• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Seekor hewan dengan lahap menyantap buruannya, menikmati sekali

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. Seekor hewan dengan lahap menyantap buruannya, menikmati sekali"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seekor hewan dengan lahap menyantap buruannya, menikmati sekali santapan yang ada di hadapannya. Hewan tersebut merasa bahagia selama mereka merasa sehat dan makan yang cukup. Pada dasarnya, manusia seharusnya bisa lebih bahagia daripada hewan, tumbuhan, atau makhluk lain di dunia ini1.Akan tetapi, pada kenyataannya, banyak manusia yang tidak bahagia dalam hidupnya. Ketidakbahagiaan itu dapat berasal dari berbagai permasalahan kehidupan yang berasal dari keluarga, pertemanan, dan lingkungan sosial lainnya, bahkan dari dirinya sendiri. Hidup dengan banyak permasalahan sangat tidak menyenangkan. Setiap manusia pasti ingin lepas dari berbagai permasalahan yang ada dan menginginkan kebahagiaan dalam hidupnya. Kebahagiaan tersebut yang menjadi tujuan hidup manusia.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, (2007: 87) kebahagiaan berasal dari kata dasar “bahagia” yang berarti keadaan atau perasaan senang dan tenteram (bebas dari segala yang menyusahkan). Selanjutnya, kebahagiaan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah kesenangan dan ketenteraman hidup. Berdasarkan definisi tersebut, kebahagiaan adalah perasaan senang dan tenteram dalam

1

Bertrand Russel The Philosophy of Happiness, diterjemahkan oleh A. Setiono Mangoenprasodjo dengan judul Filsafat Hidup Bahagia. (Cet I; Yogyakarta: Pradipta Publishing,2004), h.3

(2)

2

menjalani hidup serta terbebas dari permasalahan yang ada. Kebahagiaan hidup dalam bahasa Prancis biasa disebut dengan la joie de vivre, sedangkan bahagia dalam bahasa Prancis adalah le bonheur.

Konsep-konsep mengenai kebahagiaan bersifat abstrak dan berbeda. Hal ini disebabkan karena setiap individu mempunyai tolak ukur masing-masing untuk mencapai kebahagiaan2.Si A bahagia karena memiliki mobil, tetapi si B bahagia karena bisa selalu berkumpul terus dengan keluarga. Dari semua itu, kebahagiaan di dalam kehidupan sebenarnya berada pada tingkatan yang sangat penting daripada uang dan harta kekayaan3.Kebahagiaan juga menjadi tingkatan yang paling tinggi dari komponen kehidupan lainnya4.

Karena menjadi tingkatan paling tinggi untuk dicapai, kebahagiaan tidak mudah dimiliki semua orang. Banyak faktor yang memengaruhi, seperti masalah sosial, konflik, keluarga, kemiskinan dan lain sebagainya. Hal tersebut membuat kehidupan sosial yang dijalani manusia terkadang tidak semulus yang diharapkan. Ada juga permasalahan sosial di dalam hubungan individu dengan individu, individu dengan kelompok. Begitu pula dengan masalah keluarga yang dihadapi setiap orang. Ada orangtua yang bercerai sehingga anak menjadi pembangkang. Selain permasalahan itu, ada pula permasalahan ekonomi seperti kemiskinan. Terkadang, hidup dalam kemiskinan membuat seseorang tidak bisa meraih

2 Michael Argyle. The Psychology of Happiness. (Cet II: New York: Routledge, 2001),

h.1

3

op.cit., h.1

4

(3)

3

kebahagiaan. Kebahagiaan bisa diraih ketika lepas dari berbagai permasalahan yang ada. Baik itu permasalahan keluarga, sosial, atau kemiskinan.

Permasalahan di dalam kehidupan nyata dapat ditemukan di dalam karya sastra. Karya sastra dipilih karena dianggap sebagai cerminan kehidupan. Permasalahan tentang kehidupan itu dikemas dalam novel, cerpen, drama, dan lain sebagainya. Sastrawan memahami bahwa karya sastra adalah bagian penting dari kehidupan dengan semua permasalahannya. Oleh karena itu, dalam karya sastra merupakan representasi dari kehidupan yang sebenarnya. Seperti halnya dalam novel Une Désolation karya Yasmina Reza. Novel ini membahas permasalahan kebahagiaan dalam hidup.

Yasmina Reza lahir di Paris, Prancis pada tanggal 1 Mei 1959. Dia adalah seorang anak dari orang tua Yahudi yang migrasi ke Prancis. Ayahnya berasal dari Iran, merupakan seorang insinyur, wiraswasta, dan seorang pianis, sedangkan ibunya berasal dari Budapest, Hungaria. Ibunya merupakan seorang pemain violin. Reza kuliah di Universitas Paris X dan pernah melanjutkan pendidikan di sekolah drama Jacques Lecoq sebelum menjadi seorang aktris. Reza pernah menulis drama dengan judul Conversations Après Un Enterrement dan La Traversée de

L’hiver. Naskah Conversations Après Un Enterrement mendapat penghargaan Moliere Award untuk kategori penulis naskah terbaik. Sedangkan drama berjudul La Traversée de L’hiver mendapatkan penghargaan sebagai produksi terbaik.

Drama lain berjudul L’Art juga meraih kesuksesan yang luar biasa. Drama tersebut pertama kali dipentaskan di Berlin kemudian di Paris pada tahun 1994. Drama tersebut meraih Moliere Award untuk kategori penulis terbaik, drama

(4)

4

terbaik, dan produksi terbaik. Selain itu, drama ini juga mendapatkan penghargaan di Berlin dan London, serta telah diterjemahkan ke dalam 35 bahasa di dunia. Tidak hanya drama, Reza juga menulis beberapa novel, seperti Hammerklavier pada tahun 1997, Une désolation pada tahun 1999, dan Adam habersberg pada tahun 2002.

Novel Une Désolation karya Yasmina Reza menceritakan sebuah monolog panjang mengenai kehidupan. Seorang bapak menceritakan kisah hidupnya kepada anak laki-lakinya. Samuel Perlman adalah tokoh utama dalam novel tersebut. Dalam novel tersebut dia mempunyai istri dan dua orang anak. Dalam kesehariannya, orang-orang di sekeliling Samuel terlihat senang dan bahagia, tetapi Samuel sendiri tidak bisa mendapatkan kebahagiaan itu. Istrinya mengatakan bahwa bahagia itu sah dan normal. Akan tetapi, Samuel menolak hal itu. Dia merasa istrinya tidak pernah mengerti keadaannya, dan tidak pernah ingin mengetahui keinginannya. Samuel mencoba bertanya kepada anak, istri, dan semua orang tentang arti dari kebahagiaan. Akan tetapi, sampai akhir cerita, dia tidak mendapatkan arti kebahagiaan itu. Novel ini menarik untuk dibahas karena Samuel sebagai tokoh utama sulit untuk memahami arti kebahagiaan dalam hidup. Selain itu, belum pernah ada yang membahas permasalahan mengenai kebahagiaan dalam hidup di Fakultas Ilmu Budaya.

Salah satu hal untuk memperoleh kebahagiaan adalah dengan mendapatkan kepuasan hidup. Sedangkan yang dialami oleh tokoh utama dalam novel tidak pernah memperoleh kepuasan hidup. Tokoh utama selalu berusaha

(5)

5

mencari arti kebahagiaan menurutnya sendiri. Kebahagiaan yang tidak didapatnya hingga akhir cerita.

Désolation dalam bahasa Indonesia berarti menyesal dan penyesalan. Di

dalam novel tokoh utama mengalami penyesalan karena tidak mendapat kebahagiaan seperti yang diharapkan. Kebahagiaan yang ditonjolkan oleh Yasmina Reza bisa menjadi kritik sosial tentang arti dari kebahagiaan itu sendiri. Melalui novel ini, dia mencoba mendeskripsikan bentuk kebahagiaan yang sebenarnya.

1.2 Rumusan Masalah dan Pertanyaan Penelitian

Banyak anggapan bahwa kebahagiaan bersifat universal dan homogen. Namun, setiap individu memiliki definisi kebahagiaan yang berbeda, sehingga berdasarkan masalah di atas dapat dirumuskan sebagai berikut.

1. Apa definisi kebahagiaan di dalam novel menurut pengarang? 2. Bagaimana pengaruh kebahagiaan tokoh lain terhadap tokoh utama?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkap kebahagiaan yang ditonjolkan novel Une Désolation. Kemudian mengungkap bentuk pengaruh kebahagiaan tersebut dari tokoh lain terhadap tokoh utama. Tujuan lain dari penelitian ini adalah untuk memperkenalkan karya sastra kepada masyarakat.

(6)

6

Melalui karya sastra ada hal yang bisa disampaikan. Karya sastra tidak hanya sebuah tulisan dari pengarang, tidak hanya penampilan drama dari para pemainnya, akan tetapi karya sastra dapat lebih dari itu. Ada makna yang jadi kritik sosial di dalam karya sastra. Ada keresahan yang akan diungkapkan pengarang melalui karya sastra.

Tujuan akhir dari penelitian ini adalah agar dapat menjadi referensi bagi para peneliti lain. Penelitian ini dapat dipakai sebagai acuan penelitian lain yang mengkaji psikologi sastra, khususnya berkaitan dengan kebahagiaan.

1.4 Tinjauan Pustaka

Selama penelusuran, penulis tidak menemukan skripsi atau penelitian yang membahas tentang novel Une Désolation ataupun karya Yasmina Reza lainnya. Selain itu, penulis juga tidak menemukan skripsi yang membahas menggunakan teori psikologi kebahagiaan. Penulis hanya menemukan beberapa penelitian menggunakan teori psikologi sastra, di antaranya adalah sebagai berikut.

Penelitian yang dilakukan oleh Rahmawati Durotul Janah dalam skripsinya yang berjudul “Gaya Kepemimpinan Tokoh Utama dalam Novel Vol

de Nuit: Tinjauan Psikologis” pada tahun 2006. Penelitian tersebut menggunakan

teori psikologi sastra yang diperdalam menggunakan teori psikoanalisis dari Sigmund Freud serta menggunakan teori kepemimpinan. Psikologi sastra digunakan untuk menganalisis faktor-faktor psikologi yang membentuk gaya kepemimpinan tokoh utama dalam novel tersebut.

(7)

7

Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Made Shinta Maya L.S. Skripsi ini berjudul “Perjuangan Menuju Superioritas Tokoh Utama Roman

Bel-Ami, Karya Guy de Maupassant Sebuah Tinjauan Psikologis” diterbitkan pada

tahun 2007. Penelitian tersebut menggunakan analisis struktural ditunjang dengan teori psikologi sastra. Teori psikologi sastra digunakan untuk menganalisis perjuangan tokoh utama roman Bel-Ami menuju superioritasnya.

Penelitian lain menggunakan teori psikologi sastra juga pernah diteliti oleh Olav Iban dalam skripsinya yang berjudul “Aspek Arsitektur dan Pengaruh Psikologis dalam Roman Notre-Dame de Paris Karya Victor Hugo, Analisis Psikologi Sastra” diterbitkan pada tahun 2011. Penelitian tersebut menggunakan teori psikologi sastra ditambah teori psikologi arsitektur. Teori psikologi sastra digunakan untuk meneliti nilai-nilai historis yang mendorong pengarang untuk menciptakan karya tersebut.

Berdasarkan tinjauan pustaka di atas, dapat disimpulkan bahwa belum pernah dilakukan penelitian yang menggunakan objek material novel Une

Désolation dan objek formal Psikologi Kebahagiaan sehingga penelitian ini layak

untuk dilakukan.

1.5 Landasan Teori

Pada penelitian ini, penulis menggunakan landasan teori psikologi sastra dan psikologi kebahagiaan. Landasan teori psikologi sastra digunakan untuk menganalisis definisi kebahagiaan oleh pengarang, sedangkan teori psikologi

(8)

8

kebahagiaan digunakan untuk menganalisis pengaruh kebahagiaan tokoh lain terhadap tokoh utama. Terlebih dahulu akan dijelaskan mengenai pengertian psikologi secara umum.

Aktivitas kehidupan manusia beserta tingkah laku dan kondisi kejiwaannya sangat menarik untuk dipelajari. Dibutuhkan beberapa cabang ilmu pengetahuan untuk mempelajarinya. Seperti fisiologi, digunakan untuk mempelajari sifat dan perilaku manusia yang fokus terhadap sifat-sifat khas dari organ dan sel yang ada di dalam tubuh manusia. Ada pula sosiologi, yaitu ilmu yang mempelajari sifat dan perilaku manusia yang fokus pada kelompok masyarakat sebagai suatu kesatuan sosial. Dari kedua cabang ilmu pengetahuan tersebut muncul lah psikologi5.

Secara harfiah, psikologi berasal dari bahasa Yunani yaitu psyche yang berarti jiwa dan logos yang berarti ilmu. Sehingga bisa disebutkan bahwa psikologi adalah ilmu jiwa. Selain penjelasan tersebut, psikologi adalah cabang ilmu pengetahuan tentang tingkah laku dan kehidupan psikis serta jiwa manusia6. Dapat dikatakan bahwa psikologi mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan pola kehidupan manusia, tingkah laku, serta kondisi kejiwaan manusia.

Psikologi terbagi menjadi beberapa bagian yaitu psikologi umum, psikologi khusus, psikologi teoretis dan psikologi praktis serta psikologi empiris. Psikologi umum mempelajari tingkah laku manusia pada umumnya, sedangkan psikologi khusus mempelajari perbedaan individu dan kelainan tingkah laku

5

Kartini Kartono. Psikologi Umum. (Cet I;Bandung : Penerbit Mandar Maju,1996), h.3

6

(9)

9

manusia seperti psikologi abnormal, psikologi watak, psikologi kebahagiaan dan sebagainya. Selanjutnya, yang termasuk ke dalam psikologi teoritis adalah psikologi teknik, psikologi pedagogik, psikologi medis, dan lain sebagainya. Selain beberapa cabang ilmu psikologi tersebut masih ada cabang ilmu psikologi yaitu psikologi empiris. Psikologi empiris yaitu cabang ilmu psikologi yang melakukan pengamatan terhadap objek tertentu, seperti manusia di dalam kondisi tertentu7.

1.5.1 Psikologi Sastra

Psikologi sastra adalah ilmu interdisipliner ilmu antara psikologi dan sastra8. Psikologi sastra termasuk ke dalam psikologi pedagogik, merupakan bagian dari psikologi teoretis. Mempelajari psikologi sastra secara umum dapat berarti mempelajari manusia dari sisi dalam jiwanya 9. Selain itu, dengan mempelajari psikologi sastra, kita dapat memahami sisi kedalaman jiwa manusia yang direpresentasikan oleh pengarang melalui kehadiran para tokoh. Pembaca juga bisa membuat makna interpretasi terhadap karya sastra. Psikologi sastra menempatkan karya sastra pada posisi yang dominan dibandingkan dengan psikologi sendiri. Hal ini terjadi karena psikologi sastra tidak bertujuan untuk membuktikan kebenaran suatu teori psikologi.

7

Kartono Kartini, Psikologi Umum, h.13

8 Suwardi Endraswara, Metode Penelitian Psikologi Sastra – Teori, Langkah dan

Penerapannya (Cet I; Yogyakarta: FBS Universitas Negeri Yogyakarta, 2008), h.16

9

(10)

10

Ada empat pendekatan teori psikologi sastra yang bisa digunakan dalam meneliti karya sastra. Empat pendekatan tersebut yaitu pendekatan melalui studi psikologi pengarang, melalui studi proses kreatif, melalui studi tipe dan hukum-hukum psikologi yang diterapkan kepada karya sastra, serta yang terakhir pendekatan yang mempelajari dampak sastra kepada pembaca10.

Pendekatan pertama yaitu studi psikologi pengarang. Pendekatan ini lebih menganalisis latar belakang, pola pikir, serta perilaku pengarang di dalam pembuatan karya sastra. Studi ini mencoba menelaah latar belakang pengarang dalam pembuatan cerita dan mengidentifikasi kejadian tertentu yang melatarbelakangi penciptaan karya11. Atau adakah pengalaman orang lain yang diceritakannya kembali? Atau justru pengarang tiba-tiba mendapatkan ilham kemudian mengelaborasikan dengan khayalannya? Selain latar belakang pembuatan karya, pola pikir dan perilaku pengarang patut diperhatikan juga. Apakah pengarang mempunyai pola pikir yang lurus, atau malah berkelok-kelok? Bagaimanakah perilaku pengarang sehari-harinya? Serta bagaimana perilaku pengarang di saat pembuatan karya sastra ini.

Pendekatan yang kedua melalui studi proses kreatif. Studi ini menganalisis proses kreatif meliputi semua tahapan awal pembuatan sampai akhirnya menjadi sebuah karya sastra12. Misalnya saja tahapan itu seperti apakah karakteristik dan tipe menulis pengarang berpengaruh terhadap karya sastranya? Apakah karakteristik pengarang bertahan sampai akhir? Ataukah justru ketika berada di

10

Rene Wellek dan Austin Warren, Theory of Literature yang diterjemahkan oleh Melani Budianta dengan judul. Teori Kesusastraan. (Cet I;Jakarta: Gramedia, 1990), h.90

11

Rene Wellek dan Austin Warren, Theory of Literature, h.93

12

(11)

11

tengah jalan pengarang mengubah karakteristiknya? Selain itu, tipe menulis yang dipakai seperti apa? Melalui goresan tinta, mesin ketik manual, atau langsung menggunakan komputer?

Pendekatan yang ketiga yaitu pendekatan melalui studi tipe dan hukum-hukum psikologi. Pendekatan ini menggunakan hukum-hukum-hukum-hukum psikologi untuk menganalisis karya sastra. Hukum-hukum psikologis seperti tentang perilaku manusia yang berada di dunia nyata dengan yang ada di dalam novel. Apakah perilakunya sama dengan perilaku manusia di dunia nyata? Jika sama, apakah perilakunya sama semuanya atau sebagian saja? Atau justru berbeda sama sekali dengan perilaku manusia di dunia nyata?

Pendekatan yang keempat digunakan untuk menganalisis efek karya sastra terhadap pembaca setelah pembacaan. Bagaimana kesan dan tanggapan setelah membaca karya sastra tersebut? Apakah mereka berpikiran sama dengan tokoh yang ada atau tidak? Atau pemikiran pembaca malah bertolak belakang dengan tokoh yang ada? Apakah setelah membaca karya sastra mempengaruhi terhadap kehidupan sehari-harinya?

Dari keempat pendekatan tersebut yang paling berkaitan dengan karya sastra adalah pendekatan ketiga13. Analisis psikologi terhadap karya sastra sangat mungkin terjadi dan tidak terlalu berlebihan. Hal ini terjadi karena psikologi dan karya sastra sama-sama membahas manusia. Terdapat sedikit perbedaan psikologi dan karya sastra, jika karya sastra membahas manusia yang diciptakan oleh pengarang atau manusia imajiner sedangkan psikologi membahas manusia yang

13

Wiyatmi. Pengantar Kajian Sastra. (Cet III;Yogyakarta: Pustaka Book Publisher,2009),106

(12)

12

diciptakan oleh Tuhan secara nyata hidup di dunia 14 . Namun, dalam menggambarkan karakter dipengaruhi oleh model manusia nyata pada umumnya.

Psikologi sastra digunakan untuk membahas definisi kebahagiaan pengarang serta kebahagiaan tokoh yang ada di dalam cerita. Tidak hanya sampai pada kajian itu saja, penelitian ini juga membahas bentuk pencarian kebahagiaan serta pengaruh kebahagiaan oleh tokoh utama. Oleh karena itu, digunakan psikologi kebahagiaan untuk menemukan jawaban atas permasalahan tersebut.

1.5.2 Psikologi Kebahagiaan

Salah satu fungsi dari psikologi khusus yaitu untuk mempelajari perbedaan individu dan tingkah laku manusia. Beberapa hal yang termasuk ke dalam psikologi khusus, antara lain, psikologi watak, abnormal, psikologi kebahagiaan, dan sebagainya. Penulis menggunakan psikologi kebahagiaan dari Michael Argyle sebagai landasan teori. Psikologi kebahagiaan adalah cabang ilmu dari psikologi yang mempelajari tentang kebahagiaan dalam diri manusia. Kebahagiaan adalah hal yang penting dalam kehidupan manusia, bahkan menjadi tujuan hidup. Kehidupan sehari-hari manusia menempatkan kebahagiaan pada unsur paling atas di antara lainnya.

Konsep mengenai kebahagiaan pada masing-masing orang memililki perbedaan dan berrsifat misterius. Ada yang bahagia ketika bersama teman, ketika bersama keluarga, ketika menolong orang, ataupun hal lainnya. Orang-orang tersebut melakukan hal yang dapat menghasilkan kepuasan batin serta emosi

14

(13)

13

positif. Menurut Argyle, Kepuasan batin dan emosi positif seringkali menjadi tolok ukur untuk penentu kebahagiaan15.

Banyak cara yang dapat dilakukan manusia dalam memperoleh kebahagiaan. Masing-masing mempunyai cara sendiri sesuai dengan keinginan masing-masing. Beberapa di antaranya dengan melakukan hubungan sosial, menjalankan hobi, memanfaatkan waktu luang, mendapatkan kepuasan batin dengan cinta, dan hubungan seksual.

Michael Argyle berpendapat bahwa kebahagiaan memiliki hubungan yang erat dengan kemampuan bersosial16. Dengan kata lain, kemampuan seseorang dalam bersosialisasi memiliki pengaruh terhadap tingkat kebahagiaan yang didapatnya. Seseorang yang memperoleh kebahagiaan biasanya mempunyai kemampuan bersosialisasi yang bagus.

Hubungan sosial yang ada di sekitar manusia bermacam-macam. Mulai dari hubungan sosial dengan keluarga, lingkungan sekitar, serta pertemanan. Masing-masing memiliki porsi yang berbeda. Keluarga memegang peranan paling penting karena keluarga merupakan hubungan sosial yang pertama kali dilakukan oleh manusia. Sikap, sifat, perilaku bahkan kebahagiaan dibentuk dari lingkungan ini.

Selain dari keluarga, manusia mulai berhubungan sosial dengan lingkungan sekitar. Hubungan sosial dengan lingkungan sekitar yang ada seperti lingkungan dengan tetangga ikut mempengaruhi manusia dalam meraih kebahagiaan. Tetangga yang baik dan selalu menolong, lebih mudah meraih

15 Michael Argyle, The Psichology of Happiness, h.1 16

(14)

14

kebahagiaan dibandingkan tetangga yang sering iri dan dengki terhadap tetangga lain. Bahkan tetangga yang sudah sangat akrab terkadang dianggap sebagai anggota keluarga sendiri.

Hubungan sosial lain yang bisa sebagai wadah untuk meraih kebahagiaan adalah hubungan pertemanan. Selama hidupnya, manusia berteman dengan semua orang baik yang sejenis ataupun berbeda jenis dan berasal dari sekolah, dari kenalan. Kebahagiaan bisa dicapai bersama teman jika tidak dapat dicapai bersama keluarga.

Selain dengan cara sosialisasi manusia juga dapat memperoleh kepuasan batin yang menjurus ke kebahagiaan. Kepuasan menurut KBBI (2007:902) adalah perihal yang bersifat puas, kesenangan serta kelegaan. Kepuasan batin berarti segala sesuatu hal yang berkaitan dengan kesenangan dan merasa puas dari dalam diri manusia sendiri. Kepuasan batin ini bisa diperoleh dengan beberapa cara, seperti mendapatkan cinta, berhubungan seksual ataupun dengan memiliki tingkat religiositas yang tinggi.

Ketika seseorang mendapatkan kebahagiaan, dapat mempengaruhi hal-hal seperti kepuasan batin ini. Merujuk pada pernyataan sebelumnya bahwa kepuasan batin dapat diperoleh melalui cinta, seksualitas, ataupun dengan tingkat keagamaan seseorang. Kebahagiaan dapat membuat cinta menjadi lebih indah, hubungan seksualitas lebih menarik lagi serta dapat pula untuk lebih memperdalam tingkat keagamaan seseorang.

(15)

15

1.5.2.1 Kebahagiaan dan Hubungan Sosial

Seperti dijelaskan di atas, ada hubungan yang erat antara kebahagiaan dan sosialisasi. Hubungan sosial yang terjadi bisa beberapa macam, seperti hubungan keluarga, pertemanan, relasi kerja dan lain sebagainya. Hubungan dengan keluarga merupakan interaksi awal manusia ketika terlahir ke dunia. Selanjutnya, manusia akan berinteraksi dengan lingkungan sekitar, masyarakat, dan memiliki hubungan sosial dengan orang lain. Semakin banyak hubungan sosial maka semakin meningkatkan kemampuan bersosialisasi seseorang. Dengan demikian, dekat pula orang tersebut kepada kebahagiaan.

Hubungan antara kebahagiaan dengan kemampuan bersosialisasi seseorang sangat dekat. Kemampuan bersosialisasi yang baik membawa pengaruh terhadap setiap individu. Pengaruh itu dapat berupa kebahagiaan, serta rasa senang. Individu yang memiliki hubungan sosial yang baik biasanya memiliki tingkat kebahagiaan yang lebih besar.

1.5.2.2 Kebahagiaan dalam Lingkungan Keluarga dan Pertemanan

Hubungan pertama yang dialami manusia adalah hubungan keluarga. Sebagian besar interaksi orang tua dan anak memiliki implikasi masa depan. Hal ini terjadi karena keluarga adalah tempat belajar cara berhubungan dengan orang lain17. Manusia sejak dilahirkan ke dunia sudah berinteraksi dengan keluarga. Kemampuan berinteraksi dengan orang lain dimulai dari keluarga. Lingkungan keluarga dan pertemanan memiliki pengaruh yang besar terhadap tingkat

17

Robert A Baron, Donn Bryne, The Psychology of Social, diterjemahkan oleh Dra. Ratna Djuwita, Dipl Pschl dengan judul Psikologi Sosial (CetII; Jakarta: Erlangga, 2005), h.67

(16)

16

kebahagiaan seseorang. Hubungan yang baik dan penuh keakraban di dalam keluarga menimbulkan kebahagiaan bagi anggota keluarga tersebut. Begitu juga dalam hubungan pertemanan. Hubungan pertemanan merupakan salah satu unsur untuk mendapatkan kebahagiaan18.

Di dalam lingkungan keluarga, semua anggota memiliki peran masing-masing. Ayah sebagai kepala keluarga, ibu sebagai ibu rumah tangga, dan anak sebagai pihak yang diasuh serta diatur. Semua telah diatur sedemikian rupa. Jika lingkungan keluarga berjalan dengan harmonis, maka kebahagiaan akan muncul dengan sendirinya.

Selain di dalam lingkungan keluarga, dalam hubungan pertemanan pun seseorang bisa memperoleh kebahagiaan. Memiliki teman adalah hal yang positif sebab teman dapat menolong dalam mengatasi stres19. Seseorang bisa melakukan banyak hal saat bersama teman, seperti bercanda, bermain, jalan-jalan, atau kegiatan lain. Mereka berbagi apa yang sedang dialami ataupun yang telah dialami. Dengan berbagi satu sama lain, seseorang bisa mencurahkan rasa yang sedang dialami. Bercerita dengan teman dekat serta mencurahkan ras adalah salah satu sumber kebahagiaan.

Tidak memiliki teman bisa menjadi salah satu faktor penghambat dalam mendapat kebahagiaan. Individu yang tidak menginginkan teman bukan orang yang kesepian, tetapi seseorang yang menginginkan teman dan tidak memilikinya

18

Michael Argyle, The Psychology of Happiness, h.67

19

(17)

17

adalah orang yang kesepian20. Akibat dari kesepian bisa berupa depresi, cemas, tidak puas, dan tidak bahagia. Kesepian ini bisa terjadi pada beberapa fase kehidupan manusia seperti pada fase anak-anak, fase remaja, bahkan fase dewasa. Salah satu karakteristik dari orang dewasa yang kesepian dan tidak memiliki teman adalah negativitas personal atau kecenderungan umum untuk menjadi tidak bahagia dan tidak puas dengan diri sendiri21.

1.5.2.3 Kebahagiaan dalam Hubungan di Ranah Publik

Ranah publik adalah wadah yang tepat untuk bersosialisasi dan mengenal individu lain. Di ranah publik, manusia menggali potensi yang dimiliki. Memperlihatkan kemampuan tersebut kepada orang lain dan kemudian saling berinteraksi dengan hal tersebut. Hubungan di ranah publik berpengaruh terhadap tingkat kebahagiaan seseorang.

Seperti dalam lingkungan kerja, seseorang memiliki hubungan baik atau tidak dengan rekan kerjanya bisa berpengaruh terhadap tingkat kebahagiaannya. Faktor yang mempengaruhi tidak hanya dengan rekan kerja saja. Bisa dengan klien, atasan dan lain sebagainya. Kepuasan hidup berpengaruh dalam pekerjaan, semakin merasa puas dalam kehidupan, tingkat kepuasan dalam pekerjaan juga bertambah22.

Kepuasan dalam hubungan kerja juga mempengaruhi kebahagiaan seseorang. Begitu juga dalam hubungan bermasyarakat. Memiliki hubungan baik dengan masyarakat sekitar bisa menjadi faktor untuk mendapatkan kebahagiaan.

20

Baron, Psikologi Sosial, h.17

21

Baron, Psikologi Sosial, h.18

(18)

18

Sebagai contoh, dalam kehidupan bermasyarakat, kita sering bergaul dengan banyak orang, sering berinteraksi dan berhubungan baik membuat kebahagiaan akan datang.

1.5.2.4 Kebahagiaan dan Kepuasan Batin Individu

Michael Argyle mengatakan bahwa kepuasan adalah salah satu unsur penting dari kebahagiaan. Jika kesenangan itu bagian emosional, maka kepuasan bagian kognitifnya23.Kepuasan batin berarti segala sesuatu hal yang berkaitan dengan kesenangan dan merasa puas dari dalam diri manusia sendiri.

Jika seseorang merasa puas, bisa berarti orang tersebut bahagia dalam hidupnya. Setiap individu memiliki kepuasan yang berbeda, terutama kepuasan batin. Beberapa faktor yang bisa dicapai untuk kepuasan batin, diantaranya seks, cinta dan agama.

Seksualitas merupakan salah satu komponen penting dalam kehidupan rumah tangga. Tanpa melakukan hubungan seks, kehidupan pasangan menjadi hambar. Bumbu-bumbu dalam berhubungan seks bisa membuat kehidupan lebih variatif. Selain itu, bisa membuat semangat hidup muncul kembali. Hubungan seksual yang baik membuat keintiman rumah tangga bisa terjaga dengan baik. Pasangan suami istri bisa mendapatkan kebahagiaan dalam hidupnya.

Cinta merupakan komponen penting dalam kehidupan manusia. Kehidupan manusia tidak akan bisa dipisahkan dengan cinta. Ada cinta dengan orang tua, dengan lawan jenis, atau lingkungan sekitar. Rasa cinta tidak hanya itu saja, cinta terhadap negara bisa dikategorikan sebagai sebuah nasionalisme.

23

(19)

19

Namun, cinta terhadap pasangan dan orang-orang terdekat merupakan salah satu sumber untuk meraih kebahagiaan dalam hidup. Hal terakhir adalah tingkat keagamaan yang tinggi secara tidak langsung membuat keintiman dengan Tuhan menjadi tinggi. Hal tersebut bisa menjadi indikator kebahagiaan pada masing-masing individu.

1.5.2.5 Seksualitas

Seksualitas merupakan salah satu faktor untuk memperoleh kebahagiaan dan kepuasan batin. Seksualitas adalah kehidupan seks dan merupakan kebutuhan alami manusia. Setiap manusia membutuhkan kehidupan seks untuk memperoleh keturunan dan bisa juga untuk memperoleh kepuasan batin tersendiri. Rasa puas yang didapat digunakan untuk meningkatkan keharmonisan rumah tangga dan membahagiakan pasangan.

Berhubungan seks meningkatkan ikatan batin antar pasangan serta menumbuhkan emosi positif dalam hidup yang membuat kepuasan batin tersendiri24.Selain bisa untuk mempererat hubungan, keintiman yang didapat dari berhubungan seksual juga bisa untuk membuat hubungan jadi lebih awet. Sebagai contoh, kehidupan seks yang baik dalam rumah tangga bisa membuat kedua pasangan menjadi bahagia.

24

(20)

20

1.5.2.6 Cinta

Setiap orang di dunia ini pasti pernah mengalami jatuh cinta. Cinta adalah perasaan tertarik kepada pihak lain dengan harapan mendapat respon25.Seseorang yang jatuh cinta akan merasa berbunga-bunga, gembira dan senang. Apalagi jika yang dicintainya juga merasakan hal yang sama.

Cinta membuat hidup seseorang menjadi indah. Orang yang sedang jatuh cinta akan mengalami kepuasan batin jika sedang bersama yang dicintainya. Sebagai contoh, orang yang sedang jatuh cinta melakukan hal yang disenangi bersama dengan pasangannya akan membuat kebahagiaan dalam hidup mereka. Dicintai dan mencintai membuat hidup lebih berwarna.

Menurut Michael Argyle, jatuh cinta juga berkaitan dengan suasana hati yang baik. Ketika sedang berada di dalam suasana yang baik, manusia mengalami kebahagiaan. Cinta bisa membuat bahagia karena cinta merupakan bagian dari pengalaman dengan tingkat keintiman yang sangat tinggi26. Selain perasaan tertarik kepada lawan jenis, ada jenis cinta yang lain, yaitu cinta yang terjadi pada hubungan keluarga. Pada hubungan keluarga ini sang anak mencintai dan menyayangi orang tua, dan sebaliknya.

1.5.2.7 Agama

Menurut Michael Argyle, agama tidak hanya menghasilkan efek positif pada kesejahteraan tetapi juga pada kebahagiaan umum, kesehatan mental dan

25

Albertine Minderop, Psikologi Sastra: Karya Sastra, Metode, Teori, dan Contoh Kasus (Cet I;Jakarta: Pustaka Obor, 2011), h.45

26

(21)

21

fisik 27. Efek terbesar adalah pada yang terakhir. Individu yang memiliki tingkat keagamaan yang baik, biasanya lebih besar memperoleh kepuasan batin dibanding yang tidak beragama.

Kepuasan batin itu diperoleh karena hati merasa tenteram dan nyaman ketika dekat dengan Tuhan. Bagi yang mempunyai tingkat religiositas yang tinggi akan mudah untuk mendekatkan diri kepada Tuhan. Saat jauh dari Tuhan, akan merasa cemas, gundah dan resah sehingga tidak mendapat kepuasan batin.

Sebagai contoh, manusia dalam keadaan terpuruk biasanya mengalami tekanan batin yang hebat, untuk bisa mengatasi masalah tersebut adalah dengan mendekatkan diri kepada Tuhan. Berdoa dan menceritakan keluh kesah kepada Tuhan akan menghasilkan kepuasan batin. Beban akan sedikit berkurang dan bisa mengatasi keadaan akan menghasilkan kebahagiaan.

1.6 Metodologi Penelitian

Metode penelitian yang penulis gunakan adalah metode kualitatif. Metode penelitian kualitatif yaitu penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang sesuatu yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan secara holistik. Penelitian ini dilakukan dengan cara mendeskripsikan objek ke dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah28.

27

Michael Argyle, The Psychology of Happiness, h.177

28

Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Cet. I; Bandung: Remaja Rosdakarya, 1986), h. 9.

(22)

22

Secara umum, metodologi penelitian yang dilakukan seperti pada kebanyakan metodologi penelitian yang lain yaitu meliputi mengumpulkan data, identifikasi masalah, perumusan masalah, menyusun kerangka teori, merumuskan hipotesis, menganalisis data dan yang terakhir menyajikan hasil analisis data29. Data primer bagi penelitian ini adalah novel Une Désolation, sebagai objek material. Objek formal penelitian ini adalah teori psikologi sastra dan psikologi kebahagiaan, dari Michael Argyle. Penelitian ini akan dilakukan dalam beberapa tahap yaitu tahap pertama, mendeskripsikan persamaan dan perbedaan persepsi kebahagiaan oleh para tokoh dalam novel Une Désolation. Tahap kedua adalah mendeskripsikan penolakan-penolakan kebahagiaan oleh tokoh utama serta penyebab penolakan kebahagiaan oleh tokoh utama. Tahapan berikutnya menyajikan hasil penelitian di dalam bab II dan bab III.

1.7 Sistematika Penyajian

Sistematika penyajian dalam karya tulis ini terdiri dari Bab I, Bab II, Bab III, daftar pustaka dan extrait. Bab I berisi pendahuluan tentang penelitian ini yang di dalamnya berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, tinjauan pustaka, landasan teori, metode penelitian, dan sistematika penyajian. Di dalam Bab I ini juga berisi landasan teori dan metode penelitian untuk analisis dalam Bab II dan Bab III.

29

Faruk, Metodologi Penelitian Sastra “Sebuah Penjelajahan Awal” (Cet I; Jogjakarta: Pustaka Pelajar, 2012), h.13

(23)

23

Bab II dan Bab III berisi analisis tentang kebahagiaan yang merupakan kajian utama di dalam novel Une Désolation tersebut. Selain itu, ada juga analisis mengenai definisi kebahagiaan serta pengaruh kebahagiaan terhadap tokoh utama melalui novel Une Désolation.

Bab IV sebagai bab terakhir yang berisi kesimpulan. Daftar pustaka berisi daftar tulisan dan karya yang menunjang dalam penelitian ini, sedangkan extrait berisi ringkasan skripsi dalam bahasa Prancis.

Referensi

Dokumen terkait

karena mempunyai gagasan lain dalam mendesain jaring- jaring tabung, lancar dalam menggunakan gagasannya. Tetapi subjek 2 dapat dapat menerapkan konsep tentang

Penggunaan model SVM dan ANN untuk memprediksi pergerakan indeks harga saham, khususnya dalam penggunaan sepuluh analisis indikator teknikal pada data IHSG cukup cocok

KELOMPOK TANI CIKEBO MUKTI Alamat : RT.03 RW.04 Kelurahan Talagasari Kecamatan Kawalu.. Kota Tasikmalaya Jawa Barat

1 Sekretariat Direktorat Jenderal Setditjen Sesditjen Secretariat Directorate General of Spatial Planning and Development. Secretary for Directorate General of Spatial

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana penggunaan teknik Everyone is a Teacher Here pada pembelajaran Fiqih di MIN Kertak Hanyar II Kabupaten

cheat, phone lock, dan informasi laennya, mas,bagaimana cara flash hp nokia n 73 yang terkena virus dengan bagaimana cara membuka kode. tapi saya lupa gi mana caranya klo hp

Contoh, jika deteksi texton dilakukan menggunakan jenis texton T1 pada gambar RGB yang telah dikuantisasi, maka jika terdapat grid yang cocok dengan T1 dan nilai R yang