• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDAHULUAN Keragaman Zooplankton Di Perairan Sungai Pepe Anak Sungai Bengawan Solo Di Jawa Tengah.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENDAHULUAN Keragaman Zooplankton Di Perairan Sungai Pepe Anak Sungai Bengawan Solo Di Jawa Tengah."

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Zooplankton merupakan konsumen pertama dalam tingkatan trofik di

ekosistem perairan. Keberadaan plankton menjadi sangat penting dalam

ekosistem perairan karena plankton menjadi rantai utama jaring – jaring

makanan yang selanjutnya akan diteruskan oleh nekton dan bentos.

Ekosistem perairan yang dapat dijumpai disekitar kita antara lain waduk,

kolam, sungai, danau dan laut. Salah satu ekosistem perairan yang ada di

Surakarta adalah Sungai Bengawan Solo. Sungai ini menjadi sungai dengan

Daerah Aliran Sungai (DAS) terbesar di Jawa dan memiliki beberapa anak

sungai salah satunya adalah Sungai Pepe(Anonimus, Sungai Bengawan Solo,

Riwayatmu Kini, 2014).

Sungai Pepe merupakan sungai yang berada di tengah-tengah kota

Surakarta. Menurut Balai PSDA Bengawan Solo sungai ini memiliki panjang

61,98 kilometer dan luas sungai 305,2 kilometer persegi yang membelah

kota Surakarta dan memiliki fungsi sebagai drainase kota. Bagian hulu

Sungai Pepe berada di daerah Banjarsari tepat di belakang Terminal Tirtonadi

dan bagian hilir berada di daerah Sangkrah. Pemukiman warga di daerah hulu

maupun hilir Sungai Pepe termasuk padat. Karena letaknya yang berada di

sekitar pemukiman, maka banyak aktivitas masyarakat yang dilakukan di

punggung atau badan sungai ini.

Salah satu aktivitas masyarakat yang sering dilakukan adalah pemanfaatan

air sungai untuk keperluan rumah tangga seperti mencuci dan memandikan

hewan ternak. Namun, tak sedikit pula masyarakat yang memanfaatkan air

sungai sebagai tempat membuang limbah baik itu limbah rumah tangga,

limbah home industry atau limbah tekstil batik. Aktivitas – aktivitas inilah

yang dapat mengubah sifat fisik, kimia dan biologi perairan tersebut. Di sisi

lain, dengan adanya perubahan sifat fisik maupun kimia air, maka perubahan

tersebut juga dapat mempengaruhi ekosistem perairan khususnya zooplankton

(2)

2

Di bagian hulu sungai yang merupakan pintu air tirtonadi dapat dijumpai

saluran air yang merupakan buangan limbah dari terminal. Limbah bersifat

non organik seperti oli dan asap kendaraan yang merupakan salah satu limbah

gas tentunya berpengaruh terhadap kelangsungan ekosistem

perairan.Padatnya aktivitas di Terminal Tirtonadi selama kurang lebih 24 jam

akan menghasilkan limbah gas dari bus-bus maupun mobil yang memadati

jalan raya. Gas yang merupakan sisa pembakaran tidak sempurna tersebut

mengandung timbal yang dapat mencemari ekosistem periaran di sekitar

Terminal Tirtonadi khususnya Sungai Pepe.

Bagian hilir Sungai Pepe merupakan bagian pemukiman padat penduduk

jika dibandingkan dengan bagian hulu sungai. Di daerah hulu ini sangat

mudah dijumpai sampah-sampah rumah tangga seperti plastik dan sisa

botol-botol kemasan. Badan sungai dan bagian tepi sungai terlihat kotor dan tidak

terawat. Kurangnya kesadaran masyarakat dan pemerintah dalam menjaga

kelestarian ekosistem sungai dapat berdampak buruk bagi organisme perairan

dan kelangsungan hidup manusia tentunya. Belum lagi bagian tepi sungai

yang sudah di tembok sehingga mengurangi jumlah pepohonan di sekitar

punggung sungai. Padahal saat volume air sungai naik karena curah hujan

yang tinggi, banyaknya pohon dapat membantu menyerap air hujan dan

mengurangi resiko banjir.

Astirin, (2002) dalam penelitiannya tentang kualitas air sungai di Kota

Surakarta menyebutkan bahwa indeks keanekaragaman plankton di hulu

Sungai Pepe 1,979 yang menunjukkan kualitas air tercemar ringan.

Sedangkan penelitian di bagian hilir memperoleh indeks keanekaragaman

sebesar 0,901 yang menunjukkan kualitas air tercemar berat. Kondisi tersebut

karena aliran air Sungai Pepe menampung aliran limbah dari 23 industri yang

potensial menimbulkan pencemar terdiri dari 21 industri tekstil, 1 industri

kulit dan 1 industri bambu masak.

Hasil penelitian Indrowati dkk, (2012) menunjukkan bahwa terdapat 20

macam jenis plankton yang ditemukan di Sungai Pepe diantaranya Amoeba,

Blepharisma, Paramecium, Volvox dan Rhizosolenia. Kondisi parameter

(3)

3

3,1 ppm di bagian hulu sungai dan 0,5 ppm di bagian hilir sungai. Sementara

indeks perhitungan diversitas Shanon Wiener memperolehangka 1,98 yang

memiliki mengindikasikan kondisi perairan Sungai Pepe tercemar ringan.

Berdasarkan keadaan tersebut, maka dapat diketahui bahwa zooplankton

dapat dijadikan bioindokator ekosistem perairan, khususnya Sungai Pepe.

Semakin banyak zooplankton di daerah tersebut, maka akan semakin rendah

tingkat pencemarannnya. Oleh karena itu, perlu adanya penelitian lebih lanjut

tentang “Keragaman zooplankton di perairan Sungai Pepe anak Sungai Bengawan Solo di Jawa Tengah”.

B. Identifikasi Masalah

Aktifitas masyarakat yang dilakukan disekitar Sungai Pepe akan

menghasilkan limbah domestik maupun rumah tangga. Masyarakat yang

hidup di daerah bantaran sungai akan cenderung membuang limbah-limbah

tersebut ke sungai tanpa memperhatikan efek ekologi dikemudian hari.

Limbah tersebut akan merubah sifat fisika kimia perairan dan akan

berpengaruh terhadap kehidupan zooplankton sebagai organisme perairan.

C. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah yang diterapakan dalam penelitian ini adalah :

1. Subjek penelitian : Sungai Pepe

2. Objek penelitian : Zooplankton di Sungai Pepe

3. Parameter : a. Jenis Zooplankton Sungai Pepe

1) Nilai kelimpahan spesies

2) Indeks keanekaragaman

3) Indeks kemerataan

4) Indeks dominansi

b. Faktor Abiotik Sungai Pepe

1) Suhu air

2) Suhu udara

3) Kelembapan udara

(4)

4

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diurai maka dapat

ditentukan rumusan masalahnya sebagai berikut “Bagaimana keragaman

zooplankton di Sungai Pepe Anak Sungai Bengawan Solo di Jawa Tengah?”

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan dengan rumusan masalah tersebut maka tujuan penelitian ini

adalah untuk mengetahui keragaman zooplankton di Sungai Pepe Anak

Sungai Bengawan Solo di Jawa Tengah.

F. Manfaat Penelitian 1. Bagi Peneliti

Dalam penelitian ini dapat memberikan wawasan lebih kepada peneliti

tentang studi komposisi zooplankton di Sungai Pepe.

2. Bagi Masyarakat

Dengan adanya penelitian ini, masyarakat dapat mengetahui tingkat

pencemaran perairan di Sungai Pepe sehingga jika perairan tersebut masih

baik maka masih dapat difungsikan dalam kehidupan sehari-hari.

3. Bagi Lingkungan

Dengan adanya penelitian ini dapat menjadi indikator lingkungan perairan

tersebut baik atau tidak. Jika tidak, maka perlu adanya pantauan khusus

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Faktor yang mendasari produsen tahu menggunakan kedelai lokal adalah kandungan pati dan harga kedelai Sedangkan faktor

[r]

Variabel pengamatan yaitu tinggi tanaman (cm) umur 30 dan 40 HST dan jumlah daun (helai) umur 30 dan 40 HST.Umbi segar perumpun (umbi), berat umbi segar

Banyak hal yang diatur dalam konstitusi mengenai HAM, salah satunya dalam Pasal 28E ayat (1) dan (2) dan 29 ayat (2) UUD 1945 memberikan kebebasan kepada warga negara untuk

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan karunia rahmat dan nikmat-Nya serta petunjuk, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Akhir dengan judul

Pengembangan yang dilakukan penulis selain pada bentuk kerang yang telah digunakan yaitu kerang Dara dan Kerang Mahkota juga dengan membuat motif-motif baru dari

However there are so many plants which are similar to this species and uncultivated as wild plants and belong to another genus such as : Amorphopalus,

In this study, young coconut water and cow urine are alternative substitutions of synthetic plant growth regulator.. The research was conducted in screenhouse which is using