• Tidak ada hasil yang ditemukan

RITUAL PEMBUATAN MINYAK URUT KARO DI DESA JUMAPADANG KECAMATAN BARUSJAHE KABUPATEN KARO.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "RITUAL PEMBUATAN MINYAK URUT KARO DI DESA JUMAPADANG KECAMATAN BARUSJAHE KABUPATEN KARO."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

OLEH :

Lisna Perodika Br Barus 3113122028

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ANTROPOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL

(2)
(3)
(4)
(5)

ABSTRAK

Lisna Perodika Br Barus, NIM. 3113122028. Ritual Pembuatan Minyak Urut Karo Di Desa Jumapadang Kecamatan Barusjahe Kabupaten Karo, Skripsi. Program Studi Pendidikan Antropologi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan 2015.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bahan-bahan untuk membuat minyak urut Karo, proses ritual pembuatan minyak urut Karo, tujuan ritual yang dilakukan dalam pembuatan minyak urut Karo, orang yang dapat melakukan ritual pembuatan minyak urut Karo yang terdapat di Desa Jumapadang, Kecamatan Barusjahe, Kabupaten Karo.

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Informan yang dipilih dalam penelitian ini adalah keluarga Nini Karo, Nini Biring dan Nini Ginting yang sampai saat ini masih melakukan ritual pembuatan minyak urut Karo yang terdapat di Desa Jumapadang, Kecamatan Barusjahe, Kabupaten Karo.

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa bahan-bahan untuk membuat minyak urut Karo adalah minyak goreng, minyak kelapa hijau, rempah ratus, jeruk purut/daun jeruk purut, panglai, kencur, bawang merah, bawang putih, lada, pala, sarang wallet, daun kapal-kapal, jambar api, tawan gegeh, tawar ipuh, bulung nilam, gagaten harimau, akar pinang, akar riman, akar bambu, alang-alang, akar pengkih, akar enau, kemangi, tawan gegeh, kunyit dan pinang. orang yang mengambil bahan-bahan ke dalam hutan adalah Bulang Tarigan dan jika Bulang Tarigan tidak mampu mengambilnya ke dalam hutan maka keluarga Nini Karo akan menyuruh orang upahan dan orang upahan tersebut bukan orang sembarangan karena hanya orang-orang tertentu yang mengenal dan mengetahui tempat untuk mengambil bahan-bahan yang dibutuhkan.

(6)

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya maka penulisan Skripsi ini dapat selesai dengan judul : Ritual Pembuatan Minyak

Urut Karo Di Desa Jumapadang Kecamatan Barusjahe Kabupaten karo.

Selama penyelesaian Skripsi ini banyak kendala yang dihadapi oleh Penulis,

berkat bantuan dari berbagai pihak akhirnya Skripsi ini diselesaikan. Pada kesempatan ini Penulis menyampaikan terimakasih kepada Bapak Prof. Dr

Syawal Gultom selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

1. Bapak Dr. H. Restu selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial beserta PD I, PD II dan PD III.

2. Ibu Dra. Puspitawati, M.Si selaku Ketua Prodi Pendidikan Antropologi. 3. Ibu Sulian Ekomila, MSP sebagai Dosen Pembimbing Skripsi yang

telah banyak memberikan saran-saran kepada Penulis sejak awal

penyusunan proposal sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. 4. Ibu Dra. Nurjannah, M.Pd selaku dosen Pembibing Akademik yang

telah banyak memberikan masukan dan arahan selama mengikuti perkuliahan.

5. Ucapan terimakasih kepada Bapak Drs. Waston Malau, Ibu Dra. Trisni

(7)

6. Seluruh staf pengajar dan administrasi Prodi Antropologi Universitas

Negeri Medan.

7. Teristimewa penulis sampaikan kepada Ibunda Riahta Br Tarigan dan Ayahanda Munir Barus yang senantiasa memberikan dukungan, do’a

restunya, kepercayaan serta kasih terbaik sehingga menjadikan aku seperti ini, turut serta Abangku Jepry Barus dan Adikku Sindi Yolanda

Br Barus dan Yesi Aprilita Br Barus dan seluruh keluarga saya.

8. Ucapan terimakasih juga Penulis ucapkan kepada Keluarga Nini Karo, Nini Biring, Nini Ginting, Pjj Imanuel, Permata Jumapadang, Runggun

Gbkp Jumapadang dan Kepala Desa Jumapadang.

9. Keluarga Rahul Sitanggang, Yanta Sofa Br G, Lasmiani, Helena

Marbun, Sari Manihuruk, Ernita Panjaitan, Ines Purba, Mei Naibaho, Marta Marbun, Rita Silaban, Icha Silaban, Lita Panjaitan, Lanny Juntak, Meilida Br Tarigan, Elsy Harefa Br Ginting, Debora Sari Simamora,

Steffi Narasafty, Frischa Br Tarigan, Fenny Ratnasari, Veny Uli Sagala, Kak Eva, Tica Aruan, Evrika Martina Banurea ( Terimakasih buat

hari-hari yang kita lalui di kos 157 ).

10. Ucapan terimakasih juga Penulis ucapkan kepada kepada Keluarga Alea

Sembiring, Boby Barus, Sringenana Tarigan, Friska Tarigan, Sonya, Heri Tarigan.

11. Teruntuk sahabatku Yanta Sofa Br Ginting terimakasih untuk hari-hari

(8)

vi

12. Terkhusus untuk Karib JJM Crew Morina Ginting, Nova Sembiring,

Lydia Claranta P Br Barus, Andini Nur F (Terimakasih untuk hari-hari penuh warna yang kita lalui bersama).

13. Ucapan terimakasih untuk teman-temanku Roy Mazda Boyke Ginting,

Salfinus Purba, Eljon Surbakti, Cintia Yanti Br Brahmana, Heri Ginting, Hana Pagitz, Jepryson Ginting, Andri Barus, Pratica Br Ginting, Ita

Goklas Br S, Suramana S, Amsal Sembiring, Candra Barus, Widya Ekarista Br T, Yunita Purnama Sari Br G, Alanta Barus, Marjuki Bangun, Dominika Br T, Janridik B, Susan Yolanda Br G, Evredy

Ginting, Vebrida Veronika Br Ginting, Leo Situmorang, Luhut Sinaga, Ateng Nainggolan, Firmando Banjarnahor, Rafael Sinaga, Jessy Purba,

teman-teman Pendidikan Antropologi angkatan 2011, Imka Fis dan Imka Rudang mayang Unimed serta Ukm-Kp Unimed.

14. Terimakasih juga untuk teman-teman seperjuangan menyusun berkas

Seminar dan Sidang Roy Mazda Boyke Ginting, Osi Karina Saragih, Abet Nego Terkelin Bangun, Rosida Yanti dan Agus Riyaf.

15. Teman-teman PPL di Sma Katolik 1 Kabanjahe terkhusus Morina Br Ginting, Ona Rika Br S, Emilia Purba, Ade Katra Br G, Joe Primero

Sembiring, Thomson Tarigan, semua Guru-Guru dan Murid-Murid Sma Katolik 1 Kabanjahe.

Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian

(9)

Penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari Pembaca

demi sempurnanya Skripsi ini. Kiranya isi Skripsi ini dapat bermanfaat dalam memperkaya Khasanah Ilmu Pendidikan.

Medan, Juni 2015

Penulis

(10)

viii

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN ... i

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... ii

ABSTRAK ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... viii

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah ... 1

1.2.Identifikasi Masalah ... 3

1.3.Pembatasan Masalah ... 3

1.4.Rumusan Masalah ... 4

1.5.Tujuan Penelitian ... 4

1.6.Manfaat Penelitian ... 5

1.6.1. Manfaat secara Teoritis ... 5

1.6.2. Manfaat secara Praktis ... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI A.Kajian Pustaka ... 6

2.1. Penelitian yang Relevan Tentang Pengobatan Tradisional dan Kerangka Konseptual ... 6

2.2. Ritual ... 7

2.3. Masyarakat ... 9

2.4. Pengobatan Alternatif ( Tradisional ) ... 12

2.5. Minyak Urut Karo ... 14

B. KERANGKA TEORI ... 15

2.1. Kebudayaan ... 15

2.2. Teori Religi ... 17

2.3. Teori Simbol ... 19

2.4. Kerangka Berfikir ... 21

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1.Metode Penelitian ... 23

3.2.Lokasi Penelitian ... 24

3.3.Subjek Penelitian Dan Objek Penelitian ... 24

3.3.1.Subjek Penelitian ... 24

3.3.2.Objek Penelitian ... 25

3.4.Teknik Pengumpulan Data ... 26

3.4.1.Observasi ( Pengamatan ) ... 26

3.4.2.Wawancara Mendalam (In-Dept Interview) ... 27

3.4.3.Dokumentasi ... 28

(11)

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

3.1.Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 31

3.1.1.Sejarah Desa ... 31

3.1.2.Letak Wilayah dan Kondisi Geografis ... 32

3.1.2.1. Kondisi Wilayah ... 33

3.1.2.2. Peruntukan dan Manfaat Lahan ... 33

3.1.2.3. Status Kepemilikan Tanah ... 34

3.1.3.Keadaan Penduduk ... 35

3.1.3.1. Komposisi Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian . 35 3.1.3.2. Komposisi Penduduk Berdasarkan Agama ... 36

3.1.4.Kondisi Sosial dan Budaya ... 37

3.1.5.Sarana dan Prasara ... 38

3.2.Bahan-Bahan Yang Digunakan Dalam Pembuatan Minyak Urut Karo Yang Terdapat Di Desa Jumapadang Kecamatan Barusjahe Kabupaten Karo ... 38

3.3.Proses Pelaksanaan Ritual Pembuatan Minyak Urut Karo Yang Terdapat Di Desa Jumapadang Kecamatan Barusjahe Kabupaten Karo ... 60

3.4.Fungsi Pelaksanaan Ritual Pembuatan Minyak Urut Karo di Desa Jumapadang Kecamatan Barusjahe Kabupaten Karo ... 68

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. KESIMPULAN ... 77

5.2. SARAN ... 79 DAFTAR PUSTAKA

DOKUMENTASI PENELITIAN

(12)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Etnis Karo adalah salah satu suku bangsa yang mendiami Dataran Tinggi

Karo, Sumatera Utara, Indonesia.Etnis Karo memiliki bahasa sendiri yaitu cakap

Karo (bahasa Karo). Untuk berkomunikasi antara satu dengan yang lainnya etnis

Karo menggunakan bahasa mereka sendiri yaitu cakap Karo. Etnis Karomengenal

adanya pembagian marga-marga. Marga-marga tersebut adalah Karo-Karo,

Ginting, Tarigan, Sembiring, dan Perangin-Angin.

Setiap etnis memiliki kebudayaan yang berbeda-beda, bagitu juga dengan

pemanfaatan pengobatan tradisional.Kesehatan merupakan suatu kebutuhan yang

mendasar bagi kehidupan manusia. Apabila kesehatan terganggu maka aktivitas

sehari-hari akan terganggu. Proses penyembuhan dan perawatan kesehatan,

banyak ditemukan obat-obatan kesehatan yang bersifat alami selain pengobatan

modern. Etnis Karo memiliki keyakinan bahwa obat tradisional Karo sangat

bermanfaat untuk menjaga daya tahan tubuh atau meningkatkan

kesehatan.Meskipun kemajuan teknologi kedokteran dan pengobatan modern pada

saat ini sangat pesat, etnis Karo tetap menggunakan pengobatan

tradisional.Pengobatan alternatif yang sering digunakan dan dipercayai untuk

menyembuhkan penyakit dalam kebudayaan etnis Karo, salah satunya adalah

(13)

gaib dan untuk itu mereka masih sering melakukan upacara ritual.EtnisKaro juga

memiliki ritual tersendiri untuk membuat Minak Pengalun atau Minyak Urut Karo

khusunya Minyak Urut Karo Yang Ada di Desa Jumapadang Kecamatan

Barusjahe Kabupaten Karo.Minyak Urut Karo ini memiliki keistimewaan dan

keunikan yang pada umumnya tidak dimiliki minyak urut lainnya.Beberapa bahan

yang dibutuhkan untuk membuat minyak urut ini sulit ditemukan, karena harus

diambil ke hutan-hutan dan hanya orang-orang tertentu yang mengenalinya.Ritual

dalam pembuatan minyak urut ini dilakukan dengan tujuan agar minyak urut ini

mampu mengobati penyakit yang berasal dari roh-roh gaib, berbeda dengan

minyak urut biasa.Ritual pembuatan minyak urut Karo ini hanya dapat dilakukan

oleh orang-orang tertentu karena memiliki persyaratan tertentu yang harus

dipenuhi.Penggunaan minyak urut memiliki pantangan-pantangan tertentu, jika

pantangannya dilarang, fungsi minyak urut tersebut akan hilang.

Oleh sebab itu peneliti memiliki ketertarikan untuk melakukan penelitian

ini, yaitu di mana EtnisKaro pada umumnya sudah memeluk agama, tetapi masih

ada sebagian EtnisKaro yang mempercayai kekuatan gaib dan melaksanakan

ritual-ritual seperti ritual pembuatan minyak urut dan tetap dilakukan sampai

sekarang dan saat ini teknologi sudah sangat canggih, terutama dalam pengobatan

medis yang modern, lebih steril dan praktis namun masyarakat lebih memilih

(14)

dengan judul :“Ritual Pembuatan Minyak Urut Karo di Desa Jumapadang

Kecamatan Barusjahe Kabupaten Karo.”

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka yang menjadi identifikasi masalah

adalah:

1. Hal-hal yang melatarbelakangi etnis Karo melakukan ritual dalam pembuatan

minyak urut Karo.

2. Bahan-bahan untuk membuat minyak urut Karo yang terdapat di Desa Juma

Padang, Kecamatan Barusjahe Kabupaten Karo.

3. Cara untuk mendapatkan bahan-bahan untuk membuat minyak urut Karo yang

terdapat di Desa Juma Padang, Kecamatan Barusjahe Kabupaten Karo.

4. Proses ritual pembuatan minyak urut Karo yang terdapat di Desa Juma Padang,

Kecamatan Barusjahe Kabupaten Karo.

5. Manfaat minyak urut Karo yang terdapat di Desa Juma Padang, Kecamatan

Barusjahe Kabupaten Karo.

6. Orang-orang yang dapat melakukan ritual pembuatan minyak urut Karo yang

terdapat di Desa Juma Padang, Kecamatan Barusjahe Kabupaten Karo.

7. Khasiat minyak urut Karo yang terdapat di Desa Juma Padang, Kecamatan

(15)

Karo di Desa Jumapadang Kecamatan Barusjahe Kabupaten Karo.”

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan masalah yang di uraikan maka yang menjadi rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah :

1. Apa saja bahan-bahan pembuatanminyak urut Karo yang terdapat di Desa

Juma Padang, Kecamatan Barusjahe Kabupaten Karo?

2. Bagaimana proses ritual pembuatan minyak urut Karo yang terdapat di Desa

Juma Padang, Kecamatan Barusjahe Kabupaten Karo?

3. Mengapa ritual ini dilakukan dalam pembuatan minyak urut Karo yang

terdapat di Desa Juma Padang, Kecamatan Barusjahe Kabupaten Karo?

4. Siapa saja yang dapat melakukan ritual dalam pembuatan minyak urut Karo

yang terdapat di Desa Juma Padang, Kecamatan Barusjahe Kabupaten Karo.

1.5. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian adalah :

1. Untuk mengetahui bahan-bahan dalam pembuatanminyak urut Karo yang

terdapat di Desa Juma Padang, Kecamatan Barusjahe Kabupaten Karo.

2. Untuk mengetahui proses ritual dalam pembuatan minyak urut Karo yang

(16)

3. Untuk mengetahui tujuan ritual yang dilakukan dalam pembuatan minyak

urut Karo yang terdapat di Desa Juma Padang, Kecamatan Barusjahe

Kabupaten Karo.

4. Untuk mengetahui orang yang dapat melakukan ritual dalam pembuatan

Minyak Urut Karo yang terdapat di Desa Juma Padang, Kecamatan Barus

Jahe Kabupaten Karo.

1.6. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah :

1.6.1. Manfaat secara Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu sosial,

terutama dalam bidang Ilmu Antropologi dan Ilmu Sosiologi.

1.6.2. Manfaat secara Praktis

1. Sebagai bahan informasi untuk mengembangkan ilmu dan pengetahuan

tentang ritual pengobatan tradisional Karo seperti ritual pembuatan minyak

urut Karo.

2. Menambah pengetahuan penulis dan pembaca tentang ritual pengobatan

tradisional Karo seperti minyak urut Karo.

3. Sebagai bahan referensi bagi peneliti lain yang ingin melanjutkan penelitian

(17)

Antropologi Agama. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Dhavamony, 2002. Fenomologi Agama. Yogyakarta : Kanisius.

Elvayeni, 2012. Studi Etnobotani Penggunaan Tanaman Obat Tradisional Etnis Karo Di Desa Jarang Uda Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo. Skripsi.UNIMED.

Foster Anderson, 2009. Antropologi Kesehatan. Jakarta : UI Press.

Husaini, Usman.2009. Metodologi Penelitiam Sosial.Jakarta : Bumi Aksara. Koentjaraningrat, 1972. Beberapa Pokok Antropologi Sosial. Yogyakarta.

Universitas Gajah Mada.

Koentjaraningrat, 1987. Sejarah Antropologi 1. Jakarta : Universitas Indonesia Koentjaraningrat. 1992. Beberapa Pokok Antropologi Sosial. Jakarta : Dian

Rakyat.

Koentjaraningrat. 1997. Pengantar Antropologi pokok-pokok etnografi II. Jakarta : Rineka Cipta.

Koentjaraningrat. 2009. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta : Rineka Cipta. Kuntjara, Ester. 2006. Penelitian Kebudayaan Sebuah Panduan Praktis. Jakarta :

Graha Ilmu.

Maryaeni, 2005. Metode Penelitian Kebudayaan. Jakarta : Bumi Aksara.

Moleong Lexy, J. 2012. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja Rosdakarya Offset.

Muzaham, Fauzi. 1995. Memperkenalkan Sosiologi Kesehatan. Jakarta : UI Press.

Roiman, 2014. Analisis Kandungan Logam Cu, Fe, dan Fb Dalam Obat Tradisional Minyak Karo. Skripsi.USU.

(18)

Sarjani, 2010. Dinamika Peradatan Orang Karo. Medan :Si BNB Press. Sarjani, 2012. Mutiara Hijau Budaya Karo. Medan : Si BNB Press.

Soekanto, Soerjono. 2007. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Zuhelmi, 2012. Kearifan Lokal Masyarakat Etnis Gayo Terhadap Pemanfaatan Tumbuhan Obat Di Desa Wihnongkal Kecamatan Kute Pinang Kabupaten Aceh Tengah. Skripsi.UNIMED.

Sumber lain :

www.obat-tradisional.com diakses pada 19 Januari 2015, 13:10:38 Wib

Referensi

Dokumen terkait

penawaran atau yang menerima kuasa dari direktur utama/pimpinan perusahaan yang nama penerima kuasanya tercantum dalam akta pendirian atau perubahannya, atau kepala

Departemen Agama RI, Panduan Pemberdayaan Tanah Wakaf Produktif Strtegis Di Indonesia , (Jakarta: Direktur Pemberdayaan Wakaf, 2007).. Departemen

1) Untuk memberikan kepastian hukum dan perlindungan hukum kepada pemegang hak atas suatu bidang tanah, satuan rumah susun dan hak-hak lain yang terdaftar, agar dengan

Upaya yang dilakukan pabrik agar pabrik dapat tetap beroperasi pada saat supply dari perkebunan karet rakyat merosot, adalah memasok kayu dari perkebunan

Bakteri ini berukuran lebar 0,3 – 0,6 mm dan panjang 1 – 4 mm Percikan dahak dari penderita TB Paru Tidak mencuci tangan setelah memasuki ruangan penderita TB Paru.. Sesak

Maharani Asri, yang terhubung antar agennya di setiap propinsi dengan menggunakan sistem database client server. Aplikasi ini dibangun karena penulis melihat layanan penjualan para

ditentukan yaitu 3 dari 3 siswa mendapat nilai ≥ 65 dan hasil observasi pada siswa berkesulitan belajar membaca rata-rata. baik dari hasil pengamatan

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh industrialisasi terhadap pergeseran nilai sosial pada masyarakat Desa Tegalrejo Kecamatan