Polsek Medan Area dalam menanggulangi
penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja.
2. Untuk mengetahui Hambatan-hambatan yang ditemui Polsek Medan Area
dalam menanggulangi penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja.
F. Manfaat Penelitian
Dengan memperhatikan latar belakang, rumusan masalah, dan tujuan
penelitian di atas maka manfaat dari hasil penelitian yang dilakukan ini
diharapkan dapat bermanfaat:
1. Menambah wawasan penulis sebagai mahasiswa dan calon sarjana agar
mampu menguasai dan mengungkap berbagai masalah serta berupaya untuk
mencari solusi.
2. Meningkatkan dan mengembangkan kemampuan berfikir peneliti dan
melatih peneliti dalam menerapkan teori-teori yang diperoleh selama
perkuliahan.
3. Sebagai bahan sumbangan pemikiran bagi perguruan tinggi untuk
8
4. Sebagai masukan bagi lembaga kepolisian dalam memperbaiki dan
meningkatkan tugas dan kewajibannya sebagai penegak hukum dan
pelindung masyarakat. Terutama dalam penanggulangan penyalahgunaan
narkoba di kalangan remaja di kota Medan
5. Menambah literature untuk penelitian.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengelolaan data yang telah dilakukan penulis dapat
disimpulkan bahwa:
1. Peran Polsek Medan Area dalam menanggulangi penyalahgunaan narkoba
di kalangan remaja
Pihak kepolisian telah berperan aktif dalam menanggulangi penyalahgunaan
narkoba di kalangan remaja dengan dasarnya bertitik tolak atas tiga jenis kegiatan
atau langkah-langkah penanggulangan penyalahgunaan narkoba melalui: (a)
Tindakan preventif (pencegahan/pembinaan) dengan memberikan informasi
kepada masyarakat/remaja tentang bahaya dan dampak yang ditimbulkan dari
penyalahgunaan narkoba (b) Tindakan represif (penindakan) dengan cara
menahan atau memberikan sanksi bagi para pelaku penyalahguna narkoba tersebut
(c) Tindakan rehabilitas dapat dilakukan dengan mengadakan penyuluhan agama,
kegiatan yang bersifat sosial dan menyalurkan bakat si pelaku. Dari ketiga jenis
kegiatan tersebut, Polsek Medan Area ikut bekerjasama dengan BNN dalam
menanggulangi penyalahgunaan narkoba di masyarakat terkhusus di kalangan
remaja.
2. Hambatan-hambatan yang ditemui pihak Kepolisian Polsek Medan Area
dalam menanggulangi penalahgunaan narkoba di kalangan remaja
Faktor sarana dan fasilitas dalam penegakan hukum dimana keterbatasan
62
budaya hukum akan mempengaruhi penolakan dan penerimaan masyarakat
terhadap suatu peraturan hukum dan faktor kebudayaan dimana Polsek Medan
Area yang berada di daerah perkotaan membuat mudah masuknya budaya barat
dengan gaya hidup yang bebas.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan diatas, maka penulis
memberikan saran sebagi berikut:
1. Pihak Kepolisian Medan Area dalam menanggulangi penyalahgunaan
narkoba di kalangan remaja, diharapkan dapat lebih meningkatkan perannya
agar sindikat narkoba dapat diungkap dan pihak kepolisian lebih
meningkatkan profesionalisme dalam menjalankan tugasnya yaitu sebagai
alat Negara yang berperan dalam menegakkan hukum, menganyomi dan
melayani masyarakat.
2. Masyarakat juga harus ikut serta berperan aktif dalam menanggulangi
penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja, dengan cara memberi
informasi kepada pihak kepolisian dan mengawasi anak-anak mereka
(remaja).
3. Terutama bagi orang tua untuk mendidik dan membimbing anaknya sebaik
mungkin agar tidak mudah terpengaruh terhadap lingkungan karena segala
sesuatu berasal dari keluarga.
4. Remaja juga harus ikut serta berperan aktif dengan memiliki pemahaman
63
budaya hukum akan mempengaruhi penolakan dan penerimaan masyarakat
terhadap suatu peraturan hukum dan faktor kebudayaan dimana Polsek Medan
Area yang berada di daerah perkotaan membuat mudah masuknya budaya barat
dengan gaya hidup yang bebas.
C. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan diatas, maka penulis
memberikan saran sebagi berikut:
5. Pihak Kepolisian Medan Area dalam menanggulangi penyalahgunaan
narkoba di kalangan remaja, diharapkan dapat lebih meningkatkan perannya
agar sindikat narkoba dapat diungkap dan pihak kepolisian lebih
meningkatkan profesionalisme dalam menjalankan tugasnya yaitu sebagai
alat Negara yang berperan dalam menegakkan hukum, menganyomi dan
melayani masyarakat.
6. Masyarakat juga harus ikut serta berperan aktif dalam menanggulangi
penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja, dengan cara memberi
informasi kepada pihak kepolisian dan mengawasi anak-anak mereka
(remaja).
7. Terutama bagi orang tua untuk mendidik dan membimbing anaknya sebaik
mungkin agar tidak mudah terpengaruh terhadap lingkungan karena segala
sesuatu berasal dari keluarga.
8. Remaja juga harus ikut serta berperan aktif dengan memiliki pemahaman
63
DaftarPustaka
Adisti, Susi. (2007). Belenggu Hitam Pergaulan. Jakarta: RestuAgung
Afiatin, Tina. (2008). PencegahanPenyalahgunaanNarkoba. Yogyakarta: Gajah
Arikunto, Suharsimi.(2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Yogyakarta: RinekaCipta.
Makarao, Taufik. (2003). Tindak Pidana Narkotika. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Martono, Lidya. (2008). Belajar Hidup Bertanggung Jawab Menangkal Narkoba Dan Kekerasan. Jakarta: Balai Pustaka
Nasution, Zulkarnain. (2006). Kompilasi Peraturan Perundang-Undangan Tentang Narkoba. Jakarta: Kencana Prenada Media Group
Rozak, Abdul. (2006). Remaja Dan BahayaNarkoba. Jakarta: Prenada Media
Sadjijono. (2008). Polri Dalam Perkembangan Hukum Di Indonesia. Yogyakarta: Laksbang Pressindo
Santrock, Jhon. (2003). Perkembangan Remaja. Jakarta: Erlangga
Sujono, Ar. (2011). Komentar Dan Pembahasan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika. Jakarta: Sinar Grafika
Supramono, Gatot. (2004). Hukum Narkoba Indonesia. Jakarta: Djambatan
Wahyuni, Diyah. (2015) Peran Kepolisian Dalam Memberantas Peredaran Narkotika Di Kota Medan. Skripsi Fis Unimed. Tidak Terbitkan.
Winarto, S. (2007).Ada Apa Dengan Narkoba. Semarang: Cv Aneka Ilmu
Jurnal
Azwary,Bayu.(2013). Peran Paramedis Dalam Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Di Puskesmas Pembantu Kampung Kasai Kecamatan Pulau Derawan Kabupaten Berau. Jurnal Ilmu Pemerintahan. Volume 1. No 1. Januari
64
Eleonora, Fransiska. (2011). Bahaya Penyalahgunaan Narkoba Serta Usaha Pencegahan Dan Penanggulangannya. Jurnal Hukum. Volume Xxv. No.1. April.
Fadri, Iza. (2011). Ham Dan Polri Dalam Penegakan Hukum Di Indonesia. Jurnal Ham. Volume Vii.No.1.
Ricardo, Paul. (2010). Upaya Penanggulangan Penyalahgunaan Narkoba Oleh Kepolisian. Jurnal Kriminologi Indonesia. Volume 6. Nomor 3. Desember
Sofiana, Ulya. (2014). Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba Pada Remaja Di Desa Jembatan Gantung Lombok Barat. JurnalTransformasi P2m Iain Mataram.Volume 10. Nomor.2. Juli-Desember
Perundang-Undangan
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 Tentang Polri Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkoba Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1997 Tentang Psikotropika
Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1979 Mengenai Kesejahteraan Anak Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1979 Tentang Perkawinan
Wawancara