• Tidak ada hasil yang ditemukan

Daya Tarik Program Acara SMS-Persib Pisan Di PT Radio Sinar Mega Swara (SMS) 101.7 FM Sukabumi Terhadap Pemuasan Kebutuhan Informasi Kelompok Supporter Kerajaan Viking Sukabumi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Daya Tarik Program Acara SMS-Persib Pisan Di PT Radio Sinar Mega Swara (SMS) 101.7 FM Sukabumi Terhadap Pemuasan Kebutuhan Informasi Kelompok Supporter Kerajaan Viking Sukabumi"

Copied!
129
0
0

Teks penuh

(1)

DAYA TARIK

Diajukan

PROGRAM ST

DAYA TARIK

RADIO SIN

TERHADAP

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Untuk Mengikuti Sidang Sarjana

PROGRAM ST

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

DAYA TARIK

PROGRAM ACARA SMS

RADIO SINAR MEGA SWARA (SMS)

TERHADAP PEMUASAN

KELOMPOK SUPPORTER KERAJAAN

Untuk Memenuhi Syarat Untuk Mengikuti Sidang Sarjana

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI KONSENTRASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

PROGRAM ACARA SMS

AR MEGA SWARA (SMS)

PEMUASAN

KELOMPOK SUPPORTER KERAJAAN

VIKING

Untuk Memenuhi Syarat Untuk Mengikuti Sidang Sarjana Komunikasi Konsentrasi Jurnalistik

REZA ADITIA NUGRAHA NIM.

UDI ILMU KOMUNIKASI KONSENTRASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

PROGRAM ACARA SMS

AR MEGA SWARA (SMS)

PEMUASAN

KEBUTUHAN INFORMASI

KELOMPOK SUPPORTER KERAJAAN

VIKING

SUKABUMI

Untuk Memenuhi Syarat Untuk Mengikuti Sidang Sarjana Komunikasi Konsentrasi Jurnalistik

Oleh :

REZA ADITIA NUGRAHA NIM. 41806109

UDI ILMU KOMUNIKASI KONSENTRASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

2011

PROGRAM ACARA SMS - PERSIB

AR MEGA SWARA (SMS)101.7

KEBUTUHAN INFORMASI

KELOMPOK SUPPORTER KERAJAAN

SUKABUMI

Untuk Memenuhi Syarat Untuk Mengikuti Sidang Sarjana Komunikasi Konsentrasi Jurnalistik

REZA ADITIA NUGRAHA 41806109

UDI ILMU KOMUNIKASI KONSENTRASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

PERSIB

PISAN DI

101.7

FM SUKABUMI

KEBUTUHAN INFORMASI

KELOMPOK SUPPORTER KERAJAAN

Untuk Memenuhi Syarat Untuk Mengikuti Sidang Sarjana pada Program

UDI ILMU KOMUNIKASI KONSENTRASIJURNALISTIK

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

PISAN DI

PT

FM SUKABUMI

KEBUTUHAN INFORMASI

ada ProgramStudi Ilmu

JURNALISTIK

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

PT

FM SUKABUMI

Studi Ilmu

(2)

iv

ABSTRAK

DAYA TARIK PROGRAM ACARA SMS - PERSIB PISAN DI PT RADIO SINAR MEGA SWARA (SMS)101.7 FM SUKABUMI TERHADAP PEMUASAN

KEBUTUHAN INFORMASI KELOMPOK SUPPORTER KERAJAAN VIKING SUKABUMI

Oleh:

Reza AditiaNugraha NIM. 41806109

Skripsi ini di bawah bimbingan, Drs. ManapSolihat, M.SI

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauhmana daya tarik program acara sms-persib pisan di Radio SMS Sukabumi terhadap pemuasan kebutuhan informasi Kerajaan Viking Sukabumi. Sehingga untuk dapat melihat seberapa besar hubungannya, peneliti mencoba untuk menganalisis kekuatan acara yang bagaimana yang digunakan program acara sms-Persib pisan. Kredibilitas komunikator yang seperti apa yang dimiliki oleh pembicara di program acara sms-Persib pisan dalam menjadi narasumber dan sejauhmana pengetahuan, hiburan serta kepentingan sosial Kerajaan Viking Sukabumi di Program acara sms-Persib pisan.

Tipe penelitian ini adalah kuantitatif. Sedangkan metode penelitian yang digunakan adalah metode Survey dengan tekhnik analisis Korelasional. Sebagian besar data dikumpulkan melalui angket dan wawancara dan didukung oleh studi literatur. Unit samplingnya adalah anggota Kerajaan Viking Kota Sukabumi, dengan populasi sebesar 350 orang, maka diperoleh sampel sebanyak 78orang. Tekhnik sampling yang digunakan adalah Simple Random Sampling yaitu pengambilan sampel secara acak sederhana. Sebelum dilakukan penyebaran angket, peneliti terlebih dahulu melakukan ujivaliditas dan reliabilitas pada setiap item pertanyaan yang ada dalam angket dengan menggunakan program SPSS 17. Data yang diperoleh dari hasil penyebaran angket, diberi skor, dianalisa dan diolah dengan menggunakan Skala Likert dan Koefisien Korelasi Jenjang Spearman (TheSpearman Rank Order Correlation Coefficien, Rs) pada program SPSS 17.

Hasil penelitian menunjukan kekuatan program acara sms-Persib pisan terhadap Pemuasan kebutuhan informasi besar korelasinya 0,766. Kredibilitas komunikator Program acara sms-Persib pisan terhadap Pemuasan Kebutuhan Informasi besar korelasinya 0,564. Daya Tarik Program Acara sms-Persib pisan terhadap pengetahuan Kerajaan Viking Sukabumi besar korelasinya 0,760. Daya Tarik Program acara sms-Persib pisan terhadap hiburan besarnya korelasi 0,785. Daya Tarik Program acara sms-Persib pisan terhadap Kepentingan sosial besarnya korelasi 0,577.

Kesimpulan pada penelitian ini Daya Tarik Program Acara SMS-Persib Pisan terhadap Pemuasan Kebutuhan Informasi besarnya korelasi 0.825. Hasil pengolahan data dan pengujian hipotesis menunjukkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Sehingga hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya hubungan antara daya tarik Program Acara SMS-Persib Pisan di Radio SMS terhadap pemuasan Kebutuhan informasi Kerajaan Viking Sukabumi dan menunjukkan bahwa daya tarik program acara SMS-Persib Pisan terhadap pemuasan kebutuhan informasi Kerajaan Viking Sukabumi sangat kuat atau tinggi.

(3)

v

ABSTRACK

ATTRACTIONS PROGRAMS & EVENTS SMS - PERSIB PISAN ON PT RADIO SINAR MEGA SWARA (SMS) 101.7 FM SUKABUMI INFORMATION

NEEDS OF THE GROUP MEETING SUPPORTER KINGDOM OF VIKING SUKABUMI

By:

Reza AditiaNugraha NIM. 41806109

This thesis under the guidance, Drs. ManapSolihat, M.SI

This study aims to determine how far the appeal of SMS-persib pisan programs on Radio SMS Sukabumi linings to meet the information needs of Royal Viking Sukabumi. So to be able to see how much influence, researchers tried to analyze the strength of the show that how the program uses the event-persib sms linings. The credibility communicators like those of the speakersat the event program sms-persib pisan in the informant and the extent of knowledge, entertainment and social interests of the Viking kingdom of Sukabumi in sms-Persib Programmes linings.

This type of research is quantitative. While research method used is survey method with Correlation alanalysis techniques. Most of the data collected through questionnaires and interviews and is supported by studies literatur. Uni tsampling is a member of the Viking Kingdom of Sukabumi, with a population of 350 people, the nobtained a sample of 78 people. The sampling technique used is the Simple Random Sampling is a simple random sampling. Prior to doing deployment questionnaire, the researchers first to test the validity and reliability on each item of existing questions in the questionnaire using SPSS 17. The data was obtained from the deployment questionnaire, given score, analyzed and processed using the Likert Scale and Level of Spearman Correlation Coefficient in SPSS 17.

The results showed the power of sms-persib program of the fulfillment of information needs linings of correlation 0.766. Communicator credibility Programmes sms-persib linings of Compliance Information Needs of correlation 0.564.Attractiveness Program Events sms-persib linings of the Viking kingdom of Sukabumi knowledge of correlation 0.760. Fascination Programmes sms-persib linings of entertainment magnitude of correlation 0.785. Fascination Programmes sms-persib pisan linings against social interests magnitude of correlation 0.577.

Conclusionon the study of Attraction Program Events SMS-Persib Pisan on Information Needs Fulfillment 0.825. The result magnitude of correlation data processing and hypothesis testing indicate that Ho refused and Ha accepted. So to beresults showed that the influence of magnetism Program Events SMS-persib pisan at Radio SMS to the fulfillment of the Viking kingdom needs Sukabumi and show that the attraction programs Pisan SMS-persib against the Vikings meet the information needs of the Kingdom of Sukabumi very strong or high.

(4)

Puj melimpahk kegiatan p

Rasulullah

semoga rahmat dan hidayah selalu dilimpahkan padanya. Da

penulis me Namun at

bimbingan serta dukungan yang penulis terima baik secara langsung maupun tidak langsung dari berbagai pihak, akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Pen penulis m Kakak-kakakku sayangnya.

Tak

yang tak terhingga kepada : 1. Yth. B

Fakulta

(UNIKOM) Bandung 2. Yth. B

Komun

uji dan syuk hkan rahmat penelitian i

Rasulullah, Nabi Mu

semoga rahmat dan hidayah selalu dilimpahkan padanya. alam melaks

menghadapi atas izin A

bimbingan serta dukungan yang penulis terima baik secara langsung maupun tidak langsung dari berbagai pihak, akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

enulisan Skr mengucapkan kakakku yang sayangnya.

ak lupa pad yang tak terhingga kepada :

Bapak Pro

ltas Ilmu S (UNIKOM) Bandung

Bapak Drs.

unikasi yang

KATA PENGANTAR

ukur penulis at dan hiday ini. Tak lu

uhammad SA

semoga rahmat dan hidayah selalu dilimpahkan padanya. ksanakan pe

i kesulitan s Allah SWT,

bimbingan serta dukungan yang penulis terima baik secara langsung maupun tidak langsung dari berbagai pihak, akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

kripsi ini tak an terima k ng telah me ada kesempa yang tak terhingga kepada :

rof. Dr. Sam

Sosial dan (UNIKOM) Bandung.

rs. Manap S

ng telah ba

vi

KATA PENGANTAR

lis panjatkan ayah-Nya se lupa shalawa SAW serta p

semoga rahmat dan hidayah selalu dilimpahkan padanya. penelitian ser

serta hamba T, juga berk

bimbingan serta dukungan yang penulis terima baik secara langsung maupun tidak langsung dari berbagai pihak, akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

ak lepas dari kasih kepad emberikan patan ini pen

amugyo Ibn

n Ilmu Polit

Solihat M.Si

banyak mem

KATA PENGANTAR

n ke khadira sehingga pen wat dan sala a para sahaba semoga rahmat dan hidayah selalu dilimpahkan padanya.

serta penulisa batan baik t erkat usaha,

bimbingan serta dukungan yang penulis terima baik secara langsung maupun tidak langsung dari berbagai pihak, akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

ari dukungan ada Mamah n dukungan

enulis mengu

bnu Redjo,

litik Univers

Si, selaku K mbantu baik

KATA PENGANTAR

irat Allah SW eneliti dapat alam kepada bat dan selur semoga rahmat dan hidayah selalu dilimpahkan padanya.

isan skripsi i teknis maup a, doa, sema

bimbingan serta dukungan yang penulis terima baik secara langsung maupun tidak langsung dari berbagai pihak, akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

an pihak kelu h dan Papah n moril, mat

gucapkan ra

, Drs., M.A

ersitas Komp Ketua Prog aik saat pen

SWT, yang at menyelesa

a junjungan luruh pengiku i ini tidak se upun non te mangat, ban bimbingan serta dukungan yang penulis terima baik secara langsung maupun tidak langsung dari berbagai pihak, akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

eluarga, untu ah tercinta ateri serta k rasa terima k

.A, selaku D mputer Indon ogram Studi enulis melak

g telah esaikan an kita ikutnya sedikit teknis. antuan, bimbingan serta dukungan yang penulis terima baik secara langsung maupun tidak langsung dari berbagai pihak, akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

(5)

vii

kegiatan perkuliahan maupun saat mengurus berbagai perizinan yang cukup membantu kelancaran penulis dalam menyelesaikan penelitian, serta telah menjadi dosen pembimbing yang telah membimbing penulisan skripsi ini hingga selesai. Terima kasih juga atas segala nasehat dan dorongan yang membuat peneliti tetap bertahan di tengah gempuran masalah yang tak kunjung selesai.

3. Yth. Ibu Melly Maulin P, S.Sos., M.Si., selaku Dosen Wali yang telah banyak membantu penulis pada saat mengalami berbagai kesulitan dalam banyak hal. Serta memberikan pengetahuan, wawasan dan motivasi kepada penulis pada saat penulis mengikuti perkuliahan.

4. Yth. Ibu Desayu Eka Surya, S.Sos.,M.Si., selaku Dosen Penulis yang telah memberikan bimbingan dan berbagi ilmu serta wawasan selama penulis melakukan perkuliahan.

5. Yth. Ibu Rismawaty S.Sos.,M.Si., selaku Dosen Penulis yang telah memberikan bimbingan dan berbagi ilmu serta wawasan selama penulis melakukan perkuliahan.

6. Yth Staf Dosen Program Studi Ilmu Komunikasi yang telah memberikan ilmu dan pengetahuannya kepada peneliti dari awal sampai akhir perkuliahan. Terima kasih

(6)

viii

8. Yth. Sri Intan S.Ikom., selaku Sekretariat Program Studi Ilmu Komunikasi yang telah banyak membantu penulis.

9. Yth Bapak Nustiandi selaku Manager Operasional yang telah memberikan kesempatan kepada peneliti untuk melaksanakan penelitian di Radio SMS Sukabumi.

10.Yth Kang Risris selaku Ketua Kerajaan Viking Sukabumi, terima kasih untuk segala masukan dan dukungan yang di berikan kepada peneliti selama melakukan penelitian.

11.Buat Kang Diki, Kang Babam, dan lain lain anggota Kerajaan Viking Sukabumi.

12.Buat Uncle and Aunty serta keponakan-keponakanku terima kasih selalu ngasih semangat.

13.Buat temen-temen seangkatan Satira, Popon, Demi, Ersita, Ivan, Rino, Gino, Okym, Yaen, Yaser, Manyu, Isa, Defri, Toke, Deden Semoga kalian tambah sukses.

14.Buat Fauzy, Wandrik, Birowo, Andin, Alti, Ismet, Bule, Ludi, Sholeh, Mosses, Adit dan semua anak kelas Ik_Jurnal. Terimakasih udah ngasih semangat.

15.Buat Penghuni 49, Abaz, Manoek, Kadier, Peank, Ibu, Akew, Pepenk, Rozack, Dado dan semua yang mendukung, Nuhun.

(7)

ix

17.Buat sahabat terbaik Atar, terima kasih telah memberikan semangatnya, selalu ngehibur dan selalu ngingetin penulis dalam segala hal.

18.Buat temen-temen yang lupa di tulis, maaf N terimakasih banyak ya!!!!!! Sebagai penutup Peneliti ucapkan Jazzakumullahu Khaiiraan Katsira, semoga Allah SWT memberikan balasan yang setimpal terhadap pihak-pihak yang telah membantu dalam penelitian ini dan mudah-mudahan selalu berada dalam ridho dan lindungan-Nya. Amiin.

Akhir kata Peneliti mengharapkan agar skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi Peneliti khususnya dan Pembaca umumnya di masa yang akan datang

(8)

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manusia merupakan makhluk sosial yang senantiasa selalu berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. Dalam diri manusia terdapat rasa ingin tahu yang memaksa manusia perlu berkomunikasi. Dr. Everett Kleinjan mengatakan bahwa komunikasi sudah merupakan bagian kekal dari kehidupan manusia seperti halnya bernafas. Sepanjang manusia ingin hidup maka ia perlu berkomunikasi. Hal ini diperkuat oleh pernyataan dari Prof. Wilbur schramm yang mengatakan bahwa komunikasi dan masyarakat merupakan dua kata kembar yang tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya. Sebab tanpa komunikasi tidak akan mungkin masyarakat terbentuk, begitu juga sebaliknya, tanpa masyarakat maka manusia tidak akan mungkin dapat mengembangkan komunikasi.

(9)

2

Harold D. Lasswell, komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses yang menjelaskan siapa, mengatakan apa, dengan saluran apa, kepada siapa? Dengan akibat apa atau hasil apa? (Who? Says what? In which channel? To who? With what effect?). Unsur unsur dalam komunikasi adalah sumber (komunikator), pesan yang disampaikan, alat (media) yang digunakan, penerima pesan (komunikan), efek yang ditimbulkan dan hambatan dari suatu proses komunikasi. (2005:62)

Dalam kehidupan sehari hari, setiap manusia selalu membutuhkan informasi terutama informasi yang menyangkut kepentingannya. Manusia akan selalu mencari informasi yang dibutuhkannya baik dari manusia lainnya maupun dari media massa yang ada. Sekarang ini kebutuhan akan informasi menjadi hal yang sangat penting bagi semua manusia.

(10)

3

informasi yang mereka butuhkan, salah satunya dengan cara mengonsumsi media massa, baik media elektronik maupun media cetak. Sebagai salah satu ahli di bidang komunikasi, Gerbner, mengemukakan tentang definisi komunikasi massa,

Mass communication is the technologically and institutionally based production and distribution of the most broadly shared continuous flow of messages in industrial societies . (Komunikasi massa adalah produksi dan distribusi yang berlandaskan teknologi dan lembaga dari arus pesan yang kontinyu serta paling luas dimiliki orang dalam masyarakat industri. (Ardiyanto dan Komala, 3:2004).

Berdasarkan definisi komunikasi massa yang dikemukakan oleh Gerbner, media massa yang merupakan lembaga mempunyai dampak bagi orang secara luas. Media massa secara pasti memengaruhi pemikiran dan tindakan khalayak, media membentuk opini publik untuk membawanya pada perubahan yang signifikan.

(11)

4

- Menyampaikan informasi ( to inform)

- Mendidik (to educate)

- Menghibur ( to entertain) - Mempengaruhi ( to influence)

Memasuki penghujung dasawarsa 1990-an perkembangan media massa, baik berupa surat kabar, televisi, film, dan radio semakin membawa pengaruh besar dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Hal ini disebabkan oleh semakin pesatnya perkembangan tekhnologi informasi dan komunikasi yang mampu menembus dimensi ruang, waktu dan budaya. Dari beberapa jenis media massa tersebut, pada penelitian ini peneliti akan berfokus pada radio.

Kehadiran radio sebagai salah satu media massa mempunyai pengaruh yang besar bagi kehidupan manusia, meskipun sifat dari radio hanya bisa didengar oleh pendengarnya. Format acara yang disajikan harus di buat semenarik mungkin agar dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat. Perkembangan media radio di Indonesia dapat dikatakan berkembang pesat, hal ini dibuktikan setiap kota di Indonesia memiliki paling sedikit lima stasiun radio setiap kotanya. Di Bandung saja terdapat lebih dari sepuluh stasiun radio yang melakukan siaran, di kota lain pun sama, hanya saja tidak sebanyak di kota Bandung.

(12)

5

berbagai jenis program radio dengan mengutamakan program produksi sendiri yang berkualitas, baik dalam bentuk musik, olahraga, dan program - program pemberitaan serta berbagai macam program informasi seperti SMS - Persib Pisan.

Sinar Mega Swara(SMS) Persib Pisan merupakan program acara yang mulai siaran pada tanggal 11 Agustus 2010, dengan jadwal siaran setiap hari Rabu pukul 19.00-21.00. SMS Persib Pisan adalah format acara interaktif dengan materi paling UP date dari persib dan dibahas dengan narasumber yang terdiri dari wartawan lokal, bobotoh atau tokoh masyarakat Sukabumi pecinta Persib. Selain itu, SMS Persib Pisan merupakan program tayangan dengan sumber informasi utama seputar Persib dan perkembangan persepakbolaan, sesuai dengan judulnya SMS - PERSIB Pisan yang berarti adanya rasa memiliki terhadap Persib, maka program ini selalu menyesuaikan dengan kebutuhan informasi dari para Bobotoh atau masyarakat pecinta Persib itu sendiri dengan selalu mengikuti setiap saat perjalanan Persib baik itu dari sisi teknis tim hasil pertandingan, latihan tim, informasi klasemen liga, prediksi pertandingan dan yang lainnya. Selain itu juga informasi dari sisi non teknis dari persib seperti gosip pemain, perilaku dan kegiatan bobotoh, profil pemain, profil bobotoh, bincang-bincang mantan pemain, dan lain-lain.

(13)

6

menyuguhkan kebutuhan informasi untuk para bobotoh, khususnya untuk para bobotoh yang berada di kota Sukabumi karena segala sesuatu hal yang atau kegiatan yang menyangkut Persib pastinya akan selalu menarik perhatian dan minat bobotoh. Karena bobotoh merupakan sekumpulan orang-orang yang memiliki satu kesamaan yaitu menyukai klub Persib Bandung dan di Kota Sukabumi pun terdapat kelompok supporter pencinta Persib Bandung yang menamakan kelompoknya KERAJAAN VIKING , oleh karena itu peneliti mengkhususkan kepada KERAJAAN VIKING .

Komunitas Viking bukan lagi milik warga bandung tapi telah menjadi milik warga jawa barat. Bahkan sekarang telah merambah keluar jawa barat dan pulau jawa. Di sukabumi pun telah berdiri distrik Kerajaan Viking Sukabumi yang dulunya bernama Viking Kingdom Sukabumi yang berdiri pada tanggal 6 september 2006. Nama Kingdom diambil ketika persib tour ke yogyakarta saat itu sang pendiri Kang Oedhiel menemukan sebuah bungkus korek api yang bergambar mahkota raja sejak itu tercetus ide untuk mendirikan kerajaan bobotoh persib di sukabumi.

(14)

7

terorganisir mendukung Persib total dengan hati jadi sekarang sudah tidak ada lagi nama Viking Kingdom Sukabumi.

Kerajaan Viking Sukabumi telah di akui sebagai pendiri Viking di Sukabumi sejak dari bernama Viking Kingdom Sukabumi, karena bukan Vikers sesaat seperti Jamur Di Musim Hujan . Distrik Viking di Sukabumi di tujukan untuk lebih mempererat ikatan antar pecinta persib, bukannya menjadi sebuah perpecahan atau persaingan tujuan utumanya adalah mendukung Persib. Viking Kerajaan Sukabumi selalu Total & kreatif dalam mendukung Persib terbukti dengan semakin bertambahnya anggota yang ditekankan utuk lebih total & kreatif. Anggota Kerajaan Viking Sukabumi tidak hanya untuk di daerah kota saja tetapi telah mejangkau kabupaten sukabumi mulai dari cicurug sampai gekbrong dan pelabuhan ratu.

Keberadaan Viking dapat dibilang cukup diperhitungkan di kancah persepakbolaan Indonesia, karena Viking adalah salah satu kelompok suporter di Indonesia yang memiliki loyalitas dan nama besar. Anggota Viking tersebar diseluruh Jawa Barat bahkan diseluruh Indonesia. Karena kondisi dan keberadaan Viking ini, PT Radio Sinar Mega Swara (SMS) FM membuat suatu program acara yang diberi nama SMS Persib Pisan dalam rangka memenuhi kebutuhan informasi mengenai Persib Bandung dan menarik daya tarik Kerajaan Viking untuk mengikuti dan mendengarkan program acara ini.

(15)

8

mampu untuk mengungkapkan kembali pesan yang ia peroleh dari media komunikasi.

Dari pengertian di atas, dapat diketahui bahwa daya tarik adalah proses awal terhadap kesan dari suatu bentuk komunikasi dan sangat berperan dalam membentuk animo komunikan. Berdasarkan pengertiannya, daya tarik merupakan kekuatan yang dapat memikat perhatian, sehingga seseorang mampu mengungkapkan kembali pesan atau stimulus (rangsangan) yang ia peroleh dari media komunikasi.

Sebagai suatu aspek kejiwaan, daya tarik bukan saja mewarnai perilaku seseorang atau kelompok orang, tetapi lebih dari itu yaitu mendorong seseorang mempunyai persepsi positif untuk melakukan suatu kegiatan dan menyebabkan seseorang menaruh perhatian serta merelakan dirinya untuk berpartisipasi pada satu kegiatan.

Sementara itu menurut Moh. As ad (1992: 89), daya tarik adalah: sikap yang membuat orang senang akan objek situasi atau ide-ide tertentu. Hal ini diikuti oleh perasaan senang dan kecenderungan untuk mencari objek yang disenanginya itu.

Berdasarkan hal di atas, peneliti berpendapat bahwa pemahaman terhadap suatu objek atau kegiatan harus terlebih dahulu adanya daya tarik dari objek atau kegiatan tersebut terhadap seseorang, Hal itu ditegaskan juga di acara SMS -

(16)

9

Bertolak dari pembahasan latar belakang masalah diatas, maka peneliti merumuskan masalah yaitu Sejauhmana Daya Tarik Program Acara SMS - Persib Pisan di PT Radio Sinar Mega Swara (SMS) 101.7 FM Sukabumi

Terhadap Pemuasan Kebutuhan Informasi Kelompok Supporter Kerajaan

Viking Sukabumi?

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan rumusan masalah yang telah dikemukakan diatas, maka peneliti dapat mengidentifikasikan masalah sebagai berikut:

1. Sejauhmana kekuatan program acara SMS - Persib Pisan di PT Radio Sinar Mega Swara (SMS) 101.7 FM Sukabumi terhadap Pemuasan kebutuhan informasi kelompok supporter Kerajaan Viking Sukabumi? 2. Sejauhmana kredibilitas komunikator program acara SMS - Persib Pisan

di PT Radio Sinar Mega Swara (SMS) 101.7 FM Sukabumi terhadap Pemuasan kebutuhan informasi kelompok supporter Kerajaan Viking Sukabumi?

3. Sejauhmana daya tarik program acara SMS - Persib Pisan di PT Radio Sinar Mega Swara (SMS) 101.7 FM Sukabumi terhadap pengetahuan kelompok supporter Kerajaan Viking Sukabumi?

(17)

10

5. Sejauhmana daya tarik program acara SMS - Persib Pisan di PT Radio Sinar Mega Swara (SMS) 101.7 FM Sukabumi terhadap kepentingan sosial kelompok supporter Kerajaan Viking Sukabumi?

6. Sejauhmana daya tarik program acara SMS - Persib Pisan di PT Radio Sinar Mega Swara (SMS) 101.7 FM Sukabumi terhadap Pemuasan kebutuhan informasi kelompok supporter Kerajaan Viking Sukabumi?

1.3 Maksud dan Tujuan

1.3.1 Maksud Penelitian

Maksud penelitian ini untuk mengukur, menjelaskan, dan menganalisa tentang sejauhmana Daya Tarik Program Acara SMS Persib pisan di PT Radio Sinar Mega Swara (SMS) 101.7 FM Sukabumi Terhadap Pemuasan Kebutuhan Informasi Bagi Kelompok Supporter

KERAJAAN VIKING Sukabumi.

1.3.2 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui kekuatan program acara SMS - Persib Pisan di PT Radio Sinar Mega Swara (SMS) 101.7 FM Sukabumi terhadap Pemuasan kebutuhan informasi kelompok supporter Kerajaan Viking Sukabumi.

(18)

11

Sukabumi terhadap Pemuasan kebutuhan informasi kelompok supporter Kerajaan Viking Sukabumi.

3. Untuk mengetahui daya tarik program acara SMS - Persib Pisan di PT Radio Sinar Mega Swara (SMS) 101.7 FM Sukabumi terhadap

pengetahuan kelompok supporter Kerajaan Viking Sukabumi. 4. Untuk mengetahui daya tarik program acara SMS - Persib Pisan di

PT Radio Sinar Mega Swara (SMS) 101.7 FM Sukabumi terhadap

hiburan kelompok supporter Kerajaan Viking Sukabumi.

5. Untuk mengetahui daya tarik program acara SMS - Persib Pisan di PT Radio Sinar Mega Swara (SMS) 101.7 FM Sukabumi terhadap

kepentingan kelompok supporter Kerajaan Viking Sukabumi. 6. Untuk mengetahui daya tarik program acara SMS - Persib Pisan di

PT Radio Sinar Mega Swara (SMS) 101.7 FM Sukabumi terhadap pemenuhan kebutuhan informasi kelompok supporter Kerajaan Viking Sukabumi.

1.4 Kegunaan Penelitian

1.4.1 Kegunaan Teoritis

(19)

12

lebih membuka wawasan dan pengetahuan baru bagi peneliti terhadap penerapan teori - teori komunikasi dalam memecahkan masalah yang ada pada objek penelitian yang berhubungan dengan dunia ilmu komunikasi terutama bidang kajian ilmu jurnalistik khususnya jurnalistik radio.

1.4.2 Kegunaan Praktis

Kegunaan Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan yang sangat berguna bagi peneliti dalam bidang Ilmu Komunikasi terutama mengenai daya tarik program SMS-Persib pisan.

Kegunaan Bagi Akademik

Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi Universitas khususnya Prodi IK & PR Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unikom untuk menjadi bahan literatur dalam masalah penelitian. Serta menambah wawasan mengenai jurnalistik Radio dan membantu mahasiswa ilmu komunikasi konsentrasi keilmuan jurnalistik.

Kegunaan Bagi Perusahaan

(20)

13

Kebutuhan Informasi Bagi Kelompok Supporter Kerajaan VIKING Sukabumi.

1.5 Kerangka Pemikiran

1.5.1 Kerangka Teoritis

Dalam melakukan penelitian ini, peneliti akan menggunakan teori Uses and Gratification. Pakar komunikasi, Onong Uchjana Effendy mendefinisikan daya tarik sebagai berikut :

Kekuatan atau penampilan komunikator dalam memikat perhatian, sehingga seseorang mampu untuk mengungkapkan kembali pesan yang ia peroleh dari media komunikasi (effendy, 1989 : 18).

Sedangkan menurut Kotler dalam Sindoro adalah daya tarik isi pesan sebuah siaran meliputi daya tarik rasional, emosional dan moral. Daya tarik rasional menunjukan bahwa kegiatan tersebut menghasilkan manfaat, sedangkan daya tarik emosional mencoba membangkitkan motivasi terhadap suatu kegiatan atau produk, dan daya tarik moral di arahkan pada perasaan seseorang sehingga sering digunakan untuk mendorong orang mendukung masalah-masalah sosial.

(21)

14

pesan atau stimulus (rangsangan) yang ia peroleh dari media komunikasi. Sebagai suatu aspek kejiwaan, daya tarik bukan saja mewarnai perilaku seseorang atau kelompok orang, tetapi lebih dari itu yaitu mendorong seseorang mempunyai persepsi positif untuk melakukan suatu kegiatan dan menyebabkan seseorang menaruh perhatian serta merelakan dirinya untuk berpartisipasi pada satu kegiatan.

Pada umumnya setiap individu memiliki kebutuhan mendasar terhadap informasi. Berdasarkan pengalamannya, seseorang mengharapkan bahwa konsumsi atau penggunaan media tertentu akan memberikan sejumlah pemenuhan bagi kebutuhannya. Hal ini akan membuatnya mendengarkan radio, menonton televisi, ataupun membaca berita di surat kabar. Berbagai penggunaan dan pemuasan terhadap media ini dikelompokkan ke dalam beberapa tujuan, yaitu:

1. Pengetahuan

Seseorang menggunakan media massa untuk mengetahui sesuatu atau memperoleh informasi tentang sesuatu.

2. Hiburan

(22)

15

3. Kepentingan Sosial

Kebutuhan ini diperoleh melalui pembicaraan atau diskusi tentang sebuah program televisi, film terbaru, atau program radio siaran. Isi media menjadi bahan perbincangan yang hangat. Media memberikan kesamaan landasan untuk membicarakan masalah sosial. Dengan demikian media juga berfungsi untuk memperkuat hubungan dengan keluarga, teman, dan yang lainnya dalam masyarakat. (Ardiyanto, Elvinaro dan Lukiati. 2004.

Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Hal 28)

Pendekatan Uses and Gratification menempatkan manusia sebagai khalayak yang bersifat aktif dalam menghadapi terpaan pesan melalui media. Pendekatan ini pertama kali dikemukakan oleh Elihu Katz pada tahun 1959 melalui hasil penelitian yang menunjukan bahwa orang yang berbeda dapat menggunakan pesan komunikasi massa yang sama untuk kegunaan yang berbeda-beda. Istilah Uses and gratification timbul dari sikap aktif khalayak dalam menggunakan media dari pemenuhan kebutuhan khalayak melalui penggunaan media tersebut. Model Uses and Gratification menunjukan bahwa, yang menjadi permasalahan utama bukanlah bagaimana media mengubah sikap prilaku khalayak, tetapi bagaimana media memenuhi kebutuhan pribadi dan sosial khalayak.

(23)

16

1. Penggunaan media pada akhirnya untuk mencapai suatu tujuan. Kita menggunakan media untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang sifatnya spesifik, kebutuhan ini berkembang dalam lingkungan sosial kita.

2. Khalayak memilih jenis dan isi media untuk memenuhi isi kebutuhan. Jadi khalayak terlibat dalam satu proses komunikasi massa dan mereka dapat mempengaruhi media untuk kebutuhan-kebutuhan mereka secara lebih cepat dibandingkan dengan media yang dapat menguasai mereka.

3. Disamping media massa sebagai sumber informasi maka ada pula berbagai sumber lain yang dapat memuaskan kebutuhan khalayak. Oleh karena itu media massa harus bersaing dengan sumber-sumber lain. Dari sekian banyak sumber yang bukan media yang dapat memuaskan kebutuhan antara lain misalnya keluarga, teman-teman, komunikasi antar pribadi (dengan media, tanpa media), mengisi waktu luang bahkan minum obat tidur.

4. Khalayak mengetahui kebutuhan tersebut dan dapat memenuhi jika dikehendaki, juga mengetahui alasan-alasannya untuk menggunakan media massa. (Liliweri, 1991 : 134)

(24)

17

1.5.2 Kerangka Konseptual

Dalam memenuhi kebutuhan akan informasi, setiap orang akan terdorong untuk mencari informasi dan pemberitaan mengenai Persib Bandung. Untuk itu, khalayak akan memerlukan stimulus yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan informasi mengenai Persib Bandung.

Dalam penelitian ini, peneliti ingin mengetahui daya tarik program acara SMS Persib Pisan di PT Radio Sinar Mega Swara (SMS) FM Sukabumi terhadap pemuasan kebutuhan informasi kelompok supporter Kerajaan Viking Sukabumi. Berdasarkan apa yang menjadi bahan penelitian penulis, maka berdasarkan pendekatan Uses and gratification yang mengatakan bahwa pendekatan uses and gratification menempatkan manusia sebagai khalayak yang bersifat aktif dalam menghadapi terpaan pesan melalui media. Dalam hal ini yang menjadi khalayak yaitu Kerajaan Viking Sukabumi, serta media yang dimaksud disini adalah Radio SMS Sukabumi.

Kerajaan Viking Sukabumi akan mencari informasi mengenai tim kesayangan dari warga Jawa Barat ini di SMS-Persib Pisan, karena selama ini Kerajaan Viking kurang mendapatkan informasi mengenai Persib Bandung di Kota Sukabumi.

(25)

18

yang menyuguhkan pemberitaan tentang Persib harus mengetahui seberapa besar khalayak akan terpuaskan dengan informasi yang diberikan agar SMS-Persib Pisan di Radio SMS menjadi media pemberi informasi yang dicari oleh Kerajaan Viking Sukabumi.

Gambar 1.1

Model Penelitian

Sumber: Aplikasi Peneliti 2011

Pada gambar model penelitian diatas, terlihat bahwa Radio SMS memberikan suatu informasi melalui program acara SMS-Persib Pisan kepada Kerajaan Viking Sukabumi untuk memenuhi kebutuhan akan informasi yang dibutuhkan oleh kelompok supporter Kerajaan Viking Sukabumi maupun kebutuhan individu dari setiap anggotanya.

1. Kekuatan 2. Kredibilitas Komunikator

Daya Tarik

1. Perhatian 2. Hiburan 3. Kepentingan Sosial

Pemuasan Kebutuhan

(26)

19

1.6 Hipotesis

1.6.1 Hipotesis Induk

H1: Ada pengaruh antara daya tarik program acara SMS Persib pisan di PT Radio Sinar Mega Swara (SMS) 101.7 FM Sukabumi terhadap Pemuasan kebutuhan informasi bagi Kerajaan Viking Sukabumi.

Ho: Tidak ada pengaruh antara daya tarik program acara SMS Persib pisan di PT Radio Sinar Mega Swara (SMS) 101.7 FM Sukabumi terhadap Pemuasan kebutuhan informasi bagi Kerajaan Viking Sukabumi.

1.6.2 Sub Hipotesis

H1: Ada pengaruh antara kekuatan program acara SMS - Persib Pisan di PT Radio Sinar Mega Swara (SMS) 101.7 FM Sukabumi terhadap Pemuasan kebutuhan informasi kelompok supporter Kerajaan Viking Sukabumi.

Ho: Tidak ada pengaruh antara kekuatan program acara SMS - Persib Pisan di PT Radio Sinar Mega Swara (SMS) 101.7 FM Sukabumi terhadap Pemuasan kebutuhan informasi kelompok supporter Kerajaan Viking Sukabumi.

(27)

20

FM Sukabumi terhadap Pemuasan kebutuhan informasi kelompok supporter Kerajaan Viking Sukabumi.

Ho: Tidak ada pengaruh antara kredibilitas komunikator program acara SMS - Persib Pisan di PT Radio Sinar Mega Swara (SMS) 101.7 FM Sukabumi terhadap Pemuasan kebutuhan informasi kelompok supporter Kerajaan Viking Sukabumi.

H1: Ada pengaruh antara daya tarik program acara SMS - Persib Pisan di PT Radio Sinar Mega Swara (SMS) 101.7 FM Sukabumi terhadap pengetahuan kelompok supporter Kerajaan Viking Sukabumi.

Ho: Tidak ada pengaruh antara daya tarik program acara SMS - Persib Pisan di PT Radio Sinar Mega Swara (SMS) 101.7 FM Sukabumi terhadap pengetahuan kelompok supporter Kerajaan Viking Sukabumi.

H1: Ada pengaruh antara daya tarik program acara SMS - Persib Pisan di PT Radio Sinar Mega Swara (SMS) 101.7 FM Sukabumi terhadap hiburan kelompok supporter Kerajaan Viking Sukabumi. Ho: Tidak ada pengaruh antara daya tarik program acara SMS - Persib Pisan di PT Radio Sinar Mega Swara (SMS) 101.7 FM Sukabumi terhadap hiburan kelompok supporter Kerajaan Viking Sukabumi.

(28)

21

terhadap kepentingan sosial kelompok supporter Kerajaan Viking Sukabumi.

Ho: Tidak ada pengaruh antara daya tarik program acara SMS - Persib Pisan di PT Radio Sinar Mega Swara (SMS) 101.7 FM Sukabumi terhadap kepentingan sosial kelompok supporter Kerajaan Viking Sukabumi.

1.7 Operasional Variabel

Daya Tarik Program Acara SMS Persib Pisan (Variabel X) Daya Tarik adalah kemampuan komunikator dalam hal menyita perhatian komunikan sebagai langkah awal dalam menyampaikan pesan yang dapat berkembang menjadi pemberian respon (baik respon positif maupun respon negatif) terhadap pesan yang dikomunikasikan.

Pemuasan Kebutuhan Informasi Kerajaan Viking Sukabumi (Variabel Y)

Pemuasan Informasi suatu kebutuhan akan sebuah Informasi Kerajaan Viking Sukabumi tentang Kebutuhan Informasi yang diperoleh.

(29)

22

Tabel 1.1

Operasional Variabel

Variabel Indikator Alat Ukur

Daya Tarik (Variabel X)

1. Kekuatan 1. Daya Tarik Rasional 2. Daya Tarik Emosional 3. Daya Tarik Moral 2. Kredibilitas

Komunikator

1. Keahlian 2. Kepercayaan Pemuasan

kebutuhan Informasi (Variabel Y)

1. Pengetahuan 1. Mendapat Informasi 2. Mengetahui Perkembangan 2. Hiburan 1. Mengurangi Kejenuhan

2. Menjadi Santai

3. Kepentingan Sosial 1. Memperkuat Hubungan Anggota

2. Memberikan Kesamaan Berpikir

(30)

23

1.8 Populasi dan Sampel

1.8.1 Populasi

Sifat-sifat kumpulan objek penelitian dapat ditemukan dengan mempelajari dan mengamati sebagian dari kumpulan objek penelitian yang dapat berupa orang, kelompok, dan organisasi. Dalam penelitian, objek penelitian merupakan satuan unsur-unsur populasi.

Menurut Jalaludin Rakhmat dalam bukunya yang berjudul Metode Penelitian Komunikasi, mengatakan bahwa: Bagian yang diamati itu disebut sampel, sedangkan kumpulan objek penelitian disebut populasi (Rakhmat, 2002: 78).

Sehingga jelas bahwa populasi merupakan kumpulan objek yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya. Dalam penelitian ini, peneliti memfokuskan penelitian pada Kerajaan Viking Sukabumi. Anggota Kerajaan Viking Sukabumi berjumlah 350 orang.

1.8.2 Sampel

(31)

24

responden

n

n

n

n

78

777

.

77

5

.

4

350

1

100

/

10

350

350

2

Besarnya jumlah sampel ditentukan dengan menggunakan rumus yang dikemukakan oleh Yamane yang dikutip oleh Jalaluddin Rakhmat, yaitu sebagai berikut:

Ket:

n = Ukuran atau besarnya sampel N = Ukuran atau besarnya populasi

d = Presisi atau tingkat kesalahan yang ditetapkan yaitu sebesar 10% (Yamane dalam Rakhmat, 2002: 82)

Dengan total anggota sebanyak 350 orang maka peneliti menentukan jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 78 responden.

1

2

d

N

(32)

25

Tabel 1.2

Daftar Nama Anggota yang Menjadi Sampel

No Nama

Jenis Kelamin

Umur Pekerjaan

1 Rudi S Laki-Laki 24 Peg. Swasta

2 Arwansyah Laki-Laki 27 Peg. Swasta

3 Nurrohman Laki-Laki 24 Peg. Swasta

4 Arifin S Laki-Laki 19 Mahasiswa

5 Heri Laki-Laki 29 Peg. Swasta

6 Metty Perempuan 20 Mahasiswa

7 Bambang Laki-Laki 37 Peg. Swasta

8 Anton Laki-Laki 27 Peg. Swasta

9 Dedi R Laki-Laki 30 PNS

10 Yanto Laki-Laki 26 Peg. Swasta

11 Rona A Laki-Laki 18 Pelajar

12 Asep S Laki-Laki 18 Pelajar

13 Agus T Laki-Laki 23 Wiraswasta

14 Lutfi S Laki-Laki 18 Pelajar

15 Rachmat Laki-Laki 33 PNS

16 M. Alan Laki-Laki 17 Pelajar

[image:32.595.148.476.159.715.2]
(33)

26

18 Yessi Perempuan 24 Peg. Swasta

19 Iwan Laki-Laki 25 Wiraswasta

20 Roni S Laki-Laki 25 Peg. Swasta

21 Dadan Laki-Laki 29 Peg. Swasta

22 Ajat Laki-Laki 24 Peg. Swasta

23 Fresa Laki-Laki 23 Peg. Swasta

24 Kurnia Laki-Laki 26 Peg. Swasta

25 Yudi Laki-Laki 24 Wiraswasta

26 Fahrul Laki-Laki 17 Pelajar

27 Yosep Laki-Laki 36 Peg. Swasta

28 Rizki Laki-Laki 17 Pelajar

29 Arul Laki-Laki 25 Wiraswasta

30 Dimas Laki-Laki 24 Peg. Swasta

31 Zaenal A Laki-Laki 27 Peg. Swasta

32 Andre Laki-Laki 25 Peg. Swasta

33 Yayan Laki-Laki 27 Peg. Swasta

34 Indra Laki-Laki 25 Wiraswasta

35 Novi A Perempuan 25 Wiraswasta

36 Alamsyah Laki-Laki 24 Wiraswasta

37 Dadang Laki-Laki 36 PNS

38 Angga Laki-Laki 28 Peg. Swasta

(34)

27

40 Cepy Laki-Laki 25 Peg. Swasta

41 Eddy Laki-Laki 22 Wiraswasta

42 Soemantri Laki-Laki 38 PNS

43 Bobby Laki-Laki 18 Pelajar

44 Deni Laki-Laki 27 Peg. Swasta

45 Maman Laki-Laki 25 Wiraswasta

46 M. Aditia Laki-Laki 24 Peg. Swasta

47 Wima Perempuan 20 Mahasiswa

48 Faizal Laki-Laki 27 Peg. Swasta

49 M. Assidiq Laki-Laki 25 Peg. Swasta

50 Bagja Laki-Laki 24 Wiraswasta

51 Doddy Laki-Laki 27 Peg. Swasta

52 Cucu Laki-Laki 27 Peg. Swasta

53 Toni Laki-Laki 32 Peg. Swasta

54 Taryadi Laki-Laki 24 Wiraswasta

55 Rizka Perempuan 24 Peg. Swasta

56 Kamal Laki-Laki 23 Wiraswasta

57 Dede Laki-Laki 25 Wiraswasta

58 Saryono Laki-Laki 30 Peg. Swasta

59 Deden Laki-Laki 30 Peg. Swasta

60 Imam Laki-Laki 25 Peg. Swasta

(35)

28

62 Adiputra Laki-Laki 24 Peg. Swasta

63 Nanda Laki-Laki 20 Mahasiswa

64 M. Hadi Laki-Laki 22 Wiraswasta

65 Harry Laki-Laki 18 Pelajar

66 Wandi Laki-Laki 19 Mahasiswa

67 Herdi Laki-Laki 24 Peg. Swasta

68 Selvi Perempuan 22 Mahasiswa

69 Kemal Laki-Laki 29 Peg. Swasta

70 Fajar Laki-Laki 21 Mahasiswa

71 Ilham Laki-Laki 21 Mahasiswa

72 Doni Laki-Laki 23 Peg. Swasta

73 Ervan Laki-Laki 20 Mahasiswa

74 Soni Laki-Laki 20 Mahasiswa

75 Ginanjar Laki-Laki 31 PNS

76 Cecep Laki-Laki 33 Peg. Swasta

77 Sulasno Laki-Laki 28 Peg. Swasta

78 Rina Perempuan 24 Peg. Swasta

(36)

29

1.9 Metode Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan tipe penelitian Kuantitatif. Sedangkan metode penelitian yang digunakan adalah Metode Survey , dengan

teknik analisis Korelasional .

Tipe penelitian kuantitatif menurut Sugiyono:

...digunakan dalam meneliti status kelompok manusia, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun kelas peristiwa pada waktu tertentu. Sehingga melalui metode ini akan diperoleh data dan informasi tentang gambaran suatu fenomena, fakta, sifat, serta hubungan fenomena tertentu secara komprehensif dan integral. Dengan demikian pengulangan dalam penelitian kuantitatif dilakukan dalam rangka mendapatkan konsistensi atau realibilitas data penelitian dan membuktikan penelitian yang telah ada . (Sugiyono, 2003: 19)

Metode Survey adalah merupakan suatu penelitian yang dilakukan untuk memperoleh data-data dari fenomena yang berlangsung dan mencari keterangan-keterangan secara faktual, baik tentang institusi, sosial, ekonomi, atau politik dari suatu kelompok atau daerah (Natzir, 1988: 63).

Singarimbun dan Effendy mengartikan: survey sebagai penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok . (Singarimbun dan Effendy, 1989: 3).

Menurut Husein Umar, korelasional adalah: Teknik analisis yang dirancang untuk menentukan tingkat hubungan variable - variabel yang berbeda dalam suatu populasi, perbedaan utama dengan metode lain adalah adanya usaha untuk menaksir hubungan dan bukan sekedar deskripsi (Umar, 2002: 45).

(37)

30

pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat serta besar arah hubungan yang terjadi diantara variabel tersebut.

Menurut Jalaludin Rakhmat, teknik analisis korelasi ini digunakan untuk: 1. Mengukur hubungan diantara berbagai variabel.

2. Meramalkan variabel tidak bebas dari pengetahuan kita tentang variabel bebas.

3. Meratakan jalan untuk membuat rancangan penelitian eksperimental. (Rakhmat, 2002: 31).

1.10 Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang diperlukan, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:

Angket atau Kuesioner

Merupakan suatu cara untuk memperoleh data dengan mengajukan daftar pertanyaan secara tertulis kepada para responden yang telah ditentukan pada saat penelitian.

(38)

31

Wawancara

Yaitu cara untuk memperoleh data dengan menggunakan teknik tanya jawab langsung terhadap produser program acara SMS - Persib Pisan, unsur - unsur terkait yang dianggap mengetahui dengan pasti tentang hal-hal yang ada hubungannya dengan permasalahan yang diteliti, atau biasa juga dikenal dengan suatu teknik pengumpulan data yang dalam pelaksanaannya dengan mengadakan tanya jawab, diskusi, terhadap bagian Persib terhadap Kerajaan Viking Sukabumi khususnya yang akan dijadikan sampel serta orang-orang yang dianggap peneliti dapat memberikan masukan walaupun tidak secara formal menggunakan teks wawancara (bebas). Keuntungan dari teknik ini adalah dimungkinkannya penggalian data yang mendalam terhadap informasi yang dibutuhkan dari responden.

Kartono menjelaskan bahwa, wawancara adalah suatu percakapan yang diarahkan pada suatu masalah tertentu, ini merupakan proses tanya jawab lisan, dimana dua orang atau lebih yang berhadapan secara fisik (Kartono, 1986: 171).

(39)

32

Studi Kepustakaan (Literatur)

Selain teknik pengumpulan data yang telah disebutkan di atas, peneliti melakukan studi kepustakaan yaitu teknik pengumpulan data dengan menggunakan buku atau referensi sebagai penunjang penelitian, dan dengan melengkapi atau mencari data-data yang dibutuhkan dari literatur, referensi, majalah, makalah, internet, dan yang lainnya. Sehingga peneliti memperoleh data-data yang tertulis melalui telaah bacaan yang ada kaitannya dengan masalah penelitian.

1.11 Teknik Pengolahan dan Analisis Data

1.11.1 Teknik Pengolahan Data

Setelah data terkumpul selanjutnya dilakukan pengolahan data (data processing). Pengolahan data mencakup kegiatan mengedit (editing) data dan mengkode (coding) data. Mengedit data adalah kegiatan memeriksa data yang terkumpul, apakah sudah terisi secara sempurna atau tidak, lengkap atau tidak, cara pengisiannya benar atau tidak, belum lengkap atau belum benar cara pengisiannya.

(40)

33

susunan sajian data yang dibutuhkan untuk menjawab masing-masing masalah. (Sanapiah, 1989 : 33-34).

1.11.2 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah teknik analisis deskriptif kuantitatif. Pengolahan data adalah kegiatan lanjutan setelah pengumpulan data dilaksanakan. Untuk itu peneliti akan mengolah data dengan langkah sebagai berikut :

Pengolahan Data

Disini peneliti mengolah data dengan memerikasa kembali data yang didapatkan baik dari segi kejelasan, kesempurnaan dan kelengkapan data. Hal ini dilakukan untuk menghindari kesalahan dan memperoleh kejelasan makna dari data atau informasi yang diperoleh peneliti.

Klasifikasi data

Data yang sudah diolah kemudian peneliti pisahkan data tersebut sesuai dengan jenisnya, baik itu data primer maupun data sekunder. Sehingga data akan tersusun dengan rapid an mudah untuk diolah ke tahap selanjutnya.

Melakukan uji validitas dan uji reliabilitas

(41)

34

ketepatan pertanyaan yang disebar. Pengujian ini dilakukan dengan mengguanakan komputer program SPSS 17.

Pengkodean data

Peneliti menerjemahkan data dengan memberikan kode pada data-data tersebut angka-angka yang kemudian dimasukan kedalam

coding sheet dan coding book dengan membedakan kode jenis kelamin antara perempuan dan laki-laki.

Mentabulasikan data

Disini peneliti melakukan tabulasi data dimana data dimasukan kedalam tabel induk yang kemudian dimasukan kedalam tabel tunggal.

Untuk menganalisa hubungan antara variable X dengan variable Y, digunakan teknik analisis Korelasi Rank Spearman dengan skala ordinal dan menggunakan bantuan komputer dengan program SPSS 17.

Berikut adalah rumus Rank Spearman yang digunakan: Rumus :

Dimana : di2 = [ r(Xi)-r(Yi)]2 Keterangan :

rs : korelasi rank spearman di : selisih antara 2 rangking n : jumlah sampel

(42)

35

Sedangkan untuk menganalisa adanya pengaruh, peneliti menggunakan Koefisien Determinasi, berikut adalah rumus KD :

Rumus :

Keterangan :

KD : koefisien determinasi Rs : korealasi Rank Spearman

Untuk menguji hipotesa digunakan rumus uji t, yaitu: Rumus :

Keterangan :

r : besarnya korelasi n : besarnya sampel

1.12 Lokasi dan Waktu Penelitian

1.12.1 Lokasi Penelitian

Untuk memperoleh data dalam penyusunan skripsi ini, maka penulis melakukan penelitian di Base camp Kerajaan Viking Sukabumi Jl. R.E Martadinata (Distro GBT) dan PT. Radio Sinar Mega Swara (SMS) 101.7FM Sukabumi di Kawasan Wisata Salabintana KM 7 Sukabumi.

KD = rs2x 100%

(43)

36

1.12.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan mulai dari bulan Februari 2011 sampai dengan bulan Juli 2011, dengan jadwal penelitian sebagai berikut:

Tabel 1.3

Jadwal Penelitian

N

o Kegiatan

Februari Maret April Mei Juni Juli 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Pengajuan

judul

2 Penulisan Bab 1

Bimbingan

3 Seminar UP

4 Penulisan Bab II

Bimbingan

5 Penulisan Bab III

Bimbingan

[image:43.595.88.518.262.682.2]
(44)

37

6 Pengumpul an Data

Wawancara

Bimbingan

7 Pengolahan Data

Penulisan Bab IV

Bimbingan

8 Penulisan Bab V

Bimbingan

9 Penyusuna n Bab

10 Sidang kelulusan

1.13 Sistematika Penelitian

(45)

38

BAB I : PENDAHULUAN

Berisikan tentang penjelasan mengenai latar belakang penelitian, identifikasi masalah, maksud dan tujuan penelitian, kegunaan penelitian, kerangka pemikiran (kerangka teoritis, kerangka konseptual), model penelitian, hipotesis, operasionalisasi variabel, metode penelitian, tekhnik pengumpulan data, teknik pengolahan dan analisis data, populasi dan sampel, lokasi, waktu dan jadwal penelitian, serta sistematika penulisan. BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Berisikan tentang tinjauan mengenai komunikasi (pengertian komunikasi, proses komunikasi, tujuan komunikasi, komunikasi massa), tinjauan tentang Jurnalistik (pengertian atau definisi Jurnalistik, ruang lingkup Jurnalistik), tinjauan tentang teori Uses and Gratification, tinjauan tentang daya tarik, tinjauan tentang informasi.

BAB III : OBJEK PENELITIAN

Bab ini menjelaskan tentang sejarah Radio SMS yang terdiri dari visi dan misi, Struktur Organisasi, job description dan responden dari penelitian ini yaitu Kerajaan Viking Sukabumi.

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

(46)

39

BAB V : PENUTUP

(47)

40

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Tentang Komunikasi

2.1.1 Definisi Ilmu Komunikasi

Istilah komunikasi berasal dari kata Communis yang berarti membuat kebersamaan atau membangun kebersamaan antara dua orang atau lebih. Banyak dari pakar komunikasi mendefenisikan istilah komunikasi diantaranya adalah Everett M. Rogers yang mengatakan bahwa komunikasi merupakan proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada suatu penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka. Sedangkan Menurut Harold D. Lasswell, Komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses yang menjelaskan siapa, mengatakan apa, dengan saluran apa, kepada siapa? Dengan akibat apa atau hasil apa? (Who? Says what? In which channel? To who? With what effect?). Unsur unsur dalam komunikasi adalah sumber ( komunikator ), pesan yang disampaikan, alat ( media ) yang digunakan, penerima pesan ( komunikan ), efek yang ditimbulkan dan hambatan dari suatu proses komunikasi.

(48)

41

masyarakat tidak mungkin akan terbentuk, dan sebaliknya tanpa masyarakat maka manusia tidak mungkin dapat mengembangkan komunikasi.

Maka jelas kiranya bahwa komunikasi itu tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan umat manusia, baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat ( umum ). Karena berkomunikasi dengan baik akan memberi pengaruh langsung pada struktur keseimbangan seseorang dalam bermasyarakat, terlepas dari dia sebagai anggota dewan, dokter, guru, pedagang, pemuka agama dan lain sebagainya.

Berdasarkan definisi - definisi di atas, dapat dijabarkan bahwa komunikasi adalah proses di mana komunikator menyampaikan perangsang (biasanya lambang bahasa) kepada orang lain (komunikan) bukan hanya sekedar memberitahu, tetapi juga mempengaruhi seseorang atau sejumlah orang tersebut untuk melakukan tindakan tertentu (merubah perilaku orang lain).

2.1.2 Tujuan Komunikasi

Menurut Onong Uchjana Effendy, tujuan dari komunikasi adalah: 1. Mengubah sikap (to change the attitude)

2. Mengubah opini/ pendapat/pandangan (to change the opinion) 3. Mengubah perilaku (to change the behavior)

(49)

42

Sedangkan tujuan komunikasi pada umumnya menurut Cangara Hafied adalah mengandung hal-hal sebagai berikut:

a. Supaya yang disampaikan dapat dimengerti.

Seorang komunikator harus dapat menjelaskan kepada komunikan (penerima) dengan sebaik-baiknya dan tuntas sehingga mereka dapat mengikuti apa yang dimaksud oleh pembicara atau penyampai pesan (komunikator).

b. Memahami orang

Sebagai komunikator harus mengetahui benar aspirasi masyarakat tentang apa yang diinginkannya. Jangan hanya berkomunikasi dengan kemauan sendiri. c. Supaya gagasan dapat diterima oleh orang lain

Komunikator harus berusaha agar gagasan dapat diterima oleh orang lain dengan menggunakan pendekatan yang persuasif bukan dengan memaksakan kehendak.

d. Menggerakkan orang lain untuk melakukan sesuatu

(50)

43

2.1.3 Proses Komunikasi

Sebuah komunikasi tidak pernah terlepas dari sebuah proses, oleh karena itu apakah pesan dapat tersampaikan atau tidak tergantung dari proses komunikasi yang terjadi. Seperti yang diungkapkan oleh Rosady Ruslan bahwa:

Proses komunikasi dapat diartikan sebagai transfer informasi atau pesan-pesan (messages) dari pengirim pesan sebagai komunikator dan kepada penerima pesan sebagai komunikan, dalam proses komunikasi tersebut bertujuan (feed back) untuk mencapai saling pengertian (mutual understanding) antara kedua belah pihak (Ruslan, 1999: 69).

Proses komunikasi terbagi menjadi dua tahap, yaitu: 1. Proses komunikasi secara primer

(51)

44

maupun yang abstrak dan bukan hanya tentang hal atau peristiwa yang terjadi pada saat sekarang, melainkan pada waktu yang lalu dan yang akan datang).

2. Proses komunikasi secara sekunder

Adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang sebagai media pertama. Seorang komunikator menggunakan media kedua dalam melancarkan komunikasi karena komunikasi sebagai sasarannya berada di tempat yang relatif jauh dan komunikan yang banyak. Surat, telepon, surat kabar, majalah, radio, televisi, film, dan masih banyak lagi media kedua yang sering digunakan dalam komunikasi.

2.2 Tinjauan Tentang Komunikasi Massa

Berbicara komunikasi massa tak lepas dari media massa yaitu tentang berkomunikasi modern, yang meliputi surat kabar dengan sirkulasi yang luas, siaran radio dan televisi yang ditujukan kepada umum, dan tidak ketinggalan film yang di pertunjukan di gedung bioskop.

(52)

45

Ciri-Ciri Komunikasi Massa

Berdasarkan dari komponen-komponen komunikasi dapat dijelaskan ciri-ciri komunikasi massa menurut Onong Uchjana Effendy, yaitu sebagai berikut:

a. Komunikator pada komunikasi massa melembaga

Komunikator melakukan komunikasi atas nama organisasi atau institusi, maupun instansi. Mempunyai struktur organisasi garis tanggung jawab tertentu sesuai dengan kebijakan dan peraturan lembaganya.

b. Pesan Komunikasi massa bersifat umum.

Komunikasi massa menyampaikan pesan yang ditujukan kepada umum, karena mengenai kepentingan umum pula. Maka komunikasi yang ditujukan perorangan atau sekelompok orang tertentu tidak termasuk ke dalam komunikasi massa. Komunikasi massa mencapai komunikan dari berbagai golongan, berbagai tingkat pendidikan, usia, maupun latar belakang kebudayaan yang berbeda.

c. Komunikasi massa menimbulkan keserempakan

(53)

46

d. Komunikan pada komunikasi massa bersifat heterogen

Komunikasi massa menyebarkan pesan yang menyangkut masalah kepentingan umum. Oleh karena itu, siapapun dapat memanfaatkannya. komunikannya tersebar dan terdiri atas berbagai latar belakang yang berbeda.

e. Komunikasi massa berlangsung satu arah

Berbeda dengan komunikasi tatap muka, dimana komunikan dapat memberikan respon secara langsung, maka dalam komunikasi massa tidak terdapat arus balik dari komunikasi. (Effendy, 2000: 37)

\ Salah satu bentuk dari komunikasi massa adalah radio. Radio merupakan buah perkembangan teknologi yang memungkinkan suara ditransmisikan secara serempak melalui gelombang radio di udara. Tahun 1896, Guglielmo Marconi menciptakan

(54)

47

Tujuan awal mendirikan stasiun radio adalah untuk menjual pesawat radio sebanyak-banyaknya. Tapi, seiring dengan beragamnyasiaran radio, mata orang terbuka. Toko toko ritel besar menggunakan radio untuk mengiklankan diri, wartawan melihat adanya potensi pendidikan yang luar biasa, industri musik melihat peluang hiburan (dan potensi ekonomi) yang baru, pemerintah dan politisi melihat adanya media propaganda mutakhir yang powerful. Pada awalnya radio menyiarkan apa saja yang terpikirkan orang untuk disampaikan kepada massa dalam waktu serempak, sesingkat-singkatnya. Pelahan-lahan, seiring dengan semakin banyaknya stasiun radio yang beroperasi, muncul format radio yang berbeda-beda, salah satunya

(55)

48

Sejak awal kemunculannya, radio telah menjadi media komunikasi massa yang powerful. Bahkan, radio pernah disebut-sebut sebagai the fifth estate-kekuatan kelima-setelah Koran. Namun, seiring dengan perkembangan teknologi, maka radio pun mengalami sejumlah perubahan. Dari perspektif teori determinisme teknologi, perkembangan teknologi bukan hal yang sederhana. Perkembangan teknologi merevolusi media, membentuk individu yang menggunakannya (user), bahkan membentuk masyarakat dan budayanya.sejarah radio menunjukkan bahwa perkembangan radio tidak lepas dari perkembangan teknologi yang bukan hanya berdampak pada operasional radio, tetapi juga pada pasar, hingga meredefinisi radio itu sendiri dari segi fungsi maupun peranannya. Yang paling nyata adalah perubahan gelombang siaran dari AM (amplitude modulation) menjadi FM (frequency modulation). Dari segi industri, radio tetap merupakan pasar yang menjanjikan. Hanya saja, trennya kini berubah. Kalau dulu, sebagai lembaga yang disebut

broadcasting, radio membidik target segmen yang broad-luas. Kini, segmen radio kian menyempit dan terfokus pada niche atau ceruk segmen tertentu. Maka, radio sekarang bukan lagi broadcasting, melainkan narrowcasting.

2.3 Tinjauan Tentang Jurnalistik

(56)

49

Pada zaman dahulu, kegiatan jurnalistik tentu saja masih sangat sederhana dan medianya belum berupa koran, tabloid, majalah, radio, televisi, apalagi internet. Seiring perubahan dan perkembangan zaman, kegiatan jurnalistik pun mengalami proses yang sangat dinamis. Dengan munculnya media internet, kegiatan dan cabang jurnalistik pun turut berubah.

2.3.1 Sejarah Jurnalistik

Pada awalnya, komunikasi antar manusia sangat bergantung pada komunikasi dari mulut ke mulut. Catatan sejarah yang berkaitan dengan penerbitan media massa terpicu penemuan mesin cetak oleh Johannes Gutenberg.

Di Indonesia, perkembangan kegiatan jurnalistik diawali oleh Belanda. Beberapa pejuang kemerdekaan Indonesia pun menggunakan jurnalisme sebagai alat perjuangan. Di era-era inilah Bintang Timur, Bintang Barat, Java Bode, Medan Prijaji, dan Java Bode terbit. Pada masa pendudukan Jepang mengambil alih kekuasaan, koran-koran ini dilarang. Akan tetapi pada akhirnya ada lima media yang mendapat izin terbit: Asia Raja, Tjahaja, Sinar Baru, Sinar Matahari, dan Suara Asia.

(57)

50

Di masa kekuasaan Presiden Soeharto, banyak terjadi pembreidelan (pemberangusan) media massa. Kasus Harian Indonesia Raya dan Majalah Tempo merupakan dua contoh nyata dalam sensor kekuasaan ini. Kontrol ini dipegang melalui Departemen Penerangan (Deppen) dan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI). Titik kebebasan pers mulai terasa lagi saat BJ Habibie menggantikan Soeharto sebagai Presiden RI, pada 1998. Banyak media massa yang muncul kemudian dan PWI tidak lagi menjadi satu-satunya organisasi profesi kewartawanan. Kegiatan jurnalisme diatur dengan Undang-Undang Penyiaran dan Kode Etik Jurnalistik yang dikeluarkan Dewan Pers.

2.3.2 Definisi Jurnalistik

Definisi jurnalistik sangat banyak. Namun pada hakekatnya sama, para tokoh komuniikasi atau tokoh jurnalistik mendefinisikan berbeda-beda. Secara harfiah (etimologis, asal usul kata), jurnalistik (journalistic) artinya kewartawanan atau hal-ihwal pemberitaan. Kata dasarnya jurnal (journal), artinya laporan atau catatan, atau jour dalam bahasa Prancis yang berarti hari (day) atau catatan harian (diary). Dalam bahasa Belanda journalistiek artinya penyiaran catatan harian.

(58)

51

jurnalistik erat kaitannya dengan istilah pers dan komunikasi massa. Jurnalistik adalah seperangkat atau suatu alat madia massa. Pengertian jurnalistik dari berbagai literature dapat dikaji definisi jurnalistik yang jumlahnya begitu banyak. Namun jurnalistik mempunyai fungsi sebagai pengelolaan laporan harian yang menarik minat khalayak, mulai dari peliputan sampai penyebarannya kepada masyarakat mengenai apa saja yang terjadi di dunia. Apapun yang terjadi baik peristiwa factual (fact) atau pendapat seseorang (opini), untuk menjadi sebuah berita kepada khalayak.

Jurnalistik adalah suatu kegiatan yang berhubungan dengan pencatatan atau pelaopran setiap hari. Jadi jurnalistik bukan pers, bukan media massa. Menurut kamus, jurnalistik diartikan sebagai kegiatan untuk menyiapkan, mengedit, dan menulis surat kabar, majalah, atau berkala lainnya.

Untuk lebih jelasnya apa yang dimaksud dengan jurnalistik, dibawah ini adalah definisi dari para tokoh tentang jurnalistik seperti yang di rangkum oleh Kasman dalam bukunya bahwa jurnalistik adalah:

(59)

52

M. Djen Amar, jurnalistik adalah usaha memproduksi kata-kata dan gambar-gambar yang dihubungkan dengan proses transfer ide atau gagasan dengan bentuk suara, inilah cikal bakal makna jurnalistik sederhana. Pengertian menurut Amar juga dijelaskan pada Sumadir

Gambar

Gambar 1.1 Model Penelitian
Tabel 1.1
Tabel 1.2
Tabel 1.3
+7

Referensi

Dokumen terkait