• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Objek Penelitian Profil Bank bjb Visi Bank bjb Misi Bank bjb Struktur Organisasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Objek Penelitian Profil Bank bjb Visi Bank bjb Misi Bank bjb Struktur Organisasi"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Gambaran Objek Penelitian 1.1.1 Profil Bank bjb

Bank bjb merupakan salah satu Bank Umum milik Pemerintah Daerah di Indonesia yang memiliki nasabah utama berupa perorangan, karyawan, koperasi, BUMD, BUMN, beserta institusi lainnya baik Pemerintah maupun swasta. Bank bjb didirikan pada tahun 1961 dan berkantor pusat di Kota Bandung. Hingga akhir tahun 2013, Bank bjb memiliki 62 Kantor Cabang, 304 Kantor Cabang Pembantu, 266 Kantor Kas, 107 Payment Point, 11 mobil kas dan 1.139 ATM. Jumlah nasabah simpanan yang dimiliki oleh Bank bjb sebanyak 5.425.354 pihak yang terdiri dari 85,13% nasabah ritel, 7,04% nasabah korporasi, 0,40% nasabah pemerintah dan nasabah institusional sebesar 7,43%. Selain itu Bank bjb juga telah menyalurkan pinjamannya kepada 781.636 debitur di seluruh daerah operasional Bank bjb yang terdiri dari 43,9% debitur kredit konsumer, 40,2% debitur kredit guna bhakti (KGB), 3,7% debitur kredit pensiun dan sebesar 12,2% debitur kredit mikro (Annual Report Bank bjb 2013).

1.1.2 Visi Bank bjb

“Menjadi sepuluh Bank terbesar dan berkinerja baik di Indonesia”

Visi ini merupakan penjabaran dari keinginan yang kuat dari para stakeholder Bank bjb supaya Bank bjb dapat tumbuh dan berkembang menjadi salah satu dari sepuluh bank terbesar dan berkinerja baik di Indonesia (Annual Report Bank bjb 2013).

1.1.3 Misi Bank bjb

a. Penggerak dan pendorong laju perekonomian daerah b. Melaksanakan penyimpanan uang daerah

c. Salah satu sumber pendapatan asli daerah (Annual Report Bank bjb 2013).

1.1.4 Struktur Organisasi

Dalam suatu perusahaan atau lembaga tertentu, diperlukan adanya kegiatan-kegiatan manusia yang baik dan terarah. Bank bjb didukung oleh struktur organisasi dimana masing-masing divisi dalam struktur tersebut dibagi berdasarkan dengan bidang bisnisnya. Dengan adanya pengelompokan tugas dalam organisasi tersebut, seluruh kegiatannya dapat berjalan lancar sebagaimana yang diharapkan oleh sebuah organisasi. Kantor Cabang Tamansari Bandung memiliki struktur organisasi yang dapat dilihat pada gambar 1.1.

(2)

2

Gambar 1.1

Struktur Oganisasi Kantor Cabang Tamansari Bandung

Sumber: Data Internal Bank bjb Kantor Cabang Tamansari

1.1.5 Produk dan Layanan Bank bjb

Dalam mencapai visi, misi dan fungsinya, Bank bjb memiliki berbagai macam bidang usaha yang meliputi:

a. Bidang Consumer, terdiri dari bjb Deposito, bjb Giro Perorangan, bjb Kredit Guna Bhakti, bjb KPR, Reksa Dana, Simpeda, TabunganKu, bjb Tandamata, bjb Tandamata berjangka, bjb Tandamata Gold dan bjb Tandamata Purnabakti.

b. Bidang Micro, terdiri dari bjb Kredit BPR, bjb Kredit Kopkar, bjb KKPE (Kredit Ketahanan Pangan dan Energi), bjb Kredit Mikro Utama, bjb Kridamas, bjb KUR, bjb SSRG (Skema Subsidi Resi Gudang) dan Kredit Cinta Rakyat Jawa Barat

c. Bidang Commercial, terdiri dari bjb Deposito Korporasi, bjb Garansi Bank, bjb Giro Korporasi, bjb Kredit Investasi Umum, bjb Kredit Modal Kerja, bjb Kredit Sindikasi, Pemberian Kredit Kepada Perusahaan Pembiayaan dan bjb Pinjaman Daerah

KANTOR CABANG KANTOR WILAYAH OFFICER STAFF STAFF

OFFICER OFFICER OFFICER

STAFF STAFF CUSTOMER SERVICE TELLER DIVISI OPERASION AL DIVISI KONTROL INTERNAL CABANG DIVISI BISNIS KONSUMER & KPR DIVISI BISNIS KOMERSIAL, INSTITUSION AL & MIKRO KANTOR CABANG PEMBANTU OFFICER STAFF CUSTOMER SERVICE TELLER

(3)

3

d. Bidang Treasury, terdiri dari Capital Market Product, bjb Money Changer, Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK), Dealing Room, Foreign Exchange Trading, Hedging Instrument, Money Market Account, ORI 010.

e. Bidang International, terdiri dari bjb Deposito Valas, bjb Giro Valas, bjb Remittance, SKBDN, bjb Tandamata Dollar dan Trade Finance and Services.

f. Bidang Layanan, terdiri dari bjb Precious, Inkaso, bjb Kas Mobil Keliling dan Safe Deposit Box.

(http://www.bankbjb.co.id/id/117/Produk-dan-Layanan.html diakses 11 Maret 2014).

1.2 Latar Belakang Penelitian

Proses manajemen strategis banyak dipakai oleh perusahaan, baik perusahaan besar maupun kecil. Semua perusahaan memiliki strategi yang digunakan sebagai cara untuk mencapai tujuan bisnisnya. Sebuah perusahaan yang memiliki rencana ke depan memiliki kemungkinan lebih besar untuk dapat mencapai tujuan yang diinginkan.

Visi dan misi menjadi cerminan maksud dan tujuan dari suatu perusahaan. Begitu pula yang dimiliki oleh Bank bjb. Bank bjb memiliki visi yang merupakan penjabaran dari keinginan yang kuat dari para stakeholder Bank bjb supaya Bank bjb dapat tumbuh dan berkembang menjadi salah satu dari sepuluh bank terbesar dan berkinerja baik di Indonesia. Dalam mewujudkan visinya, Bank bjb merumuskan tiga misi yaitu: 1) Penggerak dan pendorong laju perekonomian daerah, 2) Melaksanakan penyimpanan uang daerah, 3) Salah satu sumber pendapatan asli daerah. Dalam rangka mencapai visinya, Bank bjb diarahkan untuk menjadi bank nasional yang tumbuh berkesinambungan dengan tingkat profitabilitas tinggi dan unggul dalam bidang pelayanan. Sehingga Bank bjb dapat tumbuh menjadi bank yang lebih besar (bigger), lebih kuat (stronger) dan lebih baik (better) (Annual Report Bank bjb 2013). Keseriusan Bank bjb untuk mencapai visinya tercermin dari aset yang senantiasa tumbuh hingga menjadi lebih besar seperti pada gambar 1.2.

Gambar 1.2

Pertumbuhan Aset Bank bjb Tahun 2010-2013

(4)

4

Berdasarkan gambar 1.2 dapat diketahui pertumbuhan aset selama empat tahun terakhir terus bertumbuh. Meskipun pada tahun 2013 hanya mengalami pertumbuhan yang lebih rendah dari tahun-tahun sebelumnya yaitu sebesar 0,16%. Hal ini membuat Bank bjb bertahan di peringkat ke-13 sebagai bank terbesar berdasarkan aset di Indonesia versi survei Majalah Investor (Investor XVI/252 Juni 2014).

Pertumbuhan struktur permodalan yang kuat pun dibuktikan melalui masuknya Bank bjb ke dalam kelompok BUKU 3 atau kelompok bank dengan modal inti Rp 5 triliun sampai di bawah Rp 30 triliun di tahun 2013. Pengelompokan ini merupakan pengelompokan bank sesuai dengan aturan Bank Indonesia mengenai Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU). Kuatnya struktur modal Bank bjb membuat kegiatan usaha yang dapat dilakukan oleh Bank bjb menjadi lebih luas, serta dapat meningkatkan kepercayaan nasabah dalam melakukan aktivitas kegiatan perbankannya melalui Bank bjb. Biro Riset Infobank mencatat pada akhir 2013 modal inti Bank bjb tumbuh 12,46% menjadi Rp5,63 triliun dari Rp5,01 triliun pada tahun 2012 (Infobank Vol XXXVI No 423 Juni 2014). Dilihat dari rasio kecukupan modal (CAR) yang dimiliki Bank bjb pada tahun 2013 yaitu sebesar 16,51% mengalami penurunan sebesar 1,6% dari tahun sebelumnya. Meskipun mengalami sedikit penurunan rasio ini masih berada jauh di atas batas rasio yang ditentukan oleh regulator yaitu sebesar 8% (Annual Report Bank bjb 2013).

Di sisi lain secara umum perbankan Indonesia tumbuh cukup pesat beberapa tahun belakangan ini. Pertumbuhan kredit perbankan Indonesia berada di atas pertumbuhan dana pihak ketiga. Hal ini seperti yang dapat dilihat pada gambar 1.3.

Gambar 1.3

Pertumbuhan Kredit dan Dana Pihak Ketiga Perbankan Indonesia Tahun 2010-2013

Sumber : Bank Indonesia

Berdasarkan gambar 1.3 dapat diketahui bahwa rata-rata pertumbuhan DPK selama empat tahun terakhir sekitar 17% per tahun, sedangkan pertumbuhan kredit rata-rata 23% per tahun. Pertumbuhan dana pihak ketiga yang lebih rendah dibandingkan pertumbuhan kredit menjadi salah satu tantangan industri perbankan Indonesia dalam persoalan likuiditas dimana ketersediaan dana nantinya akan menurun, sehingga dapat memicu persaingan mendapatkan dana di pasar.

(5)

5

Fenomena pertumbuhan dana pihak ketiga yang lebih rendah dibandingkan pertumbuhan kredit pun dialami oleh Bank bjb. Pertumbuhan dana pihak ketiga Bank bjb dapat dilihat pada gambar 1.4.

Gambar 1.4

Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga Bank bjb Tahun 2010-2013 (dalam Jutaan Rupiah)

Sumber : Annual Report Bank bjb 2013

Berdasarkan gambar 1.4 dapat diketahui dana pihak ketiga terus bertumbuh. Hingga akhir 2013, Bank bjb berhasil menghimpun Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp 61,2 triliun atau mengalami pertumbuhan sebesar 4,5% dibanding posisi pada tahun 2012. Sementara itu, pertumbuhan kredit yang dimiliki oleh Bank bjb mencapai 27,57% atau menjadi Rp 48,90 triliun dari Rp 38,33 triliun pada 2012. Peningkatan tersebut didukung oleh pertumbuhan kredit consumer dan Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) yang masing-masing secara tahunan tumbuh 27,5% dan 127,2%. Sementara itu kredit mikro Bank bjb tercatat tumbuh 17,8% atau menjadi Rp 5,35 triliun pada akhir tahun 2013 (Annual Report Bank bjb 2013).

Pertumbuhan dana pihak ketiga yang lebih rendah dibandingkan pertumbuhan kredit pun berdampak pada rasio LDR (Loan Deposit Ratio) yang dimiliki Bank bjb. Hingga akhir tahun 2013, Bank bjb memiliki rasio LDR sebesar 96,47%. Rasio ini mengalami kenaikan dibanding tahun 2012 yang hanya sebesar 74,09% (Annual Report Bank bjb 2013). Bank Indonesia sendiri telah menetapkan dalam Peraturan Bank Indonesia No. 15 Tahun 2013 bahwa rasio komposisi antara jumlah kredit yang diberikan dibandingkan dengan jumlah dana pihak ketiga (loan deposit ratio-LDR) tidak lebih dari 110%.

Produk tabungan menjadi salah satu produk yang memiliki target pertumbuhan yang cukup tinggi untuk dapat mendukung pertumbuhan dana pihak ketiga. Bank bjb menetapkan target pertumbuhan tabungan untuk tahun 2014 di atas pertumbuhan rata-rata perbankan nasional yaitu sebesar 22%. Hal ini membuat Bank bjb harus mengintensifkan pertumbuhan tabungan melalui

(6)

6

optimalisasi penetrasi pasar (Annual report Bank bjb 2013). Berdasarkan Analyst Meeting 4Q 2013 Bank bjb Presentation, hingga akhir tahun 2013 Bank bjb berhasil menghimpun dana pihak ketiganya sebanyak 58% berasal dari wilayah Jawa Barat. Di wilayah Jawa Barat sendiri Bank bjb terus mengalami peningkatan jumlah nasabah dari tahun 2010 hingga tahun 2013. Hal tersebut dapat dilihat pada gambar 1.5.

Gambar 1.5

Pertumbuhan Jumlah Nasabah Bank bjb Wilayah Jawa Barat Tahun 2010-2013

Sumber: Analyst Meeting 4Q 2013 Bank bjb Presentation

Pertumbuhan jumlah nasabah Bank bjb di wilayah Jawa Barat juga mendukung peningkatan market share dalam penghimpunan dana pihak ketiga di Jawa Barat seperti yang dapat dilihat pada gambar 1.6.

Gambar 1.6

Pertumbuhan Market Share Penghimpunan Dana Pihak Ketiga Bank bjb di Jawa Barat Tahun 2012-2013

Sumber: Analyst Meeting 4Q 2013 Bank bjb Presentation

Salah satu kota yang telah menjadi pangsa pasar Bank bjb di Jawa Barat adalah Kota Bandung. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya jumlah jaringan kantor Bank bjb yang beroperasi di Kota Bandung. Hingga akhir tahun 2013, Bank bjb memiliki satu Kantor Pusat, lima Kantor Cabang, 40 Kantor Cabang Pembantu, 21 Kantor Kas, sembilan Payment Point dan 121 ATM

(7)

7

yang beroperasi di Kota Bandung (http://www.bankbjb.co.id/id/3/115/141/Kantor-Cabang.html diakses 13Mei 2014). Pada tahun 2013 inflasi Kota Bandung berada pada kisaran 7,97%. Ini mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan tahun 2012 yang berada di tingkat 4,02%. Inflasi di Kota Bandung ini relatif lebih kecil jika dibandingkan dengan tingkat inflasi secara nasional yang berada di tingkat 8,38% (Data Makro Kota Bandung 2013).

Perkembangan teknologi informasi pun mempengaruhi perkembangan industri perbankan. Bank bjb juga melakukan peningkatan kualitas layanan elektronik melalui dukungan teknologi informasi yang memadai dengan pengembangan layanan Internet Banking dan Mobile Banking (Annual Report Bank bjb 2013). Menurut hasil survei yang dilakukan oleh Mars Indonesia pada tahun 2012, menyebutkan bahwa nasabah di Kota Bandung merupakan nasabah yang paling aware terhadap internet banking dibandingkan kota-kota lain dengan porsi 39,3%. Namun tingkat awareness internet banking yang sudah lumayan tinggi, tidak diikuti dengan tingkat penetrasinya yang hanya sebesar 7,2%. Selain itu, pemanfaatan ponsel yang kini semakin canggih ternyata memberikan kemudahan dalam pelayanan perbankan dengan menggunakan mobile banking. Tingkat awareness nasabah di Kota Bandung terhadap mobile banking sebesar 57,6% dengan tingkat penetrasinya sebesar 33% (MARS Newsletter,vol.05, Maret 2013).

Dalam pertumbuhan penduduk Kota Bandung, dari tahun 2010 hingga 2013 menunjukkan pertumbuhan yang positif seperti yang dapat dilihat pada gambar 1.7.

Gambar 1.7

Pertumbuhan Penduduk Kota Bandung Tahun 2010-2013

Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Bandung 2013

Pertumbuhan penduduk dari tahun ke tahun yang positif didukung pula dengan taraf kualitas fisik maupun non fisik penduduknya yang lebih baik. Hal ini dapat dilihat dari Indeks Pembangunan Manusia Kota Bandung pada tahun 2012 sebesar 76,86 lebih tinggi dibandingkan Indeks Pembangunan Manusia secara nasional yang sebesar 73,29 (Data Makro Kota Bandung 2013).

Melalui jaringan kantor yang terdapat di Kota Bandung membuat Bank bjb mampu memberikan layanan kepada para nasabahnya salah satunya di Kantor Cabang Tamansari.

(8)

8

Berdasarkan hasil observasi melalui wawancara dengan Divisi Bisnis Konsumer & KPR Cabang Tamansari, Bapak Moch. Arief H, Kantor Cabang Tamansari merupakan Kantor Cabang yang paling lama berdiri di Kota Bandung setelah Kantor Cabang Utama yang terletak di Jalan Braga. Hal ini membuat Kantor Cabang Tamansari dipercaya oleh Pemerintah Kota Bandung untuk mengelola kas daerah Kota Bandung. Oleh karena itu, Kantor Cabang Tamansari membuat satu Kantor Kas dan satu Kantor Cabang Pembantu yang terletak di dekat kawasan Kantor Pemerintah Kota untuk mempermudah melayani Pemerintah Kota Bandung.

Kewenangan yang dimiliki oleh Kantor Cabang Tamansari untuk mengelola kas daerah termasuk penyimpanan pendapatan dan pengeluaran belanja daerah. Tahun 2012 Kota Bandung memiliki pendapatan asli daerah sekitar Rp 834 juta. Pendapatan asli daerah Kota Bandung sebesar 79% berasal dari hasil pajak daerah yang terdiri dari pajak hotel, restoran, hiburan, pajak bumi dan bangunan hingga pajak air bawah tanah. (Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Walikota Bandung 2012). Perolehan pajak ini memiliki potensi untuk terus meningkat setiap tahunnya mengingat Kota Bandung memiliki laju pertumbuhan ekonomi (LPE) yang menunjukkan peningkatan yang positif selama tahun 2010 –2012. LPE merupakan laju perolehan nilai tambah dari seluruh kegiatan ekonomi atas dasar harga konstan pada suatu wilayah. Pada tahun 2010 LPE Kota Bandung mencapai 8,45% dan pada tahun 2012 mengalami kenaikan menjadi 8,98%. Tingkat LPE Kota Bandung ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan kinerja LPE secara secara nasional yang hanya sebesar 6,21% (Data Makro Kota Bandung 2013).

Sementara itu sekitar 46% anggaran belanja kas daerah Kota Bandung ditujukan untuk belanja pegawai. Belanja ini digunakan untuk pembayaran gaji pegawai dan tambahan penghasilan Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung (Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Walikota Bandung 2012). Menurut Moch Arief H, kondisi Kantor Cabang Tamansari yang secara langsung sebagai pemegang kas daerah Kota Bandung, membuat dana yang dihimpun oleh Kantor Cabang Tamansari paling besar dibandingkan kantor cabang lainnya di Kota Bandung. Oleh karena itu, Bank bjb Cabang Tamansari memiliki target penghimpunan dana yang lebih besar dibandingkan kantor cabang lain di Kota Bandung. Hal ini didukung oleh pernyataan Bagian Marketing Unit Bisnis Konsumer Cabang Tamansari yang menyebutkan bahwa, Kantor Cabang Tamansari secara target memiliki angka yang lebih tinggi dibanding cabang lain dan untuk tahun 2013 target pencapaian bjb Tandamata 95% terealisasi sesuai dengan target yang ditetapkan sebelumnya.

Dalam rangka mendukung strategi penetrasi pasar yang telah ditetapkannya, Bank bjb melakukan penambahan jumlah jaringan di pusat keramaian serta optimalisasi fungsi ATM melalui penambahan fitur layanan juga akan dilakukan Bank bjb untuk menunjang peningkatkan jumlah rekening. Menurut Moch. Arief H, Kantor Cabang Tamansari juga merupakan kantor cabang yang memiliki jaringan kantor paling banyak kedua setelah Kantor Cabang Utama di Kota Bandung. Tahun 2012 Kantor Cabang Tamansari hanya memiliki tiga Kantor Cabang Pembantu

(9)

9

serta tiga Kantor Kas dua Payment Point yang terletak di Unpas dan Dishub Kota Bandung. Kini Kantor Cabang Tamansari telah membuka empat Kantor Cabang Pembantu baru yang terdapat di daerah Kosambi, Jalan Juanda, Jalan Abdul Rahman Saleh dan Jalan Djundjunan. Ditambah lagi sebanyak lebih dari 35 unit mesin ATM Bank bjb yang beroperasi di Kota Bandung dikelola oleh Kantor Cabang Tamansari. Hal ini membuat jaringan kantor dari Kantor Cabang Tamansari sebagai induknya lebih luas dalam menjangkau para nasabahnya guna mendukung strategi penetrasi pasar di Kota Bandung.

Bank bjb memiliki produk Tabungan yang bernama Tabungan bjb Tandamata. Tabungan bjb Tandamata (Tabungan Anda Masa Mendatang) adalah produk tabungan yang dibuat untuk menjangkau golongan masyarakat kecil dan menengah, melalui setoran awal yang relatif ringan. Setoran awal untuk produk Tabungan bjb Tandamata yaitu minimal sebesar Rp 50.000,- dengan biaya adminstrasi sebesar Rp 2.500,- dan tingkat suku bunga hingga 2,5%. Selain memperoleh bunga tabungan, nasabah bjb Tandamata pun mendapatkan Kartu ATM Bank bjb yang berfungsi sebagai kartu ATM dan kartu debit yang dapat digunakan untuk berbelanja dan pembayaran lainnya di seluruh ATM Bank bjb, ATM Bersama dan Prima. Fasilitas yang ditawarkan oleh produk bjb Tandamata dapat dimiliki oleh seluruh nasabah yang telah melakukan pembukaan rekening (http://www.bankbjb.co.id/id/4/117/153/239/bjb-Tandamata.html diakses 14 Maret 2014).

Hingga akhir tahun 2013, Bank bjb memiliki berbagai jenis produk tabungan bjb Tandamata dan produk tabungan lain yang harus dikeluarkan atas program dari Pemerintah. Meskipun Bank bjb menjual berbagai produk Tabungan bjb Tandamata yang masing-masing memiliki segmen pasar yang berbeda, Tabungan bjb Tandamata (Tabungan Anda Masa Datang) mampu menghimpun dana nasabah paling besar dibanding produk tabungan lainnya. Hal tersebut dapat dilihat pada gambar 1.8.

Gambar 1.8

Komposisi Penghimpunan Dana Berdasarkan Produk Tabungan Tahun 2013

(10)

10

Produk Tabungan bjb Tandamata (Tabungan Anda Masa Datang), diposisikan Bank bjb sebagai produk yang dapat mempersiapkan simpanan dana untuk masa mendatang bagi para nasabahnya dengan lebih baik. Hal ini dapat dilihat dari tagline Tabungan bjb Tandamata yaitu ‘Menjadikan Persiapan Masa Depan Anda Lebih Baik’. Produk Tabungan bjb Tandamata menjadi alat menjalin hubungan dekat dengan para nasabahnya. Tabungan menjadi layanan awal yang nantinya nasabah Bank bjb bisa mengakses layanan lainnya seperti layanan kredit mikro, KPR atau lainnya (http://www.klik-galamedia.com/strategi-genjot-raihan-tabungan diakses 30 Maret 2014).

Para nasabah Tabungan bjb Tandamata pun memiliki kesempatan untuk ikut serta dalam program Petik Hadiah Bank bjb. Petik Hadiah Bank bjb merupakan program undian berhadiah Bank bjb yang diselenggarakan dalam rangka meningkatkan customer loyalty dan juga sebagai bentuk apresiasi Bank bjb kepada para nasabah tabungan bjb. Bagi nasabah yang memiliki saldo tabungan minimal Rp 1 Juta secara otomatis mendapatkan nomor undian. Sehingga semakin banyak saldo tabungan, semakin besar pula kesempatan untuk memperoleh hadiah undian Petik Hadiah Bank bjb. (http://www.bankbjb.co.id/id/3/113/133/berita-perusahaan/show/349/1/Bank-bjb-kembali-adakan-penarikan-undian-Petik-Hadiah-Bank-bjb-2013.html diakses 1 Maret 2014).

Setiap akhir tahun Bank bjb mengadakan promosi Gebyar Akhir Tahun Tandamata, dimana promosi ini memberikan tingkat suku bunga tabungan setinggi tingkat suku bunga deposito. Dengan minimal saldo tertentu nasabah tabungan bjb Tandamata dapat memperoleh bunga sebesar bunga deposito yaitu sebesar 6%. Promosi ini dilakukan karena Bank bjb menilai, bunga tabungan belum bisa dirasakan oleh nasabah (http://javanews.co/2013/12/24/bjb-berikan-kejutan-di-akhir-tahun-dengan-bunga-tabungan-setinggi-deposito diakses 20 April 2014). Selain itu, promosi melalui media massa pun dilakukan oleh Bank bjb baik mempromosikan produk-produknya maupun event-event yang disponsori oleh Bank bjb. Bank bjb beberapa kali menjadi sponsor utama untuk event di Bandung seperti Amazing Bike Race dan Road to JakJazz Festival. Beberapa event tersebut selain bertujuan untuk membentuk brand image juga bertujuan untuk memberikan customer experience untuk nasabah Bank bjb. Beberapa event yang disponsori oleh Bank bjb, pesertanya diharuskan membuka rekening tabungan bjb atau menambah saldo tabungan mereka. Sehingga melalui event-event tersebut Bank bjb dapat meningkatkan jumlah nasabah dan saldo tabungan para nasabahnya (http://www.bankbjb.co.id/id/3/113/133/berita-perusahaan/show/331/1/Bank-bjb---Road-to-Jak-Jazz%E2%80%9913.html diakses 2 Maret 2014).

Bank bjb pun mengadakan program yang menyasar komunitas di Kota Bandung seperti komunitas motor trail, bobotoh Persib dan fun bike. Program ini telah menjadi agenda tahunan yang dilaksanakan di Kota Bandung. Melalui program ini Bank bjb mensosialisasikan kegiatan menabung melalui produk Tabungan Bank bjb di kalangan komunitas dan diharapkan mampu

(11)

11

meningkatkan jumlah nasabah Bank bjb (http://www.infopublik.org/read/62755/perolehan-tabungan-bank-daerah-jabar-tahun-2013--melebihi-target.html diakses 20 April 2014)

Melihat persaingan industri perbankan dalam meningkatkan penghimpunan dana dari masyarakat dan potensi pasar yang dimiliki oleh Kota Bandung, sehingga diperlukan strategi pemasaran produk Tabungan yang tepat berupa bauran pemasaran untuk menggarap segmen yang dijadikan target pasar sehingga dapat mencapai posisi produk yang diinginkan. Kombinasi dari bauran pemasaran inilah yang akan menentukan apakah nasabah akan menyimpan dananya atau tidak. Kondisi Bank bjb Kantor Cabang Tamansari yang memiliki pasar Pemerintah Kota Bandung dan karyawannya untuk memperkuat penghimpunan dananya membuat penulis tertarik untuk melakukan evaluasi sejauh mana bauran pemasaran produk Tabungan bjb Tandamata dapat mempengaruhi keputusan nasabah dalam menabung. Oleh karena itu, penulis melakukan penelitian yang berjudul “Evaluasi Hasil Implementasi Strategi Pemasaran pada Produk Tabungan bjb Tandamata Tahun 2014 (Studi Kasus pada Bank bjb Kantor Cabang Tamansari Kota Bandung).”

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian, maka penulis merumuskan beberapa permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut:

a. Bagaimana kinerja bauran pemasaran berdasarkan persepsi nasabah produk Tabungan bjb Tandamata pada Kantor Cabang Tamansari Kota Bandung?

b. Bagaimana keputusan nasabah Bank bjb Kantor Cabang Tamansari Kota Bandung dalam memilih produk Tabungan bjb Tandamata?

c. Bagaimana pengaruh bauran pemasaran terhadap keputusan nasabah Bank bjb Kantor Cabang Tamansari Kota Bandung dalam memilih produk Tabungan bjb Tandamata secara simultan dan parsial?

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

a. Untuk mengetahui kinerja bauran pemasaran berdasarkan persepsi nasabah produk Tabungan bjb Tandamata pada Kantor Cabang Tamansari Kota Bandung

b. Untuk mengetahui keputusan nasabah Bank bjb Kantor Cabang Tamansari Kota Bandung dalam memilih produk Tabungan bjb Tandamata

c. Untuk mengetahui pengaruh bauran pemasaran terhadap keputusan nasabah Bank bjb Kantor Cabang Tamansari Kota Bandung dalam memilih produk Tabungan bjb Tandamata secara simultan dan parsial

(12)

12 1.5 Kegunaan Penelitian

Kegunaan dari penelitian ini adalah: a. Aspek teoritis

1) Penelitian ini sebagai bentuk aplikasi ilmu dan teori yang dijelaskan dalam kurikulum prodi S-1 Manajemen Bisnis Telekomunikasi dan Informatika sehingga dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran mengenai pengaruh kinerja bauran pemasaran terhadap keputusan pembelian sebagai hasil implementasi strategi pemasaran

2) Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai informasi tambahan khususnya penelitian tentang pengaruh kinerja bauran pemasaran terhadap keputusan pembelian sebagai hasil implementasi strategi pemasaran dan dapat pula dijadikan referensi untuk penelitian selanjutnya.

b. Aspek Praktis

Bagi Bank bjb Kantor Cabang Tamansari Kota Bandung, diharapkan hasil penelitian ini bisa digunakan sebagai bahan evaluasi terhadap strategi pemasaran yang diimplementasikannya.

1.6 Sistematika Penulisan

Dalam rangka memberikan gambaran yang jelas mengenai isi penelitian ini, disusun suatu sistematika penulisan yang berisi informasi mengenai materi dan hal yang dibahas dalam tiap-tiap bab. Adapun sistematika penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini berisi tentang gambaran umum objek penelitian, latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Dalam bab ini berisi rangkuman teori, penelitian terdahulu, kerangka pemikiran, hipotesis dan ruang lingkup penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

Dalam bab ini berisi jenis penelitian, operasionalisasi variabel, teknik pengambilan sampel, uji validitas dan reliabilitas serta teknik analisis data.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini berisi pembahasan terhadap hasil analisis data yang diperoleh selama penelitian dilakukan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab ini memuat kesimpulan dari pembahasan atas hasil penelitian serta saran yang ditujukan terutama bagi Bank bjb Kantor Cabang Tamansari Kota Bandung yang menjadi objek studi.

Referensi

Dokumen terkait

Story Waveform Model ini dapat menjadi acuan yang lebih mudah dalam menjelaskan suatu struktur cerita dan dalam membuat kerangka cerita atau plot, di mana plot tersebut dapat

Dari analisis tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa pengembangan pembelajaran dari lembar kerja siswa dengan model MURDER pada materi koordinat kartesius dikatakan

• Topik Skripsi yang tersedia dalam skripsi kelas adalah topik yang sudah ditetapkan oleh Jurusan sesuai dengan peminatan masing-masing.. •

A fundamental step in designing a protocol for in situ metadata collection requires that the remote sensing community identify and define user needs for

Pada prakteknya, ketidaksempurnaan optik, sampling, dan proses pengambilan data citra, akan menghasilkan tepi-tepi yang kabur, dengan derajat kekaburan ditentukan oleh

Semen hidrolis yang dipergunakan secara luas untuk konstruksi umum, seperti konstruksi bangunan yang tidak memerlukan persyaratan khusus, antara lain bangunan

Pokja Pengadaan Barang Kelompok I yang dibentuk berdasarkan Keputusan Kepala Unit Layanan Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah Kabupaten Muara Enim Nomor :

2005, Pharmaceutical Care Untuk Penyakit Diabetes Melitus , Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.. The Patophysiology of Cardiovascular Disease and