• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemanfaatan Wi-Fi Oleh Pengguna Di Perpustakaan Universitas Sumatera Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pemanfaatan Wi-Fi Oleh Pengguna Di Perpustakaan Universitas Sumatera Utara"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

PEMANFAATAN WI-FI OLEH PENGGUNA DI PERPUSTAKAAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Persyratan Dalam Menyelasaikan Studi Akhir Untuk Meraih Gelar Sarjana Sosial ( S.Sos)Bidang Ilmu Perpustakaan & Informasi S-1

OLEH:

ERICKSON MARIHOT HUTAPEA

NIM :

050709021

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS SASTRA

DEPARTEMEN STUDI ILMU PERPUSTAKAAN & INFORMASI MEDAN

(2)

Abstrak

Hutapea, Erickson Marihot. 2010. Pemanfaatan Wi-Fi Oleh Pengguna Di Perpustakaan

Universitas Sumatera Utara: Departemen Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi, Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara.

Penelitian ini dilakukan di Perpustakaan Universitas Sumatera Utara, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauhmana pemanfaatan wi-fi oleh pengguna di Perpustakaan Universitas Sumatera Utara. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi Manajemen Perpustakaan USU, penulis serta bagi peneliti lainnya.

Populasi penelitian ini adalah 100-150 orang, sampel penelitian ini adalah 45 orang dengan menggunakan rumus dari Arikunto (2002:10), sebesar 30% dari jumlah populasi. Untuk mengetahui siapa yang menjadi sampel, digunakan teknik accsidental sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, kuesioner dan studi kepustakaan. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisi deskriptif. Penafsiran besarnya persentase (%) yang dibuat dari tabel tabulasi data, Rachman (2004:76-79), yakni: 1-20%: Sangat rendah, 21-40%: Rendah, 41-60%: Sedang, 61-80%: Tinggi dan 81-100%: Sangat tinggi.

Dari hasil pengolahan data dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan layanan internet wi-fi oleh pengguna di Perpustakaan USU telah dimanfaatkan dengan baik oleh pengguna. Namun, ada beberapa faktor yang masih menjadi kendala dalam pemanfaatan wi-fi yakni: Sinyalnya masih lemah di beberapa titik akses, seperti: depan ruang KPS, depan ruang ADB dan ruang baca lantai 3 dekat ruang Referensi dan Pengguna menilai lokasi 15 titik akses belum sesuai dan perlu ditambahkan di titik lain di sekitar lingkungan Perpustakaan USU, seperti: Parkiran Sepeda Motor Perpustakaan, dekat Taman Depan Gedung Perpustakaan.

(3)

Kata Pengantar

Segala kemuliaan hanya bagi Dia, Bapa yang kekal dan raja damai atas kasih karuniaNya, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul: Pemanfaatan Wi-Fi Oleh

Pengguna Di Perpustakaan Universitas Sumatera Utara. Skripsi ini disusun untuk memenuhi

persyratan dalam menyelesaikan studi untuk memperoleh gelar Sarjana Sosial (S.Sos) pada Departemen Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi, Fakultas Sastra, Universitas Sumatera Utara. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan skripsi ini masih belum sempurana baik isi maupun penulisannya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik yang membangun agar penulis dapat meningkatkan pengetahuan dan kemampuan pada masa yang akan dating.

Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Drs. Jonner Hasugian, M.Si, sebagai Ketua Departemen Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi S-1

2. Bapak Ishak, S.Sos, M.Hum, selaku Sekretaris Jurusan Departemen Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi S-1.

3. Ibu Himma Dewiyana, ST. M.Hum, selaku Dosen Pembimbing I penulis yang telah banyak memberikan bantuan, bimbingan, dan arahan serta waktu dalam penulisan skripsi ini.

4. Bapak Drs. Jonner Hasugian, M.Si, selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberi arahan dan bimbingan dalam penulisan skripsi ini.

5. Bapak Rasiman, S.Sos, selaku Kepala Bagian Pusat Sistem Informasi Perpustakaan USU yang telah membantu penulis dalam memperoleh data pengguna dan jumlah titik akses wi-fi di Perpustakaan USU dalam penulisan skripsi.

6. Seluruh Staf dan Pimpinan Perpustakaan USU yang telah memberikan izin kepada penulis dalam melakukan penelitian.

7. Bang Yudhi, sebagai pegawai jurusan Departemen Studi Ilmu Perpustakaan dan

(4)

8. Bapak Drs. Syaifuddin, MA. PhD, selaku Dekan Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara.

9. Secara khusus, penulis juga mengucapkan terima kasih kepada kedua orang tua penulis dan seluruh keluarga yang telah memberikan dukungan, motivasi, dan doa sehingga dapat menyelesaikan studi ini.

10. Buat kedua adik penulis, Edwin M. Hutapea, SE dan Elieser M.Hutapea yang terus memberikan semangat dan doanya.

11. Buat Kekasih hati penulis, Desy Ika Nainggolan, SE yang telah memberikan semangat dan doa buat penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.

12. Buat teman-teman angkatan 2005 yang tidak bisa penulis sebut satu persatu, terima kasih atas kebersamaannya selama ini.

13. Para responden di Perpustakaan Universitas Sumatera Utara yang telah bersedia mengisi kuesioner.

Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah terlibat membantu menyelesaikan skripsi ini dan penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini belum sempurna dan baik, maka penulis mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca skripsi ini.

Medan, Juni 2010

Penulis

(5)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR... ii

DAFTAR ISI... iv

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR LAMPIRAN...35

BAB I PENDAHULUAN I.1...Latar Belakang ...1

I.2...Perumusan Masalah...3

I.3...Tujuan Masalah...3

I.4...Manfaat Penelitian ...3

I.5...Ruang Lingkup...3

BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1... Internet ...4

2.1...1

Pengertian Internet...4

(6)

2.1...3

Fasilitas-fasilitas Internet...7

2.2... Wireless Fidelity ( Wi-Fi) 2.2....1

Pengertian Wi-Fi...8

2.2...2

Spesifikasi Wi-Fi ...10

2.2...3 Wi-Fi Hardware...13

2.2...4 Mode Akses Wi-Fi ...14

2.2...5 Sistem Keamanan Wi-Fi...14

(7)

BAB III METODE PENELITIAN

3.1...Metode

Penelitian...16

3.2... Lokasi Penelitian...16

3.3... Populasi & Sampel ...17

3.4... Instrumen Penelitian ...17

3.5 Kuesioner ...18

3.6 Kisi-kisi Kuesioner ...18

3.7 Skala Pengukuran Variabel...18

3.8 Teknik Pengumpulan Data...18

3.9... Analisis Data ...19

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1...Karakteristi k Responden...21

4.1...1

Karakteristik Responden Berdasarkan Program Studi...21

4.2...Analisis Deskriptif...22

4.2...1

Jawaban Responden Terhadap Frekuensi Pemanfaatan Wi-Fi ...22

4.2...2

Jawaban Responden Terhadap Rata-rata Waktu Pemanfaatan Wi-Fi...23

4.2...3

(8)

4.2...4

Jawaban Responden Terhadap Kecepatan Download Wi-Fi...25

4.2...5

Jawaban Responden Terhadap Jumlah Titik Akses Wi-Fi ...26

4.2...6

Jawaban Responden Terhadap Proses pemakain dan Kemudahan Wi-Fi ... 27

4.2...7

Jawaban Responden Terhadap Lingkungan Wi-Fi di Perpustakaan USU ...28

4.2...8

Jawaban Responden Terhadap Titik Akses Wi-Fi Perpustakaan USU...28

4.2...9

Jawaban Responden Terhadap Kualitas Sinyal Wi-Fi Perpustakaan USU ....29

4.2...10

Jawaban Responden Terhadap Lokasi Titik Akses Perpustakaan USU ...30

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1... Kesimpulan ...31

5.1... Saran ...31

DAFTAR PUSTAKA ...32

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 1: Spesifikasi WiFi...11

Tabel 2: Kisi-kisi Kuesioner Penelitian...19

Tabel 3: Karakteristik Responden Berdasarkan Program Studi...21

Tabel 4: Jawaban Responden Terhadap Frekuensi Pemanfaatan Wi-Fi ..22

Tabel 5: Jawaban Responden Terhadap Rata-rata Waktu Pemanfaatan Wi-Fi ...23

Tabel 6 : Jawaban Responden Terhadap Kecepatan Akses Wi-Fi ...24

Tabel 7: Jawaban Responden Terhadap Kecepatan Download Wi-Fi...25

Tabel 8: Jawaban Responden Terhadap Jumlah Titik Akses Wi-Fi ...26

Tabel 9: Jwbn Responden Terhadap Proses Pemakaian & Kemudahan Wi-Fi...27

Tabel 10 : Jawaban Responden Terhadap Lingkungan Wi-Fi di Perpus USU...28

Tabel 11: Jawaban Responden Terhadap Titik Akses Wi-Fi di Perpus USU ...28

Tabel 12: Jawaban Responden Terhadap Kualitas Sinyal Wi-Fi di Perpus USU...29

(10)

Abstrak

Hutapea, Erickson Marihot. 2010. Pemanfaatan Wi-Fi Oleh Pengguna Di Perpustakaan

Universitas Sumatera Utara: Departemen Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi, Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara.

Penelitian ini dilakukan di Perpustakaan Universitas Sumatera Utara, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauhmana pemanfaatan wi-fi oleh pengguna di Perpustakaan Universitas Sumatera Utara. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi Manajemen Perpustakaan USU, penulis serta bagi peneliti lainnya.

Populasi penelitian ini adalah 100-150 orang, sampel penelitian ini adalah 45 orang dengan menggunakan rumus dari Arikunto (2002:10), sebesar 30% dari jumlah populasi. Untuk mengetahui siapa yang menjadi sampel, digunakan teknik accsidental sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, kuesioner dan studi kepustakaan. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisi deskriptif. Penafsiran besarnya persentase (%) yang dibuat dari tabel tabulasi data, Rachman (2004:76-79), yakni: 1-20%: Sangat rendah, 21-40%: Rendah, 41-60%: Sedang, 61-80%: Tinggi dan 81-100%: Sangat tinggi.

Dari hasil pengolahan data dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan layanan internet wi-fi oleh pengguna di Perpustakaan USU telah dimanfaatkan dengan baik oleh pengguna. Namun, ada beberapa faktor yang masih menjadi kendala dalam pemanfaatan wi-fi yakni: Sinyalnya masih lemah di beberapa titik akses, seperti: depan ruang KPS, depan ruang ADB dan ruang baca lantai 3 dekat ruang Referensi dan Pengguna menilai lokasi 15 titik akses belum sesuai dan perlu ditambahkan di titik lain di sekitar lingkungan Perpustakaan USU, seperti: Parkiran Sepeda Motor Perpustakaan, dekat Taman Depan Gedung Perpustakaan.

(11)

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Internet menawarkan alternatif baru dalam perolehan informasi dan sekaligus penyebarluasan informasi. Jika sebelumnya, informasi berbasis cetak merupakan primadona perpustakaan tradisional, sekarang tersedia format baru dalam bentuk digital melalui web.

Di lingkungan perguruan tinggi di Indonesia, ketersediaan bahan jenis ini juga semakin dirasakan manfaatnya oleh sivitas akademika yang sebelumnya kurang memiliki akses terhadap publikasi mutakhir dalam bidang mereka.

Palmer (1997:2) menyebutkan ada 4 (empat) hal yang akan terjadi yang membuat internet semakin dominan sebagaiplatformbisnis,yaitu:

1. Infrastruktur internet akan terus diperkuat dan ditingkatkan untuk menyediakan tulang punggung yang berkapasitas tinggi dan aman.

2. Kedua, internet akan menghubungkan dan mengintegrasikan sistem non-internet seperti: pertukaran data elektronik dan pemrosesan transaksi.

3. Ketiga, internet akan memungkinkan pengguna mengakses informasi dan pelayanan dari mana saja pada waktu kapan saja menggunakan peralatan pilihan mereka.

4. Keempat, dengan terjadinya ledakan informasi yang tersedia melalui internet akan tersedia berbagai pendekatan baru untuk menemukan dan mengindeks informasi.

Bukan hanya di lingkungan bisnis, fenomena di atas sesungguhnya telah dan akan terus berpengaruh pada perpustakaan terutama lingkungan Perguruan Tinggi. Pengguna perpustakaan akan semakin tergantung pada bahan digital dengan beberapa alasan, seperti: biaya, ketersediaan, dan kecepatan pemerolehan. Bahkan pada tingkat tertentu, kemungkinan ketergantungan pada bahan digital akan lebih tinggi dibandingkan terhadap bahan cetak. Oleh karena itu, paradigma perpustakaan juga menyediakan informasi digital terutama yang tidak tersedia dalam bentuk cetak. Dengan demikian, pelayanan perpustakaan saat ini menjadi hibrid, yaitu: mencakup kedua jenis sumber daya tersebut.

(12)

masuknya Internet di Kota Medan, yaitu: pada akhir tahun 1996.Internet Service Provider (ISP) yang menjadi langganan Perpustakaan dengan system Dial-up pada saat itu adalah: Idola-Net dengan kecepatan (bandwith) masih 14,4 Kbps. Dengan peralatan teknologi yang masih sederhana, perpustakaan ini telah aktif melakukan sosialisasi pemanfaatan Internet kepada pengguna.

Mulai 1 Desember 2004, Perpustakaan USU telah menyediakan Layanan Internet Wi-Fi kepada pengguna dengan radius 100- 150 meter, tersedia 15 titik akses di sekitar lingkungan Perpustakaan USU. Lokasi ke 15 titik akses wi-fi tersebut adalah: Depan Server (Lantai 2), Ruang Sirkulasi (Lantai2), Ruang Belakang Kasubbag Pelayanan (Lantai 2), Ruang Server (Lantai 2), Belakang Ruang Server Utama (Lantai 2), Depan pintu masuk utama gedung Perpustakaan (Lantai 2), Depan Pintu Ruang Konferensi Perpustakaan (Lantai 1), Ruang Layanan Digital 1 (Lantai 4), Ruang Jurnal dan Terbitan Berseri (Lantai 2), Ruang ADB (Lantai 1), Ruang Layanan Digital S2/ Dosen/Peneliti (Lantai 1), Sisi timur ruang baca (Lantai 3), Sisi barat ruang baca (Lantai 3), Ruang server utama (Lantai 2), dan depan pintu masuk utama (Lantai 1). Dari pengamatan awal penulis, dengan sebaran dan lokasi titik akses seperti tersebut di atas; diketahui bahwa sinyal paling kuat penerimaannya berada di lantai 3 dekat ruang Referensi, sedangkan di lantai 2 dan 1 penerimaan sinyalnya tidak kuat /lemah, sehingga aksesnya menjadi lambat.

Titik akses yang paling banyak digunakan oleh pengguna adalah: di depan ruang layanan American Corner. Jumlah pengguna wi-fi rata-rata per hari adalah: 100-150 orang yang tersebar di 15 titik tersebut di atas.

Berawal dari paparan di atas, maka penulis mengambil judul tentang: Pemanfaatan Wi-Fi oleh pengguna di Perpustakaan USU.

I.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi perumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Bagaimanakah pemanfaatan Wi-Fi oleh pengguna di Perpustakaan USU? .

1.3 Tujuan Masalah

(13)

1.4 Manfaat Penelitian.

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat:

1. Bagi pihak Perpustakaan USU, dalam memberikan layanan akses wi-fi gratis kepada Sivitas Akademika.

2. Bagi Sivitas Akademika USU, agar mereka dapat menambah pengetahuan tentang cara pemanfaatan fasilitas wi-fi gratis di Perpustakaan USU.

3. Bagi Penulis, hasil penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan dalam mengkaji bagaimana pemanfaatan fasilitas wi-fi gratis yang efektif dan efisien.

1.5 Ruang Lingkup

(14)

BAB II

KAJIAN TEORITIS

2.1 Internet

2.1.1 Pengertian Internet

Kehadiran internet telah mengubah paradigma masyarakat bahwa internet dapat menghubungkan jutaan orang di seluruh dunia melalui jaringan komputer. Menurut Sutedjo (2003:91), Internet (Interconnection Network) adalah sebuah jaringan komputer yang sangat besar yang terdiri dari jaringan-jaringan kecil yang saling terhubung yang menjangkau seluruh dunia. Sedangkan, menurut Soemirat (2003:188), Internet merupakan jaringan longgar dari ribuan jaringan komputer yang menjangkau jutaan orang di seluruh dunia.

Pendapat tersebut di atas hampir sama dengan pendapat Sidharta (1996:16) yang menyatakan bahwa Internet adalah sumber daya informasi yang dapat dibayangkan sebagai suatu basis data atau perpustakaan multimedia yang besar dan lengkap serta menyajikan informasi seperti: bisnis, hiburan, politik dan sebagainya.

Dengan adanya internet, seolah-olah bumi menyusut menjadi seperti sebuah desa yang kecil. Para warganya dapat saling berjumpa, bertegur sapa, berdagang dan berbelanja, sekolah dan berwisata setiap saat secara leluasa hanya melalui sebuah komputer (Oetomo, 2001:1).

Internet yang dieksplorasi untuk pembangunan ekonomi di berbagai belahan dunia telah melahirkan sistem yang disebut: Ekonomi Digital atau disebut pula istilah-istilah lain seperti:Internet Economy,the New Economy, atau Web Economy (Turban, 2002 :45).

Sedangkan menurut Daryanto (2002:169), Internet adalah: Jaringan komputer yang bersifat global yang dapat digunakan untuk koneksi ke internet, diantaranya dengan Dial-up, Wave LAN, Satellite, Cable Modem, Radio Pocket, danADSL. .

(15)

Menurut Amperiyanto (2004:2), tingginya animo/ minat mahasiswa menggunakan teknologi Wi-Fi dikarenakan ada dua faktor, yakni:

1. Kemudahan akses.

Artinya para pengguna dalam hal ini Mahasiswa USU pada umumnya dan Mahasiswa/I Program Studi Ilmu Perpustakaan S-1 dapat mengakses internet secara bersamaan dan di mana saja yang terdapat area Wi-Fi tanpa menggunakan kabel. 2. Konsekuensinya.

Pengguna yang ingin melakukan surfing atau browsing berita dan informasi di internet.

Peningkatan kuantitas pengguna internet berbasis Wi-Fi yang semakin menggejala di berbagai belahan dunia, telah mendorong Internet Service Provider (ISP)

membangunHotspot Area.

2.1.2 Sejarah Internet

Sejak pertama kali pemakaian internet terbuka untuk umum pada tahun 1986, jaringan komunikasi ini telah merambah dengan kecepatan luar biasa ke seluruh pelosok dunia termasuk Indonesia. Sejarah perkembangan internet tersebut dimulai pada tahun 1969, ketika Departemen Pertahanan Amerika, U.S. Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA)

memutuskan untuk mengadakan riset tentang bagaimana caranya menghubungkan sejumlah komputer sehingga membentuk jaringan organik. Program riset ini dikenal dengan nama

ARPANET.Pada tahun 1970, sudah lebih dari 10 komputer yang berhasil dihubungkan satu sama lain sehingga mereka bisa saling berkomunikasi dan membentuk sebuah jaringan (Fairus, 2007:3-4).

Pada tahun 1972, Roy Tomlinson berhasil menyempurnakan program e-mail yang ia ciptakan pada tahun 1971 untukARPANET. Program e-mail ini begitu mudah sehingga langsung menjadi populer. Pada tahun yang sama, icon @ juga diperkenalkan sebagai lambang penting yang menunjukkan at atau pada . Pada tahun 1973, jaringan komputer ARPANET mulai dikembangkan ke luar Amerika Serikat. Computer University di London merupakan komputer pertama yang ada di luar Amerika yang menjadi anggota jaringanARPANET.

(16)

bersejarah berikutnya adalah tanggal 26 Maret 1976, ketika Ratu Inggris berhasil mengirimkan

e-mail dari Royal Signals and Radar Establishment di Malvern. Setahun kemudian, sudah lebih dari 100 komputer yang tergabung diARPANETmembentuk sebuah jaringan atau network.

Pada tahun 1979, Tom Truscott, Jim Ellis dan Steve Bellovin menciptakan

newsgroup pertama yang diberi nama USENET. Tahun 1981, France Telecom menciptakan gebrakan dengan meluncurkan telepon komputer pertama, dimana orang bisa saling menelpon dengan telepon yang terhubung dengan video link. Karena komputer yang membentuk jaringan semakin hari semakin banyak, maka dibutuhkan sebuah komputer resmi yang diakui oleh semua jaringan. Pada tahun 1982, dibentuk Transmission Control Protocol atau IP yang kita kenal semua. Sementara itu di Eropa muncul jaringan komputer tandingan yang dikenal denganEunet, yang menyediakan jasa jaringan komputer di Negara-negara, seperti: Belanda, Inggris, Denmark dan Swedia. Pada tahun 1984, diperkenalkan sistem nama domain yang kita kenal dengan nama

DNS atau Domain Name System. Lalu pada tahun 1987 jumlah komputer yang tersambung dengan jaringan yang ada sudah melebihi 1000 komputer. Tahun 1988, Jarko Oikarinen dari Finlandia, menemukan dan sekaligus memperkenalkan IRC atau Internet Relay Chat. Setahun kemudian, jumlah komputer yang saling berhubungan kembali melonjak 10 kali lipat dalam setahun, tak kurang dari 100.000 komputer kini membentuk sebuah jaringan.

Tahun 1990 adalah tahun yang paling bersejarah, ketika Tim Berners Lee menemukan program editor dan browser yang bisa menjelajah antara satu komputer dengan komputer yang lainnya. Program inilah yang disebut WWW (World Wide Web). Tahun 1992 komputer yang saling terhubung membentuk jaringan sejuta komputer, lalu pada tahun 1994 situs internet telah tumbuh menjadi 3000 alamat halaman, dan untuk pertama kalinya virtual-shoppingataue- retailmuncul di internet.

Berdasarkan narasi sejarah perkembangan internet tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa perkembangan internet dari waktu ke waktu memiliki perkembangan yang sangat pesat.

2.1.3 Fasilitas Fasilitas Internet.

(17)

Menurut Teuku (2006:1-2), internet meyediakan sejumlah fasilitas yang dapat digunakan oleh pengguna, antara lain:

Electronic Mail ( E-Mail).

Fungsi : Mengirim atau menerima surat ke / dari seluruh penjuru dunia. Sebagai pemakai Internet, anda dapat mengirim dan menerima pesan dari pemakai internet lain dari berbagai penjuru dunia. Namun selain pesan-pesan pribadi,dengan E-Mail dapat juga mengirim dan menerimafile binary.

File Transfer Protocol ( FTP) .

Fungsi : Mengirim dan menerima file antar host dari seluruh penjuru dunia.

Tele Networking ( TelNet).

Fungsi : Mengakses komputer ( host /server ) dari jauh/ remote login.

TelNet adalah : Program yang memungkinkan komputer kita menjadi terminal dari komputer lain di Internet.

User s Network ( UseNet)

UseNet ialah : Sistem kelompok diskusi dimana artikel-artikel disalurkan ke seluruh dunia. UseNet memiliki ribuan kelompok diskusi, sehingga tidak heran jika UseNet meliputi segala macam topic yang mungkin anda inginkan.

World Wide Web (WWW). Merupakan sistem dalam internet yang memfasilitasi pencarian dan pemberian informasi yang cepat dengan menggunakan teknologihypertext.

Dari fasilitas-fasilitas di atas, yang paling sering digunakan oleh pengguna layanan internet adalah: E-Mail dan World Wide Web ( WWW). Sedangkan File Transfer Protocol, Tele Networking dan User s Network jarang digunakan oleh pengguna layanan internet.

2.2 Wireless Fidelity ( Wi-Fi). 2.2.1 Pengertian Wi-Fi.

(18)

cakupan yang lebih jauh, hingga kecepatan transfernya. Awalnya Wi-Fi ditujukan untuk pengunaan perangkat nirkabel dan Jaringan Area Lokal (LAN), namun saat ini lebih banyak digunakan untuk mengakses internet. Hal ini memungkinkan seseorang dengan komputer mengakses internet dengan menggunakan titik akses (atau dikenal dengan hotspot atau acsess point) terdekat. Poin akses nirkabel menyediakan layanan ke sejumlah pengguna di sekeliling daerah geografis yang kecil (hingga beberapa ratus kaki), yang disebut : zona hotspot atau

hotspot. Secara teknis Wi-Fi merupakan salah satu varian teknologi komunikasi informasi yang bekerja pada jaringan dan perangkat WLAN (wireless local area network). Dengan kata lain, Wi-Fi adalah: sertifikasi merek dagang yang dibuat oleh pabrik kepada perangkat telekomunikasi (internet) yang bekerja di jaringan WLAN dan sudah memenuhi kualitas kapasitas inter operasi yang dipersyaratkan.

Seperti halnya WAN, LAN adalah: jaringan komunikasi yang menghubungkan beragam perangkat dan menyediakan jalur pertukaran informasi antar perangkat-perangkat itu. Ada beberapa perbedaan utama antara LAN dan WAN,

1. Ruang lingkup LAN kecil, umumnya bangunan tunggal atau sekumpulan bangunan. Perbedaan ruang lingkup geografis ini mendorong perbedaan penyelesaian teknis.

2. Biasanya LAN juga dimiliki oleh organisasi yang memiliki perangkat-perangkat yang terhubung. Pada WAN, ini bukan kebiasaan, atau setidaknya sebagian besar aset-aset jaringan tidak dimiliki.

3. Laju data internal LAN umumnya jauh lebih besar daripada WAN.

Wi-Fi atau Teknologi Wireless (Teknologi Nirkabel) menggunakan udara sebagai media transmisi atau perantara untuk melakukan pertukaran data. Meskipun demikian tetap ada batasan jarak tertentu seberapa jauh peralatan yang menggunakan teknologi wireless dapat saling berkomunikasi antara satu dengan yang lainnya.

(19)

Teknologi Wi-Fi memberikan kebebasan kepada pemakainya untuk mengakses internet atau mentransfer data dari mana saja, tidak lagi harus berada di dalam ruangan. WLAN menyelenggarakan komunikasi jaringan nirkabel pada jarak pendek (terbatas) dengan daya rendah. Dengan daya yang dibatasi sehingga hanya bisa menjangkau sekitar radius 100 meter saja.

Pemanfaatan teknologi Wi-Fi ini, sebagai andalan dalam membangun jaringan tanpa kabel untuk berbagai kebutuhan, tampaknya tak hanya menyangkut public WLAN atau Wi-Fi hotspot saja. Wi-Fi merupakan sebuah teknologi yang memungkinkan sejumlah xviiindustry terhubung dalam sebuah jaringan tanpa kabel alias Wireless LAN. Wi-Fi Hotspot merupakan teknologi yang dikembangkan dari Wireless LAN ini. Melalui Wi-Fi Hotspot, pengguna bisa mengakses internet dari Laptop atau PDA yang berada Wi-Fi Access Point tertentu. Pengguna tidak perlu melakukan instalasi apapun. Di Perpustakaan USU, layanan WiFi Hotspot ini dikenal dengan nama :USUnet.

Jaringan Wi-Fi 2.4 GHz yang umum tersedia adalah: IEEE802.11 b (11 Mbps) & IEEE802.11 g (54 Mbps), sedangkan Wireless Card yang tersedia di pasaran ada yang kombo (bisa keduanya) dan ada yang hanya bekerja pada satu jenis network di atas (11 atau 54 Mbps). Yang digunakan di Perpustakaan USU adalah: jenis 802.11 b (11 Mbps) sehingga disarankan untuk menggunakan media kombo (802.11 b/g ) atau 802.11 b.

Hotspotdipandang secara khusus dari tujuannya adalah : Suatu area dimana suatu koneksi Internet dapat berlangsung secara Wireless (Tanpa Kabel) dengan menggunakan perangkat Notebook/ Laptop/PDA.

2.2.2 Spesifikasi Wi-Fi

(20)

Tabel 1. Spesifikasi Wi-Fi

Spesifikasi Kecepatan Frekuensi Band Cocok Dengan

802.11b 11 Mb/s 2.4 GHz b

802.11a 54 Mb/s 5 GHz a

802.11g 54 Mb/s 2.4 GHz b,g

802.11n 100 Mb/s 2.4 GHz b,g,n

Sumber: Wikipedia: Wi-Fi, 2009.

Di banyak bagian dunia, frekuensi yang digunakan oleh Wi-Fi, pengguna tidak diperlukan untuk mendapatkan ijin dari pengatur lokal (misalnya: Komisi Komunikasi Federal di A.S.). 802.11a menggunakan frekuensi yang lebih tinggi dan oleh sebab itu daya jangkaunya lebih sempit, lainnya sama.

Versi Wi-Fi yang paling luas dalam pasaran AS sekarang ini (berdasarkan dalam IEEE 802.11b/g) beroperasi pada 2.400 MHz sampai 2.483,50 MHz. Dengan begitu mengijinkan operasi dalam 11 channel (masing-masing 5 MHz), berpusat di frekuensi berikut:

 Channel 1 2,412 MHz;  Channel 2 2,417 MHz;  Channel 3 2,422 MHz;  Channel 4 2,427 MHz;  Channel 5 2,432 MHz;  Channel 6 2,437 MHz;  Channel 7 2,442 MHz;  Channel 8 2,447 MHz;  Channel 9 2,452 MHz;  Channel 10 2,457 MHz;  Channel 11 2,462 MHz

(21)

kepada perangkat telekomunikasi (internet) yang bekerja di jaringan WLAN dan sudah memenuhi kualitas kapasitas operasi yang dipersyaratkan. Teknologi internet berbasis Wi-Fi dibuat dan dikembangkan sekelompok insinyur Amerika Serikat yang bekerja pada Institute of Electrical and Electronis Engineers (IEEE) berdasarkan standar teknis perangkat bernomor 802.11b, 802.11a dan 802.16. Perangkat Wi-Fi sebenarnya tidak hanya mampu bekerja di jaringan WLAN, tetapi juga di jaringan Wireless Metropolitan Area Network (WMAN). Karena perangkat dengan standar teknis 802.11b diperuntukkan bagi perangkat WLAN yang digunakan di frekuensi 2,4 GHz atau yang lazim disebut frekuensi ISM (Industrial, Scientific dan Medical). Sedang untuk perangkat yang berstandar teknis 802.11a dan 802.16 diperuntukkan bagi perangkat WMAN atau juga disebut Wi-Max, yang bekerja di sekitar pita frekuensi 5 GHz.

Hubungan Wireless memiliki logika yang sama dengan leased line. Hubungan leased line masih menggunakan kabel telepon, tetapi kabel teleponnya didedikasikan khusus untuk keperluan koneksi ke ISP. Jika leased line menggunakan kabel telepon, maka wireless menggunakan gelombang radio untuk mengirimkan datanya. Gelombang yang umum digunakan berada pada frekuensi 2,4Ghz dan 5,6Ghz.

Kelemahan koneksi wireless lebih tidak stabil jika dibandingkan dengan leased line karena media yang digunakannya adalah: gelombang radio yang rentan terhadap cuaca. Hubungan wireless sebaiknya hanya digunakan jika penggunaan jalur dengan kabel tidak dimungkinkan.

Jaringan Nirkabel (Wireless Network) adalah : Bidang disiplin yang berkaitan dengan komunikasi antar sistem komputer dan beberapa macam peralatan telekomunikasi tanpa menggunakan kabel. Jaringan nirkabel ini sering dikenal sebagai jaringan telekomunikasi, dan banyak dipakai untuk jaringan computer baik pada jarak yang dekat (beberapa meter, teknologi informasi, memakai alat / pemancar Bluetooth) maupun pada jarak jauh (via satelit).

(22)

2.2.3 Wi-Fi Hardware

Hardware wi-fi yang ada di pasaran saat ini antara lain:

1. PCI (Peripheral Component Interconnect) adalah Bus yang dirancang untuk menangani beberapa perangkat keras (hardware).

2. USB merupakan singkatan dari Universal Serial Bus adalah hubungan serial antara peripheral dengan komputer. USB merupakan suatu teknologi yang memungkinkan kita untuk menghubungkan alat eksternal, seperti: Scanner, printer, mouse, keyboard, flash disk dan kamera digital ke komputer kita.

3. PCMCIA merupakan singkatan dari Personal Computer Memory Card International Association, adalah kartu seukuran kartu kredit yang digunakan sebagai interface dalam mendukung kinerja komputer. Misalnya berfungsi sebagai: modem, kartu nirkabel dan sebagainya. Umumnya PCMCIA card ini digunakan pada Notebook.

4. Compact Flash atau disingkat CF adalah suatu memory card kecil yang dapat disisipkan dalam kamera digital atau suatu file untuk menyimpan data. CF adalah kartu penyimpan memori paling populer yang digunakan dalam kamera digital gambar tidak bergerak.

2.2.4 Mode Akses Wi-Fi

Ada 2 mode akses koneksi Wi-fi, yakni sebagai berikut: 1. Ad-hoc.

Mode koneksi ini adalah mode dimana beberapa komputer terhubung secara langsung, atau lebih dikenal dengan istilah Peer-to-peer. Keuntungannya, lebih murah dan praktis bila yang terkoneksi hanya 2 atau 3 komputer, tanpa harus membeli access point.

2. Infrastruktur.

Menggunakan Access Point yang berfungsi sebagai pengatur lalu lintas data, sehingga memungkinkan banyak Client dapat saling terhubung melalui jaringan (Network).

(Wikipedia, Wi-Fi. 16 Januari 2009)

2.2.5 Sistem Keamanan Wi-Fi

(23)

1. WPA Pre-Shared Key 2. WPA Radius

3. WPA2 Pre-Shared Key Mixed 4. WPA2 Radius Mixed

5. Radius

6. Wep

2.2.6 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kualitas Sinyal Wi-Fi.

Perkembangan dunia wireless yang pesat dapat dilihat perluasan teknologi wireless itu sendiri berdasarkan jangkauan dan kebutuhannya mulai dari PAN (Personal Area Network), WLAN (Wireless Local Area Network), MAN (Metropolitan Area Network) dan WAN (wide area network) sebagaimana yang terlihat pada pemanfaatan beragam teknologi wireless yang ada, bergantung pada jangkuan yang mendukung urgensi fungsional konektivitasnya serta kecepatan aksesnya (data rate).

(24)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Dalam melakukan suatu penelitian tentunya dipergunakan suatu metode guna mendapatkan data yang akurat dan relevan dengan maksud untuk mencapai tujuan penelitian. Metodologi penelitian menurut Kartono (1998:20) adalah: cara-cara berpikir dan berbuat yang dipersiapkan dengan baik-baik untuk mengadakan penelitian dan untuk mencapai suatu tujuan penelitian atau ajaran mengenai metode-metode yang digunakan dalam proses penelitian.

Kata Penelitian itu sendiri berarti suatu proses pencarian kebenaran ataupun pembuktian terhadap fenomena yang dihadapi dengan melalui prosedur kerja tertentu. Sedangkan penelitian sebagai suatu metodologi, tentunya akan mempunyai pengertian yang berbeda. Sebagai suatu metodologi, maka usaha pembuktian kebenaran tersebut harus menggunakan pendekatan keilmuan sehingga sebagai ilmu dapat dipertanggungjawabkan.

Penelitian itu dilakukan untuk memperoleh kebenaran atau membuktikan kebenaran terhadap suatu obyek permasalahan. Maka jenis penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah: deskriptif. Arti deskriptif ialah uraian, paparan atau keterangan.

Menurut Usman dan Abdi (2008:30), penelitian deskriptif adalah akumulasi data dasar dalam cara deskriptif semata-mata, tidak perlu mencari hubungan korelasi, hubungan sebab-akibat dan tidak perlu mencari hipotesis sebagai jawaban sementara terhadap suatu penelitian. Dalam penelitian deskriptif, maka peneliti harus dapat menyajikan data yang diperoleh melalui pengamatan, wawancara dan kuesioner.

3.2 Lokasi Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Lingkungan Perpustakaan USU dengan alamat: Jl.Perpustakaan No.1, Kampus USU Medan.

3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi

(25)

yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Adapun pengertian populasi menurut Ibnu, Mukhadis dan Dasna (2003:121), yakni: himpunan orang, benda, kejadian, gejala, kasus, waktu dan tempat.

Berdasarkan pendapat di atas, maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah: rata-rata pengguna layanan hotspot wi-fi di sekitar lingkungan Perpustakaan USU yaitu: 100-150 orang.

3.3.2 Sampel

Dari populasi tersebut, yang dapat dijadikan sebagai sampel responden penelitian, hanyalah sebagian.

Penulis menggunakan Teknik Aksidental Sampling, yakni: teknik penentuan sampel berdasarkan siapa saja responden yang ditemui dan bisa dimintai keterangan data oleh peneliti (Singarimbun dan Efendi, 1997:162). Menurut Arikunto (2002:10), Sampel adalah: sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Menggunakan 30%, apabila populasinya lebih dari 100 orang, maka sampel pada penelitian ini adalah: 150 orang x 30 % = 45 orang.

3.3.3 Instrumen Penelitian

Menurut Arikunto (1998:151), instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam artian lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga mudah diolah. Instrumen penelitian dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan angket atau kuesioner. Setiap kuesioner berisi pertanyaan yang memuat indikator-indikator variabel penelitian.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah:

1. Wawancara, yakni: Peneliti mewawancarai dan mengajukan pertanyaan kepada Petugas bagian Sistem Informasi Perpustakaan Universitas Sumatera Utara.

(26)

3. Studi Kepustakaan, yakni: mempelajari buku, majalah, artikel mengenai masalah yang diteliti.

3.6 Kuesioner

Menurut Silalahi (2003:130), Kuesioner yaitu pengumpulan data penelitian melalui alat kuesioner dimana pertanyaan peneliti dan jawaban responden dikemukakan melalui alat kuesioner tersebut. Pada penelitian ini kuesioner disusun dalam bentuk pernyataan dan disebarkan kepada responden untuk dijawab, dimana setiap pernyataan kuesioner berpedoman pada kisi-kisi kuesioner.

3.7 Kisi-kisi Kuesioner

Untuk mengetahui sejauhmana pemanfaatan wi-fi oleh pengguna di Perpustakaan USU, maka disusun variabel dan indikator untuk pembuatan kuesionernya. Variabel dan indikator tersusun mengacu pada variabel bebas dan variabel terikat yaitu fasilitas Wi-Fi berupa: dan peningkatan akses website(hits) Perpustakaan USU.

Dari variabel di atas, penulis merancang kisi-kisi kuesioner pada penelitian ini sebagai berikut:

Tabel 2 : Kisi-kisi Kuesioner Penelitian

Variabel Indikator No.Item

Kuesioner

Jumlah Item

Fasilitas Internet-Wi-Fi (X)

I. Frekuensi pemanfaatan

1,2 2

II. Kecepatan akses 3,4 2

III. Titik akses 5,10,11,12 4

IV. Radius jaringan & Sinyal

(27)

V. Proses pemakaian dan Kenyamanan

6&7 2

Jumlah 12 12

3.8 Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif. Analisis deskriptif merupakan metode analisis dimana data yang dikumpulkan mula-mula disusun, diklasifikasikan, dan dianalisis, sehingga akan memberikan gambaran yang jelas mengenai permasalahan yang akan diteliti. Penelitian ini menggunakan rumusan, sebagai berikut:

P = F

N

Keterangan:

P = Persentase

F = Frekuensi yang sedang dicari persentasenya N = Jumlah responden.

Untuk menafsirkan besarnya Persentase ( % ) yang dibuat dari tabel tabulasi data, penulis mengutip pendapat Rachman ( 2004 : 76-69 ), yakni:

1-20% : Sangat Rendah

21%-40% :

Rendah

41%-60% : Sedang

61%-80% : Tinggi

81%-100% :

(28)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Karakteristik Responden.

4.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Program Studi.

Karakteristik responden penelitian berdasarkan program studi dapat dilihat dari Tabel 3 di bawah ini, yaitu:

Tabel 3

Karakteristik Responden Berdasarkan Program Studi.

Program Studi Frekuensi

Illmu Komputer S-1 3

Ilmu Perpustakaan & Informasi S-1 2

Ilmu Keperawatan S-1 5

Akuntansi S-1 11

Sosiologi S-1 3

Ilmu Hukum S-1 4

Manajemen S-1 1

Kedokteran Gigi S-1 3

Etnomusikologi S-1 2

Budidaya Pertanian S-1 2

Ilmu Tanah S-1 2

Farmasi S-1 1

Ekonomi Pembangunan S-1 2

Matematika S-1 4

Jumlah 45

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa responden pada program studi

(29)

sebagian besar pengguna layanan internet wi-fi di Perpustakaan USU adalah responden yang sedang menempuh pendidikan pada program studi Akuntansi S-1 USU (24,44%).

4.2 Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif dalam penelitian ini merupakan uraian atau penjelasan dari hasil pengumpulan data berupa kuesioner yang telah diisi oleh responden penelitian. Variabel bebas (tunggal) yang terdiri dari beberapa indikator, seperti: Kecepatan akses, Titik akses, Radius Jaringan, dan Proses pemakaian & kenyamanan dengan jumlah 10 pertanyaan.

Adapun hasil deskripsi dari masing-masing pertanyaan, sebagai berikut:

4.2.1 Frekuensi Pemanfaatan Layanan Internet Wi-Fi.

Jawaban responden terhadap frekuensi pemanfaatan wi-fi di Perpustakaan USU dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4

Jawaban Responden Terhadap Frekuensi Pemanfaatan

(30)

Berdasarkan Tabel 4 di atas, dapat disimpulkan bahwa jawaban responden terhadap frekuensi pemanfaatan layanan internet wi-fi adalah: lebih dari 4 kali (>4) sebanyak 30 responden (66,7%), 3 responden (6,67%) memilih 3 kali, 8 responden (17,78% ) memilih 2 kali dan 4 responden (8,85%) memilih 1 kali dalam sebulan.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa frekuensi pemanfaatan layanan internet wi-fi yang paling banyak adalah: lebih dari 4 kali (66,7%), maka dapat diinterpretasikan bahwa frekuensi pemanfaatan wi-fi di Perpustakaan USU termasuk tinggi. Hal ini disebabkan oleh titik aksesnya sudah memadai dan lokasinya yang nyaman.

4.2.1 Rata-rata Waktu Pemanfaatan Layanan Internet Wi-Fi.

Jawaban responden terhadap rata-rata waktu pemanfaatan wi-fi di Perpustakaan USU dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 5

Jawaban Responden Terhadap Rata-rata Waktu Pemanfaatan

No. Pertanyaan Jawaban

Berdasarkan Tabel 5 di atas, dapat disimpulkan bahwa jawaban responden terhadap rata-rata waktu yang mereka gunakan dalam memanfaatkan layanan internet wi-fi Perpustakaan adalah : sebanyak 19 responden (42,22%) memilih 2 jam, 11 responden (24,45%) memilih 3 jam, 9 responden (20%), dan sisanya 6 responden (13,33%) memilih lebih dari 4 jam ( >4).

(31)

rata-rata waktu pemanfaatan wi-fi termasuk sedang (42,22%) , sedangkan sisanya (57,78 %) menggunakan waktu 1 jam, 3 jam dan 4 jam.

4.2.3 Kecepatan Akses Wi-Fi.

Jawaban responden terhadap kecepatan akses wi-fi di Perpustakaan USU dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 6

Jawaban Responden

Terhadap Kecepatan Akses Wi-Fi.

No. Pertanyaan Jawaban Responden Jumlah %

3. Menurut saudara,

Berdasarkan Tabel 6 di atas, dapat disimpulkan bahwa Pendapat responden terhadap kecepatan akses wi-fi adalah: Lambat (46,67 %) sebanyak 21 responden, Cepat ( 31,11 % ) sebanyak 14 responden, Sangat lambat (22,22% ) sebanyak 10 responden. Berdasarkan data di atas, dapat diinterpretasikan bahwa kecepatan akses wi-fi di Perpustakaan USU termasuksedang (46,67%).

4.2.4 Kecepatan Download Wi-Fi.

(32)

Tabel 7

Jawaban Responden Terhadap Kecepatan Download Wi-Fi

No. Pertanyaan Jawaban Responden Jumlah %

4. Menurut saudara,

Berdasarkan Tabel 7 di atas, dapat disimpulkan bahwa Pendapat responden terhadap kecepatan download wi-fi adalah: Lambat (44,45%) sebanyak 20 responden, Sangat lambat (37,78%) sebanyak 17 responden, Cepat (17,78%) sebanyak 8 responden. Maka, dapat diinterpretasikan kecepatan download wi-fi di Perpustakaan USU termasuksedang(44,45%).

4.2.5 Jumlah Titik Akses Wi-Fi.

Jawaban responden terhadap jumlah titik akses wi-fi di Perpustakaan USU dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 8

Jawaban Responden Terhadap Jumlah Titik akses wi-fi Perpustakaan

No. Pertanyaan Jawaban Responden Jumlah %

(33)

Berdasarkan tabel 8 di atas, dapat disimpulkan bahwa Pendapat responden terhadap jumlah titik akses di lingkungan Perpustakaan USU telah memadai adalah: Sudah memadai (68,89%) sebanyak 31 responden, Tidak memadai (28,89%) sebanyak 13 responden, dan Sangat tidak memadai (22,22 %) sebanyak 1 responden. Berdasarkan data di atas, dapat disimpulkan bahwa lebih dari sebagian besar responden (68,89%) menyatakan bahwa jumlah titik akses wi-fi di Perpustakaan USU yang saat ini berjumlah 15 titik sudah memadai atau dapat diiinterpretasikan tinggi (68,89%) sedangkan sisanya (31,11%) menyatakan tidak memadai dan perlu adanya penambahan titik akses wi-fi di Perpustakaan USU.

4.2.6 Proses Pemakaian Dan Kemudahan Wi-Fi.

Jawaban responden terhadap proses pemakaian dan kemudahan wi-fi di Perpustakaan USU dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 9

Jawaban Responden Terhadap Proses Pemakaian Dan Kemudahan Wi-Fi Perpustakaan

No. Pertanyaan Jawaban Responden Jumlah %

6. Proses pemakaian wi-fi

(34)

4 responden. Berdasarkan data di atas, dapat disimpulkan bahwa hampir sebagian besar responden menyatakan Memudahkan (48,89%), hal ini dapat diinterpretasikan bahwa proses pemakaian dan kemudahan wi-fi di Perpustakaan USU termasuksedang (42,22%).

4.2.7 Lingkungan Wi-Fi Perpustakaan.

Jawaban responden terhadap lingkungan wi-fi di Perpustakaan USU dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 10

Jawaban Responden Terhadap Lingkungan Wi-Fi Perpustakaan

No. Pertanyaan Jawaban Responden Jumlah %

7. Menurut saudara,

Berdasarkan tabel 10 di atas, dapat disimpullan bahwa Pendapat responden terhadap kenyamanan lingkungan wi-fi di Perpustakaan USU adalah: Nyaman (71,11%) sebanyak 32 responden, Tidak nyaman (26,67 %) sebanyak 12 responden, dan Sangat nyaman (2,22 %) sebanyak 1 responden. Jadi, lingkungan titik akses wi-fi di Perpustakaan telah nyaman (71,11%) atau dapat diinterpretasikan bahwa kenyamanan lingkungan wi-fi di Perpustakaan USU termasuk tinggi.

4.2.8 Titik Akses Wi-Fi Perpustakaan.

(35)

Tabel 11

Jawaban Responden Terhadap Radius Titik Akses Wi-Fi Perpustakaan

No. Pertanyaan Jawaban Responden Jumlah %

8. Radius Wi-Fi

Berdasarkan tabel 11 di atas, dapat disimpulkan bahwa Pendapat responden terhadap radius 150 meter titik akses wi-fi yang dapat dijangkau oleh pengguna di Perpustakaan USU adalah : Cukup memadai (68,89 %) sebanyak 31 responden, dan sisanya menyatakan Tidak memadai (31,11 % ) sebanyak 14 responden. Jadi, jarak 150 meter titik akses wi-fi yang dapat dijangkau oleh pengguna layanan internet wi-fi di Perpustakaan adalah: Cukup memadai (68,89%) atau dapat diinterpretasikan bahwa radius 150 meter wi-fi di Perpustakaan USU termasuksedang.

4.2.9 Jawaban responden terhadap kualitas sinyal wi-fi Perpustakaan

Jawaban responden terhadap kualitas sinyal wi-fi di Perpustakaan USU dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 12

Jawaban Responden Terhadap Kualitas Sinyal Wi-Fi Perpustakaan

(36)

Berdasarkan tabel 12 di atas, dapat disimpulkan bahwa Pendapat responden terhadap kualitas signal wi-fi di Perpustakaan USU adalah: Lemah (57,78 %) sebanyak 26 responden, Kuat (28,89 %) sebanyak 13 responden, Sangat lemah (11,11%) sebanyak 5 responden, dan Sangat kuat (22,22%) sebanyak 1 responden. Berdasarkan data di atas, dapat dilihat bahwa Signal wi-fi di Perpustakaan USU, sebagian besar (57,78 %) menyatakan Lemah atau dapat diinterpretasikan bahwa kualitas sinyal wi-fi di Perpustakaan USU termasuk sedang. Hal ini mungkin disebabkan karena konstruksi bangunan Perpustakaan USU yang kurang sesuai untuk daya tangkat signal wi-fi.

4.2.10 Jawaban responden terhadap lokasi titik akses wi-fi Perpustakaan.

Jawaban responden terhadap lokasi titik akses di Perpustakaan USU dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 13

Jawaban Responden Terhadap Lokasi Titik Akses Wi-Fi Perpustakaan

No.. Pertanyaan Jawaban Responden Jumlah %

10. Apakah sebaran 15 titik akses wi-fi di Perpustakaan USU saat ini sudah sesuai dengan

(37)

Perpustakaan telah sesuai (54,45%) atau dapat diinterpretasikan bahwa lokasi titik akses telah sesuai atau termasuksedang.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan.

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat diambil suatu kesimpulan sebagai berikut:

1. Pendapat responden mengenai lokasi 15 titik akses wi-fi di Perpustakaan USU yang telah dipasang saat ini telah sesuai dengan kebutuhan mereka. Hal ini didukung dengan jawaban yang beragam dari responden. Namun ada juga yang menilai lokasi 15 titik akses belum sesuai dan perlu ditambahkan di titik lain di sekitar lingkungan Perpustakaan USU, seperti: Parkiran Sepeda Motor

Perpustakaan, dekat Taman Depan Gedung Perpustakaan.

2. Responden yang penulis temui selama penelitian, kebanyakan mereka

memanfaatkan fasilitas internet Wi-Fi perpustakaan kalau hanya ada tugas dari Dosen mereka yang mencari informasi berupa Jurnal, Artikel dan sebagainya.

5.2 Saran.

Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan, penulis mengemukakan saran sebagai berikut:

1. Perlu adanya kesadaran responden sendiri tentang pemanfaatan fasilitas internet wi-fi di Perpustakaan USU apakah sudah sesuai dengan keinginan mereka atau belum.

2. Bagi Pihak Perpustakaan USU agar memperbaiki lokasi titik akses yang kualitas sinyal wi-fi nya lemah, sehingga pengguna dapat memanfaatkan untuk

(38)

DAFTAR PUSTAKA

Amperiyanto. 2004.Bermain-main internet. Jakarta: Elex Media Komputindo. Arikunto, Suharsimi. 2002.Pengantar Metodologi Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Azwar, Saiffudin. 2004.Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian.Bandung: Alfabeta. Bungin. 2004.Penelitian Kualitatif. Jakarta: Prenada Media Group.

Daryanto. 2002. Pengenalan Komputer.Jakarta: Ilmu Jaya.

Fairus. 2007.Mahir Menggunakan Internet. Jakarta: Ganesa Exact.

Heywood, D.Rew. 1996. Pengertian Internet. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Ibnu, Mukhadis, S. Dan Dasna, I,W. 2003. Dasar-dasar Metodologi Penelitian. Malang: Universitas Negeri Malang

Kartono, Kartini. 1998.Pengantar Metodologi Penelitian. Bandung: Mandar Maju.

Moleong, J.Lexy. 1998. Metodologi Penelitian Kualitatif. Edisi Revisi. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Oetomo, Dede. 2001.Pengantar Teknologi Informasi Internet, Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta: Andi.

Nazir, Muhhamad. 2003.Metode Penelitian.Jakarta: Ghalia Indonesia.

Palmer, Robert B. 1997.The Internet: Technology and trends. Speech delivered to the Spring Internet World. California-LA: Newsweek.

Pendit,Putu.Laxman. 2003.Penelitian Ilmu Perpustakaan Dan Informasi: Suatu

Pengantar Diskusi Epistemologi dan Metodologi. Jakarta: Fakultas Sastra UI Press.

Priyambodo, Kuntoro Tri, Heradi. Dodi. 2005.Jaringan Wi-Fi. Yogyakarta: Andi. Purbo, O.W.1998.TCP/IP.Jakarta: Elex Media Komputindo.

Rachman, Maman. 2004.Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: Rineka Cipta Sampurna. 1996.World Wide Web. Jakarta: Andi.

(39)

Silalahi. 2003.Pengantar Metode Penelitian. Jakarta: Erlangga.

Singarimbun, Marsi dan Efendi. 1997.Metode Penelitian Survei.Jakarta: LP3ES. Soemirat. 2003.Langkah-langkah Menghasilkan Uang Melimpah di Internet.Jakarta:

Elex Media Komputindo.

Sugiyono. 2002.Statisti Nonparametrik Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sutedjo, Boedi Oetomo.[ et.al]. 2003. Pengantar Teknologi Informasi Internet: Konsep dan Aplikasi.Yogyakarta: Andi.

Tanenbaum, Andrew S. 1996.Pengertian dan Sejarah Internet. Bandung: Rajagrafindo

Taufan, Riza. 2002. Teori dan Implementasi Internet Ipv6.Protokol Internet Masa Depan.

Jakarta: Elex Media Komputindo. Teuku. 2006.Belajar Internet. Yogyakarta: Andi. Tubagus, Wahyu. 2009.Fasilitas Wi-Fi dan Sejarahnya.

< http://punyawahyutubagus.blogspot.com/2009/02.html>(21/02/2010).

Turban, Efraim. 2002. E-Commerce: A Managerial Perspective. International Edition. London-UK: Pearson Hill.

Tutang. 2002. Membangun Jaringan Sendiri LAN (Local Area Network). Jakarta: Ikrar Mandiriabadi.

Umar, Husein. 2004. Metode Penelitian Untuk Skripsi & Tesis Cet. 6. Jakarta: Raja Grafin-do Persada.

Usman dan Abdi. 2008. Pengantar Metode Penelitian. Jakarta: Grafindo.

Wahana Komputer. 2003.Konsep Jaringan Komputer dan Pengembangan.Jakarta: Salemba Infotek.

(40)

Lampiran 1

KUESIONER PENELITIAN Responden yang terhormat,

Perkenankanlah saya, mahasiswa Departemen Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi, Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara, dalam hal ini memohon bantuan Saudara untuk meluangkan waktu untuk mengisi kuesioner di bawah ini sesuai pendapat saudara.

Adapun kuesioner ini dibuat dengan tujuan untuk mengetahui tentang Pemanfaatan Fasilitas Wi-Fi oleh Pengguna di Perpustakaan USU . Atas waktu dan kerja samanya saya ucapkan terima kasih.

I. Identitas Responden.

Jenis Kelamin : a. Laki-laki.

b. Perempuan.

Program Studi :

Lokasi Titik Akses : 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

II. Petunjuk Pengisian.

Berilah tanda silang (X) pada salah satu dari alternatif jawaban yang tersedia yang paling sesuai dengan jawaban anda.

III. Daftar Pertanyaan

1. Berapa kali saudara menggunakan layanan internet wi-fi di Perpustakaan USU dalam sebulan?

a. > 4 b. 3 c. 2 d. 1

(41)

a. > 4 jam b. 3 jam c. 2 jam d. 1 jam

3. Menurut saudara, bagaimanakah kecepatan akses Wi-Fi Perpustakaan USU? a. Sangat cepat

b. Cepat c. Lambat d. Sangat lambat

4. Menurut saudara, bagaimana kecepatan download Wi-Fi Perpustakaan USU? a. Sangat cepat

b. Cepat c. Lambat d. Sangat lambat

5. Menurut saudara, apakah jumlah titik akses di lingkungan Perpustakaan USU telah memadai?

a. Sangat memadai b. Memadai

c. Tidak memadai d. Sangat tidak memadai

6. Proses pemakaian Wi-Fi Perpustakaan tidak menggunakan User Id. Apakah memudahkan saudara dalam memanfaatkan Wi-Fi Perpustakaan?

a. Sangat memudahkan b. Memudahkan

c. Tidak memudahkan d. Sangat tidak memudahkan

7. Menurut saudara, apakah lingkungan Wi-Fi Perpustakaan telah nyaman? a. Sangat nyaman

(42)

8. Radius Wi-Fi Perpustakaan dapat diakses pada jarak 150 meter. Apakah menurut saudara, hal itu memadai?

a. Sangat memadai b. Cukup memadai c. Tidak memadai d. Sangat tidak memadai

9. Bagaimana kualitas signal Wi-Fi yang saudara temui pada saat memanfaatkan Wi-Fi Perpustakaan USU?

a. Sangat kuat a. Kuat b. Lemah c. Sangat lemah

10. Apakah sebaran lokasi titik akses Wi-Fi Perpustakaan USU sesuai dengan kebutuhan saudara?

Gambar

Tabel 1. Spesifikasi Wi-Fi
Tabel 2 : Kisi-kisi Kuesioner Penelitian
Tabel 3
Tabel 4
+7

Referensi

Dokumen terkait

Terdapat sebelas interval yang dapat digunakan untuk menyusun principle tones dengan teknik pengolahan yang sama seperti pada gambar di atas, yaitu semitone/ minor second

Karya “Kendali” merupakan hasil perenungan, pengkajian, penggalian oleh pengkarya atas tari Jathil yang ada di dalam kesenian Reog Ponorogo dan kemudian pengkarya

Program Pendugaan Parameter.. /* Data dibuat

Bank Kustodian akan menerbitkan Surat Konfirmasi Transaksi Unit Penyertaan yang menyatakan antara lain jumlah Unit Penyertaan yang dijual kembali dan dimiliki serta Nilai Aktiva

Peserta pelatihan multimedia yang berasal dari kalangan mahasiswa Universitas Negeri Makassar telah mendapatkan materi teori design fundamentals, cara membuat karya desain

Sedangkan pada Tabel 4 terlihat bahwa nilai presisi, recall, dan akurasi tertinggi terdapat pada metode HOGHC, sehingga HOGHC lebih baik digunakan dalam pencarian gambar

beberapa hal yang dapat menyebabkan terganggunya aliran darah di otak antara lain adalah terbentuknya sumbatan pada pembuluh darah ( stroke iskemik ) maupun pecahnya pembuluh