5UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN DAYA CERNA
SISWA MENGGUNAKAN MODEL DEMONSTRASI PADA
MATA PELAJARAN IPA POKOK BAHASAN BERBAGAI
FENOMENA ALAM SERTA EFEKNYA BAGI MAHLUK HIDUP
DAN LINGKUNGAN. DI KELAS V SD NEGERI. KUTA ONAN
T.P. 2015 / 2016
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Pendidikan
Pendidikan Guru Sekolah Dasar / S-1
OLEH
SAHRIDUN MAKDIN BAKO
ABSTRAK
SAHRIDUN MAKDIN BAKO. NIM: 14522314012. “Upaya Meningkatkan Kemampuan Daya Cerna Siswa Menggunakan Model Demonstrasi Pada Mata Pelajaran IPA Pokok Bahasan Beraneka Ragam Fenomena Alam Serta Efeknya Pada Mahluk Hidup dan Lingkungan” Di kelas V SD Negeri. Kuta Onan. T.P. 2015 / 2016. Skripsi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan
Penelitian berguna mengetahui peningkatan kemampuan daya cerna siswa menggunakan model demonstrasi pada mata pelajaran IPA Pokok Bahasan beraneka ragam fenomena alam serta efeknya pada mahluk hidup dan lingkungan. di kelas V SD Negeri. Kuta Onan. T.P. 2015 / 2016
Jenis penelitian adalah: Penelitian Tindakan Kelas pada kelas V SD Negeri. kuta onan. pada semester II, minggu ke-I hingga minggu ke-II pada bulan Desembar T.P. 2015 / 2016. Sasaran penelitian berjumlah 36 siswa: 13 laki laki 23 perempuan
Setelah penelitian terlaksana hingga terdefenisilah: peningkatan kemampuan daya cerna siswa pada pembelajaran pemfungsian model demonstrasi mengenai pokok bahasan efek fenomena pada mahluk hidup dan lingkungan dikelas V SD Negeri kuta onan, T.P. 2015/ 2016, pada Siklus I. signifi pada peningkatan kemampuan daya cerna siswa. defenisi hasil nilai pada tiap tahap terlaksana adalah: hasil nilai perites siswa adalah: 44.17 atau 30.56 % peningkatan setelah implementatif hasil tindak pada siklus I, hasil nilai rerata adalah: 6.19 atau 61.12 % atau peningkatan kemampuan siswa adalah: 30.56 %
Pada akhir implementatif di siklus II terlaksana, peningkatan signifi pada awal 30.56 % hingga hasil nilai rerata adalah: 30.56 % hingga hasil nilai rerata siswa adalah: 8.17 atau 91.68 % atau jumlah siswa 33 siswa berhasil mampu atau telah memenuhi kriteria berhasil mampu, setelah implementatif hasil tindak siklus II, domein jumlah siswa adalah: 36 telah memenuhi kriteria Peningkatan kemampuan daya cerna siswa, telah tetap pada tetapan kriteria peneliti, penetapan peneliti adalah: kriteria berhasil mampu harus: 75 %. peningkatan kemampuan daya cerna siswa menerima pembelajaran, tidaklah berupa kebetulan tapi implementatif Peneliti Pemfungsian model demonstrasi
KATA PENGANTAR
Ucapan Puji Syukur Kepada Tuhan Allah diatas kuasa Tuhan kepada peneliti
yang telah memberi kesehatan dan kuasa Tuhan kepadaku sehingga penyelesaian
skripsi ini dan penelitian telah terselesai secara benar dan sesuai dengan waktu telah
terencana.
Skripsi Ini Berjudul ”Upaya Meningkatkan Kemampuan Daya Cerna Siswa
Menggunakan Model Demonstrasi Pada Mata Pelajaran IPA Pokok Bahasan
Beraneka Ragam Fenomena Alam Serta Efeknya Pada Mahluk Hidup dan
Lingkungan. Di kelas V SDN Kuta Onan. T.P. 2015 / 2016”
Skripsi Ini Berguna Memenuhi Gelar “ Sarjana Pendidikan ” S.Pd. FIP
UNIMED
Pada penyelesaian skripsi ini banyak masalah dalam penyelesaian skripsi ini,
namun terselesaikan berkat bantuan banyak pihak. Begitu banyak memberi dukungan
baik dukungan moril maupun dukungan materil dalam penyelesaian skripsi ini.
Dalam hal ini dengan tulus dan kerendahan hati berterima kasih sebesar besarnya
dan tidak terhingga kepada terhormat:
1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd. Selaku Rektor UNIMED
2. Bapak Dr. Nasrun, M.S. Selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan
3. Bapak Prof. Dr Bornok Sinaga, M.Pd. dan Bapak Winsyah Putra Ritonga,
S. Pd, M.Si. Selaku Ketua dan Sekretaris Program Sarjana Kependidikan Guru
Dalam Jabatan Universitas Negeri Medan
4. Bapak Syamsul Gultom, S.KM, M.Kes. Selaku Dosen Pembimbing Skripsi
yang telah berjasa memberi dukungan, penguatan pada penyelesaian skripsi ini
5. Bapak Dr. Abil Mansyur, M.Si. Selaku Koordinator Wilayah PSKGJ
6. Bapak Dr. Abil Mansyur, M.Si. Bapak Syamsul Gultom S.KM, M.Kes. Bapak
winsyahPutra S.Pd, M.Si. Bapak Dr. Aman Simare Mare MS. Selaku Dosen
Penguji Skripsi. telah memberi saran dan jasa jasa pada proses penyelesaian
ujian meja hijau pembuktian kesungguhan kebenaran skripsi ini
7. Bapak Drs. Khairul Anwar, M.Pd. Selaku Panitia Ujian dan sekretaris telah
membantu dengan baik hati dan memberi jasa jasanya dalam penyelesaian
skripsi ini
8. Bapak dan Ibu Dosen FIP UNIMED dan Civitas Akademik Universitas Negeri
Medan yang telah memberi ilmu pendidikan, ilmu pengetahuan, jasa jasa &
penguatan kepadaku.
9. Bapak Remigo Yolando Berutu, MBA. Selaku Bupati Kabupaten Pakpak
Bharat telah mendanai hingga terselenggara perkuliahan
10. Bapak Jalan Berutu, S.Pd, MM. sebagai kepala Dinas Kabupaten Pakpak
Bharat yang sudah memfasilitasi pelaksanaan perkuliahan
11. Spesial penulis mengucap terima kasih kepada Ayah & Ibu: Saibun Bako &
Lesteria Simbolon & Saudara Sedarah telah berjasa pada penyelesaian skripsi
ini
12. Kepada kepala SDN Kuta Onan serta para guru
13. Sahabat satu kuliah banyak memberi penguatan hingga penyelesaian skripsi ini
dan Terima kasih kepada pihak pihak dan saudara saudara pemberi penguatan
dan memberi jasa jasanya langsung atau tidak langsung hingga penyelesaian
skripsi ini
Medan Juli 2016
Peneliti
DAFTAR ISI
Halaman
Abstrak………...i
Kata Pengantar………...……...ii
Daftar Isi………...…..………...iv
Daftar Tabel...……..………...vii
Daftar Gambar………...viii
Daftar Lampiran………...ix
BAB I PENDAHULUAN………...…....1
A. Latar Belakang Masalah………...1
B. Identifikasi Masalah………...9
C. Batasan Masalah………....10
D. Rumusan Masalah………...10
E. Tujuan Penelitian………...11
F. Manfaat Penelitian………...11
G. Defenisi Operasional……….………...12
BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS...14
A. Landasan Teori………...14
1. Faktor Faktor Lamban Lemah Kemampuan Daya Cerna Siswa…….14
a. Hakekat Bahasa Indonesia………...14
b. Hakekat Belajar Siswa Mencerna Kalimat Bahasa Indonesia...16
c. Kemampuan Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA. Mencerna Kalimat Lisan Dan Tulisan berbahasa Indonesi……....17
a. Hakekat Model Demonstrasi………..19
b. Alat Peraga Pendukung Pemfungsian Model Demonstrasi Pada Pembelajaran………...……….………..19
B. Penelitian Yang Relevan………..20
C. Kerangka Berfikir………20
D. Hipotesis Tindakan………..22
BAB III METODE PENELITIAN………….………...23
A. Jenis Penelitian………...………..23
B. Lokasi Dan Waktu Penelitian………...………...23
C. Subyek Dan Obyek Penelitian………..………...23
D. Mekanisme Dan Rancangan Penelitian……….…...…24
E. Instrumen Dan Teknik Pengumpulan Data………...32
F. Analisis Data……...……….…35
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN……….…….……..37
A. Siklus Pertama………...…...37
a. Deskripsi Sebelum Menindak Terlaksana……...………37
a. a. Deskripsi Siklus I………...………43
a. b. Desain Perencanaan Terlaksana………...….…………...43
a. c. Implementatif Bertindak Pada Siklus I…...………...……….43
b. Refleksi Terlaksana Hingga Keputusan Siklus selanjutnya……...….50
B. Siklus Kedua………52
a. Deskriptif Siklus II………..52
a. a. Deskripsi Implementatif Keadaan Rencana Desain Terlaksana………..52
a. b. Implementatif Menindak Terlaksana………...53
b. Refleksi Terlaksana Hingga Keputusan Menindak Pada Siklus selanjutnya…..………..………61
C. Temuan Penelitian………62
BAB V SIMPULAN DAN SARAN………...………...70
A. Simpulan……….……….70
B. Saran……….…………71
DAFTAR PUSTAKA………...……….73
LAMPIRAN
1. Dokumentasi Penelitian 2. Surat Izin Penelitian
3. Surat Izin Melakukan Penelitian 4. Surat Keterangan Selesai Penelitian
5. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Peri Tes 6. Soal Soal Peri Tes
7. Lembar Jawaban Peri Tes
8. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I 9. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I 10. Soal Siklus I
11. Lembar Jawaban Siklus I
12. Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus I 13. Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus I 14. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II 15. Soal Siklus II
16. Lembar Jawaban Siklus II
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kisi – Kisi Instrumen...34
Tabel 4.1 Hasil Nilai Pelaksanaan Pada Perites………...38
Tabel 4.2 Persentase Tingkat Kemampuan Siswa Setelah Perites Terlaksana... .41
Tabel 4.3 Implementatif Guru Bertindak Pada Perites Siklus I………...45
Tabel 4.4 Persentase Implementatif Hasil Siklus I …...48
Tabel 4.5 Hasil Nilai Siswa Setelah Implementatif Pada Siklus II...56
Tabel 4.6 Hasil Nilai Siswa Implementatif Pada Siklus II…...59
Tabel 4.7 Peningkatan Kemampuan Daya Cerna Siswa Pada Pembelajaran……..63
Tabel 4.8 Persentase Hasil Implementatif Keterlibatan Siswa Pada Kegiatan Menerima Pembelajaran……..……….64
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas Atau PTK………...………..24
Gambar 4.1 Guru Mempersentase Hasil Perites pada diagram batang………..……42
Gambar 4.2 Diagram Batang Implementatif Hasil Nilai Siswa Pada Siklus I...49
Gambar 4.3 Diagram Batang Persentase Hasil Nilai Siswa Pada Implementatif Siklus II…………...60
Gambar 5.1 Guru Mengajar Menginstruksi Siswa Terlibat Langsung Pelaksanaan
Model Demonstrasi………74
Gambar 5.2 Guru Mengajar Pada Pemfungsian Implementatif Model
Demonstrasi…...………...75
Gambar 5.3 Guru Mengawasi Siswa Pada Pelaksanaan Model Demonstrasi
Langsung Pemberian Pembelajaran Pada Siswa………...………76
Gambar 5.4 Guru Megawasi siswa Pada Ujian Peningkatan Kemampuan Daya
Cerna Siswa. instrumennya adalah: Uraian, Pertanyaan, essai…...77
Gambar 5.5 Guru Mengawasi Siswa Pada Pelaksanaan Menguji Peningkatan
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Dokumentasi Penelitian
Lampiran 2 Surat Izin Penelitian
Lampiran 3 Surat Izin Melakukan Penelitian
Lampiran 4 Surat Keterangan Selesai Penelitian
Lampiran 5 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Peri Tes
Lampiran 6 Soal Soal Peri Tes
Lampiran 7 Lembar Jawaban Peri Tes
Lampiran 8 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I
Lampiran 9 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I
Lampiran 10 Soal Siklus I
Lampiran 11 Lembar Jawaban Siklus I
Lampiran 12 Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus I
Lampiran 13 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus I
Lampiran 14 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II
Lampiran 15 Soal Siklus II
Lampiran 16 Lembar Jawaban Siklus II
Lampiran 17 Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus II
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Berdasar Peraturan Pemerintah Negara Kesatuan Republik Indonesia
pengalokasian dana pada pendidikan, adalah: dua puluh persen tergelontor Anggaran
Pendapatan Belanja Negara kedalam Pendidikan secara simple uraian paparan Dana
Pendidikan sekarang ini mendanai Pendidikan pada paparan ini:
a. Prasekolah, Pendidikan anak usia dini
b. Prasekolah, Pendidikan Taman Kanak Kanak
c. Pendidikan Sekolah Dasar
d. Pendidikan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama
e. Pendidikan Sekolah Menengah Umum
f. Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan
g. Beasiswa kepada siswa yang berprestasi, juara, dalam beraneka ragam
hal
h. Beasiswa kepada maha siswa yang menang masuk pada Perguruan
Tinggi Negeri
Pemerintah ingin agar anak anak belajar didalam pendidikan memiliki tingkat
pengetaguan tinggi, intelektual cerdas, serta memiliki pendirian kuat, kepribadian
membangun, pengabdian intelektual, peningkatan harkat, martabat, perbuatan riil
adalah: dengan karya nyata, inovatif, perbuatan terteladani, dan talenta pemberian:
Allah dan Tuhan, kepada personal dalam hal ini, sudah tentu membuat peribadi
figur guru, dengan fakta, kenyataan ini sudah pasti medongkrak individu, tergugah,
berhasrat, berkeinginan: mencontoh, meniru, meneladani, sehingga dengan fakta ini,
efek positif personal guru figur, membuat gejolak, kesadaran, belajar perbandingan
taraf strata sosial, mencakup: kesenjangan sosial kesejahteraan taraf atau jenjang
hidup, kesenjangan tingkat sekolah dan status pendidikan, kesenjangan arti penting
2
(a) berupaya membangun personal masing masing. (b) belajar menginstropeksi letak
posisi tiap personal. (c) berbenah akibat perbuatan berperilaku teladan dan cerminan
sinar perilaku figur guru, (d) serta bernafas kesuksesan, seluruhnya kenyataan yang
telah terurai ini bertujuan memuliai Allah, dan bakti kepada kecintaan profesi guru,
serta cinta kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia, seluruhnya pelaksanaan
profesi figur guru ini berhasil dengan pendukung nyata, dukungan moril seluruh
institusi pemerintah sesuai kerja berintegerasi pada tiap saat dan tanpa mengenal
lokasi
Berdasar jumlah gelontoran dana, Anggaran Pendapatan Belanja Negara, pada
bidang pendidikan, membuat posisi pendidikan kedalam ranah vital pada urutan
prioritas utama Nasional, hingga negara membuat peraturan: awalnya wajib belajar
sembilan tahun adalah: ketetapan pemerintah membuat aturan wajib belajar SD,SMP,
dengan persyaratan prosedur tetap pemerintah, dan dengan berhasilnya pemerintah
dalam wajib belajar Sembilan tahun, selanjutnya penetapan Pemerintah peraturan
adalah: pendidikan wajib belajar dua belas tahun adalah: pemerintah membuat aturan
wajib belajar, SD, SMP,SMA,SMK, berdasar pada prosedur pemerintah indonesia.
Pemerintah membuat peraturan antaranya: memberi ruang kesempatan terhadap
warga yang telah berumur senja tetapi berkeinginan belajar dan mendapat izasah,
demi peningkatan sumber potensi tiap personal bagi yang mendaftar serta memenuhi
prosedur tetap pemerintah, antaranya: penyelenggaraan Paket Pendidikan Luar
Sekolah, mencakup: Paket A atau setara SD. Paket B atau setara SMP. Paket C atau
setara Sekolah Menengah Umum. valitnya guru profesional berlatar belakang
pendidikan, adalah: berada meneruskan pendidikan pada Perguruan Tinggi UNIMED
dan guru domein alumni UNIMED telah melaksanai profesi keguruan berhasil
penerapannya pada tahun tahun lewat hingga sekarang, peraturan pemerintah pada
hal ini berguna peningkatan professional Sumber Daya Manusia lewat pendidikan,
agar peningkatan taraf hidup, serta berpartisipatif mendukung, mendorong,
menyuksesi pemerintah indonesia: menekan buta aksara, megurai pengangguran,
meminimalisir kebodohan, meminimalisir kelengahan, meminimalisir buta
menyerta, mengiringi, intelektual cerdas dan terbuka menerima pesatnya peradaban
arus gelobalisasi, teknologi, canggih, modernisasi dunia, dan bernafas pada idealisme
kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan patuh kepada Pancasila serta
penegakan hukum seadil adilnya, berdasar pada azas peraturan, kedaulatan Hukum
Negara Kesatuan Republik Indonesia
Pemerintah membuat terbuka pada tiap lapisan atau golongan berdasar pada
peraturan pemerintah system desentralisasi, mengenai pemekaran daerah antaranya:
pemekaran provinsi baru, serta pemekaran kabupaten; kota sehingga lahirlah
kabupaten; kota baru, berimbas lahirnya kecamatan baru, begitu selanjutnya hingga
lahirnya desa desa, serta lahirlah rukun warga dan rukun tetangga, bila memenuhi
syarat layak peraturan pemerintah, kekuasaan dan kewenangan Negara Kesatuan
Republik Indonesia, seiring pemekaran daerah sudah pasti faktanya pemerintah
membuat unit unit prasekolah baru, dan unit unit sekolah sekolah baru antaranya
adalah:
1. PAUD
2. Taman Kanak
3. Pendidikan SD
4. Pendidikan SMP
5. Pendidikan Sekolah Menengah Umum
6. Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan
Berdasar ketentuan klayak atau tidak sesuai peraturan pemerintah bila membuat
pendirian sekolah baru, fakta ini pemerintah memberi perhatian serius mengenai
peningkatan sumber daya, lewat pendidikan sekolah, dalam hal ini faktor pendukung
membuat berhasilnya, menyuksesi program tujuan pemerintah, adalah: membuat
posisi staf negeri, guru negeri profesionl, serta pemerintah mengawal, mendukung
personal yang terintegerasi pada institusi Negeri, sehingga Staf Negeri, guru Negeri,
terus berhasil, tiap memberi pembelajaran pada siswa berkualitas sebaik baiknya
pada tiap unit pelayanan teknis
4
tidak bisa terpisah, sebab pada waktu guru memberi pembelajaran kepada siswa, baik
di ruangan kelas belajar, atau praktikum pada areal terbuka, interaksi terlaksana
adalah: proses mengajar dan proses belajar. proses interaksi mengajar, adalah: Guru
mengintegerasi perbuatan, penerapan memberi pembelajaran kepada siswa.
Sementara proses belajar adalah: siswa menerima pembelajaran pada kegiatan proses
siswa menerima pembelajaran secara bertahap dan secara terus menerus, pada ranah
ruangan kelas atau daerah terbuka, sudah positif guru negeri berbuat, bernafas
peningkatan dan keberhasilan sebab banyak factor fatcor pendukung antaranya
adalah:
1. Pembekalan ilmu pengetahuan guru alumni UNIMED
2. Pemenang seleksi antara perekrutan Negeri
3. Guru mempakai strategi mengajar bervariatif
4. Pemerintah mengawal, mendukung guru pelaksanaan teritegerasi pada
institusi Negeri
5. Guru memperdaya alat, strategi, media, system, cara, model yang telah
terintegrasi pada memberi pembelajaran
Lamban dan lemah kesadaran gairah pembelajaran siswa, pada tiap mata
pelajaran, akibat factor factor:
1. Tidak banyak jumlah panutan pada lingkungan siswa
2. Siswa lebih banyak mengonsumsi siaran siaran televisi, situs situs
internet
3. Siswa belum paham arti penting, vital, pendidikan dengan kehidupan
personal siswa
4. Siswa tidak tahu, tidak paham, tidak ngerti, efek, tidak tekun sekolah
Berdasar aksi guru memberi evaluasi, penugasan, ujian semester, ujian akhir
semester, serta setelah guru memeriksa, mengecek hasil nilai siswa adalah: hasilnya
hanya sebagian soal soal dijawab, dijawab siswa itu belum tentu benar, sementara
lebih banyak jumlah siswa tidak mampu menjawab, menjawab soal soal evaluasi
Berdasar fakta didasari penggalian, penelusuran, penelitian guru, bahwa siswa
inti dalam kalimat, siswa tidak mampu mencerna inti pembelajaran, serta siswa tidak
mampu mencerna inti permasalahan pembelajaran pada tiap tiap materi ajar, terlebih
pada materi ajar IPA, sebab lamban atau lemahnya kemampuan daya cerna siswa,
lemahnya gairah belajar siswa, lamban dan minimnya kesadaran siswa mengenai arti
penting pembelajaran karna siswa kena efek: siaran siaran televisi, serta siswa kena
efek situs situs internet
Berdasar kenyataan, fakta, masalah masalah eksternal, internal siswa pada
pembelajaran yang telah terurai diatas, hingga berbuntut masalah dahsyat pada siswa
adalah efeknya: hasil nilai latihan tidak mampu menempuh standar kriteria
penyelesaian minimum, nilai PR tidak mampu mendorong nilai harian, nilai ujian
harian tidak mampu mendorong nilai formatif, nilai hasil evaluasi semester tidak
mampu memenuhi kriteria penyelesaian minimum, serta nilai hasil evaluasi akhir
semester tidak mampu memenuhi standar kriteria penyelesaian minimum, sehingga
efeknya: nilai raport siswa tidak mampu memenuhi standar kriteria naik kelas hingga
berefek pada siswa tinggal kelas, mengulang kembali, serta hasil nilai siswa yang
naik pada kelas selanjutnya, tidak fakta, tapi subyektif
Berdasar kenyataan, fakta, penelitian, penggalian, “mengintikan” masalah
masalah eksternal, internal siswa pada pembelajaran karna: lemahnya gairah belajar
siswa, lamban dan lemah kesadaran siswa mengenai arti penting pembelajaran, siswa
kena efek siaran siaran televisi, serta siswa kena efek situs situs internet. lamban dan
lemahnya kemampuan daya cerna siswa saat menerima pembelajaran pada tiap
pembelajaran terlebih pada waktu guru mengajar pada mata pelajaran IPA dikelas V,
SDN. Kuta onan, faktornya adalah:
1. Anak didik tidak tahu arti penting pendidikan pembelajaran sekolah
2. Peserta didik tidak mampu menalar arti penjabaran penjabaran guru
3. Daya cerna siswa lamban, lemah, mengenai materi pembelajaran saat
guru mengajar
4. Sederhananya guru memberi ganjaran, hukuman, sanksi, efek, pada siswa
6
6. Siswa tidak mampu memahami arti, ngerti, hubungan antar tautan
pembelajaran saat guru mengajar
7. Siswa tidak memengerti arti kalimat pada materi berbahasa Indonesia
8. Guru menerusi pembelajaran beracuan peraturan pemerintah, acuan RPP,
KTSP hingga siswa yang tidak benar benar serius pada pembelajaran
makin tidak mampu atau lebih tertinggal
Berdasar fakta, kenyataan masalah masalah yang telah terurai dalam hal ini,
adalah: masalah eksternal yang telah terurai pada awal masalah internal siswa,
adalah: lamban serta lemahnya kemampuan daya cerna siswa menyerap
pembelajaran, siswa tidak mampu menalar pembelajaran sesungguhnya. Berdampak
efek masalah pada siswa antaranya adalah: masalah lamban dan lemahnya siswa
menalar pembelajaran, masalah siswa tidak mampu mencerna hubungan antar tiap
pembelajaran, masalah siswa tidak mampu menalar hubungan system pada tiap
pembelajaran, kebutuhan mahluk hidup, hubungan ikatan integrasi mahluk hidup
padajagad raya, fenomena yang terjadi pada lingkungan serta fenomena yang terjadi
pada dunia, masalah siswa belum mampu membeda antar fenomena adalah karna
efek: eksternal, internal siswa, terlebih pembelajaran IPA adalah eksakta: berbasis
kenyataan, nyata, fenomena, ilmiah, logis, jalinan integerasi, mahluk hidup,
hubungan sebab-efek, hubungan integerasi antar mahluk hidup dengan benda benda
mati serta planet planet, terlebih pembelajaran IPA adalah: harus berintelektual daya
cerna tinggi, nalar tinggi, intelektual tinggi, memiliki wawasan tinggi, tingkat seluk
beluk. terlebih pembelajaran IPA adalah: pembelajaran riil, berdasar kenyataan,
fakta, logis, fenomena, hubungan, isyarat, efek, sebab – akibat, system
Valitnya IPA saat memberi uraian uraian materi pembelajaran, hal ini memberi
efek pada siswa antaranya: penasaran, pusing, membuat bingung, kesulitan, rumit,
ngeri, tegang, penautan, aneh. hingga masalah masalah siswa pada pembelajaran IPA
adalah: menggerogoti, mendera, membebani, berefek merosotnya hasil nilai evaluasi
Faktor faktornya adalah: karna IPA berupa pembelajaran: kevalitan, kepastian,
keeksaktaan, kepositifan. sehingga yang melekat pada benak, asumsi siswa adalah:
berefek pada siswa adalah: 1. Beban penghalang menyerap sesungguhnya pada
pembelajaran saat Guru mengajar. 2. Hasil nilai evaluasi siswa pada rapor, tidak
memenuhi kriteria kesuksesan minimum. 3. Hasil nilai evaluasi pada rapor subyektif.
4. Siswa tinggal kelas. 5. Sebagian siswa yang telah naik pada kelas selanjutnya tidak
mampu mengikuti pembelajaran sesuai kelasnya. 6. Siswa semakin terasa tidak
mampu mencerna pembelajaran saat guru mengajar, sesuai kelas dan jenjangnya
7. siswa semakin terasa efeknya bertindih tindih pada kehidupan siswa sebab taraf
pembelajaran semakin tinggi. 8. Siswa terbeban rasa tidak mampu, minder, mudah
tersigung, sensitif, karna efek kualitas belajar siswa minim dan hasil nilai
evaluasisiswa suplaian guru. hingga berakibat siswa tidak ngerti inti pembelajaran,
siswa tidak ngerti sasaran inti pembelajaran, siswa tidak bisa menalar inti inti
pembelajaran, hal terurai ini berefek: minimnya hasil nilai evaluasi siswa yang
tinggi, minimnya jumlah siswa benar benar berupaya berniat belajar, siswa fasif pada
pembelajaran, lemahnya siswa menyerap pembelajaran. sehingga guru lebih
menggunakan model demonstrasi dan dukungan strategi, system, alat, cara, media,
pada pelaksanaan pemberian pembelajaran IPA, agar tumbuh dan ada pada diri siswa
adalah: peningkatan kemampuan daya cerna siswa, tumbuh gairah belajar, daya
menalar, peningkatan peran aktif belajar, peningkatan minat belajar, peningkatan
daya serap siswa
Peneliti berbuat memberi pembelajaran terlaksana pada sekolah berdasar fakta,
siswa tidak mampu menyerap, menalar, membuat perbandingan, pengaplikasian,
pembelajaran, sehingga siswa hanyalah mengharap belas kasihan, bantuan guru pada
waktu siswa menghadapi evaluasi semester, terlebih evaluasi tahap akhir semester,
hingga akhirnya siswa menerima kenyataan naik atau tinggal kelas, terlebih pada
siswa kelas VI pastinya adalah: kunci hasil belajar siswa enam tahun sebab pada
posisi kelas VI adalah: siswa menghadapi UAS, terlebih siswa menghadapi UN
berstandar Badan Standar Nasional Pendidikan, Departemen Pendidikan Dan
Kebudayaan Negeri berbasis Nasional, pada posisi itu siswa harus menerima
8
jenjang SMP, sebab belas kasihan, dan bantuan guru, hingga siswa yang telah
menempuh pendidikan ke SMP tidak memiliki kemampuan daya cerna, bekal
pengetahuan, keterampilan, pemahaman, system pada pembelajaran di tingkat SMP,
banyak efeknya yang membuat beban terhadap sebagian besar siswa adalah: tidak
memiliki kemampuan beradabtasi pada pembelajaran tiap tingkatnya, tidak mampu
mencerna efek bukit gundul, tidak mampu menalar efek gempa bagi mahluk hidup,
tidak mampu mencerna efek: letusan bukit merapi pada mahluk hidup, siswa tidak
mampu menalar factor yang berefek beraneka ragam fenomena, siswa tidak mampu
mentauti efek yang fenomena pada mahluk hidup dan lingkungan, hingga berdasar
fakta ini, defenisi Valitnya secara Nasional adalah: merosotnya tingkat kesadaran
siswa mengenai pembelajaran pendidikan, minimnya kemampuan siswa mengenai
pembelajaran, merosotnya kualitas intelektual siswa, minimnya taraf belajar siswa,
minimnya hasil nilai pembelajaran penyerapan siswa. Kegiatan pembelajaran yang
guru laksanai saat pemberian pembelajaran pada siswa adalah: menggunakan model
demonstrasi serta pendukungnya adalah: media, alat, strategi, system, efisien
produktif padapelaksanaan pembelajaran IPA, peningkatan signifi bila terjalin
adanya integrasi kerja antar guru Peneliti IPA pada Penelitian Tindakan Kelas atau
PTK. Kegiatan PTK pada hakekatnya adalah: guru peneliti IPA mengumpul data
data pada latar belakang masalah masalah siswa kelas V, dilengkapi penggunaan
persen, dilengkapi identifikasi masalah masalah siswa pada pembelajaran
Berikut data data lengkap Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pada latar belakang
siswa kelas V, Jumlah siswa kelas V, berjumlah 36 siswa, antaranya:
1) 6 (16.66 %) siswa, menyenangi, penasaran pada IPA, dalam pembelajaran
2)15 (41.67 %) siswa tidak fasih, tidak faham, tidak ngerti berbahasa Indonesia,
sehingga sulit mencerna, lamban menalar, lemah daya menyerap pembelajaran IPA,
berefek pada siswa menerima pembelajaran IPA. 3) 1 (2.78%) siswa penasaran, ingin
tahu, aktif pada pembelajaran, antusias, menyenangi pembelajaran pada mata
palajaran IPA, saat guru mengajar. 4) 14 (38.89 %) gabungan siswa tidak faham,
tidak fasih, tidak ngerti bahasa Indonesia, berefek peninggalan pada siswa pada
mengira ngira, berasumsi asumsi, menganggap nganggap, sensitif, meramal ramal
tiap perbendaharaan ungkapan, pembicaraan, penjelasan, panjabaran panjabaran lisan
atau pada teks saat guru mengajar
Berdasar Penelitian Tindakan Kelas (PTK), data data latar belakang masalah
masalah siswa, berdasar pada fakta nyata, peneliti menggali langsung, menelusuri,
hirarki, padahal guru IPA mengidentifikasi masalah masalah siswa, pada rumusan
masalah pada penelitian pemfungsian data persen (%) telah terpapar diatas data data
latar belakang masalah masalah siswa pada pembelajaran IPA: tersudahi,
tersederhana, terfaktor, terlenyapi, peningkatan mencandui memicu daya penasaran
siswa, sehingga penelitian Guru efisien, efektif, produktif memicu peningkatan
kemampuan daya cerna siswa pada pembelajaran IPA adalah: menggunakan model
demonstrasi dan dukungan: alat media, strategi, system, menyudahi masalah masalah
siswa. sasarannya pada siswa adalah: peningkatan kemampuan daya cerna siswa
pada pembelajaran IPA pembahasan berbagai fenomena alam serta efeknya pada
mahluk hidup dan lingkungan
Berdasar identifikasi, data data latar belakang masalah masalah siswa pada
pembelajaran. Guru peneliti melakukan penelitian berjudul: “ Upaya Meningkatkan KemampuanDaya CernaSiswa
Menggunakan Model Demonstrasi Pada Mata Pelajaran IPA
Pokok Bahasan Berbagai Fenomena Alam Serta Efeknya Bagi Mahluk Hidup
Dan Lingkungan dikelas V SD Negeri. Kuta Onan. T.P 2015 / 2016 ”
B. Identifikasi Masalah
Berdasar latar belakang masalah siswa yang telah terurai pada Latar belakang
masalah, sehingga identifikasi masalah, antaranya adalah: 1) siswa merasa
pembelajaran IPA berupa pembelajaran rumit, sehingga hasil nilai pembelajaran
siswa, merosot. 2) siswa hanya mengharap nilai bantuan guru. 3) siswa tidak benar
benar belajar karna guru tidak memberi ganjaran hukuman nyata. 4) siswa tidak
menjawab soal soal, PR, latihan, evaluasi, karna guru tidak menghukum seberat
10
mengenai hubungan fenomena yang berdampak efek pada lingkungan kehidupan
mahluk hidup. 8) siswa naik pada jenjang selanjutnya padahal siswa tidak mampu
menjawab soal soal evaluasi, serta tidak mampu memenuhi standar kriteria naik
kelas, sehingga kualitas pengetahuan siswa merosot
C. Batasan Masalah
Berdasar uraian paparan pada identifikasi masalah yang telah terurai, batasan
masalah menitik beratpada upaya peningkatan kemampuan Daya Cerna Siswa,
berfokus, mengungkit, termotifatif, menstimulus daya menalar siswa, memaksa
siswa harus benar benar terasa pada pembelajaran menggunakan Model Demonstrasi
Pada Mata Pelajaran IPAPokok Bahasan Beraneka Ragam Fenomena Alam Serta
Efeknya Bagi Mahluk Hidup Dan Lingkungan, T.P. 2015 / 2016
D. Rumusan Masalah
Berdasar uraian Batasan Masalah menginti pada Rumusan Masalah inti adalah: “apakah Kemampuan Daya Cerna Siswa meningkat pada pembelajaran IPA, serta pada diri siswa setiap saat, bila menggunakan model demonstrasi dan dukungan: alat,
system, media, strategi, pendekatan persuasif, Pada Mata Pelajaran IPA, Pokok
Bahasan Beraneka Ragam Fenomena Alam Serta Efeknya Bagi Mahluk Hidup Dan Lingkungan, dikelas V, SD Negeri. Kuta onan”? T.P. 2015 /2016
Menyudahi masalah masalah pada Rumusan Masalah, Perbuatan guru adalah: Bila “peneliti” benar benar memberi pembelajaran pada siswa kelas V, telah terurai pada paparan tertulis di tahap awal hingga akhir pada Rumusan Masalah, meski
peningkatannya bervariatif pada siswa tetapi peningkatan Kemampuan Daya Cerna
siswa Pada Mata Pelajaran IPA Pokok Bahasan Beraneka Ragam Fenomena Alam
Serta Efeknya Bagi Mahluk Hidup Dan Lingkungan. peningkatan telah bervariatif
ada pada diri tiap siswa meski peningkatannya tidak begitu signifi tetapi efektif
ampuh mengganti para digma siswa: tidak mampu mencerna, tidak mampu menalar,
tidak mampu aktif menyikapi pembelajaran, tergolong lamban, meski peningkatan
kemampuan siswa pada faktanya bergerak secara pelan pelan atau secara evolusi
E. Tujuan Penelitian
Berdasar fakta hal mengenai masalah masalah siswa pada proses kegiatan
pembelajaran siswa pada mata pelajaran IPA, Pokok Bahasan Beraneka Ragam
Fenomena Alam Serta Efeknya Bagi Mahluk Hidup Dan Lingkungan
Tujuan Umum: Upaya efektif peningkatan Kemampuan Daya Cerna siswa,
Kemampuan Daya Menalar siswa bila menggunakan model demonstrasi dan
dukungan: alat, system, media, strategi, pendekatan persuasif, meski tertatih tatih,
tergolong lamban, pelan pelan, tetapi peningkatan kemampuan daya cerna siswa
pada pembelajaran siswa semakin berkualitas, nilai, moral, perilaku, ahlak,
peningkatan mengacu pada kriteria Badan Standar Nasional Pendidikan, Departemen
Pendidikan pada Tingkat Nasional
Tujuan Khusus: Usaha upaya efektif ampuh peningkatan Kemampuan Daya Cerna
siswa dan Kemampuan Daya Menalar siswa, meski peningkatannya tidak begitu
signifi tetapi berpengaruh efektif kuat membuat peningkatan kemampuan daya cerna
siswa bila menggunakan model demonstrasi dan dukungan: alat, system, media,
strategi, pendekatan persuasif, Pada Mata Pelajaran IPA, Pokok Bahasan Beraneka
Ragam Fenomena Alam Serta Efeknya Bagi Mahluk Hidup Dan Lingkungan, pada
kelas V, SDN. Kuta onan, hingga berbuah peningkatan kemampauan daya cerna,
peningkatan hasil nilai, peningkatan perilaku sopan, moral, mengomong, ahlak,
ketertiban
F. Manfaat Penelitian
ManfaatFungsi Penelitian berikutini bagi:
1. Bagi siswa
Peningkatan kemampuan daya cerna siswa bersifat sistematis
Peningkatan peran aktif siswa dalam pembelajaran
2. Bagi guru
Peningkatan pengetahuan baru, inovatif, pemfungsian, kegunaan, teknis,
harmonis hubungan integratif antara guru dan peneliti membuat peningkatan
12
Peningkatan kemumpunian guru pada pemfungsian model demonstrasi dan
dukugan: media, alat, strategi, system,cara pada pembelajaran
3. Bagi Peneliti
Peningkatan kemumpunian pemfungsian model demonstrasi dan dukungan:
strategi, system, media, alat, pada tiap hari peneliti mengajar
Peningkatan daya kemahiran, kemumpunian pemfungsian model demonstrasi
pada pembelajaran, memperdaya, pemfungsian, mengintegrasi pemberian
pembelajaran pada siswa pada tiap peneliti mengajar
Bagi Sekolah
Sumber kunci acuan menyudahi masalah masalah siswa pada kegiatan
pembelajaran, Peningkatan kualitas pembelajaran siswa di sekolah
Sumber vital memperbanyak, memperkaya bijaksana teknik dan memparkaya
desain perencanaan serta strategi pada peningkatan pembelajaran
4. Fungsi Bagi Perpustakaan Sekolah
Peningkatan jumlah: hirarki, deret, sumberpembelajaran siswa, pada
perpustakaan sekolah
Sumber acuan menginstopeksi hirarki, kelemahan, kekurangan, ketidak
lengkapan tersedianya sumber sumber pembelajaran siswa pada perpustakaan
sekolah
G. Defenisi Operasional
- Fenomena : Fakta pada planet dunia antaranya: gempa, angin topan, longsor,
letusan bukit merapi, gejolak air laut menghantam daratan, pelangi,
kilat, petir
- Subyektif : Tidak berdasar pada sesungguhnya
- Hirarki : Terurut sesuai sesungguhnya
- Efek : Dampak, akibat, pengaruhnya berbuntut bencana
- Integerasi : Penyatuan
- Persuasif : Tertib
- Lava : Lumpur bersuhu tinggi akibat letusan bukit merapi bertaburan pada
- Penghijauan : Mentanami tumbuh tumbuhan beraneka ragam jenis berjumlah
banyak pada areal lahan gundul
- Gempa : Getaran pada tanah menyeluruh kuat pada daerah tertentu atau pada
suatu pulau
-Efek : Dampak atau pengaruh berbuntut kerugian, rembesan atau akibat
suatu kejadian
-Korban : Manusia yang mengalami kerugian atau cedera hingga cacat atau
anggota keluarga tewas
-Reboisasi : Penghijaun kembali atau mentanami tumbuh tumbuhan beraneka
70 BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasar pemaparan rumusan masalah diatas. guru peneliti membuat simpulan
atau putusan kuat dan berdasar fakta sesungguhnya penggunaan model demonstrasi
pada waktu pemberian pembelajaran kepada siswa, efektif ampuh berguna pada
peningkatan kemampuan daya cerna siswa menerima pembelajaran pada
implementatif hasil nilai siswa saat pemberian pembelaja ran mata pelajaran IPA.
Peningkatan suasana pembelajaran siswa lebih berguna dan lebih nyata. peningkatan
daya intelektual siswa menerima pembelajaran pemberian penelitian guru pada
pelaksanaan dan situasi keadaan siswa lebih menyenangi. Peningkatan menyenangi
pembelajaran. peningkatan siswa lemah, lamban, cerdas, pintar, terperdaya pada
kegiatan pembelajaran mengenai beraneka ragam fenomena alam serta efeknya pada
mahluk hidup dan lingkungan. alhasil penggunaan model demonstrasi efektif: pada
peningkatan kemampuan daya cerna siswa. peningkatan kesadaran siswa lebih gigih
belajar, membahas, menyudahi, menyelesaiin hal hal masalah pada pembelajaran.
peningkatan siswa berupaya menyikapi pembelajaran hingga menyasar sasaran target
berikut ini: peningkatan kemampuan daya cerna siswa yang harus ada dalam diri
siswa saat menerima pembelajaran. peningkatan kemampuan siswa menerima
pembelajaran lebih berguna pada kehidupan siswa setiap waktu. Peningkatan
penelitian guru mendesain alat alat pendukung penelitian guru memberi
pembelajaran kepada siswa. peningkatan siswa yang lemah, lamban lebih
berkeinginan atau berniat belajar. Peningkatan kemampuan siswa yang tergolong
pintar cerdas pada pembelajaran, dan lebih proaktif pada pembelajaran. hingga
peningkatan kemampuan daya cerna siswa secara merata ada pada diri siswa dan
telah berhasil mampu mengganti paradigma siswa: tidak mampu mencerna, tidak
mampu aktif menyikapi pembelajaran, tergolong lamban, hingga mampu berada pada
peningkatan kemampuan daya cerna siswa berdasar fakta peningkatan telah
signifikan antaranya pada paparan berikut ini: peningkatan kemampuan daya cerna
siswa bergerak secara signifi mengganti paradigma siswa pada jenjang peningkatan
kemampuan selanjutnya. berikut ini terpapar rilnya: peningkatan siswa menerima
pembelajaran, peningkatan siswa mentaati aturan dan peraturan. Peningkatan siswa
membahas bahas masalah pembelajaran. berdasar fakta penggunaan model
demonstrasi pada waktu pemberian pembelajaran kepada siswa. efektif kuat signifi
berguna dan berpengaruh positif signifi pada: peningkatan kemampuan daya cerna
siswa pada pembelajaran mengenai beraneka ragam fenomena serta efeknya pada
mahluk hidup dan lingkungan.
B. Saran
Berdasar fakta nyata, penelitian guru memberi saran agar pemberian
pembelajaran pada mata pelajaran IPA mengenai pembahasan beraneka ragam
fenomena dan efeknya pada mahluk hidup dan lingkungan. relevan terefektifdan
positif pada peningkatan kemampuan daya cerna siswa adalah: pemfungsian model
demonstrasi, efektif menyasar sasaran target: peningkatan kemampuan daya cerna
siswa. dan benar benar mempersiapkan kelengkapan alat alat pendukung penelitian
guru saat pembelajaran berlangsung. memperdaya siswa pintar cerdas menolong
siswa yang lemah, lamban. serta memberi penguatan lisan atau perbuatan pada siswa
yang lemah, lamban. selanjutnya guru peneliti harus menanyai siswa mengenai
materi pembelajaran yang telah terpapar. Dan peneliti memperdaya siswa menaati
aturan dan peraturan berdasar instruksi peneliti pada saat proses pembelajaran
berlangsung
Hal pendukung penelitian guru mengajar efektif, efisien menindak menyasar
sasaran target memberi pembelajaran pada siswa, terpapar pada paparan berikut ini:
1. Penetapan model pembelajaran, berdasar pada kerelevanan materi
pembelajaran
2. Lengkapnya alat alat pendukung penelitian guru saat pemberian
72
3. Memperdaya siswa terlibat langsung saat pelaksanaan peragaan pada
pembelajaran berdasar instruksi guru peneliti
4. Peneliti harus memperbanyak penguatan lisan dan perbuatan pada siswa
yang lemah, lamban
5. Penautan materi pembelajaran berdasar pada fakta nyata agar siswa
belajar cara peningkatan kemampuan daya cerna dan mengenai cara
membahas bahas materi pembelajaran
6. Pemfungsian alat alat peraga seefisien sesuai kerelevanan
7. Siswa harus terinstruksi ikut terlibat melengkapi alat alat peraga
pendukung perlaksanaan pembelajaran saat penggunaan model
demonstrasi
8. Memperdaya siswa yang cerdas menolong siswa yang lemah, lamban
pada saat membahas bahas pembelajaran
9. Penetapan system perbuatan perlakuan sesuai hakekatnya dan sesuai
berdasar pada paparan saat peneliti memberi pembelajaran
10. Memperdaya benda benda yang ada di kelas pendukung pelaksanaan
pembelajaran berlangsung
11. Guru peneliti implementatif teknik menannyai siswa secara tertulis dan
lisan mengenai materi pembelajaran, berguna menguji kemampuan siswa
12. Guru peneliti harus cermat memperhatiin situasi keadaan siswa pada
waktu penggunaan model pembelajaran saat kegiatan pemberian
pembelajaran berlangsung
13. Guru peneliti menyederhanakan materi pembelajaran tersulit kepada
DAFTAR PUSTAKA
B.Uno hamzah 2006. Perencanaan pemberian pembelajaran Jakarta: Aksara
Bloom 1963 Tujuan pemberian pembelajaran khusus, dan tujuan umum Pembelajaran serta kedalam pembelajaran spesifik.
DomeinAksara: David
Depdikbud. Pendidikan Guru Sekolah Dasar 2006. Diktat Strategi Belajar Mengajar Fakultas Ilmu Pendidikan: Universitas Negeri Medan
Dunki 1996. Efektifpemberian pembelajaran berada pada pundak atau bahu guru Jakarta: Grasind
Depdikbud 2014. Memperdaya penggunaan alat ajar dan media belajar IPA. Program Sarjana (S-1) Kependidikan Bagi Guru Dalam Jabatan
Fakultas Ilmu pendididkan: Universitas Negeri Medan
Depdikbud. Pendidikan Guru Sekolah Dasar 2007. Diktat Penelitian Tindakan kelas Fakultas Ilmu Pendidikan: Universitas negeri Medan
Herbert 2006. Tujuan sebuah desain pemberian pembelajaran
Tim Dosen Fakultas Ilmu Pendidikan: Universitas Negeri Medan
Modul Rencana pembelajaran 2014. Program Sarjana (S-1) Kependidikan Bagi Guru Dalam Jabatan
Fakultas Ilmu pendididkan: Universitas Negeri Medan
Ruijakers Ad 1991. Keberhasilan guru mengajar Jakarta: PT Grasin
Suharj A. J. 1985. Model pemberian pembelajaran, keterampilan, kerajinan Jakarta: Depdikbud
Sudjana Nana 2003. teknologi pengajaran Bandung: Depdikbud
Suayana 1980. Desain dan analisis sintesis Bandung:Tarsit