PERANCANGAN MESIN PERONTOK PADI PORTABLE
DENGAN KAPASITAS 175 Kg/Jam
TUGAS AKHIR
BIDANG KONVERSI ENERGI Diajukan kepada
Universitas Muhammadiyah Malang
Untuk Memenuhi Persyaratan Akademik Dalam Menyelesaikan Program Sarjana Teknik (S1)
Oleh :
EKO RUSDI SAPUTRA 07510053
JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan limpahan rahmat, taufik, hidayah serta inayah-Nya untuk laporan Tugas
Akhir dengan judul “Perancangan Mesin Perontok Padi Poertable Dengan
Kapasitas 175 Kg/Jam ini akhirnya dapat terselesaikan.
Dalam penyusunan laporan ini penulis menyampaikan terimakasih yang
sebanyak-banyaknya kepada:
1. Allah SWT, yang telah memberikan kekuatan dan kesabaran kepada saya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan lancar. 2. Nabi Muhammad SAW, membimbing saya dengan sunah-sunahnya.
3. Kedua Orang Tua tersayang, yang selalu memberikan motivasi serta
mengingatkan akan pesan-pesannya dan itu tak akan mungkin terlupakan.
4. Bapak Ali Mokhtar, Ir. MT , selaku Pembimbing I terima kasih atas pengarahan secara lisan maupun teori dalam menyelesaikan tugas akhir.
5. Bapak Herry Suprianto, Ir. MT, Selaku Pembimbing II dan Wakil Jurusan Teknik Mesin terima kasih atas pengarahan secara lisan maupun teori dalam
menyelesaikan tugas akhir.
6. Bapak Daryono, Ir. MT , selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin.
7. Semua Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Teknik Mesin yang tidak bisa saya sebut satu per satu atas pengajaran ilmu yang diberikan.
9. Yang terspecial untuk Azizah, S.T (ayu), yang telah memberi semangat
kepada saya dan membantu dalam proses administrasi dan yang telah
menerima cinta saya “I LOVE YOU”
10. Kawan-kawan sebimbingan, rekan-rekan laboratorium di lingkungan teknik mesin, serta teman teman seangkatan 2007 kelas A dan B Serta semua pihak
yang belum tersebutkan, terima kasih banyak atas bantuanya.
11.Buat Mbak Nana yang paling cantik di teknik mesin dan saya harap mau
menerima saya apa adanya.
12.Buat Mbak Neli part time yang baru semoga tidak melupakan saya walaupun
Mbak Neli jauh semoga tidak melupakan saya.
13.Buat Sandy, S.T yang telah memberikan satu pelajaran kepada saya bahwa hidup adalah suatu pilihan.
14.Buat Alfian, S.T (TNI) yang telah memberikan info kepada saya waktu mau konsultasi.
Penyusunan laporan ini telah diusahakan semaksimal mungkin namun masih terdapat kekurangannya untuk itu kritik dan saran sangat penyusun harapkan. Semoga Laporan Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat.
Malang, 23 Juli 2014
DAFTARI ISI
COVER ... i
POSTER ... ii
LEMBARAN PENGESAHAN SKRIPSI ... iii
LEMBARAN ASISTENSI TUGAS AKHIR ... iv
LEMBARAN PERYATAAN ... vi
ABSTRAK ... vii
KATA PENGANTAR ... viii
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR TABEL ... xii
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR PUSTAKA ... xiii
I. PENDAHULUAN ... 1
1.1Latar Belakang ... 1
1.2Rumusan Masalah ... 4
1.3Tujuan Perancangan ... 4
1.4Manfaat Perancangan ... 4
1.5Batasan Masalah... 5
II. TINJAUAN PUSTAKA ... 6
2.1Perontok Padi ... 6
2.1.1.1 Proses Perontokan Padi Secara Manual ... 6
2.1.2 Perotokan Padi Secara Mekanis ... 7
2.2Poros ... 7
2.2.1 Pembagian Poros ... 8
2.2.2 Rumus Perhitungan ... 9
2.3 Bearing ... 9
2.4 Pully dan V-Belt ... 12
2.4.1 Rumus Perhitungan Pully dan Sabuk ... 15
2.5 Blower ... 18
2.5.1 Mekanisme Kerja Blower ... 19
III. METODOLOGI PERANCANGAN ... 20
3.1.1 Perancangan Kapasitas Perontok ... 20
3.1.2 Perhitungan dan Pemilihan Komponen ... 20
3.2 Perancangan Desain ... 22
3.3 Konsep Desain ... 22
3.4 Evaluasi Desain ... 22
3.5 Gambar Desain ... 23
3.6 Flow Chart Perancangan ... 24
IV. PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN ... 25
4.1Kapasitas Perontok Padi ... 25
4.2Perhitungan Roll Perontok ... 25
4.3Daya Perontokan ... 27
4.4Gigi Perontok dan Silinder ... 28
4.5Perhitungan Diameter Poros ... 32
4.6Perhitungan Sistem Tranmisi Pullly ... 34
4.7Perhitungan V-Belt ... 36
4.8Perhitungan Pasak ... 42
4.9Perhitungan Bantalan ... 44
4.10 Rancang dan Casing ... 47
V. PENUTUP ... 48
5.1 Kesimpulan ... 48
5.2 Saran ... 50
VI. DAFTAR PUSTAKA ... 51
VII. LAMPIRAN
CURICULUM VITAE
GAMBAR DESAIN
NASKAH PUBLIKASI
TABEL
Tabel 4.1 : Panjang Sabuk-V Standart ... 40
Tabel 4.2 : Pemilihan Pasak ... 42
Tabel 4.3 : Pemilihan Bantalan ... 45
DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1 : Proses Perontokan Padi ... 1
Gambar 1.2 : Mesin Perontok Padi (power Tresher) ... 2
Gambar 2.1 : Mesin Perontok Padi ... 6
Gambar 2.2 : Bantalan Luncur ... 10
Gambar 2.3 : Komponen Bantalan Gelinding ... 12
Gambar 2.4 : V-Belt Pulley ... 13
Gambar 2.5 : Variable Speed Pulley ... 14
Gambar 2.6 : Flat Belt Pulley ... 14
Gambar 2.7 : Timing Pulley ... 15
Gambar 2.8 : Kontruksi dan Ukuran Penampang Sabuk-V ... 16
Gambar 2.9 : Diagram Pemilihan Sabuk-V ... 16
Gambar 3.1 : Desain Perontok Padi ... 23
Gambar 3.2 : Flow Chart Perancangan ... 24
Gambar 4.1 : Silinder Perontok Dengan Pemasangan Gigi Zig-Zag ... 31
Gambar 4.2 : Keterangan Rumus Perhitungan Sabuk-V ... 34
DAFTAR PUSTAKA
Departemen. Pertanian. 2008. Standaritas Mesin Perontok Padi. Jakarta.
Departemen. Litbang 2010. Mekanisasi. Jakarta
Edward. Joseph Shigley. 1984 . Perencanaan Teknik Mesin jilid 1. Jakarta : Erlangga
Habibi. Muhammad. 2008. Perancangan Mesin Perontok Padi Kapasitas 500 kg/jam.
Malang : Skripsi UMM.
Purwono, Indro. 1992. Dasar Penggunaan Dan Karakterristik Therser Mesin
Perontok Padi. Yogyakarta : Kanisius.
Sularso, Kiyokatsu suga. 1991. Dasar Perancangan Dan Pemilihan Elemen Mesin.
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia adalah negara agraris yang hampir seluruh penduduknya berprofesi sebagai petani. Namun hal itu tidak dilengkapi dengan adanya lahan
yang tersedia dan nilai produksi beras yang masih tergolong minim terutama dari segi kuantitas. Perontok adalah pemisah gabah dari jeraminya. Perontokan gabah
dapat dilakukan sesudah atau sebelum pengeringan, tetapi umumnya petani di indonesia melakukan perontokan sebelum pengeringan. Setelah padi dipanen,
gabah dipisahkan (dirontokan) dari jeraminya, pemisahan padi dilakukan dengan memukulkan seikat padi atau dengan cara diinjak-injak sehingga gabah terlepas dari jeraminya.
[image:11.595.232.442.522.682.2](mekanisasi.litbang.deptan.go.id / id.wikipedia.org/wiki/padi)
Berdasarkan hasil survey terdapat lahan pertanian yang dimiliki petani, perontokan padi masih menggunakan cara yang sederhana dan manual yaitu, dengan dengan cara dibanting atau digeblok. Rata-rata 1 hari mendapatkan 300 kg
gabah dengan 8 orang pekerja, setengah hari memotong padi setengah hari merontokan padi, semua dilakukan dengan cara tradisional. Ditinjau dari segi efisiensi dan produktifitas masih terbilang cukup rendah. Secara tradisional
kegiatan perontokan akan menghasilkan susut tercecer yang relatif besar, mutu gabah yang kurang baik, masih tercampur dengan jeraminya dan membutuhkan
beberapa kali proses untuk pembersihanya, proses yang sangat sederhana dibutuhkan banyak tenaga dan waktu yang cukup lama.
Agar dalam proses perontokan padi ini tidak dibutuhkan banyak tenaga dan waktu yang lama, maka salah satu alternatifnya yaitu menggunakan mesin perontok padi, mesin perontok padi dipasaran adalah seperti pada gambar
dibawah ini.
Keunggulan mesin tersebut adalah :
o Pengumpanan (Input) jerami fleksibel dengan menutup dan membuka pintu input
o Kecepatan (rpm) kipas penghembus dapat diatur dengan cara mengganti diameter pully kipas penghembus
o Berkapasitas besar 500 – 600 kg/jam.
Kelemahan mesin tersebut adalah:
o Biaya operasional dan perawatan mahal o Jerami yang dihasilkan hancur
o Tidak dapat menjangkau sawah yang berada jauh dari jalan o Tidak portable
Mesin perontok dirancang untuk mampu memperbesar kapasitas kerja, meningkatkan effisiensi kerja, mengurangi kehilangan hasil dan memperoleh mutu hasil gabah yang baik. Agar dalam proses perontokan padi ini sesuai dengan
daerah dan fungsinya maka dibutuhkan suatu alat tepat guna yang dapat mengatasi persoalan teknis dalam proses perontokan padi, maka penulis
merancang sebuah alat perontok padi dengan kriteria :
o Mudah dioperasikan
o Mudah dibawa/angkat
o Dapat menjangkau sawah yang berada jauh dari jalan
1.2Rumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan yang terdapat pada latar belakang diatas, maka
rumusan masalahnya adalah :
o Berapa daya motor yang diperlukan
o Berapa dimensi atau ukuran komponen
o Bagaimana gambar rancangan mesin perontok
1.3 Tujuan Perancangan
Berdasarkan pada rumusan masalah maka tujuan dari perancangan alat ini adalah :
o Untuk mendapatkan besarnya daya motor
o Untuk mendapatkan dimensi
o Untuk mendapatkan gambar rancangan
1.4 Manfaat Perancangan
Dari hasil perancangan ini diharapkan bermanfaat untuk meningkatkan
1.5 Batasan Masalah
Mengingat luasnya permasalahan yang dihadapi dalam perancangan ini,
maka perlu adanya batasan khusus didalamnya. Batasan ini diperlukan agar dalam perancangan tugas akhir ini tidak menyimpang dari permasalahan yang ada. Adapun batasan-batasan di dalam perencanaan ini adalah :
a) Tidak menghitung biaya produksi. b) Tidak membahas kerangka alat.
c) Rangka mesin (sambungan las) diasumsikan aman.