DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Data Pribadi
Nama Lengkap : Irvan Kurniawan
Tempat/Tanggal Lahir : Karawang/02 Mei 1990
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Status : Belum Menikah
Kewarganegaraan : Indonesia
Alamat : Dusun Babakan Rt 04/01 No. 44 Desa Puseurjaya, Kecamatan Telukjambe, Kabupaten Karawang.
No.Telepon/Hp : 085697789046
Pendidikan Formal:
1. SDN Puseurjaya Telukjambe Karawang lulus pada tahun 2002. 2. SMP N Telukjambe Karawang lulus pada tahun2005.
3. SMK Taruna Karya 1 Karawang lulus pada tahun 2008.
4. Universitas Komputer Indonesia Bandung, Fakultas Teknik dan ilmu computer, jurusan Teknik Komputer lulus pada tahun 2015.
Kemampuan
1. Menguasai computer (MS Word, Exel, Power Point). 2. Menguasai Instalasi sistem operasi komputer.
1
OTOMATISASI SISTEM PENCARIAN LACI PENYIMPANAN OBAT PADA APOTEK MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER
Syahrul1, Irvan Kurniawan2
1,2
Jurusan Teknik Komputer Unikom Bandung
1
[email protected], [email protected]
ABSTRAK
Saat mengunjungi sebuah apotek untuk membeli obat dengan menggunakan resep dokter maupun tanpa resep dokter, sering kita jumpai petugas apotek yang kewalahan karena harus bolak-balik mengambil obat-obatan dari penyimpanan obat apotek tersebut dan juga petugas apotek kerepotan ketika tempat penyimpanan obat tidak terjangkau tangan sehingga sering kali membutuhkan alat bantu untuk mencapai tempat penyimpanan obat tersebut. Dari permasalahan tersebut maka dibutuhkan suatu alat bantu yang berfungsi sebagai pencarian laci dan pengambil obat-obatan secara otomatis sehingga mempermudah petugas apotek untuk mempersiapkan obat-obatan. Perancangan ini menggunakan mikrokontroler sebagai kontrol sistem secara keseluruhan, RFID yang berfungsi sebagai kunci dengan memanfaatkan kode unik yang terdapat pada tag card sehingga petugas yang memiliki tag card yang teregistrasilah yang dapat menggunakannya, keypad sebagai masukan kode laci dan jumlah obat yang akan di ambil, lcd sebagai antarmuka pengguna. Setelah dilakukan pengujian alat pencarian laci dan dilakukan analisa, didapatkan hasil dari perancangan yang dapat berfungsi dengan baik, ketika dilakukan pengambilan obat dengan memasukan kode laci dan memasukan jumlah obat dengan melakukan penekanan pada tombol keypad, sistem dapat membedakan kode-kode laci dan jumlah yang dimasukan melalui keypad.
Kata kunci : RFID, mikrokontroler, keypad, lcd
1. PENDAHULUAN
Pada umumnya laci digunakan untuk media penyimpanan benda-benda yang ukurannya kecil, laci banyak juga digunakan untuk media penyimpanan khusus seperti tempat penyimpanan obat-obatan di apotek, akan tetapi semakin banyak obat-obatan yang ditempatkan pada laci maka akan semakin banyak juga laci yang digunakan sehingga memunculkan suatu masalah ketika petugas apotek akan mengambil obat-obatan di laci yang jaraknya jauh dari jangkauan tangan petugas apotek.
Dari permasalahan diatas maka dibutuhkan suatu alat bantu untuk mengakses laci penyimpanan obat-obatan tersebut. Tujuan dari perancangan alat bantu Otomatisasi Sistem Pencarian Laci Penyimpanan Obat Pada Apotek Menggunakan Mikrokontroler ini adalah untuk memudahkan petugas apotek ketika akan mencari letak laci dan mengambil obat-obatan, dengan memanfaatkan alat bantu ini tidak perlu lagi petugas apotek bolak-balik untuk mengambil obat-obatan yang berada di laci.
Dengan dirancangnya Otomatisasi Sistem Pencarian Laci Penyimpanan Obat Pada Apotek Menggunakan Mikrokontroler ini diharapkan mampu menyelesaikan permasalahan dengan merancang sebuah alat bantu yang dapat mencari dan mengambil obat-obatan secara otomatis sehingga memudahkan petugas apotek untuk mempersiapkan obat-obatan.
2. PERANCANGAN
Perancangan Perangkat Keras
Syahrul, Irvan Kurniawan
2 sebagai masukan password ketika RFID tidak digunakan.
Pada bagian Proses terdapat Mikrokontroler, mikrokontroler berfungsi sebagai kontrol sistem secara keseluruhan.
Pada bagian Output terdapat lima perangkat keras yaitu LCD, LED, Sensor, Limit Switch, dan motor dc servo. LCD berfungsi sebagai interface pengguna, led akan dinyalakan ketika mendapatkan perintah dari mikrokontroler, begitu juga dengan sensor akan aktif dan motor dc servo xy akan bergerak sesuai kontrol dari mikrokontroler. Gambar 1 adalah diagram blok yang digunakan pada perancangan ini.
Gambar 1. Diagram Blok
Mikrokontroler
Mikrokontroler yang digunakan adalah mikrokontroler jenis AVR ATMega8535, pada mikrokontroler ini mempunyai 32 port yang bisa digunakan sebagai input atau output. Mikrokontroler ini bertugas sebagai pengontrol semua perangkat keras yang terhubung dengan mikrokontroler tersebut, seperti LCD karakter 16x2, keypad 4x4, RFID reader, LED, photodioda, limit switch, dan motor dc servo. Mikrokontroler akan mengolah data yang diterima dari keypad ataupun RFID reader dan menyimpan data password pengguna, password admin, dan menyimpan data dari RFID Tag Card. Gambar 2 dibawah ini merupakan skematik mikrokontroler yang digunakan dalam perancangan ini.
Gambar 2 Skematik Mikrokontroler
LCD Karakter 16x2
Dalam perancangan Tugas Akhir ini menggunakan LCD karakter 16x2, dengan 16 kolom dan 2 baris. LCD karakter ini digunakan sebagai interface pengguna, LCD akan menampilkan perintah yang diberikan untuk pengguna seperti untuk memasukan Password, kode laci, dan jumlah pengambilan obat. Untuk dapat menggunakan LCD karakter ini harus di inisialisasi dan dikonfigurasi terlebih dulu sebelum digunakan agar LCD bekerja dengan baik yaitu dengan mengirimkan instruksi ke LCD. Pada umumnya terdapat dua jenis antarmuka yang dapat digunakan yaitu pengaturan lebar data 8 bit ataukah pengaturan lebar data 4 bit, pemilihan ukuran font karakter 5x8 atau 5x7 dan lain-lain.
OTOMATISASI SISTEM PENCARIAN LACI PENYIMPANAN OBAT PADA APOTEK MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER
3 skematik LCD karakter 16x2 dengan menggunakan antarmuka lebar data 4 bit.
Gambar 3 LCD karakter 16x2
Keypad 4x4
Keypad 4x4 dugunakan sebagai masukan dari pengguna, seperti masukan untuk password, memasukan kode laci, memasukan jumlah obat yang akan di ambil. Pada dasarnya keypad 4x4 merupakan konfigurasi saklar/tombol yang disusun berdasarkan baris dan kolom (4 baris 4 kolom). Gambar 4 adalah ilustrasi susunan/konfigurasi keypad 4x4.
Gambar 4 Keypad
RFID
RFID digunakan sebagai kunci pengaman alat pencarian laci, karena kode unik yang terdapat pada RFID Tag Card ini yang menjadikan alat pencarian laci hanya dapat di gunakan oleh pengguna yang memegang/memiliki RFID Tag Card yang
terlah diregistrasikan sebelumnya, sehingga tidak sembarangan orang dapat menggunakan alat pencarian laci ini.
Flowchart
Bagian ini menjelaskan tentang gambaran algoritma yang akan digunakan dalam pembuatan program pada mikrokontroler, algoritma tersebut digambarkan berupa flowchart. Untuk flowchart utama dapat dilihat pada gambar 5.
Gambar 5 Flowchart Utama
Syahrul, Irvan Kurniawan
4 Gambar 6 Flowchart Ganti Password
Yang terakhir adalah flowchart untuk mengakses admin, flowchart dapat dilihat pada gambar 7.
Gambar 7 Flowchart Akses Admin
3. HASIL PENGUJIAN
Proses pengujian dan analisis dilakukan bertujuan untuk mengetahui apakah sistem yang telah dirancang telah bekerja dengan baik atau tidak sesuai dengan yang diharapkan. Pengujian dilakukan pada tiap-tiap kompoen, seperti sensor, tampilan LCD, motor dc servo, limit switch, dan pengujian secara keseluruhan.
Mikrokontroler
Mikrokontroler bertugas sebagai kontrol utama seperti memberikan data tampilan pada LCD sebagai interface antara sistem dan pengguna, penyimpanan data password dan RFID Tag Card pada memori EEPROM. Mikrokontroler ini membagi dua hak guna akses yaitu sebagai pengguna dan admin. Untuk bagian pengguna dapat mengakses alat pencarian laci dengan menscan Tag Card terlebih dulu, jika ID Tag Card sesuai maka pengguna dapat menggunakan alat pencarian laci, dengan memasukan kode laci dan jumlah obat yang akan diambil. Hak guna admin untuk meregistrasi RFID Tag Card jika RFID Tag Card yang sebelumnya rusak atau hilang dan meregistrasi password jika pengguna lupa password.
Keypad berfungsi sebagai media masukan seperti untuk masukan password, kode laci, dan jumlah obat. sedangkan LCD berfungsi sebagai antarmuka pengguna. Gambar 8 menunjukan tampilan awal LCD
OTOMATISASI SISTEM PENCARIAN LACI PENYIMPANAN OBAT PADA APOTEK MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER
5 Pengujian RFID
RFID digunakan sebagai kunci utama, dengan memanfaatkan kode unik yang terdapat pada tag card sehingga alat pencarian laci hanya bisa di gunakan oleh petugas yang memiliki tag card yang telah di registrasikan.
Tabel 1 Pengujian RFID No Tag
Pengujian sistem secara keseluruhan adalah menguji apakah sistem dapat melakukan pengambilan obat dengan sesaui atau tidak. Pengujian dilakukan dengan cara melakukan pengambilan obat pada setiap skat dalam laci, dan selanjutnya dilakukan perbandingan. Tabel 4 adalah hasil pengujian keseluruhan.
Tabel 4 Hasil Pengujian Keseluruhan
No
4. KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari pengujian pada tiap-tiap bagian dari alat yang telah dirancang dan pembahasan dari bab-bab sebelumnya, maka penulis mendapatkan kesimpulan, yakni :
1. Alat yang di rancang secara umum telah berjalan dengan baik
2. Penempatan pengait pada laci harus presisi agar proses penarikan laci dapat bekerja dengan baik.
3. Penempatan sensor pada alat pencarian laci harus presisi agar alat pencarian laci berhenti tepat di depan laci yang akan di tarik lacinya dan di ambil obatnya. 4. RFID dapat berfungsi dengan baik
sebagai kunci untuk penggunaan alat pencarian laci.
5. Pembuatan laci satu dengan yang lainnya harus sama karena alat pencarian laci di desain untuk laci dengan ukuran yang sama.
6. Penggunaan akrilik untuk perancangan keseluruhan hanya sebagai prototipe dan tidak digunakan pada alat sebenarnya karena ketahanannya kurang baik.
Saran
Untuk pengembangan tugas akhir ini dan untuk penerapan alat sesungguhnya penulis memberikan beberapa saran, yaitu:
1. Penggunaan led sebagai pemancar cahaya digantikan dengan pemancar cahaya tak tampak seperti infrared dan lain-lain.
2. Menggunakan motor servo dengan torsi yang besar khususnya untuk motor servo pengangkat alat pencarian laci, tujuannya agar motor servo kuat ketika menarik beban yang cukup berat.
Syahrul, Irvan Kurniawan
6 5. DAFTAR PUSTAKA
[1] CarlS, Low Cost Hobby Servo XY Table, (www.instructable.com/id/Low-Cost-Hobby-Servo-XY-Table, diakses pada 5 April 2014 ).
[2] Fahdly H Saputra, 2008, Sistem Absensi Menggunakan Teknologi RFID. Universitas Indonesia Jakarta: Tidak diterbitkan.
[3] Gerri Irman Nugraha, 2013, Perancangan dan Implementasi Alat Parkir Sepeda Dengan Sistem Pembayaran Otomatis Menggunakan Coin Acceptor. UNIKOM Bandung: Tidak diterbitkan.
[4] Lingga Wardana, 2006, Belajar Mikrokontroler AVR Seri Atmega8535 Simulasi, Perangkat Keras dan Aplikasi, Andi, Yogyakarta.
[5] Syahrul, 2012, Mikrokontroler AVR Atmega8535, Informatika, Bandung. [6] Velayati Habsyah, 2013, Aplikasi
Sistem Parkir Dengan Automatisasi Pembayaran Berbasis RFID ( Radio Frequency Identification). Universitas Diponegoro Semarang: Tidak diterbitkan.
OTOMATISASI SISTEM PENCARIAN LACI PENYIMPANAN
OBAT PADA APOTEK MENGGUNAKAN
MIKROKONTROLER
TUGAS AKHIR
Disusun Untuk Memenuhi Syarat Kelulusan Pada
Program Studi Strata Satu Sistem Komputer di Jurusan Teknik Komputer
Oleh Irvan Kurniawan
10208053
Pembimbing
Ir. Syahrul, MT
JURUSAN TEKNIK KOMPUTER
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
viii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ... ii
LEMBAR PERNYATAAN ... iii
ABSTRAK ... iv
ABSTRACT ... v
KATA PENGANTAR ... vi
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR GAMBAR ... xi
BAB I ... 1
PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Maksud dan Tujuan ... 2
1.3 Batasan Masalah ... 2
1.4 Metoda Penelitian ... 2
1.5 Sistematika Penulisan ... 3
BAB II ... 4
TEORI PENUNJANG ... 4
2.1 Mikrokontroler ATmega8535 ... 4
2.1.1 Konfigurasi Pin ATmega8535 ... 5
2.2 Keypad 4x4 ... 7
2.3 RFID (Radio Frequency Identification) ... 8
2.3.1 RFID Reader ... 9
2.3.2 RFID Tag Card ... 10
2.4 LCD (Liquid Crystal Display) ... 10
2.5 Photodioda dan LED... 12
2.6 Limit Switch ... 12
2.7 Motor DC Servo ... 13
2.8 AVR Studio 4 ... 14
BAB III ... 15
ix
3.1 Perancangan Perangkat keras ... 15
3.1.1 Mikrokontroler ... 16
3.2 Perancangan Perangkat Lunak ... 22
3.2.1 Flowchart ... 22
3.2.2 Tabel EEPROM ... 27
BAB IV ... 28
HASIL PENGUJIAN DAN ANALISIS ... 28
4.1 Mikrokontroler ... 29
4.2 Pengujian RFID ... 30
4.3 Pengujian Password ... 30
4.4 Pengujian Limit Switch ... 31
4.5 Pengujian Motor Servo Sebagai Pendorong Obat ... 32
4.6 Sistem Keseluruhan ... 33
BAB V ... 35
KESIMPULAN DAN SARAN ... 35
5.1 Kesimpulan ... 35
5.2 Saran ... 35
vi
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap Alhamdulillah, puji serta syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena hanya atas rahmat dan hidayah-NYA, penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini sesuai dengan waktu yang diharapkan. Tugas Akhir ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar sarjana pada Jurusan Teknik Komputer, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.
Judul yang penulis pilih dalam Tugas Akhir ini adalah “Otomatisasi Sistem Pencarian Laci Penyimpanan Obat Pada Apotek Menggunakan
Mikrokontroler”.
Penulis menyadari bahwa pelaksanaan Tugas Akhir dari awal hingga penyelesaian laporan ini tidak akan terlaksana tanpa bantuan dari berbagai pihak yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu. Kepada pihak-pihak yang telah memberikan bantuan, dukungan, bimbingan dan arahannya selama pengerjaan Tugas Akhir dan pembuatan laporan ini, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. Denny Kurniadie, Ir.,M.Sc selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer.
2. Bapak Dr. Wendi Zarman, M.Si, selaku ketua Jurusan Teknik Komputer. 3. Ibu Susmini Indriani Lestariningati, M.T, selaku dosen wali. Terimakasih
atas bimbingannya selama penulis menjalani masa kuliah.
4. Bapak Ir. Syahrul, M.T, selaku dosen pembimbing yang telah banyak memberikan arahan, bimbingan, dan saran kepada penulis.
5. Bapak dan Ibu dosen Jurusan Teknik Komputer. 6. Staf administrasi Jurusan Teknik Komputer.
vii
8. Ayahanda tercinta Toto Surnata, yang selalu memberi motivasi sehingga memacu penulis untuk dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan sebaik-baiknya.
9. Mahasiswa Teknik Komputer angkatan 2008 yang selalu memberi dukungan, meluangkan waktu untuk berdiskusi selama penulis mengerjakan tugas akhir ini.
10.Semua orang yang telah membantu penulis dalam mengerjakan tugas akhir ini yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
Akhir kata, penulis berharap semoga penelitian ini dapat menjadi sumbangsih yang bermanfaat bagi dunia pendidikan dan teknologi di Indonesia.
Bandung, Agustus 2015
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Apotek adalah tempat menjual obat dan kadang membuat atau meracik obat, apotek juga merupakan tempat apoteker melakukan praktik profesi farmasi,
ketika seseorang datang ke apotek untuk membeli obat dengan menggunakan resep dokter maupun tanpa resep dokter, sering terlihat petugas apotek bolak-balik
untuk mencari tempat penyimpanan obat dan sangat kerepotan ketika obat yang akan di ambil berada di atas dan tidak terjangkau oleh tangan petugas tersebut, sehingga petugas apotek tersebut memerlukan alat bantu untuk mengambil obat yang tidak terjangkau tangan.
Dari permasalahan diatas maka dibutuhkan suatu alat bantu untuk mencari dan mengambil obat pada penyimpanan obat di apotek tersebut, laci dapat digunakan sebagai penyimpanan obat yang di susun berdasarkan jenis obat. Tujuan dari perancangan alat bantu Otomatisasi Sistem Pencarian Laci Penyimpanan Obat Pada Apotek Menggunakan Mikrokontroler ini adalah untuk memudahkan petugas apotek ketika akan mencari letak laci dan mengambil obat-obatan, dengan memanfaatkan alat bantu ini tidak perlu lagi petugas apotek bolak-balik untuk mengambil obat-obatan yang berada di laci.
Dengan dirancangnya Otomatisasi Sistem Pencarian Laci Penyimpanan Obat Pada Apotek Menggunakan Mikrokontroler ini diharapkan mampu menyelesaikan permasalahan dan menjadi solusi yang bermanfaat bagi petugas apotek, sehingga pencarian penyimpanan obat dan pengambilan jumlah obat menjadi otomatis, hanya dengan menekan tombol keypad alat akan bergerak mencari tempat penyimpanan obat dan akan mengambil obat sesuai dengan yang
di inputkan melalui tombol keypad. Dengan merancang sebuah alat bantu ini diharapkan dapat mencari dan mengambil obat-obatan secara otomatis sehingga
2 1.2 Maksud dan Tujuan
Maksud dari perancangan otomatisasi sistem pencarian laci penyimpanan obat pada apotek menggunakan mikrokontroler ini adalah merancang sebuah alat yang mampu mengontrol laci sehingga pengaksesan laci menjadi otomatis, Membuat laci penyimpanan obat-obatan yang mudah digunakan.
Tujuan dari perancangan otomatisasi system pencarian laci penyimpanan obat pada apotek ini adalah untuk mempermudah petugas apotek untuk mempersiapkan obat-obatan, sehingga petugas apotek tidak perlu berjalan untuk mengambil obat ke tempat penyimpanan obat di apotek tersebut.
1.3 Batasan Masalah
Adapun batasan masalah dari perancangan otomatisasi sistem pencarian laci penyimpanan obat pada apotek menggunakan mikrokontroler ini meliputi:
1. Mikrokontroler yang akan digunakan adalah mikrokontroler ATmega8535. 2. Pemrograman mikrokontroler ATmega8535 menggunakan bahasa
assembly.
3. Laci yang dibuat berjumlah 4 dengan bersusun 2x2.
4. Dalam setiap laci terdiri sekat pemisah tempat penyimpanan obat A dan obat B.
5. Obat-obatan yang disimpan pada laci per lembar dan di susun bertumpuk.
6. Jumlah pengambilan obat maksimum 4 obat.
1.4 Metoda Penelitian
Metode penelitian pada pengerjaan tugas akhir ini dilakukan beberapa tahap yaitu:
1. Studi literatur, mengumpulkan informasi yang akan dijadikan tugas akhir dari buku, internet, berdiskusi dengan teman atau dengan dosen yang ahli dibidangnya.
3
4. Pengujian sistem untuk mengetahui kinerja dari sistem apakah hasil telah sesuai dengan yang direncanakan.
5. Analisis data yang didapat dari hasil pengujian.
6. Kesimpulan yang didapat dari analisis yang telah dilakukan.
1.5 Sistematika Penulisan
Pada bagian ini memberikan gambaran secara garis besar sistematika isi laporan. Laporan ini terdiri dari beberapa bab, diantaranya terdiri dari:
BAB I PENDAHULUAN
Pada bagian pendahuluan ini berisi tentang latar belakang masalah, maksud dan tujuan, batasan masalah, metode penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II TEORI PENUNJANG
Pada teori penunjang menjelaskan mengenai teori dan komponen yang digunakan pada perancangan otomatisasi sistem pencarian laci penyimpanan obat pada apotek menggunakan mikrokontroler.
BAB III PERANCANGAN SISTEM
Pada perancangan sistem menjelaskan tetntang proses perancangan, diagram blok, flowchart yang dirancang dengan penjelasan.
BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN ANALISA
Pada hasil pengujian dan analisa ini berisi tentang hasil dari pengujian alat dan hasil analisa terhadap kinerja sistem secara keseluruhan yang sudah dibuat.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
4
BAB II
TEORI PENUNJANG
2.1 Mikrokontroler ATmega8535
Mikrokontroler adalah sebuah general purpose devices, tetapi hanya difungsikan untuk membaca data, melakukan kalkulasi terbatas pada data dan mengendalikan lingkungannya berdasarkan kalkulasi tersebut. Penggunaan utama
mikrokontroler adalah untuk mengontrol operasi sebuah mesin yang menggunakan program yang tetap disimpan dalam ROM dan tidak berubah sepanjang umur sistem tersebut.
Mikrokontroler atmega8535 merupakan mikrokontroler 8-bit teknologi CMOS dengan konsumsi daya rendah yang berbasis arsitektur enhanced RISC AVR. Kecepatan pemrosesan. Prosesor AVR menggunakan set instruksi yang kaya dengan 32 register umum (general purpose register, GPRs). Ke semua 32 register tersebut dikoneksikan langsung dengan Arithmatic Logic Unit (ALU),
mengizinkan dua register independen untuk diakses dalam satu instruksi yang dieksekusi dalam satu siklus clock. Arsitektur yang dihasilkan adalah arsitektur yang kode operasinya lebih efisien serta pencapaian throughput nya hingga sepuluh kali lebih cepat daripada mikrokontroler CISC (Complex Inctruction Set Computer) konvensional.
Berikut ini adalah beberapa fitur utama yang tersedia pada mikrokontroler Atmega8535:
- Port I/O 32 bit, yang dikelompokan dalam: PortA, PortB, PortC, dan PortD.
- Analog to Digital Converter 10-bit sebanyak 8 input.
- Timer/Counter sebanyak 3 buah.
- CPU 8 bit yang terdiri dari 32 register.
- Watchdog Timer dengan osilator internal. - SRAM sebesar 512 byte.
5 - Interupsi internal maupun ekternal.
- Port komunikasi SPI.
- EEPROM sebesar 512 byte yang dapat diprogram saat operasi. - Analog comparator.
- Komunikasi serial standar USART dengan kecepatan maksimal 2,5 Mbps. - Frekuensi clock maksimum 16 MHz.
Gambar 2.1 Mikrokontroler ATmega8535
2.1.1 Konfigurasi Pin ATmega8535
Konfigurasi pin-pin ATmega8535 untuk 40 pin DIP (Dual line Packpage) ditunjukan pada gambar 2.2 dan dijelaskan pada tabel 2.1.
6
Tabel 2.1 Deskripsi pin AVR ATmega8535
No.Pin Nama Pin Keterangan
10 VCC Catu daya Fungsi lain dari port ini masing-masing adalah:
Port Pin Fungsi lain Fungsi lain dari port ini masing-masing adalah:
7
No.Pin Nama Pin Keterangan
PD6 ICP (timer/counter2 output compare match output)
PD7 OC2 (timer/counter2 output compare match output)
9 RESET Masukan reset. Sebuah reset terjadi jika pin ini diberi logika low melebihi periode minimum yang diperlukan.
13 XTAL1 Masukan ke inverting oscillator amplifier dan masukan ke rangkaian internal clock
12 XTAL2 Keluaran dari invertingoscillator amplifier
30 AVCC Catu daya untuk port A dan ADC
31 AGND Analog ground
32 AREF Referensi masukan analog untuk ADC
2.2 Keypad 4x4
Keypad merupakan salah satu peripheral yang sangat penting dalam sistem komputer. Berbagai macam keypad bisa kita jumpai, misalnya untuk aplikasi sederhana dapat digunakan keypad 4x4 yang pada dasarnya merupakan konfigurasi saklar atau tombol yang disusun berdasarkan baris dan kolom. Pada Gambar II.2 ditunjukan ilustrasi susunan/konfigurasi keypad 4x4 yang lazim. Keypad 4x4 bisa juga disebut keypad heksadesimal karena terdapat 16 tombol
yang dapat mewakili semua karakter heksadesimal dari 0 sampai 9 dan A sampai F. Untuk keperluan tersebut, maka kita tinggal mengubah fungsi tombol ‘*’ dan tombol ‘#’ dengan karakter/huruf ‘E’ dan ‘F’ yang ada pada Gambar 2.3.
8
Proses pengecekan dari tombol yang dirangkai secara matriks adalah dengan teknik scanning, yaitu proses pengecekan dengan cara memberikan umpan data pada satu bagian dan mengecek feedback (umpan balik) pada bagian yang lain. Dalam hal ini, pemberian umpan data dilakukan pada bagian baris dan pengecekan umpan balik pada bagian kolom. Pada saat pemberian umpan data pada satu baris, maka baris yang lain harus dalam kondisi inversinya. Tombol yang ditekan dapat diketahui dengan melihat asal data dan dikolom mana data tersebut terdeteksi.
2.3 RFID (Radio Frequency Identification)
RFID adalah proses identifikasi frekuensi gelombang radio. RFID menggunakan frekuensi radio untuk membaca informasi dari sebuah alat yang disebut RFID Tag Card. Sebuah sistem RFID terdiri dari RFID Reader dan RFID Tag Card. RFID Reader dan RFID Tag Card tersedia dalam bermacam-macam jenis, khusus untuk RFID Tag Card setiap kartu memiliki data ASCII yang berbeda-beda. Fungsi umum dari RFID Reader sebagai penerima gelombang radio (RF), sedangkan fungsi umum dari RFID Tag Card sebagai pemancar gelombang radio (RF). RFID merupakan teknologi identifikasi yang fleksibel, mudah digunakan dan sangat cocok untuk operasi otomatis. Sebagai tambahan, karena teknologi ini sulit dipalsukan, maka RFID dapat menyediakan tingkat keamanan yang tinggi. RFID Starter Kit dapat diliat pada gambar 2.5.
9 2.3.1 RFID Reader
RFID Reader selain mempunyai penerima internal gelombang RF yang berfungsi menangkap gelombang elektromagnetik, juga mempunyai fungsi khusus untuk menangkap data-data analog dari gelombang RF yang dipancarkan oleh RFID Tag Card dan mengubahnya menjadi data-data digital. Gambar 2.6 dibawah ini menunjukan tata letak dari masing-masing pin pada RFID Reader.
Gambar 2.5 Tata Letak Pin RFID Reader
Tabel 2.2 Konfigurasi pin-pin RFID Reader
Pin Keterangan
1 GND
2 RES (Reset Bar)
3 ANT (Antena)
4 ANT (Antena)
5 CP
6 Future
7 +/- (Format Selector) 8 D1 (Data Pin 1)
9 D0 (Data Pin 0)
10 LED (LED/Beeper)
10 2.3.2 RFID Tag Card
RFID Tag Card adalah alat yang dibuat dari rangkaian elektronika dan antena yang terintegrasi di dalam rangkaian tersebut. Rangkaian elektronika dari RFID Tag Card umumnya memiliki memori sehingga Tag Card ini mempunyai kemampuan untuk menyimpan data. Memori pada Tag Card dibagi menjadi sel-sel. Beberapa sel menyimpan data Read Only, misalnya serial number yang unik yang disimpan pada saat Tag Card tersebut diproduksi. Gambar 2.6 merupakan bentuk fisik dari RFID Tag Card.
Gambar 2.6 RFID Tag Card
2.4 LCD (Liquid Crystal Display)
LCD (liquid crystal display) yang berfungsi untuk menampilkan karakter angka, huruf ataupun simbol dengan lebih baik dan dengan konsumsi arus yang rendah, LCD yang digunakan mempunyai tampilan dengan lebar 16 kolom dan 2 baris atau bisa disebut sebagai LCD karakter 16x2, dengan 16 pin konektor. Pada Gambar 2.7 adalah contoh fisik LCD 16x2. Gambar 2.8 Pin LCD karakter 16x2.
11
Gambar 2.8 Pin LCD karakter 16x2
Tabel 2.3 Fungsi dan Konfigurasi pin-pin LCD 16x2
Pin Nama Fungsi
1 VSS Ground
2 VCC +5V
3 VEE Tegangan kontras
4 RS
Register Select
0 = Register instruksi 1 = Register data
5 R/W Read/Write, untuk memilih mode tulisan atau baca 0 = mode tulis 1 = mode baca
6 E
Enable
0 = enable (mulai menahan data ke LCD) 1 = disable
7 DB0 Data bit 0, LSB
8 DB1 Data bit 1
9 DB2 Data bit 2
10 DB3 Data bit 3 11 DB4 Data bit 4
12 DB5 Data bit 5
13 DB6 Data bit 6
14 DB7 Data bit 7, MSB
15 BPL Back Plane Light
12 2.5 Photodioda dan LED
Photodioda adalah suatu jenis dioda yang resistansinya dapat berubah-ubah, jika photodioda terkena cahaya maka photodioda bekerja seperti halnya dioda pada umumnya, tetapi jika tidak mendapat cahaya maka photodioda akan berperan seperti resistor dengan nilai resistansi yang sangat besar hingga arus listrik tidak dapat mengalir. Fungsi photodioda adalah untuk mendeteksi cahaya, cahaya yang dapat dideteksi oleh photodioda ini mulai dari infrared, cahaya tampak, ultra ungu, sampai dengan sinar-x.
LED (light Emitting Diode) adalah komponen elektronika yang terbuat dari bahan semikonduktor dan masih termasuk kedalam kategori dioda, LED mempunyai keistimewaan yaitu dapat memancarkan cahaya seperti lampu. Gambar 2.9 adalah contoh fisik photodioda dan LED.
Gambar 2.9 Photodioda dan LED
2.6 Limit Switch
Limit Switch adalah saklar atau perangkat elektromekanis yang
mempunyai tuas aktuator sebagai pengubah posisi kontak terminal (dari Normally
Open ke Normally Close atau sebaliknya), posisi kontak akan berubah ketika tuas
aktuator terdorong oleh suatu objek, sama halnya seperti saklar pada umumnya. Limit switch juga hanya mempunyai dua kondisi, yaitu menghubungkan atau
13
atau Off. Namun sistem kerja limit switch berbeda dengan saklar pada umumnya, jika pada saklar pada umumnya sistem kerjanya akan dikontrol manual oleh manusia, sedangkan limitswitch dibuat dengan sistem kerja yang dikontrol oleh dorongan atau tekanan dari gerakan suatu objek pada aktuator. Sistem ini bertujuan untuk membatasi gerak ataupun mengendalikan suatu objek tersebut, dengan cara memutuskan atau menyambungkan aliran arus listrik yang melalui terminal kontaknya. Gambar 2.10 adalah contoh fisik Limit Switch.
Gambar 2.10 Limit Switch
2.7 Motor DC Servo
Motor DC servo adalah sebuah motor DC yang dilengkap rangkaian kendali, gearbox, dan potensiometer. Motor servo adalah motor yang mampu bekerja dua arah CW dan CCW, dimana CW atau Counter Wise berputar searah jarum jam, sedangkan CCW atau Counter Clock Wise berputar berlawanan arah jarum jam. dimana arah pergerakan rotornya dapat dikendalikan dengan memberikan variasi lebar pulsa PWM pada bagian pin kontrolnya. Operasional
14
Gambar 2.11 Motor DC Servo
2.8 AVR Studio 4
Avr Studio 4 adalah salah satu perangkat lunak (Software) yang dapat diperoleh secara gratis melalui internet adalah perangkat lunak avr Studio 4. Perangkat lunak avr Studio 4 ini berfungsi sebagai text editor dalam penulisan baris-baris perintah dan juga melakukan proses rakitan yang akan mengubah program sumber rakitan menjadi kode objek maupun dalam hexa. Selain itu perangkat lunak ini dapat digunakan untuk melakukan simulasi secara lengkap. Dalam pembuatan program dengan avr studio 4 bisa menggunakan bahasa assembly ataupun bahasa C, dalam pembuatan program tugas akhir ini digunakan
bahasa assembly Gambar 2.12. Adalah tampilan text editor dari avr studio 4 dengan menggunakan bahasa pemrograman assembly.
35
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari pengujian pada tiap-tiap bagian dari alat yang telah dirancang dan pembahasan dari bab-bab sebelumnya, maka penulis mendapatkan kesimpulan, yaitu :
1. Alat yang di rancang dapat berfungsi baik sebagai pencarian laci dan pengambilan obat secara otomatis.
2. RFID dapat berfungsi dengan baik sebagai kunci pengaman untuk penggunaan alat pencarian laci.
3. Motor DC servo dapat berfungsi dengan baik sebagai penggerak alat pencarian laci, penarik atau pendorong laci dan pendorong obat, namun terdapat kegagalan pada servo pendorong obat sekat A.
4. Sensor dapat bekerja dengan baik untuk menentukan posisi alat pencarian laci.
5. Limit switch dapat bekerja dengan baik untuk menentukan posisi laci di alat pencarian laci.
6. Alat pencarian laci dapat bekerja dengan baik sebagai alat pencarian laci yang dapat mencari posisi laci.
5.2 Saran
Untuk pengembangan tugas akhir ini dan untuk penerapan alat sesungguhnya penulis memberikan beberapa saran, yaitu:
36
terjadi kesalahan pada led. Led dapat digantikan dengan pemancar cahaya tak tampak seperti infrared dan lain-lain.
2. Menggunakan motor servo dengan torsi yang besar khususnya untuk motor servo pengangkat alat pencarian laci, tujuannya agar motor servo kuat ketika menarik beban yang cukup berat.
37
DAFTAR PUSTAKA
[1] CarlS, Low Cost Hobby Servo XY Table, (www.instructable.com/id/Low-Cost-Hobby-Servo-XY-Table, diakses pada 5 April 2014 ).
[2] Fahdly H Saputra, 2008, Sistem Absensi Menggunakan Teknologi RFID. Universitas Indonesia Jakarta: Tidak diterbitkan.
[3] Gerri Irman Nugraha, 2013, Perancangan dan Implementasi Alat Parkir Sepeda Dengan Sistem Pembayaran Otomatis Menggunakan Coin Acceptor. UNIKOM Bandung: Tidak diterbitkan.
[4] Lingga Wardana, 2006, Belajar Mikrokontroler AVR Seri Atmega8535 Simulasi, Perangkat Keras dan Aplikasi, Andi, Yogyakarta.
[5] Syahrul, 2012, Mikrokontroler AVR Atmega8535, Informatika, Bandung. [6] Velayati Habsyah, 2013, Aplikasi Sistem Parkir Dengan Automatisasi
Pembayaran Berbasis RFID ( Radio Frequency Identification). Universitas
Diponegoro Semarang: Tidak diterbitkan.
[7] Verry Supandi, Kendali Motor Servo (Hobby Servo) Menggunakan AVR,