• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENANGGULANGAN KRISIS KESEHATAN AKIBAT BENCANA DI INDONESIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENANGGULANGAN KRISIS KESEHATAN AKIBAT BENCANA DI INDONESIA"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

PENANGGULANGAN KRISIS KESEHATAN

AKIBAT BENCANA DI INDONESIA

(MARET 2009)

PUSAT PENANGGULANGAN KRISIS

DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

BANTEN Banjir Bandang SUMUT Banjir JABAR Banjir, Tanah Longsor, Angin Siklon Tropis SULTENG Angin Siklon Tropis PAPUA Tanah Longsor NAD Banjir JATENG

Banjir Bandang, Angin Siklon Tropis JATIM Banjir, Ledakan SUMBAR Banjir, Tanah Longsor, Banjir Bandang dan Tanah Longsor DIY

Angin Siklon Tropis RIAU

Sambaran Petir

(2)

BAB I

GAMBARAN UMUM KEJADIAN BENCANA

1. Frekuensi Kejadian Bencana

Pada bulan Maret tahun 2009 ini, beberapa wilayah di Indonesia juga tidak luput dengan terjadinya kejadian bencana. Berdasarkan informasi dari daerah tercatat ada 7 jenis kejadian bencana yang terjadi di bulan Maret 2009. Artinya dari segi jenis bencana lebih sedikit dibanding pada bulan Februari tahun 2009 yang tercatat ada 10 jenis bencana yang terjadi, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 1 berikut ini.

Tabel 1

Kejadian Bencana Menurut Periode Bulan dan Jenis Bencana di Indonesia

No Bulan (Tahun 2009) Jenis Bencana

1 Februari Banjir, Angin Siklon Tropis, Tanah Longsor, Banjir Bandang, Banjir dan Tanah Longsor, Banjir Lahar Dingin, Ledakan, Kebakaran Lahan Gambut, Kecelakaan Industri, Gempa Bumi (10)

2 Maret Banjir, Banjir Bandang, Tanah Longsor,

Tersambar Petir, Ledakan, Angin Siklon Tropis, Banjir Bandang dan Tanah Longsor (7)

Dari tabel di atas tampak ada perbedaan jenis kejadian bencana yang terjadi pada bulan Februari 2009 dan Maret 2009. Pada bulan Maret 2009 tidak terjadi bencana kebakaran lahan, gempa bumi dan kecelakaan industri.

Bila di lihat dari frekuensi kejadian bencana, ternyata kejadian bencana pada bulan Maret 2009 lebih rendah dibanding bulan Februari 2009, yaitu 32 kali kejadian bencana pada bulan Maret 2009 dan 41 kali kejadian bencana pada bulan Februari 2009.

Frekuensi kejadian menurut jenis bencana pada bulan Maret 2009 secara proposional masih didominasi oleh kejadian bencana yang diakibatkan adanya peningkatan curah hujan (banjir, banjir bandang, tanah longsor serta banjir bandang yang disertai tanah longsor) yaitu tercatat ada 19 kali kejadian atau 59,38% dari total kejadian. Untuk jelasnya gambaran frekuensi kejadian bencana menurut jenis bencana yang terjadi pada bulan Maret 2009 dapat dilihat grafik 1 berikut ini.

(3)

Grafik 1

Frekuensi Kejadian Bencana Menurut Jenis Bencana di Indonesia Periode Maret 2009 1 (3,1%) 1 (3,1%) 1 (3,1%) 2 (6,3%) 6 (18,8%) 10 (31,3%) 11 (34,4%) 0 5 10 15 20

Angin Siklon Tropis Banjir

Tanah Longsor Banjir Bandang

Banjir disertai Tanah Longsor Tersambar Petir

Ledakan

Dari tabel di atas tampak bahwa bencana angin siklon tropis mendominasi kejadian bencana di Indonesia pada bulan Maret 2009 yaitu 11 kali kejadian atau 34,38% dari total kejadian bencana yang tercatat.

2. Kejadian Bencana Menurut Provinsi

Jumlah lokasi kejadian bencana menurut provinsi pada bulan Maret 2009 sama dengan bulan Februari 2009, yaitu 11 provinsi. Pada bulan Maret 2009 provinsi yang mengalami kejadian bencana adalah provinsi NAD, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Sulawesi Tengah dan Papua. Untuk jelasnya dapat dilihat pada Gambar 1 berikut ini.

(4)

Gambar 1

Kejadian Bencana Menurut Provinsi di Indonesia

Februari 2009

Maret 2009

Dari gambar di atas tampak bahwa ada beberapa provinsi yang sejak Februari 2009 masih mengalami kejadian bencana yaitu : NAD, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, Sulawesi Tengah, dan Papua.

Bila dilihat berdasarkan frekuensi kejadian bencana, ternyata ada provinsi yang cukup sering mengalami kejadian bencana di bulan Maret 2009 yaitu provinsi Jawa Barat sebanyak 14 kali kejadian. Selain itu ada 7 provinsi yang masing-masing hanya mengalami 1 kejadian bencana yaitu provinsi NAD, Sumatera Utara, Riau, Banten, DI Yogyakarta, Sulawesi Tengah dan Papua. Untuk jelasnya gambaran frekuensi kejadian bencana menurut provinsi di Indonesia pada bulan Maret 2009 dapat dilihat pada grafik 2 berikut ini.

(5)

Grafik 2

Frekuensi Kejadian Bencana Menurut Provinsi di Indonesia Periode Bulan Maret 2009

14 4 4 3 1 1 1 1 1 1 1 0 2 4 6 8 10 12 14 Jawa Bar at Sum ater a Ba rat Jawa Ten gah Jawa Tim ur NAD Sum atera Utar a Bant en Papu a Riau DI Y ogya karta Sulaw esi T enga h

Bila dilihat berdasarkan frekuensi kejadian dan jenis bencana menurut provinsi pada bulan Maret 2009 akan tampak bahwa bencana angin siklon tropis paling sering terjadi di Provinsi Jawa Barat yaitu tercatat ada 6 kali kejadian, selanjutnya adalah provinsi Jawa Tengah 3 kali kejadian. Sedangkan bencana banjir paling sering terjadi juga di provinsi Jawa Barat yaitu tercatat 5 kali kejadian. Untuk jelasnya informasi kejadian dan jenis bencana menurut provinsi di Indonesia pada bulan Maret tahun 2009 dapat dilihat pada tabel 2 berikut ini.

(6)

Tabel 2

Frekuensi Kejadian dan Jenis Bencana Menurut Provinsi di Indonesia Periode Bulan Maret 2009

No Jenis Bencana Provinsi Jumlah

N A D B a n te n Ja b a r Ja te n g D IY Jatim Sum u t S u m b a r S u lt e n g R ia u P a p u a 1 Banjir 1 0 5 0 0 2 1 1 0 0 0 10 2 Banjir Bandang 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 2 4 Tanah Longsor 0 0 3 0 0 0 0 2 0 0 1 6 5 Tersambar Petir 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 6 Ledakan 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1

7 Angin Siklon Tropis 0 0 6 3 1 0 0 0 1 0 0 11

8 Banjir Bandang dan Tanah Longsor

0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1

(7)

BAB II

GAMBARAN KORBAN DAN PENGUNGSI AKIBAT BENCANA

Salah satu dampak akibat terjadinya bencana adalah jatuhnya korban manusia baik meninggal, hilang dan luka-luka serta mengakibatkan pula adanya sejumlah penduduk yang mengungsi ke daerah yang relatif lebih aman. Jumlah korban keseluruhan akibat bencana untuk bulan Maret 2009 secara umum ternyata jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan keadaan korban pada bulan Februari 2009, yaitu 2.270 orang pada bulan Maret 2009 dan 14.180 orang pada bulan Februari 2009. Sedangkan jumlah pengungsi pada bulan Maret 2009 juga jauh lebih rendah jika dibandingkan angka pada bulan bulan Februari 2009, yaitu 132.811 orang pada bulan Februari 2009 dan 5.808 pada bulan Maret 2009. Untuk jelasnya dapat dilihat pada tabel 3 berikut ini.

Tabel 3

Jumlah Korban dan Pengungsi Akibat Bencana di Indonesia

No Korban dan Pengungsi Februari 2009 Maret 2009

1 Korban 14.180 2.270

Meninggal 16 112

Luka berat/ Rawat inap 24 73

Luka ringan/ Rawat jalan 14.140 2.082

Hilang 0 3

2 Pengungsi 132.811 5.808

1. Korban Meninggal dan Hilang

Dari tabel 3 tampak bahwa angka korban meninggal dan hilang pada bulan Maret 2009 lebih tinggi dibanding pada bulan Februari 2009. Korban meninggal pada bulan Maret 2009 sebanyak 112 orang, sedangkan pada bulan Februari 2009 hanya 16 orang. Untuk korban hilang pada bulan Maret 2009 tercatat ada 3 orang dan bulan Februari 2009 tidak dijumpai korban hilang.

Korban meninggal untuk bulan Maret 2009 umumnya disebabkan karena bencana banjir, banjir bandang, tanah longsor, banjir disertai tanah longsor, angin siklon tropis dan tersambar petir. Sebagian besar korban meninggal diakibatkan oleh bencana banjir bandang yaitu 89,3% (100 orang). Sedangkan yang diakibatkan oleh kejadian bencana tanah longsor proporsinya 7,1% (8 orang). Untuk jelasnya gambaran korban meninggal menurut jenis bencana dapat dilihat pada grafik 3 berikut ini.

(8)

Grafik 3

Proporsi Korban Meninggal Menurut Jenis Bencana di Indonesia Periode Bulan Maret 2009

1 (0,9%)

1 (0,9%) 1 (0,9%)

1 (0,9%) 8 (7,1%)

100 (89,3%)

Banjir Bandang Tanah Longsor

Banjir Banjir disertai Tanah Longsor Angin Siklon Tropis Tersambar Petir

2. Korban Luka

Dari tabel 5 tampak bahwa angka korban luka berat/rawat inap pada bulan Maret 2009 lebih tinggi dibanding angka korban luka berat/rawat inap pada bulan Februari 2009, yaitu 73 orang pada bulan Maret 2009 dan 24 orang pada bulan Februari 2009. Korban luka berat/rawat inap untuk bulan Maret 2009 umumnya akibat bencana banjir bandang, tersambar petir, ledakan, banjir disertai tanah longsor dan angin siklon tropis.

Sebagian besar korban luka berat/rawat inap pada bulan Maret 2009 diakibatkan tersambar petir yaitu 49,32% (36 orang). Sedangkan yang diakibatkan oleh kejadian bencana banjir bandang proporsinya 23,29% (17 orang) Untuk jelasnya gambaran korban luka berat/rawat inap menurut jenis bencana dapat dilihat pada grafik 4 berikut ini.

(9)

Grafik 4

Proporsi Korban Luka Berat/Rawat Inap Menurut Jenis Bencana di Indonesia Periode Bulan Maret 2009

5 (6.8%)

13 (17.8%) 2 (2.7%) 17 (23.3%)

36 (49.3)%

Banjir Bandang Tersambar Petir

Ledakan Angin Siklon Tropis

Banjir disertai Tanah Longsor

Dari tabel 5 tampak pula bahwa angka korban luka ringan/rawat jalan pada bulan Maret 2009 lebih rendah dibanding angka korban luka ringan/rawat jalan pada bulan Februari 2009, yaitu 2.082 orang pada bulan Maret 2009 dan 14.140 orang pada bulan Februari 2009. Korban luka ringan/rawat jalan untuk bulan Maret 2009 diakibatkan oleh bencana banjir, banjir bandang, sambaran petir, angin siklon tropis, banjir bandang dan tanah longsor.

Sebagian besar korban luka ringan/rawat jalan diakibatkan oleh bencana banjir yaitu 55,2% (1.150 orang), 37,9% (789 orang) diakibatkan oleh banjir bandang dan 6,9% (143 orang) saja yang diakibatkan oleh bencana lainnya (tersambar petir, angin sikon tropis dan banjir disertai tanah longsor).

3. Pengungsi

Dari 5.808 orang pengungsi pada bulan Maret 2009, ternyata sebagian besar yaitu 3.182 orang atau 54,8% yang mengungsi diakibatkan bencana banjir. Selanjutnya ada 902 orang atau 15,5% yang mengungsi akibat bencana banjir bandang dan hanya 156 orang atau 2,7% saja yang diakibatkan bencana tanah longsor. Untuk jelasnya dapat dilihat pada grafik 5 berikut ini.

(10)

Grafik 5

Proporsi Pengungsi Menurut Jenis Bencana di Indonesia Periode Bulan Maret 2009

668 (11.5%)

156 (2.7%) 902 (15.5%)

900 (15.5%)

3182 (54.8%)

Banjir Bandang Tanah Longsor

Banjir Banjir disertai Tanah Longsor Angin Siklon Tropis

(11)

BAB III

GAMBARAN KERUSAKAN SARANA KESEHATAN AKIBAT BENCANA DAN BANTUAN KESEHATAN YANG DIBERIKAN

1. Kerusakan Fasilitas Kesehatan

Jumlah sarana kesehatan yang rusak akibat bencana pada bulan Maret 2009 sebanyak 2 unit terdiri dari :

− Puskesmas 1 unit − Pustu 1 unit

Kerusakan sarana kesehatan ini diakibatkan oleh bencana banjir. 1 Puskesmas rusak berada di provinsi Jawa Timur dan 1 Puskesmas Pembantu di provinsi Sumatera Barat.

2. Bantuan Kesehatan yang Diberikan

Secara umum permasalahan kesehatan akibat kejadian bencana yang terjadi pada bulan Maret 2009 ini masih dapat diatasi oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota setempat. Namun demikian ada beberapa kejadian yang perlu dibantu baik dari Dinas Kesehatan Provinsi atau Pusat Penanggulangan Krisis (PPK) Regional maupun dari Departemen Kesehatan.

Bantuan kesehatan yang diberikan pada bulan Maret 2009 ini adalah kejadian bencana banjir bandang yang terjadi di Kota Tangerang Selatan Provinsi Bantendan bencana banjir disertai tanah longsor yang terjadi di Kabupaten Tanah Datar Provinsi Sumatera Barat. Bantuan kesehatan berupa obat dan bahan habis pakai, MP-ASI, bahan sanitasi, dan lain lain telah diberikan oleh Departemen Kesehatan. Untuk jelasnya mengenai rincian bantuan kesehatan tersebut dapat dilihat pada tabel 6 berikut ini.

(12)

Tabel 6

Bantuan Sarana Kesehatan pada Kejadian Bencana di Indonesia Periode Maret 2009 No Jenis Bencana Sumber Kabupaten/Kota Yang Menerima Bantuan

Bantuan yang Diberikan (Bahan/Alat)

1 Tangerang Selatan Prov. Banten

Banjir Bandang

− 100 koli makanan siap saji − 2 ton MP-ASI

− 2 paket obat-obatan dan bahan habis pakai

− 100 ampul ATS. − 5 vial anti bisa ular − 500 L lysol

− 5 drum kaporit − 1.500 bungkus autan − 5.000 tab aquatab − 10 dus lem lalat − 20 liter insektisida − 490 gallon bacticlean − 15 botol larutan H2O2

− 25 paket leptospira tes − 9.000 masker

− 59 kotak dan 1.000 buah sarung tangan

− 2 unit mist blower − 3.000 polybag − 400 sepatu boot

− 100 buah kantong mayat − 10.000 plastik klip obat − Dipinjamkannya 4 unit AC

standing

− Dipinjamkannya 4 unit Tenda

Depkes

− 1 unit ambulans regional − 2 unit ambulans gawat darurat

PPK Regional DKI Jakarta 2 Tanah Datar Prov.

Sumatera Barat Banjir dan tanah longsor − Obat-obatan seharga Rp. 14.000.000,-

− 15 dus MP-ASI bubur instan − 15 dus MP-ASI biskuit − 4 buah Kain spanduk Posko − 10 unit Emergency Kit

PPK Sub Regional Sumatera Barat

− 20 ton MP-ASI Depkes

Pusat Penanggulangan Krisis Departemen Kesehatan juga telah memberikan bantuan biaya operasional masing-masing sebanyak 100 juta rupiah untuk membantu penanggulangan bencana yang terjadi di Provinsi Banten dan Provinsi Sumatera Barat.

(13)

Lampiran 1

Tabel Bencana Bulan Maret 2009

Jumlah Korban (Orang)

No. Jenis Bencana dan Lokasi Kejadian Tanggal Kejadian Meninggal Luka Berat/ Rawat Inap Luka Ringan /Rawat Jalan Belum Ditemukan Pengungsi Sarkes yg Rusak I Banjir 1 Kab. Cirebon Prov. Jawa Barat 4 Maret 2009 pukul 00.00 WIB 0 0 0 0 0 2 Kab. Bandung Prov. Jawa Barat 5 Maret 2009 pukul 20.10 WIB 0 0 0 0 0 3 Kab. Jombang Prov. Jawa Timur 5 Maret 2009 pukul 22.00 WIB 0 0 0 0 0 4 Kab. Gresik Prov. Jawa Timur 6 Maret 2009 pukul 07.15 WIB 1 0 0 0 50 1 Puskesmas 5 Kab. Bandung Prov. Jawa Barat 9 Maret 2009 pukul 16.30 0 0 0 0 132 6 Kab. Aceh Barat Prov. NAD 21 Maret 2009 0 0 2 0 0 7 Kab. Asahan Prov. Sumatera Barat 21 Maret 2009 pukul 01.00 WIB 0 0 0 0 3.000 1 Pustu 8 Kab. Bandung Prov. Jawa Barat 23 Maret 2009 pukul 20.10 WIB 0 0 0 0 0 9 Kota Tanjung Balai Prov. Sumatera Utara 23 Maret 2009 pukul 17.30 WIB 0 0 1.148 0 0 10 Kab. Bandung Prov. Jawa Barat 29 Maret 2009 pukul 20.10 WIB 0 0 0 0 0

Jumlah Sub Total 1 0 1.150 0 3.182

II Banjir Bandang 1 Kab. Pati Prov. Jawa Tengah 8 Maret 2009 malam hari 0 0 282 0 0 2 Kota Tangerang Selatan Prov. Banten 27 Maret 2009 pukul 02. 00 WIB 100 17 507 3 902

(14)

Jumlah Korban (Orang)

No. Jenis Bencana dan Lokasi Kejadian Kejadian Tanggal

Meninggal Luka Berat/ Rawat Inap Luka Ringan /Rawat Jalan Belum Ditemukan Pengungsi Sarkes yg Rusak

III Tanah Longsor

1 Kab. Sukabumi Prov. Jawa Barat 9 Maret 2009 pukul 21.00 WIB 4 0 0 0 0 2 Kota Jayapura Prov. Papua 18 Maret 2009 pukul 05.00 WIT 4 0 0 0 0 3 Kab. Cianjur Prov. Jawa Barat 26 Maret 2009 pukul 17.30 WIB 0 0 0 0 0 4 Kab. Sukabumi Prov. Jawa Barat 28 Maret 2009 pukul 23.30 WIB 0 0 0 0 156 5 Kota Sawah Lunto, Prov. Sumatera Barat 29 Maret 2009 0 0 0 0 0 6 Kab. Agam Prov. Sumatera Barat 29 Maret 2009 0 0 0 0 0

Jumlah Sub Total 8 0 0 0 156

IV Tersambar Petir 1 Kota Tanjung Pinang Prov. Riau 21 Maret 2009 pukul 17.30 WIB 1 36 8 0 0

Jumlah Sub Total 1 36 8 0 0

V Ledakan 1 Kab. Gresik Prov. Jawa Timur 13 Maret 2009 pukul 18.00 WIB 0 5 0 0 0

Jumlah Sub Total 0 5 0 0 0

VI Angin Siklon Tropis

1 Kab. Cirebon Prov. Jawa Barat 3 Maret 2009 pukul 15.00 WIB 0 1 2 0 0 2 Kab. Subang Prov. Jawa Barat 7 Maret 2009 pukul 15.00 WIB 0 0 0 0 0 3 Kab. Pati Prov. Jawa Tengah 9 Maret 2009 pukul 16.30 WIB 0 3 89 0 0 4 Kab. Krawang Prov. Jawa Barat 22 Maret 2009 pukul 16.00 WIB 0 0 0 0 668 5 Kab. Bandung Prov. Jawa Barat 22 Maret 2009 pukul 16.10 WIB 0 0 0 0 0

(15)

Jumlah Korban (Orang)

No. Jenis Bencana dan Lokasi Kejadian Kejadian Tanggal

Meninggal Luka Berat/ Rawat Inap Luka Ringan /Rawat Jalan Belum Ditemukan Pengungsi Sarkes yg Rusak 6 Kab. Sukoharjo Prov. Jawa Tengah 25 Maret 2009 pukul 20.00 WIB 0 2 14 0 0 7 Kab. Klaten Prov. Jawa Tengah 26 Maret 2009 pukul 10.00 WIB 0 2 1 0 0 8 Kab. Gunung Kidul Prov. DI. Yogyakarta 26 Maret 2009 pukul 10.00 WIB 0 2 0 0 0 9 Kab. Purwakarta Prov. Jawa Barat 26 Maret 2009 pukul 18.00 WIB 0 0 0 0 0 10 Kab. Bandung Prov. Jawa Barat 27 Maret 2009 pukul 16.00 WIB 0 3 4 0 0 11 Kab. Tojo Una-Una Prov. Sulteng 4 Maret 2009 pukul 20.15 WITA 1 0 2 0 0

Jumlah Sub Total 1 13 112 0 668

VII Banjir disertai Tanah Longsor

1 Kab. Tanah Datar Prov. Sumatera Barat 30 Maret 2009 pukul 06.30 WIB 1 2 23 0 900

Jumlah Sub Total 1 2 23 0 900

Jumlah Total

23 Kab/Kota, 11 Prov. 112 73 2.082 3 5.808 1 Puskesmas, 1 Pustu

Kepala Pusat Penanggulangan Krisis

Dr. Rustam S. Pakaya, MPH NIP. 195608291983121001

Referensi

Dokumen terkait

Definition of Missing User-defined missing values are treated as missing. Cases Used Statistics are based

Bapak/Ibu mampu menjalin kerja sama dengan karyawan yang lain untuk meningkatkan produktivitas kerja.. Banyaknya volume pekerjaan yang Bapak/Ibu terima dapat diselesaikan

terdiri dari bahan buku hukum primer dan bahan buku hukum sekunder yang. setiap bahan hukum itu harus diperiksa kembali atau memeriksa

(1) Barang siapa, yang tanpa hak memasukkan ke Indonesia membuat, menerima, mencoba memperoleh, menyerahkan atau mencoba menyerahkan, menguasai, membawa, mempunyai persediaan

Diantara kisah orang yang punya kemauan kuat yang tertulis dalam sejarah dan patut disyukuri ialah sikap Abu Bakar shidiq radhiyallahu 'anhu dalam kisah yang masyhur setelah

Dari pelaksanaan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL), maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan PPL dapat memberikan pengalaman kepada mahasiswa dalam

Adapun hasil dari penelitian ini ada pengaruh pelaksanaan Layout yang tepat untuk kelancaran proses produksi pada PT.Gerbang Nusa Tenggara Barat Emas (Persero)

Pada saat pengakuan awal, Perusahaan mengklasifikasikan instrumen keuangan dalam kategori berikut: aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba