• Tidak ada hasil yang ditemukan

APLIKASI PENCARIAN DAN PEMBELIAN MOBIL BEKAS BERBASIS WEB SERVICE MENGGUNAKAN METODE PEMILIHAN TOPSIS ANALISIS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "APLIKASI PENCARIAN DAN PEMBELIAN MOBIL BEKAS BERBASIS WEB SERVICE MENGGUNAKAN METODE PEMILIHAN TOPSIS ANALISIS"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

APLIKASI PENCARIAN DAN PEMBELIAN MOBIL BEKAS

BERBASIS WEB SERVICE MENGGUNAKAN METODE

PEMILIHAN TOPSIS ANALISIS

TUGAS AKHIR

Sebagai Persyaratan Guna Meraih Gelar Sarjana Strata 1 Teknik Informatika Universitas Muhammadiyah Malang

Oleh: Deni Rahmadani

06560217

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK

(2)

A

BSTRAK

Seiring perkembangan teknologi informasi, telah dibuat sebuah aplikasi internet berbasis web service dan mengkombinasikan dengan sistem pencarian yang menggunakan decision support system topsis analisis. Untuk keperluan tersebut diuraikan contoh tiga buah web yaitu web pertama ialah TokoKita.com yang berfungsi untuk memberikan rekomendasi dan informasi mengenai mobil-mobil bekas kepada kostumer serta menambahkan aplikasi pencarian topsis analisis sebagai sistem pencari dengan memasukkan beberapa kriteria mobil. Web

selanjutnya ialah MobilKita.com dan MobilBekas.com yang berfungsi untuk memanajemen data-data mobil bekas yang akan dijual. Ketiga web tersebut akan saling terintegrasi untuk memberikan gambaran mengenai sistem multi-tier serta dimanfaatkan untuk membangun sebuah program aplikasi web.

Pembuatan aplikasi ini dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP yang merupakan bahasa scripting yang dapat menyatu dengan tag-tag HTML yang diekseskusi di server dan digunakan untuk membuat halaman web yang dinamis. Dari pengembangan sistem, diperoleh hasil bahwa web service efektif untuk digunakan dalam pengolahan database antara server dengan client dan sebagai pengembangan aplikasi, ditambahkannya sistem pencarian topsis analisis yang memberikan hasil sesuai dengan konsep yang telah di buat.

(3)

ABSTRACT

Came along with the development of information technology, created a web-based Internet application service and combining it with a search system that uses a decision support system topsis analysis. For the purposes of the example described three web, the first web is TokoKita.com which function is to provide advice and information on used cars to the costumer as well as adding topsis search application system analysis by entering cars criteria. The next web is MobilKita.com and MobilBekas.com which functions is to manage the data of used cars for sale. The third will be mutually integrated website to provide an overview of multi-tier system and use to build a web application program.

This application is made using PHP programming language which is a scripting language that can be integrated with the HTML tags and can be executed on the server and use to create dynamic web pages. From system development, obtained results that effective web service for use in database processing between the client and the server application development, adding the analysis topsis search system provides results will be appropriate with the concept that's been made.

Keywords: Web Service, Topsis Analysis, PHP, SOAP

(4)

LEMBAR PERSEMBAHAN

Tugas akhir ini saya persembahkan untuk:

Bapak dan Ibu tercinta (Bpk. Hadriansyah & Ibu Eni Widawati),

Keluarga besar yang tak hentinya memberikan dukungan dan doa,

Sahabat dan teman-teman yang selalu memberikan support dan motivasi,

Keluarga besar Teknik Informatika Universitas Muhammadyah Malang

dan terutama teman-teman kelas D angkatan 2006,

Bob Marley yang telah menciptakan lagu three little birds.

(5)

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul :

APLIKASI PENCARIAN DAN PEMBELIAN MOBIL BEKAS BERBASIS

WEB SERVICE MENGGUNAKAN METODE PEMILIHAN TOPSIS ANALISIS”

Di dalam tulisan ini disajikan pokok - pokok bahasan yang meliputi web service sebagai suatu sistem perangkat lunak yang didisain untuk mendukung interaksi mesin ke mesin pada suatu jaringan dan menambahkan aplikasi pencarian dengan menggunakan sistem pendukung keputusan topsis analisis.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan Tugas Akhir ini masih banyak kekurangan dan keterbatasan. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran yang membangun agar tulisan ini bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan kedepan. Amin.

Malang, 29 Mei 2012

Penulis

(6)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

LEMBAR PERSEMBAHAN ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR TABEL ... ix

BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ...1

1.2. Rumusan Masalah ...2

1.3. Tujuan ...2

1.4. Batasan Masalah ...2

1.5. Metodologi ...3

` 1.5.1. Studi Literature...3

1.5.2. Pengumpulan Data...3

1.5.3. Perancangan dan Implementasi...3

1.6. Sistematika Penulisan ...3

BAB II. LANDASAN TEORI 2.1. WEB SERVICE ...5

2.1.1. Definisi ...5

(7)

2.1.3. Platform Web Service ...8

2.1.4. Kualitas Web Service ...11

2.2. Decision Support Systems Topsis Analisis...12

2.2.1. Kelebihan dan Kelemahan Topsis Analisis...16

2.2.2. Dasar-Dasar Topsis Analisis...17

2.3. PHP (Personal Home Page) ...17

2.4. MySQL (Structured Query Language) ...19

2.4. XAMPP ...21

BAB III. PERANCANGAN SISTEM 3.1. Analisa Sistem...23

3.2. Perancangan Sistem ...24

3.2.1. Perancangan Topsis Analisis...26

3.2.1.1. Proses Pembandingan dengan Topsis Analisis ...26

3.2.1.2. Analisa Kriteria ...27

3.2.2. Penggambaran Awal Sistem ...31

3.3. Use Case Diagram ...33

3.3.1. Use Case Input Point Kriteria Pencarian Mobil Pada User ...33

3.3.2. Use Case Diagram Histories Data Mobil ...33

3.3.3. Use Case Diagram Manajemen Data Mobil ...34

3.4. Activity Diagram...34

3.4.1. Activity Diagram Otentikasi User ...35

3.4.2. Activity Diagram Sistem ...35

3.4.3. Activity Diagram Update Data ...37

(8)

3.5. Context Diagram...38

3.6. Data Flow Diagram (DFD)...39

3.7. Conceptual Data Model (CDM)...40

3.8. Design Interface...41

3.8.1. Halaman Index ...41

3.8.1. Halaman Pencarian Mobil ...42

3.8.1. Halaman Hasil Pencarian ...43

BAB IV. IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1. Implementasi Perangkat Lunak ...45

4.1.1. Kelas Koneksi ...45

4.1.2. Menu Utama ...46

4.1.3. Menu Pencarian ...47

4.1.4. Menu Login ...47

4.1.5. Menu Tambah Data ...50

4.1.6. Menu Edit Data ...51

4.1.7. Menu Hapus Data ...52

4.1.8. Kelas NuSOAP ...53

4.1.8.1. Kelas nusoap_base ...53

4.1.8.2. Kelas soapclient ...53

4.1.8.3. Kelas soap_server ...54

4.1.8.4. Kelas WSDL ...55

4.1.8.5. Kelas Client ...55

(9)

4.1.8.6. Kelas soap_transport_http ...57

4.1.8.6. Kelas soap_parser ...58

4.2. Tahap Pengujian ...59

4.2.1. Pengujian Web Service ...59

4.2.2. Pengujian Topsis Analisis ...60

4.2.3. Pengujian Nilai Pembobotan Pada Topsis Analisis ...70

BAB V. PENUTUP 5.1. Kesimpulan ...90

5.2. Saran ...90

DAFTAR PUSTAKA ...91

(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Proses umum web service... 7

Gambar 2.2. Arsitektur umum web service... 8

Gambar 2.3. Lapisan dasar web service... 9

Gambar 2.4. Skenario umum pemakaian web service... 11

Gambar 3.1. Arsitektur perancangan sistem... 24

Gambar 3.2. Desain implementasi web service... 25

Gambar 3.3. Arsitektur web service pada sistem... 26

Gambar 3.4. Alur proses metode topsis... 31

Gambar 3.5. Perancangan layer sistem... 32

Gambar 3.6. Use case input point-point kriteria pencarian data pada user... 33

Gambar 3.7. Use case diagram histories data... 34

Gambar 3.8. Use case diagram manajemen data... 34

Gambar 3.9. Activity diagram otentikasi user... 35

Gambar 3.10. Activity diagram sistem... 37

Gambar 3.11. Activity diagram update data... 38

Gambar 3.12. Context diagram sistem... 39

Gambar 3.13. Data flow diagram... 40

Gambar 3.14. Conceptual data model... 41

Gambar 3.15. Halaman index... 42

Gambar 3.16. Halaman pencarian mobil... 43

(11)

Gambar 4.1. Menu utama... 46

Gambar 4.2. Form pencarian... 47

Gambar 4.3. Hasil pencarian... 47

Gambar 4.4. Tampilan awal pada admin client... 48

Gambar 4.5. Manajemen histories data... 49

Gambar 4.6. Tampilan login pada admin server... 49

Gambar 4.7. Pesan validasi error... 50

Gambar 4.8. Form tambah mobil (server 1)... 50

Gambar 4.9. Form tambah mobil (server 2)... 51

Gambar 4.10. Form edit data (server 1)... 51

Gambar 4.11. Form edit data (server 2)... 52

Gambar 4.12. Hapus data ... 52

Gambar 4.13. Database client pada tabel mobil dikosongkan... 59

Gambar 4.14. Database client pada tabel mobil terisi kembali... 60

Gambar 4.15. Hasil pencarian pertama pada aplikasi... 68

Gambar 4.16. Hasil pencarian kedua pada aplikasi... 69

Gambar 4.17. Hasil pengujian dengan nilai harga dikali 10... 70

Gambar 4.18. Hasil pengujian dengan nilai harga dikali 20... 70

Gambar 4.19. Hasil pengujian dengan nilai harga dikali 30... 71

Gambar 4.20. Hasil pengujian dengan nilai harga dikali 40... 71

Gambar 4.21. Hasil pengujian dengan nilai harga dikali 50... 72

Gambar 4.22. Grafik hasil pengujian harga... 73

Gambar 4.23. Hasil pengujian dengan nilai tipe dikali 10... 74

(12)

Gambar 4.24. Hasil pengujian dengan nilai tipe dikali 20... 74

Gambar 4.25. Hasil pengujian dengan nilai tipe dikali 30... 75

Gambar 4.26. Hasil pengujian dengan nilai tipe dikali 40... 75

Gambar 4.27. Hasil pengujian dengan nilai tipe dikali 50... 76

Gambar 4.28. Grafik hasil pengujian tipe... 77

Gambar 4.29. Hasil pengujian dengan nilai lama pemakaian dikali 10... 78

Gambar 4.30. Hasil pengujian dengan nilai lama pemakaian dikali 20... 78

Gambar 4.31. Hasil pengujian dengan nilai lama pemakaian dikali 30... 79

Gambar 4.32. Hasil pengujian dengan nilai lama pemakaian dikali 40... 79

Gambar 4.33. Hasil pengujian dengan nilai lama pemakaian dikali 50... 80

Gambar 4.34. Grafik hasil pengujian lama pemakaian... 81

Gambar 4.35. Hasil pengujian dengan nilai warna dikali 10... 82

Gambar 4.36. Hasil pengujian dengan nilai warna dikali 20... 82

Gambar 4.37. Hasil pengujian dengan nilai warna dikali 30... 83

Gambar 4.38. Hasil pengujian dengan nilai warna dikali 40... 83

Gambar 4.39. Hasil pengujian dengan nilai warna dikali 50... 84

Gambar 4.40. Grafik hasil pengujian warna... 85

Gambar 4.41. Hasil pengujian dengan nilai lokasi dikali 10... 86

Gambar 4.42. Hasil pengujian dengan nilai lokasi dikali 20... 86

Gambar 4.43. Hasil pengujian dengan nilai lokasi dikali 30... 87

Gambar 4.44. Hasil pengujian dengan nilai lokasi dikali 40... 87

Gambar 4.45. Hasil pengujian dengan nilai lokasi dikali 50... 88

(13)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Point-point kriteria... 27

Tabel 4.1 Spesifikasi Software dan Hardware... 45

Tabel 4.2 Data kriteria mobil... 60

Tabel 4.3 Tabel pengujian dengan mengalikan nilai harga... 72

Tabel 4.4 Tabel pengujian dengan mengalikan nilai tipe... 76

Tabel 4.5 Tabel pengujian dengan mengalikan nilai lama pemakaian... 80

Tabel 4.6 Tabel pengujian dengan mengalikan nilai warna... 84

Tabel 4.7 Tabel pengujian dengan mengalikan nilai lokasi... 88

(14)

DAFTAR PUSTAKA

[1] Ayala, Dietrich, “NuSOAP - Web Services Toolkit for PHP” 25 November 2011. URL:http://dietrich.ganx4.com/nusoap

[2] Faisal S.Si., 2011, “Aplikasi berbasis web dengan PHP & MySQL, learning by doing and make it simple!”, Ram Media, Yogyakarta.

[3] Lemantara, Julianto, “Rancang Bangun Sistem Pengolahan Administrasi Berbasis Web Pada Kemahasiswan STIKOM Surabaya” 04 juni 2011 URL:http://ppta.stikom.edu/doc/makalah.doc

[4] Nainggolan, H.E.R, “Sistem Pendukung Keputusan Untuk Seleksi Sumber Daya Manusia Menggunakan Metode Topsis”, STIKOM SURABAYA, Surabaya.

[5] Priyambodo, Tri Kuntoro, “IMPLEMENTASI WEB-SERVICE UNTUK PENGEMBANGAN SISTEM LAYANAN PARIWISATA TERPADU” 01 juni2011.URL:http://journal.uii.ac.id/index.php/Snati/article/view/1311/1071

[6] Saerang, Jerry Peter, “XAMPP: Paket Apache, PHP dan MySQL Instant” 15

agustus 2011.

URL:http://ilmukomputer.org/wp-content/uploads/2007/11/jerrypeter-xampp-pdf.zip

[7] Scribd, “Pengenalan Web Service” 10 agustus 2011 URL:http://www.scribd.com/doc/65587708/Web-Service

[8] Siswoutomo, Wiwit, 2004, “Membangun Web Service Open Source Menggunakan PHP”, PT Elex Media Komputindo, Jakarta.

[9] Susanto, Edi, “Menggunakan MySQL” 06 juli 2011.

URL:http://www.edisusanto.com/menggunakan-mysql/

[10]W3C, “Web Services Tutorial” 04 juni 2011.

URL:http://www.w3schools.com/webservices/default.asp

[11]Wulandari, Lily, & Wicaksana, I.W.S, “Toward Web Service” 03 juni 2011.

(15)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Teknologi internet dalam sistem informasi dan transaksi penjualan barang

ataupun penyedia jasa berbasis online saat ini sedang marak di indonesia. Secara

kualitas konsumen dapat lebih mudah dalam mengakses informasi dan mencari

kebutuhan serta melakukan transaksi jual beli.

Pesatnya perdagangan kendaraan di indonesia dapat memberikan peluang

bisnis yang menjanjikan bagi pengusaha menengah yang bergerak di bidang jual

beli kendaraan bekas, baik kendaraan motor ataupun mobil. Membangun

pelayanan internet dengan memberikan informasi secara detail serta kemudahan

akses dimana dan kapan saja merupakan solusi yang ideal dalam mengembangkan

suatu usaha. Oleh karena itu, diperlukan suatu sistem penjualan yang berbasis web

service sebagai wadah informasi berserta sistem pendukung keputusan yang

berfungsi sebagai sistem pencarian dengan memberikan kriteria-kriteria

kendaraan yang dibutuhkan oleh konsumen. Pada tugas akhir ini akan dilakukan

perancangan sistem informasi berbasis web service dengan judul “Aplikasi

Pencarian dan Pembelian Mobil Bekas Berbasis Web Service Menggunakan

Metode Pemilihan Topsis Analisis”.

Web service menjadi sangat populer di enterprise karena kemampuannya

dalam mengintegrasikan aplikasi-aplikasi yang berbeda platform. Sebagian besar

orang berpikir bahwa website atau homepage yang dibuat dan dimiliki oleh suatu

pihak itulah yang dimaksud dengan aplikasi berbasis web.

Bertolak dari adanya teknologi web service yang memungkinkan

perpaduan fungsi-fungsi dalam membangun sebuah program aplikasi tanpa

bergantung lagi pada sistem operasi maupun bahasa pemrograman yang

digunakan, maka diambil topik pembahasan mengenai web service dan

mengimplementasikannya untuk membangun service yang akan memberikan

rekomendasi mengenai pembelian mobil serta merancang sistem pengambil

keputusan yang menggunakan metode topsis analisis sebagai searching system.

Service tersebut dikembangkan dengan tujuan untuk melihat bagaimana web

(16)

service dapat mengakomodasi atau dimanfaatkan dalam membangun sebuah

program aplikasi, memperlihatkan integrasi antar web service.

Metodologi yang digunakan dalam menyelesaikan penelitian ini adalah

dokumentasi data, studi pustaka, desain sistem dan programming untuk

mengimplementasikan sistem yang telah dirancang.

Dengan demikian diharapkan pemanfaatan teknologi informasi, dapat

memberikan pelayanan dan referensi kepada konsumen dalam pemilihan mobil

bekas sesuai dengan kriteria yang diinginkan.

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan maka rumusan masalah

pada tugas akhir ini adalah :

1. Bagaimana merancang aplikasi berbasis web service dengan

mengintegrasikan input database web utama dengan web pendukung,

sehingga diperoleh output yang sesuai dengan pilihan kriteria user?

2. Bagaimana kinerja metode topsis analisis dalam aplikasi berbasis web

service sehingga diperoleh suatu sistem simulasi pencarian mobil bekas

yang baik dan optimal?

1.3Tujuan

Tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah :

1. Untuk membangun aplikasi web service yang berfungsi sebagai

penyedia data yang nantinya didapatkan output data yang sesuai dengan

pilihan kriteria user.

2. Untuk menerapkan metode pemilihan topsis analisis sebagai decision

support systems untuk memudahkan user dalam pencarian mobil bekas.

1.4 Batasan Masalah

Permasalahan ini dibatasi pada:

1. Dalam perancangannya, web service hanya berada di localhost saja.

2. Jumlah web yang digunakan dalam proses perancangan web service

sebanyak tiga buah, web pertama sebagai interface dari input data dan

web kedua dan ketiga sebagai web penyedia data yang nantinya akan

(17)

3. Sistem pencarian menggunakan metode topsis analisis.

4. Nilai kriteria dan variabel pada sistem pencarian topsis analisis

menggunakan skala 5 point.

1.5 Metodologi

Metodologi penyelesaian masalah yang akan dilakukan dalam

menyelesaikan tugas akhir ini adalah :

1.5.1 Studi literature

Bertujuan untuk mempelajari teori-teori dan mendapatkan

informasi yang berhubungan dengan permasalahan yang

diambil melalui buku-buku dan literatur yang dibutuhkan

dalam tugas akhir ini. Terutama kajian web service dan

topsis analisis, bagaimana menerapkan topsis analisis ke

dalam aplikasi berbasis web service dan bagaimana cara

kerja dari topsis analisis.

1.5.2 Pengumpulan data

Pengumpulan data yang dilakukan untuk mendukung pembuatan

sistem adalah pengumpulan database gambar untuk masing-masing image

serta keterangan mobil bekas sebagai output data.

1.5.3 Perancangan dan Implementasi

Implementasi sistem pencarian mobil bekas berupa aplikasi yang

menerapkan metode topsis analisis untuk sebagai simulasi sistem

pendukung keputusan dan membangun tiga sistem informasi yang akan

saling terintegrasi melalui web service. Sistem ini dibuat dengan

menggunakan bahasa pemrogramanPHP.

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika pembahsan dalam proyek akhir yang berjudul Aplikasi

pencarian dan pembelian mobil bekas berbasis web service dengan menggunakan

metode pemilihan Topsis Analisis adalah sebagai berikut:

(18)

BAB I Pendahuluan

Berisi penjelasan mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan,

batasan masalah, metodologi, sistematika pembahasan yang digunakan

untuk menyusun laporan tugas akhir.

BAB II Dasar Teori

Membahas teori-teori yang mendukung dalam pembuatan aplikasi.

BAB III Perancangan Sistem dan Implementasi

Membahas secara lengkap tentang perencanaan dan pembuatan sistem

yang akan dibangun seperti algoritma pemrograman, arsitektur

perancangan sistem yang akan dibangun, serta tampilan-tampilan yang

digunakan pada proyek akhir ini.

BAB IV Implentasi dan pengujian

Membahas tentang pengujian dari sistem yang telah dibuat dan hasil

dari pengujian yang telah dilakukan beserta analisanya.

BAB V Kesimpulan dan Saran

Berisi kesimpulan dan saran yang didapatkan selama pelaksanaan tugas

(19)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 WEB SERVICE

Aplikasi berbasis web sendiri sebenarnya tidak mutlak menggunakan web

browser sebagai tampilan front-endnya. Pengertian web adalah suatu jaringan luas atau keterhubungan antara beberapa aplikasi dan/atau komponen suatu aplikasi menjadi suatu aplikasi baru (Gani, 2001). Memang, aplikasi berbasis web yang sering kita jumpai saat ini masih menggunakan web browser seperti Microsoft Internet Explorer (IE) dan Netscape Navigator sebagai media untuk menampilkan gambar-gambar maupun tulisan yang membentuk aplikasi front end, namun dengan teknologi yang berkembang sekarang memungkinkan sebuah aplikasi untuk saling terhubung ke suatu database atau aplikasi lain secara remote

menggunakan jaringan internet tanpa menggunakan program web browser sama sekali.

Web service dapat disamakan dengan library tetapi tidak memerlukan registrasi khusus kedalam sistem operasi yang menyimpannya. Web Service

tersimpan di web server sehingga dapat diakses oleh berbagai bahasa pemrograman dengan lebih mudah baik dalam lingkungan LAN maupun internet. Sistem web service ini diharapkan meningkatkan kolaborasi antar pemrogram dan perusahaan, yang memungkinkan sebuah fungsi di dalam web service dapat dipinjam oleh aplikasi lain tanpa perlu mengetahui detil pemrograman yang terdapat di dalamnya.

2.1.1Definisi

Web service menyediakan standar komunikasi di antara berbagai aplikasi

software yang berbeda-beda. Dapat berjalan di berbagai platform maupun

framework.

Web service adalah suatu sistem perangkat lunak yang didisain untuk mendukung interaksi mesin ke mesin pada suatu jaringan. Ia mempunyai suatu interface yang diuraikan dalam suatu format machine-processible seperti WSDL. Sistem lain yang berinteraksi dengan web service dilakukan melalui

(20)

interface/antar muka menggunakan pesan seperti pada SOAP. Pada umumnya pesan ini melalui HTTP dan XML yang merupakan salah satu standard web (w3schools.com). .Perangkat Lunak aplikasi yang ditulis dalam berbagai bahasa pemrograman dan berjalan di berbagai platform dapat menggunakan web service

untuk pertukaran data pada jaringan komputer seperti internet dalam cara yang serupa dengan komunikasi inter-process pada komputer tunggal. Interoperabilitas ini (sebagai contoh, antara Java dan Python, atau Microsoft Windows dan aplikasi

Linux) adalah dalam kaitan dengan penggunaan dari open standard.

Web service digunakan sebagai suatu fasilitas yang disediakan oleh suatu

website untuk menyediakan layanan (dalam bentuk informasi) kepada sistem lain, sehingga sistem lain dapat berinteraksi dengan sistem tersebut melalui

layanan-layanan (service) yang disediakan oleh suatu sistem yang menyediakan web service. Web service menyimpan data informasi dalam format XML, sehingga data ini dapat diakses oleh sistem lain walaupun berbeda platform, sistem operasi, maupun bahasa compiler.

Teknologi web service menawarkan kemudahan menjembatani pulau-pulau informasi tanpa mempermasalahkan perbedaan teknologi yang digunakan oleh masing-masing sumber. Misalkan sebuah situs informasi dibangun menggunakan database oracle, sedangkan situs lainnya menggunakan MySQL. Sedangkan anda sendiri menggunakan perangkat lunak open source dalam membangun situs. Web service akan mengatasi perbedaan ini (Siswoutomo, 2004).

Web service bertujuan untuk meningkatkan kolaborasi antar pemrogram dan perusahaan, yang memungkinkan sebuah fungsi di dalam web service dapat dipinjam oleh aplikasi lain tanpa perlu mengetahui detil pemrograman yang terdapat di dalamnya.

Beberapa alasan mengapa digunakannya web service adalah sebagai berikut (scribd.com):

(21)

2. Web service memiliki kemudahan dalam proses deployment-nya, karena tidak memerlukan registrasi khusus ke dalam suatu sistem operasi. Web service cukup di-upload ke web server dan siap diakses oleh pihak-pihak yang telah diberikan otorisasi.

3. Web service berjalan di port 80 yang merupakan protokol standar HTTP, dengan demikian web service tidak memerlukan konfigurasi khusus di sisi

firewall.

2.1.2Arsitektur

Web service memiliki tiga entitas dalam arsitekturnya, yaitu:

1. Service Requester (peminta layanan) Peminta layanan yang mencari dan menemukan layanan yang dibutuhkan serta menggunakan layanan tersebut.

2. Service Provider (penyedia layanan) Berfungsi untuk menyediakan layanan/service dan mengolah sebuah registry agar layanan-layanan tersebut dapat tersedia.

[image:21.595.146.477.456.651.2]

3. Service Registry (daftar layanan) Berfungsi sebagai lokasi central yang mendeskripsikan semua layanan/service yang telah di-register.

Gambar 2.1 Proses umum web service (W3C Working Group, 2004).

Secara umum, web service memiliki tiga operasi yang terlibat di dalamnya, yaitu:

(22)

1. Publish/Unpublish: Menerbitkan/menghapus layanan ke dalam atau dari registry.

2. Find: Service requestor mencari dan menemukan layanan yang dibutuhkan.

3. Bind: Service requestor setelah menemukan layanan yang dicarinya, kemudian melakukan binding ke service provider untuk melakukan interaksi dan mengakses layanan/service yang disediakan oleh service provider.

2.1.3Platform Web Service

Platform dasar web service ialah XML plus HTTP. HTTP adalah protokol yang dapat berjalan di mana saja di Internet, sedangkan XML menyediakan

bahasa meta (meta-language) dan dapat membangun aplikasi lain yang dibangun dengan bahasa yang berbeda. Aplikasi mengirim pesan dalam bentuk XML ke aplikasi lain dan mendapatkan respon XML dari aplikasi tersebut.

XML mempunyai kelebihan sebagai berikut:

 XML tidak tergantung pada platform atau sistem operasi yang digunakan.

 Hasil pencarian data lebih akurat.

 Dokumen XML dapat diterjemahkan ke dalam beberapa format yang

[image:22.595.167.459.502.670.2]

berbeda karena dalam XML data dan instruksi dipisahkan.

Gambar 2.2 Arsitektur umum web service (Siswoutomo, 2004).

(23)

NTML didesain untuk menampilkan data dan berfokus bagaimana data tersebut ditampilkan, sedangkan XML didesain untuk membawa data, mendeskripsikan data dan berfokus pada data itu. Secara sederhana, XML yang mendefinisikan data dan HTML yang menampilkan data (Siswoutomo, 2004).

[image:23.595.239.385.342.549.2]

Bersandar pada pondasi bagi XML untuk teknologi dari web service, dan HTTP sebagai dasar protokol, banyak sekali Web service melibatkan protokol baku untuk mencapai kemampuan dari akses, deskripsi, dan penemuan/discovery. SOAP (Simple Object Access Protocol) adalah standar untuk bertukar pesan-pesan berbasis XML melalui jaringan komputer atau sebuah jalan untuk program yang berjalan pada suatu sistem operasi (OS) untuk berkomunikasi dengan program pada OS yang sama maupun berbeda dengan menggunakan HTTP dan XML sebagai mekanisme untuk pertukaran data.

Gambar 2.3 Lapisan dasar web service (Wulandari dan Wicaksana, 2006).

SOAP menspesifikan secara jelas bagaimana cara untuk

meng-encodeheader HHTP dan file XML sehingga program pada suatu komputer dapat memanggil program pada pada komputer lain dan mengirimkan informasi, dan bagaimana program yang dipanggil memberikan tanggapan. SOAP menggunakan teknologi XML utuk mendefinisikan rangka kerja pemesanan terekstrensi di mana menyediakan konstruksi pesan yang dapat dipertukarkan pada protokol berbeda. Rangka kerja dirancang bebas dari model pemrograman dan spesifikasi implementasi semantic (wikipedia.org).

(24)

Adapun standard uraian service untuk web service adalah misalnya terdapat suatu jaringan yang umum untuk berkomunikasi dan suatu satuan format dan interpretasi message yang disetujui secara umum, maka apa persyaratan yang berikutnya untuk memudahkan komunikasi antara penyedia service (provider) dan pemohon service (requester)? Mereka harus mempunyai suatu pemahaman semantik yang umum tentang isi dari message — mengenai apa yang mereka maksud untuk memenuhi transaksi mereka pada jaringan tsb.

jaringan tsb.

Suatu pemohon yang potensial harus mengetahui service apa yang tersedia dari penyedia service, format message apa yang diperlukan untuk membuat permohonan, biaya-biaya apa yang dilibatkan, dan lain-lain. Seorang pedagang

yang ingin menggunakan penyedia service untuk menjual barang-barangnya harus mampu menguraikannya sedemikian sehingga penyedia service dapat memahami uraian mengenai barang-barang tsb dan menyampaikannya ke para pembeli yang potensial.

Standardisasi dari uraian service untuk mendukung web service dicapai melalui WSDL. Bahasa ini menggambarkan interface yang diperlukan untuk interaksi antara pemohon dan penyedia service dan juga menentukan penempatan/lokasi dari penyedia service tsb.

Penyedia service menerbitkan suatu service dengan membuat dokumen uraian WSDL-nya tersedia untuk pemohon yang potensial. Ini bisa dilakukan dalam berbagai cara, tetapi satu cara yang standard adalah bagi penyedia service untuk mendaftarkan service dengan suatu registry (pencatatan) dan bagi pemohon service untuk menemukan service dengan pencarian registry tsb. Spesifikasi yang digunakan untuk pencatatan adalah spesfikasi UDDI.

(25)
[image:25.595.172.453.86.265.2]

Gambar 2.4 Skenario umum pemakaian web service (Wulandari dan Wicaksana, 2006).

2.1.4Kualitas Layanan Web Service

Kualitas layanan web service sangat kritis dan penuh tantangan sebab kedinamisannya dan sulit diprediksi. Menghubungkan berbagai aplikasi yang berbeda-beda karakteristiknya merupakan pekerjaan yang menantang, belum lagi berhubungan dengan yang berhubungan dengan jaringan. Perubahan pola trafik jaringan, serangan denial of service, efek kegagalan hardware, performance yang

rendah pada protokol web dan faktor keamanan membuat sangat dibutuhkannya standar kualitas pelayanan di internet. Standar seperti SOAP, UDDI dan WSDL.

Secara umum permintaan untuk mendukung kualitas layanan web service

sebagai berikut:

Availability, menggambarkan apakah Web Service siap untuk immediate

consumption.

Accessibility, kemampuan Web Service melayani permintaan klien.

Integrity, tingkatan suatu sistem atau komponen mencegah akses yang

tidak sah, atau modifikasi dari, program komputer atau data.

Performance, capaian dari suatu Web Service diukur dalam kaitan dengan

throughput (banyaknya permintaan Web Service yang dilayani pada periode tertentu), latency (waktu antara pengiriman suatu permintaan dan menerima tanggapan), waktu pelaksanaan (waktu yang diperlukan oleh suatu Web Service untuk memproses urutan dari aktivitanya), dan waktu transaksi.

(26)

Reability, banyaknya kegagalan per hari, minggu, bulan, atau tahun

menghadirkan suatu keseluruhan ukuran dari keandalan untuk suatu Web Service.

Regularity, aspek kualitas berkaitan dengan aturan maupun standar. Web

service mempunyai beberapa standar seperti SOAP, UDDI dan WSDL.

Interoperability, tujuan interoperabilitas adalah untuk melewati garis

pembatas antara lingkungan pengembangan sedemikian sehingga pengembang yang menggunakan service tersebut tidak memikirkan bahasa pemrograman atau sistem operasi yang digunakan service.

Security, aspek kualitas dari web service berkaitan dengan otentifikasi,

enkripsi dan akses kontrol.

2.2 Decision Support Systems Topsis Analisis

SPK atau sistem pendukung keputusan (decision support systems) adalah bagian dari sistem informasi berbasis komputer (termasuk sistem berbasis pengetahuan (manajemen pengetahuan)) yang dipakai untuk mendukung pengambilan keputusan dalam suatu organisasi atau perusahaan. Dapat juga

dikatakan sebagai sistem komputer yang mengolah data menjadi informasi untuk mengambil keputusan dari masalah semi-terstruktur yang spesifik (wikipedia.org).

Tahap pencarian merupakan implementasi utama dari metode topsis analisis yang digunakan untuk pencarian mobil bekas. Topsis analisis didasarkan pada konsep dimana alternatif terpilih yang terbaik tidak hanya memiliki jarak terpendek dari solusi ideal positif, namun juga memiliki jarak terpanjang dari solusi ideal negatif. Topsis analisis memperhatikan jarak ke solusi ideal maupun jarak ke solusi ideal negatif dengan mengambil hubungan kedekatan menuju solusi ideal. Dengan melakukan perbandingan pada keduanya, urutan pilihan dapat ditentukan. Berikut ini adalah matriks keputusan C yang memiliki m alternatif dengan n kriteria, dimana xij adalah pengukuran pilihan dari alternatif

ke-i dalam hubungannya dengan kriteria ke-j.

(27)

Langkah-langkah yang dilakukan dalam penyelesaian masalah menggunakan metode TOPSIS adalah sebagai berikut:

1. Normalisasi matriks keputusan

Setiap elemen pada matriks C dinormalisasi untuk mendapatkan matriks normalisasi R. Setiap normalisasi dari nilai rij dapat dilakukan

dengan perhitungan sebagai berikut:

Dimana:

rij = matriks ternormalisasi [i][j]

xij = matriks keputusan [i][j]

2. Pembobotan pada matriks yang telah dinormalisasi

Diberikan bobot W = (W1, W2, ..., Wn), sehingga

weighted normalised matrix V dapat dihasilkan sebagai berikut:

Secara matematis, weighted normalised matrix ini dapat diperoleh dengan rumus berikut ini:

Vij = Wj . rij

Dimana:

vi,j = matriks normalisasi terbobot [i][j]

wj = vektor bobot [j]

rij = matriks ternormalisasi [i][j]

(28)

3. Menentukan solusi ideal positif dan solusi ideal negatif

Solusi ideal positif dinotasikan dengan A+ dan solusi ideal negatif

dinotasikan dengan A-. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat dibawah ini:

A+={(max V

ij| j Є J),(min Vij| j Є J’), i=1,2,3,...,m}={V1+, V2+, ..., Vn +}

A- ={(min Vij| j Є J),(max Vij| j Є J’), i=1,2,3,...,m}={V1-, V2-, ...,

Vn-}

Dimana:

J = {1, 2, ..., n dan j berhubungan dengan benefit criteria}

J’= {1, 2, ..., n dan j berhubungan dengan cost criteria}

Vj+ = solusi ideal positif [j]

Vj- = solusi ideal negatif [j]

Pembangunan A+ dan A- adalah untuk mewakili alternatif yang most

preferable ke solusi ideal dan yang least preferable secara berurutan.

4. Menghitung Separation Measure

Separation measure ini merupakan pengukuran jarak dari suatu alternatif ke solusi ideal positif dan solusi ideal negatif. Perhitungan matematisnya adalah sebagai berikut:

a. Rumus pengukuran jarak dari suatu alternatif ke solusi ideal positif

Si+ =

= + − n j j j i v v 1 2 )

( , untuk i=1,2,3,...,m

Dimana:

Si+ = jarak alternatif Ai dengan sokusi ideal positif

Vij = matriks normalisasi terbobot[i][j]

Vj+ = solusi ideal positif [j]

(29)

Si- =

= − − n j j j i v v 1 2 )

( , untuk i=1,2,3,...,m

Dimana:

Si- = jarak alternatif Ai dengan sokusi ideal negatif

Vij = matriks normalisasi terbobot[i][j]

Vj- = solusi ideal negatif [j]

5. Menghitung kedekatan relatif dengan solusi ideal

Kedekatan relatif dari alternatif Ai dengan solusi ideal positif A+

direpresentasikan dengan: Ci+ = + − + i i i S S S

, dimana 0 < Ci+< 1 dan i = 1, 2, 3, ..., m

Dimana:

Ci+ = kedekatan tiap alternatif terhadap solusi ideal positif

Si+ = jarak alternatif Ai dengan sokusi ideal positif

Si- = jarak alternatif Ai dengan sokusi ideal negatif

Dikatakan alternatif Ai dekat dengan solusi ideal positif apabila Ci+

mendekati 1. Jadi Ci+=1 jika Ai =A+ dan Ci-=0 jika Ai = A

-6. Mengurutkan pilihan

Pilihan akan diurutkan berdasarkan pada nilai Ci+ sehingga alternatif

yang memiliki jarak terpendek dengan solusi ideal positif adalah alternatif yang terbaik. Dengan kata lain, alternatif yang memiliki nilai Ci+ yang lebih besar itulah yang lebih dipilih.

a. Kelebihan dan Kelemahan Topsis Analisis

Layaknya sebuah metode analisis, TOPSIS pun memiliki kelebihan dan kelemahan dalam sistem analisisnya.

1. Kelebihan- kelibihan analisis ini adalah : • Kesatuan

(30)

TOPSIS membuat permasalahan yang luas dan tidak terstruktur menjadi suat model yang fleksibel dan mudah dipahami.

• Kompleksitas

TOPSIS memecahkan permasalahan yang kompleks melalui pendekatan sistem dan pengintegrasian secara deduktif.

• Saling ketergantungan

TOPSIS dapat digunakan pada elemen-elemen sistem yang saling bebas dan tidak memerlukan hubungan linear.

• Pengukuran

TOPSIS menyediakan skala pengukuran dan metode untuk mendapatkan prioritas.

• Konsistensi

TOPSIS mempertimbangkan konsistensi logis dalam penilaian yang digunakan untuk menentukan prioritas.

• Sintensis

TOPSIS mengarah pada perkiraan keseluruhan mengenai seberapa diinginkannya masing-masing alternatif.

2. Kelemahan metode TOPSIS adalah sebagai berikut :

• Ketergantungan model TOPSIS pada input utamanya. Input utama ini berupa presepsi seorang ahli sehingga dalam hal ini melibatkan subyektifitas sang ahli selain itu juga model menjadi tidak berarti jika ahli tersebut memberikan penilaian yang keliru.

• Metode TOPSIS ini hanya metode matematis tanpa ada pengujian secara statistik sehingga tidak ada batas kepercayaan dari kebenaran model yang terbentuk.

Solusi ideal positif jarang dicapai ketika menyelesaikan masalah dalam kehidupan nyata. Maka asumsi dasar dari TOPSIS adalah ketika solusi ideal positif tidak dapat dicapai, pembuat keputusan akan mencari solusi yang sedekat mungkin dengan solusi ideal positif dan TOPSIS memberikan solusi ideal positif

(31)

2.2.2Dasar-Dasar Topsis Analisis

Skala ukuran panjang ( meter ), temperatur ( derajat ), waktu ( detik ) dan uang ( rupiah ) telah digunakan dalam kehidupan sehari-hari untuk mengukur bermacam-macam kejadian yang sifatnya fisik. Namun variabel sosial, ekonomi, dan politik jarang yang sulit diukur, seperti bagaimana mengukur kerugian yang diderita masyarakat karena bermacam-macam polusi dan kerusakan lingkungan akibat industrialisasi dan sebagainya.

Oleh karena itu, maka perlu suatu yang luwes disebut prioritas, yaitu suatu ukuran abstrak yang berlaku untuk semua skala. Penentuan prioritas inilah yang akan dilakukan dengan menggunakan TOPSIS.

Secara garis besar ada tiga tahapan TOPSIS dalam penyusunan prioritas, yaitu :

1. Definisi dan dekomposisi dari masalah.

2. Penilaian untuk membandingkan elemen-elemen hasil dekomposisi. 3. Sintesis dan prioritas.

2.3 PHP (Personal Home Page)

Pada awalnya PHP merupakan kependekan dari Personal Home Page

(Situs personal). PHP pertama kali dibuat oleh Rasmus Lerdorf pada tahun 1995. Pada waktu itu PHP masih bernama Form Interpreted (FI), yang wujudnya berupa sekumpulan skrip yang digunakan untuk mengolah data formulir dari web. Selanjutnya Rasmus merilis kode sumber tersebut untuk umum dan

menamakannya PHP/FI. Dengan perilisan kode sumber ini menjadi sumber terbuka, maka banyak pemrogram yang tertarik untuk ikut mengembangkan PHP.

Pada November 1997, dirilis PHP/FI 2.0. Pada rilis ini, interpreter PHP sudah diimplementasikan dalam program C. Dalam rilis ini disertakan juga modul-modul ekstensi yang meningkatkan kemampuan PHP/FI secara signifikan. Pada tahun 1997, sebuah perusahaan bernama Zend menulis ulang interpreter PHP menjadi lebih bersih, lebih baik, dan lebih cepat. Kemudian pada Juni 1998, perusahaan tersebut merilis interpreter baru untuk PHP dan meresmikan rilis tersebut sebagai PHP 3.0 dan singkatan PHP diubah menjadi akronim berulang

PHP: Hypertext Preprocessing.

(32)

Pada pertengahan tahun 1999, Zend merilis interpreter PHP baru dan rilis tersebut dikenal dengan PHP 4.0. PHP 4.0 adalah versi PHP yang paling banyak dipakai pada awal abad ke-21. Versi ini banyak dipakai disebabkan kemampuannya untuk membangun aplikasi web kompleks tetapi tetap memiliki kecepatan dan stabilitas yang tinggi. Pada Juni 2004, Zend merilis PHP 5.0. Dalam versi ini, inti dari interpreter PHP mengalami perubahan besar. Versi ini juga memasukkan model pemrograman berorientasi objek ke dalam PHP untuk menjawab perkembangan bahasa pemrograman ke arah paradigma berorientasi objek.

PHP dikenal sebagai sebuah bahasa scripting yang menyatu dengan tag-tag HTML yang diekseskusi di server dan digunakan untuk membuat halaman web

yang dinamis seperti guestbook, statistik pengunjung, polling, email, upload foto, blog dan masih banyak lagi (Faisal, 2011).

Beberapa kelebihan PHP dari bahasa pemrograman web, antara lain:

1. Bahasa pemrograman PHP adalah sebuah bahasa script yang tidak melakukan sebuah kompilasi dalam penggunaanya.

2. Web Server yang mendukung PHP dapat ditemukan dimana - mana dari mulai apache, IIS, Lighttpd, hingga Xitami dengan konfigurasi yang relatif mudah.

3. Dalam sisi pengembangan lebih mudah, karena banyaknya milis - milis dan developer yang siap membantu dalam pengembangan.

4. Dalam sisi pemahamanan, PHP adalah bahasa scripting yang paling mudah karena memiliki referensi yang banyak.'

(33)

2.4 MySQL (Structured Query Language)

MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL (database management system) atau DBMS yang multithread, multi-user, dengan sekitar 6 juta instalasi di seluruh dunia. MySQL AB membuat MySQL tersedia sebagai perangkat lunak gratis dibawah lisensi GNU General Public License

(GPL), tetapi mereka juga menjual dibawah lisensi komersial untuk kasus-kasus dimana penggunaannya tidak cocok dengan penggunaan GPL.

MySQL adalah salah satu aplikasi database server yang sangat terkenal. Hebatnya lagi MySQL adalah produk open source yang terus dikembangkan oleh MySQL AB. Memang, ada produk yang enterprise. Tetapi untuk kebutuhan sebagai programmer, MySQL sudah dapat diandalkan. Selain gratis juga sangat

reliable (edisusanto.com).

Tidak sama dengan proyek-proyek seperti Apache, dimana perangkat lunak dikembangkan oleh komunitas umum, dan hak cipta untuk kode sumber dimiliki oleh penulisnya masing-masing, MySQL dimiliki dan disponsori oleh sebuah perusahaan komersial Swedia MySQL AB, dimana memegang hak cipta

hampir atas semua kode sumbernya. Kedua orang Swedia dan satu orang Finlandia yang mendirikan MySQL AB adalah: David Axmark, Allan Larsson, dan Michael "Monty" Widenius.

MySQL adalah sebuah implementasi dari sistem manajemen basisdata relasional (RDBMS) yang didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL (General Public License). Setiap pengguna dapat secara bebas menggunakan MySQL, namun dengan batasan perangkat lunak tersebut tidak boleh dijadikan produk turunan yang bersifat komersial. MySQL sebenarnya merupakan turunan salah satu konsep utama dalam basisdata yang telah ada sebelumnya; SQL (Structured Query Language). SQL adalah sebuah konsep pengoperasian basisdata, terutama untuk pemilihan atau seleksi dan pemasukan data, yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah secara otomatis.

Kehandalan suatu sistem basisdata (DBMS) dapat diketahui dari cara kerja pengoptimasi-nya dalam melakukan proses perintah-perintah SQL yang dibuat oleh pengguna maupun program-program aplikasi yang memanfaatkannya. Sebagai peladen basis data, MySQL mendukung operasi basisdata transaksional

(34)

maupun operasi basisdata transaksional. Pada modus operasi non-transaksional, MySQL dapat dikatakan unggul dalam hal unjuk kerja dibandingkan perangkat lunak peladen basisdata kompetitor lainnya. Namun demikian pada modus non-transaksional tidak ada jaminan atas reliabilitas terhadap data yang tersimpan, karenanya modus non-transaksional hanya cocok untuk jenis aplikasi yang tidak membutuhkan reliabilitas data seperti aplikasi blogging berbasis web (wordpress), CMS, dan sejenisnya. Untuk kebutuhan sistem yang ditujukan untuk bisnis sangat disarankan untuk menggunakan modus basisdata transaksional, hanya saja sebagai konsekuensinya unjuk kerja MySQL pada modus transaksional tidak secepat unjuk kerja pada modus non-transaksional.

MySQL memiliki beberapa keistimewaan, antara lain :

1. Portabilitas. MySQL dapat berjalan stabil pada berbagai sistem operasi

seperti Windows, Linux, FreeBSD, Mac Os X Server, Solaris, Amiga, dan masih banyak lagi.

2. Perangkat lunak sumber terbuka. MySQL didistribusikan sebagai

perangkat lunak sumber terbuka, dibawah lisensi GPL sehingga dapat

digunakan secara gratis.

3. Multi-user. MySQL dapat digunakan oleh beberapa pengguna dalam

waktu yang bersamaan tanpa mengalami masalah atau konflik.

4. 'Performance tuning', MySQL memiliki kecepatan yang menakjubkan

dalam menangani query sederhana, dengan kata lain dapat memproses lebih banyak SQL per satuan waktu.

5. Ragam tipe data. MySQL memiliki ragam tipe data yang sangat kaya,

seperti signed / unsigned integer, float, double, char, text, date, timestamp, dan lain-lain.

6. Perintah dan Fungsi. MySQL memiliki operator dan fungsi secara penuh

yang mendukung perintah Select dan Where dalam perintah (query).

7. Keamanan. MySQL memiliki beberapa lapisan keamanan seperti level

(35)

8. Skalabilitas dan Pembatasan. MySQL mampu menangani basis data dalam skala besar, dengan jumlah rekaman (records) lebih dari 50 juta dan

60 ribu tabel serta 5 milyar baris. Selain itu batas indeks yang dapat ditampung mencapai 32 indeks pada tiap tabelnya.

9. Konektivitas. MySQL dapat melakukan koneksi dengan klien

menggunakan protokol TCP/IP, Unix soket (UNIX), atau Named Pipes (NT).

10. Lokalisasi. MySQL dapat mendeteksi pesan kesalahan pada klien dengan

menggunakan lebih dari dua puluh bahasa. Meski pun demikian, bahasa Indonesia belum termasuk di dalamnya.

11. Antar Muka. MySQL memiliki antar muka (interface) terhadap berbagai

aplikasi dan bahasa pemrograman dengan menggunakan fungsi API (Application Programming Interface).

12. Klien dan Peralatan. MySQL dilengkapi dengan berbagai peralatan

(tool)yang dapat digunakan untuk administrasi basis data, dan pada setiap peralatan yang ada disertakan petunjuk online.

13. Struktur tabel. MySQL memiliki struktur tabel yang lebih fleksibel

dalam menangani ALTER TABLE, dibandingkan basis data lainnya semacam PostgreSQL ataupun Oracle.

2.5 XAMPP

XAMPP adalah perangkat lunak bebas, yang mendukung banyak sistem operasi, merupakan kompilasi dari beberapa program. Fungsinya adalah sebagai server yang berdiri sendiri (localhost), yang terdiri atas program Apache HTTP Server, MySQL database, dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa pemrograman PHP dan Perl. Nama XAMPP merupakan singkatan dari X (empat sistem operasi apapun), Apache, MySQL, PHP dan Perl. XAMPP merupakan salah satu paket installasi Apache, PHP dan MySQL instant yang dapat kita gunakan untuk membantu proses installasi ketiga produk tersebut (Saerang J.P,

2003). Program ini tersedia dalam GNU General Public License dan bebas, merupakan web server yang mudah digunakan yang dapat melayani tampilan halaman web yang dinamis.

(36)

XAMPP merupakan pengembangan dari LAMP (Linux Apache, MySQL,

Gambar

Gambar 2.1 Proses umum web service (W3C Working Group, 2004).
Gambar 2.2 Arsitektur umum web service (Siswoutomo, 2004).
Gambar 2.3 Lapisan dasar web service (Wulandari dan Wicaksana, 2006).
Gambar 2.4 Skenario umum pemakaian web service (Wulandari dan Wicaksana,

Referensi

Dokumen terkait

reservasi menu restoran dengan web service berbasis android terdiri dari daftar menu yang tampil pada aplikasi client Android dari web server. Daftar pesanan

Adapun landasan teori tersebut adalah hasil penelitian terkait, sistem pendukung keputusan, sistem rekomendasi dan Fuzzy Multiple Attribute Decision Making, TOPSIS, PHP dan MySQL

Server adalah source web service yang menyediakan layanan data yang bersumber dari database sedangkan client adalah source yang akan mengakses data yang diberikan

BTS merupakan sistem informasi tempat makan dan penginapan yang bersifat client-server , dimana server- nya dibangun menggunakan ASP.NET web service dan client- nya

Kesimpulan yang dapat diambil dalam pengerjaan tugas akhir ini adalah dihasilkan sebuah sistem pendukung keputusan pemilihan perumahan menggunakan metode TOPSIS berbasis web

Dalam penelitian tersebut web services digunakan sebagai media penghubung antara mobile service client dengan web services server yang menyediakan layanan query

Hasil dari penelitian ini adalah aplikasi berbasis android yang menerapkan Service Oriented Architecture menggunakan web service untuk mengintegrasikan sistem informasi akademik,

Setelah itu sistem mengecek apakah terdapat di dalam database atau tidak, jika data tersebut ada atau ada kesamaan huruf awal huruf akhir di antara kelompok data maka akan melakukan