• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BAHASA ARAB DENGAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING TEKNIK TANDUR PADA SISWA KELAS VIII SMP ISLAM MOGA KABUPATEN PEMALANG TAHUN 2011

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BAHASA ARAB DENGAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING TEKNIK TANDUR PADA SISWA KELAS VIII SMP ISLAM MOGA KABUPATEN PEMALANG TAHUN 2011"

Copied!
162
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BAHASA

ARAB DENGAN MODEL PEMBELAJARAN

QUANTUM

TEACHING

TEKNIK TANDUR PADA SISWA KELAS VIII

SMP ISLAM MOGA KABUPATEN PEMALANG TAHUN 2011

Skripsi

Diajukan dalam rangka penyelesaian studi Strata 1 untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Arab

Oleh :

Vera Strisly Budi Ariyani NIM : 2303407019

PENDIDIKAN BAHASA ARAB

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA ASING

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

(2)

ii

PENGESAHAN KELULUSAN

Skripsi ini telah dipertahankan dihadapan Sidang Panitia Ujian Skripsi Jurusan Bahasa dan Sastra Asing, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang

pada hari : Senin

tanggal : 8 Agustus 2011

Panitia Ujian Skripsi

Ketua, Sekretaris,

Prof. Dr. Agus Nuryatin. M. Hum Dra. Diah Vitri Widayanti, D.EA NIP 196008031989011001 NIP 196508271989012001

Penguji I,

Darul Qutni, S.Pd.I., M.S.I NIP 197505062005012001

Penguji II Penguji III,

(3)

iii

PERNYATAAN

Dengan ini saya:

Nama : Vera Strisly Budi Ariyani NIM : 2303407019

Prodi/Jurusan : Pendidikan Bahasa Arab / Bahasa dan Sastra Asing

Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi/ tugas akhir/ al- bahtsu yang berjudul :

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BAHASA ARAB DENGAN

MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING TEKNIK TANDUR

PADA SISWA KELAS VIII SMP ISLAM MOGA KABUPATEN

PEMALANG TAHUN 2011

yang saya tulis dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana ini benar-benar merupakan karya sendiri yang saya hasilkan setelah melalui penelitian, bimbingan, diskusi, pemaparan/ ujian. Semua kutipan baik yang langsung maupun tidak langsung baik yang diperoleh dari sumber kepustakaan, wahana elektronik, maupun sumber lainnya telah disertai keterangan mengenai identitas sumbernya dengan cara sebagaimana yang lazim dalam penelitian karya ilmiah. Dengan demikian walaupun tim penguji dan pembimbing penulisan skripsi/ tugas akhir/ al- bahtsu ini membutuhkan tanda tangan keabsahannya, seluruh karya ilmiah ini tetap menjadi tanggung jawab saya sendiri. Jika kemudian ditemukan sesuatu yang menyalahi aturan, saya bersedia menerima akibatnya.

Demikian harap pernyataan ini dapat digunakan seperlunya.

Semarang, 28 Juli 2011 Yang membuat pernyataan

(4)

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Yang membuat kita gagal dan depresi adalah ketika kita tidak bisa mengalihkan perhatian dan pikiran dari ketakutan-ketakutan yang kita ciptakan sendiri, padahal ketakutan itu belum tentu terjadi (Abahku, Budi Basuki)

Kesuksesan bukan pilihan, tapi keharusan dalam hidup saya. (Vera Strisly B.A)

Persembahan untukmu :

1. Abah Mamah tersayang, Budi Basuki dan Nokning Jariah yang selalu memberi dukungan untuk selalu bertahan dalam situasi terhimpit sekalipun, dan selalu mengajarkan untuk berpikir tentang makna kehidupan dan arti keluarga dalam hidup.

2. Kakakku tersayang Luthfi Budi Shiyami yang selalu memberi teladan bagi adiknya, dalam bersikap tepat pada tempatnya, dan kewibawaan dalam bertindak.

3. adik-adikku terkasih, Nofira Dianita Budi Ardhy, dan Bagus Budi Leksono, yang selalu mengajarkan arti kepedulian, dan selalu memberi semangat serta alasan untuk tetap tegar, sabar dan berpikir dewasa.

4. Julius Prima Arrymatika, yang selalu memberiku tawa, kasih sayang, ketulusan, dan menyadarkan dikala aku lupa, membuatku tegar disaat aku rapuh, menundukkanku disaat aku angkuh, walaupun tidak semua orang bisa memaknai kita.

5. D’Viara (Anis dan Nurul), yang selalu ada disaat suka maupun duka, bahkan disaat aku sedikit mengesampingkan kalian.

6. Alm. Bapak Daniel Susgianta yang belum sempat aku cium punggung tangannya karena memenuhi panggilan-Nya, dan Ibu Budi Haryani, adik-adikku Mayhendra Argi Binanta dan Novrat Pijar Ardandi yang selalu tulus menyayangiku apa adanya.

(5)

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penelitian ini tidak lepas dari bimbingan, bantuan maupun saran dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Agus Nuryatin, M.Hum, Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang yang senantiasa memberikan arahan.

2. Ibu Dra. Diah Vitri Widayanti, DEA, Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Asing Universitas negeri Semarang yang senantiasa memberi dukungan.

3. Ibu Darul Qutni, S.Pd.I., M.S.I yang memberi kritikan dan saran yang sangat membantu dalam perbaikan skripsi ini.

4. Ibu Retno Purnama Irawati, S.S, M.A Dosen pembimbing I yang dengan sabar memberikan pengarahan, pembimbingan dan motivasi yang luar biasa pada penulis sehingga terselesaikannya skripsi ini.

5. Bapak Dr. Zaim Elmubarok, S.Ag., M.Ag. Dosen pembimbing II yang dengan kasih sayangnya bersabar memberikan arahan yang membangun dalam pembimbingan skripsi ini.

6. Segenap dosen Prodi Pendidikan Bahasa Arab UNNES terimakasih atas kesabaran dalam mendidik dan memberi curahan ilmu kepada penulis.

7. Ibu Ana Iftawati, guru bahasa Arab SMP Islam Moga yang berkenan bekerjasama dengan penulis dalam penyusunan skripsi ini.

8. Alm. Bapak Masruhin, Kepala SMP Islam Moga yang telah memberikan ijin penelitian sebelum beliau dipanggil oleh Allah SWT.

9. Bapak Abdul Munir, S. PdI, kepala SMP Islam Moga, yang memberi sambutan baik terhadap penulis.

10.Ayah dan ibu, serta kakak dan adik penulis yang senantiasa memberi semangat, motivasi serta memberi doa yang tak pernah putus.

(6)

vi

Sugeng, Lulu, Lailus, Mizwar), kalian yang membuat penulis kuat bertahan dengan segala kekurangan akademik penulis.

12.Tim Basket Putra Putri FBS Basketball, yang selalu memberi keringat, sportivitas, dan kebersamaan yang menyenangkan.

13.Ibu-ibu Komplek (Nurul, Aniz, Dewi, Alfi, Ika) kalianlah tempat penulis mendapat ketenangan hati.

14.Penghuni kos Cherry II (Dewi, Fitri, Bela, Mami, Yayaz, Mba Dian), kalian yang membuat penulis kembali percaya tentang arti pertemanan sekaligus penghianatan.

15.Keluarga besar mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Arab UNNES angkatan 2005, 2006, 2008, 2009 dan 2010.

16.Teman-teman KOMARUN UNNES.

17.Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terima kasih untuk segalanya.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna karena keterbatasan ilmu pengetahuan yang dimiliki. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat. Amin

(7)

vii

ABSTRAK

Strisly, Vera. 2011. Peningakatan Keterampilan Menulis Bahasa Arab dengan

Model Pembelajaran Quantum Teaching teknik TANDUR pada Siswa kelas VIII SMP Islam Moga Kabupaten Pemalang Tahun 2011. Skripsi. Program Studi Pendidikan Bahasa Arab. Jurusan Bahasa dan Sastra Asing, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I: Retno Purnama Irawati, S.S, M.A Pembimbing II: DR. Zaim Elmubarok, S.Ag., M.Ag.

Kata Kunci: Keterampilan Menulis Bahasa Arab, Model Pembelajaran

Quantum Teaching Teknik TANDUR

Keterampilan menulis merupakan salah satu keterampilan yang harus dikuasai oleh siswa kelas VIII SMP Islam Moga. Oleh karena itu, pemilihan model pembelajaran adalah upaya untuk meningkatkan hasil belajar menulis bahasa Arab siswa. Model pembelajaran quantum teaching teknik TANDUR merupakan model pembelajaran yang mengubah suasana kelas menjadi menyenangkan dan meriah. TANDUR sendiri merupakan akronim dari T (Tumbuhkan), A (Alami), N (Namai), D (Demonstrasikan), U (Ulangi), R (Rayakan).

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana peningkatan keterampilan menulis bahasa Arab siswa kelas VIII SMP Islam Moga setelah diterapkan pembelajaran quantum teaching teknik TANDUR, bagaimana perubahan perilaku siswa kelas VIII SMP Islam Moga setelah diterapkan pembelajaran quantum teaching teknik TANDUR, dan bagaimana penerapan model pembelajaran quantum teaching teknik TANDUR untuk meningkatkan keterampilan menulis bahasa Arab siswa kelas VIII SMP Islam Moga oleh guru pengampu mata pelajaran bahasa Arab. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan peningkatan keterampilan menulis Bahasa Arab siswa kelas VIII SMP Islam Moga setelah diterapkan model pembelajaran quantum teaching

teknik TANDUR, mendeskripsikan perubahan perilaku siswa kelas VIII SMP Islam Moga setelah diterapkan model pembelajaran quantum teaching teknik TANDUR dalam pembelajaran menulis bahasa Arab, dan mendeskripsikan model pembelajaran quantum teaching teknik TANDUR untuk meningkatkan kemampuan ketrampilan menulis Bahasa Arab siswa kelas VIII SMP Islam Moga yang diterapkan oleh guru pengampu mata pelajaran bahasa Arab.

Desain penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK), dengan model PTK simultan terintegrasi, yaitu guru dilibatkan pada proses penelitian kelasnya terutama pada aspek atau langkah mencobakan tindakan dan melakukan refleksi terhadap praktik-praktik pembelajaran di kelas.

(8)

viii

(9)

ix

DAFTAR ISI

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

PENGESAHAN KELULUSAN... iii

PERNYATAAN ... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... v

KATA PENGANTAR ... vi

ABSTRAK ... viii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR DIAGRAM... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

DAFTAR TABEL ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 6

1.3 Tujuan Penelitian ... 7

1.4 Manfaat Penelitian ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI ... 9

2.1 Kajian Pustaka ... 9

2.2 Landasan Teori ... 12

2.2.1 Hakikat Menulis ... 12

2.2.2 Model Pembelajaran Quantum Teaching ... 16

2.2.2.1 Segalanya Berbicara ... 18

2.2.2.2 Segalanya Bertujuan ... 18

2.2.2.3 Pengalaman Sebelum Konsep ... 18

2.2.2.3 Akui Setiap Usaha ... 18

2.2.2.3 Jika layak dipelajari, layak pula dirayakan ... 19

(10)

x

dalam Keterampilan Menulis Bahasa Arab ... 20

BAB III METODE PENELITIAN ... 23

3.1 Desain Penelitian ... 25

3.2 Prosedur Penelitian Tindakan Kelas ... 25

3.2.1 Prosedur Penelitian Tindakan Kelas Siklus I ... 25

3.2.1.1 Perencanaan... 25

3.2.1.2 Tindakan ... 26

3.2.1.3 Observasi... 28

3.2.1.4 Refleksi ... 28

3.2.1 Prosedur Penelitian Tindakan Kelas Siklus II ... 29

3.2.1.1 Perencanaan... 29

3.2.1.2 Tindakan ... 30

3.2.1.3 Observasi... 31

3.2.1.4 Refleksi ... 32

3.3 Subjek Penelitian ... 32

3.4 Variabel Penelitian ... 33

3.4.1 Variabel Model Pembelajaran Quantum Teaching Teknik TANDUR ... 34

3.4.2 Variabel Menulis Bahasa Arab ... 35

3.5 Instrumen Penelitian... 35

3.5.1 Instrumen Tes... 36

3.5.2 Instrumen Nontes ... 40

3.5.2.1 Pedoman Observasi ... 40

3.2.2.2 Lembar Wawancara ... 42

3.2.2.3 Angket... 43

3.6 Teknik Pengumpulan Data ... 44

3.6.1 Teknik Tes ... 45

3.6.2 Teknik Nontes ... 45

3.7 Teknik Analisis Data ... 47

(11)

xi

3.7.2 Teknik Kualitatif ... 48

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 49

4.1 Peningkatan Keterampilan Menulis Bahasa Arab Kelas VIII SMP Islam Moga Setelah diterapkan Pembelajaran Quantum Teaching teknik TANDUR ... 49

4.1.1 Hasil Penelitian Siklus I ... 49

4.1.2 Hasil Penelitian Siklus II ... 52

4.1.3 Hasil Penelitian Siklus I dan Siklus II ... 55

4.2 Perubahan Perilaku Siswa Kelas VIII SMP Islam Moga Setelah diterapkan Pembelajaran Quantum Teaching teknik TANDUR ... 59

4.2.1 Hasil Observasi Siswa Siklus I ... 59

4.2.2 Hasil Wawancara Siklus I ... 67

4.2.3 Hasil Angket Siklus I ... 72

4.2.4 Refleksi Siklus I ... 76

4.2.5 Hasil Observasi Siswa Siklus II ... 76

4.2.6 Hasil Wawancara Siklus II ... 84

4.2.7 Hasil Angket Siklus II ... 89

4.3 Penerapan Model Pembelajaran Quantum Teaching teknik TANDUR untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Bahasa Arab Siswa Kelas VIII SMP Islam Moga oleh Guru Pengampu Mata Pelajaran Bahasa Arab... 92

4.2.1 Hasil Observasi Guru Siklus I... 94

4.2.2 Hasil Wawancara Guru Siklus I ... 97

4.2.3 Hasil Observasi Guru Siklus II ... 100

4.2.4 Hasil Wawancara Guru Siklus II ... 103

BAB V PENUTUP ... 106

5.1 Simpulan ... 106

5.2 Saran ... 107

DAFTAR PUSTAKA ... 108

(12)

xii

DAFTAR DIAGRAM

Tabel Judul Diagram

4.1 Grafik Nilai Rata-rata Siklus I ... 52

4.2 Grafik Nilai Rata-rata Siklus II ... 55

4.3 Grafik Nilai Rata-rata dari Siklus I ke Siklus II ... 56

4.4 Grafik Peningkatan Nilai Rata-rata dari Siklus I ke Siklus II ... 57

4.5 Prosentase Nilai Observasi Siswa Siklus I Pertemuan Pertama . 62 4.6 Prosentase Nilai Observasi Siswa Siklus I Pertemuan Kedua .... 65

4.7 Perbandingan Prosentase Nilai Observasi Siswa Siklus I ... 66

4.8 Prosentase Nilai Observasi Siswa Siklus II Pertemuan Pertama . 79 4.9 Prosentase Nilai Observasi Siswa Siklus II Pertemuan Kedua ... 83

4.10 Perbandingan Prosentase Nilai Observasi Siswa Siklus II ... 84

4.11 Prosentase Nilai Observasi Guru Siklus I ... 96

(13)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lamp. Judul Lampiran

1 Daftar Nama Siswa ... 110

2 Daftar Nilai Siklus I ... 111

3 Daftar Nilai Siklus II ... 112

4 Materi Siklus I Pertemuan Pertama ... 113

5 Materi Siklus I Pertemuan Kedua ... 115

6 Materi Siklus II Pertemuan Pertama ... 116

7 Materi Siklus II Pertemuan Kedua ... 117

8 RPP Siklus I Pertemuan Pertama ... 120

9 RPP Siklus I Pertemuan Kedua ... 123

10 RPP Siklus II Pertemuan Pertama ... 128

11 RPP Siklus II Pertemuan Kedua ... 133

(14)

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Tabel

3.1 Tabel Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran

Bahasa Arab Kelas VIII Semester Genap ... 36

3.2 Penjabaran SK dan KD dalam Indikator ... 37

3.3 Skor Penilaian tes Keterampilan Menulis pada Tiap Aspek ... 37

3.4 Kriteria dan Kategori Aspek Penilaian ... 38

3.4 Kategori Pencapaian Nilai Siswa dalam Kemampuan Menulis Bahasa Arab ... 40

4.1 Hasil Tes Keterampilan Menulis Bahasa Arab Siklus I Pertemuan Pertama... 50

4.2 Hasil Tes Keterampilan Menulis Bahasa Arab Siklus I Pertemuan Kedua ... 51

4.3 Hasil Tes Keterampilan Menulis Bahasa Arab Siklus II Pertemuan Pertama... 53

4.4 Hasil Tes Keterampilan Menulis Bahasa Arab Siklus II Pertemuan Kedua ... 54

4.5 Nilai Siswa pada Siklus I dan Siklus II ... 55

4.6 Prosentase Kenaikan Nilai Hasil Belajar ... 58

4.7 Hasil Observasi Siswa Siklus I Pertemuan Pertama ... 59

4.8 Perhitungan Prosentase Masing-masing Aspek Observasi ... 60

4.9 Hasil Observasi Siswa Siklus I Pertemuan Kedua ... 63

4.10 Perhitungan Prosentase Masing-masing Aspek Observasi ... 64

4.11 Hasil Wawancara Siswa Siklus I ... 68

4.12 Hasil Nilai Angket Siswa Siklus I ... 72

4.13 Prosentase Hasil Angket Siswa pada Siklus I ... 74

4.14 Hasil Observasi Siswa Siklus II Pertemuan Pertama ... 77

4.15 Perhitungan Prosentase Masing-masing Aspek Observasi ... 78

4.16 Hasil Observasi Siswa Siklus II Pertemuan Kedua ... 80

(15)

xv

4.18 Hasil Wawancara Siswa Siklus II ... 84

4.19 Hasil Nilai Angket Siswa Siklus II ... 89

4.20 Prosentase Hasil Angket Siswa pada Siklus II ... 90

4.21 Penjabaran Penyampaian Materi Tiap Siklus ... 92

4.22 Penjabaran Pelaksanaan Tiap Siklus... 93

4.23 Hasil Observasi Guru Siklus I Pertemuan Pertama ... 94

4.24 Hasil Observasi Guru Siklus I Pertemuan Kedua ... 95

4.25 Hasil Wawancara Guru Siklus I ... 97

4.26 Hasil Observasi Guru Siklus II Pertemuan Pertama ... 100

4.27 Hasil Observasi Guru Siklus II Pertemuan Kedua ... 101

(16)

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Sebagai makhluk yang diciptakan dengan sempurna, sejatinya manusia menguasai empat aspek keterampilan berbahasa untuk kepentingan berkomunikasi dengan individu di luar dirinya. Rajiman membagi keempat keterampilan tersebut di atas kepada keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan menulis (Tarigan, 1986:1). Keempat aspek tersebut sangat berkaitan dan tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya.

Empat keterampilan berbahasa yang tercangkup dalam pembelajaran bahasa yaitu keterampilan membaca, keterampilan menulis, keterampilan menyimak, dan keterampilan berbicara. Keterampilan membaca dan menyimak termasuk keterampilan bahasa yang reseptif. Artinya, ketika kita membaca dan menyimak, bahan atau sumbernya telah tersedia dan dapat langsung menerima informasi dari kegiatan membaca dan menyimak tersebut. Sedangkan keterampilan menulis dan berbicara merupakan keterampilan yang bersifat produktif. Kedua keterampilan ini menuntut kita untuk dapat menuangkan ide-ide dalam bentuk lisan maupun tulisan (Tarigan, 1983: 3-4).

(17)

Kegiatan menulis dapat dilakukan setelah keterampilan membaca atau kegiatan keterampilan berbicara dilaksanakan setelah keterampilan menyimak dengan cara mengungkapkan lagi secara lisan segala sesuatu yang telah disimak. Keempat keterampilan tersebut pada dasarnya merupakan satu kesatuan, merupakan catur tunggal (Tarigan, 1983:1).

Bahasa Arab merupakan salah satu bahasa asing yang lambat laun mulai dipelajari oleh para pembelajar di dunia. Di Indonesia pun bahasa ini mulai dipelajari, terlebih lagi bahwa mayoritas masyarakat Indonesia beragama Islam, yang memiliki kitab Al-Qur’an yang diturunkan dengan bahasa Arab.

Salah satu keterampilan berbahasa Arab yang harus diajarkan kepada siswa, khususnya siswa SMP Islam kelas VIII adalah keterampilan menulis. Keterampilan menulis bahasa Arab merupakan keterampilan yang paling sulit bahkan dapat dikatakan lebih sulit dari keterampilan berbicara. Hal itu disebabkan kemampuan menulis menghendaki penguasaan berbagai unsur kebahasaan dan unsur di luar bahasa itu sendiri yang akan menjadi isi karangan (Nurgiyantoro, 1994:296).

(18)

karena siswa merasakan bahwa pelajaran bahasa Arab merupakan mata pelajaran yang membosankan, faktor penyebab lainnya di antaranya adalah faktor metode yang digunakan oleh guru. Metode pembelajaran bahasa Arab yang dipergunakan guru selama ini adalah metode ceramah. Metode tersebut cenderung membosankan, sehingga siswa tidak memiliki semangat untuk mempelajari bahasa Arab. Hal ini bisa dilihat melalui observasi dan hasil pretes yang dilakukan, hanya terdapat satu dari 33 siswa yang mencapai nilai diatas nilai ketuntasan minimal yaitu 75, keadaan kelas yang pasif, dan siswa yang enggan bertanya. Selain itu, faktor lain yang mempengaruhi yaitu latar belakang siswa yang berbeda-beda, artinya ada siswa yang sudah mengenal bahasa Arab sejak MI, ada juga siswa yang berasal dari SD yang tidak terdapat mata pelajaran bahasa Arab sebagai salah satu mata pelajaran yang diajarkan. Namun tidak menutup kemungkinan pula, siswa yang berasal dari MI pun mengalami kesulitan dalam belajar bahasa Arab karena faktor rendahnya minat belajar, sarana dan prasarana yang kurang memadai.

(19)

Quantum Teaching sendiri berawal dari sebuah upaya Dr Georgi Lozanov, pendidik asal Bulgaria, yang bereksperimen dengan suggestology. Prinsipnya, sugesti dapat dan pasti mempengaruhi hasil belajar. Pada perkembangan selanjutnya, Bobbi de Porter (penulis buku best seller Quantum Learning dan Quantum Teaching), murid Lozanov, dan Mike Hernacki, mantan guru dan penulis, mengembangkan konsep Lozanov menjadi Quantum Learning. Metode belajar ini diadopsi dari beberapa teori. Antara lain sugesti, teori otak kanan dan kiri, teori otak triune, pilihan modalitas (visual, auditorial, dan kinestetik) dan pendidikan holistik. Menurut Omaha Boy, guru dari Universitas Rutgers menyatakan bahwa pembelajaran kuantum menyediakan landasan bagi pengajar untuk menciptakan lingkungan, sikap dan struktur menuju kesuksesan belajar. Sedangkan menurut Samuel Betances, seorang konsultan pendidikan dari Northeastern Illnois University, menyatakan bahwa strategi pembelajaran kuantum akan mampu mengubah setiap kelas menjadi tempat belajar yang menggembirakan (Wena, 2008:167). Berlandaskan dari beberapa penelitian tersebut, peneliti memilih metode quantum teaching teknik TANDUR pada siswa kelas VIII SMP Islam Moga khususnya dalam pembelajaran menulis Bahasa Arab, diharapkan setelah diterapkannya metode ini, siswa dapat memahami kaidah penulisan yang benar dan dapat menuangkan ide dalam bentuk tulisan Bahasa Arab dengan suasana belajar yang menyenangkan.

(20)

menyenangkan. Siswa akan lebih bebas mengemukakan pendapat, gagasan, ide, dan pikiran dalam kegiatan belajar siswa. Dalam kegiatan pembelajaran keteladanan, ketulusan, kongruensi, dan kesiapsiagaan seorang guru akan memberdayakan dan mengilhami siswa untuk membebaskan potensi milik mereka sebagai pelajar (Bobbi DePorter dkk, 2007: 114).

(21)

itu terbentuk, siswa dapat dibawa ke dunia guru, dan memberi siswa pemahaman tentang isi pembelajaran (Wena, 2008:161).

Proses belajar mengajar, dilakukan tanpa unsur paksaan yang disesuaikan dengan keadaan siswa. Antara siswa yang satu dan yang lainnya mempunyai tingkat kemampuan, pengalaman, serta tingkat ekonomi yang berbeda, sehingga siswa dapat mengekspresikan kemampuan dirinya sesuai dengan kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki serta mampu meningkatkan prestasi belajar siswa. Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran kuantum mampu: 68% meningkatkan motivasi belajar, 73% meningkatkan skor/ nilai, 81% meningkatkan rasa percaya diri, 84% meningkatkan harga diri, dan 98% melanjutkan penggunaan keterampilan (Porter, Reardon & Nourie dalam Wena, 2008:167). Sehubungan dengan penjelasan-penjelasan di atas, maka peneliti memilih judul “PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BAHASA ARAB DENGAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING

TEKNIK TANDUR PADA SISWA KELAS VIII SMP ISLAM MOGA KABUPATEN PEMALANG TAHUN 2011”.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapat diperoleh rumusan masalah sebagai berikut :

(22)

1.2.2. Bagaimana perubahan perilaku siswa kelas VIII SMP Islam Moga setelah diterapkan pembelajaran quantum teaching teknik TANDUR? 1.2.3. Bagaimana penerapan model pembelajaran quantum teaching teknik

TANDUR oleh guru pengampu mata pelajaran bahasa Arab untuk meningkatkan keterampilan menulis bahasa Arab terhadap siswa kelas VIII SMP Islam Moga ?

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang diuraikan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah :

1.3.1. Mendeskripsikan peningkatan keterampilan menulis Bahasa Arab siswa kelas VIII SMP Islam Moga setelah diterapkan model pembelajaran quantum teaching teknik TANDUR.

1.3.2. Mendeskripsikan perubahan perilaku siswa kelas VIII SMP Islam Moga setelah diterapkan model pembelajaran quantum teaching

teknik TANDUR dalam pembelajaran menulis bahasa Arab.

1.3.3. Mendeskripsikan model pembelajaran quantum teaching teknik TANDUR untuk meningkatkan kemampuan ketrampilan menulis Bahasa Arab siswa kelas VIII SMP Islam Moga yang diterapkan oleh guru pengampu mata pelajaran bahasa Arab.

1.4. Manfaat Penelitian

(23)

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pengembangan teori pembelajaran bahasa pada umumnya dan khususnya pembelajaran menulis bahasa Arab menggunakan model pembelajaran

quantum teaching teknik TANDUR, juga sebagai alternatif memperbaiki mutu pendidikan, menambah pengetahuan mengenai pembelajaran menulis bahasa Arab.

1.4.2. Manfaat Praktis

Secara praktis, manfaat yang diperoleh dari penelitian ini dibagi menjadi manfaat bagi siswa, guru dan sekolah.

1.4.2.1. Bagi siswa, manfaat yang dapat diperoleh adalah memudahkan dalam mengembangkan kreativitas menulis bahasa Arab dan mempunyai variasi dalam berlatih dan belajar melalui model pembelajaran quantum teaching teknik TANDUR.

1.4.2.2. Bagi guru, yaitu sebagai upaya memperbaharui cara pembelajaran menulis, upaya memotivasi siswa dalam keterampilan menulis, upaya meningkatkan kualitas, prestasi, khususnya dalam bidang studi bahasa Arab, dan membangun siswa untuk berpikir secara sistematis dan logis.

(24)

9

BAB 2

KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

2.1. Kajian Pustaka

Beberapa ringkasan penelitian di bawah ini berisi tentang model pembelajaran menulis yang dijadikan sebagai bahan pertimbangan penulisan skripsi ini antara lain penelitian yang dilakukan Nuraeni (2006), Wahono (2007), Janah (2008).

(25)

Wahono (2007) dalam penelitiannya yang berjudul Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Pengalaman Pribadi dengan media Lingkungan Belajar pada Siswa Kelas VII E SLTP Negeri 30 Semarang, mengkaji peningkatan keterampilan dalam menulis karangan narasi pengalaman pribadi dan setelah mengikuti pembelajaran menulis narasi dengan menggunakan media lingkungan belajar dan perubahan perilaku, hasil penelitian ini menerangkan bahwa media lingkungan belajar dapat meningkatkan keterampilan menulis karangan narasi pengalaman pribadi sebesar 30% yaitu dari nilai rata-rata kelas 56 menjadi 65. Pada siklus I peningkatan sebesar 11% menjadi 72. Peningkatan rata-rata skor terjadi setelah pembelajaran menulis karangan narasi pengalaman pribadi menggunakan media lingkungan belajar. Pembelajaran juga efektif dan tertib. Namun, dalam penggunaan bantuan media lingkungan belajar ini belum bisa memahamkan semua siswa. Hal ini karena kemampuan memahami antara siswa yang satu dengan yang lain berbeda.

Janah (2008) dalam penelitiannya yang berjudul Peningkatan Keterampilan Menulis Teks Berita Melalui Metode Group Investigation Pada Kelas VIII E SMP Negeri 2 Ulujami Pemalang, menjelaskan bahwa metode group investigation

(26)

lain, meningkat sebesar 9,52. Pada siklus II nilai rata-rata sebesar 84,34 atau meningkat sebesar 15,89 dari nilai rata-rata siklus I.

Persamaan antara penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya dengan penelitian yang dilakukan peneliti adalah jenis penelitian, instrumen yang digunakan, dan analisis data. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas, instrumen yang digunakan berupa tes dan non tes, serta analisis data meliputi analisis data dan pengamatan.

Sedangkan perbedaan antara penelitian yang dilakukan peneliti dengan penelitian-penelitian sebelumnya, terletak pada masalah yang dikaji, tujuan penelitian, variabel, dan subjek penelitian, serta penggunaan model, teknik atau pendekatan yang diterapkan dalam pembelajaran.

(27)

meningkatkan keterampilan menulis bahasa Arab yang diterapkan pada siswa kelas VIII SMP Islam Moga Kabupaten Pemalang.

2.2. Landasan Teori

Landasan teori yang dipakai dalam penelitian ini adalah (1) hakikat menulis, (2) model pembelajaran quantum teaching, (3) teknik TANDUR, (4) penerapan model pembelajaran quantum teaching teknik TANDUR dalam keterampilan menulis bahasa Arab.

2.2.1. Hakikat menulis

Menulis adalah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafis yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami seseorang, sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang grafis tersebut kalau mereka memahami bahasa dan lambang grafis itu (Tarigan, 1986:21).

(28)

Sedangkan tujuan dari menulis itu sendiri adalah memproyeksikan sesuatu mengenai diri seseorang. Tulisan mengandung nada yang serasi dengan maksud dan tujuannya. Menulis tidak hanya mengharuskan memilih suatu pokok tulisan tersebut, tetapi juga harus menentukan siapa pembaca karyanya dan apa maksud dan tujuannya (Tarigan, 1986:23).

Menurut Peek dan Schulz (dalam Tarigan 1986:9), tujuan menulis yaitu : (1) membantu para siswa memahami bagaimana caranya ekspresi dapat melayani mereka dengan jalan menciptakan situasi di dalam kelas yang jelas memerlukan karya tulis untuk kegiatan menulis; (2) mendorong para siswa untuk mengekspresikan diri mereka secara bebas dalam tulisan; (3) mengajar para siswa menggunakan bentuk yang tepat dan serasi dalam ekspresi menulis; (4) mengembangkan pertumbuhan terhadap dalam menulis dengan cara membantu siswa menulis sejumlah maksud dengan sejumlah cara dengan penuh keyakinan pada diri sendiri secara bebas.

(29)

atas kertas kita akan lebih mudah memecahkan masalah, yaitu dengan menganalisisnya secara tersurat dalam kontek yang lebih konkrit, (7) tugas menulis mengenai suatu topik, kita belajar secara aktif, dan (8) kegiatan menulis yang terencana akan membiasakan kita berfikir serta berbahasa secara tertib dan teratur.

ﺔﺑﺎﺘﻜﻟا

ﻰﻓ

ﺎﻣا

,

ﻰﻟإو

تﺎﻤﻠﻛ

ﻰﻓ

ﺎﮭﻠﺻوو

فوﺮﺤﻟا

ﺔﺑﺎﺘﻛ

ﻰﻟإ

ﺮﻄﻀﻣ

سرﺪﻟا

ﺎﻓ

ﺔﻘﯾﺮﻄﻟا

ﺔﻓﺮﻌﻣ

ﺎﻣو

،ﻻ

ما

ﺪﻌﺑ

ﺎﻤﺑ

ﮫﻠﺻو

نﺎﻜﻣإو

فوﺮﺤﻟا

ﺔﺑﺎﺘﻜﻟا

ﺔﺤﯿﺤﺼﻟا

جﺎﺘﺤﯾ

) .

ﺰﯾﺰﻌﻟاﺪﺒﻋ

:

٢۵

(

“Pembelajaran menulis berupa menghubungkan huruf yang kemudian menghasilkan sebuah kata yang dapat dipahami, dengan cara penulisan yang benar, yaitu dengan menghubungkan huruf yang dibutuhkan, dan kemudian menghilangkan huruf yang tidak dibutuhkan” (Abdul Aziz, 1997: 25).

Setiap tulisan yang ditulis oleh penulis pada prinsipnya mempunyai maksud-maksud tertentu yang akan disampaikan kepada pembaca. Maksud-maksud tersebut dituangkan dalam konteks dengan cara tersendiri, dengan harapan apa yang diinginkan dapat tercapai dan dapat disajikan dengan menggunakan ragam tulisan yang diinginkan. Menurut Keraf (1995:6-7) jenis tulisan ada lima yaitu (1) narasi, (2) eksposisi, (3) deskripsi, (4) persuasi, dan argumentasi.

Narasi berasal dari kata to narrate yang berarti bercerita. Cerita adalah rangkaian peristiwa atau kejadian secara kronologis, baik fakta maupun rekaan atau fiksi (Kuncoro, 2009:77).

(30)

orang-orang lain mengenai suatu hal. Eksposisi adalah bentuk wacana yang berusaha menguraikan suatu obyek, sehingga memperluas pandangan atau pengetahuan pembaca (Keraf, 1995:7).

Argumentasi adalah sebuah karangan yang membuktikan kebenaran atau ketidakbenaran sebuah pernyataan (Kuncoro, 2009:78). Melalui tulisan argumentasi penulis berusaha merangkai fakta-fakta sedemikian rupa sehingga mampu menunjukkan apakah pendapat atau sesuatu hal itu benar atau tidak. Argumentasi merupakan dasar yang paling fundamental dalam ilmu pengetahuan (Keraf, 1995:10).

Keraf (1995:14) menyatakan bahwa persuasi adalah suatu bentuk wacana yang merupakan penyimpangan dari argumentasi, dan khusus berusaha mempengaruhi orang lain atau para pembaca, agar para pendengar atau pembaca melakukan sesuatu bagi orang yang mengadakan persuasi, walaupun yang dipersuasi sebenarnya tidak terlalu percaya akan apa yang dikatakan itu.

Sedangkan tulisan deskriptif lebih memberi gambaran verbal terhadap sesuatu yang akan ditulis, baik itu manusia, obyek, penampilan, pemandangan atau kejadian. Cara penulisan ini menggambarkan sesuatu obyek atau kejadian sedemikian rupa sehingga pembaca dibuat seolah-olah melihat sendiri, mengalami, dan merasakan apa yang terjadi sebagaimana dipersepsikan oleh pancaindra (Kuncoro, 2009:72).

(31)

tulisan narasi dan deskriptif. Siswa menceritakan suatu peristiwa atau kejadian dan menggambarkan suatu obyek dalam bentuk teks tertulis berbahasa Arab.

Dalam http://anneahira.com, yang diunduh tanggal 18 Januari 2011 pukul 10:33, disebutkam bahwa kalimat “Kemahiran menulis Bahasa Arab” mengandung 3 komponen kemahiran sekaligus. Yakni mahir menulis dengan tulisan Arab (khat), mahir menggunakan bahasa Arab (baik Arab fushah

maupun amiyah) dan memiliki kemampuan menulis (yang biasanya dibekali dengan berpikir secara sistematis dan mampu menuangkannya dengan baik dalam untaian kata-kata).

2.2.2. Model Pembelajaran Quantum Teaching

Dunia pendidikan selalu mengalami perubahan, kita harus berusaha untuk senantiasa peka terhadap perubahan-perubahan yang super cepat, multidimensi, dan tidak ada istilah kata tunggu.

Hal ini menjadi titik awal sumber daya manusia dibentuk, sesuai dengan konteks pendidikan. Perlu ada perubahan mendasar pada pola, pendekatan, metode maupun cara-cara penyampaian informasi yang efektif dan menyenangkan. Peran guru sebagai jembatan informasi pendidikan mempunyai nilai penting, sehingga guru harus senantiasa meningkatkan kinerjanya dalam mengajar.

(32)

mempelajari bahasa ibu, proses pembelajaran itu dilakukan tanpa sadar. Sedangkan pembelajaran bahasa Arab itu sendiri menurut Rohima (2008:24) adalah suatu proses yang diarahkan untuk membina dan mengembangkan kemampuan siswa dalam menggunakan bahasa Arab sebagai alat komunikasi dan interaksi sosial, baik secara lisan maupun tulisan, kegiatan pembelajaran bahasa, terutama ditekankan pada komponen pemahaman dan penggunaan, sedangkan komponen kebahasaan dimaksudkan hanya sebagai dasar teoritis umum, menunjang kedua kemampuan tersebut.

Transfer ilmu semacam ini, memerlukan suatu metode yang sesuai dengan keadaan siswa, sehingga usaha-usaha untuk membina dan mengembangkan kemampuan siswa, khususnya keterampilan menulis bahasa Arab siswa akan mencapai taraf pemahaman dan penggunaan yang maksimal.

Quantum teaching adalah pengubahan belajar yang meriah, dengan segala nuansanya yang menyertakan segala kaitan, interaksi, dan perbedaan yang dalam lingkungan-interaksi yang mendirikan landasan dalam kerangka untuk belajar (DePorter, Hernacki, 2001 dalam Wena, 2008:161).

Dalam pembelajaran bahasa Arab, penerapan quantum teaching

merupakan pembelajaran yang efektif karena mengingat sistem pembelajaran

quantum teaching yang menyenangkan, akan mengubah asumsi siswa bahwa belajar bahasa Arab sangat membosankan. Model pembelajaran quantum teaching menerapkan prinsip ‘bawalah dunia mereka ke dunia kita, dan hantarlah dunia kita ke dunia mereka’. Hal ini menunjukkan, pembelajaran

(33)

siswa, tetapi lebih dari itu, siswa juga diajarkan bagaimana menciptakan hubungan emosional yang baik dalam dan ketika belajar. Model pembelajaran

quantum teaching, di dalamnya terdapat interaksi-interaksi yang mengubah kemampuan dan bakat siswa menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi mereka sendiri dan orang lain. Menurut Bobbi DePorter (2007:7-8), model pembelajaran quantum teaching mempunyai beberapa prinsip sebagai berikut:

2.2.2.1 Segalanya berbicara

Segalanya berbicara dalam model quantum teaching dapat diartikan bahwa segala sesuatu yang ada, seperti lingkungan belajar, bahasa tubuh dan bahan pelajaran mempunyai fungsi dalam menyampaikan pesan yang berhubungan dengan belajar.

2.2.2.2 Segalanya bertujuan

Segalanya bertujuan dalam model pembelajaran quantum teaching

memiliki arti guru memberikan kepada siswa tentang tujuan mempelajari materi yang akan diajarkan.

2.2.2.3 Pengalaman sebelum konsep

Pengalaman sebelum konsep dalam model quantum teaching

merupakan pengalaman yang diperoleh siswa dalam memperoleh konsep-konsep yang berhubungan dengan materi yang diajarkan.

2.2.2.4 Akui setiap usaha

(34)

2.2.2.5 Jika layak dipelajari, layak pula dirayakan

Adapun yang dimaksud dengan jika layak dipelajari layak pula untuk dirayakan adalah pemberian penghargaan kepada siswa yang mau berperan aktif dalam pembelajaran.

2.2.3. Teknik TANDUR

TANDUR merupakan akronim dari: Tumbuhkan, Alami, Namai, Demonstrasikan, Ulangi, dan rayakan.

T : Tumbuhkan. Tumbuhkan berarti guru harus menumbuhkan sifat motivasi mempelajari sesuatu. Sertakan diri mereka, pikat mereka, puaskan keinginan mereka. Buatlah siswa tertarik atau penasaran terhadap materi yang diajarkan (Ismawati, 2011:130).

A : Alami. Alami mangandung makna bahwa sebuah proses pembelajaran akan lebih bermakna jika siswa mengalami secara langsung atau nyata materi yang akan diajarkan. Menurut Dryden & Vos (2001), pengalaman-pengalaman sebelumnya akan bermanfaat bagi guru dalam mengajarkan konsep-konsep yang berkaitan. Pengalaman dapat menciptakan ikatan emosional, menciptakan peluang untuk pemberian makna, dan pengalaman membangun keingintahuan siswa (Wena, 2008:165).

(35)

D : Demonstrasikan. Demonstrasikan berarti bahwa memberi peluang pada siswa untuk menerjemahkan dan menerapkan pengetahuan mereka ke dalam pembelajaran lain atau ke dalam kehidupan mereka. Kegiatan ini akan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

U : Ulangi. Ulangi berarti bahwa proses pengulangan dalam kegiatan pembelajaran dapat memperkuat koneksi saraf dan menumbuhkan rasa tahu atau yakin terhadap kemampuan siswa. Pengulangan harus dilakukan secara multimodalitas, multikecerdasan. Yang dimaksud dengan multimodalitas dan multikecerdasan di sini adalah dalam mengulangi suatu materi, guru harus menyeluruh dalam penyampaiannya, serta memperhatikan tingkat kecerdasan siswa, karena setiap siswa mempunyai kecerdasan dibidang tertentu. Sebagai contoh, siswa yang cerdas dalam berhitung, belum tentu siswa tersebut juga cerdas dalam pembelajaran bahasa, demikian pula sebaliknya.

R : Rayakan. Rayakan mengandung makna pemberian penghormatan pada siswa atas usaha, ketekunan, dan kesuksesannya. Dengan kata lain, perayaan berarti pemberian umpan balik yang positif pada siswa atas keberhasilannya, baik berupa pujian, pemberian hadiah atau bentuk lainnya. Gagne (1977) juga menyatakan bahwa umpan balik sangat penting artinya bagi proses penguatan terhadap prestasi yang telah dicapai siswa. Hal ini berarti bahwa perayaan akan dapat memperkuat proses belajar selanjutnya.

2.2.4. Penerapan Model Pembelajaran Quantum Teaching Teknik

(36)

Pembelajaran kuantum bersandar pada suatu konsep, yaitu “Bawalah dunia siswa ke dunia guru, dan antarkan dunia guru ke dunia siswa”. Hal ini berarti bahwa langkah pertama seorang guru dalam kegiatan PBM adalah memahami atau memasuki dunia siswa, sebagai bagian kegiatan pembelajaran. Tindakan ini akan memberi peluang/ izin pada guru untuk memimpin, menuntun, dan memudahkan kegiatan siswa dalam PBM. Kegiatan ini dilakukan dengan cara mengaitkan apa yang akan diajarkan guru dengan sebuah peristiwa, pikiran, atau perasaan yang diperoleh dari kehidupan rumah, sosial, atletik, musik, seni, rekreasi atau akademis siswa (DePorter, Reardon & Nourie, 2001). Setelah kaitan itu terbentuk, siswa dapat dibawa ke dunia guru, dan memberi siswa pemahaman tentang isi pembelajaran. Pada tahap ini rincian isi pembelajaran dijabarkan (Wena, 2008:161).

Penggunaan model yang tepat akan menimbulkan minat dan semangat siswa pada proses pembelajaran. Dengan adanya semangat dan minat, siswa akan dengan mudah menuangkan ide atau gagasannya dalam bentuk tulisan, khususnya menulis teks bahasa Arab, serta siswa dibimbing untuk dapat menulis teks bahasa Arab sesuai kaidah-kaidah yang benar.

(37)
(38)
(39)

24

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas selanjutnya disingkat PTK atau

Classroom Action Research. Seorang ahli penelitian bernama McNiff (1992:1) dengan tegas mengatakan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan bentuk penelitian reflektif yang dilakukan oleh guru sendiri yang hasilnya dapat dimanfaatkan sebagai alat untuk pengembangan dan perbaikan pembelajaran (Asrori, 2008:4).

Penelitian tindakan kelas, pada dasarnya merupakan penelitian yang diterapkan pada pembelajaran di kelas. Setidaknya ada empat model penelitian tindakan kelas, yaitu model guru sebagai peneliti, model kolaboratif, model simultan terintergrasi, dan model administrasi sosial eksperimental. Dalam hal ini, peneliti hanya menggunakan satu model PTK saja, yaitu model simultan terintegrasi. Model penelitian tindakan kelas yang demikian ini, guru dilibatkan pada proses penelitian kelasnya terutama pada aspek atau langkah mencobakan tindakan dan melakukan refleksi terhadap praktik-praktik pembelajaran di kelas. Meskipun demikian, persoalan-persoalan pembelajaran yang diteliti dimuncullkan dan diidentifikasi oleh peneliti dari luar, misalnya peneliti dari perguruan tinggi kependidikan (Asrori, 2008: 46).

(40)

Penelitian (PTK) ini akan dilaksanakan dalam dua siklus. Tiap siklus terdiri dari empat tahap, yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Untuk memperjelas bagaimana prosedur pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dapat digambarkan sebagai berikut :

Permasalahan Perencanaan Pelaksanaan Tindakan I Tindakan I Siklus I

Refleksi I Observasi I Permasalahan

Baru Hasil Refleksi

Perencanaan Pelaksanaan Tindakan II Tindakan II Siklus II

Refleksi II Observasi II Penyimpulan

dan Pemaknaan Hasil

Jika permasalahan Lanjutkan ke Belum siklus Terselesaikan beikutnya

(41)

Perencanaan pada siklus meliputi dua hal, yaitu perencanaan umum dan perencanaan khusus. Perencanaan unum adalah perencanaan yang meliputi keseluruhan aspek yang ada pada penelitian tindakan kelas. Sedangkan perencanaan khusus dimaksudkan untuk menyusun rancangan dari siklus I. Dalam perencanaan siklus terdapat perencanaan ulang atau revisi ulang. Hal ini direncanakan berkaitan dengan pendekatan, metode pembelajaran dan materi pembelajaran.

Siklus I bertujuan untuk mengetahui tingkat kemampuan dalam keterampilan menulis teks bahasa Arab. Siklus I dipakai sebagai refleksi untuk melakukan siklus II. Sedangkan siklus II bertujuan untuk mengetahui hasil dari penerapan metode quantum teaching pada siswa dalam keterampilan menulis teks bahasa Arab dengan menggunakan model pembelajaran quantum teaching teknik TANDUR setelah dilakukan perbaikan terhadap pelaksanaan proses pembelajaran yang didasarkan pada siklus I.

3.2 Prosedur Pelaksaaan Penelitian Tindakan Kelas

3.2.1 Prosedur Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas Siklus I

Prosedur penelitian tindakan kelas pada siklus I terdiri atas perencanaan, tindakan observasi dan refleksi.

3.2.1.1 Perencanaan

(42)

pembelajaran menulis bahasa Arab yang selama ini diterapkan oleh guru. Rencana kegiatan yang akan dilakukan adalah (1) menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran menulis bahasa Arab menggunakan model pembelajaran quantum teaching teknik TANDUR, (2) membuat dan menyiapkan instrumen berupa lembar observasi, lembar wawancara, dokumentasi foto untuk memperoleh data nontes, (3) menyiapkan perangkat tes menulis teks bahasa Arab berupa kisi-kisi soal, pedoman penskoran dan penelitian, dan (4) melakukan kolaborasi dengan guru mata pelajaran dan dosen pembimbing.

3.2.1.2 Tindakan

Tindakan adalah perbuatan yang dilakukan oleh guru sebagai upaya untuk mengatasi masalah yang dihadapi di sekolah yang bersangkutan. Perubahan yang terjadi merupakan suatu solusi. Siswa diajarkan untuk berlatih menulis teks bahasa Arab menggunakan model pembelajaran

quantum teaching teknik TANDUR. Peneliti mengumpulkan data yang diperoleh dari siswa yang berupa latihan-latihan dan tugas-tugas yang telah diberikan, yang nantinya akan menunjukan hasil belajar menulis bahasa Arab yang dilakukan siswa. Selain itu, peneliti juga melakukan penilaian proses dan penilaian kebiasaan menulis bahasa Arab siswa.

(43)

1) Kegiatan awal

a. Guru memberikan apersepsi dengan cara melakukan tanya jawab dengan siswa tentang tema yang menarik.

b. Guru mengkondisikan siswa untuk mengikuti pembelajaran keterampilan menulis bahasa Arab dan mendengarkan penjelasan tujuan pembelajaran secara umum yaitu keterampilan menulis teks bahasa Arab.

c. Siswa mendengarkan penjelasan mengenai model pembelajaran

quantum teaching teknik TANDUR. 2) Kegiatan Inti

a. Siswa mengamati contoh teks bahasa Arab yang benar dan menarik dengan tujuan dapat menumbuhkan motivasi siswa untuk menulis teks bahasa Arab.

b. Siswa mendengarkan penjelasan secara umum dari guru tentang hal yang berkaitan dengan menulis bahasa Arab. Misalnya, contoh kosakata yang banyak digunakan, struktur kalimat, dan lain-lain.

c. Siswa diberi kesempatan untuk menulis teks bahasa Arab sesuai dengan kaidah yang dijelaskan oleh guru.

d. Siswa membacakan hasil karyanya di depan kelas, untuk menunjukkan bahwa mereka tahu dan berhasil menulis berita.

(44)

3) Penutup

a. Jika layak dipelajari, maka layak pula dirayakan. Guru memberikan penghargaan atas karya siswa. Misalnya dengan memilih teks bahasa Arab terbaik, memilih teks bahasa Arab terfavorit, atau dengan memberi pujian kepada seluruh siswa yang ada di kelas yang telah menulis teks berbahasa Arab, yaitu dengan memberikan tepuk tangan atau mengacungkan jempol dan mengucap kata “bagus!”, pintar!”, dan lain-lain.

b. Guru dan siswa melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah berlangsung.

3.2.1.3 Observasi

Observasi dilakukan dengan mengamati kegiatan dan tingkah laku siswa selama penelitian untuk mengetahui dampak pelaksanaan tindakan dan respon siswa terhadap pembelajaran yang dilakukan. Observasi secara cermat sangat diperlukan karena tindakan yang dilakukan oleh guru biasanya selalu dihadapkan kepada berbagai kendala dalam realitas pembelajaran di kelas (Asrori, 2008: 53). Kegiatan observasi ini bertujuan untuk mengamati perilaku, respon, minat siswa tentang tindakan guru dalam menerapkan model pembelajaran quantum teaching teknik TANDUR dalam pembelajaran bahasa Arab.

3.2.1.4 Refleksi

(45)

proses yang dilaksanakan akan memberikan hasil yang akan menunjukkan beberapa kekurangan dalam proses pembelajaran. Dengan dilakukan refleksi, maka kekurangan-kekurangan yang terdapat pada siklus I dapat diketahui dan nantinya diperbaiki pada penerapan pembelajaran berikutnya untuk memperoleh hasil yang maksimal.

3.2.2 Prosedur Penelitian Tindakan Kelas pada Siklus II

Setelah melakukan kegiatan refleksi hasil pembelajaran pada siklus I, dilakukan perbaikan dengan melakukan pembelajaran menulis teks bahasa Arab dengan model pembelajaran quantum teaching teknik TANDUR pada siklus II.

3.2.2.1 Perencanaan

(46)

3.2.2.2 Tindakan

Tindakan-tindakan dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar disesuaikan dengan rencana yang telah dibuat dengan memperbaiki hasil refleksi siklus I. Materi pembelajaran tetap sama dengan siklus I yaitu menulis teks bahasa Arab dengan model pembelajaran quantum teaching

teknik TANDUR. Tindakan pada siklus II yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut :

1) Kegiatan awal

a. Guru mengkondisikan siswa untuk mengikuti pembelajaran keterampilan menulis teks bahasa Arab.

b. Guru dan siswa melakukan tanya jawab dengan menggunakan teka-teki sederhana yang bertujuan untuk menumbuhkan semangat siswa dalam mengikuti pembelajaran menulis teks bahasa Arab siswa.

c. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru tentang manfaat yang diperoleh setelah mengikuti pembelajaran dan menjelaskan tujuan pembelajaran menulis teks bahasa Arab.

d. Siswa mendengarkan penjelasan mengenai penerapan model pembelajaran quantum teaching teknik TANDUR dalam pembelajaran menulis bahasa Arab.

2) Kegiatan inti

(47)

b. Siswa memperhatikan penjelasan guru secara umum mengenai hal yang berkaitan dengan tata cara menulis teks bahasa Arab.

c. Siswa menulis teks bahasa Arab sesuai dengan kaidah yang telah dijelaskan oleh guru.

d. Siswa membacakan hasil karyanya di depan kelas, untuk menunjukkan bahwa mereka tahu dan berhasil menulis teks bahasa Arab.

e. Siswa dan guru membahas teks bahasa Arab yang telah dibacakan oleh salah satu siswa di depan kelas.

3) Penutup

a. Jika layak dipelajari, maka layak pula dirayakan. Guru memberikan penghargaan atas karya siswa, misalnya dengan memilih teks bahasa Arab terbaik, memilih teks terfavorit, atau dengan memberi pujian kepada seluruh siswa yang ada di kelas yang telah menulis teks berbahasa Arab, yaitu dengan memberikan tepuk tangan atau mengacungkan jempol dan mengucap kata “bagus!”, pintar!”, dan lain-lain.

b. Guru dan siswa melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah berlangsung.

3.2.2.3 Observasi

(48)

observasi siklus II yaitu perilaku dan respon siswa dalam mengikuti pembelajaran menulis teks bahasa Arab dengan metode pembelajaran

quantum teaching teknik TANDUR .

3.2.2.4 Refleksi

Pada siklus II ini, refleksi dilakukan untuk memecahkan masalah dan mengatasi kendala serta mempertahankan kemajuan proses pembelajaran mulai dari perencanaan sampai hasil akhir siklus I. Selain itu juga untuk mengetahui keaktifan model pembelajaran quantum teaching dalam pembelajaran menulis teks bahasa Arab dan untuk melihat ada tidaknya peningkatan kemampuan menulis teks bahasa Arab, serta mengetahui perubahan perilaku siswa setelah mengikuti pembelajaran.

3.3 Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII A semester II SMP Islam Moga Kabupaten Pemalang Tahun ajaran 2010/2011. Dalam satu kelas, jumlah siswa kelas VIII A adalah 33 siswa, yang terdiri dari 17 siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan. Peneliti menjadikan semua siswa tersebut sebagai subjek sekaligus sebagai sampel penelitian.

(49)

Peneliti memilih kelas VIII A sebagai subjek penelitian dengan alasan sebagai berikut : (1) Berdasarkan hasil pretes yang telah dilakukan di SMP Islam Moga, keterampilan siswa kelas VIII A dalam menulis, khususnya menulis teks bahasa Arab masih kurang, sehingga perlu diadakan upaya untuk meningkatkannya; (2) Berdasarkan hasil wawancara dengan guru pengampu mata pelajaran Bahasa Arab, kelas VIII A merupakan kelas terfavorit, tetapi masih ada siswa yang belum lancar menulis teks bahasa Arab; (3) Kelas VIII A merupakan kelas yang mendapatkan nilai rendah dalam menulis, akan tetapi mempunyai semangat dan keinginan yang kuat untuk terus berlatih menulis.

Hal-hal tersebutlah yang menjadi pertimbangan peneliti sebagai dasar awal dalam upaya untuk meningkatkan keterampilan menulis teks bahasa Arab dengan model pembelajaran quantum teaching teknik TANDUR yang nantinya akan menarik minat siswa untuk belajar.

3.4 Variabel Penelitian

(50)

3.4.1 Variabel Model Pembelajaran Quantum Teaching Teknik

TANDUR

Model pembelajaran quantum teaching teknik TANDUR merupakan

variabel bebas. Huda (1991) mengemukakan bahwa variabel bebas (independent variable) adalah variabel yang dapat diamati dan dinilai sebagai penyebab (determinan) dari sebuah tingkah laku (Ainin, 2010: 32).

(51)

layak dipelajari , layak juga untuk dirayakan, yaitu merayakan tentang keberhasilan siswa dalam menulis teks bahasa Arab.

3.4.2 Variabel Keterampilan Menulis Bahasa Arab

Keterampilan menulis bahasa Arab merupakan variabel terikat. Ubaidat (1987) mengemukakan tentang pengertian dari variabel terikat yaitu suatu variabel yang diakibatkan oleh variabel bebas (Ainin, 2010: 32)

Siswa diharapkan mampu menulis teks bahasa Arab sesuai dengan aspek-aspek penilaian yang ditetapkan sebagai efek dari penerapan model pembelajaran quantum teaching teknik TANDUR. Siswa dikatakan berhasil dalam pembelajaran menulis teks bahasa Arab apabila telah mencapai ketuntasan belajar. Dengan pembelajaran menulis teks bahasa Arab ini diharapkan dapat memenuhi target nilai ketuntasan keterampilan menulis teks bahasa Arab pada siswa kelas VIII A SMP Islam Moga. Peneliti menargetkan ketuntasan belajar sebesar 75 dalam kategori baik, karena pada SMP Islam Moga menetapkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) untuk kompetensi dasar menulis teks bahasa Arab singkat, padat, dan jelas adalah 75.

3.5 Instrumen Penelitian

(52)

perilaku siswa selama mengikuti pembelajaran menulis teks bahasa Arab melalui model quantum teaching teknik TANDUR.

3.5.1 Instrumen Tes

Instrumen dalam bentuk tes digunakan untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam menulis teks bahasa Arab. Pada tes awal atau pra-tes ini siswa juga menulis teks bahasa Arab. Setelah itu proses pembelajaran diadakan tes menulis teks bahasa Arab berbentuk paragraf sederhana.

[image:52.612.137.504.253.709.2]

Mengacu pada Lampiran : Permenag No. 2 Tahun 2008, tentang SKL dan SI PAI dan bahasa. Arab, di dalamnya disebutkan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang harus dicapai dari pembelajaran Bahasa Arab. Hal ini dijelaskan pada tabel di bawah ini :

Tabel 1 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

Mata Pelajaran Bahasa Arab kelas VIII Semester Genap

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

Menulis

Mengungkapkan pikiran, perasaan, pengalaman dan informasi melalui kegiatan menulis tentang hobi dan profesi

Mengungkapkan informasi dan gagasan secara tertulis dalam kalimat sederhana tentang:

ﺔﯾاﻮﮭﻟا - ﺔﻨﮭﻤﻟا

Tema-tema tersebut menggunakan struktur kalimat :

عرﺎﻀﻣﻞﻌﻓ

,

رﺪﺼﻣ

,

ل،ﻦﻟ،نا

,

(53)

Berdasarkan tabel di atas, maka disusun indikator sebagai berikut :

Tabel 2 Penjabaran Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

dalam indikator

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator

Menulis

Mengungkapkan pikiran, perasaan, pengalaman dan informasi melalui kegiatan menulis tentang hobi dan profesi

Mengungkapkan informasi dan gagasan secara tertulis dalam kalimat sederhana tentang:

ﺔﯾاﻮﮭﻟا - ﺔﻨﮭﻤﻟا

a. Menyusun kalimat dengan

menggunakan kata-kata yang disediakan.

[image:53.612.138.499.175.698.2]

b. Menyusun paragraf sederhana dengan ungkapan-ungkapan/ kalimat yang disediakan.

Tabel 3 Skor Penilaian Tes Keterampilan Menulis pada Tiap Aspek

No Aspek Penilaian Bobot Skor Maksimal 1.

2.

Menyusun kalimat dengan menggunakan kata-kata yang disediakan.

Menyusun paragraf sederhana

(54)

dengan ungkapan-ungkapan/ kalimat yang disediakan.

a. Kesesuaian isi dengan judul

b. Ejaan dan tanda baca

7 8

35 40

Jumlah 20 100

[image:54.612.116.502.73.708.2]

Aspek-aspek yang dinilai dengan rentang skor dan kategori penilaian dapat dilihat pada tabel 4 berikut ini.

Tabel 4 Kriteria dan Kategori Aspek Penilaian

No Aspek Peniliaian Skor Kategori

1. Menyusun kalimat dengan menggunakan kata-kata yang disediakan.

a.Tepat dalam penyusunan

b.Terdapat kesalahan penempatan kata.

c.Terdapat kata yang tidak tepat d.Terdapat kesalahan penulisan. e.Kalimat tidak bisa dipahami.

5 4

3 2 1

Sangat baik Baik

Cukup Kurang Sangat kurang 2. Menyusun paragraf sederhana

dengan ungkapan-ungkapan/ kalimat yang disediakan.

a.Kesesuaian isi dengan judul

(55)

terdapat mufrodat yang variatif.

- Isi sesuai dengan topik tetapi banyak terdapat pengulangan mufrodat

- Terdapat 1-3 kalimat yang menyimpang dari topik - Terdapat 4-6 kalimat yang

menyimpang dari topik

- Isi tidak sesuai dengan topik

b. Ejaan dan tanda baca

- Ejaan dan tanda baca sempurna

- Jumlah kesalahan antara 1 sampai 3

- Jumlah kesalahan antara 4 sampai 6

- Jumlah kesalahan antara 7 sampai 9

- Jumlah kesalahan lebih dari 10

4

3

2

1

5

4

3

2

1

Baik

Cukup

Kurang

Sangat kurang

Sangat baik

Baik

Cukup

Kurang

(56)

Skor yang telah dijabarkan di atas, nantinya diolah untuk memperoleh data nilai siswa dari semua aspek. Penghitungan skor yang diperoleh siswa menggunakan rumus sebagai berikut :

NA= Ʃskor siswa Skor maksimal

Keterangan :

NA : Nilai akhir

Ʃskor siswa : Jumlah skor siswa

[image:56.612.136.505.178.593.2]

Rentang skor seperti tabel 5 berikut ini merupakan pedoman untuk mengetahui kategori pencapaian nilai siswa dalam kemampuan menulis bahasa Arab.

Tabel 5 Kategori Pencapaian Nilai Siswa

dalam Kemampuan Menulis Bahasa Arab

No Kategori Rentang nilai

1. 2. 3. 4. 5.

Sangat baik Baik Cukup Kurang Sangat kurang

85-100 70-84 55-69 40-54 0-39

3.5.2 Instrumen Nontes

(57)

3.5.2.1 Pedoman Observasi

Pedoman yang digunakan dalam observasi PTK ini adalah lembar observasi siswa dan guru. Observasi siswa merupakan pengamatan terhadap seluruh aktivitas siswa selama proses pembelajaran yang dilakukan di dalam kelas. Dan pedoman observasi guru merupakan daftar pengamatan seluruh aktivitas guru dalam menerapkan model pembelajaran quantum teaching

teknik TANDUR. Lembar observasi ini digunakan untuk memperoleh data tentang perilaku dan tanggapan siswa selama proses pembelajaran dan data mengenai penerapan model pembelajaran quantum teaching teknik TANDUR oleh guru yang berlangsung pada siklus I dan siklus II.

(58)

yang telah diberikan oleh guru (sebagai reaksi dari U: Ulangi), (7) sikap siswa terhadap metode yang diterapkan oleh guru (sebagai reaksi dari R: Rayakan).

Sedangkan aspek yang diamati pada pedoman observasi guru meliputi (1) semangat guru dalam pembahasan topik, (2) T: Keterampilan guru dalam menumbuhkan minat siswa untuk belajar menulis bahasa Arab, (3) A: Keterampilan guru dalam memberikan contoh teks bahasa Arab berdasarkan pengalaman siswa, (4) N : Keterampilan guru dalam memberi konsep dasar menulis teks bahasa Arab, (5) D: Keterampilan guru dalam memberikan kesempatan siswa mendemonstrasikan hasil karya siswa di depan kelas, (6)

U: Keterampilan guru dalam mengulangi konsep yang telah diberikan, (7) R: Keterampilan guru dalam merayakan atau memberi penghargaan terhadap siswa yang aktif.

3.5.2.2 LembarWawancara

(59)

mengetahui konsep dan manfaat dari model pembelajaran quantum teaching

teknik TANDUR, (3) Apakah pembelajaran menulis bahasa Arab menggunakan quantum teaching teknik TANDUR memudahkan siswa dalam belajar menulis bahasa Arab, (4) Apakah siswa merasa senang dengan model pembelajaran quantum teaching teknik TANDUR yang diterapkan oleh guru dalam pembelajaran menulis bahasa Arab, (5) Apa manfaat yang siswa rasakan setelah guru menerapkan model pembelajaran quantum teaching

teknik TANDUR.

Wawancara juga dilakukan kepada guru pengampu mata pelajaran bahasa Arab, yang menerapkan model pembelajaran quantum teaching teknik TANDUR. Aspek yang menjadi pedoman wawancara yaitu: (1) Apakah sebelumnya guru telah mengetahui tentang model pembelajaran quantum teaching teknik TANDUR, (2) Bagaimana tanggapan guru setelah mengetahui konsep dan manfaat dari model pembelajaran quantum teaching

teknik TANDUR, (3) Apakah guru mengalami kesulitan dalam menerapkan model pembelajaran quantum teaching teknik TANDUR, (4) Bagaimana respon siswa terhadap pembelajaran yang dilaksanakan menggunakan model pembelajaran quantum teaching teknik TANDUR, (5) Apa manfaat yang guru rasakan setelah menerapkan model pembelajaran quantum teaching

teknik TANDUR? Apakah guru puas dengan pembelajaran menggunakan model pmbelajaran ini, (6) Apakah guru tertarik untuk menerapkan metode

(60)

3.5.2.3 Angket

Angket digunakan untuk mengetahui minat siswa terhadap mata pelajaran bahasa Arab dan model pembelajaran quantum teaching teknik TANDUR. Angket yang berupa instrumen minat bertujuan untuk memperoleh informasi tentang minat siswa terhadap suatu mata pelajaran (Mardapi, 2008: 112).

Aspek yang diamati dalam lembar angket adalah sebagai berikut: (1) Siswa menyukai mata pelajaran bahasa Arab, (2) Siswa merasa senang dengan pembelajaran menulis bahasa Arab menggunakan model pembelajaran quantum teaching teknik TANDUR, (3) Siswa tidak mengalami kesulitan dalam pembelajaran bahasa Arab setelah guru menerapkan model pembelajaran quantum teaching teknik TANDUR, (4) Siswa senang ketika guru memberikan anda kesempatan untuk menulis di depan kelas, (5) Siswa ingin model pembelajaran yang diterapkan guru sekarang, yaitu model pembelajaran quantum teaching teknik TANDUR diterapkan seterusnya dalam pembelajaran menulis bahasa Arab. Aspek-aspek tersebut kemudian dijawab oleh siswa dalam bentuk angket tertutup.

Untuk keperluan analsis, yaitu: kualitatif, maka jawaban itu dapat diberi skor, misalnya:

Sangat setuju – Setuju – Tidak setuju – Sangat tidak setuju

(61)

Data interval tersebut dianalisis dengan menghitung rata-rata jawaban berdasarkan skoring setiap jawaban dari responden (Sugiyono, 2007:94).

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik tes dan non tes.

3.6.1 Teknik Tes

Pengumpulan data dengan tes digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam mengungkapkan sesuatu dalam bentuk teks bahasa Arab, sesuai materi yang diajarkan. Tes dilakukan setiap akhir pertemuan pembelajaran. Setiap siklus terdapat dua tes yang dilakukan. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa dalam memahami materi dan menerapkannya dalam bentuk tulisan. Dengan dilakukan evaluasi, diharapkan siswa mampu mengetahui cara menulis yang benar, dengan kaidah yang diajarkan sebelumnya.

3.6.2 Teknik Nontes

Teknik nontes yang dilakukan yaitu berupa observasi, wawancara, dan angket.

(62)

dalam membahas pengalaman siswa, (4) antusias siswa dalam membahas konsep dasar menulis teks bahasa Arab, (5) keaktifan siswa dalam mendemonstrasikan hasil karya siswa di depan kelas, (6) respon dan keaktifan siswa dalam mengulangi konsep yang telah diberikan oleh guru, (7) sikap siswa terhadap metode yang diterapkan oleh guru. Sedangkan observasi guru, hal-hal yang diamati meliputi (1) semangat guru dalam pembahasan topik, (2) T: Keterampilan guru dalam menumbuhkan minat siswa untuk belajar menulis bahasa Arab, (3) A: Keterampilan guru dalam memberikan contoh teks bahasa Arab berdasarkan pengalaman siswa, (4) N : Keterampilan guru dalam memberi konsep dasar menulis teks bahasa Arab, (5) D: Keterampilan guru dalam memberikan kesempatan siswa mendemonstrasikan hasil karya siswa di depan kelas, (6) U: Keterampilan guru dalam mengulangi konsep yang telah diberikan, (7) R: Keterampilan guru dalam merayakan atau memberi penghargaan terhadap siswa yang aktif.

Wawancara dilakukan setiap akhir pertemuan setiap siklusnya diluar jam pelajaran. Wawancara dilakukan dengan siswa dengan kategori tertentu, yaitu kategori siswa yang mendapat nilai tertinggi, sedang dan terendah. Wawanccara ini duigunakan untuk memberi gambaran manfaat dan respon siswa terhadap metode yang diterapkan yaitu model pembelajaran quantum teaching teknik TANDUR.

(63)

model pembelajaran yang diterapkan oleh guru yaitu quantum teaching

teknik TANDUR. Angket yang diberikan berupa angket dengan pertanyaan tertutup dengan pilihan jawaban sangat setuju, setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju.

3.7 Teknik Analisis Data

3.7.1 Teknik kuantitatif

Teknik analisis data diperoleh dari hasil tes menulis teks bahasa Arab siklus I dan siklus II. Nilai siklus I dan siklus II dihitung jumlahnya dalam satu kelas kemudian dihitung dalam presentase ini dengan langkah-langkah sebagai berikut :

- Menghitung skor siswa

- Merekap nilai yang diperoleh siswa - Menghitung nilai rata-rata satu siklus

Untuk menghitung rata-rata satu siklus, rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :

Keterangan :

Mean : Nilai rata- rata

∑ n : Jumlah nilai

(64)

- Menghitung presentase nilai dari setiap pertemuan, yaitu dengan rumus sebagai berikut:

Keterangan :

R1 = nilai rata-rata sebelum

R2 = nilai rata-rata sesudah

n = jumlah frekuensi -1

- Menghitung prosentase peningkatan hasil belajar dengan menggunakan rumus:

3.7.2 Teknik Kualitatif

Teknik kualitatif digunakan untuk menganalisis data nontes. Data kualitatif ini diperoleh dari data observasi, wawancara, angket dan dokumentasi foto. Adapun langkah penganalisisan data kualitatif adalah dengan menganalisis lembar observasi yang telah diisi saat pembelajaran dan mengklarifikasinya dengan observer yang membantu dalam penelitian. Data hasil observasi dihitung skor dan diklasifikasikan dan hasil yang ada dicocokkan dengan rentang nilai yang tersedia untuk mengetahui nilai dari sikap selama pembelajaran berlangsung. Data wawancara dianalisis dengan cara membaca lagi catatan wawancara, kemudian menyimpulkannya. Data hasil angket yang diisi oleh siswa kemudian disimpulkan sesuai dengan

(65)
(66)

51

BAB 4

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Peningkatan Keterampilan Menulis Bahasa Arab Siswa Kelas VIII SMP

Islam Moga Setelah Diterapkan Pembelajaran Quantum Teaching

Teknik TANDUR

Untuk mengetahui adanya peningkatan hasil belajar dengan model pembelajaran quantum teaching teknik TANDUR melalui data hasil tes siswa.

4.1.1 Hasil Tes Siklus I

Pembelajaran yang dilakukan pada siklus I dengan model pembelajaran

quantum teaching teknik TANDUR dengan tujuan meningkatka

Gambar

Tabel 1 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
Tabel  3 Skor Penilaian Tes Keterampilan Menulis pada Tiap Aspek
Tabel 4 Kriteria dan Kategori Aspek Penilaian
Tabel 5 Kategori Pencapaian Nilai Siswa
+7

Referensi

Dokumen terkait