J U RNAL Hfi i*III,{IHATIIR Volume 6. Nomor'l- Mei 2014
Berita
Kunjungan
Diplomatik
sebagai
Media
Event
di
The
Jakqrts
Post
Oleh:
Nita
Andrianti
Dosen Akademi Komunikasi Radya BinatamaYogyakarta, Minat kajian pada bidang Broadcasting.
.,"",,,
n,",fl'lllo,llffiL*rn
Akademi Komunikasi Radya BinatamaYogyakarta Jl. Raya Janti Karangjambe Banguntapan
Banguntapan Bantul Daerah lstimewa Yogyakarta
Abstract
The reseorch
about the content
onolysis
of diplomatic
visits asa
media
event
in
the
"TheJokorta
Post",this research approach
usedthe
descriptivequontitotive
with
content analysis method,
it
is
systemotic
choracteristic,objective,
ond
quantitottve. The result
of
the
reseorch
show: moss
medio
os
instrument
of
internotionol
communication
in
pubLic diplomocy.
Theimplication
it
to
increosedpositive imoge of lndonesio stote,
increasedto
thenationol goals
(example
comprehensiveportnership with
United
Stotes);and
to porticipate toword the
estoblishment
of a world
order bosed
on
freedom,perpetual
peaceond
socioljustice.
But,not
yet
comprehensiveunderstonding
obout the function
of
media
dipLomacy
in
the interaction
of
internationol
politics
andcommunication, example
the news "pro"for
theofficial state
visits,don't
thecontent
ofbiloteral
relotions (benefit ond disadvantage
of relations).Keywords: Diplomatic
Visits, Content Anolysis,Medio
Event, TheJakarto
PostAbstrak
Penelitian
ini
mengenai analisis
isiberita
kunjungan
diplomatik
sebagaimedia
eventdi
TheJakarto Post,pendekatan dalam penelitian
iimenggunakan
deskriptif kuantitatif dengan metode
analisis
isi (content
onalysis),metode
analisis isi
ini
dikenal sebagai sebuah metode penelitian yang
sistematik,
obyektif dan cenderung kuantitatif.
Hasil
penelitian ini menunjukan
bahwamedia massa merupakan
alat
komunikasi internasional dalam diplomasi
publik. Media
massasebagai
instrumen diplomasi publik telah
memberikan
peningkatan citra positif Indonesia, peningkatan tujuan
nasional
(misalnya comprehensivepartnership with
US);dan
peningkatan
tujuan
bersama
untuk
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan,perdamaian
abadi dan keadilan
sosial.Namun
halini
belum disertai
dengan
pemahaman
komprehensif fungsi media
massasebagai media diplomasi publik
dalam
interaksi
politik dan
komunikasi internasional, misalnya
kecenderungan
berita pro yang mengarah
pada
dukungan media
massaterhadap
pejabat
yang
berkunjung
bukan
substansi hubungan bilateral (keuntungan
dan
kerugian
kerjasama).J U RNAL EiS?4tJif Ifi &T1}It
Volume 6, Nomor 1, Mei 2014 Nila Andrianti. Berita Kunjungan Diplomatik...
Pendahuluan
Diplomasi
merupakan
komunikrsi
internasional yang mewakili tekanan
politik,
ekonomi,
militer
kepada
negara-negarayang
terlibat dalam aktivitas
diplomasi,yang
diformulasikan
dalam
perrukaranpermintaan dan konsesi antara para pelaku
negosiasi.
Untuk
mencapai
kepentingannasional, keterampilan dalam berdiplomasi
merupakan
syarat utama
sebagai saranapencapaian kesepakatan,
kompromi,
dan pcnyelesaian masalah dimana tuiuan-tujuanpemerintah saling bertentangan (Djelantik,
2008:
4).
Perkembangan diplomasipublik
menjelaskan bahwa
aktor
diplomasi
tidakhanya negara/pemerintah (diplomat), tetapi diplomasi
publik
merupakan diplomasi yangmelibatkan
beberapaaktor dalam
prosesdiplomasi, yaitu: akror pernerintah, kalangan
profesional
dan aktor
dalam
penyelesaiankonflik,
pengusaha,
masyarakat,
aktorpeneliti
dan
akademisi, kaiangan aktivis,kalangan
agamawan,kalangan
pemodal,yang terdesain dalam skema
di
bawahini:
Skema
l.
7he
Nine
Tiachsof
Muhi-Tiacb Diplomacy
(Sukawarsini Djelantik, 2OO8:73)
Model
di
atas menunjukan
posisisembilan
aktor
yang terlibat
dalamdiplomasi
publik, jalur
kesembilan (mediamassa)
merupakan aktivitas
komunikasiinternasional yang
memiliki
fungsi strategis karena menyatukan semuaaktor
diplomasipr.rblik, rnelalui
fungsi
yang
dilakukanmedia
massa. Penyatuan
aktor
dalarnarti
bahwa media
massa mengakomodirpandangan
dari
aktor
tersebut,
misah.ryakunjungan
diplomarik
rnembahas agendadiplomasi
ekonomi
tentu
idealnya
mediamassa juga harus memberitakan pandangan-pandangan
aktor
bidang ekonorni,
sepertiakademisi,
pemilik
modal, pengusaha, danlainnya (Djelantik, 2008:
73).
Sehingga dengan menghadirkan beberapa pandanganaktor diplomasi
publik
melalui komunikasiinternasional dengan
jalur
media
massadapat
membangun
budava
politik
pembacanya
(Muhtadi,
2008:152).Peranan media massa )r'ang sangat besar
dalam diplomasi
publik
terlihat
dengan adanya " media eue,xf' yang memberitakanberita
kunjungan
diplomatik
s€carakornprehensif, salah satu diantaranya media
Nfta Andianli. Berita Kunjungan Diptotnatii(
J U R NA L !ii?,ii'i :J i,ll liEiiS*
Volume 6, Nomor 1, Mei 2014
Prajarto bahwa
pemanggul
beban
yanglebih tepat dalam komunikasi internasional
(diplomasi:
penulis)
adalah
rnedia
massaasing
atarLmedia
massaIndonesia
,vangberbahasa asing, dan The Jakarta Posr adalah
media
massa nasionalyang
menggunakanberbahasa Inggris (internasional) (2003:4).
Zy'te Jakarta Post dalam memberitakan
berita
kunjungan
diplomatik
tentunyamemiliki
standar penilaian kelayakan beritasebagai media euent, penrlaien media massa
dapat dilacak dari koverasi surat kabar yang
memenuhi
kelayakanberita,
serta
terkairdengan
kelengkapanbcrita,
nilai
berita,dan
kedalamanberita
(\Wahyuni, 2O06:3).Terkait
denganhal
ini,
liputan
kunjungandiplomatik
pejabat negara lain ke Indonesiamemiliki
penilaian standar
kelayakandan
kedalamanberita yang
menunjukan adanya kecenderunganpentingnya
beritakunjungan
diplomatik,
kon teks pentingnyaberita sebagai peristiwa menjadi media euent
mengarah
pada
pencapaian kepentingannasional Indonesia
yang lebih baik,
danpenataan
hubungan
antar
negara
yangsaling menguntungkan.
Dalam berita kunjungan
diplomatik
terdapat kecenderungan
beria
yang dianggap sangat penting dan layak, selainitu
terdapatberita kunjungan
diplomatik
yang kurangdianggap
penting dan
layak.Hal
tersebutmemunculkan
problern bahwa
berita se\agai media euent tidakmemiliki
standarpenilaian kelayakan berita, hal
ini
tentunyadisebabkan oleh agenda media massa yang
kurang
merujuk
pada
pemahaman
mediaeuent dalam konteks diplomasi,
artinyamedia euent kurang
memperhatikanstandarisasi
pedoman
"diplomasi
denganmedia massa" yang mengarah pada agenda
pencapaian
kepentingan
nasional/publik,dalam bahasa
Mc
Combs and Shaw (1984) kecenderungan isi media atau agenda mediamengarah
pada
kecenderungan
agendapublik.
Berdasarpada ilustrasi
di
atas,penelitian
ini
mengkaji masalah bagaimanakecenderungan
TheJaharta Post
dalammemberitakan
kunjungan
diplomatik
pejabat negara lain ke Indonesia?
Sebagai
kerangka pemikiran,
makapenelitian
ini
mengangkat
tenrangkomunikasi internasional
dalem
mediaeuent terlrtama
yang
berkaitan
dengandiplomasi. Komunikasi
internasionalmerupakan komunikasi
yang
dilakukankomunikator yang mewakili
suatu negarauntuk
menyampaikan
pesan-pesanyang
berkaitan dengan
negaralain
danbertujuan
untuk
memperoleh dukungan,bantuan, kerjasama, melalui berbagai media
komunikasi atau media massa internasional.
Dalam komunikasj
ir-rternasional, mediamassa rnerupakan komunikator paling intens
dalarn
melakukan
penyebaran inFormasi, diusung dari fakta maupun isu internasionaldan
pembentukan
opini
publik.
Subjekdirelaah bukanlah sekedar arus
itu
sendiri, melainkan juga struktur arus yang terbentuk, aktor-aktordi
dalamnya, sarana, efek, sertamotivasi yang mendasarinya. Kesemuanya
bertujuan
untuk
memperoleh dukungan,bantuan, kerjasama, melalui berbagai media
JURNAI.
Volume 6. Nomor 1. Mei20lrl
^lita
Andrianti Be ta Kunjungan Diplomatik...
Media
euent merupakan
peristiwamenarik
Qournalisricpoint
oj
uiew)
yangmenjadi sorotan media
untuk
dijadikan sebagaiagenda
rnedia, yang dalam
halini
peristiwa
tersebut
direncanakan atausponran,
pada akhirnya
diseleksi apabilamenarik cakupan
berita
rersebut,
makamedia
massa khususnya televisidan
surarkabar
baik
dalam
edisi
cerak
rnaupunelektronik,
dimanadi
dalamnya ada unsurkedekatan, sehingga
berita
rersebut layakmenjadi
agenda media.Dalam
pandanganHermin
Indah
'Wahyuni, bahwa perisriwa sebagaimedia euen,
setidaknyamemiliki
basis
pcnilaian yang
dilakukan
mengenainilai
berita yang
dipilih,
beberapanilai
berita
diar.rtaranya
adalah
signifikan,keterkenalan, kedekatan, kemanusiaan dan
lainnya (2006:5).
Diplomasi
pr:l:lik
(publit
diplomacl)dideF n
isikan
sebagai
upaya
mencapaikepentingan nasional suatu negara melalui understanding,
informing, and
influencingforeign
audiencrs.Dengan
kata
lain,
jika
proses diplomasi tradisional dikembangkan
melalui
mekanisme gouernment
toglueTnment
rektions,
maka
diplomasipublik lebih
ditekankan
pada gouernmentto
people, g7uernmentto
nTn
g7uentment organization, pe7ple to peo?le relations (Roy,1985:20). Penyelenggaraan diplomasi yang salah satunya
di
implementasikan melaluikun.jungan
diplomarik
merupakan
upayadiplomasi
secara langsung yang dilakukanoleh pejabat negara. Kunjungan
diplomatik
merupakan perisriwa
politik,
sehinggadalam perspektif
politik
bahwa kunjungandiplomarik
rersebut sangatterkait
dengankedekatan-kedekatan
negara
lain
secarapolitik,
ekonomis
atau
geografis dengan Indonesia.Metodologi
Penelitian
ini
mempakan
penelitiandeskriptif kuantitarif dengan metode analisis
isi
(content analysis), metode analisisisi ini
dikenal
sebagai sebuahmetode
penelitianyang
sistematik,
obyektif dan
cenderungkuantiratif
dengan fokus utama isi pesandi
surat kabar
(Flournoy,
'1989: 12;lVimmer
and
f)ominick,
1997). Karakter sistematiktercermin dari pemberlakuan prosedur yang
sama un tuk semu a isi (co n te n t) yangdi analisis,
seperti
penggunaan
kategori,
unit,
dan klasifikasi yangdiarur
secara konsisten dan dipersiapkan sedemikian rupa serra diseleksiuntuk memotret isi pesan vang di analisis dan pengkodean data agar tidak bias, selanjutnya
objektifitas metode analisis
isi
dicapai darileuel prosedval y;ng direrapkan dan mampu
memberi hasil maupun kesimpulan sama bila
dilakukan oleh peneliti yang berbeda. Sifat
kuantitatif lebih dikaitkan pada dasar analisis
dengan hasil perhitungan atau bilanganr yang
biasanya dilakukan dengan melihat frekuensi
pemunculan, durasi pemunculan,
dan
luaspemunculan
di
dalam isi pesan yang adadi
media massa yang
diteliti
(Prajarto, 2010:4-5).
Menurut
Holsti,
metode analisis
isiadalah suatu
teknik
untuk
mengambilkesimpulan
dengan
mengidentifikasiberbagai
karakteristik
khusus suatu pesanN ita A ndrianti. Be rif a Ku nj u ngan
Af.lii.l]:!.*._
maksud generalis
artinya
penemuan harusmemiliki atribut
lain
dari dokumen
danmenrpunyai
relevansireoriris yang
rirrggi.Dengan melihat karakccr dan fungsi analisis
isi di atas, upaya
untuk
m elihar koverasi TheJakarta
Po*
terhadap peristiwa kun.jungandiplomatik
sangartepat dilakukan
dengan metode analisis isi.Objek
penelitian
ini
merupakan
isiberita
di
The Jaharta Post, sebagi media mxsayxng
concem terhadap permasalahan duniainternasional.
Populasi
dalarn
penelitianini
adalah
keseluruhan
item-irem
berirakunjungan
diplomatik
di
The Jahartn Postedisi 1
Juli
2010-
3l
Desember 2010 yangditeliri.
Pengumpulan dara dalam penelitianini
dilakukan
dengan pengumpulan
daraurama
dan
pengkodinganterhadap
itern-item berita yang direliti ke dalam coding sheet,
unuk
dilihat kecenderungan dan perhitungan staristik dalam program SPSS.Unit
analisis n-rerupakan satuan ter-kecilyang dianalisis dapat berupa paragraf,
unit
analisis
dalam penelitian
ir.riadalah
teks-teks berita
kur.rjungandiplomatik
pejabatrregara
lain
ke
Indonesia pada The Jakarta Post,adaptn
derailunit
analisis/kajian dan kategorisasilihat
tabel :Analisis
data
dalam
penelitian ini
dilakukan
dengan beberapa kegiaran, yairuper.rgkodir.rgan,
reliabilitas,
dan
validitas.Untuk
melakukantes
realibilirasditunjuk
dua orang pengkoding
unruk
menggunakan tingkat kesamaan atas kategori dalam bentukpengkajian dan sumber dara pada berita di
7he Jahd?'td Plst yang telah direntukan dalam
standar reliabilitas.
Dalam penelirian ini
nrenggunakan dua orang pengkoding
untuk
memperoleh
relirbilirasrrya
rerap
ringgi,dalam
proses
penelitian
menggunakankriteria Laswell yang me nyatakan bahwa suaru
data
atau
informasi dikarakan menrpunyai reliabiliras ),ang mencukupi apabila jumlahprosentase/kesesuaian antara pemberi koding
Thbel
l.
Unit
Analisis dan Kategori Unit Kaiian Kategori Posisi Berica 7- Hcadline News2. Non headline neus
3. Berita pada halaman dalam
Nilai Berita
l.
Signi6kan 2. Kererkenalan3. Kedekatan
4. Kemanusiaan Kecenderungan Berita
l.
Pro
I 2. Nen'al 3. I(ontraAktor Kunjungan
1. Prcsiden dan Perdana Menteri
2. Menreri Negara
3. Duta Besar
4. Lalnnya
Agenda Kunjungan 1. Penandarangan kerjasama 2.
Dialog
i 3. LainnyaMateri Berita
Kun.jungan
1
Perrahanan dan Keamanan2. Ekonomi dan Pembangunan
3. Hukurn dan
HAM
4. I'olirik dan Demokrasi
5. Budaya, Pendidikan dan Agama
J U RNAL ii$;::iiiit s.i!;+ii Volume 6, Nomor 1, Mei 20'14
^lita
Andrianti. Berita Kuniungan Diplomatik. .
mencapai 7070
dalam
penelitianyaitu:
CR:
2M
Nl
+N2
Dengan
CR
adalahcofficient 0f
reliabilitl
atau
reabilitas
koefisien adalah
rasiodari
coding
dgreementterhadap
jumlah
keputusan yang
diberikan
oleh para coder,M
adalahjumlah
pernyataan yang disetujuioleh pengkoding dan periset, sedangkan N 1
dan
N2
adalahjumlah
pelnyataan yangdi
kode oleh pengkoding dan periset.
Validiras dilakukan
denganmenganalisis
sejauh mana
ketepatandan
kecennatan
suatu
alat
ukur
dalammelakukan
fungsi ukurnya dan
validitasdibatasi sebagai
tingkat
kemampuan suatualat
ukur
untuk
mengungkapkanhal
halyang
menjadi
sasaranpokok
pengukuranpada alat ukur yang digunakan.
Pembahasan
Uji
Reliabilitas dan ValiditasDalam
perspektiFkuantitas
berita di
The Jaharta Post, pada rahun
2010
terdapatrarusan
berita
kunjungan
diplomatik,
namun penelitian
ini
membatasi pada beritakunjungan
diplomarik
pejabat negara lainke Indonesia dalam kurun
waktu
1 Juli 2010hingga
3l
Desember2010,
dan pemilihansampai
80ozir. lleliabilitasini
menggunakan rumusdalam jangka
waktu
selamaenam
bulank^rena
pelt/tmd
adanya homogenitas dari jenisitem
berita, hedua dapat memecahkan persoalan sesuai dengantujuan
yang telahdi
tetapkan.Dari
86 (delapanpuluh
enam) berita kunjungandiplomatik
yang dianalisisdipilih
1
berita
kunjungan
diplomatik
dipilih untuk diuji
reliabilitasnya oleh duaorang
pengkoder.FIal
ini
merujuk
padapandangan
Nunung
Prajarto bahwa dalampengujian reliabilitas
sesunguhnya cukupdilakukan dengan mengambil
beberapaitem
informasi,
sebab akan menimbulkan kesalahanjika
uji
reliabilitas
diterapkanpada keseluruhan item yang
dikaji,
2
(dua)item
berira kunjungan diplomatik
yangdipilih
berjudul:
" Indonesia,Austria
mouetoward broader cooperation" dan Ind.onesia is
part
of me, Obama Says (Prajarto, 2010:65).Pengkodingan
ini
dilakukan
untuk
mengujikeandalan dan keterpercayaan un
it
analisis dalam penelitian ini, makadilakukan
uji
reliabilitas terhadap kategori yang telahditetapkan, dengan
menggunakan rumusHolsti,
yaitu:CR:
2M
Nl
+N2
Hasil keseluruhan
6
unit
analisis yangditerapkan pada
2
(dua)
item
berita
yangdi pilih
adalah dua orang pengkoder telahmenyepakati
9
point unit
analisis,
dan3
point
yang
tidak
disepakati.Hasil ini
J U RNAL l{{if*t!${lilnT*fi Nita Andianti Beita Kunjungan Diplaflatik.. volume 6, Nomor 1, Mei 2014
Hasil
uji
reliabilitas diperoleh
adalah0,75
jtka
dipersentasekan maka diperoleh0,75X100 =
75o/o, dari hasiluji
reliabilirastersebut dapat
disimpulkan
bahwa tingkatketerpercayaan
unit
analisa
penelitiantelah mencukupi. Merujuk pada
kriteriaL,aswell bahwa parameter tingkat reliabilitas
antar
pengkoder
tidak
harus
100%kesamaannya, kesamaan
nilai
uji
reliabilitas 70o/o-80o/odapat
dikategorikan
sebagaiketerpercayaan
yang
cukup.
Artinya
75o/omerupakan
nilai
uji
reliabilitas yang dapat dipertanggungjawabkan secara akademis.Analisis
Liputan
kunjungandiplomatik
pejabatnegara
lain
ke
Indonesia
di
The JakartaP0st ten:.:.)
memiliki
warna tersendiri dalamwacana
perpolitikan
nasional
maupun internasional, kecenderungan beritapolitik
antar satu media
dengan
media
lainnyarentu
tidak
sama. N4eminjam bahasaIbnu
Harnad (2004:163)
bahwa terdapat ceritadi
belakang
tels
"setiap
media
memiliki
orientasinya
sendiri dalam
berita-beritapolitik
yang dibuatnya',
media memiliki
maksud dan orientasi tertentu dalam berita
politik
yang
disajikannya, adayang
lebihmengutamakan
kepentingan
ideologis,politik,
ekonomis,
sementaradisisi
lainmemilih
visi idealis berbangsa.Kepentingan
yang
tertuang
dalam rcl<s The./aharta
Postdapat
dilihat
darikecenderungan
berita
yang
disajikan,kecenderungan
kuantitas
berita
tentumemiliki
alasandan
orientasi
yang
akan dicapai, meliputi:1.
PosisiBerita
Kecenderungan
posisi
berita
yangdianalisis adalah posisi berita dalam kategori:
(1) Headline
newl
adalah posisi berita yang letaknya pada halaman depan dan menjadikepala
berita
dan
beradadiposisi
utama(headline);
(2) Non
Headline
news adalahposisi berita yang
letaknya pada halamandepan
dan bukan
beradadiposisi
utama(head.line);
(l)
Berita pada halaman dalamadalah
berita-berita
yang
ditempatkanpada halaman
dalam surat kabar
(selainhalaman
depan). Ketiga kategori
tersebutdi
atas
untuk
mengukur
kecenderunganpentingnya
media euentdalam
kunjungandiplomatik,
kecenderttngannyameliputi:
T*tel2.
PosisiBerita
No Posisi Bcrita Frequency o/o
Headline News 5 5.8
2 Non headline News 5 5.8
3 Halaman Dalam
Surat Kabar
76 88.4
Toml 86 100.0
Sumber: dara primer yang sudah diolah.
Kecenderungan posisi berita kunjungan
diplomatik
di
The Jaharta Pasrterlihat
padatabel
di
atasmenunjukkan
frekuensi berita terbanyak pada halaman dalam surat kabaryang
memiliki
76
(88.4o/o)item
berita,dibandingkan de ngan headline news dan non headline neus y^ng hanya berjumlah 5 item
berira. Berita
kun.jungandiplomatik
yangberada
pada halaman dalam surat
kabar,merupakan berita yang posisinya diletakan
pada halaman selain halaman
Pertama(headline news
drn
non headlinenew),
balk
[image:7.595.319.534.400.527.2]dJ",u*ffk:fffr:li1fj;lT
Nita Andianti Berita Kunjungan Diplonatik. .kelaziman berita-berita
politik,
ekonomi,hukum, yang terkait dunia
internasional,maupun
rubrik
lainnya, seperti
nasional, dan lainnya. Beritaini
merupakan kategoriberira yang penting, karena
menempati frekuensi ber ita paling banyak, dan semakin besarkuantitas
berita yang disajikan akansemakin
memberikan
kontribusi
bagihubungan
Indonesia dengan negara yangberkunjung.
Unruk
heatlline zrzrs menempari posisiberita
samadengan
non
headline newssebanyak
5
irem
beritadan
presentase 5.8 o/0,ini
membuktikan
bahwa
dalam
me-lakukan
setting terhadap agenda publik,
penempatan berira pada halaman tertentu dengan rnempertimbangkan
nilai
pentinginFormasi
bagi
masyarakat pembacanya,Namun
seyogyanyatidak
menghilangkan kaidah penulisan pada posisi yangmemiliki
berita
dinilai
lebih penting dan
menarik akanditernpatkan
pada halaman-halaman yang kemungkinan memudahkan pembaca mengaksesnya.Kuantitas
rerbesarberita
kunjungandiplomatik
pada
halaman
dalam
ini
merupakan
bukti
bahwa pada dasarnya isimedia tersebut sudah dicacah-cacah
untuk
beragam
muatan,
isi
cacah-cacahannyatergantung pada peristiwa yang
dianggaplayak dan sangat penting oleh media massa.
Dalam hal
ini
media
rnassa menentukankelayakan pesan
yang
disanrpaikan
danbukan
pihak
lain
yang
lnerasa lremesanisi
media
massa (kepenringan publik),
dalam
arti
bahwa media
massamemiliki
kewenangan
mutlak
untuk
melaporkandan
tidak
melaporkan peristiwa kunjungandiplomatik
tersebut,dan
meletakan beritapada posisi
headline
neu)s,non
headline ncws, maupon berita pada halaman dalam yang dikehendaki oleh media massa.Hal
ini
membuktikan
bahwa media massa sebagaipemberi informasi,
belum
merambah pada fungsi edukasi (Prajarto, 2003:3).D esain 7h e Ja k ar taPastyang menj adikan
berita pada halaman dalam dengan kuantitas
berita
terbanyakterkait
dengan diplomasipublik, salah satunya diperankan media massa
mengenai agenda
kunjungan
diplomatik
bagi
Indonesia adalah
kontribusi
negaralain
di
berbagai bidang guna pembangunanrnasyarakat, bangsa
dan
negara. Sehinggapoint
terpenting
adalah adanya kebijakanluar
negeri
negaralain
yang
memberikankontribusi
bagi
Indonesia.
Pandanganper.rulis
terkait
dengan
kuantitas
terbesarberira pada halaman dalam
di
atas, terdapathal
yang menarik
dalam hubungan
luarnegeri yang
dijalin
Indonesia dengan tidak melihat kedudukan negara yang berkunjungmaupun
isu
yang
sedang
naik
daun,tetapi lebih
mengutamakan harapan danmemberikan manfaat besar
dari
hubunganIndonesia dengan negara yang berkunjung. Penempatan
berita pada
halaman
dalamtidak
mengurangi derajat pentingnya beritakunjungan
diplomatik
dalam
perspektifmedia
massa,
tetapi
lebih
menekankan pada substansi kunjungandiplomatik
yangmengarah pada kepentingan nasional dan
manfaat bagi
publik
Indonesia.
Nuansanasionalisme 77e Jaharta Post
jrga
terllhat
J U R NAL l{Sltl$liltifiTi}Ei Nita And anti. Berita Kunjungan Diplx1naiik. Volume 6, Nomo||, Mei 2014
kualitas berita
heaclline neuLs rrrcrupakanberita
yang
sangatmenarik dan
menjadiperhatian
publik
sehingga
memudahkan pembaca mengakesnya, misalnyakunjr'urg-an Presiden Amerika Serikat Barack Obama,
yang
beriranya
berjudul:
"Bahso,
nasiglreng. . .
semulnla
enak",
ivdi
tersebutmerupakan
r,rngkapan
Presiden
BarackObama
pada saatjamuan makan
denganPresiden
SBI
yangisi
beritanya mengulashubungan
diplomatik
Indonesia Amerika,termasuk
latar
belakang Barack
Obamayang pernah
tinggal
di
Indonesia (sekolahdi
SDN
Menteng), tentunya
berita
yangberkaitan dengan
pribadi
Barack
Obamarersebut
tidak
berkaitan
dengan substansikunjungan diplomatik, namun
berita yangdisajikan dipandang
memiliki nilai
pentingbagi
masyarakat Indonesia "pembangunankarakter bangsa".
2.
Nilai Berita
Hakikatnya unsur
nilai
berita
harusdipenuhi dalam setiap peristiwa sebelum
di-.jadikan berita
(Abra4
1994:5). Penggunaannilai
berita
sangat berkaitan
denganparameter penafsiran
peristiwa,
pendapat,masalah,
untuk
dapat diangkat
menjadi berita.Nilai
berita
merupakan seperangkatkaidah
yang dapat
dijadikan
pedomanpemilihan
kebijakan, terutama
dalampemilihan berita dengan urutan yang paling penting dan yang paling tidak penting.
Unit
kategori nilai berita I'ang dianalisis
meliputi:
(1) signifikan (signtfcance) merupakan
nilai
berita yang menunjukkan pentingnya suatu
peristiwa
yang
terjadi
dan
memberikanpengaruh terhadap kehidupan masyarakat;
(2)
keterkenalan (Prominence),nilai
beritakunjungan diplomatik
yang menunjukkanketerkenalan pejabat (Presiden, dan lainnya) atau negara (negaraAdikuasa); (3) kedekatan
(Proximity), merupakan
nilai
beritakunjungan diplomatik
yang menunjukkankedekatan pejabat negara
lain
(psikologis/emosional) maupun negara (geogra6s) yang
berkunjung
ke indonesia;(4)
kemanusiaan(human interest) merupakan nilai berita yang
menunjukan sisi-sisi humanis
peristiwayang diberitakan;
(5)
lainnya
adalahnilai
berita yang menarik dalam
isi
berita selainnilai-nilai
beritadi
atas.Thbel 3.
Nilai
Berita
No Nilai Berita Frequency o/o
I Sigini6kan 69 80.2
2 Kcrerkenalan 6 7.0
3 Kedekatan 5 5.8
4 Kemanusiaan 4 4.7
5 Lainnya 2 2.3
'ibtal 86 100.0
yang sudah diola
Nilai
berita
dari
kategori
signifikanmemiliki
kecenderungan
paling
tinggi
yairu
69
item berita
(80,2a/o), dibandingdengan
nilai
berita
keterkenalan6
itemberita
(7,0o/o),kedekatan
5
item
berita(5,5Vo1, kemanusiaan
4
irem
berita(4,7o/o), dan lainnya sebanyak
2
item berira (2,3olo). Skema kecenderungannilai
beriraterkair signifikan
rersebut, memunculkaninbrmasi
baru tentang kejadian yang baru,penting, dan
bermakna(signifikan),
sertaberpengaruh pada
para
pembacanya yang relevan dan layakdinikmati
berita tersebut.llita Andrianti. Berita Kunjungan Diplomatik..
media
massa selainmenyajikan
informasijuga
memberikan pemahaman
kepadakhalayak, terutama yang
kurang memiliki
media
literacyatau
tingkat melek
mediayang
tinggi.
Tanpamemilah-memilah
danmemahami
lebih
dalam apa yang disajikandalam berita,
khalayak
bisa
terbawadalam
arahan
konstruksi yang
dibangunoleh
media.Oleh
karenaitu
media massaterutama
media cetak
sebaiknya
lebihmenekankan
asaskeberimbangan
dalampembuatan
suatu berita
sertamelihat
sisimakna
penting yang terkandung
dalamliputan
kunjungan diplomatik,
sehinggamenbukrikan
bahwa perolehan signifikanlebih
besar presentasenyadibanding unit
varian yang lain.
Meskipun
nilai berita
padaketerkenalan
memiliki sisi yang
menarikdengan perolehan
6
item
berita
denganfrekuensi 7,0o/o,
ini
sebagai perbandingankunjungan
pe.jabatAmerika
lebih
besarkuantitasnya
di
bandingkan pejabat
dariMalaysia, padahal Malaysia
merupakantetangga terdekat negara Indonesia dalam kategori kedekatan geogra6s dapat
memiliki
nilai
berita yangtinggi,
namunnilai
berita keterkenalan tidakhanya dari sudut pandang geografis, tetapi juga psikologis (kedekatanemosional). Kedekatan emosional pejabat
yang
berkunjung dalam
perolehan5
item berita (5,8olo), halini
dilihat
pada kuantitaspejabat
yang kurang atau
tidak
terkenalatau pejabat
negaralain
yang
rnemiliki
kedekatan emosional dengan
masyarakatIndonesia
tentu
berbedadengan
pejabatyang
tidak memiliki
hubungan emosional.Misalnya
PresidenAmerika
Serikat BarackObama dengan
PresidenAustria
Heinz Fischertentu memiliki
derajat
kedekatanyang
berbeda
bagi
masyarakat
daninstitusi media
di
Indonesia, kontlibusi
serta kedekataan dengan masyarakat yang berbeda
pula,
sehinggaliputan
kunjungandiplomatik memiliki
kecenderungan beritapada
Presiden Barack Obama. Untuk
sisi
kemanusiaan
(human
interest)
nilai
berita yang menunjukan
sisi-sisi humanisperistiwa yang
diwartakan
(Shoemaker dan Reese,1996:110-111; Prajarto,
2010:91),berusaha meyakinkan
pembacanyadalarn
mengedepankansisi
kemanusiaanketerbukaan, meninggalkan
pengkotakanlatar
belakang
suku,
agama,
ras
dangolongan serta
tidak
berada
di
bawahpengaruh
kepentingan
pihak
tertentudalarn
memunculkan berbagai
wacanarerkait dengan kunjungan
diplomatik,
yangmengarah kepada
perwujudan
masyarakat yang lebih demokratis.3.
Kecenderungan BeritaMedia
massatidak
bisahidup
dalamsituasi yang vakum, struktur dan penampilan
media direntukan
oleh
banyak
hal,
di
anraranya kecenderungan
pro, netral
dankonrra, meliputi:
(1)
kecenderungan promerupakan isi berita yang berupa dukungan
atau berita yang
positif
terhadap
pihak atau kegiatantertentu;
(2)
kecenderungannetral
merupakan
kecenderungan
isiberita yang
berimbang
(netral)
dalammemberitakan
suatu
realitas,
atau
beritayang
tidak
menunjukkan
kecenderunganJURNAL H(ll1II!HIX&YSI} Nita Andrianti. Betita Kuniungan Djpla4aliik. . Volume 6, Nomor 1, Mei 2014
kecenderungan
kontra
merupakan isi beritayang mengkritik
dan
cenderung
beritanegatif
ke
pihak tertentu
(negara
atau pejabat yang berkun.iung).Tabel 4, Kecenderungan
Berita
No Kecenderungan
berita Frequency
o/o
Pro 1t
t28
2 Netral 72 83.7
3 Kontra 3 3.5
Total 86 r 00.0
Sunber: Data prinet yang sudah diolah
Media
massamemiliki
caranya sendiridalarn
menuliskan
dan
menyarnpaikansebuah
berita
kepada khalayak.
Tampakpada hasil tabel
menunjukkan
netral lebih dominan, dengan frekuensi berita sebanyak72
dan presentase 83,7o/o, karena isi beritarersebut melihat sejauh mana sisi kenetralan
wartawan
ketika meliput
kunjungandiplomatik.
Sehinggakualitas atau
bobotproduk
berita yangmerujuk
pada sisi yangnetral
dari
peristiwa
tertentu
apa adanya,harus
memenuhi prosedur
yang
.ielasdengan membatasi masuknya
opini
pribadi
wartawan dalam
prosesproduksi
berita.Tidak
dipungkiri
bahwa
proses produksiberita
yangnetral
adalahmustahil,
karenaseriap berira
ditulis
oleh
manusia
yangmemilki muatan
emosi, rnaka
kewa.jiban sedap personil dalam sebuah institusi media massaadalah
mengupayakan obyektivitasyang
kenetralandalam
suatuberita
dapatdisajikan kepada khalayak.
Dalam
melakukan
penghimpunar.r,pencarian
dar]
pelaporan
berira
mem-butuhkan wartawan atau
pekerja
mcdiaharus
independen,artinya
memberitakan peristiwa atau fakta sesuai dengan suara hatinurani
tanpa campur tangan, paksaan, danintervensi dari pihak
lain
termasukpemilik
perusahaan pers. Selain
itu,
wartawan harusmenghasilkan
berita yang akurat,
berartidipercaya
benar
sesuai keadaanobjektif
ketika
peristiwaterjadi,
berimbang berartisemua
pihak
mendapat kesempatan setara,dan
tidak beritikad buruk berarti
tidak adaniat
secara sengaja dan semata-matauntuk
menimbulkan kerugian
pihak
lain
atasberita yang dipublikasikan.
The
Jakarta Pasr
telah
meletakkanberita tentang kehidupan
politik
dalamkerangka menciptakan makna
(generatingof
meaning)yang
uruh dan
sehat melalui keberimbangan berita yang disajikan, halini
terkait dengan perkembangan demokratisasi
y^ng
menyediakan
ruang
bebas
bagipr:ilik.
(publicspher)
yang bersifat netral.Menurut
Ashadi Siregar (2000:190) bahwafakta
publik,
kebenarandan
media
massamerupakan
bagian
tak
terpisahkan
darikehidupan
demokrasi,dalam kondisi ini
masyarakat dapat menghadirkan
diri
secararasional dalam kehidupan
publik.
Logikanya sederhana, denganinformasi
tentang faktapublik
yang benar
dan
disampaikan olehmedia jurnalisme
secaraobjektil
maka warga masyarakat akan dapat memprosesdiri
secara rasional dalam membentuk pendapat
masalah
publik,
akumulasi
dari
prosespembentukan pendapat secara rasional inilah
yang
rnenjadi
landasan
bagi
kehidupanpublik
warga
masyarakat.Melalui
mediaJ URNAL =.-.
--.!.i;iiiii:i
Volume 6, Nomor l, Mei2014 Nita Andtianti. Berita Kunjungan Diplomatik...
aktifJ dalam proses komunikasi polirik, yang dalam banyak hal sekaligus merupakan usaia nyata pendidikan
politik
bangsa, khususnyadalam usaha
meningkatkan
apresiasimasyarakat terhadap kegiatan
politik
sebagaiwahana
untuk
mengukur eksistensi dirinyasebagai warga negara Indonesia
yang
ikut
bertanggungjawab
terhadap
kelangsungannega,ra dan bangsa Indonesia.
4.
Aktor
KunjunganDiplomatik
Al<tor atau
pejabat
yang
melakukankunjungan
diplomatik
adalah
pe.jabatnegara
lain
yang
melakukan
kunjungandiplomatik
ke Indonesia,meliputi
Presidendan
Perdana
Menteri
(termasuk
lVakil
Presiden
dan
Wakil
Perdana
Menteri),Menteri
Negara,Duta
Besar,dan
lainnyadari beberapa pejabat di atas kecenderunsan
dari item
berita yang telah
di
proses dan menghasilkan palzr presentase dapac dilihat
pada rabel dibau'ah
ini;
Tabel 5. 5.
Aktor
No Aktor Kuniungan Frequency o/o Presiden dan
Perdana Menteri
43 5 0.0
2 Menreri Negara 3T 36.0
3 Dura Besar 6 7.0
4 Lainnya 6 7.0
Total 86 100.0
Sumber: Dara Priner yang sudah diolah
Kecenderungan
berita
kunjungandiplomatik terhadap
aktor atau
pejabat yangberkunjung,
memiliki
kecenderungantertinggi adalah pejabat yang berkedudukan
sebagai Presiden
atau
Petdana Menteri
negara
lain
dengan kecenderungan43
iremberita
(50,0
o/o),
dibandingkan
denganMenteri
Negara
sebesar31
item
berita(36,0%), dan
Duta
Besar sebesar6
itemberita
(7,0o/o), sertakategori lainnya. Hal
ini
wajar .iikadilihat dari
perspektif agenda media bahwa pejabat yangmemiliki
jabatanlebih tinggi
akan
mempengaruhi
media, sehingga kuantitas liputannyalebih
banyakdi
bandingkan dengan pejabatlang
lebihrendah jabatannya.
Presiden
dan
PerdanaMenteri
adalahpemimpin
tertinggi eksekutif
(pelaksanapemerintahan)
yang
banyak
melahirkanberbagai kebijakan, kebijakan-kebijakan ter-sebut sebagai fokus utama dalam bertindak,
termasuk berbagai kebijakan polidk diplomasi.
Hal
apa yang dilakukan oleh Presiden atauPerdana Menteri baik kebtakan maupun
ke-hidupan pribadi selalu menjadi isu yang
me-narik
bagi media
massa.Menurut
Severindan Tankard (2009:278-279) bahwa Presiden
Amerika Serikat memberikan pengaruh
pa&
media, Presiden adalah pembuat berita nomor satu
di
negara tersebut,yang
menentukanagenda
dan
dibahasdalam berita
mediamassa tersebut, isu-isu yang disampaikan oleh Presiden keesokan harinya akan menjadi isu
nasiona.l dan harus dipublikasikan oleh media firassa.
5.
AgendaKunjungan
Diplomatik
Agenda kunjungan diplomatik
yang dilakukan oleh pejabat tinggi negara, melaluikegiatan
atau
upayauntuk
membina
rasasaling
percayaatau
untuk
memperteguhJ U R NAL i{dJj.di!ilIH*TilF Nita Andrianti. Berita Kuniungan Dipioffiatik . Volume 6. Nomor 1, Mei 2014
memperluas
iaringan,
menanggulangi perbedaandan
salah pahanr, meningl<atkan kerjasama, serta penyelesaiankonflih
yangkeikutsertaan
ini
dapat dilakukan
dalamberbagai benruk.
Ben
k dari agenda,mel\ruti:
dialog,
dan
penandatanganan kerjxama(I4emorandum
of
Undzrtanding
Q"lotaKesepahaman)
,
Agreement
(Persetuj uan) ,Promcol (Protokol), Exchange of Lexen
(Nott
[image:13.595.61.547.79.791.2]Perseujuan)), dan lainnya.
Tabel 6, Agenda Ku njungan
No Agenda
Kuniungan Frequency
o/o
1 Penandatangan
Kerjasama
23 26.7
2 Dialog o.)
Total 86 100.0
Sumber: Data Primer yang sudah diolah
Berdasarkan
hasil
dari
data
di
atas
menuniukkan agenda
kunjungandiplomatik yang lebih
banyak
dilakukan oleh para pejabat negara asing berkunjungke
Indonesia
dengan
agenda
dialog.Pemunculan frekuensi
berita
sebanyak 63ken
(73,3o/o), halini
bertujuan agar dialogyang dilakukan
secaralangsung
melaluidesain komunikasi yang telah
dibentuk
oleh
para iajaran peirbat
ringgi
negararersebut,
dapat
menelisik
pernerintahdalam
mensosialisasikanProgram
yangtelah disusun
untuk
di
didiskusikan
danmemperoleh
kesepakatan
antara
keduabelah
pihak.
Sehinggametode
berdialogdalam berita kunjungan
diplomatik
yakniagenda
kunjungan
berupa
dialog,
sepertiberita yang
berjudul
"BDF
seehs t0Prlmlte
peace and stabiliry", adalah mengedepankan
proses
diplomasi dalam
mengarasi
danmenangani berbagai permasalahan bilateral.
Dominasi
dialog
kunjungan
diplomatik
senada dengan pandangan
PemerintahIndonesia, yang sudah menegaskan bahwa
dalam
politik
diplomasi untuk
mencapaitujuan
hubungan
diplomatik,
langkahyang
diambil
antaralain
adalah penguatanmekanisme
kerja sama bilateral
denganberbagai negara sahabat. Penguatan tersebut
dilakukan
dengan
menggairahkan
atau menghidupkan kembali
mekanisme yangtelah ada atau
menciptakan
mekanisme dialog baru, sehingga terbentuk suatu dialog dan konsultasi bilateral yang reguler.Proses selanj utnya, melalui
penandatang-an
kerjasama yangdilakukan
antara keduanegara, didasari
oleh
landasan
hukumyang kuat dan
landasanhukum
tersebut biasanyadi
implementasi oleh KemenrerianNegara
dalam membidangi
Program yangdisepakati,
dan waktu
penandatanganankerjasama biasanya
dilakukan pada
awalker.jasama
dan
akan dibuat
landasan kerjasamalagi
jika
ada
peningkatan atauperubahan kerjasama.
Sedangkan dalamkategori lainnya
)ang ddak memiliki
arah agenda yang jelas,baik
dialog,
kunjunganke
lapangan mauPun
penandatangananmemorandum
of
understdnding. Kategori lainnyaini
merupakan pelengkap kunjungandiplomatik, karena
hanya
mengulaskehidupan pribadi dan sosial pejabat negara
yang berkunjung ke Indonesia'
6.
Materi
Berita KunjunganDiplomatik
Materi
kunjungan diplomadk
Yangdilakukan
oleh
pejabat
tinggi
negaraJURNAI.
Nila Andrianti. Be ta Kuniungan Diplomatik... Volume 6, Nomor 1, Mei 2014
medja massa dalam bentuk mateti berita dan disampaikan dalam bentuk pesan secara lugas
dan dinamis. Program yang akan disajikan ke
khalay'ak
dilakukan
melalui kemasan beritayang
berbeda.
Materi
berita
kunjungandiplomatik
yangditampilkan
dari
berbagai [image:14.595.53.532.157.782.2]peristiwa yang
menarik
clapatdilihat
pada tabel dibawahini:
Sr.rmber: Drta Primer yarg sr.rdah diolah
Mate r
i
berita kunjungan
diplomatik
mengenai
ekonomi
dan
pembangunan nasional sedikit menonjol dengan frekuensiberita
sebanyak25
dan presentase 29,\o/o.Hal
ini
berbanding
tipis
dengan
materiberita
berkategori
lainnya
sebanyak23
pemunculan
berita
dengan
indeks presentase 26,7 o/o, sehingga memunculkan bahwadalam
penulisanisi
berita
tersebut telah melaksanakan lungsi diplomasi secarany^ta
dengan
menjalankan
"PezPlell-?eoPle contacf', yakni n-renangani hubungan
ekonomi
dengan beberapa kegiatan secaralangsung dengan memonitor
hubttnganekonomi bilateral,
juga
dikombinasikandengan tugas tugas lainnya.
Selain
itu,
untuk
dapat
lebih
dalarnmenganalisa
kecenderungan
beritakunjungarr
diplonatik
sebaga.i media euentpada
surat
kal:ar
The JahartaPox
periode1
Juli 2010
-
31
Desember 2010,
rnakadilakukan tabulasi silang,
hasil
tabulasi silangmeliputi:
l.
-I-abulasiSilang
Posisi
Berita
denganMateri
Berita KunjunganTerwu.iudnya Indonesia yang aman dan damai merupakan upaya untuk menciptakan suatu
kondisi
bebasdari
bahayadan
segalabcnrrrk ancaman baik
dari
luar negerimau-pun
dari
dalam
negeri sertamelihat
dari aspek pemerintah dalam berkunjung keber-bagai rnanca negara
demi
mernbahas per-rnasalahan bangsa,di
samping
itu
mediamassa sebagai mata
dan
telinga masyarakatdalam
memandang sertamemberi
cerminbagi pemerintah dituangkan dalam berbagai
materi berita kunjungan diplomatlk, yang ke-semuanya dapat
di uji
abulasi silang denganposisi berita. Hal ini diperlukan unruk melihat
kecenderungan atau kemenarikan isu
/
materiperisdwa kunjungan
diplomatik
dari
sudutposisi berita, yang dikaji dalam sub bab ini dan
hasil tabulasi silang Materi Berita Kunjungan
Diplomatik dengan Posisi Berita dapat dilihat
dari tabel di bawah ini:
Tabel 7 ,
Materi
Berita Kunj unganNo Materi Berita Kuniungan Frequency o/o
1 Pertahanan dan Keananan 9 10.5
2 Ekonomi dan Pembangunan
3 Hukum dan Hak Asasi Manusia 12 14.0
4 Politik dan Demokrasi l1
5 Budaya, P€ndidikan dan Agama 6 7.0
6 Lainnya 23 26.7
J U RNAL liilhr6rr{H{rJ{!rl
Nila Andrianti. Benla Kunjungan Diplcr:atik.. Volume 6. Nomor'1. Mei 2014
Thbel 8. Thbulasi Silang Posisi Berita dengan
Materi
BeritaKunjungan
No Posisi
Berita
Materi Berita Kunlungan Diplomatik
Total
Pertahanan
dan
Keamanan
Ekonomi dan Pembangunan
Hukum
dan
HAM
Politik dan Demokrasi
Budaya, Agama,
Pendidikal, IPTEK
La.innya
I Headline
Newt I 0 I I 0 2 5
2 Non
Headline
News
0 I I 0 0 2 5
3 Berita
pada halaman
dalam
8 24
l0
ll
6 18 76Total 25 12
l2
6 22 86Sumber: dara primer yang sudah diolah
Dari
tabeldi
atasterlihat
jelas bahwaberita
halaman
dalam
menempari
posisip€rtama dengan
jumlah
kuantitas
rerbesar(76
beri,ta)di
seluruh bidang
kunjungandiplomatik,
baik pertahanan dan keamanan;ekonomi
dan
pembangunan;hukum
danhak
asasi manusia;politik
dan
demokrasi; budaya, agama danilmu
pengerahuan danteknologi, maupun karegori lainnya
yangdi
dalamnya terkandung
comprehensiuepdrtnership.
Analisis
penulis
mengenai
rabulasisilang antara materi berira
kun.jungandiplomatik
dengan posisi berira, yar.rg akanpenulis
awali
dengan
jumlah
kuanrirasmateri
berita kunjungan
diplomatik
yangpaling
besar kuantitasnya dalam perspekrifdiplomasi
Indonesia
di
berbagai bidang,meliputi:
a.
DiplomasiEkonomi
dan PembangunanDiplomasi ekonomi dan pe mbangunan
menempati posisi yang utama dalam berita
kunjungan diplomatik
(25 item
berita),dengan kecenderungan
pada posisi
beritapada halaman dalam (24 item berita) dan
I
beri tapadahalam an no n h e adlin e n e
ws.Halini
menunjukan bahwa isu diplomasi ekonomi
dan pembangunan
lebih
menekankan padasubstansi
dan
kepentingan nasional
dankurang
menghiraukan penempatan beritadengan
akseshalaman depan.
Diplomasiekonomi
sebagaiprioritas utama
dalamhubungan bilateral
tentu
dilatarbelakangioleh hubungan
ekonomi
dan perdagangan internasional suatu negara berperan penringdalam
hubungan
luar
negeri.
Bahkan,hubungan
internasional
kontemporermenunjukkan kebutuhan
politik
luar negeri(necessiry of foreign
poliqr)
yn1
meningkatdalam
rangkapertumbuhan ekonomi
danpencapaian pembangnnan
kesejahteraan bangsa dan negara.b.
Diplomasi"Lainnya'
JURI'IAi,.
Volume 6. Nomor 1. Mei 2014 Nita Andianti. Be ta Kunjungan Diplomatik..
diplomasi
yang
materinya
merupakangabungan
dari
beberapaistr
arau
bidang dalam hubungan bilateral, dalam kategeoriini
ridak diuramakan bidang relrenru, tetapidari
dua ataulebih
bidang yang dijalinkankerjasanra juga rnendaprr posisi yang sarna.
Salah satu yang masuk dalam kategori
ini
adalah comprehens iue partnership merirpakan
"barang
dagangan"
dalam
nrelakukandiplomasi
yang
dibawa
oleh
PresidenAmerika
Serikat
BarackObama,
dibawahkepemimpinan
Plesiden Barack
Obama,politik
diplomasi Amerika Serikar mengarahpada c ontprehensiue pnrtnershi? (kerjasama menyeluruh)
di
berbagai bidang.c.
Diplomasi dalam bidang
Politik
dan Demokrasi; sertaHukum
dan HakAsasi ManusiaKecenderur.rgan
kuanritas
beritakLrnjungan
diplomatik dalam
kategorimateri berita
politik
dan demokrasi sebesar12
item
berita,
1l
berita
pada
halarnandalam
dan
1 berita pada halarnan headlinenews, sement^t^ materi hukum dan hak asasi
manusia
merniliki
kuantitas kecenderungan sebesar11
item
berita,
10
item
beradapada posisi berita pada
halaman
dalamdan
2
berita
pada halaman headline nens.Isu
politik,
demokrasi,
hukum dan
hakasasi manusia
ini
salingberiringan,
karerakeernpaL hal tersebur meruprkan
ciri
negaramodern. Perubahan mendasar dalam
politik
internasional adalah munculnya isu-isu baru
hubungan
internasional pasca berakhirnyaperang
dingin,
masyarakat internasionaltidak
hanyatertarik
pada masalah-masalahyar.rg
terkait
dengar.r keamanan danmiliter,
tetapi
juga
meningkatkan perhatian
padarerhadap
isu-isu
kema n usiaan
sepertiHak
Asasi
Manusia
(HAM),
demokrasi,perlindungan hukum.
Perhatian masyarakat
internasionalsemakin
meningkat
karenapemerintah di
banyak
negaraseringkali
terlibat
denganpelanggaran hak asasi manusia, negara yang
otoriter,
dan penegakanhukum
yangtidak
berkeadilan. Isu-isu rersebur sampai saar
ini
masih menjadi citra buruk Indonesia di mata
inrernasional, misalnya lndonesia
masingdipandang
sebagai negara pelanggar hakasasi manusia
paling
besardan
penegakanhukum
di
Indonesia cenderungtidak
adilbanyak korupsi,
politik
dan
demokrasibelum tumbuh
secaramatang.
Misalnyaterkait dengan diplomasi Hak asasi manusia,
Rcin
Mullerson
mendefenisikan diplomasiHAM
sebagai
pemakaian
insrrumen-instrumen
politik
luar
negeri
dan
upayamempromosikan
HAM,
selain pemakaianisu-isu
HAM
untuk
memperolehtujuan-tujuan
politik
luar negerir.rya. Artinya bahwakuantitas berira
ini
dilatarbelakangi bahwamedia
ikut
turut
serta dalam peningkatandalam
diplorrasi
tersebutyang
bertujuanuntrtk
mengadakan perubahan-perubahanpositifyang
konkrit
dalam kondisipolutik,
demokrasi,
hukum
dan hak
asasi manusiadi
Indonesia.d.
Diplomasi Pertahanan dan keamananKonteks
diplomasi
ini
menilai
bahwapolitik
diplomasi
ridak akan
pernahmeninggalkan isu dan kekuatan tradisional pertanahan
dan
keamanan,dinilai
sebagaiIURNAL
HOiliU}IIHgiI}SNila Anclrianti Berita Kunjungan Diplomatik... Volume 6, Nomor 1, Mei2014
keamanan adalah isu lamayangsangat terkait dengan nuansa saling mendonrinasi negara
dan
kekuasaan negara
terhadap
negaralain, kontela
diplomasi
ini
men.rfokuskanperhatian pada strategi
pertanahan
dankeamanan
suatu
negara,
pengerahankekuatan
untuk
mengadakan pendekatansambil
mempercayai
bahwa
kekuasaanadalah komoditas yang perlu diperjuangkan,
sehingga semakin banyak yang
dimiliki
oleh satu pihak dan menyebabkan berkurangnyapemilikan pihak lain. Diplomasi perrahanan
dan keamanan tetap
menjadi isu
mcnarik,sekalipun
isu
ini
sudah
mulai
ercdupdibandingka isu ekonomi dan
politik.
e.
Diplomasi Budaya, Pendidikan dan AgarnaMisi
diplomatik
budaya, agama danpendidikan
merupakan
isu
yang
seringdisatukan dalam kerjasama yang dilakukan
oleh
Indonesia dengan negaralain,
isu
ini
menempati
urutan
terkahir dalam
urutanpentingnya diploma-si Iudonesia, sebab isu
ini
menyangkut pemahaman budaya bangsayang
berbeda-beda,dan
isu
ini
munculkarena adanya
konflik
berlatar
belakangagama
di
berbagai belahandunia,
namunrerap saja isu
ini
kurang bernilai strategis bagidr.rnia
luat
khususnya negara-negara barat.2.
Tabulasi Silang Agenda Kunjungan
dengan
Nilai Berita
Uji
tabulasi
ini
diperlukan
untuk
melihat
kecenderungan agenda kun.iungandiplomatik dalam
perspektif
nilai
berita,sebab
beragamnya
agenda
kunjunganmemiliki
nilai
berita
yang
beragam pula,dalam penenuan media
euent
lazimnyayang di.jadikan dasar adalah
nilai
berita dariagenda kunjungan diplomatik yang menarik,
semakin
menarik
agenda
kunjungandiplomatik
maka akan semakintinggi
nilaiberitanya. Hasil tabulasi silang antara agenda
media dengan nilai berita, lihat tabel:
Sumber: dara prinrer yang sudah di<.,lah
Dari
tabeldi
atasterlihat
bahwa nilaiberita
signifikansimemiliki
69 item
beritay^ng
berkecenderungan
pada
kategoriagenda
kunjungan
baik
penandatanganan kerjasama maupun agenda dialog, sementaraketerkenalan (6 item berita) dan kedekatan (5
item berita) lebih cenderung ke arah agenda
kunjungan
diplomatik
kategori
lainnya. Sementaranilai
berita kemanusiaan(4
item berita) dan nilai berita lainnya (2 irem berita) Thbel 9. Tabulasi Silang AgendaKunjungan
denganNilai
berita
No Nilai Berita
Agenda Kunjungan Diplomatik
Total
Penandatanganan
Kerjasarna Dialog Lainnya
I Signifikansi 23 46 0 69
2 Keterkcnalan 0 0 6 6
3 Kedekatan 0 0 5 5
4 Kemanusiaan 0 4 0 4
5 Lainnya 0 2 0 2
J U R NAL H$f,{iiil;t, i€*l't
Volume 6, Nomor 1, Mei 2014 llita Andianti. Be ta Kunjungan Diplomatik...
.jusrru
memiliki
kecenderungan pada agenda kunjungan diplomatik dalam katcgori dialog. Pandangan penulis terkait hal di atas, yaitu:Pe rt am a, Signifikansi penandatan ganan kerjasama dan dialog. Peranan media massa
dalam
hubungan
internasional, khususnyahubungan
bilateral
telah
memunculkanparadigma
bahwa media
massa moderntelah
menegaskanide
"diplomasi
tanpadiplomat
(diplomacl without
diplomat)",dalam
hal
ini
media
massaikut
sertarnelakukan pengaturan
setting
danmekanisme diplomasi. Ide diplomasi tanpa
diplomat
menyebabkan
peranan
medianassa
yang
besardan
dianggap seringkalisebagai
penunjang
bahkan
penghambatdiplomasi, dalam konteks
uji
tabulasi silangini
bahwa media
rnassa 7heJakarta
Postmemiliki
kecenderungan sebagai penuniangdiplomasi,
sebabarah
agenda kunjungandiplomatik
dilandasi nilai berita si gni6kansi.Pandangan Prajarto
(2010:90)
bahwanilai
berita signifikansi dalam sebuah isu
politik
lebih
menekankan pada pentingnya suatu peristiwapolitik
yang terjadi.Nilai
berita
agenda penandatanganan kerjasamadan
dialog
merupakan langkahyang diambil
dalam diplomasi
Indonesiamelalui
peranan
para diplomat
senadadengan
diplomasi
tanpadiplomar,
artinyaperanan media massa 7he Jakarta Post juga
bertujuan
untuk
penguatan
mekanismekerja
sama
bilateral
Indonesia
denganberbagai negara sahabat,
kelebihannya adalah bahwa media massa 77te Jakarta Postyang
memiliki
jangkauan luas menyentuhwarga negara asing
di
belahandunia,
danmelalui
liputan
tersebut diplomasi menjadilebih
efektif
dan efesien.Nilai
signifikansisebagai landasan media euent dalam agenda
penandatanganan
kerjasama
dan
dialogsebagai
inti
diplomasi
adalah
bentuk
penguatan dengan
menggairahkan
ataumenghidupkan
kembali
mekanisme yangtelah ada atau
menciptakan
mekanismedialog baru,
sehingga
terbentuk
suatudialog
dan
konsultasi
bilateral
yangregular. Dengan
adanya
mekanismebilateral yang efektif melalui liputan di
media
massa,yang
intinya
bahwa
TheJaharta Post telah mewujudkan settittg dan
mekanisme
diplomasi dalam
hubunganbilateral, yairu:
?ertam4 media
massaIebih
mengedepankan proses
diplomasidalam
mengatasidan
menangani berbagaipermasalahan
bilateral
dengan melibatkanberbagai elemen pambaca
berita,
sehinggatujuan
kepentingan
nasional
menjaditerwadahi
dan
diplorn:rsi
publik
menjadilebih tepat dan kornprehensif Permasalahan
dalam hubungan
diplomatik
yang
diliput
akan
dibacaoleh
kalangan luas, sehinggadalam
prosesdiplomasi akan
melibatkanberbagai elemen bangsa, pemerintah sebagai
corong diplomasi,
masyarakar Indonesiamaupun masyarakat negara
lain,
kelompoknon
gouernment
llganization,
kalanganakademisi, yang kesemuanya tersebut
me-rupakan
aktor
diplomasi yang harus
ikut
"urun
rembuk" dalam
mengatasi berbagai persoalan dalam hubungan bilateral. Dalampandangan Sukawarsini
Djelantik
(2008:7 3)Nita And anti. Beita Kunjungan Dipicmatik...
aktor
diplomasi
publik
melalui
ager.rdakomunikasi
internasionalyang
dilakukan,berbagai
Iiputan memiliki
signi6kansi dengan kepentingan masyarakat, bangsa dan negara, sebabnilai
berita signifikansiinilah
sebagai
tolok ukur
bahwa
agenda mediapenandatanganan
kerjasama
dan
dialog merupakanbentuk
agenda diplomasi yangmenyentuh
persoalan bangsadan
negara,sekaligus
tentunya memberikan
manfaatbagi masyarakat, bangsa dan negara.
Kedua, dengan
nilai
berita signifikansi,media massa 7he Jaharta Pasr sebagai salah
satu dari aktor diplomasi publik juga mampu
mengakomodir pandangan
dari
berbagaiaktor
diplomasipublik
lainnya,baik
aktorgouernment (pemer:intah),
profesional
and conflict resolution (kalangan profesional danakror
dalam penyelesaiankonflik),
busines(pengusaha),
priuate citizen
(masyarakat), Researchand
Education
(Aktor
Penelitidan
Pendidik),Aaiuism
(kalangan aktivis),Religious
(kalangan
agamawan), Funding(kalangan pemodal) (Sukawarsini Djelantik,
2008:73).
Kesembilanaktor
tersebut yangmenentukan signifikansi hubungan bilateral,
dan
sekaligus kesembilanaktor
dengandi
gawangi oleh
media
massa The Jaharta Postmampu memonitor kemajuan implementasi kesepakatan yang telah ada, mcmar.rfaatkan
peluang-peluang kerjasama
yang ada
danmengidentifikasi
kerjasama
yang
baru,serta
mengembangkankemicraan
dalam menghadapi tantangan-tantangan global.Kedua,
nilai
berita
keterkenalandan
kedekatan
dalam berira
kunjungandiplomatik.
Keterkenalan
dan
kedekatanmemiliki
kcenderungan
pada
karegorilainnya
dalam
agenda
kunjungandiplornatik, kategori lainnya
ini
pada dasarnya merupakankategori yang
dalamberita
tersebut
tidak
disebutkan
(tidakjelas) mengenai agenda yang dilaksanakan,
beritanya
hanya
mernbahas
kunjunganpejabat negara lain ke Indonesia tetapi
tidak
menguraikan
agenda apayang
dilakukanoleh pejabat negara
di
Indonesia tersebut.Nilai
keterkenalan
seorang
pejabatdan
kedekatan pejabatyang
bersangkutandengan masyarakat Indonesia
atau
negaraIndonesia,
ini
juga
menjadi
daya dukungnilai
signifikansi, sebab
dalam
praktik
diplomasi
keberadaan
pejabat
yarrgberkunjung
juga
ikut
rnenentukanpolitik
diplomasi
negaranya.
Nilai
keterkenalandan
kedekatan tersebut materinya
berisiprofil
atau
hubungan
historis
maupunemosionalitas
dengan
negaradan
bangsaIndonesia adalah
nilai
tambah perhargaanpemerintah
terhadapaktor
/
pejabat yangberkunjung.
Nilai
berita
ini
tidak
mem-bangun hubungan
diplomasi
melaluijalur
formal,
gouernmenlt0
gouernment, teLapilebih
mengarah pzda gouentment to ?elPle ma$pL.n P eoP li t0 gouernnzent,hubungan yangterjalin antara masyarakat Indonesia der.rgan
pe.jabat negara
lain
atau
sebaliknya akanmemberikan nuansa
baru
dalam
menjalinhubungan bilateral Indonesia dengan negara
lain,
misalnya hubungan Presiden AmerikaSerikat Barack Hussein Obama (gouernment)
dengan masyarakat Indonesia (people) akan
memberikan pengaruh
pada
J U R NAL
li{!*lli!{iti*i
4*
Nita Andrianti. Beita Kuniungan Diplomatik.. Volume 6. Nomo||, Mei 2014
Serikat
yang terkait
dengandunia
Islam,sebab masyarakat Indonesia
mayoritas beragama Islam, yang kemudianpolitik
luarnegara
Amerika
Serikatini
mengarah padapelibatan Indonesia sebagai
mitra
AmerikaSerikat dalam penyelesaian masalah
konfik
keagamaandi
berbagai negara dan sebagaicontoh
demokrasidalam
masyarakat yangplural.
Ketiga,
nilai
berita
kemanusiaandan
kategori
nilai
berita lainnya. Nilai
kemanusiaan
(4 item
berita) dan
kategorinilai
berita lainnya (2item
berita)memiliki
kecenderungan pada kategori agenda dialog,
nilai
berita kemanusiaanini
terkait
dengantema dialog pejabat negara, sisi humanisme
ditonjolkan
dalam berita tersebut, sehinggasisi
humanisme tersebut
yang
menjadiisu
utama dalam
hubungan
bilateral,semisal adanya bencana
gunung
meletusdi
Yogyakarta,
tentu
membawa
nuansahumanisme pejabat negara
lain
untuk
"urun
rembuk" membantu
penyelesaianbencana tersebut.
Sementaranilai
beritalainnya adalah
nilai
berita selainnilai
beritadi
atas,seperti
nilai
konflik, dan
lainya.Altinya
bahwa
nilai
belita
kemanusiaandan
kategori
nilai
berita lainnya
ini
merupakan
nilai
berita yang terkait dengantema dan
kondisional
Indonesia dan faktahubungan
internasional, sehingga
halini
berkecenderuugan pada
mekanisme dialog,jika
yang diagendakan adalah dialogrnengenai
konflik
perbarasanIndonesia-Malaysia, maka
nilai
berita
tersebut jelasakan
mengarahpada
nilai
berita konflik,
dan lainr.rya.
3.
Aktor
Kunjungan
Diplomatik
dengan KecenderunganBerita
Uji
rabulasi
silang
ini
diperlukanuntuk
melihat kecenderttngan berita dalamkategori
pro, netral dan kontra
terhadapaktor
kunjungan diplomatik, dalarn
arti
melihat
keberpihakan
media
The JakartaPost dala