• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDAHULUAN Mempelajari perilaku konsumen pada hakekatnya melibatkan kita pada studi perilaku manusia. Istilah perilaku pada umumnya memusatkan perhat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENDAHULUAN Mempelajari perilaku konsumen pada hakekatnya melibatkan kita pada studi perilaku manusia. Istilah perilaku pada umumnya memusatkan perhat"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi - Universitas Gunadarma (2011)

10207808

FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT MEMBELI BARANG

KONVINIEN DI HYPERMART GRAND MALL BEKASI

NUR ADE PRATIWI

Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi - Universitas Gunadarma

Jl. KH. Noer Ali Kalimalang Bekasi - 17135

Email :

dheygirl@yahoo.co.id

Pembimbing: Iman Murtono Soenhadji, Ph.D

Ketua Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi - Universitas Gunadarma

Email:

imansoenhadji@yahoo.com

The purpose of this study was to determine the factors that influence interest in buying goods konvinien at Hypermart Grand Mall Bekasi.

Data used is the primary data in the form of questionnaires and samples taken 100 respondents There are seven variables in the capture of the service, price, location, product, promotions, employees, and comfort. Analysis tools used SPSS 17.

The results indicate that the service, price, location, products, promotions, employees, and either directly or indirectly, may affect the buyer's interest. Where the most influential variable interest buy Grand Mall in Jakarta Hypermart is a variable product, kayawan variables and variable pricing.

(2)

Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi - Universitas Gunadarma (2011)

10207808

PENDAHULUAN

Mempelajari perilaku konsumen pada hakekatnya melibatkan kita pada studi

perilaku manusia. Istilah perilaku pada umumnya memusatkan perhatian pada perilaku

individu khususnya yang membeli produk yang bersangkutan, sekalipun para konsumen

itu tidak terlibat dalam hal merencanakan pembelian produk tersebut ataupun

menggunakan produk tersebut. Disamping itu konsumen dihadapkan pada berbagai

pertimbangan-pertimbangan antara lain tentang selera, persepsi, kelompok, referensi dan

kelas sosial sebelum melakukan pembelian, kemampuan dalam menganalisa perilaku

berarti keberhasilan dalam menyelami jiwa konsumen dan kebutuhannya. Dengan

demikian berarti pula adanya keberhasilan pengusaha, ahli pemasaran dan pimpinan toko

dalam memasarkan suatu produk yang membawa kepuasan kepada konsumen dan bagi

dirinya pribadinya.

Pasar modern sekarang ini sudah berkembang memberikan banyak altenatif pada

konsumen sebagai tempat untuk minat membeli barang konvinien. Pasar modern harus

memperhatikan berbagai faktor, salah satunya faktor konsumen untuk menarik minat

memilih tempat membeli barang konvinien yang menurut mereka terbaik , dan keputusan

yang dibuat oleh konsumen akal menentukan kesuksesan sebuah pasar modern.

Hipotesis Penelitian

H1:

Pelayanan berpengaruh terhadap minat membeli.

H2:

Harga berpengaruh terhadap minat membeli.

H3:

Lokasi berpengaruh terhadap minat membeli.

H4:

Produk berpengaruh terhadap minat membeli.

H5:

Promosi berpengaruh terhadap minat membeli.

H6:

Karyawan berpengaruh terhadap minat membeli.

H7:

Kenyamanan berpengaruh terhadap minat membeli.

H8:

Secara bersama-sama pelayanan, harga, lokasi, produk, promosi, karyawan, dan

kenyaman menguasai minat membeli.

Kerangka Pemikiran

Dalam memilih toko konsumen memiliki kriteria evaluasi diantaranya adalah faktor kenyamanan, pelayanan, kelengkapan produk, dan lain sebagainya hal tersebut menjadikan faktor yang sangat penting dan harus diperhatikan produsen karena akan menjadi bahan perbandingan bagi konsumen untuk memilih toko mana yang akan didatangi konsumen (James F Engel,1994:258), Yang pertama harga, sejumlah uang yang harus dikeluarkan oleh konsumen untuk mendapatkan produk atau jasa yang dibelinya guna memenuhi kebutuhan dan keinginannya.Yang kedua, kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk membuat produknya mudah diperoleh dan tersedia untuk konsumen sasaran . Yang ketiga karyawan ,dari individu dalam mengidentifikasikan keterlibatan dirinya ke dalam bagian organisasi. Keempat pelayanan, kualitas pelayanan harus sesuai dengan harapan yang diinginkan oleh setia konsumen. Kelima produk, dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan dasar minatmembeli . Keenam promosi, semua jenis kegiatan pemasaran yang ditujukan untuk mendorong permintaan. Ketujuh kenyamanan, konsumen lain yang tidak mau mengantri, buruknya pelayanan yang diberikan dan sebagainya.

(3)

Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi - Universitas Gunadarma (2011)

10207808

TELAAH PUSTAKA

Pengertian Pemasaran

Pemasaran adalah suatu fungsi organisasi dan seperangakat proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan menyarankan nilai kepada pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi dengan cara yang menguntungkan organisasi dan para pemilik sahamnya (Menurut Philip Khotler dan Kevin Lane Keller, hal : 6).

Manajemen pemasaran adalah penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan program – program yang ditunjukkan untuk mengadakan pertukaran dengan pasar yang dituju dengan maksud untuk mencapai tujuan organisasi ( Menurut Philip Kotler).

Pengertian Perilaku Konsumen

Perilaku konsumen merupakan tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan ini. ( Perilaku konsumen menurut Engel (1994) . Ada pula perspektif yang lebih menyeluruh dan memfokuskan pada upaya studi konsumsi untuk mengerti bagaimana manusia berpikir dan berperilaku dalam kegiatan hidup. Pemasar yang berusaha mempengaruhi perilaku konsumen terletak pada premis konsumen adalah raja, motivasi dan perilaku konsumen dapat dimengerti melalui penelitian, perilaku konsumen dapat dipengaruhi melalui kegiatan persuasive yang menanggapi konsumen secara serius sebagai pihak yang berkuasa dan dengan maksud tertentu serta pengaruh konsumen memiliki hasil yang menguntungkan secara social asalkan pengamanan hokum, etika, dan moral berada pada tempatnya untuk mengekang upaya manipulasi (Engel, 1994).

Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Belanja

Keputusan belanja dipengaruhi oleh kepercayaan, sikap dan nilai-nilai pelanggan, serta berbagai faktor dalam lingkungan sosial pelanggan (Christina Whidya Utami, 2006). Proses keputusan memilih barang atau jasa dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan faktor pribadi di dalam diri seseorang.

a. Faktor External

Faktor external yang memengaruhi keputusan belanja antara lain: 1. Keluarga

Banyak keputusan belanja dibuat untuk produk yang dikonsumsi oleh keluarga secara keseluruhan. Ritel harus memahami bagaimana suatu keluarga membuat keputusan belanja dan bagaimana anggota keluarga lainnya memengaruhi keputusan ini. 2. Kelompok yang dijadikan acuan

Kelompok yang dijadikan acuan satu atau lebih orang-orang yang digunakan seseorang sebagai dasar perbandingan untuk kepercayaan, perasaan, dan perilaku. 3. Budaya

Budaya adalah faktor yang mendasar dalam pembentukan norma-norma yang dimiliki seseorang yang kemudian membentuk atau mendorong keinginan dan perilakunya menjadi seorang konsumen. Budaya dalam hal ini meliputi hal-hal yang dapat dipelajari dari keluarga, tetangga, teman, guru maupun tokoh masyarakat.

(4)

Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi - Universitas Gunadarma (2011)

10207808

Faktor pribadi atau internal di dalam diri seseorang yang memengaruhi keputusan belanja antara lain:

1. Aspek pribadi

Seorang pelanggan akan mempunyai perbedaan dengan pelanggan yang lain karena faktor-faktor pribadi yang berbeda misalnya, tahapan usia, kondisi keuangan, gaya hidup, kepribadian, dan konsep diri.

2. Aspek psikologis

Faktor psikologi yang memengaruhi seseorang dalam tindakan membeli suatu barang atau jasa didasarkan pada motivasi, persepsi, kepercayaan, dan perilaku serta proses belajar yang dilalui konsumen.

TABULASI KAJIAN SEJENIS

No Judul dan Nama Penulis Topik, Variabel Bahasan, Temuan

1 Analisi Faktor Persepsi Yang

Mempengaruhi Minat Konsumen Untuk Berbelanja Pada Giant HYPERMARKET BEKASI

(Lia Natalia)

Variabel lokasi, kelengkapan produk, kualitas produk, harga dan promosi berpengaruh secara signifikan terhadap minat konsumen untuk berbelanja, sedangkan variabel pelayanan dan kenyamanan berbelanja tidak berpengaruh

2 Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

Minat Beli Konsumen Pada Iklan Flexy

Penelitian kausal atau sebab akibat, yaitu

penelitian yang diadakan untuk

menjelaskan hubungan antar variabel,

variabel yang satu menyebabkan atau

menentukan nilai variabel yang lain

3 Analisis Faktor-Faktor yang Menimbulkan

Kecenderungan Minat Beli Konsumen Sarung

(Ujianto Abdurachman)

Faktor-faktor kualitas, brand/merek, kemasan, harga, ketersediaan dan acuan merupakan faktor-faktor yang menimbulkan minat beli konsumen sarung

4 Analisis Pengaruh Lingkungan Dalam Toko

Terhadap Niat Pembelian Ulang Pada Konsumen Hypermart Sun Plaza Medan

Ambient factors, Social factors, Design factors

5 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

Konsumen untuk Berbelanja di Supermarket Carrefour Yogyakarta

Faktor Hedonic Value dan Utilitarium Value, merupakan variabel-variabel tata letak produk

6 Pemetaan Preferensi Konsumen

Supermarket Dengan Metode Kano

Berdasarkan Dimensi Serqual (KriswantoWidiawan)

Dalam kategori one dimensional atau performance

needs, tingkat kepuasan pelanggan berhubungan

linier dengan kinerja atribut, sehingga kinerja atribut yang tinggi akan mengakibatkan tingginya kepuasan pelanggan pula. Sedangkan pada kategori attractive atau excitement needs, tingkat kepuasan pelanggan akan meningkat sangat tinggi dengan meningkatnya kinerja

atribut

7 Analisis Perbandingan Kepuasan Terhadap

Pelayanan Pada Minimarket Indomaret Dengan Alfamart Di Kompleks Pesona Anggrek Bekasi

Adanya perbedaan kepuasan konsumen Indomaret dengan kepuasan konsumen Alfamart pada dimensi keresponsifan, assurance, empathy, tangible sedang pada dimensi kehandalan tidak di temukan perbedaan yang signifikan karena kedua

minimarket ini memiliki faslitas yang hampir sama

(5)

Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi - Universitas Gunadarma (2011)

10207808

METODE PENELITIAN Populasi dan Sampel

Populasi adalah jumlah keseluruhan dari objek yang diteliti (Soeratno dan Lincolin Arsyad, 1988 : 134). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah konsumen yang minat membeli barang konvenien di Hypermart Grand Mall Bekasi.

Sampel merupakan bagian dari populasi keseluruhan yang dipilih secara cermat agar mewakili populasi itu (Donald R. Cooper dan Emory C. William, 1999 : 66). Penarikan sampel menggunakan teknik kesesuaian (convinience) dilakukan dengan memilih unit-unit analisis yang dianggap sesuai oleh peneliti. Berdasarkan pertimbangan rumus dan pendapat diatas, maka ditetapkan jumlah sampel dalam penelitian ini adalah diambil 100 responden dari sampel 200 responden maksimun. Responden utama dalam penelitian ini adalah konsumen yang minat membeli barang konvinien di Hypermart Grand Mall Bekasi.

Jenis dan Sumber Data

Data adalah semua keterangan seseorang yang dijadikan responden maupun yang berasal dari dokumen-dokumen baik dalam bentuk statistik maupun dalam bentuk lainnya guna keperluan penelitian (Joko Subagyo,1997:87). Sumber data yang akan digunakan: Data Primer Menurut Nur dan Bambang (1999), data primer adalah sumber data yang dikumpulkan secara langsung dari sumber asli (tidak melalui media perantara). Dalam penelitian ini data primer yang digunakan adalah hasil pengisian kuesioner oleh konsumen Hypermart.

Metode Pengumpulan Data Kuesioner

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner. Kuesioner adalah suatu cara pengumpulan data dengan memberikan daftar pertanyaan kepada responden dengan harapan akan memberi respon atas pertanyaan tersebut. Dalam penelitian ini kuesioner menggunakan skala likert dimana pengukuran variable dilakukan dengan skala Likert yang meggunakan metode scoring sebagai berikut :

Sangat setuju diberi skor 5

Setuju diberi skor 4

Netral diberi skor 3

Tidak setuju diberi skor 2 Sangat Tidak Setuju diberi skor 1 Alat Analisis yang Digunakan

Uji Validitas dan Reliabilitas

Validitas didefinisikan sebagai sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu instrumen yang dimaksud untuk mengukur variabel keinginan menjadi entrepreneur dan kemudian menghasilkan informasi tentang keinginan menjadi entrepreneur, maka dikatakan sebagai alat ukur tersebut memiliki validitas yang tinggi

8 Penelitian Dampak Keberadaan Pasar

Modern (Supermarket dan Hypermarket terhadap usaha ritel koperasi/WASERDA Dan Pasar Tradisional

Beberapa kebijakan pemerintah telah dikeluarkan untuk menata pengelolaan perpasaran, baik pasar modern maupun pasar tradisional. Implementasi kebijakan ini menuntut komitmen lebih besar agar dapat dilaksanakan secara konsisten

(6)

Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi - Universitas Gunadarma (2011)

10207808

(Suliyanto, 2005). Uji validitas dalam penulisan ini digunakan sebagai instrumen yang mengukur data responden milik penulis. Reliabilitas pada dasarnya adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran yang dilakukan berulang menghasilkan hasil yang relatif sama, pengukuran tersebut dianggap memiliki tingkat reliabilitas yang baik.

Uji Asumsi Klasik

Variabel yang digunakan sebelum menganalisa lebih lanjut maka akan dilakukan pengujian terlebih dahulu dengan tujuan untuk mengetahui penyimpangan asumsi dalam variabel dengan menggunakan Uji Asumsi Klasik. Perhitungan data dilakukan dengan menggunakan SPSS 17.0 for Windows. Pengujian yang digunakan dalam Uji Asumsi Klasik meliputi :

1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat histogram dari residualnya. Dasar pengambilan keputusan :

a. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

b. Jika data menyebar jauh dari diagonal dan/atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas (Ghozali, 2006). 2. Uji Multikolinieritas

Multikolinieritas timbul akibat adanya hubungan kausal antara dua variabel bebas atau lebih atau adanya kenyataan bahwa dua variabel penjelas atau lebih bersama-sama dipengaruhi oleh variabel ketiga yang berada diluar model. Menurut Nugroho (2005) yang disitasi oleh Sujianto (2009 : 79) untuk mendeteksi adanya multikolinieritas, dilihat dari nilai Variance Inflation Factor (VIF) tidak lebih dari 10 maka model terbebas dari multikolinieritas.

3. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi dilakukan untuk mengetahui apakah terjadi korelasi antarvariabel bebas dalam penelitian. Untuk mengetahui ada tidaknya autokorelasi, dapat dilihat dari nilai Durbin – Watson test. Apabila nilai Durbin – Watson test mendekati nilai 2, maka dapat dikatakan bahwa tidak terjadi autokorelasi pada variabel bebas.

4. Uji Heterokedastisitas

Uji Heterokedastisitas digunakan untuk ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik heterokedastisitas, yaitu adanya ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi. (Priyatno, 2008). Persyaratan yang harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya gejala heterokedastisitas.

Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas melihat Grafik Plot antara nilai prediksi variabel terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan residual SRESID. Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y prediksi – Y sesungguhnya) yang telah di-studentized.

(7)

Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi - Universitas Gunadarma (2011)

10207808

1.

Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.

2.

Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. (Ghozali, 2006)

Analisis Regresi Linear Berganda

Uji regresi sederhana memiliki satu variabel dependen (Y) dan satu variabel independen (X), sedangkan uji regresi berganda memiliki satu variabel dependen (Y) dan memiliki dua atau lebih variabel independen (X).

Model regresi : Y = a + b1X1 + ... + bnXn + e Dimana : Y : Variabel y a : Konstanta b1...bn : Koefisien regresi X1 : Variabel X1 Xn : Variabel Xn

Analisis

Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel X terhadap Y, digunakan rumus koefisien determinasi (R2) dengan cara “mengkuadratkan nilai koefisien korelasi ( r ) yang telah dihitung” dengan rumus yaitu:

R2 = r2

Keterangan :

R = Koefisien Determinasi r = Koefisien Korelasi

Pada SPSS, untuk satu variabel bebas, digunakan R square, tetapi bila terdapat dua atau lebih variabel bebas, digunakan Adsjt R Square.

Uji F (ANOVA)

Uji F digunakan untuk menguji apabila variabel bebas secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan atau tidak signifikan dengan variabel terikat (Y).

1. Jika P-value (Aymp.Sig) > = 0.05, atau Fhitung < Ftabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak. Hal ini berarti variabel independen secara simultan tidak mempunyai pengaruh yang signifikan dengan variabel dependen.

2. Jika P-value (Aymp.Sig) < = 0.05, atau Fhitung > Ftabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima. Hal ini berarti variabel independen secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan dengan variabel dependen.

HASIL DAN PEMBAHASAN Uji Normalitas

Uji Normalitas merupakan bentuk pengujian tentang kenormalan distribusi data. Tujuan dari uji ini adalah untuk mengetahui apakah data yang diambil adalah data yang terdistribusi normal. Maksud dari data yang terdistribusi normal adalah data yang akan mengikuti bentuk distribusi normal dimana datanya memusat pada nilai rata-rata dan median. Uji dapat dilakukan setelah menentukan tipe dari data penelitian yang diambil.

(8)

Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi - Universitas Gunadarma (2011)

10207808

Gambar

Distribusi responden berdasarkan umur

Berikut ini disajikan hasil pengujian terhadap jenis kelamin, usia, pekerjaan, dan pendapatan terhadap 100 orang responden.

Gambar 1.

Frekuensi Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Berdasarkan hasil di atas terlihat bahwa dari 100 responden yang diteliti terdiri dari 50 orang (50%) konsumen laki-laki dan 50 orang (50%) konsumen perempuan.

Gambar 2.

Frekuensi Jumlah Responden Berdasarkan Usia

Berdasarkan hasil di atas terlihat bahwa konsumen yang berusia <21 tahun sebanyak 30 orang (30%), 21-35 tahun sebanyak 35orang (35%), 35-45 tahun sebanyak 30 orang (30%), usia >45 tahun sebanyak 5 orang (5%).

Gambar 3.

Frekuensi Jumlah Responden Berdasarkan Pekerjaan

(9)

Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi - Universitas Gunadarma (2011)

10207808

Berdasarkan hasil di atas dapat dilihat bahwa konsumen yang bekerja sebagai pelajar sebanyak 10 orang (10%), karyawan sebanyak 15 orang (15%), Wiraswasta sebanyak 20 0rang (20%), PNS sebanyak 20 orang (20%), mahasiswa sebanyak 25 orang (25%), dan lain-lain sebanyak 10 orang (10%).

Gambar 4.

Frekuensi Jumlah Responden Berdasarkan Pendapatan

Sumber: data diolah dengan SPSS 17

Berdasarkan hasil di atas dapat dilihat bahwa konsumen yang memiliki pendapatan < 1 juta sebanyak 37 orang (37%), pendapatan 1-2 juta sebanyak 23 orang (23%), pendapatan 2-5 juta sebanyak 20 0rang (20%), dan pendapatan >5 juta sebanyak 20 orang ( 20%).

Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana ketepatan atau kecermatan suatu instrumen dalam mengukur apa yang ingin diukur (Dwi Priyatno, 2008).

R tabel pada α = 5% (0,05) dengan n=100 maka r tabel (0,05;100) yaitu 0,195 Pengambilan keputusan :

a. Jika r hitung positif dan rhitung > r tabel maka butir tersebut VALID.

b. Jika r hitung negatif atau rhitung < r tabel maka butir tersebut TIDAK VALID. c. r hitung dapat dilihat pada kolom Corrected Item-Total Correlation.

Validitas butir-butir pertanyaan dapat dilihat pada table berikut: Tabel 1. Validitas butir-butir pertanyaan

Variable Item Corrected Item-Total Correlation R tabel Validitas ( R hitung ) R tabel Validitas Pelayanan P1 P2 P3 0.514 0.605 0.658 0.195 0.195 0.195 Valid Valid Valid

(10)

Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi - Universitas Gunadarma (2011)

10207808

Harga Lokasi Promosi Produk Kenyamanan Karyawan Minat Membeli P4 P5 H1 H2 H3 H4 L1 L2 L3 P1 P2 P3 Pr1 Pr2 Pr3 Pr4 Kn1 Kn2 Kn3 K1 K2 K3 M1 M2 0.551 0.591 0.595 0.626 0.524 0.442 0.466 0.609 0.552 0.622 0.774 0.682 0.656 0.739 0.829 0.763 0.558 0.488 0.619 0.595 0.449 0.299 0.618 0.647 0.195 0.195 0.195 0.195 0.195 0.195 0.195 0.195 0.195 0.195 0.195 0.195 0.195 0.195 0.195 0.195 0.195 0.195 0.195 0.195 0.195 0.195 0.195 0.195 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid

(11)

Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi - Universitas Gunadarma (2011)

10207808

M3 M4 M5 M6 M7 0.651 0.613 0.675 0.741 0.652 0.195 0.195 0.195 0.195 0.195 Valid Valid Valid Valid Valid

Berdasarkan tabel diatas, maka dapat dilihat bahwa nilai Corrected Item- Total bahwa ke-32 butir pertanyaan tersebut valid. Setelah semua butir pertanyaan dinyatakan valid, maka uji selanjutnya adalah menguji reliabilitas kuesioner tersebut.

Cara pengambilan keputusan :

a. Jika r Alpha positif dan lebih besar dari r tabel maka RELIABEL.

b. Jika r Alpha negatif atau r Alpha lebih kecil dari r tabel maka TIDAK RELIABEL. Tabel 2. Uji Reliabilitas Variabel Keterangan r_tabel Keterangan item Cronbach’s Alpha Cronbach’s Alpha if item deleted Pelayanan P1 0.797 0.779 0.195 Reliabel P2 0.797 0.751 0.195 Reliabel P3 0.797 0.734 0.195 Reliabel P4 0.797 0.767 0.195 Reliabel P5 0.797 0.760 0.195 Reliabel Harga H1 0.744 0.654 0.195 Reliabel H2 0.744 0.639 0.195 Reliabel H3 0.744 0.692 0.195 Reliabel H4 0.744 0.735 0.195 Reliabel Lokasi L1 0.720 0.718 0.195 Reliabel L2 0.720 0.544 0.195 Reliabel L3 0.720 0.618 0.195 Reliabel Promosi P1 0.830 0.828 0.195 Reliabel P2 0.830 0.674 0.195 Reliabel P3 0.830 0.773 0.195 Reliabel Produk Pr1 0.879 0.878 0.195 Reliabel Pr2 0.879 0.848 0.195 Reliabel Pr3 0.879 0.811 0.195 Reliabel Pr4 0.879 0.835 0.195 Reliabel Kenyaman Kn1 0.730 0.637 0.195 Reliabel Kn2 0.730 0.716 0.195 Reliabel Kn3 0.730 0.559 0.195 Reliabel

(12)

Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi - Universitas Gunadarma (2011)

10207808

Asumsi Klasik

Asumsi yang mendasari pada analisis regresi linier berganda adalah distribusi normal dan hubungan antara variabel dependen dan variabel independen adalah linier. Asumsi klasik yang biasanya digunakan pada penelitian ekonomi yaitu tidak adanya multikolinearitas, heteroskedastisitas, dan autokorelasi pada model regresi.

Gambar 5. Uji Normalitas

Dari gambar diatas, terlihat titik-titik menyebar di garis diagonal dan penyebarannya mengikuti arah garis diagonal. Sehingga, data pada variabel Kualitas Produk, Harga, dan Promosi terdistribusi normal dan dapat digunakan dalam model regresi karena memenuhi asumsi normalitas.

Uji Multikolinearitas.

Pedoman suatu model agar terbebas dari multikolinearitas adalah apabila nilai VIF lebih kecil dari 10 dan tolerance lebih dari 0.10. Berikut adalah hasil uji multikolinearitas

Karyawan Kr1 0.626 0.330 0.195 Reliabel Kr2 0.626 0.505 0.195 Reliabel Kr3 0.626 0.731 0.195 Reliabel Minat Membeli M1 0.872 0.860 0.195 Reliabel M2 0.872 0.855 0.195 Reliabel M3 0.872 0.854 0.195 Reliabel M4 0.872 0.859 0.195 Reliabel M5 0.872 0.852 0.195 Reliabel ` M6 0.872 0.845 0.195 Reliabel M7 0.872 0.855 0.195 Reliabel

(13)

Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi - Universitas Gunadarma (2011)

10207808

Tabel 3. Uji Multikolinearitas

Dari tabel diatas, didapat variabel bebas dalam penelitian ini nilai VIF di bawah 10 dan nilai tolerance lebih dari 0.10. hal ini berarti bahwa tidak terjadi multikolinearitas antara variabel bebas tersebut.

Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas dilakukan dengan cara melihat plots antara nilai prediksi (ZPRED) dengan residual (SRESID). Deteksi ada tidaknya pola tertentu pada grafik scarplots antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y yang telah diprediksi dan sumbu X adalah residual (Y prediksi – Y sesungguhnya). Berikut adalah hasil uji heteroskedastisitas.

Gambar 6. Uji Heteroskedastisitas

Tabel 4.

Hasil Uji Autokorelasi Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of

(14)

Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi - Universitas Gunadarma (2011)

10207808

1 .927a .860 .849 20.37983 2.071

a. Predictors: (Constant), kenyamanan, promosi, harga, karyawan, produk, pelayanan, lokasi

b. Dependent Variable: minat_membeli

Dari hasil tabel diatas didapat nilai DW yang dihasilkan dari model regresi adalah 2.071. Sedangkan dari tabel DW dengan signifikansi 0.05 dan jumlah data (n) = 100, serta k = 7 (k adalah jumlah variabel independen) diperolah nilai dL sebesar 1.400 dan dU sebesar 1.693 (tabel DW tercantum dalam lampiran).

1.400 1.693 2.071 2.6 2.307

Hasil uji autokorelasi dengan Durbin Watson menunjukan angka 2.043, dengan batas bawah (dl) dan batas atas (du) dari tabel terlihat, dengan jumlah variabel bebas (k) = 7, dengan jumlah sampel (n) = 100, maka dl = 1.400, dan du = 1.693 Berdasarkan uji di atas dU < d < 4 - dU bahwa nilai Durbin Watson hitung 2.071 terletak di daerah no autocorrelation sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi linier berganda terbebas dari asumsi klasik statistik autokorelasi.

Analisis regresi linier berganda Model Persamaan Regresi :

Keterangan: Y : Minat Membeli β0 : Constanta β1 β2 β3 : Koefisien Regresi X1 : Pelayanan X2 : Harga X3 : Lokasi X4 : Produk X5 : Promosi X6 : Karyawan X7 : Kenyamanan

Y = β0 + β1 X1 + β2 X2 + β3 X3

(15)

Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi - Universitas Gunadarma (2011)

10207808

Berikut hasil dari regresi linier berganda pada penelitian ini Tabel 5.

Analisis Regresi Linier Berganda Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) .834 20.437 .041 .968 pelayanan .538 .072 .480 7.459 .000 .367 2.726 harga .631 .128 .297 4.930 .000 .419 2.389 lokasi .529 .114 .528 4.649 .000 .323 3.096 produk .095 .088 .062 1.071 .287 .457 2.188 promosi .143 .097 .071 1.478 .143 .666 1.501 karyawan .735 .166 .254 4.419 .000 .460 2.175 kenyamanan .127 .095 .125 1.332 .185 .472 2.118

a. Dependent Variable: minat_membeli Persamaan Regresi :

Y = 0.834+0.538X1+0.631X2+0.529X3+0.95X4+0.143X5+0.735X6+0.127X7 Persamaan regresi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

a) Konstanta sebesar 0.834 artinya jika pelayanan, harga, lokasi, produk, promosi, karyawan dan kenyaman nilainya adalah 0, maka minat membeli (Y) nilainya adalah 0.834

b) Koefisien regresi variabel pelayanan (X1) sebesar 0.538 artinya jika variabel independen lain nilainya tetap dan pelayanan mengalami kenaikan 1%, maka minat membeli (Y) akan mengalami peningkatan sebesar 53.8%. Koefisien bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara pelayanan dengan minat membeli, semakin naik pelayanan, maka semakin meningkat minat membeli.

c) Koefisien regresi variabel Harga (X2) sebesar 0.631 artinya jika variabel independen lain nilainya tetap dan Harga mengalami kenaikan 1%, maka minat membeli (Y) akan mengalami peningkatan sebesar 63.1%. Koefisien bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara Harga dengan minat membeli, semakin naik Harga, maka semakin meningkat Keputusan Pembelian.

d) Koefisien regresi variabel lokasi (X3) sebesar 0.529 artinya jika variabel independen lain nilainya tetap dan lokasi mengalami kenaikan 1%, maka minat membeli (Y) akan mengalami peningkatan sebesar 52.9%. Koefisien bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara lokasi dengan minat membeli, semakin naik lokasi, maka semakin meningkat minat membeli.

e) Koefisien regresi variabel produk (X4) sebesar 0.95 artinya jika variabel independen lain nilainya tetap dan produk mengalami kenaikan 1%, maka minat membeli (Y) akan mengalami peningkatan sebesar 95%. Koefisien bernilai positif artinya terjadi

(16)

Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi - Universitas Gunadarma (2011)

10207808

hubungan positif antara produk dengan minat membeli, semakin naik produk, maka semakin meningkat minat membeli.

f) Koefisien regresi variabel promosi (X5) sebesar 0.143 artinya jika variabel independen lain nilainya tetap dan promosi mengalami kenaikan 1%, maka minat membeli (Y) akan mengalami peningkatan sebesar 14.3%. Koefisien bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara promosi dengan minat membeli, semakin naik promosi, maka semakin meningkat minat membeli.

g) Koefisien regresi variabel karyawan (X6) sebesar 0.735 artinya jika variabel independen lain nilainya tetap dan lokasi mengalami kenaikan 1%, maka minat membeli (Y) akan mengalami peningkatan sebesar 73.5%. Koefisien bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara karyawan dengan minat membeli, semakin naik karyawan, maka semakin meningkat minat membeli.

h) Koefisien regresi variabel kenyamanan (X7) sebesar 0.127 artinya jika variabel independen lain nilainya tetap dan lokasi mengalami kenaikan 1%, maka minat membeli (Y) akan mengalami peningkatan sebesar 12.7%. Koefisien bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara kenyamanan dengan minat membeli, semakin naik kenyamanan, maka semakin meningkat minat membeli.

Pengaruh secara serentak

Pengaruh secara serentak atau disebut juga analisis korelasi ganda digunakan untuk mengetahui hubungan antara dua atau lebih variabel independen (X1, X2, X3,…Xn) terhadap variabel dependen (Y) secara serentak (Dwi Priyatno, 2008).

Pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi sebagai berikut (Sugiyono, 2007 ; dalam Duwi Priyatno, 2008).

0.00 – 0.199 = sangat rendah 0.20 – 0.399 = rendah 0.40 – 0.599 = sedang 0.60 – 0.799 = kuat 0.80 – 1.000 = sangat kuat

Dari hasil analisis regresi, lihat pada output model summary sebagai berikut : Tabel 6.

Analisis Korelasi Ganda (R) Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of

the Estimate Durbin-Watson

1 .927a .860 .849 20.37983 2.071

a. Predictors: (Constant), kenyamanan, promosi, harga, karyawan, produk, pelayanan, lokasi

b. Dependent Variable: minat_membeli

Berdasarkan tabel di atas diperoleh angka R sebesar 0.927. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi hubungan yang sangat kuat antara kenyamanan, promosi, harga, karyawan, produk, pelayanan dan lokasi terhadap minat membeli.

Analisis Determinasi (R²)

Koefisien ini menunjukkan seberapa besar persentase variasi variabel independen yang digunakan mampu menjelaskan variasi variabel dependen.

(17)

Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi - Universitas Gunadarma (2011)

10207808

Dari hasil analisis regresi, lihat pada output model summary sebagai berikut : Tabel 7.

Analisis Korelasi Ganda (R) Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of

the Estimate Durbin-Watson 1 .927a .860 .849 20.37983 2.071

a. Predictors: (Constant), kenyamanan, promosi, harga, karyawan, produk, pelayanan, lokasi

b. Dependent Variable: minat_membeli

Berdasarkan tabel diatas diperoleh nilai R Square sebesar 0.860 atau 86 %. hal ini menunjukkan bahwa semua variabel independen yaitu kenyamanan, promosi, harga, karyawan, produk, pelayanan, dan lokasi mampu menjelaskan variabel dependen yaitu minat membeli sebesar 86%. sedangkan sisanya (100% - 86% = 14 %) dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini. Evaluasi terhadap signifikannya dilakukan melalui nilai F-hitung, bila nilainya sama atau melebihi F-tabel dinyatakan signifikan, dan sebaliknya bila lebih kecil berarti tidak signifikan.

Tabel 8.

Uji Signifikan Determinasi dengan F-hitung ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 234876.319 7 33553.760 80.787 .000a

Residual 38211.057 92 415.338 Total 273087.377 99

Sumber data pengolahan data primer, 2010

a. Predictors: (Constant), kenyamanan, promosi, harga, karyawan, produk, pelayanan, lokasi

b. Dependent Variable: minat_membeli

Berdasarkan tabel diatas memperlihatkan nilai F hit sebesar 80.787 dengan signifikansi adalah 0.000. Dengan tingkat α = 5%, df 1 (jumlah variabel-1) atau 7-1=6 dan df 2 (n-k-1) atau 100-7-1=92 (n adalah jumlah responden dan k adalah jumlah variabel independen).

Hasil yang diperoleh untuk F tabel sebesar 2.198 (dicari di MsExcel dengan cara pada cell kosong ketik =finv(0.05,6,92) lalu enter). Nilai F hit > F tab (80.787 > 2.198) dan nilai sig < alpha (0.000 < 0.05), maka kesimpulan yang dapat diambil adalah tolak Ho dan terima Ha yang berarti kenyamanan, promosi, harga, karyawan, produk,

(18)

Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi - Universitas Gunadarma (2011)

10207808

pelayanan, dan lokasi secara bersama-sama mempengaruhi variabel minat membeli di Hypermart Grand Mall Bekasi.

terdapat tidak terdapat pengaruh

pengaruh F-tabel = 2.198 F-hitung = 80.787 F-tabel = 2.198 Gambar 7.

Signifikan koefisien determinasi

KESIMPULAN DAN IMPLIKASI Kesimpulan

Berdasarkan analisis dan pembahasan setelah dilakukan pengujian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi minat membeli barang konvinien di Hypermart Grand Mall Bekasi, maka dapat di tarik kesimpulan :

1. Pelayanan mempengaruhi minat membeli barang konvinien. 2. Harga mempengaruhi minat membel barang konvinien. 3. Lokasi mempengaruhi minat membeli barang konvinien. 4. Produk mempengaruhi minat membeli barang konvinien. 5. Promosi mempengaruhi minat membeli barang konvinien. 6. Karyawan mempengaruhi minat membeli barang konvinien. 7. Kenyamanan mempengaruhi minat membeli barang konvinien.

8. Secara bersama-sama variabel pelayanan, harga, lokasi, produk, promosi, karyawan , dan kenyamanan menguasai minat membeli.

5.2 Implikasi

Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat memengaruhi minat membeli barang konvinien. Diharapkan bagi peneliti selanjutnya agar memperbanyak variabel atau menambah jumlah responden agar hasil penelitian lebih akurat, serta membandingkan dua atau lebih ritel yang diteliti agar tampak ritel mana yang paling diminati dan dari segi apa konsumen lebih meminati ritel tersebut

(19)

Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi - Universitas Gunadarma (2011)

10207808

DAFTAR PUSTAKA

Basu Swastha, Irawan. 1990. Manejemen Pemasaran Modern, Liberty,Yogyakarta.

Basu Swastha, Dharmesa.2000.Pengantar Bisnis Modern ,Edisi Ketiga,

Liberty,Yogyakarta.

Erhans, A. 1995. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Indah, Surabaya.

Kotler, Philip. 2000. Prinsip-prinsip Pemasaran. Edisi Ketiga. PT. Prenhallindo, Jakarta.

Natalia, Lia. 2009. “Analisis Faktor Persepsi -Faktor yang Mempengaruhi Minat

Konsumen untuk Berbelanja Pada Giant Hypermarket Bekasi”. Jurnal

Skripsi Jurusan Manajemen, Universitas Gunadarma.

Rahmawati, Febrin Dwi. 2008. “Analisis Pengaruh Pengetahuan Status Pionir Sebuah

Merek terhadap Sikap Konsumen”, Penulisan Ilmiah Fakultas Ekonomi,

Universitas Gunadarma, Bekasi.

Rimiyati, Hasnah. 2003. “ Pengalaman Berbelanja di Supermarket dan Persepsi

konsumen atas Harga-Kualitas-Nilai”, Tesis Fakultas Ekonomi

Universitas

Gajah Mada, Yogyakarta.

Simamora, Bilson. 2002. Panduan Riset Perilaku Konsumen, PT. Gramedia Pustaka

Utara, Jakarta.

Siringoringo, Hotniar. 2007. “Model Pengaruh Persepsi akan Toko Ritel Modern

PadaPengalaman Berbelanja”, Jurnal Ilmiah dan Ilmu Ekonomi.

Sri, Wayan Suprapti. 2010. Perilaku Konsumen Pemahaman Dasar dan Amplikasinya

Dalam Strategi Pemasaran, Penerbit Udayana University Press, Bali.

Susanti, Anita. 2007. “Analisis Perbandingan Persepsi Konsumen Minimarket Indomart

dan Alfamart”, Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang,

Semarang.

Swasta, Basu DH dan Hani, T. Handoko. 2000. Manajemen Pemasaran Analisis Perilaku

Konsumen, Edisi : Pertama. Penerbit BPFE, Yogyakarta.

Umar, Husein. 2005. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen, PT. Gramedia Pustaka

Utama, Jakarta.

Utami, Christina Whidya. 2005. Manajemen Riset Strategi dan Implementasi Riset

Modern,

Salemba Empat, Jakarta.

Uyanto, Stanislaus S. 2009. Pedoman Analisis Data dengan SPSS. Edisi Ketiga.Graha

Ilmu ,Yogyakarta.

Gambar

Gambar  Distribusi responden berdasarkan umur
Tabel 2.   Uji Reliabilitas  Variabel  Keterangan  r_tabel    Keterangan  item  Cronbach’s Alpha  Cronbach’s  Alpha  if  item  deleted  Pelayanan  P1  0.797  0.779  0.195  Reliabel  P2  0.797  0.751  0.195  Reliabel  P3  0.797  0.734  0.195  Reliabel  P4

Referensi

Dokumen terkait

Tetapi penelitian ini membuktikan bahwa pemberian krackers shortening minyak sawit merah selama 14 hari yang memiliki kandungan 1.3 mg betakaroten atau setara dengan 52.2%

Penelitian i pengembangan e-Book Fisika menggunakan Sigil yang telah dilakukan di SMA Muhammadiyah 9 dengan subjek penelitian yakni peserta didik kelas X MIA yang

Berdasarkan penelitian pendahulu yaitu penelitian yang dilakukan oleh Nana Hasanah (2013) diperoleh hasil bahwa bahwa semua subjek laki-laki dan perempuan yang

Dalam BCK- aljabar terdapat konsep BCK-aljabar fuzzy yang diperkenalkan oleh O.G Xi, begitu pula dalam KS-semigrup juga terdapat konsep baru yang akan dikaji meliputi

Secara deskriptif, diperoleh hasil bahwa 57.14% manula yang memelihara hewan mengalami kesepian pada kategori rendah dan 60% manula yang tidak memelihara hewan

Secara arsitekturalnya gedung akad nikah, pemberkatan dan gedung resepsi indoor memiliki konsep bangunan yang menyatu dengan alam (unsur air pada stage jalan

Dengan tanya jawab, siswa diarahkan untuk menemukan contoh tindakan ekonomi yang dilakukan manusia.. Dengan penjelasan guru, siswa dapat mengidentifikasikan ciri dan inti

LPPM Universitas Jambi Halaman | 139 permasalahan maka tujuan umum penelitian ini adalah untuk merumuskan kebutuhan standar kompetensi sumberdaya manusia dalam