• Tidak ada hasil yang ditemukan

SUPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN DAYA CERNA SISWA MENGGUNAKAN MODEL DEMONSTRASI PADA MATA PELAJARAN IPA POKOK BAHASAN BERBAGAI FENOMENA ALAM SERTA EFEKNYA BAGI MAHLUK HIDUP DAN LINGKUNGAN. DI KELAS V SD NEGERI. KUTA ONAN T.P. 2015 / 2016.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "SUPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN DAYA CERNA SISWA MENGGUNAKAN MODEL DEMONSTRASI PADA MATA PELAJARAN IPA POKOK BAHASAN BERBAGAI FENOMENA ALAM SERTA EFEKNYA BAGI MAHLUK HIDUP DAN LINGKUNGAN. DI KELAS V SD NEGERI. KUTA ONAN T.P. 2015 / 2016."

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

5UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN DAYA CERNA

SISWA MENGGUNAKAN MODEL DEMONSTRASI PADA

MATA PELAJARAN IPA POKOK BAHASAN BERBAGAI

FENOMENA ALAM SERTA EFEKNYA BAGI MAHLUK HIDUP

DAN LINGKUNGAN. DI KELAS V SD NEGERI. KUTA ONAN

T.P. 2015 / 2016

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Pendidikan

Pendidikan Guru Sekolah Dasar / S-1

OLEH

SAHRIDUN MAKDIN BAKO

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

ABSTRAK

SAHRIDUN MAKDIN BAKO. NIM: 14522314012. “Upaya Meningkatkan Kemampuan Daya Cerna Siswa Menggunakan Model Demonstrasi Pada Mata Pelajaran IPA Pokok Bahasan Beraneka Ragam Fenomena Alam Serta Efeknya Pada Mahluk Hidup dan Lingkungan” Di kelas V SD Negeri. Kuta Onan. T.P. 2015 / 2016. Skripsi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan

Penelitian berguna mengetahui peningkatan kemampuan daya cerna siswa menggunakan model demonstrasi pada mata pelajaran IPA Pokok Bahasan beraneka ragam fenomena alam serta efeknya pada mahluk hidup dan lingkungan. di kelas V SD Negeri. Kuta Onan. T.P. 2015 / 2016

Jenis penelitian adalah: Penelitian Tindakan Kelas pada kelas V SD Negeri. kuta onan. pada semester II, minggu ke-I hingga minggu ke-II pada bulan Desembar T.P. 2015 / 2016. Sasaran penelitian berjumlah 36 siswa: 13 laki laki 23 perempuan

Setelah penelitian terlaksana hingga terdefenisilah: peningkatan kemampuan daya cerna siswa pada pembelajaran pemfungsian model demonstrasi mengenai pokok bahasan efek fenomena pada mahluk hidup dan lingkungan dikelas V SD Negeri kuta onan, T.P. 2015/ 2016, pada Siklus I. signifi pada peningkatan kemampuan daya cerna siswa. defenisi hasil nilai pada tiap tahap terlaksana adalah: hasil nilai perites siswa adalah: 44.17 atau 30.56 % peningkatan setelah implementatif hasil tindak pada siklus I, hasil nilai rerata adalah: 6.19 atau 61.12 % atau peningkatan kemampuan siswa adalah: 30.56 %

Pada akhir implementatif di siklus II terlaksana, peningkatan signifi pada awal 30.56 % hingga hasil nilai rerata adalah: 30.56 % hingga hasil nilai rerata siswa adalah: 8.17 atau 91.68 % atau jumlah siswa 33 siswa berhasil mampu atau telah memenuhi kriteria berhasil mampu, setelah implementatif hasil tindak siklus II, domein jumlah siswa adalah: 36 telah memenuhi kriteria Peningkatan kemampuan daya cerna siswa, telah tetap pada tetapan kriteria peneliti, penetapan peneliti adalah: kriteria berhasil mampu harus: 75 %. peningkatan kemampuan daya cerna siswa menerima pembelajaran, tidaklah berupa kebetulan tapi implementatif Peneliti Pemfungsian model demonstrasi

(7)

KATA PENGANTAR

Ucapan Puji Syukur Kepada Tuhan Allah diatas kuasa Tuhan kepada peneliti

yang telah memberi kesehatan dan kuasa Tuhan kepadaku sehingga penyelesaian

skripsi ini dan penelitian telah terselesai secara benar dan sesuai dengan waktu telah

terencana.

Skripsi Ini Berjudul ”Upaya Meningkatkan Kemampuan Daya Cerna Siswa

Menggunakan Model Demonstrasi Pada Mata Pelajaran IPA Pokok Bahasan

Beraneka Ragam Fenomena Alam Serta Efeknya Pada Mahluk Hidup dan

Lingkungan. Di kelas V SDN Kuta Onan. T.P. 2015 / 2016”

Skripsi Ini Berguna Memenuhi Gelar “ Sarjana Pendidikan ” S.Pd. FIP

UNIMED

Pada penyelesaian skripsi ini banyak masalah dalam penyelesaian skripsi ini,

namun terselesaikan berkat bantuan banyak pihak. Begitu banyak memberi dukungan

baik dukungan moril maupun dukungan materil dalam penyelesaian skripsi ini.

Dalam hal ini dengan tulus dan kerendahan hati berterima kasih sebesar besarnya

dan tidak terhingga kepada terhormat:

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd. Selaku Rektor UNIMED

2. Bapak Dr. Nasrun, M.S. Selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan

3. Bapak Prof. Dr Bornok Sinaga, M.Pd. dan Bapak Winsyah Putra Ritonga,

S. Pd, M.Si. Selaku Ketua dan Sekretaris Program Sarjana Kependidikan Guru

Dalam Jabatan Universitas Negeri Medan

4. Bapak Syamsul Gultom, S.KM, M.Kes. Selaku Dosen Pembimbing Skripsi

yang telah berjasa memberi dukungan, penguatan pada penyelesaian skripsi ini

5. Bapak Dr. Abil Mansyur, M.Si. Selaku Koordinator Wilayah PSKGJ

(8)

6. Bapak Dr. Abil Mansyur, M.Si. Bapak Syamsul Gultom S.KM, M.Kes. Bapak

winsyahPutra S.Pd, M.Si. Bapak Dr. Aman Simare Mare MS. Selaku Dosen

Penguji Skripsi. telah memberi saran dan jasa jasa pada proses penyelesaian

ujian meja hijau pembuktian kesungguhan kebenaran skripsi ini

7. Bapak Drs. Khairul Anwar, M.Pd. Selaku Panitia Ujian dan sekretaris telah

membantu dengan baik hati dan memberi jasa jasanya dalam penyelesaian

skripsi ini

8. Bapak dan Ibu Dosen FIP UNIMED dan Civitas Akademik Universitas Negeri

Medan yang telah memberi ilmu pendidikan, ilmu pengetahuan, jasa jasa &

penguatan kepadaku.

9. Bapak Remigo Yolando Berutu, MBA. Selaku Bupati Kabupaten Pakpak

Bharat telah mendanai hingga terselenggara perkuliahan

10. Bapak Jalan Berutu, S.Pd, MM. sebagai kepala Dinas Kabupaten Pakpak

Bharat yang sudah memfasilitasi pelaksanaan perkuliahan

11. Spesial penulis mengucap terima kasih kepada Ayah & Ibu: Saibun Bako &

Lesteria Simbolon & Saudara Sedarah telah berjasa pada penyelesaian skripsi

ini

12. Kepada kepala SDN Kuta Onan serta para guru

13. Sahabat satu kuliah banyak memberi penguatan hingga penyelesaian skripsi ini

dan Terima kasih kepada pihak pihak dan saudara saudara pemberi penguatan

dan memberi jasa jasanya langsung atau tidak langsung hingga penyelesaian

skripsi ini

Medan Juli 2016

Peneliti

(9)

DAFTAR ISI

Halaman

Abstrak………...i

Kata Pengantar………...……...ii

Daftar Isi………...…..………...iv

Daftar Tabel...……..………...vii

Daftar Gambar………...viii

Daftar Lampiran………...ix

BAB I PENDAHULUAN………...…....1

A. Latar Belakang Masalah………...1

B. Identifikasi Masalah………...9

C. Batasan Masalah………....10

D. Rumusan Masalah………...10

E. Tujuan Penelitian………...11

F. Manfaat Penelitian………...11

G. Defenisi Operasional……….………...12

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS...14

A. Landasan Teori………...14

1. Faktor Faktor Lamban Lemah Kemampuan Daya Cerna Siswa…….14

a. Hakekat Bahasa Indonesia………...14

b. Hakekat Belajar Siswa Mencerna Kalimat Bahasa Indonesia...16

c. Kemampuan Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA. Mencerna Kalimat Lisan Dan Tulisan berbahasa Indonesi……....17

(10)

a. Hakekat Model Demonstrasi………..19

b. Alat Peraga Pendukung Pemfungsian Model Demonstrasi Pada Pembelajaran………...……….………..19

B. Penelitian Yang Relevan………..20

C. Kerangka Berfikir………20

D. Hipotesis Tindakan………..22

BAB III METODE PENELITIAN………….………...23

A. Jenis Penelitian………...………..23

B. Lokasi Dan Waktu Penelitian………...………...23

C. Subyek Dan Obyek Penelitian………..………...23

D. Mekanisme Dan Rancangan Penelitian……….…...…24

E. Instrumen Dan Teknik Pengumpulan Data………...32

F. Analisis Data……...……….…35

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN……….…….……..37

A. Siklus Pertama………...…...37

a. Deskripsi Sebelum Menindak Terlaksana……...………37

a. a. Deskripsi Siklus I………...………43

a. b. Desain Perencanaan Terlaksana………...….…………...43

a. c. Implementatif Bertindak Pada Siklus I…...………...……….43

b. Refleksi Terlaksana Hingga Keputusan Siklus selanjutnya……...….50

B. Siklus Kedua………52

a. Deskriptif Siklus II………..52

a. a. Deskripsi Implementatif Keadaan Rencana Desain Terlaksana………..52

a. b. Implementatif Menindak Terlaksana………...53

b. Refleksi Terlaksana Hingga Keputusan Menindak Pada Siklus selanjutnya…..………..………61

C. Temuan Penelitian………62

(11)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN………...………...70

A. Simpulan……….……….70

B. Saran……….…………71

DAFTAR PUSTAKA………...……….73

LAMPIRAN

1. Dokumentasi Penelitian 2. Surat Izin Penelitian

3. Surat Izin Melakukan Penelitian 4. Surat Keterangan Selesai Penelitian

5. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Peri Tes 6. Soal Soal Peri Tes

7. Lembar Jawaban Peri Tes

8. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I 9. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I 10. Soal Siklus I

11. Lembar Jawaban Siklus I

12. Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus I 13. Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus I 14. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II 15. Soal Siklus II

16. Lembar Jawaban Siklus II

(12)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kisi – Kisi Instrumen...34

Tabel 4.1 Hasil Nilai Pelaksanaan Pada Perites………...38

Tabel 4.2 Persentase Tingkat Kemampuan Siswa Setelah Perites Terlaksana... .41

Tabel 4.3 Implementatif Guru Bertindak Pada Perites Siklus I………...45

Tabel 4.4 Persentase Implementatif Hasil Siklus I …...48

Tabel 4.5 Hasil Nilai Siswa Setelah Implementatif Pada Siklus II...56

Tabel 4.6 Hasil Nilai Siswa Implementatif Pada Siklus II…...59

Tabel 4.7 Peningkatan Kemampuan Daya Cerna Siswa Pada Pembelajaran……..63

Tabel 4.8 Persentase Hasil Implementatif Keterlibatan Siswa Pada Kegiatan Menerima Pembelajaran……..……….64

(13)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas Atau PTK………...………..24

Gambar 4.1 Guru Mempersentase Hasil Perites pada diagram batang………..……42

Gambar 4.2 Diagram Batang Implementatif Hasil Nilai Siswa Pada Siklus I...49

Gambar 4.3 Diagram Batang Persentase Hasil Nilai Siswa Pada Implementatif Siklus II…………...60

Gambar 5.1 Guru Mengajar Menginstruksi Siswa Terlibat Langsung Pelaksanaan

Model Demonstrasi………74

Gambar 5.2 Guru Mengajar Pada Pemfungsian Implementatif Model

Demonstrasi…...………...75

Gambar 5.3 Guru Mengawasi Siswa Pada Pelaksanaan Model Demonstrasi

Langsung Pemberian Pembelajaran Pada Siswa………...………76

Gambar 5.4 Guru Megawasi siswa Pada Ujian Peningkatan Kemampuan Daya

Cerna Siswa. instrumennya adalah: Uraian, Pertanyaan, essai…...77

Gambar 5.5 Guru Mengawasi Siswa Pada Pelaksanaan Menguji Peningkatan

(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Dokumentasi Penelitian

Lampiran 2 Surat Izin Penelitian

Lampiran 3 Surat Izin Melakukan Penelitian

Lampiran 4 Surat Keterangan Selesai Penelitian

Lampiran 5 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Peri Tes

Lampiran 6 Soal Soal Peri Tes

Lampiran 7 Lembar Jawaban Peri Tes

Lampiran 8 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I

Lampiran 9 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I

Lampiran 10 Soal Siklus I

Lampiran 11 Lembar Jawaban Siklus I

Lampiran 12 Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus I

Lampiran 13 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus I

Lampiran 14 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II

Lampiran 15 Soal Siklus II

Lampiran 16 Lembar Jawaban Siklus II

Lampiran 17 Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus II

(15)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Berdasar Peraturan Pemerintah Negara Kesatuan Republik Indonesia

pengalokasian dana pada pendidikan, adalah: dua puluh persen tergelontor Anggaran

Pendapatan Belanja Negara kedalam Pendidikan secara simple uraian paparan Dana

Pendidikan sekarang ini mendanai Pendidikan pada paparan ini:

a. Prasekolah, Pendidikan anak usia dini

b. Prasekolah, Pendidikan Taman Kanak Kanak

c. Pendidikan Sekolah Dasar

d. Pendidikan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama

e. Pendidikan Sekolah Menengah Umum

f. Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan

g. Beasiswa kepada siswa yang berprestasi, juara, dalam beraneka ragam

hal

h. Beasiswa kepada maha siswa yang menang masuk pada Perguruan

Tinggi Negeri

Pemerintah ingin agar anak anak belajar didalam pendidikan memiliki tingkat

pengetaguan tinggi, intelektual cerdas, serta memiliki pendirian kuat, kepribadian

membangun, pengabdian intelektual, peningkatan harkat, martabat, perbuatan riil

adalah: dengan karya nyata, inovatif, perbuatan terteladani, dan talenta pemberian:

Allah dan Tuhan, kepada personal dalam hal ini, sudah tentu membuat peribadi

figur guru, dengan fakta, kenyataan ini sudah pasti medongkrak individu, tergugah,

berhasrat, berkeinginan: mencontoh, meniru, meneladani, sehingga dengan fakta ini,

efek positif personal guru figur, membuat gejolak, kesadaran, belajar perbandingan

taraf strata sosial, mencakup: kesenjangan sosial kesejahteraan taraf atau jenjang

hidup, kesenjangan tingkat sekolah dan status pendidikan, kesenjangan arti penting

(16)

2

(a) berupaya membangun personal masing masing. (b) belajar menginstropeksi letak

posisi tiap personal. (c) berbenah akibat perbuatan berperilaku teladan dan cerminan

sinar perilaku figur guru, (d) serta bernafas kesuksesan, seluruhnya kenyataan yang

telah terurai ini bertujuan memuliai Allah, dan bakti kepada kecintaan profesi guru,

serta cinta kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia, seluruhnya pelaksanaan

profesi figur guru ini berhasil dengan pendukung nyata, dukungan moril seluruh

institusi pemerintah sesuai kerja berintegerasi pada tiap saat dan tanpa mengenal

lokasi

Berdasar jumlah gelontoran dana, Anggaran Pendapatan Belanja Negara, pada

bidang pendidikan, membuat posisi pendidikan kedalam ranah vital pada urutan

prioritas utama Nasional, hingga negara membuat peraturan: awalnya wajib belajar

sembilan tahun adalah: ketetapan pemerintah membuat aturan wajib belajar SD,SMP,

dengan persyaratan prosedur tetap pemerintah, dan dengan berhasilnya pemerintah

dalam wajib belajar Sembilan tahun, selanjutnya penetapan Pemerintah peraturan

adalah: pendidikan wajib belajar dua belas tahun adalah: pemerintah membuat aturan

wajib belajar, SD, SMP,SMA,SMK, berdasar pada prosedur pemerintah indonesia.

Pemerintah membuat peraturan antaranya: memberi ruang kesempatan terhadap

warga yang telah berumur senja tetapi berkeinginan belajar dan mendapat izasah,

demi peningkatan sumber potensi tiap personal bagi yang mendaftar serta memenuhi

prosedur tetap pemerintah, antaranya: penyelenggaraan Paket Pendidikan Luar

Sekolah, mencakup: Paket A atau setara SD. Paket B atau setara SMP. Paket C atau

setara Sekolah Menengah Umum. valitnya guru profesional berlatar belakang

pendidikan, adalah: berada meneruskan pendidikan pada Perguruan Tinggi UNIMED

dan guru domein alumni UNIMED telah melaksanai profesi keguruan berhasil

penerapannya pada tahun tahun lewat hingga sekarang, peraturan pemerintah pada

hal ini berguna peningkatan professional Sumber Daya Manusia lewat pendidikan,

agar peningkatan taraf hidup, serta berpartisipatif mendukung, mendorong,

menyuksesi pemerintah indonesia: menekan buta aksara, megurai pengangguran,

meminimalisir kebodohan, meminimalisir kelengahan, meminimalisir buta

(17)

menyerta, mengiringi, intelektual cerdas dan terbuka menerima pesatnya peradaban

arus gelobalisasi, teknologi, canggih, modernisasi dunia, dan bernafas pada idealisme

kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan patuh kepada Pancasila serta

penegakan hukum seadil adilnya, berdasar pada azas peraturan, kedaulatan Hukum

Negara Kesatuan Republik Indonesia

Pemerintah membuat terbuka pada tiap lapisan atau golongan berdasar pada

peraturan pemerintah system desentralisasi, mengenai pemekaran daerah antaranya:

pemekaran provinsi baru, serta pemekaran kabupaten; kota sehingga lahirlah

kabupaten; kota baru, berimbas lahirnya kecamatan baru, begitu selanjutnya hingga

lahirnya desa desa, serta lahirlah rukun warga dan rukun tetangga, bila memenuhi

syarat layak peraturan pemerintah, kekuasaan dan kewenangan Negara Kesatuan

Republik Indonesia, seiring pemekaran daerah sudah pasti faktanya pemerintah

membuat unit unit prasekolah baru, dan unit unit sekolah sekolah baru antaranya

adalah:

1. PAUD

2. Taman Kanak

3. Pendidikan SD

4. Pendidikan SMP

5. Pendidikan Sekolah Menengah Umum

6. Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan

Berdasar ketentuan klayak atau tidak sesuai peraturan pemerintah bila membuat

pendirian sekolah baru, fakta ini pemerintah memberi perhatian serius mengenai

peningkatan sumber daya, lewat pendidikan sekolah, dalam hal ini faktor pendukung

membuat berhasilnya, menyuksesi program tujuan pemerintah, adalah: membuat

posisi staf negeri, guru negeri profesionl, serta pemerintah mengawal, mendukung

personal yang terintegerasi pada institusi Negeri, sehingga Staf Negeri, guru Negeri,

terus berhasil, tiap memberi pembelajaran pada siswa berkualitas sebaik baiknya

pada tiap unit pelayanan teknis

(18)

4

tidak bisa terpisah, sebab pada waktu guru memberi pembelajaran kepada siswa, baik

di ruangan kelas belajar, atau praktikum pada areal terbuka, interaksi terlaksana

adalah: proses mengajar dan proses belajar. proses interaksi mengajar, adalah: Guru

mengintegerasi perbuatan, penerapan memberi pembelajaran kepada siswa.

Sementara proses belajar adalah: siswa menerima pembelajaran pada kegiatan proses

siswa menerima pembelajaran secara bertahap dan secara terus menerus, pada ranah

ruangan kelas atau daerah terbuka, sudah positif guru negeri berbuat, bernafas

peningkatan dan keberhasilan sebab banyak factor fatcor pendukung antaranya

adalah:

1. Pembekalan ilmu pengetahuan guru alumni UNIMED

2. Pemenang seleksi antara perekrutan Negeri

3. Guru mempakai strategi mengajar bervariatif

4. Pemerintah mengawal, mendukung guru pelaksanaan teritegerasi pada

institusi Negeri

5. Guru memperdaya alat, strategi, media, system, cara, model yang telah

terintegrasi pada memberi pembelajaran

Lamban dan lemah kesadaran gairah pembelajaran siswa, pada tiap mata

pelajaran, akibat factor factor:

1. Tidak banyak jumlah panutan pada lingkungan siswa

2. Siswa lebih banyak mengonsumsi siaran siaran televisi, situs situs

internet

3. Siswa belum paham arti penting, vital, pendidikan dengan kehidupan

personal siswa

4. Siswa tidak tahu, tidak paham, tidak ngerti, efek, tidak tekun sekolah

Berdasar aksi guru memberi evaluasi, penugasan, ujian semester, ujian akhir

semester, serta setelah guru memeriksa, mengecek hasil nilai siswa adalah: hasilnya

hanya sebagian soal soal dijawab, dijawab siswa itu belum tentu benar, sementara

lebih banyak jumlah siswa tidak mampu menjawab, menjawab soal soal evaluasi

Berdasar fakta didasari penggalian, penelusuran, penelitian guru, bahwa siswa

(19)

inti dalam kalimat, siswa tidak mampu mencerna inti pembelajaran, serta siswa tidak

mampu mencerna inti permasalahan pembelajaran pada tiap tiap materi ajar, terlebih

pada materi ajar IPA, sebab lamban atau lemahnya kemampuan daya cerna siswa,

lemahnya gairah belajar siswa, lamban dan minimnya kesadaran siswa mengenai arti

penting pembelajaran karna siswa kena efek: siaran siaran televisi, serta siswa kena

efek situs situs internet

Berdasar kenyataan, fakta, masalah masalah eksternal, internal siswa pada

pembelajaran yang telah terurai diatas, hingga berbuntut masalah dahsyat pada siswa

adalah efeknya: hasil nilai latihan tidak mampu menempuh standar kriteria

penyelesaian minimum, nilai PR tidak mampu mendorong nilai harian, nilai ujian

harian tidak mampu mendorong nilai formatif, nilai hasil evaluasi semester tidak

mampu memenuhi kriteria penyelesaian minimum, serta nilai hasil evaluasi akhir

semester tidak mampu memenuhi standar kriteria penyelesaian minimum, sehingga

efeknya: nilai raport siswa tidak mampu memenuhi standar kriteria naik kelas hingga

berefek pada siswa tinggal kelas, mengulang kembali, serta hasil nilai siswa yang

naik pada kelas selanjutnya, tidak fakta, tapi subyektif

Berdasar kenyataan, fakta, penelitian, penggalian, “mengintikan” masalah

masalah eksternal, internal siswa pada pembelajaran karna: lemahnya gairah belajar

siswa, lamban dan lemah kesadaran siswa mengenai arti penting pembelajaran, siswa

kena efek siaran siaran televisi, serta siswa kena efek situs situs internet. lamban dan

lemahnya kemampuan daya cerna siswa saat menerima pembelajaran pada tiap

pembelajaran terlebih pada waktu guru mengajar pada mata pelajaran IPA dikelas V,

SDN. Kuta onan, faktornya adalah:

1. Anak didik tidak tahu arti penting pendidikan pembelajaran sekolah

2. Peserta didik tidak mampu menalar arti penjabaran penjabaran guru

3. Daya cerna siswa lamban, lemah, mengenai materi pembelajaran saat

guru mengajar

4. Sederhananya guru memberi ganjaran, hukuman, sanksi, efek, pada siswa

(20)

6

6. Siswa tidak mampu memahami arti, ngerti, hubungan antar tautan

pembelajaran saat guru mengajar

7. Siswa tidak memengerti arti kalimat pada materi berbahasa Indonesia

8. Guru menerusi pembelajaran beracuan peraturan pemerintah, acuan RPP,

KTSP hingga siswa yang tidak benar benar serius pada pembelajaran

makin tidak mampu atau lebih tertinggal

Berdasar fakta, kenyataan masalah masalah yang telah terurai dalam hal ini,

adalah: masalah eksternal yang telah terurai pada awal masalah internal siswa,

adalah: lamban serta lemahnya kemampuan daya cerna siswa menyerap

pembelajaran, siswa tidak mampu menalar pembelajaran sesungguhnya. Berdampak

efek masalah pada siswa antaranya adalah: masalah lamban dan lemahnya siswa

menalar pembelajaran, masalah siswa tidak mampu mencerna hubungan antar tiap

pembelajaran, masalah siswa tidak mampu menalar hubungan system pada tiap

pembelajaran, kebutuhan mahluk hidup, hubungan ikatan integrasi mahluk hidup

padajagad raya, fenomena yang terjadi pada lingkungan serta fenomena yang terjadi

pada dunia, masalah siswa belum mampu membeda antar fenomena adalah karna

efek: eksternal, internal siswa, terlebih pembelajaran IPA adalah eksakta: berbasis

kenyataan, nyata, fenomena, ilmiah, logis, jalinan integerasi, mahluk hidup,

hubungan sebab-efek, hubungan integerasi antar mahluk hidup dengan benda benda

mati serta planet planet, terlebih pembelajaran IPA adalah: harus berintelektual daya

cerna tinggi, nalar tinggi, intelektual tinggi, memiliki wawasan tinggi, tingkat seluk

beluk. terlebih pembelajaran IPA adalah: pembelajaran riil, berdasar kenyataan,

fakta, logis, fenomena, hubungan, isyarat, efek, sebab – akibat, system

Valitnya IPA saat memberi uraian uraian materi pembelajaran, hal ini memberi

efek pada siswa antaranya: penasaran, pusing, membuat bingung, kesulitan, rumit,

ngeri, tegang, penautan, aneh. hingga masalah masalah siswa pada pembelajaran IPA

adalah: menggerogoti, mendera, membebani, berefek merosotnya hasil nilai evaluasi

Faktor faktornya adalah: karna IPA berupa pembelajaran: kevalitan, kepastian,

keeksaktaan, kepositifan. sehingga yang melekat pada benak, asumsi siswa adalah:

(21)

berefek pada siswa adalah: 1. Beban penghalang menyerap sesungguhnya pada

pembelajaran saat Guru mengajar. 2. Hasil nilai evaluasi siswa pada rapor, tidak

memenuhi kriteria kesuksesan minimum. 3. Hasil nilai evaluasi pada rapor subyektif.

4. Siswa tinggal kelas. 5. Sebagian siswa yang telah naik pada kelas selanjutnya tidak

mampu mengikuti pembelajaran sesuai kelasnya. 6. Siswa semakin terasa tidak

mampu mencerna pembelajaran saat guru mengajar, sesuai kelas dan jenjangnya

7. siswa semakin terasa efeknya bertindih tindih pada kehidupan siswa sebab taraf

pembelajaran semakin tinggi. 8. Siswa terbeban rasa tidak mampu, minder, mudah

tersigung, sensitif, karna efek kualitas belajar siswa minim dan hasil nilai

evaluasisiswa suplaian guru. hingga berakibat siswa tidak ngerti inti pembelajaran,

siswa tidak ngerti sasaran inti pembelajaran, siswa tidak bisa menalar inti inti

pembelajaran, hal terurai ini berefek: minimnya hasil nilai evaluasi siswa yang

tinggi, minimnya jumlah siswa benar benar berupaya berniat belajar, siswa fasif pada

pembelajaran, lemahnya siswa menyerap pembelajaran. sehingga guru lebih

menggunakan model demonstrasi dan dukungan strategi, system, alat, cara, media,

pada pelaksanaan pemberian pembelajaran IPA, agar tumbuh dan ada pada diri siswa

adalah: peningkatan kemampuan daya cerna siswa, tumbuh gairah belajar, daya

menalar, peningkatan peran aktif belajar, peningkatan minat belajar, peningkatan

daya serap siswa

Peneliti berbuat memberi pembelajaran terlaksana pada sekolah berdasar fakta,

siswa tidak mampu menyerap, menalar, membuat perbandingan, pengaplikasian,

pembelajaran, sehingga siswa hanyalah mengharap belas kasihan, bantuan guru pada

waktu siswa menghadapi evaluasi semester, terlebih evaluasi tahap akhir semester,

hingga akhirnya siswa menerima kenyataan naik atau tinggal kelas, terlebih pada

siswa kelas VI pastinya adalah: kunci hasil belajar siswa enam tahun sebab pada

posisi kelas VI adalah: siswa menghadapi UAS, terlebih siswa menghadapi UN

berstandar Badan Standar Nasional Pendidikan, Departemen Pendidikan Dan

Kebudayaan Negeri berbasis Nasional, pada posisi itu siswa harus menerima

(22)

8

jenjang SMP, sebab belas kasihan, dan bantuan guru, hingga siswa yang telah

menempuh pendidikan ke SMP tidak memiliki kemampuan daya cerna, bekal

pengetahuan, keterampilan, pemahaman, system pada pembelajaran di tingkat SMP,

banyak efeknya yang membuat beban terhadap sebagian besar siswa adalah: tidak

memiliki kemampuan beradabtasi pada pembelajaran tiap tingkatnya, tidak mampu

mencerna efek bukit gundul, tidak mampu menalar efek gempa bagi mahluk hidup,

tidak mampu mencerna efek: letusan bukit merapi pada mahluk hidup, siswa tidak

mampu menalar factor yang berefek beraneka ragam fenomena, siswa tidak mampu

mentauti efek yang fenomena pada mahluk hidup dan lingkungan, hingga berdasar

fakta ini, defenisi Valitnya secara Nasional adalah: merosotnya tingkat kesadaran

siswa mengenai pembelajaran pendidikan, minimnya kemampuan siswa mengenai

pembelajaran, merosotnya kualitas intelektual siswa, minimnya taraf belajar siswa,

minimnya hasil nilai pembelajaran penyerapan siswa. Kegiatan pembelajaran yang

guru laksanai saat pemberian pembelajaran pada siswa adalah: menggunakan model

demonstrasi serta pendukungnya adalah: media, alat, strategi, system, efisien

produktif padapelaksanaan pembelajaran IPA, peningkatan signifi bila terjalin

adanya integrasi kerja antar guru Peneliti IPA pada Penelitian Tindakan Kelas atau

PTK. Kegiatan PTK pada hakekatnya adalah: guru peneliti IPA mengumpul data

data pada latar belakang masalah masalah siswa kelas V, dilengkapi penggunaan

persen, dilengkapi identifikasi masalah masalah siswa pada pembelajaran

Berikut data data lengkap Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pada latar belakang

siswa kelas V, Jumlah siswa kelas V, berjumlah 36 siswa, antaranya:

1) 6 (16.66 %) siswa, menyenangi, penasaran pada IPA, dalam pembelajaran

2)15 (41.67 %) siswa tidak fasih, tidak faham, tidak ngerti berbahasa Indonesia,

sehingga sulit mencerna, lamban menalar, lemah daya menyerap pembelajaran IPA,

berefek pada siswa menerima pembelajaran IPA. 3) 1 (2.78%) siswa penasaran, ingin

tahu, aktif pada pembelajaran, antusias, menyenangi pembelajaran pada mata

palajaran IPA, saat guru mengajar. 4) 14 (38.89 %) gabungan siswa tidak faham,

tidak fasih, tidak ngerti bahasa Indonesia, berefek peninggalan pada siswa pada

(23)

mengira ngira, berasumsi asumsi, menganggap nganggap, sensitif, meramal ramal

tiap perbendaharaan ungkapan, pembicaraan, penjelasan, panjabaran panjabaran lisan

atau pada teks saat guru mengajar

Berdasar Penelitian Tindakan Kelas (PTK), data data latar belakang masalah

masalah siswa, berdasar pada fakta nyata, peneliti menggali langsung, menelusuri,

hirarki, padahal guru IPA mengidentifikasi masalah masalah siswa, pada rumusan

masalah pada penelitian pemfungsian data persen (%) telah terpapar diatas data data

latar belakang masalah masalah siswa pada pembelajaran IPA: tersudahi,

tersederhana, terfaktor, terlenyapi, peningkatan mencandui memicu daya penasaran

siswa, sehingga penelitian Guru efisien, efektif, produktif memicu peningkatan

kemampuan daya cerna siswa pada pembelajaran IPA adalah: menggunakan model

demonstrasi dan dukungan: alat media, strategi, system, menyudahi masalah masalah

siswa. sasarannya pada siswa adalah: peningkatan kemampuan daya cerna siswa

pada pembelajaran IPA pembahasan berbagai fenomena alam serta efeknya pada

mahluk hidup dan lingkungan

Berdasar identifikasi, data data latar belakang masalah masalah siswa pada

pembelajaran. Guru peneliti melakukan penelitian berjudul: “ Upaya Meningkatkan KemampuanDaya CernaSiswa

Menggunakan Model Demonstrasi Pada Mata Pelajaran IPA

Pokok Bahasan Berbagai Fenomena Alam Serta Efeknya Bagi Mahluk Hidup

Dan Lingkungan dikelas V SD Negeri. Kuta Onan. T.P 2015 / 2016 ”

B. Identifikasi Masalah

Berdasar latar belakang masalah siswa yang telah terurai pada Latar belakang

masalah, sehingga identifikasi masalah, antaranya adalah: 1) siswa merasa

pembelajaran IPA berupa pembelajaran rumit, sehingga hasil nilai pembelajaran

siswa, merosot. 2) siswa hanya mengharap nilai bantuan guru. 3) siswa tidak benar

benar belajar karna guru tidak memberi ganjaran hukuman nyata. 4) siswa tidak

menjawab soal soal, PR, latihan, evaluasi, karna guru tidak menghukum seberat

(24)

10

mengenai hubungan fenomena yang berdampak efek pada lingkungan kehidupan

mahluk hidup. 8) siswa naik pada jenjang selanjutnya padahal siswa tidak mampu

menjawab soal soal evaluasi, serta tidak mampu memenuhi standar kriteria naik

kelas, sehingga kualitas pengetahuan siswa merosot

C. Batasan Masalah

Berdasar uraian paparan pada identifikasi masalah yang telah terurai, batasan

masalah menitik beratpada upaya peningkatan kemampuan Daya Cerna Siswa,

berfokus, mengungkit, termotifatif, menstimulus daya menalar siswa, memaksa

siswa harus benar benar terasa pada pembelajaran menggunakan Model Demonstrasi

Pada Mata Pelajaran IPAPokok Bahasan Beraneka Ragam Fenomena Alam Serta

Efeknya Bagi Mahluk Hidup Dan Lingkungan, T.P. 2015 / 2016

D. Rumusan Masalah

Berdasar uraian Batasan Masalah menginti pada Rumusan Masalah inti adalah: “apakah Kemampuan Daya Cerna Siswa meningkat pada pembelajaran IPA, serta pada diri siswa setiap saat, bila menggunakan model demonstrasi dan dukungan: alat,

system, media, strategi, pendekatan persuasif, Pada Mata Pelajaran IPA, Pokok

Bahasan Beraneka Ragam Fenomena Alam Serta Efeknya Bagi Mahluk Hidup Dan Lingkungan, dikelas V, SD Negeri. Kuta onan”? T.P. 2015 /2016

Menyudahi masalah masalah pada Rumusan Masalah, Perbuatan guru adalah: Bila “peneliti” benar benar memberi pembelajaran pada siswa kelas V, telah terurai pada paparan tertulis di tahap awal hingga akhir pada Rumusan Masalah, meski

peningkatannya bervariatif pada siswa tetapi peningkatan Kemampuan Daya Cerna

siswa Pada Mata Pelajaran IPA Pokok Bahasan Beraneka Ragam Fenomena Alam

Serta Efeknya Bagi Mahluk Hidup Dan Lingkungan. peningkatan telah bervariatif

ada pada diri tiap siswa meski peningkatannya tidak begitu signifi tetapi efektif

ampuh mengganti para digma siswa: tidak mampu mencerna, tidak mampu menalar,

tidak mampu aktif menyikapi pembelajaran, tergolong lamban, meski peningkatan

kemampuan siswa pada faktanya bergerak secara pelan pelan atau secara evolusi

(25)

E. Tujuan Penelitian

Berdasar fakta hal mengenai masalah masalah siswa pada proses kegiatan

pembelajaran siswa pada mata pelajaran IPA, Pokok Bahasan Beraneka Ragam

Fenomena Alam Serta Efeknya Bagi Mahluk Hidup Dan Lingkungan

Tujuan Umum: Upaya efektif peningkatan Kemampuan Daya Cerna siswa,

Kemampuan Daya Menalar siswa bila menggunakan model demonstrasi dan

dukungan: alat, system, media, strategi, pendekatan persuasif, meski tertatih tatih,

tergolong lamban, pelan pelan, tetapi peningkatan kemampuan daya cerna siswa

pada pembelajaran siswa semakin berkualitas, nilai, moral, perilaku, ahlak,

peningkatan mengacu pada kriteria Badan Standar Nasional Pendidikan, Departemen

Pendidikan pada Tingkat Nasional

Tujuan Khusus: Usaha upaya efektif ampuh peningkatan Kemampuan Daya Cerna

siswa dan Kemampuan Daya Menalar siswa, meski peningkatannya tidak begitu

signifi tetapi berpengaruh efektif kuat membuat peningkatan kemampuan daya cerna

siswa bila menggunakan model demonstrasi dan dukungan: alat, system, media,

strategi, pendekatan persuasif, Pada Mata Pelajaran IPA, Pokok Bahasan Beraneka

Ragam Fenomena Alam Serta Efeknya Bagi Mahluk Hidup Dan Lingkungan, pada

kelas V, SDN. Kuta onan, hingga berbuah peningkatan kemampauan daya cerna,

peningkatan hasil nilai, peningkatan perilaku sopan, moral, mengomong, ahlak,

ketertiban

F. Manfaat Penelitian

ManfaatFungsi Penelitian berikutini bagi:

1. Bagi siswa

Peningkatan kemampuan daya cerna siswa bersifat sistematis

Peningkatan peran aktif siswa dalam pembelajaran

2. Bagi guru

Peningkatan pengetahuan baru, inovatif, pemfungsian, kegunaan, teknis,

harmonis hubungan integratif antara guru dan peneliti membuat peningkatan

(26)

12

Peningkatan kemumpunian guru pada pemfungsian model demonstrasi dan

dukugan: media, alat, strategi, system,cara pada pembelajaran

3. Bagi Peneliti

Peningkatan kemumpunian pemfungsian model demonstrasi dan dukungan:

strategi, system, media, alat, pada tiap hari peneliti mengajar

Peningkatan daya kemahiran, kemumpunian pemfungsian model demonstrasi

pada pembelajaran, memperdaya, pemfungsian, mengintegrasi pemberian

pembelajaran pada siswa pada tiap peneliti mengajar

Bagi Sekolah

Sumber kunci acuan menyudahi masalah masalah siswa pada kegiatan

pembelajaran, Peningkatan kualitas pembelajaran siswa di sekolah

Sumber vital memperbanyak, memperkaya bijaksana teknik dan memparkaya

desain perencanaan serta strategi pada peningkatan pembelajaran

4. Fungsi Bagi Perpustakaan Sekolah

Peningkatan jumlah: hirarki, deret, sumberpembelajaran siswa, pada

perpustakaan sekolah

Sumber acuan menginstopeksi hirarki, kelemahan, kekurangan, ketidak

lengkapan tersedianya sumber sumber pembelajaran siswa pada perpustakaan

sekolah

G. Defenisi Operasional

- Fenomena : Fakta pada planet dunia antaranya: gempa, angin topan, longsor,

letusan bukit merapi, gejolak air laut menghantam daratan, pelangi,

kilat, petir

- Subyektif : Tidak berdasar pada sesungguhnya

- Hirarki : Terurut sesuai sesungguhnya

- Efek : Dampak, akibat, pengaruhnya berbuntut bencana

- Integerasi : Penyatuan

- Persuasif : Tertib

- Lava : Lumpur bersuhu tinggi akibat letusan bukit merapi bertaburan pada

(27)

- Penghijauan : Mentanami tumbuh tumbuhan beraneka ragam jenis berjumlah

banyak pada areal lahan gundul

- Gempa : Getaran pada tanah menyeluruh kuat pada daerah tertentu atau pada

suatu pulau

-Efek : Dampak atau pengaruh berbuntut kerugian, rembesan atau akibat

suatu kejadian

-Korban : Manusia yang mengalami kerugian atau cedera hingga cacat atau

anggota keluarga tewas

-Reboisasi : Penghijaun kembali atau mentanami tumbuh tumbuhan beraneka

(28)

70 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasar pemaparan rumusan masalah diatas. guru peneliti membuat simpulan

atau putusan kuat dan berdasar fakta sesungguhnya penggunaan model demonstrasi

pada waktu pemberian pembelajaran kepada siswa, efektif ampuh berguna pada

peningkatan kemampuan daya cerna siswa menerima pembelajaran pada

implementatif hasil nilai siswa saat pemberian pembelaja ran mata pelajaran IPA.

Peningkatan suasana pembelajaran siswa lebih berguna dan lebih nyata. peningkatan

daya intelektual siswa menerima pembelajaran pemberian penelitian guru pada

pelaksanaan dan situasi keadaan siswa lebih menyenangi. Peningkatan menyenangi

pembelajaran. peningkatan siswa lemah, lamban, cerdas, pintar, terperdaya pada

kegiatan pembelajaran mengenai beraneka ragam fenomena alam serta efeknya pada

mahluk hidup dan lingkungan. alhasil penggunaan model demonstrasi efektif: pada

peningkatan kemampuan daya cerna siswa. peningkatan kesadaran siswa lebih gigih

belajar, membahas, menyudahi, menyelesaiin hal hal masalah pada pembelajaran.

peningkatan siswa berupaya menyikapi pembelajaran hingga menyasar sasaran target

berikut ini: peningkatan kemampuan daya cerna siswa yang harus ada dalam diri

siswa saat menerima pembelajaran. peningkatan kemampuan siswa menerima

pembelajaran lebih berguna pada kehidupan siswa setiap waktu. Peningkatan

penelitian guru mendesain alat alat pendukung penelitian guru memberi

pembelajaran kepada siswa. peningkatan siswa yang lemah, lamban lebih

berkeinginan atau berniat belajar. Peningkatan kemampuan siswa yang tergolong

pintar cerdas pada pembelajaran, dan lebih proaktif pada pembelajaran. hingga

peningkatan kemampuan daya cerna siswa secara merata ada pada diri siswa dan

telah berhasil mampu mengganti paradigma siswa: tidak mampu mencerna, tidak

mampu aktif menyikapi pembelajaran, tergolong lamban, hingga mampu berada pada

(29)

peningkatan kemampuan daya cerna siswa berdasar fakta peningkatan telah

signifikan antaranya pada paparan berikut ini: peningkatan kemampuan daya cerna

siswa bergerak secara signifi mengganti paradigma siswa pada jenjang peningkatan

kemampuan selanjutnya. berikut ini terpapar rilnya: peningkatan siswa menerima

pembelajaran, peningkatan siswa mentaati aturan dan peraturan. Peningkatan siswa

membahas bahas masalah pembelajaran. berdasar fakta penggunaan model

demonstrasi pada waktu pemberian pembelajaran kepada siswa. efektif kuat signifi

berguna dan berpengaruh positif signifi pada: peningkatan kemampuan daya cerna

siswa pada pembelajaran mengenai beraneka ragam fenomena serta efeknya pada

mahluk hidup dan lingkungan.

B. Saran

Berdasar fakta nyata, penelitian guru memberi saran agar pemberian

pembelajaran pada mata pelajaran IPA mengenai pembahasan beraneka ragam

fenomena dan efeknya pada mahluk hidup dan lingkungan. relevan terefektifdan

positif pada peningkatan kemampuan daya cerna siswa adalah: pemfungsian model

demonstrasi, efektif menyasar sasaran target: peningkatan kemampuan daya cerna

siswa. dan benar benar mempersiapkan kelengkapan alat alat pendukung penelitian

guru saat pembelajaran berlangsung. memperdaya siswa pintar cerdas menolong

siswa yang lemah, lamban. serta memberi penguatan lisan atau perbuatan pada siswa

yang lemah, lamban. selanjutnya guru peneliti harus menanyai siswa mengenai

materi pembelajaran yang telah terpapar. Dan peneliti memperdaya siswa menaati

aturan dan peraturan berdasar instruksi peneliti pada saat proses pembelajaran

berlangsung

Hal pendukung penelitian guru mengajar efektif, efisien menindak menyasar

sasaran target memberi pembelajaran pada siswa, terpapar pada paparan berikut ini:

1. Penetapan model pembelajaran, berdasar pada kerelevanan materi

pembelajaran

2. Lengkapnya alat alat pendukung penelitian guru saat pemberian

(30)

72

3. Memperdaya siswa terlibat langsung saat pelaksanaan peragaan pada

pembelajaran berdasar instruksi guru peneliti

4. Peneliti harus memperbanyak penguatan lisan dan perbuatan pada siswa

yang lemah, lamban

5. Penautan materi pembelajaran berdasar pada fakta nyata agar siswa

belajar cara peningkatan kemampuan daya cerna dan mengenai cara

membahas bahas materi pembelajaran

6. Pemfungsian alat alat peraga seefisien sesuai kerelevanan

7. Siswa harus terinstruksi ikut terlibat melengkapi alat alat peraga

pendukung perlaksanaan pembelajaran saat penggunaan model

demonstrasi

8. Memperdaya siswa yang cerdas menolong siswa yang lemah, lamban

pada saat membahas bahas pembelajaran

9. Penetapan system perbuatan perlakuan sesuai hakekatnya dan sesuai

berdasar pada paparan saat peneliti memberi pembelajaran

10. Memperdaya benda benda yang ada di kelas pendukung pelaksanaan

pembelajaran berlangsung

11. Guru peneliti implementatif teknik menannyai siswa secara tertulis dan

lisan mengenai materi pembelajaran, berguna menguji kemampuan siswa

12. Guru peneliti harus cermat memperhatiin situasi keadaan siswa pada

waktu penggunaan model pembelajaran saat kegiatan pemberian

pembelajaran berlangsung

13. Guru peneliti menyederhanakan materi pembelajaran tersulit kepada

(31)

DAFTAR PUSTAKA

B.Uno hamzah 2006. Perencanaan pemberian pembelajaran Jakarta: Aksara

Bloom 1963 Tujuan pemberian pembelajaran khusus, dan tujuan umum Pembelajaran serta kedalam pembelajaran spesifik.

DomeinAksara: David

Depdikbud. Pendidikan Guru Sekolah Dasar 2006. Diktat Strategi Belajar Mengajar Fakultas Ilmu Pendidikan: Universitas Negeri Medan

Dunki 1996. Efektifpemberian pembelajaran berada pada pundak atau bahu guru Jakarta: Grasind

Depdikbud 2014. Memperdaya penggunaan alat ajar dan media belajar IPA. Program Sarjana (S-1) Kependidikan Bagi Guru Dalam Jabatan

Fakultas Ilmu pendididkan: Universitas Negeri Medan

Depdikbud. Pendidikan Guru Sekolah Dasar 2007. Diktat Penelitian Tindakan kelas Fakultas Ilmu Pendidikan: Universitas negeri Medan

Herbert 2006. Tujuan sebuah desain pemberian pembelajaran

Tim Dosen Fakultas Ilmu Pendidikan: Universitas Negeri Medan

Modul Rencana pembelajaran 2014. Program Sarjana (S-1) Kependidikan Bagi Guru Dalam Jabatan

Fakultas Ilmu pendididkan: Universitas Negeri Medan

Ruijakers Ad 1991. Keberhasilan guru mengajar Jakarta: PT Grasin

Suharj A. J. 1985. Model pemberian pembelajaran, keterampilan, kerajinan Jakarta: Depdikbud

Sudjana Nana 2003. teknologi pengajaran Bandung: Depdikbud

Suayana 1980. Desain dan analisis sintesis Bandung:Tarsit

Referensi

Dokumen terkait