PENGARUH MEDIA WEB PADA PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DIKOMBINASIKAN DENGAN LESSON
STUDY TERHADAP BERPIKIR KREATIF DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA
MATERI LAJU REAKSI
TESIS
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan pada
Program Studi Pendidikan Kimia
Oleh:
SILVIA ELASTARI MATONDANG NIM: 8146141021
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
ABSTRAK
Silvia Elastari Matondang : Pengaruh Media Web Pada Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Dikombinasikan dengan Lesson Study terhadap Berpikir Kreatif dan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Laju Reaksi. Tesis. Program
Studi Pendidikan Kimia Pascasarjana Universitas Negeri Medan, 2016
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) Apakah hasil belajar siswa yang diajarkan pada pembelajaran inkuiri terbimbing dikombinasikan dengan lesson study menggunakan media web lebih tinggi daripada tanpa menggunakan media web ; (2) Apakah berpikir kreatif siswa yang diajarkan pada pembelajaran inkuiri terbimbing dikombinasikan dengan lesson study menggunakan media web lebih tinggi daripada tanpa menggunakan media web ; (3) Apakah ada hubungan kemampuan berpikir kreatif terhadap hasil belajar siswa. Penelitian ini bersifat eksperimen semu (quase experiment). Populasi penelitian adalah siswa kelas XI IPA SMA. Teknik pengambilan sampel adalah Simple random sampling yang terdiri dari dua kelas yaitu kelas eksperimen yang diajarkan pada pembelajaran inkuiri terbimbing dikombinasikan dengan lesson study menggunakan media web dan kelas kontrol yang diajarkan tanpa menggunakan media web dengan jumlah sampel seluruhnya 76 siswa. Instrument penelitian ini berupa tes berpikir kreatif dan hasil belajar siswa. Telah dilakakukan uji persyaratan berupa uji normalitas, homogenitas, yang diperoleh hasil bahwa data normal dan homogen. Teknik analisa data dilakukan dengan Independen Samples Tes (T-tes). Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Hasil belajar siswa yang diajarkan pada pembelajaran inkuiri terbimbing dikombinasikan dengan lesson study menggunakan media web dengan rata-rata gain sebesar 0,71 lebih tinggi daripada tanpa menggunakan media web dengan rata-rata gan sebesar 0,60 dengan signifikansi (0,00 < 0,05); (2) Berpikir kreatif siswa yang diajarkan pada pembelajaran inkuiri terbimbing dikombinasikan dengan lesson study menggunakan media web dengan rata-rata sebesar 75,46 lebih tinggi daripada tanpa menggunakan media web dengan rata-rata sebesar 55,20 dengan signifikansi (0,00 < 0,05); (3) Terdapat hubungan kemampuan berpikir kreatif terhadap hasil belajar siswa pada kelas eksperimen.
ii ABSTRACT
Silvia Elastari Matondang : The Influence of Web Media On Guided Inquiry Learning Combined with Lesson Study on Creative Thinking and Student Result Students to Content Reaction rate. Thesis. Post Graduated Program
Chemistry Education State University of Medan, 2016
This study is to determine: (1) Is the outcome of education which combined with guided inquiry learning lesson study by using web media is higher without it is usage web media; (2) Is the creative thinking of students who are taught in combination with guided inquiry learning lesson study using web media is higher than without it is usage web media; (3) Is there any connection with creativity thinking abilities of students and outcomes of learning. This study is a quasi-experimental (Quasi-experiment). The study population was high school students of class XI IPA. The technical used is simple random which sampling test in two experimental classes consisting 76 students who were taught as guided inquiry learning combined with lesson study by used web media and some control class which taught without usage of web media. This research instrument in the form of test on creative thinking and results students learning. The test were conducted in the form requirements of normality test, homogeneity tests, which showed the normal data and homogeneous. Data analysis is done by the Independent Samples Test (T-test) of SPSS program for windows. The results showed that: (1) the results of student learning taught in guided inquiry learning combined with lesson study used web media with well blended gain by 0,71 is higher than without the usage web media with well blended gain 0,60 (α = 0.00 <0.05); (2) The creative thinking of students who taught in guided inquiry combination with learning lesson study using web media with well blended by 75,46 is higher than without the usage web media well blended by 55,20 (α = 0.00 <0.05); (3) There is relation with the learning outcomes of creative thinking abilities of students in experiment.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang telah menitipkan ilmu serta melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini dengan baik sesuai dengan rencana waktu yang direncanakan. Penulis tesis ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Pascasarjana Universitas Negeri Medan. Adapun judul tesis ini adalah “Pengaruh Media Web Pada Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Dikombinasikan dengan Lesson Study terhadap Berpikir Kreatif dan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Laju Reaksi”
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tesis ini tidak terlepas dari peran serta berbagai pihak. Dalam menyelesaikan tesis ini penulis menerima banyak bantuan dari berbagai pihak yang disebabkan terbatasnya pengetahuan, waktu, dan dana yang dimiliki penulis. Karena itu penulis ucapkan terima kasih kepada Bapak Drs. Eddyanto, Ph.D selaku dosen pembimbing I dan Ibu Prof. Dr. Retno Dwi Suyanti, M.Si selaku dosen pembimbing II yang telah banyak memberikan bimbingan dengan penuh kesabaran, memotivasi dan memberikan saran-saran kepada penulis. Serta ucapan terima kasih kepada Bapak Said Iskandar yang telah meluangkan waktunya untuk berbagi ilmu kepada penulis
sehingga media web dapat kami aplikasikan.
iv
Teristimewa penulis sampaikan terima kasih yang tidak terhitung besarnya kepada Ayahanda Hasan Basri Matondang dan Ibunda Eslam Siregar yang telah melahirkan, mengasuh dan mendidik penulis dengan penuh cinta dan kasih sayang. Berkat doa, motivasi serta pengorbanan yang tiada tara dari keduanya sehingga penulis dapat menyelesaikan Pendidikan Program Pascasarjana (S-2) di Universitas Negeri Medan serta adik-adik saya yang sedang menuntut ilmu Siska Lestari Matondang, Suriati Nilmarito Matondang dan yang paling kami banggakan Sukron Ruby Matondang.
Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada sahabat teristimewa Ahmad Husein Nasution, Fitri Anggraini, Ria Fitriani, Jumi Handayani dan kepada teman-teman yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah memotivasi, memberikan semangat dan dukungan kepada penulis.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam menyelesaikan tesis ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi, susunan maupun tata bahasa. Untuk kesempurnaan penulisan tesis ini maka penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya tesis ini. Akhir kata penulis berharap semoga tesis ini memberikan manfaat bagi kita semua dan menjadi bahan masukan bagi dunia pendidikan.
Medan, Februari 2016 Penulis,
DAFTAR ISI
2.1 Hakikat Pembelajaran Kimia 8
2.1.1 Belajar 8
2.1.2 Keterampilan Berpikir Kreatif 9
2.1.3 Tahap Pembelajaran 11
2.2 Strategi Inkuiri Terbimbing 11
2.2.1 Langkah-langkah Pelaksanaan Strategi Pembelajaran
Inkuiri Terbimbing 12
2.2.2 Konsep-konsep Dasar Strategi Pembelajaran Inkuiri Terbimbing 14 2.2.3 Keunggulan dan Kelemahan Inkuiri Terbimbing 15
2.2.4 Lesson Study 16
2.2.5 Strategi Inkuiri Terbimbing dikombinasikan Lesson Study 16 2.2.6 Deskripsi Kegiatan Lesson Study yang Akan Dilaksanakan 17
2.2.7 Media Web 18
2.2.8 Kelebihan dan Kekurangan Web (E-Learning) 20
2.3 Laju Reaksi 21
2.3.1 Persamaan Laju Reaksi 22
2.3.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi 23
2.4 Hasil Penelitian yang Relevan 25
2.5 Kerangka Berpikir 26
2.6 Hipotesis 27
BAB III : METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 28
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian 28
3.3 Variabel Penelitian 28
vi
3.5 Instrumen Penelitian 31
3.6 Uji Coba Instrumen Penelitian 35
3.6.1 Validitas 35
3.6.2 Taraf Kesukaran Tes 36
3.6.3 Daya Pembeda 36
3.6.4 Reliabiltas 37
3.7 Teknik Analisis Data 37
3.7.1 Menghitung Tingkat Pemahaman Konsep 38
3.7.2 Pengujian Normalitas 38
3.7.3 Pengujian Homogeitas 38
3.7.4 Pengujian Hipotesis 38
BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Analisis Instrumen Penelitian 40
4.1.1 Hasil Uji Validitas 40
4.1.2 Hasil Uji Tingkat Kesukaran 40
4.1.3 Hasil Uji Daya Pembeda 41
4.1.4 Hasil Uji Reliabilitas 41
4.2 Deskripsi Data Hasil Penelitian 41
4.2.1 Penggunaan Media Web Inkuiri Terbimbing Lesson Study 42
4.2.2 Deskripsi Data Hasil Belajar Siswa 44
4.2.3 Deskripsi Data Berpikir Kreatif 45
4.3 Pengujian Persyaratan Aalisis Data 46
4.3.1 Pengujian Normalitas Data 46
4.3.2 Pengujian Homogenitas Data 48
4.4 Pengujian Hipotesis 48
4.5 Pembahasan Hasil Penelitian 54
4.6 Keterbatasan Penelitian 56
BAB V : SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan 57
5.2 Saran 57
DAFTAR GAMBAR
3.1 Desaian Penelitian 31
4.1 Persentase respon siswa terhadap media web 43 4.2 Grafik rata-rata gain kelas eksperimen dan kelas kontrol 51 4.3 Grafik rata-rata nilai berpikir kreatif kelas eksperimen dan kelas kontrol53
viii
DAFTAR TABEL
2.1 Sintax Strategi Pembelajaran Inkuiri Terbimbing 14
3.1 Tabel Disain Penelitian 29
3.2 Tabel Kisi-kisi Instrumen Berpikir Kreatif 32
3.3 Tabel Kisi-kisi Instrumen Tes 35
3.4 Tabel Kisi-kisi Angket Media Web 36
4.1 Tabel Hasil Respon Siswa Terhadap Media Web 41
4.2 Kegiatan Pembelajaran Inkuiri 43
4.3 Deskripsi Pretes, Postes Kelas Eksperimen dan Kontrol 44 4.4 Deskripsi Data Berpikir Kreatif Kelas Eksperimen dan Kontrol 45
4.5 Uji Normalitas Hasil Belajar Eksperimen 46
4.6 Uji Normalitas Hasil Belajar Kontrol 47
4.7 Uji Normalitas Berpikir Kreatif Eksperimen 47
4.8 Uji Normalitas Berpikir Kreatif Kontrol 48
4.9 Ringkasan Uji Homogenitas Kelas Eksperimen dan Kontrol 48 4.10 Ringkasan Uji Homogenitas Berpikir Kreatif 49 4.11 Deskripsi Data Pengujian Hipotesis Hasil Belajar 50 4.12 Deskripsi Hasil Rata-rata Gain Kelas Eksperimen dan Kontrol 51 4.13 Deskripsi Data Pengujian Hipotesis Berpikir Kreatif 52
4.14 Deskripsi Berpikir Kreatif 52
4.15 Deskripsi Data Hubungan Berpikir Kreatif dengan Hasil Belajar 53
5.16 Deskripsi tingkat signifikansi 54
4.27 Ringkasan Hasil Pengujian Hipotesis Hubungan Berpikir Kreatif
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Silabus Mata Pelajaran Kimia 62
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 65
Lampiran 3. Instrumen Berpikir Kreatif 79
Lampiran 4. Lembar Kerja Siswa 83
Lampiran 5. Instrumen Tes Hasil Belajar 103
Lampiran 6. Angket Evaluasi Kegiatan Pembelajaran Lesson Study 108 Lampiran 7 Angket Respon Peserta Didik Terhadap Media WEB 109 Lampiran 8 Lembar Instrumen Penilaian Untuk Dosen 110 Lampiran 9 Data Perhitungan Validasi Hasil Belajar 112 Lampiran 10Data Perhitungan Tingkat Kesukaran Hasil Belajar 113 Lampiran 11Data Perhitungan Daya Beda Hasil Belajar 114 Lampiran 12Data Perhitungan Reliabilitas Hasil Belajar 115 Lampiran 13Tabulasi Hasil Uji Instrumen Hasil Belajar 116
Lampiran 14Data Hasil Belajar Siswa 117
Lampiran 15Data Kemampuan Berpikir Kreatif 119
Lampiran 16 Respon Siswa Pada Media Kelas Eksperimen 121 Lampiran 17 Data Hasil Evaluasi Kegiatan Lesson Study 123 Lampiran 18 Perhitungan Uji Normalitas Hasil Belajar 124 Lampiran 19 Perhitungan Uji Normalitas Berpikir Kreatif 126
Lampiran 20 Perhitungan Uji Homogenitas 127
Lampiran 21 Perhitungan Uji Hipotesis 128
Lampiran 22 Tutorial Media Web 131
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di tuntut pula
meningkatkan kualitas pendidikan untuk mengimbanginya sehingga akan
menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan siap bersaing
dengan bangsa-bangsa lain untuk menguasai teknologi hal tersebut. Sehingga
keberhasilan suatu pembelajaran dapat dilihat dari meningkatnya kemampuan
belajar siswa secara mandiri dan pengetahuan yang dikuasai siswa.
Dalam dunia pendidikan dengan adanya perkembangan teknologi
informasi dan komunikasi (TIK) tersebut saat ini bermunculan istilah e-learning,
online learning, web basid training, online courses, web based education dan sebagainya (Barak,2007, Littlejhon,2008; Tasri,2011). Sehingga perkembangan
teknologi dalam dunia pendidikan telah menggeser penyampaian materi dengan
metode ceramah kearah penggunaan media pembelajaran. Media pembelajaran
pun mengalami perkembangan dari media cetak dalam bentuk buku sampai media
audio visual yang ditampilkan melalui jaringan internet yang diakses secara
online. Internet memiliki banyak fasilitas yang memungkinkan terbentuknya suatu
sistem pembelajaran yang baru atau yang lebih populer disebut pembelajaran
berbasis web atau e-learning (McLaren, 2007)
TIK ini semakin penting dalam inovasi pembelajaran. Dewasa ini
teknologi world wide web (www) adalah satu-satunya alternative diantara berbagai
media yang tersedia untuk membantu orang belajar (Boisvert, 2000). Belajar web
adalah metode pembelajaran yang didukung oleh komputer. Beberapa peneliti
mengemukakan pembelajaran berbasis komputer yang memiliki tampilan yang
menarik menjadi lebih efektif dalam memfasilitasi pemahaman dan penguasaan
konteks dan proses pada pelajar.
Menurut Arasasingham, (2005) ada tiga kategori interaksi pembelajaran
dengan media web: 1) Learner-Informasi (LI): Menurut Moore, (1989)
menggunakan informasi bukan materi pelajaran (konten) untuk menunjukkan arti
2
yang lebih luas untuk memasukkan informasi yang khusus untuk materi pelajaran
dan bahan non pelajaran. Untuk contoh, pelajar mencari web untuk informasi yang
relevan dengan tugas-tugas atau berintegrasi dengan kuliah maya; 2)
Learner-Tutor (LT): Menurut Moore, (1989) jenis interaksi adalah dianggap sangat
diinginkan dan dapat mengambil beberapa bentuk satu kesatu, atau satu ke
banyak; 3) Menurut Garrison, (1990), beberapa studi menemukan bahwa peserta
didik yang berinteraksi secara teratur dengan instruktur akan lebih termotivasi dan
telah berpengalaman belajar yang lebih baik.
Selain pemanfaatan media pembelajaran, hal lain yang tidak kalah
pentingnya dalam proses pembelajaran adalah pemilihan strategi pembelajaran.
Strategi pembelajaran merupakan suatu seni dan ilmu untuk membawa
pembelajaran sedemikian rupa sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai secara
efesien dan efektif (Raka, 1980). Suatu pembelajaran pada umumnya akan lebih
efektif bila diselenggarakan melalui model-model pembelajaran yang berkaitan
dengan proses penyampaian informasi. Inti dari berpikir yang lebih baik adalah
kemampuan untuk memecahkan masalah yang mendasar dari pemecahan masalah
adalah kemampuan untuk belajar dalam situasi proses berpikir kreatif.
Tetapi kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa kemampuan berpikir
kreatif siswa belum optimal, rendahnya kemampuan berpikir kreatif diduga
karena selama ini guru tidak berusaha menggali pengetahuan dan pemahaman
siswa tentang berpikir kreatif. Selama ini guru hanya melaksanakan pembelajaran
secara prosedural, hanya memberikan rumus-rumus kemudian mengerjakan
soal-soal latihan tanpa memberikan kesempatan untuk siswa berpikir kreatif akibatnya
siswa tidak menemukan makna dari apa yang dipelajarinya tersebut (Azhari,
2013). Dengan demikian siswa hendaknya diajarkan bagaimana cara belajar
meliputi apa yang diajarkan, jenis dan kondisi belajar serta memperoleh
pandangan baru, salah satu yang termasuk dalam model pemprosesan ini adalah
strategi pembelajaran inkuiri terbimbing.
Selain strategi pembelajaran upaya mengatasi kelemahan model
pembelajaran dan/atau pelatihan konvensional yang kurang memberi tekanan pada
3
efektif untuk meningkatkan kompetensi guru. Lesson study merupakan model
atau strategi inservice training yang lebih berfokus pada upaya pemberdayaan
guru sesuai dengan kapasitas serta permasalahan yang dihadapi oleh
masing-masing guru (Sadia, 2008).
Dengan strategi pembelajaran inkuiri terbimbing yang dikombinasikan
dengan Lesson study dapat membantu propesi atau kompetensi guru untuk
membangun komunitas belajar (Suma, 2006). Lesson study merupakan
pendekatan yang komprehensif menuju pembelajaran yang proposional serta
menopang guru menjadi pendidik sepanjang hayat dalam upaya mengembangkan
dan meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas. lesson study bukan merupakan
suatu metode atau strategi pembelajaran tetapi kegiatan lesson study dapat
menerapkan berbagai metode atau strategi pembelajaran yang sesuai dengan
situasi, kondisi, dan permasalahan yang dihadapi guru.
Pembelajaran kimia pada umumnya hanya terbatas pada penggunaan
bahan ajar berupa buku teks dan LKS sehingga siswa kurang dapat memahami
konsep mikroskopik. Selain itu, guru juga jarang menciptakan suasana kondusif
dalam proses pembelajaran bahkan belum menerapkan langkah-langkah
pembelajaran untuk berpikir kreatif, sehingga peserta didik tidak termotivasi
untuk belajar. Oleh karena itu, usaha-usaha peningkatan kualitas pembelajaran
kimia saat ini terus dilakukan, termasuk berbagai macam strategi dan media
pembelajaran.
Salah satu isu sentral dalam pendidikan kimia dalam proses pembelajaran
pada peserta didik untuk memecahkan masalah secara konseptual bukan sekedar
menerapkan persamaan matematika. Penelitian dibidang pendidikan kimia telah
menunjukkan bahwa siswa cenderung untuk belajar dan memecahkan masalah
perhitungan tetapi sering tidak memahami lebih dalam aspek konseptual kimia
dan penalaran yang diperlukan untuk lebih kreatif dan fleksibel dalam pemecahan
masalah. Sementara siswa sering sukses pada masalah yang sangat mirip dengan
yang digambarkan dalam buku teks atau ditunjukkan dalam ruang kelas, peserta
didik cenderung memecahkan masalah dengan masalah yang bisa diselesaikan
4
Materi kimia yang sulit semakin sulit karena keterbatasan waktu belajar di
sekolah dan kurang menariknya metode atau strategi dan media yang digunakan
dalam pembelajaran yang diajarkan guru membuat siswa harus mengikuti
pembelajaran tambahan di luar sekolah seperti bimbingan belajar. Lembaga
bimbingan belajar (Bimbel) dewasa ini begitu popular di kalangan siswa dan
orang tua, dan dapat ditemukan hampir di setiap sudut kota-kota besar. Sekarang
bimbel di kota besar dan bagi siswa di SMA favorit bukan lagi sekedar tren,
mengikuti bimbel kini sudah menjadi kewajiban bagi siswa, mulai dari tingkat
SD,SMP, SMA. Terlebih lagi siswa SMA yang berniat melanjutkan ke perguruan
tinggi negeri favorit seperti UI, ITB, UGM dan PTN terkemuka lainnya. Banyak
siswa mangakui bahwa mereka mengikuti bimbel karena keterbatasan waktu,
keterbatasan materi pembelajaran yang diberikan guru belum mampu menjadi
modal untuk mengikuti Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri
(SBMPTN), juga karena metode pembelajaran yang membosankan serta
kurangnya sarana dan prasarana penunjang pembelajaran (Sibuarian, 2014).
Hasil penelitian sebelumnnya menggunakan web dengan judul Pengaruh
Model Pembelajaran Inqury Wheel dan Media Berbasis Web Terhadap Hasil
Belajar Mahasiswa Pada Pokok Bahasan Termokimia. Dari hasil penelitian ini
diperoleh informasi bahwa salah satu solusi untuk mengatasi penyebab sulitnya
peserta didik menguasai materi kimia adalah dengan cara guru memberikan materi
pelajaran secara bervariasi dengan menggunakan media atau strategi pembelajaran
yang menarik. Adapun hasil penelitiannya menyimpulkan bahwa hasil belajar
mahasiswa yang diajarkan menggunakan pembelajaran inquiry wheel dan media
berbasis web lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar mahasiswa yang
menggunakan pembelajaran akspositori tanpa media (Sipayung, 2011).
Demikian halnya dengan Setiawati (2012) dengan judul penelitian
Pengaruh Media MS Frontpage Terhadap Motivasi Dan Hasil Belajar Siswa SMA
Pada Pembelajaran Kimia Materi Pokok Ikatan Kimia Berbasis Inkuiri dengan
simpulan bahwa hasil belajar kimia siswa yang diajarkan menggunaka media MS
5
Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian
mengenai “Pengaruh Media Web Pada Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Dikombinasikan dengan Lesson Study terhadap Berpikir Kreatif dan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Laju Reaksi”.
1.2Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut dapat dilakukan identifikasi masalah
sebagai berikut:
1. Siswa cenderung untuk belajar dan memecahkan masalah perhitungan
tetapi sering tidak memahami lebih dalam aspek konseptual kimia
2. Kemampuan berpikir kreatif siswa kurang optimal
3. Kemampuan berpikir kreatif siswa mempengaruhi hasil belajar siswa
4. Keterbatasan waktu untuk pembelajaran di sekolah membuat siswa harus
mengikuti pembelajaran tambahan di luar sekolah
1.3 Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang dipaparkan, maka masalah yang
akan diteliti mengenai penggunaan media web pada pembelajaran inkuiri
terbimbing dikombinasikan dengan lesson study terhadap berpikir kreatif dan hasil
belajar, dengan batasan sebagai berikut:
1. Hasil belajar siswa dibatasi dengan materi laju reaksi pada kelas XI SMA
tahun ajaran 2015/2016
2. Kemampuan berpikir kreatif siswa melalui pemecahan soal-soal pada
materi laju reaksi
3. Menggunakan media web pada pembelajaran inkuiri terbimbing
dikombinasikan dengan lesson study
4. Materi pokok bahasan yang diteliti adalah laju reaksi berdasarkan
kurikulum 2013 SMA mata pelajaran kimia SMA kelas XI tahun ajaran
6
1.4Rumusan Masalah
Adapaun rumusan masalahnya adalah sebagai berikut:
1. Apakah hasil belajar siswa yang diajarkan pada pembelajaran inkuiri
terbimbing dikombinasikan dengan lesson study menggunakan media web
lebih tinggi daripada tanpa menggunakan media web ?
2. Apakah berpikir kreatif siswa yang diajarkan pada pembelajaran inkuiri
terbimbing dikombinasikan dengan lesson study menggunakan media web
lebih tinggi daripada tanpa menggunakan media web ?
3. Apakah terdapat hubungan kemampuan berpikir kreatif dengan hasil
belajar siswa pada kelas eksperimen ?
1.5Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:
1. Apakah hasil belajar siswa yang diajarkan pada pembelajaran inkuiri
terbimbing dikombinasikan dengan lesson study menggunakan media web
lebih tinggi daripada tanpa menggunakan media web
2. Apakah berpikir kreatif siswa yang diajarkan pada pembelajaran inkuiri
terbimbing dikombinasikan dengan lesson study menggunakan media web
lebih tinggi daripada tanpa menggunakan media web
3. Apakah terdapat hubungan kemampuan berpikir kreatif dengan hasil
belajar siswa pada kelas eksperimen
1.6 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah
1. Bagi siswa: diharapka peneletian ini dapat dijadikan alternative media
belajar untuk bisa melatih kemampuan berpikir kreatif dan hasil belajar
serta mampu memahami pembelajaran TIK lebih baik lagi.
2. Bagi guru: diharapkan penelitian ini mampu memberikan kontribusi postif
agar dapat meningkatkan kualitas pengajarannya secara optimal sebagai
7
3. Bagi akademis: diharapkan setidaknya penelitian ini dapat menjadi rujukan
dan bermanfaat bagi pendidikan dengan menggunakan media dan model
pembelajaran.
1.7 Defenisi Opersaional
Beberapa defenisi operasional dalam penelitian ini, yakni:
1. Berpikir kreatif pada penelitian ini yaitu untuk mengetahui siswa yang
berpikir kreatif tinggi dan berpikir kreatif rendah pada materi laju reaksi.
Berpikir kreatif diukur dengan tiga aspek kemampuan berpikir kreatif,
yaitu kelancaran, keluwesan, dan kebaruan yang sesuai dengan
indikator-indikator tes, yakni: 1) membangun pengetahuan yang telah dimiliki
siswa; 2) membangkitkan rasa ingin tahu; 3) memandang informasi dari
sudut pandang yang berbeda; 4) meramal dari informasi yang teratas
(Tawil, 2013).
2. Inkuiri terbimbing merupakan strategi pembelajaran yang digunakan pada
kelas eksperimen dengan berorientasi kepada siswa (student centered
approach). Dikatakan demikian karena siswa berperan sangat dominan dalam proses pembelajaran ( Jones, 2005).
3. World wide web atau www atau dikenal juga dengan istilah web adalah salah satu media yang dipakai pada penelitian ini yang dapat
menggunakan komputer yang terhubung ke internet. Website atau situs
dapat diartikan sebagai kumpulan halaman-halaman yang digunakan untuk
menampilkan informasi teks, gambar diam atau gerak, animasi, suara, dan
atau gabungan dari semuanya baik bersifat statis maupun dinamis yang
membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait dimana
masing-masing dengan jaringan-jaringan halaman (Tasri, 2011).
4. Lesson Study adalah yang dikombinasikan pada strategi pembelajaran inkuiri terbimbing untuk membina profesi atau kompetensi guru. Dengan
demikan lesson study bukan metode atau strategi pembelajaran sesuatu
dengan situasi dan kondisi dan permasalahan yang dihadapi guru (Sumar,
57
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan pengolahan data dan pembahasan hasil penelitian yang
dilakukan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Hasil belajar siswa yang dibelajarkan pada pembelajaran inkuiri
terbimbing dikombinasikan dengan lesson study menggunakan media web
dengan rata-rata gain sebesar 0,71 lebih tinggi daripada siswa yang
dibelajarkan tanpa media web dengan rata-rata gain sebesar 0,60
2. Berpikir kreatif siswa yang dibelajarkan pada pembelajaran inkuiri
terbimbing dikombinasikan dengan lesson study menggunakan media web
dengan nilai rata-rata sebesar 75,46 lebih tinggi daripada siswa yang
dibelajarkan tanpa media web dengan nilai rata-rata sebesar 55,20
3. Terdapat hubungan kemampuan berpikir kreatif dengan hasil belajar siswa
pada kelas eksperimen
5.2 Saran
Guru sebaiknya memiliki kemampuan dan keterampilan serta
pengetahuan untuk merancang pembelajaran dengan menggunakan
program komputer un tuk mengembangkan media secara menarik
khususnya berbagai animasi, video untuk memvisualisasikan materi
pembelajaran yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari. Sehingga
dapat digunakan sebagai alat bantu mempermudah transper materi
pembelajaran kepada siswa baik pada saat proses pembelajaran maupun
pada saat siswa belajar mandiri.
Penulis menyarankan bahwa perlu dilakukan pengembangan pada
penelitian lebih lanjut, penggunaan media web sebagai sarana belajar
58
DAFTAR PUSTAKA
Ambarsari.W., (2012), Penerapan Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Terhadap Keterampilan Proses Sains Dasar pada Pemebelajarn Biologi Siswa Kelas VIII SMP Negeri 7 Surakarya, Jurnal PendidikanBiologi,pdf
Arasasingham, R.D., Taagepera, M., Potter,F., Martorell,I., and Lonjers,S., (2005)., Assessing the Effect of Web-Based Learning Tools on Student Understanding of Stoichiometry Using Knowledge Space Theory, Journal of Chemical Education,82 (8)
Arikunto, S., (2006), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta, Rineka Cipta
Aryana.I.B., (2007), Pengembangan Peta Pikiran untuk Peningkatan Kecakapan Berpikir Kreatif Siswa, Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDEKSHA,
No.3
Azhari., (2013), Peningkatan Kemampuan Berpikir Kreatif Matematika Siswa Melalui Pedekatan Kontruktivisme di Kelas VII SMP Negeri 2 Banyuasin III,
Jurnal Pendidikan Matematika, 7 (2)
Barak, M., (2007),Transition for Traditional to ICT-enhanced Learning Environments in Undergraduate Chemistry Course, Elsevier Computers and Education9 (48)
Barbera, J., Thomas, C. P., Measuring Learning Gains in Chemical Education : A Comparison of Two Methods, Journal Chemical Education, Article Pubs.acs.org.
Boisvert, L., (2000), Web-Based Learning the Anytime Anywhere Classroom,
Information Systems Management, 17 (1)
Dori, Y.J. dan Barak, M., (2003), A Web-Based Chemistry Course as a Means To Foster Freshman Learning, Journal of Chemical Education,80(9)
Fatmi, N., (2013), Pengaruh Multimedia Dalam Pembelajaran Inkuiri Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa SMA Pada Pokok Bahasan Sistem Kooloid, Tesis, Unimed, Medan
Garrison, D. B., (1990), The Impact of Students’ Preferred Learning Style Variables in a Distance Education Course: a Case Study, ERIC Document Reproduction Service, No, ED 358836.
Hairina., (2015), Pengembangan Bahan Ajar Inovatif Berbasis Web Terhadap Hasil Belajar Siswa SMA Pada Pokok Bahasan Asam Basa, Tesis, Universitas Negeri Medan, Medan.
Istrani.,(2011), 58 Model Pembelajaran Inovatif, Media Persada, Medan
59
Jones.L.L.,Kenneth.D.,Jordan and Niel.A.S., (2005), Moleculer Visualization in Chemistry Education, Journal Of Chemistry Education Researcg and Pratice,6 (3)
Juwairiah., (2011), Propesionalisme Guru Melalui Lesson Study, Sumut, hemenang, hal, 3-5
Lawson., (1980), AETS Yearbook The Psychology of Teaching for Thinking and Creativity, Clearinghouse for Science, Mathematics, and Environmental Education: The Ohio State University College of Education
Lewis, C.C., (2002), Lesson Study: A Handbook of Teacher-Led Intructional Change, Philadelphia, PA: Research for Bette School ,Inc.
Littlejhon, Falconer, dan Megill., (2008), Carakteristic Effective E-Learning Resources, Elsevier Computeres and Education 50(5)
Marwiyah.S., Kamid., Risnita., (2015), Pengembangan Instrumen Penilaian Keterampilan Berpikir Kreatif pada Mata Pelajaran IPA Terpadu Materi Atom, Ion, dan Molekul SMP Islam Alfalah, Edu sains. 4 (1)
Makhrus, M., (2007), Pengembangan Kompetensi Merancang dan Melakukan Eksperimen bagi Siswa Kelas X dengan Model Pengajaran Langsung pada Pokok Bahasan Hukum-hukum Newton tentang Gerak di MA Mu’allimat NW Pancor, Laporan Penelitian Dosen Muda, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta
McLaren, B. M., Rummel,N., Tsovaltzi, D., Braun, I., Scheuer, O., Harrer, A., dan Pinkwart, N., (2007), The CoChemEx Project: Conceptual Chemistry Learning through Experimentation and Adaptive and Adaptive Collaboration. In the Proceedings of the Workshop on Emerging Technologies for Inquiry Based Learning in Science in Science, AIED-07.
Miracle.P., (2006), Kimia SMA kelas XI, Erlangga, Jakarta
Moog, R. S., Frank J, C., David M.H., Andrei,S., Diane M.B., (1989),
Process-Oriented Guided-Inquiry Learning, International Journal Of Chemists
Guide to Effective Teaching, Upper Saddle River, NJ: Prentice Hall, 1(2)
Moore, M., (1989), Editorial: There Types of Interaction, The American Journal of Distace Education, 3 (2)
Morgil, I., Hatice, G. S., Evrim, U. A., Senar, T., (2008), The Effect Of Web-Based Project Applications On Students’ Attitudes Towards Chemistry,
Journal Of Distance Education,9 (2)
Pernama.I., (2009), Memahami Kimia 2 SMA/MA unuk Kelas XI semester 1 dan 2,
60
Rismayanthi,C., (2013), Pengembangan Strategi Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Melalui Lesson Study Berbasis Soff Skill pada Siswa SMU/SMK
Sadia, I.W., (2008), Model Pembelajaran yang Efektif untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis (Suatu Persepsi Guru), Jurnal Pendidikan dan Pengajaran, Undiksha, 18 (2)
Sanjaya.W., (2006), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Kencana Prenada Media Group, Jakarta.
Setiawati., (2012), Pengaruh Media MS Frontpage Terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Kimia Materi Pokok Ikatan Kimia Berbasis Inkuiri, Tesis, Universitas Negeri Medan, Medan
Sibuarian, T., (2014), Rahasia Bimbel, Pustaka Mina, Jakarta
Silver., (1997), Fostering Creativy through Instruction Rich in Mathemathical
Problem Solving and Thinking in Problem Posing, International Review on
Mathemathical Education,29 (6)
Sipayung., D.A., (2011), Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry Wheel dan Media Berbasis Web Terhadap Hasil Belajar Mahasiswa Pada Pokok Bahasa Termokimia, Tesis, Universitas Negeri Medan, Medan.
Slameto., (2010), Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Rineka Cipta, Jakarta
Sofiyah., (2010), Pengaruh Model Pengajaran Langsung (Direct Instruction) terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa, Skripsi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta.
Shimone. SMP., (2013), Reformasi Seklah Berpusat Pembelajaran, Kota Ushiku Sudarmo.U., (2004), Kimia SMA 2 Untuk SMA Kelas XI, Erlangga, Jakarta
Surapranata,S., (2004), Analisis, Validasi, Reliabilitas, dan Interpretasi Hasil Tes Implementasi Kurikulum 2014, PT Remaja Rosdakarya, Bandung
Susanto, A.,(2013), Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar, Kencana, Jakarta
Suyanti.R.D., (2010), Strategi Pembelajara Kimia Edisi Pertama, Graha Ilmu, Yogyakarta
61
Syafriani, D., (2010), Pengaruh Strategi Pembelajaran Cooperative Learning tipe STAD di Integrasikan dengan Media Molymood Terhadap Berpikir Kreatif dan Hasil Belajar siswa SMA, Tesis, Universitas Negeri Medan, Medan. Tawil.M.,Liliasari., (2013), Berpikir Kompleks dan Implementasinya dalam
Pembelajaran IPA, Universitas Negeri Makassar, Makassar
Tasri,L., (2011), Perkembangan Bahan Ajar Berbasis Web, Jurnal Medtek 3 (2)
Tim Pascasarjana UNIMED., (2014), Pedoman Administrasi dan Penulisan Tesis dan Disertasi, Pascasarjan Unimed, Medan
Usman, M.B., (2005), Metodologi Pembelajaran Agama Islam,Peneerbit Ciputat
Press,Jakarta