• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Video Profil AS Leather Accessories

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan Video Profil AS Leather Accessories"

Copied!
75
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan negara agraris yang subur. Mayoritas

penduduknya hidup dari sektor pertanian dan bekerja sebagai petani,

pekebun, nelayan, dan peternak. Produksi ternak dalam negeri juga

mengalami peningkatan sebagai upaya penganekaragaman sumber

pendapatan. Disamping penghasil sumber pangan, ternak juga

menghasilkan kulit yang dapat diolah menjadi suatu karya seni.

Kulit ternak merupakan salah satu material cukup melimpah yang

digunakan sebagai bahan utama dalam industri perkulitan dan kerajinan.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kerajinan berasal dari kata rajin

yang berarti suka bekerja, sungguh-sungghu bekerja, selalu berusaha giat,

berkerapkali dan terus-menerus. Jadi kerajinan dapat disimpulkan suatu

usaha yang dilakukan secara terus menerus dengan penuh semangat

ketekunan, kecekatan, kegigihan, berdedikasi tinggi dan berdaya maju

yang luas dalam melakukan suatu karya. Kulit dapat diolah menjadi

perkamen atau kulit bahan dan ada yang disamak sehingga menjadi kulit

jadi. Banyaknya pabrik-pabrik yang muncul membuat terbentuknya

sentra-sentra industri Magetan, Garut, Madiun, dan Bandung.

Dalam kaitannya dengan industri perkulitan di Indonesia, salah satu

daerah sentra kerajinan kulit di Indonesia adalah Provinsi Jawa Barat,

(2)

terkenal dengan sebutan sentra Cibaduyut. Industri Kecil Menengah (IKM)

yang berbaris rapi sepanjang jalan Cibaduyut telah menjadi kebanggaan

kota Bandung. Sentra ini memang terkenal dengan produk sepatunya,

namun saat ini semua hasil kerajinan kulit seperti tas, jaket kulit, ikat

pinggang, dompet, serta aksesoris lainnya sudah menjamur disekitar

sentra.

Sumber daya manusia yang kompeten merupakan suatu kunci

keberhasilan bagi bisnis yang ditekuni. Disamping itu, kurangnya ilmu

yang mumpuni dapat menjadi ancaman untuk menjual produknya. Pada

kenyataannya, sebagian besar para pemilik usaha di IKM sentra Cibaduyut

hanyalah seorang pengrajin yang berperan ganda, sebagai pemilik dan

penjual produk.

AS Leather Accessories yang merupakan salah satu IKM sentra

Cibaduyut yang berdiri secara independen. Memahami desain,

mengembangkan sendiri dan menjual produknya secara terbatas sehingga

tidak pasaran merupakan ciri khas AS Leather Accessories. Agar hasil

kerajinannya diminati konsumen, sangat diperlukan strategi promosi yang

baik. AS Leather Accessories memanfaatkan sosial media seperti

instagram untuk memasarkan produknya, sehingga AS Leather

Accessories tidak memiliki kesulitan dalam mendapatkan keuntungan.

Melalui desain komunikasi visual dengan perancangan video profil

dan media penunjang yang relevan diharapkan dapat membantu AS

Leather Accessories dalam mempromosikan hasil kerajinan kulit sehingga

(3)

yang bernilai tinggi di mata masyarakat dalam dan luar negeri. Selain itu,

dapat menjadikan sentra Cibaduyut sebagai potensi wisata terbaik yang

terletak di Jawa Barat.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang dipaparkan, penelitian dikaji

lebih dalam mengenai mengapa AS Leather Accessories mengalami

permasalahan antara lain:

a) Masih kurangnya kesadaran konsumen dengan menggunakan

produk buatan lokal

b) Kurangnya media infomasi yang kurang menonjol, dalam arti

media sebagai penunjang ketertarikan calon konsumen yang

merupakan langkah awal menuju penjualan

1.3 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang dihadapi untuk mempromosikan AS

Leather Accessories adalah Cara apa yang dilakukan agar AS Leather

Accessories dikenal masyarakat?

1.4 Batasan Masalah

Batasan masalah pada perancangan ini adalah dengan merancang

(4)

1.5 Tujuan Perancangan

Dalam tujuan perancangan, ada beberapa hal yang perlu

diketengahkan menyangkut tujuan pembuatan video profil pengrajin di

sentra Cibaduyut dengan memberikan informasi yang relevan tentang

kondisi sentra Cibaduyut agar dapat membangun kesadaran sehingga

dapat menjadikan sentra ini sebagai sumber pendapatan yang optimal bagi

(5)

BAB II

TINJAUAN UMUM VIDEO PROFIL AS LEATHER

ACCESSORIES

2.1 Kerajinan Tas Kulit 2.1.1 Definisi Kerajinan

Istilah „kerajinan‟ berasal dari sisa-sisa zaman kolonial di Indonesia.

Menurut Sunarto (2001:26), orang Belanda menyebut kerajinan dengan

menggunakan kata „handycraft‟ dengan istilah Belanda „kunstnijverheid‟ atau seni „kerajinan‟. Sedangkan kata „craft‟ dari handycraft. Craftsman berarti ahli atau juru yang memiliki ketrampilan tertentu.

Menurut pendapat yang dikemukakan oleh Gie (1983:129), seni

kerajinan tergolong seni pakai, selalu dihubungkan pada sifat-sifat seperti

kegunaan atau fungsi praktis yang berkaitan dengan bentuknya ataupun

seni itu diciptakan hanya sebagai pelengkap keindahan dari sebuah bentuk

tertentu. Berbeda pendapat yang dikemukakan oleh Toekio (2007:7),

kerajinan merupakan suatu kegiatan yang melibatkan pemakaian bahan

dan alat, serta memadukan kemahiran mengubah dengan penguasaan atas

bahan dan alat menjadi barang budaya (material culture) yang memiliki

daya guna.

Dengan demikian, dari pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan

bahwa kerajinan merupakan suatu kegiatan manusia yang berkaitan

(6)

didukung oleh kemampuan, kemahiran dan pengalaman tentang

penguasaan bahan dan alat.

2.1.2 Kerajinan Kulit Di Indonesia

Kerajinan kulit sudah menjadi mata pencaharian utama bagi

sebagian orang yang sudah menekuni kerajinan ini di sentra-sentra

kerajinan kulit yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Banyak

bermunculan kawasan industri kerajinan kulit di berbagai wilayah, antara

lain Sidoarjo, Cibaduyut (Bandung), Jogjakarta, Magetan serta

wilayah-wilayah lainnya di luar Pulau Jawa. Ada yang sudah menekuni bisnis

kerajinan kulit ini selama bertahun-tahun dan bahkan ada yang sudah

menurun dari keluarganya dulu sampai dengan sekarang.

Industri kerajinan kulit di Indonesia memiliki potensi yang sangat

besar karena mempunyai produk yang beragam, mulai dari tas kulit,

sepatu kulit, dompet kulit, jaket kulit, aksesoris dari kulit, ikat pinggang,

dan lain-lain. Berbagai produk kerajinan kulit ini pun memiliki pangsa

pasar yang luas dan banyak orang yang menyukai produk-produk ini serta

angka peminatnya terus bertambah setiap tahunnya.

Sejarahnya, kerajinan kulit yang berasal dari kulit sapi, kambing,

domba, kerbau, babi dan reptil lainnya memiliki fungsi sebagai perhiasan,

(7)

2.1.3 Kerajinan Tas Kulit Dan Jenisnya

Pengertian tas adalah kemasan atau wadah berbentuk persegi dan

sebagainya, biasanya bertali, dipakai untuk menaruh, menyimpan, atau

membawa sesuatu. (KBBI, 2007:1146). Saat ini tas menjadi salah satu

industri yang sangat menggiurkan. Rata-rata penduduk di dunia ini,

menghabiskan sebagian dari uangnya untuk membelanjakan tas. Oleh

karena itu, para pengusaha sangat tertarik untuk mengembangkan

bisnisnya di industri ini.

Tas kulit banyak digemari karena bahannya yang tahan terhadap air,

kuat, serta tahan lama. Jenis dan model tas kulit banyak dan beragam. Tas

kulit yang banyak digemari saat ini dengan model yang simpel dan elegan.

Tidak hanya wanita saja, pria juga pun banyak yang menggunakan tas

kulit.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan oleh Kriyalea (2012)

adapun jenis-jenis tas adalah sebagai berikut:

Tote Bag: Pada umumnya terbuat dari bahan kain, kanvas, nilon dan

kulit. Namun akhir-akhir ini ada juga yang menggunakan bahan

plastik, bahkan kertas daur ulang. Tas ini bermanfaat untuk membawa

beberapa benda sekaligus dalam jumlah yang cukup banyak. Tas ini

(8)

Gambar II.1 Tote Bag Sumber: Dokumentasi Pribadi

Duffel Bag: Pada umumnya terbuat dari bahan kain atau parasut. Tas

ini biasanya digunakan para atlet untuk membawa perlengkapannya.

Duffel bag juga digunakan oleh orang awam untuk bepergian.

(9)

Field Bag: Pada umumnya terbuat dari bahan kain atau kulit. Tas ini

sangat manis untuk dibawa kesekolah, kampus, atau bahkan saat

bepergian.

Gambar II.3 Field Bag Sumber: Dokumentasi Pribadi

Hobo Bag: Pada umumnya terbuat dari bahan kulit yang lembut

dengan berbagai desain pernik. Ukuran tas ini cukup besar dan nyaman

(10)

Gambar II.4 Hobo Bag Sumber: Koleksi Kate Spade

Satchel Bag: Merupakan tas yang memiliki sebuah tali di tengah

penutup tas, dan fungsinya untuk mengamankan tas agar tidak mudah

terbuka. Pada zaman dahulu tas ini digunakan untuk pelajar namun

sekarang ini banyak digunakan untuk bepergian.

(11)

Clutch Bag: Merupakan tas mini yang digunakan dalam acara formal

maupun informal. Biasanya wanita menggunakan tas mungil ini dalam

acara pesta, acara resmi atau jalan-jalan.

Gambar II.6 Clutch Bag Sumber: Koleksi Coriumi

Baguette Bag: Tas ini berfungsi sebagai dompet atau hampir sama

dengan clutch. Hanya saja baguette bag memiliki tali untuk

memudahkan penggunanya sehingga tak harus memegangnya setiap

kali.

(12)

Messenger Bag: Tas ini tenar dikalangan pengantar surat (postman) di

zaman dahulu karena memang digunakan sebagai tas yang membawa

pesan surat untuk disampaikan kepada seseorang. Tali selempang

biasanya dilingkarkan didada sehingga tidak akan jatuh sekalipun si

pengguna sedang berkuda atau berlari kencang. Selain itu, tas ini dapat

menyimpan banyak barang dan cocok untuk dibawa bepergian.

Gambar II.8 Messanger Bag Sumber: Dokumentasi Pribadi

Pouch: Merupakan kantung yang terbuat dari kain, nilon atau kanvas

tipis. Pouch biasanya digunakan untuk membungkus atau menyimpan

barang-barang dari berbagai macam ukuran sehingga ukurannya pun

menyesuaikan barang tersebut. Akhir-akhir ini pouch dengan desain

tertentu digunakan untuk meyimpan handphone, alat kosmetika atau

(13)

Gambar II.9 Pouch Bag Sumber: Dokumentasi Pribadi

Kelly Bag: Merupakan tas berbentuk koper kecil. Pada umumnya

terbuat dari bahan kulit. Tas ini mirip dengan tas laptop dan biasanya

digunakan sebagai tas kerja.

(14)

Jelly Kelly Bag: Merupakan tas desain tote, namun bahannya terbuat

dari campuran karet sintetis. Warnanya muda dan ceria mirip dengan

jelly. Itulah sebabnya dinamakan jelly kelly.

Gambar II.11 Jelly Kelly Bag Sumber: Koleksi Hermes

2.2 Sentra Cibaduyut

2.2.1 Sejarah Sentra Cibaduyut

Menurut sejarah, mulai berkembangnya industri dan perdagangan

alas kaki Cibaduyut telah cukup lama. Awalnya dimulai sekitar tahun

1920, beberapa orang warga setempat yang kesehariannya bekerja pada

sebuah pabrik sepatu di kota Bandung, setelah memiliki keterampilan

dalam membuat sepatu, mereka berhenti sebagai pekerja. Mereka memulai

membuka usaha membuat dan menjual produk alas kaki secara

(15)

anggota keluarganya. Dengan semakin berkembangnya pesanan, maka

mulai merekrut pekerja yang berasal dari warga sekitarnya, sehingga

keterampilan dalam membuat alas kaki ini menyebar dan ditularkan dalam

lingkungan keluarga dan warga masyarakat sekitarnya (Kota Bandung,

2014).

Keterampilan membuat sepatu ini diajarkan turun-temurun hingga

pada tahun 1940-an telah tercatat ada 89 pengrajin di kawasan Cibaduyut.

Melihat kesuksesan produk sepatu, untuk melengkapi kegiatan usahanya

para pengrajin mulai membuat barang-barang kulit seperti tas, sandal,

dompet, dan aksesoris lainnya. Hingga kini, kawasan Cibaduyut telah

dipenuhi toko-toko yang berderet sepanjang sentra ini (Kota Bandung,

2014).

2.2.2 Lokasi Sentra Cibaduyut

Dalam profil sentra industri alas kaki Cibaduyut, yang ditulis oleh

UPT Industri Alas Kaki Cibaduyut (2010), secara geografis sentra

Cibaduyut terletak kurang lebih 5 kilometer dari pusat Kota Bandung.

Luas area sentra sendiri kurang lebih 14 km2. Secara administratif, sentra

Cibaduyut terletak dalam dua wilayah yaitu wilayah Kota Bandung dan

Kabupaten Bandung.

Untuk wilayah yang termasuk ke dalam Kota Bandung mencakup

lima kelurahan di Kecamatan Bojongloa Kidul, yaitu: Kelurahan Kebon

Lega, Kelurahan Cibaduyut, Kelurahan Cibaduyut Wetan, Kelurahan

(16)

Kabupaten Bandung, mencakup tiga desa di Kecamatan Dayeuhkolot,

yaitu Desa Cangkuang Kulon, Desa Cangkuang Wetan dan Desa

Sukamenak.

Gambar II.12 Peta Sentra Cibaduyut Sumber: Dokumentasi Pribadi

2.2.3 Keistimewaan Sentra Cibaduyut

Adapun beberapa keistimewaan yang ada di sentra Cibaduyut,

antara lain adalah sebagai berikut:

 Pelanggan yang ingin membeli kerajinan kulit jenis apapun dengan

model tertentu dapat melakukan pemesanan sesuai model yang

diinginkan.

 Harga yang ditawarkan sangat bervariasi, mulai dari puluhan ribu

(17)

 Memiliki kualitas produk yang baik. Para pengrajinnya berani

menjamin kualitas produknya. Jika terjadi kesalahan dalam produknya

(ataupun rusak), produk dapat dikembalikan untuk diperbaiki.

 Letak sentra yang sangat strategis, yakni berada diantara jalur masuk

dan keluar kota Bandung sehingga membuat wisatawan lebih banyak

berkunjung ke Cibaduyut.

 Selain itu, keunikan yang ada jika berbelanja di Cibaduyut adalah

disini anda akan menemukan merek sepatu yang menggunakan nama

Wakil Presiden Indonesia, yaitu JK Collection Shoes. Pemilik dari JK

Collection, Adeng Sugianto, mengakui memiliki ide menggunakan

nama beliau setelah beliau mengunjungi Cibaduyut. Adeng mengakui

bahwa saat itu Pak JK mampir ke tokonya dan membeli sepatu

buatannya. Adeng juga sudah meminta izin beliau untuk menggunakan

namanya sebagai merek sepatunya.

2.2.4 Pengaruh Sentra Cibaduyut Bagi Masyarakat Bandung

Pengaruh sentra Cibaduyut bagi masyarakat Bandung sebagai

sumber mata pencaharian bagi masyarakat sekitar sentra Cibaduyut,

maupun masyarakat Bandung yang telah lama menekuni bidang kerajinan

kulit. Sebagian dari mereka berprofesi sebagai pengrajin, penjual, hingga

pemilik usaha. Berbekal keahlian dan keterampilan menjahit dan membuat

pola, dapat menciptakan lapangan kerja baru dan pendapatan untuk

(18)

Gambar II.13. Produk Tas Cibaduyut Sumber: Dokumentasi Pribadi

Dengan meningkatnya kunjungan ke Bandung pada hari libur

terutama pada hari libur panjang, membuat para pemilik usaha kerajinan

kulit di sentra Cibaduyut sering kali kedatangan banyak konsumen dan

kebanjiran pesanan. Tidak hanya konsumen yang datang, banyak dari

wirausahawan ini mulai mengekspor produk kerajinannya ke negara lain.

Tentu merupakan suatu kebanggaan tersendiri bagi produk lokal yang

bersaing di dunia internasional.

Sebagian besar wisatawan yang datang menggunakan kendaraan

pribadi. Hal ini sangat besar pengaruhnya terhadap sentra Cibaduyut

maupun kota Bandung, baik terhadap aktivitas bisnis dan ekonomi

(19)

2.3 Profil AS Leather Accessories

Agung Ghani, laki-laki, 33 tahun, pendidikan terakhir SMA adalah

pemilik bengkel sekaligus produsen kerajinan kulit yang diberi merek AS

Leather Accessories. Agung memulai usahanya sekitar tahun 2000 sebab

ketertarikannya pada produk kulit. Produk pertama yang Agung hasilkan

adalah jaket kulit. Pada saat itu, sang kakak adalah anggota dari klub

motor dan Agung diminta untuk membuat jaket kulit untuk beberapa

anggotanya.

Agung mendalami hobinya sebagai pengrajin. Perlahan namun

pasti, pekerjaan sebagai pengrajin membuahkan hasil yang baik. Berkat

keuletan, ketelitian dan dibantu dengan kekuatan promosi dari kakaknya,

Agung mulai mendapat banyak pesanan dari konsumen baik dalam kota

maupun luar kota dan mulai mendirikan bengkel AS Leather Accessories.

Dari sekian banyak produk kerajinan kulit yang dihasilkan, Agung lebih

menggemari memproduksi tas motor dan aksesoris kulit lainnya.

(20)

Dari segi desain, Agung menghasilkan produknya dengan

membuat pola sendiri. Berbeda pada pengrajin pada umumnya, Agung

lebih baik membuat produk dengan jumlah terbatas daripada dalam partai

besar untuk menghindari peniruan desain. Hal ini terbukti banyaknya

konsumen produk tas Agung memuji karyanya yang unik dan memiliki

ciri khas. Sebagian besar dari konsumen ini loyal terhadap produk buatan

Agung.

Material yang digunakan oleh Agung dalam pembuatan tas kulit

telah diseleksi terlebih dahulu. Materialnya pun selalu menggunakan

kualitas terbaik walaupun biaya yang dikeluarkan cukup tinggi. Agung

mengungkapkan, “Saya lebih baik mengeluarkan biaya material yang

cukup tinggi agar menghasilkan barang yang tahan lama, namun terbukti kualitasnya”.

(21)

Kemudian Agung menambahkan, “…dibanding dengan material

yang murah, saya sering dapat komplain dari konsumen. Karena desainnya

bagus, ya materialnya juga harus bagus. Sayang kalau desainnya sudah

oke tapi barangnya cepat rusak karena bahan kulitnya yang jelek bisa

menjatuhkan merek sendiri”.

Sejak Agung mendapat banyak pesanan dari konsumen setianya

dari mulut ke mulut, sebagai pengrajin yang berasal dari Cibaduyut,

Agung tidak menyalurkan produknya di toko-toko kawasan sentra

Cibaduyut. Agung lebih mengutamakan pesanan konsumen yang di

dominasi oleh jalur pemasaran dari kakaknya. Agung lebih mementingkan

kualitas produk yang eksklusif dibandingkan dengan produk yang pasaran.

(22)

Agung menambahkan, “…saya lebih baik jual produk sedikit daripada jadi pasaran. Saya lebih puas membuat produk yang terbatas dibanding yang pasaran karena desainnya monoton”.

Namun untuk meningkatkan penjualannya, Agung memiliki

keterbatasan untuk memasarkan produknya. Tenaga pemasaran saat ini

hanyalah sang kakak. Untuk mengepakkan sayap yang lebar di dunia

kerajinan kulit, idealnya sebuah perusahaan memiliki strategi pemasaran

dan struktur organisasi yang baik.

2.4 Videografi

Video adalah bagian yang memancarkan gambar pada pesawat

televisi, rekaman gambar hidup atau program televisi untuk ditayangkan

lewat pesawat televisi (KBBI, 2012:1589). Sedangkan pengertian video

menurut Baksin (dalam Akbar 2013:21) merupakan seperangkat

komponen atau media yang mampu menampilkan gambar sekaligus suara

dalam waktu bersamaan dikarenakan terjadinya gambar secara optis dan

juga elektronis. Secara umum videografi dapat diartikan sebagai media

untuk merekam suatu momen atau kejadian yang dirangkum dalam sebuah

sajian gambar dan suara yang dapat dinikmati dikemudian hari, baik

sebagai sebuah kenangan ataupun sebagai bahan kajian untuk mempelajari

apa yang pernah terjadi. Videogafi banyak digunakan oleh berbagai

kalangan untuk berbagai kepentingan mulai dari individu hingga

(23)

Jika berbicara tentang videografi, tentu akan berbicara sebuah alat

yang menjadi wadah dari video tersebut yaitu kamera. Kamera pada era

sekarang ini tentu bukan lagi menjadi benda yang asing. Sudah banyak

beredar kamera fotografi yang popular di kalangan dewasa maupun

remaja. Menurut Baksin (dalam Akbar 2013:21), kamera dikategorikan

menjadi tiga jenis, adalah sebagai berikut:

1. Kamera foto (still photography);

2. Kamera film/movie (cinema photography), dan;

3. Kamera video (video photography).

Ketiga jenis tersebut mempunyai karakteristik yang berbeda.

Perbedaan utama terdapat pada aspek bahan penyimpan gambar dan

proses terjadinya gambar. Adapun jenis kamera video setelah pengambilan

gambar hasilnya bisa langsung dilihat karena terjadinya gambar secara

optis dan elektronis. Selanjutnya dilihat dari gambar yang dihasilkan,

ketiga jenis kamera tersebut berbeda. Jika kamera foto menghasilkan

gambar-gambar tunggal tidak bergerak (still single picture), kamera film

dan video memiliki kesamaan yaitu sama-sama menghasilkan gambar

hidup atau citra bergerak (motion picture) (Baksin dalam Akbar, 2013:21).

2.4.1 Jenis-Jenis Video

Pada dasarnya terdapat dua jenis video dalam layar komputer, adalah

(24)

1. Video Analog

Merupakan produk dari industri pertelevisian dan dijadikan sebagai

standar televisi. Meskipun banyak video yang diproduksi hanya untuk

platform display digital (untuk Web, CD-ROM, atau sebagai

presentasi HDTV DVD), video analog masih merupakan platform

yang paling banyak diinstalasi untuk mengirim dan melihat video.

2. Video Digital

Merupakan produk dari industri komputer dan dijadikan standar data

digital. Jenis sistem video rekording ini bekerja menggunakan sistem

digital dan biasanya digital video direkam dalam tape, kemudian

didistribusikan melalui optical disk, misalnya VCD dan DVD. Sedangkan dunia broadcasting kini juga lambat laun mengalihkan teknologinya kearah DTV (Digital Television).

2.4.2 Video Profil

Video profil dapat didefinisikan menjadi sebuah sajian gambar dan

suara yang mengenalkan atau menjelaskan sesuatu hal yang berisikan

informasi dan ditujukan kepada khalayak atau penerima pesan. Video

profil banyak digunakan oleh perusahaan atau organisasi dengan tujuan

untuk memperkenalkan ke khalayak.

Pada perancangan ini, melihat potensi dari produk kerajinan tas kulit

yang baik, maka dibuatlah sebuah video pomosi dan profil AS Leather

Accessories. Video ini akan disajikan dalam sebuah cerita pengrajin dan

(25)

serta menarik awareness yang pada akhirnya sebagai media promosi

produk AS Leather Accessories.

2.4.3 Unsur Pembentuk Video

Pembuatan video profil kerajinan tas kulit AS Leather Accessories

ini akan dibentuk visual dan pesan melalui unsur-unsur film atau video,

guna mendapatkan sebuah tujuan yang lebih terkonsep dan memiliki

kaedah-kaedah dalam pembuatan video. Unsur-unsur dalam pembentuk

video berguna untuk membantu dalam memahami video dengan lebih

baik. Secara umum unsur pembentuk akan dibagi menjadi dua unsur yaitu

unsur naratif dan unsur sinematik.

Dalam pembuatan film atau video, tentu kedua unsur ini saling

berinteraksi dan berkesinambungan dalam membentuk sebuah video atau

film. Masing-masing unsur tidak dapat membentuk sebuah film atau video

kalau berdiri sendiri. Menurut Pratista (dalam Akbar 2013:23) unsur

naratif adalah bahan (materi), sementara unsur sinematik adalah cara

(gaya) untuk mengolahnya. Dalam film cerita, unsur naratif adalah

perlakuan terhadap cerita filmnya. Sementara unsur sinematik atau juga

sering diistilahkan gaya sinematik merupakan aspek-aspek teknis

pembentuk film atau video.

2.4.3.1 Unsur Naratif

Dalam pembuatan video atau film tentu ada unsur naratif.

(26)

2013 :23) unsur naratif adalah suatu rangkaian peristiwa yang

berhubungan satu sama lain dan terikat oleh logika sebab akibat

(kausalitas) yang terjadi dalam suatu ruang dan waktu. Unsur naratif

juga merupakan perlakuan terhadap cerita filmnya.

Setiap cerita pasti mengandung masalah, konflik, lokasi, waktu,

serta hal lainnya. Seluruh elemen tersebut akan membentuk unsur

naratif. Elemen-elemen tersebut saling berinteraksi serta

berkesinambungan satu sama lain untuk membentuk sebuah jalinan

peristiwa yang memiliki maksud dan tujuan. Seluruh jalin peristiwa

tersebut terikat oleh sebuah aturan yakni logika sebab-akibat.

Sedangkan unsur ruang dan waktu adalah elemen-elemen pokok pembentuk naratif (Pratista dalam akbar, 2013:23).

2.4.3.2 Unsur Sinematik

Untuk membentuk suatu kesatuan video yang utuh, unsur

sinematik akan berperan besar didalamnya. Unsur sinematik

merupakan aspek-aspek teknis pembentuk video. Pratista (dalam

Akbar 2013:23) menjelaskan bahwa unsur sinematik terbagi

menjadi empat elemen pokok yakni: mise-en-scene, sinematografi, editing dan suara. Setiap dari elemen-elemen ini akan digabung dan menjadi suatu kesatuan utuh dalam video. Berikut akan dijelaskan

(27)

2.4.3.2.1 Mise-en-scene

Pratista (dalam Akbar 2013:24) mengatakan, “mise-en-scene adalah segala hal yang terletak di depan kamera yang akan diambil gambarnya dalam produksi film”. Mise-en-scene berasal dari kata

Perancis yaitu “putting in the scene”. Mise-en-scene usur sinematik yang paling mudah dikenali dikarenakan hampir dari seluruh gambar

yang dilihat merupakan merupakan bagian dari unsur ini. Menurut

Pratista (dalam Akbar 2013:24) mise-en-scene terdiri dari empat

aspek utama, yakni:

a. Setting (latar)

Setting disini maksudnya adalah seluruh latar bersama segala

propertinya. Properti dalam hal ini adalah semua benda yang

tidak bergerak seperti perabot, pintu, jendela, kursi, lampu,

pohon, bangunan, dan sebagainya. Fungsi setting adalah sebagai

penunjuk ruang dan waktu untuk memberikan informasi yang

kuat dalam mendukung cerita film atau video. Selain sebagai

latar cerita, setting juga mampu membangun mood sesuai dengan tuntutan cerita. (Pratista dalam Akbar, 2013:24).

b. Kostum dan tata rias wajah (make-up)

Kostum adalah segala hal yang dikenakan pemain bersama

seluruh aksesorisnya. Dalam hal ini termasuk di antaranya

adalah busana, topi, perhiasan, jam tangan, kaca mata, dan

(28)

sekedar sebagai penutup tubuh semata, namun juga berfungsi

menjelaskan suatu identitas (Pratista dalam Akbar, 2013:24).

c. Pencahayaan (lighting)

Pencahayaan merupakan suatu unsur yang penting dalam video.

Tanpa cahaya, sebuah benda tidak akan memiliki wujud. Tanpa

cahaya sebuah video tidak akan terwujud. Cahaya membentuk

sebuah benda serta dimensi ruang. Tata cahaya dalam video

secara umum terdiri dari empat unsur, kualitas, arah, sumber,

serta warna. Keempat unsur ini akan sangat membantu dalam

membentuk suasana serta mood sebuah video (Pratista dalam

Akbar, 2013:24-25).

d. Para pemain dan pergerakan (akting)

Aspek mise-en-scene juga meliputi pergerakan dan juga para

pemain. Biasanya karakter merupakan pelaku cerita yang

memotivasi naratif dan selalu bergerak dalam melakukan sebuah

aksi. Tetapi pelaku cerita dapat memiliki wujud fisik yang

beragam dan tidak selalu berujud manusia (Pratista dalam Akbar,

2013:25).

2.4.3.2.2 Sinematografi

Setelah aspek mise-en-scene, kemudian akan dilanjutkan

dalam tahap pengambilan gambar. Pada tahap inilah unsur

sinematografi mulai berperan. Sinematografi mencakup perlakuan

(29)

adegan semata namun juga mengontrol dan mengatur bagaimana

adegan tersebut diambil, seperti jarak, ketinggian, sudut, lama

pengambilan dan sebagainya (Pratista dalam Akbar, 2013:25).

2.4.3.2.2.1 Aspek kamera dan film

Berikut adalah penjelasan dari aspek yang ada pada

kamera dan film dalam sinematografi sebagai berikut:

a. Jenis kamera dan film

Pada penggunaan kamera dan film, akan meliputi jenis

kamera dan film. Jenis kamera yang digunakan pada film

dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu kamera film dan

kamera digital. Kamera film menggunakan format seluloid,

sementara kamera digital menggunakan format video

(Pratista dalam Akbar, 2013:25).

b. Tonalitas

Tonalitas merupakan pengaturan kualiatas dari gambar

dan warna, melalui pengaturan kontras, brigthness, color, dan lainnya sehingga gambar bisa diatur lebih gelap atau

terang serta warna dapat diatur lebih muda atau tua

(Pratista dalam Akbar, 2013:25).

c. Kecepatan gerak gambar

Pada kecepatan gerak gambar, akan dikenal dengan istilah

slow motion serta fast motion, yakni kecepatan gerak yang

(30)

Kamera dan proyektor film memiliki kecepatan normal 24

frame per detik (fps). Jika hendak merekam sebuah adegan dengan kecepatan cepat berarti harus kurang dari 24fps.

Sebaliknya kalau ingin mendapatkan adegan dengan

kecepatan lambat maka harus lebih dari 24fps (Pratista dalam Akbar, 2013:26).

Biasanya teknik ini memiliki kegunaan masing-masing

sebagai berikut:

Slow motion

Fungsi dari slow motion ini beragam namun pada

umumnya digunakan untuk memberi efek dramatik

pada sebuah momen atau peristiwa (Pratista dalam

Akbar, 2013:26).

Fast motion

Teknik ini juga memiliki fungsi serta motif yang

beragam. Pada umumnya teknik ini digunakan untuk

menunjukkan aktifitas rutin pada sebuah ruang publik,

seperti suasana jalan raya yang ramai, para pejalan kaki,

stasiun, dan sebagainya (Pratista dalam Akbar,

2013:26).

Reverse motion

Teknik ini tidak sepopuler teknik slow motion dan fast motion. Teknik ini membalikkan kembali sebuah shot

(31)

normal, lebih cepat, atau lebih lambat (Pratista dalam

Akbar, 2013:26).

d. Pengunaan Lensa

Peranan lensa dalam pengambilan sebuah video juga akan

terasa. Lensa bekerja hampir sama seperti mata manusia,

lensa juga mampu memberikan efek kedalaman, ukuran,

serta dimensi suatu objek atau ruang. Pratista (dalam

Akbar 2013:26-27) mengatakan, “Setiap lensa akan

memberikan efek perspektif yang berbeda karena

memiliki focal length (panjang titik api) yang berbeda.

Secara umum lensa dikelompokkan menjadi tiga jenis

berdasarkan titik apinya, yakni short focal length, normal focal length, dan long focal length. Sementara lensa zoom

merupakan jenis lensa yang mampu mengubah panjang

titik apinya ketika gambar diambil.

2.4.3.2.2.2 Framing

Framing dapat diartikan pembatasan gambar oleh kamera. Framing penting dalam sebuah video karena melalui jendela

inilah penonton akan disuguhkan semua jalinan peristiwanya.

Unsur-unsur yang ada pada framing sebagai berikut:

1. Bentuk dan dimensi frame

Dalam bentuk dan dimensi frame akan mengenal dengan

(32)

menjelaskan bahwa perbandingan ukuran lebar serta tinggi

frame dinamakan aspect ratio. Aspect ratio telah mulai ditentukan semenjak film pertama kali lahir yakni oleh

Edison dan Lumiere bersaudara, dengan perbandingan

mendekati standar aspect ratio fullscreen saat ini. Dalam perkembangannya, aspect ratio dibagi dalam dua jenis yaitu fullscreen dan widescreen. Aspect ratio fullscreen 1.33:1,

sedangkan widescreen 1.85:1, dan untuk efek anamorphic,

aspect rationya 2.35:1. Aspect ratio ini berstandarkan lembaga film Amerika (Pratista dalam Akbar, 2013:27).

2. Jarak, sudut, kemiringan dan ketinggian kamera

Jarak

Jarak yang dimaksud adalah dimensi jarak kamera

terhadap objek dalam frame. Ukuran jarak ini adalah sangat relatif dan yang menjadi tolak ukur adalah

proporsi manusia atau obyek dalam sebuah frame. Adapun dimensi jarak terhadap objek dapat

dikelompokan menjadi tujuh, yaitu: extreme long shot,

long shot, medium long shot, medium shot, medium close up, close up, dan extreme close up (Pratista dalam Akbar,

2013:27).

Sudut kamera

Sudut kamera adalah sudut pandang kamera terhadap

(33)

2013:28) mengungkapkan, secara umum sudut kamera

dapat dibagi menjadi tiga, yakni:

1. High angle (kamera melihat objek dalam frame yang

berada dibawahnya);

2. One angle (kamera melihat objek dalam frame secara lurus);

3. Low angle (kamera melihat objek dalam frame yang berada di atasnya).

Kemiringan

Kemiringan kamera adalah kemiringan terhadap garis

horizontal objek dalam sebuah frame. Teknik ini

biasanya digunakan untuk memperlihatkan sesuatu yang

tidak seimbang dan tidak harmonis pada cerita atau

kisahnya (Pratista dalam Akbar, 2013:28).

Ketinggian

Ketinggian kamera adalah tinggi kamera terhadap sebuah

objek dalam frame. Tinggi kamera yang sering digunakan pada film atau video adalah sejajar dengan

mata manusia. Sudut kamera juga akan saling terkait

dengan ketinggian kamera (Pratista dalam Akbar,

(34)

2.4.3.2.2.3 Kamera Subyektif (POV shot)

POV merupakan singkatan dari point of view. Kamera subyektif atau juga diistilahkan point of view shot ini

merupakan arah pandang kamera, persis seperti apa yang

dilihat karakter atau objek dalam film atau videonya. Pratista

(dalam Akbar 2013:28) mengatakan, “Fungsi penggunaan teknik ini adalah agar penonton mampu melihat dan merasakan sensasi sama seperti karakter dalam cerita”.

2.4.3.2.2.4 Komposisi Simetrik dan Dinamik

Komposisi dalam sebuah film dapat disamakan dengan

layout pada desain cetak, karena komposisi dalam film

diartikan penempatan suatu objek dalam sebuah frame. Hal ini

dapat disebabkan untuk mendapatkan motif-motif tertentu.

Secara umum komposisi film dapat dikelompokkan menjadi

dua jenis, yakni :

1. Komposisi Simetrik

Komposisi simetrik sifatnya statis. Objek akan ditempatkan

persis ditengah-tengah frame. Komposisi ini dapat digunakan untuk berbagai macam motif dan simbol seperti,

efek tertutup, perangkap atau keterasingan. Komposisi

(35)

pemerintah, serta tempat ibadah (Pratista dalam Akbar,

2013:28-29).

2. Komposisi Dinamik

Komposisi dinamik lebih bersifat fleksibel. Ukuran, posisi,

arah gerak objek sangat mempengaruhi komposisi dinamik.

Salah satu cara mendapatkan komposisi dinamik adalah

dengan menggunakan sebuah aturan rule of thirds (Pratista dalam Akbar, 2013:29). Nugroho (dalam Akbar 2013:29)

berpendapat bahwa rule of thirds merupakan garis-garis panduan (invisible) yang membentuk sembilan buah empat

persegi panjang yang sama besar pada sebuah gambar.

Elemen-elemen gambar yang muncul disudut-sudut persegi

panjang pusat akan mendapat daya tarik maksimum.

2.5 Informasi

Pengertian informasi menurut KBBI (2012:826) adalah penerangan,

pemberitahuan, kabar atau berita tentang sesuatu keseluruhan makna yang

menunjang amanat yang terlihat dari bagian-bagian amanat itu. Berbeda

pendapat dengan Jogiyanto (2004:8) dalam bukunya yang berjudul

Analisis dan Desain Sistem Informasi, bahwa informasi adalah data yang

diolah menjadi bentuk yang lebih berguna bagi yang menerimanya.

Istilah informasi lebih sering ditujukan ke suatu sistem, dan

informasi dapat merujuk kesuatu data mentah, data tersusun, kapasitas

(36)

penting dan bisa menguasai hidup manusia. Hal ini terjadi karena

informasi menekankan pada sifat hakiki manusia dalam bersosialisasi

dengan sesama mahluk hidup.

Nilai informasi berhubungan dengan keputusan. Bila tidak ada

pilihan atau keputusan maka informasi tidak diperlukan. Keputusan dapat

berkisar dari keputusan berulang sederhana sampai keputusan strategi

jangka panjang. Nilai informasi dilukiskan paling berarti dalam konteks

pengambilan keputusan. Sumber dari informasi adalah data. Data

merupakan kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian serta

merupakan suatu kesatuan yang nyata, dan merupakan bentuk yang masih

mentah sehingga perlu diolah lebih lanjut melalui suatu model untuk

menghasilkan informasi.

Kesadaran akan informasi juga semakin berkembang pesat sejak

revolusi teknologi, yaitu ditemukannya mesin komputer yang dapat

membantu mempercepat mendapatkan informasi (Sutabri, 2012:22).

Jelaslah kiranya bahwa data merupakan sumber dan bahan informasi.

Revolusi teknologi informasi sering disebut-sebut sebagai tonggak sejarah

dimulainya ketergantungan manusia terhadap informasi, setelah terjadinya

revolusi pertama yaitu revolusi industri (Mulyata dalam Akbar, 2013:30).

2.5.1 Informasi Berdasarkan Dimensi Waktu

Menurut Sutabri (2012:28), informasi berdasarkan waktu dapat

(37)

a. Informasi masa lalu

Informasi jenis ini adalah informasi mengenai peristiwa masa

lampau yang meskipun amat jarang dipergunakan, namun dalam

data penyimpanan perlu disusun secara rapi dan teratur.

Pengaturannya harus sedemikian rupa sehingga dapat disajikan

dengan cepat dan lengkap apabila diperlukan.

b. Informasi masa kini

Informasi masa kini adalah informasi mengenai peristiwa-peristiwa

yang terjadi sekarang. Berkat teknologi maju dan canggih dalam

bentuk komputer, pengolahan jenis ini dapat dilakukan dengan

relatif cepat. Meskipun demikian didalam manajemen, informasi

masa kini tidak selalu merupakan hasil proses komputer.

2.5.2 Informasi Berdasarkan Sasaran

Informasi berdasarkan sasaran adalah informasi yang ditujukan

kepada seseorang atau sekelompok orang, baik yang terdapat didalam

organisasi maupun diluar organisasi. Menurut Sutabri (2012:29) informasi

bedasarkan sasaran dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

a. Informasi individual

Informasi individual adalah informasi yang ditujukan kepada

seseorang yang mempunyai fungsi sebagai pembuat kebijakan dan

pengambil keputusan, atau kepada seseorang yang diharapkan

tanggapannya atas informasi yang diperoleh. Informasi jenis ini

(38)

perantara surat, tergantung dari macam informasi yang disampaikan

dan tergantung dari waktu yang diperlukan untuk memperoleh

tanggapan.

b. Informasi komunitas

Informasi komunitas adalah informasi yang ditujukan kepada

khalayak diluar organisasi, suatu kelompok tertentu di masyarakat,

seperti informasi komunitas yang disampaikan pabrik rokok hanya

ditujukan kepada sekelompok orang yang suka merokok.

2.5.3 Informasi Berdasarkan Kualitas

Setiap informasi yang akan di sampaikan mempunyai unsur data dan

ada suatu nilai yang terkandung didalamnya. Bedasarkan ini, maka ada

kualitas yang akan dihasilkan dari informasi tersebut. Kualitas dari

informasi akan mempengaruhi kepada yang menerima informasi. Menurut

Sutabri (2012:33), kualitas dari suatu informasi tergantung dari tiga hal,

yaitu akurat (accurate), tepat waktu (timelines), dan relevan (relevance).

Bedasarkankan hal tersebut, maka dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Akurat

Informasi harus bebas dari kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat

juga berarti informasi harus mencerminkan maksudnya. Informasi

harus akurat karena sering terjadi kesalahan atau gangguan dari

sumber informasi ke penerima informasi dan berakibat dapat

(39)

b. Tepat waktu

Informasi yang sampai kepada si penerima tidak boleh terlambat.

Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi, karena

informasi merupakan landasan dalam mengambil keputusan.

Terkadang informasi bernilai mahal karena harus cepat dikirim dan

cepat diterima oleh penerima informasi, sehingga informasi seperti

ini memerlukan teknologi mutakhir untuk mengolah dan

mengirimnya.

c. Relevan

Informasi mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevasi

informasi untuk setiap orang berbeda, misalnya menyampaikan

informasi tentang penyebab kerusakan mesin produksi kepada

seorang akuntan perusahaan tentu kurang relevan.

2.5.4 Informasi Bagi Konsumen

Sebelum hendak berpergian ke suatu tempat untuk berbelanja,

pembeli biasanya mencari terlebih dahulu wawasan atau data-data tempat

yang ingin dituju. Semua data bisa berupa bertanya langsung ke orang

yang sudah pernah pergi ketempat tersebut atau mencari sendiri melalui

media-media yang tersedia. Kebutuhan akan informasi semakin amat

terasa bagi pembeli, berbagai informasi yang dikumpulkan dari berbagai

(40)

Seiring dengan jangkauan pengenalan terhadap lingkungan,

kebutuhan akan informasi semakin terasa. Perkembangan kebutuhan

informasi, membuat pembeli akan memperluas pengetahuannya. Pada era

sekarang ini pembeli akan dipengaruhi oleh sarana media-media informasi

yang sudah canggih. Para pembeli akan mencari media informasi yang

mempunyai data-data yang lebih akurat dan juga banyak. Dengan adanya

pencarian informasi tentu media merupakan suatu wadah yang dituju

untuk menemukan informasi mana yang hendak dicari oleh penerima

informasi. Media-media ini lah yang akan mampu menarik para pemerhati

informasi dalam menanggapi informasi tersebut.

Peranan media akan sangat berpengaruh seperti apa informasi yang

akan disampaikan. Menurut Liliweri (1992 :42) media terbagi dua jenis,

yaitu :

a. Media cetak

Media cetak adalah media massa seperti surat kabar, majalah, tabloid

dan lain-lain. Media massa jenis ini mempunyai jangkauan wilayah

tertentu sesuai dengan tema informasi yang disajikan. Media cetak

biasanya mempunyai peredaran yang cukup cepat, yaitu sepersatu

hari untuk surat kabar, dan perbulan untuk majalah. Media seperti ini

akan lebih berpengaruh bagi calon pembeli yang berada dalam ruang

lingkup tempat media ini beredar.

b. Media elektronik

Media elektronik adalah radio, televisi, video, film. Media elektronik

(41)

Karena mempunyai unsur audio dan visual serta murah, maka media

ini menjadi pilihan sebagai hiburan dan informasi bagi masyarakat.

Sedangkan media elektronik era sekarang yang mempunyai area

yang paling luas adalah media internet. Media internet ini sudah

menjadi lebih sekedar media informasi, beberapa orang media ini

termasuk bagian dari gaya hidup. Bagi calon pembeli, media ini akan

lebih efektif dan sering digunakan karena media ini menjangkau

infomasi yang lebih banyak, luas, dan ruang lingkup yang sangat

besar.

2.6 Marketing Background dan Competitive Frame AS Leather Accessories

Indonesia mempunyai banyak sumber daya alam yang berlimpah.

Jika diolah dan dikelola dengan baik, sumber daya alam Indonesia bisa

dijadikan sumber pendapatan terutama pada industri ekonomi kreatif. Saat

ini telah banyak menjamur pusat perbelanjaan barang-barang buatan lokal

diberbagai wilayah Indonesia. Hal ini sangat potensial untuk digali lebih

dalam agar bermanfaat bagi pemain maupun masyarakat sekitar.

Salah satu kota yang menjadi pusat ekonomi kreatif adalah kota

Bandung, Jawa Barat. Kelengkapan infrastruktur kota Bandung

sentralisirnya aktivitas perkotaan sehingga menuntut adanya

pengembangan bidang usaha perdagangan dan perindustrian, yaitu sentra

perdagangan (barang, kulit, jeans, tekstil, kaos, dan lain-lain) dan sentra

perindustrian (karet, elektronik, tahu, tempe, boneka, topi, sablon, kain

(42)

Sebagaimana diketahui bahwa sentra Cibaduyut merupakan salah

satu wisata belanja di kota Bandung yang banyak diminati oleh wisatawan

domestik dan mancanegara. Salah satu upaya yang dijalankan oleh para

IKM di sentra Cibaduyut untuk memperluas jaringan pemasaran yaitu

dengan menjalin kerjasama dengan para distributor, ritel, desainer, dan

lain-lain, yang dimana para konsumen dapat memesan untuk membuat

sepatu dengan sekala besar yang dimana produk ini akan dijual kepada

konsumen akhir.

Strategi lain yang dijalankan oleh para pengrajin di sentra industri ini

adalah membuat dan menyebarkan brosur secara langsung sebagai media

promosi untuk menarik minat calon konsumen. Strategi penyebaran brosur

ini biasanya dilakukan dalam rangka memperluas pemasaran dengan

mengikuti acara pameran.

2.7 Analisa SWOT

Menurut Kurtz (2008:45) analisa SWOT adalah suatu alat

perencanaan strategis yang penting untuk membantu perencana untuk

membandingkan kekuatan dan kelemahan internal organisasi dengan

kesempatan dan ancaman dari eksternal. Pearce dan Robinson (2003:134)

mengatakan bahwa analisa SWOT perlu dilakukan untuk mencocokan “fit” antara sumber daya internal dan situasi eksternal suatu organisasi.

Pencocokan yang baik akan memaksimalkan kekuatan dan peluang

(43)

sederhana ini memiliki implikasi yang kuat untuk desain strategi yang

sukses terutama untuk kerajinan tas kulit AS Leather Accessories.

Kekuatan (strengths)  Kualitas produksi yang setara dengan produk luar negeri

 Bahan baku mudah diperoleh

 Memiliki desain yang berciri khas

 Produk buatan tangan

 Independensi/berdiri sendiri tanpa peduli

saingan yang ada di sentra Cibaduyut

 Tidak berpengaruh terhadap para penjual

yang memangkas harga lebih murah

 Tetap Mengeksplor desain-desain terbaru

dan membuat model desain sendiri

 Barang dijual dengan terbatas sehingga

tidak pasaran dan tidak ada tiruan

Kelemahan (weaknesses)  Banyak persaingan antar toko

Branding yang kurang menjual

 Harga sangat bersaing

 Terdapat hambatan pada permodalan

 Strategi pemasaran masih terbatas

 Monotonnya perkembangan penjualan di

sentra Cibaduyut

(44)

 Sering terjadinya kemacetan dan kurangnya

lahan parkir menuju lokasi

 Masih terbatasnya penggunaan teknologi

informasi (internet) sehingga jangkauan

pasar menjadi terbatas

Peluang (opportunities)  Potensi pasar yang terus berkembang

 Produk buatan lokal mulai dilirik kembali

 Semakin pesatnya kerjasama ekonomi antar

negara, terutama ASEAN

Ancaman (threads)  Masuknya produk yang sejenis yang bukan produksi dari sentra Cibaduyut

 Daya beli menurun

 Kompetisi dengan pebisnis muda yang

sangat inovatif

 Belum memiliki hak paten terhadap merek

 Masih rendahnya komitmen mutu terhadap

pelaku IKM, yang menyebabkan rendahnya

kepercayaan konsumen terhadap kualitas

produk IKM

(45)

2.7.1 Interaksi SWOT

masyarakat sekitar. Dengan

mendatangkan para pengunjung,

AS Leather Accessories akan

mendapatkan pesanan dan

pendapatan yang masuk.

 Produk yang dihasilkan dengan

kualitas yang baik, sehingga

tidak hanya konsumen lokal

yang membeli tetapi juga

mancanegara karena letak

workshop Agung yang strategis.

 Akses menuju lokasi yang macet

dan kurangnya lahan parkir yang

memadai, sehingga

meng-akibatkan kurangnya minat

pengunjung. Namun karena

produk lokal sedang dilirik

kembali, pengunjung mulai

berdatangan.

(46)

Potensi AS Leather Accessories

mampu mendatangkan para

pengunjung, tetapi akses yang

sering terjadi kemacetan dan

kurangnya lahan parkir, harus

segera dibenahi agar pengunjung

merasa nyaman berbelanja.

Beredarnya persepsi bahwa

kurangnya komitmen pemain

IKM membuat calon pembeli

menjadi tidak percaya dengan

kualitas produk.

 Keterbatasan dalam media

informasi mengakibatkan

banyaknya calon pengunjung

tidak mengetahui keunggulan

produk AS Leather Accessories.

Tabel II.2 Interaksi SWOT Sumber: Dokumen Pribadi

Setelah adanya analisis SWOT dapat disimpulkan bahwa potensi AS

Leather Accessories sangat besar, namun karena adanya permasalahan dan

keterbatasan media informasi mengenai produk AS Leather Accessories,

membuat minat dari calon pengunjung jadi berkurang dan ada juga yang

bahkan tidak mengetahuinya. Dengan membuat sebuah media informasi

yang tepat dan mepunyai kualitas yang baik akan dapat menjadi peluang

(47)

2.7.2 Diferensiasi

Potensi kerajinan tas kulit Agung memang banyak, tetapi dengan

menggali lebih dalam potensi AS Leather Accessories diharapkan akan

membuat calon pembeli tertarik dan datang mengunjungi workshop

Agung. Potensi ini juga ditunjang oleh kualitas produk, inovasi produk,

ketersediaan produk, transportasi, sarana dan prasarana. Independen dalam

hal anti-mainstream merupakan kekuatan As Leather Accessories di sentra

Cibaduyut dalam mempromosikan hasil kerajinannya. Bahwa Cibaduyut

tidak hanya karena kerajinan sepatunya saja yang terkenal tetapi semua

kerajinan kulit itu ada.

2.8 Target Audience

Dalam kajian target aundience berfungsi untuk menentukan

segmentasi ditujukannya pesan, agar pesan yang ingin disampaikan tepat

dan mudah dipahami oleh penerima pesan.

2.8.1 Segmentasi

Menurut Sutisna (2003), segmentasi adalah memilah-milah

konsumen ke dalam beberapa kelompok yang memiliki kesamaan,

kebutuhan dan berdasarkan beberapa variabel. Sedangkan segmentasi

pasar adalah strategi yang dirancang untuk mengalokasikan sumber daya

pemasaran kepada segmen yang telah didefinisikan. Segmentasi pasar juga

(48)

memenuhi kebutuhan-kebutuhan itu dengan menawarkan produk. Variabel

segmentasi tersebut adalah:

1. Geografi

Masyarakat urban dan perkotaan yang cenderung padat aktivitas dan

rutinitas, serta cenderung menggunakan media-media sosial seperti

internet

2. Demografi

Pria dan wanita, pelajar, mahasiswa maupun eksekutif muda.

3. Consumer Insight

Pelanggan merupakan tipe konsumen yang aktif. Dikarenakan

produk AS Leather Accessories memiliki ciri khas tersendiri,

pelanggan akan mencari sesuatu yang berbeda dari produk lainnya

dan juga value yang terkandung disuatu produk. Value tersebut bisa

berupa fungsi, jenis bahan, kualitas produk, ergonomis, dan

sebagainya. Pelanggan yang ingin memutuskan pembelian karena

ingin mencari identitas baru, berpetualang, penyuka hal yang

berbeda, dan pemerhati fashion. Melihat dari hal tersebut AS Leather Accessories mempunyai desain yang orisinil dan juga kuat dengan

ciri khasnya.

2.8.2 Targeting a. Demografis

Target audience dalam segi demografis dibagi menjadi dua yaitu

(49)

1. Primer

Target utama akan ditargetkan pada usia 25-18 tahun dengan jenis

kelamin laki-laki dan perempuan. Pada usia ini pada umumnya

manusia telah mandiri dan mampu bertanggung jawab terhadap

diri mereka sendiri, terutama dalam memutuskan pembelian

karena target ini sudah cukup secara finansial. Target primer ini

untuk golongan menengah ke atas.

2. Sekunder

Pada target kedua, ditujukan pada usia 18-24 tahun dengan jenis

kelamin laki-laki dan perempuan. Pada usia ini manusia senang

berpergian, mencari pengalaman, dan mengikuti tren dan

perkembangan masa kini. Target sekunder ini juga untuk

golongan menengah ke atas. Untuk menunjang lifestyle

diperlukan biaya yang cukup besar mulai pakaian hingga

aksesoris.

b. Geografis

Dalam segi geografis, target sasaran perancangan ini akan ditujukan

kepada konsumen mancanegara dan konsumen domestik.

c. Psikografis

Secara psikografis adalah orang urban dan perkotaan yang

mempunyai ketertarikan di dunia fashion dan menyenangi tren yang

ada di pasaran, selalu tampil trendi dimuka umum dan

(50)

Selain itu, psikologis yang suka dengan motor, traveling, adventure,

(51)

BAB III

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

3.1 Strategi Perancangan

Dalam penyampaian pesan diperlukan sebuah konsep dan analisa

agar pesan yang ingin disampaikan dapat dimengerti dan mudah ditangkap

oleh penerima pesan. Seluruh aspek yang berhubungan dengan berbagai

hal disekitar perlu diperhatikan dan dianalisa untuk membangun sebuah

wawasan dan informasi yang utuh untuk para konsumen. Strategi yang

dilakukan adalah dengan membuat video profil AS Leather Accessories

dan sekilas liputan tentang kawasan sentra Cibaduyut. Diharapkan video

promosi profil ini dapat membangun citra kawasan sentra Cibaduyut dan

dapat menjadi salah satu tujuan favorit pembeli dalam mencari produk dan

aksesori kulit.

3.1.1 Tujuan Komunikasi

Pesan yang disampaikan bersifat informatif dan persuasif untuk

mengubah persepsi, sikap dan perilaku target audiens dengan

memperkenalkan cibaduyut tentang produk tas dan aksesorinya tidak

kalah dengan produk sepatunya. Tujuan komunikasi sangat penting dalam

strategi perancangan agar pesan yang ditujukan tepat pada sasaran, adapun

(52)

a. Pengenalan kepada pembeli, penjual, pecinta kulit maupun

wisatawan mancanegara dan lokal tentang kawasan sentra

Cibaduyut.

b. Mengenalkan Cibaduyut tidak hanya karena produk sepatunya,

tetapi bahan mentah, bahan setengah jadi maupun tas dan

aksesori kulit lainnya juga.

c. Mengangkat profil salah satu pengrajin kulit di kawasan sentra

Cibaduyut.

3.1.2 Pendekatan Komunikasi

Sangat dibutuhkan pendekatan komunikasi dalam membangun

sebuah video. Pada pendekatan komunikasi ini dibagi menjadi dua, yaitu

verbal dan visual.

a. Pendekatan Verbal

Pendekatan verbal dalam video promosi ini merujuk kepada

identitas pengrajin kulit sebagai nara sumber. Dengan ringkas

pengenalan profil pengrajin, sedikit pengenalan kawasan sentra

Cibaduyut ditengah video. Menggunakan bahasa Indonesia

formal dan informal secara sederhana.

b. Pendekatan Visual

Visual yang diberikan akan memperlihatkan secara detail profil

AS Leather Accessories, sekilas tentang kawasan sentra

Cibaduyut, sedikit sejarah, kawasan pertokoan hingga merujuk

(53)

disajikan disampaikan oleh narator sebagai informan yang

didapat langsung oleh nara sumber melalui rekaman suara.

3.1.3 Strategi Kreatif

Pembuatan video promosi kawasan sentra Cibaduyut dan profil

pengrajin kulit ini menggunakan cara yang lebih informatif. Mulai dari

cerita awal pengrajin tentang hobi yg digelutinya, pengenalan kawasan

sentra Cibaduyut, kawasan pertokoan, kawasan industri hingga profil

pengrajin. Untuk profil seorang pengrajin kulit adalah dengan menentukan

dan mencari identitas yang dapat mewakili AS Leather Accessories

sehingga menjadi sebuah kemasan. Beberapa kerajinan kulit buatannya

akan menjadi identitas profil AS Leather Accessories dalam video ini.

Visual yang diberikan juga akan sangat beragam dengan

menggunakan grafis minimalis, transisi yang sederhana dan beberapa

stock shoot produk AS Leather Accessories supaya penyampain pesan mudah diterima. Karena target audiens video promosi ini adalah khalayak

lokal dan dibuat di Indonesia, maka penggunaan komunikasi bahasa akan

mempergunakan bahasa ibu yaitu bahasa Indonesia.

3.1.4 Konsep Produksi

Konsep produksi dalam perencanaan rancangan pembuatan video

promosi kawasan sentra cibaduyut adalah sebagai berikut:

Dalam tahap pra produksi ini akan dibagi kedalam beberapa

(54)

 Inti cerita

Agung Ghani adalah pemilik bengkel sekaligus produsen

kerajinan kulit yang diberi merek AS Leather Accessories.

Dalam video promosi ini Agung Ghani menceritakan awal

mulanya kawasan sentra cibaduyut hingga hobi yang

digelutinya.  Sinopsis

Dalam sebuah ruangan (bengkel kulit) dengan bahan olahan

kulit setengah jadi, alat-alat kerajinan kulit, pajangan

onderdil motor dan motor dengan suasana Cibaduyut yang

cerah. Agung Ghani seorang pengrajin sedang mengubah

kulit olahan tersebut menjadi aksesori-aksesori sandang.

Ada beberapa teman yang berada di ruangan itu adalah

salah satu anggota klub motor Bandung yang sedang

menunggu pesanan jaket kulitnya. Agung sedikit bercerita

tentang sejarah kawasan cibaduyut dan pekerjaan yang dia

tekuninya hingga saat ini.

3.1.5 Strategi Media

Seiring perkembangan zaman, masyarakat tidak hanya terpaku

pada satu media promosi. Banyak cara yang dilakukan untuk

memperkenalkan suatu hal baru demi mendapatkan eksistensinya.

Munculnya platform-platform media sosial saat ini sangat beragam, salah

(55)

internet saat ini serta mudahnya membuat sebuah akun dan mengunggah

video.

Sepertinya setiap produk ataupun jasa saat ini tidak ketinggalan

berpromosi dengan sebuah video, entah itu hanya video trailer sebuah

produk yang akan datang (coming soon) hingga lookbook collection. Dan

juga banyak aplikasi smartphone saat ini yang tidak hanya dapat mengirim

dan menerima gambar, tetapi juga video dapat dengan mudah dikirimkan

dan diunggah sehingga informasi lebih mudah didapat.

3.1.5.1Media Utama

Media utama yang dipilih berupa video promosi. Dalam

sebuah promosi, audiens membutuhkan sesuatu yang dapat dilihat,

dengan audio visual secara cepat informasi yang diberikan mudah

ditangkap.

3.1.5.2Media Pendukung

Media penunjang mengenai promosi kawasan sentra

cibaduyut yang dipilih berupa media cetak, digital, dan media

sosial. Media yang dipilih berupa leaflet, stiker dan poster.

3.1.6 Strategi Distribusi

Media online dipilih dalam strategi distribusi, melalui akses

internet kita dapat mencari data-data yang kita butuhkan. Penyampaian

(56)

facebook, youtube, instagram dan aplikasi lainnya. Melalui media online,

masyarakat akan mudah mencari data yang dibutuhkan sebagai acuan.

3.2 Konsep Visual

Dalam pembuatan video promosi ini visual yang ditampilkan

berupa gambar bergerak (video) dengan penggabungan beberapa elemen

visual seperti logotype.

3.2.1 Format Desain (layout)

Format desain yang ada pada video disebut dengan aspek ratio.

Aspek ratio merupakan perbandingan ukuran lebar dan tinggi suatu frame. Untuk video ini aspek ratio yang digunakan 16:9, merupakan standar internasional dalam format HDTV. Banyak kamera video digital memiliki

kemampuan untuk merekam dalam 16: 9, dan 16: 9 adalah satu-satunya

aspek rasio layar lebar yang ada didukung oleh standar DVD.

3.2.2 Musik

Dalam video promosi profil pengrajin kulit AS Leather

Accessories musik adalah hal yang sangat penting kerena dari musiklah

pembentukan karakter sebuah video dapat terbentuk. Musik disini

merupakan lagu dari band luar negeri yaitu Of Monster and Men yang

(57)

bagian narasi suara musik direndahkan agar khalayak benar-benar fokus

akan informasi dan pesan yang disampaikan oleh nara sumber.

3.2.3 Tipografi

Ada beberapa jenis font yang akan dipakai, font Intrepid akan

dipakai dalam beberapa desain promosi AS Leather Accessories. Dan juga

beberapa font yang akan dipakai dalam logotype.

3.2.4 Warna

Warna yang digunakan adalah warna cahaya natural yang tersedia

dari pengambilan video yaitu warna sinar matahari dan sinar lampu. Dan

juga dilakukan editing untuk mendapatkan komposisi cahaya yang pas

(58)

BAB IV

TEKNIS PRODUKSI

4.1 Teknis Produksi

Ini adalah tahapan terakhir dari proses yang telah disusun

sebelumnya atau final artwork. Seluruh gagasan dan materi telah

dikumpulkan sebelumnya akan diproses untuk menjadi sebuah tampilan

yang berkonsep. Adapun tahapan yang harus dipersiapkan terlebih dahulu

secara teknis seperti hardware dan software yang dibutuhkan. Dalam

proses pembuatan video profil ini terdiri dari beberapa proses yaitu: a. Pra Produksi

Dalam tahap ini dibutuhkan narasi, scenario, dan storyboard.

(59)

b. Produksi

Pembuatan video profil dilakukan secara individual dan

random, alat yang digunakan adalah kamera DSLR Canon

550D dan glide cam.

Gambar IV.2 Tampilan Video Stock Shoot Sumber: Dokumentasi Pribadi

c. Paska Produksi

Setelah beberapa gambar direkam, video-video ini masuk

dalam tahap editing dengan menggunakan Adobe Premiere.

(60)

Sebelumnya telah ditentukan latar belakang musik dalam video

ini. Musik yang dipilih adalah lagu dari band “Of Monster and

Men” yang berjudul “Dirty Paws”. Karena yang dibutuhkan hanya latar belakang hanya instrumental musiknya saja, jadi

bagian artis ketika bernyanyi dihilangkan. Proses editing musik

ini dilakukan menggunakan software Fruity Loops 10.

Gambar IV.4 Proses Editing Fruity Loops Sumber: Dokumentasi Pribadi

Digunakan juga Adobe Photoshop dalam pembuatan kembali

logo AS Leather Accessories yang digunakan sebagai bumper

(61)

Gambar IV.5 Proses Editing Adobe Photoshop Sumber: Dokumentasi Pribadi

4.2 Media Pendukung

Dalam promosi AS Leather Accessories, telah dibuat beberapa

media pendukung yang akan memberikan informasi dan juga pelengkap

dari produk AS Leather Accessories. a. Brosur

Brosur ini akan disebarkan ke beberapa distro-distro di

(62)

Gambar IV.6 Brosur Sumber: Dokumentasi Pribadi

b. Flyer

Flyer disebarkan bersama juga di distro-distro di bandung

bersama brosur dan juga melalui internet yang akan

dipostingkan di blog-blog dan sosial media. Design flyer dibuat

dalam 4 alternatif dan akan dipostingkan dalam 4 bulan sekali.

(63)

Gambar IV.7 Flyer Sumber: Dokumentasi Pribadi

c. Stiker

Stiker disebarkan secara gratis dan hanya ada di workshop AS Leather Accessories.

(64)

d. Poster

Poster dibuat dalam 4 alternatif, bersamaan dengan flyer poster

akan disebarkan melalui internet yang akan dipostingkan di

blog-blog dan juga sosial media. Konsep poster ini

menggunakan teknik fotografi dan juga penempatan logotype

trademark AS Leather Accessories.

Gambar IV.9 Poster Sumber: Dokumentasi Pribadi

Salah satu poster memberikan informasi tentang AS Leather Acessories untuk lebih menjelaskan latar belakang dan sejarah

(65)

Gambar IV.10 Poster History Sumber: Dokumentasi Pribadi

Dalam penyebaran video profil AS Leather Accessories, sebelumnya dibuat terlebih dahulu poster coming soon yang akan menginfokan kapan dan dimana video akan diputar.

(66)

Gambar IV.11 Poster Video Coming Soon Sumber: Dokumentasi Pribadi

4.3 Media Kreatif

Promosi media kreatif ini berbentuk ambient beberapa kerajinan

kulit dari AS Leather Accessories, diantaranya:

1. iPhone 4/4s case

Karena promosi ini kebanyakan menggunakan media digital dan

online, maka dibuat media kreatif berupa phone case untuk 4/4s.

Dibuat dengan cara diukir diatas kulit vegetable tanned yang

merupakan salah satu keunikan dan keahlian As Leather

(67)

Gambar IV.12 iPhone 4/4s Case Sumber: Dokumentasi Pribadi

2. Keychain (gantungan kunci)

Material yang digunakan adalah vegetable tanned leather.

Gambar IV.13 Keychain (gantungan kunci) Sumber: Dokumentasi Pribadi

Selain itu juga Re-Branding dilakukan dengan membuatkan

Gambar

Gambar II.5 Satchel Bag
Gambar II.6 Clutch Bag
Gambar II.9 Pouch Bag
Gambar II.11 Jelly Kelly Bag
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pengantar karya Tugas Akhir ini Berjudul Perancangan Video Profil Museum Manusia Purba Klaster Dayu Sangiran. Perancangan ini dibuat dengan tujuan untuk

Dengan menggunakan metode penelitian secara kualitatif dan strategi penelitian linier dalamproses perancangan video profil Lorin Solo Hotel, maka dapat menghasilkan media

Video Profil Museum Kereta Api Ambarawa memiliki latar belakang kegiatan yang ada di museum tersebut. Video ini bercerita tentang sejarah berdiri, koleksi-koleksi

Jadwal distribusi media utama dan penyebaran link youtube melalui poster Terdapat jadwal pendistribusian media utama video profil sebagai informasi situs Situ Sipatahunan

Dalam proses penelitian yang dilakukan di Sentra Ponsel Kudus, bahwa dengan mempunyai video profil masyrakat dapat mengetahui informasi melalui media promosi video profil

5.a. SMK Negeri Jumantono sudah mempunyai video profil yang bisa digunakan sebagai media informasi dan promosi. Dalam pembuatan video profil diperlukan sebuah perancangan agar

Promoting via video will attract more potential consumers' attention because currently the most frequently visited internet content by internet users is online video, as explained by

Tujuan pembuatan video profil bagi Kantor Camat Danau Sipin adalah sebagai media dalam memberikan pelayanan informasi kepada masyarakat dalam pengurusan perizinan dan non perizinan..