PENGARUH APLIKASI KOMPRES DINGIN MENGGUNAKAN
NIC(NURSING INTERVENSTION CLASSIFICATION) TERHADAP
PENURUNAN VIP SCORE (VISUAL INFUSION PHLEBITIS SCORE)
PADA PASIEN YANG MENGALAMI PHLEBITIS
SKRIPSI
Disusun Oleh :
RINI BUDIARTI
NIM. 08060098
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
i
PENGARUH APLIKASI KOMPRES DINGIN MENGGUNAKAN NIC (NURSING INTERVENSTION CLASSIFICATION) TERHADAP PENURUNAN
VIP SCORE (VISUAL INFUSION PHLEBITIS SCORE) PADA PASIEN YANG MENGALAMI PHLEBITIS
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan (S.Kep) pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang
Disusun Oleh : RINI BUDIARTI
NIM. 08060098
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
PENGARUH APLIKASI KOMPRES DINGIN MENGGUNAKAN NIC (NURSING INTERVENSTION CLASSIFICATION) TERHADAP PENURUNAN
VIP SCORE (VISUAL INFUSION PHLEBITIS SCORE) PADA PASIEN YANG MENGALAMI PHLEBITIS
SKRIPSI
Disusun Oleh : RINI BUDIARTI
NIM : 08060098
Skripsi Ini Telah Disetujui untuk Diujikan
Tanggal 29 Januari 2013
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang
Tri Lestari Handayani, M.Kep., Sp.Mat NIP.UMM.112.9311.0304
Pembimbing I,
Tri Lestari Handayani, M.Kep.,Sp.Mat NIP.UMM. 112.9311.0304
Pembimbing II,
iii
LEMBAR PENGESAHAN
PENGARUH APLIKASI KOMPRES DINGIN MENGGUNAKAN NIC (NURSING INTERVENSTION CLASSIFICATION) TERHADAP PENURUNAN
VIP SCORE (VISUAL INFUSION PHLEBITIS SCORE) PADA PASIEN YANG MENGALAMI PHLEBITIS
SKRIPSI
Disusun Oleh : RINI BUDIARTI
NIM : 08060098
Skripsi Ini Telah Diujikan
Tanggal 29 Januari 2013
Penguji III,
Aini Alifatin, S.Kep.,M.Kep NIP.UMM. 112.9311.0305
Penguji IV,
Ledy Martha A, S.Kep.,Ns.M.Kes
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang
Tri Lestari Handayani, M.Kep., Sp.Mat NIP.UMM.112.9311.0304
Pembimbing I,
Tri Lestari Handayani, M.Kep.,Sp.Mat NIP.UMM. 112.9311.0304
Pembimbing II,
iv
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertandatangan dibawah ini :
Nama : Rini Budiarti
Nim : 08060098
Program Studi : Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang
Judul skripsi : Pengaruh Aplikasi Kompres Dingin Menggunakan NIC (Nursing Intervenstion Classification) Terhadap Penurunan VIP Score (Visual Infusion Phlebitis Score) Pada Pasien Yang Mengalami Phlebitis
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa tugas akhir yang saya tulis ini
benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau pikiran
orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.
Apabila kemudian hari dapat dibuktikan bahwa tugas akhir ini adalah jiplakan, maka
saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.
Malang, 15 Januari 2013
Yang membuat pernyataan,
v
LEMBAR MOTTO
“
Tidak ada harga atas waktu, tapi waktu sangat berharga.
Memiliki waktu tidak menjadikan kita kaya, tetapi
menggunakannya dengan baik adalah sumber dari semua
kekayaan”
“Waktu ,mengubah semua hal, kecuali kita. Kita mungkin
menua dengan berjalanannya waktu, tetapi belum tentu
membijak. Kita-lah yang harus mengubah diri kita
sendiri”
(Mario Teguh)
Man Jadda Wajadaa
“Barang siapa yang bersunguh
-
sunguh, dia aan berhasil “
vi
LEMBAR PERSEMBAHAN
Yang Utama Dari Segalanya...
Tidak ada kata yang pantas terucap selain puji syukur kehadirat Allah SWT yang
telah memberikan kemudahan dan kelancaran dalam pengerjaan skripsi ini. Sembah
sujud serta syukur kepada Allah SWT. Taburan cinta dan kasih sayang-Mu telah
memberikanku kekuatan, membekaliku dengan ilmu serta memperkenalkanku dengan
cinta. Atas karunia serta kemudahan yang Engkau berikan akhirnya skripsi yang
sederhana ini dapat terselesaikan. Sholawat dan salam selalu terlimpahkan keharibaan
Rasulullah Nabi Muhammad SAW.
Kupersembahkan karya sederhana ini kepada orang yang sangat kukasihi dan
kusayangi.
Ibunda dan Ayahanda Tercinta
Sebagai tanda bakti, hormat, dan rasa terima kasih yang tiada terhingga
kupersembahkan karya kecil ini kepada Ibu dan Ayah yang telah memberikan kasih
sayang, segala dukungan, dan cinta kasih yang tiada terhingga yang tiada mungkin
dapat kubalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan
persembahan. Semoga ini menjadi langkah awal untuk membuat Ibu dan Ayah bahagia
karna kusadar, selama ini belum bisa berbuat yang lebih. Untuk Ibu dan Ayah yang
selalu membuatku termotivasi dan selalu menyirami kasih sayang, selalu mendoakanku,
selalu menasehatiku menjadi lebih baik,
Terima Kasih Ibu.... Terima Kasih Ayah... You Are My Everything
My Brother‟s dan Sister
Untuk kakak dan adik-adikku, tiada yang paling mengharukan saat kumpul bersama
kalian, walaupun sering bertengkar tapi hal itu selalu menjadi warna yang tak akan bisa
tergantikan, terima kasih atas doa dan bantuan kalian selama ini, hanya karya kecil ini
yang dapat aq persembahkan. Maaf belum bisa menjadi panutan seutuhnya, tapi aq
vii
My Sweet Heart “Agus Jaipur, S.Kep”
Aku persembahkan karya kecil ini buatmu. Terima kasih atas kasih sayang, perhatian,
dan kesabaranmu yang telah memberikanku semangat dan inspirasi dalam
mneyelesaikan Skripsi ini, semoga engkau pilihan yang terbaik buatku dan masa
depanku. Terima kasih calon Imamku
....
My Best friend‟s
Terima kasih Q ucapkan buat sahabatku tercinta, khususnya buat Bunda Dita dan
Bunda Yulia, terima kasih atas tumpangan tempat tinggal pada saat proses penelitian
dan minta maaf sebesar-besarnya karena selalu merepotkan. Rini menganggap Bunda
Yulia dan Bunda Dita sudah seperti keluarga sendiri, terima kasih untuk semua ini
.Terima kasih juga buat Novi yang telah membantu dalam penelitian, meskipun harus
kehujanan dan kepanasan diperjalanan. Bapak (Novi) selalu ada disaat saya butuh,
terima kasih ya pak..
Buat sahabatku Gebril dan Citra terima kasih atas bantuan,
doa, nasehat, hiburan, ojekkan, dan semangat yang kalian berikan selama mengerjakan
skripsiku dan kuliah, aku tak akan melupakan semuanya selama 4 tahun ini. Kalian
semua sahabat terbaik yang pernah aku punya yang selalu memberikanku semangat
untuk terus berjuang demi meraih cita-cita.
Terima kasih my lovely friend
…
Seluruh Dosen Pengajar di Fakultas Ilmu Kesehatan:
Terima kasih banyak untuk semua ilmu, didikan dan pengalaman yg sangat berarti
yang telah diberikan kepada kami…
Teman-teman pejuang skripsi
Teman-teman pejuang skripsi Dita, Novi, Citra, Gebril, Licka, Ewish, Luthpi,Vivin,
Mba Indah, Risma, Puguh, Ita, Irvan, Ema dan masih banyak lagi yang mungkin
tidak dapat disebutkan satu persatu, kalian menghadirkan semangat dan motivasi dan
viii
Teman2 angkatan
PSIK B „
08 :
Teman-teman PSIK 2008, yang selama 4 tahun menimba ilmu
bersama. Segalanya menuntunku menuju kedewasaan. Aku bangga dan
bersyukur telah mengenal kalian.Terima kasih banyak semua teman-temanku
PSIK B yang tidak bisa disebutkan satu persatu, banyak kenangan dan
pengalaman yang sudah kita ukir. Terima kasih untuk bantuan dan kerja
samanya selama ini.
…
Serta semua pihak yg sudah membantu selama penyelesaian Skripsi ini...
.”Your Dreams Today, Can Be Your Future Tomorrow”
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan
bimbingan-Nya saya dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Aplikasi
Kompres Dingin (Cold Application) Terhadap Upaya Penurunan VIP Score (Visual
Infusion Phlebitis Score) pada Pasien yang Mengalami Phlebitis”. Skripsi ini merupakan
salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana keperawatan (S.Kep) pada program
Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah
Malang.
Bersamaan dengan ini perkenankan saya mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya dengan hati yang tulus pada :
1. Ibu Tri Lestari Handayani, M.Kep, Sp.Mat selaku Dekan Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang sekaligus sebagai pembimbing 1
yang telah dengan sabar membimbing saya dan tak henti-hentinya memberikan
saya semangat.
2. Ibu Nurul Aini, S.Kep.Ns.M.Kep. selaku Ketua Program Studi Ilmu
Keperawatan fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang,
terimakasih atas segala bantuan yang telah diberikan guna memperlancar
penyusunan skripsi ini.
3. Ibu Dewi Baririet Baroroh, S.Kep.,Ns selaku Sekertaris Program Studi Ilmu
Keperawatan Universitas Muhammadiyah Malang sekaligus sebagai pembimbing
2 saya yang telah memberikan arahan dalam penyusunan skripsi ini dan selalu
meluangkan waktu untuk bertukar pikiran.
4. Ibu Aini Alifatin, S.Kep.,M.Kep dan Ledy Martha A, S.Kep.,Ns.M.Kes selaku
penguji yang telah memberikan masukan dan saran dalam penyelesaian tugas
x
5. Bapak Dr. Noto Budiyanto.,MM, selaku Direktur RSUD Dr. Soedomo
Trenggalek yang telah memberikan izin dan membantu saya dalam proses
penelitian ini.
6. Dosen dan Staf TU Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang yang tidak dapat penulis sebutkan satu
persatu atas ilmu dan bantuan yang diberikan kepada penulis.
7. Seluruh dosen, laboran dan staff Tata Usaha Progra Studi Ilmu Keperawatan
Universitas Muhammadiyah Malang yang telah banyak membantu penulis.
8. Keluarga tercinta, Ayahnda dan Ibunda serta Saudaraku terima kasih yang tak
terhingga atas semua jerih payah, motivasi, kasih sayang, doa dan semangat yang
selalu kalian berikan untuk Rini.
9. Rekan-rekan khususnya teman-teman PSIK angkatan 2008 yang turut serta
membantu dan memberikan dukungan dan semua pihak yang telah membantu
penyelesaian skripsi ini yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
Semoga segala kebaikan dan pertolongan semuanya mendapat berkah dari
Allah SWT. Saya menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu saya membuka diri untuk semua saran dan kritik yang membangun.
Semoga nantinya bisa bermanfaat bagi semua pihak.
Malang, 15 Januari 2013
xi
ABSTRAK
Pengaruh Aplikasi Kompres Dingin Menggunakan NIC (Nursing Intervenstion Classification) Terhadap Penurunan
VIP Score (Visual Infusion Phlebitis Score) Pada Pasien Yang Mengalami Phlebitis
Rini Budiarti1, Tri Lestari Handayani, S.Kep.Sp.Mat.2, Dewi Baririet Baroroh, S.Kep.Ns.3
Phlebitis adalah inflamasi vena yang dikarakteristikkan dengan adanya daerah yang memerah, hangat, pembengkakan, nyeri atau rasa lunak di sekitar daerah penusukan atau sepanjang vena. Salah satu metode yang digunakan dalam mengobati atau untuk menyembuhkan phlebitis yaitu dengan pendekatan nonfarmakologi. Tindakan nonfarmakologi yang bisa dilaksanakan oleh perawat diantaranya dengan memberikan stimulasi kulit yaitu dengan Cold Application menggunakan NIC (Nursing Intervention Classification). Mekanisme kerja kompres dingin yaitu memberikan responden kondisi yang rileks dan perasaan nyaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh teknik kompres dingin (Cold Application) terhadap penurunan VIP Score dan data Pain Level pada pasien yang mengalami phlebitis.
Penelitian ini menggunakan rancangan One Group Pretest Posttest Design without Control. Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2012 di RSUD Dr. Soedomo Trenggalek. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien yang menjalani rawat inap dan mengalami phlebitis. Teknik sampling menggunakan Total sampling. Subyek penelitian sebanyak 29 responden. Analisa data dilakukan dengan sistem komputerisasi SPSS versi 16 dengan menggunakan uji t-dependen (Paired T-Test) dengan nilai signifikansi α=0,05
Berdasarkan uji statistik t-test dengan tingkat kepercayaan 95% didapatkan nilai p adalah 0,000 dengan demikian p value <α (0,000<0,05). Pada variabel VIP Score diperoleh hasil p value (0,000) dan pada Pain Level diperoleh hasil p value (0,000). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh antara sebelum dan sesudah pemberian tehnik aplikasi kompres dingin terhadap penurunan VIP Score pada pasien yang mengalami phlebitis.
Pengaruh aplikasi kompres dingin menggunakan NIC (nursing intervenstion classification) terhadap penurunan VIP Score (visual infusion phlebitis score) pada pasien yang mengalami phlebitis. Perlu diadakannya penelitian lebih lanjut mengenai seberapa besar efektifitas pemberian aplikasi kompres dingin terhadap phlebitis disertai alat ukur Protection Infection (NIC).
Kata Kunci : Aplikasi Kompres Dingin, phlebitis, VIP Score 1.
Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang.
2.
Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang.
xii
ABSTRACT
Influence of Cold Application by NIC (Nursing Interventions Classification) toward Reduction of VIP Score to Patients with Phlebitis
Rini Budiarti1, Tri Lestari Handayani, S.Kep.Sp.Mat.2, Dewi Baririet Baroroh, S.Kep.Ns.3
Phlebitis which is vena inflammation caused either by chemical or mechanical irritation. Characterized by getting red, warm, swelling, pain or soft sense around stabbing area or as long as vena line. One of the method to get rid off phlebitis is non pharmacological approaches. Usually non pharmacological actions use by nurses is giving skin stimulation such as Cold Application by NIC (Nursing Intervention Classification). Cold application reduce VIP Score by relaxing condition and making comfortable to the patient. The aim of this research is to know the influence of cold application toward reduction of VIP score the patients with phlebitis.
This research used One Group Pretest Posttest Design to without control. This research was done in December 2012 at RSUD Dr. Soedomo Trenggalek. The population is patients that suffering with phlebitis. The sampling used total sampling with number of subject is 29 patients. The data is analize by computerization system SPSS with t-dependent test (Paired T-Test) with significance value α = 0.05.
Based on the data analysis of t-test obtained p value is 0.000 it show p value <α (0.000 <0.05) p valve for VIP Score is 0,000 and for pain level is 0,000. The results of this study shows that there is an influence comparing before and after use cold application toward reduction of VIP score to patients with phlebitis.
There is influence of cold application toward reduction of VIP scores to the patients with phlebitis. It is need to do further study about how much the effectively of cold application to reduction of VIP Score (Visual Infusion phlebitis Score) as comprehensive by adding infection protection (NIC).
Keywords : The use of Cold Application, Phlebitis, VIP Score
1. Nursing Science Program, Health Sciences Faculty, University of
Muhammadiyah Malang. 2.
Nursing Science Program, Health Sciences Faculty, University of Muhammadiyah Malang.
3. Nursing Science Program, Health Sciences Faculty, University of
xiii
DAFTAR ISI
Halaman Judul ... i
Lembar Persetujuan Skripsi... ii
Lembar Pengesahan Skripsi... iii
Pernyataan Keaslian Penelitian... iv
Lembar Moto... v
Lembar Persembahan... vi
Kata Pengantar... ix
Abstrak ... xi
Daftar Isi ... xiii
Daftar Tabel ... xvi
Daftar Gambar ... xvii
Daftar Lampiran ... xviii
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 7
1.3 Tujuan ... 7
1.3.1 Tujuan Umum ... 7
1.3.2 Tujuan Khusus ... 7
1.4 Manfaat ... 8
1.4.1 Peneliti ... 8
1.4.2 Institusi Pendidikan ... 8
1.4.3 RSUD Dr. Soedomo Trenggalek ... 8
1.4.4 Peneliti Selanjutnya ... 8
1.5 Keaslian Penelitian ... 9
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Phlebitis... 13
2.1.1 Pengertian Phlebitis ... 14
2.1.2 Patofisiologi phlebitis ... 14
2.1.3 Penyebab dan Klasifikasi phlebitis ... 15
2.1.4 Tanda dan gejala phlebitis ... 21
2.1.5 Respon Inflamasi pada Phlebitis... 22
2.1.6 Tindakan Pencegahan phlebitis ... 24
2.1.7 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Proses Penyembuhan Luka Phlebitis... 27
2.1.8 Diagnosa dan Evaluasi Alat Ukur Derajat Phlebitis... 28
2.1.9 Manajemen Phlebitis... 29
2.2 NOC (Nursing Outcomes Classification) ... 30
2.2.1 Definisi NOC... 30
2.2.2 Pain Level... 31
2.3 NIC (Nursing Interventions Classification)... 36
2.3.1 Definisi NIC... 36
2.3.2 Kelebihan dan Keuntungan Dalam Penggunaan NIC (Nursing Interventions Classification) ... 37
xiv
2.4.1 Definisi Aplikasi Terapi Dingin... 41
2.4.2 Patofisiologi Terapi Kompres Dingin (Cold Application)... 42
2.4.3 Indikasi dan Kontraindikasi Terapi Kompres Dingin (Cold Application) ... 43
2.4.4 Efek Samping Terapi Kompres Dingin (Cold Application) ...44
2.4.5 Faktor Yang Mempengaruhi Kedalaman, Besar Dan Durasi Dalam Terapi Kompres Dingin (Cold Application) ...44
2.5 Intervensi Keperawatan Kompres Dingin (Cold Application) Sesuai Standar NIC... 45
2.4.1 Pengkajian... 45
2.4.2 Intervensi Kompres Dingin... 46
2.4.3 Standar Operasional Pelaksanaan (SOP) ... 50
2.6 Pengaruh Antara Aplikasi Terapi Kompres Dingin (Cold Application) Terhadap Penurunan VIP Score Pada Phlebitis...51
BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS 3.1 Kerangka Konseptual ... 53
3.2 Hipotesis Penelitian ... 56
BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian ... 57
4.2 Kerangka Kerja ... 58
4.3 Populasi, Sampel dan Teknik Sampling ... 59
4.2.1 Populasi Penelitian ... 59
4.2.2 Sampel Penelitian ... 60
4.2.3 Tehnik Sampling ... 60
4.4 Indentifikasi Variabel ... 61
4.3.1 Variabel Independen ... 61
4.3.2 Variabel Dependen ... 61
4.5 Definisi Operasional ... 61
4.6 Tempat Penelitian ... 63
4.7 Waktu Penelitian ... 63
4.8 Bahan dan Instrumen Penelitian ... 63
4.8.1 Bahan dan Instrumen Intervensi ... 63
4.8.2 Analisa Data ... 64
4.9 Prosedur Penelitian ... 69
4.10 Teknik Pengolahan Analisa Data ... 70
4.10.1 Pre Analisa ... 70
4.10.2 Analisa Data Penelitian ... 72
4.11 Etika Penelitian ... 74
4.11.1 Lembar Persetujuan (Informed Consent) ... 75
4.11.2 Tanpa Nama (Anonimity) ... ..75
4.11.3 Kerahasiaan (Confidentiality) ... 76
BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA 5.1 Gambaran Umum Penelitian ... 77
5.2 Data Umum ... 78
5.2.1 Karakteristik Responden ... 78
xv
5.3 Data Khusus ... 81
5.3.1 Data VIP Score ... 81
5.3.2 Data Pain Level ... 83
5.4 Analisa Data... 85
5.4.1 Uji Normalitas... 85
5.4.2 Uji Hipotesis... 86
5.4.3 Uji Validitas ... 87
5.4.4 Uji Realibilitas ... 87
5.4.5 Uji Hipotesis ... 88
BAB 6 PEMBAHASAN 6.1 Deskripsi Karakteristik Responden... 92
6.1.1 Deskripsi Karakteristik Responden Berdasarkan Usia... 92
6.1.2 Deskripsi Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin... 94
6.1.3 Deskripsi Karakteristik Responden Berdasarkan Suku... 95
6.1.4 Deskripsi Karakteristik Nyeri Responden ... 96
6.2 Interpretasi dan Hasil Data Umum ... 100
6.2.1 VIP Score (Visual Infusion Phlebitis) Sebelum dilakukan Aplikasi Kompres Dingin ... 100
6.2.2 VIP Score (Visual Infusion Phlebitis) Sesudah dilakukan Aplikasi Kompres Dingin ... 101
6.2.3 Pain Level Sebelum dilakukan Aplikasi Kompres Dingin ... 103
6.2.4 Pain Level Sesudah dilakukan Aplikasi Kompres Dingin ... 104
6.3 Interpretasi dan Hasil Diskusi Data Khusus ... 105
6.3.1 Pengaruh Aplikasi Kompres Dingin (Cold Application) terhadap Penurunan VIP Score (Visual Infusion Phlebitis) saat Pretest-Postest... 105
6.3.2 Pengaruh Aplikasi Kompres Dingin menggunakan NIC (Nursing Intervention Classification) terhadap Pain Level saat Pretest-Postest ... 108
6.4 Keterbatasan Penelitian ... 110
6.5 Implikasi Keperawatan ... 111
BAB 7 KESIMPULAN 7.1 Kesimpulan ... 116
7.2 Saran ... 117
7.2.1 Bagi Institusi Pendidikan... 117
7.2.2 Bagi RSUD Dr. Soedomo Trenggalek ... 118
7.2.3 Bagi IlmuPerawat ... 118
7.2.4 Bagi Peneliti Selanjutnya... 118
DAFTAR PUSTAKA...119
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 VIP Score ( Visual Infusion Phlebitis Score) oleh
Andrew Jackson ... 29
Tabel 2.2 Pain Level ... 32
Tabel 2.3 Faktor Yang Mempengaruhi Terapi Kompres Dingin... 45
Tabel 2.4 Intervensi Kompres Dingin... 49
Tabel 4.1 Pengembangan Variabel Berdasarkan Definisi Oprasional, Instrumen, Skala dan Skoring... 62
Tabel 5.1 Distribusi Jumlah Umur Responden Di RSUD Dr. Soedomo Trenggalek Tahun 2012... 78
Tabel 5.2 Distribusi Jumlah Usia Responden di RSUD Dr. Soedomo Trenggalek Tahun 2012... 78
Tabel 5.3 Distribusi Jumlah Jenis Kelamin Responden Di RSUD Dr. Soedomo Trenggalek Tahun 2012... 79
Tabel 5.4 Distribusi Jumlah Suku Responden Di RSUD Dr. Soedomo Trenggaelk Tahun 2012... 79
Tabel 5.5 Distribusi Jumlah Lokasi Nyeri Responden Di RSUD Dr. Soedomo Trenggalek Tahun 2012... 80
Tabel 5.6 Distribusi Jumlah Sifat Nyeri Responden Di RSUD Dr. Soedomo Trenggalek... 80
Tabel 5.7 Distribusi Jumlah Mulai merasakan nyeri Responden Di RSUD Dr. Soedomo Trenggalek Tahun 2012... 81
Tabel 5.8 Distribusi VIP Score Phlebitis saat Pre-test Di RSUD Dr. Soedomo Trenggalek Tahun 2012... 82
Tabel 5.9 Rata-rata VIP Score saat Pretest pada pasien Phlebitis Di RSUD Dr. Soedomo Trenggalek Tahun 2012 ... 82
Tabel 5.10 Distribusi Jumlah VIP Score Phlebitis saat Post-Test Di RSUD Dr. Soedomo Trenggalek Tahun 2012... 83
Tabel 5.11 Rata-rata VIP Score saat Postest pada pasien Phlebitis Di RSUD Dr. Soedomo Trenggalek Tahun 2012 ... 83
Tabel 5.12 Distribusi Pain Level NOC saat Pretest Di RSUD Dr. Soedomo Trenggalek Tahun 2012 ... 83
Tabel 5.13 Deskriptif Pain Level NOC saat Postest Di RSUD Dr. Soedomo Trenggalek Tahun 2012 ... 84
Tabel 5.14 Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test... 85
Tabel 5.15 Hasil Uji Homogenitas ... 86
Tabel 5.16 Hasil Uji Validitas ... 87
Tabel 5.17 Hasil Uji Realibilitas ... 88
Tabel 5.18 Deskriptif VIP Score Phlebitis Pre-Post Di RSUD Dr. Soedomo Trenggalek Tahun 2012... 88
Tabel 5.19 Pengujian Pengaruh Teknik Kompres Dingin terhadap VIP Score Phlebitis ...89
Tabel 5.20 Deskriptif Pain Level NOC Pre-Post Di RSUD Dr. Soedomo Trenggalek Tahun 2012 ... 90
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Phlebitis Superficial ... 16 Gambar 2.2 DVT (Deep Vein Thrombophlebitis) ... 16 Gambar 2.3 Mediator Nyeri ... 21 Gambar 3.1 Skema Kerangka Konseptual Pengaruh Aplikasi Kompres
Dingin Menggunakan NIC (Nursing Intervenstion Classification) Terhadap Penurunan VIP Score (Visual Infusion Phlebitis Score)
Pada Pasien Yang Mengalami Phlebitis... 54 Gambar 4.1 Kerangka Kerja Penelitian Pengaruh Aplikasi Kompres
Dingin Menggunakan NIC (Nursing Intervenstion Classification) Terhadap Penurunan VIP Score (Visual Infusion Phlebitis Score)
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I SOP (Standar Operasional Prosedur )Kompres Dingin
(Cold Application) - NIC
Lampiran II Lembar Informed Consent
Lampiran III Kuesioner Studi Pendahuluan
Lampiran IV Lembar Wawancara dan Observasi
Lampiran V Hasil Uji Normalitas
Lampiran VI Hasil Uji t
Lampiran VII Surat Izin Studi Pendahuluan
Lampiran VIII Surat Jawaban Untuk Izin Studi Pendahuluan dan Penelitian
118
DAFTAR PUSTAKA
Aziz Alimul, Hidayat. (2008). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa Data. Jakarta : Salemba Medika.
Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta
Asmadi. (2008). Tehnik Prosedural Keperawatan Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Dasar
Manusia. Jakarta : Salemba Medika.
Azril, Kimin. (2009). Kompres Alternatif Pereda Nyeri. Jakarta : ISPI
Bakta, IM. (2007). Hematologi Klinik Ringkas. Jakarta: EGC.
Bleakley, C., S. McDonough and D. MacAuley. (2004). The Use Of Ice In The Treatment
Of Acute Soft-Tissue Injury. The American journal of sports medicine.
Bulechek, G.M., Butcher, H.W. & Dochterman, J.M. (2008). Nursing intervention classification (NIC). (5th edition). St Louis: Mosby Elsevier.
Brunner dan Suddart. (2002). Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: EGC.
Campbell, L. (1998). IV-related plebitis, complications and length of hospital stay:2. British Journal of Nursing.
Darmadi, (2008). Infeksi Nosokomial: Problematika dan Pengendaliannya, Salemba Medika, Jakarta
Darmawan, Iyan. (2008). Phlebitis, Apa Penyebabnya, dan Bagaimana Cara Mengatasinya.
Diakses 12 Juli 2012, dari Otsuka Indonesia. iyan@ho.otsuka.co.id
Dharmayana, Dwi. (2008). Tata Laksana Nyeri. Dinas Kesehatan Propinsi Maluku Utara. From: http:// malutpost.com/ berita/index.php?option=com_ content&task= view &id= 110&Itemid=38. Diakses pada tanggal 18 Juli 2012.
Dewi P R, Sri P K, and Achmad S. (2011). Hubungan Antara Tingkat Ketergantungan Activity Daily Living Dengan Depresi Pada Pasien Stroke Di RSUD TuguRejo.
Semarang
Effendi, Luqman, (2008). Modul Dasar - Dasar Sosiologi dan Sosiologi Kesehatan I. Jakarta : PSKM FKK UMJ.
Green, T., Brown, A (2002). Multimedia Projects in The Classroom. California : Cormin Press Inc.
Hidayat, A.A. (2007). Metode Penelitian Keperawatan dan Tehnik Analisa Data. Jakarta : Salemba Medika.
. (2006). Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia Aplikasi Konsep Dan Proses Keperawatan.
119
Istichomah. (2007). Pengaruh Teknik Pemberian Kompres Terhadap Perubahan Skala Nyeri
pada Klien Kontusio Di RSUD Sleman. Stikes Surya Global.Yogyakarta.
Johnson M, Maas M, Moorhead S., Swanson, E. (2008). IOWA Outcome Project:
Nursing Outcomes Classification (NOC). 4th edition. Missouri; Mosby, Inc
Kozier, B., & Erb, G. (2000). Fundamentals of Nursing : concept theory and practices. Philadelphia. Addison Wesley.
. (2009). Buku Ajar Praktek Keperawatan Klinis Edisi 5. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Lakatta EG, Levy D. (2008). Arterial and cardiac aging: major shareholders in cardiovascular disease enterprises: part i: aging arteries: a •set upŽ for vascular disease. Circulation
Lee WL, ett all. (2009). Risk Factor for Peripheral Intravenous Cathether Infection in
Hospitalized Patients: Prospective Study of Patients. Am J Infect Control.
Locander, W.B., F. Hamilton, D. Ladik & J, Stuart. (2002). Developing A Leadership
Rich Culture: The Misiinf Link To Creating A Market-Focused Organization, Journal
of Market-Focused Management, Volume 5
Long C Barbara. (2003). Perawatan Medikal Bedah, Suatu Proses Pendekatan Keperawatan.
Jakarta : EGC
Marilynn E, Doengoes. (2000). Rencana Asuhan Keperawatan, Edisi 3. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.
McCloskey, Joanne C,. Bulecheck, Gloria M. (1996). Nursing Intervention Classsification
(NIC). Mosby, St. Louise.
. (1996). Nursing Outcame Classsification
(NOC). Mosby, St. Louise.
Maryam. Siti (2008). Konsep Keperawatan Gerontik. EGC: Jakarta
Muhamad, R dan Indah M. (2008). Pemanfaatan Kompres Ekstrak Lidah Buaya pada
Pasien Phlebitis Untuk Mengurangi Biaya Perawatan di Rumah Sakit. Universitas
Andalas.
Najjar SS, Scuteri A, Lakatta EG (2008). Arterial aging: is it an immutable cardiovascular
risk factor? Hypertensioan. Multimedia Information and Learning. 46:454-62
Nicholls, AJ dan Wilson, IH. (2001) Manajemen nyeri akut, in Kedokteran Perioperatif, Darmawan, Iyan (ed). Jakarta : Farmedia.
Notoatmodjo, S, (2003). Ilmu Kesehatan Masyarakat. PT. Rineka Cipta ; Jakarta.
. (2007). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta : Rineka Cipta
Nurul, SW dan Saiful N. (2008). Efektifitas Pemberian Kompres Panas terhadap Penurunan
120
Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan : Pedoman
Skripsi, Tesis dan Instrumen Penelitian Keperawatan Edisi Pertama. Jakarta : Salemba
Medika.
Perry&Potter. (2006). Buku Ajar Fundamental Keperawatan, Konsep, Proses dan Praktik.
Edisi 4. Jakarta EGC.
Price, Sylvia. A & Wilson, L. M. (2002). Patofisiologi Konsep klinis proses-proses penyakit Edisi 6.Jakarta : EGC.
. (2006). Patofisiologi : konsep klinis proses-proses penyakit. Edisi 6. Jakarta : EGC.
Rhonda M Jones. (2008). Kesehatan dan Riwayat Pengobatan. Benediktus Yohan, D. Lyrawati (penerjemah), 2009. Jakarta, Indonesia : Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Rospond, Raylene M. (2008). Penilaian Nyeri. Pemeriksaan dan Penilaian Nyeri. USA
Saifuddin, Abdul Bari. (2006). Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Soekidjo Notoatmodjo, (2010). Metode Penelitian Kesehatan, Jakarta : Rineka Cipta
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R &
D. Bandung: Alfabeta.
Smeltzer, S. C, Bare, B. G. (2010). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Volume 2.
Edisi 8. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Starkey, Chad (2009), Therapeutik modalities, 4 rd, Philadelpia: Davis company.
Steven, P.J.M (2000). Ilmu Keperawatan Jilid II. Jakarta;EGC.
Swenson, C., L. Swärd and J. Karlsson (1996). Cryotherapy in sports medicine.
Scandinavian journal of medicine & science in sports
Tamsuri, Anas. (2007). Konsep Dan Penatalaksanaan Nyeri. Penerbit Buku Kedokteran Jakarta: EGC.
Tanra Husni. (1997). Pengelolaan Nyeri Pasca Bedah Dengan Morfin. Penelitian Mandiri Ujung Pandang.
The Centers for Disease Control and Prevention (CDC), (2002). Chronic Obstructive
Pulmonary Disease Surveillance. United States: Centers for Disease Control and
Prevention(CDC).http://www.cdc.gov/mmwr/preview/mmwrhtml/ss5106a 1.htm. Diakses pada 10 Oktober 2012.
1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Seiring dengan semakin baiknya tingkat pendidikan dan keadaan
sosial ekonomi masyarakat, kebutuhan dan tuntutan masyarakat akan
pelayanan kesehatan telah bergeser kearah yang lebih bermutu. Pelayanan
kesehatan yang bermutu adalah pelayanan kesehatan yang dapat memuaskan
setiap pengguna jasa pelayanan. Untuk dapat memenuhi kebutuhan dan
tuntutan tersebut, dapat dilakukan melalui penyelenggaraan pelayanan
kesehatan sebaik-baiknya disetiap tatanan pelayanan kesehatan termasuk
rumah sakit.
Rumah sakit merupakan suatu tempat dimana orang yang sakit
dirawat dan ditempatkan dalam ruangan yang berdekatan atau antara satu
tempat tidur dengan tempat tidur lainnya. Di tempat ini pasien mendapatkan
terapi dan perawatan untuk dapat sembuh, dimana sebagian besar pasien yang
dirawat di Rumah Sakit dengan menggunakan infus. Penggunaan infus terjadi
disemua lingkungan keperawatan kesehatan seperti perawatan akut,
perawatan emergensi, perawatan ambulatory dan perawatan kesehatan di
rumah. Infus atau terapi intravena merupakan salah satu cara atau bagian dari
pengobatan untuk memasukkan obat atau vitamin kedalam tubuh
pasien (Darmawan, 2008).
Terapi intra vena digunakan untuk mengobati berbagai kondisi
penderita disemua lingkungan perawatan di rumah sakit dan merupakan
salah satu terapi utama. Sistem terapi ini berefek langsung, lebih cepat,
2
lebih nyaman jika dibandingkan dengan cara yang lainnya. Tetapi karena
terapi ini diberikan secara terus-menerus dan dalam jangka waktu yang
lama tentunya akan meningkatkan kemungkinan terjadinya komplikasi dari
pemasangan infus, salah satunya adalah phlebitis.
Phlebitis merupakan inflamasi vena yang disebabkan baik dari iritasi
kimia maupun mekanik yang sering disebabkan oleh komplikasi dari terapi
intravena. Phlebitis dikarakteristikkan dengan adanya dua atau lebih tanda
nyeri seperti, kemerahan, bengkak, indurasi, dan teraba mengeras di bagian
vena yang terpasang kateter intravena (Darmawan, 2008).
Phlebitis dapat menyebabkan trombus yang selanjutnya menjadi
trombophlebitis, perjalanan penyakit ini biasanya jinak, tapi walaupun
demikian jika trombus terlepas kemudian diangkut dalam aliran darah dan
masuk jantung maka dapat menimbulkan seperti katup bola yang bisa
menyumbat atrioventrikular secara mendadak dan menimbulkan kematian.
(Sylvia, 2005).
Dampak yang terjadi dari infeksi tindakan pemasangan infus
(phlebitis) bagi pasien menimbulkan dampak yang nyata yaitu
ketidaknyamanan pasien, pergantian kateter baru, menambah lama perawatan,
dan akan menambah biaya perawatan di rumah sakit. Angka kejadian infeksi
dengan jarum infus merupakan salah satu indikator pelayanan non-bedah
yang digunakan sebagai indikator mutu pelayanan Rumah Sakit. Bagi mutu
pelayanan rumah sakit akan menyebabkan izin operasional sebuah rumah
sakit dicabut dikarenakan tingginya angka kejadian infeksi phlebitis, beban
3
terjadinya tuntutan (malpraktek), menurunkan citra dan kualitas pelayanan
rumah sakit (Darmawan, 2008).
Jumlah kejadian phlebitis menurut distribusi penyakit sirkulasi pasien
rawat inap Indonesia tahun 2006 berjumlah 744 orang (17,11%). Menurut
Depkes RI (2006) Nassaji-Zavareh M dan Ghorbani.R mengkaji kekerapan
phlebitis pada 300 pasien yang dirawat di bangsal interna dan bedah hasilnya
adalah: berdasarkan usia, usia <60 tahun dari 169 sampel terdapat 47 pasien
yang plebitis(27,8%), usia ≥ 60 tahun dari 131 sampel terdapat 31 pasien yang
plebitis(23,7%). Berdasarkan ukuran kateter ukuran 20 G dari 109 sampel
terdapat 30 pasien yang plebitis(27,5 %), kateter ukuran 18 G dari 190
terdapat 47 pasien yang plebitis(24,7%) (Darmawan, 2008).
Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 22
Oktober 2012 di ruang bedah RSUD Dr. Soedomo Trenggalek, didapatkan
hasil dari 20 pasien yang terpasang infus 6 diantaranya menunjukkan
tanda-tanda phlebitis dan ini merupakan hal yang perlu mendapat perhatian khusus
dari petugas kesehatan mengingat angka kejadian yang masih sangat tinggi.
Data diatas menunjukkan bahwa phlebitis pada pasien menjadi faktor
penghambat dalam proses penyembuhan. Berdasarkan hasil wawancara
didapatkan data dari 6 pasien, seluruhnya belum pernah dilakukan tindakan
kompres dingin untuk mengatasi penyembuhan phlebitis yang dirasakan.
Dalam istilah yang lebih teknis lagi, phlebitis mengacu ke temuan
klinis adanya nyeri, nyeri tekan, bengkak, pengerasan, eritema, hangat dan
terbanyak vena seperti tali. Semua ini diakibatkan peradangan, infeksi dan
trombosis. Peradangan atau inflamasi adalah respon normal, pelindung
4
berbahaya, atau agen mikrobiologi. Inflamasi adalah upaya tubuh untuk
menonaktifkan atau menghancurkan organisme yang menyerang,
menghilangkan iritasi, dan mengatur tahap untuk memperbaiki jaringan.
Ketika penyembuhan selesai, proses peradangan biasanya berkurang.
Gambaran tertentu dari proses inflamasi yang umumnya disepakati
menjadi ciri khas. Ini termasuk fenestration dari microvasculature, kebocoran
unsur-unsur dari darah ke dalam ruang interstisial, dan migrasi leukosit ke
jaringan yang meradang. Pada tingkat makroskopik, ini biasanya disertai oleh
tanda-tanda klinis seperti eritema, edema, hiperalgesia, dan nyeri.
Inflamasi dipicu oleh pelepasan mediator kimia dari jaringan yang
terluka dan sel yang bermigrasi. Termasuk diantaranya adalah amina (histamin,
5-hidroksitriptamin (5-HT)), lipid (prostaglandin, leukotrien, PAF), peptida kecil
(bradikinin) dan peptida yang lebih besar (sitokin). Varietas besar mediator
kimia dapat menjelaskan mengapa obat yang berbeda efektif dalam
mengobati satu dari bentuk inflamasi tetapi tidak untuk yang lainnya (Lisiane,
2008). Walaupun inflamasi membantu membersihkan infeksi dan
bersama-sama dengan proses perbaikan memungkinkan terjadinya penyembuhan luka,
baik inflamasi maupun proses perbaikan sangat potensial menimbulkan
bahaya.
Secara garis besar, peradangan ditandai dengan vasodilatasi pembuluh
darah lokal yang mengakibatkan terjadinya aliran darah setempat yang
berlebihan, kenaikan permeabilitas kapiler disertai dengan kebocoran cairan
dalam jumlah besar ke dalam ruang interstisial, pembekuan cairan dalam
ruang interstisial yang disebabkan oleh fibrinogen dan protein lainnya yang
5
dan monosit ke dalam jaringan, dan pembengkakan sel jaringan. Beberapa
produk jaringan yang menimbulkan reaksi ini adalah histamin, bradikinin,
serotonin, prostaglandin, beberapa macam produk reaksi sistem komplemen,
produk reaksi sistem pembekuan darah, dan berbagai substansi hormonal
yang disebut limfokin yang dilepaskan oleh sel T yang tersensitisasi.
Kenyataan untuk pelaksanaan mengatasi phlebitis, tindakan yang
pertama kali dilakukan yaitu pemberian kompres alkohol. Kompres alkohol
memberikan rangsangan dingin sementara, efek ini dicapai melalui penguapan
larutan alkohol. Alkohol sebagai kompres mempunyai kerja bakterisid yang
cepat, dan digunakan sebagai antiseptik kulit. Pada penggunaan antiseptik
setempat, alkohol kadang menyebabkan iritasi kulit dan alergi. Hal ini
membuat peneliti tertarik untuk mencari suatu alternatif terapi dalam
mengatasi nyeri phlebitis.
Perawat berperan dalam mengidentifikasikan kebutuhan-kebutuhan
pasien dan membantu serta menolong pasien dalam memenuhi kebutuhan
tersebut termasuk dalam manajemen phlebitis (Husni, 1997). Manajemen
phlebitis dengan melakukan tehnik relaksasi merupakan tindakan eksternal
yang mempengaruhi respon internal individu. Manajemen phlebitis dengan
tindakan relaksasi mencakup latihan pernafasan diafragma, tehnik relaksasi
progresif, guide imagery, terapi musik, stimulasi kulit (kompres panas dan
dingin) dan meditasi.
Pada penatalaksanaan phlebitis, bisa menggunakan kompres hangat
dan kompres dingin. Pemberian kompres dingin pada tempat tertentu
,membawa akibat penyempitan pembuluh darah, dengan cara ini terjadi
6
keluar dari pembuluh darah bila terjadi suatu bekuan, dan sebagai akibat
dingin rasa sakit berkurang (Steven.J.M, 2000).
Salah satu tindakan pengobatan tanpa obat untuk bisa membantu
mengurangi inflamasi pada phlebitis ini adalah dengan diberikan kompres
dingin. Terapi ini dapat menurunkan prostaglandin, dengan menghambat
proses inflamasi (Luqman, 2008).
Kompres dingin merupakan tindakan untuk menurunkan inflamasi
dengan memberikan energi dingin melalui proses konduksi, dimana energi
tersebut dapat menyebabkan vasokontriksi (penyempitan pembuluh darah)
sehingga menambah pemasukkan oksigen, nutrisi dan leukosit darah yang
menuju ke jaringan tubuh. Akibat positif yang ditimbulkan adalah
memperkecil inflamasi, menurunkan kekakuan otot serta mempercepat
penyembuhan jaringan lunak. Dengan demikian ingin diketahui sejauh mana
pengaruh dari pemberian kompres dingin tersebut terhadap penurunan
inflamasi phlebitis akibat pemasangan intravena line.
Berdasarkan dari masalah yang dipaparkan di atas, peneliti merasa
tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh aplikasi kompres
dingin menggunakan NIC (Nursing Intervenstion Classification) terhadap
penurunan VIP Score (Visual Infusion Phlebitis Score) pada pasien yang
mengalami phlebitis”.
1.2 Rumusan Masalah
“Bagaimana pengaruh aplikasi kompres dingin menggunakan NIC
(Nursing Intervenstion Classification) terhadap penurunan VIP Score (Visual
7
1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aplikasi
kompres dingin menggunakan NIC (Nursing Intervention Classification)
terhadap penurunan VIP Score (Visual Infusion Phlebitis Score)
1.3.2 Tujuan Khusus
1.3.2.1 Mengidentifikasi karakteristik responden yang mengalami
phlebitis
1.3.2.2 Mengidentifikasi karakteristik nyeri pada responden yang
mengalami phlebitis
1.3.2.3 Mengidentifikasi VIP Score (Visual Infusion Phlebitis Score)
pasien sebelum dilakukan aplikasi kompres dingin
1.3.2.4 Mengidentifikasi VIP Score (Visual Infusion Phlebitis Score)
pasien setelah dilakukan aplikasi kompres dingin
1.3.2.5 Mengidentifikasi pengaruh aplikasi kompres dingin
menggunakan NIC (Nursing Intervention Classification) sebagai
alternatif intervensi keperawatan dalam upaya VIP Score
(Visual Infusion Phlebitis Score).
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Bagi Peneliti
Bagi peneliti penelitian ini berguna untuk menambah
wawasan dan pengetahuan serta peneliti dapat mengaplikasikan teori
yang didapat serta sinergi antara teori dan kenyataan di lapang tentang
8
Classification) terhadap penurunan VIP Score (Visual Infusion Phlebitis
Score).
1.4.2 Bagi Institusi Pendidikan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi institusi
pendidikan untuk bisa dijadikan suatu referensi dan pengambilan
kebijakan dalam memilih kurikulum dan penggunaan NIC (Nursing
Interventions Classification) untuk disosialisasikan sehingga dapat
diterapkan oleh Institusi pendidikan.
1.4.3 Bagi Perawat RSUD Dr. Soedomo Trenggalek
Sebagai bahan referensi penunjang bagi perawatan RSUD Dr.
Soedomo Trenggalek yang berkaitan dengan masalah-masalah
mengenai manajemen nyeri, sehingga dapat ditindak lanjuti dengan
pemberian aplikasi kompres dingin menggunakan NIC (Nursing
Interventions Classifications) yang mampu memberikan informasi kepada
institusi tentang cara dan manfaat dari terapi kompres dingin dalam
upaya penurunan VIP Score (Visual Infusion Phlebitis Score).
1.4.4 Bagi Peneliti Selanjutnya
Sebagai bahan dasar atau rujukan untuk melakukan penelitian
selanjutnya secara berkesinambungan terhadap permasalahan dalam
pengurangan inflamasi. Kompres dingin dapat digunakan sebagai
tehnik alternatif dalam pelaksanaan penurunan VIP Score (Visual
9
1.5 Keaslian Penelitian
Penelitian dari berbagai metode yang digunakan untuk mengetahui
tentang pengaruh pengaplikasian terapi dingin sudah banyak di lakukan oleh
peneliti sebelumnya. Beberapa penelitian yang dilakukan sebelumnya adalah:
Dari penelitian yang dilakukan oleh Istichomah, 2007 ”Pengaruh
Tehnik Pemberian Kompres Terhadap Perubahan Skala Nyeri Pada Klien
Kontusio Di RSUD Sleman” menggunakan jenis penelitian dengan
eksperimental yaitu untuk mengetahui pengaruh pemberian kompres hangat
dan kompres dingin terhadap perubahan skala nyeri pada klien kontusio,
dengan menggunakan desain Eksperimen Quasi, pre-post test tanpa kelompok
kontrol. Dari hasil pengujian hipotesis dengan uji statistik non parametric Mann-
Whitney dengan tingkat kepercayaan 95% diperoleh bahwa ternyata tidak
terdapat perbedaan signifikan antara pemberian kompres hangat dan
kompres dingin terhadap perubahan skala nyeri pada klien dengan kontusio.
Secara deskriptif, rata-rata perubahan skala nyeri pada kelompok yang
diberikan kompres dingin (4,79) lebih dari kelompok yang diberikan kompres
hangat (4,15). Pada penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa pemberian
kompres baik hangat ataupun dingin sama-sama efektif untuk mengurangi
nyeri pada klien yang mengalami kontusio. Secara deskriptif, pemberian
dengan kompres dingin memberikan lebih banyak perubahan skala nyeri dari
pada kompres hangat.
Dari penelitian sebelumnya membahas tentang pengaruh kompres
panas dan dingin dalam menurunkan skala nyeri pada klien kontusio. Dimana
terapi tersebut dapat dibuktikan bahwa dapat menurunkan intensitas nyeri
10
dingin memberikan lebih banyak perubahan skala nyeri daripada kompres
hangat. Sedangkan peneliti saat ini ingin mengembangkan penelitian
sebelumnya yang berkaitan dengan pengaruh aplikasi dingin terhadap
penurunan VIP Score (Visual Infusion Phlebitis Score) yang disesuaikan dengan
standar NOC (Nursing Outcomes Classification). Sedangkan rancangan penelitian
ini menggunakan pendekatan One Group Pretest-Postest without Control Group
Design.
Pada penelitian kedua yang dilakukan oleh Wahyuni dan Nurhidayat,
2008 “Efektifitas Pemberian Kompres Panas terhadap Penurunan Nyeri
Phlebitis Akibat Pemasangan Intravena Line“ menggunakan desain penelitian
yaitu desain penelitian Quasi Eksperimental (eksperimen semu) : One Group Pre
– Pos eksperimental. Peneltian ini dilakukan di RSU „Aisyiyah Ponorogo‟
dengan sampel terdiri dari 20 responden yang didapatkan dengan cara
consecutive sampling. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap 20
responden yang mengalami nyeri phlebitis akibat pemasangan intravena line
dan dilakukan pemberian kompres panas dapat disimpulkan sebagai berikut:
a) Tingkat nyeri responden sebelum perlakuan (pretest) didapatkan 18
responden (90%) nyeri sedang, 2 responden (10%) nyeri berat. Sedangkan
tingkat nyeri responden setelah perlakuan (posttest) didapatkan 7 responden
(35%) nyeri sedang dan 13 responden (35%) nyeri ringan; b) Pemberian
kompres panas efektif terhadap penurunan nyeri phlebitis akibat pemasangan
intravena line, dimana dapat ditujukan dengan harga signifikan asimtotis
dwi-ekor P = 0.000, didukung dengan data sebanyak 18 responden (90%) terjadi
penurunan tingkat nyeri, 2 responden (10%) tidak terjadi penurunan tingkat
11
nyeri dan tidak ada responden yang menyatakan terjadi peningkatan tingkat
nyeri setelah perlakuan (posttest). Untuk penelitian berikutnya perlu di
upayakan suatu media atau alat yang dapat menjaga stabilitas suhu kompres
panas tersebut selama waktu tertentu. Hal ini dimaksudkan untuk
mendapatkan tingkat akurasi hasil yang lebih optimal. Perlu juga dilakukan
penelitian terhadap nyeri-nyeri lain selain nyeri phlebitis.
Dari penelitian sebelumnya membahas tentang pengaruh kompres
panas dalam menurunkan nyeri phlebitis akibat pemasangan intravena line.
Dimana terapi tersebut dapat dibuktikan bahwa efektif menurunkan
intensitas nyeri pada phlebitis. Penelitian ini menggunakan desain penelitian
Quasi Eksperimental (eksperimen semu) dengan pendekatan One Group Pre –
Post eksperimental. Sedangkan peneliti saat ini ingin mengembangkan penelitian
sebelumnya yang berkaitan dengan pengaruh aplikasi dingin terhadap
penurunan VIP Score (Visual Infusion Phlebitis Score) yang disesuaikan dengan
standar NOC (Nursing Outcomes Classification). Sedangkan rancangan penelitian
ini menggunakan pendekatan One Group Pretest-Postest without Control Group
Design.
Penelitian ketiga yang dilakukan oleh Triyanto, Handoyo dan
Pramana, 2007 “Upaya Menurunkan Skala Phlebitis Dengan Pemberian
Kompres Hangat Di RSUD Prof. Dr. Margono Soekardjo Purwokerto”
menggunakan desain penelitian yaitu desain penelitian Ekperimental dengan
jumlah sampel penelitian yaitu 30 pasien. Penelitian ini didapatkan responden
pasien 30 responden yang terdiri dari pasien yang sesuai kriteria inklusi yang
dirawat di bangsal penyakit dalam (Mawar) Rumah Sakit Prof. Dr.Margono
12
penanganan phlebitis dengan menggunakan kompres hangat selama dua hari
berturut-turut. Hasil analisis menggunakan Paired T Test pada hari 1 di
dapatkan nilai p = 0.000 yang berarti ada penurunan yang signifikan terhadap
penurunan skala phlebitis setelah dilakukan kompres hangat pada area yang
mengalami phlebitis. Sementara itu pada hari kedua juga dilakukan tindakan
pengukuran derajat phlebitis pada pretest dan postest. Hasil analisisnya
menunjukan penurunan yang signifikan dengan nilai p = 0.003. Hasil
penelitian terdapat penurunan skala phlebitis dengan menggunakan tehnik
kompres hangat Ada pengaruh yang signifikan terhadap penurunan skala
phlebitis dengan kompres hangat.
Dari hasil penelitian tesebut perlu adanya protap untuk menangani
pasien yang sudah mengalami phlebitis dengan tindakan non drug misalnya
kompres hangat. Dari penelitian sebelumnya membahas tentang penggunaan
kompres hangat dalam penurunan skala phlebitis. Dimana terapi tersebut
dapat dibuktikan dapat menurunkan intensitas nyeri pada phlebitis.
Sedangkan peneliti saat ini ingin mengembangkan penelitian sebelumnya yang
berkaitan dengan pengaruh aplikasi dingin terhadap penurunan VIP Score
(Visual Infusion Phlebitis Score) yang disesuaikan dengan standar NOC (Nursing
Outcomes Classification). Sedangkan rancangan penelitian ini menggunakan