Laporan Pengantar Tugas Akhir
MEDIA INFORMASI POSTER TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH KEMASAN MAKANAN SEJAK USIA DINI
DK 26313 / Tugas Akhir Semester II 2013-2014
Oleh:
Regi Ginanjar Sabur 52111019
Program Studi Desain Grafis
FAKULTAS DESAIN
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
46
NAMA : REGI GINANJAR SABUR
TEMPAT, TANGGAL LAHIR : Bandung, 23 Agustus 1993 ALAMAT : Terusan Karangsari No 63
RT05/RW09, Melong Cimahi Selatan 40534
STATUS : Mahasiswa
AGAMA : Islam
JENIS KELAMIN : Laki-Laki
TELEPON : 0896-7849-5383
E-MAIL : regisabur@gmail.com
PENDIDIKAN
2011 – 2014 : Universitas Komputer Indonesia
2008 – 2011 : SMA Negri 9 Bandung
2005 – 2008 : SMP Negri 25 Bandung
vii DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN...i
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS...ii
KATA PENGANTAR...iii
ABSTRAK...v
ABSTRACT...vi
DAFTAR ISI...vii
DAFTAR GAMBAR...x
DAFTAR TABEL………...xii
DAFTAR LAMPIRAN...xiii
Bab I Pendahuluan……… 1
I.1 Latar Belakang Masalah………. 1
I.2 Identifikasi Masalah……… 2
I.3 Rumusan Masalah……… 3
I.4 Batasan Masalah……….. 3
I.5 Tujuan Perancangan……… 3
Bab II Pengelolaan Sampah Kemasan Makanan Sejak Usia Dini………. 4
viii
II.1.2 Jenis Sampah……… 4
II.2 Pengertian Pengelolaan……… 9
II.3 Pengertian Pengelolaan Sampah……… 9
II.3.1 Model Pengelolaan Sampah Di Indonesia……… 10
II.3.2 Metode Pengelolaan 3P……… 10
II.4 Pengertian Anak Usia Dini……….. 11
II.4.1 Tumbuh Kembang Anak Usia Dini………. 11
II.5 Definisi Informasi……… 12
II.5.1 Ciri-Ciri Informasi……… 12
II.6 Poster………...………... 13
II.6.1 Fungsi Poster...………... 13
II.7 Analisa Masalah……… 13
II.8 Persentase Hasil Kuisioner Terhadap Siswa-Siswi SDN Cibeureum II...15
Bab III Strategi Perancangan dan Konsep Visual………...……... 17
III.1 Strategi Perancangan………. 17
III.1.1 Pendekatan Komunikasi……… 17
III.1.2 Strategi Kreatif……….. 18
III.1.3 Strategi Media……… 19
ix
III.2 Konsep Visual……… 21
III.2.1 Format Desain……… 21
III.2.2 Tata Letak……….. 21
III.2.3 Tipografi……… 21
III.2.4 Ilustrasi………... 22
III.2.5 Warna………. 22
Bab IV Teknis Produksi Media………...……... 25
IV.1 Pra Produksi...25
IV.1.1 Sketsa...25
IV.1.2 Pengolahan Gambar...25
IV.1.3 Penyelesaian...26
IV.2 Teknis Cetak...26
DAFTAR PUSTAKA………....……….………39
39 DAFTAR PUSTAKA
Bersumber dari Buku :
Conny, R. (2008). Penerapan pembelajaran pada anak, Jakarta : PT INDEKS
Darmawan,D. (2012). Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi, Jakarta:
PT Remaja Rosdakarya
PS. Tim Penulis. (2010). Penanganan dan Pengolahan Sampah, Jakarta: Penebar Swadaya.
Dwilestari, Ninin. (2012). Penelitian Kualitatif Pendidikan Anak Usia Dini,
Jakarta: Rajawali Pers.
Sudradjat, H.R. (2007). Mengelola Sampah Kota, Jakarta :PenebarSwadaya
Bersumber dari Jurnal :
Fadhilah, Arief.,Sugianto, Heri., Hadi, Kuncoro., Wahyu, Satria., Firmandhani.,
Woro, Titien., Murtini., Endrianto, Edward., Pandelaki. (2011). Kajian
Pengelolaan Sampah Kampus Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro, 62-67
Bersumber dari Internet :
Liando, Mayske. (2008). Pemanfaatan Buku Cerita Bergambar Untuk
Meningkatkan Minat dan Kemampuan Membaca Permulaan Siswa Kelas 1
SD Negeri Sumbersari II Malang. [Online].Tersedia dalam:
iii KATA PENGANTAR
Segala puji serta syukur dipanjatkan kepada Allah SWT karena kehadirat-Nya
yang telah mencurahkan rahmat serta karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan Laporan Tugas Akhir yang berjudul “Media Informasi Poster
Tentang Pengelolaan Sampah Kemasan Makanan Sejak Usia Dini”.
Laporan Tugas Akhir ini merupakan realisasi praktis dan analitis dari ilmu
pengetahuan yang dimiliki oleh penulis. Sehingga diharapkan dengan laporan ini
penulis dapat lebih terasah keterampilan, terdidikan serta termotivasi untuk
meningkatkan kemampuan dan pengetahuannya.
Pada kesempatan kali ini, tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih kepada
semua pihak yang telah memberikan bimbingan, petunjuk serta saran dalam
melaksanakan MK Tugas Akhir dan penyusunan laporannya, khususnya kepada:
1. Rini Maulina, M.Sn sebagai pembimbing serta koordinator MK Tugas
Akhir Program Studi D3 Desain Grafis Fakultas Desain Universitas
Komputer Indonesia.
2. Keluarga dan teman-teman DKV 8 yang telah memberikan bimbingan
moril serta materil sehingga dapat menyelesaikan laporan Tugas Akhir ini.
3. Anak-anak SDN Cibeureum II yang telah membantu mengisi kuisioner
sehingga Tugas Akhir ini dapat diselesaikan.
4. Seluruh pihak yang secara langsung maupun tidak langsung memberi
dukungan sehingga dapat menyelesaikan MK Tugas Akhir ini. Tiada kata
yang lebih berarti selain terima kasih dan semoga segala bantuan serta
dukungan dari semua pihak dibalas oleh Allah SWT amin.
Penulis berharap penulisan laporan Tugas Akhir ini dapat bermanfaat serta
dimanfaatkan bagi penulis sendiri serta orang lain yang membacanya.
Dengan keterbatasan waktu serta kesempatan yang ada, penulis menyadari
akan masih banyaknya kekurangan dalam penulisan laporan Tugas Akhir
ataupun dari segi materi visual yang ditampilkan, untuk itu penulis sangat
iv
saran yang membangun atas laporan Tugas Akhir ini.
1 BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang Masalah
Sampah merupakan salah satu masalah yang harus dihadapi oleh seluruh
masyarakat Indonesia.Semakin pesatnya pertumbuhan dan perkembangan
peradaban manusia menjadikan banyaknya aktifitas yang berujung dengan
timbulnya masalah penumpukan sampah dan semakin beragamnya
sampah.Pembuangan sampah tanpa melakukan pengelolaan merupakan penyebab
terjadinya penumpukan sampah.
Sampah rumah tangga terutama sampah kemasan makanan merupakan salah satu
penyumbang terbesar dalam masalah penumpukan sampah tersebut.Semakin besar
konsumsi suatu masyarakat maka akan semakin banyak penghasilan sampah yang
dibuang. Sampah plastik, sampah kertas, sampah sisa makanan dan lain
sebagainya adalah beberapa contoh sampah yang dihasilkan di rumah tangga atau
masyarakat pada umumnya.
Masyarakat sebagai penghasil sampah, walaupun dihadapkan pada fakta akibat
penumpukan sampah yang menyebabkan berbagai macam masalah tetap tidak
sadar untuk mengatur pembuangan sampah.Produktifnya pembuang sampah
dimasyarakat tidak diimbangi dengan pengelolaan sampah yang benar.
Banyak faktor yang mengakibatkan penumpukan sampah, salah satunya yaitu
faktor kebutuhan masarakat dalam produksi makanan yang pada akhirnya
menghasilkan sampah. Gaya hidup yang banyak mengandalkan penggunaan
wadah plastik dalam produksi makanan untuk pembungkus, plastik kresek untuk
menjinjing, label harga dan lain sebagainya juga menjadi penyumbang sampah.
Pola hidup yang konsumtif juga sangat berpengaruh karena semakin banyak
masyarakat dalam membeli barang, maka akan banyak sampah sisa penggunaan
dari masyarakat tersebut.
Faktor lainnya yaitu dengan sangat pesatnya perkembangan penghasilan sampah
2
kesadaran masyarakat tentang pentingnya buang sampah pada tempatnya. Tidak
diprioritaskan tentang pentingnya buang sampah pada tempatnya dan juga
pemilahan sampah pergolongan untuk memudahkan pengelolaannya.
Pola pikir konsumtif serta ingin serba praktis dengan mengandalkan bungkus
plastik mengakibatkan timbulnya sampah sisa.Kurangnya pemanfaatan sampah
yang masih bisa digunakan, tidak dikontrolnya kemana pembuangan sampah dan
kurangnya pengetahuan tentang konsep pengelolaan sampah mengakibatkan
penumpukan sampah. Salah satu contoh nyatanya yaitu dipasar Andir Bandung
Jawa Barat terdapat penumpukan sampah yang mengakibatkan kemacetan
dikarenakan banyaknya sampah yang menumpuk, menimbulkan bau tidak sedap,
dan menganggu keindahan kota.
Pentingnya informasi menurangi sampah kepada anak-anak agar dihari yang akan
datang dapat mengurangi penggunaan sampah sehingga tidak menyebabkan
penumpukan.
I.2 Identifikasi Masalah
Dalam hal ini dapat diidentifikasikan masalah sebagai berikut :
• Pola pikir anak-anak yang tidak mengontrol pembuangan sampah kemasan
makanan
• Pola hidup konsumtif yang mengakibatkan banyaknya sampah
kemasanmakanan menumpuk
• Tidak dikelolanya pemilahan sampah kemasan makanan dengan baik
• Gaya hidup praktis dengan menggunakan plastik sehingga pada akhirnya
menghasilkan penumpukan sampah kemasanmakanan
• Tidak dikontrolnya kemana tempat pembuangan sampah kemasan
makanan
• Kurangnya kesadaran anak-anak tentang manfaat membuang sampah
3 I.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang dikemukakan diatas, maka subjek
penelitian dirumuskan pada :
• Adanya kecenderungan mengkonsumsi makanan serba praktis
• Bagaimana pola hidup konsumtif mengakibatkan menumpuknya sampah
kemasan makanan
• Bagaimana gaya hidup praktis mengakibatkan banyaknya penumpukan
sampah kemasan makanan
I.4 Batasan Masalah
Dalam kaitannya dengan batasan masalah, maka pembahasan dapat dibatasi
mengenaipermasalahan sampah tentang penumpukan yang diakibatkan oleh
sampah kemasanmakanan
I.5 Tujuan Perancangan
Tujuan dilaksanakannya perancangan untuk mengetahui manfaat dari
menginformasikan pentingnya mengurangi pembuangan sampah
kemasanmakanan diantaranya yaitu :
• Mengetahui penyebab masalah sampah kemasan makanan
4 BAB II
PENGELOLAAN SAMPAH KEMASAN MAKANAN SEJAK USIA DINI
II.1 Pengertian sampah
Menurut Tchobanoglous,et,all (seperti dikutip oleh Fadhilah DKK, 2011) sampah
dapat di definisikan sebagai semua buangan yang dihasilkan dari aktivitas
manusia dan hewan yang berupa padatan, yang dibuang karena sudah tidak
berguna atau diperlukan lagi.
Pengertian sampah menurut SKSNIT–13–1990–F (seperti dikutip oleh Fadhilah
DKK, 2011) adalah limbah yang bersifat padat terdiri dari zat organik dan zat
anorganik yang dianggap tidak berguna lagi dan harus dikelola agar tidak
membahayakan lingkungan dan melindungi investasi pembangunan.
Sedangkan menurut WHO (seperti dikutip oleh Fadhilah DKK, 2011), sampah
adalah sesuatu yang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi atau sesuatu
yang dibuang berasal dari kegiatan manusia dan tidak terjadi dengan sendirinya.
(h.63)
Menurut pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa sampah adalah bahan yang
terbuang atau dibuang dari sumber hasil aktifitas manusia atau alam yang
dianggap sudah tidak terpakai dan dibuang oleh pemilik atau pemakai
sebelumnya, namun harus dikelola agar tidak membahayakan lingkungan.
II.1.2 Jenis Sampah
A. Jenis-jenis sampah berdasarkan sumbernya
Dalam Bahar (seperti dikutip oleh Fadhilah DKK, 2011) sampahdiidentifikasikan
menurut jenis-jenisnya yaitu :
1. Garbage atau sampah basah yaitu sampah yang berasal dari sisa
pengolahan, sisa pemasakan, atau sisa makanan yang telah membusuk,
tetapi masih dapat digunakan sebagai bahan makanan organisme lainnya.
5
membusuk dan dapat pula dibagi atas dua golongan, yaitu :
• Sampah yang tidak mudah membusuk, tetapi mudah terbakar.
• Sampah yang tidak mudah membusuk dan tidak mudah terbakar.
3. Ashes dan cinder, yaitu berbagai jenis abu dan arang yang berasal dari
kegiatan pembakaran.
4. Dead animal, yaitu sampah yang berasal dari bangkai hewan.
5. Street sweeping,yaitu sampah atau kotoran yang berserakan di sepanjang
jalan.
6. Industrial waste merupakan sampah berasal dari kegiatan industri, sampah
jenis ini biasanya lebih homogen bila dibandingkan dengan sampah jenis
lainnya. (h.63)
B. Berdasarkan sifatnya
1.Sampah organik - dapat diurai (degradable)
Sampah Organik, yaitu sampah yang mudah membusuk seperti sisa
makanan, sayuran, daun-daun kering, dan sebagainya.
2.Sampah anorganik - tidak terurai (undegradable)
Sampah Anorganik, yaitu sampah yang tidak mudah membusuk, seperti
plastik wadah pembungkus makanan, kertas, plastik mainan, botol dan gelas
minuman, kaleng, kayu, dan sebagainya. Sampah ini dapat dijadikan
sampah komersil atau sampah yang laku dijual untuk dijadikan produk
laiannya.
C. Berdasarkan kemampuan diurai oleh alam (biodegradability), maka dapat dibagi lagi menjadi:
1. Biodegradable: yaitu sampah yang dapat diuraikan secara sempurna oleh
proses biologi baik aerob atau anaerob, seperti: sampah dapur, sisa-sisa
hewan, sampah pertanian dan perkebunan.
2. Non-biodegradable: yaitu sampah yang tidak bisa diuraikan oleh proses
6
a. Recyclable: sampah yang dapat diolah dan digunakan kembali karena
memiliki nilai secara ekonomi seperti plastik, kertas, pakaian dan lain-lain.
b. Non-recyclable: sampah yang tidak memiliki nilai ekonomi dan tidak dapat
diolah atau diubah kembali seperti tetra packs, carbon paper, thermo coal
dan lain-lain.
D. Sampah Cair
Sampah cair (Fadhilah DKK, 2011) adalah bahan cairan yang telah digunakan
dan tidak diperlukan kembali dan dibuang ke tempat pembuangan sampah.
1. Limbah hitam: sampah cair yang dihasilkan dari toilet. Sampah ini
mengandung patogen yang berbahaya.
2. Limbah rumah tangga: sampah cair yang dihasilkan dari dapur, kamar
mandi dan tempat cucian. Sampah ini mungkin mengandung patogen.
Sampah dapat berada pada setiap fase materi: padat, cair, atau gas. Ketika
dilepaskan dalam dua fase yang disebutkan terakhir, terutama gas, sampah
dapat dikatakan sebagai emisi.Emisi biasa dikaitkan dengan polusi.
Gambar II.1 Sampah Cair
7 E. Sampah alam
Sampah yang diproduksi di kehidupan liar diintegrasikan melalui proses daur
ulang alami, seperti halnya daun-daun kering di hutan yang terurai menjadi tanah.
Di luar kehidupan liar, sampah-sampah ini dapat menjadi masalah, misalnya
daun-daun kering di lingkungan pemukiman.
Gambar II.2 Sampah Alam Sumber Data : Dokumen pribadi
F. Sampah manusia
Sampah manusia (Inggris: human waste) adalah istilah yang biasa digunakan
terhadap hasil-hasil pencernaan manusia, seperti feses dan urin.
8 G. Sampah Konsumsi
Sampah konsumsi merupakan sampah yang dihasilkan oleh (manusia)
pengguna barang, dengan kata lain adalah sampah-sampah yang dibuang ke
tempat sampah, contohnya sampah plastik.
Plastik memiliki sifat serbaguna dansetiap tahunnya plastik diproduksi dalam
jumlah yang sangat besar. Plastik adalah sarana pembungkus yang sangat
populer karena bobotnya ringan akan tetapi juga kuat. Tidak semua sampah
plastik mudah di daur ulang dan itu artinya plastik-plastik tersebut harus
berakhir di tempat pembuangan akhir sampah.
Plastik (Syamsiro M 2013) dibagi menjadi beberapa jenis yaitu PET atau
PETE, atau polyethylene therephthalate.Ringan, murah, dan mudah
membuatnya.Penggunaannya terutama pada botol minuman ringan, tempat
makanan yang tahan microwave dan lain-lain. · HDPE (high density
polyethylene) Lebih kuat dan rentan terhadap korosi, sedikit sekali resiko
penyebaran kimia bila digunakan sebagai wadah makanan, bisa digunakan
untuk wadah shampoo, deterjen, kantong sampah. Mudah didaur ulang. · PVC
(polyvinyl chloride) Plastik jenis ini memiliki karakteristik fisik yang stabil dan
memiliki ketahanan terhadap bahan kimia, cuaca, sifat elektrik dan aliran.
Bahan ini paling sulit didaur ulang dan paling sering kita jumpai
penggunaannya pada pipa dan konstruksi bangunan.LDPE (low density
polyethylene) bisa digunakan untuk wadah makanan dan botol-botol yang lebih
lembek.PP (polypropylene) Plastik jenis ini mempunyai sifat tahan terhadap
kimia kecuali klorin, bahan bakar dan xylene, mempunyai sifat insulasi listrik
yang baik.Bahan ini juga tahan terhadap air mendidih dan sterilisasi dengan
uap panas.Aplikasinya pada komponen otomotif, tempat makanan, karpet,
dll.PS (polystyrene) Jenis ini mempunyai kekakuan dan kestabilan dimensi
yang baik.Biasanya digunakan untuk wadah makanan sekali pakai, kemasan,
9
Gambar II.4 Sampah Konsumsi Sumber Data : Dokumen pribadi
II.2 Pengertian Pengelolaan
merupakan proses yang memberikan pengawasan pada semua hal yang terlibat di
dalam pelaksanaan kebijakan dan pencapaian tujuan (Poerwadarminta, 1997 :
1321)
Menurut M Manullang (2005 : 1) pengelolaan adalah suatu proses dengan mana
pelaksanaan suatu tujuan tertentu disenggarakan dan diawasi.
II.3 Pengertian Pengelolaan Sampah
Pengelolaan sampah menurut Tchobanoglous et all (Sudradjat 2007). dapat
didefinisikan sebagai suatu bidang yang berhubungan dengan pengendalian
terhadap timbulan sampah, penyimpanan, pengumpulan, pemindahan dan
pengangkutan, pengolahan, dan pembuangan sampah dengan suatu cara yang
sesuai dengan prinsip-prinsip terbaik yang berhubungan dengan kesehatan
masyarakat, ekonomi, teknik, perlindungan alam, keindahan dan pertimbangan
10
II.3.1 ModelPengelolaan Sampah Di Indonesia
Model pengelolaan sampah di Indonesia(Sudradjat, 2007) memiliki dua macam
yaitu :
1. Urugan merupakan cara pengelolaan yang sangat sederhana, yaitu sampah
dibuang di lembah atau cekungan tanpa memberikan perlakuan. Urugan
atau model buang dan pergi ini harus dilakukan pada lokasi yang tepat,
yaitu bila tidak ada pemukiman dibawahnya, tidak menimbulkan polusi
udara, polusi pada air sungai, longsor, atau estetika.
2. Tumpukan merupakan cara kedua dan lebih maju dari cara urugan,
dilengkapi dengan unit saluran air buangan, pengolahan air buangan
(leachate), dan pembakaran ekses gas metan (flare)
II.3.2 Metode Pengelolaan 3P
Vesilind (seperti dikutip oleh Fadhilah DKK, 2011) dijelaskan metode 3P sebagai
berikut :
A. Pengurangan (Reduce)
Pengurangan sampah dapat dicapaidalam tiga cara dasar:
1. Mengurangi jumlah bahan yangdigunakan per produk tanpamengorbankan
fungsi produk.
2. Meningkatkan masa hidup produk.
3. Menghilangkan kebutuhan untukproduk.
B. Penggunaan kembali (Reuse)
Reuse disini adalahpenggunaan kembali barang-barang yang sudah tidak
digunakan sebagaimana mestinya. Konsep pengelolaan reuse tidaklah serumit
11 keperluan tertentu tanpa harus mengolahnya.
C. Pendaurulangan (Recycling)
Daur ulang menurut Morgan (seperti dikutip oleh Fadhilah DKK, 2011)adalah
pengelolaan benda–benda yang sudah tidak diinginkan dan tidak terpakai untuk
dijadikan bahan baku pembuatan produk baru.(h.66)
II.4Pengertian Anak Usia Dini
Anak usia dini (seperti dikutip oleh Dwilestari) adalah anak yang berada
pada usia 0-8 tahun. Menurut Beichler dan Snowman (Dwi Yulianti, 2010: 7),
anak usia dini adalah anak yang berusia antara 3-6 tahun. Sedangkan hakikat
anak usia dini (Augusta, 2012) adalah individu yang unik dimana ia memiliki
pola pertumbuhan dan perkembangan dalam aspek fisik, kognitif, sosio-
emosional, kreativitas, bahasa dan komunikasi yang khusus yang sesuai
dengan tahapan yang sedang dilalui oleh anak tersebut.
Berdasarkan pengertian di atas, anak usia dini adalah anak yang berada pada
usia 0-8 tahun, dimana ia memiliki pola pertumbuhan dan perkembangan
dalam aspek fisik, kognitif, sosio- emosional, kreativitas, bahasa dan
komunikasi yang khusus yang sesuai dengan tahapan yang sedang dilalui oleh
anak tersebut.
II.4.1Tumbuh Kembang Anak Usia Dini
Berikut ini merupakan beberapa fase tumbuh kembang anak usia dini
menurut Semiawan (2008) :
A. Masa Bayi : 0,0 tahun – 2,0 tahun
Masa bayi disebut juga masa vital merupakan latihan-latihan dari fungsi
jasmaniah yang makin lama makin teratur : makan, tidur, buang air, dan
sebagainya.
12
Masa ini dikatakan sebagai masa kritis pertama dalam grafik kehidupan
seorang, jika dapat dilaluinya dengan baik, maka perkembangan sosial
yang ditandai oleh keinginan sendiri dan alam khayalnya, yaitu kehidupan
fantasinya akan berkembang dengan sehat, sehingga akhirnya ia siap untuk
memasuki dunia sekolah.
C. Masa Sekolah : 6,0 tahun – 12,0 tahun
Pada masa ini anak sudah mampu menyesuaikan diri pada lingkungannya.
Masa usia ini juga disebut masa pemantapan intelektual karena pada umur
ini ia haus pengetahuan dan sudah memahami sebab akibat.
II.5 Definisi Informasi
Deni Darmawan (2012) menjelaskan definisi informasi adalah sejumlah data yang
sudah diolah atau diproses melalui prosedur pengolahan data dalam rangka
menguji tingkat kebenarannya, keterpakaiannya sesuai dengan kebutuhan.(h.2)
Sebagai perbandingan pemahaman terhadap informasi ini, berikut ada beberapa
definisi informasi, diantaranya :
• Informasi merupakan hasil dari pengolahan data, akan tetapi tidak semua
hasil dari pengolahan tersebut dapat menjadi informasi.
• Informasi merupakan data yang telah mengalami pengolahan.
• Informasi memberikan makna.
• Informasi berguna atau bermanfaat.
• Informasi merupakan bahan pembuat keputusan.
II.5.1 Ciri-ciri Informasi
Mc Leod (seperti dikutip Deni Darmawan, 2012) mengemukakan bahwa suatu
informasi yang berkualitas harus memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
• Akurat, artinya informasi mencerminkan keadaan yang sebenarnya.
Pengujian terhadap hal ini biasanya dilakukan melalui pengujian oleh dua
orang atau lebih yang berbeda-beda dan apabila hasil pengujian tersebut
13
• Tepat waktu, artinya informasi itu harus tersedia atau ada pada saat
informasi tersebut diperlukan, tidak besok atau tidak beberapajam lagi.
• Relevan, artinya informasi yang diberikan harus sesuai dengan yang dibutuhkan. Kalau kebutuhan informasi ini untuk suatu organisasi maka
informasi tersebut haarus sesuai dengan kebutuhan informasi diberbagai
tingkatan dan bagian yang ada dalam organisasi tersebut. • Lengkap, artinya informasi harus diberikan secara lengkap
II.6Poster
Definisi Poster Menurut Sudjana dan Rivai (2007:51), poster adalah sebagai
kombinasi visual dari rancangan yang kuat, dengan warnadan pesan dengan
maksud untuk menangkap perhatian orang yang lewat tetapi cukup lama
menanamkan gagasan yang berarti di dalam ingatannya.
Sedangkan Milly R. Sonnemen menyebutkan, bahwa poster adalah menyusun informasi mengenai gagasan pokok dengan menggunakan elemen warna, ukuran, garis, bentuk, bingkai, bentuk huruf, dan perspektif, untuk menangkap perhatian.
II.6.1 FungsiPoster
1. Untuk memotivasi penggunaan poster sebagai pendorong atau motivasi.
2. Sebagai peringatan pesan melalui poster yang tepat,akan membantu
mengingatkan, sehingga diharapkan bisa berubah perilakunya dalam
praktek sehari-hari sehingga menjadi kebiasaan.
II.7 Analisa Masalah
Analisa masalahnya yaitu dengan melihat kenyataan pada lingkungan yang masih
banyak mengkonsumsi makanan berbungkus yang mengakibatkan sampah, dapat
dijabarkan kenyataan yang ada, antara lain :
• Pola hidup konsumtif mengakibatkan menumpuknya sampah makanan
Pada zaman sekarang masyarakat pada umumnya sudah berfikir konsumtif
untuk berbagai produk terutama makanan berbungkus yang
mengakibatkan menumpuknya sampah.
14
Gaya hidup modern dan serba praktis mengakibatkan banyaknya produk
makanan yang menggunakan bungkus demi menjaga efisiensi, namun
mengakibatkan sampah yang bahkan sulit untuk dilebur tanah dan
menyebabkan penumpukan.
Hasil pengamatan disekitar pasar Andir di daerah Bandung Jawa Barat,
penumpukan sampah kemasan makanan banyak terjadi.Selain itu, terdapat juga
banyak sampah kemasan makanan yang terdapat dijalan Dipatiukur. Berikut
beberapa foto yang menunjukan penumpukan sampah kemasan makanan :
Gambar II.5 Sampah kemasan makanan disekitar pasar Andir
15
Gambar II.6 Sampah kemasan makanan disekitar pasar Andir
Sumber : Data Pribadi
Gambar II.7 Sampah kemasan makanan disekitar jalan Dipatiukur
Sumber : Data pribadi
II.8 Persentase Hasil Kuisioner Terhadap Siswa-Siswi SDN Cibeureum II Dari hasil kuisioner terhadap beberapa anak di SDN Cibeureum II maka dapat
diperoleh hasil sebagai berikut :
Tahu jenis-jenis sampah?
70% 30%
0%
Jumlah
Ya
Tidak
16
Tabel II.1 Presentase Jumlah Siswa yang Mengetahui Jenis Sampah
Dari data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa anak usia dini cukup
mengetahui tentang jenis-jenis sampah.
Tahu cara pengelolaan sampah?
Tabel II.21 Presentase Jumlah Siswa yang Mengetahui Pengelolaan Sampah
Dari data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa anak usia dini kurang
mengetahui tentang cara pengolahan sampah dengan dipilihnya opsi tidak. 40%
60%
0%
Jumlah
YA
TIDAK
17 BAB III
STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL
III.1 Strategi Perancangan
Strategi perancangan yang akan dilakukan mengenai permasalahan yang sedang
dialami dalam pengelolaan sampah bekas makanan yaitu mengajak dan
mengajarkan anak usia dini untuk lebih menghemat pengeluaran sampah makanan
dengan tidak berfikir konsumtif terhadap makanan yang menimbulkan sampah
yang sulit terurai oleh tanah.
Maka target audiens yang ditentukan berdasarkan segi demografis, psikografis
dan geografis sebagaiberikut.
A. Demografis
• Usia :Anak-anakusia 8 tahun – 12 tahun
Dari pembatasan usia diatas, anak-anak usia dini merupakan saat yang
tepat untuk mengajarkan mengurangi penggunaan sampah kemasan
makanan agar tidak terjadi penumpukan dimasa yang akan datang. • Status ekonomi sosial : menengah keatas
• Jenis kelamin : laki-laki dan perempuan • Status : pelajar sekolahdasar
B. Psikografis
• Dengan mengurangi penggunaan sampah kemasan makanan, maka akan
mengurangi penumpukannya.
C. Geografis
• Target audiens mencakup wilayah Bandung dan di khususkan untuk anak
sekolah dasar
III.1.1 Pendekatan Komunikasi
Pendekatan komunikasi yang digunakan dalam pelaksanaannya menggunakan
media komunikasi yang memberikan informasi serta pendidikan terhadap anak
usia dini, karena jika pola hidup konsumtif yang selalu mengandalkan kemasan
makanan yang sulit terurai tanah terus terjadi, maka masalah penumpukan sampah
18
ingatan yang kuat dalam menerima informasi. Maka dari itu, dengan penggunaan
media poster yang simpel akan tepat bila digunakan untuk meningatkan kembali
pentingnya mengurangi sampah. Hal tersebut menjadi salah satu acuan untuk
perancangan poster agar tepat baik materi, cara penyampaian dan efektif pada
target audiens.
• Tujuan Komunikasi
Tujuan komunikasi dari perancangan media informasi ini adalah
memberikan pengingatan tentang manfaat mengurangi penggunaan
sampah makanan agar tidak terjadi penumpukan sampah kemasan
makanan. • Pesan Utama
Pesan utama dalam proses perancangan poster ini yaitu mengurangi
penggunaan kemasan makanan untuk mengurangi penumpukan
sampahnya
III.1.2 Strategi Kreatif
Agar tujuan perancangan poster yang diharapkan dapat tercapai dengan baik,
maka yang harus dilakukan adalah memberikan penyampaian yang menarik.
Kreatif dan efektif. Gaya visual yang ditampilkan memberikan kesan menarik
dengan ilustrasi yang disukai anak usia dini namun konten yang disampaikan
mudah dipahami.
Adapun proses pembuatan perancangan poster ini, adalah sebagai berikut :
A. Informatif, Memberikan informasi tentang manfaat pentingnya
mengurangi penggunaan sampah kemasan makanan plastik
B. Awareness, Memberikan informasi tentang dampak yang akan ditimbulkan
apabila tidak mengurangi penggunaan sampah kemasan makanan plastik
C.Reminding, Mengingatkan kembali kepada masyarakat tentang pesan
19 III.1.3 Strategi Media
Pemilihan media akan menentukan akan diterima atau tidak informasi yang akan
diperoleh oleh penerimanya. Maka dari itu jika salah menetukan media yang tepat
pesan yang akan disampaikan kepada penerima akan sulit diterima. Adapun
pemilihan media yang digunakan untuk perancangan pengenalan pengelolaan
sampah makanan sejak usia dini adalah sebagai berikut :
A.Media Utama
Media utama yang digunakan untuk menyampaikan informasinya yaitu poster.
Dengan pemilihan poster ini dikarenakan sebagian besar anak-anak pada usia dini
menyukai gambar yang menarik perhatiannya untuk berimajinasi sehingga pesan
yang disampaikan dapat diterima dengan baik.
1. Fungsi Poster:
• Menarik minat peserta didik terhadap pesan-pesan spanduk
• Mencari dukungan tentang suatu hal/gagasan
2. Keunggulan Poster:
• Dapat dipasang dimana saja terutama ditempat-tempat strategis dan ramai
baik di dalam kelas, di luar kelas ataupun di jalan-jalan;
• Dengan bahasa yang simpel, padat dan menarik, memudahkan pemahaman
peserta didik terhadap suatu pesan
• Dapat disimpan dan digunakan lagi pada kesempatan lain
• Dapat membantu daya ingat
B.Media Pendukung
Untuk membantu informasi poster hal yang akan disuguhkan pada media
utama maka diperlukan media umum.
1. Brosur
Penggunaan brosur dimaksudkan untuk memperjelas konten yang terdapat
20 2. Flyer
Flyer digunakan untuk mempermudah penyampaian informasi media
utama dan juga melengkapi konten dalam media utama
3. Banner Media Sosial
Penggunaan banner sosial media adalah untuk mempermudah penyebaran
dan penyampaian informasi.
4. Media Merchandise (Tempat makan, tempat minum, tempat sampah kecil, puzzle, Pin, gantungan kunci dan sticker)
Untuk memudahkan mengingat informasi digunakan merchandise dengan
menggunakan gambar yang merujuk pada media utama.
III.1.4 Strategi Distribusi
Setelah rancangan selesai maka tahap selanjutnya yang akan dilakukan adalah
penyebaran media. media yang akan disebarkan adalah poster, brosur, flyer,dan
media merchandise dengan bertujuan untuk menarik perhatian target audiens.
Untuk memudahkan dalam penyebaran media yang akan disebarkan selama tiga
bulan Juli – September 2014, maka dibuatkan tabel serta susunan acara dan
pembagian waktu penyebaran. Adapun tahapannya adalah sebagai berikut :
Media Bulan
Juli Agustus September
Poster
Brosur& Flyer
Banner Sosial
Media
Merchandise
21
Media Waktu JalurDistribusi
Poster 3 Bulan Sekolah,Tempat
Bermain, Tempat jajanan
Brosur& Flyer 2 Bulan Sekolah,Tempat
Bermain, Tempat jajanan
Banner Sosial Media 3 Bulan Facebook
Merchandise 2Bulan Sekolah
Tabel III.2 Skema penempatan media
III.2 Konsep Visual III.2.1 Format Desain
Format desain yang dipakai dalam perancangan media ini akan menggunakan
komposisi portrait serta format visual yang disesuaikan pada setiap media-media
yang akan digunakan.
III.2.2 Tata Letak
Tata letak atau layout yang digunakan pada media ini berupa portrait dengan
penyesuaian dari jalur atas ke bawah, media layout ini sangat efektif dari tingkat
keterbacaan. Unsur-unsur lain yaitu ilustrasi yang ditempatkan pada posisi yang
efisien.
III.2.3 Tipografi
Penggunaan tipografi yang menarik dan jelas dalam media ini sangat berperan
besar terutama dalam tingkat keterbacaan sehingga dapat mempermudah dalam
22
Berikut jenis huruf yang digunakan pada media-media yang digunakan :
PEACH MILK
Gambar III.1 Tipografi
Jenis huruf ini digunakan pada bagian jenis media. PEACH MILK memiliki
visual yang sama dengan media utama yang berbasis ilustrasi vektor.
III.2.4 Ilustrasi
Dalam media ini, visualisasi yang digunakan yaitu karakter-karakter sampah
plastik kemasan makanan yang simple namun tetap jelas dan mudah dikenali.
Berikut proses pembuatan karakter mulai dari referensi, penyederhanaan hingga
gambar jadi.
A.Tokoh karakter adalah kumpulan dari berbagai macam sampah plastik
kemasan makanan
23
B.Dilakukan penyederhanaan dengan menggunakan gaya visual kartun
Gambar III.3 Ilustrasi sampah kemasan makanan 1
C.Dilakukan penyempurnaan agar visual tampak lebih menarik
Gambar III.4 Ilustrasi sampah kemasan makanan 2
III.2.5 Warna
Warna yang digunakan untuk menciptakan gambar disesuaikan dengan gaya
penggambaran kartun dengan warna pastel yang memberikan kesan berwarna
lembut.
Namun terdapat warna dominan yaitu :
• Hijau
Digunakan untuk latar belakang, dipilih hijau karena warna ini melambangkan
24 • Putih
Digunakan untuk tipografi agar terlihat kontras dengan latar belakang, dipilih
putih karena putih melambangkan kebersihan dan juga kesucian.
25
BAB IV
TEKNIS PRODUKSI MEDIA IV.1 Pra Produksi
Sebelum memasuki tahap produksi, tahap awal yang harus dilakukan dalam
pembuatan media informasi poster meliputi :
IV.1.1 Sketsa
Untuk pembuatan sketsa mulai dari bentuk pemilihan bentuk serta gaya ilustrasi
yang akan dirancang, seperti tampilan visual pada media informasi poster.
IV.1.2 Pengolahan Gambar
Pengolahan gambar meliputi pengolahan teknis gambar yang mana dilakukan
dengan menggabungkan serta menambah elemen-elemen beberapa gambar dan
disesuaikan dengan layout yang telah dibuat. Kemudian pengolahan secara
keseluruhan tata letak meliputi penempatan visual dan teks.
26
IV.1.3 Penyelesaian
Proses teknis Penyelesaian disesuaikan dengan media yang digunakan. Adapun
teknis tersebut meliputi teknis cetak offset, digital printing dan lain-lain.
IV.2 Teknis Cetak
Teknis media dibuat berdasarkan pengelompokan tahapan media sebagai berikut.
1.Media primer
• Poster
Konsep Poster menggunakan kekuatan teks dan visual, penekanan pada poster ini
adalah gambar kemasan sampah plastik bekas makanan yang menunjukan mimic
wajah sedih, badan yang kotor dan bertumpuk-tumpuk sehingga memberikan
kesan membutuhkan pengelolaan.
Pada proses pembuatan media utama poster ini berawal dari pembuatan sketsa
manual. Setelah gambar selesai dibuat lalu selanjutnya melakukan editing
menggunakan software Adobe Ilustrator CS5.5.
Setelah proses editing digital selesai. Masuk ke tahap akhir yaitu printing. Adapun
27
Format / Bentuk :Persegi Panjang
Material Ukuran: Luster 260 gr dengan 59,4cm x 42cm
Teknis produksi: Offset
1. Poster 1
28
2. Poster 2
29
2. Media Sekunder
• Brosur
Media Brosur ini sangat berpengaruh terhadap media utama, karena memiliki
konten informasi yang lebih lengkap .
Format / Bentuk :Persegi Panjang
Material Ukuran: Art Paper 180 gr dengan A4 (21cmx29,7 cm)
Teknis produksi: Cetak Offset
Gambar IV.4 Brosur Depan
30
• Flyer
Dalam keperluan informasi, media flyer sangat mendukung untuk menambahkan
informasi yang tidak terdapat dalam poster dan juga sebagai pengingat agar
mengurangi penggunaan sampah plastik bekas makanan.
Format / Bentuk : Persegi Panjang
Material Ukuran: Art Paper 180 gr dengan 10cmx21 cm
Teknis produksi: Cetak Offset
31
• Banner Media Sosial Facebook
Media sosial kini bukan hanya digunakan oleh orang dewasa, anak-anak pun
sekarang sudah dapat menggunakannya. Maka dari itu dipilih media ini untuk
mengingatkan agar mengurangi sampah plastik kemasan makanan.
Ukuran : 851 pixel X 315 pixel
Material : Digital (Media sosial Facebook)
Teknis produksi : Digital
32
• Sticker
Bukan hanya untuk keperluan komersil, sticker juga sering digunakan untuk
membuat bagus benda-benda di sekitar. Dipilih media ini karena penempatannya
mudah untuk mengingatkan anak usia dini untuk mengurangi sampah plastik
bekas makanan.
Ukuran : 9 cm
Material : Sticker vinyl
Teknis produksi : Cetak Offset
33
• Puzzle
Puzzle merupakan permainan yang disukai oleh anak usia dini, dengan bermain
puzzle anak usia dini diajarkan juga untuk mengurangi penumpukan sampah
plastik bekas kemasan makanan
Ukuran :37,5 cm X 25,5 cm
Material :Puzzle Board
Teknis produksi : Cetak Offset
34
• Pin
Pin sebagai aksesoris yang digunakan setiap hari dan mudah untuk
penempatannya sehingga dapat mengingatkan dimanasaja.
Ukuran :5,8 cm
Material :Plastik
Teknis produksi : Digital Printing
35
• GantunganKunci
Gantungan kunci digunakan sebagai aksesoris yang menempel setiap hari dan
mudah untuk penempatannya sehingga dapat mengingatkan dimana saja.
Ukuran : 5,8 cm
Material :Plastik
Teknis produksi : Digital Printing
36
• Tempat Sampah
Tempat sampah selain digunakan untuk media mengingat, juga dapat medidik
anak usia dini untuk membuang sampah pada tempatnya.
Ukuran : 9 cm X 13 cm X 15 cm
Material :Plastik
Teknis produksi : Digital Printing
37
• Tempat Makanan
Untuk melengkapi tujuan awal mengurangi penggunaan sampah plastik kemasan
makanan makadigunakan tempat makanan sebagai media informasi
Ukuran : 11 cm X 13 cm X 6 cm
Material :Plastik
Teknis produksi : Digital Printing
38
• Tempat Minuman
Untuk melengkapi tujuan awal mengurangi penggunaan sampah plastik kemasan
makanan maka digunakan tempat minuman sebagai media informasi
Ukuran :13 cm X 8 cm
Material :Plastik
Teknis produksi : Digital Printing