• Tidak ada hasil yang ditemukan

S PKN 1200292 Chapter3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S PKN 1200292 Chapter3"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

30 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan pendekatan kuantitatif,

dimana mengingat masalah yang akan diteliti dalam Penelitian Tindakan Kelas

memerlukan pengamatan yang serius dan teliti, maka penelitian yang digunakan

dalam penelitian ini adalah metode penelitian kombinasi. Pengertian pendekatan

kombinasi menurut Creswell (2014, hlm. 304) “ adalah salah satu wujud dari

perkembangan ini, yang memanfaatkan kekuatan metode penelitian kualitatif dan

kuantitatif sekaligus”.

Pendekatan kombinasi bermanfaat pada saat Pendekatan kualitatif dan

kuantitatif ketika digunakan secara sendiri-sendiri tidak cukup akurat digunakan

untuk memahami permasalahan penelitian, atau dengan pendekatan kombinasi

dapat diperoleh pemahaman yang paling baik bila dibandingkan satu pendekatan.

Dipilihnya pendekatan kombinasi dalam penelitian ini agar kedua

pendekatan ini bisa saling melengkapi dimana dalam penelitian ini menggunakan

pendekatan kualitatif sebagai pendekatan yang dominan dan pendekatan

kuantitatif sebagai pendekatan yang mendukung. Dipilihnya pendekatan kualitatif

karena permasalahan yang sedang diteliti membutuhkan data yang aktual dimana

diperlukan pengamatan yang cukup mendalam, sedangkan pendekatan kuantitaitf

dipakai untuk mengukur perkembangan tingkat berfikir kreatif peserta didik dari

setiap siklus.

Penulis memilih untuk menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif

karena di dalam penelitian ini penulis berusaha untuk memahami penerapan

model discovery learning dalam mata pelajaran PKN untuk meningkatkan daya

berpikir kreatif peserta didik di SMPN 1 Cicalengka, agar peserta didik bukan

hanya menghafal materi pelajaran saja namun mampu mengemukakan gagasan

atau ide baru.

(2)

Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan

dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2012, hlm.2). Setiap penelitian memiliki tujuan

dan kegunaan tertentu dimana menurut Sugiyono (2012, hlm.3) secara umum

tujuan penelitian ada tiga macam yaitu bersifat penemuan, pembuktian dan

pengembangan. Tujuan penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah pembuktian

dimana data yang diperoleh untuk membuktikan keragu-raguan terhadap

informasi atau pengetahuan tertentu apakah penerapan model discovery learning

pada mata pelajaran PKN dapat meningkatkan daya berpikir kreatif peserta didik

atau tidak.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Tindakan Kelas.

Penelitian Tindakan Kelas menurut Kemmis (dalam Sanjaya, 2011, hlm. 24)

“adalah suatu bentuk penelitian reflektif dan kolektif yang dilakukan oleh peneliti dalam situasi sosial untuk meningkatkan penalaran praktik sosial mereka”.

Dimana bentuk penelitian yang peneliti lakukan adalah suatu kajian reflektif,

dalan rangka mengatasi permasalahan pembelajaran berupa rendahnya

kemampuan berpikir kreatif peserta didik dalam proses pembelajaran PKn. Maka

metode yang tepat untuk penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas.

Karena Penelitian Tindakan Kelas ini bertujuan untuk peningkatan praktik,

pengembangan profesional, dan peningkatan situasi tempat praktik berlangsung.

Metode Penelitian Tindakan Kelas dipilih karena penelitian ini akan

dilakukan di kelas dan berkaitan dengan proses pembelajaran sehingga dianggap

tepat digunakan dalam melakukan penelitian ini karena dalam Penelitian

Tindakan Kelas terdapat siklus-siklus yang dapat membuat peneliti mengetahui

setiap perbaikan proses pembelajaran yang dilakukan di kelas.

Penulis menggunakan penelitian PTK ini karena ingin mengetahui

peningkatan yang terjadi pada daya berpikir kreatif peserta didik setelah

menerapkan model discovery learning dalam mata pelajaran PKN.

B. Partisipan dan Tempat Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dan berlokasi di SMPN 1

Cicalengka, kabupaten Bandung. Beberapa pertimbangan mengapa melaksanakan

(3)

a. Berdasarkan hasil observasi awal diperoleh informasi bahwa kelas IX-J di

SMPN 1 Cicalengka memiliki masalah dalam rendahnya tingkat berpikir kreatif

peserta didik dalam proses pembelajaran PKN.

b. Adanya keterbukaan dari pihak sekolah dan terutama guru mata pelajaran PKn

terhadap penelitian yang akan dilaksanakan.

c. Lokasi SMPN 1 Cicalengka yang strategis, sehingga memudahkan penelitian

untuk mengadakan penelitian di sekolah tersebut.

2. Partisipan

Sedangakan yang menjadi subjek penelitian adalah guru mata pelajaran

PKn dan peserta didik kelas IX-J yang terdiri dari 48 peserta didik dimana peserta

didik perempuan berjumlah 26 orang dan laki-laki berjumlah 22 orang.

Adapun dasar pertimbangan dipilihnya sekolah dan kelas tersebut sebagai

lokasi, subjek dalam penelitian yakni menurut pengamatan dan hasil wawancara

dengan guru yang dilakukan pada observasi awal, peneliti temukan bahwa

penguasaan kemampuan berpikir kreatif peserta didik yaitu kemampuan dalam

menganalisis dan merespon serta pemecahan dalam berbagai persoalan dan kasus

yang berkaitan dengan pelajaran PKn, dan juga dalam merespon pertanyaan dan

menjawab pertanyaan yang dilontarkan guru di kelas IX-J termasuk rendah serta

kemampuan dalam berpikir kreatif tergolong rendah , dikatakan tergolong rendah

karena dari indikator yang terlihat yaitu peserta didik khususnya IX-J kurang

berani dalam mengemukakan gagasan baru, peserta didik harus selalu dibantu

dalam mengemukkan gagasan atau ide baru oleh guru, dan sulit dalam

memberikan jawaban atau pemecahan masalah dari contoh kasus yang diberikan

oleh guru.

C. Prosedur Pelaksanaan Penelitian

1. Prosedur penyelesaian administrasi

Sebelum sampai pada tahap pengumpulan data serta analisis data maka

terlebih dahulu penelitian menguraikan segala sesuatunya sehingga penelitian ini

dapat berjalan lancar, persiapan tersebut antara lain.

a. Persiapan Penelitian

Tahap ini disebut juga sebagai tahap pra lapangan, pada tahap ini, peneliti

(4)

keabsahannya, selanjutnya diseminarkan dihadapan tim dosen untuk mendapatkan

masukan, koreksi dan perbaikan hingga mendapatkan pengesaha dan persetujuan

dari ketua dewan skripsi yang selanjutnya direkomendasikan untuk mendapat

pembimbing skripsi.

b. Perizinan Penelitian

Perizinan ini dilakukan agar peneiti dapat dengan mudah melakukan

penelitian. Adapun perizinan tersebut ditempuh dan dikeluarkan oleh:

a. Mengajukan surat rekomendasi permohonan izin untuk mengadakan penelitian

kepada Ketua Jurusan PKn FPIPS UPI untuk mendapatkan surat rekomendasinya

untuk disampaikan kepada Dekan FPIPS UPI.

b. Mengajukan syarat permohonan izin untuk mengadakan penelitian kepada

Pembantu Dekan I atas nama Dekan FPIPS UPI untuk mendapatkan surat

rekomendasinya untuk disampaikan kepada Rektor UPI.

c. Permohonan izin penelitian dari rektor UPI diproses selama 7 hari.

d. Menghubungi SMPN 1 Cicalengka dengan menemui kepala sekolah bagian

kurikulum dan guru yang bersangkutan dengan menyerahkan surat dari fakultas

serta meminta informasi tentang pelaksanaan belajar mengajar di kelas yang akan

di teliti.

e. Mengadakan pembicaraan dan memberitahukan maksud dari tujuan penelitian

kepada pihak sekolah.

2. Tahap Pelaksanaan Penelitian

1) Tahap Perencanaan

Pada tahap ini peneliti melakukan pembicaraan non formal dengan guru dan

melakukan wawancara pertama tentang penerapan model discovery learning di

kelas serta permasalahan atau kesulitan yang dihadapi selama pembelajaran.

Kemudian peneliti mensosialisasikan penerpan model discovery learning kepada

guru untuk mengatasi kesulitan di kelas. Kemudian peneliti dan guru

merencanakan kelas yang akan dijadikan subjek penelitian yaitu di kelas IX-J

dengan jumlah peserta didik 48 orang serta membicarakan penempatan jadwal

pelajaran.

(5)

Pada tahap ini peneliti mengadakan wawancara dengan peserta didik dan

guru tentang pembelajaran yang selama ini dilakukan serta tentang penerpan

model discovery learning untuk meningkatkan daya berfikir kreatif peserta didik

pada mata pelajaran PKn. Kemudian kegiatan utama dari penelitian ini adalah

menerapkan model discovery learning di kelas.

D. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas

1. Setting Penelitian

Penelitian akan dilaksanakan di kelas IX-J, direncanakan tiga siklus.

2. Prosedur Penelitian PTK

Menurut Kunandar (2012, hlm. 129) Prosedur dalam penelitian PTK terdiri

atas kegiatan pembelajaran dalam setiap siklus, penelitian ini direncanakan akan

dilakukan dalam tiga siklus. Perencanaan tiga siklus dikarenakan agar

peningkatan dalam berPikir kreatif bisa lebih terukur, dan agar penelitian dengan

menggunakan PTK agar lebih maksimal ketika direncanakan tiga siklus sebab

dalam setiap siklus adalah refleksi atau perbaikan dari siklus sebelumnya.

GAMBAR 3.1

SIKLUS PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Identifikasi

Masalah

Perencanaan Aksi

Observasi Refleksi

Perencanaan Ulang

Aksi Observasi

(6)

Menurut Hopkins (dalam Sanjaya, 2011,hlm.53) bahwa pelaksanaan

penelitian tindakan kelas dilakukan membentuk spiral yang dimulai dari

merasakan adanya masalah, menyusun perencanaan, melaksanakan tindakan,

melakukan observasi melaksanakan refleksi, melakukan rencana ulang,

melaksanakan tindakan dan seterusnya.

E. Instrumen

1. Lembar Observasi

Lembar observasi ini digunakan untuk mencatat beberapa hal penting yang

dapat membantu peneliti dalam mengingat permasalahan dan peristiwa-peristiwa

yang terjadi saat pengamatan berlangsung. Lembar observasi dan pengamatan

langsung ini digunakan pula sebagai pengecekan data (Triangulasi Data).

Sehingga data yang didapatkan di lapangan dapat dipertanggungjawabkan dengan

baik, bersifat akurat dan valid.

2. Pedoman Wawancara

Lembar wawancara dibuat untuk meberikan arahan dan penjabaran saat

proses wawancara belangsung sehingga hasil yang didapat dapat dipertanggung

jawabkan berkaitan dengan permasalahan yang diteliti mengenai penerapan model

discovey learning dalam meningkatkan kemampuan berpikir kreatif peserta didik,

dimana informasi dan data tersebut didapat dari guru dan peserta didik.

3. Lembar Angket

Lembar penilaian merupakan teknik pengumpulan data yang bertujuan

untuk mengukur perkembangan kreativitas peserta didik setelah menerapkan

model discovery learning pada mata pelajaran PKN. Menggunakan lembar

angket peneliti dapat mengumpulkan data-data berupa pendapat dan fakta yang

diketahui peserta didik berkaitan dengan penerapan model discovery learning

pada mata pelajaran PKN untuk meningkatkan daya berpikir kreatif peserta didik.

4. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian

Kisi-kisi instrumen penelitian ini bertujuan untuk memberikan arahan

yang jelas dari proses penelitian. Sehingga informasi yang kita dapatkan sesuai

dengan apa yang diharapkan serta mampu menjawab rumusan masalah yang

(7)

5. Catatan Lapangan

Catatan lapangan merupakan catatan yang berisi kejadian-kejadian yang

terjadi selama penelitian berlangsung selama tiga siklus. Menggunakan catatan

lapangan akan membantu ketika ada kejadian atau peristiwa penting yang perlu

dicatat selama proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan model

discovery Learning.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan bagian yang tidak dapat terpisahkan

selama proses penelitian berlangsung. Dimana dalam teknik pengumpulan data

dapat melakukan beberapa cara yaitu observasi, wawancara, dokumentasi.

1. Observasi

Salah satu teknik pengumpulan data adalah dengan melakukan observasi.

Dimana menurut Sutrisno Hadi (dalam Sugiyono, 2012,hlm.145) ‘observasi

adalah suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai

proses biologis dan psikologis. Dua diantara yang penting adalah proses-proses

pengamatan dan ingatan’.

Teknik pengumpulan data dengan observasi merupakan pengamatan secara

langsung terhadap objek yang diteliti dimana sesuai dengan pengertian observasi

yang telah disebutkan di atas bahwa pengamatan merupakan proses yang penting

dilakukan oleh peneliti.

Teknik pengumpulan data berupa observasi yang dipilih atau digunakan

ketika penelitian atau masalah yang dikaji berkenaan dengan perilaku manusia.

Pada penelitian ini observasi dilakukan pada saat kegiatan belajar berlangsung

pada mata pelajaran PKn dan ketika menerapkan model discovery learning di

kelas. Observasi yang digunakan adalah observasi pelaksanaan pembelajaraan

yang berfokus pada guru dan peserta didik.

2. Wawancara

Dalam rangka memperoleh data dan informasi yang lebih rinci dan untuk

melengkapi data hasil observasi, peneliti melakukan wawancara kepada guru,

peserta didik, kepala sekolah. Wawancara digunakan untuk mengungkap data

yang berkaitan dengan penelitian mengenai penerapan model discovery learning

(8)

Wawancara percakapan dengan maksud tertentu percakapan itu dilakukan

dengan dua belah pihak yaitu pewawancara (interview) yang mengajukan

pertanyaan yang diwawancara yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu.

Wawancara dimaksudkan untuk melengkapi dan memperkuat data-data yang

hendak diperoleh secara langsung dari responden, sehingga data yang telah

diperoleh dapat dipertanggungjawabkan.

Wawancara dilakukan terhadap peserta didik SMPN 1 CICALENGKA dan

guru PKn serta kepala sekolah SMPN 1 CICALENGKA.

3. Angket

Angket merupakan daftar pertanyaan yang harus diisi oleh responden

khususnya dalam PTK adalah peserta didik agar peneliti dapat mendapatkan data

atau keterangan yang dibutuhakan peneliti. Menurut Nasution (2003, hlm. 128)

“Angket pada umumnya meminta keterangan tentang fakta yang diketahui oleh

responden atau juga mengenai pendapat atau sikap”. Angket akan diberikan

kepada peserta didik di SMPN 1 Cicalengka, angket tersebut akan berisikan

pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan penerapan model discovery

learning pada mata pelajaran PKN.

4. Dokumentasi

Dokumentasi dilakukan pada saat penelitian berlangsung dengan tujuan

sebagai pendukung penelitian dan bukti keotentikan penelitian yang peneliti

lakukan. Mengumpulkan sejumlah foto, daftar peserta didik, profil sekolah, nilai

peserta didik, gambar yang berkaitan dengan penelitian yang sedang diteliti yaitu

foto pelaksanaan pembelajaran di kelas dan foto sekolah SMPN 1 Cicalengka.

5. Studi Kepustakaan

Studi kepustakaan adalah penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan

mengumpulkan sejumlah buku-buku, majalah, liflet, yang berkenaan dengan

masalah dan tujuan penelitian (danial dan wasriah , 2009, hlm.80).

6. Catatan Lapangan

Catatan Lapangan menurut Bohan dan Biken (dalam Moleong, 2009, hlm

209) adalah catatan tertulis tentang apa yang didengar, dilihat, dialami, dan

dipikirkan dalam rangka pengumpula data dan refleksi terhadap data dalam

(9)

G. Teknik Analisis Data

Tahapan sesudah pengumpulan data adalah teknik analisis data, dalam

penelitian tindakan kelas, analisis dilakukan peneliti sejak awal pada setiap aspek

kegiatan penelitian. Menurut Sugiyono (2012,hlm.244) yaitu:

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data kedalam kategori,menjabarkan kedalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari dan membuat kesimpulan sehingga mudah difahami oleh diri sendiri maupun orang lain.

Analisis data dalam PTK bisa dilakukan dengan analisis kualitatif dan

kuantitatif, analisis data kualitatif digunakan untuk menentukan peningkatan

proses belajar khususnya berbagai tindakan yang dilakukan guru, sedangkan

analisis data kuantitatif digunakan untuk menentukan peningkatan hasil belajar

peserta didik sebagai pengaruh dari setiap tindakan yang dilakukan guru.

Aktivitas dalam analisis data menurut Miles dan Huberman (Sugiyono, 2012,

2012,hlm.246) yaitu “data reduction (reduksi data), data display (penyajian data), conclusion drawing/verification”. Tenik analisis yang digunakan dalam penelitian

ini adalah teknik analisis kualitatif dan kuantitatif

Berdasarkan pendapat di atas, maka proses analisis data yang dilakukan

adalah sebagai berikut :

1. Penyeleksian dan pengumpulan data, dimana peneliti merangkum dan memilih

hal-hal yang pokok, dikaitkan dengan masalah dan penelitian yang dilakukan serta

dalam reduksi data, setiap peneliti akan dipandu oleh tujuan yang akan dicapai.

pada tahap ini guru atau peneliti mengumpulkan semua instrumen yang digunkan

untuk mengumpulkan data kemudian dikelompokkan berdasarkan fokus masalah

atau hipotesis, pada tahap ini mungkin peneliti membuang data yang tidak

relevan, misalnya data dari observasi, wawancara dll.

2. Setelah data direduksi maka langkah selanjutnya adalah penyajian data, dalam

penelitian kualitatif, penyajian data biasanya dilakukan dalam bentuk uraian.

mendeskripsikan data sehingga data yang telah diorganisir jadi bermakna, bisa

dalam bentuk naratif, tabel, garfik dll.

3. Langkah selanjutnya adalah kesimpulan dan verifikasi. Dalam melakukan

(10)

manganalisis merupakan langkah yang sangat penting, sebab data yang terkumpul

tidak akan berarti apa-apa tanpa dianalisis, analisis data dalam PTK diarahkan

untuk mengumpulkan informasi yang diperlukan untuk menjawab rumusan

masalah dan pertanyaan penelitian.

Agar penjelasan mengenai proses analisis data yang terdiri dari

penyeleksian dan pengumpulan data, penyajian data, kesimpulan dan verifikasi

data, dapat lebih jelas dan mudah di pahami maka proses analisis data tersebut

dapat di gambarkan seperti gambar di bawah ini :

. Gambar 3.2

Komponen-Komponen Analisis Data Kualitatif

Dalam teknik penelitian kuantitatif berupa angket digunakan cara menghitung

tertentu untuk mengetahui presentasi setiap item pertanyaan.

Penskoran : Score yang didapat X 100 = N

Score Maksimum

Analisis data sangat penting dilakukan oleh peneliti dengan melalui tiga

tahap yang dimulai dari reduksi data, penyajian data, kesimpulan dan verifikasi.

Dimana ketiga tahap dalam analisis data harus dilakukan dengan teliti dan ulet

agar penelitian yang dilakukan dapat selesai dengan hasil yang kredibel.

H. Validitas Data

Menguji derajat kepercayaan dalam penelitian dibutuhkan sebuah validitas

data. Hopskins (dalam Wiraatmadja, 2009,hlm.165) bahwa bentuk-bentuk

(11)

a. Untuk menghasilkan informasi yang akurat, agar tidak salah dalam

pengambilan keputusan, kita dapat menggunaka teknik triangulasi data, menurut

Sanjaya (2011,hlm.112) terdapat beberapa cara dalam menggunakan triangulasi

yaitu “ pertama dengan menggunakan waktu yang cukup dalam proses penelitian, kedua dengan membandingkan teori-teori yang relevan dengan penelitian, ketiga

dengan mencari data dari berbagai suasana, waktu dan tempat, keempat dengan

mengamati objek yang sama dalam berbagai situasi”. Mengukur validitas atau kesahihan data yang didapatkan peneliti menggunakan teknik triangulasi Hal ini

dilakukan agar data yang didapatakan peneliti benar-benar valid.

b. Member chek memeriksa kembali keterangan-keterangan yang diperoleh

selama observasi dan wawancara dari narasumber baik guru, peserta didik dan

kepala sekolah. Apakah informasi itu tetap sifatnya atau berubah sehingga dapat

ditetapkan keajegannya, sehingga data tersebut terperiksa kebenarannya.

c. Audit trail yakni memeriksa kesalahan-kesalahan dalam metode atau prosedur

yang digunakan oleh peneliti dan didalam pengambilan kesimpulan, peneliti

memeriksa catatan-catatan yang ditulis oleh peneliti dengan

Gambar

GAMBAR 3.1 SIKLUS  PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Referensi

Dokumen terkait

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun data secara sistematis. Data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi dengan cara

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi, dengan cara

Analisis data adalah proses mencari, menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengn cara mengorganisasikan

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi. Dengan cara mengorganisasikan data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan

Analisis data adalah proses mencari dan menyususn secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi, dengan cara

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan