• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis produksi program acara bingkai iman di Radio Merci 93.90 FM Tangerang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis produksi program acara bingkai iman di Radio Merci 93.90 FM Tangerang"

Copied!
79
0
0

Teks penuh

(1)

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)

Oleh:

FADHLIH ARIF

NIM: 109051000157

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERISYARIF HIDAYATULLAH

(2)
(3)
(4)

LEMBAR PENYATAAN

Dengan ini saya mengatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu

persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana komunikasi islam (S. Kom.I)

2. Semua sumber yang digunakan dalam penulisan ini telah dicantumkan sesuai dengan

ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau merupakan

hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Tangerang, 27 Maret 2014

(5)

i FADHLIH ARIF

NIM : 109051000157

ANALISIS PRODUKSI PROGRAM ACARA BINGKAI IMAN DI RADIO MERSI 93, 90 FM TANGERANG

Radio adalah media komunikasi di era dewasa ini, kecanggihan teknologi radio, turut serta mempengaruhi seluruh aspek kehidupan. Termasuk kegiatan dakwah didalamnya, di era modern ini radio juga dapat digunakan sebagai alat media dakwah. Sebab sangat diharapkan bahwa dakwah yang dilakukan melalui siaran-siaran di radio dapat berjalan dengan efektif dan efisien sebagai salah satu pola penyampaian informasi dan upaya transfer ilmu pengetahuan, Radio Mersi fm adalah salah satu stasiun radio hiburan yang menyajikan program dakwah, salah satunya adalah program Bingkai iman.

Penelitian ini ingin mengungkapkan bagaimana proses produksi pada program dakwah tersebut, yang meliputi, pra produksi, produksi, pasca produksi. Serta mengetahui kelebihan kekurangan dalam program ini.

Penelitian ini didekati melalui pendekatan deskriptif kualitatif, menurut Bogdan dan Taylor. teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti adalah melakukan wawancara mendalam, observasi, partisipan, dan dokumen literatur. Setelah data diperoleh barulah dianalisis secara deskriptif.

Menurut masduki, produksi siaran merupakan keterampilan memadukan wawasan, kreatifitas dan kemampuan mengoperasikan peralatan produksi, sedangkan menurut Erlanto Wijiyono Proses produksi terdiri dari: membuka siaran, mengakhiri siaran, mengatur suara sewaktu siaran teknik improvisasi. Pada proses produksi melalui tiga tahapan penting yaitu praproduksi meliputi penemuan ide, perencanaan yang mendukung proses produksi dan pasca produksi. Produksi yaitu kegiatan siaran baik dalam studio maupun luar studio kemudian disajikan kepada khalayak. Dan pascaproduksi adalah semua kegiatan setelah produksi sampai materi siaran siap disiarkan.

(6)

ii

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum. Wr. Wb

Pertama-tama penulis mengucapkan puji syukur Alhamdullilah kepada

Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karuniaNya, Dialah Allah yang

maha pengasih dan Maha penyayang yang telah memberikan nikmat Iman, Islam,

dan Ikhsan kepada seluruh umat manusia yang ada di muka bumi ini.

Shalawat beriring salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan kita,

Baginda Nabi Muhammad SAW, keluarganya, sahabat-sahabatnya, dan seluruh

pengikutnya yang senantiasa istiqamah dalam mengikuti dan memegang teguh

ajarannya.

Sepenuhnya penulis menyadari bahwa menyelesaikan skripsi ini banyak

mengalami kesulitan, hambatan, dan gangguan hingga terkadang rasa putus asa

dan bahkan bosan pernah dirasakan, Namun berkat bantuan doa, motivasi,

bimbingan dan pengarahan yang sangat berharga dari pihak akhirnya skripsi ini

dapat diselesaikan

Oleh karena itu, dengan segala ketulusan, perkenankan penulis untuk

menyampaikan rasa terima kasih kepada yang terhormat:

1. Dr. Arief Subhan, M.A, selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Dr. Suparto, M.Ed selaku

(7)

iii

2. Rachmat Baihaky, M.A selaku Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran

Islam, Umi Musyarrofah, M.A selaku Sekretaris Jurusan Komunikasi dan

Penyiaran Islam.

3. Dosen pembimbing Dr. Armawati Arbi, M.si yang telah membimbing dan

memberikan arahan kepada penulis dalam tahapan pembuatan skripsi ini

dengan baik.

4. Seluruh dosen Fakultas Ilmu dakwah dan Komunikasi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat bagi

penulis.

5. Segenap karyawan perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi serta perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

yang telah memudahkan penulis untuk mendapatkan berbagai referensi

dalam menyelesaikan skripsi ini.

6. Kepada orang tua tercinta, H. Edi Juhana dan HJ. Fina Ipa. Berkat mereka

yang selalu sabar memberikan motivasi, doa, dan kasih sayangnya demi

keberhasilan penulis. Semoga kebahagiaan selalu menyertai mama dan

papa

7. Kepada kakak, dan adik ku tercinta, yang selalu memberikan semangat

dan doanya.

8. Terimakasih kepada pihak Mersi FM. Khususnya Bpk H. Anjas, beserta

(8)

iv

membantu penulis untuk mengadakan penelitian dan memperoleh

informasi yang terkait dengan judul skripsi penulis.

9. Teman-teman KPI angkatan 2009. Echy, vira, dava, enis, rani, metha, ela,

isni, Sita, Ridha, Rahma, yang saya tidak bisa sebutkan satu persatu. Yang

selalu memberikan semangat dan motivasi kepada penulis.

10.Kepada sahabat-sahabat saya rangga, dania, dirga, echy, gustaf, terima

kasih atas segala bantuannya.

11.Kepada anak anak didik saya smk bina insan cendikia jurusan

broadcasting angkatan pertama, Terima kasih atas doa dan segala

bantuannya.

Dan akhir kata dari penulis, semoga segala bantuan dan motivasi yang

diberikan kepada penulis mendapatkan balasan dari ridho Allah SWT.

AMIN...

Tangerang, 9 Desember 2013

(9)

v

Abstrak ... i

Kata Pengantar ... ii

Daftar Isi ... v

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ... 7

C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian ... 8

D. Tinjauan Pustaka... 8

E. Metodologi Penelitian ... 9

F. Sistematika Penulisan ... 12

BAB II LANDASAN TEORI A.Pengertian Radio ... 14

B. Sejarah serta Perkembangan Radio... 15

C. Analisis produksi ... 20

D.Program Radio ... 22

E. Produksi siaran radio ... 24

BAB III PROFIL STASIUN RADIO MERSI FM A.Gambaran Umum. Sejarah. Dan Perkembangan Radio Mersi FM ... 29

B. Tugas Pokok dan Struktur Organisasi ……… ... 32

C.Program Radio Mersi 93,90 FM ……….. ... 33

(10)

vi BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS

PROSES PRODUKSI DAN PENYIARAN PROGRAM

BINGKAI IMAN

A. Pra Produksi ... 38

B. Produksi ... 44

C. Pasca Produksi ... 47

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ... 49

B. Saran-saran ... 50

DAFTAR PUSTAKA ... 83

(11)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang masalah

Berbicara mengenai media terutama media elektronik salah satunya adalah

radio. Radio adalah media elektronik tertua dan terluwes. Selama satu abad lebih

keberadaan radio siaran telah berhasil mengatasi persaingan kers seperti bioskop,

dan televisi. Radio telah beradaptasi dengan perubahan dunia, dengan

mengembangkan hubungan saling menguntungkan dan melengkapi dengan media

lainnya. Menurut Onong uchjana Effendy kelebihan siaran radio adalah sifatnya

yang langsung, menembus jarak dan rintangan serta mengandung daya tarik.1

Radio juga tak kalah saing dengan media informasi dan hiburan lainnya

seperti televisi, Koran dan, juga majalah . keunggulan radio diantaranya: a) cepat

dan langsung; b) akrab; c) dekat d); hangat.

Selain kelebihan, radio juga memiliki kelemahan dibandingkan media

massa lainnya, kelemahan-kelemahan itu adalah sebagai berikut:

a) Selintas, artinya radio cepat hilang dan gampang dilupakan,

b) Global, sajian informasi radio bersifat global, tidak detail.

c) Batasan waktu, waktu siarannya radio terbatas

d) Beralur linier, Program acara disajikan dan dinikmati pendengr

berdasarkan urutan yang sudah ada.

1

(12)

2

e) Mengandung gangguan, Saat mendengarkan program acara radio,

pendengar terkadang mengalami gangguan secara teknis.2

Tidak ada yang lebih penting lagi dari acara atau program sebagai faktor

yang lebih penting dan menentukan dalam mendukung keberhasilan finansial

suatu stasuin radio. Adalah program yang membawa audien mengenal suatu

stasiun penyiaran. Apabila suatu stasiun memperoleh jumlah audien yang

berjumlah besar dan jika audien itu memiliki karakteristik yang dicari oleh

pemasang iklan, maka stasiun radio yang bersangkutan akan sangat menarik bagi

pemasang iklan. Dengan demikian, pendapatan dan keuntungan stasiun penyiaran

sagat dipengaruhi oleh programnya.

Program dikemas sedemikian rupa agar menarik perhatian dan dapat

diikuti sebanyak mungkin orang. Pringle-Starr-McCavvit(1991) menjelaskan

bahwa: program sebagian besar stasiun radio didominasi oleh satu elemen isi atau

suara yang utama yang dikenal dengan format, setiap program siaran harus

mengacu pada pilihan format siaran tertentu siring semakin banyak nya stasiun

penyiaran dan makin tersegmennya audien.

Pada stasiun penyiaran radi terdapat berbagai format, misalnya radio

anak-anak, dewasa, muda, dan tua. Michael C.keith (1987) kemudian menyusun

karakteristik empat format siaran utama yang populer di dunia sebagi berikut.

2

(13)

Adult Contemprary (AC) Untuk kaum muda dan dewasa dengan rentang umur

sangat luas antara 25-50 tahun, berdaya beli tinggi

menyiarkan musik pop masa kini, soft rock, balada.

Menyiarkan berita, olahraga, ekonomi, politik, format

ini berkembang pula kedalam format lain seperti,

middle of the road, album oriental rock, dan easy listening.

Contemporary Hit Radio

(CHR) atau Top 40 Radio

Untuk ABG dan muda belia antara 12-20 tahun,

format paling popular yang berisi lagu Top 40/30 dan

tips praktis. disebut radio top 40 Radio. CHR

awalnya disebut top 40 radio. CHR merupakan radio

yang sering memutar 30 rekaman terkini, bukan

album lama tidak memutar ulang, sebuah lagu yang

sama secara berdekatan, perpindahan antara lagu

sangat cepat.

All News/ All Talks All talks leih dahulu hadir pada tahun 1960 di Los

Angles dengan konsep siaran talkshow interaktif

mengupas isu local, All news hadir kemudian tahun

1964 dimonitor Gorde Mclendon di chaniago dengan

konsep berita bulletin 20 menit berisi berita local,

regional, dan dunia. Sasaran radio ini kaum muda dan

dewasa berumur 25-30 tahun , berdaya beli tinggi,

(14)

4

primadona.

Di Indonesia format siaran menjadi wajib dimiliki setiap stasiun penyiaran

sebagaimana ketentuan Undang-undang penyiaran yang menyatakan bahwa

pemohon izin penyiaran yang ingin memuka stasiun penyiaran wajib

mencantumkan nama visi, misi, dan format siaran yang akan diselenggarakan

serta memenuhi persyaratan sesuai dengan ketentuan undang-undang.

pada umumnya stasiun radio memproduksi sendiri program siarannya, Hal

ini menyebabkan stasiun radio hampir tidak pernah melibatkan pihak luar dalam

proses produksinya, Memproduksi program radio memerlukan kemampuan dan

keterampilan sehingga menghasilkan prosuksi program yang menarik didengar.

Program radio sebenarnya tidak terlalu banyak jenisnya. Secara umum program

radio terdiri dua jenis, yaitu music dan informasi. Kedua jenis program ini

kemudian dikemas dalam berbagai dalam hal musik dan informasi. Program yang

dibahas pada bagian ini adalah: 1) produksi berita radio 2) perbincangan 3) info

hiburan; dan 4) jinggel.3

Kecanggihan teknologi radio, juga turut serta mempengaruhi seluruh aspek

kehidupan. Termasuk kegiatan dakwah didalamnya, dengan demikian maka di era

modern maka radio juga dapat digunakan sebagai alat media dakwah. Sebab

sangat diharapkan bahwa dakwah yang dilakukan melalui siaran-siaran di radio

3

(15)

dapat berjalan dengan efektif dan efisien sebagai salah satu pola penyampaian

informasi dan upaya transfer ilmu pengetahuan.4

Ciri utama yang paling jelas dimiliki media massa adalah bahwa insitusi

ini dirancang untuk dapat menjangkau luas. Potensi audien dipandang sebagai

kumpulan orang besar yang memiliki sifat satu sama lain. Begitu pula hubungan

antara pengirim pesan (sender) dan penerima pesan (Receiver), adalah tidak saling

mengenal.5 Berdasarkan pertimbangan diatas, maka sudah saatnya jika para

pendakwah islam saat ini memanfaatkan media massa, dituntut akan kebutuhan

profit yang dihasilkan. Namun tidak berarti produksi program yang dihasilkan

oleh media massa khususnya radio mengabaikan nilai kebaikan. Pada saat yang

modern ini radio telah banyak mengisi program siarannya yang memuat materi

dakwah. Dengan konsep menarik, sehingga tidak kalah menariknya dengan

program-program hiburan. Bahkan saat ini ada beberapa radio yang khusus

sebagai radio religi atau radio dakwah.

Program acara merupaan hal yang paling penting dalam keberhasilan suatu

stasiun radio. Maka dalam perusahaan radio terdapat beragam program acara yang

disiarkan yang disajikan dengan format semenarik mungkin untuk mendapat

perhatian dari pendengar.

Sebaiknya perlu disadari segala produksi program yang disiarkan adalah

hasi kerja tim atau kelompok. Semua orang yang terlibat didalam proses maupun

hasil produksi program harus menyadari, bahwa sebuah program yang bagus dan

menarik juga merupakan hasil kerjasama tim. Setiap orang yang berada dalam

4

M. Bhakti. Ghazali, Dakwah Komunikatif membangun Keragka Dasar Ilmu Komunikatif Dakwah, (Jakarta: CV. Pedoman Ilmu Jaya, 1997), h. 33.

5

(16)

6

bagian produksi siaran mempunyai peran masing-masing. Ada Manajer produksi,

Program director/penata program, music director/ penata music, Produser, Script

writer/ Penulis naskah, DJ/penyiar, reporter, dan operator siar. Orang-orang inilah

yang menjadi kunci atau berperan pentik dibalik kesuksesan sebuah program

radio. Baik program music maupun berita.6

Salah satu perusahaan radio yang berdiri ditengah msyarakat saat ini

adalah Radio Mersi 93, 90 FM. Radio yang terkenal dengan tembang dangdutnya

ini bukan hanya menghibur para pendengarnya. Acara yang menyiarkan hiburan

lagu seperti Bandar Jakarta, Oh ma, Minta lagu, Aneka dangdut. Dari sekian

banyak program yang disiarkan Mersi FM, Bingkai Iman menjadi salah satu acara

pelopor dakwah ditelinga pendengar. Program religi dakwah ini dikemas untuk

umat muslim sebelum menjalankan aktifitas keseharian serta memberikan makna

wawasan luas tentang agama islam.

Kesuksesan acara ini tidak lepas dari peranan narasumber yang

menjadikan program ini sangat menarik ditelinga pendengar. Drs. K. H. Anshori

Fahmi nama lengkap seorang narasumber dari program ini. Dengan bahasa

percakapan sehari hari dapat menjadikan acara ini memiliki karakter tersendiri

dan juga berbeda dengan program lain di Mersi FM. Bingkai ima disiarkan setiap

hari pada pukul 05.00-06.00 WIB program acara ini menyajikan antara lain,

Pembinaan akhlak, fiqih, tafsir hingga tanya jawab mengenai agama.

6

(17)

Selain narasumber kesuksesan acara ini tidak lepas dari tim produksi, dan

para kri pendukungnya. Diperlukan waktu lama dan proses panjang sebelum acara

Bingkai iman di siarkan di radio.

Dengan melihat latar belakang masalah di atas, maka penulis tertarik untuk

menganalisis program tersebut, Karena belum adanya peneliti yang mengambil tema tersebut maka penulis mengambil judul “ANALISIS PRODUKSI

PROGRAM BINGKAI IMAN DI RADIO MERSI 93, 9 FM TANGERANG”.

B. Pembatasan dan perumusan masalah

1. Pembatasan Masalah

Agar skripsi ini lebih terarah maka penulis membatasi masalah yang akan

di bahas pada penelitian ini adalah proses produksi program Bingkai iman di

Radio Mersi 93, 90 FM Tangerang.

2. Rumusan masalah

Adapun rumusan masalah yaitu :

- Bagaimana proses produksi program BINGKAI IMAN di radio Mersi 93,90 FM

yang meliputi, pra produksi, produksi, dan pasca produksi?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan penelitian

Berdasarkan pemikiran diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk

(18)

8

2. Manfaat penelitian

A. Kegunaan Akademis

Sebagai tambahan referensi dan menambah jumlah studi mengenai media

massa (radio) dan mengetahu bagaimana berjalannya program radio di tanah air

penelitian ini diharapkan menjadi masukan baru untuk menambah

wawasan dan memberi inspirasi serta kreatifitas kepada anak muda untuk

melakukan kegiatan yang positif melalui media massa (radio).

B. Tinjauan Pustaka

Dalam menentukan judul penulis sudah mengadakan pustaka

diperpustakaan yang terdapat di fakultas maupun perpustakaan UIN untuk

mengumpulkan bahan materi.

Menurut pengamatan penulis dari hasil observasi yang dilakukan sampai

saat ini hanya menemukan beberapa judul sebelumnya yaitu:

1. Analisis Produksi Program Voice of islam di radio Kisi FM Bogor yang

diteliti oleh Rahmat Akbar (1060510001865) jurusan komunikasi dan

penyiaran islam Fakultas Ilmu dakwah dan Ilmu komunikasi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta. Skripsi ini menganalisa proses produksi,

diantaranya, Pra produksi, Produksi, dan Pasca produksi

2. Analisis Produksi Program Drama Komedi Situasi (SITKOM) “OB” Office boy di RCTI” yang diteliti oleh Yofy Andres (107051000185)

(19)

Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Skripsi ini menganalisa

proses produksi, diantaranya, Pra produksi, Produksi, Dan Pasca produksi.

3. Respon warga kota Tangerang tentang program acara bingkai Iman di

Radio Mersi 93,9 fm. Yang telah di teliti oleh

Skripsi yang penulis buat berjudul “ANALISIS PRODUKSI PROGRAM

ACARA BINGKAI IMAN DI RADIO MERSI 93, 4 FM TANGERANG”

namun letak Perbedaan skripsi penulis dari penelitian lainnya adalah, program

yang disiarkan dan waktu penelitian, dimana objek penelitiannya pun berbeda.

C. Metodologi penelitian

1. Metode Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode

pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif menurut Bogdan dan Taylor adalah

sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif yang berupa

kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Metode

yang digunakan oleh penulis adalah metode deskriptif. Metode deskriptif adalah

penelitian yang memaparkan situasi atau peristiwa, dimana pada hakikatnya

metode deskriptif adalah mengumpulkan data-data.7

Sesuai dengan definisi tersebut, Kirk dan Miller mendefinisikan bahwa

pendekatan kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang

secara fundamental bergantung dari pengamatan pada manusia baik dalam

kawasannya maupun peristilahannya.8

7

Jalaludin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi, ( Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2007), h. 25.

8

(20)

10

2. Waktu dan tempat penelitian

Waktu pelaksanaan yaitu pada saat penulis melakukan penelitian pada

bulan Februari hingga Desember 2013, Tempat penelitian adalah stasiun Radio

Mersi 93,90 FM Tangerang, bagian produksi program acara Bingkai Iman.

3. Subjek dan Objek penelitan

Subjek penelitian adalah sumber-sumber tempat memperoleh

keterangan.9Subjek penelitian ini adalah tim produksi Mersi 93, 9 FM sedangkan

objek penelitian adalah para crew yang terlibat didalamnya. Sumber data adalah

semua yang terlibat dalam memberikan informasi tentang objek penelitian.

4. Tahapan Penelitian

Prosedur dalam melakukan penelitian ini adalah

Teknik pengumpulan data

1) Wawancara

Wawancara adalah teknik dalam upaya menghimpun data yang akurat

untuk keperluan melaksanakan proses pemecahan masalah tertentu, yang sesuai

dengan rumusan masalah dalam penelitian.10 Wawancara juga Merupakan suatu

alat mengumpulkan informasi yang langsung tentang beberapa jenis data. Penulis

melakukan wawancara dengan kepala siaran, beserta crew produksi, yang

mendukung proses program acara Bingkai Iman. Keutamaan wawancara

mendalam ialah memungkinkan peneliti mendapatkan jumlah data yang banyak,

sebaliknya kelemahan ialah karena wawancara melibatkan aspek emosi, maka

9

Tatang M. Arifin, Menyusun Rencana penelitian, (Jakarta:Rajawali Press, 1968), Cet. 1. h. 92

10

(21)

kerja sama yang baik antara pewawancara dan yang di wawancarai sangat

diperlukan.11

2) Telaah teks rekaman program

Selain wawancara, penulis mencoba menggali informasi/ data secara lebih

mendalam lagi, yaitu melalui telaah teks rekaman program. Data wawancara yang

diperoleh ketika program siaran Bingkai Iman on air yang berada di alat rekam (type recorder), begitu juga dengan data-data wawancara, penulis mencoba tuangkan kedalam teks, kemudian penulis analisis dan mengambil kesimpulan.

3) Observasi

Observasi adalah kegiatan yang berhubung pengawas, peninjauan,

penyelidikan dan juga riset. Observasi dilakukan untuk memperoleh informasi

tentang kelaakuan manusia seperti yang terjadi dalam kenyataan, dengan

observasi akan diperoleh sebuah gambaran yang jelas tentang kenyataan.12Teknik

yang digunakan peneliti dalam observasi ini adalah bersifat langsung. Langsung

adalah mengikuti siaran On air maupun Off Air di stasiun 93, 9FM Mersi FM.

Observasi yang dilakukan langsung oleh penulis untuk mendapatkan data

mengenai program acara Bingkai Iman meliputi: materi, format, narasumber, dan

lain sebagainya yang berkaitan seputar program Bingkai iman

11

Jonathan Sarwono, Metode penelitian kuantitatif dan kualitatif, (Yogyakarta: Graha ilmu, 2006), Cet. 1 h, 225.

12

(22)

12

Nasution (1998) menyatakan bahwa, observasi adalah dasar semua ilmu

pengetahuan. para ilmuwan hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta

mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi.13

Menurut M. Q. Patton( 1980: 123-126), penelitian yang dilakukan

pengamatan akan mendapatkan manfaat seperti (a) pandangan yang holistic dan

menyeluruh, (b) membuka kemungkinan melakukan penemuan atau discovery, (c)

dapat melibatkan hal-hal yang kurang atau tidak diamati orang lain, (d) dapat

menemukan hal-hal yang sedianya tidak terungkap oleh responden, (e) dapat

memperoleh gambaran yang komprehensif mengenai objek yang diteliti, (f)

mendapatkan kesan-kesan pribadi.14

5. Analisa data

Dari data yang dikumpulkan, kemudian di analisis dan hasil analisis

kemudian hal yang kurang pas, penelitian kritis. Metode yang digunakan adalah

deskriptif analisis yaitu laporan menerangkan, member gambaran, dan

mengklarifikasi serta menginterprestasikan data yang terkumpul apa adanya, lalu

kemudian disimpulkan.

D. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dalam penulisan penelitian ini, yaitu penulis

menyusun dengan membagi menjadi lima bab:

BAB I PENDAHULUAN: dalam bab ini membahas mengenai latar

belakang masalah penelitian, perumusan dan pembatasan masalah, tujuan dan

13

Sugiyono,Metode Penelitian Kuantitatif , kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2010), Cet. 10, h.240.

14

(23)

manfaat, tinjauan pustaka, metodelogi yang digunakan dalam penelitian dan

sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI: Dalam bab ini membahas tentang Radio

dan sejarah perkembangannya, program radio, proses produksi siaran radio

BAB III PROFIL STASIUN RADIO MERSI 93,9 FM: sejarah dan

perkembangan radio MERSI FM, struktur organisasi di radio MERSI FM, serta

gambaran umum program-program MERSI FM, gambaran umum program

Bingkai iman.

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN: Dalam bab ini membahas

proses produksi dan penyiaran program acara Bingkai Iman.

BAB V PENUTUP: Berisi kesimpulan dari hasil penelitian yang

dilakukan, sebagai kesimpulan jawaban masalah telah dirumuskan secara singkat,

kemudian ditambah dengan saran-saran yang berkaitan dengan hasil temuan

[image:23.595.95.513.259.617.2]
(24)

14

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Radio dan formatnya

1. Pengertian radio

Radio adalah teknologi yang digunakan untuk pengiriman sinyal dengan

cara modulasi dan radiasi elektromagnetik (gelombang elektromagnetik).

Gelombang ini melintas dan merambat lewat udara dan bisa juga merambat lewat

ruang angkasa yang hampa udara, karena gelombang ini tidak memerlukan

medium pengangkut (seperti molekul udara).1

Radio adalah teknologi yang digunakan untuk mengirim sinyal dengan

cara modulasi dan radiasi elektromagnetik (gelombang elektromagnetik).

Gelombang ini melintas dan merambat lewat udara, karena gelombang ini tidak

memerlukan medium pengangkut (seperti molekul udara).2

Menurut Anton M. Moeliono, pengertian radio adalah siaran (pengeriman)

suara/bunti melalui udara (1982: 179) sedangkan Jull Swanell dalam the little

oxford dictionary of current English, mendefinisikan, radio transmission reception of messages by electronic waves without connecting wires ( radio adalah pengiriman dan penerimaan pesan-pesan oleh gelombang elektronik tanpa

sambungan kabel). Lebih lanjut Teguh Meinanda dan Ganjar Nugraha Jiwapraja

(1980: 80) menyatakan, radio adalah keseluruhan sistem gelombang suara yang

1

http://id.wikipedia.org/wiki/Radio 1/10/2013 pukul 14:52

(25)

dipancarkan dari stasiun dan kemudian dapat diterima oleh berbagai pesawat

peerima baik dirumah, di kapal, di mobil, dan sebagainya. Radio merupakan

media komunikasi yang di manfaatkan untuk mengirim warta/pesan jarak jauh

yang daoat ditangkap oleh sekelompok orang yang mendengarkan mealui

pemancar radio yang di inginkan.3

B. Sejarah Serta Perkembangan Radio

Radio awalnya cenderung diremehkan dan perhatian kepada penemuan

dan diperhatikan kepada penemuan baru itu hanya berpusat sebagai alat teknologi

trasmisi. Radio lebih banyak digunakan oleh militer dan pemerintahan untuk

kebutuhan penyampaian informasi dan berita.

Ketika Titanic tenggelam pada tahun 1912 koran mengandalkan reporter

radio David Sarnoff untuk mendapatkan tentang apa yang terjadi di tengah

samudera atlantik itu, selama 72 jam David Sarnoff duduk di depan penerima

primitive nya yang kebetulan dipamerkan di department store, untuk mendapatkan

detail informasi dari kapal penyelamat. Liputan koran atas bencana itu membuat

radio terkenal, dan membuka jalan bagi diterimanya radio dikalangan konsumen

beberapa tahun kemudian.4

Pesawat radio yang pertama kali diciptakan, memiliki bentuk yang besar

dan tidak menarik serta sulit digunakan karena menggunakan pesawat radio ketika

itu, membutuhkan kesabaran dan pengetahuan elektronik yang memadai.

3

Antonius Darmawanto, Teknik Penulisan naskah acara siaran radio, ( Yogyakarta: Atmajaya, 1998) Cet.2 h. 69.

4

(26)

16

Stasiun radio pertama kali muncul ketika seorang ahli teknik bernama

Franj Conrad di Pittsburgh AS, pada tahun 1920 secara iseng sebagian dari hobi,

membangun sebuah pemancar radio di garasi rumahnya. Conrad menyiarkan

lagu-lagu, mengumumkan hasil pertandingan olahraga dan menyiaran lagu-lagu

instrument musik, yang dimainkan putarannya sendiri. Dalam waktu singkat,

Conrad berhasil mendapatkan banyal banyak pendengra seiring dengan

meningkatnya penjualan pesawat radio ketika itu. Stasiun yang dibangun Conrad

saat itu kemudian di beri nama KDKA dan masih tetap mengundara hingga saat

ini, menjadikannya sebagai stasiun radio tertua di Amerika dan mungkin juga di

dunia.

Menyusul keberhasilan Frank Corrad membangun stasiun radio pertama,

stasiun radio lainnya bermunculan diberbagai wilayah di Amerika. Stasiun radio

menyiarkan program informasi dan hiburan kepada masyarakat di wilayahnya

(stasiun local)

Pertengahan tahun 1930-an, Edwin Howard Amstrong, berhasil

menemukan radio yang menggunakan frekuensi modulasi (FM). Radio penemuan

Amstrong berbeda dengan radio dipasaran ketika itu yang menggunakan frekuensi

AM (Ampiltudo Modulasi). Radio FM memiliki kualitas suara yang lebih bagus,

jernih, dan bebas dari gangguan siaran (static).

Amstrong kemudian mendemonstrasikan penemuannya itu kepada David

Sarnoff, pimpinan perusahaan Radio Corporation America (RCA) yang

(27)

televisi. Karena ditolak, Amstrong kemudian menjual hak atas temuannya itu

kepada beberapa perusahaan lain.

Sarnoff yang menyadari kekeliruannya berusaha kembali mendekati

Amstrong dan menawarkan satu juta dollar, suatu jumlah yang besar ketika itu

untuk membeli hak atas radio FM. namun karena merasa kecewa Amastrong itu

belum sempat dikembangkan secara sempurna karena meletusnya Perang Dunia

II.

Selain karena perang, pengembangan radio FM juga tertunda karena

kalangan industry ketika itu lebih tertarik untuk mengembangkan televisi. Radio

FM baru muncul di msyarakat pada awal tahun 1960-an seiring dengan dibukanya

beberapa stasiun radio FM. Stasiun radio FM memanfaatkan keunggulan suara

FM dengan memutar musik rock karena dinilai lebih cocok dengan frekuensi FM.

Peran radio jaringan mulai menurun seiring dengan munculnya televisi

sebagai salah satu bentuk baru media massa. Jumlah stasiun radio local yang

berfaliasi dengan stasiun radio jarigan turun tajam menjadi 50 persen pada tahun

1955 dari sebelumnya 97 persen pada tahun 1974.

Stasiun radio mulai memproduksi acaranya sendiri dan berkonsetrasi

untuk mendapatkan iklan dari pemasangan iklan local. Stasiun radio ketika itu

berupaya mencari cara, bagaimana agar mereka dapat hidup berdampingan

dengan televisi. Salah satu stasiun radio di Midwest, Amerika Serikat

(28)

18

sejumlah took penjualan album dan kemudian memutar lagu-lagu yang paling

dibeli orang di stasiun radionya.5

Perkembangan radio di Indonesia paska kemerdekaan RI, nampaknya di

awali dengan lahirnya Radio Republik Indonesia tanggal 11 September 1945.

Sebagai radio pemerintah, RRI berkembang dengan cukup baik, saat ini sudah

sekitar 56 stasiun RRI di daerah. Adapun status RRI sebelum berlakunya PP NO.

11 TAHUN 2005 adalah perusahaan jawatan (perjan). sekarang status RRI telah

menyandang sebagai lembaga Penyiaran Publik sesuai dengan PP No. 12 Tahun

2005 yang mengatur penyelenggaraan siaran LPP RRI.

Dalam perjalannya RRI radio milik pemerintah fungsi dasarnya

menyeruakan kepentingan pemerintah dan Negara. Dari latar belakang sejarah

yang heroic itulah RRI mengucapkan sumpah pengabdian pada Negara dan

Bangsa Indonesia dengan Tri Prasetya RRI. Dari awal berdirinya RRI memilki

peran sentral sebagai stabilistator dan industrymen perekat Negara Kesatuan

Republik Indonesia.

RRI berperan penting pada hampir seluruh pergerseran kekuasaan yang

terjadi di negeri ini. Bukan hanya pada momentum kemerdekaan RI tahun 1945.

namun juga pada pergumulan politik yang kemudian melahirkan pemerintahan

orde baru, pada momentum 30 september 1965 dan hari sesudahnya. kekuatan

militer PKI dan TNI sama-sama memperebutkan RRI pusat Jakarta untuk

menyiarkan propaganda dan klaim masing-masing sebagai pemegang kendali

kekuasaan, apa yang terjadi pada masa itu menujukan bahwa RRI benar-benar

5

(29)

sebagai simbol kekuasaan atau hegemoni yang diperebutkan oleh pihak yang

berseteru.

Bagi rezim orde baru, RRI adalah “perangkat politik” untuk memaksakan

consensus pemerintah pusat terhadap daerah, Lindsay (dalam sudibyo, 2004)

mencatat pada pertengahan tahun 1970-an RRI mensubordikasikan sebanyak 147

stasiun radio di kota kabupaten yang biasa disebut Radio Khusus Pemerintah

Daerah (RKDP) dan radio siaran siaran pemerintah (RSPD). Radio-radio tersebut

diharuskan me-relay program-program RRI tanpa perubahan dan koreksi.

Keharusan ini sebenarnya bertentangan dengan gagasan awal bahwa RDKP dan

RSPD adalah salah satu otonomimilik pemerintah daerah dalam formulasikan isi

materinya sesuai dengan kebutuhan dan kepentingan daerah itu sendiri.

Disamping itu dalam ikut serta mensosialisasikan kebijakan orde baru,

RRI memberlakukan kewajiban untk merelay setiap stasiun radio termasuk radio

swasta hingga tahun 1998 berkait dengan siaran berita, pidato kenegaraan

presiden hingga program pembangunan pemerintah.

Seiring dengan keputusan orde baru yang menerapkan kebijakan open sky policy pada era 70-an lahirlah fenomena radio swasta yang kemudian diatur dalam PP NO. 55 Tahu 1970 tentang radio siaran non pemerintah. Kelahiran radio

swasta di Indonesia yang banyak dimotori oleh kaum pembisnis dijakarta tersebut,

maka era monopoli RRI semakin redup. Hingga Oktober tahun 1999, pemerintah

orde baru telah memberikan izin penyelenggaraan radio siaran swasta. Pada tahun

1995/1996 baru terdapat 789 radio swasta komersial. 4 radio siaran non komersial,

(30)

20

jumlah radio swasta meningkat menjadi 892 stasiun dan 7 stasiun radio milik TNI,

Sedang yang lain nya tetap (Sudibyo, 2004).6

C. Analisis Produksi

Analisis adalah penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan

penelaahan bagian itu sendiri serta hubungan antara bagian untuk memperoleh

pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan.7

Menurut masduki, produksi siaran merupakan keterampilan memadukan

wawasan, kreatifitas dan kemampuan mengoperasikan peralatan produksi, karena

produksi adalah wawasan kunci dalam aktivitas di radio siaran.8 Menurut Erlanto

Wijiyono Proses produksi terdiri dari: membuka siaran, mengakhiri siaran,

mengatur suara sewaktu siaran teknik improvisasi.9

Menurut Tommy Suprapto, produksi siaran merupakan kegiatan

penyelenggaraan siaran, yaitu rangkaian mata acara dalam bentuk audio atau

visual yang di transmisikan dalam bentuk sinyal suara melalui udara maupun

kabel yang dapat diterima oleh pesawat penerima (radio) di rumah-rumah. Karena

6

Tommy Suprapto, Berkarier di bidang broadcasting. (Yogyakarta, Media Pressindo, 2006)Cet. 1 h. 50-53

7

TIM Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 2005), ed. 3, cet. Ke-3, h.43.

8

Masduki, menjadi Broadcaster Profesional (Yogyakarta: Pustaka Populer LKiS, 2004), cet. Ke-1, h.45.

9

(31)

proses penyiaran merupakan proses yang panjang tetapi memerlukan waktu yang

relative singkat.10

Dalam proses produksi dibutuhkan sebuah tim, di mana sebuah tim produksi

harus mampu bekerjasama dengan satu tujuan mewujudkan ide menjadi acara

yang berkualitas. Kerjasama ini harus berkesinambungan dari mulai pra produksi,

produksi acara, pasca produksi, hingga sebuah acara disiarkan, tim tersebut harus

menjalankan tugas dan fungsinya masing-masing dalam koridor perencanaan yang

telah disusun.11

Penyiaran terjadi karena tersedianya alat-alat untuk siaran, sementara itu

tujuan peniaran yang klasik adalah “untuk membuat acara siaran” dan akhirnya

mengarah pada tujuan akhir penyiaran, yakni menghibur, mendidik, dan

mewartakan.12Produksi siaran radio mempunyai berbagai macam format dan

materi, beberapa diantaranya terkadang memiliki prosedur atau tata laksana kerja

yang berbeda. Namun, terkadang pula setiap materi program mendapatkan

perlakuan khusus berdasarkan karakteristik dan spesifikasinya.

Dalam pengertian analisis produksi disini memiliki beberapa tahapan yang

harus kita ketahui. Menganalisa berarti kita menyelidiki prose situ terjadi sehingga

kita mengetahui dengan pasti akan kebenarannya.

10

Tommy Suprapto, Berkarier di Bidang Broadcasting (Yogyakarta: Media Pressindo, 2006), h.10

11

Fred Wibowo, teknik produksi program televisi (Yogyakarta: Pinus Book Publisher, 2007), cet, ke-1, h.29

12

(32)

22

D. Program Radio

- Pengertian program

Dalam kamus besar bahasa Indonesia program adalah rancangan asas serta usaha

yang dijalankan.13 Istilah program di radio dapat dianalogikan sebagai barang atau

pelayanan yang dijual dalam bisnis. Dan menurut John R. Bitter yang dikutip

masduki, program atau dikenal sebagai acara ini merupakan barang yang

dibutuhkan khalayak sehingga mereka bersedia untuk mendengarkannya.14

Adapun istilah program di dunia radio berarti acara, sementara yang dimaksud

dengan program adalah susunan kesatuan acara dalam sehari.15 Program siaran

radio radio merupakan rangkaian acara yang disiarkan sepanjang hari melalui

pesawat radio bisa berupa berita, informasi, sandiwara/ drama, kesenian, music

dan sebagainya, yang dibagi menjadi beberapa bagian berdasarkan aturannya.

a) Berita radio

Berita radio merupakan laporan atas suatu peristiwa atau pendapat yang

penting dan menarik. Siaran berita dibedakan dengan siaran informasi. Siaran

berita adalah sajian fakta yang diolah kembali menurut jurnalistik radio.

sedangkan siaran informasi bersumber dari fakta di lapangan namun tetap

13

Tim penyusun kamus pusat bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, h. 897. 14

Masduki, Menjadi Broadcaster Profesional, h. 35 15

(33)

dikerjakan menurut kaidah jurnalistik. Salah satu bentuk siaran informasi actual

yang diambil dari suratb kabar atau internet.

Suara merupakan hal penting dalam produksi radio, dalam laporan jurnalistik

radio, terdapat tiga elemen suara yang harus ada dan terdengar oleh pendengar

yaitu: narasi yang dituturkan reporter atau penyiar, rekaman wawancara dengan

narasumber dan rekaman atmosfir yaitu suara asli peristiwa.

b) Perbincangan radio (talk show)

Program perbincangan biasanya diarahkan oleh seorang pemandu acara satu

atau lebih narasumber untuk membahas sebuah topic yang sudah dirancang

sebelumnya. Tiga bentuk perbincangan yang banyak digunakan stasiun radio

adalah.16

One-on-one-show, yaitu bentuk perbincangan saat penyiar dan narasumber

mendiskusikan suatu topic dengan dua posisi microphone terpisah diruang

studio yang sama.

Panel discussion, pewawancara bersama moderator hadir bersama

sejumlah narasumber.

Call in show, program perbincangan yang hanya melibatkan telepon dan

pendengar, topic ditentukan terlebih dahulu oleh penyiar di studio.

Diberikan contoh berdasarkan pengalaman penyiar, kemudian pendengar

diminta untuk memberikan respon berdasarkan pengalaman

16

(34)

24

masing ke stasiun radio. tidak semua respon audien layak disiarkan

sehingga perlu petugas penyeleksi telepon masuk sebelum diudarakan.

c) Infotainment radio

Infotainment merupakan singkatan dari information dan entertainment

yang berarti suatu kombinasi sajian siaran informasi dan hiburan atau

sajian informasi.

d) Jinggle radio

Jinggle adalah gabungan music dan kata yang mendidentifikasi

keberadaan sebuah stasiun radio, tujuan produksi jingle adalah

mempromosikan keberadaan radio baru ditengah masyarakat, memberikan

informasi symbol agar diingat pendengar, membentuk citra radio

pendengar, pada saat disiarkan berfungsi sebagai jeda, selingan dan

sejenisnya.

Ada tiga jingle yaitu: jinggle untuk radio, jinggle program, dan program

jinggle untuk penyiar radio

E. Produksi Siaran Radio

1) Pengertian siaran dan penyiaran

Siaran adalah pesan atau rangkaian pesan dalam bentuk suara, gambar, atau

suara dan gambar atau gmbar yang berbentuk grafis, karakter, baik yang bersifat

(35)

Penyiaran adalah kegiatan pemancar luasan siaran melalui sarana pemancaran

dan media lainnya untuk dapat diterima secara serentak dan bersamaan oleh

masyarakat dengan perangkat penerimaan siaran.

2) Penyiaran radio

Penyiaran radio adalah media komunikasi massa yang menyalurkan gagasan dan

informasi dalam bentuk suara secara umum dan terbuka, berupa program yang

teratur dan kesinambungan.17

Proses Penyiaran Radio

Proses berasal dari kata latin Processus yang berarti geraknya, jalannya, kemajuan, berhasil, dan berasal dari bahasa inggris Procession yang artinya gerakan, maju, propesisi. Menurut kamus besar bahasa Indonesia, proses adalah

rangkaian tindakan, pembuatan, atau pengolahan yang menghasilkan suatu

produk, sedangkan produksi adalah barang yang dihasilkan atau kegiatan yang

menghasilkan barang dan jasa.18

Menurut Wahyudi siaran yang baik adalah siaran yang memenuhi tiga kriteria

siaran, yaitu:

17

Sudirman Tebba, Jurnalistik Baru (Ciputat: Kalam Indonesia, 2005), h. 201-202. 18

(36)

26

[image:36.595.105.510.238.594.2]

I. Siaran berkualitas adalah siaran yang kualitas suara/

gambar visualnya prima.

II. Siaran yang baik adalah siaran yang isi pesannya, baik

audio dan atau visualnya bersifat informatif, edukatif,

persuasif, akumulatif, komunikatif, dan stimulatif.

III. Siaran yang benar adalah siaran yang isi pesannya, baik

audio dan visualnya diproduksi sesuai fisik medium

radio dan televisi.19

1) Tahapan Pelaksanaan Produksi siaran radio

Proses produksi teridiri dari tiga tahapan, yaitu:

I. Praproduksi

Menurut morrisan tahap praproduksi adalah kegiatan mulai dari pembahasan

idea tau gagasan awal sampai dengan pelaksanaan program.20Tahap ini sangat

penting sebab jika tahap ini dilaksanakan dengan rinci dan baik, sebagian

pekerjaan dari produksi yang direncanakan sudah beres. Pada tahap praproduksi

meliputi tiga bagian sebagai berikut:

19

Tommy Suprapto, Berkarier di Bidang Broadcasting (Yogyakarta: Media Pressindo, 2006), h.5-7

20

(37)

Penemuan ide

Tahap ini dimulai ketika seorang produser menemukan idea tau gagasan

dalam membuat risat dan menuliskan naskah atau meminta penulis naskah atau

mengembangkan gagasan menjadi naskah sesudah riset.

Perencanaan

Tahap ini meliputi jangka waktu kerja (time schedule) penyempurnaan naskah, pemilihan penyiar, estimetasi biaya, penyediaan biaya, waktu siaran, dan rencana

lainnya yang merupakan bagian dari perencanaan yang perlu dibuat secara

hati-hati dan teliti.

Persiapan

Tahap ini meliputi pemberesan semua hal dalam perencanaan, latihan,

penyiar, dan setting suara, meneliti dan melengkapi semua peralatan yang

diperlukan, semua persiapan ini paling baik diselesaikan menurut jangka waktu

kerja yang sudah ditetapkan.21

II. Produksi

Produksi adalah seluruh kegiatan siaran baik dalam studio maupun luar studio,

baik dari tahap set up sampai dengan selesai. Proses produksi juga ada yang diselenggarakan secara off air atau rekaman suara siaran, selain itu ada juga produksi yang dilakukan secara relay.

21

(38)

28

Menurut lokasi atau tempatnya, produksi siaran dapat dibagi menjadi tiga,

yaitu :

1) Produksi yang diselenggarakan sepenuhnya dalam studio

2) Produksi yang diselenggarakan sepenuhnya diluar studio

3) Produksinya merupakan gabungan didalam dan luar studio.22

III. Pasca produksi

Pasca produksi adalah proses evaluasi setelah sebuah program selesai

disiarkan kepada pendengar. adapun jenjang evaluasi adalah sebagai berikut:

a. Per-acara (Sebaiknya dilakukan langsung usai acara disiarkan),

melibatkan penyiar, pengisi acara, pendengar.

b. Per-Devisi (Devisi musik atau berita, dilakukan mingguan atau

bulanan), melibatkan kepala divisi, para staf pelaksana program

divisi.

c. Antar- Divisi (Evaluasi menyeluruh, dilakukan bulanan atau

tahunan), melibatkan seluruh pengelola radio.

Adapun tujuan evaluasi adalah :

1. Mengukur kekurangan materi dan kemasan acara.

2. Mengukur disiplin dan kreatifitas pelaksanaan acara.

3. Mengukur dampak acara (reaksi audiens).

22

(39)

Adapun evaluasi terdiri dari:

1. Analisa isi acara (materi yang disampaikan, kecakapan penyiar, dll).

2. Analisa ini kemasan acara (pemandu, kualitas audio, durasi).

(40)

29

BAB III

PROFIL STASIUN RADIO MERSI FM

A. GAMBARAN UMUM, SEJARAH, DAN PERKEMBANGAN RADIO

MERSI 93, 90 FM

Radio Mersi 93, 90 FM merupakan salah satu stasiun radio yang terletak

di kota Tangerang, perbatasan wilayah antara provinsi Banten dan juga DKI

Jakarta, yang berdiri pada tahun 1998. Memiliki frekuensi siaran 93, 90 FM.

Radio Mersi FM memposisikan dirinya sebagai radio hiburan, informasi, serta

memberikan pengetahuan kepada pendengarnya. dengan bersegmentasi

menengah kebawah.

Pendengar Mersi FM mayoritas tergolong untuk semua umur para pecinta

musik dangdut, yang bersegmentasi 15-45 tahun ke atas dan berada pada

klasifikasi menengah bawah (C-D).Dengan jangkauan Jradius jangkauan 100km,

daya jangkauan area siaran radio Mersi FM juga dapat memungkinkan untuk

diikuti oleh pendengar diwilayah sekitar Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi.

Sebagai radio menengah kebawah radio Mersi FM mempunyai motto bandar

dangdut, bukan hanya lagu dangdut yang diputarkan tetapi juga memberikan

education dan entertainment, serta informatif yang mengedepankan nilai- nilai

knowledge, piety dan intergrity dalam mewujudkan masyarakat yang cerdas dan

(41)
[image:41.595.102.510.206.574.2]

GAMBAR 3.1

PT. Radio Suara Mersidiona atau yang dikenal dengan Radio Mersi 93,9

FM didirikan pada tanggal 12 juni 1998, yang tak hentinya menyuarakan suara

rakyat dengan frekuensi 92,5 FM. Dengan adanya perubahan kanal frekuensi

seluruh Indonesia, yang dilakukan pemerintah Dalam kurun waktu 5 tahun, dari

tahun 1998-2003. Sehingga pada saat itu Mersi FM mengubah frekuensinya

menjadi 93, 90 FM.

Dalam perkembangannya radio Mersi FM melebarkan sayapnya di kota

Tangerang yang beralamatkan jalan HOS Cokroaminoto No. 37, Ciledug,

Tangerang.

Kantor Mersi FM terdiri dari satu lantai, yang terdiri dari ruang rapat,

(42)

31

receptionist, ruang istirahat, ruang tamu, kamar istirahat, mushola, dan dapur. Di

studio siaran, penyiar atau narasumber melakukan tugasnya sebagai penyiar yaitu

menyapa pendengar, menyampaikan informasi, memutarkan lagu, dan

menanyangkan iklan baik adlips ataupun spot, sebagai sarana mengiklankan produknya atau mempromosikan perusahaannya. Dengan mayoritas pendengar

yang lebih luas dibandingkan stasiun radio yang lain.

VISI DAN MISI RADIO MERSI FM

- Visi dan Misi Radio Mersi FM

Seperti halnya perusahaan media lainnya terutama media elektronik, Mersi

FM juga memiliki visi dan misi yang dapat mengembangkan serta mengukuhkan

kinerja perusahaan tersebut. Visi Mersi FM sebagai berikut:

Untuk menjadikan Mersi FM sebagai media Information, Edukation dan

Entertainment - Informatif yang mengedepankan nilai - nilai Knowledge, Piety

dan Intergrity dalam mewujudkan masyarakat yang cerdas dan kreatif.

Adapun Misi Mersi FM, yaitu :

- Sebagai Media yang selalu menjadi Market Leader yang dipercaya dan

Kompeten dalam Dunia Penyiaran dan menjembatani antara Masyarakat

dengan pihak Pemerintah, maupun lembaga / instansi yang terkait dengan

masyarakat maupun para producen / pengiklan (Agency) dan yang ingin

menggunakan jasa siaran.

- Memberikan Pelayanan pada Masyarakat luas baik pada bidang

(43)

lain yang terkait dengan masyarakat luas sesuai dengan sasaran atau target

pendengar Radio Mersi yang tersebar di Jabotabek / Se Tagoransi.

B. Tugas Pokok dan Struktur Organisasi

Struktur di Radio Mersi FM terdiri atas, Direktur Utama yang mengepalai

penanggung jawab siaran, station manager, manager siaran, marketing manager,

manager keuangan, dan manager teknik. Direktur Utama merupakan sorang

yang menjadi kepala perusahaan, selain pimpinan tertinggi perusahaan juga

bertanggung jawab terhadap kinerja perusahaan. Penanggung jawab siaran

merupakan orang yang memiliki tugas mengatur, mengawasi dan bertanggung

jawab terhadap tugas-tugas dari divisi. Penanggung jawab siaran membawahi

Stasion Manager. Station Manager adalah bagian yang menyediakan peralatan

produksi, masalah teknisi, pengatur program acara, penentuan waktu siar, memilih

penyiar, yang membawahi: Manager pemasaran, bertugas mencari iklan uang

ingin mengiklan produknya sebagai relasi iklan, mempromosikan produk atau

jasa, Manager marketing adalah bagian yang membantu bagian bagian

pemasaran. Manager keuangan merupakan orang yang mengatur pendapatan dan

pengeluaran MERSI FM. memberikan gaji karyawan dan dibantu para staff

keuangan. Manager teknisi bertugas mengatur perlatan dan kelengkapan seperti

pemancar, selama proses kegiatan memperbaiki peralatan jika terjadi kerusakan,

adimistrasi iklan melaksanakan tugas mencata order iklan yang masuk baik baik

dari agency maupun produsen, mem file kan order mendistribusikannya kepada

(44)

33

Produksi merupakan bagian yang merencanakan program acara yang akan

diproduksi sesuai selera pasar dan memproduksi iklan,memastikan program

acaraberjalan lancar, dapat memperbaharui atau acara yang didapat menarik

perhatian pendengar Mersi FM.

Music director merupakan orang yang menentukan chart, list lagu sesuai

dengan selera musik dan selera pendengra serta dalam hal menentukan lagu

tersebut apakah layak untuk diputar atau tidak, bertanggung jawab terhadap lagu

lagu yang diputar, menyimpan lagu-lagu yang terdapat dalam kaset ataupun CD

serta wajib mendata/mentransfer lagu ke librarymusik. serta mengkelompokan jenis lagu, dan juga membuat playlist lagu serta tangga lagu.

Script Writer merupakan orang yang mencari bahan kepada penyiar.

Penyiar adalah pemandu suatu program acara yang telah ditentukan dan

ditugaskan menyampaikan materi siaran.

C. Program Radio Mersi 93, 90 FM

Program acara yang ada di radio Mersi FM ini terdiri dalam dua jenis

program, yaitu: Program reguler, dan juga program bulanan. adapun deskripsi

programnya sebagai berikut:

- Regular program

Regular program merupakan program acara yang disiarkan setiap hari

yang menjadi program acara tetap Mersi FM. Regular program yang ada di Mersi

(45)

1) Bingkai Iman: acara format talk show yang menyuguhkan siraman

rohani agama islam yang membahas tentang kehidupan sehari hari yang

di siarkan setiap senin hingga sabtu pukul 05.00 hingga 06.00.

2) Bandar Jakarta: Yaitu acara variaty show yang membahas masalah yang

tengah hangat diperbincangkan masyarakat, dengan melihat headline

koran, media online, dan juga ajang berbagi informasi via telepon.

3) Keluarga Mersi program khusus keluarga yang melibatkan kaum wanita

yang mengankat tema dari pemasalahan keluarga, dimana pendengar

dapat menanggapi permasalahan keluarga tersebut via telepon ataupun

via facebook dimana sesekali menghadirkan narasumber sesuai dengan

tema yang diangkat.

4) ML DONGG. Program acara permintaan lagu dan kirim salam bagi

para Mersi via telepon, serta adanya sisipan poling lagu yang dipilih

menjadi jawara dangdut/Tangga lagu pada setiap pekannya.

5) Dangdut IN Program musik dan informasi tentang kesibukan dan arus

lalulintas serta berbagi kepadatan di jalan raya sekitar Tangerang,

Bogor, Jakarta, dan Bekasi. bagi para Mersi yang terjebak di jalur

kemacetan dapat menyampaikan informasi agar pengendara tidak

melewati jalur tersebut.

6) Gaya Dangdut yaitu program sajian khusus bagi para pendengar yang

suka bersenda gurau atau ingin bepantun, berpuisi, curhat atau ingin

(46)

35

memainkan keyboarduntuk melantunkan lagu bareng, khusus malam sabtu malam minggu menghadirkan bintang tamu artis dangdut.

7) Anekdut Malam Program hiburan malam racikan full musik (slow)

menjelang tidur dimalam hari, juga pesan pesan dari pemandu acara

para mersi dalam suasana santai dimana program ini akan menyajikan

berbagai sisipan tips menjelang keperaduan.

- Program Mingguan (Minggu)

Program mingguan adalah program yang disiarkan perminggu atau

seminggu sekali, di radio Mersi FM, banyak program mingguan di antaranya :

1) Bingkai Iman khusus di hari minggu mempelajari tentang keseharian

dan juga memperdalam ilmu Tauhid.

2) BJ Bergoyang atau Bandar Jakarta bergoyang disajikan untuk mengisi

hari libur para pendengar mersi saat berkumpul berkumpul bersama

keluarga. Acara ini dikemas dalam pilihan full irama jogat ajang

kumpul keluarga.

3) Jawara Dangdut merupakan program tangga lagu (12 lagu) terpilih

pada setiap pekannya berdasarkan pilihan lagu dari para pendengar

Mersi via telepon yang digelar setiap harinya di acara ML DONG

(Minta Lagu), Penempatan posisi tangga lagu disesuaikan dengan

urutan jumlah pilihan lagi yang menjadi favorit pendengar. dan 12 lagu

akan masuk pada jawara dangdut.

4) Es Campur Melatar belakangi berkembangnya musik daerah

(47)

Mersi FM mengambil inisative dalam program es campur, sebuah

istilah berbagai macam kumpulan lagu daerah dapat dipesan acara ini.

5) Calon Beken merupakan ajang nyanyi karoke dangdut, beberapa buah

minus one untuk menjadi pilihan lagu yang akan dinyanyikan oleh

peserta secara live via telepon, baik kategori pria maupun wanita sebanyak 15 lagu, acara ini akan dipandu oleh oleh 2 orang penyiar

juga bertindak sebagai penilai, dimana ajang ini juga merupakan

program acara mencari bakat calon artis.

6) Goyang Mas atau Goyang Malam Senin merupakan program yang

mengajak para pendengar mersi untuk bergoyang secara marathon 180

menit, acara ini siap mengajak berdialog, request lagu dan canda ria

dengan dipandu secara khusus oleh penyiar wanita, mengingat tema

yang akan di angkat khusus kaum pria.

7) Kenangan Masa program masa lalu, sajian yang akan membangkitkan

kenangan masa lalu, acara ini akan dikemas dengan sentuhan kata-kata

indah dan puitis agar para mersi akan terhanyut suasana tempo dulu,

guna menambah wawasan tentang lagu nostalgia akan dikupas oto

biografi penyanyi dangdut tempo dulu serta menyapa para mersi via

(48)

37

D. Gambaran Umum Program Bingkai iman

Bingkai iman adalah program dakwah islam yang mengawali pagi hari di

radio Mersi FM dengan materi yang menginspirasi dengan, dilatar belakangi

untuk memenuhi nilai keimanan serta religi pendengar Mersi Fm, Bingkai iman

memberikan tausyiah religi dipagi hari karena masyarakat di pagi hari baru

memulai aktifitasnya sehingga bisa membingkai iman para pendengar, Bingkai

iman terbentuk dan mengudara setiap hari senin hingga minggu yang berdurasi

satu jam, siaran dimulai pukul lima hingga enam pagi.

Bingkai iman adalah program dakwah islam yang dikemas secara santai

dengan menggunakan bahasa yang santai dan tidak baku, sehingga masyarakat

mengerti dan paham. Sesuai dengan segmentasi nya dari segi kelas menengah

kebawah yaitu A-B.

Dalam program bingkai iman ada pakar atau narasumber yang langsung

berbicara mengenai permasalahan yang sedang dibahas, narasumber yang dipilih

sesuai dengan keinginan kepala siaran, narasumber yang dipilih yaitu KH.

Anshori Fahmi, beliau telah berpengalaman dalam berdakwah.

Sumber utama dari pembahasan program Bingkai iman adalah pertanyaan

yang masuk dari pendengar, kemudian di bahas lebih mendalam dikaitkan dengan

(49)

38

PROSES PRODUKSI DAN PENYIARAN PROGRAM BINGKAI IMAN

A. Pra Produksi

Idealnya, semua program yang dimilki oleh radio sebaiknya melewati tahap

perencanaan, produksi dan evaluasi. Atau dengan kata lain harus memilki proses pra

produksi, produksi dan pasca produksi. Karena, akan lebih memudahkan kinerja tim

dan produser acara yang memproduksi program tersebut dan untuk tercapainya hasil

maksimal.1 Proses dalam perencanaan meliputi: “penentuan targer pendengar,

menentukan narasumber yang kompeten dalam topic yang dibahas serta memilih

penyiar.2

Membuat rencana siaran berarti membuat konsep acara yang akan disiarkan

kepada pendengar. mengetahui secara persis apa kebutuhan pendengar merupakan hal

terpenting, tidak hanya menyiarkan acara siaran dengan materi atau kemasan baru,

setiap siaran tujuannya adalah untuk pendengar, bukan untuk penyiar atau perencana.

Kemudian produser akan memprediksi biaya produksinya, termasuk penyewaan alat,

biaya perjalanan dalam mencari atau menghubungi narasumber, sampai biaya terkecil

yang dikeluarkan, disini kerja produser dibantu seorang asisten yang disebut unit

manager.

1

Husni Mubarok, Annalisis Program Mutiara pagi The power of life trijaya FM, Skripsi Fakultas ilmu Dakwah dan Komunikasi, (Jakarta: UIN, 2010), h. 5.

2

(50)

39

Dalam hal ini program Bingkai Iman yang selalu disiarkan setiap hari di

Radio Mersi 93,90 fm, memiliki proses produksi yang berawal dari perencanaan yang

matang dan kerja tim produksi. Hal-hal yang termasuk dalam kegiatan produksi

Bingkai iman, antara lain:

1. Waktu dan penempatan siar program Bingkai iman

Pemilihan waktu siar program Bingkai iman disesuaikan dengan penamaan

programnya. Sehingga, waktu penyiarannya dilakukan pada pagi hari, sisi lain

penyesuaiannya juga dilakukan pendengar radio mersi yang akan memulai

aktifitasnya, hal ini di ungkapkan oleh H. Anjas Van Gamma, selaku program director Bingkai iman:

“Pertimbangannya umum saja, umat muslim rata rata setelah shalat subuh sebelum memulai aktifitasnya harus mempunyai bekal, dalam doa, pelajaran dan lainnya, nah disinilah kami sebagai media membekali nya dengan materi-materi keagamaan atau religi.”3

Bingkai iman merupakan salah satu program dakwah yang di siarkan pada

pagi hari pada pukul 05.00 hingga pukul 06.00 WIB dengan. Berikut adalah rundown

acara Bingkai iman

3

(51)

Opening backsound Pemutaran lagu religi 27 menit

05.00-05.27

Jingle acara 1 menit

05.27-05.28

Narasumber

Opening

2 menit

05.28-05.30

Uraian materi dan talk time

Narasumber menjawab

pertanyaan yang masuk

sekaligus mengulas

dengan di sertai ayat suci

Al-quran dan hadist

28 menit

05.30-05.58

Penutup atau closing 2 menit

05.58-06.00

2. Menentukan narasumber

Narasumber adalah orang yang menjadi sumber dalam siaran Bingkai iman,

acara ini memiliki narasumber yang kompeten dalam memberikan bimbingan rohani

kepada pendengarmya. Narasumber yang ditetapkan adalah seorang dai/ penceramah

yang telah bekerja sama dengan radio Mersi FM kemudian membuat program

(52)

41

kepada pendengar sesuai dengan kebijakan program dakwah di radio lainnya. Adapun

yang menjadi narasumber acara ini adalah KH. Anshori Fahmi.

“Narasumber itu jelas dari awal dan era perubahan, dulu kita memakai konsep dakwah hiburan, kemudian sekarang kita ubah menjadi dakwah sesungguhnya. Dulu kita memakai dai pelawak yaitu ustad Akri, kini dirubah menjadi K.H Anshori Fahmi.”4

3. Menentukan format program Bingkai iman

Format yang sederhana adalah format yang ditangani langsung oleh penyiar

radio. penyiar tinggal mengumumkan melalui radio akan ada acara program siaran

tersebut, kapan waktu siaran, apa topiknya, dan lain-lain. Cara yang lebih baik adalah

penyiar mendiskusikan topic tertentu dengan tamu di studio yang bertindak selaku

narasumber.5 Pada program bingkai iman sebelum acara dimulai para penyiar seluruh

program di radio Mersi FM mengiklankan siaran tersebut untuk mengetahui

pendengar bahwa akan ada siaran Bingkai iman setiap hari pukul 05.00-06.00 WIB di

Mersi FM. Bingkai iman sendiri memiliki format acara bersifat monolog pendakwah

dimana narasumber menjawab pertanyaan yang masuk sebelum acara dimulai baik

berupa surat maupun sms.

4

Wawancara pribadi dengan H. Anjas Van gamma, program director Bingkai iman, Tangerang, 10 Desember 2013.

5

(53)

Istilah Deskripsi

Judul Program :

Genre :

Format :

Bingkai Iman

Motivasi, Sosial, dan Religi

monolog pendakwah

(narasumber menjawab dan

mengupas tuntas

pertanyaan yang masuk

sebelum acara dimulai)

Senin-Minggu

Tujuan memilih format siaran adalah untuk memenuhi sasaran khalayak

secara spesifik dan juga untuk kesiapan berkompetisi dengan media lain di suatu

lokasi siaran. Format siaran lahir berkembang seiring dengan tuntutan spesialisasi

siaran akibat maraknya pendirian suatu stasiun radio. format siaran dapat

dikelompokan dari berbagai aspek.

4. Memilih pesan atau materi siaran:

Memilih pesan materi siaran yang akan dibahas dalam program siaran

merupakan faktor yang menentukan sukses atau tidaknya program acara tersebut dan

(54)

43

harinya pada program Bingkai iman adalah narasumber sendiri. Seperti yang

dikatakan Program director bingkai iman yaitu H. anjas van gamma.

“Kita lihat dulu siapa pendengarnya, misalnya pada jam siar yang pagi sekali sudah pasti anak muda kurang berminat, kalau tema sendiri dipilih langsung bapak narasumber kita”6

sebelum acara dimulai narasumber memilih tema atau materi yang akan

dibahas pada saat siaran, pesan materi siaran dalam program ini adalah topic yang

sedang menarik di kalangan masyarakat. Kemudian dikemas dengan cara

penyampaian yang tidak terlalu kaku dengan bahasa tutur yang tidak perlu formal.

“Kalo tema bisa berganti ganti tergantung yang lagi ramai dimasyarakat, misalnya korupsi tingkat kejujuran itu diperlukan, makanya kita suka berganti bahasan, misalnya fiqih, ahlak, dan sebagainya”.7

5. Biaya produksi

Sumber biaya produksi program siaran bingkai iman sudah ditentukan divisi

keuangan radio Mersi FM dan sudah dipertimbangkan sebelum acara ini diproduksi

oleh pemilik radio, mulai dari pembiayaan pengeluaran dan pemasukan produksi,

tetapi tidak menutup kemungkinan adanya sponsor dalam produksi acara ini, seperti

yang dikatakan direktur program acara ini.

6

Wawancara pribadi dengan H. Anjas Van gamma, program director Bingkai iman, Tangerang, 10 Desember 2013

7

(55)

“Secara umum tidak sewaktu waktu jika dibutuhkan, misalnya di tema bulan

ramadhan kunjungan muhibah ke pesantren pesantren dalam program off air itu pasti di back up sponsor.”8

B. Produksi

Setiap proses produksi, harus diikuti dan dipatuhi oleh semua kru produksi yang

terlibat, keterlambatan kinerja atau pelanggaran salah satu proses, akan menghambat

proses berikutnya. Dalam produksi terdapat beberapa unsur:

A. Materi

Pada program bingkai iman, materi yang di bahas biasanya seputar problem

keluarga atau masalah yang sedang marak ditengah masyarakat. Misalnya saja

problem masalah perselingkuhan atau masalah pribadi yang ditinjau dari segi agama.

Tentunya di program bingkai iman ini akan dibahas secara mendetail.

B. Sarana dan Prasarana

Sarana adalah peralatan yang memadai guna menunjang sebuah ide yang

menjadi konkret dan menjadi sebuah hasil program dengan kualitas alat yang

memenuhi standar penyiaran yang mampu menghasilkan gambar dan suara yang

baik. Sarana yang digunakan oleh program Bingkai iman ini adalah alat komunikasi

modern seperti hp dan juga jaringan internet yang diakses untuk merespon pertanyaan

pendengar kemudian dijadikan materi pembahasan.

8

(56)

45

Sedangkan alat yang digunakan dalam proses produksi acara Bingkai iman, yakni:

A. Mixer, yang berfungsi mengatur suara, dalam studio.

B. Komputer, komputer disini digunakan untuk menampilkan naskah

narasumber, serta pemilihan lagu religi.

C. Recorder, recorder digunakan untuk merekam siaran yang berlangsung. D. Microphone, microphone digunakan agar kualitas suara narasumber terdengar

dengan jelas ke pendengar.

Untuk menunjang suatu produksi acara agar baik setidaknya ada beberapa

prasarana pendukung agar siaran berjalan nyaman diantaranya:

1. Ruang studio yang nyaman dan kedap suara dari luar ruangan,

sehingga mengurangi suara dari luar masuk.

2. Property pendukung, seperti meja dan kursi. E. Organisasi tim produksi

Pelaksanaan produksi bingkai iman merupakan satuan kerja yang akan menangani

pr

Gambar

gambaran umum program-program MERSI FM, gambaran umum program
gambar visualnya prima.
GAMBAR 3.1 PT. Radio Suara Mersidiona atau yang dikenal dengan Radio Mersi 93,9
GRAFIK TOTAL PENDENGAR RADIO MERSI
+4

Referensi

Dokumen terkait