• Tidak ada hasil yang ditemukan

Desain dan Cetak Kemasan Donat “Maya Bakery” dalam Meningkatkan Nilai Jual Produksi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Desain dan Cetak Kemasan Donat “Maya Bakery” dalam Meningkatkan Nilai Jual Produksi"

Copied!
41
0
0

Teks penuh

Desain dan Cetak Kemasan Donat “Maya Bakery” dalam Meningkatkan Nilai Jual Produksi

TUGAS AKHIR 

NAMA: PAULUS NATANAEL .S.

NIM: 08.39090.0004

NAMA: ONI APRILIA

NIM: 08.39090.0010

NAMA: MAHDIAR DICKA P.P

NIM: 08.39090.0011

Program`: DIII (Diploma Tiga)

Jurusan: Komputer Grafis dan Cetak

SEKOLAH TINGGI

DAFTAR ISI 

Halaman

KATA PENGANTAR... i

UCAPAN TERIMA KASIH... ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR………... viii

DAFTAR TABEL... ix

BAB I PENDAHULUAN………... 1

1.1Judul...………... 1

1.2Latar Belakang………..………….. 1

1.3Tujuan...……….... 3

1.4Manfaat………... 4

1.5Sistematika Penulisan... 6

BAB II LANDASAN TEORI...………... 7

2.1Hardware...……….. 7

2.2Software...……….. 8

2.2.1Adobe Photoshop CS3... 8

2.2.2Adobe Ilustrator CS3... . 8

3.1.1Acuan Kemasan Lama... 10

3.1.2Acuan Media Promosi (brosur) Lama... 11

3.2Konsep Desain Kemasan..………...………….. 12

3.2.1 Warna... 12

3.2.2 Trend... 14

3.2.3 Visualisasi... 15

3.2.4 Penampilan... 15

3.2.5 Konsep Bentuk... 16

3.3Konsep Desain Brosur... 18

3.3.1 Warna... 19

3.3.2 Trend... 20

3.3.3 Visualisasi... 21

3.3.4 Penampilan... 21

3.3.5 Konsep Bentuk... 22

3.4Analisa Kebutuhan... 22

3.5Analisa Biaya Produksi... 23

3.5.1Kemasan Folding Box ... 23

3.5.2Brosur... 28

BAB IV IMPLEMENTASI DESAIN……… 33

4.1Tahap Persiapan...……….. 33

4.2Tahap Implementasi ke Dalam Desain………..……… 34

4.3Warna... 34

4.4Montage………...……... 35

4.5Pembuatan Plate... 36

4.6Tahap Mencetak... 37

4.7Tahap Finishing... 38

BAB V PENUTUP……….. 39

5.1Kesimpulan……… 39

5.2Saran……….. 40

DAFTAR PUSTAKA………... 41 

Gambar 3.2 Konsep Desain Kemasan Folding Box Donat Maya Bakery…. 12

Gambar 3.3 Konsep bentuk kerangka folding box Maya Bakery ………... 17

Gambar 3.4 Desan Brosur Maya Bakery……… 18

Gambar 3.5 layout potong kertas cetak …….……….... 23

DAFTAR TABEL 

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Hardware 

1. PC Intel (Processor Intel Core 2 Duo, 1024 MB Main Memory, VGA ATI HD-3450, HDD 80 GB Sata DDR2, Windows XP Home)

2. Notebook HP G42-366 TX (Processor Intel Core i3 2.53 GHz, ATI Mobility Radeon (TM) HD 5470 512 MB DDR 3)

3. HP Prolian (Untuk cetak Proofing Digital kemasan folding box) 4. Peralatan untuk pembuatan Mock Up Kemasan Folding Box yang

terdiri dari Artpaper 260 gsm, Gunting, Cutter, spidol, Pensil, Penggaris)

5. Meja Montage 6. Mesin Plate Maker

7. Mesin Potong Polar

2.2 Software 

2.2.1 Adobe Photoshop CS4 

• Berfungsi untuk mengubah format warna utama image yang digunakan dari RGB ke CMYK

• Berfungsi untuk mengubah size / ukuran dan crop image yang digunakan

• Berfungsi untuk mengubah corak dan tingkat kecerahan warna pada image yang digunakan

• Berfungsi untuk menghasilkan file PSD yang akan digunakan pada layout artwork brosur software Adobe Illustrator CS 4

2.2.2 Adobe Ilustrator CS4 

• Berfungsi untuk membuat kerangka pisau kemasan folding box

• Berfungsi untuk proses layout kemasan (folding box) dan brosur mulai dari layout artwork dan teks

• Berfungsi untuk pembuatan artwork yang berbasiskan vector pada kemasan dan brosur yang dibuat.

• Berfungsi untuk proses overprint teks coklat pada kemasan dan brosur yang dibuat.

• Berfungsi untuk menghasilkan proses pecah warna pada file PDF final artwork pada kemasan dan brosur yang dibuat

2.3 Peralatan dan Bahan Pendukung Lainnya 

- Kertas Ivory 250 gsm ukuran 79 x 109 cm - Kertas Artpaper 120 gsm ukuran 100 x 65 cm - Tinta Khusus Brown dan Orange Esae

- Tinta Proses CMYK - Pisau Die Cut

BAB III ANALISA 

3.1 Studi Eksiting 

Tujuan dari studi eksiting ini adalah sebagai acuan atau tolak ukur bagi

tugas akhir. Acuan tersebut berupa desain artwork, layout, jenis cetak hingga

kualitas cetaknya yang meliputi kemasan dan brosur.

3.1.1 Acuan Kemasan Lama 

Model kemasan lama dari donat Maya Bakery yang

dikembangkan merupakan kemasan yang berbentuk folding

box. Dimana teknik cetak yang digunakan untuk mencetak

artwork pada kemasan merupakan menggunakan teknik cetak

offset dan banyak warna yang digunakan dalam mencetak

adalah satu warna. Informasi yang tertera pada kemasan lama

yaitu nama merk UKM, alamat dan Dep Kes RI. Bahan yang

digunakan pada kemasan lama yaitu menggunakan kertas

duplex 250 gsm. Dilihat dari kemasan lama itulah

pengembangan kemasan yang baru berupa kemasan folding box

yang di desain ulang mulai membuat logo Maya Bakery, bentuk

kemasan yang baru, bahan kemasan yang baru dan artwork

dengan tambahan dari masukan-masukan yang diberikan oleh

Gambar 3.1 Desan Kemasan Lama Maya Bakery

Dari segi konsep desain lama kemasan Maya bakery terkesan

kurang menarik bagi konsumen sebab desain yang digunakan

pada kemasan lama terlihat monoton dan tidak begitu

menunjukkan cita rasa dari prodak roti atau donat yang di

produksi perusahaan Maya Bakery.

3.1.2 Acuan Media Promosi (brosur) Lama 

Berhubung dari pihak Maya Bakery belum ada brosur sebagai

saranan tambahan untuk promosi, maka pembuatan brosur Maya

3.2 Konsep Desain Kemasan 

Gambar 3.2 Konsep Desain Kemasan Folding Box Donat Maya Bakery

3.2.1 Warna 

Untuk aplikasi warna pada kemasan donat Maya Bakery, warna

yang digunakan keseluruhannya merupakan perpaduan dari

warna khusus Pantone 1545 C dan 1385 C. Hal ini ditujukan

untuk memenuhi kualitas dari warna cetakan yang nantinya

membuat biaya cetak yang dibutuhkan lebih ekonomis dari segi

tinta tanpa mengesampingkan mutu pada kemasan. Warna

primer atau utama yang dominan diterapkan pada kemasan ini

adalah menggunakan warna Brown pantone 1545 C. Hal ini

ditujukan untuk daya tarik mata atau eye cacthing pada saat

kemasan tersebut di pajang di display. Warna brown dapat

terdapat pada atas donat. Berikut ini merupakan keterangan dari

masing-masing penggunaan warna terhadap bagian-bagian

kemasan:

• Untuk warna background kemasan menggunakan

warna khusus Brown pantone 1545 C. Warna ini

bertujuan untuk memberikan kesan coklat yang ada

pada taburan donat Maya Bakery.

• Untuk warna logo tulisan “Maya Bakery”

menggunakan warna orange pantone 1385 C yang

dapat memberikan kesan kontras dengan background,

disamping itu memberikam kesan energik pada

perusahaan roti maya tersebut untuk menghadapi

persaingan dengan perusahaan roti lainya .

• Untuk warna tulisan text keterang dan tulisan

pendukung lainnya pada donat Maya Bakery (seperti

alamat, Dep.Kes.RI) diberi warna orange sama seperti

logo.

• Gambar vector pembuat roti dengan topi khasnya pada

logo Maya Bakery memberi kesan keahlian dari

perusahaan roti ini dalam soal membuat donat yang

berkualitas. Sedangkan vector gandum pada logo

menunjukkan bahwa bahan untuk membuat donat, kue,

• Pada bagian tertentu diberi warna putih (seperti pada

muka kemasan dan samping depan) bertujuan untuk

memberikan kesan bersih serta higienis dari

perusahaan donat maya.

• Gambar Vector lengkungan yang bergradasi diberikan

bertujuan untuk memberi kesan kelembutan pada roti

yang empuk dan lezat, serta memberikan keindahan

pada kemasan.

3.2.2 Trend 

Trend yang ada saat ini digunakan pada kemasan UKM adalah

penggunaan artwork yang terdiri dari vector maupun image,

namun pada hal ini untuk desain kemasan Maya Bakery hanya

menggunakan artwork vector. Penggunaan artwork vector ini

digunakan untuk mempermudah dalam mendesain untuk

3.2.3 Visualisasi 

Bentuk dan desain dari kemasan Maya Bakery menggunakan

perpaduan dua warna khusus serta menggunakan desain artwork

vector, warna dari kemasan Maya Bakery itu sendiri

memberikan kesan donat yang nikmat dan pada sisi logo nya

pun memberikan kesan yang simpel namun menarik. Visualisasi

dari kemasan ini diharapkan mampu menciptakan kemasan yang

lebih modern, pencitraan yang lebih baik serta berkualitas dan

tidak kalah bersaing dengan produk donat lainnya.

3.2.4 Penampilan 

Penampilan keseluruhan dari produk Maya Bakery diharapkan

mampu bersaing dengan produk bakery lainnya serta dapat

mencapai target pasar dalam hal nilai, selera, dan gaya hidup

konsumen yang modern saat ini. Selain itu produk Maya Bakery

dapat kompetitif secara visual dapat merangsang minat pembeli

untuk mencoba donat ini serta dapat mempengaruhi keputusan

3.2.5 Konsep Bentuk 

Konsep bentuk yang dipakai pada kemasan baru donat Maya

Bakery berbentuk kotak persegi. Panjang, lebar dan tinggi

kemasan disesuaikan dengan ukuran donat. Pada depan kemasan

terdapat lidah yang berfungsi sebagai lock atau kunci penguat

kemasan, sedangkan pada sisi kanan dan kiri kemasan bentuk

lock nya masuk kedalam dan saling bertemu bertujuan untuk

mempermudah kemasan pada saat dibentuk dan dikuncikan

kemudian pada bagian penutup atas kanan dan kiri diberikan

lidah yang menyatu pada kuncian kanan dan kiri kemasan pada

saat ditutup. Ukuran terbuka kemasan adalah 22,6 cm x 39,4

cm, untuk ukuran kemasan pada saat sudah dilipat adalah 10,5

cm x 10,5 cm x 6 cm (masing-masing untuk panjang, lebar, dan

3.3 Konsep Desain Brosur 

3.3.1 Warna

 

Untuk aplikasi warna pada kemasan donat Maya Bakery, warna

yang digunakan keseluruhannya merupakan perpaduan dari

warna CMYK, berbeda dengan warna yang digunakan pada

kemasan donat Maya Bakery. Warna primer atau utama yang

dominan diterapkan pada kemasan ini adalah menggunakan

warna coklat tua atau brown. Warna coklat tua dapat

menciptakan kesan nikmatnya sebuah coklat yang biasanya

terdapat pada atas donat. Berikut ini merupakan keterangan dari

masing-masing penggunaan warna terhadap bagian-bagian

brosur :

• Untuk warna background brosur menggunakan warna

coklat tua. Warna ini bertujuan untuk memberikan

kesan coklat yang ada pada taburan donat Maya

Bakery.

• Untuk warna logo tulisan “Maya Bakery”

menggunakan warna orange yang dapat memberikan

kesan kontras dengan background, disamping itu

memberikam kesan energik pada perusahaan roti Maya

tersebut untuk menghadapi persaingan dengan

• Untuk warna ornamen garis lengkung diberikan warna

perpaduan antara warna coklat tua dan orange yang

dibuat gradasi untuk memberikan kesan keindahan.

• Untuk backgrond tulisan diberikan warna putih agar

info tulisan yang tertera pada brosur dapat lebih jelas

terlihat. Dan untuk tulisan info pesanan diberi warna

coklat tua yang kontras dengan warna putih.

• Untuk artwork image menggunakan image roti untuk

menunjukkan kualitas roti yang diproduksi oleh Maya

Bakery.

• Untuk warna text informasi alamat diberikan warna

orange yang kontras dengan background coklat tua.

3.3.2 Trend 

Trend yang sedang marak digunakan untuk brosur-brosur UKM

yaitu dengan memberikan artwork yang terdiri dari perpaduan

vector dan image. Hal tersebut juga diterapkan pada brosur

UKM Maya Bakery yang memadukan vector dengan image

yang nantinya akan membawa informasi yang akan sampai pada

konsumen tentang donat maya tersebut. Di harapkan bahwa

donat maya tersebut akan mampu bersaing dengan perusahaan

roti lainya. Image yang digunakan dalam brosur ini nantinya

akan menyakinkan masyarakat akan nikmatnya donat ataupun

3.3.3 Visualisasi 

Desain brosur Maya Bakery menggunakan perpaduan warna

CMYK serta menggunakan artwork vector dan image

diharapkan mampu memberikan kesan menarik yang mampu

membuat konsumen ingin membeli produk Maya Bakery dan

mampu menyampaikan pesan promosi. Visualisasi dari brosur

ini juga diharapkan mampu memberikan pencitraan terhadap

produk donat dan roti yang berkualitas baik.

 

3.3.4 Penampilan

 

Penampilan keseluruhan dari brosur Maya Bakery diharapkan

mampu memberikan informasi dan menarik perhatian kosumen

dalam mengenal produk Maya Bakery. Tujuan dari brosur ini

juga sebagai sarana promosi produk yang dikemasnya tanpa

adanya perantara sales. Hal tersebut didukung dengan

pemberian logo perusahaan yang memberikan ciri khas

tersendiri dan bentuk design artwork utama yang berupa vector

yang diharapkan mampu memberikan pandangan langsung

terhadap konsumen yang melihatnya bahwa informasi produk

dalam brosur yang dilihat atau dipegangnya tersebut adalah roti

3.3.5 Konsep Bentuk 

Konsep bentuk yang digunakan untuk brosur donat Maya

Bakery menerapkan bentuk persegi panjang dengan ukuran

lebar 10 cm dan tinggi 21 cm, dengan bentuk seperti itu

diharapkan artwork dan informasi yang ada didalam brosur

tersebut dapat menyampaikan secara maksimal kepada

konsumen atau pembacanya sekaligus rasa nyaman saat

dipegang oleh tangan pembaca.

3.4 Analisan Kebutuhan Material 

Dalam tugas akhir pembuatan kemasan donat Maya Bakery berserta

media promosi (brosur) dalam jumlah mass production, kebutuhan material

atau bahan baku yang dibutuhkan adalah sebagai berikut :

1. Kertas Ivory 250 gsm (35 lembar ukuran 79 x 109 cm)

2. Kertas Art paper 120 gsm (5 lembar ukuran 65 x 100 cm)

3. Tinta khusus Brown dan Orange untuk kemasan

4. Tinta proses CMYK untuk brosur

5. Lembar film (2 lembar film Warna Khusus untuk kemasan, 4

lembar film CMYK untuk brosur)

6. Plat cetak (6 lembar plate cetak ukuran 51 x 40 Metal Line)

3.5 Analisa Biaya Produksi 

3.5.1 Kemasan Folding Box 

A. Kertas

Kertas plano yang digunakan merupakan ukuran 79 x 109 Ivory

250 gsm. Layout potong kertas ivory ukuran 79 x 109 cm dengan

ukuran potong kertas 27,3 x 39,4 cm, dan area cetak 25,6 x 39 cm

adalah sebagai berikut :

Gambar 3.5 layout potong kertas cetak

Harga kertas untuk ukuran 79 x 109 cm didapat seharga Rp 105.000,-

dengan jumlah yang didapat sebanyak 35 lembar plano dan harga per

lembarnya adalah Rp. 3000,-. Sehingga didapatkan ukuran kertas 27,3 x

39,4 cm sebanyak 280 lembar (satu lembar plano ukuran 79 x 109

B. Plate Cetak

Kebutuhan plate cetak yang dibutuhkan untuk mencetak

kemasan donat adalah sebanyak 2 lembar plate masing-masing untuk

Brown dan Orange. Merk plate yang digunakan merupakan Metal line

dengan ukuran untuk mesin cetak Hidelbreg GTO 52 (49 x 51) Dengan

ketebalan 0.25 harga satu lembar plate cetak didapat seharga Rp

10.000,- sehingga total harga yang didapat untuk kebutuhan plate cetak

kemasan folding box adalah sebesar Rp 20.000,-.

C. Film

Kebutuhan film yang diperlukan untuk kemasan donat adalah

sebanyak 2 lembar (2 lembar untuk artwork kemasan donat). Proses

pembuatan film dilakukan di Mentari repro Jl. Kalidami No.56,

Surabaya. Berikut merupakan perincian biaya atau harga untuk output

proses film.

Film Kemasan Folding Box (Untuk warna Khusus)

• 27,3cm x 39,4cm x 2 x Rp. 17,- = Rp 36.550,-

D. Profing Digital

Proses proofing digital dilakukan di Blessing Dengan

menggunakan mesin HP Proliant pada kertas art carton 260 gsm. Hasil

proofing digital digunakan untuk acuan pencarian warna pada saat

proses cetak. Biaya yang dikeluarkan untuk proses proofing digital

adalah sebesar Rp 12.000,- (empat kali proofing digital dengan harga

per lembar Rp. 3000,-)

E. Proses Cetak

Pelaksanaan proses cetak dilakukan di SDPC (Stikom Design

and Printing Center) dengan menggunakan mesin Heidelbreg GTO 52

biaya proses cetak yang dikeluarkan adalah sebesar Rp 250.000,- /

minimal order. Yang sudah mencakup biaya untuk tinta cetak, RWA

(Roll Washer Agent), Plate Cleaner, gum, corrector dan Powder.

F. Pembuatan Pisau dan Proses Plong

Besarnya biaya dalam pembuatan pisau diperoleh sebesar Rp.

109.000,- (ukuran kemasan keseluruhan 309,8 cm x 350/cm) dan biaya

G. HPP

Bedasarkan perincian biaya dari data sebelumnya maka didapat

HPP untuk kemasan folsing box dengan perincian sebagai berikut :

- Kertas Ivory 79 x 109 cm 250 gsm (35 lembar) Rp. 105.000,-

35 lembar x @Rp.3000

- Plate Cetak (51 x 40 cm) 2 lembar Rp. 20.000,-

2 plat x @Rp. 10.000,-

- 2 lembar film Artwork kemasan Rp. 37.000,-

27,3cm x 39,4cm x 2 x Rp. 17,-

- Profing Digital Rp. 12.000,-

4 x @Rp.3000,-

- Biaya Proses Cetak Rp. 250.000,-

- Proses pembuatan pisau potong (350/cm) Rp. 109.000,-

309,8 x @Rp.350,-

- Biaya proses plong/ Min. Order Rp. 100.000,-

__________+

TOTAL Rp. 633.000,-

Jumlah cetakan kemasan yang didapat sebanyak 280 pcs dengan

pembuangan waste sebanyak 35 pcs. HPP per kemasan folding box

yang didapat adalah sebesar Rp 633.000/ 245 = Rp. 2583,- yang jika

H. Minimum Order

Untuk mendapatkan harga yang sesuai dengan kebutuhan yang

sesungguhnya didapat HPP untuk kemasan folsing box dengan

perincian sebagai berikut :

• Kertas Ivory 79 x 109 cm 250 gsm Rp. 1.896.000,-

632 lembar(waste 1%) x @Rp.3000

• Plate Cetak (51 x 40 cm) 2 lembar Rp. 20.000,-

2 plat x @Rp. 10.000,-

• 2 lembar film Artwork kemasan Rp. 37.000,-

27,3cm x 39,4cm x 2 x Rp. 17,-

• Profing Digital Rp. 12.000,-

4 x @Rp.3000,-

• Biaya Proses Cetak Rp. 450.000,-

• Proses pembuatan pisau potong (350/cm) Rp. 109.000,-

309,8 x @Rp.350,-

• Biaya proses plong/ Min. Order Rp. 300.000,-

__________+

TOTAL Rp. 2.824.000,-

Jumlah cetakan kemasan yang didapat sebanyak 5050 pcs dengan

pembuangan waste sebanyak 50 pcs. HPP per kemasan folding box

3.5.2 Brosur 

A. Kertas

Kertas plano yang digunakan adalah artpaper 120 gsm ukuran

65 x 100 cm. Pemakaian ukuran 65 x 100 cm. Layout potong kertas

Artpaper 120 gsm ukuran 65 x 100 cm dengan area kertas cetak 32,5 x

45 cm, terdapat 6 up brosur adalah sebagai berikut :

Gambar 3.6 Layout Kertas Potong Brosur

Sehingga didapatkan ukuran brosur 10 x 21 cm sebanyak 120 lembar

(satu lembar plano 65 x 100 cm didapatkan sebanyak 24 up 10 x 21

cm). Harga kertas untuk ukuran 65 x 100 cm sebanyak 5 lembar plano

B. Plate Cetak

Kebutuhan plate cetak yang dibutuhkan untuk mencetak brosur

donat adalah sebanyak 4 lembar plate masing-masing untuk warna

Cyan, Magenta, Yellow, dan Black. Merk plate yang digunakan

merupakan Metal line dengan ukuran untuk mesin cetak Heidelbreg

GTO 52 (49 x 51) Dengan ketebalan 0.25 harga satu lembar plate cetak

didapat seharga Rp 10.000,- sehingga total harga yang didapat untuk

kebutuhan plate cetak kemasan folding box adalah sebesar Rp 40.000,-.

C. Film

Kebutuhan film yang diperlukan untuk kemasan donat adalah

sebanyak 4 lembar (4 lembar untuk artwork kemasan donat). Proses

pembuatan film dilakukan di Mentari repro, Jalan kalidami no.56

Berikut merupakan perincian biaya atau harga untuk output proses film.

Film Kemasan Folding Box (Untuk warna CMYK)

32,5 cm x 45 cm x 4 x Rp. 17,- = Rp. 99.450,-

D. Profing Digital Offset

Proses proofing digital dilakukan di PapperQ Dengan

menggunakan mesin HP proliant pada kertas artpaper 120 gsm. Hasil

proofing digital digunakan untuk acuan pencarian warna pada saat

proses cetak. Biaya yang dikeluarkan untuk proses proofing digital

E. Proses Cetak

Pelaksanaan proses cetak dilakukan di SDPC (Stikom Design

and Printing Ceter) dengan menggunakan mesin Heodelbreg GTO 52.

Biaya proses cetak yang dikeluarkan adalah sebesar Rp. 250.000,-/

minimal order, yang sudah mencakup biaya untuk tinta cetak, RWA,

(Roll Washer Agent), Plate Cleanner Powder, kain Majun dan potong).

F. HPP

- Kertas 65 x 100 cm 120 gsm Rp. 6.000,-

(5 lembar x @ Rp. 1200)

- Plate Cetak (51 x 40 cm) 4 lembar Rp. 40.000,-

4 x @Rp. 10.000,-

- 4 lembar film Artwork kemasan Rp. 99.450,-

32,5 cm x 45 cm x 4 x Rp. 17,- = Rp. 99.450,-

- Profing Digital Rp. 3.000,-

- Biaya Proses Cetak + Potong Rp. 250.000,-

__________+

TOTAL Rp. 398.450,-

Jumlah cetakan kemasan yang didapat sebanyak 120 pcs dengan

pembuangan waste sebanyak 30 pcs. HPP per kemasan folding box

yang didapat adalah sebesar Rp 398.450/ 90 = Rp. 4427,- yang jika

3.6 Lama Pelaksanaan 

Lama pelaksanaan pengerjaan dari proyek akhir pembuatan

kemasan bagi produk UKM dikerjakan selama 3 bulan (Maret – Mei)

dengan batas waktu pengumpulan yang dilakukan pada tanggal 22 Juni

2011. Untuk perincian jalannya alur kerja dapat memperhatikan tabel

berikut :

No Nama Kegiatan Waktu Pelaksanaan Keterangan

1 Survey dan pencarian

produk UKM 10 – 16 Maret 2011

2 Pembahasan ide dan konsep

bentuk kemasan, art work

sampai dengan media

promosi (brosur)

17 – 31 Maret 2011

3 Proses follow up dengan

UKM 1-2 April 2011

4 Pembuatan mock up

kemasan kemasan 12-14 April 2011

5 Pencarian material atau

bahan baku kemasan berikut

dengan kalkulasi biaya

proses produksi

[image:32.595.86.519.96.541.2]

32

Tabel 3.1 Pelaksanaan Waktu Proyek Akhir 6 Proses naik cetak dan

finishing produk dalam

jumlah mass production

27 April 2011

7 Batas akhir pengumpulan

tugas akhir (kemasan,

brosur, dan laporan tugas

akhir)

BAB IV IMPLEMENTASI DESAIN

4.1 Tahap Persiapan 

Pada tahap ini yang dilakukan adalah :

1. Pengumpulan materi yang digunakan sebagai bahan untuk

menyusun atau membuat kemasan dan brosur Maya Bakery yang

diantaranya dilakukan dengan cara sebagai berikut:

• Pengumpulan data primer melalui tatap muka dan

wawancara dengan pemilik UKM.

• Pengumpulan data sekunder yang terdiri dari data literatur

kemasan, selain itu juga dilakukan pemilihan font atau

pembuatan vector gambar pendukung yang digunakan

sebagai bahan untuk mendesain yang dimabil dari internet.

2. Menentukan terlebih dahulu format ukuran, bentuk mok up

kemasan, warna, serta jenis kertas yang digunakan pada kemasan

4.2 Tahap Implementasi Konsep ke Dalam Desain 

Setelah konsep desain selesai dibuat, maka implementasi yang

diterapkan ke dalam kemasan dan brosur Maya Bakery adalah

menggunakan vector dan image serta pembuatan logo baru Maya

Bakery. Implementasi konsep desain yang diterapkan pada kemasan

dan brosur terlebih dahulu telah mendapat persetujuan dari pemilik

UKM.

 

4.3 Warna

 

Warna yang akan digunakan adalah dua warna khusus Brown dan

Orange untuk kemasan Maya Bakery dan empat warna separasi CMYK

untuk brosur. Maka output film yang dihasilkan dari imagesetter adalah

sebagai berikut :

Kemasan Folding Box

• 2 lembar film artwork kemasan folding box warna khusus

brown dan orange

• Ukuran film untuk kemasan folding box : 27,3 cm x 39,4 cm

Brosur

• 4 lembar film artwork brosur Warna CMYK

• Ukuran film untuk brosur : 32,5 cm x 45 cm

Proses untuk menghasilkan output film (untuk kemasan folding box)

dilakukan di tempat “Mentari Repro” yang beralamatkan di Jl.

4.4 Montage 

Proses montage adalah suatu proses menempatkan dan melekatkan

secara tepat dan seksama satu atau lebih film yang seukuran dengan

plat cetak dan kertasnya. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah

sebagai berikut :

• Film harus ditempatkan dalam keadaan terbalik sesuai hasil

cetakannya (mirror) atau dalam keadaan tidak terbaca.

• Ukuran / Format kertas, harus sesuai dengan mesin yang di

gunakan (Heidelbreg GTO 52)

• Area lipatan / potongan

• Batas pegangan mesin cetak

• Area Plate Cetak (berdasarkan mesin cetak yang digunakan)

Dari beberapa hal diatas dapat diambil keterangan sebagai berikut

(untuk kemasan donat dan brosur) :

Kemasan donat

Ukuran kertas : 27,3 cm x 39,4 cm

Ukuran area cetak : 25,6 cm x 39 cm

Brosur

Ukuran kertas : 32,5 cm x 45 cm

Proses pengerjaan proses montage dilakukan selama kurang lebih enam

puluh menit masing – masing untuk 2 lembar film kemasan Folding

box dan 4 lembar film brosur. Peralatan yang digunakan dalam proses

montage meliputi meja montage, astralon, lup, penggaris, gunting,

cutter, dan selotip. 

4.5 Pembuatan Plate 

Proses pembuatan plate dilakukan di mesin Plate Maker.

Dimana proses pembuatan plate yang melewati proses vakum dan

penyinaran kurang lebih membutuhkan waktu 12 menit.

Masing – masing film dari desain dipasangkan pada plate sesuai

dengan bagian desain yang dikehendaki terlebih dahulu. Dimana film

dipasangkan pada plate sesuai dengan jarak ukuran astralon sebagai

panduannya (recording). Setelah terpasang, film dan plate tersebut siap

untuk dimasukkan ke dalam mesin plate maker untuk menjalani proses

copier plate yaitu proses pemberian area gambar maupun teks pada

plate. Dari proses copier plate tersebut, maka pada plate telah terbentuk

area cetak dan area non cetak. Untuk menghilangkan atau merontokkan

area non cetak maka plate yang sudah disinari tersebut dilarutkan

kedalam larutan developer yang komposisi perbandingannya adalah 1 :

30 untuk cairan developer dengan air. Setelah dilakukan pelarutan

dengan cairan developer untuk menghilangkan bagian non cetak,

atau tidak area non cetak yang masih tersisa jika ada bagian tersebut di

koreksi menggunakan bahan corrector plate hingga bersih.

 

4.6 Tahap Mencetak

 

Dalam proses mencetak ada beberapa hal yang harus di

perhatikan antara mesin yang akan di gunakan dengan bahan baku

seperti tinta, plat, dll. Sebelum mulai mencetak kita harus melihat atau

mengecek mesin yang digunakan (rol handuk, rol jilad, bak tinta,

blanket, stopper dll). Semelum mulai mencetak harus memasang plat

sesuai dengan posisi yang benar dan plat harus di pasang secara benar

yaitu harus rata kanan dan rata kiri. Setelah itu ukur sensor untuk

double sheet yang berfungsi mengetahui apabila ada kertas yang masuk

lebih dari satu lembar, kemudian mengatur stopper yang berfungsi

untuk mengatur kemiringan hasil cetak, kemudian mengatur unleg yang

berfungsi untuk mengatur kertas agar rata kanan dan kiri, sucker yang

berfungsi untuk menarik kertas dari meja kertas menuju meja cetak.

Sebelum melakukan proses cetak isi bak tinta dengan tinta yang di

inginkan lalu tinta yang sudah di tuang diratakan di roll tinta yang ada.

Setelah itu lakukan proses cetak sehingga mendapatkan hasil yang

4.7 Tahap Finishing

 

Dalam proses finishing hasil cetakan, terdapat perbedaan antara

cetakan kemasan folding box dan brosur. Dimana untuk brosur, seteleh

proses cetak selesai dilakukan tahap finishing dengan proses

pemotongan menggunakan mesin potong polar sesuai dengan tanda

potong yang ada pada hasil cetakan brosur sehingga didapat hasil

cetakan brosur yang sudah jadi. Sedangkan untuk kemasan folding box,

tahap finishing setelah proses cetak adalah dengan melakukan proses

plong. Proses plong cetakan kemasan folding box sendiri dilakukan di

Sinar Jaya Jl. Kalikepiting Jaya IV/No. 71, Surabaya berikut dengan

pembuatan pisau potongnya (sesuai dengan film pisau potong yang

diberikan). Langkah berikutnya setelah tahap finishing selesai (baik

untuk kemasan folding box dan brosur) adalah dilakukan proses sortir

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

 

Dari hasil pengerjaan tugas akhir yang telah dilakukan penulis

mengenai pembuatan kemasan dan media promosi untuk UKM (UKM

Roti Maya Bakery), didapatkan kesimpulan senagai berikut :

1. Desain kemasan sangat berpengaruh dalam meningkatkan

citra serta daya tarik tersendiri bagi konsumen

2. Media promosi seperti brosur dan banner sangat membatu

dalam proses marketing suatu prodak agar image nya lebih

meningkat

3. Kemasan yang baik adalah kemasan yang mampu

menampilkan keempat fungsi dasar kemasan yaitu sebagai

pelindung isi, informasi, display dan transport.

4. Masih banyak kemasan produk UKM di Indonesia yang saat

ini perlu di desain ulang agar mampu meningkatkan daya

 

5.2 Saran

 

1. Persiapan dan konsep yang matang sangat dibutuhkan sebelum

melakukan proses awal dalam mendesain seperti, prodak apa

yang akan dibuat, target pasar, dan lain-lain

2. Pemilihan mock up yang tepat , juga menentukan hasil kemasan

yang sesuai dengan prodak UKM sebelum dicetak secara missal

3. Analisa biaya produksi sangat penting dilakukan guna

mendapatkan hasil yang efisien dalam hal pengadaan bahan

baku dan biaya proses produksi.

4. Diperlukan perencanaan waktu atau time schedule yang tepat

dan maksimal guna tercipta proses kerja efiesien dalam

DAFTAR PUSTAKA 

Buku :

Wattimena, Kristian S. 2009, Materi Kuliah Pengantar Teknologi Grafis dan

Cetak, STIKOM, Surabaya.

Wattimena, Kristian S. 2009, Materi Kuliah Pracetak I, STIKOM, Surabaya.

Wattimena, Kristian S. 2009, Materi Kuliah Pracetak II, STIKOM, Surabaya.

Rahardjo, Budi. 2010, Materi Kuliah Teknologi Cetak 1, STIKOM, Surabaya.

Soendjaja, Onny. 2009. Materi Kuliah Manajement Proses Produksi II,

STIKOM, Surabaya.

Klimchuk, Marianne Rosner, dan Sandra. A. Krasovec.2007. Desan Kemasan,

 

Gambar

Gambar 3.6 Layout Kertas Potong Brosur ……………………………..…..   28
Tabel 3.1 Pelaksanaan Waktu Proyek Akhir ……………………..…......    31
Gambar 3.1 Desan Kemasan Lama Maya Bakery
Gambar 3.2 Konsep Desain Kemasan Folding Box Donat Maya Bakery
+6

Referensi

Dokumen terkait