• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perubahan Mutu Buah Sawit Segar Akibat Penyinaran , Temperatur Dan Kelembaban Selama Di Tempat Pengumpulan Hasil

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Perubahan Mutu Buah Sawit Segar Akibat Penyinaran , Temperatur Dan Kelembaban Selama Di Tempat Pengumpulan Hasil"

Copied!
113
0
0

Teks penuh

(1)

PERUBAHAN MOTU BUAH SAWIT SEGAR AKIBAT

PENYINARAN

I

TEMPERATUR DAN KELEMBABAN

SELAMA DI TEMPAT PENGUMPULAN HASIL

TESIS

Oleh:

NUEmIN SITOHANG

97310100S/AGR

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

200 0

(2)
(3)

Judu1 Tesis

Nama Mahasiswa

Nomor Pokok

Program Studi

Perubahan Mutu Buah Sawit Segar

a セ ゥ「。

Penyinaran, Temperatur dan Ke1embaban

Se1ama di Tempat Pengumpu1an Hasi1

Nurdin Sitohang

973101005

Agronomi

Menyetujui:

Komisi Pembimbing

JJt

Prof. Dr. Ir.J.A.Napitupu1u,MSc.

Ketua

Dr.Sc.R.K.Damanik, Dip1. Ing.Agr.

lmggota

Tangga1 Lu1us

12 September 2000

(4)
(5)

RINGKASAN

NURDIN SITOHANG.

Perubahan Mutu

Buah

Sawit

Segar

Akibat

Penyinaran,

Temperatur

dan

Kelembaban

Selama

di

tempat

Pengumpulan

Has

i

l .

Dibimbing

oleh

J

.A.NAPlTU-PULU,

sebagai

ketua,

P.M.

NAlBAHO

dan

R.K.

DAMANIK

sebagai anggota.

Tujuan

Penelitian

untuk menentukan

perubahan

mutu

buah

sawit

segar

akibat

penyinaran,

temperatur,

dan

kelembaban

alami

selama

berada

di

tempat

pengumpulan

hasil.

Penelitian ini dilaksanakan di

5 lokasi

perkebunan

di

Kabupaten

Deli

Serdang

dan

Simalungun

yang

ber-langsung

pada

bulan

Agustus

1999.

Metode

penelitian

ialah

metode

survei,

dan

analisis

data

dengan

regresi

dan korelasi.

Hasil Penelitian menunjukkan perubahan mutu terjadi

selama

tandan

buah

sawi t

berada

di

tempat

pengumpulan

hasil.

Intensi tas

penyinaran yang

lebih

kuat

cenderung

mempercepat

respirasi,

meningkatkan

kadar minyak,

me-nurunkan kadar air, meningkatkan kadar ALB, meningkatkan

kadar karoten,

dan meningkatkan ni1ai

DOBI.

Peningkatan

\

temperatur dapat menurunkan nilai DOBI (penurunan mutu) ,

selanjutnya

memperlambat

kenaikan

kadar

ALB

dan

kadar

karoten.

Peningkatan

kelembaban

cenderung

mempercepat

respirasi,

menurunkan

kadar

minyak,

meningkatkan

kadar

air, meningkatkan kadar ALB, meningkatkan kadar karoten,

dan menurunkan nilai DOBI

(mempercepat oksidasi minyak).

Interaksi

antara

intensitas

penyinaran,

temperaturdan

kelembaban

berpengaruh

terhadap

perubahan

respirasi,

kadar air dan kadar ALB pada hari ketiga;

dan perubahan

kadar minyak serta DOBI padahari kedua.

(6)

r

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Lumban Sitohang

(Taput)

pada

tanggal

10

September

1964,· merupakan anak

ketujuh dari

sembilan

bersaudara

dari

pasangan

Ayahanda

J.Sitohang

(+)

dan

Ibunda

A.

br

Lumbangaol.

Menikah

dengan

Augustina Lumbangaol tanggal 30

Juli 1994,

dikaruniai 3

anak

yaitu:

Yoericad

Todosadha

Bernardinus

Sitohang,

Sabrina

Duma

Ignatia

Sitohang,

dan

Harry

Mananda

Aloysius Sitohang.

Pada

tahun

1976

penulis

tamat

dari

Sekolah

Dasar

(SD)

Negeri

Ria-ria

(Taput),

tahun 1980 tamat dari

Se-kolah Menengah Pertama

(SMP)

Negeri Pollung

(Taput),

ta-hun 1983 tamat dari Sekolah Menengah Atas

(SMA)

Negeri V

Medan,

dan

tahun

1988

1ulus

sebagai

Sarjana

Pertanian

(Sl) dari Fakultas Pertanian USU Medan.

Penulis

bekerja

di

Kopertis

Wilayah

I

Sumut-Aceh,

diperbantukan pada Fakultas Pertanian UNlKA

ィッュ。

SU

Medan sejak tahun 1990.

Pada

tahun

1997 penulis

meng-ikuti

pendidikan

Program

Pascasarjana

USU

(S2)

Program

Studi Agronomi.

ii

(7)

KATA PENGANTAR

Masalah mutu merupakan masalah yang sangat peka

da-lam pemasaran min yak sawi t,

apalagi dalam pemasaran

in-ternasional. Mutu minyak sawit pertama sekali ditentukan

oleh mutu panen,

buah

busuk tidak mungkin menghasilkan

minyak segar,

dan buah mentah tidak mungkin menghasilkan

minyak

dalam

jumlah

optimal,

sekalipun

diproses

dengan

pabrik

terbaik.

Masalah

mutu

minyak

sawit

(khususnya

peningkatan asam lemak bebas atau ALB) merupakan masalah

yang dilemmatis, bila ingin mencapai produksi yang lebih

tinggi

dalam

buah,

maka

kematangan

buah

harus

cukup

namun pada saat itu kadar ALB sudah tinggi,

bila dipanen

buah

yang

kurang

matang

akan

diperoleh

minyak

dengan

kadar

ALB

yang

rendah

tetapi

produksi

minyak

rendah.

Selanjutnya,

penurunan mutu akan terus berlangsung

sesa-at

setelah

panen,

di

tempat

pengumpulan

hasil,

dalam

transportasi panen,

dalam pengolahan,

dalam penyimpanani

penimbunan,

dan dalam pengiriman ke konsumen.

Dalam

pe-nelitian ini diamati perubahan mutu buah sawit selama di

tempat pengumpulan hasil yang disebabkan oleh intensitas

penyinaran,

temperatur

dan

kelembaban

alami.

Ternyata

intensitas

penyinaran

dan

kelembaban

berperan

penting

dalam penurunan mutu minyak.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan

te-rimakasih

atas

bimbingan

dan

pengarahan

selama

iii

(8)

melaksanakan

penelitian

serta

penyusunan

laporan

pene-litian

ini,

kepada:

Bapak

Prof.Dr.lr.J.A.Napitupulu,-MSc.,

selaku

ketua komisi

pembimbing,

Bapak Prof.Dr.lr.

P.M.Naibaho

dan

Bapak

Dr.Sc.R.K.Damanik,Dipl.

Ing.Agr.,

selaku anggota komisi pembimbing.

Penulis menyadari

ba-hwa tUlisan ini masih jauh dari sempurna.

Namun penulis

berharap

kiranya

hasil

penelitian

ini dapat

bermanfaat

bagi berbagai kalangan yang berminat dengan komoditi

ke-lapa sawit,

khususnya pemerhati mutu minyak sawit.

Medan, September 2000

Penulis

iv

(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)
(46)
(47)
(48)
(49)
(50)
(51)
(52)
(53)
(54)
(55)
(56)
(57)
(58)
(59)
(60)
(61)
(62)
(63)
(64)
(65)
(66)
(67)
(68)
(69)
(70)
(71)
(72)
(73)
(74)
(75)
(76)
(77)
(78)
(79)
(80)
(81)
(82)
(83)
(84)
(85)
(86)
(87)
(88)
(89)
(90)
(91)
(92)
(93)
(94)
(95)
(96)
(97)
(98)
(99)
(100)
(101)
(102)
(103)
(104)
(105)
(106)
(107)
(108)
(109)
(110)
(111)
(112)
(113)

Referensi

Dokumen terkait

Metode penelitian yang digunakan untuk analisa pengaruh Metode Microwave Assisted Extraction (MAE) terhadap kadar yang terekstrak dari daun teh ini adalah

Apakah ada pengaruh positif dan signifikan Current Ratio, Debt to Equity Ratio dan Price to Book Value terhadap Harga Saham pada perusahaan manufaktur sub-sektor makanan dan

Begitu juga tim kreatif yang mnecari bentuk pertunjukan dari sebuah naskah Ludruk berbentuk bedrip (treatment yang menjadi konsep jalannya proses dan kemasan

Tidak lama kemudian datanglah seorang anak kecil yang baru berumur 10tahun yang ingin memesan es krim.Ketika si anak ingin memilih es krim dia bingung dengan 2 pilihan

xxii ( جنوجا جنولوت دنادنوج ةيعفاشلا ةطسوتلما ةسردلما في نماثلا 3 ) يرثتأ ةفرعلم نم صاخشلاا لاصتا ةسردلما في نماثلا فص بلاطل قلاخلااو ةديقعلا ةدام

Adapun berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan oleh Mahasiswa KKN Bersama 2019 Desa Purba Horison, Kecamatan Haranggaol, Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera

Makalah ini bertujuan untuk menghitung emisi gas pesawat udara pada saat taxi-out dengan menggunakan data operasional harian aktual pesawat udara di Bandar Udara Soekarno-Hatta

Artinya, VCD-isasi tari dan musik garapan menjadi strategi baru bagi para seniman yang juga melibatkan para peserta didik untuk mendapatkan keuntungan ekonomi sekaligus