• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kampanye menata perilaku suporter Persib

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Kampanye menata perilaku suporter Persib"

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. Data Pribadi

1. Nama : Rendra Agustifan 2. Jenis kelamin : Laki - laki

3. Tempat/Tanggal lahir : Bandung, 27 Agustus 1989

4. Umur : 24 tahun

5. Agama : Islam

6. Kewarganegaraan : Indonesia 7. Status : Belum Menikah

8. Alamat : Jl. Cibeureum/Paledang Rt 02/02 No.130 Bandung

9. Tinggi/Berat badan : 172 cm/63 kg 10.No. Kontak : 022 - 91735239

II. Riwayat Pendidikan

1. Tahun 1995-2001 lulus SDN Cibeureum IX Bandung 2. Tahun 2001-2004 lulus SMP Pasundan 1 Bandung 3. Tahun 2004-2007 lulus SMA Pasundan 1 Bandung

Demikian Daftar Riwayat Hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya.

Hormat Saya,

(5)

Laporan Pengantar Tugas Akhir

KAMPANYE MENATA PERILAKU SUPORTER PERSIB

DK 38315/Tugas Akhir

Semester II 2012-2013

Oleh :

Rendra Agustifan 51907073

Program Studi Desain Komunikasi Visual

FAKULTAS DESAIN

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(6)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas karunia dan rahmat-Nya, juga dukungan dan doa orang tua saya,dengan demikian saya telah diberikan kesempatan untuk menyelesaikan program penelitian terkait dengan Menata Perilaku Suporter Persib di Masyarakat Kota Bandung.

Laporan penelitian ini disusun sebagai salah satu prasyarat penilaian mata kuliah Tugas Akhir pada program studi Desain Komunikasi Visual judul laporan ini adalah Menata Perilaku Suporter Persib di Masyarakat Kota Bandung.

Penelitian mengambil judul ini karena mengerjakan suatu proyek yang dimana pengerjaannya mencari permasalahan menyangkut persepsi masyarakat terkait dengan citra Viking Persib Club, dengan bekal ilmu penelitian dikerjakan dengan sungguh - sungguh agar segala pekerjaan dapat dimudahkan untuk mencari permasalahan.

Selama proses penelitian ini, penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam laporan penelitian ini terdapat banyak sekali kekurangan baik dari segi penggunaan kata dan bahasa yang belum memenuhi kaidah yang tepat, maupun dari laporan ini. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan bantuan, kritik dan saran yang membangun dalam laporan ini. Tetapi dengan bimbingan, bantuan serta dorongan dari berbagai pihak, kesulitan tersebut dapat teratasi, oleh karena itu kami ingin menyampaikan terima kasih sebesar – besarnya kepada :

 Taufan Hidayatullah, S.Sn., M.Ds, selaku pembimbing tugas akhir.  Deni Albar. M.Ds, selaku koordinator tugas akhir/skripsi.

 Dadan, selaku pengurus sekertariatan Viking Persib Club.  Iman, selaku ketua Viking Sukajadi Bandung.

 Ladi, selaku pengurus dokumentasi Viking Persib Club

(7)

Akhir kata penulisan berharap semoga laporan penelitian ini bermanfaat bagi penulis sendiri dan juga pihak – pihak yang memerlukan.

Bandung, 29 Agustus 2013

Penulis

(8)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ……….i

LEMBAR PERNYATAAN ORISINILITAS ……….ii LEMBAR SURAT KETERANGAN HAK EKLUSIF ………..iii

KATA PENGANTAR ………....iv 2.1 Citra Sebagai Identitas Suatu Organisasi ………....5

2.1.1 Pengertian Organisasi ……….5

2.1.2 Pengertian Citra Suatu Organisasi ………..5

2.2 Tujuan Menciptakan Perilaku Suatu Organisasi ………....6

(9)

2.5 Penyelesaian Masalah ……….……..13

2.6 Opini Masyarakat Mengenai Citra Viking Persib Club ………13

(10)

8. Jam ………....33

9. Papan Iklan ………..………..34

DAFTAR PUSTAKA ………...…...35

LAMPIRAN ………...36

(11)

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku :

Anggoro, Linggar. M. 2000. Teori dan Profesi Kehumas. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Papalia, Diane, E., Old, Wendkos, Sally.& Feldmen,Duskin,Ruth. 2008. Human Development/Psikologi Perkembangan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Rustan, Surianto. 2009. Layout dasar dan Penerapannya. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

Jefkins, Frank. 1994. Periklanan. Jakarta: Erlangga

Kusrianto, Adi. 2007. Pengantar Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta: Andi Supriyono, Rakhmat. 2010. Desain Komunikasi Visual Teori dan Aplikasi.

Yohyakarta: Andi Sumber Lain :

Wawancara dengan Dadan selaku pengurus sekertariatan Viking Persib Club di jl. Gurame No. 2A, pada tanggal 3 April 2013 jam 14.00 WIB.Bandung. Wawancara dengan Iman selaku ketua Viking sukajadi di jl. Sukajadi No. 138,

(12)

BAB I.

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Bagi organisasi, citra diartikan sebagai persepsi masyarakat terhadap jati diri organisasi. Persepsi masyarakat terhadap organisasi itu sendiri didasari pada apa yang mereka ketahui. Citra organisasi yang baik dimaksudkan agar organisasi dapat tetap hidup dan meningkatkan kreativitasnya bahkan memberikan manfaat lebih bagi orang lain.

Setiap organisasi mau tidak mau harus memiliki citra dan perilaku yang baik di masyarakat. Karena citra ada dalam penilaian atau persepsi di masyarakat, maka salah satu hal yang harus dilakukan pimpinan organisasi adalah menjaga jangan sampai karena berbagai macam sebab, mayoritas anggota,masyarakat mempunyai persepsi yang salah tentang organisasinya sehingga menimbulkan persepsi yang negatif. Karena itu akan merugikan organisasi karena citra menjadi salah satu pegangan bagi banyak orang dan untuk menjadikan ciri dari organisasi tersebut.

Berkaitan dengan citra organisasi, suatu organisasi yang selalu berhubungan dengan masyarakat harus menjaga nama baik dengan itu dapat memberikan penilaian sekaligus mewakili suatu organisasi tersebut dan mendapatkan keuntungan bagi organisasi agar terus berkembang. Hal itu dapat dilakukan dengan perilaku, komunikasi dan kegiatan-kegiatan lain yang dapat membangun citra baik di masyarakat.

Salah satu bentuk organisasi yang berkembang di masyarakat adalah organisasi pendukung klub sepak bola khususnya pendukung klub sepak bola di kota Bandung yaitu organisasi Viking Persib Club. Sebagai satu unsur penting bagi suatu organisasi yang baik di masyarakat tentu perlunya membangun perilaku hal-hal yang positif, sehingga dapat diterima dan mempunyai nilai citra yang baik dimasyarakat.

(13)

Dukungan-dukungan yang diberikan oleh para pendukung terhadap klub-klub sepak bola yang ada. Para pendukung yang ada di Indonesia memiliki sikap fanatisme yang sangat tinggi sehingga dimasing-masing kota terdapat beberapa organisasi yang terbentuk oleh para pendukung dan pecinta sepak bola di Indonesia, seperti misalnya Aremania Indonesia yang mendukung Arema Malang, The Jak Mania yang mendukung Persija Jakarta, Bonek yang mendukung Persebaya Surabaya, dan lain sebagainya.

Di Kota Bandung klub Persib memiliki hubungan yang sangat kuat dengan para pendukung yang selalu hadir memadati stadion ketika sedang berlangsungnya pertandingan. Para pendukung yang ada di kota Bandung dikenal dengan sebutan Bobotoh. Salah satu organisasi yang menghimpun para pendukung Persib adalah Viking Persib Club, Viking Persib Club mulai mengembangkan berbagai bentuk aktualisasi diri dengan membuat distrik-distrik diberbagai daerah.

Hal tersebut berdampak pada perubahan persepakbolaan khususnya di daerah Kota Bandung Jawa Barat dimana organisasi Viking Persib Club juga memberikan berbagai efek seperti contohnya dari segi keanggotaan, ekonomi, tim Persib, masyarakat dan Industri sepak bola di Indonesia.Dengan adanya antusias yang tinggi dan dukungan para suporter maka akan memberikan efek positif pada tim karena dukungan suporter merupakan salah satu sumber kekuatan tim.

Seiring dengan perkembangannya organisasi atau komunitas Viking Persib Club mulai muncul berbagai masalah yang disebabkan oleh perilaku oleh sebagian anggotanya. Seperti misalnya terdapat pada sikap arogan dan anarki dari sebagian anggota Viking Persib Club hal ini mengakibatkan pandangan negatif dari masyarakat.

Disamping perilaku yang tidak bertanggung jawab seperti yang diperlihatkan oleh sebagian anggota Viking ketika didalam dan di luar stadion, adanya suporter lain yang mengenakan identitas Viking tetapi bukan anggota resmi yang bertindak tidak terpuji telah turut merugikan citra Viking Persib Club

(14)

tim persib, manajemen persib, panitia pelaksana pertandingan dan itu menjadikan organisasi Viking mendapatkan penilaian yang negatif di masyarakat.

Maka berkaitan hal tersebut, perlu sekali adanya upaya untuk mengubah citra dari Viking Persib Club. Langkah untuk melakukan perubahan citra Viking Persib club diantaranya adalah upaya membangun kesadaran dan mengingatkan kepada anggota Viking juga di luar anggota Viking untuk menyadari pentingnya perilaku yang positif. Dalam kasus ini masalah perilaku suporter yang ada berdampak pada masyarakat luas. Untuk melakukan perubahan citra Viking Persib Club tersebut perlu menganalisis permasalahan–permasalahan di atas yang terkait dengan citra negatif Viking Persib Club di masyarakat.

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan penelitian latar belakang permasalahan yang ada, maka dapat diidentifikasi masalah yang muncul adalah sebagai berikut:

- Berdasarkan pandangan masyarakat di kota Bandung, citra organisasi dari Viking Persib Club saat ini dipandang negatif oleh masyarakat sekitar kota Bandung.

- Sebagian besar anggota Viking Persib Club yang selama ini merugikan banyak pihak dari segi perilaku yang ditunjukan di dalam dan di luar stadion.

- Masih adanya suporter yang tidak bertanggung jawab dengan menggunakan pakaian beridentitaskan Viking yang meresahkan masyarakat pada saat didalam dan di luar stadion.

1.3Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah diatas, maka dapat disimpulkan :

(15)

- Bagaimana upaya untuk merancang kampanye sosial yang membangun kesadaran dalam berperilaku mendukung klub persib kepada sebagian anggota Viking dan diluar anggota guna untuk meperbaiki citra organisasi itu sendiri. 1.4Batasan Masalah

Batasan masalah yang ada ialah mengenai perilaku sebagian anggota Viking Persib Club serta suporter yang memakai atribut Viking Persib Club yang selama ini merugikan banyak pihak dalam hal berperilaku di dalam dan di luar stadion.

1.5 Tujuan Perancangan

(16)

BAB II.

PERILAKU SUPORTER PERSIB DALAM PANDANGAN

MASYARAKAT KOTA BANDUNG

2.1 Citra Sebagai Identitas Suatu Organisasi

Di dalam sebuah organisasi sangat penting mempunyai logo atau identitas yang mewakili organisasi itu sendiri agar dapat dikenal di masyarakat, Disamping itu organisasi harus mempunyai citra yang positif dalam berperilaku dan itu dapat membangun citra yang baik di masyarakat, Identitas sebuah organisasi itu dapat mewakili sebuah organisasi itu sendiri untuk di kenal dan diterima oleh banyak orang dan dapat dijadikan sebagai ciri khas sebuah atau organisasi yang berdampak positif.

2.1.1 Pengertian Organisasi

Dr. Sondang P. Sebagian mengemukakan bahwa Organisasi adalah “Setiap bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerja bersama secara formal terikat dalam rangka pencapaian suatu tujuan yang telah ditentukan,dalam ikatan mana terdapat seorang/beberapa orang yang disebut atasan dan seorang/sekelompok orang yang disebut bawahan”.(Drs. Adam Ibrahim Indrawijaya MPA,1986,hal. 3)

2.1.2 Pengertian Citra Suatu Organisasi

(17)

terjadi penyebabnya, baik itu informasi yang salah atau suatu perilaku yang keliru.(M.Linggar Anggoro,2000,hal.59).

2.2Tujuan Menciptakan Perilaku Suatu Organisasi

Secara umum menciptakan kesadaran untuk membangun perilaku yang bersifat positif suatu organisasi di masyarakat adalah sebagai berikut :

- Memberikan kepercayaan masyarakat terhadap suatu organisasi dalam hal prilaku yang positif

- Meningkatkan citra dan reputasi di masyarakat dengan perilaku yang baik agar terbangunnya suatu organisasi yang lebih baik.

- Menjaga nama baik organisasi dengan cara hal berhubungan langsung dengan masyarakat dalam kegiatan-kegiatan yang positif

- Membangun kerjasama antara suatu organisasi dengan masyarakat agar dapat saling menguntungkan dalam berbagai aspek.

2.3Mengenai Citra Viking Persib Club

Seiring berkembangnya organisasi Viking Persib Club yang saat ini telah menjadi klub suporter Persib yang terbesar di Jawa Barat, sejauh ini sudah mendapatkan antusias dan dukungan dari masyarakat. Salah satu bentuk dukungan masyarakat kepada organisasi Viking ini dengan cara mensponsori guna untuk memenuhi keperluan organisasi Viking Persib Club, seperti salah satu media informasi cetak yakni Koran harian Galamedia yang memberikan fasilitas informasi Viking Persib Club yaitu papan informasi sekertariatan. Fasilitas yang bersifat informasi yang dapat memudahkan masyarakat yang hendak ingin mengunjungi tempat pusat sekertariatan organisasi Viking Persib Club.

(18)

peduli dan dapat memberikan bantuan untuk Desa tersebut,dengan mengumpulkan dana bersama anggota lain niat yang diingkan untuk membantu korban banjir dapat terlaksana beberpa makanan dan minuman sekaligus pakaian dan dalam rangka seperti ini semoga bermanfaat bagi korban banjir,seperti yang di gambarkan di bawah ini :

a.

Foto 1.1 :Kegiatan Sosial (Bencana Banjir Di Desa Cincin Kab.Bandung)

Selain itu adapun kegiatan-kegiatan yang ditunjukan oleh salah satu Korwil (Koordinator Wilayah) yakni cabang dari Viking Persib Club yaitu salah satu daerah yang berada di Kota Bandung tepatnya di daerah Gunung Batu yang dinamakan Viking Gunung Batu oleh pimpinan dan angota-anggotanya dimana anggota-anggotanya melakukan kegiatan Bakti Sosial di sekitar daerah tempat berdirinya sekertariat organisasi Viking Gunung Batu, dalam kegiatan tersebut bertujuan untuk menciptakan rasa bertanggung jawab dan saling bergotong royong dan menimbulkan rasa kebersamaan dan persaudaraan antar anggota-anggotanya agar terciptanya kebersihan lingkungan yang berada di jalan Gunung Batu Bandung, dengan demikian Viking Gunung Batu dapat mewakili organisasi Viking Persib Club bahwasanya Viking tidak selalu meresahkan masyarakat selama ini, dengan adanya kegiatan tersebut agar organisasi Viking Persib Club

(19)

Dengan adanya organisasi Viking Persib Club, dilihat dari aspek manajemen Tim Persib Bandung juga menimbulkan efek kepada Tim Persib guna adanya sponsor yang ingin mensponsori tim Persib itu setidaknya membantu dalam ekonomi Tim, selama ini tim Persib mendapat antusias dan dukungan dari suporternya yaitu Viking Persib Club yang bisa dibilang pendukung Persib yang selalu setia memadati sudut stadion dimana persib bertanding di Bandung dengan hal seperti itu dapat mengundang para sponsor untuk bekerjasama memberikan dukungan secara ekonomi sekaligus mengiklankan nama perusahaan masing-masing kepada publik dengan sistem seperti itu. Beberapa Tim resmi yang mengikuti Liga Indonesia Tim Persib lah yang mendapat sponsor paling banyak dapat terlihat dari iklan-iklan reklame yang memenuhi di sekitar samping lapangan dimana persib bermain di Bandung dan juga di kostum pemainpun terdapat beberapa sponsor yang sudah bekerjasama dengan manajemen yang selalau memberikan dukungan kepada Persib dari segi ekonomi manajemen Tim. Tetapi seiring berkembangnya organisasi Viking Persib Club sejauh ini tidak selalu mudah dijalani salah satunya yaitu dalam hal perilaku yang diperlihatkan sebagian anggotanya sehingga menimbulkan dampak yang sangat merugikan pihak Viking itu sendiri, Dengan hal tersebut banyak pihak yang dirugikan atas pandangan masyarakat yang dipandang negatif oleh perilaku anggota disaat ada pertandingan Persib itupun terjadi didalam dan diluar stadion dan itu dapat berdampak kepada citra organisasi Viking di masyarakat khususnya di kota Bandung dimana terdapat ucapan-ucapan masyarakat mengenai perilaku Viking.

Beberapa waktu yang lalu terbukti dengan adanya kerusuhan di dalam stadion dimana Persib melakukan pertandingan yang mengakibatkan beberapa penonton yang menjadi korban dalam kerusuhan tersebut, Di salah satu media

cetak menjelaskan “Kerusuhan Mencoreng Nama Baik Bobotoh” Meunang ribut,

(20)

Dalam segi ekonomi, salah satu media informasi cetak menjelaskan tentang oknum petugas penjaga pintu masuk stadion tidak terkonrol dengan benar saat pertandingan Persib melawan Persiba Balikpapan, hal seperti itu tim Persib merasa dirugikan karena terdapat penonton yang tidak mempunyai tiket bisa masuk dalam stadion terlihat dari kapasitas stadion yang terlihat penuh sebelum pertandingan, dengan demikian tim dirugikan secara ekonomi sebesar 300 Juta, hal tersebut sudah jelas kerugian kepada Manajemen tim Persib dalam segi ekonomi,hal tersebut dikarenakan kelalaian Panitia Pelaksana(Panpel) pertandingan yang menjaga pintu masuk stadion dengan demikian tidak luput dari perilaku oknum penonton yang memaksa masuk ke dalam stadion sehingga di dalam stadionpun berdesakan sehingga penonton yang mempunyai tiket merasa tidak nyaman dengan adanya seperti itu.(Kutipan Koran Pikiran Rakyat Edisi Selasa 9 April 2013).

2.4Profil Supporter Persib Bandung (Viking Persib Club)

Gambaran umum tentang sebuah organisasi menyangkut sejarah berdirinya organisasi, jenis organisasi, struktur organisasi tersebut.

2.4.1 Berdirinya Viking Persib Club

Sejak terbentuknya persatuan sepak bola Indonesia Bandung (PERSIB) di Bandung pada tahun 1933, para pendukung yang dulunya mendukung klub-klub sepak bola yang ada di Bandung sepakat menyatukan diri dan membentuk sebuah kelompok sosial yang setia memberikan dukungannya terhadap Persib. Kelompok sosial tersebut diikat dengan sebuah azas kekeluargaan dan rasa persaudaraan yang tinggi.

Pada tanggal 17 Juli 1993, kelompok sosial yang dibentuk oleh para pendukung dari kota Bandung mendeklarasikan keberadaan mereka dengan membuat sebuah identitas kelompok yang dikenal dengan sebutan Viking Persib

(21)

Namun nama Viking tersamarkan dengan adanya istilah bobotoh, bobotoh diambil dari bahasa sunda yang artinya pendukung. Seluruh anggota Viking secara umum bisa dikatakan sebagai bobotoh Persib, akan tetapi bobotoh yang ada di Bandung tidak bisa seluruhnya dikatakan sebagai anggota Viking, hal ini dikarenakan Viking memiliki daftar keanggotaan yang harus diisi dan dimiliki oleh setiap anggotanya dengan kata lain Viking memberikannya kartu keanggotaan bagi masing-masing anggota.

Perjalanan waktu, kebersamaan, hubungan pertemanan dan persaudaraan serta rasa cinta yang telah terbina, menjadikan Viking Persib Club sanggup bertahan bahkan berkembang dan tersebar hingga keberbagai wilayah seperti kota-kota kecil di Jawa Barat khususnya Kota Bandung. Hal ini ditunjukan dengan banyaknya distrik-distrik yang terbentuk dan tersebar di seluruh Kota Bandung bahkan diluar Kota Bandung. dengan berkembangnya organisasi Viking Persib

Clubselama ini mempunyaikeinginan untuk membuat Identitas Logo yang dapat mewakili organisasi Viking Persib Club dikarenakan untuk menjadi ciri khas organisasi dan juga memberikanperbedakan dengan logo organisasi-organisasi lainnyaseperti gambar dibawah ini :

Gambar 2.1 : Logo Organisasi Viking Persib Club

(22)

2 elemen pembentuk, yaitu sebuah objek gambar dan tipografi.Gambar yang digunakan adalah merupakan objek gambar manusia yang dikiaskan dari suku Viking itu sendiri, sedangkan pada objek tulisannya logo Viking menggunakan jenis font Rockwell Extra Bold. Sumber : Dadan ( Kepengurus Viking Persib Club ). 2.4.2 Kepengurusan Viking Persib Club

Sejak awal berdirinya hingga saat ini kepemimpinan dan kepengurusan Viking Persib Club tidak banyak mengalami perubahan, hal ini dikarenakan Viking berbeda dengan organisasi lain yang memberlakukan sistem rotasi kepengurusan. Alasan yang menjadikan hal tersebut adalah hubungan kekeluargaan yang terikat didalamnya, sebagaimana dalam sebuah keluarga tidak akan ada pengganti sosok kepala keluarga kecuali faktor kematian. Begitupun dengan kepengurusan Viking Persib Club.

Disamping hal tersebut kepemimpinan dan kepengurusan Viking Persib

Club tidak terikat oleh aturan-aturan formal baik itu daerah atau pemerintah pusat dan sebagaimana dikatakan oleh Ayi Suparman dalam wawancara seputar kepengurusan Viking Persib Club, beliau mengatakan Viking terdiri dari beberapa kumpulan orangyang terikat oleh rasa cinta terhadap Persib dan mereka tidak akan pernah dijadikan sebuah organisasi yang berbadan hukum atau dilegalkan, akan tetapi dari pihak Viking sendiri tidak mau dan memilih tetap menjadi pendukung yang berdiri sendiri di dasari oleh rasa cinta terhadap Persib Bandung.

Akan tetapi ada kesepakatan antara anggota-anggota Viking mengenai kepengurusan Viking Persib Club yaitu jabatan ketua umum Viking yang diberikan kepada Heru Joko adalah merupakan tokoh kharismatik yang memiliki fungsi politis terhadap organisasi atau kelompok lain. Sekretaris umum yaitu Yudi bertugas mengelola dan mengkoordinir segala bentuk kegiatan secara administratif.Satu hal lagi yang membedakan Viking dengan kelompok lainnya yaitu didalam struktur kepengurusannya, Viking memiliki sosok panglima ketika hadir disetiap pertandingan Persib.

(23)

pertandingan yaitu untuk memimpin dan melindungi anggota Viking apabila terjadi sesuatu dilapangan.

2.4.3 Keanggotaan Viking Persib Club

Foto 3.1 :Sekertariatan Viking Persib Club

Dengan berdirinya organisasi Viking Persib Club yang berdiri di kota Bandung dimana Viking tersebut memiliki rasa cinta terhadap tim sepakbola yaitu Persatuan Sepak Bola Kota Bandung (PERSIB), Viking Persib Club saat ini memiliki keanggotaan 14.011 anggota tahun 2012/2013 yang terdaftar di sekertariatan Viking Persib Club yang berada di Jalan Gurame No 2A Bandung Sumber : Dadan (Kutipan Data Viking Persib Club)

(24)

2.5Penyelesaian Masalah

Dengan adanya permasalahan mengenai citra Viking Persib Club di masyarakat khususnya Kota Bandung, Maka dengan itu perlu melakukan kampanye sosial untuk membangun kesadaran bagi sebagian anggota dan diluar anggota Viking Persib Club untuk agar lebih peduli dan bertanggung jawab atas perilaku sehingga dapat memperbaiki nama baik organisasi Viking Persib Club

yang positif di masyarakat.

2.6Opini Masyarakat Mengenai Citra Viking Persib Club

(25)

BAB III.

STARTEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

3.1 Strategi Perancangan

Strategi yang digunakan adalah sebagai proses untuk menginformasikan isi pesan yang di sampaikan dalam hal permasalahan tentang perilaku sebagian anggota Viking Persib Club di masyarakat yang selama ini mendapat penilaian yang buruk, berkaitan dengan hal tersebut belum adanya media informasi yang berfokus kepada permasalahan tertib dalam penyuluhan kepada sebagian anggota Viking Persib Club di saat adanya pertandingan tim Persib,sehingga perlunya adanya media yang berfokus dalam membangun kembali penilaian masyarakat yang selama ini menilai kepada organisasi Viking Persib Club yang selalu meresahkan masyarakat.

Target audience dalam hal penyampaian informasi/pesan yang membahas perilaku sebagian anggota Viking Persib Club dilihat dari demografis, psikografis dan geografias adalah sebagai berikut :

a. Demografis

 Usia : remaja usia 17-22 tahun.

Karena pada usia tersebut telah memasuki level tertinggi dalam perkembangan kemampuan berpikir, merespon dan melakukan suatu hal secara lebih bijak, dengan faktor usia tersebut, diharapkan proses penyampaian pesan lebih mudah dipahami.

 Status sosial - ekonomi : menengah bawah

Berdasarkan status sosial, kampanye ini ditujukan kepada lapisan masyarakat khususnya kelompok menengah bawah.

 Pendidikan : Sekolah Menengah Atas dan Mahasiswa

(26)

 Jenis Kelamin : Laki-laki dan Perempuan

Dikalangan remaja tersebut masih terdapat kesukaan untuk kegiatan membaca, menonton atau sering melakukan perbincangan dengan teman pergaulannya. Pada umumnya pria dan wanita dewasa peduli terhadap segala sesuatu yang menurutnya bermanfaat dan memiliki nilai positif jugaterbuka terhadap informasi baru.

b. Psikografis

 Remaja yang aktif dalam kegiatan suatu organisasi khususnya dalam perkumpulan beberapa orang yang menyukai sepak bola sehingga terdapat keinginan yang sama.

 Remaja yang senang bermain dan beraktifitas di luar rumah dalam hal positif yang dapat bermanfaat bagi dirinya sendiri dan orang lain.

 Gaya hidup masa remaja cenderung mengikuti perkembangan gaya hidup modern dikalangan usia remaja, seperti cara berpakaian, keinginan memiliki benda-benda yang relatif mahal.

 Karakteristik remaja terdapat prilaku yang berkeinginan untuk menunjukan identitas diri mereka dalam keberadaannya,remaja yang mulai memiliki rasa ketertarikan pada hal-hal baru.

 Cara pandang remaja lebih memiliki untuk memilih suatu pemikiran yang lebih bijak.

 Prilaku remaja lebih menonjolkan rasa yang emosional,ragu-ragu,bergantung pada pencapaian jati diri.

c. Geografis

(27)

3.1.1 Strategi Komunikasi

Strategi komunikasi yang digunakan ialah komunikasi secara langsung dengan menggunakan strategi visual yang mudah dipahami, melalui ilustrasi visual yang digambarkan secara realis seperti hal-hal yang ditujukan sebagian anggota dan diluar anggota Viking dalam perilaku, kesaksian dan kejadian yang sudah dialamainya, Maka strategi komunikasi secara langsung tersebut digambarkan dengan menggunakan ilustrasi secara realis, Ilustrasi realis yaitu tehnik gambar yang sama persis dengan bentuk benda sebenarnya atau dengan aslinya tanpa ada sedikit perubahan.Hal itu agar dapat memperlihatkan kejadian yang nyata dan tidak mengada-ada agar tercapai pesan kepada khalayak sasaran,

dan untuk mempermudah khalayak sasaran dalam menyerap dan memahami isi pesan yang ingin disampaikan melalui visual tersebut.

3.1.2 Pendekatan Komunikasi

Dalam pendekatan komunikasi mengenai perilaku sebagian anggota Viking Persib Club yang berkaitan dengan persaudaraan akan mengunakan strategi perancangan media informasi cetak yaitu Media informasi cetak berupa tabloid yang akan menyampaikan dan menampilkan tentang beberapa kegiatan mengenai seputar berita sepak bola dengan tema Persaudaraan yang melibatkan beberapa orang yang mengalaminya secara langsung, agar pesan yang disampaikan dapat tersampaikan secara jelas dan dimengerti oleh masyarakat dimana dengan itu dapat merubah dan membangun Citra Positif di masyarakat khususnya Kota Bandung. Persaudaraan bukan belarti untuk mencampuri masalah orang lain tetapi keinginan untuk membantu menyelesaikan masalah yang dihadapi orang lain dengan tujuan kebaikan dan perdamaian.

A. Pesan Utama

(28)

membutuhkan dan dari rasa keinginan untuk menjalin persaudaraan dalam hal positif.

Adapun penyampaikan pesan kepada khalayak bahwa Viking Persib Club

itu tidak hanya selalu membuat hal-hal yang negatif adapun hal yang positif yang selama ini sebagian anggota Viking sudah melakukan diluar kegiatan sebagaimana hanya sekelompok penonton sepak bola saja,tetapi Viking diluar itu kegiatan sosialpun sudah dilakukannya seperti salah satunya membantu para korban banjir di daerah Desa Cincin Soreang Kabupaten Bandung,melakukan kegiatan Khitanan Masal di daerah Sukajadi Bandung,mereka yang melakukan hal tersebut dari keinginan mereka untuk membangun rasa Persaudaraan.Maka dalam hal itu disampaikanlah bahwa melihat seseorang atau sekelompok orang jangan melihat sisi luarnya saja tetapi lihat dari sisi positifnya.

Maka dengan itu pesan yang bertemakan Persaudaraan akan menyampaikan pesan yang dapat mewakili organisasi Viking Persib Club dalam permasalahan Citra yang selama ini hanya di pandang dari sisi negatifnya saja tetapi pesan yang akan di rancang yakni dari sisi kejadian dan perilaku dari sebagian anggota Viking yang telah menunjukan beberapa hal dari sisi positifnya. Sehingga dapat membangun kembali citra yang positif di kalangan masyarakat dan akan fokus dalam hal prilaku di luar stadion maupun di dalam stadion yang selama ini sebagian anggota Viking Persib Club dipandang negatif oleh masyarakat.

A. Tujuan Komunikasi

Tujuan komunikasi yang hendak dicapai dalam perancangan media ini adalah: 1. Menginformasikan dan menyampaikan kesadaran kepada anggota Viking

Persib Club untuk tertib dan menjaga perilaku-perilaku yang tidak merugikan organisasi terutama di kalangan masyarakat khususnya di Kota Bandung. 2. Memberikan kenyamanan dalam menonton pertandingan di dalam stadion

(29)

3. Memberikan kesadaran kepada angota dan bukan anggota Viking Persib Club

untuk tertib di dalam stadion dan di luar stadion saat berlangsungnya pertandingan Tim Persib.

4. Membangun rasa peduli dan saling menjaga persaudaraan sesama suporter khusunya untuk membangun kembali nama baik Viking Persib Club.

5. Meningkatkan kesadaran khususnya bagi suporter yang selama ini selalu melakukan perilaku terpuji.

B. Pendekatan Komunikasi Visual

Pendekatan Visual yang digunakan adalah pembuatan media informasi cetak yaitu Iklan tabloid yang dimana di ilustrasikan oleh gambar visual dan tulisan/pesan yang dimana menyampaikan isi pesan tersebut akan di buat dengan konsep ilustrasi Dramatization of a headline yaitu ilustrasi yang mendramatisir judul/tema itu dalam konsep Otto Klepner yang di kutip Bedjo Riyanto. Dengan konsep itu akan menggambarkan perilaku dan kejadian yang sebenarnya,dimana informasi dapat dipahami dan menarik perhatian masyarakat, karena itu dengan mengunakan media tersebut dapat membantu dalam menyampaikan isi pesan yang ditujukan.

Target audience yaitu remaja,dengan tema yang sudah ditentukan yaitu Persaudaraan dengan Headline “Suporter Bersaudara”, yang akan di sampaikan kepada kalangan remaja tentunya penyajiannya pun disesuaikan dengan karakteristik remaja agar menarik dan disukai sehingga pesan yang akan disampaikan dapat tersampaikan.dengan menampilkan suatu kejadian yang nyata dalam penyampaian pesan yang bertemakan Persaudaraan dimana menceritakan kegiatan-kegiatan hal positif oleh organisasi Viking Persib Club yang dapat membangun dan merubah perilaku di kalangan remaja.

B. Pendekatan Komunikasi Verbal

(30)

informasi cetak mengenai Persaudaraan adalah bahasa Indonesia yang akan disampaikan dengan pesan-pesan yang dapat dipahami khususnya para remaja. 3.1.3 Strategi Kreatif

Startegi kreatif merupakan langkah-langkah atau kebijakan-kebijakan yang dilakukan untuk mencapai tujuan kreatif yang telah ditetapkan.Strategi kreatif dalam kampanye sosial ini menggunakan komunikasi visual dengan penggambaran secara langsung agar pesan visual dapat ditangkap secara langsung dan cepat oleh khalayak sasaran dengan mudah. Kaitannya dengan kampanye sosial mengenai Persaudaraan.

Dalam membangun sebuah pesan yang sudah ditentukan, maka akan dibuat dengan tampilan beberapa perilaku yang memberikan kesan positif guna memperbaiki citra Viking Persib Club yang bertemakan Persaudaraan, dengan menggunakan teknik Visual yaitu teknik Testimoni dimana Biasanya menggunakan orang terkenal untuk memberikan kesaksian dalam pengalamannya, berkaitan dengan itu teknik Testimoni yang akan diterapkan merupakan hasil dari penelitian yang telah dicapai dengan beberapa kesaksian dan bukti yang ada maka teknik itu dapat berhubungan dengan tema yang sudah ditentukan yakni Persaudaraan.

Informasi yang akan disampaikan kepada khalayak yaitu meniklankan suatu informasi yang bersifat Amplified Expressiveness (Iklan yang mampu mendramatisasi organisasi dan produknya melalui gambar dan suara untuk menggugah dan mempengaruhi perasaan audience). sehingga dapat memberikan dampak yang positif dalam perilaku juga memiliki rasa persaudaraan khususnya dikalangan remaja, Maka dengan itu akan dibuat media informasi cetak yang akan menggabungkan teknik-teknik seperti yang dijelaskan di atas agar dapat tercapaianya tujuan iklan dalam penyampaian informasinya kepada masyarakat sebagaimana fungsinya bertujuan untuk mengangkat kekeluargaan antar anggota Viking Persib Club dengan masyarakat dengan hal yang positif.

(31)

media yang paling sering melakukan kontak dengan target audience itu pada saat beristirahat maupun mencari informasi-informasi dan berita yang baru khususnya remaja terbukti dari hasil wawancara kepada salah satu penjual koran atau media informasi berupa cetak menyebutkan bahwa tabloid tentang informasi olahraga paling cepat dan dicari oleh rata-rata usia remaja didukung dengan harga yang relatif/berbeda-beda terjangkau salah satunya tabloid olahraga yaitu Tribun Jabar dengan harga Rp. 1.000 berita-berita seputar daerah Jawa Barat. Mengingat bahwa target audience adalah kaum menengah bawah dan usia remaja maka media tersebut tepat untuk menyampaikan pesan yang akan di sampaikan kepada target audience dimana tabloid adalah media yang berisikan pesan-pesan yang sangat tepat dan nyata dari apa yang telah dikatakan dan disampaikan oleh beberapa sumber-sumber tertentu.

3.1.4 Strategi Media

1. Media Utama

Strategi yang akan digunakan berupa poster untuk diaplikasikan ke media informasi cetak tepatnya Iklan Tabloid olahraga yang akan berfungsi untuk menyampaikan isi dari beberapa pesan dan informasi, poster menurut pendapat Robin Landa dalam buku Graphic Design Solution mendeskripsikan poster sebagai bentuk publikasi dua dimensional dan satu muka. Digunakan untuk menyajikan informasi, data, jadwal,atau penawaran dan untuk mempromosikan orang , acara, tempat, produk, perusahaan atau organisasi (Supriyono, Rakhmat. 2010.hal 158).

(32)

satu pusat informasi bacaan yang sering dijadikan bahan rujukan oleh para pembaca dalam mencari sesuatu hal yang diinginkannya. Dipilihnya media poster bertujuan agar mudah dikenal dan dijumpai oleh kalangan remaja untuk mencari informasi yang diaplikasikan ke dalam iklan tabloid.

2. Media Pendukung

Media pendukung akan digunakan sebagai media tambahan selain dari media utama yang bertujuan untuk menarik minat dan perhatian target audience terhadap media utama. Maka media yang digunakan sebagai pendukung adalah:

 Sticker

Dimana dapat membantu penyampaian informasi yang telah di tentukan, karena media sticker mudah untuk di letakan dimana pun.

 Pin

Seperti halnya sticker pin dapat memberikan kesan yang menarik di karenakan pin termasuk media asesoris yang disukai di kalangan remaja.  Id Card (Kartu Identitas)

Dengan mengunakan media Id card dapat membantu dalam menyampaikan informasi yang sudah di tentukan khususnya Id card suatu organisasi atau identitas keanggotaan.

 Gantungan Kunci

Media tersebut menjadi media pendukung karena sering dibawa kemana beserta kunci, sehingga bisa menjadi media penyampai pesan.

 Mini X-Banner

Media yang dapat memudahkan penyampaian informasi atau pesan yang lebih mudah ditemui ditempat keramaian, seperti pertokoan.

 Kalender

(33)

 Jam

Media tersebut selalu berhubungan dengan khalayak setiap hari,sehingga pesan yang disampaikan dapat mudah dan sering terlihat oleh khalayak.  Gelas (MUG)

Media tersebut berupa keperluan sehari yang sering dipakai, sehingga pesan yang akan ditujukan dapat mudah ditemui oleh khalayak sasaran.

3.1.5 Strategi Distribusi

Gambar III.1 Tabel Distribusi Media

(34)

3.1 Konsep Visual

Konsep visual akan ditujukan kepada kalangan remaja,dimana remaja cenderung dapat berpikir dengan bijak selain itu remaja cenderung bergaul dan suka mencari banyak informasi-informasi yang dapat bermanfaat, dengan hal seperti itu konsep visual yang akan disampaikan akan mengambarkan secara realistis seperti halnya karakter yang di tampilkan ke dalam media dengan tampilan yang memperlihatkan keasliannya dilihat dari segi perilaku dan aksi dari kejadian yang nyata, juga dapat dimengerti guna menarik perhatian dengan menyesuaikan dengan karakter di kalangan remaja,sehingga pesan yang disampaikan dapat dipahami dan dimengerti.

Pesan yang disampaikan akan menggunakan teknik testimoni yang akan diuraikan secara nyata dari kesaksian seseorang,agar pesan dan informasi yang disampaikan tidak menjadi cerita yang mengada-ada,teknik seperti itu diharapkan dapat membangun rasa persaudaraan dimana pesan dari tagline “Suporter Bersaudara” dapat tersampaikan dengan harapan dapat menimbulkan semangat para remaja agar lebih peduli kepada peraudaraan antar anggota Viking Persib

Club dengan masyarakat. 3.2.1 Format Desain

(35)

Gambar III.3 Format Desain

3.2.2 Tata Letak (Layout)

Tata letak (layout) didefinisikan pada dasarnya layout dapat dijabarkan sebagai tata letak elemen-elemen desain terhadap suatu bidang dalam media tertentu untuk mendukung konsep/pesan yang dibawanya, melayout ialah salah satu tahap proses mendesain.( Surianto Rustan, S.Sn.,2009 )Tata letak iklan tabloid mengenai Persaudaraan yang akan di tampilkan adalah tata letak yang terlihat formal seperti tulisan dengan objek yang selalu mengunakan tata letak bersebelahan seperti contoh objek sebelah kanan dan penulisan sebelah kiri,tetapi dalam penggunaan tata letak media iklan kampanye sosial akan dibuat lebih menarik dan lebih bervariatif berkaitan dengan target audience yaitu remaja.

(36)

3.2.3 Tipografi

Didefinisikan, Seni memilih huruf dari ratusan jenis huruf yang sudah tersedia yang menjadi sebuah kalimat,menggabungkannya dengan jenis huruf yang berbeda, juga menggunakan ketebalan dan ukuran yang berbeda.( Surianto Rustan, S.Sn.,2009.hal 248 ). Dalam penyampaian pesan yang akan diaplikasikan ke media cetak akan di gunakan jenis huruf ialah Font Fanatika One untuk Head Line yang dimana disesuaikan dengan keterkaitannya dengan dunia sepak bola yakni supporter yang fanatik khususnya di kota Bandung.

Font tersebut juga cukup untuk mewakili dari karakteristik yang akan di rancang dengan tema Persaudaraan dengan huruf yang tegas dan kokoh, sebagaimana dalam pemilihan font tersebut masih dapat keterbacaannya untuk menyampaikan tulisan dan kalimat yang akan disampaikan.

Untuk Sub Headline mengunakan font Sakkal Majalla yang dimana dapat mewakili sebuah pesan yang akan disampaikan secara umum dan dapat bisa dipahami dan dibaca.

A B C D E F G H I J K L M N O

P Q R S T U V W X Y Z

Headline :

(37)

3.2.4 Ilustrasi

Dalam desain grafis, ilustrasi merupakan subjek tersendiri yang memiliki alur sejarah serta perkembangan yang spesifik. (Adi Kusrianto, 2007, hal.110).

Ilustrasi sendiri dalam periklanan ialah Gambar/Foto yang digunakan sebagai ilustrasi pada iklan mungkin berupa foto-foto berwarna dan gambar kuas/gambar garis.(Frank Jefkin, 1994, hal.247). Penggunaan Ilustrasi dalam menyampaikan pesan atau informasi di media iklan Tabloid yaitu dengan mengunakan ilustrasi

Dramatization of a headlineyaitu ilustrasi yang mendramatisir judul/tema, berkaitan dengan teknik tersebut yang dimana akan di aplikasikan dengan karakter tentang kejadian yang nyata berikut kesaksian seseorang atau sumber yang tepat, karena dengan ilustrasi tersebut tepat dengan media poster yang akan menjadi media utama untuk diaplikasikan ke dalam iklan tabloid dalam penyampaian informasi juga pesan yang disampaikan juga dapat memberikan kebenaran atau kepastian yang terjadi di lingkungan sekitar.

3.2.5 Warna

Secara Visual, warna memiliki kekuatan yang mampu memperngaruhi citra orang yang melihatnya. Masing-masing warna mampu memberikan repons secara psikologis, Molly E. Holzschlag, seorang pakar tentang warna dalam tulisannya “ Creating Color Scheme”. (Adi Kusrianto, 2007, hal.46)

Dalam merancang sebuah Visualisasi untuk menyampaikan pesan/informasi di media informasi cetak yaitu akan menggunakan warna yang akan di sesuaikan dengan tema yakni Persaudaraan, dengan teknik pewarnaan digital dengan mengunakan salah satu software yang dapat membantu dalam perancangan seperti Adobe Photoshop,dalam sebuah media iklan tabloid sistem komputer dimana dapat membantu menyelesaikan perancangan kampanye sosial yang akan dibuat ke dalam media dengan beberapa warna yang dihasilkan.

(38)

tersebut dengan makna seperti itu dapat mewakili isi pesan dari tema Persaudaraan yang akan disampaikan kepada masyarakat.

Adapun makna warna Biru yang akan di pakai yaitu diamabil dari warna ciri khas dari Suporter Persib yaitu Viking Persib Club yang identik dengan warna biru dimana dalam memperkenalkan ciri khas mereka. Sehingga dengan menggabungkan makna-makna tersebut akan di aplikasikan dalam penyampaikan pesan yang ditujukan.

(39)

BAB IV.

TEKNIS PRODUKSI MEDIA

4.1Media Utama

1. Iklan Tabloid (Poster)

Proses awal perancangan kampanye sosial berupa poster mengenai supporter ini adalah mencari data dan mengumpulkan dokumentasi foto-foto kegiatan keberdaan supporter disaat adanya pertandingan klub Persib,setelah data yang sudah dipilih dilanjutkan dengan mencari pesan yang akan disampaikan mengenai perilaku supporter dengan mencari tagline, headline, dan sub headline untuk menyesuaikan dengan data dokumentasi keberadaan supporter di saat didalm dan diluar stadion.

(40)

2. Poster

Perancangan media utama kampanye sosial selanjutnya berupa poster berukuran 29.7 cm x 42 cm dengan memakai kertas art paper 180 gram , untuk itu mencari kembali data/foto mengenai perilaku supporter disaat adanya pertandingan,data yang sudah didapat dengan konsep yang sudah ditentukan selanjutnya mencari kembali tagline, headline dan sub headline yang tepat dengan konsep yang sudah ditentukan,poster yang dirancang mempunyai 2 (dua) tahapan yaitu Tahap I Condisioning dan Tahap II Reminding, dimana konsep kampanye sosial tersebut akan menginformasikan keberadaan supporter yang berkaitan dengan perilaku supporter dengan konsep realis.

Tahap I : Conditioning Tahap II : reminding

(Bersifat ajakan )

(41)

4.1.1 Media Pendukung

1. Mini X-Banner

Ukuran yang dipakai pada media mini x-banner ini adalah 41 cm x 24 cm,kertas yang dipakai adalah kertas albatos dengan modus CMYK.

Gambar IV. 2 Media Pendukung Mini X-Banner

2. PIN

Ukuran PIN dibuat dengan ukuran diameter 5.6 cm dengan teknik modus warna CMYK memakai jenis bahan laminasi Doft.

(42)

3. Gantungan Kunci

Untuk ukuran gantungan kunci dibuat dengan ukuran diameter 5.6 cm dengan tehnik modus warna CMYK memakai jenis bahan laminasi Doft.

Gambar IV. 4 Media Pendukung Gantungan Kunci

4. Id Card

Ukuran yang dipakai untuk Id Card 8.6 cm x 5.4 cm dengan posisi

landscape dengan warna CMYK.

(43)

5. Stiker

Media stiker mengunakan ukuran ukuran 5.9 cm x 7.3 cm dengan bahan kertas stiker ( Permanent ) dengan modus warna CMYK.

Gambar IV. 6 Media Pendukung Stiker

6. Gelas ( Mug )

Ukuran media gelas yang dipakai mempunyai tinggi 9.5 cm dengan diameter 7.5 cm. Gelas ini dibuat dengan gambar berukuran 7.3 cm x 17.2 cm.

(44)

7. Kalender

Ukuran media kalender berukuran kertas lebar 15.1 cm tinggi 22 cm,dengan gambar berukuran 14 cm x 19 cm dengan posisi potret.

Gambar IV. 8 Media Pendukung Kalender

8. Jam

Ukuran media jam menggunakan latar gambar 13 cm x 14.8 cm untuk diameter 6.9 cm dengan bahan kertas stiker,juga yang terdapat informasi headline semangat kami untuk satu tujuan.

(45)

9. Papan Iklan

Ukuran yang di pakai diskalakan dari bentuk papan informasi yang berukuran 3 m x 1.20 m dengan posisi landscape, yang diskalakan ke media berbahan akrilik yang berukuran 4.9 cm x 19.9 cm dengan modus warna CMYK.

Gambar

Gambar 2.1 : Logo Organisasi Viking Persib Club
Gambar III.2 Tabel Distribusi Media
Gambar III.3 Format Desain
Gambar III.5 Warna
+7

Referensi

Dokumen terkait