PENERIMAAN MASYARAKAT PADA KONTEN PESAN PORNOGRAFI DALAM LAGU DANGDUT KOPLO
(Studi Pada Masyarakat Desa Lemahputro Kota Sidoarjo Terhadap
Lagu Dangdut Kebelet dan Kebelet 2)
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik
Universitas Muhammadiyah Malang
Sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana (S-1) Ilmu Komunikasi
Oleh :
Novita Ratnasari 201110040311026
JURUSAN ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT, atas segala rahmat dan hidayah-NYA
yang telah memberikan kekuatan, kesehatan dan kesabaran untuk ku dalam
penulisan skripsi dengan judul “PENERIMAAN MASYARAKAT PADA KONTEN PESAN PORNOGRAFI DALAM LAGU DANGDUT KOPLO (Studi
Pada Masyarakat Desa Lemahputro Kota Sidoarjo Terhadap Lagu Dangdut
Kebelet dan Kebelet 2) ini dapat terselesaikan sesuai rencana. Skripsi ini sendiri
disusun guna melengkapi tugas dan memenuhi syarat untuk mencapai gelar
Sarjana Ilmu Komunikasi pada Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas
Muhammadiyah Malang.
Skripsi ini sendiri meneliti resepsi masyarakat desa Lemahputro Sidoarjo
tentang Lirik Lagu Dangdut Kebelet dan Kebelet 2 Bermuatan Unsur Pornografi.
Penelitian menggunakan wawancara mendalam yang dilakukan peneliti pada
setiap responden. Teori analisis yang digunakan oleh peneliti adalah Teori analisis
Stuart Hall. Hasil penelitian dari wawancara mendalam pada setiap responden
adalah 3 (tiga) responden berada pada posisi Negotiated code/position, 3 (tiga) responden berada pada Oppositional code/position, dan 1 (satu) responden berada
pada Dominant Hegemonic/position.
Peneliti menyadari bahwa skripsi ini tidak akan tersusun dengan baik
tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu peneliti ingin
mengucapkan banyak terima kasih pada setiap pihak yang telah membantu
peneliti dalam menyusun skripsi ini. Ucapan terima kasih penulis ucapkan pada :
1. Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang atas segala
nikmat yang diberikan untuk penulis. Sehingga tiada alasan bagi penulis untuk berhenti bersyukur. “Alhamdulillah Alhamdulillah Alhamdulillah”
2. Nabi Muhammad SAW yang memberikan teladan kepada seluruh
umatnya. Termasuk penulis, dimana mendorong penulis untuk selalu
3. Bapak Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M, AP., selaku Rektor Universitas
Muhammadiyah Malang
4. Bapak Dr. Asep Nurjaman, M.Si., selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial
Dan Ilmu Politik Universitas Muhamadiyah Malang
5. Bapak Sugeng Winarno, MA selaku Ketua Jurusan Prodi Ilmu
Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang
6. Bapak Novin Farid Setyo Wibowo, M.Si dan Bapak Drs. Abdullah
Masmuh M.Si selaku pembimbing penulisan skripsi yang telah
memberikan suatu masukan, koreksi dalam penulisan skripsi dan
memberikan sebuah pengalaman yang sangat berarti bagi penulis
7. Bapak Sugeng Winarno, MA dan Ibu Winda Hardyanti, M.Si selaku
penguji skripsi yang telah memberikan banyak masukan dan koreksi
yang sangat berarti dalam penyelesaian skripsi penulis
8. Seluruh jajaran pengajar Prodi Ilmu Komunikasi yang telah
memberikan dan mengajarkan banyak ilmu kepada peneliti
9. Orang tuaku tercinta, Ayah (Herijanto Widodo) yang selalu bekerja
keras, tidak pernah mengenal rasa capek dan tidak pernah lupa selalu
mendoakan penulis dalam sibukmu
10.dan Ibuku (Setyaning Tyas) Ibu yang paling sabar dan terhebat di
dunia.
Terimakasih atas segala cinta, kasih sayang yang amat sangat tulus
untukku. Doa yang selalu Ibu panjatkan untuk kebaikan,
kesukseskanku dan kebahagianku. Ibu inspirasiku, motivasiku, dan
guru terbaikku
11.Teruntuk kakakku tersayang Intan Ayu Kartikasari S.pd dan Roby
Anggriawan terima kasih selalu memberikan adik perempuanmu ini
motivasi dan perhatian dalam menyelesaikan penulisan tugas akhir
12.Teruntuk Adik-adiku tersayang Elvino dan Elvyan, karena kelucuan
kalian berdua, penulis selalu terhibur pada saat penulis mengalami titik
yang paling jenuh
13.Teruntuk sahabat setiaku, Hanum, Fredo, Amanda, Fafa, Dewi, Erna
selalu memberikan semangat bagi penulis. Kalian adalah keluarga
keduaku
14.Teruntuk sahabatku tergokil KT-COS, Erlisa, Fenty, Irma dan Eva.
Terimakasih karena kalian semua sudah berbagi ilmu dan mengajarkan
penulis bagaimana cara penulisan skripsi ini agar bisa menjadi
penelitian yang bagus
15.Teruntuk sahabatku SMP, Sandy, Nur, Dina, Ari S, Wafek, Sutik,
kalian tidak pernah lelah selalu mengingatkan penulis agar segera
menyelesaikan tugas akhir
16.Teruntuk Rhanner, kalian memang sahabat yang teristimewa, kalian
selalu bisa memberikan banyak hal yang amat sangat berharga bagi
penulis
17.Teruntuk Sepupuku, Sherryl, Josie, Ruth. Kalian adalah sepupu dan
adik-adik yang selalu bisa menjadi sahabat bagi peulis
18.Teruntuk keluarga besar Ishak dan keluarga besar Moerdjono,
terimakasih untuk segala dukungannya
19.Teruntuk mas Andri Setyawan, terimakasih sudah menjadi kakak yang
paling sabar dan paling mengerti bagi penulis
20.Teruntuk Denok, kamu semangatku
Malang, 05 November 2015 Yang Menyatakan
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL i
LEMBAR PERSETUJUAN ii
LEMBAR PENGESAHAN iii
BERITA ACARA iv PERNYATAAN ORISINALITAS v ABSTRAK vi KATA PENGANTAR viii DAFTAR ISI xi DAFTAR TABEL xv DAFTAR GAMBAR xvi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ………... 1
1.2 Rumusan Masalah ……….. 7
1.3 Tujuan Penelitian ………... 7
1.4 Manfaat Penelitian ………... 7
1.4.1 Manfaat Akademis ………...… 7
1.4.2 Manfaat Praktis ……… 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Massa ………... 9
2.1.1 Definisi Komunikasi Massa ………... 9
2.2 Komunikasi Massa dan Musik ……...…………. 13
2.3 Musik ... 14
2.3.1 Definisi Musik ………... 14
2.3.2 Musik Sebagai Media Komunikasi .………... 15
2.4 Lagu dangdut dan Sejarahnya ………...………... 17
2.5 Lirik Lagu …………....……….. 19
2.6 Lirik Lagu Sebagai Bentuk Pesan Komunikasi ... 20
2.8 Hubungan Pornografi dan Pornoaksi dalam konsep
Kepemilikan Tubuh dan Harta ………. 24
2.9 Undang-Undang Pornografi ………... 25
2.9.1 Pelanggaran Di Muka Umum Menyanyikan Lagu yang Melanggar Kesusilaan ………... 27
3.0 Studi Resepsi ………...……….. 28
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe dan Dasar Penelitian ………. 32
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ……… 33
3.2.1 Tempat Penelitian ………. 33
3.2.2 Waktu Penelitian ……….. 33
3.3 Teknik Pengambilan Subyek Penelitian ……… 34
3.4 Fokus Penelitian ………... 35
3.5 Teknik Pengumpulan Data ………... 35
3.5.1 Wawancara ………... 36
3.5.2 Dokumentasi ………. 36
3.6 Teknik Analisis Data ………..…... 37
3.7 Keabsahan Data ………... 38
BAB IV DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN 4.1 Sekilas Tentang Grup Musik OM.SONATA ... 39
4.2 Deskripsi Lirik Lagu Dangdut Kebelet ………... 41
4.2.1 Lirik Lagu Dangdut Kebelet Versi Bahasa Jawa ………… 41
4.2.2 Lirik Lagu Dangdut Kebelet Versi Bahasa Indonesia ... 42
4.2.3 Makna Lirik Lagu Dangdut Kebelet ... 44
4.3 Deskripsi Lirik Lagu Dangdut Kebelet 2 ………. 44
4.3.1 Lirik Lagu Dangdut Kebelet 2 Versi Bahasa Jawa ……… 44
4.3.2 Lirik Lagu Dangdut Kebelet Versi Bahasa Indonesia ….... 45
4.3.3 Makna Lirik Lagu Dangdut Kebelet 2 ... 46
4.4 Profil Penyanyi Lagu Dangdut Kebelet ……….... 47
4.4.1 Sodiq ……… 47
4.4.2 Dian Marshanda ……….. 47
4.5.1 Deny Sonata ………. 48
4.5.2 Defiana Safara ………. 48
4.6 Profil Desa Lemahputro ……… 49
4.6.1 Letak Geografis Desa Lemahputro Sidoarjo ………. 49
4.6.2 Batas Wilayah Desa Lemahputro Sidoarjo ……… 49
4.7 Demografis Desa Lemahputro Sidoarjo ……….. 50
4.7.1 Pertumbuhan Penduduk ………. 50
4.7.2 Pendidikan ………... 50
4.8 Kewarganegaraan Desa Lemahputro Sidoarjo ……… 52
4.9 Etnis Desa Lemahputro Sidoarjo ………... 52
5.0 Keagamaan Desa Lemahputro Sidoarjo ……….. 53
BAB V HASIL PENILITIAN DAN ANALISA DATA 5.1 Identitas Subyek Penelitian ……….. 55
5.1.1 Data Subyek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin …… 57
5.1.2 Data Subyek Penelitian Berdasarkan Usia ……… 58
5.1.3 Data Subyek penelitian Berdasarkan Pekerjaan ………… 58
5.2 Pengalaman Bermedia Subyek Penelitian ………. 59
5.3 Resepsi Tentang Lirik Lagu Dangdut Kebelet dan Kebelet 2 Bermuatan Unsur Pornografi ……….. 60
5.3.1 Pengalaman Bermedia Dalam Pandangan Masyarkat Terhadap Lagu Dangdut ………. 61
5.3.2 Pengetahuan Tentang Lagu Dangdut Kebelet dan Kebelet 2 ……….. 63
5.3.3 Pemaknaan Audiens Terhadap Lirik Lagu Dangdut Kebelet dan Kebelet 2 ……….…… 67
5.3.4 Etika dan Unsur Pornografi Dalam Pembawaan Lagu Dangdut Kebelet dan Kebelet 2 ………. 70
5.3.5 Kontroversi Dalam Lirik Lagu Dangdut Kebelet dan Kebelet 2 ……….. 73
5.4 Latar Belakang Subyek Penelitian Antar Aspek Sosio-Kultural Subyek
Penelitian Dengan Kategori Resepsi ……… 80
5.5 Resepsi Pornografi Antara Subyek Penelitian Dalam Lirik Lagu Dangdut Kebelet dan Kebelet 2 Bermuatan Unsur Pornografi ……….. 83
5.6 Pembahasan ……….. 88
BAB VI PENUTUP 6.1 Kesimpulan ... 90
6.2 Saran ... 91
6.2.1 Saran Akademis ………... 91
6.2.2 Saran Praktis ………. 92
DAFTAR TABEL
[image:13.595.106.499.137.675.2]Halaman
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian 33
Tabel 4.1 Batas Wilayah Desa Lemahputro 49
Tabel 4.2 Jumlah Penduduk Desa Lemahputro Tahun 2015 50
Tabel 4.3 Tingkatan Pendidikan Desa Lemahputro Tahun 2015 51
Tabel 4.4 Kewarganegaraan Desa Lemahputro Tahun 2015 52
Tabel 4.5 Etnis Desa Lemahputro Tahun 2015 52
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 4.1 OM.SONATA 40
Gambar 4.2 Sodiq 47
Gambar 4.3 Dian Marshanda 47
[image:14.595.192.403.313.521.2]Gambar 4.4 Deny Sonata 48
DAFTAR PUSTAKA
Jurnal :
Adhy, Pramudya. 2011. Representasi Nilai-Nilai Moral Dalam Lirik Lagu Rap (Studi Semiotik Terhadap Lagu “Ngelmu Piring” yang Dipopulerkan Oleh Group
Musik Rap Rotra)
Hadi, Ido Priajana. 2011. Penelitian Khalayak Dalam Perspektif Reception Analysis. Surabaya: Universitas Kristen Petra
Lestiana, Tik. 2012. Pemaknaan Lirik Lagu “Hamil duluan” (Studi Semiotika
Pemaknaan Lirik Lagu “Hamil Duluan”)
Rachmawati, Nur Afika. 2012. Pemaknaan Lirik Lagu “Mobil Bergoyang”(Studi
Semiologi Tentang Pemaknaan Lirik Lagu “Mobil Bergoyang” yang
Dipopulerkan oleh Lia MJ Feat Asep Rumpi)
Robin, Patricia. 2011. Studi Resepsi Audiens Terhadap Lirik Lagu Bermuatan Politik (Studi Pemaknaan Individu Terhadap Lirik Lagu “Andai Ku Gayus
Tambunan)
Buku :
Bungin, Burhan. 2003. Metode Penelitian Kualitatif Aktualisasi Metodologis ke Arah Ragam Varian Kontemporer. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Bungin, Burhan. 2003. Pornomedia: Konstruksi Sosial Teknologi Telematika & Perayaan Seks di Media Massa. Bogor: Kencana.
Chazawi, Adami. 2009. Tindak Pidana Pornografi. Surabaya: CV. Putra Media Nusantara.
Dzubaedah, Neng. 2003. Pornografi&Pornoaksi: Ditinjau Dari Hukum Islam. Bogor: Kencana.
Dzubaedah, Neng. 2011. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2008 Tentang Pornografi. Jakarta: Sinar Grafika.
Effendy, Onong Uchjana. 2009. Ilmu Komunikasi: Teori dan praktek. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Hamidi. 2010. Metode Penelitian dan Teori Komunikasi: Pendekatan Praktis Penulisan Proposal dan Laporan Penelitian. Malang: UMM Press.
Kriyantono, Rachmat. 2006. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana.
Moleong, Lexy. 1994. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Mulyana, Deddy. 2013. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Pujileksono, Sugeng. 2015. Metode Penelitian Komunikasi. Malang: Kelompok Intrans Publishing
Sugiyono. 2012. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2008. Metodelogi Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Website :
http://www.anneahira.com/pengertian-seni-musik.htm Diakses tgl 15-Maret-2015
(http://www.binasyifa.com/179/00/26/musik-sebagai-media-komunikasi.html
diakses tgl 15-Maret-2015)
(http://sinaukomunikasi.wordpress.com/2012/02/16/mengkaji-khalayak-media-dengan-metode-penelitian-resepsi/ diakses tgl 17-Maret-2015)
(http://samardi.wordpress.com)/2009/08/09/pornografi-di-dalam-uu-pornografi/)
Diakses tgl 20-Maret-2015
1 BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Komunikasi merupakan kegiatan yang selalu dilakukan oleh manusia
secara terus-menerus dalam kehidupannya. Manusia tidak pernah terlepas dari
komunikasi. Komunikasi tidak hanya dilakukan secara verbal ataupun nonverbal,
salah satu bentuk komunikasi yang berkembang saat ini adalah seni. Seni yang
sangat dekat dengan manusia dalam kehidupan sehari-hari yaitu seni musik.
Sebagai salah satu fungsi komunikasi yaitu komunikasi ekspresif, musik juga
dapat mengekspresikan perasaan, kesadaran dan bahkan pandangan melalui
liriknya (Mulyana, dalam Robin 2011).
Musik adalah sekumpulan nada yang memiliki perpaduan dan harmonisasi
yang terikat dalam satu irama dengan tempo yang beraturan. Pada dasarnya
bunyi-bunyian yang tidak memiliki nada juga bisa disebut musik. Musik, akan semakin
lengkap ketika ditambah dengan adanya tanda berupa suara penyanyi yang
membawakan lirik lagu yang bermakna. Gabungan antara instrumen musik dan
suara penyanyi dalam satu kesatuan disebut lagu. Lagu sebagai media yang
universal dan efektif, dapat menuangkan gagasan, pesan, dan ekspresi pencipta
kepada pendengarnya melalui lirik, komposisi musik, pemilihan instrumen musik,
dan cara membawakannya. Gagasan dalam lagu dapat berupa ungkapan cinta,
protes terhadap suatu hal, kemarahan, kegundahan dan sebagainya yang dirangkai
2
Musik dan lagu tidak terlepas dari musik khas Indonesia yaitu dangdut dan
industri musik. Musik dangdut disini diartikan sebagai musik populer, bukan
hanya genre musik dangdut. Musik dangdut dalam komoditasnya sekarang telah
dijadikan sebagai industri musik yang dapat menghasilkan banyak uang serta
mengesampingkan nilai seni itu sendiri. Pada mulanya musik dangdut bernama
musik melayu, yaitu musik yang umumnya berkembang dalam masyarakat
melayu di Indonesia. Musik ini memiliki pengaruh yang sangat kental daro seni
musik India yang rancak dan di dominasi oleh gendang. Musik melayu ini
kemudian berasimilasi dengan budaya melayu sehingga peran gendang banyak
diambil alih oleh rebana. Musik melayu ini kemudian memiliki identitas baru
ketika Rhoma Irama mulai mengkombinasikan musik melayu dengan musik rock
yang populer pada tahun 70-an. Mulailah musik melayu disebut sebagai musik
dangdut, karena dominasi rebana diambil alih oleh ketipung yang bunyinya dapat
diatur dengan tangan sehingga berbunyi dangdut. (Bungin, 2003: 123)
Musik sebagaimana dapat disimpulkan dari pendapat Soerjono Soekanto
(Rachmawati, dalam Lestiana. 2012: 3). bahwa :
“Musik berkaitan erat dengan setting sosial kemasyarakatan dan gejala
khas akibat interaksi sosial dimana lirik lagu menjadi penunjang dalam musik tersebut dalam menjembatani isu-isu sosial yang terjadi”.
Salah satu hal terpenting dalam sebuah musik adalah keberadaan lirik
lagunya, karena melalui lirik lagu, pencipta lagu ingin menyampaikan pesan yang
merupakan pengekspresian dirinya terhadap fenomena-fenomena yang terjadi di
3
sebagaimana bahasanya, dapat menjadi sarana atau media komunikasi untuk
mencerminkan realitas sosial yang beredar dalam masyarakat. Lirik lagu dapat
pula sebagai sarana untuk sosialisasi dan pelestarian terhadap suatu sikap atau
nilai. Oleh karena itu, ketika sebuah lirik lagu diaransir dan diperdengarkan
kepada khalayak juga mempunyai tanggung jawab yang besar atas tersebar
luasnya sebuah keyakinan, nilai-nilai, bahkan prasangka tertentu.
Suatu lirik lagu dapat menggambarkan realita sosial yang terjadi di
masyarakat, sejalan dengan pendapat Soerjono Soekanto (Rachmawati, dalam Nur
Afika. 2012: 3) yang menyatakan :
“Musik berkaitan erat dengan setting sosial kemasyarakatan tempat dia
berada. Musik gejala khas yang dihasilkan akibat adanya interaksi tersebut manusia menggunakan bahasa sebagai mediumnya. Disinilah kedudukan lirik sangat berperan, sehingga dengan demikian musik tidak hanya bunyi suara belaka, karena juga menyangkut perilaku manusia sebagai individu maupun kelompok sosial dalam wadah pergaulan hidup dengan wadah bahasa atau lirik sebagai penunjangnya.”
Berdasarkan kutipan diatas, sebuah lirik lagu dapat berkaitan erat pula
dengan situasi sosial dan isu-isu sosial yang sedang berlangsung di dalam
masyarakat. Untuk menyampaikan sebuah pesan tidak hanya tertulis yang
dijadikan acuan sebagai tanda untuk berinteraksi dalam menyikapi pesan tersebut,
tapi makna yang terkandung didalam pesan tersebut yang bisa menggugah. Dan
bukan hanya instrumen ataupun vokal yang mendukung. Tapi faktor moment
4
Dalam sebuah lirik lagu dangdut “Kebelet” yang dinyanyikan oleh Sodiq
dan Dian Marshanda, menunjukkan adanya permasalahan yaitu lirik lagu yang
bemuatan pornografi. Pada lagu “Kebelet” seorang pria dan wanita menceritakan
kisah dengan pasangannya saat berduaan, berawal dari seorang pria yang tidak
bisa menahan hawa-nafsunya untuk mengajak pasangannya melakukan hubungan
suami isteri, namun wanita tersebut menolak dengan beralasan wanita tersebut
tengah berhalangan.
Sedangkan dalam lirik lagu dangdut “Kebelet 2” yang dinyanyikan oleh
Deny dan Defiana Safara mengisahkan tentang biduan dangdut koplo yang telah
ditinggalkan pasangannya. Biduan tersebut berusaha melampiaskan cintanya
kepada perjaka desa yang belum pernah melakukan hubungan suami isteri
sekalipun dengan wanita manapun. Namun lelaki tersebut menolak ajakan biduan
sebelum mereka memiliki ikatan perkawinan secara syah. Akhir cerita, lelaki
tersebut mengajak biduan untuk pergi kepenghulu.
Musik dangdut tidak lengkap tanpa adanya penyanyi perempuan yang
biasanya disebut dengan biduan, disinilah peran biduan sangat penting dalam
meramaikan musik dangdut. Tetapi seringkali biduan disebut dengan penyanyi
dangdut fenomenal, memilikki karakter yang khas mempertontonkan
gerakan-gerakan tubuh yang memancing syahwat laki-laki dan penuh energik, sehingga
seringkali goyangan dan cara berjoget biduan tersebut menjadi unsure pembangkit
syahwat. Dalam wacana studi-studi porno gerakan seperti ini disebut dengan
pornoaksi. Selain dalam pornoaksi, musik dangdut biasanya berkaitan dengan
pornosuara yaitu suara, mengapa disebut sebagai pornosuara, karaena penyanyi
5
pada saat bernyanyi sangat vulgar yaitu tentang objek seksual atau aktivitas
seksual.
Fenomena dari seorang biduan itu sendiri mempunyai citra di masyarakat
sebagai dangdut fenomenal, dangdut sensual yaitu dangdut yang sarat dengan
pornoaksi sekaligus menjadi tanyangan-tayangan dangdut sebagai tayangan
pornografi, jadi media telah menggeser pemaknaan pornoaksi dalam fenomena
penyanyi dangdut atau seorang biduan kedalam pemaknaan pornografi media
massa.
Hiburan menyatu dengan makna-makna hiburan dan saat ini di dominasi
oleh musik. Musik merupakan perangkat hiburan yang lengkap yang dipadukan
dengan berbagai seni lainnya. Hampir tidak dapat ditemui sebuah hiburan tanpa
mengabaikan peran musik, sebaliknya musik menjadi sebuah bangunan hiburan
yang besar dan paling lengkap. (Bungin, 2003: 121)
Dalam karya-karya seni dan hiburan, seperti wayang, ludruk, lawak,
gandrung, joget, dan sebagainya serta dialog-dialog tentang seks walaupun
bermakna melecehkan, selalu dapat diterima di masyarakat. Bahkan kadangkala
hal tersebut dipandang sebagai cara lain untuk membangkitkan rasa humor
penonton. Karya-karya seni visual seperti karya lukis, patung relief, maupun arca
dan semacamnya, walau mengekspos seks secara berlebihan serta bermakna
melecehkan, selalu dapat diterima oleh masyarakat sebagai seni itu sendiri.
Kendatipun pada masyarakat agamis karya-karya seperti itu selalu ditolak dan
tetap dipandang sebagai karya-karya yang mengandung makna porno. (Bungin,
6
Masalah pornografi sebenarnya tidak terlepas dari keinginan tahuan
masyarakat akan masalah yang selama ini dianggap sebagai hal yang tabu.
Ketabuan membuat orang tidak berani mengungkapkan secara terbuka.
Akibatnya, pornografi dianggap sebagai sesuatu yang begitu rahasia dan
misterius. Inilah yang menjadikan pornografi sebagai kenikmatan bagi setiap
orang atas publikasi yang bersifat seksual tetapi bila pornografi disalahgunakan
akan menimbulkan kesengsaraan, rasa bersalah, gelisah, dimanfaatkan, takut dan
lain sebagainya. Pada kenyataan di jaman yang modern ini kehidupan masyarakat
sudah semakin kurang terkendali karena pengaruh dari budaya asing yang kerap
mengeksploitasi pornografi, hal ini tidak sesuai dengan nilai-nilai luhur bangsa
kita dan norma ketimuran.
Pornografi umumnya dikaitkan dengan tulisan dan penggambaran, karena
cara seperti itulah yang paling banyak ditemukan dalam mengekspos masalah
seksualitas. Pornografi terkait dengan bisnis, dampaknya bagi masyarakat sangat
luas, baik psikologis, sosial, etis maupun teologis. Secara psikologis, pornografi
membawa beberapa dampak antara lain, timbulnya sikap dan perilaku antisosial.
Manusia pada umumnya menjadi kurang responsif terhadap penderitaan,
kekerasan dan tindakan-tindakan perkosaan. Akhirnya, pornografi akan
menimbulkan kecenderungan yang lebih tinggi pada penggunaan kekerasan
sebagai bagian dari seks. Dampak psikologis ini bisa menghinggapi semua orang,
dan dapat pula menjadi penyakit psikologis yang parah dan menjadi ancaman
7
Berdasarkan uraian diatas, peneliti ingin melakukan penelitian dengan
menggunakan analisis resepsi untuk melihat fenomena yang ada didalam
masyarakat Desa Lemahputro karena sebagian besar masyarakatnya sering
mendengarkan lagu-lagu dangdut dan bagaimana penerimaan mereka dalam lagu
dangdut “Kebelet dan Kebelet 2” terhadap content pornografi.
1.2Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, peneliti
menemukan rumusan masalah sebagai berikut, yakni : Bagaimana penerimaan
masyarakat Desa Lemahputro pada pesan pornografi dalam lagu dangdut “kebelet dan kebelet 2”.
1.3Tujuan Penelitian
Sesuai dengan masalah yang telah dirumuskan diatas, maka tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui tanggapan masyarakat Kota Sidoarjo di
Desa Lemahputro tentang lagu dangdut “kebelet dan kebelet 2” yang dalam
lagunya mengandung unsur pornografi.
1.4Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Akademis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan wawasan
kepada mahasiswa khususnya jurusan Ilmu Komunikasi agar mengetahui unsur
8 1.4.2 Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat membantu pembaca dalam memaknai
tanda yang ada dalam lirik lagu “kebelet dan kebelet 2”. Dan diharapkan akan
dapat menyamakan persepsi terhadap pesan yang disampaikan oleh penyanyi dan