• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. hasil dari imajinasi pengarang. Imajinasi yang dituangkan dalam karya sastra,

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. hasil dari imajinasi pengarang. Imajinasi yang dituangkan dalam karya sastra,"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Karya sastra adalah hasil ciptaan manusia yang memiliki nilai keindahan yang sangat tinggi. Keindahan yang terdapat dalam sebuah karya sastra, merupakan hasil dari imajinasi pengarang. Imajinasi yang dituangkan dalam karya sastra, merupakan cerminan dari pemikiran dan hati seorang pengarang. Cerminan hati dan pemikiran pengarang, tidak pernah lepas dari lingkungan sekitar dimana pengarang itu berada. Karena lingkungan banyak mempengaruhi timbulnya daya imajinasi utamanya bagi seorang pengarang karya sastra.

Karya sastra adalah artefak, adalah benda mati, baru mempunyai makna dan menjadi objek estetik bila diberi arti oleh manusia, menurut Teew (dalam Pradopo, 2009: 106). Sebagai wujud yang indah, karya sastra berisi kreativitas manusia yang mencerminkan kehidupan suatu masyarakat. Permasalahan dalam karya sastra banyak mengangkat fenomena yang terjadi pada sebuah masyarakat. Oleh karena itu, sastra dapat dikatakan sebagai cerminan kehidupan sosial dalam masyarakat. Sastra lahir dari kenyataan yang terjadi di lingkungan sekitar pengarang. Akan tetapi penyampaian sebuah isi karya sastra tidak secara langsung atau tersurat, sehingga diperlukan suatu kegiatan membaca intensif agar dapat memahami isi karya sastra.

Karya sastra sebagai cermin masyarakat pada suatu zaman bisa juga dianggap sebagai dokumen sosial budaya. Meskipun unsur-unsur imajinasi tidak bisa dilepaskan begitu saja, sebab tidak mungkin seorang pengarang dapat berimajinasi

(2)

jika tidak ada kenyataan yang melandasinya. Karya sastra juga bisa menjadi media untuk menyampaikan gagasan atau ide-ide penulis.

Salah satu karya sastra yang tidak asing lagi di telinga pembaca adalah novel. Novel merupakan karya sastra fiksi prosa yang naratif. Novel lebih banyak mengisahkan kehidupan manusia dengan benda yang ada di sekitarnya. Pengarang menciptakan novel untuk menyampaikan pesan kepada pembaca. Nilai-nilai hidup yang diperolehnya, ditulis dalam bentuk karya sastra. Setiap pengarang, tentunya ingin menyampaikan pesan yang berbeda. Pesan-pesan tersebut dituangkan ke dalam karya sastra untuk diekspresikan kepada pembaca. Jika kita ingin mengetahui pesan apa yang ingin disampaikan seorang pengarang, perlu adanya proses membaca dan memaknai isi yang terkandung dalam sebuah novel.

Novel merupakan karya sastra yang menggambarkan kisah fiktif. Menurut Ian Watt (dalam Tuloli, 2000 : 17) novel adalah suatu ragam sastra yang memberikan gambaran pengalaman manusia, kebudayaan manusia yang disusun berdasarkan peristiwa, tingkah laku tokoh, waktu dan plot, suasana dan latar. Pengalaman individual turut berpengaruh, namun harus diingat bahwa logika sebuah novel adalah sebagai sarana budaya yang tergambar.

Sebuah novel merupakan sebuah totalitas, sesuatu yang menyeluruh yang bersifat artistik menurut Nurgiyantoro (2010: 22). Sebagai sebuah totalitas, novel memiliki unsur-unsur yang saling mengisi satu sama lain. Unsur-unsur novel dikenal dengan unsur pembangun cerita yang bersifat intrinsik dan ekstrinsik. Unsur intrinsik adalah unsur yang membangun karya sastra berasal dari dalam karya sastra itu

(3)

sendiri.Unsur ekstrinsik adalah unsur-unsur yang berasal dari luar karya sastra, tetapi secara tidak langsung berpengaruh dalam karya sastra.

Menurut Redaksi PM (2012 : 8) bahwa, tidak ada sebuah karya sastra yang tumbuh otonom, tetapi selalu pasti berhubungan secara ekstrinsik dengan luar sastra, dengan sejumlah faktor kemasyarakatan seperti tradisi sastra, kebudayaan lingkungan, pembaca sastra, serta kejiwaan mereka. Untuk melakukan pendekatan terhadap unsur luar karya sastra, dibutuhkan bantuan dari ilmu-ilmu lain seperti sosiologi, psikologi, postkolonial, dan lain-lain.

Refleksi kehidupan masyarakat dapat dilihat dalam sebuah novel. Bagaimana pengarang menggambarkan kehidupan masyarakat yang dibingkai dalam cerita yang menarik. Penggambaran masyarakat dalam sebuah novel dapat memudahkan pembaca mengetahui peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam kehidupan suatu masyarakat. Meskipun berwujud refleksi, novel juga telah diwarnai dengan imajinasi yang telah dikreasikan oleh pengarang.

Pada sebuah novel banyak hal yang dapat dipelajari. Baik berupa nilai-nilai kehidupan maupun bersifat informasi yang perlu diketahui. Lewat karyanya, pengarang mengajak pembaca untuk belajar banyak hal menyangkut kehidupan. Bagaimana pembaca bisa melihat gambaran kehidupan masyarakat fiktif yang juga di dalamnya mengandung fakta. Namun sebagian besar pembaca novel bukan karena ingin memperoleh informasi. Melainkan hanya mengisi waktu yang kosong atau hanya melihat aspek keindahan kata-kata dalam sebuah novel. Mereka tidak menyadari betapa banyak hal bisa dipelajari dalam sebuah novel yang dibaca.

(4)

Jika disadari betapa pentingnya nilai-nilai maupun informasi dalam sebuah novel, tentu kita dapat membaca dengan benar. Sehingga pesan yang ada di dalam sebuah novel dapat kita serap dengan baik. Tidak hanya diserap melainkan dapat kita jadikan sebagai pelajaran dalam kehidupan sehari-hari. Jika hal ini kita terapkan, membaca novel tidak hanya menjadi sesuatu menyenangkan. Tetapi membaca novel juga memiliki berbagai manfaat.

Novel Sognando Palestina karya Randa Ghazy menggambarkan kehidupan masyarakat Palestina dalam kondisi terjajah oleh negara Israel. Bagaimana pengarang menggambarkan kehidupan masyarakat Palestina yang begitu mengharukan. Bagaimana kehidupan tetap dijalani dengan cinta, persahabatan, meskipun dalam kondisi perang.

Perang, kekerasan dan ketakutan menjadi teman dalam kehidupan sehari-hari. Namun, dibalik semua itu tersimpan persaudaraan, cinta, dan persahabatan. Sekelompok remaja Palestina memutuskan untuk hidup dan bertahan di masa sulit. Masa berkobarnya balas dendam, bom bunuh diri dan pengusiran. Meskipun demikian, mereka berusaha menjalani kehidupan yang normal, penuh solidaritas, dan keceriaan. Padahal setiap hari bisa saja menjadi hari terakhir bagi siapa saja. Satu-satunya senjata untuk bertahan adalah jiwa yang tegar dan keinginan untuk berjuang sampai titik darah penghabisan.

Novel Sognando Palestina karya Randa Ghazy dapat menyadarkan pembaca betapa kondisi masyarakat yang disajikan dalam cerita sangatlah memprihatinkan. Hari-hari yang menakutkan dan rasa tidak aman menghantui setiap jiwa masyarakat.

(5)

Di sisi lain, sekelompok remaja menjalani kehidupan dengan begitu luar biasa. Walau terkadanng timbul perselisihan, para remaja Palestina tetap menyadari betapa pentingnya persatuan mereka. Setiap waktu mereka gunakan untuk berbagi kasih, motivasi, serta cinta. Semangat yang membara membuat para remaja Palestina mampu bertahan melewati hari-hari yang sulit.

Melihat kondisi masyarakat Palestina dalam novel, peneliti tertatik mengkaji lebih dalam lagi refleksi kehidupan masyarakat Palestina dalam novel Sognando

Palestina karya Randa Ghazy.

1.2 Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah dilakukan untuk mempermudah peneliti mengetahui masalah-masalah yang akan dipecahkan dalam sebuah penelitian. Berikut merupakan

identifikasi masalah yang ditemukan dalam novel Sognandi Palestina.

1. Semua orang Palestina kehilangan keluarga mereka masing-masing 2. Penyerangan Israel yang menghancurkan rumah-rumah orang Palestina

3. Cinta yang tumbuh walau dalam kondisi perang 4. Peperangan yang terjadi mengambil banyak nyawa yang tidak berdosa

5. Kehidupan masyarakat Palestina yang diliputi dengan kehancuran

6. Penderitaan batin dan kebencian masyarakat Palestina terhadap tentara Israel.

1.3 Batasan Masalah

Batasan masalah perlu dilakukan untuk mempermudah peneliti dalam memecahkan sebuah masalah. Agar tidak melebar, masalah penelitian perlu dibatasi.

(6)

Sebab, jika tidak dibatasi, masalah tersebut mungkin tidak sesuai dengan kemampuan penulis, baik dari segi pengetahuan, ekonomi, maupun waktu. Selain itu, hasilnya akan dangkal sehingga tidak memenuhi salah satu syarat karya ilmiah yakni bernas, menurut Jauhari(2010: 27).

Masalah dalam penelitian ini dibatasi pada aspek refleksi Kehidupan

Masyarakat Palestina dalam novel Sognando Palestina Karya Randa Ghazy. I.4 Rumusan Masalah

Merumuskan masalah penelitian sangat penting dan mempermudah peneliti dalam melakukan sebuah penelitian. Perumusan permasalahan yang baik harus diberi konteks sebelum masalah dipaparkan dan alasan penelitian dikemukakan, menurut Indriyati(2008: 4). Rumusan masalah dalam penelitian ini yakni sebagai berikut.

1. Bagaimanakah kondisi pergaulan masyarakat Palestina dalam novel Sognando Palestina karya Randa Ghazy?

2. Bagaimanakah bentuk refleksi percintaan masyarakat Palestina dalam novel Sognando Palestina karya Randa Ghazy ?

3. Bagaimanakah pelanggaran hak-hak yang ditimbulkan dari peristiwa yang terjadi dalam novel Sognando Palestina karya Randa Ghazy?

1.5 Definisi Operasional

Refleksi merupakan sebuah penggambaran. Penggambaran yang dimaksud dalam penelitian ini adalah cerminan kehidupan masyarakat yang ada dalam karya sastra diuraikan dengan melakukan pengkajian. Refleksi yang dimaksudkan dalam

(7)

penelitian ini adalah bagaimana peneliti mengkaji gambaran kehidupan Masyarakat Palestina yang dilihat dari kondisi-kondisi yang terdapat di dalam novel Sognando Palestina karya Randa Ghazy.

Kehidupan masyarakat Palestina yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kehidupan masyarakat Palestina yang tergambar secara langsung maupun tidak langsung di dalam novel Sognando Palestina karya Randa Ghazy.

Novel merupakan karya sastra yang berbentuk prosa. Novel yang dimaksud dalam penelitian ini adalah novel Sognando Palestina yang artinya Impian Palestina karya Randa Ghazy. lewat novel, pengarang menyelipkan impian-impian masyarakat Palestina yang begitu mengharukan. Peneliti ingin melihat bagaimanakah Refleksi kehidupan masyarakat Palestina dalam novel.

Teori sosiologi sastra adalah penelitian yang terfokus pada masalah manusia. karena sastra sering mengungkapkan perjuangan umat manusia dalam menentukan masa depannya, berdasarkan imajinasi, perasaan, dan intuisi, menurut Endraswara (2003: 79). Sosiologi sastra adalah teori yang mengakaji hubungan yang ada antara karya sastra dengan masyarakat. Adapun yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah penggunaan teori sosiologi sastra untuk membedah novel Sognando Palestina karya Randa Ghazy. Sehingga hakikat refleksi dapat terungkap dengan jelas.

1.6 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian biasanya untuk mengetahui sebuah atau sejumlah fenomena tertentu, menurut Jauhari(2010: 28). Berdasarkan permasalahan yang peneliti angkat dalam penelitian ini, memiliki tujuan sebagai berikut.

(8)

a) Tujuan Umum

Adapun tujuan umum yang ingin dicapai oleh peneliti yakni mengungkapkan refleksi kehidupan masyarakat palestina dalam novel Sognando Palestina karya Randa Ghazy.

b) Tujuan Khusus

Adapun tujuan khusus yang ingin peneliti capai melalui penelitian ini yakni :

1. Mendeskripsikan kondisi Pergaulan Masyarakat Palestina dalam novel sognando palestina karya Randa Ghazy

2. Mendeskripsikan bentuk refleksi percintaan masyarakat Palestina dalam novel sognando palestina karya Randa Ghazy

3. Mendeskripsikan pelanggaran hak-hak yang ditimbulkan dari peristiwa yang terjadi dalam novel sognando palestina karya Randa Ghazy.

1.7 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dalam kajian ini dapat bermanfaat untuk berbagai pihak, yakni sebagai berikut:

a) Untuk peneliti, dapat menambah khazanah pengetahuan serta melatih kemampuan dalam mengkaji masalah-masalah yang terdapat dalam karya sastra. b) Masyarakat/Pembaca, dapat mengetahui gambaran kehidupan masyarakat

Palestina dalam novel Sognando Palestina.

c) Masyarakat/Lembaga Pendidikan, dapat menjadi referensi dalam penelitian-penelitian sosiologi sastra berikutnya.

Referensi

Dokumen terkait

Setelah dilakukan simulasi pembiayaan pembangunan kapal ikan 30 GT, didapatkan hasil sebagai berikut: Pembiayaan dengan skema I, yaitu sistem pembayaran termin dengan lima

a) Sosialisasi tentang pentingnya terumbu karang dan beberapa alat tangkap yang dapat merusak sumber daya laut dan terumbu karang perlu lebih digalakkan. Sosialisasi ini

Karena disana pun ada yang berdakwah kepada Allah dan menyeru kepada Aqidah ini, akan tetapi itu adalah perjuangan perorangan, berbeda dengan perjuangan disini

UPTD PUSKESMAS PANUMBANGAN UPTD PUSKESMAS

Akhirnya penulis menyarankan Bank Nagari Cabang Lubuk Alung diharapkan selalu mencerminkan dasar atau latar belakang didirikannya Bank sesuai yang diamanahkan dalam

Kepala Bagian Iklan: Ali Usodo Kepala Bagian Pemasaran: Monang Sitorus Wakil Kepala Bagian Iklan: Nenny Indriasari.. Telepon Pengaduan

Berdasarkan penjelasan di atas dan dengan melihat pentingnya pelanggan bagi kelangsungan usaha, maka yang menjadi msalah dalam penelitian ini adalah: Bagaimana

Teori tersebut juga didukung dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Feri Kurniawan angkatan 2007 dengan judul “Penerapan Bimbingan Kelompok Topik Tugas Untuk