• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Tata Letak Halaman Depan Media Tangsel Pos Pada Pemberitaan Pemilukada Tangsel Edisi November Dan Desember 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Tata Letak Halaman Depan Media Tangsel Pos Pada Pemberitaan Pemilukada Tangsel Edisi November Dan Desember 2015"

Copied!
97
0
0

Teks penuh

(1)

2015 SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakulktas Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk Memenuhi Syarat-syarat

Mencapai Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)

Oleh:

Gardika Kay Rizka

109051100031

JURUSAN KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM KONSENTRASI JURNALISTIK

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERISYARIF HIDAYATULLAH

(2)
(3)

1. Skripsi ini merupakan hasil karya saya yang diajukan untuk memenuhipersyaratan memperoleh gelar Strata 1 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Jika dihari kemudian terbukti karya ini bukan hasil karya asli saya

ataumerupakan hasil jiplakan dari hasil karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Tangerang Selatan, 27 Juni 2016

(4)
(5)

i Abstrak Gardika Kay Rizka (109051100031)

Perwajahan dan tataletak sebuah koran menentukan identitas sebuah koran dan segmentasi pasar . Hal tersebut tercermin dari pemilihan foto atau gambar, tipografi atau huruf, headline, warna, serta gaya bahasa. Hal itu tidak sertamerta menghilangkan fungsinya sebagai informasi, opini dan hiburan. Halaman depan sangat memengaruhi sebuah media khususnya koran, karena halaman depan adalah gambaran dari isi keseluruhan koran tersebut dan menjadi dayatarik serta menimbulkan efekter sendiri bagi khalayak pembaca.

Bagaimana desain tataletak halaman depan Harian Umum Tangsel Pos? Bagaimana tataletak halaman depan Harian Umum Tangsel Pos? Bagaimana penggunaan elemen-elemen tataletak pada halaman depan Harian Umum Tangsel Pos? Bagaimana implementasi penerapan prinsip tataletak pada halaman depan Harian Umum Tangsel Pos?

Harian Umum Tangsel Pos terbit tujuh kali dalam seminggu, dan berjumlah 32 halaman. Panjang kertasnya adalah 540 mm dan lebar 300 mm. Margin atasnya Margin atas, kiri, kanan dan bawah dibuat 150 mm. Bodytext menggunakan jenis huruf Utopia Reguler berukuran 9 point

Drop caps pada bodytext berukuran 6 mm dan indent 3 mm. Perwajahan dan tata letak halaman depan (front page) menggunakan 12 elemen, yaitu header dan footer, headline, foto, tipografi (huruf), infografis, garis, warna, jumpline, indent dan drop caps, gutter, white space, dan iklan. Jenis tata letak yang digunakan adalah Symitrikal Layout atau biasa disebut dengan foundry/vertical layout, yaitu memiliki letak berita yang seimbang.

Elemen yang harus ada pada tataletaka dalima, yaitu tipografi, garis, foto, white space dan warna. Ada lima prinsip yang harus dipenuhi dalam membuat tataletak, lima prinsip tersebut adalah proporsi (proportion), keseimbangan (balancing), kontras (contrast), irama (rhythm) dankesatuan(unity).

Penelitian ini adalah deskriptif dengan metode studikasus. Metodologi yang digunakan peneliti adalah kualitatif yang berlandaskan pada paradigma positivistik. Teknik pengumpulan datanya adalah dengan observasi, studi pustaka dan wawancara.

Elemen yang terdapat di halaman depan (front page) Harian Umum Media Indonesia adalah header, indeks, headline, iklan, foto, tipografi (huruf), infografis, garis, warna, indent, drop caps, gutter, white space dan footer. Prinsip tata letak adalah proporsi (proportion), keseimbangan (balancing), kontras (contrast), irama (rhythm) dan kesatuan(unity).

(6)

ii

Alhamdulillaahirabbil‘alamin, segala puji dan syukur dipanjatkan atas

kehadirat Allah SWT, Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang serta memberi

kekuatan dan kemampuan bagi penulis. Berkat limpahan rahmat dan hidayahNya

penulis berhasil menyelesaikan skripsi berjudul “Analisis Tata Letak Halaman Depan Harian Tangsel Pos Pada Pemberitaan Pemilu Kada Tangsel Edisi Oktober 2015”. Shalawat bertangkaikan salam senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, beserta para sahabat dankeluarganya.

Skripsi ini merupakan tugas akhir penulis yang disusun guna melengkapi

salahsatu syarat yang telah ditentukan dalam menempuh program studiStrata

Satu (S1) Konsenterasi Jurnalistik Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Universitas Islam Negeri Sayarif Hidayatullah Jakarta.

Penyelesaian skripsi ini tidak akan terealisasi tanpa adanya bantuan dari

pihak-pihak yang telah membantu dan menyemangati penulis. Oleh karenanya

dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan jutaan terimakasih kepada:

1. Dr. H. Arief Subhan, M.A. selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi, Drs. Mahmud Jalal, M.A. selaku Pembantu Dekan bidang

Kepegawaian, Drs. Studi Rizal, LK. M.A. selaku Pembantu Dekan bidang

Kemahasiswaan.

2. Rubiyanah, M.A. selaku Ketua Konsenterasi Jurnalistik dan Ade Rina

Farida, M.Si. selaku Sekretaris KonsenterasiJurnalistik.

3. Rulli Nasrullah, M.Si. selaku dosen pembimbing yang telah sudi

meluangkan waktunya untuk membimbing dan tak kenal lelah dalam

memberikan arahan kepada penulis dalam penyusunan skripsiini.

(7)

iii

khususnya Konsentrasi Jurnalistik.

6. Kedua orang tua penulis, Ayah Subari dan Ibu Hilmiyah yang telah

memberikan dukungan dan kasih sayangnya selama ini. Skripsi ini adalah

pembuktian bahwa ananda mampu mewujudkan impian Ayah danIbu.

7. Kakakku tersayang Irmansyah dan adikku tercinta Sabrina Apriani, terima

kasih atas segala motivasi yang telah diberikan kepada penulis. Karena

merekalah penulis dapat bertahan dan mewujudkan impian menjadi

sarjana.

8. Teman-teman Konsentrasi Jurnalistik 2008, Cyntia, Hida, Dian, Dyas, Laili, Ratna, Rida, Annisaa, Elly, Misyka, Fadlundansemua yang tidakdapatdisebutkansatupersatu.

9. Julius dan segenap wartawan, serta staf Tabloid BnR yang telah

memberikan dukungan penuh kepada peneliti.

10. Semua pihak yang turut membantu dalam menyelesaikan skripsiini.

Jakarta, 27 Juli 2016

(8)

iii

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Batasan dan Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 5

D. Metodologi dan Paradigma Penelitian ... 6

E. Metodologi Penelitian ... 6

F. Teknik Pengumpulan Data ... 7

G. Tinjauan Kepustakaan ... 8

BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Perwajahan dan Tata Letak Pada Media Cetak ... 9

B. Koran Sebagai Media Massa ... 10

C. Pengertian Tata Letak ... 12

D. Elemen Tata Letak ... 15

1. Tipografi ... 15

(9)

iv

5. White Space ... 23

6. Warna ... 23

7. Iklan ... 26

E. Jenis dan Prinsi Tata Letak ... 27

1. Jenis-jenis Tata Letak ... 27

2. Prinsip Tata Letak ... 30

BAB III PROFIL KORAN TANGSEL POS A. Sejarah serta Perkembangan Koran Tangsel Pos ... 34

B. Visi dan Misi ... 36

C. Penyebaran dan Profil Pembaca ... 37

1. Penyebaran Koran ... 37

2. Profil Pembaca ... 37

D. Redaksi ... 40

E. Rubrikasi ... 41

F. Event Organizer ... 42

G. Penghargaan ... 43

H. Latar Belakang Redaktur ... 44

BAB IV ANALISIS TATA LETAK HALAMAN DEPAN TANGSEL POS A. Perwajahan Tata Letak Tangsel Pos ... 47

(10)

v

4. Tipografi (Huruf) ... 49

5. Infografis ... 51

6. Garis ... 52

7. Warna ... 53

8. Jumpline (Sambungan Halaman) ... 54

9. Indent dan Dropcop ... 54

10.Gutter ... 54

11.White Space ... 55

12.Iklan ... 55

B. Implementasi Jenis dan Prinsip Tata Letak Halaman Depan (Front Page) Harian Umum Tangsel Pos pada Pemberitaan Pemilukada ... 56

1. Jenis Tata Letak ... 56

2. Prinsip Tata Letak ... 57

C. Analisis Perbedaan Tata Letak ... 61

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 63

B. Saran ... 65

(11)

vi

TABEL 3.1 : ... 41

(12)

vii

GAMBAR 2.1 ... 16

GAMBAR 2.2 ... 18

GAMBAR 2.3 ... 19

GAMBAR 2.4 ... 20

GAMBAR 3.1 ... 37

GAMBAR 3.2 ... 37

GAMBAR 3.3 ... 38

GAMBAR 3.4 ... 38

GAMBAR 3.5 ... 39

(13)

1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sesuai dengan tujuan penerbitannya, perwajahan koran bersifat aktual

yang menjawab aspirasi media, dari segi falsafah dan konsepsi, serta karakter

pembacanya. Media massa mengemban fungsi sebagai informasi, opini dan

hiburan. Meskipun demikian, media sangat beragam tergantung penitik beratan

arahnya. Positioning menjadi identitas yang menentukan ciri media tersebut dan

sasaran pembaca. Hal demikianlah yang kemudian menentukan gaya visual suatu

media, sehingga tercermin dari pemilihan foto atau gambar, headline, gaya

bahasa, dan perwajahan.

Setiap media memiliki ciri yang tetap dalam perwajahan, sehingga

meskipun terlihat selintas dapat dikenali identitasnya. Dalam ciri tetap inilah

memungkinkan suatu media mencapai variasi untuk mengungkap aktualisasi

isinya, sehingga selalu tampak baru.

Seperti halnya harian umum TANGSEL POS yang memiliki tagline

”KORAN NOMOR 1 DI TANGERANG SELATAN” Yang tertulis di halaman

depan. Sejumlah kalangan menganggap Tangsel Pos Koran daerah yang mudah

dipahami oleh masyarakat.

Media yang lahir pada 1 Desember 2008 tidak lama setelah lahirnya kota

Tangerang Selatan (Tangsel) pada 26 November 2008, didirakan oleh Margiono,

(14)

surat kabar nomor satu (The Political News Leader) di Indonesia dibawah

naungan Jawa Pos Group1.

Kelahiran Tangsel Pos didasari oleh semangat untuk memajukan „kota

baru‟ yang berpenduduk sekitar 1,3 juta jiwa. Melalui Tangsel Pos, diharapkan

kota Tangsel dengan motto “Cerdas, Modern, dan Religius” itu berkembang

menjadi kota teladan bagi kota kota lain, sesuai dengan cita cita awal masyarakat

saat membentuk kota ini.

Harian umum Tangsel Pos memiliki logo berwarna hitam dan biru, warna

biru yang ada di halaman depan media Tangsel Pos menjadi ciri yang mencolok

yang bisa menjadikan khas untuk mata para pembaca. Terlebih dengan foto utama

yang besar pada halaman depannya menjadi daya tarik tersendiri bagi mata yang

melihatnya.

Selain berita utama dihalaman depan harian umum Tangsel Pos juga

terdapat infografis yang dibuat dengan karikatur atau ilustrasi, sehingga

menjadikannya tidak kaku.

Koran berbeda dengan media massa lain, karena berita yang disajikan

lebih mendalam. Koran metropolitan seperti Washington Post biasanya memuat

300 item lebih banyak pada hari minggu, lebih banyak ketimbang acara televisi

dan radio, serta lebih luas cakupannya.2 Ada beragam berita, saran, opini, data,

dan teka-teki silang yang disajikan dalam satu Koran. Semuanya untuk dibaca

kapan pun sekehendak hati, bahkan dapat dibaca lebih dari sekali. Seseorang

dapat langsung membaca berita ekonomi, politik atau olahraga. Berbeda dengan

radio dan televisi, seseorang harus menunggu untuk melihat berita yang

1

Company Profile Koran Tangsel Pos. 2

(15)

diinginkan dan beritanya hanya dapat dilihat sekali. Sekali. namun, seiring

perkembangan teknologi, siaran ulang acara di televisi dapat diakses dan dilihat

kembali melalui internet.

Pada pertengahan tahun 80-an, kualitas media cetak di Indonesia makin

membaik, baik dari sudut kertas, perwajahan, maupun kualitas isinya. Sejak

reformasi dan demokrasi, media cetak menjadi keniscayaan di Indonesia.

Setidaknya terdapat 1.500 media cetak di Indonesia baik itu surat kabar seperti

koran, majalah ataupun tabloid. Sekitar 70% dari media cetak di Indonesia dari

Sabang hingga Marauke. Hal tersebut disebabkan oleh meningkatnya kualitas

SDM pengelolanya, serta banyak juga yang dikelola dengan manajemen

profesional dan permodalan kuat dari para konglomerat.3

Sebagai media informasi dan komunikasi, koran harus mempunyai tata

letak yang memiliki ciri-ciri yang dapat dilihat dari cara penyusunannya dalam

kolom-kolom, cara pemakaian tipografi (huruf), warna, penempatan berita, foto,

ilustrasi, grafis dan iklan dalam suatu halaman. Ciri-ciri itulah yang membedakan

segmentasi pasar suatu industri media cetak untuk menengah keatas atau

menengah kebawah, menjadi daya tarik serta menimbulkan efek tersendiri bagi

khalayak pembaca.

“Komunkasi adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada

komunikan melalui media sehingga menimbulkan efek tertentu”.4

Tata letak halaman depan pada sebuah media cetak harus memiliki daya

tarik tinggi. Tataletak/layout halaman depan dibuat semenarik mungkin. Supaya

3 Aceng Abdullah, “

Press Relation (Kiat Berhubungan dengan Media Massa)”,

(Bandung:PT. Remaja Rosdakarya, 2004),h. 10. 4

(16)

para pembaca tertarik dan memiliki rasa ingin tahu yang sangat tinggi untuk

membacanya. Biasanya setiap perusahaan media memiliki karakteristik dan ciri

tersendiri dalam membuat tata letak, khususnya pada halaman depan. Karena

halaman depan atau headline member efek paling besar dari pada halaman lain.

Peneliti akan melihat bagaimana harian umum TANGSEL POS dalam

menentukan posisi pemberitaan pemilukada di cover halaman depan, karena

posisi dapat membentuk opini pembaca, di mana prinsip Tata letak adalah

positioning,artinya intensitas pembaca yang melihat tata letak/layout sebuah

design dapat mekonstruksi pikiran seorang manusia. Maka penulis tertarik untuk

meneliti bagaimana Tata letak dan perwajahan halaman depan harian umum Tangsel Pos terhadap pemberitaan pemilukada Tangsel 2015.

B. Batasan dan Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan penulis di atas, penulis

membatasi penelitian pada harian umum Tangsel Pos edisi Oktoberr 2015. Agar

lebih terarah dan tidak meluas, maka pembahasan penelitian ini diberi pembatasan

terhadap tata letak atau layout halaman depan Harian Umum Tangsel pos pada

edisi, yaitu 26 November, 9, 10, 14 Desember 2015

Permasalahan yang akan dianalisis pada penelitian ini adalah bagaimana

desain tata letak halaman depan Harian Umum Tangsel Pos. Dari pembatasan

masalah di atas, maka dapat dirumuskan masalahnya sebagai berikut:

1. Bagaimana penempatan tata letak halaman depan Harian Umum Tangsel Pos

terhadap pemberitaanPemilukada Tangsel 2015 edisi 26 November, 9, 10, 14

(17)

2. Bagaimana penggunaan elemen-elemen tata letak pada halaman depan Harian

Umum Tangsel Pos.

3. Bagaimana implementasi/penerapan prinsip tata letak pada halaman depan

Harian Umum Tangsel Pos.

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui bagaimana tata letak dan perwajahan halaman

depan harian Umum Tangsel Pos.

2. Untuk mengetahui bagaimana penggunaan elemen-elemen tata

letak pada halaman depan Harian Umum Tangsel pos.

3. Untuk mengetahui bagaimana implementasi/penerapan prinsip

prinsip tata letak halaman depan Harian Umum Tangsel Pos

terhadap pemberitaan Pemilukada.

2. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Akademis

Penelitiaan ini diharapkan dapat menambah referensi hasil

riset, terutama dalam bidang komunikasi massa dengan focus pada

analisis tata letak halaman depan.

(18)

Kajian ini diharapkan memberi kontribusi positif dalam

penelitian berita. Selain itu, penelitian ini diharapkan akan

menjadi bahan masukan untuk menambah wawasan.

D. Metodologi dan Paradigma Penelitian

Metodologi yang digunakan peneliti adalah kualitatif yang

berlandaskan pada paradigma positivistic. Kualitatif adalah penelitian yang

bertujuan untuk menjelaskan suatu fenomena dengan sedalam-dalamnya

melalui pengumpulan data sedalam-dalamnya.5 Penelitian sosial dengan

pendekatan kualitatif memiliki relasi dengan analisi data visual dan data

verbal yang merefleksikan pengalaman sehari-hari.6

Paradigm positivistic menganggap bahwa realitas sebagai sesuatu

yang empiris atau benar-benar nyata dan dapat diobservasi. Tujuan

penelitian ini menggunakan paradigm positivistic adalah untuk melakukan

eksplanasi (menjelaskan) dan deskripsi (penggambaran).

E. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif.

Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami

fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian, perilaku

persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain, secara holistic dan dengan

5

Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2006), h. 58.

6

(19)

deskriptif dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu konteks khusus

yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah.7

F. Teknik Pengumpulan Data

1. Observasi

Metode ilmiah observasi adalah suatu cara penulisan untuk

memperoleh data dalam bentuk pengamatan dengan sistematis

fenomena yang diselidiki.8 Observasi teks dalam hal ini dibedakan

menjadi dua bagian, yaitu data primer dan sekunder.

a. Data primer, yaitu halaman depan serta elemen pada halaman depan

Harian Umum Tangsel Pos.

b. Data sekunder, yaitu berupa buku-buku, jurnal dan tulisan yang

berkaitan dengan masalah yang menjadi objek penelitian ini.

2. Studi Pustaka

Studi pustaka dalam penelitian ini adalah skripsi terdahulu yang

berhubungan dengan judul ini. dan tata letak “Analisis Tata Letak

Halaman Depan Harian Umum Media Indonesia Edisi Mei 2012” 3.

3.Wawancara

Wawancara adalah sebuah proses memperoleh keterangan untuk

tujuan penelitian dengan cara Tanya jawab sambil bertatap muka antara

pewawancara dengan orang yang diwawancarai.9 Wawancara dilakukan

dengan Pemimpi Redaksi dan Koordinator layouter Harian Umum

Tangsel Pos terkait dengan elemen-elemen yang terkandung dalam harian

7

Lexy J. Maleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006), h.6.

8

Sutrisno Hadi, Metodologi Research, (Yogyakarta: Andi Offset, 1989), h.92. 9

(20)

umum Tangsel Pos. data-data yang diperoleh adalah dengan cara tanya

jawab secara lisan atau melalui surat elektronik.

G. Tinjauan Kepustakaan

Dalam menentukan judul skripsi ini, peneliti melakukan tinjauan

pustaka di Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

(FIDIKOM) UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta. Penulis Tertarik pada judul

skripsi yang ditulis oleh Lia Subarinah dengan judul “Analisis Tata Letak

Halaman Depan Harian Umum Media Indonesia Edisi Mei 2012”

selain itu, peneliti juga tertarik pada judul skripsi Danang Rianto dengan

judul “Analisis Wacana Pemberitaan pemerintahan Daerah

Tangerang Selatan pada harian Lokal Tangsel Pos edisi 3,4 dan 5

Oktober 2011”.

Meskipun peneliti melakukan rujukan terhadap kedua skripsi di

atas, penelitian yang dilakukan tetaplah berbeda. Dalam hal ini peneliti

membahas mengenai bagaimana redaktur menentukan elemen-elemen

pada halaman depan media Tangsel Pos.

Karena pada kedua rujukan skripsi diatas dapat dikolaborasi

menjadi satu sehingga peneliti lebigh mudah untuk mengambil data dan

(21)

9

A. Perwajahan dan Tata Letak Pada Media Cetak

Perwajahan sebuah media massa, khususnya koran berfungsi untuk memenuhi

kebutuhan pasar dan pembaca. Desainer dan layouter sebuah koran harus pandai

dalam mendesain tata letak, khususnya pada halaman depan (front page). Hal tersebut

agar sesuai dengan sasaran (target share) yang dituju atau segmentasi Koran itu

sendiri.

Perwajahan tata letak halaman depan (front page) juga difungsikan

perusahaan media yang biasanya ada dibelakang layar sebuah media, sebagai

kompetisi bisnis. Biasanya dalam mendesain halaman depan terdapat maksud

tertentu dalam pencapaian misi perusahaan media itu sendiri dan supaya tetap eksis

di antara banyaknya persaingan media dewasa ini. Perwajahan tata letak halaman

depan setiap koran berbeda dan selalu berdasarkan dengan idealism media itu sendiri.

Hal tersebut tentu bukan tanpa alasan, yakni agar menjadi ciri khas yang berbeda

dengan koran atau surat kabar lainnya.

Kehadiran perwajahan dan tata letak dalam koran atau surat kabar bukan

sekedar tindakan kreatif yang menggabungkan kecendikiawan dan ketrampilan

artistik saja, melainkan menyesuaikan bagaimana memasukan berita, foto,

menentukan jenis huruf dan ukuran serta menempatkan segala elemen elemen yang

ada di halaman depan. Fungsinya adalah sebagai penambah daya serap penerima

(22)

B. Koran Sebagai Media Massa

Media massa adalah suatu istilah yang mulai dipergunakan pada tahun

1920-an untuk mengistilahk1920-an jenis media y1920-ang secara khusus didesain untuk mencapai

masyarakat yang luas. Dalam pembicaraan sehari-hari, istilah ini sering disingkat

menjadi media.

L. John Martin berpendapat, bahwa media adalah cermin masyarakat dan

merupakan alat perubah suatu masyarakat. Lebih lanjut, Martin mengatakan bahwa

media massa merujuk kepada alat yang mewujudkan interaksi sosial, politik dan

ekonomi dalam ukuran yang lebih modern.1

Teori media massa sangat dipengaruhi oleh cara sudut pandang atau

perspektif seseorang atau kelompok. Dalam merumuskan teori mengenai media,

yang paling sering memberikan pengaruh adalah perbedaan pendekatan antara

masyarakat yang memiliki orientasi politik dan progesif (kelompok kiri) dan

masyarakat konservatif (kelompok kanan) 2.

Selain itu, ada pula pendekatan kritis (critical approach) dan pendekatan

terapan (applied approach). Dua hal ini sebagai orientasi administrative dan orientasi

kritis. Teori kritis (critical theory) meneliti masalah-masalah dan yang terkait dengan

tindakan media dan menghubungkannya dengan isu-isu sosial yang berkembang,

namun teori ini dibimbing dengan nilai-nilai tertentu. Teori terapan (applied theory)

bertujuan untuk menggunakan sesuatu.

1

Vir Bala Aggarwal Media and Society: Challenges and Oppurtinities, (New Delhi: Concept Publishing Company, 2002), h.21.

2

(23)

Pengertian dari proses komunikasi untuk mengatasi masalah-masalah yang

terkait dengan penggunaan komunikasi massa secara lebih efektif.3

Ada dua pendekatan media massa, yaitu media sentrik dan sosio sentrik.

Pendekatan media sentrik lebih banyak menekankan pada aspek otonomi dan

pengaruh media dalam komunikasi serta lebih konsentrasi kepada aktivitas media

dalam lingkungannya. Pendekatan sosio sentrik memandang media sebagai refleksi

dari kekuatan ekonomi dan politik. Dengan demikian, teori mengenai media menjadi

lebih luas dari pada sekedar penerapan khusus dari teori sosial yang lebih luas. Teori

media sentrik melihat media massa sebagai penggerak utama dalam perubahan sosial

yang didorong atau disebabkan oleh perkembangan teknologi komunikasi. Terlepas

dari benar atau tidaknya bahwa masyarakat digerakan oleh media, namun satu hal

yang pasti bahwa teori komunikasi media massa sendiri sangat dinamis karena

cenderung menjawab setiap perubahan utama dalam perkembangan teknologi dan

struktur.

Teori media massa dan komunikasi dapat dibedakan menjadi empat kategori

sebagai berikut:

1. Pendekatan teori “media-kultural‟ memberikan perhatian utama terhadap isi

media dan penerimaan subjektif pesan media yang dipengaruhi oleh

lingkungan pihak tertentu.

2. Pendekatan teori „media-material‟ menekankan pada aspek-aspek teknologi

dan struktur media.

3

(24)

3. Pendekatan teori „sosio-kultural‟ menekankan pada pengaruh faktor-faktor

sosial terhadap produksi media dan penerimaan pesan media serta fungsi

media dalam kehidupan sosial.

4. Pendekatan teori „sosio-material‟ menekankan pada media dan isi media

sebagai refleksi dari kondisi-kondisi politik ekonomi dan material yang

terdapat di masyarakat, misalnya perbedaan kelas.

Koran adalah media yang banyak memuat iklan dibanding media massa lain.

Koran harian secara konsisten merupakan bisnis yang sangat menguntungkan

(profitable) di sepanjang abad 20. Jarang sekali ada tingkat pengembalian investasi

kurang dari dua digit. Sebagai media massa, koran tidak bisa diremehkan4. Tak heran

jika industri media cetak, khususnya koran masih tetap bertahan hingga saat ini.

Media cetak merupakan media statis yang mengutamakan pesan-pesan visual.

Merupakan media yang terdiri dari lembaran-lembaran dengan sejumlah kata, gambar

atau topografi dalam suatu tata warna serta halaman putih. Fungsi media cetak sendiri

adalah sebagai wahana atau media penyampaian pesan dan sekaligus sebagai media

penghibur yang dapat memuaskan perasaan keindahan pembacanya.

C. Pengertian Tata Letak

Pembaca sangat membutuhkan petunjuk untuk memahami informasi yang

disajikan dalam sebuah koran. Penyajiannya Koran haruslah dibuat dengan baik dan

menarik. Terlebih pada halaman depan, agar pembaca tertarik untuk membacanya.

Dalam hal tersebut yang bertanggung jawab adalah desainer tata letak (layouter),

4

(25)

tugasnya adalah memastikan agar pembaca tetap membaca meski ada gangguan atau

waktunya terbatas. Desainer tata letak adalah mitra yang tak terpisahkan dengan

penulis, editor dan fotografer. Desainer tata letak dapat menggunakan prinsip desain

yang bagus untuk membuat halaman yang menarik dan efektif dan biasanya setiap

media massa memiliki prinsip standarisasi atau pakem yang digunakan dalam

mendesain tata letaknya.

Koran dan majalah merupakan pekerjaan meracik semua unsur yang

mendukung isi suatu halaman dalam media menjadi satu kesatuan yang sesuai dengan

isi atau sesuai atau konsepsi media tersebut. Perwajahan akan menentukan besar

kecilnya gambar, komposisi foto atau gambar dengan teks dan headline. Selain

dengan redaksi, perwajahan perlu bekerjasama dengan fotografer dan bagian iklan.

Disinilah bagian perwajahan harus berkiat menyerasikan seluruh kebutuhan yang

akan ditampilkan dalam media5.

Koran dan majalah merupakan media cetak yang menjadi alat yang digunakan

dalam penyampaian pesan dari sumber kepada khalayak (penerima), oleh sebab itu

agar pesan yang disampaikan oleh media massa cetak dapat diterima secara efektif

oleh khalayaknya, maka media massa cetak harus memiliki daya tarik.

Hal-hal yang harus dipertimbangkan dalam mendesain tata letak halaman

adalah teks, termasuk didalamnya headline, caption, dan isi berita6. Unsur-unsur

tersebutlah yang akan mendominasi sebuah halaman.

5

Artikel Priyanto Sunarto(Head of Doctoral Programs Visual Arts and Design-faculty of Art

and Design “ Institut Teknologi Bandung”), ditulis tahun 2001 di Bandung. 6

(26)

Boove mengemukakan, media massa cetak yang baik adalah harus memiliki

daya tarik sebagai berikut:7

1. Daya tarik pesan, meliputi isi pesan, tata bahasa, sistem penulisan dan

aktualitas berita.

2. Daya tarik fisik, meliputi gambar (kualitas gambar atau foto dan kualitas

kertas), tata letak, tata warna ( teknik pewarnaan dan kualitas warna).

3. Daya tarik kuantitas, meliputi frekuensi terbitnya media massa cetak tersebut

dan jumlah halaman tersedia.

4. Daya tarik dengan teknik propanganda, untuk menciptakan daya tarik media

massa cetak, maka digunakan public figure dan slogan.

Halaman depan adalah salah satu ciri khas dari sebuah koran. Informasi yang

panjang di sampul harus menarik bagi para pembaca. Fokus berita ini harus

dilaporkan dan disajikan dengan amat cermat dan ditulis, serta disunting dengan baik,

juga harus memuat narasumber orisinil yang layak berita8

D. Elemen Tata Letak 1. Tipografi

Tipografi (Typography) berasal dari kata yunani Typos yaitu bentuk dan

Graphein yang artinya menulis, dan merupakan seni, serta teknik dan

mengatur huruf menggunakan gabungan bentuk huruf cetak, ukuran, huruf,

7

Alo Liliweri, Gatra-gatra Komunikasi Antarbudaya, (Yogyakarta: Penerbit Pustaka Peladjar), h. 75.

8

(27)

ketebalan garis, spasi antar huruf, garis pandu jarak antar baris. Tipografi

merupakan suatu ilmu dalam memilih dan menata huruf dengan pengaturan

penyebaran pada ruang ruang-ruang yang tersedia, untuk menciptakan kesan

tertentu, sehingga dapat menolong pembaca untuk mendapatkan kenyamanan

membaca semaksimal mungkin.9 Dikenal pula dengan seni tipografi, yaitu

karya atau desain yang menggunakan pengaturan huruf sebagai elemen

utamanya.

Ada beberapa istilah dalam tipografi yang harus dipahami oleh layouter agar

bisa memilih dan memahami tipe huruf dengan baik.10

a. Typeface atau font (tipe huruf), yaitu serangkaian jenis atau tipe dari semua

huruf dalam satu ukuran dan bentuk.

b. Type family, yaitu serentetan bentuk tebal tipisnya teks (light, bold, heavy,

extra bold) dan postur huruf (italic, bold italic) untuk satu tipe huruf tertentu.

Type family atau font family, digunakan untuk menyamankan karakteristik

font sehingga menjadi satu kesatuan rumpun keluarga, penggunaannya dalam

layout majalah koran, koran atau buku adalah menyinggung readability dan

legibility dalam sinkronisasi kesamaan visual.

9

Danton Sihombing, Tipografi dalam Desain Grafis, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2001).

10

(28)

Gambar 2.1

(Contoh Font Type Family)

Ditinjau dari berat huruf, anggota dari keluarga huruf type family dibagi

menjadi tiga kelompok, yaitu: light, regular dan bold. Secara lengkap dibagi

menjadi lima kelompok, yaitu: light, reguler, semibold, bold dan black. Setiap

anggota keluarga huruf memiliki kesamaan ciri fisik, namun dengan

tampilannya beratnya yang berbeda, dapat memberikan dampak visual yang

berbeda. Seperti bold, karena ketebalannya memilika potensi yang kuat dalam

menarik perhatian mata. Biasanya kelompok huruf bold ini banyak digunakan

untuk judul (headline) sebuah naskah, baik untuk iklan, poster, maupun media

terapan lainnya. Tipe huruf type family memiliki banyak variasi antara 10

hingga 11 struktur dalam satu jenis tipe keluarga huruf yang sama.

c. Leading, adalah jarak antara deret huruf. Sebuah teks biasanya menggunakan

dua point leading (ukuran besar hruf plus dua poin leading yaitu huruf 9 point

11 point leading), dan akan menyebabkan huruf yang di atas dan di bawah

menyatu jika dihubungkan dalam teks.

d. Body text, umumnya berukuran antara 9 hingga 12 pica,ukuran tradisional

untuk teks.

e. Bullets, adalah alat tipografis atau menandai masuk ke paragraph atau bagian

teks, bullet dapat berupa titik, kotak kecil, tanda ceklis atau simbol lain yang

(29)

f. Display type, ialah huruf yang berukuran 14 point atau lebih dan dipakai

untuk menampilkan informasi seperti headline, headline sekunder dan

informasi grafis lainnya.

g. Drop caps, yaitu huruf yang besar sekali yang biasa ditempatkan di awal teks

atau di seluruh teks. Fungsinya adalah untuk menarikperhatian pembaca ke

awal berita. Huruf ini biasanya memanjang hingga ke beberapa baris teks.

Huruf ini juga bisa dinaikan ke atas baris teks, dapat diletakan di sebelah teks

atau dicetak dibawah teks dengan warna yang berbeda atau diberi bayangan.

h. Agate type, merupakan ukuran huruf terkecil yang dipakai publikasi. Tipe

agate biasanya digunakan untuk tulisan skor olahraga dan iklan baris di

Koran. Ukurannya adalah antara 5 dan 6 point.

i. Aligment, adalah metode yang digunakan untuk memulai dan mengakhiri

baris huruf. Rata kiri berarti awal baris teks di margin kiri selalu rata namun

margin kanannya tidak. Sedangkan rata kanan adalah sebaliknya. Mode

tengah(center) adalah posisi baris teks selalu berada di tengah. Tipe baris kiri

(justified) berarti margin kiri dan kanan berbentuk rata. Rata kiri kanan yang

margin kiri dan kanan berbentuk rata. Rata kiri kanan yang dipaksakan

(forced justified) adalah peralatan yang dilakukan komputer dengan

menambah spasi antarhuruf atau kata, sehingga menyebabkan teks bisa rata

kiri kanan. Pola ini akan menciptakan “sungai spasi putih” yang akan

menganggu pembaca.

j. Points atau poin adalah unit ukuran huruf. Ada 12 poin dalam 1 pica. Tipe

(30)
[image:30.612.129.528.94.651.2]

Gambar 2.2

(Contoh unit ukuran font (Point))

Point digunakan untuk mengukur ukuran font. Satu titik sama dengan 1/72

inci. Karakter ini disebut 12pt, tinggi penuh dari blok teks (seperti blok tipe

bergerak) dan bukan hanya menjelaskan karakter itu sendiri. Karena itu, dua

tipografi pada ukursn yang berbeda, berdasarkan posisi dari karakter di blok

tersebut dan berapa banyak blok karakter mengisi.

k. Pica, unit ukuran huruf. Umumnya, pica digunakan untuk mengukur baris

teks. Satu pica sama dengan 12 point dan 6 pica sama dengan satu inci.

l. Baseliner, adalah baris tempat huruf berada.

[image:30.612.180.513.102.304.2]

Gambar 2.3

(31)

Baseline adalah garis tak kasat mata yang berkarakter duduk. Baseline

berbeda dengan jenis huruf, baseline konsisten pada tipografi. Huruf bulat

seperti “e” akan diperpanjang sedikir di bawah baseline.11

m. Descender, ialah huruf yang berada di bawah baseline dan mencakup huruf b,

d, f, h, l, dan t.

n. C/lc, merujuk pada penggunaan huruf besar dan huruf kecil yang digunakan

dalam desain.

o. Down style, adalah praktek membesarkan huruf, dan hanya huruf pertama dari

headline. Gaya ini mudah dibaca karena mirip dengan gaya kalimat.

p. Small caps, yaitu merujuk pada penggunaan huruf kapital yang berukuran

kecil.

q. X-height, merujuk pada tingginya huruf kecil dibanding huruf besar, jenis

huruf dengan x-height besar adalah lebih mencolok di halam cetak, terutama

yang berukuran kecil.12

2. Kategori atau Kelompok Tipe Huruf

a. Serif

Font serif mudah dikenali dengan garis kecil di ujunh stroke dari

karakternya, seperti contoh di atas. Serif sering digunakan untuk blok besar

teks, seperti dalam sebuah buku. Times New Roman adalah contoh dari

serif umum.

11

Tom E. Rolincki et, al., Pengatar Dasar Jurnalisme, (jakarta: Kencana Prenada Media Grup, 2008), h. 236.

12

(32)

b. Sans serif

Serif adalah garis kecil di ujung stroke karakter. Sans serif mengacu

kepada tipografi tanpa tanpa garis. San serif adalah font yang sering

digunakan ketika sebuah jenis huruf besar sangat diperlukan, contohnya

pada judul sebuah majalah. Helvetica adalah sans serif yang paling popular.

Umumnya sans serif digunakan untuk situs web, karena dapat lebih mudah

di baca di layar. Arial adalah jenis huruf san serif yang dirancang khusus

[image:32.612.130.528.228.599.2]

untuk penggunaan layar. 13

Gambar 2.4

(Contoh Font Serif & Sans Serif)

3. Garis

Garis adalah elemen desain yang dapat menciptakan kesan estetis pada

suatu karya desain. Di dalam suatu layout, garis mempunyai sifat yang

fungsional, antara lain membagi suatu area, penyeimbang berat dan sebagai

elemen pengikat system desain agar terjaga kesatuannya.14

13

Gavin Ambrose, Paul Harris, The Fundamentals of Typography , (New York: AVA PublishingSA, 2006), h. 120.

14

(33)

Garis merupakan suatu unsur visual yang banyak memberikan

pengaruh terhadap sebuah objek. Oleh karenanya garis selain dikenal sebagai

goresan atau coretan, juga menjadi batas limit suatu bidang warna. Ciri khas

garis adalah terdapat arah dan dimensi yang memanjang. Garis dapat tampil

dalam bentuk lurus, lengkung, gelombang, zigzag dan lain-lain. Kualitas garis

dapat ditentukan dari tiga hal, yaitu orang yang membuatnya, alat yang

digunakan, serta bidang dasar tempat garis digoreskan.15

4. Foto

Suatu pesan yang dibentuk oleh sumber emisi, saluran transmisi dan

titik resepsi, itulah definisi foto. Struktur sebuah foto bukanlah sebuah

struktur yang terisolasi karena selalu berada dalam komunikasi dengan

struktur lain, yaitu teks tertulis, judul, keterangan, artikel, yang senantiasa

mengiringi foto.16

Salah satu elemen dari desain grafis adalah karya fotografi. Fungsinya

sama seperti gambar, lukisan, maupun ornament dekoratif, yaitu memberikan

hiasan atau ilustrasi. Sebagai elemen, foto dapat menjadi fokus utama dari

sebuah desain grafis. Namun demikian, foto yang dapat berdiri dalam

menyampaikan pesan sangatlah terbatas. Secara minimum, ia didampingi

15

Adi Kusrianto, Pengantar Desain Komunikasi visual, (Yogyakarta: Penerbit ANDI, 2007), h. 30.

16

(34)

dengan unsur teks guna memperkuat pesan yang disampaikan, atau dalam

media massa biasa disebut caption.17

Selain berfungsi sebagai informasi, foto digunakan juga sebagai

pemberi nafas atau kelegaan pada bidang. Cara membacanya yang menelusuri

ruang gambar, sangatlah berbeda dengan membaca tulisan yang linear dan

ketat. Foto juga memberikan fakta, informasi yang dapat dirasakan sebagai

kenyataan. Sedangkan gambar dicerna melalui penelusuran unsur grafis

dimana pembaca menduga dan menangkap imajinasi yang muncul. Gambar

berbentuk diagram memberi kesan intelek, ilustrasi dan vignet mengesankan

seni suasana ringan dan riang.18

5. White Space

White Space adalah alat yang efektif untuk menggerakan pembaca dari

satu elemen ke elemen lainnya.19 Melingkupi suatu besar dengan white space

yang agak besar akan bisa menarik perhatian pembaca ke berita, sekaligus

17

Adi Kusrianto, Pengantar Desain Komunikasi Visual, (Yogyakarta: Penerbit ANDI, 2007),

h. 119. 18

Artikel Dr. Priyanto Sunarto (Head of Doctoral Programs Visual Arts and Design Faculty

of Art and Design “institute Teknologi Bandung” ), diakses pada 15 Juli 2014 dari http://andreyuris.wordpress.com/2009/01/03/perwajahan-dalam-perspektif-komunikasi/H.

19

(35)

berfungsi sebagai unsur yang memisahkan berita tersebut dengan elemen lain

pada halaman tersebut.

White space mencakup kurang lebih 50 persen dari semua halaman,

serta menciptakan ruang yang terang di halaman. Area terang itu mencakup

spasi yang tidak dipakai oleh desainer untuk menciptakan spasi dan sela antar

teks, serta ruang kosong di sebelah kiri teks di antara headline dan antar

berbagai elemen desain.

6. Warna

Warna memiliki peranan penting dalam mendesain apapun. Termasuk

koran, poster, buku dan lain-lain. Selain layout dan tipografi, warna juga

sangat mempengaruhi sebuah desain. Jika tidak berhati-hati daalam

memberikan sentuhan warna, maka tampilan sebuah desain akan tidak enak

dipandang oleh mata.

Seperti halnya dalam memberikan warna pada headline di Koran. Jika

pemberian warna tidak tepat, maka akan mempengaruhi persepsi pembaca

terhadap isi dan nilai berita itu sendiri. Contohnya warna merah, mungkin

sebagian orang menyukai merah. Namun belum tentu pelanggan atau client

menyukai warna itu, sehingga desainer layout harus menyesuaikan keinginan

dari client itu sendiri. Atau disesuaikan dengan segmentasi pembaca media

itu sendiri.

Beberapa warna mungkin tidak tepat digunakan. Warna seperti kuning

adalah sulit dibaca dan akan menciptakan isi samar dan sulit dibaca,

(36)

headline dan judul. Kombinasi warna pada teks yang baik adalah hitam di atas

putih. Tipe sebaliknya, putih di atas hitam akan memperlambat pembaca

menciptakan area tulisan yang padat di Koran.20

Menurut tingkatannya, warna dibagi menjadi warna primer (merah,

biru, kuning) dan warna sekunder (hijau, ungu, orange), serta warna tersier

(semua warna, selain priemer dan sekuder ).21

6.1 Biru

Warna ini melambangkan ketenangan dan kepercayaan. Karena dalam

kehidupan warna biru banyak banyak dijumpai di langit dan lautan.

Pemakaian warna biru yang berlebih dapat menimbulkan kesan dingin dan

kaku. Contoh penggunaan warna biru dalam desain ialah warna-warna dalam

identitas bank, karena dapat melambangkan kepercayaan dan profesionalitas

(contoh: BCA), produk minuman dan aroma therapy.

6.2 Kuning

Warna kuning melambagkan sifat spontan yang eksentrik. Sifatnya adalah

toleran, investigative dan menonjol. Warna kuning yang terang dapat

menjadi penarik perhatian, oleh karena rambu-rambu lalu lintas banyak

memakai warna kuning. Warna kuning tidak dapat menggambarkan

stabilitas dan kepercayaan. Contoh penggunaan warna kuning adalah

20

Tom E. Rolicki et, al., Pengantar Dasar Jurnalisme . h. 274. 21

(37)

dalam desain produk mainan anak-anak, produk-produk fast food dan

rambu rambu lalu lintas.

6.3 Hijau

Warna hijau merupakan warna kedua yang menenangkan setelah biru.

Warna hijau memiliki kesan harmonis, ketabahan, pembaharuan dan

kepercayaan diri. Contoh penggunaannya warna ini dalam desain adalah

produk-produk yang berhubungan dengan alam dan relaksasi, seperti teh

dan aroma therapy, serta dalam sistem identitas rumah sakit.

6.4 Orange

Orange adalah kerabat dekat merah, memancarkan kehangatan dan

energy. Secara mental dan fisik, warna orange dapat merangsang nafsu

makan, mendorong sosialisasi dan merangsang kegiatan. Contoh

penggunaan dalam desain adalah produk-produk makanan, seperti A & W

dan lain-lain. Warna oren juga banyak digunakan sebagai pelengkap

warna-warna lain.

6.5 Ungu

Ungu sering dihubungkan dengan loyalitas dan kemewahan. selain itu,

ungu juga banyak dihubungkan dengan sihir, materi, kebijaksanaan dan

kreatifitas. Tetapi sedikit sekali produk yang cocok dengan warna ini.

(38)

erotisme, produk sulap dan sesuatu yang berhubungan dengan dunia

mistis.

Semua arti dalam warna-warna di atas adalah makna dasar dan

dapat berubah jika dipadukan dengan dunia mistis.

7. Iklan

Seperti yang telah dipaparkan sebelumnya, bahwa Koran adalah media

yang banyak memuat iklan dibanding media massa lain. Karena media massa

yang konsisten terbit setiap hari, menjadikannya sebagai lahan bisnis yang

sangat menguntungkan (profitable) di sepanjang abad 20.

Para pengiklan membayar media agar mendapatkan akses ke

konsumen yang potensial. Dengan cara para pengiklan tersebut membeli

ruang media massa atau membeli waktu di media siaran seperti televisi.

Semakin potensial konsumen yang dapat diberikan media kepada pengiklan,

semakin beesar biayanya untuk ruang dan waktu.22 Terlebih jika iklan

ditempatkan di halaman depan pada media cetak, tentu harganya akan berbeda

dengan yang ada di halaman tengah atau akhir.

Koran adalah media massa cetak yang umum digunakan untuk

beriklan. Keungulan dalam beriklan di Koran adalah pembacanya. Cenderung

mempertimbangkan informasi dalam iklan secara serius. Studi menunjukan

22

(39)

bagaimana orang ketika siap membeli, lebih mencari iklan di Koran dari pada

media lain.23

Koran mudah didapatkan dan pembaca dapat melihat iklan berkali-kali

dan ini tidak bisa dilakukan melalui televisi dan radio. Kelemahan dari Koran

adalah kurang menjangkau pembaca muda. Selain itu, dari segi pencetakan

yang menggunakan kertas murah yang mudah menyerap tinta. Akibatnya,

tampilan iklan tak sebagus di majalah. Sisipan lepas bisa menutup kelemahan

ini, namun banyak pembaca membuang sisipan itu begitu mereka membuka

halaman Koran.

E. Jenis dan Prinsip Tata Letak

1. Jenis-jenis Tata Letak

Sebagai media informasi dan komunikasi, Koran harus mempunyai tata letak atau layout yang memiliki ciri-ciri yang dapat dilihat dari format,

cara penyusunannya dalam kolom-kolom, cara pemakaian tipografi (huruf),

warna, serta penempatan berita, foto/ilustrasi, grafis, dan iklan dalam suatu

halaman. Berdasarkan ciri-ciri itulah yang membedakan segmentasi pasar

suatu media cetak. Seperti diungkapkan Lasswell, “Komunikasi adalah proses

23

(40)

penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media

sehingga menimbulkan efek tertentu”.24

Tata letak sebuah koran dibuat dengan menyesuaikan gerak mata para

pembaca. Dalam penyusunan tata letak sebuah Koran, selain diperlukan

adanya pengetahuan tentang jenis dan warna huruf, juga harus memiliki jiwa

seni sebab dari ukuran huruf untuk headline, panjang berita, besar dan warna

foto atau tulisan sangat berpengaruh terhadap mata pembaca.

Tata letak koran sedikit berbeda dengan layout majalah atau tabloid,

karena koran lebih cenderung menampilkan informasi secara padat.

Pengertian padat di sini ialah jumlah berita bisa panjang, namun luasan cetak

sangat terbatas. Sehingga konsekuensinya adalah teks cenderung lebih kecil,

jarak antar baris juga sempit. Tetapi dengan penampilan Koran dalam bentuk

kolom, memudahkan pembacanya untuk mengikuti alur membacanya.

Berdasarkan jelasnya, tata letak/ layout koran dibedakan menjadi:

a. Symitrikal Layout

Symitrikal Layout atau biasa disebut foundry/vertical layout, karena

seperti jemuran letak beritanya seimbang. Layout seperti ini digunakan

oleh The New York Times. 25 b. Informal Balance Layout

24

Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi (Teori dan Praktik), (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2007),. h. 10.

25

(41)

Informal Balance Layout banyak digunakan oleh koran, karena

mengarah kepada kesempurnaan suatu keseimbangan. Foto yang hitam

akan lebih baik jika diletakkan di kanan atas halaman dan akan terlihat

buruk jika diletakkan di bagian bawah halaman.

c. Quadrant Layout

Quadrant Layout atau tata rias segi empat, sangat baik untuk koran

yang akan dijual di pinggir jalan secara eceran, karena koran akan

berlipat empat dan pada seperempat bagian yang tampak itu akan

diperlihatkan berita-berita penting dan menarik.

d. Brace Layout

Brace Layout menonjolkan suatu berita besar. Layout seperti ini sering

menggunakan “Banner Headline” atau judul panjang. Berita penting

ditempatkan di sebelah kanan koran. Sehingga mengikat pandangan

pembaca ke arah sana, kemudian judul lain di sebelah kiri dan kanan.

e. Circus Layout

Circus Layout disebut tata rias karnaval, karena ramainya halaman

depan. Semua judul berita dipamerkan di halaman depan dan isinya di

halaman lain. Contohnya adalah seperti Pos Kota (Jakarta) atau

(42)

f. Horizontal Layout

Horizontal Layout atau tata rias yang mendatar, yaitu judul berita

dibuat mendatar dengan berita tidak terlalu panjang.

g. Function layout

Function Layout yaitu tata rias yang berubah setiap harinya.

Bergantung pada perkembangan isi berita hari itu. Bila terjadi hal-hal

luar biasa sering dipakai skyline heads. Ada gejala pemindahan nama

tempat dan nama koran itu sendiri. Layout seperti ini sering dipakai

oleh koran-koran mingguan terbitan Jakarta.26

2. Prinsip Tata Letak

Tom Lincy dalam bukunya “Design Principle for Desktop Publishing”

menyebutkan ada lima prinsip utama dalam desain, yaitu: proporsi

(proportion), keseimbangan (balancing), kontras (contrast), irama (rhytm),

dan kesatuan (unity). Namun, menurut Robin Williams dalam bukunya “The

Non Designer’s design Book”, prinsip tersebut disingkat menjadi empat,

yaitu: kontras (contrast), perulangan (repetition), peletakan (aligment), dan

kesatuan atau fokus (proymity).27

26

Surianto Rustan, “Layout Dasar Penerapannya”, data diakses pada 15 juli dari http://andreyuris.wordpress.com/2009/01/03/perwajahan-dalam-perspektif-komunkasiH.

27

(43)

a. Proporsi (proportion)

Dalam tata letak atau perwajahan, proporsi adalah kesesuaian antara

ukuran halaman isinya, dikenal dengan ukuran kertas atau bidang

kerjanya.

b. Keseimbangan (balancing)

Keseimbangan adalah pengaturan penempatan elemen-elemen yang

ada didalam sebuah halaman. Ada dua macam keseimbangan, yaitu

keseimbangan formal (simetris) dan keseimbangan informal (tidak

simetris).

Keseimbangan formal biasanya digunakan untuk menata letak grafis

agar terkesan rapi dan formal. Keseimbangan juga sering digunakan

dalam karya publikasi untuk memberi kesan aman. Sedangkan

keseimbangan tidak formal sering digunakan oleh kalangan muda

untuk menggambarkan dinamika, energi dan pesan yang bersifat tidak

formal. Penerapan prinsip itu berhubungan dengan prinsip lainnya,

yaitu kesatuan dan harmoni. Seimbang bukan berarti sama besar, tetapi

lebih mengacu kepada tampilan yang berbobot dan nilai artistikinya

sama.

c. Kontras (Contrast)

Untuk menampilkan sebuah titik perhatian perlu dibuat sebuah kontras

terhadap elemen yang menarik perhatian dalam tata letak sebuah

rancangan halaman. Jika semua elemen memiliki nilai yang sama

(44)

tersebut akan terlihat saling berebut untuk menarik perhatian dan

akhirnya tampilan halaman akan menjadi monoton.

d. Irama (rhytm)

Irama sebenarnya bermakna sama dengan repetition atau pola

perulangan yang menimbulkan irama untuk diikuti. Dalam merancang

tata letak sebuah koran, perlu diawali dengan membuat beberapa pola

dasar yang disebut master pages. Dari master pages inilah dibuat

sebuah irama yang akan menjadi ciri khas dari rancangan halaman

yang dibuat.

e. Kesatuan (Unity)

Kesatuan dimaksud untuk membuat kontras yang mudah ditangkap

oleh pembaca terhadap elemen-elemenyang ditata seperti yang ditulis

oleh Gerald A. Silver, dalam bukunya Graphic Layout and Design.

Penerapan prinsip kesatuan dalam desain grafis harus memperhatikan

karakteristik dan fungsi setiap elemen.

Hubungan antara elemen-elemen desain yang sebelumnya berdiri

sendiri serta memiliki ciri sendiri disatukan dalam satu komposisi yang

baru, sehingga memiliki fungsi baru yang utuh. Ada beberapa cara

yang dapat dilakukan untuk mendapat beberapa keatuan, misalnya

(45)

berdampingan (side by side) atau bersinggungan (in contact each

other).28

28

(46)

34

PROFIL KORAN TANGSEL POS

A. Sejarah serta Perkembangan Koran Tangsel Pos

Tangsel Pos lahir 1 Desember 2008, tidak lama setelah lahirnya

kota Tangerang Selatan (Tangsel) pada 26 November 2008 dari kabupaten

Tangerang. Surat kabar harian ini didirikan oleh H. Margiono, pelaku

bisnis media massa yang berhasil membesarkan Rakyat Merdeka sebagai

koran politik nomor satu (The Political News Leader) di Indonesia di

bawah naungan Jawa Post. Kelahiran tangsel Pos didasari oleh semangat

untuk memajukan kota baru berpenduduk sekitar 1,3 juta jiwa. Melalui

Tangsel Pos diharapkan kota dengan motto Cerdas, Modern, Religius itu

terus berkembang menjadi kota teladan di berbagai bidang bagi

kota-kota lain sesuai dengan cita-cita awal masyarakat Tangsel saat

membentuk kota ini. Tangsel Pos hadir dalam upaya memberikan

informasi yang lengkap, akurat, dan memberikan warna berbeda kepada

masyarakat Tangsel.

Kota Tangsel memiliki potensi besar menyumbangkan pendapatan

daerah. Sebagai kawasan pemukiman modern, bisnis perdagangan dan

jasa, perekonomian kota Tangsel terus terdongkrak dengan baik.

Investor-investor dalam dan luar negeri sudah mempersiapkan diri masuk ke

wilayah kota Tangsel. Perkantoran modern yang asri nan hijau menjadi

(47)

kota Tangsel. Adalah BSD City, Alam Sutera, Summarecon Serpong

dan Bintaro Jaya, yang kini menjadi basis kota modern di kota Tangsel.

Di dalamnya semua fasilitas tersedia lengkap, mulai dari sekolah bertaraf

internasional, rumah sakit bertaraf internasional, trade center, mall, hotel

berbintang, restoran dan jasa lainnya.

Kota Tangsel teridiri dari tujuh kecamatan, yakni Serpong,

Serpong Utara, Pondok Aren, Ciputat, Ciputat Timur, Pamulang dan Setu.

Seluruh kawasan di tujuh kecamatan itu terus berkembang pesat menjadi

kawasan pemukiman modern serta jasa dan perdagangan. Ciputat dan

Pamulang merupakan dua kawasan yang perekonomiannya makin

mengeliat. Properti baru di berbagai kelas terus dibangun untuk

memenuhi kebutuhan hunian warga, baik dari Tangsel, wilayah

Tangerang maupun Jakarta dan sekitarnya.

Adapun data dari Tangsel Pos adalah sebagai berikut:

Penerbit : PT. Serpong Media Utama

Bahasa : Indonesia

Terbit : Setiap hari kecuali hari minggu dan libur nasional

Jumlah halaman : 16 halaman ( dua couple )

Ukuran : 6 kolom X 540 mm

(48)

Alamat : Griya pena, Ruko Golden Road Blok C32/12 ITC

BSD City, Jl raya Serpong Kota Tangerang Selatan

Telepon : 021-5315 1050/ 531550542

Fax : 021-538 3852

Percetakan : PT Temperina Media Grafik

Rekening : BCA 4970485398 AN PT Serpong Media Tama

B. Visi dan Misi

Visi:

Menjadi koran nomor satu dan terbesar di kota Tangerang Selatan.

Misi:

1. Koran referensi terdepn masyrakat kota Tangerang Selatan

2. Memupuk rasa tanggung jawab dan memiliki Tangsel Pos

dihati warga Tangsel

3. Menjadi wadah komunitas warga sekaligus koran panduan mereka

(49)

C. Penyebaran Koran dan Profil Pembaca 1. Penyebaran Koran

Gambar 3.1

Grafik Penyebaran Koran Perwilayah

2. Profil Pembaca

Gambar 3.2

Grafik pembaca sesuai jenis kelamin

55% 25%

[image:49.595.139.538.157.697.2]

20% 5%

Grafik penyebaran koran perwilayah

Kota Tangerang Selatan Kota Tangerang Kabupaten Tangerang Banten

Jenis Kelamin

(50)
[image:50.595.142.553.83.623.2]

Gambar 3.3

Grafik pembaca sesuai usia

Gambar 3.4

Grafik pembaca sesuai pendidikan

0% 5% 10% 15% 20% 25% 30%

Usia 16-20 Usia 20-29 Usia 30-39 Usia 40-49 Lansia

Usia Pembaca

0.00%

10.00%

20.00%

30.00%

40.00% SMP

SMA Diploma Universitas

Pendidikan

(51)
[image:51.595.143.522.82.738.2]

Gambar 3.5

Grafik pembaca sesuai pengasilan pembaca per bulan

Gambar 3.6

Grafik pembaca sesuai pekerjaan

15%

20%

35%

30%

0% 5% 10% 15% 20% 25% 30% 35% 40%

Penghasilan Pembaca /bulan

< Rp

1.000.000,-Rp 1.000.000- 2.000.000,-Rp 2.000.000- Rp.3.000.000,-Rp 3.000.000 keatas

27%

35% 15%

23%

Pekerjaan

PNS, BUMN

Pegawai Swasta/ Wiraswasta Ibu rumah tangga

(52)

D. Redaksi

Sudah tiga tahun Tangsel Pos hadir di tengah pembaca. Kurun

waktu ini tidaklah sebentar dengan sekelumit perjuangan panjang agar

tetap survive dan acceptable. Tangsel Pos sejak pertama kali terbit hingga

saat ini telah mengalami perubahan baik content dan perwajahan serta

formasi gugus tugas dalam newsroom yang ada. Tangsel Pos

memantapkan diri sebagai koran yang terkonsenterasi di wilayah basisnya

yakni kota Tangsel dan wilayah penyangganya Tangerang Raya

(Kabupaten dan Kota).

Dengan mengusung tagline “Koran Nomor 1 di Tangerang

Selatan”, media massa ini tumbuh berkembang seiring kemajuan kota

Tangsel dan menjadi refrensi terdepan bagi masyarakat modern. Redaksi

berkomitmen sebagai pembuat produk untuk memastikan koran

berkualitas tinggi serta fokus dalam peningkatan keterbacaan. Tangsel Pos

sebagai bacaan keluarga metropolis berbasis koran secara umum serta

berorientasi public interest.

Tangsel Pos memiliki benchmark lebih jelas dengan mencakup

content untuk semua kalangan pembaca dan dikemas secara elegan dan

dinamis sesuai perwajahan design modern. Tangsel Pos sebagai variant

newspaper lokal dari Jawa Pos group akan mempertahakan acuan

karakteristik yang disesuaikan dalam lokalitas dan proximity pembaca di

kota Tangsel Pos sebagai basis utama dan Tangerang Raya sebagai trriger

(53)

E. Rubrikasi

Tangsel Pos terdiri dari 16 halaman yang terdiri dari 16 rubrik,

[image:53.595.127.534.208.754.2]

berikut penjelasan dari masing-masing rubrik:

Tabel 3.1

Rubrik koran Tangsel Pos

Nama Rubrik Content Posisi Halaman

Tangsel Pos

Halaman pertama meliputi berita terbaik lokal dan nasional

1

Probis dan Activity

Informasi seputar bisnis dari berbagai segmen. Dan setengah halaman aktivitas warga maupun lembaga dengan

memperbanyak parade foto

2

Serpong-Setu-Pamulang Informasi umum dari wilayah kecamatan

3

Ciputat-Doktren-Bintaro Informasi umum dari wilayah kecamatan

4

Inside Zona iklan Otomotif 5

Inspirona

Membahas sukses karir wanita tangguh ditambah informasi seputar

kesehatan wanita

6

Sambungan... Sambungan berita

halaman 1

7

(54)

New Bie (korannya pelajar) yang meliputi kegiatan pelajar, guru, dll.

8

Tangerang Pos

Halaman utama dari dari wilayah kota Tangerang dan kabupaten tangerang dengan berita berita terbaik

9

Kota Tangerang Informasi apa saja dari wilayah kota Tangerang

10

Kabupaten Tangerang Informasi apa saja dari wilayah kabupaten Tangerang

11

Otomotif-Kesehatan-Properti-Gadget (Tematis mingguan)

Informasi seputar otomotif, kesehatan, properti, teknologi

12

Nasional Berita- berita terbaik isu

nasional

13

Sambungan... Sambungan berita

halaman 9

14

Banten News Network Berita- berita terbaik dari wilayah Banten

15

Hot Sport Informasi olahraga lokal,

nasional dan internasional

16

F. Event Organizer

Untuk memberikan program tepat sasaran bagi perusahaan, tangsel

(55)

EventOrganizer yang dikelola secara profesional. Tujuan utama dari event

ini yaitu mempertemukan antara produsen dan konsumen secara efektif

melalui peran media di dalamnya. Sudah banyak event yang digelar

Tangsel Pos, baik event yang kita buat sendiri maupun event yang diminta

oleh klien. Tentu saja ada beberapa kelebihan bekerjasama dengan tim

event Tangsel Pos:

 Pendekatan ke masyarakat lebih mudah

 Jaringan dan jangkauan lebih murah

All in one partnership (event, berita dan iklan)

Event yang pernah diselenggarakan:

1. JF Sulfur Goes to School 2010

2. Yamaha safety riding 2010

3. Indosat pelatihan Jurnalistik 2010

4. The first Tangsel Auto Expo 2011

5. Senam dan jalan sehat 2011 (10.000 peserta se Tangerang)

6. Tangsel Pos Award 2011 untuk gubernur provinsi Banten,

Bupati tangerang dan tokoh masyarkat kota Tangsel H.Zarkasih

Nur (Mantan Menteri Koperasi dan UKM).

G. Penghargaan

Tangsel Pos mendapatkan penghargaan LKC Award 2011 dari

LKC Dompet Dhuafa pada November 2011 .Tangsel Pos dinilai sebagai

(56)

kemasyarakatan. Media lain yang mendapatkan LKC Award 2011 adalah

harian Republika, TV One, Trans TV dan Radio Mercy FM.

Penghargaan dilaksanakan di Pondok Indah Jakarta.

H. Latar Belakang Redaktur 1. H. Margiono (Pembina)

Karirnya dimulai dari seorang reporter di Jawa Pos Surabaya.Tokoh

Pers ini namanya terus meroket dan sukses memimpin lebih dari 150

penerbitan Jawa Pos Group. Pria yang kini menjadi ketua Persatuan

Wartawan Indonesia (PWI) Pusat ini juga sukses mengembangkan

Koran Rakyat Merdeka sebagai Koran politik pertama dan terbesar di

Indonesia (the political news leader). Di bawah Rakyat Merdeka

kemudian berkembang media cetak, percetakan, dan online, yaitu

Lampu Hijau, Non Stop, Banten Pos, Tangsel Pos, Satelit News (Radar

Tangerang), Tabloid Loker, Majalah Syariah, RM Book, dan RM

online.

2. Budi Rahman Hakim (Komisaris)

Kehidupan wartawan sudah digelutinya sejak masih dibangku kuliah.

Lulus ia langsung menjadi wartawan di Rakyat Merdeka hingga

Redaktur Utama Rakyat Merdeka. Sukses mengembangkan redaksi,

kini ia lebih intens berkecimpung di ranah bisnisnya serta terlibat

dalam mengembangkan media dan unit usaha lain dibawah naungan

(57)

3. Hari Prastowo (Direktur)

Namanya identik dengan keberhasilan pemasaran bisnis media.Ia

memiliki kaya pengalaman memimpin berbagai penerbitan pers mulai

dari surat kabar sampai majalah. Dalam decade terakhir ia sukses

mengembangkan Koran local di wilayah Tangerang Banten.

4. Atho Al Rahman (General Manajer)

Hobi menulis sudah ditekuninya sejak masih di bangku kuliah. Yakin

dengan kebiasaanya itu lalu masuk menjadi wartawan di Rakyat

Merdeka. Selama lima tahun lebiah ia ikut mengembangkan harian

Indo Pos (Jawa Pos Group), kemudian dipercaya mengembangkan

Koran Tangsel Pos menjadi Koran Nomor 1 di Tangerang Pos.

5. Khomsurizal (Pemimpin Redaksi)

Pengalaman keredaksian sudah dilakoninya sejak lama. Karirnya

dimulai dari reporter, lalu editor dan hingga kini menjadi pemimpin

redaksi. Tangsel Pos selalu inovatif dan edukatif untuk memenuhi

selera pembaca.

I. Sampel Data

Sebagai media lokal, harian Tangsel Pos mempunyai tugas untuk

memberikan informasi seputar pemberitaan politik daerah kepada

masyarakat khususnya yang berdomisili di kota Tangerang Selatan.

Harian lokal Tangsel Pos mempunyai kewajiban memberikan berita yang

berkaitan dengan masalah pemerintah politik di Tangsel sebagai kota baru

(58)

Pemilukada Banten 2014.

Media lokal Tangsel Pos memberikan pelayanan informasinya

kepada khalayak umum, khususnya masyarakat wilayah Tangerang

Selatan tanpa harus menghilangkan fungsi-fungsinya sebagai media. Di

Koran Tangsel Pos informasi berita dibagi dalam dua bagian yaitu,

Tangerang Pos dan Tangsel Pos, fokusnya tetap di Tangsel namun tetap

mengakomodir wilayah-wilayah luar yang berdekatan dengan Tangsel

sebagai koran kedua atau untuk memperkuat pemberitaan dan jaringan

luar. Oleh karenanya Tangsel Pos membentuk koran ke dua Tangerang pos

yang meliputi wilayah Tangerang, kabupaten dan kota. Berita–berita disini

juga tidak terlalu lebar tapi masuk ke wilayah yang paling kecil, hal ini

merupakan strategi koran Tangsel Pos.

Pemberitaann Pemilukada Tangsel 2015 termasuk berita politik

yang ada di Tangsel Pos, kebijakan redaksi yang menjadikan berita ini

sebagai headline tidak lain karena berita pemilukada menjadi

perhatian setiap wilayah seperti Tangsel, kota Tangerang, kab. Tangerang,

Pandeglang, Cilegon, Serang dan kota terkait lainnya yang menjadi

(59)

47

ANALISIS TATA LETAK HALAMAN DEPAN TANGSEL POS

A. Perwajahan Tata Letak Tangsel Pos

Harian Tangsel Pos terbit enam kali dalam seminggu, dan

berjumlah 16 halaman. Ukuran panjang kertasnya adalah 540 mm dan

lebar 300 mm. Margin atas, kiri, kanan dan bawah dibuat 150 mm.

Bodytext menggunakan jenis huruf Utopia Reguler berukuran 9 point

dengan leading 11 point. Drop caps pada bodytext berukuran 5 mm dan

indent 3 mm.

Tata letak halaman depan Harian Tangsel Pos secara keseluruhan

menggunakan software Adobe Indesign. Program Adobe Photoshop juga

digunakan untuk gambar atau foto, sedangkan untuk membuat ilustrasi

pada infografis dan rubrik menggunakan Adobe Illustrator. Hal i

Gambar

TABEL 4.1 :  ................................................................................................
GAMBAR 2.1   ..................................................................................................
Gambar 2.1 (Contoh Font Type Family)
Gambar 2.2 (Contoh unit ukuran font (Point))
+7

Referensi

Dokumen terkait