• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBELAJARAN ANSAMBEL BIOLA PADA EKSTRAKURIKULER DI SD NEGERI 067245 MEDAN SELAYANG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PEMBELAJARAN ANSAMBEL BIOLA PADA EKSTRAKURIKULER DI SD NEGERI 067245 MEDAN SELAYANG."

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

PEMBELAJARAN ANSAMBEL BIOLA PADA

EKSTRAKURIKULER DI SD NEGERI 067245

MEDAN SELAYANG

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

oleh :

RIZKA AJENG NADASARI

2113340042

JURUSAN SENDRATASIK

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

▸ Baca selengkapnya: download program ekstrakurikuler sd

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

ABSTRAK

RIZKA AJENG NADASARI. NIM 2113340042. Pembelajaran Ansambel Biola Pada Ekstrakurikuler Di SD Negeri 067245 Medan Selayang. Fakultas Bahasa dan Seni. Universitas Negeri Medan. 2016

Penelitian ini merupakan Pembelajaran Ansambel Biola Pada Ekstrakurikuler Di SD Negeri 067245 Medan Selayang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui proses pembelajaran ansambel biola pada ekstrakurikuler di SD Negeri 067245 Medan Selayang, untuk mengetahui materi dalam pembelajaran ansambel biola di SD Negeri 067245 Medan selayang, untuk mengetahui kemampuan siswa yang mengikuti pembelajaran ansambel biola pada ekstrakurikuler di SD Negeri 067245 Medan Selayang, untuk mengetahui kendala pengajaran ekstrakurikuler ansambel biola di SD Negeri 067245 Medan Selayang.

Penelitian berdasarkan landasan teoritis yang menjelaskan teori pembelajaran, komponen pembelajaran, pengertian kemampuan, pengertian ansambel, pengertian biola, dan Ekstrakurikuler.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswa yang mengikuti kegiatan pembelajaran ansambel biola pada ekstrakurikuler. Pengumpulan data ini dilakukan dengan metode observasi atau pengamatan, wawancara, dokumentasi dan kajian pustaka.

Setelah keseluruhan data terkumpul, kemudian dianalisis untuk menjawab seluruh pertanyaan penelitian. Proses pembelajaran dilakukan selama 90 menit, waktu yang yang digunakan untuk menjelaskan teori adalah 30 menit dan praktek 60 menit. Tahap pelaksanaan pembelajaran ansambel biola siswa yang mengikuti kegiatan tersebut adalah seluruh siswa dimulai dari kelas1 sampai dengan kelas 6 yang digabung dalam satu kelompok ansambel. Di dalam proses pembelajaran ansambel biola materi yang digunakan dalam proses pembelajaran ekstrakurikuler biola di SD Negeri 067245 mengacu pada materi yang ada di Buku Panduan Metode Suzuki. Buku Panduan Metode Suzuki 1 digunakan sebagai materi pembelajaran untuk pembelajaran dasar biola. Siswa dikatakan mampu jika siswa dapat memainkan biola dengan benar, bermain biola sesuai dengan teknik yang baik, menguasai materi dengan baik serta dapat bermain biola dengan harmonis dalam ansambel.

Kata kunci : Pembelajaran, Ansambel Biola, Ekstrakurikuler

(7)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan

berkat-Nya Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.

Skripsi ini sebagai syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di

Universitas Negeri Medan. Skripsi ini berjudul “Pembelajaran Ansambel Biola Pada Ekstrakurikuler di SD Negeri 067245 Medan Selayang”.

Dalam penyelesaian Skripsi ini tentunya tidak lepas dari bantuan

berbagai pihak baik moral maupun materil. Oleh karena itu dengan ketulusan dan

kerendahan hati penulis menuturkan ucapan terimakasih yang tiada terhingga

kepada:

1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd Rektor Universitas Negeri Medan,

2. Dr. Isda Pramuniati, M. Hum Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas

Negeri Medan ,

3. Uyuni Widiastuti, M.Pd Ketua Jurusan Sendratasik, Fakultas Bahasa dan Seni

Universitas Negeri Medan dan Pembimbing Skripsi I,

4. Dra. Pita HD Silitonga, M.Pd Sekretaris Jurusan Sendratasik, Fakultas

Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

5. Dr. Pulumun P. Ginting, S.Sn, M. Sn Ketua Prodi Pendidikan Musik dan

Narasumber I

6. Wiflihani, M. Pd Pembimbing Skripsi II

7. Esra PT Siburian, M.Sn Narasumber II

8. Seluruh Bapak/Ibu Dosen di Jurusan Sendratasik FBS Universitas Negeri

Medan,

9. Kedua orang tua tercinta, Ayahanda Amat F.Budi Santosa, S.Pd dan Ibunda

Ismainah, S.Pd yang selalu mendidik, memberikan kasih sayang yang tak

terhingga, mendukung baik secara moril maupun materil, memberikan

motivasi, semangat dan doa yang tulus tiada hentinya demi kesuksesan

penulis.

(8)

10. Teman dekat penulis Rego Rustiawan Patriot, rekan-rekan seperjuangan

stambuk 2011, teman terbaik penulis Hana, Maria, Grace, Petra, Tinton, Ecy,

Tika, yesaya, dan adhe terimakasih untuk motivasi dan dukungan yang telah

diberikan kepada penulis.

Semoga kebaikan mereka mendapat imbalan dari Tuhan Yang Maha Esa.

Penulis menyadari bahwa masih terdapat kelemahan dan kekurangan dalam

penulisan Skripsi ini, baik berkenan dengan bentuk maupun isinya. Untuk itu

penulis sangat mengharapkan saran, kritik dan koreksi guna perbaikan.

Medan, Maret 2016

Penulis

Rizka Ajeng Nadasari

(9)

DAFTAR ISI

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Pembatasan Masalah ... 6

D. Rumusan Masalah ... 7

E. Tujuan Penelitian ... 8

F. Manfaat Penelitian ... 9

BAB II LANDASAN TEORITIS DAN KERANGKA KONSEPTUAL A. Landasan Teoritis ... 10

1. Teori Pembelajaran ... 11

2. Komponen Pembelajaran ... 13

a. Tujuan Pembelajaran ... 14

b. Materi Pembelajaran ... 14

c. Metode Pembelajaran ... 16

3. Pengertian Kemampuan ... 19

4. Pengertian Ansambel ... 20

(10)

5. Pengertian Biola ... 23

6. Ekstrakulikuler ... 28

B. Kerangka Konseptual ... 29

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

D. Teknik Pengumpulan Data ... 35

1. Observasi Lapangan ... 36

2. Wawancara ... 37

3. Dokumentasi ... 39

4. Kajian Pustaka ... 40

E. Analisis Data ... 42

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Keberadaan Ansambel Biola di SD Negeri 067245 Medan ... 44

B. Proses Pembelajaran Ansambel Biola Pada Ekstrakurikuler di SD Negeri 067245 Medan Selayang... 48

(11)

C. Materi Pembelajaran Ansambel Biola... 59

D. Kemampuan Siswa dalam Bermain Ansambel Biola... 63

E. Kendala yang Dihadapi ... 69

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... 71

B. Saran ... 73

DAFTAR PUSTAKA ... 74

(12)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Lagu Twinkle-twinkle... 16

Gambar 2.2. Bagian-Bagian Biola ... 24

Gambar 2.3. Bow ... 25

Gambar 2.4 Kerangka Konseptual ... 31

Gambar 4.1. Proses Penyeteman Biola Oleh Guru ... 49

Gambar 4.2. Bridge Pada Biola... 49

Gambar 4.3. Guru Menjelaskan Cara Memegang Bow Atau Penggesek Biola 50 Gambar 4.4. Guru Mendemonstrasikan Cara Memegang Biola ... 51

Gambar 4.5. Guru Mendemonstrasikan Cara Menggesek Biola ... 51

Gambar 4.6. Guru Mengarahkan Siswa Memainkan Tangga Nada... 54

Gambar 4.7. Notasi Senar Biola Posisi 0 ... 55

Gambar 4.8. Guru Mengarahkan Siswa Saat Melakukan Latihan Perkelompok... 57

Gambar 4.9. Twinkle-Twinkle Little Star Variation A ... 59

Gambar 4.10 Lagu Ansambel Twinkle-Twinkle Little Star ... 60

Gambar 4.11. Posisi bermain biola dan cara memegang penggesek biola (bow)... 65

Gambar 4.12. Posisi menggesek biola yang benar ... 66

Gambar 4.13 . Guru menguji permainan siswa satu persatu ... 68

Gambar 4.14. Pementasan Siswa Memperingati Hari Bumi Tahun 2015 ... 69

(13)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1. Jenis-Jenis Ekstrakurikuler di SD Negeri 067245

Medan Selayang ... 44

Tabel 4.2. Daftar Nama Siswa yang Mengikuti Ansambel Biola dalam Kegiatan Ekstrakurikuler ... 46

Tabel 4.3. Hasil Kemnampuan Siswa Bermain Biola Dalam Ansambel

(14)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1. Jenis-Jenis Ekstrakurikuler di SD Negeri 067245

Medan Selayang ... 44

Tabel 4.2. Daftar Nama Siswa yang Mengikuti Ansambel Biola dalam Kegiatan Ekstrakurikuler ... 46

Tabel 4.3. Hasil Kemampuan Siswa Bermain Biola Dalam Ansambel... 61

(15)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sejalan dengan perkembangan zaman kehidupan manusiap musik saat ini

telah menjadi suatu kebutuhan pendidikan. Karena pengaruh musik terhadap

perkembangan anak, membuat orang tua semakin menyadari manfaat pendidikan

musik bagi anak-anak mereka yang ingin belajar musik yang didasari oleh

dukungan dari orang tua dan dari keinginannya sendiri. Untuk mengetahui tingkat

musikalitas anak, dapat diketahui dengan mengamati reaksi pada saat

mendengarkan nada-nada yang dimainkan dalam bentuk alat musik yang

dimainkannya sendiri.

Pendidikan dapat diartikan sebagai suatu proses dimana pendidikan

merupakan usaha yang penuh tanggung jawab dari orang dewasa dalam

membimbing, memimpin dan mengarahkan peserta didik dengan berbagai

persoalan dan pertanyaan yang mungkin timbul dalam pelaksanaannya.

Pendidikan juga dapat menjadi hasil dimana pendidikan itu merupakan wahana

untuk membawa peserta didik untuk mencapai tingkat perkembangan optimal.

Pada dasarnya pendidikan dimulai sejak anak berusia dini. Dimulai dari

pendidikan yang diberikan oleh orang tuanya kemudian sekolah dan lingkungan.

Pendidikan di sekolah pada umumnya dimulai dari Taman Kanak-Kanak

(16)

2

kemudian dilanjutkan ke sekolah tingkat dasar, dan berlanjut hingga perguruan

tinggi.

Pendidikan Sekolah Dasar sebagai jenjang paling dasar pada pendidikan

formal mempunyai peran besar bagi keberlangsungan proses pendidikan

selanjutnya. Hal ini sesuai dengan Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003

pasal 17 ayat 1 yang menyebutkan bahwa “ Pendidikan dasar merupakan jenjang

pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan menengah”. Tujuan Pendidikan

Dasar adalah meletakan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlaq

mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih

lanjut.

Pendidikan sekolah dasar pada umumnya memiliki proses pembelajaran

yang terbagi atas intrakurikuler dan ekstrakurikuler. Intrakurikuler merupakan

kegiatan yang dilakukan oleh sekolah yang sudah teratur, jelas dan terjadwal

dengan sistematik yang merupakan program utama dalam proses mendidik siswa.

Setiap sekolah umum pasti ada kegiatan mendidik siswa dengan berbagai mata

pelajaran seperti Matematika, PKN, Agama, Seni Budaya dan lain sebagainya

yang dilaksanakan.

Kegiatan Ekstrakurikuler merupakan kegiatan yang dilaksanakan diluar

jam pelajaran biasa (diluar intrakurikuler), dan kebanyakan materinyapun di luar

materi intrakurikuler, yang berfungsi utamanya untuk menyalurkan/

mengembangkan kemampuan siswa sesuai dengan minat dan bakatnya,

(17)

3

waktu luang, dan lain sebagainya, hal ini bisa dilaksanakan di sekolah ataupun

kadang-kadang bisa di luar sekolah.

Ekstrakurikuler juga termasuk tempat terbaik untuk mengasah bakat

anak, karena salah satu tujuan kegiatan ekstrakurikuler adalah mengembangkan

potensi siswa secara optimal dan terpadu, yang meliputi bakat, minat, dan

kreatifitas. Ekstrakurikuler membantu berkembangnya potensi, bakat, dan minat

anak secara optimal, dengan menyediakan kegiatan yang dapat dipilih oleh anak

didik sesuai kebutuhan, potensi, bakat, dan minat mereka serta menyelenggarakan

kegiatan yang memberikan kesempatan kepada anak didik untuk mengekspresikan

diri secara bebas melalui kegiatan mandiri atau kelompok.

Kegiatan ekstrakurikuler mencakup berbagai kemampuan seperti

olahraga, matematika, kesenian termasuk seni tari, seni musik, seni rupa seni

drama dan banyak yang lainnya sesuai kemampuan sekolah untuk memberikan

fasilitas-fasilitas yang diperlukan dalam mengadakan kegiatan ekstrakurikuler.

Pembelajaran seni musik tidak hanya terdapat pada kegiatan

intrakurikuler, namun juga terdapat pada kegiatan ekstrakurikuler. Hal ini

disebabkan oleh beberapa alasan, salah satunya adalah minat siswa yang tinggi

untuk belajar musik. Pembelajaran seni musik yang diajarkan di ekstrakurikuler

tidak berbeda jauh dengan pembelajaran di kursus atau les musik pada umumnya.

Pembelajaran seni musik dapat menjadi sarana untuk mengembangkan kreatifitas

siswa, karena materi yang terdapat pada pembelajaran seni musik merupakan

paduan dari kemampuan teori dan praktek. Siswa tidak hanya dituntut menguasai

(18)

4

merupakan tantangan tersendiri bagi pengajar/ guru musik agar dapat

membimbing siswa untuk dapat menguasai materi yang berupa teori maupun

praktek.

Salah satu Sekolah Dasar yang menyelenggarakan ekstrakurikuler yaitu

SD Negeri 067245 Medan Selayang. Sekolah tersebut sangat mendukung dalam

kegiatan yang dapat mengembangkan potensi bakat para siswa. Banyak kegiatan

ekstrakurikuler yang ada di SD Negeri 067245 seperti karate, jarimatika, drama,

melukis, tari, paduan suara, vokal, dan ansambel biola. Kegiatan ekstrakurikuler

kesenian di sekolah ini sebagai wadah bagi siswa-siswi yang berminat untuk

mengembangkan bakat. Hal tersebut menjadi tempat bagi mereka menyalurkan

bakat dan minatnya untuk mengembangkan musikalitas yang dimiliki siswa di SD

Negeri 067245 Medan Selayang. Dalam kegiatan ekstrakurikuler di SD Negeri

067245 Medan tidak membatasi kelas untuk siswa/siswi yanng ingin mengikuti

ekstrakurikuler ansambel biola. Sekolah tersebut juga menyediakan biola yang

sesuai untuk siswa/siswi SD Negeri 067245 Medan sesuai ukuran agar siswa bisa

menggunakan biola dengan baik.

Sejalan dengan hal tersebut, peneliti memilih SD Negeri 067245 Medan

Selayang sebagai lokasi penelitian. Hal ini disebabkan SD tersebut merupakan

salah satu sekolah di Medan yang terdapat pembelajaran musik dalam kegiatan

ekstrakurikulernya. Kegiatan ekstrakurikuler di SD tersebut menggunakan biola

sebagai instrumen pembelajarannya, karena minat belajar siswa terhadap biola

(19)

5

Biola merupakan alat musik yang banyak diminati oleh masyarakat, hal

ini dikarenakan harga alat musiknya yang murah dan banyak di jual ditoko musik

serta mudah mendapatkannya. Selain itu banyakny tempat-tempat penyelenggara

kursus biola sebagai tempat belajar musik khususnya biola, maka dari itu sekolah

memutuskan untuk membuat kegiatan ekstrakurikuler seperti Ansambel biola.

Pada dasarnya untuk mahir bermain musik ansambel dibutuhkan waktu

yang cukup panjang, karena setiap pemain harus tetap seiring sejalan dengan

pemain lainnya sebab jika satu pemain saja yang salah maka keseluruhan

permainan musik ansambel akan salah. Pembelajaran ansambel biola sebagai

ekstrakurikuler di sekolah dasar bertujuan untuk membantu anak mengembangkan

dan mengasah bakatnya dalam bermusik. Hal ini membuat penulis tertarik untuk

membuat serangkaian penelitian dengan memilih judul “ Pembelajaran

Ansambel Biola Pada Ekstrakurikuler di SD Negeri 062745 Medan Selayang”

B. Identifikasi Masalah

Identifikasi merupakan proses pengenalan, menempatkan obyek atau

individu dalam suatu kelas sesuai dengan karakteristik tertentu.Tujuan dari

identifikasi masalah adalah agar penelitian yang dilakukan lebih terarah serta

(20)

6

Dalam uraian terdapat latar belakang masalah, maka dapat didefinisikan

masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana keberadaan ansambel biola pada ekstrakurikuler di SD Negeri

067245 Medan Selayang?

2. Bagaimana proses pembelajaran ansambel biola pada ekstrakurikuler di SD

Negeri 067245 Medan Selayang?

3. Bagaimana metode pembelajaran ansambel biola pada ekstrakurikuler yang

diterapkan di SD Negeri 067245 Medan Selayang?

4. Bagaimana materi dalam pembelajaran ansambel biola di SD Negeri 067245

Medan selayang?

5. Bagaimana kemampuan siswa yang mengikuti pembelajaran ansambel biola

pada ekstrakurikuler di SD Negeri 067245 Medan Selayang?

6. Apakah yang menjadi kendala pengajaran ekstrakurikuler ansambel biola di

SD Negeri 067245 Medan Selayang?

7. Bagaimana sarana dan prasarana alat musik di SD Negeri 067245 Medan

Selayang?

C. Pembatasan Masalah

Menurut Sugiono (2009: 285) “Batasan masalah dalam penelitian disebut

dengan fokus, yang berisi pokok masalah yang masih bersifat umum”. Pada

prinsipnya sebuah masalah yang terlalu umum dan luas, relatif tidak dapat dipakai

(21)

7

Oleh karena itu perlu membuat pembatasan masalah yang terbatas pada

kajian yang mencakup:

1. Bagaimana proses pembelajaran ansambel biola pada ekstrakurikuler di SD

Negeri 067245 Medan Selayang?

2. Bagaimana materi dalam pembelajaran ansambel biola di SD Negeri 067245

Medan selayang?

3. Bagaimana kemampuan siswa yang mengikuti pembelajaran ansambel biola

pada ekstrakurikuler di SD Negeri 067245 Medan Selayang?

4. Apakah yang menjadi kendala pengajaran ekstrakurikuler ansambel biola di

SD Negeri 067245 Medan Selayang?

D. Rumusan Masalah

Rumusan masalah merupakan suatu titik fokus dari sebuah penelitian

yang hendak dilakukan, dan mengingat sebuah penelitian merupakan upaya untuk

menemukan jawaban pertanyaan, oleh karena itu perlu dirumuskan dengan baik

sehingga dapat mendukung untuk menemukan jawaban pertanyaan.

Menurut Jusuf Soewadji (2012:83) “ Perumusan masalah adalah suatu

proses dari mulai mengidentifikasi masalah atau topik penelitian sampai

merumuskan satu pokok masalah”. Rumusan masalah sangat penting sebab tanpa

(22)

8

Berdasarkan uraian dan latar belakang masalah, identifikasi masalah,

serta pembatasan masalah dapat dirumuskan sebagai berikut “ Bagaimana

Pembelajaran Ansambel Biola pada Ekstrakurikuler di SD Negeri 067245 Medan

Selayang”

E. Tujuan Penelitian

Menurut Jusuf Soewadji (2012: 15) “ Tujuan penelitian yaitu

menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan.”

Tujuan penelitian dirumuskan untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang

hasil yang dicapai.

Yang ingin dicapai dalam penelitian adalah :

1. Untuk mengetahui proses pembelajaran ansambel biola pada ekstrakurikuler

di SD Negeri 067245 Medan Selayang

2. Untuk mengetahui materi dalam pembelajaran ansambel biola di SD Negeri

067245 Medan selayang

3. Untuk mengetahui kemampuan siswa yang mengikuti pembelajaran

ansambel biola pada ekstrakurikuler di SD Negeri 067245 Medan Selayang

4. Untuk mengetahui kendala pengajaran ekstrakurikuler ansambel biola di SD

(23)

9

F. Manfaat Penelitian

Sugiono (2009:5) mengemukakan bahwa “melalui penelitian manusia

dapat menggunakan hasilnya”. Berdasarkan pendapat tersebut maka manfaat yang

diharapkan dari penelitian ini adalah :

1. Sebagai bahan informasi atau masukan bagi penulis dalam menambah

pengetahuan dan wawasan penulis dalam menuangkan gagasan dan ide

kedalam karya tulis tentang pengajaran ekstrakurikuler seni musik dan

menambah keterampilan dalam meneliti.

2. Sebagai bahan acuan, refrensi atau perbandingan untuk peneliti-peneliti

berikutnya di Prodi Seni Musik yang berniat melakukan penellitian.

3. Sebagai informasi kepada masyarakat dan lembaga untuk mengembangkan

visi dan misi kebudayaan, khususnya bidang pendidikan

4. Sebagai motivasi bagi setiap pembaca khususnya bagi siswa-siswi yang ikut

berpartisipasi dalam kegiatan ekstrakurikuler di SD Negeri 067245 Medan

Selayang.

5. Sebagai informasi kepada para guru pengajar ekstrakurikuler untuk

mengetahui kegiatan ekstrakurikuler bagi siswa-siswi yang mempunyai hobi

(24)

71

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat diambil beberapa

kesimpulan sebagai berikut:

1. Pembelajaran Ansambel biola pada ekstrakurikuler di SD Negeri 067245

Medan Selayang yang dilakukan mencakup penjelasan mengenai sejarah

singkat biola, bagian-bagian biola dan membaca notasi musik. Dalam

pembelajaran ansambel biola juga mempersiapkan berbagai bahan

pembelajaran seperti, latihan tangga nada serta materi lagu untuk ansambel

dan berbagai hal yang mendukung.

2. Di dalam proses pembelajaran ansambel biola adapun materi yang digunakan

dala proses pembelajaran ekstrakurikuler biola di SD Negeri 067245 mengacu

pada materi yang ada di Buku Panduan Metode Suzuki. Buku Panduan

Metode Suzuki 1 digunakan sebagai materi pembelajaran untuk pembelajaran

dasar biola. Metode Suzuki telah banyak digunakan sebagai bahan acuan

pembelajaran musik, termasuk pembelajaran biola. Metode tersebut

digunakan oleh lembaga kursus musik, ekstrakurikuler, pembelajaran di

sekolah,bahkan pada pembelajaran privat.

3. Siswa dikatakan mampu jika siswa dapat memainkan biola dengan benar,

bermain biola sesuai dengan teknik yang baik, menguasai materi dengan baik

serta dapat bermain biola dengan harmonis dalam ansambel. Hal tersebut

(25)

72

dapat dilihat setiap pertemuan pembelajaran ansambel biola. Selama

penelitian berlangsung, evaluasi dalam melihat kemampuan siswa yang

dilakukan guru adalah menguji permainan siswa satu per satu pada akhir

pembelajaran dalam memainkan lagu teknik yang benar, dapat bermain sesuai

teknik dan materi dengan baik , kemudian guru menguji siswa bermain

bersama dalam kelompok ansambel dengan harmonis.

4. Di dalam proses pengajaran ansambel biola di SD Negeri 067245 Medan

Selayang ada beberapa kendala yang dihadapi oleh guru dan siswa seperti

masalah kurangnya standbook sehingga terkadang menyebabkan

terganggunya kelancaran proses pembelajaran. Guru juga mengalami kendala

adanya perbedaan tingkat kecerdasan antara anak yang satu dengan anak yang

lain, contohnya si A lebih cepat menangkap, sementara si B tidak, sehingga

proses pembelajaran tidak dapat berlangsung dengan baik, karena proses

pembelajaran tidak akan dilanjutkan sebelum anak yang lainnya belum dapat

mengerti, adanya sifat malas siswa ketika belajar, sebagian siswa sulit untuk

membaca notasi balok sehingga tidak jarang guru harus mengajari siswa

secara personal agar dapat memastikan setiap siswa mengerti dalam membaca

notasi balok, sebagian siswa sulit untuk menempatkan jari pada biola saat

(26)

73

B. SARAN

Dari beberapa kesimpulan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat diajukan

saran-saran sebagai berikut:

1. Bagi pengajar

Diharapkan dapat menambah jumlah guru agar pembelajaran lebih kondusif,

karena seorang guru saja tidak cukup untuk mengajar sekaligus mengawasi dan

memperhatikan permainan seluruh siswa terutama dalam proses pembelajaran

ansambel biola.

2. Bagi sekolah

Diharapkan dapat memenuhi sarana yang kurang seperti tidak adanya standbook

sehingga siswa kesulitan untuk membaca partitur, serta ruangan yang tidak kedap

suara yang digunakan untuk ekstrakurikuler sehingga suara biola terdengar hingga

(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)

Gambar

Tabel 4.1. Jenis-Jenis Ekstrakurikuler di SD Negeri 067245  Medan Selayang ..............................................................................
Tabel 4.1. Jenis-Jenis Ekstrakurikuler di SD Negeri 067245  Medan Selayang ..............................................................................

Referensi

Dokumen terkait

Note that, a polynomial, natural exponential and trigonometric function are continuous in the

Terdapat lebih dari separuh (64,7%) ibu yang mempunyai Baduta (umur 7-24 bulan) dengan katagori tingkat pendidikan dasar, kurang dari seperempat (23,1%) ibu yang mempunyai

Skor maksimal seluruh item Problem focused Coping Untuk dapat digolongkan ke dalam salah satu jenis emotion focused coping, proporsi skor sampel pada salah satu jenis

demands dengan workplace well-being pada pekerja shift.. Prosedur penelitian: suatu

Skor rata-rata sebesar 71 berada pada kategori “cukup”, artinya untuk memperoleh hasil yang baik maka penerapan teknologi sapta usaha peternakan pada domba garut

bahwa dengan Peraturan Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Nomor 15 Tahun 2007 telah ditetapkan izin atas pengelolaan dan pengusahaan burung walet, maka dalam rangka

Berdasarkan beberapa definisi di atas, maka pada dasarnya konsep arsip tidak dapat dipisahkan dengan informasi, karena arsip merupakan informasi yang dibuat,.. diterima, dan

Dari hasil penelitian terlihat pada table 1 dan 2 bahwa perbandingan campuran antara eceng gondok, kotoran sapi dan air yaitu pertama 10:9:48(kg) dan kedua