• Tidak ada hasil yang ditemukan

INTERPRETASI DATA MAGNETIK UNTUK MENGETAHUI STRUKTUR BAWAH PERMUKAAN DI DAERAH BANYUASIN SUMATERA SELATAN BERDASARKAN HASIL PEMODELAN INVERSI MAG3D

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "INTERPRETASI DATA MAGNETIK UNTUK MENGETAHUI STRUKTUR BAWAH PERMUKAAN DI DAERAH BANYUASIN SUMATERA SELATAN BERDASARKAN HASIL PEMODELAN INVERSI MAG3D"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRACT

INTERPRETATION OF MAGNETIC DATA STRUCTURE TO SEE BELOW SURFACE IN SOUTH SUMATRA BANYUASIN RESULTS BASED MODEL

INVERSION MAG3D

By

Reski Purnama Hesti

Magnetic data processing was done Banyuasin region of South Sumatra in order to determine the subsurface geological structure and possible structural hydrocarbon traps in the area. Field magnetic data corrected by daily variation magnetic and IGRF corrections to obtained magnetic anomaly. Magnetic anomaly study in this area has a value of 40 nT - 210 nT with a high anomaly located in the eastern part of the research area and a low anomaly in the middle area. To get a model of the subsurface structure has been done by using 3D inversion of magnetic anomalies. 3D inversion modeling results show that the depth of the research area of shallow basement in the western section. Besides that there are geological structures that may act as a trap for hydrocarbons in the central part of the study area at a depth of 1,200 meters in the form of sedimentary rock such as sandstone, limestone and clay rocks

(2)

ABSTRAK

INTERPRETASI DATA MAGNETIK UNTUK MENGETAHUI STRUKTUR BAWAH PERMUKAAN DI DAERAH BANYUASIN SUMATERA SELATAN BERDASARKAN HASIL PEMODELAN

INVERSI MAG3D

Oleh

Reski Purnama Hesti

Telah dilakukan pengolahan data magnetik daerah Banyuasin Sumatera Selatan dengan tujuan untuk mengetahui struktur geologi bawah permukaan dan kemungkinan adanya struktur perangkap hidrokarbon di daerah tersebut. Data pengukuran lapangan di koreksi variasi harian dan koreksi IGRF untuk mendapatkan anomali magnetik. Anomali magnetik daerah penelitian mempunyai nilai 40 nT - 210 nT dengan anomali tinggi berada di bagian timur daerah penelitian dan anomali rendah dibagian tengah daerah penelitian. untuk mendapatkan model struktur bawah permukaan telah dilakukan pemodelan inversi 3D anomali magnetik. Hasil pemodelan inversi 3D menunjukkan bahwa kedalaman basement di daerah penelitian dangkal dibagian barat. Disamping itu terdapat struktur geologi yang kemungkinan berperilaku sebagai perangkap hidrokarbon di bagian tengah daerah penelitian pada kedalaman 1200 meter yang berupa batuan sedimen seperti batu pasir, batu gamping dan batu lempung.

(3)

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan interpretasi, maka dapat diambil beberapa

kesimpulan seperti berikut :

1. Dari hasil pengukuran dan pengolahan data magnetik di daerah penelitian

mendapatkan anomali magnetik dari 40 nT 210 nT. Bagian timur daerah

penelitian memiliki anomali 140 nT 210 nT yang kemungkinan

disebabkan oleh batuan muda seperti batuan lempung, sedangkan bagian

tengah mempunyai anomali 40 nT 100 nT yang kemungkinan

berasosiasi dengan batuan pasir dan batuan gamping.

2. Dari analisa kedalaman maksimum diperoleh bahwa kedalaman benda

anomali di daerah penelitian maksimum mencapai 5700 meter.

3. Hasil proses reduksi ke kutub dari data anomali magnetik mendapatkan

bahwa adanya anomali tinggi dibagian timur dan anomali rendah di bagian

tengah daerah penelitian.

4. Dari pemodelan invesi Mag3D diperoleh bahwa basement di daerah

penelitian berbentuk struktur berundak.

5. Dari data geologi menunujukkan bahwa reservoir hidrokarbon (HC) di

daerah penelitian berupa batuan sedimen yang memiliki nilai suseptibilitas

rendah antara 0,33 0,60 ( x 103 SI). Berdasarkan data tersebut maka

(4)

56

dengan kedalaman 1200 meter yang memiliki suspetibilitas 0,33 ( x 10-3

SI).

B. Saran

Dengan ditemukannya hidrokarbon pada daerah penelitian, disarankan untuk

melakukan penelitian lebih lanjut menggunakan metode-metode geofisika yang

(5)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di Indonesia kegiatan eksploitasi dan eksplorasi minyak pertama kali

dilakukan oleh B.P.M(Bataafsche Petroleum Maatschappi). Pada tahun 1920

suatu metode baru yang dikenalkan di Indonesia yaitu metode geofisika.

Metode yang digunakan untuk mengetahui adanya potensi minyak bumi yaitu

metode gayaberat dan metode seismik. Sejak kedaulatan Republik Indonesia,

metode geofisika digunakan untuk mendeteksi cekungan minyak, endapan

mineral, sumber air dan panas bumi. Berbagai cara metode yang diterapkan

untuk eksplorasi hidrokarbon antara lain, gayaberat, magnet, geolistrik,

seismik, dan radiometri. Daerah penelitian dilakukan di daerah Banyu Asin,

Provinsi Sumatera Selatan. Untuk mengetahui kandungan hidrokarbon, maka

dilakukan penelitian dengan menggunakan metode geofisika. Salah satu

metode geofisika yang digunakan untuk mengetahui struktur geologi bawah

permukaan yaitu dengan metode magnet.

Metode magnetik sangat disukai pada studi geothermal karena

mineral-mineral ferromagnetik akan kehilangan sifat kemagnetannya bila dipanasi

mendekati temperatur Curie, oleh karena itu digunakan untuk mempelajari

daerah yang dicurigai mempunyai potensi Geothermal. Penggunaan filter

(6)

2

gelombang maupun kedalaman sumber anomali magnetik yang ingin

diselidiki. Di pasaran banyak ditawarkan alat geomagnet dengan sensitifitas

yang tinggi seperti potongan proton magnetometer, fluxgate magnetometer

dan lainnya. Metode magnetik didasarkan pada pengukuran variasi intensitas

medan magnetik di permukaan bumi yang disebabkan oleh adanya variasi

distribusi benda termagnetisasi di bawah permukaan bumi. Variasi intensitas

medan magnetik yang terukur kemudian ditafsirkan dalam bentuk distribusi

bahan magnetik di bawah permukaan, yang kemudian dijadikan dasar bagi

pendugaan keadaan geologi yang mungkin.

Dalam magnetik harus mempertimbangkan variasi arah dan besar vektor

magnetisasi. Sehingga data pengamatan magnetik lebih menunjukan sifat

residual yang kompleks. Dengan demikian, metode magnetik memiliki variasi

terhadap waktu jauh lebih besar. Pengukuran intensitas medan magnetik bisa

dilakukan melalui darat, laut dan udara.

Metode magnetik sering digunakan dalam eksplorasi pendahuluan minyak

bumi, panas bumi, dan batuan mineral serta bisa diterapkan pada pencarian

prospeksi benda-benda arkeologi. Salah satu software yang digunakan yaitu

Mag3D dengan pemodelan gambar 3 dimensi.

Metode magnetik termasuk jenis dipole, sehingga terdapat dua respon

poisitif-negatif untuk suatu benda. Oleh karena itu dalam metode magnetik digunakan

juga koreksi reduksi ke kutub (RTP/Reduced to Pole), mengkondisikan

seolah-olah kita mengukur di kutub dengan sudut inklinasi ± 90º.

(7)

3

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Mengolah dan melakukan pemodelan data magnetik daerah Banyu Asin

dengan menggunakan software Mag3D sehingga dihasilkan model 3

dimensi

2. Mengetahui struktur bawah permukaan yang berhubungan dengan struktur

hidrokarbon di daerah Banyu Asin berdasarkan pemodelan magnetik.

C. Batasan Masalah

Penelitian ini dibatasi untuk menentukan peta anomali magnetik dan

mengetahui struktur 3D bawah permukaan dengan menggunakan software

Mag3D.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini yaitu untuk mendapatkan gambaran tentang

struktur bawah permukaan sebagai indikasi struktur perangkap hidrokarbon di

Referensi

Dokumen terkait

Evaluasi di tahap belajar bertujuan untuk mengukur tingkat pemahaman peserta terhadap materi diklat atau sejauh mana daya serap peserta program Diklat Teknis Subtantif Materi

 sumber belajar yang tersedia di Rumah Belajar meliputi bahan belajar Materi Pokok, Modul Online, Materi Ajar Kelas Maya, dan Katalog Media.  sumber berbagi ilmu

Peranan koperasi UIN Alauddin Makassar juga merupakan suatu konsep yang dilakukan oleh individu dalam anggota koperasi sebagai suatu organisasi yang penting bagi mahasiswa

Desa berseri merupakan penilaian desa bersih dan lestari di tingkat Provinsi Jawa Timur dalam pengelolaan lingkungan hidup, termasuk di dalamnya penilaian

Bagaimana pandangan bapak terhadap upaya yang dilakukan dalam analisis kebutuhan obat untuk perencanaan obat di RSUD ini.. Menurut pandangan bapak, apakah perencanaan kebutuhan

Data yang telah diperoleh dari berbagai sumber data yang telah dianalisa secara induktif, masih bersifat terpisahkan, sehingga belum dapat tergambarkan saling

Universitas Sumatera Utara... Kepala

secara keseluruhan. Dampak konversi hutan ini baru terasa apabila diikuti dengan degradasi tanah dan hilangnya vegetasi, serta berkurangnya proses fotosintesis akibat