PENGARUH
PROSES PENGGILINGAN
TERHklDAP
PERUBAHAN PARTIKEL TEPUNG ILES-ILES
P R O G U M PASCASARJANA
TNSTITZTT PERTANIAN BUGQR
SU
IKRISNO W Y Q T O M O . Penganrh Proses Penggitingm terhadnp Pembahm Pmikel T e p g f lcs-Iles. Dibimbing oleh M I11 PURWBDARIA, AT3EIYE M.SYAMEF dm SRT MULATO.
Pengecilm ukuran mmupakan
&ah
saw &hapan ymg pnting dalarn proses pngo.f&an umhi ifes menjsdr tepung iIes. Pengecilan ulcuran se?cam trdisional dengan cara penmbuXran rnasih memhrikan mutu yang rendah. Metode pnggilingan kering setma b d n g k a t mmpakan safah miu aftematif untukmenghasilkan tepung iles yang Ieb~h h k . Tujuan penelitian ini adalah wtuk memplajari pgaruh proses pnggilingm terhadap M q p i peruhhm sifat karakteristik tcpurrg iles, yaitu pcmbahm distribusi
dm
ukuran
W k e l tepung i l a pembahm densitas k a m k &n s d u t curah tepung iles, perutxbn ni lai kecerahan dan derajat keputifian tepung iles, dm k x b glukomanandi
da1m t e p g iles. Bahan mma yang d i g u n d m ndalah umbi iIes-i les fArnr>rphophtrflu,c oncophylfur). Keri pik ifes dengan k& air f 2% ELK dipemIeh d e w cara mengeringkm irisan umbl iles ieltal 1 0 mrn yang seklurmnya dimdarn &lam lanrtan Na-hisulfit (5@) selama 1 0 menit. Pentlafan pnggiling yang digmakm acIalah pengpling pisau rotari dengan prinsip pernutongan, him mill dengm prinsip pnggilingm , c3an pnggiling Ma kerncut d e n m pmsip penumbukan. EIasil penelitian menunjukkan b&wa partike1 tepung iles mengalami pngeciian ukuran, diameter parhkel daFi penggiling pisau rotan, burr mill,dan
penggiling bola kmctrt yaitu masing-masing 0.693 mm, 0.306 mm, &a 0.2% mm. Densitas kmba tepung iles mengalami pingkatan, daripenggiling
Y
isau rotafl, burr mill, dan penggiling bola kenrcut yaitu masingmasing 505.9 kgim , 628kdm3,
dan 680.2 kgim! Sudut curah tepung iles yang dihasilkanwmakin kecil,
dari
petlggiling pisau r d , burr mill, h penggiling bola kerucut yaitu masing-masing 25.7O, 24.89°,dan
24.12'. Kecemhan dan derajat keputihanepung iles yang dihasilkan semakin meningkat, dari penggiling pisau rotari, burr
mill, dm jxnggiling bola kerucut yaitu masing-masing 67.45,70.92, dan 72.76; sets
63.2,66.07, dan 66.67. Kadar glukommm tepung it= mengalami pningkatan dasi kpung iles hasil penggilingm pi= rotari, h a i l p g g i l i ~ g a n burr mill, mpai hasit penggilingm M a kerucut yaitu masing-masing 54.3% 56.4% dan 58.6%. Pengecilm
u k m n dengan pn'nsip penumbukan yang terjadi di &lam p g g i l i n g bola k e m t
rnen&iEra&a.ft kristal glukomanm yang dihasilkm krhkis dan menghasi f kan pcahm kristal gIukumanan. Proses penepungan kering setma t>ert:in&at dengsan menggunak;an pernggiling pi= rotmi, burr mill, dm penggiling h I a kerucut dapat ditempkan oleh irndustri tepung iles dan d i b p k m dari prod& tersebut a h &pat
S U R A T P E R N Y A T A A N
Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis yang krjudul :
PENGARUW PROSES PENGGILINGAN TERHADAP PERUBAHAN
PARTIKEL TEPUNG ILES-ILES
PENGARUH PROSES
PENGGLLEVGPIIY
ERHADAP
PERUBAHAN PARTLKEL TIEPUNG ILES-ILES
PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT
PERTAMAN
BOGOR
Judul Tesis : Pengaruh hoses Penggilingan terhadap Pembahan Partlkef
Tepmg Iles-fles Nama : Sdmisno Widyotomu
KRP : P13500008
Program Studi : llmu Keieknikan Pertmian
Prof, Dr. Ir. Hrtdi K. Purwadaria, Ih Ketua
4'
r. Ir. Sri Mulato,
MS
AnggotaRIWAYAT
HIDUP
Fenulis d i l a h i r h di Jakarta pa& tanggal 3 Juli 1970 sebagai anak kedua dari
~ g a S m a n dm Sumti. Pendidikan sarjsrna ditempuh di Frogam Studi Teknik Pertmian, Jut*usan Teknik Pertanim, Fakulta Teknolo@ Pemnian UGM,
ldus pada t&un f 9%. Kernpatan unkrk melanjutkan ke program maaster pada program stud
h u
Ketehkan Pertanizm, Institut Pertaim Bagor digeroleh pada d u n 200Q. Bensiswa pendidikm pscasarjann diperaleh cjari Badm Pmelitim dm Pengembangan Petranian Republi k Indonesia.Penufis hkerja sebagai staf Pemliti di Wt Penelitian Kopi dm Kakao Indonesia di lember, J a w Tirnur sejak talzun 1997. Bidmg penelititin yang rnenjadi tmggung jawab penulis &l& rekayasa proses pngolahan hail kopi d m WO.
Penulis memperoleh beasism dari Royek AMP-11, Hadm Penelitian
dan
Pengembangan PeWetn, Rqubtik lndonesia tahm mggaran 2002. S e l m a rnengikuti perkuliahan pnulis rnernperokeh kesmpatan wtuk rnengikuti Riset
Ungguian T e m u VTfJ ynng dibiayai deh Kementerim Riwt dan Teknolugi,
A i ~ i U ~ b M ' ~ ~ x ' i n , puji dm syukur peulis p a n j a h kepada.
Allah SWT atas sepia karunia-Nya sehingp karya ilrniah ini trhasii disefesaikm. Tema yang dipilih &lam petlelitim yang dilakamkm sejak bulan Januari 2001 ini ac%aIah pngecilan &m, dmgm judd Pengamh Pwoses Penggilingan terhdap PeruWnn Parti kel Tepmg It es-fles.
U c q m terirntr Irasih penulis sampikan kepda Prof. I)r, lr. Hadi K.
Puwadana, Prn sef a h ketua karnisi pembimbing,
Dr.
h. AtjengM
Syariec MSAE dm Dr. Ir. Sri-Mulato, MS selaku anggota komisi pmbimbing, Dr. lr. Fred Rumaws ymg telah banyak mernbenkan bimbin~md m
swan. U c a p t&ma kasih pendis samprknn juga kepada Badan Peneiitiand m
Pengembangn Pe'tanian melaluiProyek
BRMP-E yang telah memberikan kesempatan untuk menempuh popam psca s2ujanza (S-2) di IPB, dan Kernentfian Riset dam Teknologi dimmapenulis rnemperoleh kescmpatan untuk mengikuti Riset Unggulm T q a & VUI.
Tak l u p ungkapan terima kasih juga disarnpikan kepada istri dan anakku tercinta Kristi P ~ j i Widayanti dan Amartia Safira Nur Skabrina, s e a hpk, ibu dm selunth keluarga, ntas segala doa dm kmih sayangnya.
DAFTAR
1SI
DAFTAR GAMBAR DAFTAR L A M l ' ~
TTPJ3AUAN PUSTAKA
Tanaman Ll es-Iles
Glukornanan
Pengolahan
Djstribmi
dan
flkuran PartikelMetode P m g u b n Partikef
MEI'ODE PENELITTAN Waktu dm Tempt
Bahan
dan
Peralatan P e l a k m m PmelitianIMSB,
rlAN
PEMBAHASAN
Pengaruh Penggil ingan terhdapSi fat Bahan
Elengmh Penggilingan tmhadap Distribusi dan Ukuran P d e l
Pengruuh Penggit hgan terhadap Densitas Kamba Pengamh Pexlggilingan terhadap Sudut Curah
DAFTAR TABEL
Tabel I . Kumposisi kirnia b&erapa je-nis AmorphopiaaIIzkc* Th12. Komposisi kimia d i=gar dm tepung iles-iles
( A ~ k o p h a f I u s omophyllu).
Tabel 3. Analisis kmhristik- keripik r3an w&uk iles.
Tabel$. Syarat mutu kern'pik iks-iles untuiE ekspor
Tabel 5 . Notasi unhik ukuran rerata diameter
T h l 6 . UZnrran partrkel k i l andisis swingan Tyler.
Tabel 7. R a a n diameter partikl tepurtg iles frail penggiliagan. Tabel 8.
Persamnan
disttibusi partikel tegung iles (anatisis padike1Gambar I. Tamman ila-iles
Gambar 2. Distribusi data
ukurzln
partikel susu kering tan p Imak(Eiaymhi er cri. 1 %!I)
Gmbar 3. Diagram d i r pelibanaan penelitian
Gmbar 4. Umbi i l a
Gamt>slr 5 . Irisan umbi iles siap dikerin@m
Gambar 6. Persiapn prows gengeringan insan umbi iles
Gambar 7. Keripik iles
Gambar 8. Mat penggiling pisau rotari
Gambztr 9. Burr mill
G a m k 10. Alat penggiling bola kerucut
Gambar 1 1. Tepung iles hasil pengecilm u b n pisau rotari
Gambar 12. Tqung iles kasil pmgecilm ukwan burr mlII
G m b r 'I 3. Tepmg i les hasil pengecilan ukuwn penggiling bola kerucut
G a m b 1 4. fistribusi berat parti kef kpung i1es badasarkan d m m mesh sa.rinpn.
Gambar 15. Setram jml& kumufatif partikel &pun8 iles pada
berbagai diameter prtikel. 47
Gamhar 17. Kwva distrihusi pwtikeI tepung iles
-kt
b m mil1 dan penggiling bola kerncutGambar t 8. Penampang melintang keripik ites (pe- 150 kali) Gmbar 1 8. P e n a m p g melinmg keripi k iles ( p b e m m 500 Mi) Earnbar 20. Kristal g1ukomamn prod& pnggil ing pisau rutari.
Gambw 2 1 . Pemukaan Mstd gtukomanan produk p s g i l i ng pisau rot&. G m h r 22. Knish1 glukomanan p r a k burr miH.
G m k r 23. P m u k m Mstd g l u k o r n ~ produk burr rnifl.
G a m k 24. Kristaf giukomanan produk pnggiling boIa kerucut.
-bar
25. Pemrukaan kristal glukomananprociuk
penggiljng b f a kerncut Gambar 26. PeruMan densitas kamba tqmg iies.Gambar 27. Paubahan sudut
d
tepung iles. Gmbar 28. Perubahm nilstr: kcexahan tepwng iles.Gambar 21). Penbhm deajnt kep- tepwng iles.
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I . Deth analisis dlstnbusi dm ukwan pzuzikel metode saringan Tyler 68
Lampiran 2. h& d i s i s distribusi dm ukurm parti keI metode mikroskop 70 Lampiran 3. Data m l i s a densitas kamba, sudut kecemhm dan derajat
Iles-iles (Amu~phuphlitlzrs tritrmm) adalah salah sah jenis tamman umbi-
wnbim dari marga Arno~pk~phaZIu,~ temasuk ke &lam suku &Ias-ta.lasm (Araceae) yang tumbuh liar di hutan tropis
dan
subtropis (FXach and Rumaws, 1 996).Glukomanan rnenrpkan saIah satu kampnen kirnia terpenting yang t m b p t
di dalam urnbi iles-iles. Kada @&amanan krIrisar mhra tergantung dari
&&as tanman (Erniati dan bksmanahardja, 1996). UnhrIr memprokh kpung
iles-iles dengan kadar g~&amman yang tinggi setelah panen keripik umbi s e w hams segm dikeringkan Pengeringan umbi ifes s m rnekmis rnengpmkm
pengering ra3r dengan ketebatan irisan umbi 1 cm, dan panucatan di &lam Imtm
0.02% b i d f i t selama 10 menit seklum poses pengeringan dikenakan &pat
meningkatkan k d w glukomanm keripik iles dari 19.741.8% mmenjadi 5642.2%
(Pixwadha, 200 1).
Untulc memisdkm glukomanm da-i kornpanen lain yang terkmdwg di
&lam kripik if es-i Ies dapat d i l a k h n dengan Bra menggiiing atau menumbuk hi pik
iles kering
dan
kemudian diayak. Pemge&tn ukuran d e r h a yang diIakukan olehptani lndonesia adalah dengan cara pnumbukan (Punvadaria, 2001 ; Sufimi, 29g3).
yang diproleh tid& konsisten
dan
memberilm mutu akhir yang rendah. Ukuran wkel pati ifes p g brkisar 1Qpm akan mudah menimbufkan ledidcan apbilndigiling &lam satu kali prom
(Purwadaria,
2001).Gluka- dapat pda dipefoleh dengm meode ekstaksi basah
mengguraakan plarut W o l f ~ ~ ei d., d 1994), h ~tetapi biaya proses rnenjadi tinggi.
Di
snmping p g - n m d u m yang larut &lam air h g m jumlssh besar 1.5kali berat m b i , proses ehimksi tetap melalui rantai proses yang p j m g yaitu
penggilingm pal& penggilingm silinder, pmisah sentrifugal, penyasah gem& dan
pengeringwn (Shimizu and Shimaham, 1973).
Pengertian istilah pengectian ukuran mencalnip proses pernotongan,
parggilingan
dan
penumbukan. P e n p i I a n ukuran d i l h k m den* e m mekinistzlnpn men- sifat-sifat
h h m
kimia ymg terkandung di Atam bahm tersebut (Henderson and Perry, 1 976 j.PcngtxiIan u k m k p g ilcs dengatl met& penggilingan kering secara krtingkat rnempkan ~ I a h satu afternatif untuk rnenghmillran kpung iles yang lebih
baik. Pumduia (2001) rnenyebutkan bhwa fimgsi pnggiling palu dm penggiling
perlu terdiri
dari
empat: &hap yaitu penggilingan dengan piwu rot&, bun: mill, bolakerncut,
d m
penyosah.Teladm perubdm hmkteristik t e p q iles dengan m d e penggilixlgan
k d n g s e a m hrtingkat &an dilakukan pada pnelitian ini. Peridatan penggiling ymg digmkan addah pnggiling pisau mtari dengm prinsip pernotongan, burr mill
dengan prinsip penggilingm dan penggiling bola kerucut dengan prinsip pnutnbukan.
Menurut Hayashi et. al. ( f 9691, untuk menentukan perubahm distribusi
dm
ukuran w k e l suatu bahan pertmian agar diperofeh hail yang lebift a k m td i ~ r l u h n minimal dw metode pengukuran. Andisis petuhahan distribusi dan
&wan mike1 h a i l penggihgan tepmg iles d i l a k h n dengan metode swingan dm mikroskop agar diperuleh hasil p g d m m n yang t&ih baik.
TUJUAN PErnLITLAN
Tujuan umurn dari penelitian
ini
&11& unh& rnempeiajari pen& proses pnggilingan terhadap W e r i s t i k tepwrg iles. Tujuan khwus adalah untukTMJAUAN
PUSTAKATANAMAN LLES-US
flm-ilcs (Amo~phophnlim t i t a m ) addah salah %atu jexris tanstman umbi-
umbian
darl
m a r e AnaurppJphaIIw krmasuk ke dalam sulcu tdas-tdasan (Aruceuejy m g tumbuh liar di hutan trupis dan subtropis (Flwk and R u m a m , 1 996; Wiymi, 1988; Kay, 1973). Tumbuhm yang temasuk mar@ AmrphnploalCzts ini terdiri
dsxi
90 spesies dan yang paling banyak dijumpai di &e& bopis adalak AmurphopkaIfm
cc~npmuiam Woxb) Bfume (Kay? 1973). Di Tndonesia =lain A. campanula&r
masih terdapat jenis-jenis lain y m g umum dijumpai yaitu A. trfanum, A. vurtabili~, A.
Menurut Ohttsuki (1%8), ada dua cara ymg mum digmdan untuk
mem
W a n
nrasinprn~cing s p i e s AmorphophalIx~, yaitu rnorfologi tanman dmadisis ymg di1,akuka.n pa& wnbiqa. Morfologi tanaman dilakukzm pada hgia
tanman di atas prmukaan tanah ymg di&unakm untuk identifikasi bila
dmvppFoophuIIus sp tersebut mash &am rnasa vegetasi dm mdisis umbinya yang digmakzm untuk identi fikasi Amorph~pkrrllw sp tersebut scsudah
dipanen.
Tamman ilesrles menyukai terngat-tempat ymg rindang tetapr' tahm krkdap keketingm (Trubus, 1 982 &lam Sufimi, f 993). Ciriciri tanasnan atrhm lain, h p a
semak dengan tinggi 100 smpai 150 cm, tumbuh p d a ketinggian 800-1 000 m dpl,
tumbuh di b a a naungm dmgan batang dan tmgkai &un k m ahijau sampeti
hijau tua, memiliki garis-garis den@ bexcak-hrcak putih
cdan
mernpmyai bulbil (kahk) ymg rnengandung biji dijumpi p d a wtiappan@
cabangltulanptufangJ d s Poliosa Semt Gufa
]
(96) k bebm
f%)
I
(94) I-"
AngcrrpktrphaIIus 29.2 77 t4.2 8.9 0
campan ulaftiis
Amrphophafhs
o
71
varzabiIis
I
j
i
A~pfo~hopkuflus 79.7
~ ' n ~ p k y i I u s
I
S w b r : Ohtsuki ('I 968)
20.3
1
220 1 70
AmophnpkaIdus hulblfer 80
55
1
14s 1
0I
i
I
lo
1
0dam
serta berbatang halus, warna umbi abu&u sampai caketat, diameter m b idapat mencapai 28 crn d e n p berat 3 kg, warm penampang wtbi kuning dan
memiliki stmktw jaringan yang tmtur
dm
Mus (Perhutmi, 1995; Sufiani, 1993; Wi@, 1988). Pduktivitas & m a n &lam satu trektar lahan antam 10-24 tan urnbibasah yang rnenghsilh 1-2 ton t e r n (BlP, 199 1 ; Anonim , 1 980).
UnW rnemperuleh umbi yang utuh diperXukan tekxlik pc=mmenan ymg kpat, Pemanenan d a p t dii&ukEul den= tangan dengan menggaIi tanah di
d i m
umbi.Umbi yang nxsadr dengan c m pemanetran m e n g g m a h tangan krkissur 2.3 persen dm jika menggwakan alas pewabut Iremsakan memapi 6.5-8.9 pm. Pada bdm
gertama jika umbi iles-iles disimpan dengm suhu ruang 2530°C &an kehilanp berat sekim 25 persen dm bila dishpan p d a suhu 1 OaC &pat t&an krbulm-bulan. Ks&r air umbi iles-iles relatif tingg~ aotara 70
sam*
85 prsen (Syaefullah, 190).Penggmmn umbi des-iles mtuk dikunsmsi lagsung =gat j m g d i ~ ~
karena umbi mengmcbng kumponen Msiunr-oksalat yang menyebabkan mgat gatd
( Wiyani, 1988). Kristd Wsium-oks;ifat sdain terdapat di d a b seI g l u k o r n m juga terdapat di luar sel
dan
berbentuk sepertijarum
dengm pculjang sakitar 72.7 m i k m (Lastriwiymi, J 998 dalam I h i f , 1991 ).i-ya glukomanan d i h d d a menjttdi Qua golongau yaitu glukommm dm galaktornsnan. Glukornanan menrpkan polisakarida yang tersusun oleh saturn D- gkkosa
dan
D-maanasar dengan gerbanlfingan dw banding satu (Said, 1995; Smith a d Sriwtava, f 956). Sedaflg galaktumanan terdiri atas g d a W dm mannosstden* p h d i n g a n salu banding d w (Meyer, 1978).
Menurut Ohts&i (29681, jika irisan umbi iles-iles diarnati di haw& rnikmkop
alran
terhhat sebagian be= umbi temusun aleh sel-XI ghko-.Sd-
sel glukumanan berukman 0.5-2 mm, lebih besar f 0-20 kali dari sef p t i . Satu sel glwkomm berisi mtu b d r gluk:ornanan,Glukommm memiliki hberapa sifat ymg berbeda den* goli&ri& lain.
Lawtan g~ukomanan d a l a air pada sufiu m g
d m
memhrikm kekentdan yangtinggi. Lamtan kental glukomam dengan penambhn air kapm &pat mernbentuk
gel ynng rnemiiiki sifaFstE aid& mudah pwatr (Sugiyama ~ t . a l . , 1972). Lamtan glukummm &pat memkntuk lapisoln tipis ymg memiliki ssifat ternbus pmhg (Budimm, 1970).
FaIrtox-faktor ymg m m p g a m h i tin@ ~ n d h y a kadar g~ukumamn antara lain, perlakuan pndahduan (kntuk pengirism), m w p e n , bagian-bagan yang digiling, &t yang digundmn, kmxptan putman alat pnggiling dm u l a n p waktu penggilingm (Suhirman e ~ u l . , tanpa tahun). Mutu glukomanan sangat dipenganxhi
oleh pati, kalsim okdat,
d m
s&u. Warm tepwtg ~ u k : yang o ~dikiIkm kuning kecokelatan. Te jadinya pencokelatan disebabkan oleh r d s i antamw w
kadmksil pa& @a preduksi den- gigus amin parXa asam minu (Winarao,1938).
Kadar
dm
kekmtdm @wkornm dari umbi Amrph~phaJIu~~ oncop&lllzss masing-masing mfara 24.4-58.3% (basis kering) &n 1 .&-3.5S0Engler (Said, 1995; RmiE 1991 ;De
h t ad., 1939). Umbi iles keringdm
t q w g iles h a i l proses tradisional namgandmg ka$ar g l u k o m m yang rendah yaitu di bawah 30%,sehingga vr'skasitas glukamman juga menjsldi turn di k w h f 0 OW cps.
F k g a
ekspor m b i iIes keringdan
tepmg iles produksi Indonesia h y a mencapai 1.2-4.5 USDkg dibandingh h r g a kpung ifes dengm mutu ymg traik sekar 55 PTSDkg(-ma, 2001).
Di
&am indushi farmmi, lawtan S.epung gI&omanan di;un&m sebgaihhm pengikat Mm pembuafan tablet. P A gembuatan tablet dib- sutu
M m pengisi yang &pat rnemwah &I& di
am
lambung Umumnya d i g u n h nDi &am in&& rn- tepmg gilikornmm dapt d i p u k m =bpi mt
pengentst1 misdnya ddam pernbuatan simp, sari buah
dm
sebagainya. I3Jeptg7 tepung @ukornmm teIalr mars 3w digunakan mtuk membust makansrn yang dikenal dengm n;pma shimtakidan
konyak-u. Menurut: Dekkeraxzd
Richard (1 9761,jib dikonsumi
Mum
m a b mini
&pat bqmm sehgai *rat dietad (&my fiber) yrtng &pat m e n m k mk&
kolestrol dalmdm&.
Sdama ini hdonesia mengekspr iles-iles &lam benEuk keripi
k
dengan mutu yang ire- sehingg harganya pun mexljadi sangat rendah. Untuk: rnertingkathnnil ai tambah dan &ya w y a ddam bebrapa tahun teraidrir tern ditefiti proses
pengulahan iles-iles hingga dipeioleh tepung glukomman krmutu tin@.
Umbi iles kering d m tpung iIes masih didah w a r s sedmhana di Indonesia
ymg mdiputi pengirisan manual, pjemwm tradisianal
dan
penggiIingm dengan sistcrn pumbukan (Pumadark, 2001). Akibatnya, teprmng iles Indonesia dieksprI. Pengirhan
Umbi k i t pemnneat;un dicuci d m d i h i h b n , kernudian dikupas dm diiris
tipis 5-7 mm dengwn zmh melintang. Menurut Murtinah (19771, pngirisan ymg
teilalu tipis dikwah 5 m m &an menyehbkm umbi 1engki;t dan m e n d i m
pengmbiImya, sedan- j i b krlalu tebal d m maperlama proses pngeringm dengan penampkan hasil p g kurang baik. Untuk memperoleh h a i l irisan yang
baik diperlukm bebaapa p e r s y m mtara lain, umbi segw h u t u h k dan t e M irisan yang t e p t s e a swagam. Sebiknya Mil irisan umbi direndim dalan air di
campur garam dapw 5 persen untuk men@ tejadinyst, pencakelatan pda hasil
irisan, p n d a n alkaloid, memprcepat pelarutan kalsium oksalat dm memprpmjang masa simpan k i l irim yang dihasilkan (Syaefid lah, 1 99Q).
2. Pengeringan
Untuk memperoleh tepung ile-i1es d m g m kandmgan glukomanan prig
tin@ setelah p e n kripik umbi s e w ham sepra dikeringkai. Menurut Kay
(1973), kadar air umbi iles-iles y qrelatif t i n e dam menyebal,krsn wan dalam
umhi mudah rusak oleh awvitas enzirn.
Pengeringm kripik wnbi %gar umumnya dilakukan den- cam pnjemuran
dengm sumber panas langsung sinar mahhari. Keripik umbi dihmpa~kan di atas alas ymg baik
dan
b e d krupa n a m p b e r l u h g - l u b g (para-para). ApabiIa cuaca baik dan cerah dengan ketebalan 5 rnm cfiperluhn wakm efektif 2-3 hari.Untuk mmgetafiui irisan umbi i1es-iles telah kering &pat dilakukan secara visual
d e n w cam memtmhkannya. Bila telah brbunyi "hi?', mdanya umbi tersebut
klah kaing.
3, Pengilingta
Untuk memisahkm glukamanm dari kumpnen fain ymg terkrlndung di dalm lrripik iles-iles
dam
dilakukm dmgan cam rnenggiling atau rnernumbuk kripi k iles kering dengan r n e n g ~ ~ rnartir: atau Ixrmpangdan
kmudian diapk, Iadustri di Indonesia mmggmakan cam penmbukan (pounding) yang sering menimbulkan kerak (caking] p a hcJasar
lumping, si;hingga perlu p e m h i h a n y m g rnengakibtkanp e n m a n efrsiensi prduksi ( M a , 2001). -ah lain adalah karma u k u m
partikel pati iles berkisar 1 O ~ m sefiingga mudah menimbulkan Iedakan apabib
digiling dalam satu kali proses.
Tepung glukomanm yang dipemleh kemudian dipoles atau digmk
di
antaradua keping k a p yang masing-masing telah dilapisi dengan
kin
tefpal untuk rnerxglulaph se1-i-sei g h k o m m . Fernisahan butir-butir gluko- dilakdmdenpn alat peniup ahu pnghembus. Butir-bdir glukomanan yang memiliki densitas
I&ih besar &an
m
ke hawah dm ba@an-bagian yang n n e &an mehyang dm mernisah. Tepmg glukomanan yang dihasilkan berwam kek-mingan serh kntukProd& akhir ymg diproleh dari beberap tdmp p s e s p n g a 2 h . n tradisiozlal di alas temyata masih memberikan rnutu yarg sangat rendah dmgarr hdar glukomwm yang tdcaradung di
ddam
q m g glukammm maih di bawah 30 persenf p w f i a , 2001 j.
GIukorn- &pat @a diperoleh dengan metode ekstraksi basah rnenggumh~z pelarut etanal (Swwandh~ et al., 19941, tetapi biaya prases rnenjadi
tin@. Di samping penggunaan medium ymg larut
ddam
air dmgm j d & be* 1.5 kali h t umbi,proses
e l r s w i tern me1aIui rantai proses yang pjang yaitupnggilingm Nu, p g g i l i n p silinder, pemisah smtriEu@, p y o s o h @n& dm
pengeringan (Shimizu a d Shimahara, 1973).
a n a t i s i s
1
Kmdungan per 100 g contoh {kbot basah)I
Teplm~ I
6.8
64.98
10.24
3.42
I
I
-
I
5.9
1
Umh segm
Air ("/b) I 83.3
Gl&manaa (%)
I
3.58Pati (%j
Protein
-
(%}(%I
Swat k i ~ r
I%)
7.85
0.92
0 -02
2.5
KaIsium oksaIat (%j
Abu (Yo)
0.19
I
I
1.22
1
j 7.88
bgm berat Cu
I%)
0.091
0.13Afinitas ion
ca2+,
mdg prod& 'TakI 3. Andisis kmktmimik kai*
dm
Serb& iles.Syarat mu& Mutu 1 Mutu ll
J d s Produk
1. Keripik l e s
P ~ ~ P "
m*k 60°C
75°C
90°C
-
2. Kerlpik
penjm-
3. S d u k iles hail dwi
burr mill
-- - ---- ---
C
A
- - - - --- --
4. Tqmg ites 9 7 b 486 0.019
penjemuran
5. Tqmg iles 'X 0.6 6 730 0.02
I
komersial
lumber : l w w d a i a (2001)
Lajju Penyaqm
m,
K a h
GlUk- YO 62.2 56.1 53.0 55.4
--A
-Viskositas,
CP
Kehatm gel, kdI0 mm
g H20/g produk
I
I
(30 menit)( f p r 4 F 2 W o )
7.2
7.5
1
:z
7.3
!
137097.0
-
7.0
0.05 1
0.046
0.04 f
0.027
DXSTIPIBUSI DAN UKURAN BGRTlBlEL
Pengertian istitah pengecilan ukux;an men&up proses pcmotongaq
penggifingan dm p e n u m b u h Pengecilan u k m diiakubn den- c m m e h i s
t i l n p m m p W sifat-sifat bahan kimia yang klt.gcandung di dalarn bahan tersebut, Penmpilan kerja suahi mesin untuk mengecilkan u k m suah
bahan
ditentukm oleh kpdtas, tenaga ymg diprlukm per satuan bahan, u h m dan bent& M a n sebeIum dan sesudah pengwiIan serta kzmi ukwm &n bentuk aIrhir (Hendenonand Perry, f 976). ParEikel rat padat secara individu dikrwalrterisasikm dengm ukuran, hnxuk
clan
densitasnya (McCabe ef. al, 1 999).Sejmlsfi prsmam klah diusulkm untuk menunjukkm hubungan antam
b y d m y a W k e l khan d e w u k m partikc1 m m k rnendapbn hubungmnya dengm distribusi. Ti& ads
d
m
d a a yang m e n m k a n bahwa suatu jcnistepung mengikuti s l a h satu dari pasamwan yang diusufkan tersebut (Syarief dm Nugroha, 1 992).
U k m n
d m
k t u k butir dafarn massa bhm tergantuTng pada sifat fisikdiketahui dengan rnemsulran factor-fahr empiris. Faktor yang digunakan Emtuk.
menunj d d m demjstt keseswian (Hendenon and Perry, 1976).
Suatu campuran prtx'ke1 seprti midnya tepwng dapat didefinisikan &a@
swtu yang menyangktat &stribmi ukuran partikel, luas pmukzlan, luas pemukaan s w f i k dan batas u h a n parbkel. Distribusi &man psrtikel &lah fungsi ymg
memberikan jml& prapursioml dari masing-masing ukwan prtkd %cam individu
di Mam tqung. L w permukaan adalah jumlah dari Iuas pm&m butir-butir secara individu. Luas permulcaan spesifik adatah luas perm& dari suntrr s a w
berat a h volume. Batas t h r a n p-tikel addah ukwm partikel yang t e r k m ahu
terkecil di ddam tepung (Syarief dan Nugroho, 1 992 j.
Bahm-bahnn yang diperkecif diplongkm kt &lam tiga kelas berdmarhn ukumnya (Henderson and Perry, 1976).
I. Kiumrr dimensi
Butir mu mtuaa yang dam diukur dmgm teiiti dm mudah dilihat. W a n
y m g terkecii sekitw 3.175 nm atau tebih. Contoh ptongm krbentuk kubus dari bwh dan sayman.
2, Kismtran ssl-lngan
U k ~ m butir
M W
antarit 0.073"irpi 3.175mm.
Contoh bahan-Wan3. Uwmn mikmskopi
Butir dmgan u k m kurang
dari
0.0737 mm. Cumh debu, semen d m serbuk Man kimia.Fineness &Im dan indeks k m p m menunjuMEan kesemgamm Wil @lingan atau penyebarnn fmksi hdus
dan
kasardi
dalm hsil prows p g g i l i n f l .F1nene.w mudulw
adal&
jumlah ffaksi ymg tertahm pada ~ i a p wringan d i w 1 00. Sefi saringm yang digwdim k d i r i dari saringan 3/8 in, 4, 8, 14, 28, 48d m
100mesh @all and Davis, 1979).
Dimemi rata-mta
dasi
blrtir(D)
Mamrnrn
&pat dihitwg dari -finenessmndecIw
(FM)
meldui p m m t b m ^ h f ,D
= 0.104 14.(21m (1)Meskipun indeb kesempmm &gat membetikarr ukuran rata-rata, tetapi
ti& menlmjukkan penyebaran Wi halus
dztn
kasardari
M a n hsfsil penggilingari,uhran rata-m& ti& berbanding furus dcngm $neneL~s m d d u r . Dleh karma itu, kekwmgm tersebut &pat &pat diatasi dengan rnenggudm indeks k-man (Henderson and Perry, f 976).
Rebempet penelitim s e b e l m y a untuk rnenentukan distribusi dm ukurm
partikel bmyak dilakukan deapn metode mikraskop. Jika prtikel memiliki
distribusi yang cukup Iebar, m d a metode ini akm rnemberikan hsil yang kurang
baik
h e m
k&&tasm kemampuan mihskop ymg h y a mamgu mendeteksiHayashi et. al. (1965)) menyahkm bahwa metde saringan merupkan metsde ymg sangat sederha dan cepat &lam menentukan uIruran @keI. PJarnun d e & q
metode ini mgat sulit untuk rnenentukm &wan @kel yatag solngat keciI sehingga
diperlukan metde mikroskop agar distribusi dan ukuran pa%kel yr9;ne: &pat
terdeteksi lebi h l uas. Andisis miksrokop wet p t r n g dilakukan unhrk menentidm
pen@ penggilinp krhdap perubahan distribusi (% jumlah) dan
a
diameter pmikel tegwrg iles yang Icbih kwil ~mana sutit untuk dapat ditentukan dengan rnenggumkm metode swingan Tyler.
Mugele and Evans (1951) &dm Heldman
d
Singh (1981) m e n g e m h mDistribusi ukumn parEikel sebagian besar seperti b d r n&u prod&
p g m kering ti* &pat digamharkan sebagai distribusi ~onnal. Untuk dapat
r n e n distribusi ~ ~ p d u k pangan kering d i p d m fun& log-nomd density sebagai berikut (Heldmaxr and Sin&, 19811,
9x1
= fl/(ln.op.d2.x)).exp[~-O~Sf(ln.x - 1m&h.xJ2] (3)dimma aitmatik dm log-rerata geametrik diperoleh d e m persamaan,
In.% =
Z(N.1n.x)E.N
(41ctan
cfeviasi standart geornetrik fa,) rlidefinisikan &a@, [image:131.609.103.519.216.602.2]In. o, =[E(N.(ln.x - I ~ . ~ ) ~ ) E N ] ' ( 5 )
Gambar 2. Distribusi data
ukuran
partikel susu kering tanpa lem& (Hayashi etRerada geomebik (geometric mean) dan deviasi standa~ geornetrik (geometric
standard deviation) ditentukan dengan rnenggumkan kertxss log-:-nod seprti ditunjukkan pada G m h 2 .
1. Metda !%ringan
Met& wingan saiq d i g i d a n sebagzti met& d i s i s s e c m
Irasar
h n a pros& d i t i k dm konsep dmamya mudah. Menurut Syaxief dan Nugmho
(19921, analisis saJingm mempwyai t i p kesditm utama, yaitu I ) pada &ngm
komersil ti& semua lubang saringan bemkwm m a , wdaupm kualitas da.15
wingan yang terbaik ak;an mempeikacif pnyimpmgm &wan, 2 ) p r m h
saringan mudah rusak, dan 3) partikel-partikel h a m diletakan secant efisien pada
Iukg-Iubmg saringan.
Unmk
menggufongkan bafim Urn kitarm saringan digmahn metode ymgpaling sederham d m piing banyak: digmakan yaitw pemisahm sttau pengayakaxl dmgan satu unit seri swingan Tyler. Dam
ukurstn
lubwng &lah sari~lgm 200 mesh,d m
setiap I u k g m e r u p h42
atau 1.4 1 4 kali hsar l u h g dstri saringan yangterdal~ulu. k n t u k lubang bujur m & w , ukuran lubang adalah dimmsi dari satu sisinya (Henderson and Perry, 1976; McCabe et a1, 1999). Batas terkecil &lam
D hmelakukan adisis, sqmmgkat Mngan standar disusm secara d m t
dalam suatu hungukan, dim= sarirrgaxl dengan anyaman paling rapt d i t e m p a k
paling b a d ,
dan
ymg anyamamya paling besar d i t e m p a b paling atas. Contohbahm ymg diandisis dimasukkan ke &lam swingan paling atas d m pengayak diguncmgh secant m e h i s selama bebenqm w&tu tertentu Pmtikel yang tertahm
pada setiap sdixingan dikumpulkan dan ditimbmg, dm massa pada setiap silringm yang tutitlggd tersebut' dikonversikm mmjadi Wsl rnnssa atau persen mas=
dstri
eotltah bahmsecara
keseluruhm (MC8be ct al, 1999).I-iasil adisis saringm adalah perekaman fiekuensi pda @k dengm prsentase kumulatif dati k tk h a n "'finer than'' ukupztn saringan tertentu krhadap log-&urn lubarrg -%an. Kwrva umumnya krbentuk sigmoid
draxl
ti& mudah untuk rnmpresmtasihya Mam kntuk p m m a m matmmtik. Penelatthan ymgt e & m menunjukkan b&wa grafik tag-normal lebih baik h r r a data cendemng
mernberhk garis lurus yang mempermudak cara menyahkamya dalam pemmaap
Dua madah utam @a adisis dengan m d a m h s k o p adalah de- pngumpulan
data
ymg c u h p untuk menjmin keteptan d a m memperolehparameter dm eliminasi peubah pwda data sebagai penunjuk. Kmepafm pngumpulan data dapat berhnbah den- rnembmiingkm sejumlah lingkanul,
tetapi met& inj menyebabkan k d a j r a n operator (Syarief
dan
Nugroha, 1992).Teknik kedw mtuk rnemprcepat penpmpulan data yang akan cfiukur addah
ymg disebut diameter statistik daripda diameter fisilra dm p b a r profii, Diameter Fa& arlxrlah pruyeksi kgak f urus di atas m h ymg ktap dari gwris singgung ke titik ekstrirn
dari
profil partikd. Diameter Martin gnris yang parare1 dengan m hyang t a p yang mem- grofil partikel menjadi dua lmsm yang mm. Besarnya diameter statistik trvwiasi dengan orientasi untuk partikel tertenttl, diameter ini
b y a bmti bila sejumlah &I p e n g u h m dirata-mtakm. W a h dalm pensunassn diameter ini &lah yang dimaksud dengan cukup f,~@cient) &lam
konteks tersebut (Peny7s Chemical Engineers' ~ ~ Z1984). C ,
3. Metoda Pengendapan
Pa& me- pengendapan untuk miisis ukmm ptiikel distribusi diameter Stokes dmi tepung? ditarik kesimpdm
dari
peruhahan yang terjadi dalamStokes s a r a tecrritis hmya EKI'1aku untuk @kel h t u k bob. Bagairnaqm juga perkdam volume antam wike1 tidak beratwan dengm volume bent& born ti&k memjukkan suatu kesal&an, tetapi menunjulrkan informmi ymg bergma padw bent& mkel, tebih k y & partikel tidak beraturan m h tetrih kecil rasio
volumenya (Perry's Chemical Engineers' l-hndbk 1984).
Masalah &lam p e r c o h &I& untuk memperaleh pnyebwm partxkel
yang cukup, sebelum adisis pengendap. Perl&wn ymg baik addah dengan menyebar sekumg-kuranpya seprti tepung ymg akm disebm pads wk@an
mwan preses (Syarief dm Nuwho, 1992). Persamm unh& rnenghitung distribusi ukuran dari data pengmhpan b i m y a b r d s a r h n asumsi bahwa prtikel jatuh secara
k h
daIm Iamtm. P A banyak komentmsi penggimm adisismetoda pengendapan, interaksi antma partikel yang jatuh &pat menyebabkan ukuran
pslrtrkei rnele'bibi ymg ctiprkiwh.
4, Metdrr Kaeim bangaa Peagentlapan
Pada
met& keseimbmgan pengendapan, b a t endapan putikel halus diukur sebstgai hmuiasi pada wadah keeimbangm ymg t e r g a n g cialam I- yanghamagen,
T*
ini cukup m d tetapi cendmg lambat, sebab waktu yangd i b u h r b untuk mengendapkan pzdcel hatus setinggi kolom
yang
dr'tmtukm, cukup l a m (Syariefd m
Nugmho, 1992; Perry's Chemical Engmeers' Handhook,5. MMda Sentrifagaf
Teknik pe:ngendaparr sentrihga1 cjjgumkm wttuk mm@isis partikef yang
sagat Mus. Distribwi ukuran difiitmg dari penpkuran kunsenmi padatan dari
sej umlah contair yang djambil meialui pusat s a l m prnbmgan @a selang walctrr
y m g bervariasi. Perhtungm
d m
rumit disebabk &nya perbedim percepatanawal dari prtikel-mike1 d e w jzlrrrk yang b r M a dmi pusat rotmi (Syzuief dm N u p b o ? 1 992;
Perry's
Chemical Engineers' H a n h k , 1 984).6. Metoda AIiran
Met& aiiran addah met& yang rnmgukur ~ k e l - ~ k e 1 &lam suatu
dim fluida. Pa& saat fluida melewati sensing zone, adanya partikel dikehhui &I ganggum yang ditimbdkan deh partikel-pwtikel tersebut. Sensing zone yang
dimoaitw sangat k r v a r k i , dengan men- sinar lampu, gelurnbang ultra
sonic, p @ u r a n tdwm listrik.
DaIam met& ini diperIukm pmikel dengwn k s m t r a s i rendah, sebab sinywl
yang dikrima d x i dua partikel kwiJ, ha1 ini ti& &pat dibdakm yang Gtenima &ri
wbuah partikel yang Iebih (Syafief clan Nugroh, 1992; Berry's Chemical Engineers' H m b l r , 1 984).
7. Metodrr EIutrid
Metode elustrasi addah met& verticul m i i y efuriic~tur yang sederhana.
@an ini bwlawmm dengitn ljravibsi, jadi h q a p t ~ k e f -parti kc1 yang lebi h Mus daripada ukuran kritis yang a k a terbawa ke1uar. Sagaimanapun a l i m fluidst yang naik tidak a h semgam, sebab ilx prnisafiannyrl
ti&
k p t ( b a r ) . Pofd kecepatzm melahi fluida bergemk addahbehentk pabola, &gkm Wikel-pattikel yangIebih &pat diletakan ditengah kolom darijmh &pi. J i b m e n g g m h gas,
pngisian elektro-statis dwi wkel-partikel rnenjadi suatu d a h ( P e q " s
C h d c d Engineers' b d b k , 1 984).
kschaswki and Rumpi (1869) Mam Syarief d m Nugroho (19921,
m e n g e r n h g h mcmgan ymg clapat mengum@ madah tersebut yaitu dengm
mengguraakan plat bmngga untuk rnembuat p h f alirm ffuida ymg seragm
dan
WAKTU
DAM
TEMPATB m 1 Y DAN PERBUTAN
I . BahanUtarna
Bnfran utama yang digmdan &lam pnelitian ini adalah m b i iles-ilw
spesies AmurphuphIIus u~~~wpPryIJm yang diperuleh dari K a w m Pemangku H u m
(KFH) Ktangon, S a r a h , K h p t u n Mdiun, Jam Tirnur. Pengmbilan umbi dilakukm
seam
acsak
tanpa melihat umur dm h m y a umbi. Umbi iiesdm
irim umbi iles sear ditmpilkan pada &bar 4 dan Ciambar 5 .2. Pemf a m
P d -
xrma ymg d i g u m h sekaligus seb* plakuan daiam p d i t i m ini &ah (1) pnggiling pisau rotari (Gunbar 8) ymg mempunyai prinsipPeralatm analisis distribi dim ukur;fn mike1 yaitu I ) seri wingan Tyler
dengm
uJnuan
l d m g wingan 170 mesh (90 pm), 150 mesh (106 p), 100 mesh (150 p), 65 mesh (212 pm), 48 mesh (300 pm), 32 mesh (0.5 mm), 28 mesh (0.59 mm), 24 mesh (0.71 mm), 14 mesh ( I . 18 mm), 12 mesh (1 -4 mm), 10 mesh (1.7 mm), 9 mesh (2 mm), 8 mesh (2.36 mm), 7 mesh (2.8 mm), 6 mesh (3.39 mm), 4 mesh (4.75 mm) d m 3/8 in (9.5 mm), (2) rnikroskop OIympus 86 1273 Japan (perbesaran 10 x f 0 kali), dm (3) e l e h n miirroskop JEOL 5200 (pwbewm 50dan
500 kali). Beberap alat bantu lainnya yaitu Chromameter digital Minolta
CR
200,p c i , k w , oven, dm timbangm anditik,
I . Penentuan Balun Keripik fles
Keripik iles k d n g diperoleh dengan cam rnengeringkan irisan m b i iles
dengm ketebalm 10 m dan dikeringksxn dengm menggunakan alat pngering tip rak sufiu u d m pengering 60 smpai 65°C hingga diperoIeh kadstx air
akhir 12%
BK.
SekIum dilakukan proses pengeringan di1aXE;ukan tnfrapan pmkrsihan umbi iles dmi kotoran dellgan cam di~uci dm kemudian proses pmuwtan (bleaching) d e w n cars merendam irisan umbi iles kc &lam lanrtan Na-2. Perlakm
M a p l i t i a n ini dilakukan 3 (tip]
@akuan
proses penggilingan yartu, (Al) pngxilan &wan keripik i l a den- merggmdm &ling plsau rotan; {Az)pmgmilm dam tqmg iles h g m m g g m a h burr mill; dan (A3) pngecilan d a m n kpmg ila cfengm p a l i n g bala kmcut.
Adapm kondisi opcrasional kdga prdatan p~@ilr?g tersebut acfaIah
sebsagtbx'
Mku52.1. Penggilhg pisau rutari
Kecepatm putarpiwu r& I 500 p, kapasita kaja 65 kg keripik iledjam, s i a m trmsmisi wbuk
V
k m t 2 alur, dan tenaga penggerak s e b d motor W a r daya5 EfP.
2.2. B m mill
Kempatm pmr burr mi13 3 000
rpm,
Lapasitas kerja 40 kg tepwg iledjam, sistem transmisi sabuk V k m t 2 alur,dan
temga penggerak s e b h motorWar
daya5.5 EfP.
2.3. Penggiling Zsofa kerncut
Ketxpahn p t a r 12 rpm, h i p i t a s kerja 24 kg tepung ildjam, sistem
3. Penmatan
Paxgmatan yang diiakukan addah mmbmdi&an p g m h tahpwn jmm
-1ingan terkhp pruhhm hstnibusi
cIan
ukrnrafi
m k e l kpmg ites, indeks k e r a p m m , fineness d u I w , diameter geumetri k (m), dimemi rata-rata (mm), densitas kamba (k@m3], sudut curah("1,
p u b a h a n nilai kecerahm dan derajatk e p u t i h serh pmhhm Mar glukommm (YO) di dalam tepwg iles.
4. Met& Pmguhmn Dis&ibwi
dan
Ilkwan PattiklP e m b distribusi
d m
uicuran mike1 tepung iles h i 1 setiap tahapmposes penggilingan diukur d e n p m e n g p d a n met& swingan Tyler, metode
mikraskop,
dwn
metode elektron mi kroskup,4.1 Met& wingan Tyler
Alat andisis ymg digtmkn &I& sepmgiiat mingan stan& Tyler d m
u k m llibang swingan 170 mesh (90 pm), 1 SO mesh (106 p), 100 mesh (150 pi), 65
mesh (212 pm), 48 mesh (300 barn), 32 m h (0.5 mm), 28 mesh (0.59 mm), 24 mesir (0.71 mm), 24 mesh (1.18 mm), 12 mesh (1.4 mm), t O mesh(l.7 mm), 9 mesh(2 mm),
8 mesh (2.36
mm),
7 mesh (2.8 mm), 6 mesh (3.35 mm), 4 mesh (4.75 m) dm 3/8 in (3.5 m). Mam melakuhn analisis, sepaq$@ swingan s t a n k disusm demt &lam s u t u t t r m p h , dimma wingan dengan myman paling m p t &~~d i g bawah, dm yang anyaman @hg kmr ditempatkan pahg atas. &nt:oh tepung iles d m y a k 200 g r t i r n m m Ire ddwrrz sarkgan wing atas dm
saringan
saringan ctikrunpulb dm ditimtlatng, dan kpmg iles @a s&ap saritagan yrrng
khml kmht diIrrnvmikan menjadi h k s i massa. atau perm massa dan' eontoh w a n
smara
kesefllruhm.set@
~ I d w U l dil* h g m plga@gnm
tqmg iles s e h y a k 3 kali (ASAE 5319.3,1998).4.2 Metode rnikroskop
Penentuan distribusi
d m
ukuran partikd t e p g iles dmgan m e mikruskop ditentukan berdasarksrn pada metode Jamen et al. (1953) dalam Hayashiet d. (1969). Contuh tqmg iles diambil secara acak dan dttempatkan di atas prepasat. Untuk satu contoh kpung iles hasil setiap tahapan pnggilingiin diambil =ban yak 1 00 butir. Partikc1 tqung iles diklasi filmikan kc dalm
ukuran
diameter 20pn, 40 ym, 60 p, $0 pm, 90 p, 106 pm, 150 m 2 X 2 ptn,3# pm,500 pm,590
pin, dm 7 10
w,
setelah itu masing-masing di hitung jraxnlahn ya (Heldmm and Sin*, 1981).4.3 Met:& elek;tron rnikroskup
Sejumlah cunth t-g iles diambll S a r a acak dan dilekatkan 1 atas blok sample. SebIum dimasukkm ke dalm tabung agtik, bIok snmgfe metrut terlebih dafiulu dirnasukkan ke &lam unit penyepuh Irering selma 10 menit. Penentwin
u h f i partikel tepmg iies dengnln rnetocle milaoskop elektron d i W m dengm
cam rnenhtung dm menentukm ukuran partikel kpung iles dari hasil pernotretan
5. Metode Pengdmm Densitas K a m b
Densitas kamba dikitung dengan cara mean=- sejumfah tepung iles-iles
ke
dalm @as piah 500 rnl dam volumenya tepat rnencapni tan& 500 rnlmp
adanya pxoses pemadatq kcmudim ditimbang. Untuk memperoleh 'bobt h i h tepmg iles-iles ternbut dipmleh d e n p menprangi berat gelas piala komng
tersebut y m g telah d i t i m h g seklmmya. Setelah itu densitas b h a ditent- dari b b o t tepung iles terkdap volumenya. Ulangm pengukuran untuk setiap contoh
dil&uk;nn
~~
5 kali.6 . Metode Pengukuran Sudut Curah
Samdut curah dihitung: dmgm cara memnsukan sejlrmlah kpung iles-iles
ke
dalam gelas piala 500 rnl sampai volumenya tepat. Tumglm t e p w iles-ikske
&lam kenrcut krpafieung 1:eMik (cormgj yang s e k l m y a pi- keluaran bahantelak ditutup. Buka corong keluareul dengm cara memutar pintu geser dengm cepat,
7. Met& Pen- Mar' ICBcewhm dm f)emjat Keputihm
Pen@- nilai kec&
d m
derajat keputihan tepung iles dif219;ukmdmgan fnenggmdan Chromameter di&itaI Minolta CR 200 den@ notasi Hunter (E a9b*) (Mahsenin, 1984). Pengukm dilakukan dengan cam mengambil contoh
tepung iles hmil dari masing-rnas~ng t a h a p penggilingan dm kemudim d i u h d e n w
cara
menpnbil3 titik per cantoh.8. Metode Pengdmmn K& Glukomanan
P m @ m kadar glukomanan dilakukan &am rnmggudm cara ekstraksi
oleh &an01 bedasarkan m&de Whistler and Richards (1970) &lam Syaefullair
( 1 980) sebagai bed kut,
S e h y a k salu gram k p n g iles ditolmbdhn h g a n 30 mf air siding. Dieksmsi pa& stxhu 45'C selma dm
jam,
dengan k-tan pgadukm tetap d mterns menem. Setel& ekstmksi selesai, lamhm ekstraksi dipisahh dari arnpas iles &ngm sentrifse. Im&m ekstrak: diming dm filftrrt dit;nmpmg di d a m erlenmeyer, kemudian ditamkhkzin alkokol96% sebanyak 13 ml dengan ditlaangkan
sedikit h i &Brit sambil &Auk-sduk hinj~ga terjadi p n g d a p a n gIukornamn.
Endapan glukomanm dipis- d e n p cam pnpringan
dsn
endam kernudiandicuci den@ alcohol 96%. G1uXr.omnnm yang diperoleh kerndim dikeringkm
Glukommm yang tel& kering kemudian d i t i m h g untuk diketahui kratnya,
dirn dihitung dengm rumus &api tn'kixt,
Kadar glukomanan
(YO)
= [ C trmdapan (g) x 100% ]/ b tcomb ( 3 g)9. Analisis Data
Analisis
data.
hasil pngdwm disbibusi dm u b m p r t h 1 dew menggumkm k&ga met& & atas Wak sewhht,9.1 Analisis m & d e wingan Tyler
Data p g &pmIeh diamiisis 4 mmtdm p&m distribmi tqmg i k
d m uicumn
pwbkel t q m g i l s , rerata diameter p m e t r i i partxk;el(&I,
indeb k- finems d u f m , dm h e m i rerata prtikel. Adisis data lmpkmm
@a ASAE S3 19.3 (1 9981, d m Hendemon
and
P q
( 1976).9.3. Adisis met& d ~ o n mikr&op
M b a r &am kntuk fota hitam p d h yang diperoleh &ri Smnmng Efectton
Micrasuup catoh t e p q iles
daai
masing-masing perl&uan pl=nggdhgm di-Cmnk 5 ,
I
h
umbi iks sirap &erin&mG m b 6, P m i q m proses peagmingan irisan
d&.
Gmbm 1 I . Tepmg iles hasif pengecilan ukuran perlggiling pisstu rotari
Garnbar 12. "repug ilw h i t pengwilan uicwran burr mill
PEFJGARUH PENGGELINGAN TERHADAP SWAT
B
M
1.
Pmggi ling Pimu R u bKeripik iles dengan kadar air 12% BK dim- ke ddm penggiling pisau
roiri melalui wadah pengumpan. Sh-ddur vnggilingm yang dipakar p k u r0ta-i
&ah
sebuah rotor pku-pisau yang d i p q dengan jar& y q saqpm padabidmg yang dapt bepatar sehmgga dapt memotong berlawanan dagan pisau yang dipsang te&p pada kerwngka+ Keripik magalami pengcilan
ukurran
d e n p primipptmotongm dan beqmhr tern menerus &ngm -k 1 500 p siampar memiliki dcmm febik kecil daripada I u k q saringan krukm diameter 5 mm ymg difetakkan
di bawah pisau mtzui. h g m d i t e r n p a h y a sarinp tersebut mqebabkan &i Mplk iles secara bemum menjadi 1&ib efddfdslaipcada &i
~~
&u bentwan (Syarief
dan
Nugrohu, 1992).Proses
pengecilm d m m yang wadi di d m piau rotxi ymg kqmtw kontinu dexxgan k q t a n putar ynng cukup tin@ men@batkan t q d n y a p e k manttara khan denwk a m p m mesin, m q m bahan & n p bahm Fribi ymg terjadi
tersebut
secara ti& Iqpung menxpah proses pyo5ohan dimma m k e f p t ~