• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan multimedia interaktif tata cara ibadah haji

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan multimedia interaktif tata cara ibadah haji"

Copied!
49
0
0

Teks penuh

(1)

▸ Baca selengkapnya: tata cara ibadah natal anak sekolah minggu

(2)
(3)
(4)

51 DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Data Pribadi

Pendidikan Formal :

 SD Negeri 2 Cihuni, Garut (1997-2003)

 MTs Persis 90 Karangpawitan, Garut (2003-2006)  MAS Persis 19 Bentar, Garut (2006-2009)

 Universitas Komputer Indonesia, Bandung (2009-2013)

Nama : Hasan Maruf

Tempat, Tanggal lahir : Bandung, 17 September 1991

Hobi : Membaca

Alamat : Jln. Citangtu 227 Kec. Pangatikan Kab. Garut

(5)

Laporan Pengantar Tugas Akhir

PERANCANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF TATA CARA IBADAH HAJI

DK 38315/Tugas Akhir Semester II 2012-2013

Oleh:

Hasan Maruf 51909278

Program Studi Desain Komunikasi Visual

FAKULTAS DESAIN

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(6)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas taufik dan karuniaNya penulis dapat menyelesaikan Laporan Pengantar Tugas Akhir yang berjudul PERANCANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF TATA CARA IBADAH HAJI. Laporan Pengantar Tugas Akhir ini merupakan salah satu syarat dalam menyelesaikan Pendidikan Sarjana Program Studi Desain Komunikasi Visual di Universitas Komputer Indonesia.

Dalam pembuatan Laporan Pengantar Tugas Akhir ini tidak lepas dari berbagai hambatan yang penulis temukan, akan tetapi dengan adanya dorongan yang kuat dari dalam diri serta dorongan dari berbagai pihak yang telah membantu penulis, maka laporan ini dapat diselesaikan dengan tepat waktu.

Pembuatan laporan ini masih banyak kekuranganya, baik dari segi penulisan, isi materi ataupun visual yang ditampilkan, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun, agar di masa yang akan datang jauh lebih baik.

Bandung, 24 Agustus 2013

(7)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

LEMBAR HAK EKSKLUSIF ... ii

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

I.2 Identifikasi Masalah ... 2

I.3 Rumusan Masalah ... 2

I.4 Batasan Masalah ... 3

I.5 Tujuan Perancangan ... 3

BAB II PENGERTIAN DAN TATA CARA IBADAH HAJI ... 4

II.1 Ibadah Haji ... 4

III.1.1 Pengertian Ibadah ... 4

III.1.2 Pengertian Haji ... 5

II.2 Tahapan-Tahapan Ibadah Haji ... 6

II.3 Pandangan Masyarakat tentang Tata Cara Ibadah Haji ... 10

II.4 Kesimpulan Dan Solusi ... 11

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL ... 12

III.1 Strategi Perancangan ... 12

III.1.1 Pendekatan Komunikasi ... 13

III.1.2 Strategi Kreatif ... 14

III.1.3 Strategi Media ... 14

III.1.4 Strategi Distribusi ... 16

III.2 Konsep Visual ... 17

(8)

III.2.2 Tata Letak ... 18

III.2.3 Tipografi ... 18

III.2.4 Ilustrasi ... 19

III.2.5 Warna ... 24

BAB IV TEKNIS PRODUKSI MEDIA ... 26

IV.1 Strategi Perancangan ... 26

IV.1.I Sketsa Awal ... 26

IV.2 Tahap Perancangan ... 27

IV.2.II Media Pendukung ... 37

DAFTAR PUSTAKA ... 41

(9)

DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur’an dan Terjemahannya, DEPAG, RI

Al-Albani, Nashiruddin. (2007). Haji Nabi SAW. Solo : Al-Qowam.

Haji-Indonesia.com. (2009). Definisi Ibadah. Tersedia di: http://www.haji-indonesia.com/ibadah-mahdoh-goermahdoh.html (21 Desember 2012) Muslim, Ismail Abu. (2012). Tata Cara Ibadah Haji. Tersedia di: http://

www.haji-indonesia.com (15 Desember 2012)

(10)

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Masalah

Sebagai umat yang beragama Islam, salah satu bentuk mentaati perintah Allah adalah dengan menunaikan Rukun Islam. Rukun Islam terdiri dari lima hal yang harus dikerjakan umat Muslim sebagai ciri dari keislaman dan bentuk ketaatannya terhadap Allah SWT. Rukun Islam yang pertama adalah Syahadat, yang kedua adalah melakukan kewajiban Sholat. Rukun Islam yang ketiga adalah memberikan Zakat. Rukun Islam yang keempat adalah menunaikan ibadah puasa di bulan Ramadhan, dan yang ke lima adalah ibadah Haji. (Muhammad Alim, 2006, h.11). Rukun Islam yang kelima adalah Rukun Islam yang paling banyak syaratnya, mulai dari waktu pelaksanaanya, rukunnya, dan tata caranya seperti Ihrom, Tawaf, Sa’i, Wukuf, Mabit, Lontar Jumroh dan Tahallul. Meskipun syaratnya sulit, tetapi banyak sekali umat Islam yang berbondong- bondong menunaikan ibadah Haji karena merupakan suatu kewajiban yang mutlak bagi umat Islam yang mampu menunaikannya.

(11)

Media pembelajaran tata cara ibadah haji yang sudah banyak beredar dan dipergunakan adalah buku. Buku merupakan salah satu media baca. Media pembelajaran tata cara ibadah haji dengan buku kurang interaktif sehingga diperlukan media yang interaktif untuk menyampaikan pembelajaran tata cara ibadah Haji.

Aritoteles menyatakan anak usia 8 sampai dengan usia 13 merupakan fase perkembangan tahap ke 2, yaitu masa anak-anak atau fase masa sekolah. Dimana kegiatan anak mulai belajar di sekolah, belajar mengingat, mengembangkan fikiran dan perasaannya. Pada masa ini anak mulai tertarik pada hal-hal yang lebih interaktif untuk belajar. Masa mengingat pada usia ini sangatlah baik, sehingga sangatlah baik untuk mempelajari hal-hal yang positif seperti halnya belajar untuk melaksanakan ibadah. Pembelajaran ibadah yang biasanya dipelajari dengan membaca buku dan pendidikan formal seperti di sekolah atau tempat belajar mengaji ini kurang diminati oleh anak usia ini. Untuk menarik minat belajar pada anak usia ini maka harus dibuat media pendukung pembelajaran yang lebih interaktif dan atraktif membuat mereka dapat menggemari media pembelajaran nya.

Dengan adanya kondisi seperti ini, maka diperlukan sebuah rancangan berupa media informasi, agar masyarakat khususnya anak-anak bisa mempelajari tata cara ibadah haji secara lengkap, mulai dari gerakan, langkah-langkah, bacaan, dan tempat-tempat yang harus dikunjungi selama melaksanakan ibadah haji secara terperinci.

I.2 Identifikasi Masalah

Dari latar belakang di atas, masalah dapat diidentifikasikan sebagai berikut:  Kurangnya pendukung media yang interaktif dalam praktek Ibadah Haji.  Tata cara Ibadah Haji sangat banyak ritualnya, sehingga dibutuhkan

pembelajaran sejak kecil.

(12)

 Penggunaan teknologi yang kurang dimanfaatkan sebagai media pembelajaran tata cara Ibadah Haji.

I.3 Rumusan Masalah

Masalah dapat dirumuskan sebagai berikut:

“Bagaimana merancang media informasi mengenai tata cara Ibadah Haji kepada anak-anak?”

I.4 Batasan Masalah

Batasan masalah penelitian adalah :

 Perancangan media informasi dibatasi pada tahapan, gerakan dan doa-doa dalam kegiatan Ibadah Haji.

 Target utama dalam perancangan adalah usia 8 sampai 13 tahun karena usia tersebut adalah usia dimana anak-anak belajar tata cara ibadah haji di sekolahnya.

 Tempat yang menjadi target adalah di kota-kota besar, karena anak-anak yang berada di kota besar biasanya sudah diberi fasilitas perangkat teknologi oleh orang tuanya.

I.5 Tujuan Perancangan

Adapun tujuan yang akan dicapai adalah:

 Memberikan pengetahuan tentang tata cara Ibadah Haji kepada anak-anak.  Membantu lembaga pendidikan dan para orang tua dalam menyampaikan

(13)

BAB II

PENGERTIAN DAN TATA CARA IBADAH HAJI

II.1 Ibadah Haji

Ibadah Haji merupakan rukun Islam yang ke lima yang paling banyak syaratnya, mulai dari waktu pelaksanaanya, rukunnya, dan tata caranya seperti Ihrom, Tawaf, Sa’i, Wukuf, Mabit, Lontar Jumroh dan Tahallul. Meskipun syaratnya sulit, tetapi banyak sekali umat Islam yang berbondong- bondong menunaikan ibadah Haji karena merupakan suatu kewajiban yang mutlak bagi umat Islam yang mampu menunaikannya. Syarat dalam melakukan Ibadah Haji diantaranya adalah: Islam, mampu, berakal, baligh, medeka, sehat jasmani, memiliki bekal dan sarana perjalanan, dan perjalanan aman.

II.1.1 Pengertian Ibadah

Menurut bahasa, kata ibadah berarti patuh (al-tha‟ah), dan tunduk (al-khudlu). Secara etimologis diambil dari kata ‘ abada, ya‟budu, „abdan, fahuwa „aabidun. „Abid, berarti hamba atau budak, yakni seseorang yang tidak memiliki apa-apa, harta dirinya sendiri milik tuannya, sehingga karenanya seluruh aktifitas hidup hamba hanya untuk memperoleh keridhaan tuannya dan menghindarkan murkanya.

Ibadah adalah sebutan yang mencakup seluruh apa yang dicintai dan diridhai Allah SWT, baik berupa ucapan atau perbuatan, yang zhahir maupun yang bathin. Ibadah terbagi menjadi ibadah hati, lisan, dan anggota badan. Rasa khauf (takut), raja‟ (mengharap), mahabbah (cinta), tawakkal (ketergantungan), raghbah

(senang), dan rahbah (takut) adalah ibadah qalbiyah (yang berkaitan dengan hati). Sedangkan tasbih, tahlil, takbir, tahmid dan syukur dengan lisan dan hati adalah ibadah lisaniyah qalbiyah (lisan dan hati). (Abduh Al-Manar, 1999, h.31)

(14)

II.1.2 Pengertian Haji

Haji berasal dari kata Hajj, yang artinya mengunjungi sesuatu. Menurut istilah diartikan sebagai: mengunjungi Bait Allah untuk menjalankan ibadah (iqamatan linnusuk) pada waktu yang sudah ditentukan. (Nashirudin Al-Albani, 2007, h.23). Haji adalah rukun (tiang agama) Islam yang kelima setelah Syahadat, Shalat, Zakat dan Puasa. Menunaikan ibadah haji adalah bentuk ritual tahunan yang dilaksanakan kaum muslim sedunia yang mampu (material, fisik, dan keilmuan) dengan berkunjung dan melaksanakan beberapa kegiatan di beberapa tempat di Arab Saudi pada suatu waktu yang dikenal sebagai musim haji (bulan Dzulhijjah).

Hal ini berbeda dengan ibadah Umrah yang bisa dilaksanakan sewaktu-waktu. Kegiatan inti Ibadah Haji dimulai pada tanggal 8 Dzulhijjah ketika umat Islam bermalam di Mina, wukuf (berdiam diri) di Padang Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah, dan berakhir setelah melempar jumrah (melempar batu simbolisasi setan) pada tanggal 10 Dzulhijjah. Masyarakat Indonesia lazim juga menyebut hari raya Idul Adha sebagai Hari Raya Haji karena bersamaan dengan perayaan ibadah haji ini.

Gambar II.1 Kabah

Sumber: http:// www.haji-indonesia.com/2012/06/ tawaf.html (15 Desember 2012) II.2 Tahapan-tahapan Ibadah Haji

(15)

1. Ihram, yaitu pernyataan mulai mengerjakan ibadah haji atau umroh dengan memakai pakaian ihrom disertai niat untuk haji atau umroh di miqot Makani. Ihram dilaksanakan pada tanggal 8 Dulhijjah bertempat di Makkah dan para calon jemaah Haji Mulai ber-Talbiyyah sampai Tawaf. Doa Talbiyyah yaitu mengucapkan: “Labbaikallohumma Labbaik, Labbaikalaa Syariika laka Labbaik, Innalhamda Wanni‟mata, Laka Walmulk, Laa Syariikalaka”.

Gambar II.2 Ibadah Ihram

Sumber: http:// www.haji-indonesia.com/2012/06/ihrom.html (15 Desember 2012) 2. Tawaf yaitu Ritual mengelilingi Kabah sebanyak tujuh kali di mana tiga

putaran pertama dengan lari-lari kecil, dan selanjutnya empat putaran dengan berjalan biasa. Dilaksanakan pada tanggal 8 Dzulhijah. Tidak ada ketentuan doa-doa khusus yang harus dibaca saat tawaf.

Gambar II.3 Tata cara Tawaf Ifadah

Sumber: http:// www.haji-indonesia.com/2012/06/ifadoh.html (15 Desember 2012) 3. Sa`i adalah perjalanan melintasi antara bukit Shafa dan bukit Marwa

(16)

Dilaksanakan pada tanggal 8 Dzulhijjah. Tidak ada ketentuan doa-doa yang harus di baca saat sa`i.

Gambar II.4 Ibadah Sa’i

Sumber: http:// www.haji-indonesia.com/2012/06/langkahsai.html (15 Desember 2012)

4. Wukuf di Arofah, yaitu berdiam diri dan berdo’a di Arafah pada tanggal 9 Zulhijah. Disunatkan memperbanyak Dzikir dan tidak ada ketentuan doa-doa yang harus di baca saat wukuf. Wukuf di padang Arofah merupakan gambaran kelak kita akan dikumpulkan Allah SWT di Padang Mahsyar pada Hari Kebangkitan.

Gambar II.5. Wukuf

Sumber: http:// www.haji-indonesia.com/2012/06/wukuf.html (15 Desember 2012) 5. Mabit, adalah berhenti sejenak atau bermalam beberapa hari untuk

(17)

Dilaksanakan pada tanggal 10 Dzulhijah. Mabit, kita mempersiapkan diri baik tenaga maupun perbekalan dan senjata (lambang kerikil) untuk melawan musuh manusia yang nyata yaitu syeitan.

Gambar II.6. Mabit

Sumber: http:// www.haji-indonesia.com/2012/06/mabit.html (15 Desember 2012) 6. Lontar Jumroh Dilaksanakan pada tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijah. Melontar

Jamrah (batu kerikil) dilakukan dengan batu kerikil sebesar kelereng, Batunya asli bukan dari bongkahan semen atau tembok. Lontaran dengan batu kerikil yang mengenai tembok marma dan batu kerikilnya masuk ke lubang marma. Jika batunya tidak masuk lubang sumur maka haruslah di ulangi lagi.

Gambar II.7 Lontar Jumroh

(18)

7. Tahallul, adalah Menggunting rambut setelah melaksanakan semua rangkaian ibadah Haji. Dilaksanakan pada tanggal 13 Dzulhijjah. Rambut merupakan simbol dari pikiran yang keluar dari otak kita yang terletak pada kepala. Sehingga Tahallul hikmahnya adalah membersihkan segala pikiran-pikiran kotor yang tidak bermanfaat.

Gambar II.8 Tahallul

Sumber: http:// www.haji-indonesia.com/2012/06/tahallul.html (15 Desember 2012) II.3 Pandangan Masyarakat tentang Tata Cara Ibadah Haji

Berdasarkan pandangan masyarakat di kota-kota besar seperti Bandung, Jakarta, Surabaya, Yogyakarta, dan kota-kota besar lainnya mengenai tata cara Ibadah Haji.

Tabel 2.1

Permasalahan Masyarakat Berdasarkan Hasil Wawancara No Narasumber Permasalahan

1. Bapak Ruhiyat 45 tahun Karyawan

 Dibutuhkan pelatihan yang intensif sejak kecil

 Perlunya media dan pendidik yang mendukung pembelajaran

2. Ibu Hj. Tini Martini 63 tahun

Ibu rumah tangga

 Tata cara yang banyak membuat sulit untuk dihapalkan

(19)

44 tahun Wiraswasta

pemberangkatan berakibat anak-anak atau orang dewasa menghapal hanya pada akan melaksanakan ibadah Haji saja.

 Kurangnya minat membaca  Kurang pengajar

4. Ibu Ristia Amalia 32 tahun

Guru

 Banyaknya tata cara ibadah Haji harus dipelajari dan dipahami sejak usia kecil, karena ketika sudah dewasa malah akan sulit untuk menghapal

 Media pembelajaran yang sangat menarik akan menambah semangat untuk menghapal 5. Ibu Masriah

38 tahun

Ibu rumah tangga

 Pembelajaran sejak anak-anak lebih bagus  Bisa dipelajari oleh orang tua yang belum

melaksanakan ibadah haji 6. Ibu Supriatin

40 tahun

Ibu Rumah Tangga

 Adanya patokan waktu pelatihan, bisa saja tidak dapat dihadiri oleh para calon jemaah Haji

7. Ibu Junita Iskandar 29 tahun

Ibu rumah tangga

 Kurang minat

 Membutuhkan biaya yang banyak

8. Ibu. Rika Novianti 36 tahun

Guru

 Media pembelajaran tata cara ibadah haji sekarang ini kurang menarik minat anak-anak untuk belajar

 Pembelajaran tata cara ibadah haji

seharusnya dilakukan sejak anak-anak dan media yang menarik untuk dipelajari berulang-ulang, sehingga ketika pada saat telah sampai waktunya melaksanakan ibadah haji sudah tidak asing lagi.

(20)

57 tahun Wirausaha

memakan biaya yang sangat banyak

 Lebih baik dipelajari sejak kecil dan berulang-ulang supaya hapal seumur hidup 10. Ibu Salma Alfarisi

40 tahun Buruh

 Pembelajaran manasik haji berlaku untuk yang akan melaksanakan ibadah haji

II.4 Kesimpuan dan Solusi

Dari berbagai pandangan masyarakat sebagai orang tua dari anak-anaknya, dapat ditarik kesimpulan bahwa permasalahan yang dialami dalam mempelajari tata cara ibadah Haji mengenai media pembelajaran seperti buku yang kurang menarik sehingga pembelajaran tidak dapat dipahami. Pembelajaran tata cara Ibadah Haji yang rumit perlu dipelajari secara terus menerus dan diketahui sejak masih kanak-kanak, sehingga kelak melaksanakan Ibadah Haji sudah tidak asing dan sudah tahu persis mengenai tata cara ibadah Haji yang baik dan benar.

(21)

BAB III

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

III.1 Strategi Perancangan

Pengertian strategi menurut Stephanie K (seperti dikutip dalam Bernado Periangan 2011). Strategi didefinisikan sebagai suatu proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai. Permasalahan yang ditemukan mengenai tata cara Ibadah Haji adalah kurangnya media informasi yang mudah untuk dipahami khususnya oleh anak-anak. Adapun pemilihan target audiens dari media interaktif tata cara Ibadah Haji dipandang dari segi demografis, psikografis, dan geografisnya adalah sebagai berikut: sekolah, belajar mengingat, mengembangkan fikiran dan perasaannya. Pada masa ini anak mulai tertarik pada hal-hal yang lebih interaktif untuk belajar.

 Status sosial : Menengah-atas

Target anak dengan status ekonomi sosial menengah-atas dipilih karena multimedia interaktif membutuhkan perangkat pendukung untuk menggunakannya, sedangkan perangkat pendukung tersebut memiliki harga beli yang tidak murah.

(22)

b. Psikografis

Ditinjau dari segi psikografis, multimedia interaktif Tata Cara Ibadah Haji ditujukan kepada anak-anak yang menyukai gadget, bisa menggunakan perangkat komputer, dan anak yang antusias dalam mempelajari Agama Islam.

c. Geografis

Pemilihan target audiens berdasarkan geografis ditujukan kepada anak-anak di wilayah kota Bandung.

d. Target sekunder

Target sekunder untuk media interaktif tata cara Ibadah Haji adalah para orang tua yang mempunyai anak kota-kota besar.

III.1.1 Pendekatan Komunikasi

Pendekatan komunikasi adalah suatu metode komunikasi yang bertujuan untuk memudahkan atau menyesuaikan cara berkomunikasi dengan target audience. Dalam perancangan media, strategi komunikasi yang digunakan bersifat interaktif, dengan cara persuasif dan komunikatif. Hal ini bertujuan agar penyampaian informasi dan visual, dapat diterima oleh audience dengan baik dan dimengerti. Strategi dalam media ini juga didasari oleh pendekatan terhadap karakteristik target audience, dikomunikasikan dengan menarik secara visual.

a. Pendekatan Visual

(23)

Melalui pendekatan bermain sambil belajar anak akan lebih tertarik dan mereka tidak sadar sedang belajar, diharapkan anak akan lebih mudah memahami materi tata cara Ibadah Haji yang akan disampaikan.

b. Pendekatan Verbal

Pendekatan verbal yaitu ungkapan secara tulisan dan lisan yang digunakan dalam perancangan media interaktif tata cara Ibadah Haji bagi anak-anak menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Dalam perancangan ini akan dibuat dengan konsep model tutorial agar bisa mendapatkan respon dari target audiens.

III.1.2 Strategi Kreatif

Informasi yang akan disampaikan adalah ilmu pasti, pengguna akan memulai halaman awal dengan beberapa pilihan menu, salah satunya adalah penjelasan tentang langkah-langkah untuk memulai Ibadah Haji. Pada penjelasan ini pengguna akan dipandu oleh sebuah karakter anak kecil yang bejenis kelamin laki-laki yang memakai pakaian Ihram.

Aplikasi Multimedia Interaktif merupakan media yang mempunyai fitur audio, dan audio ini berfungsi untuk memperkenalkan pengucapan doa-doa dalam setiap ritual yang dilakukan selama Ibadah Haji kepada anak, sehingga anak bisa mengucapkan doa-doa dengan baik dan benar. Selain itu di dalam Aplikasi Multimedia Interaktif juga terdapat kuis yang dapat menguji kemampuan anak dalam mengingat bagaimana doa, ritual, dan cara beribadah Haji.

III.1.3 Strategi Media

(24)

a. Media Utama

Media yang digunakan dalam merancang pembahasan materi berupa CD Interaktif. Dengan memberikan konten-konten di dalamnya seperti animasi yang mempraktekkan langkah-langkah Ibadah Haji, doa-doa, gambar tempat-tempat yang wajib dikunjungi selama Ibadah Haji hingga selesai melaksanakan Ibadah Haji.

CD Interaktif adalah sebuah media yang dikemas dalam sebuah CD (Compact Disk) yang tujuannya adalah aplikasi interaktif didalamnya dan juga mempunyai beberapa menu yang dapat diklik untuk menampilkan suatu informasi tertentu.

 Konten

Konten yang terdapat dalam CD Interaktif Tata Cara Ibadah Haji adalah:

 Intro, yang menampilkan tulisan sambutan.

 Halaman utama, yang menampilkan sebuah animasi anak kecil yang menyambut dan memerintah untuk memilih tombol yang ada.

 Halaman tata cara beribadah haji, seperti Ihram, Tawaf, Sai, Wukuf, Mabit, Lontar Jumroh, dan Tahallul yang berisi tentang semua tata cara Ibadah Haji dari awal sampai akhir, yang didukung dengan animasi yang menerangkan lebih detail.

 Sistem Navigasi

(25)

Gambar III. 1 Sistem Navigasi CD Interaktif Tata Cara Ibadah Haji Sumber: Dokumen Pribadi

b. Media Pendukung

Media pendukung yang diguanakan merupakan media tambahan untuk mendampingi media utama agar penyampaian dari media utama dapat diaplikasikan dengan medai pendukung. Media pendukung yang dipilih untuk CD Interaktif Tata Cara Ibadah Haji berupa:

1. Kalender Hijriyah dan Masehi (kalender duduk berukuran A5)

Sebagai pengingat tanggal-tanggal Islam, terutama tanggal pelaksanaan Ibadah Haji.

2. Sticker

Sticker ini bisa ditempelkan di perangkat pendukung CD Interaktif. 3. Pin

Sebagai Bonus pembelian CD Interaktif 4. Poster

Media untuk mempublikasikan CD Interaktif 5. Mug

6. Gantungan Kunci

III.1.4 Strategi Distribusi

Penditribusian CD Interaktif Tata Cara Ibadah Haji melalui toko buku dan sekolah-sekoalh Islam di Jawa Barat. Bekerja sama dengan toko buku ataupun penerbit sehingga media dapat disebar luaskan. Proses pendistribusiannya akan dilakukan selama 3 bulan dilakukan di sekitar kota Bandung.

(26)

Adapun jadwal pendistribusiannya sebagai berikut: Tabel III. 1 Jadwal Penyebaran

Sumber: Dokumentasi Pribadi

CD Interaktif disebar antara bulan Agustus-September karena pada bulan tersebut biasanya Ibadah haji dilaksanakan, sehingga para orang tua terbawa suasana Ibadah Haji.

Ada beberapa pilihan mengenai format desain yang berkaitan dengan resolusi diantaranya 640 x 480 pixel, 800 x 600 pixel, dan 1024 x 768 pixel, pemilihan resolusi tersebut disesuaikan dengan kebutuhan. Dalam pembuatan Multimedia Interaktif ini, penulis memilih format desain dengan ukuran atau resolusi 1024 x 768 pixel, pada dasarnya pemilihan format tersebut dipakai untuk mengesankan tampilan yang luas dan leluasa bagi penggunanya dan disesuaikan dengan target audience yaitu anak-anak dimana dibutuhkan format yang jelas dan besar. Pemilihan format tersebut juga dikarenakan telah banyak dipakai oleh pembuat Multimedia Interaktif maupun Website.

MEDIA JADWAL PENYEBARAN

JULI AGUSUTUS SEPTEMBER

CD INTERAKTIF PIN

(27)

III.2.2 Tata Letak (Layout)

Perancangan tata letak atau layout yang akan ditampilkan disusun sedemikian rupa sehingga akan menghasikan suatu kesatuan komposisi yang berkesan namun tetap rapih agar informasi yang yang diberikan tetap tersampaikan.

Gambar III. 2 Layout CD Interaktif Sumber: Dokumen Pribadi

III.2.3 Tipografi

Tipografi yang dipilih adalah jenis huruf ArabDances Jenis huruf ini yang digunakan karena mempunyai kesan huruf arab.

Gambar III. 3 Font “ArabDances” dan pengaplikasiannya pada judul

Sumber: Dokumentasi Pribadi

(28)

Gambar III.4 Huruf ArabDances

Sumber: Dokumen Pribadi

III.2.4 Ilustrasi

Penggayaan illustrasi yang akan dibuat adalah gaya illustrasi vektor, illustrasi vektor akan menjadi daya tarik bagi anak dan menambah minat untuk mencoba aplikasi multimedia ini.

 Studi Karakter

Pada CD Interaktif Tata Cara Ibadah Haji ada satu karakter yang akan memandu dalam pembelajaran tata cara Ibadah Haji.

Gambar III. 5 Karakter dalam media Sumber : Dokumentasi Pribadi

(29)

Gambar III. 6 Penggabungan Karakter dengan lokasi Sumber : Dokumentasi Pribadi

 Studi Halaman

Pada CD Interaktif Tata Cara Ibadah Haji terdapat beberapa halaman yang ditampilkan yaitu:

a. Halaman Menu Utama

Gambar III.7 Halaman Menu Utama Sumber: Dokumentasi Pribadi

Pada halaman ini terdapat seorang anak kecil yang memandu pengguna dalam menggunakan CD Interaktif Tata Cara Ibadah Haji. Dengan menampilkan

(30)

b. Halaman Ihram

Gambar III.8 Halaman Ihram Sumber: Dokumentasi Pribadi

Di dalam halaman Ihram menampilkan animasi seorang anak kecil yang sedang mempraktekkan memkai pakaian Ihram dimaksudkan untuk memudahkan para penggunanya. Selain itu terdapat background yang menampilkan keadaan di dalam kamar mengisyaratkan bahwa memakai pakaian Ihram boleh dilaksanakan dimana saja asalkan suci dan bersih.

c. Halaman Tawaf

(31)

Adanya animasi seseorang yang mengelilingi Kabah supaya anak mudah memahami tentang Tawaf. Selain itu dibantu dengan teks di setiap halaman agar materi yang disampaikan semakin jelas dan mudah dipahami.

d. Halaman Sa’i

Gambar III.10 Halaman Sai Sumber: Dokumentasi Pribadi

Di dalam halaman Sai, terdapat animasi seseorang yang berjalan. semakin lama objek tersebut ukurannya semakin kecil, mengisyaratkan bahwa objek tersebut berjalan jauh sesuai dengan background yang ditampilkan. Setelah itu objek tersebut kembali membesar dan terlihat mendekat.

e. Halaman Wukuf

(32)

Di Dalam halaman Wukuf menampilkan tempat yaitu padang Arofah. Selain itu adanya seseorang yang sedang wukuf atau berdiam diri dan berdoa di padang Arofah.

f. Halaman Mabit

Gambar III.12 Halaman Mabit Sumber: Dokumentasi Pribadi

Animasi di dalam halaman Mabit menunjukkan bahwa aktivitas dalam melakukan Mabit adalah bermalam. Tenda-tenda yang terdapat dalam halaman ini sesuai dengan tenda asli yang ada di Mina.

g. Halaman Jumroh

(33)

Di dalam halaman Jumroh terdapat seseorang yang sedang melempar batu sebanyak tujuh kali yang dilemparkan ke arah tembok yang ada didepannya.

h. Halaman Tahallul

Gambar III.14 Halaman Tahallul Sumber: Dokumentasi Pribadi

Pada halaman Tahallul terdapat animasi bercukur. Selain itu menampilkan

background tiang Masjid yang mengisyaratkan bahwa Tahallul dilaksanakan ditempat bersih dan suci.

III.2.5 Warna

Konsep warna yang akan digunakan aplikasi ini adalah warna yang bervariatif sesuai dengan keadaan sebenarnya. Warna utama yang digunakan adalah:

R: 77 G: 184 B: 254

(34)

R: 0 G: 0 B: 0

C: 75 M: 68 Y: 67 K: 90 Warna ini digunakan untuk warna Kabah dan sebagainya.

R: 204 G: 204 B: 152

(35)

BAB IV

TEKNIS PRODUKSI MEDIA

IV.1 Strategi Perancangan

Dalam perancangan ini, media dibuat karakter-karakter yang memvisualisasikan gambar sebenarnya, tetapi warna yang dipakai bukan warna yang sebenarnya. Adapun tahapan-tahapannya sebagai berikut:

IV.1.I Sketsa Awal

Sketsa awal perancangan pembuatan karakter dengan berbagai alternatif

Gambar IV.1 Sketsa Karakter Sumber: Dokumkentasi Pribadi

Sketsa yaitu proses awal dari sebuah perancangan yang meliputi tampilan visual seperti, karakter, huruf, tata letak, warna maupun format desain. Proses tersebut biasa dilakukan dengan cara manual dan juga bisa melakukannya dengan cara

(36)

Gambar IV. 2 Sketsa Background

Sumber: Dokumentasi Pribadi IV. 2 Tahap Perancangan

Perancangan dilakukan menggunakan dua software yaitu Adobe Illustrator CS3 untuk membuat tampilan dan ilustrasi karakter dan kemudian dianimasikan menggunakan software Adobe Flash CS3.

a. Proses Digitalisasi tampilan

Gambar IV.3 Proses Pembuatan Opening

Sumber: Dokumentasi Pribadi

Langkah pertama yang dilakukan adalah membuat opening. Pembuatan opening

(37)

Gambar IV.4 Gambar Pembuatan Tampilan Menu Sumber: Dokumentasi Pribadi

(38)

Gambar IV.6 Gambar Pembuatan Menu Tawaf Sumber: Dokumentasi Pribadi

(39)

Gambar IV.8 Gambar Pembuatan Menu Wukuf Sumber: Dokumentasi Pribadi

(40)

Gambar IV.10 Gambar Pembuatan Menu Lontar Jumroh Sumber: Dokumentasi Pribadi

(41)

Gambar IV.12 Gambar Pembuatan Karakter Sumber: Dokumentasi Pribadi

Semua gambar yang telah dibuat selanjutnya dianimasikan menggunakan software Adobe Flash CS3:

(42)

Kemudian tampilan yang telah dibuat selanjutnya dianimasikan:

Gambar IV.14 Tampilan Opening

Sumber: Dokumentasi Pribadi Ukuran: 1024x768 Pixel

Teknis : Digital

Gambar IV.15 Tampilan Menu Sumber: Dokumentasi Pribadi Ukuran: 1024x768 Pixel

(43)

Gambar IV.16 Tampilan Ihram Sumber: Dokumentasi Pribadi Ukuran: 1024x768 Pixel

Teknis : Digital

Gambar IV.17 Tampilan Tawaf Sumber: Dokumentasi Pribadi Ukuran: 1024x768 Pixel

(44)

Gambar IV.18 Tampilan Sai Sumber: Dokumentasi Pribadi Ukuran: 1024x768 Pixel

Teknis : Digital

Gambar IV.19 Tampilan Wukuf Sumber: Dokumentasi Pribadi Ukuran: 1024x768 Pixel

(45)

Gambar IV.20 Tampilan Mabit Sumber: Dokumentasi Pribadi Ukuran: 1024x768 Pixel

Teknis : Digital

Gambar IV.21 Tampilan Jumroh Sumber: Dokumentasi Pribadi Ukuran: 1024x768 Pixel

(46)

Gambar IV.22 Tampilan Tahallul Sumber: Dokumentasi Pribadi Ukuran: 1024x768 Pixel

Teknis : Digital

IV.2.1 Media Pendukung a. Kalender

Gambar IV.23 Kalender Sumber: Dokumentasi Pribadi Ukuran : 20 cm x 12 cm

Teknis : Digital Printing

(47)

b. Poster

Gambar IV.24 Poster Sumber: Dokumentasi Pribadi Ukuran : 40 cm x 55 cm

Teknis : Cetak Offset

(48)

c. Pin

Gambar IV.25 Pin Sumber: Dokumentasi Pribadi Ukuran : Diameter 4cm

Teknis : Cetak Offset

d. Cover CD

Gambar IV.26 Cover CD Sumber: Dokumentasi Pribadi Ukuran : 27 cm x 18 cm

Teknis : Digital Printing

(49)

e. Mug

Gambar IV.27 Mug Sumber: Dokumentasi Pribadi Ukuran : Diameter 7,5cm Tinggi 9,5cm

Teknis : Cetak Press

f. Gantungan Kunci

Gambar IV.28 Gantungan Kunci Sumber: Dokumentasi Pribadi Ukuran : Diameter 4,5cm

Gambar

Gambar III.9 Halaman Tawaf
Gambar III.13 Halaman Jumroh
Gambar III.14 Halaman Tahallul
Gambar IV.1 Sketsa Karakter
+7

Referensi

Dokumen terkait

Setelah peneliti melakukan observasi tentang faktor pendukung dalam pembinaan akhlak anak di Kelurahan Alalak Tengah RT 12 Banjarmasin yaitu lingkungan keluarga,

• Abstraksi :cloud computing membuat implementasi sistem yang digunakan oleh user menjadi abstrak dimana aplikasi berjalan pada sistem fisik yang mana tidak spesifik, data di

Solving University Course Timetabling Problems Using Constriction Particle Swarm Optimization with Local Search.. Penerapan Algoritma Genetika Untuk Kompresi

Berdasarkan analisis hasil maka kesimpulan yang didapat pada penelitian ini yaitu pemborosan yang terjadi di lantai produksi dalam bentuk cacat (defect) terjadi

Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya bahwa tujuan kepemimpinan adalah menggantikan Nabi n dalam menjaga agama dan mengatur kemaslahatan hidup umat dengan syariat Islam.

Hak sebagai warga negara Indonesia untuk memperoleh atau memiliki tanah di seluruh wilayah negara Republik Indonesia merupakan unsur dari prinsip nasionalitas dalam Undang-Undang

Hasil analisa ini menunjukkan bahwa pelayanan pengaduan tersebut masih kurang baik, alasan peneliti mengambil data skunder dari hasil

Dilihat dari nilai rata-rata agregat koefisien maka dapat dikatakan bahwa model GARCH (49,28%) adalah model yang baik dalam menjelaskan kapasitas volatilitas historis terhadap