• Tidak ada hasil yang ditemukan

8/29/2012. Statistik Inferensial tdd : Metode Statistika : Review Teori Probabilitas

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "8/29/2012. Statistik Inferensial tdd : Metode Statistika : Review Teori Probabilitas"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Elty Sarvia, ST.,MT.

Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri

Universitas Kristen Maranatha

Bandung

1

LT Sarvia/2012

Review Teori Probabilitas

• Kehadiran minimum 75 %

• Toleransi keterlambatan max 20 menit • QUIZ dilaksanakan secara : 1. On line : Pilihan Ganda

2. Tertulis di kelas : Essay  biasanya mendadak Nb :Tidak ada Quiz Susulan

2 LT Sar via /20 12 3 LT Sarvia/2012 • UTS : 35 • UAS : 40 • KAT : 25 (Responsi 100 %) LT Sarvia/2012 4

PERTEMUAN TANGGAL ( Tahun 2011 ) KULIAH

1 27Agustus – 1 Sept Pendahuluan 2 3 - 8 September Estimasi Populasi (Teori Penaksiran) 3 10 - 15 September Uji Hipotesis (1) 4 17 - 22 September Uji Hipotesis (2) 5 24 - 29 September Uji Hipotesis (3)

6 1 – 6 Oktober Uji Statistika Non Parametrik

7 Uji Statistika Non Parametrik (2)

8 8 – 19 Oktober UTS

9 22 – 27 Oktober Uji Statistika Non Parametrik (3) 11 29 Oktober – 3 November Regresi Linear dan Korelasi 12 5 - 10 November Regresi Linear dan Korelasi (2) 13 12 - 17 November Regresi Linear dan Korelasi (3) 14 19 - 24 November Analisis Variansi (ANOVA) 15 26 - 31 November Analisis Variansi (ANOVA) 2 16 3 – 8 Desember Analisis Variansi (ANOVA) 3

20 10-22 Desember UAS

Metode Statistika :

1. Statistika Deskriptif :

Metoda-metoda yang berkaitan dengan pengumpulan dan

penyajian suatu gugus data sehingga memberikan informasi yang berguna, tanpa penarikan suatu kesimpulan misalnya rata-rata, seberapa jauh data bervariasi, ciri – ciri, bentuk, karakter, pada penduduk, masyarakat, organisasi berdasarkan data yang diperoleh

2. Statistika Induktif/Inferensia :

Metoda-metoda yang berhubungan dengan analisis sebagian data untuk sampai pada penarikan kesimpulan mengenai keseluruhan gugus data misal perkiraan, peramalan, pengambilan keputusan. Dalam statistika Induktif/Inferensia, ada istilah sampel dan

populasi. Sampel adalah sebagian kecil dari populasi yang diamati, dan populasi adalah keseluruhan pengamatan yang menjadi objek dari perhatian.

Statistik Inferensial tdd :

1. Statistika Parametrik:

statistika untuk menganalisa data yang diambil dari

populasi berdistribusi normal

2. Statistika Nonparametrik:

statistika untuk menganalisa data dari populasi yang

bebas distribusi

(2)

Ruang Lingkup Statistik

Statistika

Statistika Inferensial

Statistika Deskriptif

Statistika Nonparametrik

Statistika Parametrik

masalah

hipotesis

menentukan sampel

mengumpulkan sampel

menyajikan data

menganalisa data

membuat kesimpulan

Perlu

Statistika

Hubungan Penelitian dan statistik…???????

Kemudian baru dilakukan berbagai inferensi terhadap hasil deskripsi spt : perkiraan penjualan mobil tsb bulan Januari tahun berikut, perkiraan rata-rata penjualan mobil tsb di

seluruh Indonesia.

Data tentang penjualan mobil merek ‘ABC’ perbulan di suatu show room mobil di Jakarta selama tahun 1999. Dari data tersebut pertama akan dilakukan deskripsi terhadap data spt menghitung rata-rata penjualan, berapa standar deviasinya dll Contoh :

LT Sarvia/2012

9

Contoh

Contoh 1

Ekonomia seorang mahasiswi FE-UG, mengumpulkan data untuk penulisan ilmiahnya. Ia mewawancarai 10 pedagang asongan di depan kampus dan mengetahui bahwa rata-rata pendapatan kotor mereka adalah Rp. 97 523, 25. Hasil wawancara ini dilaporkannya dalam PI-nya. (Deskriptif, Primer, Numerik) Contoh 2

Dari tayangan TV langsung dari Bursa Efek, Drs. Untung Selalu seorang pialang memperkirakan bahwa harga saham perusahaan-perusahaan blue-chip akan terus turun sampai minggu ke tiga bulan September. Perubahan akan bervariasi antara $ -2.35 sampai $ -5.60 per 100 lembar. (Inferensia, Sekunder, Numerik) 10 LT Sarvia/2012 LT Sarvia/2012 JENIS-JENIS STATISTIKA STATISTIKA Statistika Deskriptif Statistika Induktif Materi: 1. Penyajian data 2. Ukuran pemusatan 3. Ukuran penyebaran 4. Angka indeks 5. Deret berkala dan

peramalan

Materi: 1. Probabilitas dan teori

keputusan 2. Metode sampling 3. Teori pendugaan 4. Pengujian hipotesa 5. Regresi dan korelasi 6. Statistika nonparametrik

11

POPULASI DAN SAMPEL

POPULASI

 Ukuran Populasi : banyaknya pengamatan / anggota suatu populasi  Lambang : N  Parameter : sembarang nilai

yang menjelaskan ciri populasi  Parameter populasi biasanya

dilambangkan huruf Yunani, spt : m , s , p

SAMPEL

• Ukuran Sampel : banyaknya pengamatan / anggota suatu sampel  Lambang : n

(3)

Tabel perbandingan Parameter dan Statistik :

LT Sarvia/2012 13

Karakteristik Rata-rata Variansi Proporsi

Populasi parameter m s2 p atau p

Sampel statistik x S 2

Parameter Statistik Sifat Populasi

m(baca : miu) rata-rata

s(baca : sigma) s Standar deviasi

p(baca : phi) p Proporsi

x

SKALA PENGUKURAN

LT Sarvia/2012 14

Skala Nominal

Angka yang diberikan hanya sebagai label saja.

CIRI :

• Posisi data setara (Tidak mempunyai tingkatan atau jenjang)

• Angka dalam hal ini hanya berupa simbol saja dan tidak bisa dilakukan operasi matematika (+, -, x, :) CONTOH : jenis kelamin, jenis

pekerjaan  pria = 1, wanita = 2  Klasifikasi dari 6 warna

permen coklat susu M&M’s

Skala Ordinal

Data yang diperoleh dengan cara kategorisasi atau klasifikasi, tetapi di antara data tersebut terdapat hubungan. Angka mengandung pengertian tingkatan.

CIRI :

• Data mempunyai tingkatan atau jenjang

• Tidak bisa dilakukan operasi matematika (+, -, x, :) CONTOH :

 Kepuasan kerja,motivasi ranking 1, 2, dan 3. Ranking 1 menunjukkan lebih tinggi dari ranking 2 dan 3.  Direktur=1,Manajer=2, Karyawan=3 1 + 1 = 2 Direktur+Direktur= Manajer???

SKALA PENGUKURAN (2)

LT Sarvia/2012 15

Skala Interval

Data berskala interval adalah data yang diperoleh dengan cara pengukuran, di mana jarak antara dua titik skala sudah diketahui.

CIRI :

• Tidak ada kategorisasi • Bisa dilakukan operasi

matematika • Data Interval tidak

mempunyai titik nol yg absolut CONTOH : temperatur yang diukur berdasarkan 0C dan 0F, sistem kalender

 Suhu 26 0C - 30 0C

 0 0C = suhu dingin, 40 0C 2x lebih dingin dari 80 0C

Skala Rasio

Data berskala rasio adalah data yang diperoleh dengan cara pengukuran, di mana jarak antara dua titik skala sudah diketahui dan mempunyai titik 0 absolut.

CIRI :

• Tidak ada kategorisasi dan menempati level pengukuran yg paling tinggi.

• bisa dilakukan operasi matematika

• Perbedaan dengan data interval  mempunyai titik nol dalam arti sesungguhnya (absolut)

CONTOH :

 gaji, skor ujian, jumlah buku bunga BCA 7% dan bunga Mandiri 14%, maka bunga Mandiri 2 kali bunga BCA.

Pembagian data dapat dibedakan menurut : 1. Sifatnya

a. Data kualitatif adalah data yang disajikan bukan dalam bentuk angka, misalnya agama, jenis kelamin, daerah, suku bangsa, pangkat pegawai, jabatan pegawai dan sebagainya.

b. Data kuantitatif adalah data yang disajikan dalam bentuk angka.

Data ini terbagi menjadi :

1) Data kontinu adalah data yang satuannya bisa dalam pecahan.

2) Data diskrit adalah data yang satuannya selalu bulat dalam bilangan asli, tidak berbentuk pecahan,

LT Sarvia/2012

16

DATA terbagi atas DATA KUALITATIF dan DATA KUANTITATIF

DATA KUALITATIF :

Data yang dinyatakan dalam bentuk bukan angka. Contoh : jenis pekerjaan, status marital, tingkat kepuasan kerja

DATA KUANTITATIF :

Data yang dinyatakan dalam bentuk angka Contoh : lama bekerja, jumlah gaji, usia, hasil ulangan

DATA

JENIS DATA NOMINAL

ORDINAL INTERVAL RASIO

KUALITATIF KUANTITATIF JENIS-JENIS DATA DATA Data Kualitatif Data Kuantitatif Data diskrit Data Kontinu 1. Jenis kelamin 2. Warna kesayangan 3. Asal suku, dll 1. Jumlah mobil 2. Jumlah staf 3. Jumlah TV, dll 1. Berat badan 2. Jarak kota 3. Luas rumah, dll

(4)

2. Waktunya.

a. Data silang (Cross Section) adalah data yang dikumpulkan

pada suatu waktu tertentu yang bisa menggambarkan keadaan/kegiatan pada waktu tersebut, misalnya jumlah warga DKI Jakarta menurut asal dan agama pada tahun 2000.

b. Data Berkala (Time Series) adalah data yang dikumpulkan

dari waktu ke waktu, misalnya data angka kematian dan kelahiran dari tahun ke tahun di Indonesia yang cenderung membesar dan mengecil

LT Sarvia/2012

19

3. Cara memperolehnya.

a. Data primer adalah data yang didapatkan langsung dari

responden misalnya data pegawai negeri sipil di BAKN, data registrasi mahasiswa di suatu universitas dan sebagainya. b. Data Sekunder adalah data yang diambil dari data primer

yang telah diolah, untuk tujuan lain, misalnya data perkawinan antara umur 10 s/d 20 tahun di Indonesia yang diambil dari departemen Agama untuk tujuan analisa pola perkawinan setiap suku bangsa di Indonesia.

LT Sar via /20 12 20 LT Sarvia/2012 21

SUMBER DATA STATISTIKA

DATA Data Primer 1. Wawancara langsung 2. Wawancara tidak langsung 3. Pengisian kuesioner Data Sekunder

Data dari pihak lain: 1. BPS

2. Bank Indonesia 3. World Bank, IMF 4. FAO dll

4. Sumbernya.

a.

Data Internal adalah data yang

menggambarkan dari keadaan di dalam

suatu organisasi, misalnya dari suatu

universitas adalah data dosen, jumlah

mahasiswa,

data

kelulusan

dan

sebagainya.

b.

Data Eksternal

adalah data yang

dibutuhkan dari luar untuk kebutuhan

suatu organisasi tersebut.

LT Sarvia/2012

22

5. Tipenya

a. Data Deterministik

adalah data yang tidak

memiliki variasi dari suatu nilai yang tetap (fixed).

Contoh :berat badan 55kg, Jumlah mobil di tempat parkir 91 mobil, dll.

b. Data Probabilistik

adalah tipe data yang

didalamnya terdapat beberapa nilai yang mungkin

muncul, atau data yang tidak dapat digambarkan

oleh 1 nilai tetap.

Contoh : jumlah antrian di kasir 711 perjam tidak tetap antara 10 – 28 orang, jumlah telur dalam timbangan 1 kg jumlahnya tidak tetap, antara 8-10 butir perkg (tergantung dari berat perbutirnya)

LT Sar via /20 12 23

Syarat Data yang baik adalah

1. Benar/Obyektif.

2. Mewakili/Wajar (representative). 3. Dipercaya, artinya kesalahan bakunya kecil. 4. Tepat waktu (up to date).

5. Relevan (data yang dikumpulkan ada hubungannya

dengan permasalahannya).

6. Random (Acak). Setiap nilai/anggota populasi

mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih pada saat pengambilan sampel yang kita sebut Equally Likely Events. Contoh : dalam pelemparan dadu, angka 1 – 6 mempunyai peluang terjadi yg sama yaitu 1x : 1/6.

LT Sarvia/2012

(5)

• Merupakan bentuk distribusi kontinu

• Digunakan untuk menyatakan kemunculan suatu variabel random x yang diamati dalam suatu sampel dari populasi infinite. • Memiliki ciri n ≥ 30 dan n,p ≥ 5

s m 

x

z

Rumus PDF Distribusi Normal Standar :

m : nilai rata-rata populasi

x : nilai variabel random

s : standard deviasi populasi

25 LT Sarvia/2012 0 zo zo 0 1 2 7 8 9 0,0 0,5000 0,5004 0,5080 0,5279 0,5319 0,5359 0,1 0,5398 0,5348 0,5478 0,5675 0,5714 0,5754 0,2 0,5793 0,5832 0,5871 0,6064 0,6103 0,6141 . . . 1,0 0,8413 0,8438 0,8461 0,8577 0,8599 0,8621 1,1 0,8643 0,8665 0,8686 0,8790 0,8810 0,8830 1,2 0,8849 0,8869 0,8888 0,8980 0,8997 0,9015 . . . 2,5 0,9938 0,9940 0,9941 0,9949 0,9951 0,9952 2,6 0,9953 0,9955 0,9956 0,9962 0,9963 0,9964 2,7 0,9965 0,9966 0,9967 0,9972 0,9973 0,9974

Tabel normal standar

0 z Z 26 LT Sarvia/2012 Hipergeometri 0,1 N n Binomial Poisson Normal Syarat : n  100 ; np  10 n  50 ; np  5 n  20 ; np  1 Syarat : np  5 & nq  5 q p n σ p n μ      q p n σ p n μ     

Syarat : Finite Populasi

Infinite Populasi npq np -x Z σ μ -x Z   Rumus : p n σ p n μ     CATATAN !

Karena dist. Binomial  dist. Diskrit DAN dist. Normal  dist. Kontinu, maka untuk pengerjaan soal pendekatan Normal terhadap Binomial perlu dilakukan aturan :  0,5 , sebagai berikut : •Untuk : x a  x ( a – 0,5 ) ( Contoh : x 7  x 6,5 ) •Untuk : x b  x ( b + 0,5 ) ( Contoh : x 7  x 7,5 ) •Untuk : a x b  ( a – 0,5 ) x ( b + 0,5 ) ( Cth : 7 x 10  6,5 x 10,5 ) 27 LT Sarvia/2012 LT Sarvia/2012 28

TCL

• Teori Sentral Limit

Apabila merupakan mean dari sampel

random ber ukuran n yang diambil dari populasi

dengan mean

m

dan variansi σ

2

, maka bentuk

terbatas dari distribusi,

selama n 

, adalah merupakan distribusi normal

standard n(z;0,1)

X

XX n X Z / s m    LT

Sifat Distribusi Sampling :

1. Jika sampel random dengan n elemen diambil

dari suatu populasi dengan mean

m

dan

variansi , maka distribusi sampling harga mean

mempunyai mean = dan variansi =

2. Jika populasinya berdistribusi normal, maka distribusi

sampling harga mean berdistribusi normal juga

3. Jika sampel-sampel random diambil dari suatu

populasi yang berdistribusi sembarang dengan mean

m

dan variansi , maka untuk n > 30 :

Teorema Limit Pusat

LT

Sampel Random

:

1.

Dengan Pengembalian

:

dan

atau

2.

Tanpa Pengembalian

:

dan

Jika N sangat besar relative terhadap n, (

N tidak

disebutkan

), maka :

atau

Dalam Distribusi Sampling :

(6)

Tabel Distribusi Sampling Normal TCL :

LT Sarvia/2012 31

Distr. Populasi Ukuran Sampel s diketahui s tidak diketahui

NORMAL n ≥ 30 n < 30 TIDAK NORMAL n ≥ 30 n < 30 n / σ μ -x Z n / S μ -x * Z  n / σ μ -x Z n / S μ -x t  n / σ μ -x Z n / S μ -x * Z  σ . k X : Chebyshev Dalil  X k .S : Chebyshev Dalil 

Z* bila s tidak diketahui namun n besar, diasumsikan bahwa s≈σ

DISTRIBUSI CHI – SQUARE ( X

2

)

• Digunakan untuk menguji suatu populasi mengikuti distribusi

tertentu ( hipotesa statistik )

• Rumus :

derajat kebebasan  v = n – 1

DISTRIBUSI F  Syarat : S

1

> S

2

• Digunakan untuk menguji apakah 2 sampel mempunyai

variansi populasi yg sama.

• Rumus :

LT Sarvia/2012 32 2 2 2 σ S ) 1 -n ( χ  2 2 2 1 S S F derajat kebebasan : v1 = n1 – 1 ; v2 = n2 – 1 ) v , (v f 1 ) v , (v f 1 2 α 2 1 α -1 

RUMUS-RUMUS DISTRIBUSI SAMPLING BEDA DUA RATA-RATA

1. Distribusi Normal Z LT Sarvia/2012 33

n n -X X Z 2 2 2 1 2 1 2 1 2 1 s s m m    

Digunakan bila : n 1 & n 2 dan s 1 & s 2

Dist. Normal untuk : ( n 1 & n 2 )  30 dan ( s 1 & s 2 ) diketahui Dist. Normal untuk : ( n 1 & n 2 ) < 30 dan ( s 1 & s 2 ) diketahui Dist. Uniform untuk : ( n 1 & n 2 )  30 dan ( s 1 & s 2) diketahui

Atau

  n n -X X Z 2 2 2 1 2 1 2 1 2 1 S S    m m

Digunakan bila : n 1 & n 2 dan s 1 & s 2

Dist. Normal untuk : ( n 1 & n 2 )  30 dan ( s 1& s 2) tidak diketahui Dist. Uniform untuk : ( n 1 & n 2 )  30 dan ( s 1& s 2) tidak diketahui

a.

b.

LT Sarvia/2012

34

RUMUS-RUMUS DISTRIBUSI SAMPLING BEDA DUA RATA-RATA

2. Distribusi Normal t

Digunakan bila :

( n 1 & n 2 ) < 30

( s1 & s2 ) tidak diketahui, dimana : s 1 = s 2

2 n n S 1 -n S 1 -n Sp 2 -n n v ; n 1 n 1 -X X t 2 1 2 2 2 2 1 1 2 1 2 1 2 1 2 1            Sp m m Atau

1 n n 1 n n n n V ; n n μ -μ X X t 2 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 1 2 1 2 1 2 1                           S S S S S S Digunakan bila : ( n 1 & n 2 ) < 30

( s 1 & s 2 ) tidak diketahui, dimana : s 1  s 2 Catatan : derajat kebebasan ( v ) dibulatkan ke bawah.

a.

b.

LT Sarvia/2012 35

RUMUS-RUMUS DISTRIBUSI SAMPLING BEDA DUA RATA-RATA

3. Distribusi Normal t Berpasangan

n / Sd μ -d t D

) 1 -n ( n di di n Sd 2 2

 Derajat kebebasan : v = n – 1 2 X Dimana : mD = m 1  m 2  d = X1

d= rata-rata dari nilai d

Sd = standar deviasi dari nilai d

Thank You………

Gambar

Tabel perbandingan Parameter dan Statistik :
Tabel normal standar
Tabel Distribusi Sampling Normal TCL :

Referensi

Dokumen terkait