• Tidak ada hasil yang ditemukan

1 ANALISIS BUTIR TES

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "1 ANALISIS BUTIR TES"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

C. ANALISIS SOAL

Dalam analisis butir soal, hal pokok

yang menjadi objek penelaahan:

1. Tingkat kesukaran butir,

2. Daya pembeda butir,

(2)

Tingkat kesukaran soal adalah peluang untuk menjawab

benar suatu soal pada tingkat kemampuan tertentu, yang biasanya dinyatakan dalam bentuk indeks.

Indeks tingkat kesukaran ini pada umumnya dinyatakan

dalam bentuk proporsi yang besarnya berkisar 0,00 - 1,00.

• Klasifikasi tingkat kesukaran soal dapat seperti berikut ini.

0,00 - 0,30 soal tergolong sukar 0,31 - 0,70 soal tergolong sedang 0,71 - 1,00 soal tergolong mudah

(3)

a. Rumus untuk menghitung Tingkat

Kesukaran soal obyektif.

b. Untuk mengetahui tingkat kesukaran soal

bentuk uraian digunakan rumus berikut ini.

Misalnya jumlah siswa peserta tes ada 40 orang. Dari 40 orang siswa tersebut 12 orang dapat mengerjakan soal nomor 1 dengan betul. Maka indeksnya

kesukarannya adalah: tes mengikuti yang siswa Jumlah soal butir benar menjawab yang siswa Jumlah TK Kesukaran

Tingkat ( ) 

ditetapkan yang maksimum Skor Mean Kesuli

Tingkat tan 

(4)

Daya pembeda soal adalah kemampuan

suatu butir soal dapat membedakan

antara siswa yang telah menguasai materi

yang ditanyakan dan siswa yang belum

menguasai materi yang ditanyakan.

Daya pembeda soal adalah kemampuan

suatu soal untuk membedakan antara

siswa yang pandai (berkemampuan tinggi)

dengan siswa yang tidak pintar

(berkemampuan rendah).

Angka yang menunjukkan besarnya daya

pembeda disebut indeks diskriminasi,

disingkat D

(5)

Bagi suatu soal yang dapat dijawab

benar oleh siswa pandai maupun

siswa bodoh, maka soal itu tidak baik

karena tidak mempunyai daya

pembeda.

Demikian pula jika semua siswa baik

pandai maupun bodoh tidak dapat

menjawab dengan benar. Soal

tersebut tidak baik juga karena tidak

mampunyai daya pembeda.

Soal yang baik adalah soal yang dapat

(6)

Butir soal yang baik adalah butir-butir soal

yang indeks diskriminatifnya antara 0.4 s.d 0.7

Adapun klasifikasinya adalah seperti berikut ini

• 0,70 - 1,00 baik sekali (soal diterima tanpa perbaikan)

• 0,40 - 0,69 baik (soal diterima dengan revisi kecil)

• 0,20 - 0,39 cukup (soal perlu revisi)

(7)

Untuk mengetahui daya pembeda soal bentuk pilihan ganda dapat menggunakan rumus berikut ini.

Dimana:

J = jumlah peserta tes

JA = banyaknya peserta kelompok atas JB = banyaknya peserta kelompok bawah

BA = banyaknya peserta kelompok atas menjawab soal dengan benar BB = banyaknya peserta kelompok bawah menjawab soal dengan benar

(8)

Untuk

mengetahui

daya

pembeda soal bentuk uraian

adalah dengan menggunakan

rumus

berikut

ini.

soal

maksimum

Skor

bawah

kelompok

Mean

atas

kelompok

Mean

(9)

• Jika seluruh kelompok atas dapat menjawab soal tersebut dengan benar, sedang seluruh kelompok bewah menjawab salah, maka soal tersebut

mempunyai D paling besar, yaitu 1,00.

• Sebaliknya jika semua kelompak atas menjawab salah, tetapi semua kelompok bawah menjawab benar, maka nilai D-nya –1,00.

Tetapi jika siswa kelompok atas dan siswa kelompok

bawah sama menjawab benar atau sama-sama menjawab salah, maka soal tersebut

(10)

Cara menentukan daya

pembeda (nilai D)

1. Untuk kelompok kecil (jumlah siswa

sedikit)

Seluruh kelompok testee dibagi dua

sama besar , 50% kelompok atas

(11)

Contoh Siswa Skor A 9

B 8

C 7 kelompok atas (JA) D 7

E 6 F 5 G 5

H 4 kelompok bawah (JB) I 4

(12)

b). Untuk kelompok besar

Untuk kelompok besar biasanya

diambil kedua kutub saja, yaitu 27%

skor teratas sebagai kelompok atas

(JA) dan 27% skor terbawah sebagai

kelompok bawah (JB).

JA = Jumlah kelompok atas

(13)

Skor 9 8

7 27% kelompok atas (JA) 7

6 . .

____________________________ 5

5

4 27% kelompok bawah (JB) 4

(14)

Penyebaran pilihan jawaban dijadikan dasar

dalam penelaahan soal. Hal ini dimaksudkan

untuk mengetahui berfungsi tidaknya jawaban

yang tersedia. Suatu pilihan jawaban

(pengecoh) dapat dikatakan berfungsi apabila

pengecoh:

1) paling tidak dipilih oleh 5 % peserta

tes/siswa,

2) lebih banyak dipilih oleh kelompok siswa

yang

belum paham materi

(15)

RELIABILITAS TES

PENGGUNAAN KR-20

• dimana:

• r11 = reliabilitas tes secara keseluruhan

• p = proporsi subyek yang menjawab item dengan benar

• q = proporsi subyek yang menjawab item dengan salah (q = 1 – p)

• Σpq = jumlahhasil perkalian antara p dan q

• n = banyaknya item

• S = standar deviasidari tes (standar deviasi adalah akar varians)





2
(16)

No Nama Nomor Item Skor Total

1 2 3 4 5 6 7

(17)

S = 1,56 (dicari dengan kalkulator)

= 0,342





2

2 11

S

pq

S

1

n

n

r

2 2 11

36

,

1

31

,

1

36

,

1

x

6

7

r

(18)

Wassalam

Terima kasih

(19)

TUGAS

LAKULAN ANALISIS BUTIR TES,

TENTANG:

1. TINGKAT KESULITAN

2. DAYA PEMBEDA

3. PENYEBARAN OPSI

(20)

Siswa Butir Soal

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

A 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1

B 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0

C 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1

D 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0

E 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1

F 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0

G 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1

H 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0

I 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1

J 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1

K 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1

L 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0

M 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0

N 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1

O 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0

P 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1

Q 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0

R 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0

S 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Selanjutnya 9 soal yang tidak valid didrop dan 16 item soal yang valid diuji indeks kesukaran dan daya pembeda soal, dari kedua uji tersebut diperoleh 4soal bisa langsung dipakai,

setiap soal harus mempunyai satu jawaban yang benar atau yang paling benar, artinya satu soal hanya mempunyai satu kunci jawaban yaitu jawaban yang paling benar. Kedua

Seharusnya hanya peserta didik yang memiliki kemampuan tinggi (misal pada skala kemampuan 1, kemampuan 2, kemampuan 3) yang dapat menjawab benar semua soal dalam

Hal ini dapat diartikan bahwa siswa yang kurang pintar (memperoleh skor rendah) cenderung menjawab benar soal ini dan siswa yang pintar cenderung menjawab salah soal ini.

Tingkat kesukaran soal adalah peluang untuk menjawab benar suatu soal pada tingkat kemampuan tertentu yang biasanya dinyatakan dalam bentuk indeks. Soal yang baik adalah

pembelajaran, seperti : bertanya, mengemukakan ide, menyimpulkan materi, maupun menjawab pertanyaan, namun saat mereka dihadapkan dengan soal mata pelajaran Fisika,

Karena luas daerah merupakan integrasi dari peluang menjawab benar grup referensi dikurangi dengan grup vokal, maka jika bernilai po- sitif, butir soal

Dengan kata lain semakin kecil proporsi yang dimiliki oleh setiap butir soal atau semakin sedikit jumlah peserta didik yang menjawab dengan benar pada butir soal yang diuji maka butir