• Tidak ada hasil yang ditemukan

soal soal b.inggrisl

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "soal soal b.inggrisl"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1.

My parents advised my sister ____ too much money on clothes.

a. Do not spend d. Not spending

b. Not to spend e. Not spend

c. Dis not spend Answer : b

2.

“What are you doing now?”, he asked. He asked me ____

a.

What are you were doing now d. What I were doing then

b.

What were you doing then e. What I am doing now

c.

What I was doing then

Answer : c

3.

My friend said to me, “Can I find you a hotel?”. Mean____ a. My friend asked me if I could help him find a hotel. b. I wondered if my friend could help me find a hotel. c. My friend said that I could help him find a hotel. d. My friend asked me to find a hotel for him.

e. My friend asked me whether he could help me find a hotel.

Answer : e

4.

Mother : Do you want meatballs or fried chicken? Mother asked me ____

a.

Whether I wanted meatball or fried shicken

b.

Whether I want meatball or fried chicken

c.

That I wanted meatball or fried chicken

d.

That I want meatball or fried chicken

e.

If I want meatball or fried chicken

Answer : a

5. The lady eats ____ cheese cake

a. A delicious small d. An delicious small

b. A small delicious e. Small a delicious

c. Delicious a small Answer : a

6. Which of the following sentences is true ?

a. The chef cooks delicious food from Thailand b. The girls are eating a warm delicious japan soup c. She has a cute expensive small purple handbag d. Leon is a handsome American chef young tall e. Lisa drives a modern car deluxe Italian

Answer : c

7. “My uncle has a new expensive house . The house is blue European-style.” The combination of two sentences is a

(2)

b. My uncle has a blue expensive new European-style house c. My uncle has a European-style house new blue expensive d. My uncle has a expensive new blue European-style house e. My uncle has a new blue European-style expensive house Answer : d

8. Sarah is jgirl.

a. A beautiful slim young b. A young beautiful slim

(3)

a. Displeasure d. Uncomfortable

b. Sad e. Satisfied

c. Surprised Answer : e

15. Man : Shinta is absent today. In all possibility that she is sick Woman : h

a. I don’t mean it d. I a’m glad to hear that

b. I thing so e. What a pitty

c. We should worry about it Answer : c

Read this poem to answer question no 17,18 & 19.

A Man to His Woman

There is story in your eyes

I can see the hurt behind your smile For every time I recognize

You always turn your face And keep in silence

So, let me be the one who know your best Be the one who carry you

When you can walk no further Tell me once again

What beneath the pain you feel Please don’t abandon me Or think you can’t be saved I walk beside you

Whereever you are Whatever it takes No matter how far

Through all the day that may come And all that may go

Here, I tell you

That I always walk beside you 17. In outline the poem tell us about …..

a. Sense of affection d. Compassion

b. Betreyal e. Sorrow

(4)

Answer : a

18. Based the text which of the following sentences is true ? a. The women always tell the man about her feelings b. The man only walk beside her when she was sad c. The women always hide her pain from her lover d. The man never want to know about women feelings e. The women never think that she can’t be saved Answer : c

19. “ There is story in your eyes”

The figurative language for the sentence above is …..

a. Simile d. Alliteration

b. Hyperbole e. Personification

c. Metaphor Answer : c

20. Figurative language which use to compare two things using the words 'like' and 'as' is…..

a. Metaphor d. Onomatopoeia

b. Simile e. Personification

(5)

ENGLISH ASSIGNMENT

(LINTAS MINAT)

Name : Shelvia Nurilfatihah

Class : XI MIPA 9 (Inggris 3)

(6)

Pada zaman dahulu di kawasan ujung timur Propinsi Jawa Timur terdapat sebuah kerajaan besar yang diperintah oleh seorang Raja yang adil dan bijaksana. Raja tersebut mempunyai seorang putra yang gagah bernama Raden Banterang. Kegemaran Raden Banterang adalah berburu. “Pagi hari ini aku akan berburu ke hutan. Siapkan alat berburu,” kata Raden Banterang kepada para abdinya. Setelah peralatan berburu siap, Raden Banterang disertai beberapa pengiringnya berangkat ke hutan. Ketika Raden Banterang berjalan sendirian, ia melihat seekor kijang melintas di depannya. Ia segera mengejar kijang itu hingga masuk jauh ke hutan. Ia terpisah dengan para pengiringnya.

“Kemana seekor kijang tadi?”, kata Raden Banterang, ketika k

ehilangan jejak buruannya. “Akan ku cari terus sampai dapat,” tekadnya. Raden Banterang menerobos semak belukar dan pepohonan hutan. Namun, binatang buruan itu tidak

ditemukan. Ia tiba di sebuah sungai yang sangat bening airnya. “Hem, segar nian air sungai ini,” Raden Banterang minum air sungai itu, sampai merasa hilang dahaganya. Setelah itu, ia meninggalkan sungai. Namun baru beberapa langkah berjalan, tiba-tiba dikejutkan

kedatangan seorang gadis cantik jelita.

“Ha? Seorang gadis cantik jelita? Benarkah ia seorang manusia? Jangan-jangan setan penunggu hutan,” gumam Raden Banterang bertanya-tanya. Raden Banterang memberanikan diri mendekati gadis cantik itu. “Kau manusia atau penunggu hutan?” sapa Raden Banterang. “Saya manusia,” jawab gadis itu sambil tersenyum. Raden Banterang pun memperkenalkan dirinya. Gadis cantik itu menyambutnya. “Nama saya Surati berasal dari kerajaan

Klungkung”. “Saya berada di tempat ini karena menyelamatkan diri dari serangan musuh. Ayah saya telah gugur dalam mempertahankan mahkota kerajaan,” Jelasnya. Mendengar ucapan gadis itu, Raden Banterang terkejut bukan kepalang. Melihat penderitaan puteri Raja Klungkung itu, Raden Banterang segera menolong dan mengajaknya pulang ke istana. Tak lama kemudian mereka menikah membangun keluarga bahagia.

Pada suatu hari, puteri Raja Klungkung berjalan-jalan sendirian ke luar istana. “Surati! Surati!”, panggil seorang laki-laki yang berpakaian compang-camping. Setelah mengamati wajah lelaki itu, ia baru sadar bahwa yang berada di depannya adalah kakak kandungnya bernama Rupaksa. Maksud kedatangan Rupaksa adalah untuk mengajak adiknya untuk membalas dendam, karena Raden Banterang telah membunuh ayahandanya. Surati

menceritakan bahwa ia mau diperistri Raden Banterang karena telah berhutang budi. Dengan begitu, Surati tidak mau membantu ajakan kakak kandungnya. Rupaksa marah mendengar jawaban adiknya. Namun, ia sempat memberikan sebuah kenangan berupa ikat kepala kepada Surati. “Ikat kepala ini harus kau simpan di bawah tempat tidurmu,” pesan Rupaksa.

Pertemuan Surati dengan kakak kandungnya tidak diketahui oleh Raden Banterang,

dikarenakan Raden Banterang sedang berburu di hutan. Tatkala Raden Banterang berada di tengah hutan, tiba-tiba pandangan matanya dikejutkan oleh kedatangan seorang lelaki berpakaian compang-camping. “Tuangku, Raden Banterang. Keselamatan Tuan terancam bahaya yang direncanakan oleh istri tuan sendiri,” kata lelaki itu. “Tuan bisa melihat buktinya, dengan melihat sebuah ikat kepala yang diletakkan di bawah tempat peraduannya. Ikat kepala itu milik lelaki yang dimintai tolong untuk membunuh Tuan,” jelasnya. Setelah mengucapkan kata-kata itu, lelaki berpakaian compang-camping itu hilang secara misterius. Terkejutlah Raden Banterang mendengar laporan lelaki misterius itu. Ia pun segera pulang ke istana. Setelah tiba di istana, Raden Banterang langsung menuju ke peraaduan istrinya. Dicarinya ikat kepala yang telah diceritakan oleh lelaki berpakaian compang-camping yang telah menemui di hutan. “Ha! Benar kata lelaki itu! Ikat kepala ini sebagai bukti! Kau

(7)

Banterang.”Jangan asal tuduh. Adinda sama sekali tidak bermaksud membunuh Kakanda, apalagi minta tolong kepada seorang lelaki!” jawab Surati. Namun Raden Banterang tetap pada pendiriannya, bahwa istrinya yang pernah ditolong itu akan membahayakan hidupnya. Nah, sebelum nyawanya terancam, Raden Banterang lebih dahulu ingin mencelakakan istrinya.

Raden Banterang berniat menenggelamkan istrinya di sebuah sungai. Setelah tiba di sungai, Raden Banterang menceritakan tentang pertemuan dengan seorang lelaki compang-camping ketika berburu di hutan. Sang istri pun menceritakan tentang pertemuan dengan seorang lelaki berpakaian compang-camping seperti yang dijelaskan suaminya. “Lelaki itu adalah kakak kandung Adinda. Dialah yang memberi sebuah ikat kepala kepada Adinda,” Surati

menjelaskan kembali, agar Raden Banterang luluh hatinya. Namun, Raden Banterang tetap percaya bahwa istrinya akan mencelakakan dirinya. “Kakanda suamiku! Bukalah hati dan perasaan Kakanda! Adinda rela mati demi keselamatan Kakanda. Tetapi berilah kesempatan kepada Adinda untuk menceritakan perihal pertemuan Adinda dengan kakak kandung Adinda bernama Rupaksa,” ucap Surati mengingatkan.

“Kakak Adindalah yang akan membunuh kakanda! Adinda diminati bantuan, tetapi Adinda tolah!”. Mendengar hal tersebut , hati Raden Banterang tidak cair bahkan menganggap istrinya berbohong.. “Kakanda ! Jika air sungai ini menjadi bening dan harum baunya, berarti Adinda tidak bersalah! Tetapi, jika tetap keruh dan bau busuk, berarti Adinda bersalah!” seru Surati. Raden Banterang menganggap ucapan istrinya itu mengada-ada. Maka, Raden

Banterang segera menghunus keris yang terselip di pinggangnya. Bersamaan itu pula, Surati melompat ke tengah sungai lalu menghilang.

Tidak berapa lama, terjadi sebuah keajaiban. Bau nan harum merebak di sekitar sungai. Melihat kejadian itu, Raden Banterang berseru dengan suara gemetar. “Istriku tidak berdosa! Air kali ini harum baunya!” Betapa menyesalnya Raden Banterang. Ia meratapi kematian istrinya, dan menyesali kebodohannya. Namun sudah terlambat.

(8)

Analisis Cerita Legenda Banyuwangi

Unsur Intrinsik

1.Tema : Kepercayaan 2.Alur : Alur maju 3.Latar/Setting

a.Tempat : Kawasan ujung timur Propinsi Jawa Timur

b.suasana : Tegang, sedih c.Waktu : Dahulu kala 4. Sudut pandang : Orang ke tiga serba tahu 5.Tokoh dan penokohan

a.Raden Banterang : Tidak mudah percaya ,emosian b.Surati :Setia,baik hati

c.Rupaksa : Pendendam,Licik

6. Gaya bahasa : bahasa yang di pakai mudah di pahami

Referensi

Dokumen terkait